standar keselamatan angkutan...

33
Standar Keselamatan Angkutan Barang

Upload: letram

Post on 03-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

Standar Keselamatan Angkutan Barang

Page 2: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

i

Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................. iPrakata ...............................................................................................................................ii

1. Ruang Lingkup........................................................................................................... 12. Acuan Normatif .......................................................................................................... 13. Istilah Dan Definisi ..................................................................................................... 14. Komponen Keselamatan............................................................................................ 34.1. Peralatan................................................................................................................ 34.2. Sistem Penerangan................................................................................................ 84.3. Sistem Alat Kemudi .............................................................................................. 114.4. As Dan Suspensi.................................................................................................. 114.5. Ban Dan Pelek ..................................................................................................... 124.6. Rangka Dan Bodi ................................................................................................. 144.7. Efisiensi Rem ....................................................................................................... 154.8. Mesin / Transmisi ................................................................................................. 174.9. Sistem Bahan Bakar............................................................................................. 184.10. Sistem Kelistrikan................................................................................................. 184.11. Bak Muatan .......................................................................................................... 184.12. Cara Pemuatan Barang........................................................................................ 194.13. Tata Cara Pengangkutan...................................................................................... 214.14. Sepeda Motor Roda Dua Dengan Rumah Rumah.............................................. 2174.15. Sepeda Motor Roda Tiga Untuk Angkutan Barang ............................................... 23

Lampiran.......................................................................................................................... 25Bibliografi......................................................................................................................... 31

Page 3: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

ii

Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar Keselamatan Angkutan Barang, merupakanstandar baru dan dibuat dengan tujuan sebagai acuan dalam pemeriksaan kendaraanyang terkait dengan keselamatan.

Standar ini merupakan standar komponen kendaraan yang terkait dengan kelaikan jalankendaraan angkutan barang meliputi peralatan, sistem penerangan, sistem kemudi, asdan suspensi, ban dan pelek, rangka dan bodi, efisiensi rem, mesin/transmisi, sistembahan bakar dan sistem kelistrikan.

Page 4: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

1 dari 30

Standar Keselamatan Kendaraan Angkutan Barang

1. Ruang lingkup

Standar keselamatan ini menetapkan standar komponen kendaraan yang terkait dengankelaikan jalan angkutan barang umum di jalan yang terdiri dari mobil barang N1, N2, N3, O1,O2, O3 dan O4 meliputi peralatan, sistem penerangan, sistem kemudi, as dan suspensi, bandan pelek, rangka dan bodi, efisiensi rem, mesin/transmisi, sistem bahan bakar dan sistemkelistrikan, sepeda motor L5 sebagai angkutan barang dan cara pemuatan barang.

2. Acuan normatif

SNI 7400: 2008, Cara Pengujian Klakson Untuk Kendaraan Bermotor.SNI 7520:2009, Penghapus Kaca (Wiper) Untuk Kendaraan Bermotor Kategori M, N dan O.SNI 2770.1.2009, Kaca Spion Untuk Kendaraan Bermotor Kategori M Dan N.SNI 2770.2.2009, Kaca Spion Untuk Kendaraan Bermotor Kategori L.SNI 15-0048-2005, Kaca Pengaman Diperkeras Untuk Kendaraan Bermotor.SNI 15-1326-2005, Kaca Pengaman Berlapis (Laminated Glass) Untuk Kendaraan Bermotor.SNI No 7403 : 2008, Pengujian Tingkat Ketelitian Speedometer.SNI 7404:2008, Segitiga Peringatan.SNI 09 -2664- 1992, Kunci Roda Untuk Kendaraan Bermotor.SNI 1811:2007, Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua.SNI 06-0098-1987, Ban Mobil Barang.SNI 7522:2009, Perlengkapan Perisai Kolong Bagian Belakang Untuk Kendaraan BermotorKategori N2,N3, O3 dan O4.

3. Istilah dan definisi

3.1. Angkutan barang di jalanmobil barang yang merupakan kendaraan bermotor selain dari yang termasuk dalam sepedamotor, mobil penumpang dan mobil bus dan diperuntukan untuk mengangkut barang, bahanberbahaya, barang khusus, peti kemas dan alat berat. Angkutan barang di jalanmenggunakan kendaraan kermotor jenis mobil barang meliputi mobil bak muatan terbuka,mobil bak muatan tertutup, mobil tangki dan mobil penarik

3.2. Bak muatansemua bentuk konstruksi bak muatan untuk angkutan barang yang bersifat padat, cair, ataugas yang terpasang pada landasan Kendaraan Bermotor.

3.3. Barang umumbahan atau benda selain dari bahan berbahaya, barang khusus, peti kemas dan alat beratyang terdiri dari :1). Muatan umum;2). Muatan logam;3). Muatan kayu;4). Muatan yang dimasukkan ke palet;5). Pengangkutan kendaraan dengan cara bertingkat;6). Kendaraan dengan tutup gorden samping;7). Kaca lembaran.

Page 5: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

2 dari 30

3.4. JBBJumlah Berat Yang Diperbolehkan yang selanjutnya disebut JBB adalah berat maksimumkendaraan bermotor berikut muatannya yang diperbolehkan menurut rancangannya.

3.5. JBIJumlah Berat Yang Diizinkan yang selanjutnya disebut JBI adalah berat maksimumkendaraan bermotor berikut muatannya yang diizinkan berdasarkan kelas jalan yang dilalui.

3.6. JBKBJumlah Berat Kombinasi Yang Diperbolehkan yang selanjutnya disebut JBKB adalah beratmaksimum rangkaian kendaraan bermotor berikut muatannya yang diperbolehkan menurutrancangannya.

3.7. JBKIJumlah Berat Kombinasi Yang Diizinkan yang selanjutnya disebut JBKI adalah beratmaksimum rangkaian kendaraan bermotor berikut muatannya yang diizinkan berdasarkankelas jalan yang dilalui.

3.8. Mobil barang bak muatan terbukamobil barang yang memiliki bak muatan terbuka, misalnya dump truck, non dump truck,flat deck, double cabin (Mobil Barang kabin ganda).

3.9. Mobil barang bak muatan tertutupmobil barang yang memiliki bak muatan tertutup misalnya box, wing box, box freezer,mobil barang kabin ganda.

3.10. Mobil barang kabin gandakendaraan bermotor yang dirancang memiliki 2 (dua) baris tempat duduk pengemudi danpenumpang dengan ruang barang yang terpisah secara permanen dan/atau tidakpermanen oleh dinding atau sekat.

3.11. Mobil barang kategori N1kendaraan bermotor beroda empat atau lebih yang digunakan untuk angkutan barang danmempunyai JBB atau Gross Vehicle Weight (GVW) sampai dengan 3.500 kilogram.

3.12. Mobil barang kategori N2kendaraan bermotor beroda empat atau lebih yang digunakan untuk angkutan barang danmempunyai JBB atau Gross Vehicle Weight (GVW) lebih dari 3.500 Kilogram tetapi tidaklebih dari 12.000 kilogram.

3.13. Mobil barang kategori N3kendaraan bermotor beroda empat atau lebih yang digunakan untuk angkutan barang danmempunyai JBB atau Gross Vehicle Weight (GVW) lebih dari 12.000 kilogram.

3.14. Mobil barang kategori O1kendaraan bermotor penarik untuk Kereta Gandengan atau Kereta Tempelan dengan JBKBatau Gross Combination Weight (GCW) tidak lebih dari 750 Kilogram.

3.15. Mobil barang kategori O2kendaraan bermotor penarik untuk kereta gandengan atau kereta tempelan dengan JBKBatau Gross Combination Weight (GCW) lebih dari 750 Kilogram tetapi tidak lebih dari 3.500kilogram.

Page 6: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

3 dari 30

3.16. Mobil barang kategori O3kendaraan bermotor penarik untuk kereta gandengan atau kereta tempelan dengan JBKBatau Gross Combination Weight (GCW) lebih dari 3.500 Kilogram tetapi tidak lebih dari10.000 kilogram.

3.17. Mobil barang kategori O4kendaraan bermotor penarik untuk kereta gandengan atau tempelan dengan JBKB atauGross Combination Weight (GCW) lebih dari 10.000 kilogram.

3.18. Opasitasperbandingan tingkat penyerapan cahaya oleh asap yang dinyatakan dalam satuan persen

4. KOMPONEN KESELAMATAN

4.1. PERALATAN

4.1.1. PENGHAPUS KACA DEPAN

1. Penghapus kaca depan berfungsi untuk membersihkan kaca depan bila kotor karena airdan debu yang dapat mengganggu pandangan pengemudi. Penghapus kaca depanterdiri dari beberapa elemen sistem yang meliputi motor penggerak, poros lengan(wiperlink), lengan (arm) dan penghapus (blade).

2. Persyaratan penghapus kaca depan :a. Paling sedikit berjumlah 1 (satu) buah dipasang di bagian kaca depan;b. Dilengkapi alat penyemprot air ke kaca; danc. Digerakkan secara mekanis dan/atau elektronis.

3. Penghapus kaca depan dapat dapat membersihkan kaca depan dengan cukup luassehingga pengemudi mempunyai pandangan yang jelas ke jalan.

4. Persyaratan mutu penghapus kaca depan:a. Konstruksi, bentuk dan dimensi penghapus kaca harus sesuai dengan ketentuan

sebagai berikut:- Lengan (arm) dan penghapus harus dapat di gabungkan/dirakit oleh klip dengan

mudah.- Lengan harus mampu digabungkan dengan poros pada kepala lengan dan juga

konstruksi harus dapat dipasang dan dibuka dengan mudah.- Lengan dan penghapus harus dapat dipasang tanpa adanya kelonggaran, celah,

deformasi dan baik selama digunakan.b. Tampak luar penghapus kaca harus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

- Bagian logam dan permukaan luar harus halus dan bebas dari goresan, retak,karat dan cacat lainnya yang membahayakan atau merugikan dalampenggunaan.

- Komponen yang diberi pelapisan seluruh permukaan harus terlapis sehinggatidak ada permukaan yang terbuka dan kelihatan permukaan aslinya, bebas darikerusakan pelapisan, goresan tajam, dan kerusakan lainnya yang merugikandalam penggunaan.

- Permukaan lengan dan dudukan karet penghapus harus bebas daribenjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnyayang merugikan.

c. Pergerakan lengan dan penghapus harus halus/lancar dan bebas dari getaran yangluar biasa dan tidak menimbulkan bunyi yang tidak normal.

d. Pada lengan dan dudukan karet penghapus yang diberi pelapisan dan pengecatanharus bebas dari korosi yang merugikan terhadap sistem mekanis, tidak ada bagianyang membengkak/melepuh atau terkelupas dan pada hasil pelapisan ataupengecatan tidak terjadi perubahan warna.

