pkm5 laporan-stimulan

28
LAPORAN KEGIATAN STIMULAN PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU OLEH MASYARAKAT DI KOTA BANDUNG (Cibangkong, 14 – 15 September dan 6 Oktober 2002) Diselenggarakan Dalam Upaya Pemasyarakatan Pengolahan Sampah Rumah Tangga untuk Bahan Kompos Organik Pertanian Divisi Pengembangan Informasi Dan Teknologi Tepat Guna KegiatanLembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Universitas Padjadjaran Bandung 2002

Upload: rifaldi-angga-saputra

Post on 23-Jun-2015

141 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

LAPORAN KEGIATAN STIMULAN PENGELOLAAN

SAMPAH TERPADU OLEH MASYARAKAT

DI KOTA BANDUNG

(Cibangkong, 14 – 15 September dan 6 Oktober 2002)

Diselenggarakan Dalam Upaya Pemasyarakatan Pengolahan Sampah Rumah Tangga

untuk Bahan Kompos Organik Pertanian

Divisi Pengembangan Informasi Dan Teknologi Tepat Guna

KegiatanLembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM)

Universitas Padjadjaran Bandung

2002

Page 2: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

1

KATA PENGANTAR

Dalam rangka membantu Pemerintah Daerah Kota Bandung khususnya dalam mengatasi masalah sampah perkotaan, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran (LPM UNPAD) bekerja sama dengan Kantor Litbang Kota Bandung telah melaksanakan suatu Program Kegiatan Stimulan Pengelolaan Sampah Terpadu Oleh Masyarakat Di Kota Bandung pada tanggal 14-15 September 2002 dan 6 Oktober 2002.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk

menumbuhkan peran aktif masyarakat agar lebih berpartisipasi dalam mengatasi dan mengelola sampah rumah tangga dengan lebih baik, efektif dan efisien. Dengan demikian apabila hal ini berhasil dikembangkan, akan diperoleh suatu manfaat sosial dan ekonomi dari sampah rumah tangga tersebut.

Pada kesempatan ini kami sampaikan ucapan terima kasih

kepada Walikota Bandung dan Pimpinan Kantor Litbang Kota Bandung yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada LPM UNPAD untuk turut serta melaksanakan program ini.

Semoga apa yang telah dilaksanakan selama ini akan

memberikan manfaat yang semaksimal mungkin bagi pembangunan Kota Bandung pada umumnya

Bandung, Oktober 2002. Ketua Prof.Dr.H.Kusnaka Adimihardja, MA NIP. 130 271 533

Page 3: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

DAFTAR TABEL 3

DAFTAR GAMBAR 4

DAFTAR LAMPIRAN 5

I. LATAR BELAKANG 5

1.1 Analisis Situasi 5

1.2 Permasalahan 7

II. TUJUAN DAN MANFAAT 9

III. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN 11

3.1 Waktu 11

3.2 Tempat 12

IV. SASARAN 12

V. PELAKSANAAN 13

5.1 Kegiatan Penataan Petak Percontohan 13

5.2 Kegiatan Diseminasi Informasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

22

5.3 Pelatihan dan Stimulan Pengelolaan Sampah

Organik dan Non-organik

23

VI. SUMBER DANA KEGIATAN 24

VII. KESIMPULAN DAN SARAN 25

7.1 Kesimpulan 25

7.2 Saran 26

LAMPIRAN 28

Page 4: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

3

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal

1. Tata Letak TPS untuk Pengelolaan Kompos 14

Page 5: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

4

DAFTAR TABEL

No Judul Hal

1. Materi dan Penyaji Makalah Kegiatan 28

Page 6: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

5

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Hal

1. Biodata Peserta 28

2. Foto-foto Pelaksanaan Kegiatan 32

3. Brosur Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 38

Page 7: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

6

I. Analisis Situasi

Teknologi merupakan penentu kebudayaan yang dapat

mempengaruhi lingkungan dan sosial masyarakat, dengan

teknologi orang akan dapat memanfaatkan sumber daya alam

seoptimal mungkin. Namun dengan adanya teknologi timbul

suatu permasalahan lingkungan yang dapat mengancam

kehidupan manusia, yakni berupa limbah yang dihasilkan dari

proses produksi. Selain itu pertambahan penduduk dunia makin

meningkat seiring dengan kemajuan teknologi, yang berarti juga

akan membawa permasalahan lingkungan. Desakan kehidupan

modern tampaknya selalu beriring dengan resiko tercemar dan

menurunnya kualitas lingkungan. Sampah dan limbah

merupakan hasil sampingan dari kemajuan peradaban manusia

dalam memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan peningkatan

kebutuhan manusia, produksi sampah dan limbah hasil aktivitas

manusia juga terus meningkat, sehingga menjadi masalah yang

besar.

