bupati bima peraturan bupati bima review ren cana ... · tujuan penetapan review rpjmd kabupaten...

269
BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG REVIEW RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA, Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 284 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bima Tahun 2016 2021; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara 3. Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan lembaran Negara Nomor 1649); Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

Upload: trinhnhi

Post on 22-Mar-2019

283 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

BUPATI BIMA

PERATURAN BUPATI BIMAPROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

NOMOR 22 TAHUN 2017

TENTANG

REVIEW RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAHKABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BIMA,

Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 284 Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor

8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, perlu menetapkan

Peraturan Bupati tentang Review Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Kabupaten Bima Tahun 2016 2021;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-

Daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara

3.

Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor

115, Tambahan lembaran Negara Nomor 1649);

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

PembangunanJangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang KeterbukaanInformasi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

12. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

(Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran

Negara RI Nomor 4851);

13. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

14. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5049);

15. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5059);

16. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

17. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

18. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang -Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 55 ahun 2005 tentang Dana Perimbangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan PemerintahanDaerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4815);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4817);

25. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4833);

26 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

21);

27. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5219);

28. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5272);

29. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5558)

30. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,

Tambahan Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Nomor 5717);

31. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor

114,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

32. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang MasterplanPercepatan

dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 2025;

33. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RencanaPembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun

2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 517);

35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau

Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2012 Nomor 1252);

36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 2036);

37. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2008

tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil;

38. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi

NusaTenggara Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi

Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 Nomor 3);

39. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nusa

Tenggara Barat Tahun 2010 Nomor 56);

40. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 01 Tahun 2017

tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 02 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tahun 2013 2018 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tahun 2017 Nomor 1);

41. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 05 Tahun 2005 tentang

Tatacara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Bima (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 9, Tambahan Lembaran

Daerah Kabupaten Bima Tahun 2005 Nomor 1);

42. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2005 tentang RPJPD

Kabupaten Bima Tahun 20052025 (Lembaran Daerah Tahun 2005

Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 03);

43. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bima Tahun 2011 2031 (Lembaran

Daerah Kabupaten Bima Tahun 2011 Nomor 9; Tambahan Lembaran

Daerah Kabupaten Bima Tahun 2011 Nomor 47);

44. Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bima Tahun 2016 2021

(Lembaran Daerah kabupaten Bima Tahun 2016 Nomor 14, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor 47);

45. Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bima (Lembaran Daerah

Kabupaten Bima Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten bima Nomor 76);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Peraturan Bupati tentang Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kabupaten Bima Tahun 2016 2021.

BAB I KETENTUAN

UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Bima.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah

yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah

otonom.

3. Bupati adalah Bupati Bima.

4. Perangkat Daerah adalah adalah unsur pembantu bupati dalam penyelenggaraan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah Kabupaten Bima, terdiri dari

Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas, Badan dan Kecamatan.

5. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah yang

selanjutanya disebut Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah Kabupaten Bima.

6. RPJMD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bima

Periode Tahun 2016 2021 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2

Tahun 2016.

7. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA-SKPD), adalah

dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk Periode 5 (lima) tahun.

8. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daaerah (RENJA-SKPD), adalah dokumen

perencanaan satuan Kerja Perangkat Daerah periode 1 (satu) Tahun.

BAB II

TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2

Tujuan penetapan review RPJMD Kabupaten Bima adalah untuk menyesuaikan dengan

perubahan susunan Perangkat Daerah, kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah yang berkembang.

Pasal 3

Ruang Lingkup Review RPJMD adalah penajaman terhadap visi, misi, tujuan, dan

sasaran, serta strategi pencapainya dengan indikator sasaran dan indikator program

sesuai dengan pembentukan dan susunan perangkat daerah sebagaimana tercantum

dalam peraturan bupati ini.

BAB III

SISTEMATIKA

Pasal 4

Sistematika Review RPJMD Tahun 2016-2021 sebagai berikut :

a. Bab I : Pendahuluan

Memuat latar belakang, dasar hukum, hubungan antar dokumen

perencanaan, sistematika penulisan, serta maksud dan tujuan

penyusunan RPJMD;

b. Bab II : Gambaran Umum Kondisi Daerah

Menguraikan statistik dan gambaran umum kondisi daerah yang

meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja

penyelenggaraan pemerintah daerah, dengan maksud mengetahui

keadaan daerah pada berbagai bidang yang akan diintervensi

melalui berbagai kebijakan dan program;

c. Bab III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Menguraikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis

terhadap pengelolaan keuangan daerah dan kebijakan keuangan

daerah untuk masa 5 (lima) tahun ke depan;

d. Bab IV : Analisis Isu-isu Strategis

Memuat permasalahan daerah dan isu-isu strategis daerah hasil

analisis lingkungan strategis, baik internal maupun eksternal;

e. Bab V : Penyajian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Memuat rumusan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bima

yang merupakan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati periode

2016 2021, serta tujuan dan sasaran dari prioritas pembangunan

yang akan dicapai;

f. Bab VI : Strategi dan Arah Kebijakan

Menguraikan rumusan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran

pembangunan yang telah dirumuskan serta arah kebijakan dari

setiap strategi berdasarkan tahapan pembangunan;

g. Bab VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Menggambarkanarah kebijakan umum dan program

pembangunan daerah dari setiap urusan;

h. Bab VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan

Pendanaan

Memuat hubungan antara urusan pemerintah dengan SKPD,

program yang menjadi tanggung jawab SKPD, pencapaian

indikator kinerja beserta dengan indikasi pendanaan pada awal

sampai dengan akhir periode perencanaan;

i. Bab IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Memuat gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi

dan misi Bupati dan Wakil Bupati pada akhir periode masa

jabatan;

j. Bab X : Pedoman Transisi dan Kaidah

Pelaksanaan

Memuat prinsip prinsip pedoman masa transisi pada saat

pergantian masa jabatan serta kaidah pelaksanaan, mekanisme

pelaksanaan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi hasil

RPJMD;

k. Bab XI : Penutup

Merupakan penutup dari keseluruhan dokumen RPJMD

Kabupaten Bima;

l. Lampiran LampiranPasal 5

(1) Isi beserta Uraian Review RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, tercantum

dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(2) Penjabaran review RPJMD berikut matriksnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal

3 menjadi pedoman bagi Perangkat Daerah dalam melakukan review terhadap

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) dan Dokumen Rencana Kerja (Renja).

BAB IV PENGENDALIAN DAN

EVALUASI

Pasal 6

(1) Bupati melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan review RPJMD.

(2) Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi review RPJMD sebagaimana dimaksud ayat

(1) dilaksanakan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah Kabupaten Bima.

(3) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan review RPJMD dilaksanakan

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB V KETENTUAN

PENUTUP

Pasal 7

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan

penempatanya dalam Berita Daerah Kabupaten Bima.

Ditetapkan di : Bima

Pada tanggal :18 Mei 2017

BUPATI BIMA,

Hj. INDAH DHAMAYANTI PUTRI

Diundangkan di : Bima

Pada tanggal : 18 Mei 2017

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN BIMA,

Drs. H. M. TAUFIK HAK, M.Si

Pembina Utama Madya (IV/d)

NIP. 196312311987021049

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2017 NOMOR : 395

KATA PENGATAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNyapula, Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bimatahun 2016-2021 dapat diselesaikan. Substansi Review Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) adalah penjabaran Visi, Misi, Janji-Janji Kampanye dan programprioritas Bupati dan Wakil Bupati dalam kurun waktu lima tahun kepada warga KabupatenBima, Penyusunan Review RPJMD Kabupaten Bima tahun 2016-2021 berpedoman padaPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, TatacaraPenyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Tujuan Penyusunan Review RPJMD adalah untuk memberikan arah bagiperencanaan dan pelaksanaan pembangunan masyarakat Kabupaten Bima seutuhnya selamalima tahun kedepan dan menyelaraskan kondisi daerah, permasalahan pembangunan, isustrategis, program strategis, kerangka pendanaan, indikator kinerja dan gambaran pengelolaankeuangan daerah. Dokumen Review RPJMD Kabupaten Bima tahun 2016-2021 merupakanpedoman dalam pembuatan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bima,Renstra Dan Renja SKPD dalam merencanakan Program Prioritas dan Kegiatan-kegiatansetiap tahunnya yang menyentuh kebutuhan masyarakat Kabupaten Bima serta memenuhiharapan masyarakat Kabupaten Bima dalam mewujudkan Visi Kabupaten Bima yangRAMAH Religius, Aman, Makmur, Amanah, dan Handal.

Harapan kami dalam mengemban amanah sebagai bupati bima adalah mengajaksemua pemangku kepentingan secara bersama-sama berbuat untuk membenahi danmenyejahterakan masyarakat Kabupaten Bima secara lahir dan bathin. Dengan bekerja keras,bekerja cerdas, bekerja tuntas, dan bekerja ikhlas insyaAllah kita dapat mewujudkan cita-citadan visi misi menjadikan Kabupaten Bima yang RAMAH Religius, Aman, Makmur,Amanah, Dan Handal.