Page 7: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

4 dari 30

e. Lengan dan dudukan karet penghapus yang terbuat dari baja tahan karat harusbebas korosi yang merugikan pada sistem mekanis, juga bagian dudukan (fitting)

4.1.2. KLAKSON

1. Persyaratan klakson:a. Klakson harus mengeluarkan bunyi dan dapat digunakan tanpa mengganggu

konsentrasi pengemudi.b. Suara klakson paling rendah 83 (delapan puluh tiga) desibel atau dB (A) dan paling

tinggi 118 (seratus delapan belas) desibel atau dB (A).2. Ambang batas suara klakson diukur pada jarak 2 meter di depan kendaraan.

4.1.3. KACA SPION

1. Setiap kendaraan bermotor menggunakan beberapa kaca spion sekaligus untukmemperluas pandangan dan mengurangi titik buta pengemudi. Pada mobil barang Ni,N2, N3, O1,O2, O3 dan O4, spion dipasang pada:a. Tengah di atas dashboardb. Pada pintu ataupun fender kiri dan kanan

2. Persyaratan kaca spion :a. Berjumlah 2 (dua) buah atau lebih;b. Dibuat dari kaca atau bahan lain yang dipasang pada posisi yang dapat

memberikan pandangan ke arah samping dan belakang dengan jelas tanpamengubah jarak dan bentuk objek yang terlihat.

3. Persyaratan pemasangan:a. Harus terpasang kokoh pada kendaraan bermotor.b. Dapat diatur secara vertikal dan horizontal sesuai keinginan pengemudi.c. Bebas dari tepian yang tajam sehingga tidak membahayakan.d. Untuk kaca spion dalam harus mampu mencakup seluruh pandangan ruangan

kendaraan bermotor4. Nilai cembung radius bidang pantul (r) kaca spion dalam dan kaca spion luar tidak boleh

kurang dari 1200 mm.5. Persyaratan dimensi: panjang (“a”) > 70 mm dan lebar (“b”)=70 mm.

4.1.4. PANDANGAN KE DEPAN

1. Pandangan ke depan termasuk seluruh ruang meliputi 1800 di sebelah kiri pengemudisampai 1800 di kanan pengemudi

2. Harus dihindari gangguan pandangan ke depan yaitu pengurangan pandangan yangdisebabkan oleh alat–alat tambahan, yakni lapisan film atau tempelan berwarna, kecualipengurangan pandangan yang tidak berarti.

3. Pengemudi harus dapat memandang tanpa halangan sampai 50 di atas garis horizontalpada tinggi mata pengemudi.

4. Tempelan lapisan film hanya diijinkan di luar area pandangan

Page 8: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

5 dari 30

Gambar 1 - Spesifikasi Area Pandangan Ke Depan Pengemudi

4.1.5. KACA PENAHAN SINAR

1. Kaca Penahan Sinar terdiri atas kaca depan, kaca belakang, dan jendela KendaraanBermotor dan Kereta Gandengan.

2. Persyaratan kaca penahan sinar:a. Tahan goresan;b. Bening dan tidak mudah pudar;c. Tidak membahayakan apabila kaca pecah; dand. Tidak mengganggu penglihatan pengemudi.e. Mempunyai tingkat kegelapan tertentu.

3. Jenis kaca :a. Kaca pecah seribu (temperred glass /temperlite).

Jenis ini digunakan untuk kaca samping dan belakang mobil, khusus untukkendaraan bus jika terjadi keadaan darurat, kaca samping jenis ini mudahdipecahkan dengan alat pemecah kaca sebagai standar keselamatan. Kaca jenisini relatif sulit dipecahkan, karena memiliki kekuatan tiga kali lebih kuat dari kacabiasa, namun akan mudah pecah berkeping seperti kristal jika tertembus bendatajam. Kaca pecah seribu yang digunakan harus merupakan kaca SNI.

b. Lamisave (Laminated glass)Kaca jenis laminated glass digunakan untuk kaca bagian depan kendaraanbermotor agar jika terjadi benturan keras pecahan kaca tidak berhamburanterutama di area anggota badan karena pecahan kaca menempel pada lembaranfilm. Bentuk pecahan pada kaca jenis ini biasanya terkonsentrasi di daerahbenturan saja. Kaca jenis laminated glass dapat menahan sinar ultra violet hingga96%. Kaca lamisave yang digunakan harus merupakan kaca SNI.

4.1.6. ALAT-ALAT PENGENDALIAN

1. Alat-alat pengendalian adalah alat-alat yang berfungsi untuk membantu pengemudimengoperasikan instrumen kendaraan melalui tempat duduk pengemudi (ruangpengemudi). Alat alat tersebut terdiri dari :a. Lingkar kemudi, biasanya pada lingkar kemudi terdapat tombol klakson.b. Tuas pemindahan gigi tramsmisi kecepatan baik transmisi manual atau otomatik.c. Tombol / knob lampu lampu, terdiri dari lampu besar bail high beam maupun low

beam, lampu arah, lampu kecil, lampu posisi depab dan belakang dan lain lain.d. Tuas rem parkire. Tombol tombol tambahan seperti tombol penghapus kaca dan air pembasuh kaca

dan pintu otomatisf. Perlengkapan tambahan, misalnya GPS (Global Position System), audio, layar dari

Page 9: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

6 dari 30

kamera untuk mundur dan lain lain.g. Pedal pedal antara lain pedal rem, pedal kopling dan pedal akselerasi.

2. Bentuk alat-alat pengendalian harus ergonomik, bulat dan tidak tajam pada bagiantepinya serta harus mudah dijangkau sehingga mudah dioperasikan oleh pengemudi.

4.1.7. LAMPU INDIKASI

1. Lampu indikasi berfungsi membantu pengemudi untuk mengetahui operasi lampu-lampupenerangan dan kondisi kendaraan melalui dash board

2. Posisi lampu lampu indikator harus mudah dilihat oleh pengemudi, diberi warna tertentudan dilengkapi dengan simbol simbol tertentu (Tabel 1)

Tabel 1 - Warna dan Simbol Lampu IndikasiKeterangan Warna Simbol

Lampu utama atas Biru atau hijau

Lampu arah Hijau

Lampu darurat Merah

Sabuk Keselamatan Merah

Level bahan bakar Kuning

Tekanan oli mesin Merah

Temperatus mesin Merah

Pengisian battery Merah

Malfungsi sistem rem Merah

Tekanan rem angin Merah Type optional

Malfungsi ABS Kuning

Keausan rem Merah Opsional

4.1.8. SPEEDOMETER

1. Speedometer adalah alat pengukur kecepatan pada kendaraan bermotor yang terletakpada panel alat alat pengendalian di ruang kemudi sehingga mudah dibaca baik padakondisi siang maupun malam hari. Pengukur kecepatan sebagaimana dimaksud adalahberupa alat penunjuk kecepatan mekanik dan/atau alat penunjuk kecepatan elektronik.

2. Akurasi alat penunjuk kecepatan diukur menggunakan alat pengukur kecepatan padakecepatan tertentu yang memberikan hasil pengukuran yang sama antara alat ujidengan alat penunjuk kecepatan. Dalam hal hasil pengukuran tidak sama dengan alatpenunjuk kecepatan dapat diberikan batas toleransi.

3. Keakurasian speedometer diukur pada kecepatan 40 Km/jam dengan nilaipenyimpangan -10% hingga +15% atau 36 Km/jam hingga 46 Km/jam pada penunjukpengukuran.

4.1.9. PERLENGKAPAN

Perlengkapan kendaraan meliputi ban cadangan, segitiga pengaman, dongkrak, pembukaroda, helm dan rompi pemantul cahaya bagi pengemudi kendaraan bermotor beroda empat

Page 10: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

7 dari 30

atau lebih yang tidak memiliki rumah-rumah serta peralatan pertolongan pertama padakecelakaan.1. Sabuk Keselamatan

Sabuk Keselamatan adalah sebuah alat untuk menahan seorang penumpangkendaraan bermotor agar tetap di tempat apabila terjadi tabrakan, atau apabila bilakendaraan itu berhenti mendadak. Pada prinsipnya digunakan untuk menyesuaikansupaya tempat duduk menghadap ke depan dan melindungi pemakainya dari luka-lukaakibat kecelakaan lalu lintas.1. Persyaratan tentang sabuk keselamatan sebagai berikut :

a. Paling sedikit berjumlah 3 (tiga) jangkar untuk tempat duduk pengemudi dantempat duduk penumpang paling pinggir di samping pengemudi serta palingsedikit berjumlah 2 (dua) jangkar untuk tempat duduk penumpang lainnya;

b. Tidak mempunyai tepi yang tajam; danc. Kepala pengunci harus dapat dioperasikan dengan mudah.

2. Sabuk keselamatan, terdiri dari komponen dan persyaratan komponen sebagaiberikut :1. Pita, terbuat dari bahan fiber seperti benang sintetis, nylon, polyster dan unylon

dengan konstruksi dapat dilipat, merupakan sabuk yang fleksible / lentur denganpermukaan yang licin dan halus, ditenun dengan rapi, tidak retak-retak danujungnya dibuat tidak mudah rusak.

2. Timang, terbuat dari bahan logam yang tahan korosi / karat atau bahan plastikyang kuat dan tahan panas.Konstruksi timang adalah mudah disambungkan dandilepaskan, permukaannya halus, ujungnya tidak tajam dan longgar. Timangharus dapat dibuka oleh satu tangan sipemakainya. Permukaan tombol tekanharus berwarna merah atau ditandai dengan tanda yang mudah dimengerti,dalam bahasa Inggris “PRESS” atau bahasa Indonesia “TEKAN”.

3. Pengatur Panjang, terbuat dari bahan plastik yang kuat dan tahan panas.Pengatur panjang, digunakan untuk menyesuaikan panjang pita sesuai dengantubuh sipemakai. Harus mampu disesuaikan dengan mudah dan tidakmenyebabkan pita menjadislip, Pengatur panjang harus berhubungan dengantimang, penyambung dan retraktor.

4. Penyambung, terbuat dari dari bahan logam yang tahan korosi / karat.Penyambung terdiri dari badan penyambung, dibutuhan sekrup, mur dan ring,yang digunakan secara bersama-sama dengan sabuk bawah dan atas padabadan mobil, Permukaannya licin tepinya tidak tajam dan bentuknya bagus, tidakmenyebabkan pita menjadi lepas.

