statistika
TRANSCRIPT
Mata Kuliah : STATISTIKA DASAR
Jurusan / Prodi : PMIPA / PendidikanMatematika
Semester : V ( lima )
Bobot : 3 sks
Pertemuan : XX
Hari / Tanggal Pertemuan : 03 desember 2014
Alokasi Waktu : 3 x 50
ida ayu siahaan (12150011)
Standar Kompetensi : Memahami Analisis Korelasi Kompetensi Dasar : Memahami pengertian
korelasi, koefisien korelasipearson, koefisien korelasi data yang dikelompokkan, koefisien korelasiberganda, kofisien korelasi parsial
Indikator : # Menjelaskan pengertian korelasi# Menghitung koefisien korelasi# Menguji korelasi
Tujuan Pembelajaran : Supaya mahasiswa dapatmemahami pengertian korelasi. Koefisien korelasi produk momendari pearson, koefisien, korelasi data yang dikelompokkan, koefisienkorelasi bergerak, koefisienkorelasi parsial, dan contoh soal yang bersangkutan.
Materi Pembelajaran : 11. Analisis Korelasi
11. 1. Pengertian Korelasi
11.2. Koefisien Korelasi ProdukMomen dari Pearson
11.3. Koefisien Korelasi Data yang Dikelompokkan
11. 4. Koefisien Korelasi Berganda
11. 5. Koefisien Korelasi Parsial
11.6. Pengertian koefisisen korelasitata jenjang spearman.
11.7. Korelasi point Biserial.
11.8. Korelasi Biseral
11.9. Koefisien korelasi rank kandal
. Metode Pembelajaran : - Ceramah- Diskusi
Langkah – langkah Pembelajaran :I. Kegiatan Awal : ~ Salam Pembuka
~ Kebaktian SingkatII. Kegiatan Inti : ~ Menjelaskan materi
pembelajaran~ Menyelesaikan soal – soal~ Memahami contoh mengenai
materi~ Adanya tanya jawab
III. Kegiatan Akhir : ~ Memberikan evaluasi~ Penutup
F. Sumber Bahan : Buku Paket Statistika OlehH.Simbolon
URAIAN MATERI
ANALISIS KORELASI
1. Pengertian KorelasiPada bab sebelumnya telah disajikan rumus korelasi,
yang pada dasarnya menggambarkan derajat hubunganantara peubah(variabel). Dalam analisis regresi hubunganantara peubah dinyatakan dengan model tertentu antaralain: model linier berpangkat n(mis; kuadrat, kubik) ataumodel eksponensial.
Korelasi berupa derajat atau kedalaman hubunganfungsional yang menjelaskan hubungan antar peubah, dinyatakan dengan sebuah angka yang dinamakan KoefisienKorelasi dan sering disimbolkan dengan r atau P.Angka koefisien korelasi berada pada selang atau . Dalampembahasan regresi telah diberikan pengertian koefisiendeterminasi yang dalam hal ini diangkat menjadi defenisi.
Jika ada kecendrungan makin meningkat nilai x makamakinm meningkat y atau makin menurun nilaio x makamakin menurun nilai y, dalam hal ini x dan y di namakanBerkorelasi Positif ; atau jika kecendrungannya makinmeningkat nilai x maka makin menurun nilai y atau makamenurun nilai x maka makin meningkat nilai y, dalam hal inix dan y dinamakan Berkorelasi Negatif . Kedua-duanyaadalah Korelasi Linier.
Selain korelasi linier dikenal juga korelasi non linier, penafsiran koefisien-koefisien korelasi positif betapapunbesarnya pada non linier, tidak dapat dikatakankecendrungan seperti pengertian pada korelasi linier karenaada kemungkinan kedua-duanya bentuk kencendrungan itudimiliki, tetapi penafsirannya kembali kebentuk persamaanatau model yang menggambarkan nilai kecocokan yang tinggi sehingga mencari koefisien korelasinya didasarkanpada akar koefoisien determinasi seperti konsep r2
Menguji Korelasi
Sebagaimana uji hipotesis terdahulu maka dikenaljuga uji korelasi yang menguji apakah koefisien korelasiyang dihitung itu berarti atau tidak berarti. Dua peubah x dan y dikatakan tidak berkorelasi jika nilai koefisienkorelasi adalah nol dan dilambangkan dengan P=0; jika x dan y berkorelasi dilambangkan dengan P 0.
Jadi harus diuji apakah nilai koefisien yang diperoleh padasampel mencirikan korelasi populasi yang berarti.