spt masa pph pasal 15 - excel
TRANSCRIPT
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA SPT Normal
PAJAK PENGHASILAN PASAL 15 SPT Pembetulan Ke-
Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan Masa PajakPajak Penghasilan Pasal 15 /
BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK
1. NPWP : .
2. NAMA :
3. ALAMAT :
BAGIAN B. OBJEK PAJAK
Uraian KAP/KJS
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Imbalan yang Dibayarkan/Terutang kepadaPerusahaan Pelayaran Dalam Negeri 411128/410
2. Imbalan yang Diterima/Diperoleh Sehubungandengan Pengangkutan Orang dan/atau BarangTermasuk Penyewaan Kapal Laut olehPerusahaan Pelayaran Dalam Negeria. Penghasilan dari Indonesiab. Penghasilan dari luar Indonesiac. PPh Pasal 24 yang dapat diperhitungkand. PPh yang dipotong pihak lainPPh yang harus dibayar sendiri (a+b) - (c+d) 411128/410
3. Imbalan Charter Kapal Laut dan/atau PesawatUdara yang Dibayarkan/Terutang KepadaPerusahaan Pelayaran dan/atau PenerbanganLuar Negeri 411128/411
4. Imbalan yang Diterima/Diperoleh Sehubungandengan Pengangkutan Orang dan/atau BarangTermasuk Charter Kapal Laut dan/atau
Penerbangan Luar Negeria. PPh yang disetor sendiri 411128/411b. PPh yang dipotong pihak lain
5. Imbalan Charter Pesawat Udara YangDibayarkan/Terutang Kepada PerusahaanPenerbangan Dalam Negeri 411128/412
JUMLAHTerbilang …………………………………………………………...…………………………………………………………………………………………………………….………………………..…………
BAGIAN C. LAMPIRAN
1. Surat Setoran Pajak : lembar.
2. Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 15.
3. Bukti Pemotongan PPh Pasal 15 : lembar.
4. Surat Kuasa Khusus.
5. Fotokopi Surat Keterangan Domisili / Certificate Of Residence (COR) yang berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun dari tanggal pemotongan apabila pemotongan pajak dihitung dengan mempertimbangkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan Diisi Oleh Petugas ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya SPT Masa Diterima: beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas. Langsung dari WP
PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Melalui Pos
Tang
galNama 2 0
NPWP tanggal bulan tahun
Tanda Tangan & Cap Tanggal 2 0 Tanda Tangantanggal bulan tahun
F.1.1.32.05 Lampiran II.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 43/PJ/2009
DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Jumlah Bruto Imbalan (Rp)
Tarif (%)
PPh yang Dipotong/
Terutang (Rp)
PesawatUdara Oleh Perusahaan Pelayaran dan/atau
Masa Pajak/
I. PEMOTONG PPH PASAL 15/PENERIMA ATAU YANG MEMPEROLEH IMBALAN
No. NPWP Nama
(1) (2) (3) (4) (5)
A. PPH YANG DIPOTONG PIHAK LAIN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst.
JUMLAH
B. PPH PIHAK LAIN YANG DIPOTONG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst.
JUMLAH
II. PERHITUNGAN PPH PASAL 24
No. Negara Sumber Penghasilan Jumlah Bruto Penghasilan (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
4
5
dst.
JUMLAH
PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Tanggal 2 0
Nama tanggal bulan tahun
NPWP - Tanda Tangan & Cap
D.1.1.32.09 Lampiran II.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 43/PJ/2009
DAFTAR BUKTI PEMOTONGANPPh PASAL 15
DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Jumlah Bruto Imbalan(Rp)
PPh yang Dipotong/Dipungut (Rp)
Jumlah Pajak Terutang/ Dibayar di Luar Negeri (Rp)
PPh Pasal 24 yang dapat Diperhitungkan (Rp)
Lembar ke-1 untuk : yang menyewakan
Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : penyewa
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
BUKTI PEMOTONGAN PPh
ATAS IMBALAN YANG DIBAYARKAN/TERUTANGKEPADA PERUSAHAAN PELAYARAN DALAM NEGERI
(FINAL)
NPWP : - - - - - (3)
Nama :
Alamat :
(1) (2) (3)
Terbilang : ………………………………………………………………………………………………….……………………
Pemotong Pajak (5)
NPWP : - - - - -
Nama :
Tanda Tangan, Nama dan Cap Perhatian :
1. Jumlah Pajak Penghasilan atas imbalan yangdibayarkan/terutang kepada Perusahaan
Pelayaran Dalam Negeri yang dipotong di
atas bukan merupakan kredit pajak dalam
Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh.
2. Bukti Pemotongan ini dianggap sah apabila
diisi dengan lengkap dan benar.
F.1.1.33.13 Lampiran II.3 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 43/PJ/2009
……………...……………………………………………….. (1)
NOMOR : ……………………………………… (2)
Jumlah Bruto Imbalan (Rp)
Tarif (%)
PPh yang Dipotong (Rp)
…………………., ……………………. 20 ……. (4)
......................................................... (6)
Lembar ke-1 untuk : yang menyewakan
Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : penyewa
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
BUKTI PEMOTONGAN PPh
ATAS IMBALAN YANG DIBAYARKAN/TERUTANG KEPADAPERUSAHAAN PELAYARAN DAN/ATAU PENERBANGAN LUAR NEGERI
(FINAL)
NPWP : - - - - - (3)
Nama :
Alamat :
(1) (2) (3)
Terbilang : ………………………………………………………………………………………………….……………………
Pemotong Pajak (5)
NPWP : - - - - -
Nama :
Tanda Tangan, Nama dan Cap Perhatian :
1. Jumlah Pajak Penghasilan atas imbalan yangdibayarkan/terutang kepada Perusahaan
Pelayaran dan/ atau Penerbangan Luar Negeri
yang dipotong di atas bukan merupakan kredit
pajak dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan PPh.
2. Dalam hal terdapat Persetujuan Penghindaran
Pajak Berganda, tarifnya disesuaikan.
3. Bukti Pemotongan ini dianggap sah apabila
diisi dengan lengkap dan benar.
F.1.1.33.14 Lampiran II.4 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 43/PJ/2009
……………...……………………………………………….. (1)
NOMOR : ……………………………………… (2)
Jumlah Bruto Imbalan (Rp)
Tarif (%)
PPh yang Dipotong (Rp)
…………………., ……………………. 20 ……. (4)
......................................................... (6)
Lembar ke-1 untuk : yang menyewakan
Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak
Lembar ke-3 untuk : penyewa
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
BUKTI PEMOTONGAN PPh
ATAS IMBALAN YANG DIBAYARKAN/TERUTANGKEPADA PERUSAHAAN PENERBANGAN DALAM NEGERI
NPWP : - - - - - (3)
Nama :
Alamat :
(1) (2) (3)
Terbilang : ………………………………………………………………………………………………….……………………
Pemotong Pajak (5)
NPWP : - - - - -
Nama :
Tanda Tangan, Nama dan Cap Perhatian :
1. Jumlah PPh yang dipotong di atas merupakanpembayaran dimuka atas PPh yang terutang untuk
tahun pajak yang bersangkutan. Simpanlah bukti
pemotongan ini baik-baik untuk diperhitungkan
sebagai kredit pajak dalam Surat Pemberitahuan
(SPT) Tahunan PPh.
2. Bukti Pemotongan ini dianggap sah apabila diisi
dengan lengkap dan benar.
F.1.1.33.15 Lampiran II.5 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 43/PJ/2009
……………...……………………………………………….. (1)
NOMOR : ……………………………………… (2)
Jumlah Bruto Imbalan (Rp)
Tarif (%)
PPh yang Dipotong (Rp)
…………………., ……………………. 20 ……. (4)
......................................................... (6)