Page 11: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

8 dari 30

Gambar 2 - Kelengkapan Sabuk Keselamatan

2. Ban CadanganBan cadangan harus memiliki ukuran yang sama dengan ban yang terpasang padaKendaraan tersebut. Ban cadangan dapat memiliki lebar tapak yang berbeda denganban yang terpasang pada kendaraan tersebut tetapi memiliki diameter keseluruhansama.

3. Segitiga PengamanSegitiga pengaman di dalam kendaraan paling sedikit berjumlah 2 (dua) buah sertaberwarna merah dan bersifat memantulkan cahaya.

4. DongkrakDongkrak paling sedikit harus mampu, mengangkat muatan sumbu sesuai denganmuatan sumbu terberat kendaraan Bermotor yang digunakan.

5. Pembuka RodaPembuka roda harus mampu membuka roda kendaraan dan tidak merusak komponenyang ada pada roda.

6. Helm dan Rompi Pemantul Cahaya Bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor BerodaEmpat atau lebih yang tidak memiliki Rumah-rumah. Helm adalah yang sesuai StandarNasional Indonesia. Sedangkan rompi pemantul cahaya harus mampu memantulkancahaya, kuat, dan tahan terhadap cuaca tertentu.

7. Peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.Peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan adalah meliputi :- Obat antiseptic.- Kain kassa.- Kapas. dan- Plester

4.2. SISTEM PENERANGAN

4.2.1. LAMPU UTAMA

Lampu utama terdiri atas lampu jauh dan lampu dekat. Persyaratan lampu utama adalah:a. Lampu utama dekat berwarna putih atau kuning muda;b. Lampu utama jauh berwarna putih atau kuning muda;c. Berjumlah 2 (dua) buah atau kelipatannya;d. Dipasang pada bagian depan kendaraan bermotor;e. Dipasang pada ketinggian tidak melebihi 1.500 (seribu lima ratus) milimeter dari

permukaan jalan dan tidak melebihi 400 (empat ratus) milimeter dari sisi bagian terluarkendaraan; dan

f. Dapat memancarkan cahaya paling sedikit 40 (empat puluh) meter ke arah depan untuklampu utama dekat dan 100 (seratus) meter ke arah depan untuk lampu utama jauh.

Page 12: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

9 dari 30

Gambar 3 - Jangkauan Penyinaran Lampu Utama

g. Jenis-jenis lampu kendaraan- Lampu halogen adakan sebuah lampu pijar dimana sebuah filamen wolfram disegel

di dalam sampul transparan kompak yang diisi dengan gas lembam dan sedikit unsurhalogen seperti iodin atau bromin.

- Lampu HID (High Intensity Discharge) atau lampu berdaya besar. HID (High IntensityDischarge) atau yang lebih dikenal dengan nama lampu Xenon mampumenghasilkan cahaya dengan tingkat intensitas yang tinggi.

- Lampu LED (Light Emitting Diode), jenis lampu ini bukannya lampu jenis filamenyang terbakar untuk menghasilkan sinar, tetapi sinar dihasilkan dari loncatan-loncatan elektron dari satu sisi ke sisi lainnya, karena tidak ada proses pembakaranfilamen maka lampu ini tidak menghasilkan panas sehingga tahan lama dan hematenergi

h. Apabila kendaraan lama ingin mengganti lampu Halogen menjadi HID haruslahmengganti secara keseluruhan perangkat lampu HID yang terdiri dari reflektor dan lensadepan lampu dan tidak diperbolehkan hanya mengganti bola lampunya saja karenareflektor ataupun lensa lampu yang dirancang untuk lampu halogen tidak sama denganyang digunakan untuk lampu HID, sehingga sinar yang dihasilkan akan tidak terarahdisebabkan karena titik fokus kedua lampu tersebut berbeda. Kondisi ini membahayakankendaraan yang datang dari arah berlawanan.

4.2.2. ARAH LAMPU

Persyaratan intensitas cahaya dan arah sinar lampu utama .:1. Intensitas yang dihasilkan oleh lampu untuk kendaraan bermotor adalah minimal 12000

candela2. Arah sinar lampu utama tidak lebih dari 0O34’ (nol derajat tiga puluh empat menit) ke

kanan dan 1O 09’ (satu derajat nol sembilan menit) ke kiri dengan pemasangan lampudalam posisi yang tidak melebihi 1,3% (persen) dari lampu pada saat tanpa muatan danpada saat bermuatan selisih antara ketinggian arah sinar.

4.2.3. LAMPU POSISI

1. Lampu posisi terdiri dari lampu posisi depan dan lampu posisi belakang.2. Persyaratan lampu posisi depan:

a. Lampu posisi depan berwarna putih atau kuning muda.b. Berjumlah 2 (dua) buah;c. Dipasang di bagian depan;d. Dapat bersatu dengan lampu utama dekat;

Page 13: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

10 dari 30

e. Dipasang pada sisi kiri dan kanan bagian depan kendaraan bermotor denganketinggian tidak melebihi 1.500 (seribu lima ratus) milimeter dan tidak menyilaukanpengguna jalan lain; dan tepi terluar permukaan penyinaran lampu posisi depan,tidak melebihi 400 (empat ratus) milimeter dari sisi bagian terluar Kendaraan.

3. Persyaratan lampu posisi belakang:a. Lampu posisi belakang berwarna merahb. Berjumlah genap;c. Dipasang pada ketinggian tidak melebihi 2.100 (dua ribu seratus) milimeter di

samping kiri dan kanan bagian belakang kendaraan dan harus dapat dilihat padamalam serta tidak menyilaukan pengguna jalan lain; dan

d. Tepi terluar permukaan penyinaran lampu posisi belakang tidak melebihi 400 (empatratus) milimeter dari sisi bagian terluar Kendaraan.

4.2.4. LAMPU REM

Persyaratan lampu rema. Berwarna merahb. Berjumlah paling sedikit 2 (dua) buah;c. Mempunyai kekuatan cahaya lebih besar dari lampu posisi belakang tetapi tidak

menyilaukan bagi pengguna jalan lain; dand. Dipasang pada sisi kiri dan kanan bagian belakang Kendaraan Bermotor dengan

ketinggian tidak melebihi 1.500 (seribu lima ratus) milimeter.

4.2.5. LAMPU MUNDUR

Persyaratan lampu mundur:a. Berwarna putih atau kuning mudab. Berjumlah paling banyak 2 (dua) buah;c. Dipasang pada sisi kiri dan kanan bagian belakang kendaraan bermotor dengan

ketinggian tidak melebihi 1.200 (seribu dua ratus) milimeter;d. Tidak menyilaukan pengguna jalan lain;e. Hanya menyala apabila penerus daya digunakan untuk posisi mundur; danf. Dilengkapi tanda bunyi mundur untuk kendaraan dengan JBB lebih dari 3.500 (tiga

ribu lima ratus) kilogram.

4.2.6. LAMPU ARAH / PERINGATAN

Persyaratan lampu arah:a. Berwarna kuning tua dengan sinar kelap-kelip;b. Berjumlah genap;c. Dapat dilihat pada waktu siang dan malam hari oleh pengguna jalan lain;d. Dipasang pada sisi kiri dan kanan bagian depan kendaraan bermotor dengan

ketinggian tidak melebihi 1.500 (seribu limaratus) milimeter; dane. Dipasang pada sisi kiri dan kanan bagian belakang kendaraan bermotor dengan

ketinggian tidak melebihi 1.500 (seribu lima ratus) milimeter.

4.2.7. REFLEKTOR MERAH

1. Reflektor Merah sering juga disebut mata kucing adalah alat pemantul cahaya yangberfungsi sebagai tanda/pemantul terhadap keberadaan sebuah kendaraan yangsedang parkir/diletakkan pada suatu tempat bila mana lampu-lampunya dimatikan.

2. Persyaratan reflektor merah :a. Ditempatkan pada sisi kiri dan kanan bagian belakang Kendaraan Bermotor

dipasang secara berpasangan.

Page 14: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

11 dari 30

b. Dapat dilihat oleh pengemudi Kendaraan lain yang berada di belakang Kendaraanpada malam hari dari jarak paling sedikit 100 (seratus) meter apabila pemantulcahaya tersebut disinari lampu utama Kendaraan di belakangnya.

c. Dipasang di bagian belakang Kendaraan Bermotor pada ketinggian tidak melebihi1.500 (seribu lima ratus) millimeter.

d. Tepi bagian terluar pemantul cahaya tidak melebihi 400 (empat ratus) milimeterdari sisi terluar Kendaraan.

4.3. SISTEM ALAT KEMUDI

1. Sistem alat kemudi pada sebuah kendaraan terdiri dari roda kemudi dan batang kemudi.2. Persyaratan sistem alat kemudi:

a. Dapat digerakkanb. Roda kemudi atau stang kemudi dirancang dan dipasang yang tidak membahayakan

pengemudi.3. Sistem alat kemudi dapat dilengkapi dengan tenaga bantu untuk membantu pengemudi

dalam mengendalikan kendaraan.4. Pengujian kinerja sistem kemudi adalah melalui pemeriksaan sudut bebas kemudi

(speling) dan side slip.

a. Sudut Bebas kemudi (Speeling )Batasan maksimum sudut bebas kemudi adalah 1/5 diameter roda kemudi. Batasanmaksimum sudut bebas kemudi yang diijinkan menurut ukuran diameter kemudi disajikanpada Tabel.

Tabel 2 - Sudut Bebas Kemudi Yang DiijinkanDiameter (mm) Sudut Bebas Kemudi

Maksimum (mm)300 60350 70400 80450 90500 100550 110600 120

b. Kincup Roda DepanKincup roda depan (side slip) adalah bergesernya lintasan roda kendaraan bermotor darijalur idealnya saat kendaraan berjalan. Hal ini terjadi akibat keselarasan roda yang tidaksempurna, baik roda depan atau belakang maupun roda kiri dan kanan. Ketidaksempunaankeselarasan sistem kemudi diakibatkan oleh keausan peralatan atau benturan kerassehingga dimensi dan posisi roda dapat bergeser.Kincup roda depan memiliki batas toleransi lebih kurang 5 (lima) milimeter per meter(mm/m). Kincup roda depan ini diukur pada kondisi tanpa beban, dengan kecepatan tidakmelebihi 5 kilometer per jam.

4.4. AS DAN SUSPENSI

4.4.1. SUMBU

Pemeriksaan sumbu dilakukan secara visual meliputi dudukan sumbu dengan pegas,keausan pada bantalan roda sumbu dan kelurusan sumbu.