Besarnya tempat dan ruang yang dibutuhkan untuk

menyimpan sampah-sampah tersebut jelas makin meningkat

secara progresif dengan bertambahnya jumlah populasi

persatuan area tertentu, dan makin bervariasinya kegiatan

sehari-hari masyarakat serta industri.

Page 8: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

7

Sampah-sampah tersebut tidak akan menjadi masalah

selama daya tampung alami lingkungan mampu mendaur ulang

kegiatan metabolisme mikroba menjadi bahan non organik yang

dapat diserap kembali oleh lingkungan tanpa mengganggu

keseimbangan alaminya. Masalahnya, dalam kondisi dan situasi

perkotaan yang padat penduduk dan sempit lahan, produksi

sampah setiap hari melampaui daya tampung lingkungan, dan

gangguannya terhadap keseimbangan kualitas lingkungan hidup

tidak dapat ditolerir lagi. Sementara sistem dan sarana

penanganan serta pengolahan yang ada tidak mampu

mengatasinya dengan cepat.

Pengelolaan sampah perkotaan berdasarkan pengamatan

menuntut adanya partisipasi atau peran serta masyarakat

secara aktif mengingat berapapun dana yang dikeluarkan oleh

pemerintah untuk menangulangi persoalan sampah tidak akan

efektif apabila peran serta masyarakat dalam menata

persampahan dimulai pada lingkup wilayah terkecil (RT atau

RW) tidak optimal. Oleh karena itu memecahkan persoalan

sampah harus diawali dengan upaya menumbuhkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan,

mensosialisasikan secara intensif kepada masyarakat untuk

membiasakan membuang sampah secara arif dan bijaksana

Page 9: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

8

serta mengajak masyarakat untuk senantiasa berpikir kritis dan

bernilai guna berkaitan dengan masalah persampahan.

1.2. Permasalahan

Fakta yang terlihat sehari-hari menunjukkan bahwa

umumnya sampah-sampah domestik atau industri, baik dari

bahan organik maupun non-organik dibuang begitu saja dalam

satu bak yang sama dan tercampur satu sama lain dalam

berbagai komposisi, dan kemudian melalui berbagai cara

transportasi, sampah berpindah tempat mulai dari tempat

sampah di rumah sampai ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Selama perjalanan ini, sampah mengalami pembusukan

yang dipicu oleh kegiatan mikroorganisme, pengaruh

temperatur dan kelembaban, terjadi berbagai proses oksidasi

dan reduksi yang menghasilkan emitten dalam bentuk gas atau

cairan yang beraroma busuk. Emitten ini mengandung gas

methan yang mengkontaminasi udara, tanah dan perairan.

Sementara sisa-sisa padat bahan organik atau non organik

tertumpuk dalam kuantitas melampaui daya tampung lahan

TPA, sehingga secara fisik menimbulkan deteriorasi kualitas

lingkungan hidup di sekitarnya seperti polusi udara, air, tanah

Page 10: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

9

penyumbatan saluran sanitasi yang mengakibatkan banjir,

pemupukan dan akumulasi bahan beracun dan berbahaya.

Permasalahan lain dari cara penanganan sampah yang

kurang baik antara lain tidak dimanfaatkannya sampah organik

secara maksimal, padahal di dalamnya terkandung potensi

ekonomi yang menguntungkan, yaitu bisa dijadikan kompos.

Disamping itu perlu kiranya ditumbuhkan kesadaran masyarakat

akan pentingnya penanganan sampah dengan baik dimulai dari

rumah tangga hingga lingkungan RT, RW, kelurahan atau

kecamatan. Dengan demikian kegiatan sosialisasi melalui

penyebar luasan informasi, pelatihan dan penyuluhan kepada

masyarakat haruslah dibuat secara terprogram dengan terpadu.

II. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dari kegiatan stimulan pengelolaan sampah

terpadu oleh masyarakat ini antara lain :

1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya

mengelola sampah dengan baik dimulai dari lingkup rumah

tangga.

