spesifikasi teknis pekerjaan santan-bontang

Upload: nacer-de-nueva-namira

Post on 07-Aug-2018

263 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    1/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 1

    DIVISI 6

    PERKERASAN ASPAL

    SEKSI 6.1

    LAPIS RESAP PENGIKAT DAN LAPIS PEREKAT

    6.1.1. UMUM

    1)   Uraian

    Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada permukaan

    yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Lapis ResapPengikat harus dihampar di atas permukaan yang bukan beraspal (misalnya Lapis Pondasi

     Agregat), sedangkan Lapis Perekat harus dihampar di atas permukaan yang beraspal (sepertiLapisPenetrasi Macadam, Laston, Lataston dll).

    2)   Pekerjaan seksi lain yang berkaitan dengan seksi ini

    a) Pemeliharaan Lalu Lintas : Seksi 1.8b) Rekayasa Lapangan : Seksi 1.9c) Bahan dan Penyimpanan : Seksi 1.11d) Pelebaran Perkerasan : Seksi 4.1e) Bahu Jalan : Seksi 4.2

    f) Lapis Pondasi Agregat : Seksi 5.1g) Lapis Pondasi Semen Tanah : Seksi 5.4h) Campuran Aspal Panas : Seksi 6.2i) Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama : Seksi 8.1

     j) Pengembalian kondisi bahu jalan lama pada jalan berpenutup aspal : Seksi 8.2

    3)   Standar Rujukan

    Standar Nasional Indonesia (SNI)  :

    PdS-02-1995-03(AASHTOM82- 75)PdS-01-1995-03(AASHTOM208 - 87)

     AASHTO   :

    : Spesifikasi Aspal Cair Penguapan Sedang

    : Spesifikasi Aspal Emulsi Kationik

     AASHTO M20 - 70 : Penetration Graded Asphalt Cement AASHTO M140 - 88 : Emulsified Asphalt AASHTO M226 - 80 : Viscosity Graded Asphalt Cement

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    2/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 2

    Brirish Standard   :

    BS3403 : Industrial Tachometers

    4)   Kondisi cuaca yang diijinkan untuk bekerja

    Lapisan Resap Pengikat harus disemprot hanya pada permukaan yang kering atau mendekatikering, dan Lapis Perekat harus disemprot hanya pada permukaan yang benar-benar kering.Penyemprotan Lapis Resap Pengikat atau Lapis Perekat tidak boleh dilaksanakan waktu anginkencang, hujanatau akanturunhujan.

    5)   Mutu pekerjaan dan perbaikan dari pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan

    Lapisan yang telah selesai harus menutup keseluruhan permukaan yang dilapisi dan tampakmerata, tanpa adanya bagian-bagian yangberalur ataukelebihan aspal.

    Untuk Lapis Perekat, harus melekat dengan cukup kuat di atas permukaan yang disemprot.Untuk penampilan yang kelihatan berbintik-bintik, sebagai akibat dari bahan aspal yang

    didistribusikan sebagai butir-butir tersendiri dapat diterima asalkan penampilannya kelihatan ratadankeseluruhan takaran pemakaiannya memenuhi ketentuan.

    Untuk Lapis Resap Pengikat, setelah proses pengeringan, bahan aspal harus sudah meresapke dalam lapis pondasi, meninggalkan sebagian bahan aspal yang dapat ditunjukkan denganpermukaan berwarna hitam yang merata dan tidak berongga   (porous).   Tekstur untukpermukaan lapis pondasi agregat harus rapi dan tidak boleh ada genangan atau lapisan tipisaspal atau aspal tercampur agregat halus yang cukup tebal sehingga mudah dikupas denganpisau.

    Perbaikan dari Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat yang tidak memenuhi ketentuan harusseperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, termasuk pembuangan bahan yangberlebihan, penggunaan bahan penyerap   (blotter material),   atau penyemprotan tambahan

    seperlunya. Setiap kerusakan kecil pada Lapis Resap Pengikat harus segera diperbaiki menurutSeksi 8.1 dan Seksi 8.2 dari Spesifikasi ini. Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan agar lubangyang besar atau kerusakan lain yang terjadi dibongkar dan dipadatkan kembali ataupenggantian lapisan pondasi diikuti oleh pengerjaan kembali Lapis Resap Pengikat.

    6)   Pengajuan kesiapan kerja

    Kontraktor harus mengajukan hal-hal berikut ini kepada Direksi Pekerjaan :

    a) Lima liter contoh dari setiap bahan aspal yang diusulkan oleh Kontraktor untuk digunakandalam pekerjaaan dilengkapi sertifikat dari pabrik pembuat-nya dan hasil pengujianseperti yang disyaratkan dalam Pasal 1.11.1.(3).(c), diserahkan sebelum pelaksanaan

    dimulai. Sertifikat tersebut harus menjelas-kan bahwa bahan aspal tersebut memenuhiketentuan dari Spesifikasi dan jenis yang sesuai untuk bahan Lapis Resap Pengikat atauLapis Perekat, seperti yang ditentukan padaPasal 6.1.2 dari Spesifikasi ini.

    b) Catatan kalibrasi dari semua instrumen dan meteran pengukur dan tongkat celup ukur untuk distributor aspal, seperti diuraikan dalam Pasal 6.1.3.(3) dan 6.1.3.(4) dariSpesifikasi ini, yang harus diserahkan paling lambat 30 hari sebelum pelaksanaandimulai. Tongkat celup ukur, alat instrumen dan meteran pengukur harus dikalibrasi

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    3/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 3

    sampai memenuhi akurasi, toleransi ketelitian dan ketentuan seperti diuraikan dalamPasal 6.1.3.(4) dari Spesifikasi ini dan tanggal pelaksanaan kalibrasi harus tidak melebihisatu tahunsebelumpelaksanaan dimulai.

    c) Grafik penyemprotan harus memenuhi ketentuan Pasal 6.1.3.(5) dari Spesifikasi ini dandiserahkan sebelum pelaksanaan dimulai.

    d) Contoh-contoh bahan yang dipakai pada setiap hari kerja harus dilaksanakan sesuaidengan Pasal 6.1.6 dari Spesifikasi ini. Laporan harian untuk pekerjaan pelaburan yangtelah dilakukan dan takaran pemakaian bahan harus memenuhi ketentuan Pasal 6.1.6dari Spesifikasi ini

    7)   Kondisi tempat kerja

    a) Pekerjaan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga masih memung-kinkan lalulintas satu lajur tanpa merusak pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan hanyamenimbulkan gangguan yangminimal bagi lalu lintas.

    b) Bangunan-bangunan dan benda-benda lain di samping tempat kerja (struktur, pepohonandll.) harusdilindungi agar tidak menjadi kotor karena percikan aspal.

    c) Bahan aspal tidak boleh dibuang sembarangan kecuali ke tempat yang disetujui olehDireksi Pekerjaan.

    d) Kontraktor harus melengkapi tempat pemanasan dengan fasilitas pencegahan danpengendalian kebakaran yang memadai, juga pengadaan dan sarana pertolonganpertama.

    8)   Pengendalian Lalu Lintas

    a) Pengendalian lalu lintas harus memenuhi ketentuan Seksi 1.8, Pemeliharaan Lalu Lintasdan Pasal 6.1.5 dari Spesifikasi ini.

    b) Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap dampak yang terjadi bila lalu lintas yangdijinkan lewat di atas Lapis ResapPengikat atauLapis Perekat yangbaru dikerjakan.

    6.1.2. B AHA N

    1)   Bahan Lapis Resap Pegikat

    a) Bahan aspal untukLapis ResapPengikat haruslah salahsatu dari berikut ini :

    i) Aspal emulsi reaksi sedang  (medium setting) atau reaksi lambat (slow setting) yangmemenuhi AASHTO M140 atau Pd S-01-1995-03 (AASHTO M208). Umumnyahanya aspal emulsi yang dapat menunjukkan peresapan yang baik pada lapis

    pondasi tanpa pengikat yang disetujui. Aspal emulsi harus mengandung residu hasilpenyulingan minyak bumi (aspal dan pelarut) tidak kurang dari 50 % danmempunyai penetrasi aspal tidak kurang dari 80/100. Aspal emulsi untuk LapisResappengikat ini tidak bolehdiencerkan di lapangan.

    ii) Aspal semen Pen. 80/100 atau Pen. 60/70, memenuhi AASHTO M20, diencerkandengan minyak tanah (kerosen). Proporsi minyak tanah yang digunakansebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, setelah percobaan di atas lapis

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    4/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 4

    pondasi atas yang telah selesai sesuai dengan Pasal 6.1.4.(2). Kecuali diperintahlain oleh Direksi Pekerjaan, perbandingan pemakaian minyak tanah padapercobaan pertama harus dari 80 bagian minyak per 100 bagian aspal semen (80pph kurang lebih ekivalen dengan viskositas aspal cair hasil kilang jenis MC-30).

    b) Bilamana lalu lintas diijinkan lewat di atas Lapis Resap Pengikat maka harus digunakanbahan penyerap (blotter material) dari hasil pengayakan kerikil atau batu pecah, terbebasdari butiran-butiran berminyak atau lunak, bahan kohesif atau bahan organik. Tidakkurang dari 98 persen harus lolos ayakan ASTM 3/8” (9,5 mm) dan tidak lebih dari 2persen harus lolos ayakanASTMNo.8(2,36 mm).

