spo prosedur penggunaan defibrilator

3
RS Dr. Hafiz PROSEDUR PENGGUNAAN DEFIBRILATOR No. Dokumen 01/DIR/RSDH/ 2015 No. Revisi 0 Halaman 1 / 2 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal Terbit 01 Februari 2015 Ditetapkan Direktur RS Dr. Hafiz dr. Renyta Amelia, MARS PENGERTIAN Memberikan tindakan arus listrik searah pada otot jantung melalui dinding dada dengan menggunakan defibrillator . TUJUAN Untuk menentukan adanya fibrilasi ventrikel dengan cara memberikan arus listrik melewati dinding dada pasien. Fibrilasi yang dilakukan dengan segera telah memperlihatkan peningkatan yang berarti meyerupai tindakan resusitasi yang berhasil. KEBIJAKAN Untuk melakukan penanganan tindakan kegawatdaruratan PROSEDUR 1. Kaji pasien untuk memastikan bahwa denyut nadi pasien benar-benar lemah. 2. Letakkan defibrilator hingga bantalan dapat dengan mudah mencapai dada pasien. 3. Hubungkan defibrilator dengan sumber listrik. (Jika defibrilator menggunakan batterai sebagai arus listrik, hubungkan pada batterai hanya bila akan digunakan). 4. Tekan tombol power in, dan yakinkan bahwa indikator cahayanya on. Hampir sebagian besar unit mempunyai sirkuit sinkronisasi yang harus dalam keadaan off atau tidak terpasang untuk menangani fibrilasi ventrikel.

Upload: roni-dwi-herdianto

Post on 07-Sep-2015

39 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Spo Prosedur Penggunaan Defibrilator

TRANSCRIPT

RS Dr. Hafiz

PROSEDUR PENGGUNAAN DEFIBRILATOR

No. Dokumen

01/DIR/RSDH/2015No. Revisi

0Halaman

1 / 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal Terbit

01 Februari 2015DitetapkanDirektur RS Dr. Hafiz

dr. Renyta Amelia, MARS

PENGERTIANMemberikan tindakan arus listrik searah pada otot jantung melalui dinding dada dengan menggunakan defibrillator.

TUJUANUntuk menentukan adanya fibrilasi ventrikel dengan cara memberikan arus listrik melewati dinding dada pasien. Fibrilasi yang dilakukan dengan segera telah memperlihatkan peningkatan yang berarti meyerupai tindakan resusitasi yang berhasil.

KEBIJAKANUntuk melakukan penanganan tindakan kegawatdaruratan

PROSEDUR1. Kaji pasien untuk memastikan bahwa denyut nadi pasien benar-benar lemah.2. Letakkan defibrilator hingga bantalan dapat dengan mudah mencapai dada pasien.3. Hubungkan defibrilator dengan sumber listrik. (Jika defibrilator menggunakan batterai sebagai arus listrik, hubungkan pada batterai hanya bila akan digunakan).4. Tekan tombol power in, dan yakinkan bahwa indikator cahayanya on. Hampir sebagian besar unit mempunyai sirkuit sinkronisasi yang harus dalam keadaan off atau tidak terpasang untuk menangani fibrilasi ventrikel.5. Olesi seluruh permukaan fibrilator dengan pasta elektrode, tipis dan merata.6. Tentukan tingkat energi yang tepat pada mesin. Energi yang digunakan pada upaya defibrilasi pertama harus pada 200-300 joule.7. Tekan tombol baik pada mesin atau pada bantalan fibrilasi itu sendiri.8. Perhatikan jarum pada petunjuk arus sampai menunjukkan tingkat yang telah ditentukan,dengar kan bila ada tanda atau alarm yang menunjukkan energi penuh.9. Gosok atau usap dada pasien untuk membersihkan dari keringat atau larutan lain.

RS Dr. Hafiz

PROSEDUR PENGGUNAAN DEFIBRILATOR

No. Dokumen

01/DIR/RSDH/2015No. Revisi

0Halaman

2 / 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURTanggal Terbit

01 Februari 2015DitetapkanDirektur RS Dr. Hafiz

dr. Renyta Amelia, MARS

PENGERTIAN10. Pasang bantalan fibrilator pada dada dengan lembut, walaupun dengan ditekan. Pasang satu bantalan tepat disebelah kiri dari bagian atas sternum dan di bawah klavikula dan satu bantalan yang lain diletakkan tepat disebelah kirindari apeks jantung dan garis midaksila. Posisi elektrode v1 dan v6 dari EKG 12 sadapan harus terlihat efektif.11. Operator memerintahkan semua personel untuk menjauh dan melepaskan semua peralatan yang sedang dipegang yang berhubungan dengan pasien atau tempat tidur. Operator harus melihat untuk mematikan semua personel telah menjauhi tempat tidur.12. Gunakan tekanan pada bantalan defibrilator lebih dari 220 pound, dan secara bergantian tekan tombol pada bantalan defibrilator untuk mengalirkan arus listrik.13. Periksa nadi pasien.14. Kaji pola EKG setelah defibrilasi, lanjutkan dengan melakukan RJP selama tidak dilakukan defibrilasi.15. Jika fibrilasi ventrikel berlanjut, dengan segera ulangi langkah 6-14. Yakinkan bahwa pasta elektrode masih cukup tersedia pada setiap bantalan defibrilator.16. Jika fibrilasi ventrikel masih terus berlanjut, ulangi langkah 6-14 dengan tingkat energi 360 joule.17. Jika defibrilasi ke tiga tidak berhasil, lanjutkan RPJ dan lakukan algorithm edvance cardiac life support dengan tepat.

UNIT TERKAITInstalasi Gawat Darurat, Ruang Terapi Intensif, Ruang Perawatan