spermatogenesis

5

Click here to load reader

Upload: nonamonic

Post on 13-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Spermatogenesis

TRANSCRIPT

Page 1: Spermatogenesis

Spermatogenesis

Spermatogenesis terjadi pada semua tubulus semifernus selama kehidupan seks aktif, mulai rata-rata pada usia 13 tahun, sebagai akibat perangsangan oleh hormon-hormon gonadotropin adenohipofisis dan terus berlangsung selama hidup.(guyton,1990)

Langkah-langjah spermatogenesis

Tubulus semifertus, mengandung banyak sel epitel germinativum yang berukuran kecil sampai sedang yang dinamakan spermatogenia, yang terletak dalam dua sampai tiga lapisan sepanjang pinggir luar epitel tubulus. Sel-sel ini terus mengalami poliferasi untuk melengkapi mereka kembali, dan sebagian mereka berdiferensiasi melalui stadium-stadium defenitif perkembangan untuk sperma.(guyton,1990)

Stadium pertama spermatogenesis adalah pertumbuhan beberapa spermatigenia menjadi sel yang sangat besar di namakan spermatosit. Kemudian spermatosit membelah melalui proses meiosis (disini tidak ada pembentukan kromosom baru, kromosom hanya pemisahan pasangan kromosom) membentuk dua spermatosit, masing-masing mengandung 23 kromosom. Spermatid tidak membelah lagi tetapi menjadi matur selama beberapa minggu untuk menjadi spermatozoa.(guyton,1990)

Bila spermatid pertama kali dibentuk, mereka masih mempunyai sifat umum sel epiteloid, tetapi segera sebagian besar sitoplasmanya menghilang, dan setiap spermatid mulai memanjang menjadi spermatozoa. Untuk membentuk kepala, zat inti memadat menjadi suatu masa yang padat, dan membran sel berkontraksi sekitar inti. Ini adalah zat inti yamg melakukan fertilisasi ovum.(guyton,1990)

Kepala sperma terdapat struktur kecil yang dinamakan akrosom,yang di bentuk dari apparatus golgi serta mengandung hialur anidase dan protease yang memegang peranan penting untuk masuknya sperma ke ovum.(guyton,1990)

Sentriol mengelompok pada leher sperma dan mitokondria tersusun berbentuk spiral di dalam badan.(guyton,1990)

Bagian yang menonjol keluaa tubuh adalah ekor panjang, yang merupakan pertumbuhan keluar dari salah satu sentriol. Ekor hampir mempunyai struktur yang hampir sama dengan seperti silia. Ekor mengandung dua dua pasang mikrotubulus yang turun ke tengah dan Sembilan mikrotubulus ganda yang tersusun sekitar pinggir. Ekor diliputi oleh perluasan membrane sel, dan mengandung banyak adenosine trifosfat (di bentuk dalam mitokondria dalam badan), yang memberi pergerakan pada ekor. Pada pengeluaran sperma dari saluran genitalis wanita, ekor mulai bergerak bolak-balik dan bergerak spiral pada ujunngnya, memberikan pendorongan yang menyerupai ular yang menggerakan sperma ke depan dengan kecepatan maksimum sekitar 20 sentimeter per jam.

Page 2: Spermatogenesis

Pematangan sperma pada epididimis, setelah pembentukan pada tubulus semifertus, sperma masuk epididimis. Sperma yang di keluarkan dari tubulus semifertus belum bergerak sama sekali dan mereka belum bisa membuahi ovum. Akan tetapi, setelah 18jam sampai sepuluh hari, mereka mengembangkan kemampuan bergerak walaupun bebrapa faktor penghambat masih mencegah motilitas sampai setelah ejakulasi. Sperma juga mampu membuahi ovum, suatu proses yang dinamakan pematangan. Epididimis menyekresi banyak cairan yang mengandung hormon, enzim, dan gizi khusus yang mungkin penting atau esensial untuk pematangan sperma.

Penyimpanan sperma, sejumlah kecil sperma dapat disimpan dalam epididimis, tetapi sebagian besar sperma di simpan dalam ampula vas deferens. Sperma dapat tetap di simpan, mempertahankan fertilisasinya dalam tempat ini selama beberapa bulan, walaupun di ragukan bahwa selama aktivitas seksual normal terjadi penyimpanan yang demikian lama. Tentu saja, dengan aktivitas seksual yang berlebihan, penyimpanan mungkin tidak lebih lama dari beberapa jam.