BUPATI BIMA

Hj. INDAH DHAMAYANTI PUTRI

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiDAFTAR TABEL iv

BAB I PENDAHULUAN I-11.1. Latar Belakang I-1

1.2. Dasar Hukum Penyusunan I-4

1.3. Hubungan Antar Dokumen Perencanaan I-7

1.4. Maksud Dan Tujuan I-8

1.5. Sistematika Penulisan RPJMD I-9

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-12.1. Aspek Geografi dan Demografi II-1

2.1.1 Karakterisitik Lokasi dan Wilayah II-1

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah II-7

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana II-8

2.1.4 Demografi II-9

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat II-13

2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi II-13

2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial II-22

2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olah Raga II-27

2.3. Aspek Pelayanan Umum II-29

2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib II-29

2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan II-56

2.4. Aspek Daya Saing Daerah II-66

2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah II-66

2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur II-67

2.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi II-68

2.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia II-69

2.5 Rencana Umum Tata Ruang II-70

2.5.1 Penelaahan RTRW Kabupaten Bima II-70

2.5.2 Kajian Lingkungan Hidup II-87

2.6 Evaluasi RPJMD II-98

iii

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTAKERANGKA PENDANAAN III-13.1. Kinerja Keuangan Periode 2011 2015 III-1

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD III-1

3.1.1.1 Pendapatan Daerah III-1

3.1.1.2 Kinerja Pengelolaan Belanja Daerah III-5

3.1.1.3 Kinerja Pengelolaan Pembiayaan Daerah III-8

3.1.2 Neraca Keuangan III-11

3.1.2.1 Aset III-13

3.1.2.2 Kewajiban III-14

3.1.2.3 Ekuitas Dana III-14

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu III-16

3.2.1 Kebijakan Pelaksanaan Belanja Aparatur III-16

3.2.2 Pembiayaan Daerah III-16

3.3. Kerangka Pendanaan III-17

3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta

Serta Prioritas Utama III-17

3.3.2 Proyeksi Data Masa Lalu III-18

3.3.2.1 Proyeksi pendapatan III-19

3.3.3 Penghitungan Kerangka Pendanaan III-21

3.3.4 Kebijakan Alokasi Anggaran III-24

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS IV-14.1. Permasalahan Pembangunan Kabupaten Bima IV-1

4.1.1 Identifikasi Permasalahan Dalam Menentukan Program

Pembangunan Daerah IV-1

4.1.2 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah IV-5

4.1.3 Penelaahan RPJMD dan RPJMD Daerah Lainya IV-10

4.2. Isu Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Bima IV-15

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V-15.1. Visi V-1

5.2. Misi V-2

5.3. Tujuan Dan Sasaran V-3

iv

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH VI-16.1. Strategi VI-1

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII-17.1. Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional 2015-2019 VII-1

7.1.1 Strategi Pembangunan Nasional VII-1

7.1.2 Prioritas Pembangunan Nasional VII-3

7.1.3 Arah dan Tema Pengembangan Wilayah Nusa Tenggara VII-3

7.2. Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 2018 VII-5

7.3. Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Kabupaten Bima Tahun 2016 2020 VII-8

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAIKEBUTUHAN PENDANAAN VIII-1

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH IX-1

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN X-110.1. Pedoman Transisi X-1

10.2. Kaidah Pelaksanaan X-1

BAB XI PENUTUP XI-1

iv

TABEL 2.1

DAFTAR TABEL

Luas Wilayah, Jumlah Kecamatan, Desa, dan Dusun

Hal

II-2di Kabupaten Bima Tahun 2015

TABEL 2.2 Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan di Kabupaten Bima II-5

TABEL 2.32015Rata-rata Suhu dan Kelembaban Udara Menurut Bulan di Bima 2015 II-5

TABEL 2.4 Luas Wilayah berdasarkan Jenis Penggunaanya II-6TABEL 2.5 Jumlah Penduduk Kabupaten Bima Tahun 2011-2015 II-10TABEL 2.6 Penduduk Kabupaten Bima menurut Kelompok Umur II-10TABEL 2.7 Sebaran dan Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten Bima II-12TABEL 2.8 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Sektor II-13

dan jenis kelamin di kabupaten Bima, Tahun 2015TABEL 2.9 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut II-15

Lapangan Usaha di Kabupaten Bima (miliar rupiah), 20112015TABEL 2.10 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 II-16

Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bima (miliar rupiah), 20112015TABEL 2.11 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 II-17

Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bima (miliar rupiah), 20112015TABEL 2.12 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 II-18

Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bima (miliar rupiah), 20112015TABEL 2.13 Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut II-19

Lapangan Usaha di Kabupaten Bima (2011=100), 20122015TABEL 2.14 Laju Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha II-20

di Kabupaten Bima, 20112015TABEL 2.15 Nilai inflasi rata-rata Tahun 2011 s.d 2015 II-20TABEL 2.16 Perkembangan PDRB per kapita Kabupaten Bima Tahun 2011 s/d 2015 II-21TABEL 2.17 Parietas Daya Beli (Rp. 000) Tahun 2010 s.d 2014 II-21

Kabupaten BimaTABEL 2.18 Angka Kemiskinan Kabupaten Bima Tahun 2011 s/d 2014 II-22TABEL 2.19 Perkembangan IPM (%) Tahun 2011 s.d 2015 II-22TABEL 2.20 Pencapaian IPM Dirinci Menurut Kabupaten / Kota dan Struktur II-23

Pembentuknya Di Provinsi NTB Tahun 2015TABEL 2.21 Perkembangan Angka Melek Huruf (%) Tahun 2011 s.d 2015 II-23TABEL 2.22 Harapan Lama Sekolah Tahun 2014 s.d 2015 II-24TABEL 2.23 Angka Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun) Tahun 2011 s.d 2015 II-24TABEL 2.24 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) menurut Jenjang II-24

Pendidikan Kabupaten BimaTahun 2011 s.d 2015TABEL 2.25 Jumlah Siswa yang Tamat di sekolah-sekolah II-25

Tahun 2011 s.d 2015TABEL 2.26 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) menurut Jenjang

Pendidikan Kabupaten BimaTahun 2011 s.d 2015II-26

v

TABEL 2.27 Angka Harapan Hidup Kabupaten Bima dan Provinsi NTBTahun 2012 2015

II-27

TABEL 2.28 Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2011 s.d 2015 II-27TABEL 2.29 Jenis Kesenian tradisional di Kabupaten Bima II-28TABEL 2.30 Ketersediaan Fasilitas Olah Raga di Kabupaten Bima Tahun 2015 II-29TABEL 2.31 Statistik Sekolah di Kabupaten Bima Tahun 2015 II-30TABEL 2.32 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Tahun 2011 s.d 2015Kabupaten BimaII-30

TABEL 2.33 Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap Penduduk Usia SekolahKabupaten Bima Tahun 2011 s.d 2015

II-30

TABEL 2.34 Rasio Guru dan Murid Menurut Jenjang Pendidikan diKabupaten II-31BimaTahun 2011 s.d 2015

TABEL 2.35 Indikator kesehatan di Kabupaten Bima Tahun 2011 s.d 2015 II-32TABEL 2.36 Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan Negara II-32TABEL 2.37 Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan Provinsi II-32TABEL 2.38 Kondisi Jalan di Kabupaten Bima dengan Status Jalan Kabupaten II-34TABEL 2.39 Kondisi Prasarana jaringan irigasi di Kabupaten BimaTahun 2015 II-35TABEL 2.40 Jumlah Rumah Tidak Layak Huni di Kab. Bima Tahun 2015 II-36

TABEL 2.41 Perkembangan Bangunan Rumah (unit) di Kabupaten BimaTahun 2011-2015

II-36

TABEL 2.42 Luas Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Bima Tahun 2015 II-37TABEL 2.43 Jumlah Rumah yang ber IMB di Kabupaten Bima Tahun 2015 II-38TABEL 2.44 Jumlah Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) II-39

Tahun 2011-1015TABEL 2.45 Penyerapan tenaga kerja di luar negeriTahun 2011-2015 II-40TABEL 2.46 Data Luas Tanam, Panen, Provitas dan Produksi Komoditi Padi II-42TABEL 2.47 Data Luas, Tanam, Panen, Provitas dan Produksi Komoditi Jagung II-42TABEL 2.48 Kepemilikan Dokumen Kependudukan di Kabupaten Bima Tahun 2011- II-44

2015TABEL 2.49 Pencapaian peserta KB baru di Kabupaten Bima tahun 2011 s.d 2015 II-48TABEL 2.50 Jenis Sarana dan Prasarana Perhubungan di Kabupaten Bima II-48

Tahun 2011-2015TABEL 2.51 Jumlah Koperasi Tahun 2011 s.d 2015 II-49TABEL 2.52 Klasifikasi Koperasi Tahun 2011 s.d 2015 II-50TABEL 2.53 Struktur Permodalan Koperasi dan PKM Tahun 2011-2015 II-50TABEL 2.54 Perkembangan PMTB Kabupaten Bima Atas Dasar Harga II-51

Konstan(ADHK)Tahun 2011-2014* (Rp. Juta)TABEL 2.55 Perkembangan Rencana dan Realisasi Investasi Kabupaten Bima Tahun II-52

2011 s.d 2015TABEL 2.56 Produksi dan Produktivitas Padi dan palawijaKabupaten Bima tahun II-57

TABEL 2.572011-2015Perkembangan populasi ternak dan unggas di Kabupaten Bima II-58Tahun 2011-2015

vi

TABEL 2.58TABEL 2.59TABEL 2.60

Perkembangan produksi daging dan telur Tahun 2011 s.d 2015Penyebaran Hewan Per Kecamatan Tahun 2015Penyebaran Ternak Pemerintah (Bantuan)Kabupaten Bima

II-58II-59II-59

tahun 2011-2015TABEL 2.61 Produksi Komoditi Perkebunan Kabupaten Bima tahun 2011-2015 II-60TABEL 2.62 Luas Areal Tanam Perkebunan rakyat Kabupaten Bima Tahun 2011 s.d

2015II-60

TABEL 2.63 Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Bima Berdasarkan Kelompok II-60Hutan dan Fungsinya

