spekteknis iii

84
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan “SMK Negeri 1 Balikpapan “ - 89 - BAB III RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL & PLUMBING I. SYARAT-SYARAT UMUM Spesifikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian syarat-syarat teknis dalam hal penyediaan, pemasangan, dan pengetesan seluruh peralatan (material) dan instalasi yang ditunjukkan pada gambar perencanaan untuk pelaksanaan pekerjaan mekanikal dan elektrikal pada Proyek KEGIATAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 BALIKPAPAN SEBAGAI SMK MODEL - KALIMANTAN TIMUR. Spesifikasi teknis ini meliputi uraian untuk pelaksanaan antara lain : 1. Pekerjaan Mekanikal Dan Plumbing, terdiri dari ; 1.1. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Plumbing. 1.2. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Pemadam Kebakaran. 2. Pekerjaan Elektrikal, terdiri dari ; 1.1. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Kelistrikan. 1.2. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Diesel Generator Set. 1.3. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Penyalur Petir. 1.4. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Telepon. 1.5. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Fire Alarm. 1.6. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Tata Suara (Sound System). 1.7. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Security System dan CCTV. Spesifikasi Teknis, Gambar Perencanaan dan Bill Of Quantity ini merupakan dokumen penawaran yang tidak dapat dipisah-pisahkan atau satu kesatuan, dan apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi teknis atau bill of quantity saja, maka Pemborong harus tetap melaksanakannya sesuai dengan standard dan peraturan yang berlaku. a. Gambar - Gambar Gambar-gambar perencanan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua accessories dan fixture secara terperinci. Semua bagian tersebut walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara detail harus disediakan dan dipasang oleh Pemborong, sehingga sistem dapat bekerja dengan baik, benar

Upload: abidar-alghifari

Post on 02-Aug-2015

460 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

SPESIFIKASI PERPIPAAN

TRANSCRIPT

Page 1: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 89 -

BAB III

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL & PLUMBING

I. SYARAT-SYARAT UMUM

Spesifikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian syarat-syarat teknis dalam hal

penyediaan, pemasangan, dan pengetesan seluruh peralatan (material) dan

instalasi yang ditunjukkan pada gambar perencanaan untuk pelaksanaan

pekerjaan mekanikal dan elektrikal pada Proyek KEGIATAN PENGEMBANGAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 BALIKPAPAN SEBAGAI

SMK MODEL - KALIMANTAN TIMUR.

Spesifikasi teknis ini meliputi uraian untuk pelaksanaan antara lain :

1. Pekerjaan Mekanikal Dan Plumbing, terdiri dari ;

1.1. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Plumbing.

1.2. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Pemadam Kebakaran.

2. Pekerjaan Elektrikal, terdiri dari ;

1.1. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Kelistrikan.

1.2. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Diesel Generator Set.

1.3. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Penyalur Petir.

1.4. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Telepon.

1.5. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Fire Alarm.

1.6. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Tata Suara (Sound System).

1.7. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Security System dan CCTV.

Spesifikasi Teknis, Gambar Perencanaan dan Bill Of Quantity ini merupakan

dokumen penawaran yang tidak dapat dipisah-pisahkan atau satu kesatuan, dan

apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang diperlukan

agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah

satu gambar perencanaan atau spesifikasi teknis atau bill of quantity saja, maka

Pemborong harus tetap melaksanakannya sesuai dengan standard dan peraturan

yang berlaku.

a. Gambar - Gambar

Gambar-gambar perencanan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua

accessories dan fixture secara terperinci. Semua bagian tersebut walaupun

tidak digambarkan atau disebutkan secara detail harus disediakan dan

dipasang oleh Pemborong, sehingga sistem dapat bekerja dengan baik, benar

Page 2: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 90 -

dan sesuai standar yang berlaku.

Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan

instalasi yang pemasangannya harus dikerjakan dengan memperhatikan

kondisi lapangan. Gambar-gambar arsitektur dan struktur/sipil harus dipakai

sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek.

Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar-gambar

kerja dan detail (shop drawing) sebanyak 3 (tiga) set yang harus diajukan

kepada Direksi Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan. Setiap

shop drawing yang diajukan pemborong dan telah disetujui Direksi Pengawas

Lapangan dianggap bahwa Pemborong telah memahami situasi serta telah

berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi lainnya.

Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian

pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan tersebut harus dituangkan dalam

satu set lengkap gambar (kalkir) dan 3 (tiga) set lengkap gambar blue print

sebagai gambar - gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings). As built

drawings harus diserahkan kepada Direksi Pengawas Lapangan dan Pemberi

Tugas (Owner) setelah selesai pekerjaan.

Dalam hal ada keraguan yang ditimbulkan karena kemungkinan kesalahan

penggambaran atau ketidak sesuaian lainnya, pemborong harus segera

mengajukan pertanyaan tertulis kepada Direksi Pengawas Lapangan, Pemberi

Tugas, dan Perencana untuk mendapatkan penjelasan masalah tersebut

dalam pelaksanaan baik berupa jenis barang, pemasangan maupun pengujian

atau pengetesan.

b. Koordinasi

Pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus

bekerja sama dengan Pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh

pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang

telah ditentukan.

Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang

satu tidak menghalangi atau menghambat pekerjaan lainnya.

c. Daftar Bahan dan Contoh

Dalam waktu tidak lebih dari 14 (empat belas) hari setelah Pemborong

menerima pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain

oleh Direksi Pengawas Lapangan, Pemborong diharuskan menyerahkan daftar

dari bahan dan material yang akan digunakan. Daftar ini harus dibuat rangkap

3 (tiga) yang didalamnya tercantum nama dan alamat, katalog dan keterangan

Page 3: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 91 -

lain yang dianggap perlu oleh Direksi Pengawas Lapangan. Persetujuan oleh

Direksi Pengawas Lapangan akan diberikan atas dasar diatas.

Pemborong harus menyerahkan contoh bahan dan material yang akan

dipasang kepada Direksi Pengawas Lapangan. Semua biaya yang berkenaan

dengan penyerahan dan pengembalian contoh - contoh ini adalah menjadi

tanggungan Pemborong.

Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud didalam

spesifikasi teknis ini, berstandar mutu dan keadaan baru. Pekerjaan haruslah

dilakukan oleh tenaga ahli.

Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran dan

kapasitas peralatan yang akan dipasang dan apabila terdapat keraguan,

Pemborong harus segera menghubungi Direksi Pengawas Lapangan dan

Perencana untuk berkonsultasi.

Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas peralatan, yang sebelumnya

tidak dikonsultasikan dengan Direksi Pengawas Lapangan dan Perencana,

apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi tanggung jawab

Pemborong. Untuk itu pemilihan peralatan dan material harus mendapatkan

persetujuan dari Direksi Pengawas Lapangan, Pemberi Tugas Dan perencana.

Penggantian merk bahan dan material dapat dilakukan dengan persetujuan

dan ketentuan dari Direksi Pengawas Lapangan, Pemberi Tugas dan

Perencana.

d. Perlindungan Pemilik

Atas penggunaan bahan dan material, sistem dan lain - lain oleh Pemborong,

Pemberi Tugas (Pemilik) dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun

tuntutan yuridis lainnya. Hal ini Harus menjadi Perhatian dan tanggung jawab

Pemborong.

e. Pengetesan dan Persetujuan

Pemborong harus melakukan semua pengetesan yang dipersyaratkan disini

dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, disaksikan oleh

Direksi Pengawas Lapangan dan Perencana. Semua tenaga, bahan dan

perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut, merupakan tanggung

jawab Pemborong.

Semua peralatan - peralatan yang sudah dikirim dan dipasang, harus

memenuhi standar dan ketentuan pengetesan dengan benar, selanjutnya

Page 4: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 92 -

pemborong harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan

- peralatan yang terpasang, disaksikan oleh team Pemberi Tugas, Direksi

Pengawas Lapangan dan Perencana.

Hal ini termasuk pula peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari

sistem ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik pembuat, harus disediakan oleh

Pemborong. Dan jika sudah ditest dan ternyata memenuhi fungsi - fungsinya

sesuai dengan standar yang berlaku dan ketentuan dari kontrak, maka seluruh

unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada Direksi Pengawas

Lapangan untuk disetujui.

f. Masa Garansi dan Serah Terima Pekerjaan

Peralatan utama harus digaransikan selama 1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun

terhitung dari penyerahan kedua. Selama masa garansi, Pemborong

diwajibkan untuk mengatasi segala kerusakan-kerusakan dari pada peralatan

utama yang dipasangnya tanpa ada biaya tambahan. Selama masa garansi

tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi ini masih harus menyediakan tenaga

ahli yang dapat dihubungi setiap saat.

Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan

bukti dari hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan benar dan baik

yang ditandatangani bersama oleh instalatur yang melaksanakan pekerjaan

tersebut, Direksi Pengawas Lapangan dan melampirkan sertifikat pengujian

yang sudah disahkan oleh Badan Instansi yang berwenang. Jika pada masa

garansi tersebut, Pemborong tidak melaksanakan atau tidak memenuhi

teguran - teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama masa

garansi, maka Direksi Pengawas Lapangan berhak menyerahkan pekerjaan

perbaikan atau kekurangan tersebut pada pihak lain atas biaya dari

Pemborong yang melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.

Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Pemborong harus

mengadakan semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut

kepada Tenaga calon-calon operator untuk setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh

Pemberi Tugas (Owner).

Training tentang pengoperasian dan perawatan tersebut harus lengkap dengan

3 (tiga) set operating maintenance and repair manual books, sehingga para

petugas atau operator dapat mengoperasikan dan melaksanakan

pemeliharaan.

g. Laporan

Page 5: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 93 -

Pemborong wajib membuat "Laporan Harian, Mingguan Dan Bulanan" yang

memberikan gambaran dari kegiatan - kegiatan yang dilakukan di lapangan

secar jelas. Laporan tersebut dibuat dalam rangka 3 (tiga) meliputi :

a. Kegiatan Fisik.

Catatan dan perintah Direksi Pengawas Lapangan yang disampaikan baik

secara lisan maupun tertulis.

b. Hal-hal yang menyangkut masalah :

• Material (masuk atau ditolak)

• Jumlah tenaga kerja

• Keadaan cuaca

• Pekerjaan tambah / kurang.

Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut

berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu sehingga

menjadi laporan selama 1 (satu) bulan dan rencana pekerjaan minggu depan

dan satu bulan ke depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager

Proyek dan diserahkan pada Direksi Pengawas Lapangan dan Pemberi Tugas

untuk diketahui / disetujui.

Pemborong harus menyerahkan Laporan Pengetesan kepada Direksi dalam

rangkap 5 (lima) mengenai hal-hal sebagi berikut :

a. Hasil pengetesan tahanan isolasi kabel dan pemberian tegangan.

b. Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.

c. Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.

Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh

Direksi Pengawas Lapangan pekerjaan ini.

h. Penanggung Jawab Pelaksana

Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Pemborong harus

menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan

berpengalaman serta harus selalu berada di lapangan / site, yang bertindak

selaku wakil dari Pemborong dan mempunyai kemampuan untuk memberikan

keputusan teknis, bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi -

instruksi dari Direksi Pengawas Lapangan.

Penanggung jawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama jam

kerja dan pada saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang

dikehendaki oleh Direksi Pengawas Lapangan di dalam pelaksanaan harus

disampaikan langsung kepada pihak Pemborng melalui penanggung jawab

Pemborong.

i. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan Pekerjaan

Page 6: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 94 -

Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar - gambar rencana yang

disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu

dengan Direksi Pengawas Lapangan. Dalam merubah gambar rencana

tersebut, Pemborong harus menyerahkan gambar perubahan yang dimaksud

Direksi Pengawas Lapangan dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.

Pengajuan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus

diajukan oleh Pemborong kepada Direksi Pengawas Lapangan secara tertulis.

Perubahan - perubahan material dan gambar rencana yang mengakibatkan

pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi Pengawas

Lapangan.

j. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran

Pemborong tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam

rangka pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan

semula adalah termasuk pekerjaan Pemborong instalasi ini.

Pembobokan, pembongkaran, pengeboran dan sebagainya hanya dapat

dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari Direksi Pengawas Lapangan.

k. Masa Pemeliharaan

Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan

berjangka dan pemeriksaan routine. Pekerjaan pemeliharaan dan

pemeriksaan routine tersebut, harus dilaksanakan tidak kurang dari dua

minggu sekali.

l. Kantor Pemborong, Gudang dan Los Kerja

Pemborong diperbolehkan membuat ruang kantor, gudang dan los kerja di

halaman tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi

lapangan, penyimpanan barang / bahan serta peralatan kerja dan sebagai

area / tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar) dimana pelaksanaan tugas

instalasi berlangsung, dapat dilaksanakan bila terlebih dahulu mendapatkan

izin dari Pemberi Tugas dan Direksi Pengawas Lapangan

m. Penjagaan Dan Kebakaran

Pemborong wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus

selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat

kerja yang disimpan di tempat kerja (gudang lapangan).

Page 7: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 95 -

Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang - barang

tersebut diatas, menjadi tanggung jawab Pemborong.

Pemborong wajib menyediakan peralatan pemadam kebakaran (pemadam

api ringan) yang diletakkan dalam kantor lapangan dan gudang.

n. Penerangan dan Sumber Daya

Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat - tempat pelaksanaan pekerjaan

yang dianggap perlu, harus diberi penerangan yang cukup. Daya listrik baik

untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga / daya kerja harus

disediakan oleh Pemborong.

o. Kebersihan dan Ketertiban

Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan

tempat pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam keadaan

bersih.Penimbunan / penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di

dalam gudang maupun diluar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar

memudahkan jalannya pemeriksaan dan tidak mengganggu pekerjaan dari

bagian lain.

