status obstetri (kosong)rian
DESCRIPTION
cghhdhgdTRANSCRIPT
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)
Jl. Arjuna Utara No.6 Kebun Jeruk Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA
Nama Mahasiswa: Sufrianus Brian Rantesalu
NIM: 102010231
Dr. Pembimbing: dr. Irene Maria Elena Sp.OG
IDENTITAS PASIEN
Nama pasien: Ny. RA
Umur: 23 tahun
Jenis : Perempuan
Status perkawinan: Menikah
Pekerjaan: Wiraswasta
Pendidikan: Mahasiswi
Agama: Islam
Alamat: Kedung Halang, Bogor
G(1)P(1)A(0)
Tanggal masuk: 30 September 2014
ANAMNESIS
Auto/alloanamnesis, tanggal 30 September 2014 jam 11.30 WIB
Keluhan utama: Tidak haid setelah kelahiran pertama
Keluhan tambahan: Kedua mata OS minus 12 dan silinder 2 sebelum hamil yaitu pada pertengahan tahun 2010. Setelah melahirkan pada tahun 2011, kedua mata OS bertambah minus 14 tetapi silinder tetap.
Riwayat Penyakit Sekarang:
OS datang ke poli Obgyn dengan keluhan tidak haid setelah beberapa minggu kelahiran pertama. OS melahirkan anak pertamanya pada bulan Juni 2011. Kelahiran anak pertama dilakukan secara operasi cesar. Keluhan yang dirasakan pasien bertahan sampai dengan tahun 2014.
Sebelum datang ke poli Obgyn RS FMC, OS sudah pernah berobat ke dokter spesialis kandungan lain pada awal tahun 2014 dengan keluhan yang sama. Dokter spesialis kandungan tersebut memberikan terapi hormon. Ketika diberikan terapi hormon, ada beberapa perubahan yang dialami OS salah satunya OS bisa haid akan tetapi darah yang dihasilkan hanya berupa flek kecoklatan. Banyaknya flek hanya sekitar 3 tetes. Siklus haidnya pun tidak teratur. Riwayat pemakaian pembalut hanya 1 buah saja. Keluhan tersebut terjadi sampai bulan September. Oleh karena itu, OS memutuskan untuk tidak memakai pembalut lagi pada bulan Juni 2014.
Keluhan mual muntah disangkal. Berat badan OS semakin menurun setelah kelahiran dan menetap di angka 40. Nyeri perut bagian bawah tidak dirasakan pasien. OS mempunyai riwayat mata minus pada kedua mata sebesar 12 dan silinder 2 sebelum melahirkan anak pertama. Ketika melahirkan anak pertama, minus kedua mata OS bertambah menjadi 14 dengan silinder tetap sama.
Penyakit Dahulu
(-) Cacar(-) Malaria(-) Batu Ginjal / Sal. Kemih
(-) Cacar air (-) Disentri (-) Burut (Hernia)
(-) Difteri(-) Hepatitis(-) Batuk rejan
(-) Tifus abdominalis (-) Wasir(-) Campak
(-) Diabetes (-) Sifilis(-) Alergi
(-) Tonsilitis(-) Gonore(-) Tumor
(+) Hipertensi (-) Penyakit pembuluh (-) Demam rematik akut (-) Ulkus ventrikuli(-) Perdarahan otak (-) Pneumonia
(-) Ulkus duodeni(-) Psikosis (-) Gastritis
(-) Neurosis (-) Tuberkulosis (-) Batu empedu
Lain-lain : (+) Operasi
(-) Kecelakaan
Riwayat Keluarga
Hubungan
Umur (tahun)
Jenis Kelamin
Keadaan Kesehatan
Penyebab Meninggal
Ayah
58
Laki-Laki
Sehat
Ibu
55
Perempuan
Sehat
Saudara
28
Perempuan
Sehat
Anak-anak
3
Sehat
Adakah kerabat yang menderita:
Penyakit
Ya
Tidak
Hubungan
Alergi
Asma
Tuberkulosis
HIV
Hepatitis B
Hepatitis C
Hipertensi
Cacat bawaan
Lain-lain
ANAMNESIS SISTEMKulit
(-) Bisul(-) Rambut(-) Keringat malam
(-) Kuku(-) Kuning / Ikterus(-) Sianosis
( ) Lain-lain
Katanemia
(-) Leukore(+) Perdarahan( ) Lain-lain
Haid
Haid terakhir 15 September 2014. Haid dalam jumlah sedikit dan terjadi kurang lebih tiap 3 hari
Haid tidak teratur dan tidak nyeri
Menarche : 12 tahun
Taksiran partus : -
Kehamilan
Kehamilan -
Komplikasi kehamilan terdahulu : tidak ada
Abortus : (0) kali; pada umur kehamilan..........; dikuret/tidak (-)
Lain-lain
PersalinanPersalinan ke I : normal/SC, sebab (SC, normal sampai pembukaan 10. Oleh karena kepala tidak keluar maka dilakukan tindakan SC)
Persalinan ke II : normal/SC, sebab (-)
Persalinan ke III : normal/SC, sebab (-)