2. Membentuk kader kelola sampah yang dapat berperan aktif

dalam menjaga kebersihan lingkungan di wilayah dimana

mereka bermukim

Page 11: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

10

3. Memberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai cara

pengelolaan sampah rumah tangga secara terpadu sehingga

baik sampah organik maupun non-organik dapat dioleh

menjadi sesuatu produk yang lebih bermanfaat.

4. Memberikan gambaran percontohan unit kelola sampah

terpadu dengan menggunakan model SILARSATU (Sistem

Pengelolaan Reaktor Sampah Terpadu) kepada beberapa

kader kelola sampah (Petugas TPS ataupun warga

masyarakat peduli lingkungan), yang dipilih dari beberapa

wilayah / kelurahan yang ada di kota Bandung. Pendirian

unit-unit reaktor sampah terpadu model SILARSATU yang

dikembangkan oleh LPM UNPAD adalah untuk

mensosialisasikan dan mengkondisikan lingkungan

masyarakat dalam penanganan dan pengelolaan sampah

yang tepat guna, higienis, dan ramah lingkungan, dimulai

dari proses penyortiran sampah di rumah tangga, proses

komposisasi bahan organik dan pendaur-ulangan bahan non-

organik sampai ke pemasaran kompos untuk digunakan

sebagai pupuk, melalui suatu sistem dan konstruksi reaktor

sampah.

Page 12: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

11

Kegiatan stimulan ini diharapkan akan memberikan

beberapa manfaat, antara lain :

1. Mengurangi pencemaran lingkungan

2. Dapat menjadi contoh kepada masyarakat akan

pentingnya kebersihan lingkungan

3. Membuka peluang lapangan kerja baru

4. Limbah organik dan non-organik akan lebih bermanfaat

dan memiliki nilai ekonomi karena mampu menguraikan

sampah organik secara alami dan ramah lingkungan,

menjadi pupuk kompos dan bahan kondisioner tanah

yang memiliki nilai tambah dan niai jual yang

diharapkan. Disamping itu limbah non-organik dapat

didaur ulang sebagai bahan baku industri. Dengan

demikian para pelaku kegiatan ini, memperoleh peluang

untuk meningkatkan pendapatan per kapitanya dan

sekaligus merefleksikan adanya peningkatan

pemberdayaan masyarakat.

5. Menumbuhkan minat baik bagi warga masyarakat

maupun kader kelola sampah terpilih untuk dapat

mengembangkan sistem pengelolaan sampah terpadu.

Page 13: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

12

III. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

3.1 Waktu

Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari, yakni pada hari

Sabtu dan Minggu, tanggal 14 - 15 September 2002 kemudian

pada hari Minggu tanggal 6 Oktober 2002. Terdapat selang

waktu 21 hari dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk proses

pengkomposan yang dilakukan pada tanggal 15 September

2002. Hal ini dimaksudkan agar peserta kegiatan ini dapat

mengetahui secara menyeluruh proses pengolahan sampah

(baik organik mapun non-organik) sehingga produk akhir dari

kegiatan ini dapat dilihat secara nyata.

3.2 Tempat

Kegiatan ini dilakukan di 2 tempat, yakni :

1. Ruang serba guna LPW (Lembaga Pemberdayaan Warga)

Cibangkong, Bandung.

2. Bangunan Pengkomposan milik LPW (Lembaga

Pemberdayaan Warga) kelurahan Cibangkong, Bandung.

Kedua tempat itu terletak di RW 11 Kelurahan Cibangkong

Kecamatan Batununggal Bandung.

Page 14: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

13

IV. SASARAN

Yang menjadi sasaran pelaksanaan stimulan ini adalah warga

kelurahan Cibangkong yang berkecimpung di bidang

persampahan dan juga beberapa warga dari kecamatan lainnya

yang diharapkan mampu untuk mengembangkan Sistem

Pengelolaan Reaktor Sampah Terpadu (SILARSATU) di berbagai

bagian wilayah kota Bandung. Adapun daftar peserta beserta

biodata terlampir.

V. PELAKSANAAN

5.1 Kegiatan Penataan Petak Percontohan

Kegiatan ini merupakan tahap awal dari Sistem

Pengelolaan Sampah Terpadu (SILARSATU), dimana peda tahap

ini diperlukan adanya suatu lahan yang dapat dijadikan sebagai

lahan uji coba dilaksanakannya proses ini.

Dilakukan survey lapangan di beberapa TPS (Tempat

Pembuangan sampah Sementara) yang berada di Kota

Bandung, dan didapatkan suatu tempat yang cocok yang layak

dijadikan petak percontohan untuk kegiatan ini. Adapun tempat

yang dimaksud adalah di RW 11 Kelurahan Cibangkong

Kecamatan Batununggal Bandung.