Peraturan - peraturan yang lain tentang ketertiban akan di keluarkan oleh

Direksi Pengawas Lapangan pada waktu pelaksanaan.

p. Kecelakaan dan Peti PPPK

Terjadinya kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini,

maka Pemborong diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna

kepentingan si korban atau para korban, serta melaporkan kejadian tersebut

kepada instansi dan departemen yang bersangkutan / berwenang (dalam hal

ini polisi dan Departemen Tenaga Kerja) dan mempertanggungjawabkan

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan

pertama pada kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan.

q. Bagan Penyelenggara dari Pemborong

Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Pemborong harus

diserahkan kepada penyelenggara dengan kwualifikasi ahli, berpengalaman

dan mempunyai wewenang penuh untuk mengambil keputusan.

Site Manager harus berada ditempat pekerjaan selama jam - jam kerja dan

Page 8: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 96 -

setiap saat yang diperlukan Pemberi Tugas dan Direksi Pengawas Lapangan.

Site Manager mewakili Pemborong ditempat pekerja dapat bertindak penuh

kepada Direksi Pengawas Lapangan.

Petunjuk dan perintah Direksi Pengawas Lapangan didalam pelaksanaan,

disampaikan langsung kepada Site Manager wakil Pemborong, sebagai

penanggung jawab di lapangan.

Pemborong diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua

pekerja (buruh) dan pegawainya, kepada mereka yang melanggar terhadap

peraturan umum mengganggu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak

wajar, melakukan perbuatan yang merugikan terhadap pelaksanaan

pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah

pengawas harian. Bila Pemborong lalai, maka akan dikenakan tindakan

sesuai dengan yang dimaksud dalam pasal denda.

r. Pengawasan

Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan

oleh Direksi Pengawas Lapangan dan Staff-nya. Pada setiap saat Direksi

Pengawas Lapangan atau petugas – petugas / staff harus dapat mengawasi,

memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan serta

Pemborong harus mengadakan fasilitas - fasilitas yang diperlukan.

Bagian - bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan, tetapi luput dari

pengamatan Direksi Pengawas Lapangan dan staf-nya adalah menjadi

tanggung jawab Pemborong.

Di tempat pekerjaan, Direksi Pengawas Lapangan menempatkan petugas -

petugas pengawasan yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.

II. LINGKUP PEKERJAAN

Spesifikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian syarat-syarat teknis dalam hal

penyediaan, pemasangan dan pengujian seluruh lingkup pekerjaan instalasi

Mekanikal, Elektrikal Dan Plumbing yang terdiri dari ;

Page 9: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 97 -

1. Pekerjaan Mekanikal

1.1. Pekerjaan Plumbing

1.1.1. Pengurusan ijin dan penyambungan sumber air bersih dari PDAM

daerah setempat.

1.1.2. Pengurusan ijin dan penyambungan sumber air bersih dari sumur

dalam maupun dangkal kepada pihak Badan yang berwenang

pada daerah setempat.

1.1.3. Pengadaan dan pemasangan pompa sumur dangkal (Jet Pump)

dan Submersible Deep Well Pump air bersih serta pengeboran

sumur dalam dan dangkal untuk sumber air bersih.

1.1.4. Pengadaan dan pemasangan peralatan sistem pengolahan air

kotor (Septic Tank) dengan Biotech System, sistem pengolahan

air bekas (buangan) dari ruang cuci dengan Neutralizing Tank dan

dari ruang dapur kotor dengan Grease Trap.

1.1.5. Pengadaan dan pemasangan sistem penyaluran dan

penampungan air hujan dengan sumur resapan dan saluran /

drainase bangunan.

1.1.6. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi air bersih, air kotor,

air bekas, pipa vent dan air hujan lengkap dengan elbow, tee,

reduser, klem, dan accessories lainnya.

1.1.7. Pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan bantu bagi

seluruh peralatan plambing.

1.1.8. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plambing yang

terpasang.

1.2. Pekerjaan Pemadam Kebakaran

1.2.1. Pengurusan ijin penggunaan instalasi pemadam kebakaran

(hydrant).

1.2.2. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pemadam

kebakaran (hydrant) lengkap dengan pompa-pompa hydrant, fire

hydrant box, hydrant pillar, fire brigade connection, dan

accessories lainnya.

1.2.3. Pengadaan dan pemasangan instalasi pemadam api ringan (PAR)

atau fire extinguiher.

1.2.4. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi pemadam

kebakaran yang tepasang.

2. Pekerjaan Elektrikal

2.1. Pekerjaan Kelistrikan

Page 10: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 98 -

2.1.1. Pengurusan dan penyambungan daya listrik PLN Sistem TM/TM

20 kVolt ke pihak PLN daerah setempat.

2.1.2. Pengurusan dan penyambungan daya listrik PLN Sistem TR/TR

400/230 Volt ke pihak PLN daerah setempat.

2.1.3. Pengadaan dan pemasangan panel utama tegangan menengah

(TM) lengkap dengan komponen-komponen panelnya.

2.1.4. Pengadaan dan pemasangan Transformator Stap-Up 20 kV/400

V, 50 Hz lengkap dengan komponen pengamanannya.

2.1.5. Pengadaan dan pemasangan seluruh type dan ukuran kabel

tegangan menengah 20 kV.

2.1.6. Pengadaan dan pemasangan seluruh panel-panel tegangan

rendah lengkap dengan komponen-komponen panelnya.

2.1.7. Pengadaan dan pemasangan seluruh type dan ukuran kabel

tegangan rendah 400/230 V.

2.1.8. Pengadaan dan pemasangan sistem pembumian pengaman

lengkap dengan bak kontrol dan elektroda pembumian.

2.1.9. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dalam

dan luar serta stop kontak lengkap dengan kabel instalasi, isolasi

penyambungan kabel, pipa pelindung kabel, junction box, kotak

saklar dan stop kontak, dan accessories lainnya.

2.1.10. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis lampu penerangan,

saklar, dan stop kontak.

2.1.11. Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik untuk AC dan Fan.

2.1.12. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi kelistrikan yang

terpasang.

2.2. Pekerjaan Diesel Generator Set

2.2.1. Pengurusan dan penyambungan daya listrik dari sumber Diesel

Generator Set Sistem tegangan rendah (TR/TR) 400/230 Volt,

model silent (Mobile).

2.2.2. Pengadaan, pemasangan dan penyujian unit Diesel Generator Set

lengkap dengan tanki mingguan dan harian.

2.2.3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem listrik tegangan

rendah lengkap dengan komponen-komponen panel genset

(AMF).

2.2.4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian type dan ukuran kabel

tegangan rendah 400 V dari Panel Genset (AMF) ke Panel Utama.

Page 11: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 99 -

2.2.5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian type dan ukuran kabel

kontrol 24V-DC dari Panel Genset (AMF) ke Panel Utama.

2.2.6. Pengadaan, pemasangan dan pengujian seluruh sistem

pembumian pengaman untuk Netral Genset & Body Genset

lengkap dengan bak kontrol dan elektroda pembumian.

2.2.7. Pengadaan, pemasangan dan pengujian seluruh sistem pemipaan

bahan bakar solar dari tanki mingguan ke tangki harian Diesel

Genset lengkap dengan Pompa listrik dan manual, serta bak

kontrol.

2.2.8. Pengadaan dan pemasangan seluruh pekerjaan kontruksi untuk

unit Diesel Genset dan tanki mingguan lengkap dengan Pondasi,

galian tanah, urugan tanah dan lainnya.

2.3. Pekerjaan Penyalur Petir

2.3.1. Pengadaan dan pemasangan Unit Splizen (Air Terminal) penyalur

petir sistem elektrostatis.

2.3.2. Pengadaan dan pemasangan tiang penyanggah air terminal

penyalur petir.

2.3.3. Pengadaan dan pemasangan instalasi penyalur petir dan sistem

pentanahan penangkal petir lengkap dengan bak kontrol, alat ukur

dan elektroda pentanahan.

2.3.4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi penyalur petir system

elektrostatis dan sistem conventional (sangkar faraday).

2.4. Pekerjaan Telepon

2.4.1. Pengurusan dan penyambungan line telepon ke pihak PT.Telkom

daerah setempat.

2.4.2. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama PABX lengkap

dengan terminal box utama (TBU-PABX).

2.4.3. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box telepon (TBT).

2.4.4. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi outlet telepon

lengkap dengan jenis dan ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel,

kotak untuk outlet telepon, junction box, dan accessories lainnya.

2.4.5. Pengadaan dan pemasangan jenis pesawat telepon digital dan

analog.

2.4.6. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi telepon yang

terpasang.

2.5. Pekerjaan Fire Alarm (Penginderaan Kebakaran)

2.5.1. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama Fire Alarm

Page 12: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 100 -

(MCFA) lengkap dengan terminal box utama (TBF-FA).

2.5.2. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box Fire Alarm

(TBF).

2.5.3. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi unit detektor, alarm

bell, lampu tanda, break glass switch, sirine, lengkap dengan jenis

dan ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel, junction box, dan

accessories lainnya.

2.5.4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi Fire Alarm yang

terpasang.

2.6. Pekerjaan Tata Suara

2.6.1. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama Tata Suara

dan Car Call system lengkap dengan terminal box utama (TBS-

SS).

2.6.2. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box Tata Suara

(TBS).

2.6.3. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi, outlet microphone,

antenna FM/AM, ceiling speaker, volume kontrol, selektor zone,

horn speaker, lengkap dengan jenis dan ukuran kabelnya, pipa

pelindung kabel, juntion box, dan accessories lainnya.

2.6.4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi Tata Suara yang

terpasang.

2.7. Pekerjaan Instalasi Closed Camera Television (CCTV) Dan Security

System

2.7.1. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama CCTV dan

Security System lengkap dengan terminal box utama (TBU-CS).

2.7.2. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box CS (TBT-CS).

2.7.3. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi CCTV & Security

System lengkap dengan jenis dan ukuran kabelnya, pipa

pelindung kabel, Unit Camera & Lenses, kotak untuk outlet TV +

Unit Colour Monitor TV, Unit peralatan security System (Door

Contak, Detector Gerak, Infra Rad Detector), juntion box, dan

accessories lainnya.

2.7.4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi CCTV dan Security

System yang terpasang.

2.8. Pekerjaan Instalasi Master Antenna Television (MATV) - Optional

2.8.1. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama Indovision

atau TV Cable lengkap dengan terminal box utama (TBU-TV).

Page 13: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 101 -

2.8.2. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box TV (TBTV).

2.8.3. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi outlet TV lengkap

dengan jenis dan ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel, kotak

untuk outlet TV, juntion box, dan accessories lainnya.

2.8.4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi televisi yang

terpasang.

III. PESERTA PELELANGAN

Peserta pelelangan adalah badan hukum yang bergerak dibidang pemborong

bangunan rumah tinggal serta terdaftar dalam Daftar Rekanan Mampu Propinsi

dan memiliki Tanda Daftar Rekanan Yang masih berlaku serta memenuhi

persyaratan yang ditentukan oleh Pemberi Tugas, adapun persyaratan lainnya

adalah ;

1. Berdomisili di wilayah setempat dan sekitarnya.

2. Mempunyai Pas Kerja PLN (Sikka Golongan A) dan Pas PAM-wilayah yang

masih berlaku.

3. Mempunyai tenaga pelaksana yang berpengalaman.

4. Mempunyai pengalaman dalam pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

yang dinyatakan dengan referensi dan mampu berperan sebagai patner dari

pemborong utama (pekerjaan Sipil).

5. Membuat Time Schedule pelaksanaan pekerjaan MEP.

6. Mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

IV. PROSEDUR PELAKSANAAN

Syarat-syarat pelaksanaan antara lain ;

1. Pemborong pekerjaan MEP dalam bangunan ini harus mempertanggung

jawabkan pekerjaan secara teknis dan instalasi kepada pimpinan proyek.

2. Pemborong harus dapat menerima dan menyetujui gambar instalasi yang

diberikan oleh perencana.

3. Pemborong harus menempatkan tenaga ahli di lapangan, agar setiap waktu

dapat memberikan penjelasan dengan pimpinan proyek.

4. Pemborong harus membuat gambar kerja yang mengacu pada gambar

perencanaan dan disetujui pemberi tugas serta disahkan pimpinan proyek.

5. Pemborong harus mengadakan pengujian seluruh pekerjaan instalasi

Mekanikal dan Elektrikal yang disaksikan oleh pemberi tugas.

6. Pekerjaan instalasi MEP dinyatakan selesai bila pihak pemborong telah

Page 14: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 102 -

menyatakan ;

a. Surat hasil pengetesan dan pengujian instalasi.

b. Telah mendapatkan surat keterangan dari pimpinan proyek, yang

menyatakan bahwa pekerjaan telah selesai 100 %.

c. Menyerahkan gambar As Buil Drawing sebanyak 3 (tiga) set yang telah

diketahui Perencana, Pemberi Tugas dan disahkan Direksi Pengawas

Lapangan.

7. Seluruh material pada Pekerjaan MEP harus mempunyai purna jual yang

terjamin dan garansi minimal 9 (sembilan) Bulan sampai dengan 1 (satu) tahun.

8. Kerusakan material sebelum penyerahan kedua menjadi tanggung jawab

pemborong.

9. Pemborong harus melaksanakan masa pemeliharaan selama 3 s/d 6 bulan.

V. SYARAT-SYARAT TEKNIS

5.1. Uraian Umum

1. Pemborong harus menyerahkan daftar dan contoh material kepada

pemberi tugas dan pimpinan proyek untuk mendapatkan persetujuan.

2. Semua materail harus baru dan bila terjadi kerusakan pada materaial

tersebut pada saat pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus mengganti

dengan yang baru.

3. Penggantian merk dari material dapat dilakukan dengan persetujuan dan

ketentuan dari pemberi tugas dan pimpinan proyek.

4. Pengajuan gambar kerja dari pemborong harus dilakukan sebelum

pekerjaan dilaksanakan.

