strategi humas dalam meningkatkan citra positif …repository.uinjambi.ac.id/858/1/ur141224 anil...
TRANSCRIPT
i
STRATEGI HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF
(Studi di PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Komunikasi Dan Penyiaran Islam
(Konsentrasi Public Relation)
Fakultas Dakwah
Oleh
ANIL HAKIM
UR 141224
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
KONSENTRASI PUBLIC RELATION
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
ii
Prof. Dr. H. Su’aidi, MA., Ph. D Jambi, 31 Agustus 2018
Drs. Saripuddin, M.Pd.I
Alamat : Fak. Dakwah UIN STS Jambi Kepada Yth,
Jl. Raya Jambi-Ma. Bulian Bapak Dekan
Simp. Sungai Duren Fak. Dakwah
Muaro Jambi UIN STS Jambi
di –
JAMBI
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sesuai dengan persyaratan
yang berlaku di Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, maka kami berpendapat bahwa
Skripsi saudara ANIL HAKIM dengan judul “Strategi Humas Dalam
Meningkatkan Citra Positif (Studi di PT. Chairul Umam Addauli Kota
Jambi)” telah dapat diajukan untuk dimunaqasyahkan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Prodi Komunikasi dan
Penyiaran Islam pada Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan kepada Bapak, semoga dapat
diterima dengan baik dan bermanfaat bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalam
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. H. Su’aidi, MA., Ph. D Drs. Saripuddin, M.Pd.I
NIP: 19630927 199203 1 002 NIP: 19571231 198401 1 002
iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ANIL HAKIM
Nim : UR 141224
Tempat/Tanggal Lahir : Jambi / 3 November 1996
Prodi : Komunikasi dan Penyiaran Islam (Konsentrasi
PR)
Alamat : Jl. Matahari 1 RT.13 RW.04 Kel. Selamat Kec.
Danau sipin Kota Jambi
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul
“Strategi Humas Dalam Meningkatkan Citra Positif (Studi di PT. Chairul
Umam Addauli Kota Jambi)” adalah benar karya asli saya, kecuali kutipan-
kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai ketentuan yang berlaku. Apabila
di kemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya sepenuhnya
bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia dan ketentuan
di Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya
peroleh melalui Skripsi ini.
Demikianlah Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan seperlunya.
Jambi, 31 Agustus 2018
Penulis,
ANIL HAKIM
NIM UR 141224
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS DAKWAH Jalan Raya Jambi-Ma. Bulian, Simp. Sungai Duren Telp. (0741) 582020
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Strategi Humas Dalam Meningkatkan Citra Positif
(Studi di PT. Chairul Umam Kota Jambi)” yang dimunaqasyahkan oleh Sidang
Fakultas Dakwah UIN STS Jambi pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 31 Oktober 2018
Jam : 09.15-10:15 WIB
Tempat : Ruang Sidang Fakultas Dakwah UIN STS Jambi
Telah diperbaiki sebagaimana hasil sidang Munaqasyah di atas dan telah
diterima sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu (S1) Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam pada Fakultas Dakwah
UIN STS Jambi.
Jambi, 31 Oktober 2018
TIM PENGUJI
Ketua Sidang : Samsu, S.Ag, M.Pd.I, Ph.D ( )
Sekretaris Sidang : Drs. M. Hatta, M.Ud ( )
Penguji I : Drs. Ishak Abdul Azis, M.Fil.I ( )
Penguji II : Nenenng Hasanah, S.Ag, M.Pd.I ( )
Pembimbing I : Prof. Dr. Su’aidi, MA, Ph.D ( )
Pembimbing II : Drs. Saripuddin M.Pd.I ( )
Dekan Fakultas Dakwah
Samsu, S.Ag, M.Pd.I, Ph.D
NIP.19701008 200312 1002
v
MOTTO
يأتوك رجالا وعلى كل ضامر يأتيه مه كل فج ٲلحج ب ٱلناس في وأذن
٧٢عميق
Artinya : “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya
mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang
kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”.1 (Q. S. Al-Hajj : 27)
1 Al-Qur’an Dan Terjemahannya. Bandung: Gema Risalah Press, 2010.
vi
ABSTRAK
NAMA / NIM : ANIL HAKIM / UR.141224
JUDUL : STRATEGI HUMAS DALAM MENINGKATKAN
CITRA POSITIF (Studi di PT. Chairul Umam
Addauli Kota Jambi)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya citra positif yang terbentuk di
tengah masyarakat, kepada salah satu penyelenggara haji dan umrah yaitu PT.
Chairul Umam Addauli Kota Jambi. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan
jumlah jamaah haji pada tiga tahun terakhir. Citra sendiri merupakan salah satu
faktor penting yang menunjang kesuksesan sebuah lembaga atau perusahaan, yang
mana biasanya dikelola oleh seorang humas. Penelitian yang berjudul “Strategi
Humas Dalam Meningkatkan Citra Positif (Studi di PT. Chairul Umam Addauli
Kota Jambi) memiliki rumusan masalah pokok bagaimana strategi yang dilakukan
humas dalam meningkatkan citra positif PT. Chairul Umam Addauli. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan humas
untuk meningkatkan citra positif yang telah dimiliki perusahaannya.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis metode pendekatan
kualitatif deskriptif. Adapun sumber data pada penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini
yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisa data yang
digunakan antara lain mereduksi data, mendisplay data, serta verifikasi data.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa strategi
yang dilakukan oleh humas dalam meningkatkan citra positif perusahaannya
adalah humas memberikan potonngan harga untuk menarik perhatian calon
jamaah, humas juga mengundang penceramah lokal yang cukup dikenal, serta
humas menjalankan kegiatan CSR sebagai bentuk tanggungjawab dan cara untuk
menumbuhkan citra positif dari khalayak. Humas juga berperan menjadi fasilitator
dan menjalin hubungan baik kepada pihak internal dan eksternal. Dalam upaya
meningkatkan citra positif tersebut humas juga dipengaruhi oleh faktor pendukung
seperti lomba da’i muda dan tabligh akbar beberapa waktu lalu. Adapun faktor
penghambat humas antara lain limit pembuatan paspor dan visa, citra buruk biro
travel haji dan umroh, serta banyaknya penyelenggara haji dan umroh di Kota
Jambi.
Kata kunci : Humas, Citra Positif, Strategi, PT. Chairul Umam Addauli.
vii
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulllahirabbil’alamin…. Alhamdulllahirabbil‘alamin….
Alhamdulllahirabbil’alamin….
Segala puji dan syukur kupanjatkan kehadirat Allah SWT dengan limpahan
rahmat, taufiq, dan hidayah serta setitik cahaya yang diberikannya aku dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam tak lupa ku ucapkan kepada junjungan semesta alam nabi
Muhammad SAW sehingga umatnya dapat menikmati dunia yang penuh
dengan ilmu pengetahuan ini.
Rasa lelah, haru dan bahagia kini telah bersatu padu dengan terbitnya karya
mungil milikku ini.
Kepersembahkan karya ini…
Untuk orang yang sangat berarti dalam hidupku, sekolah kedua bagiku yang tak
pernah lelah memberikan segalanya bagi anak-anaknya tanpa beliau aku
bukanlah apa-apa ibundaku (Nurasna).
Serta orang yang menjadi imam di keluargaku yang tanpa pernah mengucapkan
kata lelah selalu mencukupi kebutuhan hidup dan pendidikanku serta
menjadi tauladan bagiku ayahandaku (Tarmizi).
Untuk saudaraku abangku (Nurilman Muchar) semoga bahagia disurga Allah
serta kakakku (Ria Maharani) dan abangku (Riman Abimayu) semoga apa
yang menjadi cita-cita kalian tercapai dan selelu berada dalam lindungan
Allah SWT.
Kepada sanak saudara keluarga besarku
Sahabat karibku baik sewaktu sd hingga yang kutemui di jenjang perguruan
tinggi ini tak banyak budi yang dapat kubalas hanya harapan dan doa
semoga kalian pun mendapatkan keberhasilan.
Dosen-dosen selama perkuliahan teman-temanku KPI (Konsentrasi PR) 8 yang
telah membantu, membimbing, dan selalu memberikan motivasi kepadaku.
Untuk agama, bangsa, dan negeriku serta untuk almamaterku UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
Tak banyak yang bisa kusampaikan melalui secarik kertas ini mudah-mudahan
bermanfaat dan hanya terimakasih yang tulus yang dapat kusampaikan
kepada semua pihak yang membantu terbitnya karya ini.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT.
Berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi saya ini dapat diselesaikan dengan judul
“STRATEGI HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF
(Studi di PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi)”. Shalawat dan salam saya
limpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
membimbing umatnya kejalan yang benar menuju manisnya nikmat Iman dan
Islam sehingga bisa berada dalam alam yang terang benderang dan penuh dengan
ilmu pengetahuan.
Penelitian dan penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Prodi Komunikasi Penyiaran
Islam (Konsentrasi Public Relation) pada Fakultas Dakwah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Dalam menyelesaikan skripsi ini suka maupun duka telah penulis lalui,
tetapi semua itu dapat penulis lalui dengan baik berkat adanya dorongan
semangat, motivasi, dukungan baik moril maupun materil dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada;
1. Pembimbing I Bapak Prof. Dr. Su’aidi Asyari, MA., Ph.D yang membimbing
penulis dengan baik dan menambah wawasan serta pengalaman penulis
sehingga skripsi ini menjadi lebih baik dan selalu memotivasi dan
mengarahkan penulis untuk lebih baik lagi.
2. Pembimbing II Bapak Drs. Saripuddin, M.Pd.I yang telah membantu
memberikan motivasi arahan yang positif kepada penulis, dengan sabar dan
teliti mengajarkan dan membimbing penulis untuk menghasilkan skripsi yang
jauh lebih baik dari sebelumnya.
3. Ketua Prodi Komunikasi Penyiaran Islam bapak Drs Sururuddin M.Pd.I yang
selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk Komunikasi Penyiaran Islam
dan Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam.
4. Dosen Pembimbing Akademik Drs. Moh. Yusuf, M.Ag yang membimbing
penulis semasa kuliah dari semester satu sampai semester delapan yang selalu
memberikan arahan yang positif.
5. Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin
IAIN STS Jambi, Ibu Mardalina M.Ud.
6. Rektor UIN STS Jambi, Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA.
7. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Bapak Prof.
Dr. H. Su’aidi Asyari MA., Ph.D
8. Wakil Rektor Bidang Administrasi umum, perencanaan dan keuangan, Bapak
Dr. Hidayat, M.Pd
9. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Hj. Fadhilah M.Pd
10. Dekan Fakultas Dakwah bapak Syamsu S.Ag., M.Pd.I, Ph.D
11. Wakil Dekan Fakultas Dakwah Bidang Akademik, Bapak Dr. Ruslan Abdul
Ghani M.Hum
ix
12. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mengabdikan diri dan telah memberikan
ilmunya kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
13. Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, Ibu Ulfati
M.Pd.I
14. Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, Bapak
Abdul rahman M.Pd.I
15. Kepala Sub Bagian Umum Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, Bapak
Drs.Muhammad Hatta M.Ud
16. Bapak dan Ibu karyawan dan karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah UIN
STS Jambi.
17. Pimpinan Perpustakaan UIN STS Jambi beserta stafnya.
18. Ustadz H. Dahrizal Dahlan, Lc dan Umi Hidayati Zainuddin, SE selaku
pimpinan PT. Chairul Umam Addauli.
19. Bapak Doni Haryanto selaku Humas PT. Chairul Umam Addauli.
20. Sahabat dan teman-teman yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik
dalam memperoleh data ataupun motivasi dan dorongan dalam
menyelesaikan tulisan ini.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis
mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga, semoga Allah SWT
membalasnya. Akhirnya penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Jambi, 31 Agustus 2018
Penulis
ANIL HAKIM
NIM. UR. 141224
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
NOTA DINAS ................................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................ iii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
MOTTO .......................................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................................ 5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................. 5
E. KerangkaTeori ............................................................................... 6
F. Metode Penelitian .......................................................................... 21
G. Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................ 25
H. Studi Relevan ................................................................................. 27
BAB II PROFIL PT. CHAIRUL UMAM ADDAULI
A. Sejarah PT.Chairul Umam Addauli ............................................... 29
B. Letak Geografis PT.Chairul Umam Addauli ................................. 31
C. Visi Misi PT. Chairul Umam Addauli .............................................. 31
D. Ruang Lingkup PT. Chairul Umam Addauli .................................... 31
E. Sarana Dan Prasarana ....................................................................... 32
F. Susunan Pengurus ............................................................................ 33
G. Pelaksanaan Haji ............................................................................... 38
BAB III PERAN DAN STRATEGI HUMAS DALAM MENINGKATKAN
CITRA PERUSAHAAN
A. Peran humas dalam meningkatkan citra positif perusahaan ............. 41
B. Strategi humas dalam meningkatkan citra positif perusahaan .......... 46
C. Upaya promosi yang dilakukan humas ............................................. 50
BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT SERTA
LANGKAH YANG DILAKUKAN HUMAS DALAM
MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN
A. Faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi humas
dalam upaya meningkatkan citra perusahaan ................................. 55
B. Langkah-langkah yang dilakukan humas dalam peningkatan citra
perusahaan ...................................................................................... 62
xi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 66
B. Implikasi Penelitian ......................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keadaan Sarana Dan Prasarana .............................................................. 33
Tabel 1.2 Daftar Pembimbing Ibadah .................................................................... 37
Tabel 1.3 Daftar Pembimbing Kesehatan .............................................................. 37
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia bisnis para pengusaha dituntut untuk meningkatkan layanan
serta hal lain yang mendukungnya agar perusahaannya dapat tetap bersaing di
tengah era pasar bebas yang telah mulai berjalan. Indonesia yang merupakan salah
satu bagian dari negara ASEAN juga menghadapi persaingan pasar global tersebut
terutama dalam tataran negara-negara di Asia Tenggara.
Hal tersebut mengharuskan perusahaan-perusahaan di Indonesia berbenah
dan mempersiapkan strategi dari segala aspek jika tidak ingin kalah dalam
bersaing. Strategi yang dilakukan tidak cukup jika hanya memperbaiki kualitas
saja. Hal yang menjadi perhatian di tengah persaingan pasar bebas sekarang
adalah perlunya citra yang positif dari konsumen dan calon konsumen.
Citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan
pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra
seseorang terhadap suatu objek dapat diketahui dari sikapnya terhadap objek
tersebut.1 Citra tersebut tentu tidak terbentuk dengan sendirinya ada berbagai
proses yang dilakukan sehingga citra tersebut dapat terbentuk, baik citra itu positif
atau negatif. Citra yang positif sangat diharapkan oleh perusahaan untuk mendapat
simpati dari khalayak sekaligus menjadi pemicu bagi konsumen untuk tertarik
menggunakan produk ataupun jasa perusahaan tersebut.
Menyadari akan pentingnya hal tersebut perusahaan-perusahaan di
Indonesia melakukan berbagai cara demi mendapatkan citra yang positif dari
khalayak. Salah satu perusahaan yang cukup memperhatikan hal yang berkaitan
dengan citra adalah PT. Chairul Umam Addauli Jambi. Perusahaan ini merupakan
lembaga yang bergerak dalam bidang jasa penyelenggara haji dan umroh di kota
Jambi.
Dalam grand tour penelitian ini penulis menemukan bahwa nama PT.
Chairul Umam Addauli cukup dikenal ditengah masyarakat Jambi sebagai
1 Soleh Soemirat, dkk, Dasar-Dasar Public Relation (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), 114.
2
penyelenggara haji yang cukup terpercaya dan memiliki citra yang positif di
tengah masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan jumlah jamaah
haji melalui data tiga tahun terakhir dibawah ini.
Berbagai cara dilakukan agar PT. Chairul Umam Addauli tetap
mendapatkan tempat di hati para jamaah dengan tujuan untuk menarik minat
jamaah ataupun karib kerabat dari jamaah supaya mempercayakan
keberangkatannya kepada PT. Chairul Umam Addauli. Cara yang dilakukan
seperti memberikan pelayanan yang baik, memberikan fasilitas bagi jamaah yang
mendaftar seperti promo-promo menarik dan lain sebagainya. Citra positif yang
terbentuk tersebut tidak lepas dari adanya peran humas yang berjasa dalam
mengendalikan opini publik sehingga menghasilkan citra positif dari khalayak
kepada perusahaan.
PT. Chairul Umam Addauli juga memiliki seorang yang bertugas ataupun
menjalankan tugas sebagai seorang humas. Seorang humas memiliki tugas salah
satunya yaitu menciptakan hubungan yang baik secara internal maupun eksternal
agar terciptanya citra yang positif terhadap perusahaan. Untuk memenuhi tugas
yang telah diamanahkan tersebut maka seorang humas dituntut untuk memiliki
berbagai macam keahlian, salah satunya tekhnik komunikasi yang baik kepada
khalayak atau komunikannya. Image atau gambaran seorang humas mewakili
image lembaga ataupun perusahaannya, sehingga apabila buruk citra dari humas
0
50
100
150
200
250
300
2015 2016 2017
DATA JAMAAH HAJI PT. CHAIRUL
UMAM ADDAULI
Jumlah
3
tersebut maka buruk pulalah citra perusahaannya. Sebaliknya apabila humas
tersebut memperoleh citra yang positif daripada khalayak maka citra yang positif
pulalah yang akan di dapat perusahaannya.
Selain cara berkomunikasi yang baik humas juga harus mempunyai strategi
yang dinilai tepat dalam upaya mencitrakan perusahaannya. Banyak langkah-
langkah yang dapat ditempuh agar tugas humas dapat terlaksana dengan baik
seperti memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk berhubungan dengan
khalayak atupun bekerjasama dengan media untuk memuluskan jalannya tugas
seorang humas.
Humas diadakan untuk tujuan strategis, yaitu membaca rintangan yang
muncul dari luar, misalnya ketentuan pemerintah yang mematikan,
ketidakpahaman karyawan atas sikap penduduk sekitar perusahaan sehingga
penduduk bersikap melawan, tindakan pesaing, boikot dari konsumen, sampai
pada kesalahan perusahaan yang dibuat tanpa sengaja terhadap publiknya, ataupun
dari dalam seperti pemogokan karyawan, perusakan, dan sebagainya.2 Dengan itu
humas memberikan sumbangan yang sangat besar bagi perusahaan dengan
mengembangkan hubungan yang harmonis dengan stakeholders-nya agar
perusahaan dapat mengembangkan kemampuannya mencapai misinya.3
Humas merupakan nyawa bagi sebuah lembaga ataupun perusahaan,
sehingga apabila di dalam kehidupannya perusahaan hanya berfokus terhadap
barang atau jasa yang merupakan produknya tetapi tidak mementingkan
keberadaan seorang humas sebagai penunjang keberhasilan perusahaannya, maka
perusahaan tersebut ibarat mati suri dan keberlangsungan perusahaan tersebut
cenderung stagnan atau mungkin saja justru mengalami kemunduran.
Banyak perusahaan yang mengalami kehancuran akibat tidak adanya
manajemen kehumasan yang baik dan juga tidak memiliki keberadaan seorang
humas. Sebaliknya banyak pula perusahaan yang mengalami krisis dan mampu
melewati krisis tersebut karena jasa daripada seorang humas. Menyadari akan
pentingnya keberadaan seorang humas tersebut maka banyak perusahaan yang
2 Zaenal Mukarrom, dkk, Manajemen Pelayanan Publik (Bandung: Pustaka Setia, 2015),
61. 3 Ibid.
4
sangat memperhatikan humas daripada perusahaannya. Hal itu tidak lain adalah
demi memajukan perusahaan tersebut dan juga agar dapat bersaing dengan
perusahaan lainnya terutama yang mempunyai produk yang sama.