TABEL 2.64 Produksi Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu II-61TABEL 2.65 Rumah Tangga (RT) yang belum memiliki listrik

di Kabupaten Bima Tahun 2014II-62

TABEL 2.66 Potensi Wisata di Kabupaten Bima II-64TABEL 2.67 Perkembangan Kunjungan Wisatawan di Kab. Bima Tahun 2011-2015 II-65TABEL 2.68 Perkembangan Jumlah Transmigrasi Dalam Provinsi menurut II-66

Kabupaten Tujuan, Kabupaten Asal Transmigran Tahun 2011-2013TABEL 2.69 Perkembangan Pengeluaran Perkapita Kabupaten Bima II-69

Tahun 2011 s/d 2015TABEL 2.70 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan II-69

di Kabupaten BimaTahun 2011-2014TABEL 2.71 Rasio Ketergantungan Penduduk di Kabupaten Bima II-70

TABEL 2.72Tahun 2011-2015Hasil Telaahan Struktur RuangKabupaten Bima II-77

TABEL 2.73 Hasil Telaahan Pola Ruang II-84Kabupaten Bima

TABEL 2.74 Deskripsi kajian indikasi program prioritas RPJMD Kabupaten Bima II-88terhadap Muatan KLHS

TABEL 2.75 Deskripsi Kajian Pengaruh dan Mitigasi Dampak Indikasi Program II-94Prioritas RPJMD Kab. Bima

TABEL 2.76 Evaluasi Realisasi RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015 II-98TABEL 3.1 Target Pendapatan Daerah Kabupaten Bima Tahun 2011 - 2015 III-2TABEL 3.2 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bima III-4

Tahun 2011-2015TABEL 3.3 Target dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bima Tahun 2011-2015 III-6TABEL 3.4 Kontribusi dan Pertumbuhan Belanja Daerah Kabupaten Bima

Tahun 2011 s/d 2015III-7

TABEL 3.5 Capaian Penerimaan dan Pengeluaran Daerah Kab. BimaTahun 2011-2015

III-9

TABEL 3.6 Kontribusi dan Pertumbuhan Belanja Daerah Kabupaten Bima Tahun III-102011-2014

TABEL 3.7 Laporan Neraca Daerah Kabupaten Bima Tahun 2011-2013 III-11TABEL 3.8 Rasio Likuiditas Tahun 2011 2014 III-15

TABEL 3.9 Rasio Solvabilitas Kabupaten Bima Tahun 2011-2014 III-16

TABEL 3.10 Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat Serta Prioritas UtamaKabupaten Bima

III-18

TABEL 3.11 Proyeksi Pendapatan Kab. Bima Tahun 2016 -2021 III-20TABEL 3.12 Struktur dan Pertumbuhan Belanja Pemerintah Kabupaten Bima Tahun

2016 - 2021TABEL 3.13 Proyeksi Kemampuan Daerah dalam Pembiayaan Netto Kabupaten Bima

Tahun 2016-2021TABEL 3.14 Proyeksi Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai

Pembangunan Daerah Kabupaten Bima Tahun 2016-2021TABEL 4.1 Identifikasi Permasalahan untuk Penentuan Program Pembangunan

Kabupaten BimaTABEL 4.2 Keterkaitan Prioritas Pembangunan RPJMN, RPJMD Propinsi NTB dan

RPJMD Kabupaten BimaTABEL 4.3 Keterkaitan Prioritas Pembangunan RPJMN, RPJMD Propinsi NTB dan

RPJMD Kabupaten BimaTABEL 4.4 Identifikasi Isu-isu Strategis Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bima Tahun 2016 - 2011

III-22

III-23

III-25

IV-1

IV-11

IV-14

IV-15

TABEL 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran V-3TABEL 6.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan VI-2TABEL 7.1 Keterpaduan Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan Dan

ProgramTABEL 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai dengan Kebutuhan

PendanaanTABEL 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan PemerintahanKabupaten Bima

VII-9

VIII-2

IX-2

vii

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaanmulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendekyang substansinya saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dokumen Perencanaan yangbaik akan memberikan arah yang jelas dalam rangka mewujudkan cita-cita pembangunanserta mengatur strategi dan cara untuk mencapainya. Oleh karena itu disusun Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikanlandasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah. Terkait dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (sebagaimana telah diubahbeberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PerubahanKetiga atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah) dalamperencanaan, diamanatkan bahwa Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dalamrangka menyelenggarakan pemerintahannya harus menyusun perencanaan pembangunan.

Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapankegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, gunapemanfaatan dan pengalokasian sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial suatulingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu yang meliputi : RencanaPembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

Sebagai perwujudan amanat tersebut, Pemerintah Kabupaten Bima telah menetapkanRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bima 2006-2025berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2005. Salah satu substansi strategis dalamRPJPD tersebut adalah menetapkan Visi Daerah : Kabupaten Bima yang Maju, Sejahtera,Mandiri, bermartabat, dan religius melalui penyelenggaraan Kepemerintahan yang baik,Pembangunan Pertanian Berkelanjutan, dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 5 Ayat(2), bahwa yang dimaksud dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) ialah penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannyaberpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana TataRuang dan Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)Provinsi, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi dandiintegrasikan dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota sekitarnyaserta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Tahun 2017 yang merupakan tahun ke-2 pelaksanaan RPJMD 2016-2021 dilaksanakanproses review terhadap dokumen ini dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 I-2

a. Perubahan struktur organisasi perangkat daerah (OPD) sesuai dengan PeraturanPemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, yang ditindaklanjutidengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan SusunanPerangkat Daerah Kabupaten Bima. Jumlah OPD lama adalah 34 OPD dan 9 BagianSekretariat Daerah, berubah menjadi Sekretariat Daerah dengan 10 Bagian, SekretariatDewan, Inspektorat, 23 Dinas, 3 Badan, dan 18 Kecamatan dengan beberapaperubahan nama dan tugas pokok dan fungsi. Disamping itu ada beberapa kewenanganpemerintah kabupaten yang dialihkan menjadi kewenangan pemerintah propinsi yakniurusan pertambangan dan energi, urusan pengawasan di bidang kelautan dan perikanan,urusan kehutanan, dan urusan pendidikan menengah atas.

b. Perubahan kondisi fisik wilayah Kabupaten Bima akibat dari bencana alam khususnyabanjir dan tanah longsor pada tahun 2016-2017. Dalam konteks ini RPJMDdiorientasikan sebagai dokumen yang bersifat antisipatif dan berbasis mitigasi bencana.

c. Perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan prosesperencanaan dan penganggaran pembangunan daerah, antara lain perubahan polapenyaluran Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang fisik.

d. Menjamin efektifitas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pelaporanmelalui proses penyederhanaan terhadap tujuan, sasaran, arah kebijakan dan indikatorprogram prioritas pembangunan.

RPJMD yang direview, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunanDaerah, kebijakan umum, dan program Organisasi Perangkat Daerah, lintas OrganisasiPerangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalamkerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Undang-Undang Nomor 9Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas undang-undang tersebut tentang PemerintahDaerah yang menyatakan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah disusunperencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunannasional.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima Tahun2016-2021 yang merupakan Tahap III (ketiga) Rencana Pembangunan Jangka PanjangDaerah (RPJPD) Kabupaten Bima Tahun 2006-2025 memuat tentang arah kebijakankeuangan daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, program OrganisasiPerangkat Daerah, program lintas Organisasi Perangkat Daerah, dan program kewilayahan,memiliki nilai strategis sebagai pedoman bagi dokumen perencanaan lainnya di KabupatenBima dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Dengan demikian, Rencana Strategis (Renstra) OPDTahun 2016-2021 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai rencana kerjatahunan juga wajib mengacu dan berpedoman pada hasil review Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima Tahun 2016-2021.

Proses penyusunan RPJMD berdasarkan beberapa pendekatan sebagai berikut :1. Pendekatan Politik, pendekatan ini memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah sebagai

proses penyusunan rencana program, karena rakyat pemilih menentukan pilihannyaberdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan para calon Kepala Daerah.

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 I-3

Dalam hal ini, rencana pembangunan adalah penjabaran agenda-agenda pembangunanyang ditawarkan Kepala Daerah saat kampanye kedalam Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD).

2. Pendekatan Teknokratik, pendekatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode dankerangka berpikir ilmiah oleh lembaga yang secara fungsional bertugas untuk haltersebut.

3. Pendekatan Partisipatif, pendekatan ini dilaksanakan dengan melibatkan pemangkukepentingan (stakeholders) pembangunan. Pendekatan ini bertujuan untuk mendapatkanaspirasi dan menciptakan rasa memiliki.

4. Pendekatan Atas-Bawah (top-down) dan Bawah-Atas (bottom-up), pendekatan inidilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Hasil proses tersebut kemudian diselaraskanmelalui Musyawarah Rencana Pembangunan.

