standart cost

9
STANDART COST ( BIAYA STANDAR ) Konsep Standart Cost : Manajement by Exception Standart dapat didefenisikan sebagai alat ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja. Standart harga dan kualitas disusun oleh manajer bagi 3 (tiga) elemen input yang digunakan dalam proses produksi, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik. Standart kuantitas menunjukan beberapa banyak jumlah bahan baku, jam tenaga kerja, dan lain-lain yang digunakan dalam memproduksi 1 (satu) unit barang atau jasa. Standart harga menunjukan jumlah harga input-input yang digunakan dalam proses produksi. Jika kuantitas atau harga input yang terjadi melebihi standart yang telah ditetapkan oleh manajemen, perhatian manajemen akan terarah pada perbedaan harga atau kuantitas tersebut dan, memfokuskan usaha-usaha kearah perbaikan. Proses ini dikenal dengan konsep Management by Exception. Management by exception (pengelolaan berdasarkan penyimpangan) menggunakan anggapan bahwa supaya manajer dapat mengelola dan mengendalikan aktivitas organisasi secara efektif, mereka harus memusatkan perhatian kepada bidang- bidang yang didalamnya terdapat penyimpangan hasil sesungguhnya standart yang telah ditetapkan. Anggapan ini didasarkan atas alasan bahwa dengan melakukan pengelolaan berdasarkan penyimpangan, organisasi dapat memanfaatkan waktu manajemen yang sangat berharga, serta memusatkan perhatian manajemen kearah perbaikan dalam organisasi. Standar Unit Biaya standar unit untuk suatu input tertentu bergantung pada standar kuantitas dan standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output. Standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar untuk jumlah input yang digunakan. Biaya standar unti dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar ini: Standar Kuantitas x Standar Harga. Standar umunya diklasifikasikan sebagai sesuatu yang ideal dan sesuatu yang saat ini dapat tercapai. Standalr ideal membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat dicapai jika segala sesuatu beropersi secara sempurna. Perencanaan dan pengendalian Sistem perhitungan biaya stansar memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel yang merupakan kunci bagi sistem perencanaandan pengendalian yang baik. Sistem ppengendalian anggaran membandingkan biaya aktual dengan dengan biaya yang dianggarkandengan menghitung variansi, yaitu perbedaan antarabiaya aktual dan biaya biaya yang direncanakan untuk tingkat aktivitas aktual. Perhitungan Harga pokok produk Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga biaya produksi: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Sebagai contoh, jika proses perhitungan biaya meggunakan perhitungan biaya standar untuk membebankan biaya produk, biaya per unit untuk tiap kategori biaya per unit setara tidak perlu dihitung lagi. Suatu biaya per unit standar akan muncul pada tiap kategori. Suatu proses sistem perhitungan biaya standar biasanya akan mengikuti perhitungan unit setara dari pendekatan FIFO, yaitu unti setara kerja saat ini dihitung. Dengan menghitung unit setara kerja saat ini, biaya produksi aktual dapat dibandingkan dengan biaya standar untuk tujuan pengendalian.