    2)   Bahan Lapis Perekat

    a) Aspal emulsi jenis Rapid Settingyangmemenuhi ketentuan AASHTOM140 atau PdS-01-1995-03 (AASHTO M208). Direksi Pekerjaan dapat mengijinkan penggunaan aspal emulsiyangdiencerkan denganperbandingan 1bagian air bersihdan 1 bagian aspal emulsi.

    b) Aspal semen Pen. 60/70 atau Pen. 80/100 yang memenuhi ketentuan AASHTO M20,

    diencerkan dengan 25sampai 30bagian minyak tanahper 100 bagian aspal.

    6.1.3. PERALATAN

    1)   Ketentuan Umum

    Kontraktor harus melengkapi peralatannya terdiri dari penyapu mekanis dan atau kompresor,distributor aspal, peralatan untuk memanaskan bahan aspal dan peralatan yang sesuai untukmenyebarkan kelebihan bahan aspal.

    2)   Distributor Aspal - Batang Semprot

    a) Distributor aspal harus berupa kendaraan beroda ban angin yang bermesin penggeraksendiri, memenuhi peraturan keamanan jalan. Bilamana dimuati penuh maka tekanan banpada pengoperasian dengan kecepatan penuh tidak boleh melampaui tekanan yangdirekomendasi pabrik pembuatnya.

    b) Sistem tangki aspal, pemanasan, pemompaan dan penyemprotan harus sesuai denganketentuan pengamanan dari Institute of Petroleum, Inggris.

    c) Alat penyemprot, harus dirancang, diperlengkapi, dipelihara dan dioperasikan sedemikianrupa sehingga bahan aspal dengan panas yang sudah merata dapat disemprotkan secaramerata dengan berbagai variasi lebar permukaan, pada takaran yang ditentukan dalamrentang 0,15 sampai 2,4 liter per meter persegi.

    d) Distributor aspal harus dilengkapi dengan batang semprot sehingga dapatmensirkulasikan aspal secara penuh yang dapat diatur ke arah horisontal dan vertikal.Batang semprot harus terpasang dengan jumlah minimum 24 nosel, dipasang pada jarakyang sama yaitu 10 ± 1 cm. Distributor aspal juga harus dilengkapi pipa semprot tangan.

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    5/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 5

    3)   Perlengkapan

    Perlengkapan distributor aspal harus meliputi sebuah tachometer (pengukur kecepatanputaran), meteran tekanan, tongkat celup yang telah dikalibrasi, sebuah termometer untukmengukur temperatur isi tangki, dan peralatan untuk mengukur kecepatan lambat. Seluruh

    perlengkapan pengukur pada distributor harus dikalibrasi untuk memenuhi toleransi yangditentukan dalam Pasal 6.1.3.(4) dari Spesifikasi ini. Selanjutnya catatan kalibrasi yang teliti danmemenuhi ketentuan tersebut harusdiserahkan kepadaDireksi Pekerjaan.

    4)   Toleransi Peralatan Distributor Aspal

    Toleransi ketelitian dan ketentuan jarum baca yang dipasang pada distributor aspal denganbatangsemprot harus memenuhi ketentuan berikut ini :

    Ketentuan dan toleransi yangdijinkan :

    Tachometer pengukur kecepatan kendaraan

    Tachometer pengukur kecepatan putaran pompa

    : ± 1,5 persendari skala putaran penuh sesuai ketentuan BS3403

    : ± 1,5 persendari skala putaran penuh sesuai ketentuan BS3403

    Pengukur suhu : ± 5 ºC, rentang 0- 250 ºC, minimum garis tengah arloji 70 mm

    Pengukur volume atautongkat celup

    : ± 2persen dari total volume tangki, nilai maksimumgarisskalaTongkat Celup 50liter.

    5)   Grafik Penyemprotan dan Buku Petunjuk Pelaksanaaan

    Distributor aspal harus dilengkapi dengan Grafik Penyemprotan dan Buku PetunjukPelaksanaan yang harus disertakan padaalat semprot, dalamkeadaan baik, setiap saat.

    Buku petunjuk pelaksanaan harus menunjukkan diagram aliran pipa dan semua petunjuk untukcara kerja alat distributor.

    Grafik Penyemprotan harus memperlihatkan hubungan antara kecepatan dan jumlah takaranpemakaian aspal yang digunakan serta hubungan antara kecepatan pompa dan jumlah noselyang digunakan, berdasarkan pada keluaran aspal dari nosel. Keluaran aspal pada nosel (liter per menit) dalam keadaan konstan, beserta tekanan penyemprotannya harus diplot pada grafikpenyemprotan.

    Grafik Penyemprotan juga harus memperlihatkan tinggi batang semprot dari permukaan jalandan kedudukan sudut horisontal dari nosel semprot, untuk menjamin adanya tumpang tindih(overlap)  semprotan yang keluar dari tiga nosel (yaitu setiap lebar permukaan disemprot olehsemburan tiganosel).

    6)   Kinerja Distributor Aspal

    a) Kontraktor harus menyiapkan distributor lengkap dengan perlengkapan dan operatornyauntuk pengujian lapangan dan harus menyediakan tenaga-tenaga pembantu yangdibutuhkan untuk tujuan tersebut sesuai perintah Direksi Pekerjaan. Setiap distributor yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan kiner-janya tidak dapat diterima bila

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    6/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 6

    dioperasikan sesuai dengan Grafik Takaran Penyemprotan dan Buku PetunjukPelaksanaan atau tidak memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi dalam segala seginya,maka peralatan tersebut tidak diperkenankan untuk dioperasikan dalampekerjaan. Setiapmodifikasi atau penggantian distributor aspal harus diuji terlebih dahulu sebelumdigunakan dalampelaksanaan pekerjaan.

    b) Penyemprotan dalam arah melintang dari takaran pemakaian aspal yang dihasilkan olehdistributor aspal harus diuji dengan cara melintaskan batang semprot di atas bidangpengujian selebar 25 cm x 25 cm yang terbuat dari lembaran resap yang bagianbawahnya kedap, yang beratnya harus ditimbang sebelum dan sesudah disemprot.Perbedaan berat harus dipakai dalam menentukan takaran aktual pada tiap lembar danperbedaan tiap lembar terhadap takaran rata-rata yang diukur melintang pada lebar penuh yangtelah disemprot tidak bolehmelampaui 15persen takaran rata-rata.

    c) Ketelitian yang dapat dicapai distributor aspal terhadap suatu takaran sasaran pemakaianalat semprot harus diuji dengan cara yang sama dengan pengujian distribusi melintangpada butir (b) di atas. Lintasan penyemprotan minimum sepanjang 200 meter harusdilaksanakan dan kendaraan harus dijalankan dengan kecepatan tetap sehingga dapat

    mencapai takaran sasaran pemakaian yang telah ditentukan lebih dahulu oleh DireksiPekerjaan. Dengan minimum 5 penampang melintang yang berjarak sama harusdipasang 3 kertas resap yang berjarak sama, kertas tidak boleh dipasang dalam jarakkurang dari 0,5 meter dari tepi bidang yang disemprot atau dalam jarak 10 m dari titikawal penyemprotan. Takaran pemakaian, yang diambil sebagai harga rata-rata darisemua kertas resap tidak boleh berbeda lebih dari 5 persen dari takaran sasaran.Sebagai alternatif, takaran pemakaian rata-rata dapat dihitung dari pembacaan tongkatukur yang telah dikalibrasi, seperti yang ditentukan dalam Pasal 6.1.4.(3).(g) dariSpesifikasi ini. Untuk tujuan pengujian ini minimum 70 persen dari kapasitas distributor aspal harus disemprotkan.

    7)   Peralatan Penyemprot Aspal Tangan (Hand Sprayer) 

    Bilamana diijinkan oleh Direksi Pekerjaan maka penggunaan perlatan penyemprot aspal tangandapat dipakai sebagai pengganti distributor aspal.

    Perlengkapan utama peralatan penyemprot aspal tangan harus selalu dijaga dalamkondisi baik,terdiri dari :

    a) Tangki aspal denganalat pemanas.

    b) Pompa yang memberikan tekanan ke dalam tangki aspal sehingga aspal dapattersemprot keluar.

    c) Batangsemprot yang dilengkapi dengan lubang pengatur keluarnya aspal (nosel).