5.2. Uraian Teknis Pekerjaan Mekanikal

5.2.1. Instalasi Plambing

A. SISTEM A.1. Air Bersih

Sumber air bersih untuk proyek ini berasal dari sumber air tanah atau Sumur dalam sebagai sumber air utama dan cadangan. Air bersih yang berasal dari sumur dalam dan sumur dangkal di sambungkan langsung ke Ground Water Reservoir Tank (GWR).

Supply air bersih dari sumur dalam menggunakan Submersible Deep Well Pump (SDWP) dan dari sumur dangkal menggunakan Jet Pump. Pengontrolan penggunaan air bersih dari SDWP atau jet pump maupun PDAM dengan gate valve + pelampung (WLC, water level control) dan ditambah check valve.

Selanjutnya dari Water Reservoir Tank, air bersih dengan pompa penguat

(Booster Pump) secara sistem tangki tekanan (Hydrophor) otomatis disalurkan

Page 15: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 103 -

ke seluruh Toilet yang ada pada lantai bangunan hingga siram taman. Supply

air bersih dari pompa penguat (Booster Pump) sebelum dialirkan akan

difilterisasi terlebih dahulu dengan Sand Filter dan Carbon Filter.

Untuk menentukan kenyamanan bagi pemakainya, tekanan air pada seluruh unit fixture harus memenuhi syarat-syarat tekanan air yang ada dalam buku PPI Tahun 1979.

Untuk sumber air tanah telah terjamin kualitas / mutu airnya yang harus dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorim PT.Sucofindo atau yang tunjuk oleh Direksi Pengawas Lapangan dan Pemberi Tugas (Owner).

A.2. Air Kotor dan Air Bekas Buangan air dari wastafel atau lavatory dan floor drain disebut dengan air bekas

dan buangan air dari water closed dan urinal disebut dengan air kotor.

Air buangan dari wastafel dan floor drain dipisah dengan buangan air dari water

closed, untuk itu digunakan 2 (dua) pipa tegak dan mendatar untuk melayani

dan mengalirkan kedua jenis air buangan tersebut.

Air bekas yang berasal dari wastafel dan floor drain akan dialirkan langsung ke

drainage bangunan, sedangkan buangan air dari kitchen (dapur kotor) dan

ruang cuci pakaian akan dialirkan masing-masing ke bak penampungan yaitu

Grease Trap dan Neutralizing Tank untuk disaring atau difilter (jika diperlukan)

yang selanjunya dialirkan ke drainage / saluran bangunan.

Air kotor yang berasal dari water closed & urinal pada seluruh lantai bangunan akan dialirkan ke septic tank dengan pengolahan limbah Biotech System dan selanjutnya dapat dialirkan ke drainage bangunan.

A.3. Air Hujan Air hujan yang berasal dari atap bangunan disalurkan melalui beberapa pipa

tegak sampai dibawah lantai satu langsung disalurkan ke drainage bangunan

dan sedangkan untuk atap bangunan lainnya, air hujan jatuh bebas langsung

dialirkan ke drainage / saluran bangunan.

Selanjutnya air buangan yang berada pada seluruh saluran bangunan sebelum dialirkan ke drainage / saluran kota terdekat, harus dialirkan ke sumur resapan, yakni untuk mengurangi limpahan yang sangat berlebihan atau banjir sekaligus untuk menambah potensi air tanah.

Pemanfaatan air hujan dapat dilakukan, yaitu sebagian air hujan ditampung dalam tanki air hujan yang selanjutnya akan difilterisasi (disaring) dengan menggunakan pompa transfer melalui sand filter tank dan karbon filter untuk disalurkan ke Water Reservoir Tank (WRT). Sedangkan limpahan dari tanki air hujan akan dialirkan ke drainage bangunan terdekat.

B. Persyaratan Bahan

B.1. Pipa Air Bersih

Page 16: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 104 -

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa air bersih yang digunakan untuk pemipaan pompa utama air bersih dan pemipaan distribusi air bersih yaitu pipa baja galvanizer (Galvanized Steel pipe / GIP) medium yang tahan terhadap tekanan maksimum 50 Kg/Cm2, toleransi tebal (sedang) ± 10 %, toleransi diameter luar ± 1 % dan harus sesuai dengan standar BS 1387/67, SNI 07 0039-87, SNI 0161.81. Seluruh sambungan pipa GIP harus dilas metal dengan penguat yang berupa pelana kuda (Saddle).

Produksi : Setara PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI, Spindo.

Semua peralatan bantu seperti fitting, elbow 90, reduser (type Concentric & type Eccentric), tee dan lainnya harus dari bahan yang sama dengan pipa yang digunakan (yaitu sesuai dengan standar BS 1387/67, SNI 07 0039-87, SNI 0161.81), yang mana sambungan pipa GIP dengan peralatan bantu harus dilas metal dengan penguat yang berupa pelana kuda (Saddle).

Produksi : Setara PT. Gamako, PT. Cahaya Liguna, HE & T-G.

Sambungan menggunakan flanges, untuk ujung pipa yang akan disambung

dengan berbagai jenis katup berdiameter ≥ 2” (50 mm) harus dipasang flenges yang sesuai dengan ukuran diameter pipanya, yang mana sambungan pipa GIP dengan flanged harus dilas metal dengan penguat yang berupa pelana kuda (Saddle). Flenges yang dipergunakan jenis Blind flenge S/O dan flenge buta, bahan dari

cast iron harus sesuai dengan standar Amerika, ANSI B.16.5 dan SNI 03-

6570-2001, dimana ukuran yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.7

lanjutan, terlampir.

Produksi : Setara PT. Gamako, PT. Cahaya Liguna, Ex-Amerika, Jepang.

Gasket yang dipergunakan pada sambungan flanges yaitu jenis ring gasket dari bahan asbestos composition memiliki high pressure hingga 12 bar sesuai dengan standar Amerika, ASTM F104 112100, JIS R3453 Class III dan SNI 03-6570-2001, dimana ukuran yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5, terlampir. Produksi : Setara PT. Gamako, PT. Cahaya Liguna, Ex-Amerika, Jepang.

Mur dan baut yang dipergunakan untuk memegang dan mengencangkan flenges dari jenis baut batang berulir seluruh panjangnya lengkap dengan dua mur, bahan dari baja stainless (stainless steel) sesuai dengan standar ASTM A 193 Gr.B 14, ASTM A 193-B7/A 194-2H dan SNI 03-6570-2001. Dimana jarak & ukuran lubang baut (holes) yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.7 lanjutan, Gambar 4.3 tipe 8 baut dan Gambar 4.4 tipe 12 baut, terlampir. Produksi : Setara Hilti, Fisher, Ex-Amerika, Jepang.

B2. Pipa Air Bersih, Air Kotor, Air Bekas, Air Hujan Dan Vent Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa air bersih pada pemipaan

dari Water Reservoir Tank (WRT) ke toilet bangunan menuju unit fixture toilet

dan dari Flow Meter PDAM, harus menggunakan pipa PVC AW yang tahan

terhadap tekanan 10 Kg/cm2.

Page 17: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 105 -

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa air kotor, air bekas dan air hujan pada pemipaan dari seluruh toilet dan atap bangunan menuju septic tank (STP-Biotech System), saluran / drainage bangunan, harus menggunakan pipa

PVC AW yang tahan terhadap tekanan 10 Kg/cm2. Sesuai dengan standard SNI-06-0084-1987 dan SII 0344-82.

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa vent pada pemipaan dari seluruh water closed, urinal, wastafel / Lavatory & kitchen seluruh bangunan,

harus menggunakan pipa PVC D yang tahan terhadap tekanan 8 Kg/cm2. Sesuai dengan standard JIS K 6741, SNI-06-0084-1987.

Semua peralatan bantu pipa PVC-AW dan PVC-D seperti fitting, elbow 45,

reduser (type Concentric), male adapter, tee 45 (Tee Y) dan lainnya harus dari

bahan yang sama dengan pipa yang digunakan, yang mana sambungan pipa

PVC AW berdiameter dibawah 4″ digunakan perekat (lem) sedangkan yang

berdiameter diatas 4″ digunakan rubber ring joint.

Bentuk dan bahan untuk peralatan unit fixture seperti ; kran air dinding, floor

drain, clean out, roof drain, water closed, wastafel dan lain-lain, harus mengikuti

desain dari interior ruang toilet.

Produksi : Setara Rucika, Pralon, Wavin, Super Intilon, Super Swallow.

B.3. Valves (katup-katup)

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, maka seluruh jenis katup (valves) seperti ; gate valve, foot valve, check valve, strainer, butterfly valve harus mempunyai rating 10 bar atau 145 psi, kecuali katup-katup pada sisi tekanan pompa mempunyai rating 12 bar atau 174 psi sesuai standard JIS B2011, JIS B2031, ASTM A216 WCB, API 600 dan SII. a. Gate Valve Flanged ends harus jenis Katup Pintu yang terbuat dari bahan

antara lain ;

- Body : Material besi tuang )Cast Iron).

- Steam/ Pin : Material kuningan (Brass).

- Disc : Material besi tuang (Cast Iron).

- Seat : Material perunggu (Bronze).

- Hand Wheel : Material baja (Steel) bentuk lingkaran.

- Service conditions : 200 psi water non-shock & 125 psi

saturated steam.

- Ukuran : Diameter ≥ 2” (50 mm) + sepasang flange.

Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

b. Ball Valve harus jenis Katup Pintu yang terbuat dari bahan antara lain ;

- Body : Material kuningan (Brass).

- Steam : Material kuningan (Brass).

- Seat : Material perunggu (Bronze).

Page 18: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 106 -

- Hand Wheel : Material kuningan (Brass) bentuk tuas (MSS

SP-110).

- Service conditions : 600 psi WOG non-shock.

- Ukuran : Diameter ½” (15 mm) s/d 1 ½” (40 mm).

Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

c. Check Valve flanged end harus jenis swing anti water hammer yang terbuat

dari bahan antara lain ;

- Body : Material besi tuang (Cast Iron).

- Disc : Material besi tuang (Cast Iron).

- Stem/ Shaft : Material kuningan (Brass).

- Seat Packing : Material perunggu (Bronze).

- Service conditions : 200 psi Water non-shock.

- Ukuran : Diameter ≥ 2” (50 mm) + sepasang

flange.

Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

d. Check Valve harus jenis swing anti water hammer yang terbuat dari bahan

antara lain ;

- Body : Material perunggu (Bronze).

- Disc : Material perunggu (Cast Iron).

- Stem/ Shaft : Material kuningan (Brass).

- Seat Packing : Material perunggu (Bronze).

- Service conditions : 200 psi Water non-shock.

- Ukuran : Diameter ½” (15 mm) s/d 1 ½” (40 mm) .

Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

e. Strainer flanged ends harus jenis Y Pattern yang terbuat dari bahan antara

lain ;

- Body : Material besi tuang (Cast Iron). - Cover : Material besi tuang (Cast Iron).

- Screen : Material baja stainless (Stainless Steel).

- Cover bolt & nut : Material baja (Steel).

- Gasket : Material Non – asbestos sheet.

- Service conditions : 200 psi Water non-shock.

- Ukuran : Diameter ≥ 2” (50 mm) + sepasang

flange.

Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

f. Strainer harus jenis Y Pattern yang terbuat dari bahan antara lain ;

- Body : Material perunggu (Bronze).

- Cover : Material perunggu (Bronze).

- Screen : Material baja stainless (Stainless Steel).

Page 19: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 107 -

- Cover bolt & nut : Material baja (Steel).

- Gasket : Material Non – asbestos sheet.

- Service conditions : 200 psi Water non-shock.

- Ukuran : Diameter ½” (15 mm) s/d 1 ½” (40 mm).

Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

g. Katup Kontrol Dan Katub Relief, terdiri dari ;

- Pressure Safety Valve (PSV) disebut katub pengaman

tekanan yang secara otomatis dapat menormalkan kembali

tekanan pada pipa header, PSV type lever body dari bahan

Alloy Stell (ASTM A-217) harus mempunyai rating 10 bar

sesuai standard JIS-10 K, SNI 03-6570-2001.

- Air Relief valve (ARV) untuk melepaskan udara yang

terperangkap pada jaringan pelepasan dan

penempatannya pada jaringan pelepasan tertinggi dan

terjauh, type Double air valve dan dilengkapi Manometer

harus mempunyai rating 10 K sesuai standard JIS-10 K,

SNI 03-6570-2001.

Produksi : Setara Viking, Hisec, Torcend, Kane dan Fip.

h. Pressure Gauge, suatu peralatan intrusmentasi bekerja berdasarkan

hidrolik untuk pengukur tekanan pada sisi suction dan sisi discharge, bentuk

Diaphragm Gauge dengan satuan Bar, ukuran dia.75 mm dengan

sambungan socket tanpa flens, suhu operasi -10 s/d 50 °C.

Produksi : Setara Fanal, Condor, Nagano, Yamamoto.

B.4. Flexible joint Flexible joint dugunakan untuk pengamanan pipa dari tekanan atau getaran

yang ditimbulkan oleh kerjanya pompa air bersih, dimana bahan dari flexible

joint harus menyerap getaran atau tekanan, mengurangi suara gaduh (reducer

system noise), mengisolasi getaran (isolate vibration) dan tahan terhadap

tekanan 16 kg/cm2 standard JIS-16 K, SNI 03-6570-2001.

Flexible joint harus jenis Twin-sphere connectors dengan floating flanges yang

terbuat bahan antara lain ;

- Flanges : Material stainless steeel atau Ductile Iron. - Wire : Material baja karbon (Carbon Steel).

- Elastomer : Material Spesialis Synthetic Rubber.

- Reinforcing Fabric : Material Synthetic Fiber.

Produksi : Setara Armflex, Tozen, Proco TM.

Page 20: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 108 -

B.5. Flow Meter

Flow meter atau flow measuring system yang dipergunakan jenis register yang terdiri dari roda gigi, counter secara sempurna terisolasi dari air (tertutup rapat) dan memiliki pelindung magnet serta memiliki ketelitian test meter, harus mempunyai pressure rating 10 kg/cm2 psi sesuai dengan standar, ISO 4064B dan SNI 03-6570-2001. Produksi : Setara Amico Waltman.

I.A B.6. Pompa-Pompa air

a. Pompa Sumur Dalam

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, maka pompa sumur dalam harus dari jenis Submersible Deep Well Pump (SDWP) yang multistage, tahan karat, efisiensi tinggi, long life dan beroperasi secara otomatis. Motor penggerak harus dikopel langsung dengan poros pompa sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya dan harus sesuai standar 415/MENKES/PER/IX/1990, Dep. Energi & Pertambangan, ISO 9906, dan SNI.

Data Submersible Pumps :

• Body : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Liquid temp. : ≥ 55 °C

• Putaran : ≥ 2850 rpm.

• Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Impeller : Baja Stainless Closed

• Valve flap : seluruhnya Baja Stainless (Steinless

Steel)

• Priming screw : seluruhnya Baja Stainless (Steinless

Steel)

• Upper chamber with stop ring : Baja Stainless (Steinless

Steel)

• Bearing : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Strainer : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Cable guard : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Suction interconnector : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Coupling for motor : Baja Stainless (Steinless Steel)

Data Submersible Motors :

• Body : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Liquid temp. : ≥ 60 °C

• Putaran : ≥ 2850 rpm.

• Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Shaft seal : Rubbel lip type

Page 21: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 109 -

• Bering housing upper : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Radial bearing : Ceramic / Carbon

• Motor sleeve : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Bering housing lower : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Motor cable : Submersible cable

• Axial bearing : Ceramic / Carbon

• Thrust bearing : Hardened Steel

• Rating voltage motor : 400/230 V, 3 phasa, 50 Hz

• Dilengkapi WLC (Water Level Control)

Controller Panel SDWP merupakan satu kesatuan yang dilengkapi dengan display module ;

- Display Module.

- Lampu Indikator.

- Power On / Off.

- Motor On / Off.

- Temperatur Motor.

- Earth Fault Relay.

- Under and Over Voltage Relay.

- Overload Relay.

- Lightning Protection Relay

Submersible Deep Well Pump diletakkan pada kedalamaan air tanah tidak lebih dari 78 meter dan dipasang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuatnya. Produksi : Setara Grundfos, Landini, Lowara-ITT.

b. Pompa Celup (Submersible Sump Pit Pump)

Dinyatakan dalam gambar perencanaan pompa untuk menguras langsung air yang ada di dalam ruang pompa dan GWR (untuk pengurasan) langsung ke saluran drainage terdekat dan dapat pula digunakan untuk pompa celup (Submersible Sump Pit Pump).

Dengan demikian pompa celup harus dari jenis submersible Pump yang multi stage, tahan karat, efisiensi tinggi, long life dan beroperasi secara otomatis. Motor penggerak harus dikopel langsung dengan poros pompa sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya dan standar ISO 2548, SNI.

Data Submersible Sump Pit Pump :

• Body : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Liquid temp. : ≥ 50 °C

• Putaran : ≥ 2750 rpm.

• Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel)

Page 22: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 110 -

• Impeller : Baja Stainless Closed

• Valve flap : seluruhnya Baja Stainless (Steinless

Steel)

• Priming screw : seluruhnya Baja Stainless (Steinless

Steel)

• Suction connector : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Bearing : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Strainer : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Cable guard : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Rating voltage motor : 400/230 V, 3 phasa, 50 Hz

• Dilengkapi WLC (Water Level Control)

• Motor : Submersible motor

• Instalasi power : Submersible cable

Pompa diletakkan pada kedalamaan air 0,8 sampai dengan 1 meter dan dipasang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuatnya. Produksi : Setara Grundfos, Landini, Lowara-ITT, Pumpex.

c. Jet Pump (Optional)

Dinyatakan dalam gambar perencanaan sumber air bersih dengan menggunakan Jet Pump untuk mendistribusikan air bersih ke ke Ground Water Reservoir Tank (GWR), digunakan jenis Vertical Multistage Centrifugal Pump, artinya pada suction (Hisap) dan discharge (pelepasan) dalam satu ruang vertical impeller tertutup. Motor penggerak harus dikopel langsung dengan copling connector pompa yang terpasang baik sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya standar SNI.

Data Vertical Multistage Centrifugal Pump :

• Pump Body : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Liquid temp. : - 15 °C s/d ≥ 110 °C

• Putaran : ≥ 2750 rpm.

• Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Impeller : Baja Stainless Closed

• Frame copling connector : seluruhnya Baja Stainless

(Steinless Steel)

• Priming screw : seluruhnya Baja Stainless

(Steinless Steel)

• Suction Casing : besi tuang (Cast Iron)

• Discharge Casing : besi tuang (Cast Iron)

Page 23: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 111 -

• Upper & Lower Bearing : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Common Base : besi tuang (Cast Iron)

• Rating voltage motor : 400/230 V, 3 phasa, 50 Hz

• Motor : Multistage Centrifugal.

Seluruh dari group pompa-pompa harus dilengkapi dengan :

• Gate valve pada sisi section dan discharge pompa.

• Check Valve pada sisi section pompa.

• Pressure Tank.

• Pressure gauge (Pengukur tekanan) untuk sisi hisap

(Suction) dan sisi dorong (discharge).

Produksi : Setara Sanyo, Grundfos.

d. Pompa Penguat (Booster Pump)

Dinyatakan dalam gambar perencanaan pompa penguat untuk mendistribusikan air bersih dari tanki atas masing-masing bangunan digunakan jenis horizontal multistage centrifugal pump, vertical suction dan horizontal discharge centerline, atau multistage Pump. Motor penggerak harus dikopel langsung dengan poros pompa dengan menggunakan kopling flesible yang terpasang baik sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya.

Impeller dari jenis closed radial flow dengan protective wearing pada lehernya,

pompa dan motornya harus diletakkan pada satu alas, tahan karat, efisiensi

tinggi, long life dan beroperasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan

pemakaiannya dan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya standar SNI.

Data Vertical Multistage Centrifugal Pump :

• Pump Body : besi tuang (Cast Iron)

• Liquid temp. : ≥ 85 °C

• Putaran : ≥ 2850 rpm.

• Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Impeller : Baja Stainless Closed

• Frame copling connector : seluruhnya Baja Stainless

(Steinless Steel)

• Priming screw : seluruhnya Baja Stainless

(Steinless Steel)

• Suction Casing : besi tuang (Cast Iron)

• Discharge Casing : besi tuang (Cast Iron)

• Bearing : Baja Stainless (Steinless Steel)

• Common Base : Painted Steel

• Rating voltage motor : 400/230 V, 3 ph atau 230 Volt, 1

ph, 50 Hz

Page 24: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 112 -

• Motor : Multistage Centrifugal.

Seluruh dari group pompa-pompa harus dilengkapi dengan :

• Flexible Joint pada sisi section dan discharge pompa.

• Gate valve pada sisi section dan discharge pompa.

• Strainer pada sisi section pompa.

• Check Valve pada sisi section pompa.

• Peredam getaran untuk alas pompa.

• Pressure gauge (Pengukur tekanan) untuk suction dan

discharge.

Produksi : Setara Grundfos, Landini, Matra, Bombas Ideal,

E.Qual.

e. Pressure Tank

Untuk mengatur tekanan air sesuai dengan kebutuhan sehingga pompa air dapat bekerja secara otomatis digunakan pressure tank type Diaphragma yang dilengkapi dengan peralatan seperti safety valve, pressure switch, pressure gauge, air vent, air injector, drain, gate valve dan lain-lainnya dan bahan harus terbuat dari stainless steel atau mild steel yang bagian dalam dicat dengan epoxy dan bagian luar dengan cat bakar serta tahan terhadap tekanan 10 kg/cm2. Produksi : Setara Varem, Vitallium.

f. Sand Filter Dan Carbon Filter

Dinyatakan dalam gambar perencanaan unit penyaring air akan digunakan Sand Filter dan Carbom Filter. - Sand filter ini adalah pressure sand filter dengan daya saring yang tinggi,

tangki terbuat dari mild steel yang bagian dalam dicat dengan epoxy dan bagian

luar dengan cat bakar dan dilengkapi dengan multiport valve, filter yang tidak

perlu mengganti Cartridge adalah cara ekonomis untuk penyaringan air.

- Carbon filter ini adalah pressure carbon filter dengan daya saring yang tinggi,

tangki terbuat dari mild steel yang bagian dalam dicat dengan epoxy dan bagian

luar dengan cat bakar dan dilengkapi dengan multiport valve, filter yang tidak

perlu mengganti Cartridge adalah cara ekonomis untuk penyaringan air.

Dengan demikian filter kotor dapat dibersikan dan menghilangkan karat bau, magnesium, seng, warna dan kapur dengan back wash atau memcuci kembali, dan beroperasi sesuai kapasitas pompa transfer secara fully automatic. Produksi : Setara Southern Chemicals, Yamaha, Filter Ruhaak.

g. Tanki Atas - Optional

Page 25: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 113 -

Tanki atas merupakan bak penampungan air bersih yang berasal dari tangki air bersih, tangki terbuat dari fiberglass tahan terhadap cahaya matahari dengan pemasangan vertical storage tank yang dilengkapi dengan main hole, ventilasi (vent), inlet dan gate valve, outlet dan gate valve, drain dan gate valve dan sparing untuk WLC (Water Level Control) Relay. Produksi : Setara Roda Nurmala atau lokal.

h. Septic Tank, Sumur Resapan, Grease Trap Dan Neutralizing Tank

- Septic Tank , Sumur Resapan

Septic Tank terbuat dari pasangan batu bata campuran 1 : 4 dan diplester

dengan campuran 1 : 2 , sebagai penutup digunakan tutup dari beton

bertulang campuran 1 : 2 : 3 dan untuk pembagian blok diberikan pipa

saluran berukuran Ø 2” , sebelum dilakukan pemasangan bata lokasi untuk

pembuatan septic tank digali terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja

yang telah disepakati bersama didalam kontrak dan tim pengawas harus

diberitahu begitu juga dengan instansi yang terkait didalamnya . Sedangkan

untuk pekerjan sumur resapan sama dengan Septic Tank tapi ada salah

satu yang berbeda, sumur resapan tidak dibuat blok – blok tapi satu

kesatuan yang didalam sumur resapan tersebut berisi pasir, koral dan ojuk

secukupnya disesuaikan dengan kapasitas sumur resapan tersebut

5.2.2. INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN

A. Sistem Sistem pemadam kebakaran yang akan digunakan terbagi menjadi

dua bagian, yaitu ;

A.1. Kombinasi Pillar System (Hydrant Halaman dan Fire Hose

System (Hydrant Gedung)

Komplek bangunan ini memiliki supply air pemadam pada fire

hydrant system, menggunakan 3 (tiga) jenis pompa pemadam

kebakaran, yakni ;

• Pompa utama kebakaran (Electric Hydrant Pump).

• Pompa kebakaran diesel (Diesel Hydrant Pump).

• Pompa pacu (Jockey Pump).

A.2. Fire Extinguiser System (Pemadam Api Ringan / PAR)

Fire extinguiser system (PAR) adalah jenis portable dalam mengatasi kebakaran yang harus disediakan pada areal atau ruang tertentu.

Page 26: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 114 -

B. Persyaratan Bahan

B.1. Pipa Air Pemadam

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa pemadam kebakaran yang digunakan untuk seluruh pemipaan pompa utama hydrant dan pemipaan distribusi air pemadam kebakaran yaitu dengan pipa baja galvanizer (Galvanized Steel pipe / GIP) shedule 40 yang tahan terhadap tekanan maksimum 150 Kg/Cm2, sesuai dengan standar ASTM A.53 dan SNI 19-9002. Seluruh sambungan pipa GIP harus dilas dengan bahan baja carbon (Carbon Steel) dengan penguat yang berupa pelana kuda (Saddle). Produksi : Setara PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI, Spindo.

Semua peralatan bantu seperti fitting, elbow 90, reduser (type Concentric & type Eccentric), tee dan lainnya harus dari bahan yang sama dengan pipa yang digunakan, yang mana sambungan pipa GIP.SCH 40 dengan peralatan bantu harus dilas dengan bahan baja carbon (Carbon Steel) dengan penguat yang berupa pelana kuda (Saddle). Produksi : Setara PT. Gamako, PT. Cahaya Liguna, HE & T-G.

Sambungan menggunakan flanges, untuk ujung pipa yang akan disambung

dengan berbagai jenis katup berdiameter ≥ 2” (50 mm) harus dipasang flenges yang sesuai dengan ukuran diameter pipanya, yang mana sambungan pipa GIP.SCH 40 dengan flanged harus dilas dengan bahan baja carbon (Carbon Steel) dengan penguat yang berupa pelana kuda (Saddle). Flenges yang dipergunakan jenis Blind flenge S/O dan flenge buta, bahan dari

Carbon Steel harus sesuai dengan standar Amerika, ANSI B.16.5, dan SNI 03-

6570-2001, dimana ukuran yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.7

lanjutan, terlampir.

Produksi : Setara PT. Gamako, PT. Cahaya Liguna, Ex-Amerika, Jepang.

Gasket yang dipergunakan pada sambungan flanges yaitu jenis ring gasket dari bahan asbestos composition memiliki high pressure hingga 12 bar sesuai dengan standar Amerika, ASTM F 104 112100, JIS R3453 Class III, dan SNI 03-6570-2001, dimana ukuran yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5, terlampir. Produksi : Setara PT. Gamako, PT. Cahaya Liguna, Ex-Amerika, Jepang.

Mur dan baut yang dipergunakan untuk memegang dan mengencangkan flenges dari jenis baut batang berulir seluruh panjangnya lengkap dengan dua mur, bahan dari baja stainless (stainless steel) sesuai dengan standar ASTM A 193 Gr.B 14, ASTM 193-B7/A 194-2K, ISO 9002, dan SNI 03-6570-2001. Dimana jarak & ukuran lubang baut (holes) yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.7 lanjutan, Gambar 4.3 tipe 8 baut dan Gambar 4.4 tipe 12 baut, terlampir. Produksi : Setara Hilti, Fisher, Ex-Amerika, Jepang.

B.2. Valves (katub-katub)

Page 27: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 115 -

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, maka seluruh jenis katup (valves)

seperti ; gate valve, foot valve, check valve, strainer, butterfly valve harus

mempunyai rating 16 bar atau 232 psi, kecuali katup-katup pada sisi tekanan

pompa mempunyai rating 20 bar atau 290 psi sesuai standard JIS-16 K, SII

0344-82, ANSI B16.10, ANSI B16.5, ANSI B16.34 dan NFPA 20.

a. Gate Valve Flanged ends harus jenis Katup Pintu yang terbuat dari bahan

antara lain ;

- Body : Material baja tuang (Cast Steel).

- Steam/ Pin : Material baja stainless (Stainless Stell).

- Disc : Material baja tuang (Cast Steel). - Seat : Material baja (Steel).

- Bonnet : Material baja tuang (Cast Steel).

- Gasket : Material Spiral wound with inner ring

(Graphite).

- Hand Wheel : Material Ductile Iron bentuk lingkaran.

- Test Pressure : 56,3 bar for Seat.

- Ukuran : Diameter ≥ 2” (50 mm) + sepasang flange. Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

b. Check Valve flanged end harus jenis swing anti water hammer yang

terbuat dari bahan antara lain ;

- Body : Material baja tuang (Cast Steel).

- Disc : Material baja tuang (Cast Steel).

- Stem/ Shaft : Material baja stainless (Stainless Steel).

- Seat Packing : Material baja (Steel).

- Cover : Material baja stainless (Stainless Steel).

- Gasket : Material Spiral wound with inner ring

(Graphite).

- Test Pressure : 56,3 bar for Seat.

- Ukuran : Diameter ≥ 2” (50 mm) +sepasang flange. Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

c. Strainer flanged ends harus jenis Y Pattern yang terbuat dari bahan :

- Body : Material baja tuang (Cast Steel).

- Cover : Material baja stainless (Stainless Steel).

- Screen : Material baja stainless (Stainless Steel).

- Cover bolt & nut : Material baja (Steel).

- Gasket : Material Spiral wound with inner ring

(Graphite).

- Test Pressure : 56,3 bar for Seat.

Page 28: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 116 -

- Ukuran : Diameter ≥ 2” (50 mm) + sepasang

flange.

Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

d. Katup Kontrol Dan Katub Relief, terdiri dari ;

- Pressure Reducing Valve (PRV) disebut katub penurun tekanan yang

dapat menurunkan tekanan berlebih pada riser pelepasan utama, PRV

type Siro AP Piloted dilengkapi Manometer harus mempunyai rating

test 20 bar atau 290 psi sesuai standard JIS-16 K, SII 0344-82, SNI 03-

6570-2001, ANSI B16.10, ANSI B16.5, ANSI B16.34 dan NFPA 20.

- Pressure Safety Valve (PSV) disebut katub pengaman tekanan

yang secara otomatis dapat menormalkan kembali tekanan pada

pipa header, PSV type lever body dari bahan Alloy Stell (ASTM A-

217) harus mempunyai rating test 20 bar atau 290 psi sesuai

standard JIS-16 K, SII 0344-82, SNI 03-6570-2001, ANSI B16.10,

ANSI B16.5, ANSI B16.34 dan NFPA 20.

- Air Relief valve (ARV) untuk melepaskan udara yang terperangkap

pada jaringan pelepasan dan penempatannya pada jaringan

pelepasan tertinggi dan terjauh, type Double air valve dan

dilengkapi Manometer harus mempunyai rating test 20 bar atau 290

psi sesuai standard JIS-16 K, SII 0344-82, SNI 03-6570-2001, ANSI

B16.10, ANSI B16.5, ANSI B16.34 dan NFPA 20. Bila kemudian

pompa-pompa kebakaran dioperasikan, maka udara akan

terperangkap pada tempat-tempat tertentu didalam jaringan pipa

sehingga dapat mengganggu jalannya arus air. Untuk itu katub ini

akan membuka dan mengeluarakan udara dari jaringan pipa bila

kolom udara dalam pipa telah mencapai katub ini dan akan

menutup bila udara telah tersalurkan keluar.

Produksi : Setara Watts, Viking, Hisec, Torcend, Yositake, Kane, Fip.

e. Siamesse Connection (Sambungan Pemadam Kebakaran) Two Way Type

(100x65x65), suatu terminal (peralatan) tempat dimana badan pemadam

kebakaran memompakan air kedalam jaringan sistem hydrant sebagai supply

tambahan atau cadangan.

Pada sambungan kebakaran ini tidak diperkenankan terdapat katub-katub penutup (shut off valve) tapi sebaliknya suatu katub anti balik (check valve)

Page 29: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 117 -

harus dipasang pada tempat sedekat mungkin dengan siamesse connection untuk mencegah air justru keluar dari jaringan sistem hydrant.

Produksi : Setara Zeki, Perruno.

f. Pressure Gauge, suatu peralatan intrusmentasi bekerja berdasarkan hidrolik

untuk pengukur tekanan pada sisi suction dan sisi discharge, bentuk

Diaphragm Gauge dengan satuan Bar, ukuran dia.75 mm dengan sambungan

flens, suhu operasi -10 s/d 50 °C.

Produksi : Setara Fanal, Condor, Nagano, Yamamoto.

g. Vacum Gauge, suatu peralatan intrusmentasi bekerja berdasarkan hidrolik

untuk pengukur tekanan negatif (Vacuum) pada sisi suction dan sisi

discharge, bentuk Diaphragm Gauge dengan satuan in.hg, ukuran dia.75 mm

dengan sambungan flens, suhu operasi -10 s/d 50 °C.

Produksi : Setara Fanal, Condor, Nagano, Yamamoto.

B.3. Flow Meter

Flow meter atau flow measuring system yang dipergunakan jenis Gerand dan atau Eagle Eye Meter atau Dieterich fire pump test meter, harus mempunyai pressure rating 175 psi sesuai dengan FM, SNI 03-6570-2001, dan NFPA 20.

Produksi : Setara Dover, Blue White, Ex-USA (America).

B.4. Hydrant Pillar

Hydrant pillar harus memiliki working pressure 10 bar (Kg/Cm2), hydraulic

pressure 20 bar, bahan cast iron yang di finis phthalic resin coating dengan

perwarna anti corroive paint dan type two way (100 x 65 x 65).

Produksi : Setara Zeki, Perruno.

II.A B.5. Outdoor Hydrant Box

Fire hydrant box dari jenis pemasangan didinding yang kontruksinya dari plat baja dengan tebal tidak kurang dari 2,3 mm dan dicat oven berwarna merah serta dilengkapi dengan sparing peralatan fire alarm seperti ; speaker (alarm bell), Break glass switch yang dilengkapi outelet emergency telepon, dan lampu tanda. Indoor type cabinet meliputi :

- Bahan : Steel plat dicat merah lengkap dgn tulisan petunjuk, lubang pipa dia. 2 ½”, dan 1 ½”.

- Ukuran : 125 x 80 x 20 cm

- Hose rack : Cast iron dilapisi bronze.

- Hose : Panjang 30 m, dia. 1½”, bahan linen / kanvas.

- Hose nozzle : Dia. 1½” bahan brass chroom plated, jenis

Page 30: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 118 -

smooth bore.

Outdoor hydrant box yang harus sesuai dengan standar SII dan

NFPA.

Produksi : Setara Zeki, Perruno.

B.6. Fire Hydrant Box (Fire Hose) - Optional Fire hydrant box dari jenis pemasangan didinding yang kontruksinya dari plat

baja dengan tebal tidak kurang dari 2,3 mm dan dicat oven berwarna merah

serta dilengkapi dengan sparing peralatan fire alarm seperti ; speaker (alarm

bell), Break glass switch yang dilengkapi outelet emergency telepon, dan

lampu tanda. Indoor type cabinet meliputi :

- Bahan : Steel plat dicat merah lengkap dgn tulisan petunjuk, lubang pipa dia. 2 ½”, dan 1 ½”.

- Ukuran : 125 x 80 x 18 cm

- Hose rack : Cast iron dilapisi bronze.

- Hose : Panjang 30 m, dia. 1½”, bahan linen / kanvas.

- Hose nozzle : Dia. 1½” bahan brass chroom plated, jenis

smooth bore.

- Angle valve / Landing Valve : Dia. 1½” & 2½” lengkap dengan

coupling.

Fire hydrant box yang harus sesuai dengan standar SII dan NFPA. Produksi : Setara Zeki, Perruno.

B.7. Pemadam Api Ringan (PAR)

PAR yang harus digunakan dari bahan serbuk kimia multipurpose dry chemical

(ABC Fire) yakni NH4H2PO4, tabung dari bahan iron stell, memiliki pressure 20

Kg/Cm2 dan ditempatkan dalam kotak panel terpasang didinding.

Produksi : Setara Yamato, Appindo, Chuub.

B.8. Pompa-Pompa Hydrant

a. Pompa utama kebakaran (Electric Hydrant Pump)

Electric Hydrant Pump dari jenis Horizontal Split Case atau pompa sentrifugal yang harus memiliki rancangan Impeller antara bantalan-bertingkat tunggal-Split Case Axial, dimana harus mempunyai kapasitas nominal dalam liter per menit (LPM) atau gallon per menit (GPM) dan harus pada tekanan nominal neto 2,7 bar (40 psi) atau lebih (untuk jelasnya lihat Tabel 2.3, terlampir).

Pompa utama kebakaran yang dimaksud diatas harus sesuai dengan standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, dan bersertifikat UL-USA atau UL-Canada dan FM.

Page 31: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 119 -

Kinerja pompa harus mempunyai bentuk kurva Kapasitas-Head yang berbeda untuk nilai nominal yang diberikan, menunjukkan bentuk performance kurva ekstrim (yang landai). Sehingga memiliki kemampuan Head pada kondisi menutup akan mempunyai nilai rentang dari minimum 101 % sampai maksimum 140 % dari Head Nominal dan pada Kapasitas kondisi tidak kurang dari 150 % kapasitas nominalnya, kondisi Head harus mempunyai nilai rentang dari minimum 65 % sampai maksimum sedikit di bawah Head nominalnya.

Data Horizontal Split Case Fire Pump :

• Liquid temp. : ≥ 85 °C.

• Putaran : ≥ 2850 rpm.

• Body Pompa : Besi tuang (Cast Iron) - ASTM A48 Class

35A.

• Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel) - SAE

4140.

• Impeller : Perunggu (Bronze) - ASTM B584 Alloy

875.

• Bearing : All besi tuang (Cast Iron) – ASTM A48

Class 25A.

• Ball Bearing : seluruhnya Baja Hardened (Hardened

Steel)

• Anti-Rotation Pins : Baja Stainless (Steinless Steel) – 302.

• Coupling : Packed type (UL, Ulc).

• Deflector : Rubber

• Common Base : Painted Steel

Standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, bersertifikat UL-USA

atau UL-Canada dan FM.

Produksi : Setara Fairbanks Morse, Patterson, SPP, ITT A-C Pump

.

Motor listrik sebagai penggerak pompa utama kebakaran harus memenuhi standar yang berlaku dan harus teruji secara khusus untuk melayani pompa kebakaran, antara lain ; - Harus memenuhi besaran pada Tabel 6.5.1.1, terlampir.

- Semua motor listrik harus mampu (sesuai dengan rating) bekerja

terus menerus.

- Transient motor listrik harus terkoordinasi dengan ketentuan

Pemutus Tenaga (MCCB) untuk menjegah gangguan Tripping yang

mengganggu dari alat proteksi kontrol motor listrik.

- Kapasitas motor listrik dalam daya kuda (HP) harus sedemikian

sehingga arus motor listrik maksimum pada setiap phasa pada

setiap kondisi beban pemompaan dan ketidak seimbangan

tegangan harus tidak melebihi arus beban penuh motor dikalikan

Page 32: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 120 -

dengan faktot kerja, artinya factor kerja maksimum untuk mana

motor dipergunakan adalah 1,15.

- Harus sesuai dengan Standar SNI 03-6570-2001, SNI 04-0225-

2000, PUIL 2000, NFPA 20, bersertifikat UL-USA atau UL-

Canada dan FM. Produksi bawaan pompa : Setara Fairbanks

Morse, Patterson, SPP, ITT A-C Pump

.

b. Pompa Pacu (Jockey Pump)

Pompa pacu yaitu pompa yang mempertahankan tekanan dibutuhkan untuk mempertahankan keseragaman tekanan pada sistem proteksi kebakaran. Pompa jockey harus mempunyai kemampuan dalam menambah laju kebocoran yang diijinkan di dalam 10 menit atau 3,8 lpm yang mana lebih besar, artinya kapasitas nominalnya harus pada rating 6 sampai dengan 10 % dari kapasitas nominal pompa utama kebakaran sebagaimana ditunjukkan oleh gambar perencanaan.

Pompa jockey dari jenis Vertical In-Line atau pompa sentrifugal yang harus memiliki rancangan Impeller menggantung-bertingakatsatu disambung terpisah-in line-kopling fleksibel, dimana harus mempunyai kapasitas nominal dalam liter per menit (LPM) atau gallon per menit (GPM) dan harus pada tekanan nominal neto 2,7 bar (40 psi) atau lebih (untuk jelasnya lihat Tabel 2.3, terlampir).