Upload: riqi-astuti

Post on 22-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

akmen

TRANSCRIPT

Page 1: Standart Cost

STANDART COST ( BIAYA STANDAR ) Konsep Standart Cost : Manajement by Exception

Standart dapat didefenisikan sebagai alat ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja. Standart harga dan kualitas disusun oleh manajer bagi 3 (tiga) elemen input yang digunakan dalam proses produksi, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.Standart kuantitas menunjukan beberapa banyak jumlah bahan baku, jam tenaga kerja, dan lain-lain yang digunakan dalam memproduksi 1 (satu) unit barang atau jasa.Standart harga menunjukan jumlah harga input-input yang digunakan dalam proses produksi.Jika kuantitas atau harga input yang terjadi melebihi standart yang telah ditetapkan oleh manajemen, perhatian manajemen akan terarah pada perbedaan harga atau kuantitas tersebut dan, memfokuskan usaha-usaha kearah perbaikan. Proses ini dikenal dengan konsep Management by Exception.Management by exception (pengelolaan berdasarkan penyimpangan) menggunakan anggapan bahwa supaya manajer dapat mengelola dan mengendalikan aktivitas organisasi secara efektif, mereka harus memusatkan perhatian kepada bidang-bidang yang didalamnya terdapat penyimpangan hasil sesungguhnya standart yang telah ditetapkan. Anggapan ini didasarkan atas alasan bahwa dengan melakukan pengelolaan berdasarkan penyimpangan, organisasi dapat memanfaatkan waktu manajemen yang sangat berharga, serta memusatkan perhatian manajemen kearah perbaikan dalam organisasi.

Standar Unit Biaya standar unit untuk suatu input tertentu bergantung pada standar kuantitas dan standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output. Standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar untuk jumlah input yang digunakan. Biaya standar unti dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar ini: Standar Kuantitas x Standar Harga.Standar umunya diklasifikasikan sebagai sesuatu yang ideal dan sesuatu yang saat ini dapat tercapai. Standalr ideal membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat dicapai jika segala sesuatu beropersi secara sempurna.Perencanaan dan pengendalian Sistem perhitungan biaya stansar memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel yang merupakan kunci bagi sistem perencanaandan pengendalian yang baik. Sistem ppengendalian anggaran membandingkan biaya aktual dengan dengan biaya yang dianggarkandengan menghitung variansi, yaitu perbedaan antarabiaya aktual dan biaya biaya yang direncanakan untuk tingkat aktivitas aktual.Perhitungan Harga pokok produk Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga biaya produksi: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Sebagai contoh, jika proses perhitungan biaya meggunakan perhitungan biaya standar untuk membebankan biaya produk, biaya per unit untuk tiap kategori biaya per unit setara tidak perlu dihitung lagi. Suatu biaya per unit standar akan muncul pada tiap kategori. Suatu proses sistem perhitungan biaya standar biasanya akan mengikuti perhitungan unit setara dari pendekatan FIFO, yaitu unti setara kerja saat ini dihitung. Dengan menghitung unit setara kerja saat ini, biaya produksi aktual dapat dibandingkan dengan biaya standar untuk tujuan pengendalian.Perusahaan Manufaktur umumnya memiliki sistem standar biaya yang maju terkait dengan standar-standar yang mencakup bahan baku, tenga kerja, dan overhead yang dikembangkan secara terperinci untuk setiap produk yang berlainan. Standar ini terdapat pada kartu standar biaya ( standard cost card) yang tersedia bagi manajer dengan informasi yang berhubungan dengan input yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit dan biayanya.Standar adalah tolak ukur atau norma dalam pengukuran kinerja. Standar ditetapkan untuk kuantitas dan biaya input yang dibutuhkan untuk memproses barang atau menyediakan jasa.

Sistem biaya standar memiliki beberapa keuntungan, yaitu:1. Penggunaan biaya standar adalah elemen kunci dalam pendekatan manajemen dengan pengecualian sejauh

biaya tersebut tetap ada dalam standar manajer dapat memusatkan perhatian pada hal lain ketika biaya ada secara signifikan keluar dari standar, maka manajer diperingatkan bahwa mungkin ada masalah yang memerlukan perhatian. Pendekatan ini membantu manajer memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting.

2. Sejauh standar tersebut dipandang wajar oleh karyawan, maka standar tersebut dapat meningkatkan nilai ekonomi dan efisiensi. Selain itu, standar merupakan tolak ukur yang dapat digunakan oleh individu untuk mengukur kinerjanya.

3. Biaya standar dapat bmenyederhanakan pembukuan. Selain pencatatan biaya aktual untuk tiap-tiap pekerjaan, biaya standar untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead dapat dibebankan ke tiap-tiap pekerjaan.

Page 2: Standart Cost

4. Biaya standar secara alamiah sesuai untuk penerapan sistem integrasi “akuntansi pertanggungjawaban” standar tersebut menetapkan berapa biaya yang seharusnya, siapa yang bertanggungjawab dan apakah biaya aktual terkendali.

Biaya Produk StandarDalam perusahaan manufaktur, biaya standar per unit adalah jumlah biaya standar untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Lembar biaya standar (standar cost sheet) memberikan perincian yang mendasari biaya standar per unit.Lembar biaya standar juga menunjukkan kuantitas tiap input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi satu unit output. Standar kuantitas unit dapat digunakan untuk menghitung jumlah total input yang dimungkinkan untuk output aktual. Penghitungan ini adalah komponen inti dalam penghitungan variansi efisiensi. Seorang manajer seharusnya dapat menghitung kuantitas standar bahan baku yang diizinkan (standar quantity of materials allowed-SQ) dan jam standar yang diizinkan (standar hous allowed-SH) untuk output aktual. Penghitungan ini harus dilakukan untuk tiap kelas bahan baku langsung dan tiap kelas tenaga langsung.

Sebagai contoh, anggaplah 100.000 bungkus keripik jagung diproduksi selama minggu awal Maret. Berapa banyak jagung kuning yang seharusnya digunakan untuk output aktual 100.000 bungkus? Standar kuantitas unit adalah 18 ons jagung kuning tiap bungkus. Untuk 100.000 bungkus, kuantitas standar jagung kuning yang diizinkan dihitung sebagai berikut.

SQ = Standar kuantitas unit x Output aktual = 18 x 100.000 = 1.800.000 onsPenghitungan jam tenaga kerja langsung standar yang diizinka dapat diilustrasikan dengan menggunakan operator mesin. Misalkan biaya standar kuantitas unit adalah 0,0008 jam per bungkus yang diproduksi. Jadi, jika 100.000 bungkus diproduksi, standar jam yang diizinkan adalah sebagai berikut. SH = Standar unit tenaga kerja x Output aktual = 0,0008 x 100.000 = 80 jam tenaga kerja langsung

Struktur Sistem Akuntansi Biaya Standar (The Structur of a Standard Cost Accounting System).1. Pembelian Bahan Mentah (purchasing Raw Materials) Dalam sistem akuntansi biaya standar, inventaris

bahan mentah dan persediaan dilengkapi suatu catatan dari seluruh bahan mentah (kuantitas aktual tersedia) pada biaya standar.

2. Penggunaan Bahan Mentah (using Raw Materials) Dalam sistem akuntansi biaya standar, perkiraan inventaris bahan mentah dan persediaan merupakan akuntansi biaya standar dari bahan mentahyang telah dibeli.karena itu perkiraan ini selalu didebet dan di kredit untuk biaya standar per unit.

3. Pencatatan Upah Tenaga Kerja (Recording the Factory Payroll) Upah tenaga kerja aktual, termasuk tenaga kerja langsung dan tak langsung.

Menyusun Standart CostMenyusun standart cost adalah lebih mengarah pada suatu seni dibandingkan suatu ilmu pengetahuan. Penyusunan tersebut membutuhkan gabungan keahlian dari berbagai pihak yang berkompeten terhadap harga dan kualitas input. Orang-orang yang terlibat antara lain: akuntan manajemen, agen pembelian, industrial engineer, pengawas produksi, manajer inti, dan pekerja pabrik yang bersangkutan.Awal pekerjaan menyusun standart cost adalah berdasarkan pengalaman masa lalu. Dalam hal ini peran akuntan manajemen sangat besar untuk menyiapkan data karakteristik biaya pada aktivitas masa lalu pada setiap level operasi. Standart biaya bagi masa yang akan datang harus disesuaikan terhadap adanya perubahan pola perokonomian, perubahan karakteristik permintaan dan penawaran, dan perubahan teknologi. Pengalaman masa lalu untuk hal-hal tertentu bisa saja mengandung in-efficiencies, dan jika bisa diidentifikasi, data untuk masa yang akan datang bisa disesuaikan.

Ideal vs Practical StandartStandart dapat dikategorikan dalam 2 (dua) jenis: Ideal Standart (standart ideal)

Standart ini hanya bisa dicapai dalam kondisi yang sempurna. Dalam penerapan standart ini tidak ada kerusakan mesin ataupun interupsi dalam pekerjaan. Pencapaian standart ini hanya bisa dilakukan oleh pekerja yang sudah terlatih dengan baik dan bekerja dengan efisiensi 100%. Beberapa manajer beranggapan bahwa standart ini mempunyai nilai motivasi, dan beranggapan bahwa pencapaian standart semacam ini sangat sulit, akan tetapi standart tersebut dapat menjadi semacam alat untuk meningkatkan efisiensi dan usaha.

Practical Standart (standart praktis)

Page 3: Standart Cost

Practical standart dapat dikategorikan sebagi standart yang timbul “tight but attainable”. Pada standart semacan ini pencapaiannya dapat dilakukan oleh pekerja yang biasa.

Variance (selisih) dari practical standart dapat sangat berguna bagi manajemen, karana menggambarkan daviasi atau penyimpangan dari situasi bahwa perhatian manajemen dibutuhkan dalam hal tersebut. Lebih jauh lagi, practical standart mempunyai kegunaan lain, yaitu untuk mempredikdi cash flow dan perencanaan persediaan. Ideal standart tidak bisa digunakan untuk memprediksi cash flow ataupu perencanaan persediaan, karena tidak menggambarkan in-efficiency yang normal, dan karenanya jika digunakan dapat berakibat pada perencanaan dan proyeksi yang tidak realistis. Menyusun Standart Bahan Baku

Standart price/unit harga beli, ongkos angkut & discountStandart quantity/unit jumlah bahan baku yang digunakan membuat satu bahan satu unit produk jadi, sekaligus cadangan untuk kerusakan bahan, dan in-efficiency normal.Suatu dokumen bahan baku (Bill of Material) adalah suatu daftar yang menunjukan tipe dan kuantitas bahan baku yang dipakai untuk membuat satu unit produk jadi.

Menyusun Standart Tenaga KerjaStandart rate/jam upah /jam, bonus, pendapatan lain-lainStandart hour/unit waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit produk jadi.

Menyusun Standart BOPTarif standart BOP menggambarkan tariff BOP variable taksiran atau yang ditentukan dimuka.Sama dengan standart T.K standart rate/jam

Standart/unit Keuntungan dan Kelemahan Standart Cost

Dengan adanya konsep manajemen by exception akan membuat waktu manajemen lebih efisien, karena selama biaya yang terjadi masih dalam standart yang ditetapkan, maka tidak dibutuhkan waktu manajemen untuk memperhatikan hal tersebut. Dan apabila terjadi penyimpangan dari standart yang sudah ditetapkan, maka manajemen akan memperhatikan selisih tersebut, dan melakukan analisa.

Perencanaan kas & perencanaan persediaan lebih baik karena adanya standart cost. Standart cost memungkinkan diterapkannya akuntansi tanggung pertanggung jawaban, dimana

pertanggungjawaban terhadap pengendalian biaya dapat diberikan. Standart cost meningkatkan efisiensi didalam perusahaan.

Kelemahan Standart Cost Terdapat kesulitan untuk menentukan masa selisih yang signifikan (material) & mana yang tidak. Dengan hanya memfokuskan pada variance, informasi lain yang mungkin berguna, seperti misalnya trend

dapat tidak terdeteksi secara dini. Jika evaluasi kerja karyawan didasarkan pada analisa variance, atau prinsip penyimpangan (exception),

karyawan dapat menutupi kemungkinan selisih yang tidak menguntungkan supaya kinerja dinilai lebih baik.

Contoh : Standart bahan baku untuk 1 (satu) unit produk jadi adalah 3.0 pound/ unit dengan harga 4/pound. Perusahaan mencatat selama bulan juni dibeli 6,500 pound dengan harga 3.80/pound. Semua bahan baku yang dibeli digunakan untuk memproduksi produk jadi selama bulan juni. Perusahaan dapat menghasilkan 2,000 unit produk. ,Analisa variance bahan baku adalah sebagai berikut : (1) (2) (3) Actual Quality of Actual Quantity of input Standart Quantity allowed for Input at Actual price at Standart Price output at Standart Price (AQ X AP ) (AQ X SP ) (SQ X SP) 6.500 x 3.80 6,500 x 4 6,000 x 4Price Variance 1300 FQuantity Variance 2,000 UTotal Variance, 700 U*2,000 units x 3.0 pounds per unit= 6,000 poundsF = Favouriable (menguntungkan)U = Unfavourable (tdk menguntungkan)Perhitungan diatas terjadi jika semua bahan baku yang dibeli digunakan dalam proses produksi. Jika tidak semua bahan baku yang dibeli digunakan dalam proses produksi, perhitungannya dapat seperti contoh dibawah ini:Contoh :

Page 4: Standart Cost

Selama bulan juni dibeli 6,500 bahan baku. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi hanya 5,000 pound dan menghasilkan 1,600 unit produk jadi. (1) (2) (3) Actual Quality of Actual Quantity of input Standart Quantityallowed for Input at Actual price at Standart Price output at Standart Price (AQ X AP ) (AQ X SP ) (SQ X SP) 6.500 x 3.80 6,500 x 4 6,000 x 4 24,700 26,000 19,200 Price variance 1,300 F 5,000 x 4 = 20,000 Quantity variance 800 U 1,600 unit x 3.0 pound/unit = 4,800 poundTotal variance tidak bisa dihitug dalam kasus ini, karena jumlah bahan baku yang dibeli dan jumlah bahan baku yang digunakan dalam proses produksi tidak sama. Pengisolasian Selisih. Pada saat apa selisih harus diisolasi dan mendapatkan perhatian dari manajemen? Jawabannya adalah: lebih cepat lebih baik. Salah satu alasan mendasar penggunaan Standart Coat adalah untuk control biaya. Maka dari itu semakin cepat penyimpanan atau selisih dari standart menjadi perhatian manajemen, semakin cepat pula masalah dapat di evaluasi dan diperbaiki. Jika waktu yang berlalu sudah cukup lama sebelum selish dihitung, kelebihan biaya yang seharusnya bisa dikontrol akan terakumulasi hingga sampai pada yang akan membahayakan keuntungan perusahaan. Penggunaan Standart Cost – Variance Tenaga Kerja Langsung

Contoh :Standart tenaga kerja untuk 1(satu) unit produk jadi adalah 2.5 unit jam,unit dengan upah 14 jam. Perusahaan mencatat selama bulan juni dikeluarkan Biaya Tenaga Kerja sebesar 74,250 untuk jam kerja sebanyak 5,400 jam, dengan upah rata-rata perjam sebesar 13.75. perusahaan dapat menghasilkan 2,000 unit produk.

(1) (2) (3) Actual Quality of Actual Quantity of input Standart Quantity allowed for Input at Actual price at Standart Price output at Standart Price (AH X HR ) (AH X SR ) (SH X SR) 5.400 x 13.75 5,400 x 14 5,000 x 14 74,250 75,600 70,000Rate Variance 1,350 FEfficiency Variance 5,600 UTotal Variance, 4,250 U*2,000 units x 2.5 hour per unit =5,000 hoursF = Favourable ( Menguntungkan )U = Unfavourable ( Tdk menguntungkan) Penggunaan Standart Cost – Variance Overhead Pabrik

Contoh : Standart tenaga kerja untuk 1(satu) unit produk jadi adalah 2.5 unit jam,unit dengan upah 3 jam. Menjadi sebesar 7,5/ unit. Perusahaan mencatat selama bulan juni dikeluarkan Biaya overhead pabrik sebesar 15,390 untuk jam kerja sebanyak 5,400 jam. Perusahaan dapat menghasilkan 2,000 unit produk.

(1) (2) (3)Actual Quality of Actual Quantity of input Standart Quantity allowed forInput at Actual price at Standart Price output at Standart Price(AH X HR ) (AH X SR ) (SH X SR)15,390 5,400 x 3 5,000 x 3 16,200 15,000Spending Variance, 180 FEfficiency Variance, 1,200 UTotal Variance, 390 U*2,000 units x 2.5 hour per unit =5,000 hoursF = Favourable ( Menguntungkan )U = Unfavourable ( Tdk menguntungkan) Analisa varians adalah alat untuk menerapkan konsep management by exception. Konsep ini menggambarkan bahwa perhatian manajemen harus diarahkan pada bagian organisasi dimana terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana. Karena sempitnya waktu yang dimiliki oleh manajer, maka setiap waktu harus dimanfaatkan

Page 5: Standart Cost

seefektif dan seefisien mungkin, dan usaha dan waktu sebaiknya dihabiskan untuk bagian organisasi dimana hal-hal yang terjadi sesuai dengan rencana. Standart yang dbicarakan pada bagian ini menggambarkan rencana manajemen. Jika semua berjalan dengan lancer, biaya produksi diharapkan akan terjadi sesuai dengan yang telah diperkirakan dan ditetapkan oleh manajemen. Jika yang terjadi sudah sesuai dengan yang diperkirakan/ ditetapkan, manajemen dapat mengalihkan perhatian pada hal lain. Akan tetapi jika yang terjadi adalah sebaliknya, suatu signal datang pada manajer yang menandakan bahwa penyimpangan telah terjadi, dalam bentuk selisih.Varians HargaRumus untuk menghitung varians harga adalahVarians harga = ( Harga Input Aktual – Harga Input yang dianggarkan) x Kuantitas Input Aktual Analisis Variansi: Deskripsi Umum

Total variansi anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang direncanakan. Total Variansi = (AP x AQ) – (SP x SQ)Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar, total variansi dibagi menjadi variansi harga dan penggunaan. Variansi harga (tarif) adalah perbedaan antara harga aktual dan harga standar per unit dikalikan jumlah input yang digunakan: (AP – SP) AQ. Variansi penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input aktual dan input standar dikalikan dengan standar harga per unit input: (AQ – SQ) SP. Menunjukkan total variansi adalah jumlah variansi harga dan penggunaan merupakan hal mudah. Total variansi = Variansi harga + Variansi penggunaan = (AP – SP)AQ + (AQ – SQ)SP = [( AP x AQ) – (SP x AQ)] + [(SP x AQ) – (SP – SQ)] = (AP x AQ) – (SP x AQ) + (SP x AQ) – (SP x SQ) = (AP x AQ) – (SP x SQ) Variansi yang tidak menguntungkan (Unfavorable – U) muncul ketika harga aktual atau penggunaan input lebih banyak daripada standar harga atau penggunaan. Ketika hal berlawanan yang muncul, variansi yang menguntungkan (Favorable – F) diperoleh. Baik atau buruknya variansi itu bergantung pada penyebab munculnya mereka. Penentuan penyebabnya mensyaratkan para manajer untuk melakukan beberapa penyelidikan. Analisis Variansi: Bahan Baku dan Tenaga KerjaTotal variansi mengukur perbedaan antara biaya aktual bahan baku dan tenaga kerja, serta biaya yang dianggarkan untuk tingkat aktivitasaktual. Untuk mengilustrasikannya, pertimbangkanlah data Bluechitos dari minggu pertama Maret.Produksi aktual 48.500 bungkus keripik jagungBiaya aktual jagung 780.000 ons seharga $0,0069 = $5.382Biaya aktual pengawas 360 jam seharga $7,35 = $2.646Pendekatan tiga cabang atau pendekatan rumus dapat digunakan untuk menghitung harga bahan baku dan variansi penggunaan.Variansi Harga Bahan Baku: Pendekatan Rumus Variansi harga bahan baku dapat dihitung secara terpisah. Variansi harga bahan baku (material price variance – MPV) mengukur perbedaan antara berapa biaya yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa biaya yang secara aktual dibayar. Berikut rumus untuk penghitungan varuiansi ini. MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ)Atau secara faktor, kita memiliki: MPV = (AP – SP) AQAP = Harga aktual per unitSP = Harga standar per unitAQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunakan.Penghitungan Variansi Harga Bahan Baku. Bluechitos membeli dan menggunakan 780.000 ons jagung kuning pada minggu pertama Maret. Harga pembelian $0,0069 per ons. Jadi, AP adalah $0,0069, AQ adalah 780.000 ons, dan SP adalah $0,0060. Dengan menggunakan informasi ini, variansi harga bahan baku dihitung sebagai berikut. MPV = (AP – SP)AQ = ($0,0069 - $0,0060) 780.000 = $0,0009 X 780.000 = $702 UPersentase SP x AQ = $702/$4.680 = 15%kuantitas, jarak sumber dari pabrikTanggung Jawab terhadap Variansi Harga Bahan Baku. Tanggung jawab terhadap pengendalian variansi harga bahan baku biasanya diemban oleh agen pembelian. Harga bahan baku kebanyakan memang diluar kendalinya. Namun, variansi harga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti kualitas, diskon kuantitas, jarak sumber dari pabrik, dan lain-lain.

Page 6: Standart Cost

Analisis Variansi Harga Bahan Baku. Langkah pertama dalam analisis variansi adalah memutuskan signifikan atau tidaknya variansi. Jika dinilai tidak signifikan, langkah lebih jauh tidak diperlukan.Waktu Penghitungan Variansi Harga. Variansi harga bahan baku dapat dihitung pada satu dari dua poin:1. ketika bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi, atau2. Ketika bahan baku dibeli.Jika variansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, AQ perlu didefinisikan sebagai kuantitas aktual input yang dibeli daripada bahan baku yang digunakan secara aktual. Karena bahan baku yang dibeli dapat berbeda dari bahan baku yang digunakan, keseluruhan variansi anggaranbahan baku tidak harus jumlah variansi harga bahan baku dan variansi bahan baku yang digunakan.Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung: Pendekatan Rumus. Variansi penggunaan bahan baku (materials usage variance – MUV) mengukur perbedaan antara bahan baku langsung secara aktual digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya digunakan untuk output aktual. Berikut rumus untuk menghitung variansi ini.MUV = (SP x AQ) – (SP x SQ)Atau dengan pemfaktoran, kita akan mendapatkan rumus: MUV = (AQ – SQ)SPAQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakanSQ = kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktualSP = harga standar per unit· Variansi Tenaga Kerja LangsungVariansi Tarif Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus. Variansi tarif tenaga kerja (Labor rate variance – LRV) menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar.LRV = (AR x AH) – (SR x AH) Atau dengan pemfaktoran, kita akan mendapatkan rumus: LRV = (AR – SR)AH AR = tarif upah aktual per jam SR = tarif upah standar per jam AH = jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan.Variansi Efisien Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus. Variansi efisiensi tenaga kerja (Labor efficiency variance – LEV) mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan. LEV = (AH x SR) – (SH x SR)Atau kita akan mendapatkan rumus dengan pemfaktoran: LEV = (AH – SH)SR AH = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan SH = jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan SR = tarif upah standar per jam.