Melihat hal ini penulis tertarik untuk mendalami lebih jauh tentang masalah
ini, dikarenakan keberadaan humas yang begitu strategis di dalam sebuah lembaga
atau perusahaan di dalam menunjang keberhasilannya khususnya pada PT.
Chairul Umam Addauli. Di tengah kepercayaan serta citra positif yang didapatkan
PT. Chairul Umam Addauli tentu tidak lepas daripada adanya peran humas
perusahaan yang berhasil meraih hal tersebut.
Oleh karena itu, penulis ingin melihat sejauh mana kontribusi serta strategi
yang dilakukan humas perusahaan dalam menunjang keberhasilan meningkatkan
citra positif dan juga kepercayaan yang diberikan khalayak kepada PT. Chairul
Umam Addauli. Maka dari itu penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan
mengangkat judul “Strategi Humas Dalam Meningkatkan Citra Positif (Studi
di PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas tadi, maka yang
menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana strategi yang
dilakukan humas PT. Chairul Umam Addauli dalam meningkatkan citra positif
perusahaan? Oleh karena itu, ada beberapa hal yang menjadi rumusan masalah
antara lain:
1. Bagaimana peran humas PT. Chairul Umam Addauli dalam meningkatkan citra
positif perusahaan ?
2. Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat humas dalam meningkatkan
citra positif perusahaan ?
3. Apa langkah-langkah yang dilakukan humas dalam peningkatan citra
perusahaan ?
C. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi pembahasan diluar pokok permasalahan, maka peneliti
menilai perlu adanya batasan masalah. Penelitian ini akan dibatasi hanya pada
5
salah satu lembaga penyelenggara haji dan umroh di Kota Jambi yaitu PT. Chairul
Umam Addauli dan akan lebih fokus kepada pihak humas sebagai pihak yang
berperan dalam meningkatkan citra positif perusahaan.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini diantaranya ;
1. Untuk mengetahui peran dan strategi yang dilakukan humas PT. Chairul
Umam Addauli dalam meningkatkan citra perusahaan?
2. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat humas dalam
meningkatkan citra positif perusahaan?
3. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan humas dalam
peningkatan citra perusahaan?
Dari tujuan yang telah dipaparkan diatas, maka ada beberapa kegunaan atupun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini, antara lain;
1. Dari segi ilmu pengetahuan diharapkan dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan khususnya mengenai strategi humas dalam meningkatkan
citra perusahaan.
2. Bagi petugas humas penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan dan
memperkaya keilmuan dalam bidang kehumasan.
3. Bagi penulis sendiri penelitian ini diharapakan dapat memperdalam
keilmuan dibidang ilmu komunikasi khususnya public relation dan sebagai
syarat untuk penulis memperoleh gelar strata 1 (S1) pada Fakultas Dakwah
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (Konsentrasi Public Relation)
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
E. Kerangka Teori
1. Strategi
Kata strategi selalu diartikan atau disejajarkan dengan kata cara. Strategi
kemudian berarti cara untuk menyelesaikan sesuatu. Dalam konteks ini padanan
kata cara untuk strategi tidaklah melulu salah karena memang strategi adalah cara.
Yang membedakan antara strategi dan cara dalam arti harfiah adalah bahwa
strategi mempunyai arti yang luas dan kompleks. Kata cara dapat dipergunakan
dalam banyak kondisi tetapi strategi adalah cara untuk menyelesaikan sesuatu
secara jangka panjang. Ini kemudian berarti bahwa strategi adalah kegiatan dalam
6
dilakukan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ada atau aksi dalam
organisasi untuk mencapai performance terbaiknya.4
Strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang luas yang diambil oleh
organisasi. Strategi adalah pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk
mencapai misi organisasi.5
Strategi merupakan bagian akhir dari bentuk permata pelayanan pada
pelanggan, misi, nilai, tujuan dan strategi. Untuk mengubah visi dan nilai-nilai
menjadi kenyataan, pada saat tujuan pelayanan dan pelanggan. Strategi adalah
suatu seni dan ilmu dari pembuatan, penerapan, dan evaluasi keputusan-keputusan
strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai
tujuan-tujuan masa datang.6
Dalam kamus umum bahasa Indonesia kata strategi dapat juga diartikan
sebagai ilmu siasat perang, siasat perang, serta akal (tipu muslihat) untuk
mencapai maksud tertentu.7 Adapun pengertian strategi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli adalah sebagai berikut :
a. Menurut Carl Von Clausewits (Carl Philipp Gottfried) seorang ahli strategi
dan peperangan, pengertian strategi adalah penggunaan pertempuran untuk
memenangkan peperangan. Kemudian dia menambahkan bahwa politik atau
policy merupakan hal yang terjadi setelah terjadinya perang.
b. Menurut Henry Mintzberg (1998), seorang ahli bisnis dan manajemen,
bahwa pengertian strategi terbagi atas 5 definsi yaitu, strategi sebagai
rencana, strategi sebagai pola, strategi sebagai posisi, strategi sebagai taktik
dan strategi sebagai perspektif.
c. Menurut Craig & Grant pengertian strategi adalah penetapan sasaran dan
tujuan jangka panjang sebuah perusahaan dan arah tindakan serta alokasi
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan
4 John P. Simanjuntak, dkk, Public Relation (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003), 78. 5 Dipo Khairul Islami, “Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Haji Dan Umrah PT.
Margi Suci Minarfa Jakarta Pusat”. Skripsi (Jambi: Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014). 6 Ibid 7 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007),
1146.
7
d. Menurut Siagian menyatakan bahwa pengertian strategi adalah serangkaian
keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi tersebut.
e. Menurut Johnson dan Scholes, bahwa pengertian strategi adalah arah dan
ruang lingkup sebuah organisasi dalam jangka panjang yang mencapai
keuntungan bagi organisasi melalui konfigurasi sumber daya dalam
lingkungan yang menantang, untuk memenuhi kebutuhan pasar dan
memenuhi harapan pemangku kepentingan.8
Dapat disimpulkan bahwa secara umum kata strategi dapat diartikan sebagai
cara yang tepat yang dipilih dalam memudahkan seseorang ataupun kelompok
dalam mencapai tujuannya.
2. Hubungan Masyarakat (Public Relations)
a) Pengertian
Ada berbagai definisi mengenai public relations atau hubungan masyarakat
yang sering kita jumpai. Definisi-definisi tersebut diketengahkan oleh para ahli
hubungan masyarakat dengan titik pandang dari berbagai sudut, ada yang dari
sudut manajemen, sudut ekonomi, dan lain-lain. Karena banyaknya definisi
hubungan masyarakat tersebut, maka para pemraktek hubungan masyarakat
sedunia yang terhimpun dalam The international Public Relation Association
bersepakat untuk merumuskan sebuah definisi yang diharapkan dapat diterima
oleh semua pihak.
Definisinya adalah “Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen dari
budi yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dengan mana
organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi
berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan dari
mereka yang ada sangkut pautnya atau yang mungkin ada sangkut pautnya dengan
menilai pendapat umum diantara mereka dengan tujuan sedapat mungkin
8 Harian Netral, “Pengertian Strategi Menurut Beberapa Ahli”, diakses melalui alamat
Hariannetral.com/2014/12/pengertian-strategi-menurut-beberapa-ahli.html, tanggal 11 Januari
2018.
8
menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan mereka, guna mencapai kerja
sama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang
lebih efisien, dengan melancarkan informasi yang berencana dan tersebar luas”.9
ولتشبدواوٱع لدينٱلوب اشيبۦهركواٱلله ناإحو مىوٱلقربٱلوبذيس يت
وٱل ي ا وٱلسٱلا وٱلقربذيٱل بٱلن اح وٱلصه بيلومامليتنوٱبن ل مأينيٱلسه ٱلله إنه
كانم من ٦٣ فخو اتالي“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”
(QS. An-Nisa : 36).10
Dapat dipahami bahwa yang dijelaskan pada ayat diatas menunjukkan, allah
memerintahkan didalam alquran agar hendaknya kita berbuat baik kepada sesama
manusia baik itu keluarga, teman, dan karib kerabat lainnya. Ayat tersebut dapat
dijadikan konsep untuk membina hubungan baik antar sesama manusia dan
menjadi landasan teori dalam hal hubungan masyarakat dalam perspektif
keislaman.
Sebagaimana telah dikemukakan, ada sejumlah definisi mengenai humas.
Webster’s New World Dictionary mendefinisikannya sebagai “hubungan dengan
masyarakat luas, seperti melalui publisitas, khususnya fungsi-fungsi koperasi,
organisasi, dan sebagainya yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan
opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri”. 11
Definisi lain mengenai public relations yaitu, public relations merupakan
seni (arts) dan gabungan dari disiplin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi,
sosial dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, gagasan
9 Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013), 134. 10 Al-Qur’an Dan Terjemahannya. Bandung: Gema Risalah Press, 2010. 11 Frazier Moore, Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), 6.
9
atau ide yang ditawarkan, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat
dipercaya oleh publiknya.12
Definisi yang lebih spesifik yang menekankan tanggung jawab khususnya,
diberikan oleh Public Relations News: “Humas adalah fungsi manajemen yang
mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan
prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah organisasi berdasarkan
kepentingan publik, dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan
pengertian dan penerimaan publik.13
Definisi berikutnya, “Humas adalah suatu filsafat sosial dan manajemen
yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang melalui
interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi
dua arah dengan publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan
itikad baik.14
Dapat disimpulkan bahwa dari berbagai macam definisi ataupun pengertian
yang telah dikemukakan diatas, intinya adalah hubungan masyarakat merupakan
gabungan dari berbagai macam displin ilmu yang didalamnya terdapat aspek
psikologi, manajemen, sosial, komunikasi, dan marketing untuk membina
hubungan baik kepada keluarga, teman, tetangga, karib kerabat dan yang lainnya.
b) Fungsi public relations
Fungsi utama PR adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan
baik antar lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal
dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi
publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang
menguntungkan lembaga organisasi.15
c) Tujuan public relation
Mengenai tujuan public relation, didalam definisi-definisi dan
pengertiannya yang sudah diuraikan, banyak yang menunjukkan dengan jelas
12 Rosady Ruslan, Kiat Dan Strategi Kampanye Public Relation (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2013), 8. 13 Ibid. 14 Ibid. 15 Firsan Nova, Crisis Public Relation (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), 49.
10
tujuan bidang ini. Untuk mencapai tujuan itu, diantaranya ialah mengembangkan
goodwill dan memperoleh opini publik yang favorable atau menciptakan
kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik, kegiatan
public relations harus dikerahkan kedalam dan keluar.16
Kegiatan-kegiatan yang ditujukan kedalam disebut internal public relations
dan kegiatan-kegiatan yang ditujukan keluar disebut external public relations.
Internal public relations
“Mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja adalah tujuan
internal public relation”, kata Griswold. Ini dapat diciptakan bila pimpinan
memperhatikan kepentingan-kepentingan para pegawai baik ditinjau dari segi
ekonomi, sosial, maupun psikologis. Kesejahteraan seperti kesehatan dan tempat
bekerja para karyawan dapat mempengaruhi kelancaran aktivitas dalam badan itu.
Antara yang memimpin dan yang dipimpin termasuk keluarga kedua belah pihak
dan antara teman sejawat harus ada hubungan yang konstan dan baik, sehingga
mereka itu dapat merupakan satu keluarga yang saling mengerti, menghargai dan
mempercayai.17
Internal public relations yang baik adalah yang memperlakukan tiap
karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan tingkat, pendidikan,
dan lain-lain. Tapi bertindak adil, tidak memihak satu golongan, jujur dan
bijaksana; sebab tiap anggota mulai dari pemimpin sampai dengan pesuruh
merupakan bagian dari keseluruhan badan itu.18
Salah satu usaha internal public relations yang dapat menunjukkan
perhatian terhadap kemajuan atau kepentingan karyawan, diantaranya
mengadakan upgrading atau memberi kesempatan kepada mereka untuk
mengikuti pendidikan lainnya yang secara psikologis dapat menaikkan martabat
mereka. Usaha-usaha untuk dapat lebih mengeratkan hubungan antara para
karyawan, agar mereka dapat lebih mengenal satu sama lainnya (termasuk
16 Oemi Abdurrahman, Dasar-Dasar Public Relations (Bandung: citra Aditya bakti, 1993),
34. 17 Ibid. 18 Ibid.
11
keluarganya), maka kegiatan-kegiatan olahraga, darma-wisata, anjangsono dan
kegiatan lainnya dapat dilakukan dan fasilitas-fasilitasnya disediakan.19
External public relations
Salah satu tujuan external public relations adalah untuk mengeratkan
hubungan dengan orang-orang diluar badan/instansi hinggan terbentuklah opini
publik yang favorable terhadap badan itu. Bagi suatu perusahaan hubungan-
hubungan dengan publik diluar perusahaan itu merupakan suatu keharusan
didalam usaha-usaha untuk:
a. Memperluas langganan.
b. Memperkenalkan produksi.
c. Mencari modal dan hubungan.
d. Memperbaiki hubungan dengan serikat-serikat buruh, mencegah
pemogokan-pemogokan dan mempertahankan karyawan-karyawan yang
cakap, efektif dan produktif dalam kerjanya.
e. Memecahkan persoalan-persoalan atau kesulitan-kesulitan yang sedang
dihadapi, dan lain-lain.
Berdasarkan itu, tugas penting external public relations adalah mengadakan
komunikasi yang efektif, yang sifatnya informatif dan persuasif, yang ditujukan
kepada publik diluar badan itu.20
d) Tugas public relation
Aktifitas public relations adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik
(two ways traffic communication) antara lembaga dengan publik yang bertujuan
untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan
tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, demi kemajuan lembaga atau citra positif
lembaga bersangkutan. Kegiatan public relations sangat erat kaitannya dengan
pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat.21
Selain itu
setidaknya ada 5 tugas pokok yang biasa dilakukan sehari-hari. Berikut lima
pokok tugas yang dimiliki public relation:
19 Ibid. 20 Oemi Abdurrahman, Dasar-Dasar Public Relations (Bandung: citra Aditya bakti, 1993),
38. 21 Firsan Nova, Crisis Public Relation (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), 49.
12
Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi
secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik
mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan,
tujuan serta kegiatan yang dilakukan. Itu semua disesuaikan dengan
kebutuhan, keinginan, dan harapan publik internal atau eksternal dan
memperhatikan, mengolah, mengintegrasikan pengaruh lingkungan yang
masuk demi perbaikan dan perkembangan organisasi.
Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum
atau masyarakat. Disamping itu, menjalankan dan bertanggungjawab
terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan. Karena mereka ikut
menentkan kehidupan organisasi apabila kita tidak saling mengganggu,
perlu diajak berunding, demi kebaikan semua pihak tidak ada yang
dirugikan.
Memperbaiki citra organisasi. Bagi PR, menyadari citra yang baik tidak
hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi, dan seterusnya,
tetapi terletak pada (1) bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi
yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara
berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi; (2) dapat
dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang
kompleks.
Tidak mungkin citra itu hanya menunjukkan adanya satu gambar yang
jelas saja. Andaikan kita mau menganalisis citra, akan muncul berbagai
komponen seperti berikut ini.
a. Bagaimana saya ini menurut saya sendiri?
b. Apa yang saya pikirkan dari relasi saya, bagaimana saya ini?
c. Apa yang dipikirkan relasi saya mengenai saya?
d. Apa yang saya pikirkan, apa yang saya pikirkan mengenai dia?
Disini menunjukkan adanya citra secara langsung atau citra yang telah
dipengaruhi, citra yang mendapat berbagai pengaruh. Kalau seseorang sudah
bisa mendapat berbagai macam atau bentuk gambaran atau citra, apalagi
13
citra organisasi. Citra organisasi bisa merupakan citra dari pimpinan, ada
citra yang menjadi keinginan, harapan, dan sebagainya. Citra yang bisa
mendapat kepercayaan adalah citra dari kenyataan identitas organisasi.
Tanggung jawab sosial. PR merupakan instrumen untuk bertanggungjawab
terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggungjawab tersebut.
Terutama kelompok publik sendiri, publik internal, dan pers. Penting
diusahakan bahwa seluruh organisasi bersikap terbuka dan jujur terhadap
semua kelompok atau publik yang ada hubungannya dan memerlukan
informasi. Itulah mentalitas dan budaya mereka atau organisasi, apabila mau
mendapat kepercayaan publik dan masyarakat pada umumnya. Suatu
organisasi mempunyai kewajiban adanya usaha untuk pelayanan sosial yang
harus menjadi tanggungjawab, “pintu terbuka”.
Komunikasi. PR mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi
timbal balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam
fungsinya, komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah
pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi.
Bagi perguruan tinggi yang mempunyai program studi PR, pengetahuan PR
itu perlu dimasukkan dalam kurikulum, mengingat PR merupakan
multidisiplin ilmu. Intinya pada PR professional daia yang membuat konsep
mampu menentukan strategi dalam menghadapi kesulitan, mengatasinya
sampai tuntas, sebagai penasihat, yang mampu mengetahui tren yang
muncul. Mampu mendampingi proses pelaksanaan fungsi PR.22
3. Komunikasi
a. Pengertian
Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari
kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi, kalau dua orang terlibat dalam
komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi
atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.
22 Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar-Dasar Public Relations Teori Dan Praktik,
(Jakarta: Grasindo, 2002), 39-42.
14
Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu
menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain perkataan, mengerti bahasanya saja
belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa
percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya,
selain mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang
dipercakapkan.23
Komunikasi juga berperan menjembatani hubungan antara seseorang
dengan orang yang lainnya. Hal tersebut juga penting dilakukan agar dapat saling
kenal antara sesama. Sesuai dengan yang termaktub dalam QS. Al-Hujurat, ayat
13:
خلقأي هاي إنها يمٱلنهاس نن يموأنثى رذكم أكرميمإنهلت عا فوائل وق باشعوبا وجعلن
أتعند يمٱلله عليمخبيرإنه قى ٣٦ ٱلله“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al-Hujurat
: 13).24
b. Model komunikasi
Secara garis besar model dapat dibedakan atas dua macam, yakni model
operasional dan model fungsional. Model operasional menggambarkan proses
dengan cara melakukan pengukuran dan proyeksi kemungkinan-kemungkinan
operasional baik terhadap luaran maupun faktor-faktor lain yang memengaruhi
jalannya suatu proses. Sementara itu model fungsional berusaha menspesifikasi
hubungan-hubungan tertentu diantara berbagai unsur dari suatu proses serta
menggeneralisasinya menjadi hubungan-hubungan baru. Model fungsional banyak
digunakan dalam pengkajian ilmu pengetahuan, utamanya ilmu pengetahuan yang
menyangkut tingkah laku manusia.25
23 Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013), 9. 24 Al-Qur’an Dan Terjemahannya. Bandung: Gema Risalah Press, 2010. 25 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), 40.
15
Komunikasi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
berkomunikasi, juga dapat digambarkan dalam berbagai macam model. Model
komunikasi dibuat untuk membantu dalam pengertian tentang komunikasi, dan
juga untuk menspesifikasi bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam hubungan
antar manusia. Selain itu model juga dapat membantu untuk memberi gambaran
fungsi komunikasi dari segi alur kerja, membuat hipotesis riset dan juga untuk
memenuhi perkiraan-perkiraan praktis dalam strategi komunikasi.26
Model komunikasi sudah banyak dibuat akan tetapi para pakar mengakui
bahwa tidak ada satupun model komunikasi yang paling sempurna melainkan
mengisi satu sama lainnya.27
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss dalam buku Human communication
menjelaskan 3 model komunikasi.28
1) Model komunikasi linier, yaitu model komunikasi satu arah. Dimana
komunikator memberikan suatu stimulus dan komunikan memberikan
respons atau tanggapan yang diharapkan, tanpa mengadakan seleksi
dan interpretasi. Seperti teori jarum hipodermik, asumsi-asumsi teori
ini yaitu ketika seseorang memersuasi orang lain maka ia
menyuntikkan satu ampul persuasi kepada orang lain itu, sehingga
orang lain tersebut melakukan apa yang ia kehendaki.