Penyusunan RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2016-2021 disusun melalui berbagaitahapan analisis sektoral, penjaringan aspirasi masyarakat, serta dialog yang melibatkanstakeholders dan pemangku kepentingan. Adapun proses penyusunan secara rinci dapatdijelaskan sebagai berikut :

I. Persiapan Penyusunan RPJMDa. Pembentukan Tim Penyusun RPJMDb. Orientasi mengenai RPJMDc. Penyusunan agenda kerja RPJMD

II. Penyusunan Rancangan Awal RPJMDa. Pengajuan kebijakan umum dan program pembangunan jangka menengah dan

indikasi program prioritas disertai kebutuhan pendanaanb. Pembahasan dan kesepatan

III. Penyiapan Surat Edaran KDHIV. Penyusunan Rancangan RPJMD

a. Penyampaian rancangan Renstra OPDb. Verifikasi rancangan Renstra OPD

V. Musrenbang RPJMDa. Penyiapan data dan kegiatanb. Pelaksanaan musrenbang RPJMDc. Perumusan hasil musrenbang RPJMD

VI. Penyusunan Rancangan Akhir RPJMDa. Perumusan rancangan akhir RPJMDb. Pembahasan rancangan akhir RPJMD dengan OPD dan Kepala Daerahc. Penyampaian rancangan akhir RPJMD untuk persetujuan Kepala Daerahd. Konsultasi rancangan akhir RPJMD ke Propinsie. Penyempurnaan rancangan akhir RPJMD berdasarkan hasil konsultasi

VII. Penetapan Perda RPJMDa. Penyampaian rancangan perda tentang RPJMD kepada DPRDb. Pembahasan rancangan perda tentang RPJMD bersama DPRDc. Persetujuan bersama perda tentang RPJMD oleh DPRD bersama Kepala Daerah

VIII. Penyampaian Peraturan daerah tentang RPJMD kepada Gubernur

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 I-4

IX. Dalam hal pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasarantahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangkapanjang dan menengah penetapan perubahan RPJPD dan RPJMD ditetapkan denganperaturan kepala daerah (pasal 284 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun2010).

yaitu :RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2016-2021 memiliki nilai-nilai strategis dan politis,

1. Merupakan media untuk mengimplementasikan janji Kepala Daerah terpilih yang telahdisampaikan pada saat kampanye kepada seluruh masyarakat.

2. Merupakan pedoman pembangunan selama 5 (lima) tahun.3. Merupakan pedoman penyusunan Rencana Kerja Tahunan Daerah (RKPD).4. Merupakan alat atau instrument pengendalian bagi satuan pengawas internal (SPI) dan

BAPPEDA.5. Merupakan instrument untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja kepala OPD selama 5

(lima) tahun.6. Merupakan pedoman bagi daerah dalam penyusunan Rencana Pembangunan Daerah yang

selaras dengan Provinsi.7. Merupakan pedoman penilaian keberhasilan Pemerintah Daerah sesuai amanat Peraturan

Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan PemerintahDaerah.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Bali,

Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor115, Tambahan lembaran Negara Nomor 1649);

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih danBebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah;4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara;6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka PanjangNasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 I-5

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4725);

10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup;

11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah untuk ketiga kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

12. Undang-Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa;13. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4578) ;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan StandarPelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585) ;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan RencanaPembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan PenyelenggaraanPemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban KepalaDaerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi LaporanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahanantara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4741);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi PenyelenggaraanPemerintahan Daerah;

21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara, Penyusunan,Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4817);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;23. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;24. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Dari

APBN;

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 I-6

25. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (LembaranNegara Tahun 2016 Nomor 114);

26. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional Tahun 2015 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 3;

27. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan PerluasanPembangunan Ekonomi Indonesia 2011 - 2025

28. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembangunan yang Berkeadilan;29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan KeuanganDaerah;

30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 tentang Tata Cara EvaluasiKinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

31. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan PelaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PeraturanPemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 517;

33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan KajianLingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan dan Evaluasi Rencana PembangunanDaerah;

34. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2008 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 Nomor 3);

35. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 tentang RencanaTata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat;

36. Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 2 tahun 2014 tentang Rencana PembangunanJangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi NTB Tahun 2013-2018;

37. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 30 Tahun 2016 tentang PenjabaranKedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi OPD Baru;

38. Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2005 tentang Tatacara Penyusunan PerencanaanPembangunan Daerah Kabupaten Bima;

39. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2005 tentang RPJPD KabupatenBima Tahun 2006 - 2025;

40. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah KabupatenBima;

41. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata RuangWilayah Kabupaten Bima Tahun 2011 - 2031;

42. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 I-7

Kabupaten Bima Tahun 2016 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten BimaNomor 74);

43. Peraturan Daerah kabupaten Bima No. 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan SusunanPerangkat Daerah Kabupaten Bima (Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 16, TambahanLembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor 76);

44. Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugasdan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bima (Berita DaerahKabupaten Bima Tahun 2016 Nomor 358).

1.3 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten BimaTahun 2016-2021 merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunanNasional dan perencanaan pembangunan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat, sehinggadalam penyusunannya RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2016-2021 berpedoman pada RPJPNasional 2005-2025, RPJM Nasional 2015-2019, RPJMD Propinsi Nusa Tenggara Barat2013-2018, RTRW Propinsi Nusa Tenggara Barat, RPJMD dan RTRW kab/kota sekitarnya.

Penyusunan Dokumen RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2016-2021 dilakukan dengantujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan yang selaras dan sinergi antardaerah, antar waktu, antar ruang, dan antar fungsi pemerintahan, serta menjamin keterkaitandan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.

Adapun hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya dapatdilihat dari gambar di bawah ini

RTRW

Amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, mensyaratkan bahwa rencana tataruang merupakan dasar dalam menyusun prioritas program pembangunan. Tata RuangKabupaten Bima digunakan sebagai dasar penyusunan prioritas program pembangunan sesuaidengan pusat pengembangan wilayah dan tata guna ruang Kabupaten Bima.

Hubungan RPJMD Kabupaten Bima tahun 2016-2021 dengan rencana Tata RuangWilayah Kabupaten Bima digambarkan dalam diagram berikut ini :

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 I-8

RENCANA PEMBANGUNANJANGKA PANJANG (RPJP)

RENCANA PEMBANGUNANJANGKA MENENGAH (RPJM)

RENCANA KERJAPEMERINTAH (RKP)

Gambar 1.1

Hubungan RPJMD Kabupaten Bima dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PERENCANAAN TATA RUANG DAN PERENCANAAN

PERENCANAANPEMBANGUNAN

PERENCANAAN TATARUANG

PERENCANAAN SEKTORAL

NASIONAL RENCANA TATARUANG NASIONAL

JARINGANINFRASTRUKTUR ANTARA

PULAU DAN ANTARPROPINSI

RENCANA PEMBANGUNANJANGKA PANJANG (RPJP)

PROPINSIRENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH (RPJM)

RENCANA KERJAPEMERINTAH (RKP)

RENCANA TATARUANG PROPINSI

JARINGANINFRASTRUKTUR ANTARKABUPATEN DAN ANTAR

KOTA

RENCANA PEMBANGUNANJANGKA PANJANG (RPJP)

KABUPATENRENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH (RPJM)RENCNA TATA

RUANG KABUPATEN

JARINGANINFRASTRUKTUR ANTAR

KECAMATAN

RENCANA KERJAPEMERINTAH (RKP)

KECAMATAN RENCANA TATARUANG KECMATANJARINGAN

INFRASTRUKTUR ANTARDESA

1.4 Maksud dan Tujuan

1.4.1 Maksud

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima Tahun2016-2021 dimaksudkan sebagai pedoman bagi seluruh komponen daerah (pemerintah,masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya) dalam mewujudkan cita-citamasyarakat Kabupaten Bima sesuai dengan visi, misi, dan program pembangunan dari Bupatiterpilih masa bakti 2016-2021, sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelakupembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan yang lainnyadi dalam satu pola sikap dan pola tindak.

1.4.2 Tujuan

1. Merumuskan gambaran umum kondisi daerah sebagai dasar perumusan permasalahan danisu strategis daerah, sebagai dasar menentukan prioritas pembangunan daerah 5 (limatahun) ke depan.

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 I-9

2. Sebagai pedoman bagi seluruh OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bima dalammelakukan review terhadap Renstra OPD periode 2016-2021;

3. Sebagai pedoman bagi seluruh Desa diwilayah Pemerintah Kabupaten Bima dalammenyusun Dokumen Perencanaan Pembangunan Desa;

4. Merumuskan gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan sebagaidasar penentuan kemampuan kapasitas pendanaan 5 (lima) tahun ke depan;

5. Menerjemahkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Bima kedalam tujuan dan sasaranpembangunan daerah tahun 2016-2021, yang disertai dengan program prioritas untukmasing-masing OPD tahun 2016-2021, dengan berpedoman pada Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bima Tahun 2006-2025;

6. Menetapkan berbagai program prioritas yang disertai dengan indikasi pagu anggaran dantarget indikator kinerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2016-2021;

7. Menetapkan indikator kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Indikator kinerjaPembangunan Daerah sebagai dasar penilaian keberhasilan Pemerintah Kabupaten Bimaperiode 2016-2021.

1.5 Sistematika Penulisan RPJMD

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang1.2 Dasar Hukum Penyusunan1.3 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan1.4 Sistematika Penulisan RPJMD1.5 Maksud dan Tujuan

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografi dan Demografi2.2 Aspek Kesejahteraan Rakyat2.3 Aspek Pelayanan Umum2.5 Aspek Daya Saing Daerah

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKAPENDANAAN.

3.1 Kinerja Keuangan Periode 2011-20153.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Periode 2011-20153.3 Kerangka Pendanaan

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1 Permasalahan Pembangunan4.2 Isu-isu Strategis

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1 Visi

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 I-10

5.2 Misi5.3 Tujuan dan Sasaran

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

6.1 Strategi Pembangunan Daerah6.2 Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

7.1 Kebijakan Umum7.2 Program Pembangunan Daerah

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAIKEBUTUHAN PENDANAANNYA

8.1 Indikasi Program Prioritas Pembangunan Daerah8.2 Indikasi Pendanaan Urusan Pemerintahan Daerah8.3 Indikasi Target Capaian Program Pembangunan Daerah

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

9.1 Indikator Kinerja pembangunan Daerah9.2 Target Capaian Pembangunan Daerah

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAANNYA

10.1 Pedoman Transisi10.2 Kaidah Pelaksanaannya

BAB XI PENUTUP

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-1

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

A. Luas dan batas wilayah administrasi

Kabupaten Bima memiliki luas wilayah daratan sebesar 438.940 Ha atau 4.389,40 Km2

dan luas wilayah perairan laut seluas 3.760,33 Km2 dengan panjang garis pantai sebesar687,43 Km2. Proporsi luas perairan laut Kabupaten Bima 37,71% dari luas wilayah perairanlaut Pulau Sumbawa 9.970,96 Km2 atau 29.26% dari luas wilayah perairan laut Propinsi NusaTenggara Barat 12.852,14 Km2.