     Agar diperoleh hasil penyemprotan yang merata maka Kontraktor harus menyediakan tenagaoperator yang terampil dan diuji coba dahulu kemampuannya sebelum disetujui oleh DireksiPekerjaan.

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    7/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 7

    6.1.4. PELAKSANAAN PEKERJAAN

    1)   Penyiapan permukaan yang akan disemprot aspal

    a) Apabila pekerjaan Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat akan dilaksanakan pada

    permukaan perkerasan jalan yang ada atau bahu jalan yang ada, semua kerusakanperkerasan maupun bahu jalan harus diperbaiki menurut Seksi 8.1 dan Seksi 8.2 dariSpesifikasi ini.

    b) Apabila pekerjaan Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat akan dilaksanakan padaperkerasan jalan baru atau bahu jalan baru, perkerasan atau bahu itu harus telah selesaidikerjakan sepenuhnya, menurut Seksi 4.1, 4.2, 5.1, 5.4, 6.3, 6.4, atau 6.6 dari Spesifikasiini yangsesuai dengan lokasi danjenis permukaan yangbaru tersebut.

    c) Permukaan yang akan disemprot itu harus dipelihara menurut standar butir (a) dan butir (b) di atas sebelumpekerjaan pelaburan dilaksanakan.

    d) Sebelum penyemprotan aspal dimulai, permukaan harus dibersihkan dengan memakaisikat mekanis atau kompresor atau kombinasi keduanya. Bilamana peralatan ini belumdapat memberikan permukaan yang benar-benar bersih, penyapuan tambahan harusdikerjakan manual dengan sikat yangkaku.

    e) Pembersihan harus dilaksanakan melebihi 20cmdari tepi bidang yangakandisemprot.

    f) Tonjolan yang disebabkan oleh benda-benda asing lainnya harus disingkirkan daripermukaan dengan memakai penggaru baja atau dengan cara lainnya yang telahdisetujui atau sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan dan bagian yang telah digarutersebut harus dicuci denganair dan disapu.

    g) Untuk pelaksanaan Lapis Resap Pengikat di atas Lapis Pondasi Agregat Kelas A,permukaan akhir yang telah disapu harus rata, rapat, bermosaik agregat kasar dan halus,permukaan yanghanya mengandung agregat halus tidakakanditerima.

    h) Pekerjaan penyemprotan aspal tidak boleh dimulai sebelum perkerasan telah disiapkandapat diterima olehDireksi Pekerjaan.

    2)   Takaran dan Temperatur Pemakaian Bahan Asp al

    a) Kontraktor harus melakukan percobaan lapangan di bawah pengawasan DireksiPekerjaan untuk mendapatkan tingkat takaran yang tepat (liter per meter persegi) danpercobaan tersebut akan diulangi, sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,bila jenis dari permukaan yang akan disemprot atau jenis dari bahan aspal berubah.Biasanya takaran pemakaian yang didapatkan akan berada dalam batas-batas sebagaiberikut :

    Lapis Resap Pengikat   : 0,4sampai 1,3liter per meter persegi untukLapisPondasi Agregat Kelas A0,2sampai 1,0liter per meter persegi untukLapis PondasiSemen Tanah.

    Lapis Perekat   : Sesuai dengan jenis permukaan yangakanmenerimapelaburan dan jenis bahan aspal yangakandipakai. LihatTabel 6.1.4.(1) untuk jenis takaran pemakaian lapis aspal.

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    8/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 8

    b) Suhu penyemprotan harus sesuai dengan Tabel 6.1.4.(1), kecuali diperintahkan lain olehDireksi Pekerjaan. Suhu penyemprotan untuk aspal cair yang kandungan minyaktanahnya berbeda dari yang ditentukan dalam daftar ini, temperaturnya dapat diperolehdengancara interpolasi.

    Tabel 6.1.4.(1). : Takaran Pemakaian Lapis Perekat

    Jenis Aspal

    Takaran(liter per meterpersegi) pada

    Permukaanbaruatauaspal lamayanglicin

    Permukaanporousdanterekposcuaca

     Aspal Cair  Aspal Emulsi Aspal Emulsi yangdiencerkan( 1 : 1 )

    0,150,200,40

    0,15- 0,350,20- 0,50

    0,40- 1,00*

    Catatan:

    * Takaranpemakaianyang berlebihakanmengalir padabidangpermukaanyangterjal, lerengmelintangyangbesar ataupermukaanyangtidakrata.

    Tabel 6.1.4.(2). : Suhu Penyemprotan

    Jenis Aspal   RentangSuhuPenyemprotan

     Aspal cair, 25pphminyaktanah Aspal cair, 50 pph minyak tanah (MC-70) Aspal cair, 75 pph minyak tanah (MC-30) Aspal cair, 100pphminyaktanah Aspal cair, lebihdari100pph minyaktanah Aspal emulsi atau aspal emulsi yangdi-encerkan

    110± 10 ºC70± 10 ºC45± 10 ºC

    30± 10ºCTidakdipanaskan

    Tidakdipanaskan

    Catatan:

    Tindakanyangsangathati-hatiharusdilaksanakanbilamemanaskansetiapaspal cair.

    c) Frekuensi pemanasan yang berlebihan atau pemanasan yang berulang-ulang padatemperatur tinggi haruslah dihindari. Setiap bahan yang menurut pendapat DireksiPekerjaan, telah rusak akibat pemanasan berlebihan harus ditolak dan harus diganti atasbiaya Kontraktor.

    3)   Pelaksanaan Penyempr otan

    a) Batas permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan penyemprotan harus diukur dan ditandai. Khususnya untuk Lapis Resap Pengikat, batas-batas lokasi yang disemprotharusditandai dengancat atau benang.

    b) Agar bahan aspal dapat merata pada setiap titik maka bahan aspal harus disemprotdengan batang penyemprot dengan kadar aspal yang diperintahkan, kecuali jikapenyemprotan dengan distributor tidaklah praktis untuk lokasi yang sempit, DireksiPekerjaan dapat menyetujui pemakaian penyemprot aspal tangan (hand sprayer).

     Alat penyemprot aspal harus dioperasikan sesuai grafik penyemprotan yang telahdisetujui. Kecepatan pompa, kecepatan kendaraan, ketinggian batang semprot dan

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    9/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 9

    penempatan nosel harus disetel sesuai ketentuan grafik tersebut sebelum dan selamapelaksanaan penyemprotan.

    c) Bila diperintahkan, bahwa lintasan penyemprotan bahan aspal harus satu lajur atausetengah lebar jalan dan harus ada bagian yang tumpang tindih (overlap) selebar 20 cmsepanjang sisi-sisi lajur yang bersebelahan. Sambungan memanjang selebar 20 cm iniharus dibiarkan terbuka dan tidak boleh ditutup oleh lapisan berikutnya sampai lintasanpenyemprotan di lajur yang bersebelahan telah selesai dilaksanakan. Demikian pulalebar yang telah disemprot harus lebih besar dari pada lebar yang ditetapkan, hal inidimaksudkan agar tepi permukaan yang ditetapkan tetap mendapat semprotan dari tiganosel, sama seperti permukaan yang lain.

    d) Lokasi awal dan akhir penyemprotan harus dilindungi dengan bahan yang cukup kedap.Penyemprotan harus dimulai dan dihentikan sampai seluruh batas bahan pelindungtersemprot., dengan demikian seluruh nosel bekerja dengan benar pada sepanjangbidang jalan yangakandisemprot.

    Distributor aspal harus mulai bergerak kira-kira 5 meter sebelum daerah yang akandisemprot dengan demikian kecepatan lajunya dapat dijaga konstan sesuai ketentuan,agar batang semprot mencapai bahan pelindung tersebut dan kecepatan ini harus tetapdipertahankan sampai melalui titik akhir.

    e) Sisa aspal dalam tangki distributor harus dijaga tidak boleh kurang dari 10 persen darikapasitas tangki untuk mencegah udara yang terperangkap (masuk angin) dalam sistempenyemprotan.

    f) Jumlah pemakaian bahan aspal pada setiap kali lintasan penyemprotan harus segeradiukur dari volume sisadalamtangki dengan meteran tongkat celup.

    g) Takaran pemakaian rata-rata bahan aspal pada setiap lintasan penyemprotan, harusdihitung sebagai volume bahan aspal yang telah dipakai dibagi luas bidang yangdisemprot. Luas lintasan penyemprotan didefinisikan sebagai hasil kali panjang lintasan

    penyemprotan dengan jumlah nosel yang digunakan dan jarak antara nosel. Takaranpemakaian rata-rata yang dicapai harus sesuai dengan yang diperintahkan DireksiPekerjaan menurut Pasal 6.1.4.(2).(a) dari Spesifikasi ini, dalam toleransi berikut ini :

