sri suwanti - akuntansi pemerintahan daerah neraca persediaan,at dan kdp
TRANSCRIPT
SRI SUWANTI – AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAHPERSEDIAAN, ASET TETAP DAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/2010
2
AKUNTANSI PERSEDIAAN(PSAP NO. 05)
PERSEDIAAN
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/2010 3
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan
untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.(PSAP 05 Par. 4)
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/2010 4
Persediaan dapat terdiri dari : Barang konsumsi Amunisi Bahan untuk pemeliharaan Suku cadang Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga Pita Cukai dan leges Bahan baku Barang dalam proses/setengah jadi Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat Hewan dan tanaman, untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat
CONTOH PERSEDIAAN
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/20105
PENGAKUAN PERSEDIAAN
Persediaan diakui : pada saat potensi manfaat
ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andalpada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya berpindah
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/20106
Biaya perolehan
Harga pokok produksi
Nilai wajar
Persediaan diperoleh dengan
pembelian
Persediaan diperoleh dengan memproduksi
sendiri
Persediaan diperoleh dengan
cara lain, misalnya
donasi/rampasan
=
=
=
Harga pembelian + biaya pengangkutan + biaya penanganan –
potongan harga – rabat
Biaya Langsung + biaya tidak langsung
Nilai tukar aset secara wajar
PENGUKURAN PERSEDIAAN
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/20107
PENGUKURAN PERSEDIAAN (2)
Persediaan dapat dinilai dengan menggunakan: Metode sistematis seperti FIFO
atau rata-rata tertimbang Harga pembelian terakhir
apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material dan bermacam-macam jenis
8
PENGUKURAN BEBAN PERSEDIAAN Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian (use of
goods). Penghitungan beban persediaan untuk disajikan dalam LO.
Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, maka pengukuran pemakaian dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai per unit sesuai metode penilaian yang digunakan
Dalam hal persediaan dicatat secara periodik, maka pengukuran dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian persediaan.
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/20109
PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN
Laporan Keuangan mengungkapkan: Kebijakan akuntansi; Penjelasan lebih lanjut tentang persediaan,
seperti barang atau perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/201010
AKUNTANSI ASET TETAP
PSAP NO. 07 DAN
BULETIN TEKNIS NOMOR 5 TENTANG AKUNTANSI PENYUSUTAN
RUANG LINGKUP PSAP 07
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201011
PSAP 07 diterapkan untuk seluruh unit pemerintahan yang menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum dan mengatur tentang perlakuan akuntansinya, termasuk pengakuan, penilaian, penyajian dan pengungkapan yang diperlukan
PSAP 07 tidak diterapkan untuk: Hutan dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (regenerative natural resources)
Kuasa pertambangan, eksplorasi dan penggalian mineral, minyak, gas alam dan sumber daya alam serupa yang tidak dapat diperbaharuhi (non-regenerative natural resources)
KLASIFIKASI ASET TETAP
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201012
Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan
PENGAKUAN ASET TETAP
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201013
Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal;
Kriteria suatu aset diakui sebagai aset tetap :a)Berwujud;b)Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan;c)Biaya perolehan aset dapat diukur secara
andal;d)Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
operasi normal entitas; dane)Diperoleh atau dibangun dengan maksud
untuk digunakan.Pengakuan aset tetap akan andal bila aset
tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah.
PENGUKURAN ASET TETAP
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201014
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan
Aset tetap yang tidak diketahui harga perolehannya disajikan dengan nilai wajar pada saat perolehan
PENILAIAN AWAL ASET TETAP
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201015
Penilaian awal aset tetap harus diukur berdasarkan biaya perolehan
Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh
Untuk penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset tetap adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebut disusun.
KOMPONEN BIAYA
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201016
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201017
Biaya persiapan tempatBiaya pengiriman awal (initial
delivery) dan biaya simpan dan bongkar muat (handling cost)
Biaya pemasangan (instalation cost)Biaya profesional seperti arsitek dan
insinyur (bukan training operator lanjutan)
Biaya konstruksi
CONTOH BIAYA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN SECARA LANGSUNG
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201018
Biaya Administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya.
Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa tidak merupakan bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.
PENGECUALIAN KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP
PEROLEHAN SECARA GABUNGAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201019
Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan.
PERTUKARAN ASET
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201020
Biaya suatu aset tetap yang diperoleh melalui pertukaran yang tidak serupa atau aset lainnya diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh yaitu nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas dan kewajiban lain yang ditransfer/diserahkan.
Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas suatu aset yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai wajar yang serupa. Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam pertukaran dengan kepemilikan aset yang serupa. Dalam keadaan tersebut tidak ada keuntungan dan kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount) atas aset yang dilepas.
ASET DONASI
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201021
Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan.
Perolehan suatu aset tetap yang memenuhi kriteria perolehan aset donasi, maka perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan operasional.
PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201022
Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar menambah manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan
PENYUSUTAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201023
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset.
Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan operasional.
Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut
PRASYARAT PENYUSUTAN (Bultek SAP No. 05)
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201024
Identifikasi aset yang nilainya menurun. Diketahui nilai buku yang dapat
disusutkan Harus diketahui masa manfaatnya Diketahui Kondisi yang menyebabkan
penurunan aset tetap (misalnya yang mudah obsolet)
METODE PENYUSUTAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201025
Metode garis lurus (straight line method); atau
Metode saldo menurun ganda (double declining method); atau
Metode unit produksi (unit of production method).Metode penyusutan yang digunakan harus dapat menggambarkan manfaat ekonomi atau kemungkinan jasa (service potential) yang akan mengalir ke pemerintah
PENILAIAN KEMBALI (REVALUATION)
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201026
Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena Standar Akuntansi Pemerintahan menganut penilaian aset berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional.
Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat dibukukan dalam akun ekuitas
ASET BERSEJARAH
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201027
Aset bersejarah merupakan aset tetap yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah yang karena umur dan kondisinya aset tetap tersebut harus dilindungi oleh peraturan yang berlaku dari segala macam tindakan yang dapat merusak aset tetap tersebut
Diungkapkan dalam CaLK saja tanpa nilai
Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi manfaat lainnya kepada pemerintah selain nilai sejarahnya, misalnya untuk ruang perkantoran. Untuk kasus tersebut, aset ini akan diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap yang lain.
PENGHENTIAN/PELEPASAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201028
Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomi masa yang akan datang.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
PENGUNGKAPAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201029
Laporan Keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sbb:(a) Dasar penilaian yang digunakan untuk
menentukan nilai tercatat (carrying amount);(b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal
dan akhir periode yang menunjukkan:(1) Penambahan;(2) Pelepasan;(3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;(4) Mutasi aset tetap lainnya.
(c) Informasi penyusutan, meliputi:(1) Nilai penyusutan;(2) Metode penyusutan yang digunakan;(3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;(4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;
PENGUNGKAPAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201030
Laporan keuangan juga harus mengungkapkan:
(a) Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;
(b) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset tetap;
(c) Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi; dan
(d) Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/201031
AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN(PSAP NO. 08)
DEFINISI
32
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) adalah aset-aset dari kelompok aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan.
KONTRAK KONSTRUKSI adalah perikatan yang dilakukan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi yang berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan atau penggunaan utama.
33
Seluruh Klasifikasi Aset Tetap selain KDP yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode tertentu dan belum selesai
CAKUPAN KDP
CAKUPAN KONTRAK KONSTRUKSI
34
a. kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan perencanaan konstruksi aset, seperti jasa arsitektur;
b. kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset;
c. kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan pengawasan konstruksi aset yang meliputi manajemen konstruksi dan value engineering;
d. kontrak untuk membongkar atau merestorasi aset dan restorasi lingkungan.
PENGAKUAN KDP
35
Suatu benda berwujud diakui sebagai KDP jika:
besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh;
biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan
aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.
PENGUKURAN BIAYA KONSTRUKSI
36
Secara Swakelola, al:biaya yang berhubungan langsung
dengan konstruksi;biaya yang dapat diatribusikan
pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut;
biaya lain yang secara khusus dibebankan sehubungan konstruksi ybs.
Secara Kontrak:Termin yang telah dibayarkan;Kewajiban yang msh harus dibayar;Pembayaran klaim kepada
kontraktor/pihak ketiga, misalnya klaim karena keterlambatan yang disebabkan oleh pemberi kerja
KAPITALISASI BIAYA PINJAMAN
37
Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman maka biaya pinjaman yang timbul selama masa konstruksi dikapitalisasi dan menambah biaya konstruksi, sepanjang biaya tersebut dapat diidentifikasikan dan ditetapkan secara andal.
Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tidak boleh melebihi jumlah biaya bunga yang dibayar dan yang masih harus dibayar pada periode yang bersangkutan.
Apabila pinjaman digunakan untuk membiayai beberapa jenis aset yang diperoleh dalam suatu periode tertentu, biaya pinjaman periode yang bersangkutan dialokasikan ke masing-masing konstruksi dengan metode rata-rata tertimbang atas total pengeluaran biaya konstruksi.
KAPITALISASI BIAYA PINJAMAN
38
Apabila kegiatan pembangunan konstruksi dihentikan sementara tidak disebabkan oleh hal-hal yang bersifat force majeur maka biaya pinjaman yang dibayarkan selama masa pemberhentian sementara pembangunan konstruksi dikapitalisasi.
Kontrak konstruksi yang mencakup beberapa jenis pekerjaan yang penyelesaiannya jatuh pada waktu yang berbeda-beda, maka jenis pekerjaan yang sudah selesai tidak diperhitungkan biaya pinjaman. Biaya pinjaman hanya dikapitalisasi untuk jenis pekerjaan yang masih dalam proses pengerjaan.
PENYAJIAN KDP
39
Konstruksi dalam Pengerjaan disajikan dalam Neraca masuk dalam kelompok Aset Tetap
(Konstruksi Dalam Pengerjaan biasanya merupakan aset yang dimaksudkan digunakan untuk operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap.)
PENGUNGKAPAN KDP
40
Entitas harus mengungkapkan informasi mengenai KDP pada akhir periode akuntansi:Rincian kontrak konstruksi dalam
pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaian
Nilai kontrak konstruksi dan sumber pendanaannya
Jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang masih harus dibayar
Uang muka kerja yang diberikanRetensi
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/201041
TERIMA KASIH
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN TANAH
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201042
Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan Biaya perolehan mencakup:
Harga pembelian atau biaya pembebasan tanah Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh hak Biaya pematangan, penimbunan, dan biaya
lainnya yang dikeluarkan ,maupun yang masih harus dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai
Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN PERALATAN DAN MESIN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201043
Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dan yang masih harus dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai
Biaya perolehan peralatan dan mesin antara lain: Harga pembelian Biaya pengangkutan Biaya instalasi Serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh
dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap untuk digunakan
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN GEDUNG DAN BANGUNAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201044
Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai
Biaya perolehan gedung dan bangunan antara lain meliputi: Harga pembelian atau biaya
konstruksi, Biaya pengurusan IMB, notaris dan
pajak
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201045
Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai.
Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan antara lain meliputi:Biaya perolehan atau biaya konstruksi, dan
Biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP LAINNYA
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 201046
Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai
47
SELESAI, dech….,