Page 15: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

14

Tempat ini merupakan TPS yang dikelola oleh LPW

(Lembaga Pemberdayaan Warga) Cibangkong. LPW merupakan

organisasi yang dibentuk atas inisiatif warga yang dalam

kegiatannya mencakup usaha kelestarian lingkungan. Dibawah

LPW ini ada usaha pengkomposan yang dilakukan oleh beberapa

warga yang secara langsung terjun menangani masalah kompos

ini. Gambaran tempat percontohan ini adalah seperti yang

disajikan pada gambar berikut :

Keberadaan bangunan pengkomposan ini pada awalnya

dibangun dan dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan

Pengembangan Pemukiman (Puslitbangkim) Kantor Dinas

Kimpraswil sebagai sarana percontohan bagi masyarakat

setempat, namun sejalan dengan berjalannya waktu sarana

yang ada pada saat ini dalam keadaan kurang memadai, baik

dari segi penanganan, tata letak serta bangunan yang masih

perlu perbaikan. Usaha-usaha dilakukan dalam penyempurnaan

petak percontohan ini, pembenahan bangunan, tata letak serta

penambahan mesin perajang sampah yang diharapkan mampu

memperbesar produksi yang dihasilkan.

Pembuatan bak-bak reaktor, sebagai upaya untuk

memperkenalkan suatu teknologi baru dalam proses

Page 16: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

15

pengkomposan, dimana tidak memerlukan adanya pembalikan

juga diterapkan dalam petak percontohan ini.

Adapun skema bentuk dari petak percontohan yang

diterapkan adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Tata Letak TPS untuk Pengelolaan Kompos

Keterangan Gambar :

A : Jalan untuk gerobak pengangkut sampah

B : Tumpukan sampah sekaligus tempat pemilahan sampah

C : Tumpukan kompos yang sudah jadi dan siap dikemas

D : Bak reaktor

E : Mesin Perajang

F : Gudang dan kantor

G : Kamar mandi

Page 17: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

16

Diharapkan petak percontohan ini sebagai awal

berkembangnya Sistem Pengelolaan Reaktor Sampah Terpadu

“SILARSATU” versi LPM UNPAD.

Hasil kegiatan dari penataan lingkungan bangunan kompos

ini adalah sebagai berikut :

5.2 Kegiatan Diseminasi Informasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Penyebaran informasi mengenai pentingnya pengelolaan

sampah terpadu dilakukan LPM UNPAD dengan berbagai cara,

selain membuat petak percontohan dibuat juga selebaran

berupa brosur bergambar yang menarik, singkat dan mudah

dimengerti. Pada brosur tersebut diberikan penjelasan tentang

pentingnya pengelolaan sampah yang benar, bagaimana cara

memanfaatkannya dan hasil yang akan diperoleh dengan

pengelolaan sampah terpadu. Brosur yang dibuat kemudian

disebar luaskan baik kepada warga masyarakat di sekitar

kelurahan, maupun kepada kader kelola sampah dari beberapa

wilayah kelurahan di kota Bandung untuk disebarkan di tempat

tugas masing-masing. Brosur tersebut mengangkat tema “Lebih

baik memelihara kompos daripada memelihara sampah”.

Adapun bentuk brosur tersebut terlampir.

Page 18: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

17

5.3 Pelatihan dan Stimulan Pengelolaan Sampah Organik dan Non-organik

Kegiatan berikutnya yang dilaksanakan oleh LPM UNPAD

sehubungan dengan kegiatan stimulan pengelolaan sampah

terpadu oleh masyarakat ini adalah pelatihan dan penyuluhan

penanganan sampah terpadu. Kegiatan ini diikuti oleh 12 orang

peserta, yang terdiri dari :

a. 6 orang peserta dari Kecamatan Batununggal

b. 2 orang peserta dari Kecamatan Sumur Bandung

c. 2 orang peserta dari Kecamatan Regol

d. 1 orang peserta dari Kecamatan Kiaracondong

e. 1 orang peserta dari unit kelola sampah LPM UNPAD

Disamping peserta yang akan menjadi kader kelola

sampah, kegiatan ini juga diikuti oleh warga masyarakat yang

ada di kelurahan Cibangkong dan sekitarnya

Adapun materi pelatihan dan instruktur yang memberikan

materi adalah sebagai berikut :