    Toleransi takaranpemakaian⎛

    4%dari takaranyangdiperintahkan1%darivolume tanki  ⎞

    = ± ⎜⎝

    +   ⎟Luasyangdisemprot   ⎠

    Takaran pemakaian yang dicapai harus telah dihitung sebelum lintasan penyemprotanberikutnya dilaksanakan dan bila perlu diadakan penyesuaian untuk penyemprotanberikutnya.

    h) Penyemprotan harus segera dihentikan jika ternyata ada ketidaksempurnaan peralatan

    semprot padasaat beroperasi.

    i) Setelah pelaksanaan penyemprotan, khususnya untuk Lapis Perekat, bahan aspal yangberlebihan dan tergenang di atas permukaan yang telah disemprot harus diratakandengan menggunakan alat pemadat rodakaret, sikat ijukatau alat penyapu dari karet.

     j) Tempat-tempat yang disemprot dengan Lapis Resap Pengikat yang menun-jukkanadanya bahan aspal berlebihan harus ditutup dengan bahan penyerap  (blotter material)yang memenuhi Pasal 6.1.2.(1).(b) dari Spesifikasi ini sebelum penghamparan lapis

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    10/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 10

    berikutnya. Bahan penyerap (blotter material) hanya boleh dihampar 4 jam setelahpenyemprotan Lapis Resap Pengikat.

    k) Tempat-tempat bekas kertas resap untuk pengujian kadar bahan aspal harus dilabur kembali dengan bahan aspal yang sejenis secara manual dengan kadar yang hampir sama dengan kadar di sekitarnya.

    6.1.5. PEMELIHARAAN DAN PEMBUKAAN BAGI LALU LINTAS

    1)   Pemeliharaan Lapis Resap Pengikat

    a) Kontraktor harus tetap memelihara permukaan yang telah diberi Lapis Resap Pengikatatau Lapis Perekat sesuai standar yang ditetapkan dalam Pasal 6.1.1.(5) dari Spesifikasiini sampai lapisan berikutnya dihampar. Lapisan berikutnya hanya dapat dihampar setelahbahan resap pengikat telah meresap sepenuhnya ke dalam lapis pondasi dan telahmengeras.

    Untuk Lapis Resap Pengikat yang akan dilapisi Burtu atau Burda, waktu penundaan harus

    sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan minimum dua hari dan tak boleh lebihdari empat belas hari, tergantung dari lalu lintas, cuaca, bahan aspal dan bahan lapispondasi yangdigunakan.

    b) Lalu lintas tidak diijinkan lewat sampai bahan aspal telah meresap dan mengering sertatidak akan terkelupas akibat dilewati roda lalu lintas. Dalam keadaan khusus, lalu lintasdapat diijinkan lewat sebelum waktu tersebut, tetapi tidak boleh kurang dari empat jamsetelah penghamparan Lapis Resap Pengikat tersebut. Agregat penutup  (blotter material)yang bersih, yang sesuai dengan ketentuan Pasal 6.1.2.(1).(b) dari Spesifikasi ini harusdihampar sebelum lalu lintas diijinkan lewat. Agregat penutup harus disebar dari truksedemikian rupa sehingga roda tidak melindas bahan aspal yang belum tertutup agregat.Bila penghamparan agregat penutup pada lajur yang sedang dikerjakan yangbersebelahan dengan lajur yang belum dikerjakan, sebuah alur   (strip)   yang lebarnyapaling sedikit 20 cm sepanjang tepi sambungan harus dibiarkan tanpa tertutup agregat,atau jika sampai tertutup harus dibuat tidak tertutup agregat bila lajur kedua sedangdipersiapkan untuk ditangani, agar memungkinkan tumpang tindih (overlap) bahan aspalsesuai dengan Pasal 6.1.4.(3).(d) dari Spesifikasi ini. Pemakaian agregat penutup harusdilaksanakan seminimummungkin.

    2)   Pemeliharaan dari Lapis Perekat

    Lapis Perekat harus disemprotkan hanya sebentar sebelum penghamparan lapis aspal berikut diatasnya untuk memperoleh kondisi kelengketan yang tepat. Pelapisan lapisan beraspal berikuttersebut harus dihampar sebelum lapis aspal hilang kelengketannya melalui pengeringan yang

    berlebihan, oksidasi, debu yang tertiup atau lainnya. Sewaktu lapis aspal dalam keadaan tidaktertutup, Kontraktor harus melindunginya dari kerusakan dan mencegahnya agar tidak berkontakdengan lalu lintas.

    6.1.6. PENGENDALIAN MUTU DAN PENGUJIAN DI LAPANGAN

    a) Contoh aspal dan sertifikatnya, seperti disyaratkan dalam Pasal 6.1.1.(6).(a) dariSpesifikasi ini harus disediakan pada setiap pengangkutan aspal ke lapangan pekerjaan.

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    11/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 11

    b) Dua liter contoh bahan aspal yang akan dihampar harus diambil dari distributor aspal,masing-masing pada saat awal penyemprotan dan pada saat menjelang akhir penyemprotan.

    c) Distributor aspal harus diperiksa dan diuji, sesuai dengan ketentuan Pasal 6.1.3.(6) dariSpesifikasi ini sebagai berikut :

    i) Sebelum pelaksanaan pekerjaan penyemprotan padaKontrak tersebut.

    ii) Setiap 6 bulan atau setiap penyemprotan bahan aspal sebanyak 150.000 liter,dipilih yanglebih dulutercapai.

    iii) Apabila distributor mengalami kerusakan atau modifikasi, perlu dilakukanpemeriksaan ulang terhadap distributor tersebut.

    d) Gradasi agregat penutup  (blotter material) harus diajukan kepada Direksi Pekerjaan untukmendapatkan persetujuan sebelumagregat tersebut digunakan.

    e) Catatan harian yang terinci mengenai pelaksanaan penyemprotan permukaan, termasukpemakaian bahan aspal pada setiap lintasan penyemprotan dan takaran pemakaian yang

    dicapai, harus dibuat dalamformulir standar Lembar 1.10 seperti terdapat pada Gambar.

    6.1.7. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    1)   Pengukuran untuk pembayaran

    a) Kuantitas dari bahan aspal yang diukur untuk pembayaran adalah nilai terkecil di antaraberikut ini : jumlah liter pada 15 ºC menurut takaran yang diperlukan sesuai denganSpesifikasi dan ketentuan Direksi Pekerjaan, atau jumlah liter aktual pada 15 ºC yangterhampar dan diterima. Pengukuran volume harus diambil saat bahan berada padatemperatur keseluruhan yang merata dan bebas dari gelembung udara. Kuantitas dariaspal yangdigunakan harus diukur setelah setiap lintasan penyemprotan.

    b) Setiap agregat penutup   (blotter material)   yang digunakan harus dianggap termasukpekerjaan sementara untuk memperoleh Lapis Resap Pengikat yang memenuhiketentuan dan tidak akandiukur atau dibayar secara terpisah.

    c) Pekerjaan untuk penyiapan dan pemeliharaan formasi yang di atasnya diberi Lapis ResapPengikat dan Lapis Perekat, sesuai dengan Pasal 6.1.4.(a) dan 6.1.4.(b) tidak akan diukur atau dibayar di bawah Seksi ini, tetapi harus diukur dan dibayar sesuai dengan Seksiyang relevan yang disyaratkan untuk pelaksanaan dan rehabilitasi, sebagai rujukan didalamPasal 6.1.4 dari Spesifikasi ini.

    d) Pembersihan dan persiapan akhir pada permukaan jalan sesuai dengan Pasal6.1.4.(3).(d) sampai 6.1.4.(3).(g) dari Spesifikasi ini dan pemeliharaan permukaan LapisResap Pengikat atau Lapis Perekat yang telah selesai menurut Pasal 6.1.5 dari

    Spesifikasi ini harus dianggap merupakan satu kesatuan dengan pekerjaan Lapis ResapPengikat atau Lapis Perekat yang memenuhi ketentuan dan tidak boleh diukur ataudibayar secara terpisah.

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    12/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 12

    2)   Pengukuran untuk pekerjaan yang diperbaiki

    Bila perbaikan pekerjaan Lapis Resap Pengikat atau Lapis Perekat yang tidak memenuhiketentuan telah dilaksanakan sesuai perintah Direksi Pekerjaan menurut Pasal 6.1.1.(5) di atas,maka kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah merupakan pekerjaan yang seharusnya

    dibayar jika pekerjaan yang semula diterima. Tidak ada pembayaran tambahan yang akandilakukan untuk pekerjaan tambahan, kuantitas maupun pengujian yang diperlukan olehperbaikan ini.

    3)   Dasar Pembayaran

    Kuantitas yang sebagaimana ditetapkan di atas harus dibayar menurut Harga Satuan Kontrakper satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang tercantum di bawah ini dan dalamDaftar Kuantitas dan Harga, dimana pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untukpengadaan dan penyemprotan seluruh bahan, termasuk bahan penyerap   (blotter material),penyemprotan ulang, termasuk seluruh pekerja, peralatan, perlengkapan, dan setiap kegiatanyang diperlukan untuk menyelesaikan dan memelihara pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi

    ini.