Batas administrasi wilayahnya adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Laut Flores Sebelah Selatan : Samudra Indonesia Sebelah Timur : Selat Sape Sebelah Barat : Kabupaten Dompu

Secara administrasi Kabupaten Bima terbagi atas 18 kecamatan, 191 desa, 782 Dusun,1.048 Rukun Warga (RW) dan 2.475 Rukun Tetangga (RT), dengan wilayah Kecamatanterluas adalah Kecamatan Tambora dengan luas 62.782 ha atau sebesar 14,30%, sedangkankecamatan yang terkecil wilayahnya adalah Kecamatan Belo dengan luas wilayah sebesar4.476 ha atau 1,02% dari luas wilayah Kabupaten Bima. Namun demikian, Kecamatan yangpaling banyak desanya yaitu Kecamatan Sape dengan jumlah desa sebanyak 18 desa,sedangkan yang paling sedikit desanya yaitu Kecamatan Parado dengan jumlah desa sebanyak5 desa, sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini:

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-2

Tabel 2.1Luas Wilayah, Jumlah Kecamatan, Desa, dan Dusun di Kabupaten Bima Tahun 2015

No Kecamatan Luas Wilayah (Ha)Jumlah

Desa Dusun RT RW1 Monta 22.752 14 45 162 682 Parado 26.129 5 18 61 233 Madapangga 23.758 11 41 147 444 Woha 10.557 15 63 173 805 Belo 4.476 9 33 119 506 Langgudu 32.294 15 59 168 767 Wawo 13.229 9 30 119 488 Sape 23.212 18 70 255 1179 Lambu 40.425 14 40 180 8210 Wera 46.532 14 82 224 10311 Ambalawi 18.065 6 38 122 4512 Donggo 12.383 9 46 125 4913 Sanggar 47.789 6 22 59 2614 Tambora 62.782 7 24 54 2515 Bolo 6.693 14 71 180 7316 Soromandi 34.166 7 52 134 6117 Lambitu 6.540 6 15 42 1718 Palibelo 7.158 12 33 151 61

Kab.Bima 438.940 191 782 2.475 1.048

Sumber Data : Bima Dalam Angka, 2016

Gambar 2.1Peta wilayah administrasi Kabupaten Bima

Sumber Data : RTRW Kabupaten Bima, 2011

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-3

B. Letak dan Kondisi Geografis

Wilayah Kabupaten Bima terletak di Pulau Sumbawa bagian timur dan merupakanKabupaten yang letaknya paling timur dari 8 (delapan) Kabupaten dan 2 (dua) Kota yang adadi Propinsi Nusa Tenggara Barat dengan pusat pemerintahan terletak di Kecamatan Woha.Secara geografis terletak pada:

Barat Timur : 1180 44 1190 22 BujurTimur

Utara Selatan : 080 08 08 057 LintangSelatan

Gambar 2.2.Lokasi Kabupaten Bima dalam Peta Provinsi NTB

Sumbe Data : RTRW Kabupaten Bima, 2011-2031

C. Topografi

Bentuk topografi wilayah Kabupaten Bima bervariasi dari datar sampai agak curamdengan klasifikasi sebagai berikut:

Lereng 02%, bentuk wilayah datar, seluas 41.086Ha (8,62%).

Lereng 28%, bentuk wilayah agak landai, seluas 96.712Ha (20,30%).

Lereng 8-15%, bentuk wilayah bergelombang, seluas 174.242Ha (36,57%).

Lereng 15-25%, bentuk wilayah curam, seluas 164.391Ha (34,50%).

Kondisi diatas menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Bima merupakanhamparan bergelombang.

Topografi wilayah Kabupaten Bima pada umumnya berbukit-bukit. Sebagian wilayahnyamempunyai topografi yang cukup bervariasi dari datar hingga bergunung dengan ketinggianantara 714 meter di atas permukaan laut (mdpl).

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-4

D. Geologi

Geologi wilayah Kabupaten Bima terbagi dalam beberapa jenis batuan yaitu :

1. Batuan endapan permukaan terdiri dari kerikil, pasir, lempung utama bersusun endisitdengan penyebaran terdapat dari daerah-daerah pegunungan sampai ke pantai.

2. Batuan endapan hasil gunung api terdiri dari hasil gunung api tua.

3. Batuan endapan yaitu terumbu koral terangkat, yang terdapat di daerah pantai.

4. Batuan terobosan merupakan batuan terobosan yang mempunyai susunan batuan yangtidak dapat dibedakan dan menerobos batuan hasil endapan gunung api, penyebarannyaterdapat di daerah Bolo dan Monta.

Di Kabupaten Bima, berdasarkan Peta Tanah Tinjau Mendalam Pulau Sumbawa Skala1:100.000 (Kementan RI, 2011), tanah di Kabupaten Bima pada tingkat ordo diklasifikasikansebagai Entisols, Inceptisols, Vertisols dan Andisols. Pada tingkat yang lebih tinggi (SubGrup) menurunkan 12 Sub Grup tanah. Uraian singkat masing-masing tanah di KabupatenBima adalah sebagai berikut:

1. Entisol merupakan tanah yang belum berkembang. Tanah ini terbentuk dari hasilpengendapan sungai atau marin/laut atau bahan induk yang lebih tua di daerah-daerahyang tererosi berat pada Fisiografi Volkan. Entisols merupakan Ordo tanah terluaskedua setelah Inceptisols yang mencapai luas 32,97% dari luas kabupaten atau 144.718ha.

2. Inceptisols adalah tanah yang baru berkembang (muda). Sebagian besar (57,02%) tanah-tanah di Kabupaten Bima diklasifikasikan sebagai Inceptisols. Tanah inidiklasifikasikan menjadi empat Sub Grup tanah. Diantara keempat Sub Grup tanahtersebut, Typic Haplustepts merupakan yang terluas mencapai 49,38% dari luaskabupaten.

3. Selain kedua Ordo tanah di atas (Entisols dan Inceptisols), juga dijumpai Ordo Vertisolsdan Andisols, masing-masing 5,24% dan 4,56% dari luas kabupaten. Vertisolsumumnya dijumpai di daerah pelembahan, sebaliknya Andisols yang dijumpai padalereng tengah hingga lereng atas volkan.

E. Hidrologi

Kondisi hidrologi wilayah yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaanpembangunan Wilayah Kabupaten Bima adalah kondisi genangan, sungai dan mata air.Sebagian kecil areal dari wilayah Kabupaten Bima dipengaruhi oleh pasang surut air lautseluas 7 Ha (0,002 %) dan rawa yang tergenang terus-menerus seluas 287 Ha (0.066 %).

Di wilayah Kabupaten Bima banyak mengalir sungai, baik sungai besar maupun sungaikecil dengan panjang aliran antara 5 sampai 38 km. Dari sungai-sungai yang berjumlah 34sungai sebagian besar sudah dimanfaatkan untuk irigasi.

F. Klimatologi

Kabupaten Bima dipengaruhi tipe iklim D, E dan F (menurut Schmidth dan Ferguson,1951). Keadaan curah hujan dan hari hujan di Kabupaten Bima relatif pendek,

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-5

penyebarannyapun tidak merata, dimana pada bulan Mei-Oktober curah hujan relatif kecil danjarang terjadi. Keadaan dan distribusi curah hujan serta suhu udara setiap wilayah kecamatanyang ada di Kabupaten Bima dapat dilihat pada berikut.

Tabel 2.2Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan di Kabupaten Bima 2015

Bulan/Month Curah Hujan(mm3)

Hari Hujan

(1) (2) (3)Januari/January 299,00 24Februari/February 129,00 19Maret/March 159,00 20April/April 114,00 16Mei/May 8,00 3Juni/June 0,00 1Juli/July 0,00 2Agustus/August 2,00 1September/September 0,00 1Oktober/October 0,00 2November/November 39,00 6Desember/December 202,00 24

Sumber Data : Bima Dalam Angka, 2016

Tabel 2.3Rata-rata Suhu dan Kelembaban Udara Menurut Bulan di Bima 2015

Bulan/Month

Suhu UdaraTemperature (oC)

KelembabanUdara Humidity

(%)

Maks MinRata-rata Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5)Januari/January 32,80 24,50 28,65 85,00Februari/February 32,50 23,70 28,10 86,00Maret/March 33,10 23,90 28,50 84,00April/April 32,40 24,30 28,35 85,00Mei/May 32,50 22,50 27,50 82,00Juni/June 31,70 23,30 27,00 80,00Juli/July 31,80 20,90 26,35 79,00Agustus/August 32,50 21,10 26,80 78,00September/September 34,30 22,00 28,15 74,00Oktober/October 35,20 23,20 29,20 73,00November/November 36,90 25,50 31,20 75,00Desember/December 34,30 25,40 29,85 87,00

Sumber Data : Bima Dalam Angka, 2016

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-6

G. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Bima sebagian besar adalah kawasan hutan seluas287.461,02 Ha (65,49%) dan persawahan seluas 27.337,80 Ha (6,23%). Sedangkanpenggunaan lahan yang terkecil adalah kebun seluas 420,7 Ha (0,10%). rincian penggunaanlahan di Kabupaten Bima dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.4Luas Lahan berdasarkan Jenis Penggunaanya

