sterilisasi ruang lengkap wega

11
STERILISASI RUANG I. TUJUAN Untuk mengetahui adanya jasad renik hidup atau yang mempunyai daya hidup di dalam suatu ruangan aseptis. II. PRINSIP 1. Sterilisasi Suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada dengan cara fisik (pemanasan, radiasi, penyaringan). 2. Aseptik Bebas dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi atau kontaminasi III. TEORI Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan diperlukan penyediaan tenaga, sarana, perbekalan, pembiayaan, pengelolaan serta penelitian dan pengembangan dalam bidang kesehatan. Salah satu upaya sanitasi lingkungan kerja dalam mengontrol pertumbuhan mikroorganisme adalah kegiatan disinfeksi dan sterilisasi. Dalam pertumbuhannya mikroorganisme sangat dipengaruhi oleh faktor

Upload: fajar-budiman

Post on 24-Jun-2015

1.233 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sterilisasi Ruang Lengkap Wega

STERILISASI RUANG

I. TUJUAN

Untuk mengetahui adanya jasad renik hidup atau yang mempunyai

daya hidup di dalam suatu ruangan aseptis.

II. PRINSIP

1. Sterilisasi

Suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada dengan cara

fisik (pemanasan, radiasi, penyaringan).

2. Aseptik

Bebas dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi atau

kontaminasi

III. TEORI

Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan diperlukan penyediaan

tenaga, sarana, perbekalan, pembiayaan, pengelolaan serta penelitian dan

pengembangan dalam bidang kesehatan. Salah satu upaya sanitasi lingkungan

kerja dalam mengontrol pertumbuhan mikroorganisme adalah kegiatan

disinfeksi dan sterilisasi. Dalam pertumbuhannya mikroorganisme sangat

dipengaruhi oleh faktor lingkungan antara lain suhu, kelembaban,

pencahayaan dan sebagainya (Arminsih, 2006)

Sterilisasi adalah salah satu prosedur yang digunakan untuk

menghilangkan mikroorganisme. Pemiliharaan suci hama dan penyakit

(keaseptikan) atau kondisi steril sangat esensial untuk keberhasilan dalam

prosedur kerja secara aseptis. Keadaan aseptis ini diperlukan untuk semua alat

yang digunakan, media, dan zat-zat yang digunakan. Pemeliharaan kebersihan

udara di dalam ruang steril dan lantai steril dari debu itu dua hal yang sangat

penting dan harus tetap terjaga kebersihannya.

Kontaminasi di dalam ruang steril dapat terjadi dan berasal dari :

- Organisme kecil yang masuk ke dalam zat

Page 2: Sterilisasi Ruang Lengkap Wega

- Alat-alat yang kurang steril.

- Lingkungan kerja dan ruang yang kotor (spora di udara).

- Kecerobohan dalam pelaksanaan.

Sterilisasi Lingkungan Kerja

Penanaman ekplan dan prosedur lain seperti isolasi protoplasma, sering

kali dilakukan dalam kotak pindah steril atau dikenal dengan Laminar Air

Flow cabinet. kotak pindah ini sudah disempurnakan dengan adanya aliran

udara halus yang dihembuskan dari blower kira-kira 100 hembusan per

menit, melalui suatu filter yang sangat halus sehingga mikrobia dapat

tersaring olh adanya filter tersebut. Dengan demikian udara yang mengalir

atau hembusan udara tersebut adalah udara steril yang dapat mencegah

kontaminan yang berasal dari airborne selama kegiatan penanaman. Kotak

pindah dengan aliran udara melalui suatu filter HEPA (High Efficiency

Particulate Air) dengan pori-pori < 0.3 um.

Dulu, kotak pindah ini tertutup bidang mukanya selama masa pelaksanaan

dengan pembukaan seminimum mungkin, hanya tempat memasukkan

tangan, kotak pindah semacam ini disebut dengan entkas. Entkas ini dapat

dibuat dari kaca semua atau kayu dan bagian mukanya saja yang terbuat

dari kaca. Di dalam kotak ini terdapat lampu germisida yang memancarkan

radiasi ultraviolet untuk mensterilkan permukaan tempat kerja dalam kotak

pindah ini. Disamping lampu ultra violet, kotak ini dapat juga disterilkan

dengan penyemprotan alkohol 70% atau formalin tablet atau larutan

formalin.

