stimulan adalah obat
TRANSCRIPT
Adapun mekanisme penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat yaitu
di dalam saraf pusat terjadi pemrosesan impuls saraf dan perintah untuk memberi
tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf
atau neuron. Impuls dapat menjalar pada sebuah sel saraf, dan sel lain dengan
melintasi sinapsis. Penjalaran impuls dapat terjadi secara transmisi elektrik atau
kimiawi yang menggunakan neurotransmitter. Proses transmisi sinapsis dapat
berlangsung cepat atau lebih lambat (gangguan). Beberapa bahan yang diketahui
sebagai sumber gangguan transmisi sinapsis anatara lain pestisida, racun ular, dan
obat bius. Proses transmisi sinapsis dapat berjalan cepat akibat pengaruh konsumsi
dari zat-zat yang mengandung stimulan.
Stimulan adalah obat-obatan yang mempengaruhi sistem saraf pusat
sehingga dapat meningkatkan kerja organ seperti mempercepat denyut jantung dan
pernapasan, meningkatkan kewaspadaan dalam rentang waktu singkat dan
meningkatkan tekanan darah (Damayanti, 2009). Zat ini memiliki efek samping
meningkatkan efektivitas (Raharjo, dkk, 2011). Stimulan dipakai sebagai penawar
rasa lelah, keadaan tidak normal yang mengurangi kesadaran, menurunkan bobot
tubuh, memperbaiki kemampuan konsentrasi, serta untuk memompa ketahanan dan
produktivitas dan nafsu makan.
Kerja stimulan untuk meningkatkan norepinefrin dan dopamine memiliki
dua cara yang berbeda. Yang pertama, sistem saraf pusat meningkatkan pelepasan
norepinefrin dan dopamine dari sel-sel otak. Sementara itu yang kedua, stimulan
sistem saraf pusat mungkin juga menghambat mekanisme yang biasanya
mengakhiri tindakan neurotransmitter. Sebagai hasilnya norepinefrin dan dopamine
meningkatkan efek di berbagai daerah di otak, terlihat dengan mengendalikan
kegiatan motorik. Stimulan SSP mengembalikan keseimbangan neurotransmitter
(Raharjo, dkk, 2011).
Salah satu minuman stimulan yang dipakai dalam praktikum ini adalah kopi
luwak putih (white koffie). Kopi Luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji
kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang kelapa. Biji kopi ini diyakini
memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan
luwak. Kandungan pada kopi luwak putih (kopi yang digunakan dalam praktikum)
adalah krimer (Glucose Syrup, Vegetable Oils, Sodium Caseinate (mengandung
protein susu), Emulsifier E471, Anti-Caking Agent E554, Colour E160a, gula dan
kopi rendah asam. Sementara itu, kandungan dalam kopi itu sendiri antara lain
kafein, trigoline, protein dan asam amino, karbohidrat, asam alifatik, asam
klorogenat, lemak dan turunannya, glikosida, mineral, komponen volatile (Yusiato,
dan Mulato, 2005)
Kopi luwak mengandung kafein yang sangat rendah yaitu hanya sekitar 0,5
s/d 1%. Kandungan protein kopi luwak lebih rendah daripada kopi biasa karena
perombakan protein melalui fermentasi lebih optimal. Protein ini berperan sebagai
pembentuk rasa pahit pada kopi saat disangrai sehingga kopi luwak tidak sepahit
kopi biasa karena kandungan proteinnya rendah. Komponen yang menguap pun
berbeda antara kopi luwak dan kopi biasa. Menurut Massimo, kandungan bakteri
pada kopi luwak yang telah dioven lebih rendah daripada kopi dengan proses
biasa (Anonim, 2010c).