Fisiologi sperma matang, sperma yang biasanya motil dan fertil mampu melakukan pergerakan dengan menggunakan flagel melalui media cair dengan kecepatan sekitar 1 sampai 4 mm per menit. Selanjutnya, sperma normal cenderung bergerak dalam garis rotasi lurus bukan dengan pergerakan melingkar. Aktivitas sperma sangat di perbesar pada media netral dan sedikit alkali seperti dalam semen yang di ejakulasi, tetapi sangat kurang pada media yang sedikit asam, hidup berminggu-minggu pada saluran genetalia testis, masa hidup sperma di dalam traktus genitalia testis, masa hidup sperma di dalam traktus genetalia testis, masa hidup sperma di dalam traktus genetalia wanita hanya satu sampai empat hari.

Semen

Semen, yang diejakulasikan pria waktu melakukan hubungan seks. Terdiri dari cairan vas deferens, vesika seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar mukosa,khususnya kelenjar bulboretalis. Massa semen yang utama adalah cairan vesika seminalis (sekitar 60 persen), yang diejakulasikan terakhir dan berperanan membersihkan sperma keluar dari duktus ejakulatorius dan uretra. pH rata-rata semen gabungan rata-rata sekitar 7,5 caoran prostat yang alkali menetralkan bagian semen lain yang agak asam. Cairan prostad memberikan bentuk semen seperti susu, sedangkan cairan dari vesika seminalis dan kelenjar mukosa memberikan konsistensi mukoid pada semen. Tentu saja, enzim pembekuan dari keleknjar prostat menyebabkan fibrinogen cairan vesika seminalis membentuk koagulum yang lemah, yang kemudian larut dalam 10 sampai 20 menit selanjutnya karena lisis dari fibrinolisis yang di bentuk dari profibrinolisin prostat. Pada menit-menit pertama setelah ejakulasi, sperma tetap relative tidak bergerak, mungkin karena visikositas koagulum.akan tetapi, setelah koagulum larut, sperma akan menjadi sangat mobile.

Walaupun sperma dapat hidup selama berminggu-minggu pada saluran genetalia pria, sekali ia diejakulasikan dalam semen masa hidup maksimumnya hanya 24 sampai 72 jam pada

Page 3: Spermatogenesis

suhu tubuh. Akan tetapi, pada suhu yang lebih rendah, semen bisa di simpan beberapa minggu., Efek jumlah sperma pada fertilitas, biasanya jumlah semen yang diejakulasikan pada setiap kali koitus rata-rata sekitar 3,5 mL, dan pada setiap milliliter semen rata-rata terdapat sekitar 120 juta sperma, walaupun pada orang normal jumalh ini dapat bervariasi dari 35 juta sampai 200 juta.berarti bahwa rata-rata 400 juta sperma terdapat pada setiap ejakulat. Bila jum;lah sperma pada setiap milliliter turun di bawah sekitar 20.000.000 orang mungkin infertil, jadi walaupun hanya satu yang membuahi ovum. Alasannya yang mungkin untuk ini adalah Fungsi hialuronidase dan proteinase yang di sekresi oleh sperma untuk proses fertilisasi. Hialuronidase dan proteinase di simpan dalam sejumlah besar di dalam akrosom sperma. Hialuronidase merupakan suatu enzim yang melakukan depolimerisasi polimer asam hialuronat yang terdapat dalam jumlah besar pada zat semen interaselular; proteinase dapat melarutkan protein jaringan. Bila ovum dilontarkan dari folikel ovari masuk rongga abdomen, ia membawa beberapa lapis sel. Sebelum sperma dapat mencapai ovum untuk membuahinya, sel-sel ini harus dibuang; diduga bahwa hialuronidase dan proteinase yang di keluarkan oleh akrosom paling tidak berpranan kecil (selain peranan yang lebih besar yang dimainkan oleh natrium bikarbonat yang diseksresi tuba fallofi) menyebabkan sel-sel tersebut terlepas dari ovum. Bila jumlah sperma tidak cukup, sering orang tersebut steril. Sterilitas ini di duga akibat dari kekurangan enzim untuk membantu membuang lapisan sel dari ovum.

Kemungkinan fungsi proteinase lainnya adalah memungkinkan sperma menembus mukus yang sering terbentuk pada serviks uteri. Proteinase bekeja sebagian enzim mukolitik yang diduga mendahului sperma dan membentuk saluran di dalam sumbat mukus. Di duga bahwa kekurangan enzim yang sesuai untuk melakuakan fungsi ini kadang-kadang juga bertanggung jawab bagi sterilisasi pria.