status pasien jiwa bima
DESCRIPTION
contoh status psikiatriTRANSCRIPT
STATUS PASIEN
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama:
Jenis kelamin:
Umur:
Agama:
Pendidikan:
Pekerjaan:
Bangsa/suku:
Alamat:
No. RM:
Tanggal masuk rumah sakit:
ALLOANAMESIS
Alloanamesis diperoleh :
Nama
:
Alamat
:
Pekerjaan
:
Umur
:
Hubungan
:
Lama kenal
:
Sifat kenal
:
Waktu:; pkl : WIB
II.1. Sebab dibawa ke Rumah Sakit (keluhan utama)
II.2. Riwayat perjalanan penyakit (riwayat penyakit sekarang)
II.3. Anamnesis sistem
Cerebrovaskular:
Cardiovaskular:
Respirasi:
Digesti:
Urogenital:
Integumentum:
Muskulokeletal:
II.4. Grafik perjalanan penyakit
II.5. Hal-hal yang mendahului penyakit dan riwayat penyakit dahulu
II.5.1.1 faktor organik
II.5.1.2 Faktor psikososial (stressor psikososial)
II.5.1.3 Faktor predisposisi
II.5.1.4 faktor presipitasi
II.3.2. Riwayat Penyakit Dahulu
II.3.2.1. Riwayat Penyakit Serupa Sebelumnya
II.3.2.2. Riwayat Sakit Berat/Opname
II.4. Riwayat Keluarga
II.4.1. Pola Asuh Keluarga
II.4.5. Riwayat Penyakit Keluarga
II.4.3. Silsilah Keluarga
II.5. Riwayat Pribadi
II.5.1. Riwayat Kelahiran
II.5.2. Latar Belakang Perkembangan Mental
II.5.3. Perkembangan Awal
II.5.4. Riwayat Pendidikan
II.5.5. Riwayat Pekerjaan
II.5.6. Riwayat Perkembangan Seksual
II.5.7. Sikap dan Kegiatan Moral Spiritual
II.5.8. Riwayat Perkawinan
II.5.9. Riwayat Kehidupan Emosional ( Riwayat Kepribadian premorbid)
II.5.10. Hubungan Sosial
II.5.11. Kebiasaan
11.5.12. Status Sosial Ekonomi
II.5.13. Riwayat Khusus
II.6. Tingkat kepercayaan
II.9. Kesimpulan Alloanamnesis
Pemeriksaan fisik
III.1 status presens
III.1.1 status internus
Keadaan umum:
Bentuk badan:
Berat badan: Kg
Tinggi badan: cm
Tanda vital
Tekanan darah: mmHG
Nadi: x/menit
Respirasi: x/menit
Suhu: C
Kepala:
Leher:
Thorax
Sistem kardiovaskuler:
Sistem respirasi:
Abdomen
Sistem gastrointestinal:
Sistem urogenital:
Ekstremitas
Sistem muskuloskeletal:
Kelainan khusus:
Kesan status internus:
III.1.2 status neurologis
Nn. Cranialis: Motorik: Sensibilitas: Gerakan abnormal: Pemeriksaan EEG:
Kesan status neurologis:
III.1.3 hasil pemeriksaan laboratorium/penunjang
Hasil pemeriksaan darah
Hasil pemeriksaan urin
III.2 status psikiatri
Tanggal pemeriksaan:
1. Kesan umum:
2. Kesadaran :
Kuantitatif:
Kualitatif:
3. Orientasi
Orang: Waktu: Tempat:Situasi:
4. Penampilan/rawat diri:
5. Sikap dan tinglah laku:
6. Roman muka (ekspresi muka):
7. Afek:
8. Proses pikir
Bentuk pikir: Isi pikir:
Progesi pikir: Kualitatif: Kuantitatif:
9. Persepsi:
10. Hubungan jiwa:
11. Perhatian:
12. Insight:
13. Gejala dan tanda lain:
III.3 Hasil Pemeriksaan Psikologi
- kepribadian:
- IQ:
III.4 Hasil Pemeriksaan Sosiologi:
IV. Rangkuman Data Yang Didapatkan Pada Penderita
IV.1. Tanda-tanda (Sign)
IV.2. Gejala (Simptom)
IV.3. Kumpulan Gejala (Sindrom)
V. Diagnosis Banding
VII. Rencana Pemeriksaan Penunjang
VII.1 Pemeriksaan Psikologi
VII.2 Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium, EKG, EEG, CT Scan)
VIII. Diagnosis
Aksis I:
Aksis II:
Aksis III:
Aksis IV:
Aksis V:
IX. Rencana Terapi / Penatalaksanaan
IX. 1 Terapi Organobiologik
IX. 1. 1 Psikofarmaka
IX. 1 Terapi Fisik
IX. 2 Psikoedukatif / Psikoterapi
IX. 3 Terapi Sosiokultural
IX. 3. 1 Terapi Rehabilitatif
Terapi kerja ditujukan untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan orang lain, Penderita lain, perawat dan dokter, supaya pasien tidak mengasingkan atau menarik diri lagi. Juga ditujukan pada kemampuan dan kekurangan pasien. Tekhnik perilaku menggunakan hadiah ekonomi dan latihan keterampilan sosial untuk meningkatkan kemampuan sosial, kemampuan memenuhi diri sendiri, latihan praktis, dan komunikasi interpersonal. Dianjurkan untuk mengadakan permainan atau latihan bersama.
IX. 3. 2 Terapi Spiritual
Terapi spiritual perlu dilakukan, hal ini dimaksudkan agar pasien tetap mengingat dan menjalankan akan perintah dari ajaran/kepercayaannya sehingga dapat membuatnya lebih merasa tenang, aman dan nyaman dalam hati dan batin.
IX. 3. 3 Edukasi dan Modifikasi Keluarga
Anggota keluarga harus dibantu untuk mengerti Skizofrenia tanpa harus berkecil hati. Terapi keluarga diarahkan pada penerapan strategi untuk menurunkan stress, mengatasi masalah, cara untuk melibatkan kembali pasien dalam aktivitas dan untuk menghilangkan stigma penyakit mental.
X. Prognosis
X. 1 Faktor Premorbid
Riwayat dan penyakit keluarga ada:
Pola asuh keluarga:
Kepribadian premorbid:
Stressor psikososial ada:
Sosial ekonomi:
Status perkawinan belum menikah:
X. 2 Faktor Morbid
Onset usia dewasa:
Jenis penyakit psikotik:
Perjalanan penyakit kronis:
Kelainan organik tidak ada :
Regresi tidak ada:
Respon terapi baik:
X. 3 Kesimpulan Prognosis: