stabilit as

8
I. Hari/Tanggal : Sabtu, 21 April 2014 II. Pertemuan Ke : Pertemuan ke 7 III. Judul Praktikum : Stabilitas (Hidrolisa asetosal pada suhu tertentu) IV. Tujuan : Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu untuk : 1. Menentukan tingkat reaksi penguraian suatu zat 2. Menentukan factor-faktor yang mempengaruhi kestabilan suatu zat 3. Menentukan energy aktivasi dari reaksi penguraian suatu zat 4. Menentukan waktu kadaluarsa suatu zat 5. Menggunakan data kinetika kimia untuk memperkirakan kestabilan suatu zat. V. Alat dan Bahan : Alat Bahan Gelas kkimia Tabung reaksi Vial Pipet ukur Open Spektrofotomet er Es batu Asetosal Ferri nitrat Asam nitrat

Upload: dewi-nuraini

Post on 07-Apr-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

farmasi fisika

TRANSCRIPT

I. Hari/Tanggal :

Sabtu, 21 April 2014

II. Pertemuan Ke :

Pertemuan ke 7

III. Judul Praktikum :

Stabilitas (Hidrolisa asetosal pada suhu tertentu)

IV. Tujuan :

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu untuk :

1. Menentukan tingkat reaksi penguraian suatu zat

2. Menentukan factor-faktor yang mempengaruhi kestabilan suatu zat

3. Menentukan energy aktivasi dari reaksi penguraian suatu zat

4. Menentukan waktu kadaluarsa suatu zat

5. Menggunakan data kinetika kimia untuk memperkirakan kestabilan suatu zat.

V. Alat dan Bahan :

Alat Bahan

Gelas kkimia

Tabung reaksi

Vial

Pipet ukur

Open

Spektrofotometer

Es batu

Asetosal

Ferri nitrat

Asam nitrat

VI. Prosedur :

Masukkan 10 mL asetosal yang telah diencerkan ke

dalam 5 tabung reaksi

Panaskan di atas penangs air pada suhu 40

0C

Ambil 1 tabung , kemudian didinginkan dalam es .

setelah 10 menit ambil lagi satu tabung dan dinginkan dalam es , dan seterusnya.Pada setiap tabung

tambahkan 2ml ferri nitrat dalam asam nitrat, kocok!

Baca resapan pada spektrofotometer (lakukan

pada suhu 700C)

(laku

VII. Hasil Pengamatan :

Memasukan harga resapan sebagai y pada persamaan y = 0,128x + 0,04

Maka x akan diketahui

Waktu Serapan Nilai X

400C 700C 400C 700C

10 0,055 0,106 0,118 0,515

20 0,071 0,194 0,242 1,203

30 0,105 0,479 0,508 3,42

40 0,079 0,217 0,305 1,384

50 0,122 0,157 0,641 0,916

400C

Waktu Orde 0 Orde I Orde II

10 0,055 -2,90 18,19

20 0,071 -2,64 14,08

30 0,105 -2,25 9,52

40 0,079 -2,54 12,66

50 0,122 -2,10 8,19

Regresi linier :

Orde 0 : y = 0,0014x + 0,0438 r = 0,83

Orde I : y = 0,017x - 2,996 r = 0,85

Orde II y = -0,214x + 18,95 r = 0,86

700C

Waktu Orde 0 Orde I Orde II

10 0,106

20 0,194

30 0,479

40 0,217

50 0,157

VIII. Pembahasan :

Percobaan yang telah dilakukan pada kesempatan ini adalah menentukan

kerapatan dan bobot jenis pada suatu zat, baik zat padat maupun zat cair. Bobot jenis

suatu zat adalah perbandingan bobot zat terhadap air volume sama yang ditimbang

diudara pada suhu yang sama. Sedangkan kerapatan merupakan massa per unit

volume suatu zat pada temperature tertentu. Menghitung kerapatan padat diperoleh

dengan rumus sebagai berikut:

Alat yang digunakan untuk menentukan kerapatan dan massa jenis dalam

praktikkum ini yaitu piknometer. Pada prinsipnya metode ini didasarkan atas

penentuan massa cairan dan penentuan ruangan yang ditempati cairan ini. Ruang

piknometer dilakukan dengan menimbang air. Ketelitian metode piknometer akan

bertambah sampai suatu optimum tertentu dengan bertambahnya volume piknometer.

Sebelum melakukan penimbangan, piknometer yang akan digunakan harus

dicuci bersih dan dibilas. Pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa air, karena

biasanya hasil pencucian meninggalkan tetesan pada dinding alat sehingga dapat

mempengaruhi hasil penimbangan piknometer dan juga akan mempengaruhi nilai

bobot jenis sampel. Untuk itu digunakan etanol untuk membilas karena etanol itu

bersifat mudah menguap sehingga air pencucian akan menguap bersama dengan

etanol. Setelah piknometer diisi penuh oleh air dan ditimbang kembali, piknometer

dan air tersebut direndam didalam air es sehingga turun 2 . Perendaman tersebut

dilakukan untuk membuktikan apakah suhu berpengaruh pada bobot air. Saat proses

itu dilakukan, air yang semulanya menutupi pipa kapiler piknometer, menyusut

hingga menimbulkan tuangan pada pipa. Hal tersebut terjadi karena saat suhu rendah

maka partikel air tersusun rapat dan beraturan, sehingga terjadi penyusutan volume

air.

Kerapatan zat cair etanol yang didapat yaitu gram/ml, lalu kerapatan

aseton 0,7883 gram/ml dan kerapatan kloroform 1,4712 gram/ml. Data tersebut bila

dibandingkan dengan kerapatan teoritisnya sudah sesuai. Bisa dilihat bahwa aseton

dan etanol kerapatannya lebih kecil dari air, sehingga sifatnya sama yaitu bersfat

polar. Sedangkan kloroform kerapatannya lebih besar dari ketiga cairan tersebut,

sehingga bersifat nonpolar.

Untuk menentukan bobot jenis zat padat, dengan menggunakan lilin dan

peluru. Bobot jenis Lilin yang didapat yaitu 1 gram/ml dan kerapatan peluru yaitu 1

gram/ml. Berat jenis kedua zat padat ini lebih besar dari pada air, dapat dilihat kedua

zat tersebut saat dimasukan ke air tenggelam ke dasar. Namun data yang didapat tidak

sesuai dengan teori, seharusnya peluru memiliki kerapatan sebesar 6,98 gram/ml.

IX. Simpulan :

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa piknometer

dapat digunakan untuk menetapkan kerapatan dan bobot jenis suatu zat. Serta dari

hasil pengamatan dapat disimpulkan juga bahwa bobot jenis etanol dan aseton lebih

kecil dari bobot jenis air, sedangkan bobot jenis kloroform lebih besar nilainya dari

pada bobot jenis air.

X. Daftar Pustaka :

Chita.2011. Bobot Jenis Zat Cair. Tersedia. http://inieyhciita. blogspot.com/2011/12/

fisika-farmasi bobot jenis –zat-cair.html.(diakses pada kamis,20 februari 2014

pada pukul 15:34)

Ditjen POM.1979. Farmakope Indonesia Edisi III.Jakarta.

Martin.1990.Farmasi Fisika I.Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

LAPORAN PRAKTIKKUM FARMASI FISIKA

PENETAPAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS

(Disusun untuk Memenuhi Salah satu Tugas Mata Kuliah Praktikkum Farmasi Fisika)

Disusun oleh:

Nama Praktikkan : Dewi Nuraini

Kelas : Farmasi 2A

NIM : 31112173

Kelompok : 1

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA

TASIKMALAYA

2014