    Nomor MataPembayaran   Uraian

    SatuanPengukuran

    6.1.(1)

    6.1.(2)

    LapisResapPengikat

    LapisPerekat

    Liter 

    Liter 

    LAPISAN ASPAL BETON / ATB

    Umum

    a. UraianLapisan aspal beton (LASTON) merupakan suatu lapis permukaan konstruksi jalanterdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang mempunyai grdaasi menerus,dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu, sesuaiSpesifikasi ini.

    b. Sifat - sifatSebagai lapis permukaan perkerasan jalan, LASTON mempunyai sifat-sifat :b.1 Mempunyai nili strukturalb.2 Kedap air b.3 Mempunyai stabilitas tinggib.4 Peka terhadap penyimpangan perencanaan dan pelaksanaan.

    c. Komposisi Umum CampuranCampuran LASTON terdiri dari agregat kasar, agregat halus, filler dan aspal. Agregatyang terdiri dari dari beberapa fraksi harus dicampur dengan perbandingan yang sesuaisehingga didapatkan gradasi campuran yang dipersyaratkan dalam spesifikasi.Terhadap agregat ini ditambahkan aspal dalam jumlah tertentu sebagimana ditentukandalam spesifikasi ini.

    d. Penentuan Jumlah Aspal

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    13/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 13

    Jumlah aspal, dalam presentase berat, yang harus ditambahkan pada agregat biasanyaberkisar antara 4 sampai 7 persen berat agregat kering.Presentase pasti untuk pelaksaan harus ditetapkan oleh Direksi teknis atas dasar percobaan Laboratorium dan analisa saringa agregat yang akan digunakan.

    e. Rumusan Perbandingan CampuranKomposisi umum serta batas-batas suhu yang diuraikan dalam spesifikasi inimerupakan batas-batas ekstrim yang tidak boleh dilampaui.Sebelum pelaksanaan dimulai Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi teknikrumusan perbandingan campuran yang akan diterapkan dalam pelaksanaan. Rumusanperbandingan campuran harus menunjukkan satu angka presentase agregat yang lolospada tiap-tiap saringan yang ditetapkan, serta angka suhu campuran pada waktudikeluarkan dari mesin pencampur, dan satu angka suhu campuran pada waktu tibadilapangan, dimana angka-angka tersebut harus diletakkan dalam daerah yang diijinkanmenurut batas-batas komposisi dan suhu umum. Berdasarkan seluruh atau sebagianrumusan perbandingan campuran yang diajukan Kontraktor, Direksi menetapkan ataumenganjurkan rumusan perbandingan campuran lain yang menurut pandangannya lebihsesuai dengan kondisi lapangan.

    f. Penerapan Rumusan Perbandingan Campuran Dan Toleransi.Semua campuran yang dihasilkan harus sesuai dengan rumusan perbandingancampuran yang telah ditetapkan oleh Direksi teknik dengan toleransi sebagai berikut :Butir yang lolos saringan ......……............................. ToleransiNo. B dan yang lebih besar ….................................   &  5No. 40 .................................…   &  3No. 200 ...............................….   &  1Toleransi jumlah aspal ............. ..... .................&  0,3

    Toleransi suhu :

    Campuran keluar dari alat pencampur .......   &  10ºCCampuran tiba dilapangan ......   &  10ºCSetiap hari, Direksi dapat mengambil contoh bahan dan campuran sebanyak yangdikehendakinya untuk keperluan pengujian campuran. Apabila ternyata campuran yangdihasilkan kurang memuaskan, atau oleh karena suatu sebab tertentum maka Direksidapat menetapkan rumusan perbandingan campuran yang baru. Apabila terjadi perubahan bahan atau perubahan sumber bahan, sebelum campurandidatangkan ke lapangan, Kontraktor harus mengjukan kepada Direksi Teknik rumusan

    perbandingan campuran baru. Apabila berdasarkan hasil pemeriksanaan ternyata bahan tersebut membutuhkan jumlah aspal yang lebih besar atau lebih kecil dari batas-batas yang telah ditetapkan,maka Direksi dapat menolak penggunaan bahan tersebut.

    4.3.2 Bahan

    a. UmumBahan yang digunakan hartus mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga campuranyang berdasarkan rumusan perbandingan campuran akan mempunyai sisa kekuatantidak kurang dari 70 % apabila ternyata diperiksa dengan cara AASHTO T 165.Bahan-bahan yang digunakan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan Direksi.Sebelum agregat didatangkan ketempat pencampuran agregat tersebut harusdipisahkan dalam 4 macam fraksi dan harus disimpan sesuai dengan yang ditentukandalam spesifikasi ini.

    b. Agregat Kasar Bagian agregat yang tertahan pada sarungan No. 8 dan terdiri dari batu pecah ataukerikil pecah, disebut agregat kasar. hanya satu macam agregat kasar yang bolehdigunakan, kecuali atas persetujuan Direksi.

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    14/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 14

    Batu pecah atau kerikil pecah harus terdiri dari bahan yang bersih, kuat, awet dan bebasdari kotoran-kotoran atau bahan lain yang tidak dikehendaki dan harus memenuhipersyaratan sebagai berikut :♦   Kehilangan berat akibat abrasi sesuadah Putaran

    putaran (PB.0206 - 76) ....... Maks 40 %♦   Kelekatan terhadap aspal (PB. 0205 - 76) ....... Maks 95 %♦

      Bila digunakankerkil pecah, berat agregat yang tertahan saringan No. 4 yangmampunyai paling edikit 1 bidang pecah …....Min 50 %♦   Indeks kepipihan (BS) ......Maks 25 %♦   Peresapan terahadap air (PB. 0202 - 76) ..... Maks 3 %♦   Barat jenis semu/apparent (PB. 0202 - 76) ..... Maks 2,5 %♦   Gumpalan-gumpalan lempung (AASHTO T 112) ......Maks 0,25%

    c. Agregat HalusBagian agregat lolos saringan no. 8 disebut agregat halus dan hrus terdiri dari pasir bersih atau bahan halus hasil pemecahan batu atau kombinasi dari bahan-bahantersebut.Bahan halus hasil pemecahan batu kapur hanya boleh digunakan apabila dicampur dengan pasir dalam jumlah yang sama, kecuali apabila menurut pengalaman bahantersebut tidak aus oleh toda kendaraan. Agregat halus terdiri dari bahan yang bersih, kuat, berbidang kasar, bersudut tajam, dan

    bebas dari gumpalan-gumpalan lempung atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki. Agregat halus harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :♦   Nilai Sand Eqivalent (AASHTO T - 176) .....Min 50♦   Berat Jenis semu (Apparent(PB. 0203 - 76) .....Min 2,50♦   Batas Atterberg (PB. 0109 - 76 dan 010101 - 76 ) .....Non Plastis♦   Peresapan agregat terhadap air (PB. 0202 - 76) .....Maks 3%

    d. Filler  Apabila filler diperlukan, filler tersebut harus terdiri dari debu batu kapur, debu dolomit,semen portland, atau bahan non plastis lainnya dari sumber yang disetujui Direksi.Bahan tersebut harus bebas dari kotoran atau bahan lain yang tidak dikehendaki danharus kering (kadar maksimum 1%). Apabila diperiksa sesuai dengan cara PB. 0201 - 76, filler harus mempunyai grdasisebagai berikut :

    Ukuran Saringan Berat Lolos

    No. 30 (0,590 mm)No. 50 (0,279 mm)No. 100 (0,149 mm)No. 200 (0,074 mm)

    10095 – 10090 – 10070 – 100

    e. Agregat Campuran Apabila diperiksa sesuai dengan cara PB. 0201 - 76, Agregat campuran harusmempunyai gradasi sebagai berikut :

    No.campuran

    I II III IV V VI VII   VIII   IX X XI

    Gradasi   Kasar 

    Kasar Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat

    Tebal Padat(mm)

    2040

    2550

    2040

    2540

    4065

    5075

    4050

    2040

    4065

    4065

    4050

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    15/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 15

    UkuiranSaringan

    (mm)BERAT YANG LEWAT SARINGAN

    38,1 mm   - - - - -   100   - - - - -

    25,4 mm   - - - -   100 90-100

    - -   100 100   -

    19,1 mm   -   100   -   100 80-100

    82-100

    100   -   85-100

    96-100

    100

    12,7 mm 100 75-100

    100 80-100

    -   72-90 80-100

    100   - - -

    9,52 mm 75-100

    60-85 80-100

    70-90 60-80   - - -   65-86 56-78 74-92

    4,76 mm 35-55 55-75 50-70 50-70 40-65 52-70 54-72 62-80 45-65 38-60 48-70

    2,38 mm 30-15 20-35 35-50 35-50 35-50 40-56 42-58 44-60 34-54 27-47 33-53

    0,59 mm 10-22 10-22 18-29 18-29 19-30 24-36 26-38 28-40 20-15 13-28 15-10

    0,279 mm 6—16 6-16 13-28 13-23 13-23 16-26 18-28 20-30 16-26 9-20 10-20

    0,149 mm 4-12 4-12 8-16 8-16 7-15 10-18 12-20 12-20 10-18   - -

    0,074 mm 2-8 2-8 4-10 4-10 4-10 6-12 6-12 6-12 5-10 4-8 4-9

    ♦   No. Campuran : I, III, IV, VI, VII, VIII, IX, X, dan XI digunakan untuk lapis permukaan

    ♦   No. Campuran : II, digunakan untuk lapis permukaan, leveling dan lapis antara♦   No. Campuran : V, digunakan untuk lapis permukaan dan lapis antara.

