spesifikasi pekerjaan rumah dua lantai
TRANSCRIPT
BAB III
SPESIFIKASI PERENCANAAN
Tugas:
1. Volume pekerjaan
2. Daftar harga satuan dan upah
3. Analisa harga satuan dan upah
4. Daftar harga satuan pekerjaan
5. Rencana anggaran biaya
6. Penjadwalan/ schedulling menggunakan MS Projeck
7. Wilayah kategori : 3 (tiga)
8. Durasi pelaksanaan : 150 hari
9. Daya listrik : 1300 watt
10. Spesifikasi bahan
a. Penutup atap : genting beton
b. Kayu kusen : jati
c. Kusen pintu : jati
d. Penutup plafond : gypsum
e. Keramik (40x40) : royal
f. Cat tembok :dulux
g. Peralatan listrik : broco
h. Sarana air PDAM : pipa wafin
i. Sanitasi / kran dll : INA
Standard yang digunakan:
1. SNI tentang tatacara perhitungan analisis harga satuan untuk rumah tinggal tahun 2008.
2. Daftar harga satuan / BOW dari Dinas Pekerjaan Umum PEMKAB PURBALINGGA
yang terbaru.
2.1 Pekerjaan persiapan
1. Pembersihan atau persiapan lahan
Lahan yang akan dibangun sebuah bangunan dibersihkan terlebih dahulu dari pohon-
pohon dan akarnya, semak-semak, rumput dan semua hal yang dapat mengganggu
pekerjaan.
2. Pengukuran dan pemasangan bowplank
Bouwplank merupakan papan kayu sebagai pembatas lahan pekerjaan. Bouwplank
dipasang mengikuti bentuk lahan yang akan dibangun dengan jarak ±1 m dari galian
pondasi.
2.2 Pekerjaan galian, urugan dan fondasi batu kali
Galian tanah untuk fondasi dilakukan dengan lebar lantai kerja fondasi,lereng galian kiri dan kanan di buat tegak lurus (sesuai gambar), untuk kedalaman galian sebesar 0.9 m.
Jika didalam galian terdapat akar-akar kayu dan bagian tanah yang gembur, maka bagian ini harus dilakukan semua dari dasar galian lubang yang terjadi diisi atau ditutupi lapis demi lapis dan disiram air sampai jenuh hingga mencapai permukaan yang diinginkan.
Pada fondasi lajur atau fondasi bukan struktur pada dasar galian fondasi diisi dengan urugan pasir 5-10 cm dan diats urugan pasir tersebut dipasang dengan batu kosong setebal 10 cm sesuai gambar.Fondasi mengunakan struktur bukan batu kali dan memakai adukan 1:3:10 adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian yang keropos.Sebelum fondasi bukan struktur, dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil fondasi dari kayu kamper setinggi patok galian yang dibentuk dan ukurannya sesuai dengan potongan gambar fondasi.
Bahan untuk fondasi bukan struktur menggunakan batu yang baik dan tidak keropos pada pertemuan antar fondasi,slof,dan kolom harus disediakan stek-stek tulangan yang tertahan dengan baik pada fondasi sedalam 20 cm dengan diameter dari jumlah fondasi besinya sesuai dengan tulangan beton tersebut. Untuk satu dan lain hal disesuaikan dengan keadaan pekerjaan konstruksinya harus memperlihatkan syarat-syarat yang berlaku.
3.2 Pekerjaan beton bertulang
A. Dalam pemakaian bahan bahan beton, maka sebelum karakter harus dibuat mix design yang persyaratannya sesuai dengan peraturan beton di Indonesia (PBI) 2002, hasilnya menjelaskan :
1. Asal bahan untuk campuran.
2. Komposisi campuran.
3. Mutu beton rencana.
4. Nilai air dalam semen
Dalam segala hal, bahan bahan yang digunakan harus memenuhi kriteria sebagia berikut :
1. Semen portlandSemen portland yang digunakan harus jenis I menurut peraturan semen portland Indonesia (NI8) semen harus ditempat kerja dalam kondisi baik, serta dalam kantong asli.
2. Agreat (pasir,kerikil, batu pecah)Dapat menggunakan agregat alami atau buatan.
3. Air Harus menggunakan air bersih tidak mengandung zat perusak beton.
4. Baja tulangan Harus baik dan bahannya di atur/diakui atas biaya kontraktor.
5. Acuan1. Bahan acuan dapat dilihat, terbuat dari papan kayu kelas II yang cukup kering
dan tebal minimal 3 cm, atau panel-panel. Playwood baru berukuran 1,2. 2,4 cm dengan tebal minimal 12 mm.
2. Pemasangan bekisting harus rapi dan kaku sehingga setelah di bongkar memberi bidang yang rata dan hanya memerlukan sedikit penghalusan celeh-celeh antara papan harus cukup rapat, sehingga pengecoran tidak adukan yang keluar.
3. Sebelum pengecoran, sisi dalam bekisting harus disiram air dan bebas dari kotoran atau benda lain yang tidak diperlukan
4. Tiang penyangga di buat dari bambu dan kayu.B. Macam pekerjaan
Konstruksi beton untuk pekerjaan: ring,balok, sloof, dan kolom
C. Persyaratan pelaksanaan
1. Pelaksanaan pc dan agregat halus dengan kotak kotak takaran yang sama dengan komposisi yang sesuai dengan mix design.
2. Banyaknya air untuk campuran beton harus ditentukan sedemikian rupa sehingga tercapai sifat dan mudah dikerjakan sesuai hasil mix dessign.
3. Pengadukan. Pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan perawatan beton harus dilaksanakan dengan baik (PBI 2002)
4. Pembongkaran acuan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan PBI 20025. Dimensi beton yang dimaksud dalam gambar adalah ukuran pada saat pengecoran
beton.
3.3 Pekerjaan bekisting
Bekisting untuk pekerjaan beton pada bangunanmenggunakan kayu taun, kayu bekisting harus dibersihkan dari kotoran dan disiram air hingga basah semua.
Tulangan dan sengkang tdak boleh mendekat pada bekisting atau tumpuan lain. Untuk itu harus dibuat ganjal dari balok tahu. Tahu beton denan agregat pemasangan sesuai dengan PBI 2002.
3.4 Pemasangan pasangan batuA. Bahan
1. Semen portland/ptSemen yang digunakan untuk pekerjaan batu pasang dan plesteran sama
dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.2. Kapur
Kapur yang digunakan berkualitas baik, semua kapur di padankan dari pekerjaan. Tempat penimbunan kapur harus ditutup dengan rapat agar tidak kehujanan dan di tempatkan agak tinggi dari enangan air hujan.
3. Semen merah Semen merah harus bersih dari kotoran tidak bercampur dengan tanah dan
pasir.4. Pasir
Pasir digunakan sama dengan pasir untuk pekerjaan beton.5. Air
Air yang digunakan sama dengan air untuk pekerjaan beton.6. Batu bata merah
Batu bata merah yang digunakan harus mempunyai rusuk yang tajam dan siku yang datar, tidak menunjukan retak-retak, pembakaran harus matang, batu bata harus sama dengan perunit bangunan.
B. Macam PekerjaanAdukan untuk pasangan dan plesteran dibuat dengan perbandingan :1. Perbandingan 1 pc : 6 ps
Digunakan untuk campuran semen dan pasir pada plesteran batu bata yang tidak kedapr air.
2. Perbandingan 1 pc : 3 psDigunakan untuk campuran semen dan pasir pada pasangan batu belah dinding batu bata yang kedap air (trasram) yang digunakan untuk pasangan ubin dan keramik.
3. Perbandingan 1 pc : 8 psDigunakan untuk campuran semen dan pasir pada plesteran batu bata yang tidak kedapr air.
3.5 Pekerjaan penutup atap
1.Pekerjaan rangka atap kayu
a. Rangka atap yang dimaksud adalah gording, nok, papan nok, lisplank, reng dan unsur
lain sesuai gambar.
b. Digunakan kayu jati yang tua, kering, dan lurus.
c. Menggunakan jati ukuran 5x7 cm dipasang dengan jarak 50 cm (sesuai dengan
gambar rencana). Ukuran reng digunakan kayu ukuran 3x4 cm dengan kualitas baik.
Reng tersebut dipasang dengan jarak sesuai ukuran genteng yang akan dipasang (sesuai
gambar).
d. Seluruh lisplank kayu dari kayu jati ukuran sesuai gambar.