Kontrasepsi
(-) Pil KB(-) Suntikan(-) Susuk KB
(-) IUD( ) Lain-lain
Saluran Kemih / Alat kelamin
(-) Disuria(-) Kencing nanah
(-) Stranguria(-) Kolik
(-) Poliuria(-) Oliguria
(-) Polakisuria(-) Anuria
(-) Hematuria(-) Retensi urin
(-) Kencing batu(-) Kencing menetes
(-) Ngompol (tidak disadari)Ekstremitas
(-) Bengkak(-) Deformitas(-) Nyeri
BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (Kg): 45 kg
Berat tertinggi (Kg) : 60 kg
Berat badan sekarang (Kg): 42 kg
Bila pasien tidak tahu dengan pasti : ( ) Tetap( ) Turun( ) Naik
Kesulitan
Keuangan: Tidak ada
Pekerjaan: Tidak ada
Keluarga: Tidak ada
PEMERIKSAAN JASMANI
Pemeriksaan umum
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan: 42 kg
Tekanan darah: 90/70 mmHg
Nadi : 78x/menit
Suhu : 36,5oC
Pernapasan (Frekuensi dan tipe) : 16x/menit thorako-abdominal
Keadaan Gizi : kurang
Kesadaran : compos mentis
Sianosis : tiada
Edema umum : tiada
Habitus : asthenikus
Cara berjalan : normal
Aspek Kejiwaan
Tingkah laku: tenang
Alam perasaan: biasa
Proses pikir : wajar
Kulit
Warna :kuning langsatEffloresensi: tiada
Jaringan parut: (-)Pigmentasi: chloasma (-)
Pertumbuhan rambut: tidak terlihat Pembuluh darah: tidak tampak menonjol
Suhu raba : sama dengan sekitarLembab / kering: lembab
Keringat: Umum (-)Turgor: masih baik
Setempat (-)Ikterus: tiada
Lapisan lemak : bersifat merataEdema: tiada
Lain-lain: (-)
Kelenjar Getah Bening
Submandibula: tidak teraba membesarLeher: tidak teraba membesar
Supraklavikula : tidak teraba membesarKetiak: tidak teraba membesar
Lipat paha: tidak teraba membesar
Dada
Bentuk : simetris
Pembuluh darah: tidak tampak
Buah dada: simetris
tidak ditemukan benjolan, sikatrik, lesi, peau dorange
Paru-paru
Pemeriksaan
Depan
Belakang
Inspeksi
Kiri
Simetris saat statis dan dinamis
Simetris saat statis dan dinamis
Kanan
Simetris saat statis dan dinamis
Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi
Kiri
Sela iga normal, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, fremitus taktil simetris
Sela iga normal, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, fremitus taktil simetris
Kanan
Sela iga normal, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, fremitus taktil simetris
Sela iga normal, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, fremitus taktil simetris
Perkusi
Kiri
Sonor di seluruh lapang paru
Sonor di seluruh lapang paru
Kanan
Sonor di seluruh lapang paru
Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi
Kiri
suara napas vesikuler
tidak ada wheezing
tidak ada ronchi basah kasar
suara napas vesikuler
tidak ada wheezing
tidak ada ronchi basah kasar
Kanan
suara napas vesikuler
tidak ada wheezing
tidak ada ronchi
suara napas vesikuler
tidak ada ronchi
tidak ada wheezing
Jantung
Inspeksi
Ictus cordis tidak tampak, tidak ada lesi kulit, tidak ada bekas operasi
Palpasi
Ictus cordis teraba di linea midclavicula sinistra sela iga IV
Perkusi
Redup
Batas kanan : linea sternalis dextra sela iga IV
Batas kiri : linea axillaris anterior sinistra sela iga IV
Batas atas : linea sternalis sinistra sela iga II
Batas bawah: linea midclavicula sinistra sela iga VI
Batas pinggang jantung : linea parasternalis sinistra sela iga IV
Auskultasi
BJ I-II murni, reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Perut
Inspeksi : perut tampak mendatar, striae gravidarum (-), bekas operasi (-)
Palpasi : Hepar, lien tidak membesar, balotement (-), bimanual (-)
Auskultasi : Normoperistaltik, 6x/menit
Genitalia
In spekulo : Vulva tidak ada lesi, distribusi rambut kemaluan merata, tidak ada bekas garukan, rugae (+), varicocele (-), rectocele (-), kista bartholin (-), serviks terdapat jaringan rapuh (-).
