spw sindy

3
GEMPA BUMI ACEH 2013 Gempa bumi Aceh 2013 terjadi pada 22 Januari 2013 pukul 05.22 WIB dengan kedalaman 84 km dengan intensitas gempa 6.0M w dengan pusat gempa pada 15 kilometer Barat Daya Banda Aceh . Gempa ini menyebabkan ratusan unit rumah dan sarana ibadah serta sarana sosial rusak. Gempa ini menyebabkan satu orang meninggal dunia dan beberapa orang terluka, karena tertimpa reruntuhan rumah. Gempa ini dirasakan hingga Pidie , Lhokseumawe , hingga Aceh Timur . Setelah gempa utama terjadi 10 kali gempa susulan yang mengguncang. Gempa susulan yang terasa yakni gempa kedua dengan kekuatan 5,1 Skala Richter, selebihnya tidak dirasakan, hanya berkekuatan berkisar antara 3 hingga 4 Skala Richter. Analisa Masalah Wilayah Indonesia termasuk kawasan yang rawan gempa, namun penduduk Indonesia ternyata masih kurang memiliki kesadaran akan kondisi geologis tersebut. Penduduk Indonesia justru membangun rumah di kawasan yang rawan terjadinya gempa, dengan kontruksi bangunan yang rentan terhadap gempa. Hal inilah yang memicu timbulnya korban saat terjadinya gempa, meskipun kekuatannya relatif kecil. Pendududuk Indonesia juga kurang memiliki pegetahuan mengenai bencana – bencana yang sering sering terjadi di Indonesia. Akibatnya kerusakan harta, benda maupun korban nyawa selalu terjadi setiap kali bencana itu terjadi. Upaya - upaya pencegahan bencana sudah dilakukan, namun karena kebiasaan penduduk Indonesia cenderung melakukan hal-hal yang jusrru malah memicu terjadinya bencana. Penduduk yang menjadi korban biasanya cenderung menyalahkan pemerintah dan menuntut ganti rugi dari pemerintah yang pada akhirnya bencana tersebut akan menelan lebih banyak kerugian,

Upload: syambali-fauzi-pahrijal

Post on 08-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

GEMPA BUMI ACEH 2013

Gempa bumi Aceh 2013 terjadi pada22 Januari 2013pukul 05.22 WIB dengan kedalaman 84 km dengan intensitas gempa 6.0Mwdengan pusat gempa pada 15 kilometer Barat DayaBanda Aceh. Gempa ini menyebabkan ratusan unit rumah dan sarana ibadah serta sarana sosial rusak.Gempa ini menyebabkan satu orang meninggal dunia dan beberapa orang terluka, karena tertimpa reruntuhan rumah. Gempa ini dirasakan hingga Pidie,Lhokseumawe, hinggaAceh Timur. Setelah gempa utama terjadi 10 kali gempa susulan yang mengguncang. Gempa susulan yang terasa yakni gempa kedua dengan kekuatan 5,1 Skala Richter, selebihnya tidak dirasakan, hanya berkekuatan berkisar antara 3 hingga 4 Skala Richter.

Analisa Masalah Wilayah Indonesia termasuk kawasan yang rawan gempa, namun penduduk Indonesia ternyata masih kurang memiliki kesadaran akan kondisi geologis tersebut. Penduduk Indonesia justru membangun rumah di kawasan yang rawan terjadinya gempa, dengan kontruksi bangunan yang rentan terhadap gempa. Hal inilah yang memicu timbulnya korban saat terjadinya gempa, meskipun kekuatannya relatif kecil.Pendududuk Indonesia juga kurang memiliki pegetahuan mengenai bencana bencana yang sering sering terjadi di Indonesia. Akibatnya kerusakan harta, benda maupun korban nyawa selalu terjadi setiap kali bencana itu terjadi. Upaya - upaya pencegahan bencana sudah dilakukan, namun karena kebiasaan penduduk Indonesia cenderung melakukan hal-hal yang jusrru malah memicu terjadinya bencana.Penduduk yang menjadi korban biasanya cenderung menyalahkan pemerintah dan menuntut ganti rugi dari pemerintah yang pada akhirnya bencana tersebut akan menelan lebih banyak kerugian, karena bencana yang bertubi-tubi mengakibatkan pemerinath terpaksa mengeluarkan anggaran lebih untuk menututupi kerugian akibat bencana tersebut. Hingga saat ini Aceh yang terkena bencan belum seutuhnya kembali pulih. Padahal dalam Badan Koordinasi Nasional dalam Peraturan Pemerintah Repilik Indonesia Nomor 83 Tahun 2005 tentang Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana, telah dirumuskan kondisi Indonesia yang rawan bencana. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa pemerintah Indonesia sesungguhnya menyadari kondisi Indonesia yang rawan gempa, namun tidak gencar melakukan upaya untuk mengatasinya. Tata ruang wilayah pemukiman perkotaan di Indosia pun perlu di lebih diperhatikan karena biasanya pemukiman sangat padat, sehingga jika terjadi gempa, hampir tidak ada jalur evakuasi karena padatnya bangunan dan resiko tertimpa bangunan menjadi lebih besar. Sehingga jika terjadi gempa cara penyelamatan yang paling sederhana adalah pergi ke tempat terbuka seperti lapangan, namun karena padatnya pemukiman yang padat menyebabkan berkurangnya tempat terbuka yang bisa dijadikan tempat evakuasi ketika terjadi gempa. Kesimpulan Pemerintah seharusnya memperhatikan tata ruang wilayah, agar pemukiman tidak terlalu padat sehingga adanya jalur evakuasi seperti ruang terbuka, pemerintah juga sering menayangkan upaya upaya mitigasi terutama bagi yang tinggal di daerah rawan gempa. Upaya mitagi tersebut mencakup pemahaman mengenai : Cara untuk menyelamatkan diri ketika terjadinya gempa Akibat - akibat dari gempa tersebut Aktifitas yang paling rentan terhadap pengaruh gempa Konsekuensi kerusakan dari gempa tersebutSelain itu juga bangunan yang ingin dibangun sebaiknya menggunakan kontruksi yg tepat agar bangunan tersebut dapat tahan terhadap gempa.