2) Model komunikasi dua arah adalah model komunikasi interaksional,
merupakan kelanjutan dari pendekatan linier. Pada model ini, terjadi
komunikasi umpan balik (feedback) gagasan. Ada pengirim (sender)
yang mengirimkan informasi dan nada penerima (receiver) yang
melakukan seleksi, interpretasi dan memberikan respons balik terhadap
pesan dari pengirim. Dengan demikian, komunikasi berlangsung dalam
proses dua arah, sedangkan setiap partisipan memiliki peran ganda,
dimana pada satu waktu bertindak sebagai sender, sedangkan pada
waktu lain berlaku sebagai receiver, terus seperti itu sebaliknya.
26 Ibid. 27 Ibid. 28 M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2006), 257.
16
3) Model komunikasi transaksional, yaitu komunikasi hanya dapat
dipahami dalam konteks hubungan (relationship) diantara dua orang
atau lebih. Proses komunikasi ini menekankan semua perilaku adalah
komunikatif dan masing-masing pihak yang terlibat dalam komunikasi
memiliki konten pesan yang dibawanya dan saling bertukar dalam
transaksi.29
4. Citra
a. Pengertian
Secara etimologi, citra berasal dari bahasa sanskerta, yang berarti gambar.
Kemudian dikembangkan menjadi “gambaran” sebagai padanan perkataan image
dalam Bahasa Inggris. Citra meliputi segala sesuatu yang telah dipelajari
seseorang, yang relevan dengan situasi dan tindakan yang bisa terjadi didalamnya.
Dalam citra, tercakup (1) seluruh pengetahuan seseorang (kognitif), baik benar
maupun keliru; (2) semua perujukan (afeksi) yang melekat kepada tahap tertentu
peristiwa yang menarik atau menolak orang tersebut dalam situasi itu, serta (3)
semua pengharapan (konasi) yang dimiliki orang tentang apa yang mungkin
terjadi jika ia berperilaku dengan cara berganti-ganti terhadap objek didalam
situasi itu.30
Frank Jeffkins dalam bukunya PR Technique, menyimpulkan bahwa secara
umum citra diartikan sebagai kesan seseorang/individu tentang suatu yang muncul
sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.31
Menurut David A. Arker, John G. Mayer, citra adalah seperangkat
anggapan, impresi atau gambaran seseorang/sekelompok orang mengenai suatu
objek yang bersangkutan.
Adapun menurut Onong Uchjana Effendy, citra (image) didefinisikan
sebagai berikut ;
1. Gambaran antara fisik yang menyerupai kenyataan seperti
manusia, binatang atau benda sebagai hasil lukisan, perekaman
oleh kamera foto, film, atau televisi.
29 Ibid. 30 Anwar Arifin, Opini Publik (Jakarta: Gramata Publishing, 2010), 146. 31 Firsan Nova, Crisis Public Relation (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), 298.
17
2. Penampilan secara optis dari suatu objek seperti yang dipantulkan
oleh sebuah cermin.
3. Perwakilan atau representasi secara mental dari sesuatu baik
manusia benda atau lembaga yang mengandung kesan tertentu.32
Jadi, pengertian dari citra adalah total persepsi terhadap suatu objek yang
dibentuk dengan memproses informasi terkini dari beberapa sumber setiap waktu.
Menurut Kotler, pengertian citra adalah “persepsi masyarakat terhadap
perusahaan atau produknya. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor diluar kontrol
perusahaan”. Adapula pendapat lain mengenai definisi citra, yaitu menurut
Djaslim Saladin adalah “Citra merupakan salah satu perbedaan yang dapat
dibanggakan oleh pelanggan, baik citra produk maupun citra perusahaan”.33
b. Jenis citra
Citra perusahaan adalah persepsi yang berkembang dalam benak publik
mengenai realitas (yang terlihat) dari perusahaan dalam penjabaran yang lebih
spesifik, Frank Jeffkins menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis citra, yaitu:
1. Citra bayangan (The mirror image)
Citra bayangan adalah citra atau pandangan orang dalam perusahaan mengenai pandangan masyarakat terhadap organisasinya. Citra ini seringkali tidaklah tepat bahkan hanya sekedar ilusi sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan atau pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi ini
mengenai pendapat atau pandangan dari pihak luar.
2. Citra yang berlaku (The Current Image)
Kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku adalah citra atau pandangan orang luar mengenai suatu organisasi. Namun sama halnya dengan citra bayangan, citra yang terbentuk belum tentu sesuai dengan kenyataan. Biasanya citra ini cenderung negatif.
3. Citra yang diharapkan (The Wish Image)
Citra harapan adalah citra yang diinginkan oleh perusahaan. Citra ini juga
tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan lebih
baik daripada citra yang sesungguhnya.
4. Citra perusahaan (Corporate Image)
Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan.
Bukan hanya citra atas produk dan pelayanannya. Citra perusahaan terbentuk
dari banyak hal seperti sejarah atau kinerja perusahaan, stabilitas keuangan,
kualitas produk, dan lain-lain.
32 Ibid. 33 Ibid.
18
5. Citra majemuk (The Multiple Image)
Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang atau perwakilan dari sebuah
perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu
sama dengan citra organisasi atau perusahaan tersebut secara keseluruhan.
Jumlah citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya
dengan jumlah pegawai yang dimilikinya.
6. Citra yang baik dan buruk (Good and Bad Image)
Seorang public figure dapat menyandang reputasi baik atau buruk.
Keduanya bersumber dari adanya citra-citra yang berlaku (current image) yang
bersifat negatif atau positif. Citra PR yang ideal adalah kesan yang benar yakni
sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas
kenyataan yang sesungguhnya. Ini berarti citra tidak dapat “dipoles agar lebih
indah dari warna aslinya” (karena hal itu justru dapat mengacaukannya). Suatu
citra yang lebih baik sebenarnya dapat dimunculkan kapan saja, termasuk
ditengah terjadinya musibah atau sesuatu yang buruk.34
Citra perusahaan merupakan akumulasi dari berbagai dimensi citra, yaitu
citra produk, citra sumber daya manusia (SDM), financial performance,
penguasaan pangsa pasar (market share) dan juga corporate culture (budaya
perusahaan) yang ada dalam perusahaan. Setiap unsur bukanlah standing alone
factor. Karena setiap unsur saling terkait. Sebagai contoh, SDM sebuah
perusahaan yang tidak bagus akan membuat produk berkualitas rendah. Produk
berkualitas rendah tidak laku dipasaran sehingga membuat kinerja bisnis
menurun. Kinerja bisnis menurun memengaruhi kesejahteraan pekerja.
Kesejahteraan menurun biasanya membuat kinerja SDM menurun. Demikian
halnya juga dengan keterkaitan antar unsur-unsur yang lain.
Konsep citra dalam bisnis telah berkembang dan menjadi perhatian para
praktisi-praktisi public relations. Citra yang baik dari suatu organisasi akan
mempunyai dampak yang menguntungkan, sedangkan citra yang buruk sudah
pasti akan merugikan suatu organisasi. Sasaran penting dari strategi komunikasi
PR adalah untuk menyampaikan pesan-pesan secara tepat sasaran sehingga
34 Firsan Nova, Crisis Public Relation (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), 299.
19
mampu menghimpun awareness dari publik dan menumbuhkan citra positif dari
konsumen terhadap perusahaan. Citra yang baik akan menumbuhkan reputasi
yang baik pula dari suatu perusahaan.35
Kini banyak sekali perusahaan atau organisasi dan orang-orang yang
mengelolanya sangat sensitif menghadapi publik-publik mereka yang kritis.
Dalam satu penelitian terhadap seratus top eksekutif, lebih dari 50% menganggap
“penting sekali untuk memelihara publik yang baik”. Sekarang ini banyak sekali
organisasi atau perusahaan memahami sekali perlunya memberi perhatian yang
cukup untuk membangun suatu citra yang menguntungkan bagi suatu perusahaan
tidak hanya dengan melepaskan diri terhadap terbentuknya suatu kesan publik
negatif. Dengan perkataan lain citra perusahaan adalah fragile commodity
(komoditas yang rapuh/mudah pecah). Namun, kebanyakan perusahaan juga
meyakini bahwa citra perusahaan yang positif adalah esensial, sukses yang
berkelanjutan dan dalam jangka panjang.36
Menurut Bill Canton dalam Sukatendel (1990) mengatakan bahwa citra
adalah “image: the impression, the feeling, the conception which the public has of
a company; a concioussly created impression of an object, person or
organization” (citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap
perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau
organisasi).
Jadi, ungkap Sukatendel, citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar
bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting dari suatu
perusahaan atau organisasi. Istilah lain adalah favourable opinion.37
c. Peran citra bagi perusahaan
Citra yang baik dari suatu organisasi merupakan aset yang sangat penting
karena citra mempunyai dampak persepsi konsumen dan operasi organisasi dalam
berbagai hal. Dalam buku perilaku konsumen tulisan Nugroho Setiadi
35 Ibid. 36 Sholeh Soemirat M.S dkk, Dasar-Dasar Public Relation (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012), 111. 37 Ibid.
20
menjelaskan pendapat Groonroos mengidentifikasikannya peran citra bagi
perusahaan, yaitu :
1) Citra menceritakan harapan, bersama dengan kampanye pemasar
eksternal, seperti periklanan, penjualan pribadi, dan komunikasi dari
mulut ke mulut. Citra yang positif memudahkan bagi organisasi
untuk berkomunikasi secara efektif dan membuat orang-orang lebih
mengerti dengan komunikasi dari mulut ke mulut. Citra yang netral
atau tidak diketahui mungkin tidak menyebabkan kehancuran, tetapi
hal itu tidak membuat komunikasi dari mulut ke mulut berjalan lebih
efektif.
2) Citra adalah sebagai penyaring yang memengaruhi persepsi kegiatan
perusahaan.
3) Citra adalah fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen.
4) Citra mempunyai pengaruh penting pada manajemen.
Setiap perusahaan harus mempunyai citra di masyarakat, dan citra itu sendiri dapat berperingkat baik, sedang, buruk. Dampak peringkat citra yang berlainan tersebut terhadap keberhasilan kegiatan bisnis dan pemasaran produk berlainan. Citra buruk melahirkan dampak yang negatif bagi operasi bisnis perusahaan dan juga
dapat melemahkan kemampuan perusahaan untuk bersaing.38
d. Strategi humas dalam membangun citra
Reputasi organisasi merupakan penilaian atas seluruh citra organisasi yang ada dalam benak masyarakat. Pengukuran reputasi umumnya disusun secara kualitatif. Meskipun ada indikator-indikator yang dapat menjadi acuan reputasi, sejatinya reputasi hanya dapat diukur melalui persepsi masyarakat. Pada pengambilan
keputusan khalayak atau penyusunan kebijakan, maka reputasi merupakan salah
satu komponen yang dinilai. Kepemimpinan organisasi, upaya yang telah
dilakukan, filosofi perubahan akan mencerminkan kredibilitas organisasi dan
integritas anggota organisasi yang akan memberikan rasa percaya kepada
masyarakat.
Berbagai program kerja dapat dilakukan oleh humas untuk membangun citra
positif organisasi yaitu dengan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Hubungan pers dimaknai dengan memahami seluk beluk dunia
jurnalistik, serta landasan peraturan yang menjadi landasan
hukumnya. Bentuk-bentuk kegiatan pers yang dapat dilakukan antara
lain penyusunan press release, press conference, press briefing, press
tour, press events, press coverage, hingga interview. Sementara
38 Firsan Nova, Crisis Public Relation (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), 302.
21
sebagai penyeimbang, humas juga perlu mengelola media internal,
baik berupa majalah, newsletter, laporan berkala, laporan pencapaian,
media online, publikasi cetak (leaflet, brochure, poster, outdoor
graphic) hingga liputan khusus untuk ditampilkan pada media
internal.
2) Unit pengelola database baik berupa gambar maupun materi
audiovisual serta pengolahannya adalah unit perpustakaan dan
dokumentasi. Signifikansi unit ini adalah dokumentasi dapat menjadi
bukti apabila diperlukan.
3) Bagian hubungan kelembagaan dan hubungan luar negeri menjadi
liaison officer organisasi. Badan ini perlu bertindak proaktif agar
dapat menyusun kegiatan kerjasama yang bermanfaat bagi kedua
belah pihak. Jaringan komunikasi dan kerjasama yang baik
merupakan pintu gerbang terhadap terwujudnya citra positif
organisasi dalam persepsi organisasi mitra.39
Selain kegiatan-kegiatan yang berupa kreatifitas humas diatas ada beberapa
hal lain yang dinilai dapat menjadi strategi dalam peningkatan citra positif
perusahaan antara lain :
1) Menerapkan dan menjalankan etika bisnis. Etika bisnis merupakan
penerapan etika secara umum terhadap perilaku bisnis. Secara lebih
khusus lagi, makna etika bisnis menunjukan perilaku etis maupun
tidak etis yang dilakukan manajer dan karyawan dari suatu
organisasi perusahaan.40
2) Melaksanakan program CSR. Corporate social responsibility (CSR)
adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi
dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan
memperhatikan tanggung jawab sosial dan menitikberatkan pada
39 Nurull Asih, “Peran Dan Strategi Humas Dalam Pencitraan Organisasi”, diakses melalui
alamat Bhebheblog.blogspot.co.id/2014/06/peran-dan-strategi-humas-dalam.html?m=1, tanggal 22
Februari 2018. 40 Ismail Solihin, Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability (Jakarta:
Salemba Empat, 2015), 13.
22
keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan
lingkungan.
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Untuk mengkaji persoalan dalam penelitian ini, akan digunakan pendekatan
penelitian kualitatif-deskriptif. Salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.
Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam
tentang ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari suatu individu
masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang
dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistic.
2. Setting dan Subjek Penelitian
a. Setting Penelitian
Setting penelitian adalah di PT. Chairul Umam Addauli kota Jambi.
Pemilihan setting didasarkan atas pertimbangan rasional dan praktis.
Pertimbangan rasional didasarkan bahwa penulis yang berdomisili di kota Jambi
dan sering mengunjungi PT. Chairul Umam Addauli. Pertimbangan praktis
dikarenakan di PT. Chairul Umam Addauli lebih mudah mendapatkan data
sebagai sumber penelitian.
b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini, akan terfokus kepada PT. Chairul Umam Addauli kota
Jambi khususnya kepada humas dari perusahaan yang bertugas salah satunya
untuk meningkatkan citra perusahaan.
3. Sumber dan jenis data
Sumber data dalam penelitian ini, akan terdiri dari manusia,
situasi/peristiwa, dan dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk perkataan
maupun tindakan orang yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa
jawaban lisan melalui wawancara. Sumber data suasana/peristiwa berupa kondisi
yang bergerak (peristiwa) ataupun diam (suasana). Sumber data dokumenter atau
berbagai referensi yang berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti dapat
menjadi bahan rujukan.
23
Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama melalui
observasi atau wawancara di lapangan. Sementara data sekunder adalah data yang
diperoleh dari sumber kedua berupa dokumentasi serta peristiwa yang bersifat
lisan dan tertulis.41
4. Metode pegumpulan data
Prosedur pengumpulan data dalam studi ini akan menggunakan tiga tekhnik
yang dilakukan secara berulang-ulang agar keabsahan datanya dapat
dipertanggung jawabkan. Ketiga tekhnik tersebut adalah :
a. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung
atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.
Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu
mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal yang
terjadi di lapangan.42
Peneliti akan melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan yaitu di
PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi dan akan langsung meneliti kepada pihak
humas PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi untuk mengetahui apa saja
kontribusi dan strategi yang dilakukan humas dalam meningkatkan citra positif
perusahaan.
b. Wawancara
Wawancara merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan lewat
interaksi dan komunikasi untuk mengungkap tentang sikap, kelakuan,
pengalaman, cita-cita serta harapan responden. Variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap wawancara adalah pewawancara, responden, pedoman
wawancara, rapor, serta situasi wawancara.43
Adapun bentuk wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang dilakukan secara
41 Mohd. Arifullah, Dkk, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN STS Jambi (Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 62. 42 Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka, 2000), 158. 43 Atwar Bajari, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2015), 101.
24
mendalam, mendetail, atau intensif dalam upaya menemukan pengalaman-
pengalaman atau situasi yang dialami informan dari topik atau situasi spesifik
tertentu, terkait dengan topik penelitian.44
Demi untuk mendapatkan data yang valid, maka peneliti akan
mewawancarai narasumber yang berkaitan dengan data yang ingin diperoleh yaitu
petugas humas pada PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data melalui data-data
dokumenter, berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda ataupun
jurnal yang dapat memberikan informasi tentang objek yang diteliti. Data
dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari wawancara
dan observasi.45
Ketiga tekhnik pengumpulan data di atas akan digunakan dalam penelitian
ini, dalam arti digunakan untuk saling melengkapi antara data satu dengan data
yang lain. Sehingga data yang penulis peroleh memiliki validitas dan keabsahan
yang baik untuk dijadikan sebagai sumber informasi.
5. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengurutkan data ke dalam pola kategori,
dan satuan uraian dasar sehingga data dapat disusun secara tematis dan dapat
dirumuskan dalam suatu hipotesis kerja.46
Analisa data dalam penelitian ini akan
dilakukan sejak pengumpulan data secara keseluruhan. Data kemudian dicetak
kembali, secara berulang, dan untuk mencocokkan data yang diperoleh, data
disistematiskan dan diinterpretasikan secara logis, sehingga diperoleh data yang
absah dan kredibel.
Menurut Nasution, penelitian harus dimulai sejak awal. Data yang diperoleh
harus segera dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis. Adapun langkah-
langkah yang akan digunakan yaitu:
44 Arikunto, Prosedur Peneliian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka, 2006), 199. 45 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2008),
240. 46 Lexi J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2014), 103.
25
1. Mereduksi data
Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau
laporan yang rinci. Laporan ini akan terus bertambah. Bila tidak segera dianalisis
sejak awal, akan menambah kesulitan. Laporan-laporan itu perlu direduksi,
dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokus kepada hal-hal yang penting,
dicari tema atau polanya. Jadi, laporan bahan sebagai bahan “mentah”
disingkatkan, direduksi, disusun sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang
penting, diberi susunan yang lebih sistematis sehingga lebih mudah
dikendalikan.47
2. Men-display data
Agar dapat gambaran keseluruhannya atau bagian tertentu dari penelitian,
harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, grafik, networks, dan charts.
Dengan demikian, penelitian dapat menguasai data dan tidak tenggelam dalam
tumpukan detail.
3. Verifikasi
Verifikasi merupakan pemeriksaan dari data yang telah dibuat agar
kebenarannya tidak diragukan lagi. Penelitian dapat singkat dengan mencari data
baru, dapat pula lebih mendalam bila penelitian dilakukan oleh satu tim untuk
mencapai persetujuan bersama agar lebih menjamin keabsahan data yang
diperoleh. Verifikasi dapat dilakukan dengan jalan melakukan pengecekan ulang,
atau dengan melakukan triangulasi. Cara lain yang dapat dilakukan dengan
merekomendasikan kepada pelaku riset lain untuk mengulangi riset yang telah
dilakukan itu terhadap masalah yang sama. Apabila terbukti temuan-temuan yang
dihasilkan tidak berbeda secara signifikan berarti kesimpulan itu terverifikasi.48
Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini
berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh peneliti
bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu,
47 Elvinaro Adrianto, Metode Penelitian Untuk Public Relation Kuantitatif Dan Kualitatif
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), 216. 48 Muhammad Ali, Metodologi Dan Aplikasi Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,
2014), 288-290.
26
perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan intelektual yang tinggi agar
mendapat hasil yang memuaskan.
G. Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk memperoleh data yang terpercaya dan dapat dipercayai, maka peneliti
akan melakukan tekhnik pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan dengan
empat cara, yaitu:
1. Perpanjangan keikutsertaan
Pelaksanaan perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat keikutsertaan
peneliti di lokasi secara langsung dan cukup lama, dalam upaya mendeteksi dan
memperhitungkan penyimpangan yang mungkin mengurangi keabsahan data,
karena kesalahan penilaian data (data distortion) oleh peneliti atau responden,
disengaja atau tidak disengaja.
2. Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
secara teliti, rinci, dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang diutamakan
dalam penelitian. Faktor-faktor tersebut selanjutnya ditelaah, sehingga peneliti
dapat memahaminya. Ketekunan pengamatan dilakukan dalam upaya
mendapatkan karakteristik data yang sangat relevan dengan persoalan atau isu
yang sedang dicari kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
Hal ini diharapkan pula agar dapat mengurangi kesalahan data yang mungkin
timbul akibat keterburuan peneliti untuk menilai suatu persoalan, ataupun
kesalahan data yang timbul dari kesalahan responden yang memberikan data
secara tidak tepat.
3. Triangulasi
Triangulasi merupakan tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu diluar data pokok, untuk keperluan pengecekan reliabilitas
data melalui pemeriksaan silang, yaitu lewat perbandingan berbagai data yang
diperoleh dari berbagai informan. Terdapat empat macam tekhnik triangulasi yang
akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu tekhnik pemeriksaan menggunakan
27
sumber, metode, penyidik, dan teori.49
a. Triangulasi sumber merupakan tekhnik yang dilaksanakan dengan
membandingkan dan mengecek kembali derajat suatu informasi yang
didapatkan tersebut.
b. Triangulasi metode merupakan tekhnik yang dilaksanakan dengan
mengecek informasi yang didapatkan bersama dengan metode yang
dilakukan.
c. Triangulasi penyidik merupakan tekhik yang dilaksanakan dengan
jalan memanfaatkan peneliti dan pengamat lainnya dalam mengecek
kepercayaan data.
d. Triangulasi teori merupakan tekhnik yang dilaksanakan dengan
melakukan perbandingan terhadap data yang didapatkan.
4. Diskusi dengan teman sejawat
Diskusi merupakan langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti
akan melakukan diskusi dengan teman-teman sejawat, guna memastikan bahwa
data yang diterima benar-benar nyata dan bukan persepsi sepihak dari peneliti atau
informan. Melalui cara tersebut peneliti mengharapkan mendapatkan sumbangan,
masukan, dan saran yang berharga dan konstruktif dalam meninjau orisinalitas
data yang telah didapatkan.50
Cara ini juga berguna dalam membantu peneliti
menghasilkan karya ilmiah yang sempurna baik dari segi kepenulisan maupun
dari segi konten/isi.
H. Studi Relevan
Dalam beberapa kesempatan selama melakukan penelitian ini, penulis telah
melakukan tinjauan pustaka demi menjaga keorisinalitasan penelitian ini dan
untuk menghindari adanya kesan pengulangan atau tindakan plagiat. Sepanjang
yang penulis ketahui, penulis belum menemukan penelitian yang secara sama
49 Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),
300-332. 50 Mohd. Arifullah, Dkk. Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN STS Jambi (Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 68.
28
persis membahas tentang penelitian yang penulis lakukan. Namun, terdapat
beberapa penelitian yang ada kaitannya dengan judul yang penulis bahas. Berikut
beberapa penelitian yang penulis temukan yang ada kaitannya dengan judul
penelitian ini :
Pertama, karya yang berjudul “Peran Public Relations Dalam Meningkatkan
Citra Perusahaan (Studi Kasus di Perusahaan Pringsewu Baturraden
Purwokerto)”. Tutik Kumariyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Purwokerto 2016. Penelitian ini berfokus kepada peran public relation dalam
meningkatkan citra perusahaan karena perusahaan memiliki berbagai fasilitas
yang menjadi salah satu daya tarik bagi konsumen.51
Kedua, karya yang berjudul “Peranan Humas Dalam Meningkatkan Citra
Rumah Sakit Kusta Dr Tadjudin Chalid Makassar”. Fikhi Handayani jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universittas Hasanuddin
Makassar 2015. Penelitian ini berfokus kepada peran humas dalam meningkatkan
citra rumah sakit karena rumah sakit ini merupakan satu-satunya rumah sakit yang
menangani penyakit kusta di wilayah Indonesia bagian timur.52
Ketiga, karya yang berjudul “Peran Divisi Humas PT. Primatama Kreasi
Mas Air Hitam Sarolangun Jambi Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan”.
Desmawati Fakultas Ushuluddin IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi 2015.
Penelitian ini sama-sama berkonsentrasi pada yang dilakukan humas dalam
meningkatkan citra perusahaan dengan penelitian yang peneliti buat,
perbedaannya terletak pada objek dan lokasi penelitian.53
51 Tutik Kumariyah, “Peran Public Relations Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan (Studi
Kasus di Perusahaan Pringsewu Baturraden Purwokerto)”. Skripsi (Purwokerto: Fak. Ekonomi
Dan Bisnis Islam IAIN Purwokerto, 2016). 52 Fikhi Handayani, “Peranan Humas Dalam Meningkatkan Citra Rumah Sakit Kusta Dr
Tadjudin Chalid Makassar”. Skripsi (Makassar: Fak. Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universittas
Hasanuddin Makassar, 2015). 53 Desmawati, “Peran Divisi Humas PT. Primatama Kreasi Mas Air Hitam Sarolangun
Jambi Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan”. Skripsi (Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, 2015).
29
30
BAB II
PROFIL UMUM PT. CHAIRUL UMAM ADDAULI KOTA JAMBI
A. Sejarah PT. Chairul Umam
Berdirinya Chairul Umam bermula dari sebuah Kelompok Bimbingan Haji
(KBIH) Chairul Umam Jambi yang didirikan pada tanggal 11 Desember Tahun
2002 oleh H. Dahrizal Dahlan Syam, Lc di Kota Jambi. Tujuannya adalah
melayani dan menfasilitasi jamaah haji regular terutama dari segi ibadah agar
tujuan dari haji itu sendiri tercapai sehingga diharapkan jamaah yang tergabung
dalam kelompok ini mendapatkan prediket haji yang mabrur.
Berbekal dengan pengalaman yang panjang baik selama berlajar di
Universitas Al Azhar disertai berbagai pengalaman selama melayani jama’ah haji
Indonesia baik itu sebagai petugas haji Indonesia di Saudi Arabia maupun sebagai
pembimbing haji di kedua Kota suci Makkah dan Madinah yang
melatarbelakangi H. Dahrizal Dahlan Syam, Lc mendirikan yayasan tersebut.
Awal berdirinya PT. Chairul Umam Addauli masih berbentuk yayasan yang
bernama chairul umam, yang melaksanakan kegiatan bimbingan haji atau masih
berbentuk KBIH. Pada saat itu KBIH chairul umam tidak bisa memberangkatkan
jamaah sendiri, melainkan harus konsorsium atau bergabung kepada kelompok
lain yang telah berbentuk perusahaan.
[P]ada awalnya chairul umam ini berdiri masih hanya berbentuk sebuah
yayasan yang mengadakan bimbingan ibadah haji. Jadi orang-orang yang
mau berangkat haji ikut bimbingan atau manasik dengan chairul umam.
Tetapi pada waktu itu chairul umam tidak bisa memberangkatkan jamaah
karena belum memiliki izin umrah jadi chairul umam harus konsorsium atau
bergabung kepada kelompok lain yang sudah memiliki izin umrah resmi.1
Pada saat chairul umam pertama kali memberangkatkan jamaah haji, chairul
umam hanya memiliki 28 orang jamaah, sebanyak 28 orang jamaah tersebutlah
yang dibawa untuk berangkat haji menuju baitullah. Seiring waktu berjalan
jamaah chairul umam pun semakin bertambah, akhirnya pada tahun 2004 chairul
umam mulai mengurus izin umrah karena pada tahun tersebut chairul umam mau
1 Hidayati, komisaris PT. Chairul Umam Addauli, Wawancara Dengan Peneliti, 15 April
2018, Rekaman Audio.
31
mengadakan dan memberangkatkan jamaah untuk berangkat umrah ke tanah suci
tetapi terkendala karena chairul umam belum memiliki izin umrah resmi.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi agar izin umrah tersebut dapat keluar
adalah chairul umam harus berbentuk perusahaan atau menjadi sebuah PT
(Perseroan Terbatas) karena pada saat itu chairul umam masih berupa yayasan
yang hanya mengadakan bimbingan ibadah haji. Akhirnya pada tahun 2009 izin
umrah resmi keluar sehingga yang sebelumnya chairul umam hanya berbentuk
sebuah yayasan yang menyelenggarakan bimbingan ibadah haji namun pada tahun
tersebut chairul umam dapat memberangkatkan jamaah untuk umrah dengan izin
yang resmi dari kemenag pusat. Pada tahun itu pun nama chairul umam yang
sebelumnya berbentuk yayasan berubah menjadi PT (Perseroan Terbatas) dengan
bertambah nama addauli dibelakangnya menjadi PT. Chairul Umam Addauli.
Pada tahun 2009 tersebut PT. Chairul Umam Addauli secara berangsur
mulai mengurus izin haji plus dikarenakan jamaah chairul umam yang cukup
banyak dan keinginan chairul umam untuk melebarkan sayap kepada pengadaan
haji khusus. Akhirnya pada tahun 2016 keluar izin haji khusus. Tahun 2013 dan
2014 chairul umam memberangkatkan jamaah haji dengan mencatar pesawat
sendiri dikarenakan jumlah jamaah yang pada saat itu cukup banyak.
Diawali dari niat mulia pasangan H. Dahrizal Dahlan, Lc dan Hj. Hidayati
Zainuddin, S.E yang berniat selain membuka usaha atau menjalankan kegiatan
bisnis, yang mana usaha atau bisnis tersebut berorientasi untuk beribadah kepada
allah keduanya juga berusaha untuk membantu sesama. Keduanya berupaya
bagaimana agar bisa membantu sesama terutama terhadap golongan orang-orang
susah dan memiliki tingkat perekonomian menengah kebawah yang juga tidak
mempunyai atau sedang mencari pekerjaan.
Sejak menempati sekretariat yayasan yang pertama di jalan Soekarno-Hatta
Thehok Jambi sampai dengan kepindahan ke sekretariat yang kedua di perumahan
Parma Residence jumlah peserta bimbingan sudah mencapai lebih dari seribu
jama’ah. Hal ini disertai dengan tingkat kepuasaan jama’ah yang tergabung dalam
KBIH tersebut mencapai 90% sehingga boleh dikatakan KBIH Chairul Umam
32
saat ini menjadi Kelompok Bimbingan Haji (KBIH) terbesar yang ada di Kota
Jambi.
Chairul Umam sebagai sebuah yayasan maupun sebagai sebuah Kelompok
Bimbingan Haji tidaklah semata-mata kegiatan bisnis dengan tujuan
mendatangkan keuntungan material semata, akan tetapi sebagai sebuah yayasan
yang bertujuan pada pelayanan umat dengan mencoba untuk melebarkan sayapnya
ke berbagai bidang. Salah satunya adalah dengan membuat kegiatan-kegiatan
pendidikan seperti penunjang kegiatan pengajian Al Qur’an khusus dewasa
dimana kegiatan ini bertolak dari keprihatinan akan banyaknya para calon jama’ah
haji yang tidakmampu membaca Al Qur’an dengan baik dan benar.
Selain itu Chairul Umam juga sering menjadi penunjang kegiatan-kegiatan
sosial kemasyarakatan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan seperti
kelompok kesenian kompangan “Chairuzzaman”, Pondok Pesantren “Chairul
Umam” Suban Merlung serta pengajian bulanan “Chairul Umam”.
B. Letak Geografis
Adapun batas lokasi PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi sebagai
berikut:
Sebelah utara : Jl. Pratu Satir
Sebelah selatan : Jl. Sersan Muslim
Sebelah timur : Jl. Kopral Kahar
Sebelah barat : Jl. Sersan M. Yunus
C. Visi Misi
Visi : menjadi penyelenggara haji dan umrah terbaik di provinsi jambi
Misi : melayani jamaah dengan sepenuh hati
D. Ruang Lingkup KBIH dan Yayasan Chairul Umam
Sebagai sebuah yayasan sosial kemasyarakatan yang bertujuan bukan hanya
berdasarkan prinsip ekonomi semata, dan juga hanya ingin menghasilkan
keuntungan yang sebesar-besarnya, Chairul Umam juga melaksanakan kegiatan
nonprofit. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial terhadap
33
masyarakat terutama terhadap golongan yang tidak mampu dan masyarakat
sekitarnya.
Chairul umam sendiri merupakan induk dari berbagai macam badan dan
juga menaungi berbagai kegiatan. Adapun kegiatan yang langsung dibawahi oleh
yayasan chairul umam antara lain :2
1. Bidang Pendidikan
a. Pondok Pesantren Chairul Umam Suban Merlung Tanjung Jabung
Barat
2. Lembaga Ubudiyah
a. Majlis Ta'lim dan Zikir Bulanan Chairul Umam
b. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji ( KBIH ) Chairul Umam
c. TPA Chairul Umam (Pengajian Khusus Dewasa)
d. Koordinator TPA bagi anak-anak belia sekitar sekretariat Chairul
Umam
3. Seni dan Budaya
a. Kelompok Seni Kompangan Chairuzzaman Jelutung Jambi
E. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan salah satu aspek yang sangat penting
keberadaannya yang harus diperhatikan agar tercapainya suatu tujuan dan
penunjang keberhasilan terhadap proses kegiatan yang dilakukan. Dengan kata
lain dapat disimpulkan bahwa tanpa kehadiran sarana serta prasarana yang
memadai tujuan organisasi atau lembaga tersebut tidak akan tercapai, ataupun
hasil yang didapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Hal tersebut sesuai dengan pengertian sarana yang merupakan segala
sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai suatu tujuan untuk mendukung
agar tercapainya tujuan, sedangkan prasarana sebagai penunjang utama dalam
terselenggaranya suatu proses agar proses tersebut dapat berjalan dengan baik.
Adapun sarana dan prasarana yang terdapat pada PT. Chairul Umam Addauli
adalah :
2 Dokumentasi, Profil PT. Chairul Umam Addauli, 31 Mei 2018.
34
Tabel 1.: keadaan dan kondisi sarana dan prasarana PT. Chairul Umam
Addauli Kota Jambi.3
No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Keterangan
1 Komputer 7 Baik
2 AC 7 Baik
3 Meja kerja 10 Baik
4 Kursi kerja 10 Baik
5 Aula 1 Baik
6 Telephone 1 Baik
7 Ambal 7 Baik
8 Ruang rapat 1 Baik
9 Kipas angina 2 Baik
10 Lemari 4 Baik
11 Tv 2 Baik
12 Toilet 3 Baik
13 Tempat wudhu 2 Baik
14 Sofa 2 Baik
15 Mobil enkle 1 Baik
16 Mobil box 1 Baik
17 Mesin fotocopy 1 Baik
18 Printer 1 Baik
19 Kamera 2 Baik
F. Susunan Pengurus PT. Chairul Umam Addauli
Adapun susunan pengurus dan karyawan/karyawati di PT. Chairul Umam
Addauli adalah sebagai berikut ;
3 Dokumentasi, Keadaan sarana dan prasarana, PT. Chairul Umam Addauli, 31 Mei 2018.
35
1. Susunan pengurus
Pembina : Kepala kanwil kemenag provinsi jambi
Kepala kanwil kemenag Kota jambi
Kabid. Urusan haji umrah kanwil
kemenag provinsi jambi
Kasi. Urusan haji umrah kanwil kemenag
Kota jambi
Komisaris utama : Hj. Hidayati, S.E
Direktur : H. Dahrizal Dahlan, Lc
Operational manajer : Edy Ashari
Kepala administrasi : H. Erwin Nazari, A.Md
Staff administrasi : Siti Fatimah
Ticketing : Nabella Vanesyah Fitri
Humas : Donny Haryanto
Marketing : Andy Syafrianto
Perlengkapan : Hermanto
Manifest : Prana Ramhon Rizqo
Manasik : Dasril Dahlan
Keuangan : Eka Amalia, S. Sos
2. Tugas masing-masing divisi/bagian :
- Komisaris
Melakukan pengawasan terhadap direksi
36
Memberikan nasihat kepada direksi sesuai maksud dan tujuan
perusahaan
- Direktur
Memimpin sebuah perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-
kebijakan perusahaan
Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala
bagian (manajer) atau wakil direktur
Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja
perusahaan
- Manajer operasional
Mengelola dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi
perusahaan
Memangkas biaya-biaya operasi yang tidak menguntungkan
perusahaan
Mengawasi jalannya produksi perusahaan
Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam
mendukung visi dan misi perusahaan
Melakukan pertemuan dengan direktur secara berkala
Mengatur anggaran dan mengelola biaya
- Kepala administrasi
Mengontrol kinerja staff/karyawan
Mengatur pembagian job
- Staff administrasi
Pembuatan surat
Merekap data
Filing rekap data/surat
Distribusi data/surat
Laporan kepada kepala administrasi
Laporan kepada operasional manajer
- Ticketing
37
Mengurus segala sesuatu mengenai tiket keberangkatan jamaah
- Humas
Menjadi perantara perusahaan
Menjalin komunikasi dengan khalayak dan pihak eksternal perusahaan
- Marketing
Melakukan promo kepada calon jamaah dan khalayak luas
- Perlengkapan
Mendata perlengkapan jamaah
Menyiapkan keperluan/perlengkapan keberangkatan jamaah
- Manifest
Membuat manifest keberangkatan jamaah
Membuat ID card sesuai manifest
- Manasik
Mengatur jadwal manasik
Menghubungi pembimbing jamaah setiap jadwal manasik
Membuat absen jamaah yang hadir manasik
Menyusun jadwal bagi pembimbing manasik
Menyiapkan tempat manasik
- Keuangan
Menerima dan menyiapkan data uang masuk dan uang keluar
Menyiapkan cek/transfer bank
Cek saldo bank
Laporan keuangan
Report ke bagian keuangan dan supervisi langsung
Membuat plan alokasi keuangan
Report ke operasional manajer
Tutup buku/jurnal harian
Selain pegawai atau karyawan yang berada di kantor setiap waktu PT.
Chairul Umam Addauli juga memiliki sejumlah guru/ustadz yang membimbing
ibadah jamaah pada saat manasik sebelum keberangkatan maupun pada saat
berada di tanah suci. Berikut daftar pembimbing di PT. Chairul Umam Addauli.
38
Tabel 2.: Daftar nama ustadz/pembimbing ibadah haji dan umrah KBIH
Chairul Umam4
No Nama
1 H. Baihaki, S. Pd
2 H. Dahlan Syam, BBA
3 H. Saiful Asngari, S. Ag
4 H. M. Toni MT, S. Ag
5 H. Salahuddin
Untuk meningkatkan kualitas dan kepercayaan jamaah terhadap PT. Chairul
Umam Addauli, pihak chairul umam dalam hal ini juga menyediakan layanan
kesehatan sewaktu berada di tanah suci ataupun konsultasi dan bimbingan
kesehatan sewaktu sebelum keberangkatan. Berikut adalah nama petugas baik
yang berprofesi sebagai dokter ataupun perawat yang menjadi petugas kesehatan
di chairul umam.
Tabel 3.: Daftar nama petugas/pembimbing kesehatan di PT. Chairul
Umam Addauli.5
No Nama
1 dr. Bram Rangga Jaya
2 dr. Rifki Yulian
3 dr. Ari Setiawan
4 Shobahul khoiri Am.kep
4 Dokumentasi, Daftar Pembimbing Ibadah, PT. Chairul Umam Addauli, 31 Mei 2018. 5 Dokumentasi, Daftar Petugas Kesehatan, PT. Chairul Umam Addauli, 31 Mei 2018.