Colok vagina :
Tidak dilakukan
Tungkai dan kaki
Luka
Varises
Edema
Lain-lain
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG abdomen : - Dalam batas normal, uterus tampak scar SC
Ginekologi: uterus tampak retrofleksi, ukuran 4x3cm kesan mengecil, endometrial line (+), mioma uteri (+), neoplasma (neoplasma ovarium kistik)
RESUME
Anamnesis :
Seorang wanita datang dengan keluhan tidak haid setelah kelahiran pertama pada bulan Juni 2011. OS pernah diterapi hormon dengan dokter spesialis kandungan lain, perubahan yang terjadi adalah OS bisa haid kembali tetapi hanya berupa flek yang jumlah tidak lebih dari 2 tetes berwarna kecoklatan. Semenjak haid muncul kembali OS masih sering menggunakan pembalut 1 buah sehari. Akan tetapi pada bulan Juni 2014 OS memutuskan untuk tidak menggunakan pembalut lagi. OS mempunyai riwayat mata minus pada kedua matanya sebesar 12 dan silinder sebesar 2 sebelum kehamilan. Setelah kehamilan, minus bertambah pada kedua mata OS menjadi 14 tetapi silinder tetap pada kedua mata.
Pemeriksaan Fisik :
Berat badan OS setelah melahirkan anak pertama menjadi turun dan bertahan di angka 42 kg. TD OS 90/70 mmHg.
Pemeriksaan Penunjang :
Pengukuran kadar hormon hipofisis (TSH, ACTH, FSH, LH, GH, dan PRL)
Pengukuran sekresi organ target (tiroid dan adrenal, serta hormone seks)
Tes dinamis fungsi hipotalamus hipofisis
a. tes Synachten
b. tes stimulasi TRH
c. tes metriapon
d. tes LH- releasing hormone
e. tes hipoglikemi insulin
USG
CT SCAN
DIAGNOSIS KERJA DAN DASAR DIAGNOSIS
Diagnosis kerja : Sindrom Sheehan
Dasar diagnosis :
Pasien tidak haid setelah melahirkan anak pertama. Pasien juga mempunyai riwayat perdarahan yang banyak pada saat melahirkan. Berat badan pasien juga menurun setelah melahirkan. Pada pasien diukur tekanan darah, didapatkan hasil tekanan darah yang rendah
DIAGNOSIS DIFERENSIAL DAN DASAR DIAGNOSIS DIFFERENSIAL
Diagnosis differensial : Sindrom Asherman
Dasar diagnosis differensial :
Gejala pada sindrom Asherman yaitu tidak adanya haid. Dicurigai tidak adanya haid akibat dari jaringan parut yang timbul saat tindakan pembedahan. Tidak menutup kemungkinan gejala tersebut akibat karena adanya infeksi di rahim
Diagnosis differensial: Plasenta Previa
Dasar diagnosis differensial:
Plasenta previa disertai perdarahan tanpa rasa nyeri dan biasanya terdeteksi dengan ultrasonografi. Akibat dari perdarahan yang banyak bisa menyebabkan beberapa organ terganggu fungsinya, seperti kelenjar Hipofisis. Apabila kelenjar hipofisis terganggu, pensekresian hormon juga terganggu. Salah satu hormon yang terganggu adalah hormon yang mengatur haid seorang wanita. Oleh sebab itu, wanita akan mengeluh tidak haid.
RENCANA PENGELOLAAN :
Hipofisis diangkat jika ada gejala penekanan, khususnya berupa hilangnya penglihatan, kecuali terdapat prolaktinoma
Terapi estrogen-progesteron siklik pada wanita
Levotiroksin 0,1-0,2mg/ hari
Hidrokortison 20 mg di pagi hari dan 10 mg di malam hari
EDUKASI PASIEN :
Meminta pasien untuk meningkatkan berat badan
Meminta pasien untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
Olahraga teratur
Tidak boleh melakukan aktivitas berat
Berpikir tenang apabila sedang mengalami masalah (tidak boleh stress)
PROGNOSIS :
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad malam
Ad sanationam : ad bonam
[Type text]Page 1