Kinerja pompa harus mempunyai bentuk kurva Kapasitas-Head yang berbeda untuk nilai nominal yang diberikan, menunjukkan bentuk performance kurva ekstrim (yang landai). Sehingga memiliki kemampuan Head pada kondisi menutup akan mempunyai nilai rentang dari minimum 101 % sampai maksimum 140 % dari Head Nominal dan pada Kapasitas kondisi tidak kurang dari 150 % kapasitas nominalnya, kondisi Head harus mempunyai nilai rentang dari minimum 65 % sampai maksimum sedikit di bawah Head nominalnya.

Pompa jockey yang dimaksud diatas harus sesuai dengan standar SNI 03-6570-2001 dan NFPA 20.

Data Vertical Multistage Centrifugal Fire Pump :

• Liquid temp. : ≥ 85 °C.

• Putaran : ≥ 2850 rpm.

• Body Pompa : Besi tuang (Cast Iron) - ASTM A48 Class

30.

• Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel) - SAE

4140.

• Impeller : Perunggu (Bronze) - ASTM B584 Alloy

875.

• Casing Wear Ring : Perunggu (Bronze) - ASTM B584 Alloy

875..

• Coupling : Packed type (UL, Ulc)

Page 33: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 121 -

• Common Base : Painted Steel

Standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, bersertifikat UL-USA

atau UL-Canada dan FM.

Produksi : Setara Fairbanks Morse, Patterson, SPP, ITT A-C

Pump.

Motor listrik sebagai penggerak pompa jockey (Pacu) harus memenuhi standar yang berlaku dan harus teruji secara khusus untuk melayani pompa kebakaran, antara lain ;

- Harus memenuhi besaran pada Tabel 6.5.1.1, terlampir.

- Semua motor listrik harus mampu (sesuai dengan rating)

bekerja terus menerus.

- Transient motor listrik harus terkoordinasi dengan ketentuan

Pemutus Tenaga (MCCB) untuk menjegah gangguan

Tripping yang mengganggu dari alat proteksi kontrol motor

listrik.

- Kapasitas motor listrik dalam daya kuda (HP) harus

sedemikian sehingga arus motor listrik maksimum pada

setiap phasa pada setiap kondisi beban pemompaan dan

ketidak seimbangan tegangan harus tidak melebihi arus

beban penuh motor dikalikan dengan faktot kerja, artinya

factor kerja maksimum untuk mana motor dipergunakan

adalah 1,15.

- Harus sesuai dengan Standar SNI 03-6570-2001, SNI 04-

0225-2000, PUIL 2000, NFPA 20.

Produksi bawaan pompa : Setara Fairbanks Morse,

Patterson, SPP, ITT A-C Pump

.

c. Pompa kebakaran diesel (Diesel Hydrant Pump).

Diesel Hydrant Pump dari jenis Horizontal Split Case atau pompa sentrifugal yang harus memiliki rancangan Impeller antara bantalan-bertingkat tunggal-Split Case Axial, dimana harus mempunyai kapasitas nominal dalam liter per menit (LPM) atau gallon per menit (GPM) dan harus pada tekanan nominal neto 2,7 bar (40 psi) atau lebih (untuk jelasnya lihat Tabel 2.3, terlampir).

Pompa utama kebakaran yang dimaksud diatas harus sesuai dengan standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, UL-USA atau UL-Canada dan FM.

Kinerja pompa harus mempunyai bentuk kurva Kapasitas-Head yang berbeda untuk nilai nominal yang diberikan, menunjukkan bentuk performance kurva ekstrim (yang landai). Sehingga memiliki kemampuan Head pada kondisi menutup akan mempunyai nilai rentang dari minimum 101 % sampai maksimum 140 % dari Head Nominal dan pada Kapasitas kondisi tidak kurang dari 150 % kapasitas nominalnya, kondisi Head harus mempunyai nilai rentang dari minimum 65 % sampai maksimum sedikit di bawah Head nominalnya.

Page 34: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 122 -

Data Horizontal Split Case Fire Pump :

• Liquid temp. : ≥ 85 °C.

• Putaran : ≥ 2850 rpm.

• Body Pompa : Besi tuang (Cast Iron) - ASTM A48 Class

35A.

• Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel) - SAE

4140.

• Impeller : Perunggu (Bronze) - ASTM B584 Alloy

875.

• Bearing : All besi tuang (Cast Iron) – ASTM A48

Class 25A.

• Ball Bearing : seluruhnya Baja Hardened (Hardened

Steel)

• Anti-Rotation Pins : Baja Stainless (Steinless Steel) – 302.

• Coupling : Packed type (UL, Ulc).

• Deflector : Rubber

• Common Base : Painted Steel

Standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, UL-USA atau UL-

Canada dan FM.

Produksi : Setara Fairbanks Morse.

Pompa ini digerakan dengan penggerak Diesel Engine, dimana motor bahan

bakar yang menggunakan percikan nyala (Busi) tidak diperkenankan untuk

digunakan. Diesel engine sebagai penggerak Pompa pemadam kebakaran

harus diuji secara spesifik oleh Laboratorium penguji untuk melayani pompa

kebakaran, antara lain ;

- Nilai nominal motor bahan bakar harus berdasarkan kondisi

standar Society Of Automotive Engineers (SAE), yaitu pada

tekanan 752,1 mm kolom air raksa (29,61 inch Hg) dan

temperatur udara 25 °C pada ketinggian kurang lebih 91,4

m (300 ft) diatas permukaan laut, dilakukan lewat pengujian

di Laboratorium yang diakui, yakni Underwriters

Laboratories Inc. (UL, ULc).

- Nilai nominal daya kuda teruji dari motor bahan bakar yang

di uji di laboratorium penguji dengan kondisi standar SAE,

harus dapat diterima.

- Dalam hal khusus, motor bahan bakar yang berada di luar

rentang daya dan tipe motor bahan bakar yang teruji, harus

mempunyai kemampuan daya kuda untuk melayani

gerakan pompa kebakaran tidak kurang dari 10 % lebih

besar dari daya kuda rem maksimum dibutuhkan pompa

Page 35: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 123 -

pada setiap kondisi beban pompa.

- Pengurangan sebanyak 3 % dari daya kuda nominal motor

bahan bakar pada kondisi standar SAE harus dibuat untuk

motor diesel yang dipasang pada ketinggian 305 m (1000

ft) diatas 91,4 m (300 ft).

- Untuk motor diesel yang berada pada temperatur udara

luar diatas 25 °C, maka untuk setiap kenaikan 5,6 °C (10

°F) menurut koreksi kondisi standar SAE, pengurangan

daya kuda nominalnya sebesar 1 % harus dibuat.

- Motor diesel setelah dijalankan minimum 4 jam, harus

mempunyai daya kuda nominal sama atau lebih besar dari

daya kuda rem yang dibutuhkan untuk menggerakkan

pompa pada kecepatan nominalnya dibawah setiap kondisi

beban pompa.

Data Diesel Engine yang digunakan dari jenis In-line Construction, 4 Stroke Cycle dengan pendingin Water Coolent Pump (Tanpa Radiator) harus menyebutkan, antara lain ;

a. Rating BHP/ kW : Menyebutkan “FM, UL, ULc

Approved”.

b. Engine Manufacture : ………… (setara Detroit, CAT.

Cummins).

c. Ignition Type : Diesel (Compression).

d. Number Of Cylinders : ….

e. Bore and Stroke – in.(mm) : ….. x ….

f. Displacement – in3.(L) : …..

g. Compression Ratio : 17,0 : 1

h. Valve per cylinder - intake & Exhaust : 1 & 1.

i. Engine Type : In-line Construction, 4 Stroke

Cycle.

j. Aspiration : Turbocharged.

k. Rotation : Clockwise (CW) standard.

l. Engine Crankcase Vent System : Open.

m. Installation Drawing : ….

n. Wiring Diagram : …..

o. Air Cleaner : Direct mounted, Washable, Indoor

service.

p. Alternator : 12V-DC, 42 Amps, lengkap Belt

guard.

q. Exhaust Protection : Metal Guards on Manifolds &

turbocharge.

Page 36: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 124 -

r. Coupling : Falk coupling, Engine Half ………..

s. Flywheel Housing : S.A.E.#3.

t. Flywheel Power Take Off : 11,5” SAE Industrial Fly-Wheel

connection.

u. Fuel Connections : Fire resistant flexible supply &

return lines.

• Fuel Filter : Primary filter w/priming pump.

• Fuel Injection System : Stanadyne Direct Injection.

• Governor, Speed : Constant speed, Mechanical.

• Instrument Panel : English & Metric, Tachometer,

Hourmeter, Water Temperature, Oil Pressure & two (2)

Volmeter.

• Junction Box : Integral with instrument panel ; for DC wiring

interconnection to Engine controller.

• Lube Oil Cooler : Engine water cooler plate type.

• Lube Oil Filter : Full flow w/By-pass valve.

• Lube Oil Pump : Gear drive, Gear type.

• Overspeed Control : Electronic w/reset & test on instrument

panel.

• Raw Water Solenoid Operation : Automatic from engine

controller & from instrument panel.

• Run-Stop Control : On instrument panel lengkap dengan

ctrol position warning light.

• Run Solenoid : 12 V-DC Energized to run.

• Staters : Two (2) 12 V-DC.

• Throttle Control : Adjustable speed control tamper

proof.

• Water Pump : Poly-Vee belt drive lengkap

dengan guard.

• Lain-lain, Battery Charger dilengkapi dengan AMF

(Automatic Mains Failure) Module.

Harus sesuai dengan standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, bersertifikat UL-USA atau UL-Canada dan FM. Produksi : Setara Detrit Clarke, Caterpillar, Cummins.

Seluruh dari group pompa hydrant harus dilengkapi dengan :

- Flexible Joint pada sisi section dan discharge pompa.

- Gate valve pada sisi section dan discharge pompa.

- Strainer pada sisi section pompa.

- Check Valve pada sisi section pompa.

Page 37: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 125 -

- Peredam getaran untuk alas pompa.

- Pressure gauge (Pengukur tekanan) untuk suction dan

discharge.

- Panel Power dan Kontrol sesuai dengan bawaan pompanya.

Kelengkapan pada riser pelepasan system hydrant, sebagai berikut ;

- Pressure Reducing Valve (PRV).

- Pressure Safety Valve (PSV).

- Air Relief valve (ARV).

Kelengkapan pada riser pelepasan system kombinasi hydrantdan sprinkler,

sebagai berikut ;

- Pressure Reducing Valve (PRV).

- Pressure Safety Valve (PSV).

- Air Relief valve (ARV).

5.3. Uraian Teknis Pekerjaan Elektrikal

5.3.1. Instalasi Kelistrikan

A. Sistem

Sumber daya listrik berasal dari penyambungan sumber daya listrik utama PLN

dengan sistem tegangan TM/TM 20 kV, 50 Hz dan sumber daya listrik

cadangan diesel generator set dengan sistem tegangan rendah 400/230Volt,

50Hz.

Sumber daya listrik tersebut untuk melayani kebutuhan beban listrik untuk

bangunan utama, kelas, dormitory, mess perwira, klinik, kantin, sport hall,

engine hall, Aula Pertemuan, bangunan gereja, bangunan masjid, pool dan

bengkel, Pos Jaga, bangunan Utilitas MEP, dan Penerangan Jalan Komplek.

Sumber listrik utama tegangan 20 kV dengan melalui Medium Voltage

Distribution Panel (MVDP) akan di-proteksi (di-amankan) dengan unit Ligthning

Arrester yang terdapat pada panel arrester, sehingga dapat menghindari “loop”

pada jaringan listrik tegangan menengah 20 kV, selanjunya di transformasikan

menjadi 400/230 Volt, 50 Hz dengan transformator (Trafo) Stap-Down 20

kV/400-230 V, 50 Hz.

Seterusnya dengan sistem tegangan rendah 400/230 V, 50 Hz, sumber listrik

utama dan cadangan (bilamana sumber PLN padam) akan beroperasi otomatis

interlog atau automatic tranfer switch (ATS). Masing-masing sumber daya listrik

dilengkapi dengan kWH-Meter, selanjutnya di distribusikan keseluruh jenis

beban listrik melalui Panel distribusi yang dinamakan Panel Utama.

Efek sambaran petir (Arus Petir) berupa kenaikan tegangan akibat medan

Page 38: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 126 -

magnet dan medan listrik (Kuat Medan Elektrostatis) akan merusakkan jaringan

sistem listrik dan peralatan listrik yang sensitif, maka sangat diperlukan

pengamanan internal dengan menggunakan Lightning Arrester, Shielding &

Equipotensialisasi untuk menghindari “Loop” pada jaringan sistem listrik.

Sumber listrik utama tegangan 400/230 Volt dengan melalui Low Voltage Main

Distribution Panel (LVMDP) akan di-proteksi (di-amankan) dengan unit

Ligthning Arrester, sehingga dapat menghindari “loop” pada jaringan listrik

tegangan Rendah 400/230 Volt, 50 Hz.

Sumber daya listrik berasal dari penyambungan sumber daya listrik utama PLN

dengan sistem tegangan TR/TR 400/230 Volt, 50 Hz langsung di sambungkan

ke unit-unit kWh-meter pada bangunan Rumah Dinas (Type-45, Type-54, Type-

70, Type-100 dan SchoolStaff), sumber daya listrik utama PLN dengan sistem

tegangan TR/TR 400/230 Volt, 50 Hz distristribusikan melalui Sub Distribusi

Panel (SDP) PLN disambungkan ke seluruh unit-unit kWh-meter Rumahnya.

Sumber daya listrik cadangan diesel generator set dengan sistem tegangan

rendah 380/220Volt, 50Hz tidak mem-back up kebutuhan daya listrik bangunan-

bangunan diatas.

Berdasarkan uraian diatas, bahwa sistem kelistrikan yang dijelaskan diatas

merupakan pendistribusian daya listrik dengan jaringan distribusinya sampai ke

beban listrik menggunakan sistem radial yang mempunyai pengamanan dan

keandalan yang bertingkat.

