sperm a to genesis

Upload: ibrahim-achmad

Post on 13-Jul-2015

84 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SPERMATOGENESISDidalam testis terkemas tubulus seminiferosa penghasil sperma dengan panjang sekitar 250 meter(800 kaki). Didalam tubulus ini terdapat dua jenis sel:1. Sel germinativum : sebagian besar berada dalam berbagai tahap

perkembangan sperma2. Sel Sertoli : sangat penting dalam menunjang spermatogenesis.

Spermatogenesis adalah suatu proses kompleks pembentukannya sel sperma. Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus semineferus. Spermatogenesis yang baik juga tergantung pada bentuk, besar, konsistensi dan kedudukan testis dalam skrotum. Tubulus semineferus yang berbentuk kumparan-kumparan terdiri atas sejumlah besar epitel germinal yang disebut dengan spermatogonia, terletak didua sampai tiga lapisan sepanjang perbatasan luar epitel tubulus. Jaringan diantara tubulus mengandung jaringan ikat yang berisi pembuluh darah, limfe dan sel Leydig. Bagian tepi tubulus semineferus tersusun oleh jaringan epitel yang berasal dari sel primordial pada masa embrio, dan selsel Sertoli yang berfungsi sebagai penyokong dan pemelihara. Spermatogenesis mencakup tiga tahap Utamaa.

Proliferasi Mitotik Spermatogonia secara terus menerus membelah secara mitosis, dengan semua sel baru membawa 46 kromosom yang identik dengan sel induk. Setelah pembelahan mitosis spermatogonium, salah satu

anak tetap berada di tepi luar tubulus sebagai spermatogonium yang tidak berdiferensiasi, dengan demikian mempertahankan sel

germinativum. Sementara itu sel-sel anak lainnya mulai bergerak ke lumen dan melakuan mitosis dua kali untuk membentuk empat Spermatosit primer

b.

Meiosis Dilanjutkan dengan meiosis dari spermatosit primer membentuk dua spermatosit skunder yang masing-masing dengan 23 kromosom sampai akhirnya menghasilkan empat spermatid dengan 23

kromosom sebagai hasil dari pembelahan meiosis kedua. c. Pengemasan Merupakan proses terakhir berupa remodeling yang disimpan didalam epididimis sampai akhirnya menjadi spermatozoa yang siap untuk membuahi sel telur apabila terjadi konsepsi.

*gambar/skema dari proses spermatogenesis

Peran hormon pada spermatogenesis Proses spermatogenesis dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dihasilkan oleh organ hipothalamus, hipofise dan testis sendiri. Hormon yang terlibat adalah testosteron, hormon lutein (LH), hormon perangsang folikel (FSH: follicle stimulating hormone), estrogen, dan hormon pertumbuhan lainnya.Testis selain sebagai organ penghasil sperma juga menghasilkan hormon-hormon seperti testosteron, dihydrotestosteron, estradiol, estrone, pregnenolone, tersebut: 17-hydroxypregnenolone, 5-androstenadiol, 17-hyroxy progestrone dan progestrone. Berikut penjabaran dari hormon-hormon

a.

Testosteron sekresi hormon ini oleh sel-sel Leydig yang terletak diintersisium testis. Hormon ini memegang peranan penting pada satu tahap penting proses pembelahan sel-sel germinal untuk pembentukan pembesaran dan tulang. sperma, laring, terutama pembelahan suara, miosis untuk rambut membentuk spermatosit sekunder. Hormon ini perubahan pada pria berupa

pertumbuhan

ketiak,pubis, dada, kumis dan jenggot. Juga untuk pertumbuhan otot b. Hormon Lutein Hormon ini disekresikan oleh sel karminofil dari kelenjar hipofisis bagian anterior. Berperan dalam stimulasi sel-sel Leydig c. untuk meproduksi testosteron, juga menyebabkan dihasilkannya estradiol. FSH Dihasilkan oleh sel basofil lobus anterior hipofise. Pada testis hormon ini mengakibatkan terpacunya adenyl cyclase di dalam sel sertoli yang berperan dalam meningkatkan produksi cyclic AMP, memacu produksi androgen binding protein (ABP) di dalam tubuli semeniferus dan di dalan epididymis. Dengan demikian FSH bekerja menyiapkan kadar androgen yang cukup untuk sel germinal dan memacu pendewasaan spermatozoa di dalam epididymis. d. Estrogen Dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika sedang distimulasi oleh FSH. Hormon ini kemungkinan diperlukan pada proses spermiasi. Sel-sel sertoli juga mengsekresikan suatu protein pengikat androgen. Yang mengikat baik testosteron dan estrogen maupun keduanya ke dalam cairan tubulus seminiferus, yang diperlukan untuk maturasi sperma. e. Hormon pertumbuhan lainnya Seperti juga pada sebagian besar hormon lainnya diperlukan untuk mengatur latarbelakang fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal spermatogenesis.