Page 19: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

18

Tabel 1. Materi dan Penyaji Makalah Kegiatan

No Materi Penyaji Instansi

1 Dasar Pengelolaan Lingkungan

Sari Ika Agustina

Puslitbangkim

2 Pengelolaan Sampah Perkotaan

Sri Darwati Puslitbangkim

3 Dasar-dasar Pengolahan Kompos

Lya Puslitbangkim

4 Penggunaan Mesin Perajang Kompos dan Reaktor Kompos

Roni Kastaman

LPM Unpad

5 Introduksi Teknologi Mikroba untuk Peningkatan Mutu Kompos dari Sampah

Dennie Kurniadie

LPM Unpad

6 Teknik Pengemasan dan Pemasaran Kompos

Moch.Djali LPM Unpad

7 Praktek Pengelolaan Kompos dari Sampah Rumah Tangga

Warjiman Unit Kelola Kompos LPW Cibangkong

VI. SUMBER DANA KEGIATAN

Keseluruhan kegiatan stimulan pengelolaan sampah

terpadu oleh masyarakat ini seluruhnya didanai oleh Pemerintah

Kota Bandung, dalam hal ini melalui Kantor Litbang Kota

Bandung. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk

perwujudan kerjasama kemitraan antara Pemerintah Kota

Page 20: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

19

Bandung dengan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat –

Universitas Padjadjaran.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Ada beberapa hal menarik yang dapat disimpulkan di dari

pelaksanaan kegiatan stimulan pengelolaan sampah terpadu

oleh masyarakat yang telah dilaksanakan, yaitu :

1. Kegiatan stimulan ini merupakan bentuk kerjasama

kemitraan antara Pemerintah Kota Bandung dengan Lembaga

Pengabdian kepada Masyarakat – Universitas Padjadjaran,

khususnya dalam mengatasi permasalahan sampah kota

Bandung yang hingga saat ini belum dapat teratasi

sepenuhnya. Dengan demikian diharapkan secara bertahap /

lambat laun permasalahan sampah kota Bandung dapat

diatasi dengan pendekatan ini.

2. Pelaksanaan stimulan ini mendapat tanggapan yang baik baik

dari warga masyarakat disekitar kegiatan maupun peserta

kader kelola sampah terpadu, yang merupakan perwakilan

dari beberapa kecamatan yang ada di Kota Bandung.

Page 21: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

20

3. Tanggapan positif dari pihak Kecamatan dan Kelurahan yang

turut membantu di dalam menyertakan warganya di dalam

kegiatan ini.

4. Antusiasme yang besar dari peserta yang ingin

mengembangkan pengelolaan sampah di daerah masing-

masing, namun walaupun demikian ada hal yang perlu

mendapatkan solusi untuk implementasi kegiatan ini di

berbagai lokasi lainnya yakni adanya keterbatasan lahan

yang memungkinkan untuk membangun tempat pengolahan

sampah, keterbatasan sarana dan prasarana pendukung (alat

dan mesin), pendanaan serta manajemen pemasaran.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil evaluasi dari keseluruhan pelaksanaan

program kegiatan ini ada beberapa hal yang kiranya perlu

disarankan, yaitu :

1. Perlu adanya pendampingan dan sosialisasi yang intensif

kepada masyarakat pasca kegiatan ini, mengingat

penanganan sampah melalui model kegiatan ini tidak dapat

dilaksanakan hanya dalam satu kali kegiatan tanpa tindak

lanjut yang berkesinambungan baik dari lembaga yang

berkompeten maupun dari warga masyarakat itu sendiri.

Page 22: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

21

2. Perlunya dilaksanakan kegiatan serupa namun untuk

dilaksanakan diberbagai lokasi yang berbeda. Hal ini

disebabkan karena berdasarkan pengamatan lapangan

menunjukkan bahwa setiap lokasi di Kecamatan atau

kelurahan yang ada di Kota Bandung memiliki karakteristik

yang berbeda satu dengan yang lainnya, baik dari sisi

kepadatan penduduk, latar belakang sosial dan ekonomi,

serta aksesibilitas dan kemudahan dalam penanganan

sampah rumah tangga yang ada di setempat.