    Pemilihan Nomor Campuran harus mendapat persetujuan Direksi.Nilai Sand Eqivalenta (AASHTO T 176) agregat campuran : min 50.

    f. Aspal Keras Aspal keras yan digunakan dapat berupa aspla keras Pen 60 atau Pen 80 yangmemenuhi persyaratan sebagaimana tretera dibawah ini :

    Jenis Pemeriksaan   CaraPemeriksa

    an

    Persyaratan

    SatuanPen 60 Pen 80

    Min Max Min Max

    1. Penetrasi

    125ºC

    PA. 0301-

    76

    60 79 80 99   0,1 cm

    2. Titik lembek PA. 0302-76

    48 58 46 54 0ºC

    3.. Titik nyala(Calv. Open Cup)

    PA. 0303-76

    200   -   225   - 0ºC

    4. Kehilangan berat PA. 0304-76

    -   0,4   -   0,6 % berat

    5. KehalusanCCI.4 atau CCI 2

    PA. 0305-76

    99 - 99 -   % berat

    6. Dektilitas125ºC 5 CM/detik

    PA. 0306-76

    100   -   100   - cm

    7. Penetrasisetelah kehilangan

    berat

    PA. 0304-76

    75 - 75 -   semula

    8. Berat jenis25ºC

    PA. 0307-76

    1 - 1 -   ql/cc 

    g. Aspal cair  Apabila Direksi tidak menentukan lain untuk keperluan lapis resap pengikat (prime coat)dapat digunakan aspal cai jenis : MC-30, MC-70, MC-250 atau aspal emulsi jenis CMS,MS, sedangkan untuk keperluan lapis pengikat (tack coat) dapat digunakan aspal cair  janis : RC-70, RC-250 atau aspal emulsi janis : CRS, RS.

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    16/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 16

    h. Sumber Pengiriman BahanSebelum agregat dan filler didatangakan, terlebih dahulu sumber pengiriman bahantersebut harus mendapat persetujuan Direksi Teknik. Contoh-contoh tiap jenis bahanharus diajukan kepada Direksi Teknik.Sebelum pelaksanaan dimulai contoh aspal yang akan digunakan, bersama denganpernyataan mengenai sumber pengiriman dan sifat aspal, harus diajukan kepada Direksiuntuk minta persetujuan penggunaan bahan tersebut. Aspal yang telah didkirim tetapi berbeda dengan contoh yang diserahkan, tidak bolehdigunakan, kecuali atas persetujuan Direksi Teknik. Aspal yang berasal dari sumber yang bebrbeda tidak boleh digunakan secara bersamaan dalam campuran.

    i. Karakteristik Campuran

    i.1. Pebandingan fraksi-fraksi agregat dalam campuran harus ditetapkan berdasarkanpercobaan di laboratorium sehingga diperoleh grdasai campuran yang disyaratkan.

    i.2. Apabila campuran diperiksa dengan cara Marshall (PC 0201 - 76) maka campurantersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut :

    JENIS PEMERIKSAANJUMLAH LALU-LINTAS

    diatas3000

    (padat)

    300 - 3000(sedang)

    dibawah300

    (sedikit)

    Stabilitas (Kg)

    Kelelehan (mm)

    Rongga dalam campuran

    (%)

    Rongga terisi aspal (%)

    Jumlah tumbukan

    min 750

    2 - 4

    3 - 5

    75 - 82

    2 x 75

    min 650

    2 - 4,5

    3 - 5

    75 - 85

    2 x 50

    min 460

    2 - 5

    3 - 5

    75 - 85

    2 x 35

    4.3.3 Pelaksanaana. Cuaca

    * Kendaraan dengan berat kosong minimum 1,5 ton

    Campuran boleh dihampar apabila jalan benar-benar kering, cuaca tidak berkabut atauhujan serta apabila permukaan jalan dalam keadaan memuaskan.

    b. Kecepatan kerjaPekerjaan tidak boleh diselenggarakan apabila peraltan pengngkutan, mesinpenghampar atau mesin gilas atau buruh tidak memungkinkan untuk menjamin unit

    pemcampur dapat bekerja dengan kecepatn produksi minimum 60% kapasitasnya.c. PeralatanPeralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :c.1. Mesin Pencampur 

    Semua peralatan produksi campuran harus dari jenis yang tepat, dikoordinasikansebaik-baiknya dan dijalankan sesuai dengan aturan yang seharusnya agar selalumemberikan hasil campuran yang mempunyai mutu dalam batas-batas ijin yang

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    17/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 17

    telah ditetapkan. Mesin pencampur, baik tipe batch atau tipe kontinu, harusmempunyai kemampuan produksi yang cukup untuk melayani mesin penghampar agar pada kecepatan normal dapat secara menerus menghampar dengan tebalyang dikehendaki.

    c.2. Feeder  Alat-alat feeder untuk untuk agregat harus memadai dalam mutu dan jumlah agar 

    agregat yang dimaksukkan kedalam pengering mencapai keseragaman dalam jumlah dan suhu yang dipersyaratkan.c.3. Pengering

    Suatu pengering yang berputar harus bekerja sempurna dan telah dipeliharadengan baik dan dapat memberikan suhu yang disyaratkan.

    c.4. SaringanSaringan yang dapat menghasilkan agregat dengan ukuran yang sesuai denganyang dipersyaratkan harus disediakan dan dipelihara dengan baik. Alat ini harusmemberikan hasil saringan dengan variasi ukuran butir tidak lebih dari 10% lebihbesar atau lebih keil dari yang seharusnya.

    c.5. BinBin harus mempunyai kapsitas yang cukup untuk melayanai pengduk pada saatbekerja maksimum. Bin paling tidak harus terdiri dari 3 kamar terpisah. Tiap kamar harus dilengkapi dengan alat pembuang yang bekerja dengan baik bila bin telahpenuh tanpa menimbulkan tercampurnya agregat dari macam-macam ukuran.

    c.6. Unit Kontrol Aspal Alat yang bekerja dengan sistem timbangan atau meteran harus disediakan untukmenakar jumlah aspal yang perlu untuk campuran. Pada tiap saat alat tersebutharus diperiksa agar kecepatan pengliran atau jumlah aspal tetap dalam batas-batas yang diijinkan.

    c.7. Termometer Termometer yang dapat mengukur suhu dari 38ºC, harus ditempatkan pada pipapenyalur aspal didekat kran keluar.Termometer lainnya baik dari macam dial, mercury, pyrometer, atau lainnyamasing-masing ditempatkan pada pengering, pencampur dan bagian-bagian lainyang memerlukan kecepatan suhu.

    c.8. Penampung DebuMesin pencampur aspal harus dilengkapi dengan penampung debu yang dipasangsedemikian rupa untuk membuang atau menegembalikan baha-bahan lebih dalamproses pencampuran.

    c.9. Alat Kontrol Waktu PencampuranMesin pencampur aspal harus dilengkapi dengan alat untuk mengontrol waktupencampuran yang daspat diatur sesuai dengan petunjuk Direksi.

    c.10. Laboratorium LapanganKontraktor harus menyediakan dan memelihara laboratorium lapangan sesuaidengan ketentuan. Letak laboratorium tersebut harus sedemikian agar mudahterlihat semua bagian-bagiannya. mesin-mesin yang bergerak harus terlindungagar tidak membahayakan petugas.

    c.11. Perlengkapan KeselamatanTangga yang baik kelantai mesin pencampur yang dilengkapi dengan sandaran-sandaran yang kokoh harus dipasang menghubungkan tempat-tempat yangdiperlukan kemudahan operasi mesin.Semua bagian-bagian mesin yang bergerak harus terlindung agar tidakmembahayakan petugas.

    d. Persyaratan Khusus Untuk mesin Pencampur Tipe Batch

    d.1. Kotak Penimbang (Weigh Box)Perlengkapan mesin pencampur aspal, harus mencakup pula kotak penimbangatau hoper untuk menakar agregat secara tepat.Kotak penimbang atau hoper harus bekerja dengan baik tanpa terganggu olehperalatan lain. Sistem mneutup dan membuka alat ini harus diperhatikan agar tidakada kebocoran dan pengendapan bahan.