39
G. Pelaksanaan Haji
1. Peserta KBIH Chairul Umam
Peserta bimbingan KBIH Chairul Umam adalah para calon jamaah haji yang
berasal dari Kota Jambi dan sekitarnya. Sistem yang dipakai oleh Chairul Umam
sendiri adalah pengajian terbuka untuk umum, dimana setiap orang yang ingin
mempelajari Islam pada umumnya dan haji pada khususnya dapat mengikuti
manasik di pengajian tersebut. Hanya saja bagi para calon jamaah yang terdaftar
saja yang berhak mendapatkan fasilitas untuk keberangkatan. Sehingga tidak
heran apabila setiap pengajian yang di adakan oleh Chairul Umam selalu dihadiri
oleh jamaah lainnya baik itu dari kalangan umum maupun dari kalangan calon
jamaah haji yang bukan dari peserta KBIH Chairul Umam. Semua itu karena bagi
chairul umam pendidikan agama Islam bukanlah sekedar mengejar materi semata.
2. Bimbingan Manasik Haji
Bimbingan manasik haji diklasifikasikan 2 (dua) bagian :
a. Manasik haji yang diadakan oleh Kementrian Agama Kota Jambi
Manasik ini dilakukan oleh Kementrian Agama Kota Jambi dimana
pelaksanaan manasik dilakukan di setiap kecamatan dan dilaksanakan sebanyak 3
(tiga) kali. Semuanya dilakukan sebelum jamaah tersebut berangkat termasuk
didalamnya penyuluhan kesehatan. Dalam manasik ini petugas dari KBIH Chairul
Umam turut hadir dalam membantu jamaah terutama dalam membantu sewaktu
penyuntikan kesehatan, tentu tanpa ikut sama sekali mencampuri palaksanaan
kegiatan tersebut.
b. Manasik haji yang diadakan oleh KBIH Chairul Umam
KBIH Chairul Umam mempunyai tugas memberikan pelayanan dan
konsultasi seputar masalah perhajian, ibadah sehari-hari, bimbingan manasik bagi
calon haji serta pembinaan pasca pelaksanaan manasik haji yang diberikan
sebagai bekal pengetahuan seputar haji. Adapun pembinaan yang diberikan
diantaranya : Pengenalan Haji dan Umroh, fiqhul haj, tauhid, kultur, dan
40
kebiasaan orang Arab, bahasa Arab praktis, simulasi dan praktek lapangan,
pengetahuan seputar kesehatan dan informasi teknis haji. Secara umum manasik
KBIH Chairul Umam dibagi 3 macam diantaranya adalah ;
1) Manasik sebelum keberangkatan
Manasik ini dilakukan setiap hari Sabtu dan Ahad dengan total 50 kali
pertemuan. Manasik ini diikuti oleh sebagian kecil dari jama’ah manasik haji,
akan tetapi sebagian besar diikuti oleh jama’ah yang ingin berangkat umroh.
Sehingga sampai dengan 20 kali pertemuan pada hari Sabtu dengan perincian
3x60 menit bertempat di Mesjid As sa’adah Thehok dengan konsumsi rutin air
mineral dan beberapa kali makanan ringan.
Selanjutnya manasik dengan jumalh 29 kali praktek manasik haji
menggunakan pakaian oleh raga pada hari Minggu pagi dengan durasi 2x60 menit
bertempat di asrama haji Jambi. Manasik ini dengan konsumsi rutin yaitu air
mineral dan air zam-zam. Rangkaian manasik sebelum keberangkatan ini diakhiri
sekali pertemuan dengan acara zikir bersama sebagai pemantapan dan penyucian
hati sebelum melaksanakan ibadah haji bertempat di aula kantor KBIH Chairul
Umam, Perumahan Parma Residence Thehok Jambi.
2) Manasik dan pengajian serta kegiatan selama ditanah suci
Manasik ditanah suci atau sering disebutkan pengajian selama ditanah suci
diadakan dengan tujuan menjaga, menambah dan mempertahankan tujuan dari
berhaji itu sendiri dan diadakan beberapa kali selama pemondokan di Makkah.
Terutama sekali pengajian yang dilaksanakan ketika jama’ah akan berangkat
melaksanakan wukuf di Arafah dengan tujuan agar jama’ah benar-benar
memahami dari pada seluruh rangkaian ibadah haji sehingga betul-betul disadari
dan dipahami oleh jama’ah itu sendiri agar mendapatkan predikat haji yang
mabrur.
Selain melaksanakan manasik Chairul Umam juga melaksanakan beberapa
kegiatan yang sangat berguna dan bermanfaat bagi jama’ah yang tergabung dalam
kelompok ini, kegiatan-kegiatan tersebut antara lain umroh sunnah, pemotongan
hadyu, I’tikaf di masjid Haram, city tour seputar Kota Makkah dan Madinah,
pelayanan khusus untuk jama’ah yang tunanetra dan sakit.
41
Secara garis besar pengajian di tanah suci dilaksanakan 33 kali, dengan
perincian; 9 kali kegiatan dilaksanakan di Kota suci Madinah, 18 kali diKota suci
Makkah, 1 kali di Arafah, 4 kali di Mina dan 1kali di Jeddah.
3) Pengajian setelah kedatangan jama’ah dari Kota suci.
Pengajian ini pada hakekatnya adalah penutupan seluruh kegiatan manasik
yang dilaksanakan. Pertemuan ini adalah tindak lanjut dari keseluruhan manasik
sekaligus pengikraran bahwa apa yang didapat selama didalam pendidikan ibadah
haji sebagai pelajaran yang akan diikuti selama hidup agar menjadi haji yang
mabrur sekaligus sebagai anggota pengajian bulanan Chairul Umam.
Pelayanan pasca haji merupakan bagian dari pembinaan jamaah dalam
rangka memberikan pelayanan secara optimal melalui pengajian rutin bulanan
yang dikelola langsung oleh yayasan. Hal ini dilakukan demi memupuk rasa
persaudaraan dan silaturrahmi antar jamaah. Selain itu dengan adanya pembinaan
lanjutan serta pelayanan pasca haji yang diberikan, hal ini juga diharapkan agar
terciptanya rasa kepuasan dan kepercayaan dari jamaah terhadap yayasan.
42
BAB III
PERAN DAN STRATEGI HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA
POSITIF PT. CHAIRUL UMAM ADDAULI
Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil temuan serta data yang penulis
temui pada saat melakukan riset di lapangan mengenai peran dan strategi humas,
serta upaya promosi yang dilakukan humas PT. Chairul Umam Addauli dalam
meningkatkan citra perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui peran atau
apa saja yang menjadi bagian humas dalam meningkatkan citra perusahaan, serta
untuk melihat sejauh mana kontribusi humas dalam usaha peningkatan citra
perusahaan. Kemudian penulis juga ingin mengetahui strategi atau cara khusus
yang dilakukan humas dalam meningkatkan citra perusahaan serta upaya promosi
untuk menarik perhatian para calon konsumen atau jamaah agar tertarik untuk
menggunakan jasa perusahaannya.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan humas PT. Chairul Umam
Addauli peran yang dilakukan humas cukup strategis dan juga humas PT. Chairul
Umam Addauli memiliki cara khusus yang dinilai tepat dalam menarik perhatian
konsumen atau para calon jamaahnya.
A. Peran Humas
Didalam setiap organisasi ataupun lembaga baik itu berupa instansi
pemerintah ataupun perusahaan swasta, pasti mempunyai program-program yang
sudah dirancang dengan sedemikian rupa guna untuk mencapai tujuan utama
daripada adanya suatu instansi ataupun perusahaan itu sendiri. Pembagian job atau
pendeskripsian pekerjaan secara khusus pun dilakukan agar cita-cita dan tujuan
yang telah ditentukan serta menjadi hal pokok dalam keberlangsungan perusahaan
dapat tercapai.
Dalam ruang lingkup yang besar seperti negara pun dalam menjalankan
keberlangsungan sebuah negara tersebut, seorang kepala negara juga dibantu oleh
orang-orang yang dapat membantu menjalankan program nya guna untuk
mencapai hasil yang dituju contohnya seperti para menteri di Indonesia yang
membantu tugas seorang presiden dengan pembagian pekerjaan yang berbeda-
43
beda. Tidak jauh berbeda dengan negara dalam sebuah instansi, lembaga ataupun
sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya seorang kepala instansi ataupun
seorang direktur perusahaan dibantu oleh orang-orang yang menjadi perpanjangan
tangannya dalam mencapai tujuan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka, PT. Chairul Umam Addauli dalam
memudahkan untuk mencapai tujuan ataupun cita-cita perusahaannya dibantu oleh
beberapa orang yang menjadi staf di perusahaan, salah satunya adalah adanya
seorang humas yang secara khusus menjalankan fungsi kehumasan guna mencapai
tujuan perusahaan agar masing-masing staf dapat fokus dengan setiap tugas yang
menjadi kewajiban utamanya.
Banyak perusahaan yang sudah mengalami kemunduran bahkan kehancuran
akibat tidak memiliki keberadaan seorang humas ataupun tidak adanya yang
menjalankan fungsi daripada seorang humas. Namun banyak juga perusahaan-
perusahaan yang hampir jatuh terpuruk ataupun sedang berusaha untuk
mengembangkan perusahaannya, menjadi bangkit dan berjaya berkat bantuan
daripada seorang humas.
Humas PT. Chairul Umam Addauli memiliki posisi yang sangat strategis
dan memainkan peranan penting didalam menentukan kesuksesan perusahaan,
mengingat seorang humas mempunyai tugas salah satunya yaitu meningkatkan
citra positif perusahaan/instansi tempat ia berada.
Berikut peran yang dilakukan humas PT. Chairul Umam Addauli dalam
meningkatkan citra positif perusahaan:
1. Menjadi fasilitator
Dalam setiap instansi ataupun perusahaan tentu terdapat banyak kegiatan
ataupun agenda penting baik yang sudah terjadwal dari jauh hari sebelumnya atau
mungkin kegiatan yang terjadi secara mendadak. Kegiatan ataupun agenda
tersebut tidak selalu diadakan oleh internal perusahaan, bisa jadi ada acara yang
dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan khususnya mitra kerja perusahaan.
Didalam ilmu kehumasan untuk dapat menghasilkan citra positif itu tidak terjadi
begitu saja, banyak proses yang dilakukan sehingga citra positif dapat terbentuk.
Untuk menarik simpati dari pada pemangku-pemangku kepentingan salah satunya
44
dengan cara membina hubungan baik pada orang ataupun perusahaan tersebut
dengan cara menghadiri setiap even serta acara yang diadakannya.
Seperti yang dijelaskan humas perusahaan didalam wawancara bersama
penulis yaitu;
[P]erusahan kami ini sangat aktif khususnya dalam membangun hubungan baik
serta kerjasama dengan instansi-instansi ataupun lembaga-lembaga lain. Nah
dalam upaya tersebut terkadang ada pertemuan atau even-even yang diadakan
dari eksternal perusahaan kami tersebut itu kami usahakan untuk
menghadirinya walaupun kadang tuh kalau ada keberangkatan kami juga sibuk
untuk mengurusi jamaah. Tapi tetap kami sempatkan dalam memenuhi
undangan acara yang ada karena itu suatu proses demi kemajuan perusahaan.1
Dalam setiap agenda ataupun pertemuan yang melibatkan perusahaan, pihak
PT. Chairul Umam Addauli biasanya tidak semua agenda tersebut dapat dihadiri
oleh pimpinan sebagian agenda ataupun pertemuan ditugaskan kepada manajer
ataupun petinggi perusahaan lainnya tidak terkecuali kepada humas untuk
menghadiri ataupun mewakilinya.
[Y]a kadang itu kalau ada undangan acara khususnya yang memang diadakan
pihak eksternal perusahaan, itu tidak semua pimpinan kami dapat
menghadirinya kadang ada yang dihadiri atau ditugaskan kepada manajer
operasional kalau dia tidak sibuk karena memang dia yang dibawah direktur
langsung jabatannya kadang juga beliau menugaskan wakilnya ataupun
terkadang saya sebagai humas yang mewakili perusahaan.2
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa perusahaan yakni PT. Chairul
Umam Addauli dalam menimbulkan citra yang positif dari khalayak, atau pihak-
pihak eksternal pemangku kepentingan diluar perusahaan, berusaha untuk
mencapai hasil tersebut dengan proses yang dilakukan secara jangka panjang. Hal
tersebut dilakukan dengan tujuan agar citra positif yang di hasilkan terhadap
perusahaan dapat lebih terjaga dan hubungan baik yang dilakukan dapat
berkelanjutan. Kemudian humas dalam hal tersebut berperan sebagai fasilitator
dalam menjembatani hubungan baik tersebut.
2. Menjalin Kerjasama dan hubungan baik
Dari aspek sosial sudah menjadi ketetapan bahwa didalam kehidupannya
manusia tidak bisa berdiri sendiri. Manusia adalah makhluk yang bergantung
1 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 17
Juni 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 2 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 17
Juni 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
45
kepada manusia lainnya dan saling membutuhkan antar satu manusia terhadap
manusia yang lain. Tidak jauh beda dengan pernyataan tersebut dalam menjalani
kehidupannya, perusahaan tidak dapat berdiri sendiri sekalipun perusahaan
tersebut memiliki sisi finansial yang cukup. Perusahaan tersebut tetaplah tidak
bisa untuk hidup mandiri, karena pasti suatu saat perusahaan tersebut akan
mengalami kendala dan meminta bantuan kepada orang ataupun perusahaan lain.
Didalam kehidupannya PT. Chairul Umam Addauli juga bergantung atau
menjalin kerjasama dengan perusahaan maupun instansi lainnya. Hal tersebut
bertujuan agar perusahaan dapat terbantu dengan kerjasama-kerjasama yang
dilakukan. Seperti pada penjelasan humas di dalam wawancara yang dilakukan
bersama penulis;
[P]erusahaan ini juga banyak melakukan kerjasama-kerjasama dengan
perusahaan lain maupun instansi terkait seperti bank CIMB niaga syariah,
Bank syariah mandiri, optik arsy, dan yang lainnya. Dari kerjasama yang
dilakukan ini diharapkan selain menjadikan keuntungan tersendiri bagi
perusahaan kami, hal tersebut juga bisa menjadi keuntungan bagi lembaga atau
perusahaan yang bekerjasama dengan kami.3
Kerjasama yang dilakukan antara pihak PT. Chairul Umam Addauli dengan
perusahaan atau lembaga tersebut tentu saling berkaitan dan mempunyai manfaat
timbal balik. Pihak perusahaan seperti CIMB niaga syariah melakukan pengadaan
penukaran uang dari rupiah terhadap uang riyal, sedangkan PT. Chairul Umam
Addauli juga mendapatkan satu keuntungan yakni dimudahkannya para jamaah
untuk melakukan penukaran uang tanpa harus pergi jauh keluar rumah melakukan
penukaran uang. Terlebih lagi jamaah merasa sangat terbantu karena khususnya
jamaah yang sudah mencapai taraf lanjut usia sedikit kesulitan untuk bepergian
jauh keluar rumah.
Oleh karena itu, kerjasama yang dilakukan pihak PT. Chairul Umam
Addauli bersama perusahaan lainnya selain bertujuan agar sama-sama
mendapatkan keuntungan dan tujuan dari perusahaan tersebut tercapai. Nilai plus
lainnya juga agar tumbuhnya citra yang positif yang diberikan jamaah, maupun
3 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 17
Juni 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
46
perusahaan lain kepada PT. Chairul Umam Addauli melalui jalinan hubungan baik
yang dilakukan.
3. Mengurus Paspor Jamaah
Salah satu persyaratan bagi jamaah haji maupun umrah adalah mempunyai
paspor. Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang dari suatu negara yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku
untuk melakukan perjalanan antar negara. Paspor berisi biodata pemegangnya
yang meliputi antara lain foto pemegang, tanda tangan, tempat dan tanggal
kelahiran, informasi kebangsaan dan kadang-kadang juga beberapa informasi lain
mengenai identifikasi individual. Paspor biasanya diperlukan untuk perjalanan
internasional karena harus ditunjukkan ketika memasuki perbatasan suatu negara,
walaupun di negara tertentu dapat memasuki negara lain dengan dokumen selain
paspor.
Kepemilikan paspor bagi jamaah haji adalah merupakan suatu kewajiban
dan keharusan demi menjamin keamanan dan mendapat pengakuan di wilayah
negara tersebut bahwa tujuan mengunjungi negara tersebut memanglah semata-
mata untuk beribadah. Dalam proses pembuatan paspor, jamaah PT. Chairul
Umam Addauli tidak selalu mengurus pembuatan paspor dengan sendirinya.
Mereka dibantu oleh humas PT. Chairul Umam Addauli yang bertugas untuk
mengurus hal-hal yang berhubungan dengan pemberangkatan jamaah salah
satunya paspor yang memang ditugaskan secara khusus kepada humas untuk
mengurusnya ke pihak imigrasi.
[K]ita disini melakukan pelayanan bagi yang mendaftar haji ataupun umroh,
pelayanan kami sebagai salah satu biro travel penyelenggara haji dan umrah
yang sudah terjamin berupa pelayanan terhadap jamaah mengenai pengurusan
paspor. Jadi, saya sebagai humas yang mengurusi paspor jamaah kepada pihak
imigrasi. Sedangkan jamaah hanya memberikan syarat-syarat yang dibutuhkan
dalam pembuatan paspor.4
Dapat dipahami bahwa jamaah PT. Chairul Umam Addauli dalam
pembuatan paspor, tidak mengurus pembuatan paspor tersebut secara mandiri
tetapi pengurusan paspor di PT. Chairul Umam Addauli dilakukan oleh humas
4 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 26
Maret 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
47
perusahaan sedangkan jamaah haji maupun umrah hanya memberikan persyaratan
atau kelengkapan berkas yang diminta humas untuk mengurus paspor tersebut
kepada pihak imigrasi.
B. Strategi Humas
Untuk mempermudah dan melancarkan rencana ataupun program-program
yang telah disusun, demi terwujudnya tujuan yang sudah ditentukan maka perlu
adanya strategi atau dengan kata lain cara khusus agar tujuan tersebut dapat
dengan mudah tercapai. Kata strategi memang erat kaitannya dengan dunia
militer/peperangan ataupun hal-hal yang berbau kompetisi dan sebagainya, yang
mana penggunaan strategi dengan harapan agar tujuan yang sudah ditetapkan
dapat tercapai. Begitu pula dalam dunia bisnis strategi sangat diperlukan jikalau
tidak ingin usaha yang dijalankan mengalami kemerosotan bahkan kegagalan.
Dalam suatu lembaga atau perusahaan strategi yang dilakukan biasanya
ditugaskan kepada satu orang. PT. Chairul Umam Addauli juga memiliki strategi
yang dijalankan, mengingat seiring waktu berlalu semakin banyak perusahaan-
perusahaan yang telah berdiri dan bergerak dalam bidang yang sama yaitu biro
perjalanan haji dan umroh. Hal ini membuat PT. Chairul Umam Addauli harus
mencari cara jika tidak ingin perusahaannya kalah bersaing dengan perusahaan
lainnya. Seluruh petugas perusahaan harus mencari ide-ide kreatif diluar daripada
hal umum yang ditawarkan sebuah lembaga yang bergerak dibidang jasa layanan
haji dan umroh. Adapun strategi yang diterapkan humas PT. Chairul Umam
Addauli antara lain;
1. Potongan Harga
Memberi potongan harga atau diskon di dalam dunia usaha sering dilakukan
dan ditemukan di sebagian pasar, mall, ataupun perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang bisnis. Pada berbagai tempat usaha potongan harga atau diskon
yang diberikan pun bervariasi mulai dari sepuluh, tiga puluh, lima puluh, bahkan
hingga tujuh puluh lima persen. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu strategi
untuk menarik konsumen agar menggunakan produk barang atau jasa yang
diproduksi atau dijual perusahaan. Itu juga sebagai cara agar tetap bersaing untuk
mengantisipasi hal-hal yang bisa menyebabkan kemunduran perusahaan.