Page 23: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

22

Lampiran 1. Biodata Peserta

Nama Tata Suhaedi Tempat/ Tgl Lahir Alamat Jalan Babakan Garut Status Kawin Tanggungan 4 Orang Pekerjaan Swasta Pendidikan Terakhir SMA Kegiatan yang sedang dilakukan Dagang Berapa Lama 10 tahun

Nama Aan Tempat/ Tgl Lahir Bandung / 1 April 1934 Alamat Cibangkong No. 214 RT 03/06 Status Kawin Tanggungan 2 Orang Pekerjaan Pengelola Sampah Pendidikan Terakhir SD Kegiatan yang sedang dilakukan Mengelola sampah RW 06 Berapa Lama 3 Tahun

Nama Wagiman Tempat/ Tgl Lahir Bandung, 2 September 1970 Alamat Cibangkong RT 05/06 Status Tidak Tanggungan - Pekerjaan Pengelola sampah Pendidikan Terakhir SMP Kegiatan yang sedang dilakukan Mengelola sampah RW 06 Berapa Lama 4 tahun

Page 24: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

23

Lampiran 1. Biodata Peserta (Lanjutan)

Nama Dwi Sugiarto Tempat/ Tgl Lahir Bandung, 6 Juli 1972

Alamat Jln. Cibangkong no. 336/120 RT 02/11

Status Kawin Tanggungan 2 Orang Pekerjaan Wiraswasta Pendidikan Terakhir SMA Kegiatan yang sedang dilakukan Aktifis FWC Berapa Lama 2 Tahun

Nama Maman Hidayat Tempat/ Tgl Lahir Bandung / 15 oktober 1968

Alamat Jln. Cibangkong No. 300/120 RT 09/11

Status Kawin Tanggungan 3 Orang Pekerjaan Swasta Pendidikan Terakhir D3 Kegiatan yang sedang dilakukan Berapa Lama

Nama Dani Sopiyan Tempat/ Tgl Lahir Bandung / 8 November 1979 Alamat Jln. Babakan Garut RT 03/10 Status Tidak Kawin Tanggungan - Pekerjaan - Pendidikan Terakhir STM Kegiatan yang sedang dilakukan Mengelola sampah Rw 10 Berapa Lama -

Page 25: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

24

Lampiran 1. Biodata Peserta (Lanjutan)

Nama Mahmud Hidayat Tempat/ Tgl Lahir Bandung / 16 Mei 1970 Alamat Jalan Tongkeng No. 48 Status Tidak Kawin Tanggungan - Pekerjaan Pegawai Swasta Pendidikan Terakhir SMA Kegiatan yang sedang dilakukan Daur ulang kertas Berapa Lama 2 Tahun

Nama Ibu Solihin Tempat/ Tgl Lahir Sumedang / 8 Juni 1944 Alamat Jalan Tongkeng No. 48 Status Kawin Tanggungan 11 Orang Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Pendidikan Terakhir SD Kegiatan yang sedang dilakukan Kompos Berapa Lama 2 Tahun

Nama Cecep Kurnia Tempat/ Tgl Lahir Bandung / 25 November 1977

Alamat Jln. Otista Gg. Tegallega no. 28/20c RT 03/06

Status Tidak Kawin Tanggungan - Pekerjaan Pegawai swasta Pendidikan Terakhir STM Kegiatan yang sedang dilakukan - Berapa Lama -

Page 26: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

25

Lampiran 1. Biodata Peserta (Lanjutan)

Nama Gun Gun Gunawan Tempat/ Tgl Lahir Bandung / 19 November 1979 Alamat Jln. Otista Gg. Tegallega 25A/20c Status Tidak Kawin Tanggungan - Pekerjaan - Pendidikan Terakhir STM Kegiatan yang sedang dilakukan - Berapa Lama -

Nama Taufiq Tempat/ Tgl Lahir Bandung Alamat Terusan PSM Status Kawin Tanggungan 7 Orang Pekerjaan Pengelola sampah TPS PSM Pendidikan Terakhir SD Kegiatan yang sedang dilakukan - Berapa Lama -

Nama Toto Tohir Tempat/ Tgl Lahir Bandung / 5 Mei 1952 Alamat Jln. Gagak Barat 5/150 Status Kawin Tanggungan 6 Orang Pekerjaan Tukang Kebun LPM Pendidikan Terakhir SMP Kegiatan yang sedang dilakukan Tukang Kebun LPM UNPAD Berapa Lama 1 Tahun

Page 27: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

26

Lampiran 2. Foto-foto Pelaksanaan Kegiatan

Page 28: PKM5 LAPORAN-STIMULAN

27

Lampiran 3. Brosur Pengelolaan Sampah Rumah Tangga