Sebelum mulai bekerja, permukaan tempat kerja dari laminar air flow

cabinet dilap dengan kapas yang telah dicelup dalam alcohol 70% atau

dalam larutan kaporit atau dapat juga disemprot menggunakan spiritus

(untuk menghemat biaya). Ada juga tipe laminar air flow cabinet yang

dilengkapi dengan lampu ultra violet. Sebelum kerja, lampu ultra violet

dinyalakan selama beberapa waktu antara ½-1 jam  untuk mematikan

kontaminan di permukaan tempat kerja. laminar air flow cabinet harus

Page 3: Sterilisasi Ruang Lengkap Wega

dijaga dibersihkan dengan alkohol dengan menyalakan  lampu ultra violet

sebelum mulai bekerja atau sesudah melakukan kegiatan  selama ½-1jam.

Alat sterilisasi baik media maupun peralatan yang digunakan untuk proses

isolasi dan penanaman eksplan yang sering digunakan adalah autoklaf. Tipe

autoklaf yang dapat digunakan untuk sterilisasi ada bermacam-macam, mulai dari

yang sederhana sampai digital (terprogram). Autoklaf yang sederhana

menggunakan sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke dalam

autoklaf. Pemanasan air dapat menggunakan kompor atau api Bunsen. Dengan

autoklaf sederhana ini, tekanan dan temperatur diatur dengan jumlah panas dari

api.

 Kelemahan autoklaf ini adalah bahwa perlu penjagaan dan pengaturan

panas secara manual, selama masa sterilisasi dilakukan. Tetapi autoklaf ini

mempunyai keuntungan: sederhana, harga relatif murah, tidak tergantung dari

aliran listrik yang sering merupakan problema untuk negara-negara yang sedang

berkembang, serta lebih cepat dari autoklaf listrik yang seukuran dan setaraf.

            Autoklaf yang lebih komplit menggunakan sumber energi dari listrik.

Alatnya dilengkapi dengan timer dan thermostat. Bila pengatur automatis ini

berjalan dengan baik. Maka autoklaf dapat dijalankan sambil mengerjakan

pekerjaan lain. Kelemahannya adalah bila salah satu pengatur tidak bekerja, maka

pekerjaan persiapan media menjadi sia-sia dan kemungkinan menyebabkan

kerusakkan total pada autoklaf. Sebagai sumber uap, juga berasal dari air yang

ditambahkan ke dalam autoklaf dan didihkan.

            Untuk laboratorium komersial, diperlukan autoklaf dengan kapasitas besar

dan sumber uap biasanya dari boiler yang terpisah. Autoklaf ini sangat cepat dan

dapat diprogam waktu sterilisasi, serta waktu pendinginan. Setelah sterilisasi

bahan atau alat selesai, temperatur dan tekanan autoklaf diturunkan secara

perlahan-lahan dalam waktu 15-20 menit. Pada autoklaf yang programmable,

panas ini diatur secara atomatis. Tetapi pada autoklaf yang sederhana hal ini harus

diatur secara manual.

Page 4: Sterilisasi Ruang Lengkap Wega

Autoklaf

            Pada prinsipnya, sterilisasi autoclave menggunakan panas dan tekanan dari

uap air. Temperature sterilasi biasanya 121o C, tekanan yang biasa digunakan

antara 15-17,5 psi (pound per square inci) atau 1 atm.

            Lamanya sterilisasi tergantung dari volume dan jenis. Alat-alat dan air

disterilkan selama 1 jam, tetapi media antara 20-40 menit tergantung dari volume

bahan yang disterilkan. Sterilisasi media yang terlalu lama menyebabkan :

- Penguraian gula.

- Degradasi vitamin dan asam-asam amino.

- Inaktifasi sitokinin zeatin riboside.

- Perubahan pH yang berakibatkan depolimerisasi agar. 

            Autoklaf gas atau listrik portable pada umumnya mempergunakan sumber

uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke dalam autoklaf, sedangkan autoklaf

besar pada laboratorium komersil pada umumnya menggunakan uap dari boiler

sentral.

Sterilisasi menggunakan Oven

Botol-botol/tabung reaksi/erlenmeyer yang dipergunakan sebagai wadah,

biasanya disterilkan dalam oven. Botol-botol yang sudah dicuci bersih,

dimasukkan ke dalam oven dan dipanaskan selama 4 jam pada temperatur 160o C.

Setelah disterilkan dapat langsung digunakan. Bila botol akan disimpan untuk

beberapa lama, maka sewaktu sterilisasi, mulut botol harus ditutup dengan

alumunium foil.

Laminary Air Flow adalah suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan :

persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol

ke botol yang lain dalam kultur in vitro. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow

Cabinet, karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja

Page 5: Sterilisasi Ruang Lengkap Wega

sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang mungkin jatuh

kedalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara

ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang

kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA

(High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower.