    d.2. Pengaduk

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    18/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 18

    Pengaduk (Batch Mixer) hendaknya terdiri dari pugmill kembar, yang dapatmenghasilkan campuran yang seragam dan dalam batas-batas toleransiperbandingan campuran.Pengadukan tersebut harus mempunyai kapasitas tidak kurang dari 1/2 kapasitasbin atau harus diperhitungkan sedemikian rupa agar menjamin kelangsungannekerjanya serta harus terpelihara dari segala kemungkinan terjadinyakebocoran.Pengaduk yang bukan tipe tertutup, harus dilengkpai dengan alat untuk mencegahfiller terbiang. alat ini juga harus mempunyai sistem penyekat yang baik selamaperiode-periode pencampuran basah dan kering. Periode pencampuran keringadalah periode pencampuran sebelumaspal ditambahkan. Periode penvampuranbasah adalah periode antara saat pemebrian aspal denagn saat pintu pengadukdibuka. Alat-alat ini harus dilengkapi dengan sayap-sayap untuk mengaduk campuransecara sempurna. Jarak antara sayap-sayap ini dengan bagian lain pengduk tidakboleh lebih dari 2 CM, kecuali apabila digunakan agregat yang mempunyai ukuranyang lebih besar dari 2,5 CM (1 inci), dimana jarak tersebut bia diatur agar padasaat pencampuran agregat kasar tidak hancur.

    e. Persyaratan Mesin Pencampur Tipe Kontinu.e.1. Alat Kontrol Gradasi

    Mesin pencampur harus dilengkapi alat untuk menakar secara tepat setiap fraksiagregat yang telah ditetapkan, baik secara penimbangan atau secara pengukuran

    volume.Bila pengontrolan gradasi dilakukan dengan takaran volume, alat tersebut harusdilengkapi dengan feeder yang ditempatkan dibawah bin. Tiap-tiap bin harusdilengkapi dengan lubang-lubang yang berukuran kira-kira 20-25 CM dimana satusisi dapat diatur ini, akan menunjukkan besarnya lebar lubang pada saat terbuka.

    e.2. Kalibrasi Berat Untuk Feeder AgregatHarus diesediakan alat kalibrasi untuk memeriksa lubang pengeluaran bin dengancara pemeriksaan berat dari contoh bahan yang dikeluarkan dari bin. Harusdiusahakan untuk dapat pengeluaran dengan lancar contoh bahan campuran darisemua bin seberat 150 Kg atau lebih dan kira-kira 50 Kg untuk tiap bin.

    e.3. Sinkronisasi Penakaran Agregat dan AspalHarus tersedia alat pengatur pengliran aspal dan pemeberian agregat sedemikianrupa agar didapat hasil yang optimal. Alat ini harus bekerja dengan sistemmengunci dengan kokoh.

    e.4. Unit Pencampuran (Unit Mixer) dengan Sistem Kontinu.mesin pencampur dengan sistem kontinu terdiri dari pugmill kembar steam jacketed,yang dapat memebrikan hasil campuran seperti disyaratkan. Sayap-sayap hendaknya dari tipe yang dapat di stell untuk kedudukan miring terhadap asdan dapat dibalik untuk dapat menahan pengaliran campuran. Penentuan lamawaktu mencampur haru sditetapkan atas dasar berat dan dengan menggunakanrumus dibawah ini ;

    Lama waktu mencampur (detik) = Kapasitas dalam KgOutput pugmill dalam

    Kg/detik

    e.5. Hoper Mesin pencampur harus dilengkapi dengan hoper pada ujung pengeluaran hasilcampuran, dari ukuran dan dibuat sedemikian rupa agar pemisahan bahan

    (segregation) tidak terjadi. Elevator untuk keperluan pemuatan campuran jugaharus mempunyai hoper yang sesuai.

    f. Alat-alat Pengangkut, mesin Penghampar dan Mesin Gilasf.1. Truk

    Bak truk yang digunakan untuk mengangkut adukan harus rapat, bersih danterbuat dari metal yang telah disemprot denagn air sabun, fuel oil, atau larutan

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    19/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 19

    kapur (lime solution) untuk mencegah melekatnya aspal dengan alas bak. Tiaptruk harus dilengkapi dengan tutup canvas untuk melindungi adukan dari pengaruhcuaca. Truk-truk yang ternyata menyebabkan pemisahan bahan adukan akibatdari sistem pegas atau getaran-getaran atau faktor-faktor laian uatau yangmenyebabkan keterlambatan, tidak boleh dipergunakan sampai kerusakantersebut diperbaiki seperlunya.

    Bila perlu truk harus dilengkapi dengan pelengkapan-perlengkapan yang cukupagar temperatur adukan dapat dipertahankan.

    f.2. Mesin Penghampar. Alat-alat yang digunakan untuk menghampar dan meratakan harus dari tipe yangsesuai dengan kondisi ditempat dan dalam pandangan Direksi cukup memenuhisyarat.Hasil hamparan dan perataan itu harus berbentuk sesuai dengan Gambar rencana, halus dan rata bila dalam pelaksanaan ternyata mesin tersebutmenunjukkan hasil yang kurang baik maka Direksi Teknik berwenang untukmenunda pekerjaan atau memerintahkan untuk memperbaiki/mengganti mesintersebut.

    f.3. Mesin Gilas Alat-alat unutk pemadatan harus terdiri dari minimum sebuah Tandem Roller dansebuah Self-propelled pneumatic-tired, roller. Mesin gilas janis lainnya dapat jugadigunakan bila disetujui oleh Direksi Teknik. Penggunaan alat-alat yang

    menyebabkan bahan hancur, tidak boleh digunakan.f.4. Alat-alat Bantu

    Kontraktor harus menyediakan alat-alat bantu (roda dorong, balok kayu, cetok,blincong garu, sekop, dan sebagainya) yang perlu dipelihara agar tetap bersih danberfungsi sempurna. Cara pembersihan dapat dilakukan dengan bahan-bahanpembersih yang sama dengan bahan-bahan yang digunakan untukmemebersihkan bak truk. Juga disediakan kanvas-kanvas untuk keperluanmenutupi pekerjaan, bahan atau alat-alat terhadap hujan atau dengan maksudmempertahankan tempertaur campuran.

    g. Persiapan Aspal Aspal harus dipanaskan dalam ketel atau tangki temperatur yang disyaratkan ( pen 60 :130ºC - 165ºC, pen 80 : 124ºC - 162ºC ) dan harus dihindarkan pemanasan terpusatpada tempat-tempat tertentu.Pemansan aspal tersebut harus diusahakan agar secara menerus dapat melayanipengaduk.

    h. Persiapan AgregatSebelu pengdukan, agregat yang akan digunakan dalam campuran harus dikeringkandan dipanaskan. Bunga api untuk pengeringan dan pemanasan hendaknya herus diatur sedemikian rupa agar agregat tidak rusak atau terselimuti jelaga. Setelah dipanaskanagregat disaring menjadi 3 fraksi atau lebih dan diangkut ke bin-0bin yang terpisah dansiap dicampur dengan aspal. Pencampuran hendaknya dilakukanpada temperatur yangdisyaratkan dan bagaimanapun tempertaur agregat harus lebih tinggi (perbedaanmaksimum 15ºC) temperatur aspal filler, bila diperlukan dapat ditakar tersendiri ataubersama-sama dengan agregat halus lainnya. Filler tidak diijinkan untuk disebarkan ataudijatuhkan dari tempat ketinggian.

    i. Persiapan Pengadukan Agregat yang telah disiapkan seperti diatas, ditakar sesuai rumusam pencampuran.Bahan aspal ditakar dalam jumlah yang tepat yang ditetapkan oleh Direksi Teknik dandimasukkan kedalam campuran.