2. Pekerjaan penutup atap
a. Bahan penutup atap dipakai atap genteng.
b. Sebelum dipasang, seluruh genteng harus di seleksi baik warna, bentuk, maupun
kualitasnya.
c. pemasangan genteng harus menghasilkan permukaan yang baik dan rata, tidak
bergelombang dan tidak bocor.
d. Untuk nok atau bubungan digunakan dari bahan genteng beton.
3.6 Pekerjaan pasangan dinding bata
1. Semua dinding bata dibuat dengan tebal 0,5 batu dengan menggunakan campuran 1pc :
3kpr : 10 psr
2. Untuk semua permukaan dinding mulai dari permukaan atas sloof sampai dengan
setinggi 20 cm diatas permukaan lantai dalam ruangan, dinding yang dipasang bata
digunakan campuran 1pc : 3psr. Untuk dninding bata biasa digunakan adukan campuran
1pc : 3kpr : 10psr.
3. Batu bata yang digunakan adalah batu bata kualitas baik dengan ukuran sama. Batu
bata yang dipotong – potong dan pecah - pecah tidak boleh dipasang kecuali pada
pertemuan dengan kusen – kusen dan sebagainya. Sebelum dipasang, batu bata tersebut
harus direndam atau disiram air sampai jenuh. Batu bata bekas bongkaran tidak boleh
dipakai lagi
4. Pemasangan batu bata dilakukan secaran bertahap. Tiap tahap terdiri dari batu bata
merah atau setinggi 1 m, diikuti dengan cor kolom beton praktis dengan delapan tulangan
pokok berdiameter 12 mm (8D12) dan dilanjutkan dengan pemasangan begel 8mm
dengan jarak 200 mm (8D-200). Ditunggu sampai kuat (minimal satu hari) untuk
melanjutkan pasangan berikutnya.
5. Pada atas kusen yang bentangnya lebih dari 1 m, dipasang balok Latei dengan ukuran
15x15 dan tulangan praktis, sedangkan untuk kusen yang bentangnya kurang dari 1 m,
cukup dipasang rolag bata dan spesi 1 Pc : 3 Psr.
3.7 Pekerjaan Plesteran
1. Semua pasangan dinding bata merah dimana permukaannya terlihat harus diplester
dengan ketentuan :
a. Pasangan dinding bata 1 Pc : 3 Kpr : 10 Psr diplester dengan campuran 1 Pc : 2 Kpr
: 10 Psr.
b. Pasangan dinding bata 1 Pc : 3 Psr diplester dengan campuran 1 Pc : 2 Psr.
c. Tebal plesteran tidak boleh kurang dari 1 cm dan tidak boleh lebih dari 2 cm.
2. Semua pekerjaan beton bertulang yang terlihat perlu diplester permukaannya dengan
total plesteran tidak boleh kurang dari 1 cm dan tidak boleh lebih dari 2 cm.
3. Semua pasangan sebelum diplester harus disiram air sampai basah dan bersih dari
kotoran.
4. Plesteran harus bisa menghasilkan bidang yang rata serta sponergen harus
menghasilkan garis lurus.
5. Pada umumnya pengerjaan plesteran belum bisa dimulai sebelum ada perlindungan
terhadap hujan dan panas atau dengan kata lain, pekerjaan ini harus bisa dimulai setelah
pekerjaan pemasangan selesai. Selama 14 hari berturut – turut plesteran harus disiram air
sampai rata dan bersih.
3.9 Pekerjaan Rangka Plafon Kayu
1. rangka plafon yang dipakai dibuat dari kayu meranti. Dengan ukuran dan syarat
pemasangan sesuai gambar.
2. Seluruh rangka kayu diserut rata dan halus, atau lurus pada bagian bawahnya dan
diserut pada kedua sisinya untuk rangka yang menempel pada tembok. Pemasangan
rangka kayu dengan menggunakan system kolus yang dibuat dari reng ukuran 2x3 cm.
Seluruh rangka digantung dengan baik pada plat beton dan kap.
3. Dalam pemasngan plafon, bidang permukaannya harus rata dan lurus sehingga tidak
ada bagian yang bergelombang. Pada pertemuannya, garis yang terbentuk harus
merupakan satu kesinambungan.
3.9 Pekerjaan penutup plafon
1. Bahan penutup plafon yang digunakan adalah eternit ukuran 100x100 cm dengan tebal
4 mm.