48
Humas PT. Chairul Umam Addauli dalam upaya untuk menarik perhatian
konsumen, banyak melakukan berbagai strategi agar dapat bertahan di dalam
industri penyelenggaraan haji dan umrah. Salah satu strategi yang biasa dilakukan
adalah dengan melakukan potongan harga atau dengan kata lain memberi diskon
bagi jamaah yang mendaftar. Seperti yang terdapat pada penjelasan humas PT.
Chairul Umam Addauli bersama penulis didalam wawancara beberapa waktu lalu.
[D]idalam usaha untuk menarik konsumen kami juga mempunyai cara agar
jamaah kami tidak pergi dan menggunakan jasa biro haji dan umrah yang lain.
Karena pada saat sekarang ini kan kita tahu bahwa penyelenggara haji dan
umrah di jambi ini cukup menjamur. Cara yang rutin kita lakukan adalah
memberikan potongan harga atau diskon kepada jamaah yang mendaftar di PT.
Chairul Umam Addauli.5
Cara atau strategi yang digunakan tersebut masih terbilang cukup ampuh di
dalam menarik jamaah, agar menggunakan jasa PT. Chairul Umam Addauli.
Sebabnya adalah jamaah yang sebelumnya ada niat ingin mendaftar menjadi
bersegera dalam menunaikan niatnya itu. Hal ini dikarenakan potongan harga atau
diskon yang diberikan PT. Chairul Umam Addauli bukan untuk semua pendaftar,
tetapi hanya kepada jamaah yang mendaftar pada jangka waktu yang telah
ditentukan ataupun terhadap mereka yang telah memenuhi kuota.
Potongan harga yang sering diberikan pihak PT. Chairul Umam Addauli
biasanya hanya kepada jamaah pendaftar umrah saja bukan kepada jamaah haji.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk usaha yang cukup intensif yang dilakukan
manajemen, dalam menarik jamaah umrah ketimbang jamaah haji karena umrah
bisa dikatakan menjadi pemasukan rutin bagi perusahaan berbeda dengan haji
yang hanya terjadi satu kali setiap tahunnya.
[P]otongan harga atau diskon yang kita lakukan biasanya hanya kepada jamaah
yang mendaftar untuk ibadah umrah saja. Karena kami menilai umrah itu kan
rutin dilakukan. Hitungannya umrah itu didalam sebelas bulan atau diluar
bulan haji bisa dilakukan tidak seperti haji yang hanya terjadi sekali setahun.6
Hal ini juga menunjukkan bahwa didalam ibadah umrah saingan atau
perusahaan lain yang menjadi penyelenggara ibadah umrah cukup banyak. Khusus
5 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 26
Maret 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 6 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 26
Maret 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
49
untuk ibadah haji biasanya para jamaah memilih hanya penyelenggara yang sudah
terjamin saja didalam menyelenggarakan haji.
2. Mengundang penceramah tersohor
Banyak strategi yang dilakukan setiap perusahaan agar bisnis yang
dijalaninya mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan apa yang
diharapkan. Cara yang dilakukan pun biasanya memiliki saling keterkaitan dengan
usaha yang dijalani, seperti perusahaan yang bergerak pada bisnis kopi. Dalam
rangka untuk menarik perhatian konsumen, strategi yang digunakan adalah
dengan cara membuat iklan yang ada kaitannya dengan produk perusahaan
tersebut yaitu kopi. Iklan yang dibuat misalnya seperti kopi didesain menjadi
seolah-olah penyemangat atau penambah stamina bagi para pekerja.
PT. Chairul Umam Addauli juga memiliki strategi agar dapat menarik
perhatian calon jamaah sehingga mau menggunakan produknya. Dengan kata lain
agar jamaah memilih berangkat melalui travel chairul umam dalam menunaikan
ibadah haji maupun umrah. Salah satu cara yang digunakan PT. Chairul Umam
Addauli adalah mengundang penceramah-penceramah yang cukup terkenal di
Kota jambi khususnya atau yang cukup dikenal para jamaah.
[K]ami disini memakai ustadz-ustadz yang cukup berpengalaman, baik dalam
ilmunya maupun pengalaman dalam penyelenggaraan ibadah haji. Ustadz-
ustadz disini juga memiliki relasi yang cukup luas, ada yang tergabung
kedalam organisasi ataupun kelompok-kelompok para da’i sehingga rata-rata
jamaah yang berada di chairul umam ini pun kenal dengan para
pembimbingnya.7
Rata-rata ustadz yang membimbing haji dan umrah ataupun mengisi
pengajian di PT. Chairul Umam Addauli, setiap minggunya itu memiliki cukup
pengalaman dalam membimbing ibadah haji ataupun umrah. Ustadz-ustadz yang
membimbing pun tergabung kedalam organisasi seperti GGMT (Gabungan Guru
Majelis Taklim), OIAA (Organisasi Internasional Alumni Alazhar) dan yang
lainnya. Dengan pamor yang dimiliki ustadz atau pembimbing di chairul umam,
7 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 17
Juni 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
50
serta melihat organisasi besar tersebut tentu menjadi salah satu kepercayaan
tersendiri daripada para jamaah untuk menunaikan ibadah haji ataupun umrah di
chairul umam. Nilai plus lainnya adalah dengan adanya ustadz-ustadz chairul
umam di organisasi tersebut membuat relasi dan jamaah yang semakin luas
sehingga bisa menarik jamaah tersebut.
Tidak hanya sebatas membimbing haji dan umrah saja tetapi ustadz-ustadz
yang telah bergabung di dalam keluarga besar PT. Chairul Umam Addauli, juga
ada pada acara-acara lainnya yang berhubungan dengan PT. Chairul Umam
Addauli. Dalam setiap agenda yang mana PT. Chairul Umam Addauli
membutuhkan seorang ustadz atau penceramah, biasanya PT. Chairul Umam
Addauli selalu menggunakan para ustadz yang berada di dalam ruang lingkup PT.
Chairul Umam Addauli. Seperti yang diungkapkan salah satu karyawan PT.
Chairul Umam Addauli mengenai kegiatan chairul umam berikut ini:
[D]i chairul umam ini biasanya kalau ada acara apapun seperti lomba da’i
muda kemarin, atau acara lainnya di chairul umam pasti yang diutamakan
ustadz-ustadz di chairul umam ini. Begitupun kalau jamaah misalnya
mengadakan syukuran atau acara sebelum berangkat ke tanah suci serta acara
yang lainnya pasti yang dipanggil ustadz-ustadz disini.8
3. CSR (Corporate Social Responsibility)
CSR (Corporate Social Responsibility) atau biasa disebut juga dengan
tanggungjawab sosial perusahaan, merupakan kewajiban yang telah diatur di
dalam undang-undang agar setiap perusahaan menunaikan kewajibannya untuk
membantu masyarakat sekitar. Selain sebagai tanggung jawab sosial setiap
perusahaan kepada masyarakat sekitarnya, program CSR juga menjadi salah satu
strategi yang dinilai cukup efektif dalam meningkatkan citra positif.
Humas PT. Chairul Umam Addauli dalam rangka untuk meningkatkan citra
positif perusahaan ditengah masyarakat, program CSR menjadi salah satu jalan
agar tujuan tersebut dapat tercapai. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan
oleh humas PT. Chairul Umam Addauli mengenai program CSR yang dilakukan
perusahaannya berikut ini ;
8 Siti Fatimah, Karyawan PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 25 Juli
2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
51
[P]erusahaan kami ini memiliki dana yang disiapkan atau dianggarkan secara
khusus untuk dana CSR yang menjadi tanggungjawab sosial setiap perusahaan.
Selain sebagai tanggungjawab sosial yang sudah diatur didalam undang-
undang program CSR secara tidak langsung juga membantu meningkatkan
citra positif perusahaan kami ditengah-tengah masyarakat melalui terciptanya
persepsi yang positif yang timbul dari masyarakat.9
Banyak bentuk program CSR yang dilakukan setiap perusahaan, mulai dari
memberikan beasiswa, memberikan pelatihan kepada masyarakat ataupun
program yang lainnya. PT. Chairul Umam Addauli sendiri dalam rangka
meningkatkan citra positif perusahaan juga melakukan program-program yang
fokus untuk memberi bantuan kepada masyarakat. Seperti pada penjelasan
komisaris perusahaan didalam wawancara berikut;
[K]ami setiap tahunnya menganggarkan dana untuk program CSR, seperti
membantu memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada orang yang tidak
mampu di klinik kami. Ataupun setiap tahunnya kami mengadakan sunat masal
gratis bagi orang yang tidak mampu, menyumbang beberapa ekor sapi di
pesantren, masjid ataupun masyarakat sekitar lokasi kantor chairul umam.10
Walaupun kegiatan tersebut tergolong masih sangat kecil dari prinsip-
prinsip CSR yang dikenal luas di berbagai kalangan, tetapi PT. Chairul Umam
Addauli sudah menjalankan prinsip-prinsip CSR dengan sudah bertanggung jawab
kepada masyarakat sekitar.
C. Upaya Promosi Yang dilakukan Humas
Istilah promosi pun akrab atau erat kaitannya dengan dunia bisnis terutama
dalam hal pemasaran. Dalam dunia bisnis persaingan kerap kali terjadi baik antara
sesama perusahaan yang memiliki produk dan kualitas yang sama, ataupun
persaingan antar sesama pengusaha yang berbeda produk namun ingin unggul
daripada pesaingnya. Untuk menarik perhatian konsumen terhadap produk barang
ataupun jasa yang ditawarkan, maka perlu adanya cara yang dinilai dapat
menghasilkan ketertarikan terhadap barang atau jasa tersebut.
9 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 17
Juni 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 10 Hidayati, Komisaris PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 22 Juli
2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Rekaman Audio.
52
Salah satu cara yang umum dipakai dalam dunia usaha adalah dengan
melakukan promosi. Promosi sejauh ini masih menjadi pilihan yang tepat didalam
memasarkan barang atau jasa yang diproduksi perusahaan. Cara atau tekhnik
promosi yang dilakukan setiap perusahaan pun beragam, tergantung daripada
kreatifitas yang dimiliki oleh orang yang bertugas dalam memasarkan barang atau
jasa tersebut. Ada yang melakukan promosi secara langsung, dengan cara
berkomunikasi kepada orang tersebut dan mempengaruhi opini calon konsumen
itu agar pesan atau gagasannya dapat tersampaikan. Cara lain adalah dengan
hanya mengandalkan perkembangan tekhnologi yakni dengan melakukan promosi
jarak jauh dengan menggunakan android.
Semua cara yang biasa dilakukan dalam hal promosi tersebut tujuannya
tidak lain adalah untuk memasarkan produk barang atau jasa yang diproduksi
suatu perusahaan. PT. Chairul Umam Addauli dalam usaha promosinya, ada
beberapa hal yang ditugaskan kepada humas perusahaan dalam upaya promosi
tersebut. Tujuan dari promosi yang dilakukan setiap perusahaan ada bermacam-
macam. Dari berbagai tujuan yang dimiliki setiap perusahaan setidaknya ada
kurang lebih 6 tujuan yang biasa di miliki oleh setiap perusahaan yang dinilai
umum terdapat pada setiap perusahaan;
1. Untuk menyebarluaskan informasi suatu produk kepada calon konsumen
yang potensial.
2. Untuk mendapatkan konsumen baru dan untuk menjaga loyalitas
konsumen tersebut.
3. Untuk menaikkan penjualan serta laba/keuntungan
4. Untuk membedakan dan mengunggulkan produknya dibandingkan
dengan produk kompetitor.
5. Untuk branding atau membentuk citra produk di mata konsumen sesuai
dengan yang diinginkan.
6. Untuk merubah tingkah laku dan pendapat konsumen tentang suatu
produk.
Adapun cara atau hal yang dilakukan humas PT. Chairul Umam Addauli
dalam mempromosikan perusahaan yaitu sebagai berikut:
53
1. Promosi Melalui Media Online
Di zaman modern seperti saat sekarang ini segala sesuatunya sudah serba
berhubungan dengan tekhnologi mulai dari membayar tagihan listrik, membayar
tagihan air, sudah bisa dibayar melalui bantuan internet dengan hanya
bermodalkan paket internet. Ataupun ingin memesan makanan, membeli barang,
ingin pergi ke suatu tempat tapi terkendala transportasi, sekarang sudah ada
berbagai macam aplikasi yang ada di smartphone untuk membantu memenuhi
semua kebutuhan tersebut.
Begitu juga dengan dunia usaha sudah sangat mudah menjalankannya
terutama untuk memasarkan barang atau jasa yang ingin dipromosikan ke
khalayak. Promosi yang kita lakukan sudah tidak lagi harus bersusah payah terjun
kelapangan berpanas panasan, sekarang semua itu bisa dilakukan dengan duduk
ditempat yang nyaman sambil menggunakan smartphone dengan bermodalkan
kuota internet.
Upaya promosi yang dilakukan humas PT. Chairul Umam Addauli dalam
mempromosikan produk perusahaannya, ataupun untuk meningkatkan citra positif
yang ujungnya juga akan bermuara pada ketertarikan calon jamaah untuk
berangkat haji ataupun umroh melalui PT. Chairul Umam Addauli juga salah
satunya menggunakan tekhnologi. Humas perusahaan mempromosikannya
melalui media online seperti facebook, whatshapp, dan media online lainnya.
Seperti yang dijelaskan humas didalam wawancara bersama penulis berikut ini;
[U]saha yang kami lakukan dalam mempromosikan PT. Chairul Umam
Addauli ini bermacam-macam ada yang melalui media online ada juga melalui
media offline. Kalau media online itu kami mempromosikan lewat whatsapp,
facebook ataupun yang lainnya, tapi kalau saya sendiri itu lebih suka
memasarkan atau mempromosikan PT. Chairul Umam Addauli ini lewat
facebook karena disamping juga lebih lengkap pengguna dari facebook ini saya
rasa juga cukup banyak.11
2. Pemasangan Spanduk
Walaupun di era yang modern seperti saat ini dimana hal apapun yang
dilakukan orang-orang pasti menggunakan tekhnologi sebagai perantaranya,
11 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 20
April 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
54
masih banyak masyarakat yang memilih segala sesuatunya yang bersifat manual
dibanding menggunakan tekhnologi yang membuat semua hal menjadi lebih
mudah dan otomatis. Sebagai contoh masih banyak masyarakat yang masih
menggunakan jasa ojek pangkalan ketimbang memesan ojek online yang bisa
dilakukan dengan hanya menggunakan aplikasi yang sudah tersedia di
smartphone.
Contoh lain masyarakat yang masih membayar tagihan listrik dan air
melalui cara yang manual, yakni dengan cara datang langsung ke kantor pos atau
tempat pembayaran lainnya. Semua hal itu dilakukan karena atas berbagai macam
sebab dan alasan yang dimiliki masing-masing orang tergantung pilihan daripada
orang tersebut. Ada yang beranggapan bahwa suka saja jika melakukan semua itu
dengan datang langsung ketempatnya. Atau juga ada yang beralasan bahwa semua
itu dilakukan atas dasar karena ia tidak paham terhadap tekhnologi yang
berkembang.
Dalam melakukan promosinya humas PT. Chairul Umam Addauli juga
menjalani proses melalui cara yang manual yaitu dengan mempromosikan PT.
Chairul Umam Addauli melalui spanduk. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan
bahwa cara yang dipilih masih cukup efektif dalam menarik perhatian masyarakat.
Seperti pada penjelasan humas didalam wawancara bersama penulis berikut ini;
[S]elain promosi yang dilakukan di media online kami juga masih melakukan
cara-cara yang manual dalam mempromosikan ataupun menyebarkan promo-
promo. Tujuannya adalah agar upaya promosi yang dilakukan dapat
menyeluruh kepada semua kalangan dan agar informasi yang diberikan sampai
kepada orang-orang yang tidak terlalu cakap dalam menggunakan tekhnologi.12
Terkait dengan pemasangan spanduk biasanya pihak chairul umam hanya
melakukan hal tersebut pada saat-saat yang dianggap penting. Tidak setiap saat
pihak chairul umam gencar dalam melakukan pemasangan spanduk, karena pada
hari-hari biasa atau yang dinilai bukan sebagai momen penting humas chairul
umam hanya melakukan promosi melalui pemberian info di media-media sosial
saja.
12 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 20
April 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
55
[K]ita melakukan pemasangan spanduk ini biasanya hanya pada saat-saat
tertentu dan kami anggap itu saat-saat yang pas untuk melakukan promo
melalui spanduk. Biasanya seperti pada waktu sebelum bulan Ramadhan atau
awal bulan hijriyah. Karena pada hari-hari biasa promosi tetap kita jalankan
tetapi hanya pada batas pembagian brosur atau dengan hanya kita giatkan di
medsos saja.13
Pemasangan spanduk yang dilakukan humas beserta team biasanya dengan
cara menyematkan spanduk pada tempat-tempat yang strategis dan banyak dilalui
khalayak. Seperti pada perempatan jalan raya ataupun menempelkan spanduk-
spanduk tersebut pada pagar-pagar masjid, terutama masjid-masjid besar yang
memiliki banyak jamaah.
3. Iklan Papan
Periklanan memang merupakan salah satu cara yang dipakai didalam dunia
bisnis, agar produk yang berupa barang maupun jasa yang diproduksi perusahaan
tersebut dapat dikenal masyarakat luas. Bentuk periklanan yang dilakukan setiap
pelaku bisnis pun beragam tergantung kebutuhan dan kemampuan. Salah satu
periklanan yang biasa atau sering dilakukan dalam usaha pemasaran adalah iklan
melalui papan atau biasa juga disebut reklame.
PT. Chairul Umam Addauli dalam memasarkan produknya juga
menggunakan iklan dan salah satu jenis iklan yang sering di pakai adalah iklan
papan atau biasa juga dikenal dengan sebutan reklame. Sampai saat sekarang ini
iklan papan masih dinilai cukup ampuh didalam menarik perhatian jamaah,
terutama jamaah yang berada didalam kategori lanjut usia yang tidak terlalu peka
terhadap perkembangan tekhnologi. Seperti pada penjelasan humas didalam
wawancara bersama penulis berikut ini.
[C]ara yang masih kita pakai hingga saat ini yaitu salah satunya iklan papan
karena itu lebih praktis dan lebih mudah untuk diketahui oleh calon konsumen.
Terlebih kita ini merupakan perusahaan penyelenggara haji dan umrah yang
mana mayoritas jamaahnya berada didalam kategori lanjut usia.14
Dapat disimpulkan bahwa cara yang digunakan humas dengan menarik
calon jamaah melalui iklan papan salah satu target utamanya adalah menarik
13 Andi Syafrianto, Karyawan PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti,
16 Juni 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 14 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 20
April 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
56
jamaah yang sudah berada dalam kategori lanjut usia. Hal ini dilakukan karena
humas menilai informasi yang diberikan dengan cara yang demikian itu lebih
mudah diketahui bagi jamaah tersebut
56
BAB IV
FAKTOR-FAKTOR DAN LANGKAH YANG DILAKUKAN HUMAS
DALAM PENINGKATAN CITRA PERUSAHAAN
A. Faktor Pendukung
Suatu kesuksesan yang telah dicapai tentu tidak dapat dikatakan bahwa itu
merupakan hasil murni daripada kinerja diri sendiri atau berkat rencana yang
sudah disusun sedemikian rupa dengan amat baik. Ada campur tangan orang lain
dan juga faktor-faktor yang menentukan kesuksesan tersebut. Contoh kecil dalam
hal belajar, ketika kita telah belajar dengan sungguh-sungguh siang maupun
malam dan kita sudah menyusun serta mengatur jadwal sehari-hari kemudian kita
mendapat nilai yang bagus, tentu hal tersebut tidak dapat dijadikan ketentuan
mutlak yang membuat kita sukses.