No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) %

1 Permukiman 3.097,83 0,712 Industri - -3 Pertambangan - -4 Persawahan 27.337,80 6,235 Pertanian Tanah Kering semusim 40.144,78 9,156 Kebun 420,70 0,107 Perkebunan 2.603,54 0,598 Padang 74.517,69 16,989 Hutan 287.461,02 65,4910 Perairan Darat 1.817,67 0,4111 Tanah Terbuka 998,37 0,2312 Lain-lain 540,60 0,12

Kab. Bima 438.940,00

Sumber Data : BPN Kab. Bima, 2015

Gambar 2.3 Penggunaan Lahan di Kabupaten Bima

Tanah Terbuka0,23%

Lain-lain0,12%

`Permukiman

0,71%Persawahan

6,23%

Pert. TanahKering

semusim9,15%

Perairan Darat0,41%

Kebun0,10%

Hutan65,49%

Padang16,98%

Perkebunan0,59%

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-7

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah

Potensi pengembangan wilayah di Kabupaten Bima telah didesain melaluipengembangan kawasan strategis. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi NusaTenggara Barat Tahun 2009-2029 dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bima Tahun2011-2031, kawasan strategis dengan sudut kepentingan ekonomi meliputi:

a. Kawasan Strategis Propinsi di wilayah Kabupaten Bima :1. Kawasan Teluk Bima dan sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan (tambak),

pariwisata dan fungsi transportasi;2. Kawasan Waworada-Sape dan sekitarnya (Kecamatan Sape, Lambu, Wawo, dan

Langgudu) dengan sektor unggulan perikanan, industri, dan pertanian;3. Kawasan Ekosistem Gunung Tambora;4. Kawasan Ekosistem Pulau Sangiang;

b. Kawasan Strategis Kabupaten Bima dengan sudut kepentingan ekonomi :1. Kawasan Lewamori, meliputi Kecamatan Woha sebagai ibukota Kabupaten Bima

dengan fungsi utama sebagai pusat pemerintahan serta perdagangan dan jasa,Kawasan Minapolitan, yang berpusat di Desa Penapali Kecamatan Woha danKawasan Pariwisata di Pantai Kalaki;

2. Kawasan Strategis Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tambora dengan sektor unggulanpertanian, pertenakan dan perkebunan;

3. Kawasan Strategis Wera yang meliputi Pai dan Oi Tui dengan sektor unggulanpeternakan (sapi), perikanan (rumput laut), dan Pariwisata.

4. Kawasan Strategis Monta yang meliputi Wilamaci, Laju, Doro Oo, Waworada,Tolo Uwi, dan sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan (rumput laut),perikanan tangkap, dan pariwisata (pantai wane dan pantai rontu).

5. Kawasan Strategis Lambu yang meliputi Sumi dan Nggelu dengan sektor unggulanpeternakan (sapi), pertanian (jagung), dan perikanan tangkap.

c. Kawasan strategis dengan sudut Kepentingan Lingkungan Hidup adalah KawsanKonservasi Laut Daerah (KKLD) Gili Banta;

d. Kawasan strategis dengan sudut kepentingan sosial budaya adalah kawasan StrategisCagar Budaya yang meliputi :1. Kompleks rumah adat-Wawo;2. Perkampungan tradisional Sambori;3. Perkampungan tradisional Mbawa-Donggo;4. Kompleks Dana Mbojo-Donggo; dan5. Situs Wadu Paa-Soromandi

e. Kawasan strategis dengan sudut kepentingan pertahanan dan keamanan yang meliputi :1. Kawasan peruntukan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan

negara berdasarkan geostrategi nasional;2. Kawasan peruntukan basis militer, daerah ujicoba sistem persenjataan dan /atau

kawasan industri sistem persenjataan;3. Pembatasan dan penataan antara lahan terbangun disekitar pertahanan dan

keamanan; dan4. Penetapan jarak bebas aman kawasan pertahanan dan keamanan.

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-8

Adapun rencana Pembagian Zona Wilayah Pesisir dan Laut, sesuai kebijaksanaanRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat 2009-2029 dan Rencana TataRuang Wilayah Kabupaten Bima 2011-2031, wilayah pesisir dan laut Kabupaten Bimadikelompokan ke dalam 5 (lima) kawasan pengembangan, yang terdiri dari :1. Kawasan Teluk Sanggar dan sekitarnya;2. Kawasan Teluk Bima dan Sekitarnya;3. Kawasan Sape dan sekitarnya;4. Kawasan Teluk Waworada dan sekitarnya.

2.1.3. Wilayah Rawan Bencana

Wilayah Rawan Bencana di Kabupaten Bima berdasarkan Rencana Tata Ruang WilayahProvinsi Nusa Tenggara Barat 2009-2029 dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bima2011-2031 dapat diidentifikasi sebagai berikut:

A. Kawasan Rawan Tanah LongsorAda 2 (dua) tipe lokasi atau kawasan rawan tanah longsor di Kabupaten Bima terdiri

atas rawan tanah longsor Tipe A yang meliputi kawasan sekitar Tambora Bagian Timur,Paradowane, dan Karumbu, sedangkan rawan tanah longsor yang meliputi kawasan TamboraBagian Timur dan sekitar gunung Kuta.B. Kawasan Rawan Bencana Gunung Berapi

Di Kabupaten Bima terdapat 2 (dua) gunung berapi yang berstatus masih aktif yaituGunung Tambora dan Gunung Sangiang.1. Kawasan rawan gunung berapi Tambora

Daerah yang masuk kategori waspada meliputi jalur sepanjang sungai Oi Marai dansungai Mango (Desa Kawinda Toi), sungai Panihi (Desa Kawinda Nae), dan sungaiSumba (Desa Labuhan Kenanga).

2. Kawasan rawan gunung berapi SangiangDaerah yang masuk kategori terlarang meliputi daerah yang termasuk dalam lingkarandengan jari-jari kurang lebih 5,0 Km2 yang berpusat di Puncak Doro Api yang diperluassepanjang alur sungai kering Oi Sola, Oi sori Buntu, Sori Belanda, Sori Mbere, Sori DoJapa, Sosi Panda, Sori Iso dan Sori Berano.

Daerah Bahaya I : Hampir seluruh daratan pulau Sangiang termasuk dalam daerah ini,kecuali kampung Toro Panda yang berada di bagian selatan.

Daerah Bahaya II : Daerah di sekeliling pantai pulau Sangiang

C. Kawasan Rawan BanjirKawasan yang masuk kategori rawan banjir di Kabupaten Bima meliputi Daerah disepanjang aliran sungai di Sori Wawo Maria, daerah Sape dan sekitarnya, Karumbu,Lambu, Ntoke-Tawali, Wera, Jatiwangi, dan daerah sekitar aliran sungai lainnya diwilayah Kabupaten Bima

D. Kawasan Rawan TsunamiKawasan yang masuk kategori rawan tsunami di Kabupaten Bima meliputi Kawasanpesisir bagian timur dan selatan Kabupaten Bima, yakni Sape dan Lambu, Karumbu dandaerah sekitarnya

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-9

E. Kawasan Rawan Angin TopanKawasan yang masuk kategori rawan angin topan di Kabupaten Bima meliputi wilayahKecamatan Woha dan daerah sekitarnya, serta wilayah monta dan daerah sekitarnya.

F. Kawasan Rawan Gelombang PasangKawasan yang masuk kategori rawan gelombang pasang di Kabupaten Bima meliputipantai bagian utara dan timur Kabupaten Bima, yakni Soromandi dan daerah sekitarnya,Sape dan Lambu, Wera, Langgudu dan daerah sekitarnya

G. Kawasan Rawan KekeringanKawasan yang masuk kategori rawan kekeringan di Kabupaten Bima meliputi Sila,Paradowane, Tawali, Sape, dan P.Sangiang

H. Kawasan Rawan Abrasi PantaiKawasan yang masuk kategori rawan abrasi pantai di Kabupaten Bima tersebar diwilayah pesisir Kabupaten Bima

I. Kawasan Rawan Gempa BumiKawasan yang masuk kategori rawan gempa bumi di Kabupaten Bima tersebar didaerah/kawasan yang berpotensi dan/atau yang pernah mengalami gempa skala VII s.dXII MMI (modified mercally intensity)

2.1.4. Demografi

Demografi meliputi ukuran, struktur dan distribusi penduduk serta bagaimana jumlahpenduduk berubah setiap waktu akibat peristiwa kelahiran, kematian, migrasi, dan penuaan.Analisis kependudukan merujuk pada masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentuyang didasarkan pada kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama atau etnisitastertentu. Dengan demikian data kependudukan adalah segala tampilan data penduduk dalambentuk resmi atau tidak resmi yang diterbitkan oleh Badan Pencatatan Kependudukan(pemerintah maupun non pemerintah), dalam berbagai bentuk baik angka, grafik, gambar danlain-lain. Secara khusus UU No. 24 Tahun 2013 pasal 1 point 9 menyebutkan bahwa datakependudukan adalah data perseorangan dan/atau data agregat yang terstruktur sebagai hasildari kegiatan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

A. Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Kabupaten Bima berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2011 yangdilakukan Badan Pusat Statistik, mencapai 443.663 jiwa, artinya dalam setiap tahun rata-rata pertambahan penduduk Kabupaten Bima mencapai 4.230 jiwa atau memiliki lajupertumbuhan sebesar 1,01% dan pada tahun 2015. Jumlah ini terdiri dari laki-laki233.288 jiwa dan perempuan 235.394 jiwa.