           Pada Laminar Air Flow Cabinet, terdapat 2 macam filter:

- Pre-filter, yang menggunakan saringan pertama terhadap debu-debu dan

benda-benda yang kasar. Pori-porinya kira-kira 5 mm sehingga

efisiensinya dapat mencapai  95 mm untuk objek-objek yang ≥ 5 mm.

- filter dengan pori-pori 0.3 mm  dan terdapat pada bidang keluar udara

kearah permukaan tempat kerja.

Pre-filter harus sering dibersihkan dengan cacum cleaner dan sebaiknya diganti 1

tahun sekali. Namun HEPA filter diganti setelah melalui pemeriksaan dengan

particulate count atau dengan alat yang disebut magnehelic gauge.

            Laminar air flow cabinet ada yang dilengkapi dengan lampu U.V., ada

juga yang tanpa. Pada laminar air flow cabinet yang tidak dilengkapi dengan

lampu U.V., blower harus dijalankan terus menerus walaupun laminar air flow

cabinet tersebut sedang tidak dipergunakan. Hal ini dilakukan untuk menjaga

kebersihan ruang kerja didalam laminar air flow tersebut. Pada laminar air flow

yang dilengkapi dengan lampu U.V., dianjurkan agar menyalakan lampu U.V.

minimum 30 menit sebelum laminar air flow digunakan. Ketika laminar air flow

sedang digunakan, lampu U.V. harus dimatikan, sedangkan blower dijalankan.

Blower pada laminar air flow cabinet yang dilengkapi dengan lampu U.V., hanya

dijalankan pada saat laminar air flow sedang digunakan.

CARA MENGGUNAKAN

- Nyalakan lampu U.V., minimum selama 30 menit, sebelum laminar air

flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badan dan mata.

- Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang

dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet, disemprot terlebih

dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus.

Page 6: Sterilisasi Ruang Lengkap Wega

- Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau

spiritus untuk mensterilkan LAF.

- Blower  pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow.

- Nyalakan lampu dalam LAF.

- LAF sudah siap untuk digunakan.

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Alat Swabb

2. Cawan petri 5 buah

3. Erlenmeyer 500 mL

4. Gelas ukur 100 mL

5. Ottoklaf

6. Oven dan inkubator

Bahan :

1. Aquadest steril

2. Alkohol 70%

3. Nutrient Agar

V. PROSEDUR

1. Sanitasi ruangan untuk pengujian

Sebelum melakukan pengujian, ruangan dibersihkan dengan

menggunakan fenol dan menyucihamakan LAF dengan alcohol 70%,

kemudian menyalakan lampu UV di LAF selama 1 jam. Ketika akan

melakukan pengujian, lampu UV dimatikan dan menyalakan lampu neon

dan aliran udara. LAF siap digunakan.

2. Membuat media Agar padat untuk pemantauan lingkungan (Nutrient Agar)

Page 7: Sterilisasi Ruang Lengkap Wega

Nutrient agar ditimbang sebanyak 23 gram, dilarutkan dalam 1 L

aquadest, lalu dididihkan sampai semua larut. Larutan agar disterilkan

dalam ottoklaf pada temperature 121ºC selama 20 menit.

3. Persiapan peralatan

Alat-alat gelas masing-masing dibungkus dengan kertas roti, lalu

disterilkan di oven pada temperatur 180ºC, selama 1 jam dan ottoklaf

121ºC, selama 20 menit.

4. Pengujian ruang steril

Setelah sanitasi ruangan untuk pengujian, persiapan peralatan dan

media agar telah siap, didalam ruangan dituangkan nutrient agar ke dalam

lima buah cawan petri masing-masing 20 mL. Satu buah cawan petri

diletakkan di luar kabinet atau di area Laminary Air Flow, selama 15

menit. Dua buah cawan petri disimpan di dalam kabinet dalam keadaan

terbuka. Dua buah cawan petri yang terakhir disimpan di dalam kabinet

dengan terlebih dahulu dilakukan metode apus pada nutrient agar tersebut.

Untuk menguji adanya pertumbuhan mikroorganisme, cawan petri

di inkubasi.

VI. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Arminsin,Wiwin. 2006. Efektivitas Sterilisasi dengan Ultra Violet.

http://www.litbang.depkes.go.id/risbinkes/Buku%20laporan

%20penelitian%201997-2006/18-efektivitas_sterilisasi_dengan_s.htm

Badan POM. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Badan POM.

Jakarta.

Page 8: Sterilisasi Ruang Lengkap Wega

Kantharajah. 2008. http://e-learning.unram.ac.id/KulJar/BAB%20IV

%20STERILISASI/IV4%20Penggunaan%20Laminar%20Air%20Flow

%20Cabinet.htm