Ada berbagai hal yang menjadi faktor pendukung sehingga kita dapat
mencapai hal tersebut, seperti bisa saja kita mendapat nilai tersebut karena
pertolongan dan pertimbangan guru yang bermurah hati ataupun bisa saja berkat
doa dari orang-orang terdekat yaitu orang tua dan yang lainnya. Segala sesuatu
yang telah kita targetkan dan kemudian tercapai itu selalu ada faktor-faktor yang
mempengaruhi sehingga tujuan tersebut dapat tercapai.
Begitu juga dalam hal bisnis tentu keberhasilan yang kita dapatkan seperti
income yang cukup besar lalu citra positif yang diberikan khalayak kepada
perusahaan kita, itu tidak bisa dikatakan berkat kinerja manajer saja atau kinerja
humas selaku yang bertugas dalam pembentukan citra tersebut. Tentu banyak
faktor lain yang membantu dalam tercapainya hal tersebut. Humas PT. Chairul
Umam Addauli mengakui bahwa selain usaha yang ia lakukan dalam hal
peningkatan citra positif perusahaan ada faktor-faktor yang mempengaruhi dan
membantu sehingga hal tersebut dapat tercapai.
Berikut hasil wawancara penulis bersama humas PT. Chairul Umam
Addauli dalam upayanya meningkatkan citra perusahaan;
[P]erusahaan ini Alhamdulillah sudah cukup dikenal ditengah-tengah
masyarakat khususnya masyarakat Jambi karena memang kita pusatnya di
Jambi. Berbeda dengan biro travel haji dan umrah lainnya yang kebanyakan
cabang dari wilayah lain. Nah, dimasyarakat itu PT. Chairul Umam Addauli
57
juga mempunyai citra yang baik kita sudah mempunyai nama diantara biro
travel lainnya. Sekarang ini tinggal bagaimana upaya kita untuk meningkatkan
citra yang sudah terbangun tersebut. Dalam usaha tersebut ada faktor-faktor
yang menjadi pendukung kita untuk mendapatkan citra positif itu seperti
adanya ajang pencarian bibit da’i muda atau lomba da’i muda dan Tabligh
Akbar UAS kemarin.1
1. Lomba Da’i Muda
Sudah sejak setahun lalu atau dua sesi PT. Chairul Umam Addauli
melakukan perekrutan bagi mubaligh-mubaligh muda atau da’i muda. Hal ini
bertujuan selain sebagai bentuk syiar agama Islam dan juga dakwah, ini bisa juga
berimbas kepada pandangan masyarakat. Sebagian masyarakat akan beranggapan
bahwa PT. Chairul Umam Addauli selain sebagai perusahaan yang bergerak di
bidang biro travel haji dan umrah, ia juga sebagai salah satu lembaga yang
memperhatikan keberlanjutan dakwah Islam dengan cara melakukan perekrutan
terhadap pendakwah-pendakwah muda. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan
humas PT. Chairul Umam Addauli didalam wawancara bersama penulis;
[S]udah dua kali atau dua sesi kita lakukan perekrutan bagi pendakwah-
pendakwah atau da’i muda yang berada di provinsi Jambi. Ide ini merupakan
inisiatif daripada pimpinan kami dan sebagai salah satu bentuk kepedulian
kami terhadap keberlanjutan dakwah Islam dengan cara mencari bibit-bibit
muda. Peserta yang berpartisipasi pun beragam latarbelakang ada yang dari
pondok pesantren, Aliyah, SMA, bahkan juga ada yang dari SMK semua
tergantung daripada kemauan masing-masing peserta kami selaku panitia tidak
pernah membatasi.2
Terselenggaranya acara ini cukup mendapat respons yang positif dari
masyarakat, terutama dari warga sekitar lingkungan kantor PT. Chairul Umam
Addauli. Masyarakat merasa dengan diadakannya acara ini sangat berefek baik
pada kawula-kawula muda di provinsi Jambi. Di zaman seperti sekarang anak-
anak muda sudah tidak peduli dan tidak menaruh perhatian terhadap hal-hal yang
berbau agama, tetapi dengan dilaksanakannya acara ini diharapkan bisa
membangkitkan kembali nilai-nilai agamis didalam diri anak muda provinsi Jambi
khususnya.
1 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 17
Juni 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 2 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 17
Juni 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
58
Seperti pada ungkapan yang dikemukakan humas PT. Chairul Umam
Addauli mengenai respons masyarakat terhadap pelaksanaan acara ini;
[M]asyarakat cukup respect dengan diadakannya acara ini karena acara
pencarian bakat seperti ini yang jarang ditemui menurut sebagian masyarakat.
Kami pun sangat bersyukur karena selain tujuan kami terlaksana yaitu untuk
mencari bibit-bibit pendakwah muda, disamping itu juga berimbas kepada
terbentuknya citra positif yang kami harapkan daripada khalayak terhadap
perusahaan kami.3
Lomba atau ajang ini pun diadakan kurang lebih memakan waktu sampai
satu minggu, dan juri-juri yang dihadirkan cukup mumpuni baik dari segi ilmu
maupun pengalaman di bidang tersebut. Sebagian daripada juri berasal daripada
ustadz-ustadz yang berada di chairul umam sendiri. Dengan diadakannya acara ini
diharapkan timbulnya citra positif dari masyarakat setempat kepada chairul umam.
2. Tabligh Akbar
Tabligh Akbar atau even pengajian yang diadakan secara besar-besaran
sering dan menjadi kebiasaan masyarakat di Indonesia dan bisa dibilang sudah
menjadi bagian dari budaya Indonesia. Hal seperti ini pada masyarakat muslim
Indonesia umumnya dapat memanfatkan pengajian untuk mengubah diri atau
memperbaiki diri dari perbuatan yang keji dan mungkar.
Banyak daerah terutama di Jawa, pengajian umum (belakangan panitia-
panitia lebih suka menyebutnya Pengajian atau Tabligh Akbar) sudah merupakan
'menu' tetap dalam setiap agenda kegiatan kaum muslimin. Boleh dikatakan, tidak
ada hari besar Islam tanpa pengajian. Pengajian juga merupakan acara inti dalam
setiap kegiatan khataman pesantren atau madrasah, dalam peringatan haul ulama,
walimatul 'ursy, khitanan, syukuran haji, bahkan pindahan rumah.
Pada hakekatnya kegiatan Tabligh Akbar merupakan konsep untuk
membangun komunikasi dalam rangka silaturrahmi antara sesama umat. Dalam
hal memberi dan berbagi ilmu agama pada kondisi dan situasi tertentu. Artinya
berbagi dan memberi tentang kebaikan dan kebenaran, sehingga tidak heran dalam
kegiatan tersebut diisi dengan ceramah-ceramah agama atau tausiyah yang
dikomandankan oleh ustadz-ustadz, baik ustadz lokal maupun nasional. Jadi,
3 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 17
Juni 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
59
Tabligh Akbar itu sesungguhnya adalah upaya membangun persatuan umat untuk
melakukan komunikasi intelektual, spiritual dan sosial antara sesama, sehingga
tujuan agama dan tujuan sosial dapat terwujud dengan baik. Tabligh Akbar juga
merupakan upaya untuk membangun persatuan dan kesatuan umat baik dalam
menegakkan sariah agama maupun dalam membangun komitmen sosial.
Pada beberapa waktu lalu, PT. Chairul Umam Addauli juga mengadakan
Tabligh Akbar di beberapa tempat di provinsi Jambi dan salah satunya di
sekretariat atau kantor chairul umam sendiri. Penceramah yang mengisi acara
tersebut pun cukup dikenal ditengah masyarakat Indonesia saat ini, beliau
merupakan da’i nasional yang sedang tenar sekarang yaitu ustadz Abdul Somad.
Kegiatan tersebut dinilai humas menjadi salah satu faktor pendukung dirinya
dalam upaya meningkatkan citra positif perusahaan. Seperti yang dijelaskan
humas didalam wawancara beberapa waktu lalu.
[K]emarin perusahaan kami sempat mengadakan Tabligh Akbar bersama
ustadz Abdul Somad yang diadakan di beberapa daerah atau tempat di provinsi
Jambi. Kegiatan tersebut cukup mendapat apresiasi yang cukup baik dari
masyarakat provinsi Jambi, terlebih penceramah yang hadir ustadz Abdul
Somad sehingga membuat masyarakat begitu antusias dalam menyambut
ustadz.4
Kegiatan Tabligh Akbar yang diadakan tersebut juga dirasakan humas
sebagai pendorong calon jamaah untuk menunaikan ibadah haji ataupun umrah
bersama chairul umam, karena masyarakat yang sebelumnya belum mengenal
chairul umam semenjak acara Tabligh Akbar yang diadakan beberapa waktu lalu
tersebut menjadi tahu dengan salah satu penyelenggara haji dan umrah di Kota
Jambi PT. Chairul Umam Addauli.
B. Faktor Penghambat
Dalam mencapai suatu kesuksesan ataupun tujuan yang sudah ditentukan,
tentu tidak bisa berjalan dengan lancar begitu saja sesuai dengan yang diharapkan.
Banyak hadangan dan rintangan yang harus dihadapi sebelum sampai pada muara,
yaitu pada tujuan tersebut. Terkadang kenyataan tidak berbanding lurus dengan
4 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 17
Juni 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
60
harapan, ada berbagai macam cobaan yang menghiasi sebuah proses untuk
mencapai hasil yang diharapkan.
Salah satu contoh adalah didalam dunia bisnis, dalam mencapai kesuksesan
sehingga menjadi pengusaha yang sukses, ataupun perusahaan yang dimilikinya
menjadi perusahaan besar banyak tantangan maupun rintangan yang harus
dilewatinya sehingga kesuksesan tersebut dapat diraihnya. Mulai dari masalah
internal perusahaan seperti kinerja pegawai yang kurang baik dan tidak
memuaskan, target perusahaan tidak tercapai, ataupun masalah upah karyawan
dan yang lainnya.
PT. Chairul Umam Addauli dalam perjalanannya sampai saat sekarang ini,
proses yang dilalui tidak selalu berjalan dengan mulus ada berbagai rintangan
ataupun hal yang menjadi faktor penghambat yang menghiasi proses itu
khususnya dalam usaha meningkatkan citra positif perusahaan. Berikut beberapa
diantaranya faktor yang menjadi penghambat humas PT. Chairul Umam Addauli
dalam meningkatkan citra perusahaan;
1. Limit Pembuatan Paspor Dan Visa
Visa haji ataupun umroh merupakan salah satu persyaratan utama bagi
jamaah yang ingin berangkat ke tanah suci. Visa jamaah haji ataupun umroh
memiliki jangka waktu yang relatif pendek dan hanya bisa dipakai untuk satu kali
kedatangan saja. Secara umum proses pembuatan visa bisa memakan waktu 2-3
hari hingga beberapa minggu, tergantung efisiensi pengurusannya. Walaupun bisa
keluar dalam 2-3 hari, pengurusan visa tidak boleh lebih lambat dari 1 minggu
sebelum keberangkatan karena sebab yang kadang diluar rencana seperti
keterlambatan travel menerbitkan manifes, berbagai permasalahan teknis dan yang
lainnya.
Selain sebab tersebut, ada beberapa sebab dasar yang kadangkala jadi
masalah visa tidak keluar seperti foto tidak sesuai ketentuan (tidak terbaca), berkas
penunjang tidak lengkap hingga salah entri data sistem. Humas PT. Chairul Umam
Addauli dalam menjalankan tugasnya memiliki beberapa faktor penghambat, salah
satunya yaitu limit pembuatan paspor atau pengurusan visa jamaah. Seperti yang
dijelaskan humas didalam wawancara bersama penulis beberapa waktu lalu;
61
[S]alah satu yang menjadi kendala atau faktor penghambat kami adalah
mengenai limit pembuatan paspor atau visa. Terkadang jamaah baru
menyerahkan persyaratan untuk membuat paspor atau entry visa disaat waktu
mepet. Sementara didalam pengurusan visa ini hal-hal yang tidak terduga bisa
saja terjadi. Seperti misalnya orang yang di Arab sana jika mereka ingin libur
mau tidak mau kita harus menunggu. Belum lagi masalah-masalah atau
kesalahan teknis yang bisa saja terjadi.5
2. Citra Buruk Travel Haji Dan Umrah
Baru-baru ini di Indonesia di hebohkan dengan adanya beberapa kasus
daripada biro penyelenggara haji dan umrah, yang menipu para jamaahnya dengan
membawa lari uang ratusan juta bahkan hingga miliaran rupiah milik para
jamaahnya. Cara yang dilakukan adalah dengan menipu jamaah calon haji dan
umrah dengan iming-iming mendapat harga yang murah serta fasilitas yang baik.
Hasilnya, bukan mendapatkan kemudahan dan keringanan para calon jamaah biro
travel tersebut malah mendapatkan kerugian karena uang yang telah disetorkan
dibawa kabur oknum-oknum tidak bertanggung jawab pada biro travel tersebut.
Salah satu kasus yang paling menyita perhatian masyarakat Indonesia
adalah kasus yang dilakukan oleh sepasang suami istri yang merupakan bos first
travel. Dengan janji-janji tentang keberangkatan para jamaah nya yang terus
diumbar sebatas bibir saja, sepasang suami istri tersebut malah hidup berfoya-foya
dari hasil uang setoran calon jamaahnya. Hal ini cukup berdampak buruk bagi
opini masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Tentu sebagai
seorang yang menganut kepercayaan agama Islam, menunaikan rukun Islam yang
kelima atau menunaikan ibadah haji sudah menjadi keinginan setiap muslim dan
muslimah. Tetapi niat tersebut sedikit tergoyahkan saat menyaksikan realita yang
terjadi akhir-akhir ini dimana ada penyelenggara haji ataupun umrah yang menipu
para jamaahnya.
PT. Chairul Umam Addauli sebagai salah satu penyelenggara haji dan
umrah di Kota Jambi cukup merasakan dampak buruk daripada kasus yang
dilakukan pimpinan first travel tersebut. Hal ini diungkapkan oleh humas PT.
Chairul Umam Addauli didalam wawancara bersama penulis:
5 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 20
Maret 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
62
[D]engan adanya kasus yang dilakukan pimpinan first travel beberapa waktu
lalu, kami sebagai salah satu penyelenggara bimbingan ibadah haji dan umrah
cukup merasakan imbas daripada kasus tersebut. Hal ini dikarenakan
perusahaan kami memiliki kesamaan produk dengan first travel, yang mana
tentu masyarakat sedikit memiliki trauma terhadap kasus yang dialami jamaah
first travel tersebut.6
Akibat adanya kasus daripada kasus first travel yang cukup menyita
perhatian masyarakat Indonesia itu, opini yang sebelumnya terbina dengan baik
sekarang membuat masyarakat menjadi sedikit lebih berhati-hati untuk memilih
biro travel haji dan umroh yang akan memberangkatkannya. Walaupun tidak
menghasilkan dampak yang secara signifikan merugikan perusahaan, namun disisi
lain citra penyelenggara haji dan umrah yang sebelumnya baik menjadi sedikit
berkurang. Selain itu sebelumnya jikalau masyarakat ingin pergi ke tanah suci
dalam melaksanakan ibadah secara tenang, sekarang didalam diri masyarakat
sedikit terdapat rasa was-was dan masyarakat menjadi sedikit lebih selektif dalam
memilih biro travel haji dan umrah, karena kekhawatiran akan nasibnya ketika
sudah berada di tanah suci nanti.
Terlepas daripada hal itu semua PT. Chairul Umam Addauli sendiri tidak
terlalu khawatir akan kejadian tersebut, dikarenakan perusahaannya sudah
memiliki nama di kalangan masyarakat Kota Jambi khususnya. Hal lain yang
menambah kepercayaan diri perusahaan adalah dikarenakan PT. Chairul Umam
Addauli sudah mendapat izin resmi dari Kemenag, dan juga masyarakat sudah
cukup mengenal dan percaya kepada PT. Chairul Umam Addauli. Hal ini
dibuktikan dengan pengakuan komisaris perusahaan mengenai PT. Chairul Umam
Addauli yang menjadi salah satu lembaga penyelenggara haji dan umrah yang
sudah cukup dipercaya masyarakat sebagai berikut;
[A]lhamdulillah ada beberapa perusahaan di Kota Jambi yang bergerak
dibidang penyelenggaraan kegiatan haji dan umrah, yang sudah terjamin dan
sudah mendapat izin resmi dari Kemenag. Dari beberapa penyelenggara haji
dan umrah yang sudah terjamin tersebut salah satunya adalah PT. Chairul
6 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 26
Maret 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
63
Umam Addauli. Jadi, masyarakat sendiri pun cukup percaya dengan
perusahaan kami ini.7
3. Banyaknya Biro Penyelenggara Haji Dan Umrah
Banyaknya pengusaha yang membuka bisnis pada penyelenggaraan ibadah
haji dan umrah, atau dengan kata lain bisnis dibidang travel haji dan umrah di
Kota Jambi yang menjamur menjadi salah satu faktor penghambat yang dirasakan.
Pihak manajemen chairul umam merasakan hambatan, terutama dalam rangka
menarik jamaah agar memilih PT. Chairul Umam Addauli. Pasalnya hal tersebut
membuat para calon jamaah yang akan berangkat haji ataupun umrah, tidak
bersusah payah lagi karena sekarang penyelenggara haji dan umrah sudah cukup
menjamur dan jamaah tinggal memilih saja travel yang mana yang dikehendaki.
Hal ini membuat pihak manajemen PT. Chairul Umam Addauli harus
bekerja lebih giat dalam rangka menarik jamaah karena menjamurnya travel haji
dan umrah. Pihak chairul umam harus berpikir kreatif dan inovatif sehingga
jamaah PT. Chairul Umam Addauli tetap bersama chairul umam, dan juga dapat
menarik calon jamaah yang belum menjadi jamaah PT. Chairul Umam Addauli.
Sebagaimana yang diungkapkan manajer operasional perusahaan didalam
wawancara bersama penulis;
[S]ekarang ini sudah banyak penyelenggara haji dan umrah yang berdiri di
Kota Jambi, baik yang berpusat di Kota Jambi sendiri ataupun merupakan
cabang dari pusatnya yang berada di Jakarta. Itu menjadi salah satu faktor
penghambat kami dalam meningkatkan jumlah jamaah. Hal itu karena sekarang
sudah banyak pilihan jika ingin berangkat haji ataupun umrah.8
C. Langkah-langkah Peningkatan Citra Yang Dilakukan Humas
Untuk mewujudkan rencana yang sudah dibuat, humas perusahaan sudah
menentukan strategi yang dinilai tepat untuk memudahkan mencapai tujuan
tersebut. Dalam menerapkan strategi tersebut tentu ada langkah-langkah jangka
pendek, atau bersifat langsung yang diterapkan humas agar tujuan utama pun
dapat tercapai. Tujuan daripada langkah-langkah jangka pendek yang dilakukan
7 Hidayati, Komisaris PT. Chairul Umam Addauli, Wawancara Dengan Peneliti, 15 April
2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 8 Edi Rangkuti, Manajer Operasional PT. Chairul Umam Addauli, Wawancara Dengan
Peneliti, 25 Juli 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
64
chairul umam, agar strategi yang diterapkan tersebut dapat terukur progressnya.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan humas adalah ;
1. Peningkatan Layanan Kepada Jamaah Dan Calon Jamaah
Pelayanan dalam hal untuk meningkatkan kepuasan konsumen menjadi
salah satu hal yang sangat penting diperhatikan bagi lembaga-lembaga atau
perusahaan yang bergerak didalam dunia bisnis. Hal tersebut sangat penting dan
harus diperhatikan jikalau perusahaan tersebut tidak mau perusahaannya kalah
saing dengan perusahaan lainnya. Karena setiap perusahaan yang bergelut didunia
bisnis selalu berusaha menciptakan inovasi-inovasi baru salah satunya mengenai
peningkatan layanan terhadap konsumennya.