2. plat eternit yang digunakan adalah yang telah diseleksi dengan baik. Bentuk dan
ukuran masing – masing unit harus sama, tidak ada bagian yang gompal atau cacat yang
lain.
3. Penutup plafon dipasang dengan menggunakan paku yang telah dipipihkan kepalanya
dengan jarak 15 cm (ukuran dan cara pemasangan sesuai gambar). Setelah eternit
dipasang,bidang permukaan harus datar, lurus waterpass dan tidak bergelombang.
Sambungan antar unit harus sama dan merupakan garis lurus.
4. Sebagai finishing, permukaan eternit dicat sesuai warna yang diinginkan.
5. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pemasangan list tepi plafon dari kayu keruing
3x3 cm
3.10 Pekerjaan perpipaan
1. Bahan
a. Bahan yang dipakai harus baru, kualitas baik.
b. Diameter dari semua pipa adalah diameter dalam dari lubang suatu pipa.
c. Pipa wavin untuk instalasi air kotor.
d. Keran yang dipakai adalah keran INA.
e. Macam macam sambungan pipa dipilih bahan sesuai jenis dan mutu.
2. Macam pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, alat, bahan.
b. Kontraktor harus membuat srop drawing untuk pelaksanaan.
c. Pemasangan pipa dibawah dari septictank ditempatkan pada dinding luar bangunan.
3. Syarat pelaksanaan
a. Pemasangan pipa.
1. semua jaringan pipa ditanam dalam tanah.
2. Sejauh mungkin harus digunakan satu laras pipa untuk menghindari sambungan,
jika panjang yang dibutuhkan kurang.
3. Pipa harus dipasang pada lintasannya dan kemiringan, yang tepat dan tidak ada
beban yang menindihnya.
4. Ujung – ujung dan lubang – lubang pipa harus disumbat selama pkerjaan
pemasangan untuk menghindari kotoran masuk.
5. Sambungan harus baik, tidak boleh ada penghalang didalamnya. Sebelum
penyam bungan, pipa harus diperiksa
b.Pipa yang dipasag horizontal dan memanjang harus ditumpu.
c. Pemasangan keran harus sesuai gambar.
d. Jika diharuskan, system perpipaan ini harus memenuhi ketentuan dari PDAM
setempat.
3.11 Pekerjaan lantai
1. Bahan lantai
Keramik 40x40 kualitas 2 dipasang pada lantai sesuai dengan gambar \rencana.untuk
kamar mandi atau wc dipakai ubin PC abu – abu ukuran 20x20 cm dengan plint, plesteran
plint masuk ke dinding setinnggi 10 cm dari permukaan atas ubinkeramik. Pemasangan
ubin dengan menggunkan adukan 1 PC : 3 Psr, semen Portland dipasang diatas pasir
(dipadatkan) setebal 3 cm. Sebelum dipasang, keramik disiram air dulu sampai jenuh.
Pasir yang digunakan adalah yang memenuhi syarat. Pemasngan ubin harus menghasilkan
bidang yang rata, bebas retak dan patah dan tidak goyah. Ubin yang goyah harus diangkat
dan dipasang lagi dengan kua. Lantai dicuci dengan air semen putih, sedemikian rupa
sehingga semen mengisi seluruh alur – alur sambungan dengan jenuh.
2. Cara pelaksanaan
Ubin keramik dipasang dengan 1 PC : 3 Psr juga pada tiap dan lantai kamar mandi
atau WC dengan adukan 2pc : 3psr. Tebal adukan kurang lebih 8 cm atau 2 cm untuk ubin
yang dipasang diatas lapisan pasir yang dipadatkan, celah antar ubin 2 mm. Setelah
pemasangan selesai, disiram dengan pasta semen.
3. Pemotongan ubin keramik harus dihindarkan. Jika terpaksa dilakukan, pemotongan
dilakukan dengan hati – hati dan menggunakan alat pemotong.
3.12 Pekerjaan kusen kayu
1. Untuk kusen pintu dan jendela menggunakan kayu jati dengan bentuk dan ukuran
sesuai dengan gambar.
