paparan bupati bima
DESCRIPTION
Paparan Bupati Bima. RENCANA PENGEMBANGAN KOTA TERPADU MANDIRI (KTM) TAMBORA KABUPATEN BIMA- PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT Mataram , 10 Agustus 2009. Chapter 1 TENTANG KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT. KONDISI FISIK DAN ADMINISTRASI. LETAK GEOGRAFIS : 117º 40‘ 00“ - 119º 10‘ 00 “ BT - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
RENCANA PENGEMBANGAN KOTA TERPADU MANDIRI (KTM)
TAMBORAKABUPATEN BIMA- PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
Mataram, 10 Agustus 2009
LETAK GEOGRAFIS : 117º 40‘ 00“ - 119º 10‘ 00 “ BT 70º 30‘ 00“ - 71º 15‘ 57“ LS
LUAS WILAYAH : 437.465 Ha
TATA GUNA LAHAN: - Lahan Kering : 60.253 Ha ( 13,8 % ) - Lahan Sawah : 27.939 Ha
( 6,4 % ) - Hutan : 275.391 Ha
( 63,0 % ) - Permukiman dll ;73.882 Ha ( 16,8 % ) JUMLAH KECAMATAN : 18 Kecamatan 168 desa
JUMLAH PENDUDUK : 412.504 jiwa dengan kepadatan : 94 Jiwa/Km2
Sumber: Bima Dalam Angka, 2008
VISI:“Terwujudnya masyarakat dan daerah Kabupaten Bima yang Maju, Mandiri, dan Bermartabat berdasarkan nilai maja labo dahu yang religius”
MISI:Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Restrukturisasi lembaga pemerintahan dalam meningkatkan peran dan fungsi strategis aparatur pemerintahan
Menerapkan perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan daerah sesuai tata ruang wilayah kabupaten
Meningkatkan pengelolaan semua potensi daerah secara berdasarkan prinsip transparansi, dan akuntabilitas serta optimalisasi kemitraan antar
pelaku pembangunan
Pengelolaan keuangan daerah yang efisien, efektif, transparan, dan akuntabel
Meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan pengamalan agama bagi seluruh masyarakat
1. Indeks harapan hidup :
- Pada Tahun 2004 : 57.33 Tahun
- Pada Tahun 2007 : 61.68 Tahun
2. Indeks kemampuan penduduk membaca menulis huruf latin dan lainnya :
- Tahun 2004 : 69.56 %
- Tahun 2007 : 73.23 %
3. Indeks daya beli masyarakat
- Tahun 2004 : Rp. 592.600
- Tahun 2007 : Rp. 605.200
No
KRITERIA KTM KTM TAMBORA
1. Masuk dalam kawasan budidaya non kehutanan dan sesuai RTRW
Masuk dalam kawasan budidaya, sesuai arahan Tata Ruang
2. Luas minimal 18.000 Ha Luas 122.500 Ha
3. Potensi komoditi unggulan Sapi, jambu mete, kopi, kelapa, jarak, jagung,madu, taman berburu, perikanan tangkap dan pariwisata
4. Hubungan dengan pusat-pusat pertumbuhan
Jalur Tambora-Bima via Kabupaten DompuJalur Tambora-Bima via Kecamatan Soromandi
5. Tidak tumpang tindih dengan usulan lain; aspirasi masyarakat dan badan usaha
Sesuai dengan aspirasi masyarakat (surat pernyataan)
6. Kesepakatan bersama DPRD Kabupaten dan koordinasi dengan Provinsi
SK Bupati Bima No. 1081/2008 Tanggal 16 Desember Tentang Pusat KTM di Kawinda Toi
7. Pusat KTM 120 Ha, pusat benih 230 Ha, perkembangan permukiman baru min 1000 Ha dan Transmigrasi swakarsa mandiri ; 500 Ha
Pusat KTM direncanakan di Kawinda Toi; SPT. 6 dan 7 di Rade Dara dan Oi Katupa
No PENGGUNAAN LUAS (Ha) %
1 Hutan konservasi
- Cagar Alam21.036,55 17,2
- Semak18.178,66 14,8
- Taman Buru19.597,65 16,0
2 Hutan Lindung6.611,20 5,4
3 Hutan Produksi terbatas15.482,27 12,6
4 Hutan Produksi Tetap11.698,43 9,5
5 Hutan Produksi yang dapat dikonversi3.500 2,9
6 Lahan Transmigrasi10.714 8,7
7 Perkebunan11.878 9,7
8 Kebun Campuran490 0,4
9 Permukiman/Desa1.470 1,2
10 Persawahan490 0,4
11 Tegalan11.638 9,5
11 Pertanian Lahan Kering1.593 1,3
TOTAL122.500,00 100
Luas Kawasan Tambora
( ± 122.500 Ha)
No UPT BINA JUMLAH KK
1 Sori Panihi SP.1 200
2 Sori Panihi SP.2 250
3 Sori Panihi SP.3 250
4 Sori Panihi SP.4 200
No UPT DISERAHKAN JUMLAH KK
1 Piong/Oi Panihi 200
No DESA SEKITAR JUMLAH KK
1 Piong 277
2 Boro 547
3 Kore 1.047
4 Taloko 371
5 Oi Panihi 315
6 Sanggar Piong 250
RENCANA PUSAT KTM
KAWINDA TO’I BATAS WILAYAH PERENCANAAN
Luas areal potensi penggembalaan sapi ± 3.942 Ha areal yang termanfaatkan sebesar 3.314 Ha. Jumlah populasi Sapi 1.688 dengan jumlah peternak 766 KK
KSP 1 SUB KSP :SANGGARTAMBORA
KSP 1 SUB KSP :SANGGARTAMBORA
Luas areal potensi jambu mete ± 4.187,15 Ha areal yang termanfaatkan sebesar 183 Ha dengan nilai produksi 23,60 ton/th dan jumlah petani 323 KK.