B. Bahan Dan Material

B.1. Transformator (Trafo)

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Transformator (Trafo) jenis

stap-down dengan tegangan kerja 20 kV/400-230 V, 50 Hz, harus buatan

pabrik dalam negeri, kelompok sektor Dyn5 (disesuaikan dengan PLN daerah

setempat), dengan pendingin minyak shell Diala B (sesuai standar PLN), dan

dilengkapi dengan RIS Protection Relay dan monitiring device, memiliki jenis

pemasangan di dalam (in door) ruangan.

III. Data Tansformator 20 kVolt/400-230 Volt, 50 Hz a. Kondisi kerja Trafo :

- Ketinggian maksimum 1000 meter diatas permukaan laut.

- Maksimum suhu keliling <= 40 °C dengan suhu rata-rata 30 °C.

- Betuk gelombang tegangan sinusoidal & simetris untuk supply 3

phasa.

b. Kontruksi Trafo :

- Inti Trafo, terbuat dari colled rolled grain oriented silicon steel sheet

Page 39: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 127 -

dengan rugi-rugi sangat rendah membentuk rangkaian magnetik

tertutup, inti ini dijepit dengan kuat sehingga terjamin kekuatan

mekanik dan mengurangi getaran serta tingkat kebisingan.

- Kumparan Trafo, yang terdiri dari primer dan sekunder terbuat dari

PVF enamel kawat tembaga persegi berisolasi kertas atau lembaran

foil winding. Setiap lapisan kumparan diberi isolasi dari kertas A (105

°C) atau kelas yang lebih tinggi sehingga mempunyai kekuatan

dielekrik dan mekanik yang kuat dan harus dapat menahan tegangan

impuls (tegangan lebih).

- Inti Dan Kumparan Disatukan, dijepit menjadi satu yang disebut

bagian aktif trafo harus dipanaskan dan dikeringkan dalam oven

pengering vacuum sampai tahanan isolasinya melebihi 200 M.Ohm.

- Tanki, terbuat dari pelat baja tahan karat dan panas (mild steel plate)

yang dilas dengan kuat agar dapat menahan gaya yang terjadi saat

trafo dioperasikan. Kebocoran pengelasan harus dites denga tekanan

0,3 Bar selama 15 menit, yaitu sama dengan 3 s/d 10 kali tekanan

lebih yang ditimbulkan dalam tangki dengan cairan yang digunakan

adalah air dengan campuran serbuk fluerescent sehingga dapat

langsung diketahui letak kebocoran dan dpat langsung di las kembali.

Tangki ini diberi sirip pendingin (radiator) yang mengelilingi tangki

dengan jarak yang sama.

- Tutup Tanki, dari type conservator diberi packing neoprene untuk

menjamin kekedapan air dan udara luar seminimum mungkin.

- Perlengkapan Standar Trafo ;

a) Name Plate (pelat nama) lengkap dengan diagram hubung

belitan.

b) Gelas penduga level minyak.

c) Dial Thermometer dengan kotak.

d) Lubang pengisian minyak yang diberi tutup.

e) Kran penguras minyak.

f) Kuping pengangkat.

g) Bushing tegangan tinggi dari elastimod dan bushing tegangan

rendah dengan kotak pengaman.

h) Kommunitor (Tap Changer).

i) Pengaman dengan DGPT-2 atau RIS dan Buchholz Relay.

j) Roda yang dipasang pada alas Transformator.

c. Karakteristik Trafo (harus sesuai SLI.019-1985/a.009 dan IEC-76) :

- Tegangan Primer : 20 kV.

- Tegangan Sekunder (No load) : 400/231 V.

- Highest voltage of primary windings : 24 kV.

Page 40: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 128 -

- Impuls withstand of primary windings : 125 kV.

- Applied voltage test : 50 kV.

- Temperature insulation class : A ± 105 °C.

- Max.temperature rise of windings : 65 °C.

- Max.oil temperature rise at the top of the tank (hermatically

sealed) : 60 °C.

- Insulating medium : Oil.

- Cooling type : Sirip (Onan).

- Vector group : Dyn5 (sesuai dengan PLN Balikpapan).

- Voltage tappings : ± 2 % ; ± 5 %.

Produksi : Setara Unindo, Trafindo.

B.2. Panel Tegangan Menengah (MVDP)

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Panel tegangan menengah

20 kVolt dan Panel Arrester 20 kVolt dari type metal enclosed switchgear

dan controlgear untuk pemasangan di dalam (Indoor).

a. Kondisi kerja MVDP :

- Ketinggian maksimum 1000 meter diatas permukaan laut.

- Suhu ruangan 16 s/d 40 °C.

- Kelembaban ruangan 80 s/d 100 %.

- Indeks Proteksi (IP) 55.

b. Kontruksi MVDP dan Panel Arrester :

- Panel MVDP, terbuat dari stainless steel dengan tebal pelat tidak

kurang dari 2.30 mm yang berukuran standar sehingga dapat

ditukar-tukar bagian-bagiannya serta dapat diperluas dengan

mudah dan masing-masing lemari terpisah satu sama lainnya

dengan pelat pemisah serta di cat oven, IP 55.

- Pintu dapat dibuka kekiri atau kekanan yang dilengkapi engsel

yang tidak terlihat dari luar dan gasket polyurethane (freme karet

penguat) serta sudut buka hingga 130 derajat.

- Memiliki plinth untuk memberikan isolasi dengan bumi, tersedia

accessories berbagai fungsi dan ukuran, diantaranya rel vertical,

rel simetris horizontal, rel DIN simetris horizontal, isolator dan lain-

lain.

- Pelindung komponen panel dengan plat transparan terbuat dari

fiberglass.

- Pemutus beban tidak dapat dimasukkan jika saklar pembumian

tertutup atau saklar pembumian tidak dapat dimasukkan jika

pemutus beban tertutup, dimana pengoperasian-nya dengan

manual atau mekanik.

Page 41: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 129 -

- Pintu lemari tidak dapat dibuka bila pemutus beban tertutup dan

saklar pembumian terbuka dan atau pintu lemari tidak dapat

ditutup bila pemutus beban terbuka dan saklar pembumian

tertutup.

- Pengamatan untuk posisi pemutus beban dan saklar pembumian

dapat dilakukan tanpa membuka pintu lemari panel MVDP, yakni

dengan lampu tanda maupun indikator lainnya.

- Pengoperasian pemutus beban dan saklar pembumian dapat

dilakukan se-sederhana mungkin dan beroperasi secara interlog-

mekanik.

- Panel MVDP terdiri dari 3 (tiga) lemari, yakni lemari pertama untuk

penempatan 3 unit arrester 20 kV-1 phasa, lemari kedua untuk 1

unit Switch Disconector (saklar pemisah) type SF6-LBS tanpa fuse

sebagai incoming dari PLN-20 kV yang dilengkapi dengan 1 unit

saklar pembumian yang beroperasi secara interlog, dan lemari

ketiga untuk 1 unit Circuit Breaker Disconector (pemutus beban)

type SF6-LBS dengan fuse sebagai out-going ke sisi primer trafo

yang dilengkapi dengan 1 unit saklar pembumian yang beroperasi

secara interlog.

- Busbar harus di isolasi berwarna sesuai kode warna PUIL 2000 ;

* Phasa : Merah, kuning dan hitam.

* Netral : Biru.

* Ground : Hijau - kuning.

c. Karakteristik MVDP :

- Tegangan kerja : 20/24 kV.

- Frekwensi kerja : 50 Hz.

- Implus with stand voltage to earth and

between poles, 50 Hz, 1 menit : 125 kV.

- Power frequency with stand voltage

1 menit : 50 kV.

- Voltage tests (50 Hz) 1 menit : 50 kV DC.

- Rated short-time with stand current

50 Hz, 1 detik : 16 kA.

- Implus with stand voltage across the

isolating distance : 145 kV.

- Breaking capacity for active circuit

(Cos ϕ = 0,7) and ring circuits : 400 A.

- Breaking capacity for no-load trafo : 16 kV.

- Breaking capacity for no-load line

Page 42: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 130 -

and cable : 25 kV.

- Making capacity : 40 kA.

- Besaran arus

a) Bus bar : 630 A.

b) Rating current switch : 400 A.

- Bila pengoperasian dengan motor penggerak, maka peralatan kontrol

harus dilengkapi dengan back-up battrey jenis nicad free maintenance

untuk pengoperasian seluruh panel MVDP dengan kemampuan

bilamana terjadi kegagalan operasi sebanyak 3 (tiga) kali.

Produksi : Setara Unindo, MG, AEG.

d. Komponen Panel MVDP 20 kVolt Dan Panel Arrester 20 kVolt

- Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Unit Lightning Aresster

mempunyai bagian-bagian antara lain ;

• Block Electrode Disconector height adjuster yang menghubungkan

Earth Terminal bagian bawah dengan Line Terminal bagian atas dan

block ini berbentuk selinder crystalline particles dan atau Alumina

Porselain dari bahan Zinc Oxide (ZnO) yang menjamin kekuatan anti

konduksi, daya tahan panas dan tidak dapat rusak kerena aliran

voltasi (Impulse Voltage), guncangan (Vibration) dan lain-lain.

• Insulator Housing sebagai tempat beroperasinya block electrode

disconector dari bahan syntactic rubber sehingga tertutup dengan

sempurna.

• Insulator Porselain sebagai pembungkus insulator housing.

• Rating Voltage 21∼24 kVolt.

• Insulation withstand test voltage, 1 min.Dry test = 42∼70 kVrms.

• Insulation withstand test voltage, 10 sec.Wet test = 36∼60 kVrms.

• Insulation withstand test voltage, Power Hz = 31,5∼36 kVrms.

Sesuai dengan standar IEC 994-4 (1991), SNI dan LMK.

Produksi : Setara Sorester, Unindo, Nihon Hiraiki Kogyo, Siemen.

- Switch Disconector jenis SF6-LBS tanpa Fuse dan dengan Fuse

sesuai item c diatas.

B.3. Kabel Tegangan Menengah

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Kabel distribusi tegangan menengah 20 kV adalah jenis N2XSEFGbY - 24 kVolt untuk pemasangan di-dalam tanah dan N2XSY - 24 kVolt untuk pemasangan di pit trench cable dan

Page 43: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 131 -

di rak kabel (udara) harus telah memenuhi persyaratan, SPLN 43-5;1986, IEC 502-1983, PUIL-2000, LMK, PLN. Produksi : Setara Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel.

B.4. Panel Tegangan Rendah

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Box panel listrik ada 3 jenis,

yaitu jenis pemasangan didinding (wall mounted enclosure), jenis

pemasangan dilantai (standing mounted enclosed) yang kontruksinya dari

plat baja dengan tebal plat 2 mm dan dicat oven, IP 55 dan jenis inbow

waterproof (PVC High Impact) dengan pintu transparan, IP 54 serta

memenuhi persyaratan PUIL-2000, LMK, PLN.

Produksi : Setara Simetri, OniPanel, JapaPanel, SIER, Hager, Hansel.

B.5. Kabel Tegangan Rendah

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Kabel distribusi tegangan

rendah adalah jenis NYFGbY - 0.6/1 kVolt untuk pemasangan di-dalam

tanah dan NYY - 0.6/1 kVolt untuk pemasangan di atas plafon (udara) harus

telah memenuhi persyaratan SNI 04-2701-1992, SPLN 43-1 198, PUIL-

2000, LMK, PLN.

Produksi : Setara Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel.

B.6. Rak Kabel

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Rak kabel yang dipakai

untuk penempatan jalur kabel distribusi dan instalasi harus menggunakan

jenis cable ladder yang terbuat dari Plat Mild Steel dengan finishing Hot Dip

Galvanis dan telah dilapisi anti karat (zink chromate) dan sesuai persyaratan

PUIL-2000.

Produksi : Setara Metosu, OniRack, Nobi.

B.7. Komponen Panel

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa komponen panel utama

banyak ragamnya, antara lain ;

a) Pemutus tenaga MCCB, 3 phasa, 45 kA, 36 kA, 25 kA, dan 18 kA,

pemutus tenaga mini MCB, 3 phasa, 15 kA, 10 kA, dan 8 kA, MCB 1

phasa, 8 kA dan 5 kA yang telah memenuhi persyaratan SPLN 108/SLI

175/IEC 989, dan IEC 947-2, LMK, PLN.

Produksi : Setara Terasaki, Merlin Gerin, AEG, ABB.

b) Automatic Tranfer Switch (ATS) atau sistem tukar (Interloc).

Page 44: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 132 -

Satu pelat dudukan sehingga lebih menjamin aspek keamanan dan lebih mudah dalam pemasangan. Kedua pemutus tenaga (MCCB, 4 pole, 50 kA) dilengkapi mekanisme

motor yang sama sehingga bisa beroperasi secara otomatis dan sistem

interlok mekanis dan elektris mencegah kedua pemutus tenaga

menutup secara serentak walaupun hanya sesaat, dan memenuhi

standar LMK. Produksi : Setara Terasaki, Merlin, AEG, ABB

c) Fuse Links dari jenis HRC Fuse/phasa, 100 kA dengan rating voltage

500/660 Volt lengkap dengan solid links (dudukan HRC fuse) dengan

rating current 1 step diatas rating current HRC Fuse serta harus

memeliki alat pencabut HRC Fuse (Fuse Handle) standard SFS 2371,

dimana semuanya sesuai dengan standar IEC 269-1, IEC 32 B, PUIL-

2000, LMK.

Produksi : Setara Stomberg, AEG, ABB, Littelfuse.

d) Kapasitor Bank

Kapasitor harus dari jenis Self Healing Dry Type, yaitu jenis kering

(Metallized Polypropylene Film) yang bias memperbaiki kerusakan

sendiri dan memiliki ketentuan-ketentuan, antara lain ;

∗ Rating Voltage : 525 Volt, pada sistem 400 (NO

Load).

∗ Sistem Koneksi : 3 phasa, Delta.

∗ Rating Frequency : 50 Hz.

∗ Toleransi kapasitas : - 5 % s/d + 10 %.

