statistika
TRANSCRIPT
3. Diagram Pareto yaitu gambaran pemisahan unsur penyebab yang paling
dominan dari unsur-unsur penyebab lainnya dalam suatu masalah.
4. Diagram sebab-akibat disebut juga Fish Bone Diagram karena
menyerupai bentuk susunan tulang ikan, digunakan untuk mencari semua
unsur penyebab yang juga dapat menimbulkan masalah tersebut.
5. Grafik digunakan untuk memudahkan memahami kelompok-kelompok
data sehingga dapat lebih mudah untuk melakukan analisa. Dengan
grafik dapat data yang besar dan yang kecil mudah terlihat dan waktu
kejadiannya, sehingga memudahkan analisa.
6. Scatter diagram digunakan untuk menentukan korelasi antara penyebab
yang diduga dan akibat yang timbul dari suatu masalah.
7. Grafik dan peta kendali digunakan untuk menetapkan batas-batas
tindakan pengambilan keputusan dalam pengendalian mutu secara
statistik
7. Analisa Pareto
Salah satu alat analisis biaya yang paling efektif adalah analisa Pareto.
Gambar 4(a) menunjukkan diagram Pareto untuk kegagalan internal. Item-item
diletakkan secara menurun dimulai dari yang terbesar pada sebelah kiri. Suatu
diagram Pareto memiliki beberapa item yang menunjukkan bagian yang penting
dari keseluruhan. Item-item tersebut diletakkan pada sebelah kiri diagram.
Diagram Pareto dapat dibuat untuk biaya mutu berdasarkan operator, mesin,
departemen lini produk, ketidaksesuian, kategori, elemen dan sebagainya. Sekali
bagian yang penting diketahui maka proyek dapat dilaksanakan untuk mengurangi
biaya mutu yang penting (vital).
Gambar 4(b) menunjukkan diagram Pareto per departemen. Berdasarkan
diagram maka departemen D merupakan kandidat yang cukup baik bagi program
perbaikan mutu.
Gambar 4. Analisa Pareto
8. Kondisi Optimum
Dalam menganalisa biaya mutu, manajemen ingin mengetahui biaya yang
optimum. Kondisi optimum ditunjukkan pada kurva biaya pada gambar 1 dan 2.
Karena kurva biaya ini teoritis, kurva tersebut tidak dapat dihubungkan dengan
pabrik atau usaha individual.
Salah satu teknik untuk menentukan biaya mutu yang optimum adalah
dengan membandingkannya dengan perusahaan-perusahaan lain. Untungnya
semakin lama semakin banyak perusahaan yang menggunakan nilai penjualan
bersih sebagai indeks, sehingga membuat perbandingan lebih mudah. Namun
demikian kesulitan-kesulitan muncul, karena perusahaan-perusahaan menjaga
rahasia biaya mutunya. Sistem akuntansi dalam pengumpulan biaya mutunya juga
berbeda. Sebagai contoh biaya overhead ada yang masuk dalam elemen biaya
tertentu dan ada yang tidak. Ada banyak variasi pada jenis-jenis perusahaan
manufaktur dan jasa yang menyebabkan biaya mutu terasa berbeda. Pada
perusahaan yang memproduksi produk dengan kehandalan yang tinggi dan rumit,
biaya mutunya berkisar 20% dari nilai penjualan; pada industri yang
menghasilkan produk sederhana dan toleransi yang rendah, biaya mutunya kurang
dari 5% nilai penjualannya.
Teknik lainnya adalah dengan mengoptimumkan kategori individual biaya
mutu. Biaya kegagalan optimum bila tidak dapat diidentifikasi lagi proyek-proyek
yang profitable untuk menguranginya. Biaya penilaian juga dapat dioptimumkan
bila tidak dapat diidentifikasi lagi proyek-proyek yang profitable untuk
menguranginya. Biaya pencegahan optimum bila hampir semua biayanya
dipergunakan untuk proyek-proyek perbaikan, bila usaha-usaha pencegahan
sendiri telah dianalisa untuk perbaikan, dan bila usaha-usaha yang bukan proyek
pencegahan dapat dikontrol dengan anggaran.
Teknik ketiga untuk menentukan kondisi optimum biaya mutu adalah
dengan menganalisa hubungan diantara kategori-kategori biaya. Gambar 1
menunjukkan model ekonomi biaya mutu. Bila kesesuaian mutu meningkat dan
mencapai 100%, biaya kegagalan akan berkurang sampai mendekati nol. Dengan
kata lain, bila produk atau jasa sempurna, maka tidak ada biaya kegagalan. Untuk
mencapai pengurangan biaya kegagalan maka perlu untuk meningkatkan biaya
penilaian dan biaya pencegahan. Gabungan kedua kurva memberikan kurva biaya
mutu keseluruhan. Model tersebut menunjukkan bahwa bila kualitas meningkat,
biaya mutu menurun, namun demikian adalah tidak ekonomis untuk mencapai
kesesuian 100%.
9. Strategi Perbaikan Mutu
Konsep dasar perbaikan mutu adalah bahwa setiap kegagalan mempunyai
akar penyebab, penyebabnya dapat dicegah, dan biaya pencegahan lebih murah.
Berdasarkan konsep ini strategi-strategi berikut digunakan.
1. Mengurangi biaya kegagalan dengan pemecahan masalah.