statistika

5
3. Diagram Pareto yaitu gambaran pemisahan unsur penyebab yang paling dominan dari unsur-unsur penyebab lainnya dalam suatu masalah. 4. Diagram sebab-akibat disebut juga Fish Bone Diagram karena menyerupai bentuk susunan tulang ikan, digunakan untuk mencari semua unsur penyebab yang juga dapat menimbulkan masalah tersebut. 5. Grafik digunakan untuk memudahkan memahami kelompok-kelompok data sehingga dapat lebih mudah untuk melakukan analisa. Dengan grafik dapat data yang besar dan yang kecil mudah terlihat dan waktu kejadiannya, sehingga memudahkan analisa. 6. Scatter diagram digunakan untuk menentukan korelasi antara penyebab yang diduga dan akibat yang timbul dari suatu masalah. 7. Grafik dan peta kendali digunakan untuk menetapkan batas-batas tindakan pengambilan keputusan dalam pengendalian mutu secara statistik 7. Analisa Pareto Salah satu alat analisis biaya yang paling efektif adalah analisa Pareto. Gambar 4(a) menunjukkan diagram Pareto untuk kegagalan internal. Item-item diletakkan secara menurun dimulai dari yang terbesar pada sebelah

Upload: timbul-daniello

Post on 21-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Statistika

3. Diagram Pareto yaitu gambaran pemisahan unsur penyebab yang paling

dominan dari unsur-unsur penyebab lainnya dalam suatu masalah.

4. Diagram sebab-akibat disebut juga Fish Bone Diagram karena

menyerupai bentuk susunan tulang ikan, digunakan untuk mencari semua

unsur penyebab yang juga dapat menimbulkan masalah tersebut.

5. Grafik digunakan untuk memudahkan memahami kelompok-kelompok

data sehingga dapat lebih mudah untuk melakukan analisa. Dengan

grafik dapat data yang besar dan yang kecil mudah terlihat dan waktu

kejadiannya, sehingga memudahkan analisa.

6. Scatter diagram digunakan untuk menentukan korelasi antara penyebab

yang diduga dan akibat yang timbul dari suatu masalah.

7. Grafik dan peta kendali digunakan untuk menetapkan batas-batas

tindakan pengambilan keputusan dalam pengendalian mutu secara

statistik

7. Analisa Pareto

Salah satu alat analisis biaya yang paling efektif adalah analisa Pareto.

Gambar 4(a) menunjukkan diagram Pareto untuk kegagalan internal. Item-item

diletakkan secara menurun dimulai dari yang terbesar pada sebelah kiri. Suatu

diagram Pareto memiliki beberapa item yang menunjukkan bagian yang penting

dari keseluruhan. Item-item tersebut diletakkan pada sebelah kiri diagram.

Diagram Pareto dapat dibuat untuk biaya mutu berdasarkan operator, mesin,

departemen lini produk, ketidaksesuian, kategori, elemen dan sebagainya. Sekali

bagian yang penting diketahui maka proyek dapat dilaksanakan untuk mengurangi

biaya mutu yang penting (vital).

Gambar 4(b) menunjukkan diagram Pareto per departemen. Berdasarkan

diagram maka departemen D merupakan kandidat yang cukup baik bagi program

perbaikan mutu.

Page 2: Statistika

Gambar 4. Analisa Pareto

8. Kondisi Optimum

Dalam menganalisa biaya mutu, manajemen ingin mengetahui biaya yang

optimum. Kondisi optimum ditunjukkan pada kurva biaya pada gambar 1 dan 2.

Karena kurva biaya ini teoritis, kurva tersebut tidak dapat dihubungkan dengan

pabrik atau usaha individual.

Salah satu teknik untuk menentukan biaya mutu yang optimum adalah

dengan membandingkannya dengan perusahaan-perusahaan lain. Untungnya

semakin lama semakin banyak perusahaan yang menggunakan nilai penjualan

bersih sebagai indeks, sehingga membuat perbandingan lebih mudah. Namun

demikian kesulitan-kesulitan muncul, karena perusahaan-perusahaan menjaga

rahasia biaya mutunya. Sistem akuntansi dalam pengumpulan biaya mutunya juga

berbeda. Sebagai contoh biaya overhead ada yang masuk dalam elemen biaya

tertentu dan ada yang tidak. Ada banyak variasi pada jenis-jenis perusahaan

manufaktur dan jasa yang menyebabkan biaya mutu terasa berbeda. Pada

perusahaan yang memproduksi produk dengan kehandalan yang tinggi dan rumit,

biaya mutunya berkisar 20% dari nilai penjualan; pada industri yang

Page 3: Statistika

menghasilkan produk sederhana dan toleransi yang rendah, biaya mutunya kurang

dari 5% nilai penjualannya.

Teknik lainnya adalah dengan mengoptimumkan kategori individual biaya

mutu. Biaya kegagalan optimum bila tidak dapat diidentifikasi lagi proyek-proyek

yang profitable untuk menguranginya. Biaya penilaian juga dapat dioptimumkan

bila tidak dapat diidentifikasi lagi proyek-proyek yang profitable untuk

menguranginya. Biaya pencegahan optimum bila hampir semua biayanya

dipergunakan untuk proyek-proyek perbaikan, bila usaha-usaha pencegahan

sendiri telah dianalisa untuk perbaikan, dan bila usaha-usaha yang bukan proyek

pencegahan dapat dikontrol dengan anggaran.

Teknik ketiga untuk menentukan kondisi optimum biaya mutu adalah

dengan menganalisa hubungan diantara kategori-kategori biaya. Gambar 1

menunjukkan model ekonomi biaya mutu. Bila kesesuaian mutu meningkat dan

mencapai 100%, biaya kegagalan akan berkurang sampai mendekati nol. Dengan

kata lain, bila produk atau jasa sempurna, maka tidak ada biaya kegagalan. Untuk

mencapai pengurangan biaya kegagalan maka perlu untuk meningkatkan biaya

penilaian dan biaya pencegahan. Gabungan kedua kurva memberikan kurva biaya

mutu keseluruhan. Model tersebut menunjukkan bahwa bila kualitas meningkat,

biaya mutu menurun, namun demikian adalah tidak ekonomis untuk mencapai

kesesuian 100%.

9. Strategi Perbaikan Mutu

Konsep dasar perbaikan mutu adalah bahwa setiap kegagalan mempunyai

akar penyebab, penyebabnya dapat dicegah, dan biaya pencegahan lebih murah.

Berdasarkan konsep ini strategi-strategi berikut digunakan.

1. Mengurangi biaya kegagalan dengan pemecahan masalah.