Page 15: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

12 dari 30

4.4.2. PEGAS-PEGAS

Pegas dalam kendaraan bermotor terdiri dari beberapa jenis yaitu :1. Pegas daun (leaf spring), pegas ini sangat sederhana dan mampu terhadap beban

tinggi tetapi terbatas dari segi tinggi rendahnya anyunan.Proses pemeriksaan pegas daun dilakukan secara visual serta dilakukan pegas dipukuldan digoncang untuk mengetahui adanya kelonggaran yang terjadi pada karet sumbupenahan per (spring eye) yang disebut juga karet bushing per.

2. Pegas ulir (coil spring), bentuk dasar pegas ini seperti rumah keong sehingga disebutjuga per keong.Pemeriksaannya dilakukan secara visual terhadap pegas (tidak putus, seimbang kiridan kanan) dan karet karet penopang pegas (kondisi utuh, tidak pecah, tidak miring).

3. Pegas batang torsi, pegas jenis ini digunakan pada kendaraan bermotor ukuran kecildan sedang dan biasanya untuk pegas suspensi roda depan.Proses pemeriksaan dilakukan secara visual terhadap karet tumpuan batang torsi(kondisi utuh, tidak pecah, tidak miring).

4. Pegas udara (air spring, air suspension) merupakan bejana yang berisi gas nitrogenbertekanan dimana tekanan gas dapat diatur sehingga kekerasan pegas dapat diatur.Pegas ini masih jarang digunakan di Indonesia, cara pemeriksaannya dilakukan secaravisual dengan memeriksa adanya kebocoran pada bejana. Kondisi bocor diindasikandengan lampu indikator.

4.4.3. BANTALAN-BANTALAN RODA

Bantalan roda disebut juga bearing roda dipasaran disebut juga “laher”.Bantalan roda yang sudah aus akan berpengaruh pada keakurasian putaran roda. Rodaberputar tidak seimbang dan bergoyang sehingga nilai side slip akan menjadi besar.Pemeriksaan bantalan roda dilakukan secara visual dengan menggerakkan roda saat posisiberhenti. Jika terjadi gerakan relatif pada roda terhadap kendaraan maka bantalan tersebutdikatakan sudah aus/ rusak.

4.5. BAN DAN PELEK

Jenis Ban:1. Ban Radial

Ban jenis ini mempunyai anyaman benang (carcass) yang melintang 90 derajat darigaris tengah ban dan sabuk dengan bentuk demikian membatasi pergerakan tapakban.

2. Ban biasBan jenis ini mempunyai anyaman benang secara diagonal dari garis tengah ban.

3. Ban vulkanisir, yaitu ban luar yang telapaknya telah habis terpakai tetapi anyamanbenang karkasnya masih bagus kemudian dipabrikasi kembali dengan memperbaruitelapak bannya. Ban vulkanisir dapat digunakan maksimum 2 (dua) kali prosesvulkanisir dan ban vulkanisir tidak diperbolehkan digunakan untuk roda depan.

4.5.1. UKURAN DAN JENIS BAN

Ukuran ban dan pelek haruslah sesuai. Cara mengetahui kesesuaian adalah denganmemperhatikan informasi penting yang tercetak pada dinding-samping sebuah ban, yaituTercetak nama ban, ukuran. tipe tubeless atau tube, tingkatan / level ban, batas kecepatan,batas muatan. batas tekanan angin dan lain sebagainya.

Page 16: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

13 dari 30

Gambar 4 - Kode Ban Kendaraan

4.5.2. KEADAAN BAN

Pemeriksaan keadaan ban perlu dilakukan terhadap:1. Tekanan angin

Pelek dan ban bertekanan digunakan pada Kendaraan Bermotor harus memiliki ukurandan kemampuan yang disesuaikan dengan JBB atau JBKB.

2. Kondisi permukaan banKondisi permukaan ban yang baik adalah tidak retak, memiliki permukaan rata (tidakada benjolan atau gelembung). Permukaan ban yang menempel pada pelek harusmenempel dengan rapat.

Gambar 5 - Informasi Pembebanan Ban

4.5.3. KEDALAMAN ALUR BAN

Kedalaman alur ban adalah kedalaman alur di setiap telapak ban. Kedalaman alur ban yangdiijinkan adalah tidak boleh kurang dari 1 (satu) millimeter

4.5.4. UKURAN DAN JENIS PELEK

Ukuran ban harus sesuai dengan ukuran peleknya, baik ukuran diameter maupun lebar danoffsetnya. Nilai offset pada pelek adalah jarak garis tengah pelek terhadap permukaan yangmenempel pada sumbu roda (flange), nilai offset dapat bernilai positif maupun negatif.Ukuran dan jenis pelek harus mengikuti spefisikasi kendaraan yang ditetapkan oleh masing-masing pabrikan.

Page 17: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

14 dari 30

4.5.5. KEADAAN PELEK

1. Keadaan pelek pada kendaraan bermotor dapat diperiksa secara visual maupun denganalat.

2. Persyaratan kondisi secara visual adalah keadaan pelek terbebas dari karat, tidak adalekukan lekukan akibat benturan dengan benda lain dan tidak ada keretakan.

3. Pemeriksaan dengan alat adalah untuk mengetahui keseimbangan saat berputar,dimana tidak ada penyimpangan putaran secara radial, axial dan lateral. Pelek yang tidaksempurna akan mengakibatkan ketidakseimbangan dinamis saat roda berputar sehinggaakan menimbulkan getaran pada roda yang dapat mempengaruhi kinerja sistem kemudi.

4.6. RANGKA DAN BODI

4.6.1. RANGKA PENOPANG

1. Rangka penopang pada kendaraan bermotor yang biasa disebut chasis kendaraanharus bersifat kuat dan kaku sebagai tumpuan dasar dari sebuah kendaraan bermotorkhususnya kendaraan besar seperti bus dan truk. Rangka penopang / chasis padakendaraan seperti pada mobil barang dan bus harus mampu menopang beban lebihberat dibandingkan kendaraan yang tidak menggunakan chasis (sistem monochoque).

2. Pada sistem monochoque fungsi dari rangka penopang menjadi satu kesatuan denganbodi kendaraan, dengan bentuk sedemikian rupa sehingga didapatkan kendaraan akansedikit lentur dan sedikit puntir tetapi cukup kuat menahan beban kendaraan sehinggasegi kenyamanannyapun tercapai.

3. Pemeriksaan chasis kendaraan dilakukan secara visual, melihat adanya karat yangberlebihan, korosi pada chasis yang berakibat mengurangi kekuatan

4.6.2. BUMPER

1. Bumper berfungsi untuk menahan jika terjadi benturan sebagai pengaman pertamaterhadap bodi dan penumpangnya, bumper terdiri dari bumper depan dan bumperbelakang.

2. Bumper terletak atau menjadi satu kesatuan dengan rangka bodi atau chasis sedangkanpada mobil yang dilengkapi dengan bodi monochoque bumper terikat pada bagianpenguat depan yang melintang atau disebut juga bulkhead. Bemper depan dan belakangmempunyai konstruksi yang sama tetapi bentuknya disesuaikan.

3. Bumper depan berfungsi sebagai keamanan kendaraan bermotor penahan utama jikaterjadi benturan pada bagian depan. Benturan yang terjadi berakibat adanya bebanimpact yang besar pada kendaraan sehingga jika terjadi benturan maka bumper depanmobil diharapkan akan meredam sehingga meminimalkan kerusakan dan keamananpenumpang tetap terjaga. Dewasa ini pada mobil ukuran kecil dan menengah banyakmenggunakan bumper dari bahan plastik yang diperkuat (polyurethane). Bumper jenis inidi samping ringan, dengan bentuk penguatan sedemikian rupa (reinforce) mampumenahan benturan akibat kelenturannya.

4. Bumper belakang berfungsi sebagai keamanan kendaraan bermotor penahan utama jikaterjadi benturan dari belakang. Untuk dapat menahan beban maksimum biasanyabumper terikat pada chasis.

5. Bumper harus dipasang di depan untuk Mobil Barang6. Bumper depan tidak menonjol ke depan lebih dari 500 (lima ratus) milimeter melewati

bagian badan Kendaraan yang paling depan.7. Mobil barang, Kereta Gandengan atau Kereta Tempelan yang tinggi ujung landasannya

dan atau bagian belakang dan/atau bagian samping badannya berjarak lebih dari 700(tujuh ratus) milimeter yang diukur dari permukaan jalan, dan/atau sumbu paling

Page 18: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

15 dari 30

belakang berjarak lebih dari 1.000 (seribu) milimeter diukur dari sisi terluar bagianbelakang wajib dilengkapi dengan perisai kolong.

8. Fungsi dari perisai kolong tersebut adalah menahan benturan dari samping ataubelakang serta menjadikan pagar agar jika terjadi kecelakaan tidak langsung masuk kedalam kolong kendaraan.

9. Persyaratan tentang Perlengkapan perisai kolong bagian belakang untuk kendaraanbermotor kategori N2, N3, 03 dan 04 adalah:a. Tinggi penampang bagian melintang (cross-member) tidak boleh kurang dari 100

mm. Sisi penguat (extremities lateral) dari bagian melintang tidak boleh dibengkokanke belakang Atau mempunyai ujung luar yang tajam. Sisi terluar dari penampangbagian melintang harus dibulatkan dengan mempunyai radius tidak kurang dari 2,5mm.

b. Perisai kolong dapat dirancang dengan mempunyai beberapa posisi pada bagianbelakang kendaraan, namun harus ada petunjuk agar tidak terjadi kesalahan posisidalampemasangan. Gaya yang diperlukan oleh operator untuk merubah posisi alattidak boleh lebih dari 40 dan.

c. Jarak dari tanah dengan bagian bawah perisai kolong, meskipun saat kendaraantanpa beban tidak boleh lebih dari 550 mm dari seluruh lebarnya.

d. Lebar perisai kolong tidak boleh melebihi lebar poros belakang yang diukur pada titikyang paling terluar dari roda (termasuk tonjolan ban yang dekat dengan tanah) dantidak boleh lebih pendek dari 100 mm dari sisi yang lain. Jika terdapat lebih dari satuporos belakang, lebar tersebut yang diambil adalah poros belakang yang palinglebar.

e. Setelah dipasang arah horizontal antara perisai kolong dengan bagian yang palingbelakang kendaraan tidak boleh lebih dari 400 mm.

4.7. EFISIENSI REM

Sistem rem meliputi:a. Rem utamab. Rem parkirSelain harus dilengkapi dengan rem utama dan rem parkir untuk kendaraan bermotordengan JBB lebih dari 7.000 (tujuh ribu) kilogram harus dilengkapi dengan rem pelambat,dalam hal ini misalnya rem gas buang (exhaust break) atau transmisi.

Efisiensi rem berfungsi untuk mengetahui seberapa besar tenaga pengereman bekerja padaroda-roda (rem utama dan rem parkir).

4.7.1. REM UTAMA

1. Sistem rem utama terdiri dari pedal rem, booster rem, master silinder, pipa oli rem dancakram atau tromol. Sistem rem pada mobil barang terdiri atas :a. Rem hidrolik adalah jenis rem dimana tenaga pengereman menggunakan hidrolik

sebagai media penerus dan penguat gaya pengereman, rem ini sangat sederhanabanyak digunakan untuk sepeda motor dan mobil kecil dan sedang.

b. Rem air over hydrolic adalah jenis rem hidrolik dimana sistem hidroliknya dibantuoleh sistem udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor yang digerakkan olehmesin kendaraan tersebut sebagai penerus dan penguat sistem pengereman

c. Full air braking adalah jenis rem yang menggunakan alat bantu udara bertekananyang dihasilkan oleh kompresor yang digerakkan oleh mesin kendaraan tersebutsebagai penerus dan penguat pengereman. Dibanding dengan rem jenis lainnya Fullair braking mempunyai daya pengereman yang besar maka sering digunakan padakendaraan besar seperti truk dan bis.

Page 19: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

16 dari 30

2. Pemeriksaan rem:a. Rem jenis hidrolik: dilakukan dengan uji rem, sebelum uji rem dilakukan pula

pemeriksaan kebocoran oli rem pada bagian master rem, pipa rem, booster dancylinder wheel. Pemeriksaan selanjutnya adalah keadaan/ ketebalan sepatu rem dantromol maupun cakramnya.

b. Rem jenis air over hydrolic : dilakukan dengan uji rem, sebelum uji rem dilakukanpula pemeriksaan kebocoran oli rem pada bagian master rem, pipa rem, booster dancylinder wheel. Demikian pula pemeriksaan kebocoran udara bertekanan mulaitabung penyimpan, pipa tekanan tinggi, katup katup dan kompresor sebagaipenghasil udara bertekanan. Pemeriksaan selanjutnya adalah keadaan / ketebalansepatu rem dan tromol atau cakramnya.

c. Rem jenis Full air braking : dilakukan dengan uji rem, sebelum uji rem dilakukan pulapemeriksaan kebocoran udara bertekanan pada bagian katup rem, pipa udara,cylinder wheel. Demikian pula pemeriksaan keadaan kompresor sebagai penghasiludara bertekanan dan keadaan / ketebalan sepatu rem dan tromol.

3. Efisiensi rem utama untuk mobil barang serendah-rendahnya 60%pada gaya kendali remsebesar ≤500 Newton (50 kg) dengan langkah gerakan pedal rem maksimum 100milimeter dan pengereman sebanyak 12 kali.

4.7.2. PERBEDAAN DEPAN

Roda depan pada saat pengereman haruslah selaras gaya pengeremannya antara roda kiridan roda kanan, apabila saat pengereman terjadi ketidak seimbangan antara roda kiri dankanan maka kendaraan tersebut akan cenderung berbelok kearah sisi roda yang lebihpakem remnya keadaan ini sangat membahayakan.

4.7.3. PERBEDAAN BELAKANG

Akibat perbedaan pengereman untuk roda belakang tidaklah seperti halnya roda depan,saat terjadinya pengereman dan perbedaan roda kiri dan kanan yang tidak selaras akanmengakibatkan terlemparnya bagian belakang kendaraan kearah berlawanan dengan rodayang lebih pakem sehingga membahayakan karena bagian belakang kendaraan akan keluardari jalur normalnya.

4.7.4. REM PARKIR

1. Pemeriksaan sederhana rem parkir dilakukan dengan cara meletakkan kendaraan padabidang miring kemudian rem parkir ditarik kendaraan harus berhenti atau tidak meluncurkebawah.

2. Pemeriksaan peralatan rem parkir dilakukan secara visual pada bagian tuas rem parkir,kabel penghubung antara tuas dan sepatu rem. Pada tuas rem parkir dilengkapi denganpengunci rem parkir yang ditandai dengan suara beberapa “klik” saat rem ditarik,menurut buku manual kendaraan bermotor maksimun saat rem ditarik adalah 7 kali “klik”.

3. Ketentuan efisiensi sistem rem parkir untuk mobil barang :a. Sistem rem parkir kendaraan dengan kendali rem tangan mobil barang, efisiensinya

ditentukan serendah-rendahnya sebesar 16 % pada kendali rem tangan sebesar ≤400 Newton (40 Kg);

b. Sistem rem parkir kendaraan dengan kendali rem kaki untuk mobil barang, serendah-rendahnya sebesar 15 % pada gaya kendali rem kaki sebesar ≤ 600 Newton (60 Kg);

c. Efisiensi rem parkir, diukur pada kondisi mendapat beban sesuai dengan jumlahberat yang diperbolehkan (JBB).

Page 20: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

17 dari 30

4.8. MESIN / TRANSMISI

4.8.1. KADAR ASAP

Kadar asap pada kendaraan bermotor diklasifikasikan sebagai berikut:a. Dapat dilihat, ditandai dengan adanya partikel partikel pembakaran yang terdiri dari

asap hitam, serbuk debu hasil pembakaran, substansi tar dan hidrokarbon yang tidakterbakar.

b. Tidak dapat dilihat yaitu NOx (Nitrogen Oksida), CO (karbon monoksida) dan HC(Hidro karbon)

c. Kadar asap diakibatkan karena pembakaran yang tidak sempurna, jika temperaturpembakaran terlalu rendah maka akan timbul sisa pembakaran yang disebut partikelpembakaran berupa asap hitam. Jika temperatur pembakaran terlalu tinggi akanmenghasilkan N2 (Nitrogen) dan O2 (Oksigen) yang keduanya bereaksimenghasilkan Nox. Kadar asap pada mobil barang harus dijaga agar tidakmengeluarkan asap hitam.

Nilai kadar asap / opasitas untuk kendaraan berpenggerak motor bakar penyalaan kompresi(diesel) adalah :

- Kendaraan tahun pembuatan < 2010 = 70%- Kendaraan tahun pembuatan > 2010 = 40%

4.8.2. EMISI CO/HC

Emisi gas buang diukur berdasarkan kandungan polutan yang dikeluarkan KendaraanBermotor. Kandungan polutan tidak boleh melebihi ambang batas.

Tabel 3 - Ambang Batas Emisi Gas Buang Buang Mobil Barang Lama

Kategori TahunPembuatan

ParameterMetoda uji

CO (%) HC (ppm)

Berpenggerak motor bakar < 2007 4.5 1200 Idlecetus api (bensin)

> 2007 1.5 200Catatan :Untuk kendaraan bermotor berpenggerakmotor bakar cetus api kategori M,N dan O- < 2007 : berlaku sampai dengan 31 Desember 2006- > 2007 : berlaku mulai tanggal 1 Januari 2007

4.9. SISTEM BAHAN BAKAR

Standar sistem bahan bakar pada mobil barang adalah tidak ada kebocoran baik padatangki, pipa, pompa dan karburator atau injektor.1. Kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar bensin, kerosin, alkohol, atau

bahan bakar cair yang mudah terbakar harus memiliki tangki bahan bakar, corongpengisi dan lubang udara bahan bakar, pipa – pipa yang berfungsi menyalurkan bahanbakar.

2. Tangki bahan bakarTangki bahan bakar harus memiliki konstruksi cukup kuat dan tahan terhadap korosi,dilengkapi dengan tutup tangki yang kukuh serta tidak melebihi bagian terluar darikendaraan, diikat dengan kuat sehingga dapat menahan goncangan dan getaran darikendaraan, ditempatkan pada bagian kendaraan yang bersangkutan dan terpisah dariruang motor pada jarak aman, ditempatkan pada jarak tertentu dari pintu kendaraan

Page 21: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

18 dari 30

bermotor yang menjamin keselamatan.3. Corong Pengisi dan Saluran Udara Tangki Bahan Bakar

Corong pengisi dan saluran udara tangki bahan bakar harus memenuhi persyaratanberikut :a. Dikonstruksi cukup kuat sehingga tidak akan mengalami kebocoran kerusakan dan

atau bocor apabila terjadi goncangan /getaran dari kendaraan ;b. Ditempatkan pada jarak tertentu dari lobang pipa gas buang yang menjamin

keslamatan dan tidak diarahkan kelobang pipa gas buang ;c. Ditempatkan pada tempat tertentu yang jauh dari terminal listrik atau saklar listrik

yang menjamin keselamatan .4. Pipa Saluran Bahan Bakar

Pipa saluran bahan bakar harus memenuhi persyaratan yaitu dibuat dari bahan yangtahan terhadap panas dan cukup kuat sehingga tidak mengalami kebocoran apabilaterkena panas atau terjadi guncangan dan atau getaran dari getaran kendaraan,dilengkapi dengan katup yang memungkinkan pengemudi dapat menutup dan membukasaluran bahan bakar apabila bahan bakar tidak dapat berhenti dengan sendirinya padasaat motor dimatikan, ditempatkan pada jarak yang aman dari peralatan listrik yang adapada kendaraan bermotor yang bersangkutan dan terhindar dari pengaruh panas dandebu yang berlebihan ;

5. Tangki, corong pengisi bahan bakar dan lubang pengisi serta pipa saluran bahan bakartidak boleh ditempatkan di dalam ruang barang

6. Untuk kendaraan bermotor yang menggunakan sistem bahan bakar gas tekanan tinggi/bahan sejenis dan bahan bakar alternatif lainnya harus memenuhi persyaratan khususuntuk menjamin keselamatan pengoperasian kendaraan bermotor.

4.10. SISTEM KELISTRIKAN

1. Sistem kelistrikan meliputi baterai, kunci kontak, saklar, sekring, pengedip (flaser), relay,kabel penghubung, altenator dan starter.

2. Kondisi sistem kelistrikan pada mobil barang harus dalam kondisi dan pemasangan yangbaik. Tidak ada isolasi yang terkelupas atau tergesek, baterai terpasang dengan baik danbila dipasang dalam ruang pengemudi /di luar kendaraan harus terlindung oleh penutupyang kokoh.

4.11. BAK MUATAN

Bak muatan Mobil Barang terdiri atas:a. Bak muatan terbuka.b. Bak muatan tertutup.

Bak muatan terbuka dan tertutup harus memenuhi persyaratan paling sedikit:a. Panjang, lebar, dan tinggi ukuran bak muatan harus sesuai dengan spesifikasi teknis

Kendaraan Bermotor dan daya angkut;b. Jarak antara dinding terluar bagian belakang kabin dengan bak muatan bagian depan

paling sedikit 150 (seratus lima puluh) milimeter untuk kendaraan sumbu belakangtunggal dan 200 (dua ratus) milimeter untuk Kendaraan Bermotor dengan sumbubelakang ganda atau lebih;

c. Dinding terluar bak muatan bagian belakang tidak melebihi ujung landasan bagianbelakang kecuali untuk dump truck; dan

d. Lebar maksimum bak muatan terbuka tidak melebihi:1. 50 (lima puluh) milimeter dari banterluar pada sumbu kedua atau sumbu belakang Kendaraan untuk Kendaraan Bermotorsumbu ganda; atau lebar kabin ditambah 50 (lima puluh) milimeter pada sisi kiri dan 50(lima puluh) milimeter pada sisi kanan untuk Kendaraan Bermotor sumbu tunggal.

Page 22: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

19 dari 30

Dalam hal tinggi bak muatan terbuka pada Mobil Barang lebih rendah dari jendela kabinbelakang, pada jendela kabin belakang Mobil Barang harus dipasang teralis.

Untuk bak muatan tertutup selain memenuhi persyaratan di atas, juga harus memenuhipersyaratan tinggi bak muatan tertutup diukur dari permukaan tanah paling tinggi 4.200(empat ribu dua ratus) milimeter dan tidak lebih dari 1,7 (satu koma tujuh) kali lebarKendaraan Bermotor.

4.12. CARA PEMUATAN BARANG

Untuk memuat, menaikkan dan/atau menurunkan barang umum harus memenuhiketentuan :

a. Dilakukan pada tempat-tempat yang tidak menggangu keamanan, kelancaran danketertiban lalu lintas;

b. Pemuatan barang umum dalam ruangan kendaraan pengangkutnya harus ditutupdengan bahan yang tidak mudah rusak dan diikat dengan kuat.

c. Barang umum yang menonjol melampaui bagian terluar belakang mobil barangtidak boleh melebihi 2.000 milimeter.

d. Bagian yang menonjol lebih dari 1.000 milimeter, harus diberi tanda yang dapatmemantulkan cahaya seperti pada Gambar 6 yang ditempatkan pada ujungmuatan.

e. Apabila barang umum yang menonjol menghalangi lampu-lampu atau pemantulcahaya, maka pada ujung muatan tersebut ditambah lampu-lampu dan pemantulcahaya.

f. Pemuatan barang umum dalam ruangan muatan mobil barang harus disusundengan baik sehingga beban terdistribusi secara proporsional pada sumbu-sumbukendaraan.

g. Distribusi muatan barang harus memenuhi persyaratan muatan sumbu terberatuntuk masing-masing sumbu, daya dukung jalan serta jumlah terberat yangdiperbolehkan.

610

mm

Gambar 6 - Tanda Yang Menonjol

4.12.1. PEMILIHAN KENDARAAN

1. Harus menggunakan kendaraan yang cocok dan peralatan yang aman bagi masing-masing muatan yang diangkut .

2. Muatan harus cukup aman selama dalam perjalanan, terutama jika terjadi pengeremanatau berbelok mendadak. Harus diperhatikan juga bahan-bahan alas (bak truk), sepertialuminium atau kalau alas bak dalam kondisi basah, maka daya pergesekan yangmembantu mengendalikan muatan bisa dibawah perkiraan.

Page 23: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

20 dari 30

3. Desain, konstruksi dan bodywork kendaraan harus cocok untuk muatan yang akandiangkut demikian pula dengan sifat dan kekuatan bahannya yang digunakannya.

4. Perawatan anti korosif komponen yang memuat muatan sangat diperlukan.5. Bila sebuah kendaraan akan diangkut dengan kapal seperti operasi feri, harus dibuat

untuk pengendalian muatan ekstra yang diperlukan dan untuk tempat menyangkutkantali di sasis (chasis anchorage point) guna mengamankan kendaraan di dek.

6. Perkiraan muatan maksimum di lantai bak kendaraan harus diketahui sehingga lantaidan bagian lainnya seperti ruang yang menopang balok lintang (crossbeam)mencukupi. Kalkulasi kekuatan harus diperhitungkan tidak hanya untuk muatan sajatetapi untuk setiap kekuatan angin ekstra karena cara pemuatan, misalnya: jikamenggunakan truk forklift di lantai bak selama pemuatan dan pembongkaran muatan.

7. Hubungan antara jarak roda kendaraan, panjang bodi dan bodi yang menggantungharus dipertimbangkan secara seksama sehubungan dengan komposisi muatan yangdiangkut, khususnya jika penggunaan penuh dilakukan sesuai muatan as rodamaksimum yang diizinkan.

8. Untuk mencegah kendaraan kandas, pada level crossing dll, jarak antara bagianbawah mobil dengan permukaan tanah (ground clearance) minimum tertentu bagitrailer harus dipertahankan, khususnya untuk trailer yang bermuatan rendah (lowloading trailer).

4.12.2. SUSUNAN MUATAN

1. Sebelum kendaraan diisi dengan muatan, harus dilakukan pemeriksaan gunamemastikan bahwa bak terbuka muatan (platform), bodywork, dan tempatmenyangkutkan tali pengikat cocok dengan muatan yang diangkut serta dalam kondisibaik dan bisa dipakai.

2. Pemuatan tidak boleh melebihi batasan maksimum kekuatan as roda dan batasanberat kotor. Bila sebagian muatan akan diturunkan selama perjalanan, pengaruhnyaterhadap berat kotor, berat as roda serta keamanan dan stabilitas muatan jangandiabaikan. Meski mengeluarkan sebagian muatan akan mengurangi berat kotorkendaraan, perubahan distribusi berat mungkin menyebabkan setiap as roda akanmenjadi kelebihan beban (overoaded).

3. Jika platform, bodywork dan tempat menyangkutkan tali pengikat bisa digunakan,muatan harus diletakkan bersentuhan dengan headboard. Bila ini tidak bisa dilakukanmaka alat keamanan tambahan harus digunakan. Cara-cara yang memungkinkanantara lain : memasang penghalang melintang pada platform kendaraan yang harus terpasang

erat ke kerangka sasis, memasang balok, ganjal, baji untuk mencegah setiap barang-barang muatan

bergerak ke berbagai arah; memasang ikatan tambahan; dalam hal van, tali pengikat yang aman bagi bodi kendaraan harus digunakan.

4. Untuk mencapai stabilitas kendaraan yang maksimum, muatan harus ditempatkansehingga pusat gravitasi tetap rendah dan dekat dengan garis tengah (centerline)kendaraan. Ini berarti bahwa : Muatan harus di sebar guna memberikan distribusi berat yang rata di seluruh lantai

bak secara keseluruhan; Bila muatan ditumpuk, barang-barang yang lebih besar dan lebih berat harus

diletakkan di bagian paling bawah (lihat gambar 4); Barang-barang yang lebih berat harus diletakkan lebih dekat dengan garis tengah

kendaraan dan barang-barang yang lebih ringan di sisinya;

Page 24: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

21 dari 30

Bila muatan ditumpuk, maka paket paling rendah harus cukup kuat untukmendukung yang lainnya ketika kendaraan mengerem, menikung atau tambahkecepatan.

Gambar 7 – Susunan Muatan

4.13. TATA CARA PENGANGKUTAN

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengangkutan barang umum adalah :a. Keselamatan muatan kendaraan.b. Muatan harus diangkut kendaraan dalam kondisi aman untuk melindungi orang-orang

yang terlibat dalam pemuatan, pembongkaran (muatan) dan mengendaraikendaraan, serta pemakai jalan lainnya dan para pejalan kaki.

c. Pemuatan dan pembongkaran harus memperhatikan ketentuan Kesehatan danKeselamatan Kerja.

d. Pemuatan dan pembongkaran harus dilakukan oleh orang-orang yang terlatih yangmengetahui resiko yang dikandungnya, termasuk pengemudi juga harus mengetahuiresiko tambahan dari muatan, atau sebagian muatan, yang bergerak saat kendaraandikemudikan.

e. Semua peralatatan pada kendaraan barang harus digunakan sesuai petunjukpenggunaan dari pabrik sehingga tidak membahayakan bagi para pengguna jalanlainnya serta pejalan kaki.

f. Muatan Tinggi : Perhatian khusus harus diberikan terhadap bahaya muatan tinggi yang mungkin

harus melewati bawah jembatan atau bangunan lain di sepanjang jalan.Jembatan dapat dihantam kendaraan barang yang bermuatan terlalu tinggi untukmelewati di bagian bawah jembatan. Hal ini dapat mengakibatkan pengemudikendaraan dan orang lain tewas atau lukan-luka. Setiap tubrukan pada jembatankereta api berpotensi mengeluarkan rel, yang bisa menyebabkan kereta apitergelincir keluar rel dan kemungkinan kecelakaan kereta api serius.

Semua kendaraan dengan ketinggian keseluruhan saat melakukan perjalanan diatas 3 meter harus memiliki tinggi maksimum kendaraan dalam kaki dan inci yangditampilkan di dalam kabin sehingga jelas terlihat oleh pengemudi.

Setiap kendaraan yang terpasang dengan peralatan tingkat tinggi yang mampumelampaui ketinggian 3 meter harus dipasang dengan peralatan peringatanvisual.

g. Pengoperasian dalam feri : Sistem pengendalian yang cocok untuk di darat tidak berlaku di laut, seperti

operasi feri ro-ro (roll-on/roll-off ferry), kendaraan dan muatannya akan mengikutikarena gerakan berombak besar (rolling) dan anggukan (pitching) kapal.

Page 25: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

22 dari 30

Operator kendaraan yang ingin menggunakan feri harus memastikan bahwasistem pengendalian muatan harus mampu bertahan dalam kekuatan anginsemacam itu.

Pengamanan kendaraan di kapal juga penting dan oleh karena itu kendaraanharus dilengkapi dengan tempat mengikat barang (lashing point) yang cukupkuat untuk bertahan terhadap kekuatan angin yang akan dihadapi di laut. Tempatmengikat barang harus bisa dengan mudah dicapai awak dek dan tidak terhalangoleh tangki bahan bakar, baterai dll.

4.14. SEPEDA MOTOR RODA DUA DENGAN RUMAH RUMAH

Standar keselamatan dan daftar pemeriksaan yang digunakan mengacu kepada StandarKeselamatan Sepeda Motor Roda Dua.

Rumah-rumah pada sepeda motor untuk keperluan angkutan barang harus memenuhipersyaratan:a. Mempunyai ruang muatan barang dengan lebar tidak melebihi stang kemudi.b. Tinggi ruang muatan tidak melebihi 900 milimeter dari atas tempat duduk pengemudi.

Gambar 8 - Sepeda Motor Dengan Rumah-rumah

4.15. SEPEDA MOTOR RODA TIGA UNTUK ANGKUTAN BARANG

Standar keselamatan dan daftar pemeriksaan yang digunakan mengacu kepada StandarKeselamatan Sepeda Motor Roda Tiga.

Untuk memenuhi kebutuhan angkutan barang dimana pada daerah tersebut tidak dapatdilayani oleh mobil barang dapat menggunakan sepeda motor roda tiga dengan rumah-rumah. Namun dari aspek keselamatan sebagai angkutan barang, sepeda motor roda tigaharus memenuhi persyaratan sebagai berikut:1. Jenis sepeda motor yang diijinkan adalah jenis L5 (> 50 cm3 susunan roda simetris)

dengan model delta trike.2. Titik berat motor roda tiga atau biasa disebut Cg (center of grafity) , posisinya

diusahakan terletak sedekat mungkin dengan roda belakang atau paling tidak 1/3 ~ 1/2dari jarak sumbu roda di depan sumbu roda belakang. Contoh : jika jarak sumbu roda2000 mm, posisi Cg terletak sekitar 666 ~ 1000 mm di depan sumbu roda belakang.

3. Posisi titik berat sebaiknya terletak serendah mungkin, karena semakin tinggi titik beratkendaraan akan mudah terguling. Sebaiknya tinggi titik berat (Cg) terhadap permukaan

Page 26: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

23 dari 30

tanah sebesar 1/2 dari lebar sumbu roda. Contoh : jika lebar kendaraan 1300 mm makatinggi Cg dari permukaan jalan adalah 650 mm.

4. Harus dilengkapi dengan gigi mundur agar dapat bergerak lebih baik.5. Dilengkapi rem parkir pada roda bagian belakang.6. Kaca spion dapat melihat ke belakang dengan jelas, diletakkan sedemikaian rupa

sehingga didapat titik buta seminimal mungkin dan kaca spion kiri dan kanan diletakkanpada stang kemudi.

7. Lampu posisi, lampu rem di belakang berjumlah 2 (dua) buah kiri dan kanan serta lampumundur minimum satu buah. Lampu posisi juga diletakkan pada bagian depankendaraan sebanyak 2 buah.

8. Peralatan sistem kendali, harus mudah dioperasikan.9. Karoseri rumah-rumah kendaraan harus dibuat model terbuka dengan atap yang ringan

terbuat dari kanvas/ terpal dan pengemudi harus dapat melihat langsung keadaanpenumpang dan sekitarnya.

10. Lebar maksimum 1300 mm dan jarak antara ban terluar dengan bodi kendaraanmaksimum 50 mm.

11. Tinggi maksimum adalah 1,7 kali lebar atau 2200 mm.12. Panjang rumah-rumah untuk angkutan penumpang maksimum 1400 mm dan untuk

angkutan barang maksimum 1600 mm.13. Untuk angkutan penumpang dilengkapi tempat duduk penumpang berhadapan masing

masing untuk 3 penumpang jika pintu masuk berada di belakang, untuk pintu yangberada di samping maka tempat duduk penumpang menjadi 2 penumpang dan 3penumpang yang duduk berhadapan.

14. JBB kendaraan 1000 Kg, dengan daya angkut 400 Kg atau 6 penumpang.15. Kecepatan maksimum 50 Km/jam dan mampu berjalan pada tanjakan bersudut 8 derajat

pada kecepatan 20 Km/jam.

Gambar 9 - Sepeda Motor Roda Tiga Dengan Rumah-rumah Untuk Angkutan Barang

Page 27: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

24 dari 30

LampiranDaftar Pemeriksaan Keselamatan Angkutan Barang

No KomponenStandar Kesesuaian

Dengan StandartKet.

(Berfungsi/Tidak

Berfungsi)Sesuai TidakSesuai

1 Peralatan PenghapusKaca Depan

1. Berjumlah min 1 buah di bagian kacadepan;

2. Dilengkapi alat penyemprot air3. Digerakkan secara mekanis dan/atau

elektronis.4. Mutu sesuai persyaratan : mudah

dipasang, tidak mudah korosi,permukaan halus, pergerakan lenganharus halus tidak ada bunyi yang tidaknormal

Klakson 1. Klakson harus berbunyi pada rentang83 DB -118 dB

2. Diukur pada jarak 2 meter di depankendaraan

Kaca Spion 1. Dipasang pada tengah di atasdashboard dan Pada pintu ataupunfender kiri dan kanan

2. Berjumlah 2 (dua) buah atau lebih;3. Dibuat dari kaca4. dapat memberikan pandangan ke

arah samping dan belakang denganjelas tanpa mengubah jarak danbentuk objek yang terlihat

5. Dapat diatur secara vertikal danhorizontal

6. Nilai cembung radius bidang pantul (r)kaca spion dalam dan kaca spion luartidak boleh kurang dari 1200 mm

7. Persyaratan dimensi: panjang (“a”) >70 mm dan lebar (“b”)=70 mm

Pandangan KeDepan

1. Tidak ada pengurangan pandanganyang disebabkan peralatan tambahan,yakni lapisan, film atau tempelanberwarna, kecuali penguranganpandangan yang tidak berarti

2. Tinggi maksimum penghalang dari sisibagian atas kaca adalah 1/3 dari tinggikaca

Kaca PenahanSinar

1. Tahan goresan2. Bening dan tidak mudah pudar3. Tidak membahayakan apabila kaca

pecah4. Tidak mengganggu penglihatan

pengemudi5. Mempunyai tingkat kegelapan tertentu

(prosentase penembusan cahaya >70%

6. Memenuhi persyaratan kaca depan ;kaca laminated

7. Memenuhi persyaratan kaca sampingdan belakang : kaca tempered

Alat-alatPengendalian

Ergonomik, bulat dan tidak tajam padabagian tepinya serta harus mudah dijangkau

Lampu Indikasi Mudah dilihat oleh pengemudi, diberi warnatertentu dan dilengkapi dengan simbolsimbol tertentu

Speedometer 1. Keakurasian -10% hingga +15%diukur pada kecepatan 40 km/jam

2. Persyaratan angka indikator penunjuk

Page 28: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

25 dari 30

No KomponenStandar Kesesuaian

Dengan StandartKet.

(Berfungsi/Tidak

Berfungsi)Sesuai TidakSesuai

kecepatan

SabukKeselamatan

1. Min 3 jangkar untuk tempat dudukdepan dan min 2 jangkar untuk tempatduduk lainnya

2. Tidak mempunyai tepi yang tajam; dan3. Kepala pengunci harus dapat

dioperasikan dengan mudah.4. Standar sabuk keselamatan (Pita.

Timang, Pengatur Panjang,Penyambung, Retraktor, Sabuk)

Perlengkapan 1. Ban Cadangan : harus memilikiukuran yang sama dengan ban yangterpasang

2. Segitiga Pengaman : min 2 buah,berwarna merah dan memantulkancahaya.

3. Dongkrak : harus mampu, mengangkatmuatan sumbu sesuai denganmuatan sumbu terberat kendaraanBermotor

4. Pembuka Roda : harus mampumembuka roda kendaraan dan tidakmerusak komponen yang ada padaroda.

5. Helm dan Rompi Pemantul CahayaBagi Pengemudi Kendaraan BermotorBeroda Empat atau lebih yang tidakmemiliki Rumah-rumah :Helm harus sesuai dengan helmStandar Nasional Indonesia. Rompipemantul cahaya harus mampumemantulkan cahaya, kuat, dan tahanterhadap cuaca tertentu.

6. Peralatan Pertolongan Pertama PadaKecelakaan (obat antiseptic, Kainkassa, kapas dan plester)

2 SistemPenerangan

Lampu Utama 1. Berwarna putih atau kuning muda;2. Berjumlah 2 (dua) buah atau

kelipatannya;3. Dipasang pada bagian depan

kendaraan bermotor;4. Dipasang pada ketinggian tidak

melebihi 1.500 mm dari permukaanjalan dan tidak melebihi 400 mm darisisi bagian terluar kendaraan;

5. Memancarkan cahaya min 40 m kearah depan untuk lampu utama dekatdan 100 m ke arah depan untuk lampuutama jauh.

Arah Lampu 1. Daya pancar lampu utama min 12000candela

2. 0O34’ ke kanan dan 1O 09’ ke kiriLampu Posisi 1. Lampu posisi depan:

a. Berwarna putih atau kuning muda.b. Berjumlah 2 (dua) buah;c. Dapat bersatu dengan lampu

utama dekat;d. Dipasang pada sisi kiri dan kanan

bagian depan dengan ketinggian<1.500 mm

e. tidak menyilaukanf. tepi terluar permukaan penyinaran

Page 29: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

26 dari 30

No KomponenStandar Kesesuaian

Dengan StandartKet.

(Berfungsi/Tidak

Berfungsi)Sesuai TidakSesuai

lampu posisi depan, < 400 mm darisisi bagian terluar Kendaraan.

2. Lampu posisi belakang:a. Berwarna merahb. Berjumlah genap;c. Dipasang < 2.100 mm di samping

kiri dan kanan bagian belakangd. harus dapat dilihat pada malam

serta tidak menyilaukane. Tepi terluar permukaan penyinaran

lampu posisi belakang < 400 mmdari sisi bagian terluar kendaraan

Lampu Rem 1. Berwarna merah2. Berjumlah paling sedikit 2 (dua) buah;3. Mempunyai kekuatan cahaya lebih

besar dari lampu posisi belakangtetapi tidak menyilaukan bagipengguna jalan lain; dan

4. Dipasang pada sisi kiri dan kananbagian belakang Kendaraan Bermotordengan ketinggian tidak melebihi1.500 (seribu lima ratus) milimeter.

Lampu Mundur 1. Berwarna putih atau kuning muda2. Berjumlah maks 2 buah;3. Dipasang pada sisi kiri dan kanan

bagian belakang dengan ketinggian<1.200 mm;

4. Tidak menyilaukan5. Hanya menyala apabila kendaran

mundurLampuArah/Peringatan

1. Berwarna kuning tua dengan sinarkelap-kelip;

2. Berjumlah genap;3. Dapat dilihat pada siang dan malam4. Dipasang pada sisi kiri dan kanan

bagian depan dengan ketinggian<1.500 mm; dan

5. Dipasang pada sisi kiri dan kananbagian belakang dengan ketinggian <1.500 mm.

Reflektor Merah 1. Ditempatkan pada sisi kiri dan kananbagian belakang secara berpasangan.

2. Dapat dilihat di malam hari dari jarak <100 meter apabila disinari lampuutama Kendaraan di belakang

3. Dipasang di bagian belakangKendaraan Bermotor pada ketinggian< 1.500 mm

4. Tepi bagian terluar pemantul cahayatidak melebihi 400 mm dari sisi terluarkendaraan

3 Sistem AlatKemudi

1. Dapat digerakkan2. Tidak membahayakan pengemudi3. Dapat dilengkapi dengan tenaga bantu

untuk membantu mengendalikankendaraan

4. Sudut bebas kemudi maks 1/5diameter roda kemudi

5. Batas toleransi kincup roda depan + 5mm/m, diukur pada kondisi tanpabeban, dengan kecepatan <5 km/jam

4 As DanSuspensi

Sumbu 1. Karet pada dudukan sumbu denganpegas tidak boleh aus

Page 30: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

27 dari 30

No KomponenStandar Kesesuaian

Dengan StandartKet.

(Berfungsi/Tidak

Berfungsi)Sesuai TidakSesuai

2. Bantalan roda sumbu tidak boleh aus3. Sumbu harus lurus

Pegas-pegas 1. pegas daun : tidak ada kelonggaranpada karet sumbu penahan per(spring eye)

2. Pegas ulir (coil spring): tidak putus,seimbang kiri dan kanan dan kondisikaret karet penopang pegas utuh, tidakpecah, tidak miring

3. Pegas batang torsi : kondisi karettumpuan batang torsi kondisi utuh,tidak pecah, tidak miring

Bantalan-bantalan Roda

Bantalan roda tidak aus (tidak bergerakpada saat roda digerakkan pada posisiberhenti)

5 Ban Dan Pelek Ukuran danJenis Ban

Ukuran ban harus sesuai dengan ukuranpelek

Keadaan Ban 1. Harus memiliki ukuran dan kemampuanyang disesuaikan dengan JBB atauJBKB

2. Kondisi permukaan ban tidak retak,memiliki permukaan rata (tidak adabenjolan atau gelembung)-

3. Permukaan ban yang menempel padapelek harus menempel dengan rapat.-

Kedalaman AlurBan

tidak boleh kurang dari 1 mm

Ukuran danJenis Pelek

1. Ukuran ban harus sesuai denganukuran pelek

2. Ukuran dan jenis pelek harus mengikutispefisikasi kendaraan yang ditetapkanoleh masing-masing pabrikan

Keadaan Pelek Tidak ada karat, tidak ada lekukan lekukanakibat benturan dengan benda lain dantidak ada keretakan

6 Rangka DanBodi

RangkaPenopang

Tidak ada karat yang berlebihan, korosipada chasis

Bumper 1. Harus dipasang di depan2. Bumper depan tidak menonjol ke depan

lebih dari 500 mm melewati bagianbadan Kendaraan yang paling depan

Perisai kolong Harus dipasang dibagian belakang Mobilbarang, Kereta Gandengan atau KeretaTempelan yang tinggi ujung landasannyadan atau bagian belakang dan/atau bagiansamping badannya berjarak lebih dari 700(tujuh ratus) milimeter yang diukur daripermukaan jalan, dan/atau sumbu palingbelakang berjarak lebih dari 1.000 (seribu)milimeter diukur dari sisi terluar bagianbelakang

Perisai kolonguntukkendaraanbermotorkategori N2, N3,03 dan 04

1. Tinggi penampang bagian melintang(cross-member) tidak boleh kurang dari100 mm. Sisi penguat (extremitieslateral) dari bagian melintang tidak bolehdibengkokan ke belakang Ataumempunyai ujung luar yang tajam. Sisiterluar dari penampang bagian melintangharus dibulatkan dengan mempunyairadius tidak kurang dari 2,5 mm.

2. Perisai kolong dapat dirancang denganmempunyai beberapa posisi pada

Page 31: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

28 dari 30

No KomponenStandar Kesesuaian

Dengan StandartKet.

(Berfungsi/Tidak

Berfungsi)Sesuai TidakSesuai

bagian belakang kendaraan, namunharus ada petunjuk agar tidak terjadikesalahan posisi dalampemasangan.Gaya yang diperlukan oleh operatoruntuk merubah posisi alat tidak bolehlebih dari 40 dan.

3. Jarak dari tanah dengan bagian bawahperisai kolong, meskipun saat kendaraantanpa beban tidak boleh lebih dari 550mm dari seluruh lebarnya.

4. Lebar perisai kolong tidak boleh melebihilebar poros belakang yang diukur padatitik yang paling terluar dari roda(termasuk tonjolan ban yang dekatdengan tanah) dan tidak boleh lebihpendek dari 100 mm dari sisi yang lain.

5. Setelah dipasang arah horizontal antaraperisai kolong dengan bagian yangpaling belakang kendaraan tidak bolehlebih dari 400 mm.

7 Efisiensi Rem Rem Utama Minimal 50% dari berat kendaraan

PerbedaanDepan

Selisih gaya pengeremannya antara rodakiri dan roda kanan bagian depanmaksimum 8 %

PerbedaanBelakang

Selisih gaya pengeremannya antara rodakiri dan roda kanan bagian belakangmaksimum 8 %

Rem Parkir Efisiensi rem serendah-rendahnya sebesar16 % (kendali rem tangan), 15 % ( kendalirem kaki)

Rem Pelambat Harus dipasang untuk kendaraan bermotordengan JBB lebih dari 7.000 (tujuh ribu) kilogram

8 Mesin/Transmisi Kadar Asap Opasitas (bahan bakar solar)Tahun pembuatan < 2010 : 70%Tahun pembuatan > 2010 : 40%

Emisi CO/HC Motor _aker pencetus api (bensin)Tahun pembuatan < 2007 : Co=4,5% ; HC=1200 ppmTahun pembuatan > 2007 : CO=1,5% ; 200ppm

9 Sistem BahanBakar

Tidak ada kebocoran pada tangki, pipa,pompa dan karburator atau injector

10 SistemKelistrikan

1. Tidak ada isolasi yang terkelupas atautergesek,

2. Baterai terpasang dengan baik dan3. Bila dipasang dalam ruang pengemudi

/di luar kendaraan harus terlindung olehpenutup yang kokoh.

11 Bak muatan Bak muatanterbuka

1. Panjang, lebar, dan tinggi ukuran harussesuai dengan spesifikasi teknisKendaraan Bermotor dan daya angkut;

2. Jarak antara dinding terluar bagianbelakang kabin dengan bak muatanbagian depan paling sedikit 150 (seratuslima puluh) milimeter untuk kendaraansumbu belakang tunggal dan 200 (duaratus) milimeter untuk KendaraanBermotor dengan sumbu belakangganda atau lebih;

3. Dinding terluar bak muatan bagianbelakang tidak melebihi ujung landasanbagian belakang kecuali untuk dump

Page 32: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

29 dari 30

No KomponenStandar Kesesuaian

Dengan StandartKet.

(Berfungsi/Tidak

Berfungsi)Sesuai TidakSesuai

truck;4. Lebar maksimum bak muatan terbuka

tidak melebihi:1. 50 (lima puluh)milimeter dari ban terluar pada sumbukedua atau sumbu belakang Kendaraanuntuk Kendaraan Bermotor sumbuganda; atau lebar kabin ditambah 50(lima puluh) milimeter pada sisi kiri dan50 (lima puluh) milimeter pada sisi kananuntuk Kendaraan Bermotor sumbutunggal.

5. Dalam hal tinggi bak muatan terbukapada Mobil Barang lebih rendah darijendela kabin belakang, pada jendelakabin belakang Mobil Barang harusdipasang teralis.

Bak muatantertutup

diukur dari permukaan tanah paling tinggi4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter dantidak lebih dari 1,7 (satu koma tujuh) kalilebar Kendaraan Bermotor.

12 Cara PemuatanBarang

Cara pemuatan 1. Pemuatan barang umum dalamruangan kendaraan pengangkutnyaharus ditutup dengan bahan yang tidakmudah rusak dan diikat dengan kuat.

2. Barang umum yang menonjolmelampaui bagian terluar belakangmobil barang tidak boleh melebihi2.000 milimeter.

3. Bagian yang menonjol lebih dari 1.000milimeter, harus diberi tanda yangdapat memantulkan cahaya yangditempatkan pada ujung muatan.

4. Apabila barang umum yang menonjolmenghalangi lampu-lampu ataupemantul cahaya, maka pada ujungmuatan tersebut ditambah lampu-lampudan pemantul cahaya.

5. beban terdistribusi secara proporsionalpada sumbu-sumbu kendaraan.

6. memenuhi persyaratan muatan sumbuterberat untuk masing-masing sumbu,daya dukung jalan serta jumlah terberatyang diperbolehkan.

Susunanmuatan

1. tidak boleh melebihi batasan maksimumkekuatan as roda dan batasan beratkotor.

2. Muatan harus di sebar guna memberikandistribusi berat yang rata di seluruh lantaibak secara keseluruhan.

3. Bila muatan ditumpuk, barang-barangyang lebih besar dan lebih berat harusdiletakkan di bagian paling bawah.

4. Barang-barang yang lebih berat harusdiletakkan lebih dekat dengan garistengah kendaraan dan barang-barangyang lebih ringan di sisinya.

Page 33: Standar Keselamatan Angkutan Barangelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000147... · benjolan/bintik, lapisan cat yang tidak merata, goresan dan kerusakan lainnya

30 dari 30

Bibliografi

UU No 22 Tahun 2009 , Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.Peraturan Pemerintah No 55 Tahun 2012, Tentang Kendaraan.Permen LH No 05 Tahun 2006 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang KendaraanBermotor LamaPermen LH No 04 Tahun 2009 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang KendaraanBermotor Tipe BaruKeputusan Menteri Perhubungan No KM 63 Tahun 1993,Tentang Persyaratan AmbangBatas Laik Jalan Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan dan Bak Muatan SertaKomponen-komponennya.