Adapun perkembangan penduduk Kabupaten Bima dalam 5 (lima) tahun terakhirsebagaimana pada tabel berikut.

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-10

Tabel 2.5Jumlah Penduduk Kabupaten Bima Tahun 2011-2015

Tahun

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Laki-laki Perempuan TotalLaju

Pertumbuhan(%)

2011 220.981 222.682 443.663 1,012012 222.883 224.403 447.286 0,822013 224.454 226.522 450.976 0,822014 230.649 232.770 463.419 2,762015 233.288 235.394 468.682 1,14

Sumber Data: Bima Dalam Angka 2016

B. Struktur dan Komposisi Penduduk

Pengelompokkan penduduk menurut umur oleh badan Pusat Statistik (BPS) dihitungdalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau sama dengan umur pada waktu ulangtahun yang terakhir. Penduduk Kabupaten Bima menurut kelompok umur dari hasilsensus penduduk tahun 2011 dan keadaan tahun 2015 sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 2.6Penduduk Kabupaten Bima menurut Kelompok Umur

Kelompok Umur

Tahun 2011 Tahun 2015Jenis Kelamin

JumlahJenis Kelamin

JumlahLaki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

0 4 24.435 23.047 47.482 24.620 50.242 50.242

5 9 26.260 24.555 50.815 25.631 53.030 53.030

10 14 26.314 24.986 51.300 24.750 50.790 50.790

15 19 22.147 20.123 42.270 20.216 43.648 43.648

20 24 16.064 16.740 32.804 16.519 34.973 34.973

25 29 16.950 18.436 35.386 17.562 34.169 34.169

30 34 15.159 16.638 31.797 17.998 33.583 33.583

35 39 14.791 15.278 30.069 16.570 31.766 31.766

40 44 12.272 13.446 25.718 15.658 29.611 29.611

45 49 10.683 11.296 21.979 13.335 25.563 25.563

50 54 9.714 10.566 20.280 12.022 22.737 22.737

55 59 7.135 7.188 14.323 9.898 18.941 18.941

60 64 5.641 5.595 11.236 6.254 12.598 12.598

65 + 11.194 12.575 23.769 14.361 27.031 27.031

Total 218.759 220.469 439.228 233.288 235.394 468.682

Sumber Data: Bima Dalam Angka 2016

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-11

Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudahproduktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah pendudukyang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasioketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisidemografi.

Gambar 2.4. Piramida Penduduk Kabupaten Bima Tahun 2015

Sumber: BPS Kab. Bima, 2016

Gambar 2.5 memperlihatkan bahwa bentuk piramida penduduk KabupatenBima termasuk tipe ekspansif, ditandai dengan bagian dasar (kelompok anak-anak)yang jauh lebih lebar dibandingkan dengan usia di atasnya dan bagian atas yangmenunjukkan usia lansia cenderung mengecil sejalan dengan meningkatnya umur.

C. Sebaran dan Tingkat Kepadatan Penduduk

Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Bima mencapai 106 jiwa per kilometerpersegi. Namun demikian penduduk Kabupaten Bima menyebar secara tidak merata pada18 kecamatan wilayah administrasi Kabupaten Bima. Ketidak-merataan persebaranpenduduk Kabupaten Bima dapat diketahui dari jumah sebaran dan tingkat kepadatanpenduduk per-Kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut :

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-12

Tabel 2.7Sebaran dan Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten Bima

No. KecamatanLuas / Area

(Km)

PendudukKepadatan

Jumlah %

1. Monta 227,52 35.697 7,62 157

2. Parado 261,29 9.282 1,98 36

3. Bolo 66,93 47.175 10,07 705

4. Madapangga 237,58 29.210 6,23 123

5. Woha 105,57 46.856 10,00 444

6. Belo 44,76 26.579 5,67 594

7. Palibelo 71,58 26.453 5,64 370

8. Wawo 132,29 17.364 3,70 131

9. Langgudu 322,94 28.067 5,99 87

10. Lambitu 65,40 5.433 1,16 83

11. Sape 232,12 56.572 12,07 244

12. Lambu 404,25 36.578 7,80 90

13. Wera 465,32 29.943 6,39 64

14. Ambalawi 180,65 19.391 4,14 107

15. Donggo 123,83 17.888 3,82 144

16. Soromandi 341,66 16.499 3,52 48

17. Sanggar 477,89 12.624 2,69 26

18. Tambora 627,82 7.071 1,51 11

Jumlah 4.389,40 468.682 100,00 3.465

Sumber: Bima Dalam Angka 2015

Berdasarkan tabel diatas, Kecamatan Bolo merupakan kecamatan dengan tingkatsebaran penduduk terpadat yakni sebanyak 705 jiwa per kilometer persegi, sedangkanKecamatan Tambora dengan kondisi wilayah yang luas memiliki tingkat sebaranpenduduknya relatif sedikit, dengan tingkat sebaran dan kepadatan penduduk hanya 11jiwa per kilometer persegi.

D. Pengelompokan Penduduk berdasarkan Angkatan KerjaPengelompok penduduk di Kabupaten Bima yang termasuk angkatan kerja (usia 15 tahunkeatas) mencapai 195 337 jiwa, dengan jenis pekerjaan sebagaimana dijabarkan dalamtabel berikut.

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-13

Tabel 2.8Persentase Angkatan Kerja Penduduk Usia 15 Tahun

Menurut Sektor dan Jenis Kelamin di Kabupaten Bima Tahun 2015

No Lapangan PekerjaanUtama

Jenis Kelamin/SexLaki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)1 Pertanian, Kehutanan,

Perburuan, danPerikanan

58.778 39.670 98.448

2 Pertambangan danPenggalian

4.666 677 5 343

3 Industri Pengolahan 6.210 6 872 13 0824 Listrik, Gas, dan Air 0 0 05 Bangunan 5 050 0 5 0506 Perdagangan Besar,

Eceran, Rumah Makan,dan Hotel

8 839 21 500 30 339

7 Angkutan, Pergudangan,dan Komunikasi

8 657 0 8 657

8 Keuangan, Asuransi,Usaha PersewaanBangunan, Tanah, danJasa Perusahaan

352 179 531

9 Jasa Kemasyarakatan,Sosial, dan Perorangan

16 806 17 081 33 887

Jumlah 109 358 85 979 195 337

Sumber Data : Bima Dalam Angka 2016

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Aspek Kesejahteraan Masyarakat merupakan tujuan akhir dari penyelenggaraanpembangunan daerah dalam upaya menciptakan kondisi kesejahteraan masyarakat yang lebihbaik. Aspek Kesejahteraan Masyarakat meliputi: (1) aspek kesejahteraan fokus kesejahteraandan pemerataan ekonomi, (2) aspek kesejahteraan fokus kesejahteraan sosial, dan (3) aspekkesejahteraan fokus seni budaya dan olahraga. Kinerja pada masing-masing aspekkesejahteraan masyarakat Kabupaten Bima adalah sebagai berikut:

2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Perkembangan ekonomi adalah persentase perubahan angka PDRB atas dasar hargaberlaku pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya, sedangkan pertumbuhan ekonomiadalah persentase perubahan PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada tahun tertentuterhadap tahun sebelumnya.

Angka perkembangan ekonomi memperlihatkan kemampuan suatu daerah secaranominal dalam berproduksi karena dipengaruhi oleh perubahan harga (inflasi) dan perubahanjumlah produksi (output). Sedangkan angka pertumbuhan ekonomi mengindikasikan seberapabesar kemampuan suatu daerah secara riil dalam berproduksi karena hanya dipengaruhi oleh

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-14

perubahan ouput tanpa dipengaruhi besarnya perubahan harga. Namun pada dasarnya baikangka perkembangan maupun angka pertumbuhan, keduanya sama-sama menunjukkankondisi perubahan.

A. Pertumbuhan PDRB

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu daerahdapat digambarkan dari data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), karena PDRBmerupakan jumlah dari nilai tambah (value added) barang dan jasa yang dihasilkan olehseluruh aktivitas perekonomian di suatu daerah dalam tahun tertentu atau periode tertentu.Dengan kata lain, PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumberdaya yang dimilikinya guna menciptakan nilai tambah bagi masing-masing sektorperekonomian.

Penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu PDRB atas dasar hargaberlaku yang digunakan untuk melihat pergeseran struktur ekonomi dan PDRB atas dasarharga konstan yang dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ketahun. Dengan demikian, PDRB merupakan indikator untuk mengatur sejauhmanakeberhasilan pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, dan dapat digunakansebagai perencanaan dan pengambil keputusan.

Menurut data BPS Kabupaten Bima, selama kurun waktu tahun 2011-2015, nilai PDRBKabupaten Bima terus mengalami peningkatan baik Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Pada tahun 2014, PDRB ADHB KabupatenBima mencapai Rp. 7,33 triliun dan pada tahun 2015 mencapai Rp. 8,29 triliun ataudiproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 12 % dari tahun 2014. Sejalan dengan PDRBADHB, nilai PDRB Kabupaten Bima Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) juga mengalamipeningkatan. Pada Tahun 2012 PDRB ADHK sebesar Rp. 5,72 triliun, kemudian pada tahun2013 PDRB ADHK meningkat menjadi Rp. 6,02 triliun. Pada tahun 2014, PDRB ADHKmenjadi sebesar Rp. 6,38 triliun dan diproyeksikan akan meningkat pada tahun 2015 menjadiRp. 6,74 triliun.