OOGENESISOogenesis sangat berbeda dengan spermatogenesis dalam beberapa aspek penting,walaupaun selama pembentukan gamet di kedua jenis kelamin berlangsung langkah-langkah replikasi dan pembelahan kromosom yang sama Sel germativum primordial yang belum berdiferensiasi pada ovarium janin yakni oogonium , membelah diri secara mitosis untuk menghasilkan sekitar enam sampai tuhuh juta oogonia pada bulan kelima masa gestasi(saat proliferasi mitotic berhenti). Sel-sel yang terbentuk dikenal dengan oosit primer(mengandung 46 kromosom) Sebelum lahir setiap oosit primer dikelilingi oleh lapisan sel granulose untuk membentuk folikel primer. Oosit yang tidak membentuk folikel akan berdegenerasi, dan saat lahir hanya sekitar 2 juta folikel primer yang tersisa. Dan dari 2 juta molekul yang tersisa hanya sekitar 400 yang akan matang dan menghasilkan ovum. Oogenesis merupakan proses pematangan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan spermatozoa dalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali waktu.

Berikut merupakan proses/urutan pembentukan oogenesis setelah pubertas:

1. Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam

folikel di ovarium. Oogonium berubah menjadi oosit primer, yang memiliki 46 kromosom.2. Oosit primer melakukan meiosis , yang menghasilkan dua sel anak

yang ukurannya tidak sama. Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid.Ukurannya dapat mencapai ribuan kali lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari oosit primer. Sel anak yang lebih kecil disebut badan kutub pertama yang kemudian membelah lagi.3. Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba Fallopi.

Apabila oosit sekunder difertilisasi, maka akan mengalami pembelahan meiosis yang kedua . begitu pula dengan badan polar pertama membelah menjadi dua badan kutub kedua yang akhirnya mengalami degenerasi. Namun apabila tidak terjadi fertilisasi,

menstruasi dengan cepat akan terjadi dan siklus oogenesis diulang kembali.4.

Selama pemebelahan meiosis kedua, oosit sekunder menjadi bersifat haploid dengan 23 kromosom dan selanjutnya disebut dengan ootid. Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap melebur menjadi satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan finalnya menjadi ovum yang matang.

Siklus Mentruasi

Setelah pubertas, ovarium secara terus menerus berada dalam 2 fase:1. Fase Folikel: didominasi oleh folikel matang 2. Fase Luteal : yang ditandai oleh ada nya corpus luteum

FERTILISASI Pembuahan/fertilisasi, penyatuan gamet pria dan wanita dalam keadaan normal terjadi di ampula,sepertiga atas oviduktus. Dengan demikian ovum dan sperma harus diangkut dari tempat produksi mereka di gonad ke ampula.

1. Proses Pengangkutan Sel sperma dan ovum a. Sel sperma

Setelah terjadinya senggama/koitus , sperma disemprotkan kedalam vagina sampai masuk kedalam uterus, kontraksi miometrium akan mengaduk sperma, gerakan ini menyebabkan sperma tersebar diseluruh rongga uterus. Saat mencapai oviduktus sperma harus bergerak melawan gerakan silia(yang melapisi saluran ini). Transportasi ini dipermudah oleh kontraksi antiperistaltik otot polos oviduktus. Dengan demikaan sperma dapat bertemu dengan ovum di sepertiga atas oviduktus. Penelitian saat ini dikatakan ovum yang matang mengeluarkan suatu zat kimia yang menarik sperma dan menyebabkan sperma terdorong kearah gamet wanita yang sudah menunggu. Jutaan spermatozoa di forniks ,hanya beberapa ribu sampai ke tuba, dan hanya beberapa ratus samapai ke ampula. Ini merupakan salah satu alasan mengapa konsentrasi sperma harus tinggi(>20 juta/ml semen)b. Sel ovum

Pada ovulasi,ovum dibebaskan ke dalam rongga abdomen tetapi ovum diambil cepat yaitu oleh Fimbrie(bagian ujung oviduktus yang melebar). Fimbrie memiliki tonjolan-tonjolan seperti jari yang berkontraksi dengan gerakan menyapu untuk memastikan jalannya ovum kedalam oviduktus.selain itu, fimbrie dilapisi oleh silia yang lebih menjamin penyaluran ovum ke oviduktus. Didalam oviduktus, ovum dengan cepat didorong oleh kontarksi peristaltic dan gerakan silia ke arah ampula. Di tempat ini lah akan terjadinya konsepsi(bertemunya sel sperma dan ovum).1. Proses konsepsi

Konsepsi dapat terjadi hanya pada rentang waktu tertentu dalam setiap daur haid(masa subur),apabila tidak dibuahi ovum mengalami disintegrasi dalam 24 jam dan kemudian difagositosis. Dengan

demikian pembuahan harus terjadi dalam 24 jam setelah ovulasi. Sedangkan sperma dapat bertahan hidup sekitar 2 haru di saluran reproduksi wanita, sehingga sperma yang ditaruh dalam 48 jam masih mungkin membuahi ovum yang dikeluarkan,walaupun waktu ini dapat sangat bervariasi.2. Fertilisasi(pembuahan)

Merupakan proses masuknya sperma ke dalam sel ovum 3. Implantasi