    Bila menggunakan batching plan, campuran agregat terlebih dahulu harus diaduk,kemudian aspal dalam jumlah yang telah ditetapkan ditambahkan dalam campuran itudan keseluruhannya diaduk paling sedikit 45 detik atau bila perlu lebih lama agar semuabutir agregat telah terselimuti dengan aspal. Waktu pengadukan akan ditentukan olehDireksi Teknik, atau apabila Direksi tidak menentukan lain, harus tetap mengikutiketentuan tadi.

     j. Pengangkutan Campuran

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    20/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 20

    Campuran harus diangkut dengan kendaraan yang beroda karet (pneumatic tiredvehieles) dan mempunyai konstruksi yang kokoh, tidak banyak bergetar dan sebelumdigunakan baknya harus selalu dibersihkan dari kotoran atau bahan-bahan lepaslainnya. Bila dikehendaki oleh Direksi Teknik, kendaraan tersebut harus dilengkapidengan kanvas untuk melindungi campuran terhadap pengaruh cuaca. Pada saatcampuran tiba ditempat pekerjaan, campuran tersebut harus mempunyai temperatur 

    dalam batas-batas yang diijinkan untk tiap macam aspal yang digunakan (untuk aspalkeras pen 60 - pen 300, min 115ºC).Pengangkutan campuran harus diatur agar kedatangannya dilapangan tidakmenyebabkan pekerjaan tertunda atau menyebabkan pekerjaan dilkukan sampai malam,kecuali bila alat-alat penerangan yang cukup sudah disediakan.

    k. Penghamparan dan Pertaaank.1. Persiapan Penghamparan

    Menjelang penghamparan, permukaan jalan harus dibersihkan dari bahan-bahanlepas dan kotoran lainnya. Penghamparan hendaknya dimulai dari posisi yangterjauh dari kedudukan unit pencampur, dan maju kearah unit pencampur tersebut, kecuali ada pengaturan khusus yang dikehendaki oleh Direksi Teknis. Apabila menurut Gamabar Rencana atau petunjuk Direksi, diperlukan lapispengikat maka harus dilakukan sesuai ketentuan. Pada kedatangannya ditempatpekerjaan, campuran harus segera dihampar, dibentuk sesuai dengan penampangmelintang pada Gambar rencana.

    k.2. Mesin Penghampar dan PerataPenempatan dan perataan campuran harus dikerjakan pada potongan-potongan jalan yang mempunyai panjang tidak lebih dari 1,0 Km. Mesin penghampar harusbekerja sebagaimana yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya, dalam kecepatanmaupun prosedurnya.

    k.3. Perataan Secara ManualPada tempat-tempat dimana mesin penghampar tidak mungkin secara sempurna,atas persetujuan Direksi, penghamparan dan perataan dapat dikerjakan secaramanual. Dalam hal ini alat-alat pembantu untuk mencapai tebal yang seragam dankerataan permukaan harus disediakan dan dipelihara dengan baik.

    l. PemadatanSetelah campuran dihampar, permukaan harus segera diperiksa untuk mengontrolkerataan, bentuk dan ketebalannya, dimana bila perlu harus segera diperbaiki.Pemadatan dapat dilaksanakan apabila hamparan benar-benar dalam kondisi yangdikehendaki serta apabila Direksi berpendapat bahwa pemadatan tidak akanmenyebabkan lendutan, retak-retak, atau penggelombangan. Pemadatan awaldikerjakan pada tempaeratur 110ºC (&  10ºC ) dengan mesin gilas tanddem 2 atau 3as, yang bekerja dibelakang alat penghampar, dan yang mempunyai berat sedemikianagar aduka tidak melendut atau menggelombang. Setelah pemadatan awal selesai(temperatur kira-kira 70ºC), lapisan tadi dipadatkan dengan mesin gilas roda karet.Pemadatan akhir harus dikerjakan dengan mesin gilas tanddem (berat minimum 8 ton)pada temperatur kira-kira 60ºC. Pemadatan hendaknya dimuali dari tepi, berangsur-angsur bergeser ketengah, (pada tikungan,pemadatan dilakukan mulai dari bagian yangrendah menuju bagian yang tinggi), dengan arah sjajar as jalan dan jejak roda harussaling mentup pada lebar yang cukup (overlapping). Perubahan, kerusakan-kerusakanyang mungkin terjadi harus segera diperbaiki. Untuk mencegah butir-butir campuranmelekat pada roda mesin gilas, roda tersebut harus selalu dibahasi dengan air. Padatempat-tempat dimana roller tidak dapat vbekerja karena sempitnya ruangan atauadanya rintangan-rintangan, maka lapisan campuran harus dipadatkan dengan alatpemadat tangan (manual atau machinal) berat minimum 10 Kg dan kuas bidan kotaminimal 300 Cm2. Pemadatan handaknya berjalan terus menerus untuk mencapaikepadatan yang merata selama campuran masih dalam batas-batas tempertaur pelaksanaan, dan sedemikian rupa sehingga garis-garis/tanda-tanda akibat pemadatantidak terlihat lagi. Permukaan lapisan sesudah penggilasan hendaknya halus dan rata,berbentuk sesuai dengan kemiringan yang disyaratkan. Bagian lapisan yang ternyatamenjadi lepas-lepas (tidak nampakgaejala pelekatan), tercampur denag debu ataukotoran, atau rusak oleh sebab-sebab lain, harus segera dibuang dan diganti dangan

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang 

  • 8/20/2019 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Santan-bontang

    21/21

    PEMBANGUNANJALAN KOTABALIKPAPAN

    VI - 21

    campuran yang baru, dan harus segera dipadatkan agar menjadi satu kesatuan denganlapisan sekelilingnya. Bagia permukaan dengan luas labih dari 0,25 M2 yangmenunjukkan kekurangan atau kelebihan aspal harus dibongkat dan diganti. Bagianyang menggelombang, melendut atau berongga, harus segera diperbaiki.Kepadatan lapisan, bila diperiksa dengan cara AASHTO T 66, harus tidak kurang dari95% kepadatan yang dicapai di laboratorium dengan bahan dan perbandingan yang

    sama (ASTM D 1883).Pada waktu pemadatan Kontraktor hendaknya membentuk, pinggiran sedemikian rupasehingga tampak rapih dan sesuai Gambar Rencana.

    m. SambunganPenghamparan dan pemadatan sejauh mungkin diusahakan agar berlangsung kontinudan tidak nampak sambungan-sambungan. Mesin gilas hanya boleh menginjak garisakhir penghamparan apabila atas persetujuan Direksi Teknik. Bila sambungan harusdiadakan, hendaknya diperhatikan agar dicapai pelekatan yang sempurna pada seluruhtebal lapisan. Penempatan campuran yang baru berdampingan dengan lapisan yangtelah dipadatkan hendaknya mempertahankan bidang kotak agar tegak/vertikal (antaralain dengan cara memotong tegak lapisan terdahulu). Untuk menambah pelekatan padabidang kotak sambungan, hendaknya bidang kotak tersebut diberi lapiasan pengikat..

    n. Tebal yang DiisyaratkanTebal lapisan padat, harus sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar rencanadengan toleransi - 5 mm atau sebagaimana yang ditetapkan Direksi Teknik. Pengukuran

    tebal lapisan, hendaknya dilakukan sebelum dan sesudah lapisan digilas, agar diperolehgambaran hubungan antara tebal penghamparan dan tebal akhir lapisan.Tebal lapisan kemudian dikontyrol dengan pengukuran tebal lapisan yang baru dihampar dibelakang mesin penghampar.

    o. Pemeriksaan PermukaanSetelah pemadatan awal, permukaan harus segera diperiksa dengan mal lengkung(template) dan mal datar(straigh tedges) - 4m yang harus disediakan oleh Kontrakotr,masing-masing untuk memeriksa kerataan permukaan arah melintang dan arahmemanjang. Perbedaandalam hal harus tidak lebih dari 3 mm atau sesuai denganpetunjuk Direksi Teknik.Permukaan ini harus segera ditambah atau dipotong sesuai kebutuhannya, kemudianpemadatan dilanjutkan hingga selesai. Permukaan akhir harus juga diperiksa dengancara tersebut. Bila masih terjadi perbaikan-perbaikan, maka cara dan pelaksanaannyaharus sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik.

    p. Petunjuk Direksi Teknik

    p.1. Direksi Teknik dapat memberikan petunjuk tambahan. Mutu dan jumlah bahan yangdipergunakan harus mendapat persetujuan Direksi Teknik.

    p.2. Mutu hasil pekerjaan harus disetujui Direksi Teknik berdasarkan pemeriksaandengan jumlah dan cara yang ditetapkan.

    p.3. Bila terjadi ketidaksamaan hasil pekerjaan dengan persyaratan yang telahditetapkan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaiki / menyempurnakan hasilpekerjaan tersebut sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik. Segala biaya danresiko akibat perbaikan/penyempurnaan tersebut menjadi tanggung jawabKontraktor.

    4.3.4 Cara Pengukuran Hasil Pekerjaan

    Jalan LASTON yang akan diperhitungkan untuk pembayaran adalah jumlah kubikasi yangtelah selesai dikerjakan sesuai dengan tebal dan lebar yang disyaratkan dalam Gambar Rencana dan telah disetujui Direksi Teknik.Kubikasi tersebut didasarkan pada lebar dan tebal rata-rata serta panjang kenyataan lapisanyang telah selesai dikerjakan dan disetujui Direksi. Lebar dan tebal rata-rata yang lebihbesar dari yang tercantum dalam Gambar Rencana, diannggap sama dengan yangtercantum dalam Gambar Rencana.

    Spesifikasi Teknis Peningkatan Struktur Jalan Santan - Bontang