Dalam menjaga citra positif dan kepercayaan yang sudah diberikan jamaah
dan calon jamaah kepada perusahaan, PT. Chairul Umam Addauli tidak hanya
melakukan layanan hanya pada sewaktu pelaksanaan ibadah haji dan umrah saja.
Sebelum ataupun sesudah pelaksanaan ibadah itupun, pihak perusahaan berusaha
keras agar dalam hal apapun selalu mendahulukan kepentingan jamaah dengan
tujuan untuk menjaga kepuasan daripada jamaah tersebut.
[K]ita disini menerapkan sistem layanan yang mana jamaah yang belum
berangkat melalui chairul umam, dan baru sebagai calon jamaah tetap kita
layani dengan baik. Begitupun dengan jamaah yang sudah pernah berangkat
itupun kita tetap melayani dengan sepenuh hati.9
Layanan yang diberikan chairul umam pun bisa dikatakan bermacam-
macam, salah satunya adalah memprioritaskan jamaah jikalau ada acara ataupun
kegiatan yang turut mengundang kehadiran jamaah. Sebagaimana diketahui
bahwa chairul umam memiliki jamaah yang mayoritas usianya berada dalam
kategori lansia, yaitu berkisar antara 50-70 tahun. Sesuai dengan hal tersebut,
didalam kegiatan yang diadakan chairul umam jamaah tersebut mendapat
pelayanan khusus. Seperti contohnya pada acara Tabligh Akbar yang diadakan
chairul umam beberapa waktu lalu yang dijelaskan oleh humas.
[K]ami selalu memprioritaskan jamaah kami dalam setiap hal, ataupun
kegiatan yang diadakan di chairul umam. Seperti contohnya pada saat Tabligh
Akbar ustadz Abdul Somad beberapa waktu lalu, kami menyiapkan tempat
9 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 20
Maret 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
65
khusus didepan panggung bagi para jamaah chairul umam. Hal ini bertujuan
agar mereka merasa terfasilitasi oleh perusahaan kami, dan juga sebagai bentuk
bantuan kami kepada jamaah yang sudah lanjut usia.10
Dari konsep yang diterapkan chairul umam tersebut dapat dipahami bahwa
chairul umam tetap menjaga hubungan baik dengan para calon jamaah ataupun
mantan jamaah chairul umam. Hal itu dilakukan tidak lain tujuannya agar
timbulnya citra yang positif terhadap chairul umam, salah satunya mengenai
pelayanan di chairul umam.
2. Memprioritaskan Keinginan Jamaah
Keinginan konsumen dalam dunia usaha menjadi salah satu yang wajib
diperhatikan berikutnya, jikalau tidak ingin konsumen tersebut berpindah ke
perusahaan lain yang memiliki produk yang sama. Begitu juga didalam usaha
perjalanan biro travel haji dan umroh keinginan jamaah menjadi sesuatu yang
sangat penting diperhatikan dan dipertimbangkan jika tidak ingin jamaah ataupun
calon jamaahnya melirik bahkan pindah kepada travel lainnya.
Dalam upaya mencegah tindakan tersebut agar tidak sampai terjadi tentunya
ada berbagai cara yang bisa dilakukan, yang salah satu tujuannya yaitu agar dapat
meningkatkan lagi citra yang sudah terbangun dan image positif perusahaan di
mata masyarakat. Upaya yang dilakukan bisa melalui memprioritaskan keinginan
konsumen atau dengan cara yang lain. Seperti yang dijelaskan humas kepada
penulis didalam wawancara beberapa waktu lalu ;
[D]alam menjaga kepercayaan dan kenyamanan jamaah terhadap perusahaan
kami, banyak cara-cara yang kami lakukan salah satunya adalah dengan cara
kami selalu berusaha memprioritaskan keinginan jamaah. Kami selau berusaha
membuka ruang untuk mendengar keinginan-keinginan mereka. Hal tersebut
kami lakukan agar jamaah merasa nyaman untuk beribadah bersama chairul
umam karena pada saat sekarang ini sudah banyak perusahaan yang bergerak
dibidang haji dan umrah yang berdiri. Otomatis kami harus meningkatkan
kualitas pelayanan kami.11
Banyaknya pesaing atau perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama,
menjadi motivasi bagi PT. Chairul Umam Addauli sendiri agar dapat
10 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 17
Juni 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara. 11 Donny Haryanto, Humas PT. Chairul Umam Addauli , Wawancara Dengan Peneliti, 20
Maret 2018, PT. Chairul Umam Addauli Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
66
meningkatkan layanan serta kualitasnya demi menjaga kepercayaan jamaah.
Selain itu juga agar dapat tetap eksis di dalam bidang penyelenggaraan haji dan
umrah, keinginan jamaah harus diupayakan agar terealisasi dan dapat dipenuhi.
Cara lain yang dilakukan setiap perusahaan dalam mencapai keberhasilan
perusahaannya, khususnya dalam meraih citra yang positif adalah seperti menjalin
kerjasama dengan berbagai pihak, memperhatikan kemauan konsumen, perbaikan
kualitas barang atau jasa yang diproduksi dan lain sebagainya. Ataupun
mendengarkan saran dan masukan dari para jamaah.
Sebagai salah satu lembaga yang bergerak dibidang bisnis, kritik dan saran
yang membangun sangatlah dibutuhkan. Khususnya terhadap PT. Chairul Umam
Addauli yang bergerak dibidang bisnis biro travel haji dan umroh, saran yang
membangun dari jamaah sangatlah penting. Karena di Kota Jambi sendiri sudah
banyak penyelenggara haji dan umrah, serta yang paling utama adalah agar ibadah
yang dilakukan jamaah bersama chairul umam menjadi ibadah yang diterima dan
jamaah mendapatkan haji yang mabrur dan umroh yang sempurna.
67
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa strategi yang dilakukan humas dalam
meningkatkan citra positif PT. Chairul Umam Addauli antara lain; Pertama,
memberikan potongan harga kepada calon jamaah. Kedua, yang dilakukan humas
adalah mengundang penceramah atau da’i tersohor untuk membimbing ibadah
haji dan umroh jamaah PT. Chairul Umam Addauli. Ketiga, melakukan kegiatan
CSR sebagai tanggung jawab sosial perusahaan yang berimplikasi terhadap citra
positif perusahaan. Penulis juga dapat menarik beberapa kesimpulan dari
penelitian yang penulis lakukan antara lain sebagai berikut :
1. Peran humas dalam meningkatkan citra positif PT. Chairul Umam Addauli
antara lain adalah menjadi fasilitator dalam menjembatani PT. Chairul
Umam Addauli dengan pihak eksternal, menjalin kerjasama dengan pihak
di luar perusahaan dan membina hubungan baik kepada pihak eksternal
maupun di internal perusahaan sendiri, serta menjadi pihak yang dipercaya
untuk mengurusi paspor jamaah.
2. Dalam upaya meningkatkan citra positif ada beberapa faktor yang
mempengaruhi upaya humas PT. Chairul Umam Addauli dalam mencapai
tujuan tersebut yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor
pendukung humas dalam meningkatkan citra positif PT. Chairul Umam
Addauli antara lain adalah lomba da’i muda serta tabligh akbar yang
diadakan PT. Chairul Umam Addauli. Adapun faktor yang menjadi
penghambat humas dalam meningkatkan citra positif perusahaan antara lain
limit pembuatan paspor dan visa yang begitu singkat sehingga humas
terkendala dalam mengurus paspor jamaah. Kemudian, adanya citra yang
buruk yang ditimbulkan beberapa penyelenggara haji dan umrah yang
berakibat pada timbulnya persepsi yang negatif terhadap biro haji dan
umrah. Yang terakhir banyak penyelenggara haji dan umrah yang secara
68
tidak langsung menjadi saingan bagi PT. Chairul Umam Addauli dalam
usaha yang dilakukannya.
3. Dalam upaya meningkatkan citra positif perusahaan humas melakukan
langkah-langkah seperti peningkatan layanan kepada jamaah dan calon
jamaah PT. Chairul Umam Addauli, dan selalu berupaya untuk
memprioritaskan keinginan jamaah.
B. Implikasi penelitian
Setelah penulis memaparkan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian
didalam skripsi ini, penulis ingin memberikan beberapa saran demi kemajuan PT.
Chairul Umam Addauli ;
1. Dalam upaya meningkatkan jumlah jamaah atau menarik calon jamaah
haji maupun umrah sebaiknya humas tidak hanya menunggu tetapi
humas harus melakukan upaya-upaya promosi yang lebih agresif lagi
sehingga dapat meningkatkan jumlah jamaah yang lebih signifikan.
2. Dalam pengambilan keputusan terutama mengenai hal-hal yang masih
berkaitan dengan ruang lingkup humas, sebaiknya humas juga turut andil
dalam menentukan keputusan tersebut maupun memberikan gagasan-
gagasan yang dapat dipertimbangkan. Seorang humas tidak boleh hanya
menjalankan instruksi yang berasal dari atasan saja tetapi peran humas
diharapkan lebih daripada itu.
C. Penutup
Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, penulis panjatkan puji syukur atas segala
nikmat, rahmat, dan hidayah yang telah diberikan Allah SWT sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa pula kepada beberapa pihak terutama
kepada kedua pembimbing penulis yang dengan sabar, ikhlas dan tulus membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Dengan lapang dada penulis menyadari akan keterbatasan yang penulis
miliki, sehingga skripsi yang penulis susun ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangatlah
penulis harapkan, demi tercapainya kesempurnaan didalam skripsi ini untuk
69
kedepan. Akhirnya atas izin Allah SWT penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat dan barokah bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Al-Qur’an Dan Terjemahannya. Bandung: Gema Risalah Press, 2010.
Buku
Abdurrahman Oemi, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung: Citra Aditya Bakti,
1993.
Adrianto, Elvinaro. Metode Penelitian Untuk Public Relation Kuantitatif Dan
Kualitatif, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011.
Ali, Muhammad. Metodologi Dan Aplikasi Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, 2014.
Arifin, Anwar. Opini Publik, Jakarta: Gramata Publishing, 2010.
Arifullah, Mohd Dkk. Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN STS Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016.
Arikunto. Prosedur Peneliian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka, 2006.
Bajari, Atwar. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2015.
Bungin, M. Burhan. Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2006.
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2010.
Effendy, Onong Uchjana. Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013.
Margono. Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka, 2000.
Maria Assumpta Rumanti OSF Sr., Dasar-Dasar Public Relations Teori Dan
Praktik, Jakarta: Grasindo, 2002.
Moore, Frazier. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2004.
Moleong, Lexi J. Metodologi Penelitian Kualitatif,. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014.
Mukarrom, Zaenal Dkk. Manajemen Pelayanan Publik, Bandung: Pustaka Setia,
2015.
Nova, Firsan. Crisis Public Relation, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2007.
Ruslan, Rosady. Kiat Dan Strategi Kampanye Publik Relation, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2013.
Simanjuntak, John P Dkk. Public Relation, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003.
Soemirat, Sholeh Dkk. Dasar-Dasar Public Relation, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007.
Soemirat, Sholeh Dkk. Dasar-Dasar Public Relation, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2008.
Solihin, Ismail. Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability,
Jakarta: Salemba Empat, 2015.
Internet
Harian, Netral. “Pengertian strategi menurut beberapa ahli”. Diakses melalui
alamat Hariannetral.com/2014/12/pengertian-strategi-menurut-beberapa-
ahli.html Tanggal 11 januari 2018.
Asih, Nurull. “Peran Dan Strategi Humas Dalam Pencitraan Organisasi”. Diakses
melalui alamat Bhebheblog.blogspot.co.id/2014/06/peran-dan-strategi-
humas-dalam.html?m=1 Tanggal 22 februari 2018.
Skripsi
Desmawati. “Peran Divisi Humas PT. Primatama Kreasi Mas Air Hitam
Sarolangun Jambi Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan”. Skripsi. Jambi:
Fak. Ushuluddin IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, 2015.
Handayani, Fikhi. “Peranan Humas Dalam Meningkatkan Citra Rumah Sakit
Kusta Dr Tadjudin Chalid Makassar”. Skripsi. Makassar: Fak. Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar, 2015.
Khairul Islami, Dipo. “Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Haji Dan Umrah
PT. Margi Suci Minarfa Jakarta Pusat”. Skripsi. Jambi: Fak. Ilmu Dakwah
Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Kumariyah, Tutik. “Peran Public Relations Dalam Meningkatkan Citra
Perusahaan (Studi Kasus di Perusahaan Pringsewu Baturraden
Purwokerto)”. Skripsi. Purwokerto: Fak. Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN
Purwokerto, 2016.
Instrument Pengumpulan Data (IPD)
SKRIPSI
“Strategi Humas Dalam Meningkatkan Citra Positif (Studi di PT. Chairul Umam
Addauli)”
No Jenis Data Metode Sumber Data
1 -Letak Geografis PT.
Chairul Umam Addauli
-Observasi
-Dokumentasi
-Setting
-Dokumen Geografis
2 -Sejarah PT. Chairul
Umam Addauli
-Wawancara
-Dokumentasi
-Pimpinan PT. Chairul
Umam Addauli
-Dokumen PT. Chairul
Umam Addauli
3 Visi & Misi PT. Chairul
Umam Addauli
- Dokumentasi
- Wawancara
- Dokumen PT. Chairul
Umam Addauli
- Manajer PT. Chairul Umam
Addauli
4 -Struktur Organisasi PT.
Chairul Umam Addauli
-Dokumentasi -Dokumen Struktur
Organisasi PT. Chairul
Umam Addauli
5 -Sarana/Fasilitas -Observasi
-Dokumentasi
-Keadaan Fasilitas
-Dokumen Fasilitas
6 -Kegiatan PT. Chairul
Umam Addauli
-Observasi
-Wawancara
-Aktivitas Di Lapangan
-Manajer PT. Chairul Umam
Addauli
7 -Peran Humas Dalam
Meningkatkan Citra
Positif PT. Chairul
Umam Addauli
-Wawancara -Humas dan Manajer
Operasional PT. Chairul
Umam Addauli
8 -Faktor Pendukung Dan
Penghambat Dalam
-Wawancara -Humas dan Karyawan PT.
Chairul Umam Addauli
Meningkatkan Citra PT.
Chairul Umam Addauli
9 -Langkah-langkah
Dalam Peningkatan
Citra PT. Chairul Umam
Addauli
-Wawancara -Humas PT. Chairul Umam
Addauli
A.Panduan Observasi
No Jenis Data Objek Observasi
1 -Letak Geografis PT. Chairul Umam
Addauli
-Keadaan Dan Letak
Geografis
2 -Sarana Dan Fasilitas -Sarana Dan Fasilitas Yang
Tersedia di PT. Chairul Umam
Addauli
B.Panduan Dokumentasi
No Jenis Data Data Dokumenter
1 -Letak Geografis PT. Chairul Umam
Addauli
-Data Dokumentasi Tentang Letak
Geografis PT. Chairul Umam
Addauli
2 - Sejarah PT. Chairul Umam
Addauli
-Data Dokumentasi Tentang
Sejarah PT. Chairul Umam Addauli
3 -Visi & Misi PT. Chairul Umam
Addauli
-Data Dokumentasi Tentang Visi &
Misi PT. Chairul Umam Addauli
4 -Struktur Organisasi PT. Chairul
Umam Addauli
-Data Dokumentasi Tentang
Struktur Organisasi PT. Chairul
Umam Addauli
5 -Sarana/Fasilitas -Data Dokumentasi Sarana Dan
Fasilitas Yang Tersedia di PT.
Chairul Umam Addauli
C.Butir-Butir Wawancara
No Jenis Data Sumber Data dan Substansi
Wawancara
1 -Sejarah PT. Chairul Umam Addauli
Pimpinan PT. Chairul Umam
Addauli
-Bagaimana Sejarah Berdirinya PT.
Chairul Umam Addauli
-Bagaiman Perkembangan PT.
Chairul Umam Addauli
2 -Visi & Misi PT. Chairul Umam
Addauli
Manajer Operasional PT.
Chairul Umam Addauli
-Apa Visi Dari PT. Chairul Umam
Addauli
-Apa Misi Dari PT. Chairul Umam
Addauli
3 -Kegiatan PT. Chairul Umam
Addauli
Manajer & Karyawan PT.
Chairul Umam Addauli
-Apa Saja Bentuk Kegiatan Yang
Dilakukan PT. Chairul Umam
Addauli
4 -Peran Humas Dalam Meningkatkan
Citra Positif PT. Chairul Umam
Addauli
Humas PT. Chairul Umam
Addauli
-Bagaimana Peran Humas Dalam
Meningkatkan Citra Positif PT.
Chairul Umam Addauli
-Apa Upaya Yang Dilakukan
Humas Dalam Mempromosikan
PT. Chairul Umam Addauli
5 -Faktor Pendukung Dan Penghambat
Dalam Meningkatkan Citra PT.
Chairul Umam Addauli
Humas PT. Chairul Umam
Addauli
-Apa Saja Yang Menjadi Faktor
Pendukung Dan Penghambat
Humas Dalam Upaya
Meningkatkan Citra PT. Chairul
Umam Addauli
6 -Langkah-langkah Yang Dilakukan
Dalam Upaya Meningkatkan Citra
PT. Chairul Umam Addauli
Humas PT. Chairul Umam
Addauli
-Apa Langkah-langkah Yang
Dilakukan Humas Dalam Upaya
Meningkatkan Citra PT. Chairul
Umam Addauli
-Apa Dampak Dari Langkah-
langkah Yang Dilakukan Humas
Terhadap PT. Chairul Umam
Addauli
DAFTAR INFORMAN
No Nama Jabatan
1 Donny Haryanto Humas
2 Edy Ashari Rangkuti Manajer Operasional
3 Hidayati Komisaris
4 Siti Fatimah Karyawan
5 Andi Syafrianto Karyawan
DOKUMENTASI
Penulis Bersama Komisaris PT. Chairul Umam Addauli Umi Hidayati
Penulis Bersama Humas PT. Chairul Umam Addauli Bapak Donny Haryanto
Penulis Bersama Karyawan PT. Chairul Umam Addauli
Penulis Bersama Manajer Operasional PT. Chairul Umam Addauli Bapak Edi
Ashari Rangkuti
Penulis Bersama Karyawan PT. Chairul Umam Addauli Siti Fatimah
Penulis Bersama Humas PT. Chairul Umam Addauli Bapak Donny Haryanto
Penulis Bersama Karyawan PT. Chairul Umam Addauli Andi Syafrianto
Penulis Bersama Komisaris PT. Chairul Umam Addauli Umi Hidayati
Penulis Bersama Manajer Operasional PT. Chairul Umam Addauli Bapak Edi
Ashari Rangkuti
Penulis Bersama Karyawan PT. Chairul Umam Addauli Siti Fatimah
CURRICULUM VITAE
A. Informasi Diri
1. Nama : Anil Hakim
2. Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 3 November 1996.
3. Pekerjaan : Mahasiswa.
4. Alamat : Jl. Matahari 1 RT.13 RW.04 Kel. Selamat
Kec. Danau sipin Kota Jambi
B. Riwayat Pendidikan
1. S1 UIN STS Jambi : 2014-2018
2. SMA Islam Al-Falah Kota Jambi : 2011-2014
3. SMP Islam Al-Falah Kota Jambi : 2008-2011
4. SDN No. 52 Kota Jambi : 2002-2008
C. Riwayat Organisasi/Pekerjaan
1. Anggota Pramuka SMP Islam Al-Falah Kota Jambi
2. Anggota Paskibraka SMA Islam Al-Falah Kota Jambi
3. Ketua PSDM Komunitas Beplus Jambi
4. Anggota Forum Dai Muda Chairul Umam