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-15

Gambar 2.5:Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto

Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bima (juta Rp.), 2011-2015

8293338,887325505,92

5553610,626006574,49 6492345,12

6377546,24 6742808,486016134,16

5402244,9 5723488,07

2011 2012 2013 2014 2015

Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan

Sumber Data : Bima Dalam Angka 2016

Tabel : 2.9Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bima (juta Rp.) 20112015Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)Pertanian, Kehutanan, DanPerikanan

2 602 027.65 2 758 552.75 2 906 045.63 3 191 829.75 3 604 707.52

Pertambangan Dan Penggalian 158 670.08 172 274.52 190 244.97 213 209.69 240 605.95Industri Pengolahan 135 156.55 141 839.09 149 009.08 155 776.21 169 439.42Pengadaan Listrik Dan Gas 2 097.88 2 410.07 2 519.54 3 163.22 3 297.24Pengadaan Air, PengelolaanSampah, Limbah Dan DaurUlang

3 234.46 3 451.70 3 657.97 3 941.87 4 115.84

Konstruksi 336 972.77 354 015.19 380 434.10 429 497.89 492 533.78Perdagangan Besar Dan Eceran;Reparasi Mobil Dan SepedaMotor

813 139.56 909 560.38 992 958.71 1 143 710.20 1 283 071.05

Transportasi Dan Pergudangan 411 700.91 460 227.80 539 149.77 642 781.75 762 679.94Penyediaan Akomodasi DanMakan Minum

14 223.85 15 700.79 19 236.10 22 797.02 25 764.00

Informasi Dan Komunikasi 71 512.74 76 953.37 83 658.43 92 980.85 100 235.19Jasa Keuangan Dan Asuransi 148 256.30 173 215.71 192 945.28 216 295.09 241 947.26Real Estate 135 540.92 156 107.23 178 258.38 206 278.16 230 154.01Jasa Perusahaan 4 704.69 5 192.00 5 753.36 6 717.20 7 421.69Administrasi Pemerintahan,Pertahanan Dan Jaminan SosialWajib

395 273.66 428 324.60 467 695.74 576 339.19 653 391.38

Jasa Pendidikan 194 731.10 214 579.23 235 451.94 258 370.50 292 031.58Jasa Kesehatan Dan KegiatanSosial

57 277.29 60 158.02 65 277.03 72 634.86 81 034.98

Jasa Lainnya 69 090.20 74 012.04 80 049.08 89 182.50 100 908.07Produk Domestik RegionalBruto 5 553 610.62 6 006 574.49 6 492 345.12 7 325 505.92 8 293 338.88

Sumber Data : Bima Dalam Angka 2016

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-16

Tabel 2.10Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010

Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bima (juta Rp.) 20112015Lapangan Usaha

Industry 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)Pertanian, Kehutanan, DanPerikanan

2 571 568.63 2 713106.76

2 810 249.65 2 953 306.24 3 107109.25

Pertambangan DanPenggalian

157 818.45 169 142.81 183 553.78 197 602.96 213146.46

Industri Pengolahan 134 436.52 140 195.23 146 662.90 153 204.68 159769.15

Pengadaan Listrik Dan Gas 2 318.95 2 607.72 3 226.27 4 015.65 3 671.67Pengadaan Air, PengelolaanSampah, Limbah Dan DaurUlang

3 045.35 3 044.74 3 047.27 3 050.20 3 052.73

Konstruksi 335 563.41 351 034.15 374 944.32 402 508.50 432761.14

Perdagangan Besar DanEceran; Reparasi Mobil DanSepeda Motor

769 195.62 836 246.44 893 621.05 957 634.491 016

824.74

Transportasi DanPergudangan

399 588.20 426 027.27 452 520.10 484 985.68 512110.01

Penyediaan Akomodasi DanMakan Minum

13 625.72 14 596.47 15 728.56 16 748.03 17 882.50

Informasi Dan Komunikasi 72 045.18 77 335.46 83 630.57 90 656.77 98 454.59

Jasa Keuangan Dan Asuransi 142 002.84 153 955.58 164 531.16 176 602.86 190553.76

Real Estate 129 209.65 140 560.33 151 453.76 160 791.34 171508.56

Jasa Perusahaan 4 598.92 4 939.22 5 271.63 5 648.99 5 968.62Administrasi Pemerintahan,Pertahanan Dan JaminanSosial Wajib

361 207.71 368 590.79 384 698.21 403 681.62417

909.87

Jasa Pendidikan 180 924.07 191 313.25 203 404.25 217 304.89 232629.02

Jasa Kesehatan Dan KegiatanSosial

56 513.01 58 571.38 62 624.51 66 707.63 71 230.41

Jasa Lainnya 68 582.69 72 220.47 76 966.17 83 095.71 88 225.99Produk Domestik Regional

Bruto5 402 244.90

5 723488.07

6 016 134.16 6 377 546.246 742

808.48

Sumber Data : Bima Dalam Angka 2016

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-17

Tabel 2.11Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bima (persen) 20112015

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan 46.85 45.93 44.76 43.57 43.47

Pertambangan Dan Penggalian 2.86 2.87 2.93 2.91 2.90

Industri Pengolahan 2.43 2.36 2.30 2.13 2.04

Pengadaan Listrik Dan Gas 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah DanDaur Ulang

0.06 0.06 0.06 0.05 0.05

Konstruksi 6.07 5.89 5.86 5.86 5.94

Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi Mobil DanSepeda Motor

14.64 15.14 15.29 15.61 15.47

Transportasi Dan Pergudangan 7.41 7.66 8.30 8.77 9.20

Penyediaan Akomodasi Dan Makan Minum 0.26 0.26 0.30 0.31 0.31

Informasi Dan Komunikasi 1.29 1.28 1.29 1.27 1.21

Jasa Keuangan Dan Asuransi 2.67 2.88 2.97 2.95 2.92

Real Estate 2.44 2.60 2.75 2.82 2.78

Jasa Perusahaan 0.08 0.09 0.09 0.09 0.09

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan JaminanSosial Wajib

7.12 7.13 7.20 7.87 7.88

Jasa Pendidikan 3.51 3.57 3.63 3.53 3.52

Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial 1.03 1.00 1.01 0.99 0.98

Jasa Lainnya 1.24 1.23 1.23 1.22 1.22

Produk Domestik Regional Bruto 100.00 100.00 100.00 100.00100.00

Sumber Data : Bima Dalam Angka 2016

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-18

Tabel : 2.12Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2011

Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bima (persen) 20112015Lapangan Usaha

Industry2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan 4.99 5.50 3.58 5.09 5.21

Pertambangan Dan Penggalian 6.00 7.18 8.52 7.65 7.87

Industri Pengolahan 3.34 4.28 4.61 4.46 4.28

Pengadaan Listrik Dan Gas 13.65 12.45 23.72 24.47 - 8.57

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Dan DaurUlang

-0.02 - 0.02 0.08 0.10 0.08

Konstruksi 6.22 4.61 6.81 7.35 7.52

Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi Mobil DanSepeda Motor

9.89 8.72 6.86 7.16 6.18

Transportasi Dan Pergudangan 5.10 6.62 6.22 7.17 5.59

Penyediaan Akomodasi Dan Makan Minum 6.49 7.12 7.76 6.48 6.77

Informasi Dan Komunikasi 11.08 7.34 8.14 8.40 8.60

Jasa Keuangan Dan Asuransi 8.68 8.42 6.87 7.34 7.90

Real Estate 8.80 8.78 7.75 6.17 6.67

Jasa Perusahaan 5.98 7.40 6.73 7.16 5.66

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan JaminanSosial Wajib

3.33 2.04 4.37 4.93 3.52

Jasa Pendidikan 8.11 5.74 6.32 6.83 7.05

Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial 7.21 3.64 6.92 6.52 6.78

Jasa Lainnya 7.56 5.30 6.57 7.96 6.17

Produk Domestik Regional Bruto 6.05 5.95 5.11 6.01 5.73

Sumber Data : Bima Dalam Angka 2016

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-19

Tabel : 2.13Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto

Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bima (2011=100), 20122015

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pertanian, Kehutanan, Dan Perikanan 101.18 101.68 103.41 108.08 116.01

Pertambangan Dan Penggalian 100.54 101.85 103.65 107.90 112.88

Industri Pengolahan 100.54 101.17 101.60 101.68 106.05

Pengadaan Listrik Dan Gas 90.47 92.42 78.09 78.77 89.80

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, LimbahDan Daur Ulang

106.21 113.37 120.04 129.23 134.82

Konstruksi 100.42 100.85 101.46 106.71 113.81

Perdagangan Besar Dan Eceran; ReparasiMobil Dan Sepeda Motor

105.71 108.77 111.12 119.43 126.18

Transportasi Dan Pergudangan 103.03 108.03 119.14 132.54 148.93

Penyediaan Akomodasi Dan Makan Minum 104.39 107.57 122.30 136.12 144.07

Informasi Dan Komunikasi 99.26 99.51 100.03 102.56 101.81

Jasa Keuangan Dan Asuransi 104.40 112.51 117.27 122.48 126.97

Real Estate 104.90 111.06 117.70 128.29 134.19

Jasa Perusahaan 102.30 105.12 109.14 118.91 124.35

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan DanJaminan Sosial Wajib

109.43 116.21 121.57 142.77 156.35

Jasa Pendidikan 107.63 112.16 115.76 118.90 125.54

Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial 101.35 102.71 104.24 108.89 113.76

Jasa Lainnya 100.74 102.48 104.01 107.33 114.37

Produk Domestik Regional Bruto 102.80 104.9 107.9 114.9 123

Sumber Data : Bima Dalam Angka 2016

RPJMD KABUPATEN BIMA TAHUN 2016-2021 II-20

Tabel : 2.14Laju Implisit Produk Domestik Regional Bruto

Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bima (persen) 20112015Lapangan Usaha

Industry 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2)