Luas areal potensi kopi ± 3.341, 50 Ha areal yang termanfaatkan sebesar 949,50 Ha dengan nilai produksi 720 ton/th dan jumlah petani 1.266 KK
KSP 1 SUB KSP :SANGGARTAMBORA
Potensi perikanan, budidaya tambak, dan budidaya mutiara, udang, bandeng, rumput laut, dan lainnya serta potensi perikanan tangkap dengan nilai produksi 2.465,8 ton/th.
.
KAWASAN WISATA PANTAI DAN BAHARI
WISATA ALAMPEGUNUNGAN, TAMAN MADU DAN TAMAN BURU
GUNUNG TAMBORA
SITUS SEJARAH LETUSAN TAMBORA DAN KERAJAAN PEKAT, SANGGAR, TAMBORA
NO SKPD
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
JUMLAH TAHUN I TAHUN II TAHUN III TAHUN IV
BIAYA (000) 2009 (000) 2010 (000) 2011 (000) 2012 (000)
1 DINAS NAKERTRANS 6,556,750 6,556,750 -
- -
2 DINAS PETERNAKAN 11,502,500 - 4,017,500
3,907,500 2,787,500
3 BAPPEDA 10,650,000 6,450,000 4,200,000 - -
4DINAS PEKERJAAN UMUM 34,552,000 - 9,312,000 24,840,000 -
5DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN 100,000 150,000 300,000 150,000
6 DINAS PERKEBUNAN 17,214,829 6,743,192 1,757,146 2,534,491 6,180,000
7 DINAS KEHUTANAN 2,490,000 - 2,490,000
8 DINAS KESEHATAN 11,816,544 866,544 250,000 5,900,000 5,000,000
9 DINAS KOPERASI 1,850,000 275,000 600,000 500,000 250,000
10DINAS PERHUBUNGAN KOMINFO 34,950,000 3,050,000 14,290,000 9,340,000 4,320,000
11 DIKPORA 3,020,000 3,020,000
-
-
-
Jumlah 135,202,623 27,111,486 37,216,646 47,171,991 18,537,5001
- Untuk pusat KTM rencana awal berada di So sera Nae Desa Kawinda Toi karena ada masalah kepemilikan lahan (masyarakat 200m dari jalan proponsi ke dalam) sehingga pusat KTM direlokasi ke sebelah timur UPT Sori Panihi SP.2 yang termasuk dalam areal pencadangan sebesar 2.500 Ha
- Dengan rencana pusat KTM 120 Ha dan lahan pembibitan 230 Ha- Termasuk didalamnya alokasi 1000 Ha untuk transmigrasi baru- Cadangan lahan tersedia pula dalam bentuk Eks IPK (ijin
Pemanfaatan Kayu) diatas UPT sori panihi SP 1 dan SP 2Tahun 2009 pemkab bima membuka unit permukiman transigrasi baru
(UPT) Sori panihi SP 5 berlokasi di so katupa dengan daya tampung 200 kk (saat ini baru terisi 100 KK)
Tahun 2010 akan dibangun UPT baru Rade Dara dengan daya tampung 200 KK
- KTM tambora pada awalnya telah menetapkan komoditi unggulan yang akan dikembangkan adalah ternak sapi bali dan jagung hibrida. Tetapi setelah diadakan survey oleh tim masterplan komoditi yang layak dikembangkan dan mamapu utnuk berproduksi dengan baik adalah ternak sapi dan jambu mete
- Ketersediaan sumber daya air untuk mendukung pengembangan KTM bisa memanfaatkan sumber air yang ada di mata air yang tersebar di sepanjang kawasan KTM dengan sistem perpipaan gravitasi
- Untuk sementara ini kawasan tambora sesuai dengan keberadaannya sebagai salah satu kawasan tertinggal dari berbagai aspek sehingga kehadiran program ktm justru untuk pemberdayaan masyarakat yang tertinggal dan dapat berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
- Untuk akses jalan sebagai sarana trasportasi akan diupayakan melalui dana Pemkab dan Pemerintah provinsi termasuk mengupayakan sumber dana dari Pusat untuk memperbaiki kondisi jalan yang rusak.
Untuk mendukung persyaratan kriteria KTM disamping lahan yang ada dalam kawasan transmigrasi juga dalam program pengembangan komoditi memanfaatkan lahan/areal milik masyarakat karena KTM tidak mengokupasi lahan tapi justru memanfaatkan lahan yang ada termasuk lahan tidur yang belum produktif
1. Sedang dilaksanakan kegiatan masterplan pada kawasan pengembangan KTM Tambora oleh konsultan PT Krida…
2. Pelaksanaan pengembangan fisik pada pusat KTM berupa jalan boulevard, pengembangunan tugu masih menunggu hasil kegiatan masterplan yang mengeluarkan siteplan detail engginering design
3. Kegiatan stake out sedang mempersiapkan dokumen pelaksanaan setelah ada site plan
4. Pembangunan fisik pada pusat KTM akan berakhir pada bulan november atau desember 2009.
Dalam mendukung ketersediaan energi untuk menunjang kegiatan perkotaan telah ada listrik tenaga air microhydro untuk masyarakat UPT Sori Panihi SP dari Kementrian PDT
Depnakertrans tahun 2010 memprogramkan listrik PLTSuntuk kebutuhan warga transmigrasi UPT sori panihi 2, 3 dan 4