2. Kusen dibuat sesuai gambar dengan menggunakan sambungan biasa. Bila kusen dibuat
diluar tempat pekerjaan, kusen tidak boleh diikat terlebih dahulu. Penyetelan kusen –
kusen harus dijaga agar kusen yang tidak kelihatan tidak cacat. Kayu penyokong
sementara tidak boleh dipakukan pada bidang – bidang luar kusen.
3. Setelah kusen terpasang, bidang permukaan kusen harus di waterpass.
3.13 Pekerjaan Pintu
1. Rangka daun pintu menggunakan kayu jati dengan ukuran dan cara pemasangan sesuai
gambar. Kayu yang digunakan harus bermutu baik dan dipasang menggunakan lem kayu.
2. Penutup pintu yang digunakan adalah kayu jati dengan ukuran motif, dan warna sesuai
dengan keinginan. Setelah penutup terpasang, bidang permukaan rata.
3. Khusus daun pintu kamar mandi / WC, pada bagian dalamnya dipasang pelapis berupa
triplek setebal 3 mm.
4. Seluruh permukaan pintu dicat.
3.14 Pekerjaan daun pintu dan jendela kaca rangka kayu
1. Rangka daun pintu dan jendela kaca menggunakan kayu jati dengan bentuk dan ukuran
sesuai gambar.
2. Kayu rangka daun pintu/jendela yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan
baik, bentuk, dan ukurannya harus sama.
3. Rangka – rangka daun pintu/jendela tersebut distel dengan menggunakan system pen
dan lubang sedemikian rupa sehingga rapi dan kuat.
3.15 Pekerjaan kunci dan engsel
1. Untuk daun pintu kamar mandi/WC dilengkapi kunci tangan 1 buah.
2. Untuk seluruh pekerjaan daun pintu digunakan engsel 3 buah untuk setiap pintu,
pemasangannya dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan
engsel.
3. Untuk grendel jendela dipakai tipe penutup langsung.
4. Untuk kait angin dipakai tipe ulir yang dapat difusingkan sebagai pengunci.
3.16 Pekerjaan kaca
1. Kaca yang dipasang adalah kaca yang telah diseleksi dengan baik, dimana kaca harus
terbebas dari segala cacat. Permukaan kaca harus flat (rata) dan tidak bergelombang.
2. Pemasangan kaca harus diberikan toleransi untuk kemungkinan mengembang dan
menyusut dan memberi bahan – bahan perekat yang elastic.
3. Pemberian tanda – tanda pada kaca dengan kapur tidak diperbolehkan.
3.17 Pekerjaan Cat
1. Bahan Cat
a. Pengertian cat meliputi cat – cat antara lain pada bidang – bidang tembok luar.
b. Cat – cat yang dibutuhkan atau didatangkan harus dalam keadaan utuh dan terdapat
segel yang utuh.
c. Pelamir dan dempul untuk pekerjaan cat tembok menggunakan cat dulux dan kayu
menggunakan cat meni.
d. Bahan pengencer yang digunakan dari produk pabrik cat tersebut yang diencerkan.
2. Macam Pekerjaan
a. Mengecat dengan cat tembok semua bidang eksterior dan interior sesuai dengan
gambar.
b. Memeni dengan cat meni.
3. Cara Pelaksanaan
Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan terlebih dahulu dengan cara
menggosok dengan memakai kain yang dibasahi dengan air. Setelah didempul pada
tempat yang berlubang sehingga permukaan rata dan kemudian dicat paling sedikit dua
kali dengan roller.
3.18 Pekerjaan instalasi listrik
1. Yang dimaksud dengan pekerjaan instalasi listrik adalah pemasangan instalasi dalam
bangunan yaitu stop kontak dan lain – lain termasuk penyambungan dari PLN.
2. Pelaksanaan pekerjaan listrik harus oleh badan usaha yang terdaftar sebagai inhalator
yang mendapat pengesahan dari PLN.
3. Pekerjaan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada pada VDE atau DIN dan
peraturan umum instalasi yang dikeluarkan PLN.
4. Kontraktor wajib menyiapkan gambar kerja (shop-drawing).
5. Stop kontak dan saklar dipasang pada ketinggian 1,2 m.
6. Semua titik lampu dihubungkan dengan kabel dan system pengawasan aerostop kontak
dengan ukuran minimal 1,5 m. Arde pada panel ditambah kira – kira mencapai muka air
tanah.