∗ Tingkat Insulasi : 3 kV (power frequency) & 15 kV

(Impulse).

∗ Temperatur category : -40 °C s/d 50 °C.

∗ Discharge time to 50 V : < 60 detik.

∗ Losses at + 20 °C : < 0,5 W/kVar.

∗ Protection class : IP 42.

∗ Continuous over Voltage : 10 % (1,1 x Un).

∗ Continuous over current : 30 % (1,3 x In).

Harus memenuhi standar IEC 831-1, IEC 831-2 (1996), PUIL-

2000, LMK.

Produksi : Setara Nokian.

e) Blocking Reactor (Detuned Filter)

Blocking reactor harus dari material kumparan tembaga jenis Polyeter Resin yang pencetakannya dalam keadaan Vakum dan tekanan tinggi

dengan thermal resistance 150 °C, digunakan untuk melindungi kapasitor bank dari kerusakan akibat kelebihan tegangan atau gelombang arus Harmonic yang terlalu tinggi dan dalam menghindari resonansi serta

Page 45: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 133 -

menurunkan presentasi harmonic pada jaringan listrik. Ketentuan-ketentuan lainnya yang harus dipenuhi, antara lain ;

∗ Rating Voltage : 400 Volt.

∗ Rating Frequency : 50 Hz.

∗ Detuning factor : 7 %.

∗ Separate source test : 3 kV – 1 min.

∗ Ambient temperature : 40 °C.

∗ Inductance of the reactor : ± 3 % tuning accuracy.

∗ Protection class : IP 23.

∗ Harmonic load : UH3 = 0,5 & UH5 = UH7 = 5 % Based on

Un.

∗ Insulation class : T 40.

Harus memenuhi standar IEC 76/3, VDE 0532831-2, PUIL-

2000, LMK.

Produksi : Setara Nokian.

f) Automatic Power Factor Regulator (APFR)

APFR untuk mengatur step kapasitor secara otomatis yang menggunakan teknologi digital (Microprocessor) yang dipasang langsung pada panel atau rel DIN, koneksi (penyambungan) antar phasa atau phasa – netral yang memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut ;

∗ Rating Voltage : 230/400 Volt.

∗ Rating Frequency : 50 Hz ± 2 % automatic

selection.

∗ Current transformer (CT) : 5A, 0,7 VA.

∗ Accuracy class : 1,5 %.

∗ Ambient temperature : 0 °C s/d 40 °C.

∗ Protection class : IP 40 (pada panel) & IP 20 (pada

rel DIN).

∗ Jumlah step automatic : 6 Step.

∗ Kontrol & Proteksi : 6 jenis alarm, yaitu factor daya

rendah, factor daya terlalu kapasitif atau induktif, kelebihan

atau kekurangan tegangan, kelebihan arus, temperatur

terlalu tinggi, dan sebagainya.

∗ Operational sequence : 4 Program regulasi.

Harus memenuhi standar EN 50082-2 & EN 50081-2 EMC,

PUIL-2000, LMK.

Produksi : Setara Nokian.

g) Relay Pengaman yang digunakan antara lain :

Page 46: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 134 -

∗ Earth Fault Relay (Rele arus bocor bumi), proteksi

terhadap kontak langsung, tidak langsung dan api,

tegangan kerja 220 V, 50 Hz, sensitivitas arus sebesar

0,003 s/d 0,3 A, tunda waktu selama 0 s/d 1 detik, suhu

operasi sebesar -10 s/d 50 °C.

∗ Short Circuit Relay (Rele arus hubung singkat), proteksi

terhadap arus hubungan singkat atau akibat adanya variasi

terhadap arus yang semestinya, tegangan kerja 220 V, 50

Hz, kontak keluaran 10 A (power faktor = 1), tunda waktu

selama 0,2 detik, suhu operasi sebesar -10 s/d 50 °C.

∗ Under and Over Voltage Relay (Rele turun dan naiknya

tegangan), proteksi terhadap turunnya dan naiknya

tegangan yang semestinya pada sistem tak stabil,

tegangan kerja 220 V, 50Hz, sensitivitas tegangan sebesar

± 15 % dari tegangan kerja, tunda waktu selama 0,3 detik,

suhu operasi sebesar -10 s/d 50 °C.

∗ Fase Fault Relay (rele kesalahan phasa), proteksi

terhadap kehilangan salah satu phasa, kesalahan urutan

phasa dan ketidakseimbangan beban antar ketiga phasa

terlalu besar, tegangan kerja 220 V, 50 Hz, kontak keluaran

10 A (power faktor = 1), tunda waktu 1 detik, suhu operasi

sebesar -10 s/d 50 °C.

∗ Relay Kontrol Tegangan, pengamanan peralatan pada

instalasi terhadap tegangan yang semestinya pada sistem

tak stabil, mengaktifkan pengisian batere bila tegangan

jatuh di bawah ambang batas, tegangan kerja 220 V, 50

Hz, sensitivitas tegangan sebesar ± 10 % dari tegangan

kerja, waktu tanggapan selama 200 mili detik, suhu operasi

sebesar -5 s/d 55 °C.

∗ Relay Kontrol Arus, pengamanan peralatan pada instalasi

listrik akibat adanya variasi terhadap arus yang semestinya,

dipasang sebagai tambahan terhadap system kontrol

dengan kontak keluaran 8 A (Cos ϕ = 1) 250 V, tegangan

kerja 220 V, 50 Hz, sensitivitas tegangan sebesar ± 10 %

dari tegangan kerja, waktu tanggapan selama 200 mili

Page 47: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 135 -

detik, suhu operasi sebesar -5 s/d 55 °C.

∗ Reverse Power Relay (Rele daya balik), proteksi terhadap

adanya daya balik baik dari sumber utama (PLN) maupun

sumber cadangan diesel genset sehingga kedua sumber

tidak boleh terinterkoneksi walaupun sesaat.

Relay-relay pengaman harus sesuai dengan standar PUIL-

2000, LMK dan IEC.

Produksi : Setara Merlin Gerin, AEG, Omron.

h) Peralatan Kontrol

∗ Kontrol Stater Motor, untuk kapasitas dibawah 5.000

Watt harus menggunakan sistem Direct On Line (DOL)

yang terdiri dari tiga komponen, yakni Breaker, Contactor,

Thermal Overload dengan sirkit kontrol tegangan 230 V, 50

Hz dan dilengkapi dengan tombol tekan ON-OFF, lampu

tanda untuk start, stop dan fault/kesalahan.

∗ Kontrol Stater Motor, untuk kapasitas diatas 5.000 Watt

harus menggunakan sistem Star Delta yang terdiri dari tiga

komponen, yakni Breaker, Star Contactor, Delta Contactor,

Line Contaktor lengkap dengan kontak blok tunda waktu,

Thermal Overload dengan sirkit kontrol tegangan 230 V, 50

Hz dan dilengkapi dengan tombol tekan ON-OFF, lampu

tanda untuk start, stop dan fault/kesalahan.

∗ Voltmeter Cam Switch (Saklar Voltmeter) 7 (tujuh) posisi

dengan arus thermal 12 A, tegangan kerja 230 V, 50 Hz,

∗ Ammeter Cam Switch (Saklar Ammeter) 4 (empat) posisi

dengan arus thermal 12 A, tegangan kerja 230 V, 50 Hz.

∗ Change Over Cam Switch (Saklar Alih) 3 (tiga) posisi

(Manual, OFF, Outo) dengan arus thermal 20 A, tegangan

kerja 230 V, 50 Hz.

∗ Pushbutton (Tombol Tekan) dengan bentuk bundar sring

return, type flush dengan posisi NO, berwarna merah untuk

stop dan berwarna hijau untuk start.

∗ Emergency Pushbutton dengan bentuk bundar latching

key release dia.40 mm dengan posisi NC, berwarna merah.

∗ Lampu Tanda lengkap dengan lampu type protected Led,

tegangan kerja 230 V, 50 Hz, dengan penutup plastik

berwarna putih, Hijau, Merah, kuning dan biru.

Peralatan kontrol harus sesuai dengan standar PUIL-2000, LMK dan IEC.

Page 48: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 136 -

Produksi : Setara Merlin Gerin, AEG, ABB, Siemens.

i) Unit Lightning Arrester R,S,T - phase & Netral, 100 kA, 40kA dan

15kA, 400 V untuk tegangan rendah, harus memenuhi persyaratan DIN

VDE 0675 part6 LMK, PLN.

Produksi : Setara Phoenix Contect, OBO Bettermann, Merlin Gerin.

j) Meter Pengukur

∗ Volt Meter (Pengukur tegangan listrik), kapasitas 1,2 x In

continue, kelas 1,5, skala 0-500V, ukuran 144x144 atau

96x96, ketelitian 1,5 %, suhu operasi -10 s/d 50 °C.

∗ Amper Meter (Pengukur arus listrik), kapasitas 1,2 x In

continue, kelas 1,5, skala 0-500A, ukuran 144x144 atau

96x96, ketelitian 1,5%, suhu operasi -10 s/d 50 °C.

∗ Frekwensi Meter, Cos Phi Meter, dan lainnya harus

berukuran 144x144 atau 96x96, ketelitian 1,5 %, kelas 1,5,

suhu operasi -10 s/d 50 °C.

∗ Kilo Watt Meter (kWh-Meter) dari jenis 1 phase dan 3

phase harus sesuai dengan data teknis PLN dan LMK.

Meter-meter pengukur sesuai dengan standar LMK, IEC 51.

Produksi : Setara Schlumberge, AEG.

k) Busbar dan sepatu kabel serta perekatnya (Mur dan Baut) adalah jenis

tembaga dengan konduktifitasnya sebesar 99,99 % yang dilengkapi

dengan warna phasa, netral dan pembumian sesuai persyaratan BS

1977, DIN 46235, LMK, PLN.

Produksi : Setara Catu, Unibell, Voksel.

B.8. Instalasi Listrik (Peneranga, Stop Kontak, Unit AC, Dan lain-lain)

a) Kabel instalasi listrik adalah jenis NYM 3 core 500 Volt untuk 1 phasa

yang telah memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE 0250, LMK, PLN.

Produksi : Setara Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel.

b) Pipa & fleksibel conduite pelindung kabel instalasi listrik dan accessories

lainnya adalah jenis PVC high impac yang telah memenuhi persyaratan

BS 6099, BS 4607, LMK, PLN.

Produksi : Setara EGA, Waler, Marshall Tuplex.

B.9. Elektroda Pembumian

Elektroda pembumian adalah dari bahan tembaga pejal dengan konduktifitasnya sebesar 99,99% yang telah memenuhi standard BS 1977, DIN 46235, LMK, PLN.

Page 49: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 137 -

Produksi : Setara Catu, Unibell.

B.10. Saklar Dan Stop Kontak

a) Saklar memiliki rating volatge 250 V, 10 A type rocker dengan jenis

single gang, double gang maupun multiple gang.

b) Stop kontak 1 phasa normal memiliki rating voltage 250 V, 16 A dan

stop kontak 1 phasa khusus dilengkapi saklar dan lampu tanda memiliki

rating voltage 250 V, 13 A.

Saklar dan stop kontak tersebut diatas harus memenuhi persyaratan IEC, SPLN, LMK dan harus dilengkapi dengan box dari bahan metal anti karat atau mouled plastic. Produksi : Setara MK, Legrand.

IV.A. B.11. Armatus Lampu dan Komponen Lampu a) Armatur lampu memiliki plate minimum 0.7 mm dicat dasar anti karat

dan dicat oven warna putih untuk jenis recessed mounted TL 1 x 36 W

atau 2 x 36 W type TKI maupun type balok, down light dengan lampu

PLC 18 W, dan Down light halogen 50 W/12 V, dimana harus

mempunyai terminal pembumian, ventilasi didalammnya cukup baik dan

reflector terbuat dari bahan alumunium silicon alloy dengan derajat

pemantulan yang sangat baik.

Produksi : Setara Artolite, OniLigt, Phillips.

b) Komponen lampu, yaitu Ballast dari type Low loss dan digunakan untuk

satu lampu floerescent (Neon) yang terpasang kokoh pada armatur.

c) Capasitor harus dari jenis metalized paper dengan maksimum

temperatir 85 °C, 250 V, 50 Hz, toleransi ± 10 % serta dilengkapi

dengan Stater socket dari jenis polycarbonate dan Staternya dari jenis

ES Porceliain lamp holders.

Produksi : Setara Phillips, Atco, BJB.

5.3.2. Instalasi Diesel Generator Set

A. Sistem

Sumber daya listrik cadangan berasal dari sumber daya listrik diesel

generator set dengan sistem tegangan rendah 400/230v, 50Hz yang akan

melayani kebutuhan daya listrik bilamana sumber daya listrik utama PLN

mengalami gangguan atau pemadaman. Sumber listrik utama dan

cadangan akan beroperasi interlog otomatis secara mekanik maupun

elektrik atau automatic tranfer switch (ATS) yang pendistribusian daya

Page 50: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 138 -

listrik melalui Panel distribusi yang dinamakan Panel Utama (LVMDP).

B. Bahan dan Material

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Diesel Generator Set

menggunakan jenis Silent mobile dengan pendingin radiator dan

kecepatan putar generator 1500 rpm serta mempunyai tingkat kebisingan

≤ 55 db pada jarak 1 meter dari diesel genset dengan Kapasitas Continous

Rating Power sesuai standar BS 5514 (1982), DIN 6271, ISO 8528, ISO

3046/1, AS 2789, SNI dan LMK.

Generator set (Alternator) ini digerakan dengan penggerak Diesel Engine,

dimana motor bahan bakar yang menggunakan percikan nyala (Busi)

diperkenankan untuk digunakan. Diesel engine sebagai penggerak

Genset (Alternator) harus diuji secara spesifik oleh Laboratorium penguji,

antara lain ;

1. Nilai nominal motor bahan bakar harus berdasarkan kondisi standar

Society Of Automotive Engineers (SAE), yaitu pada tekanan 746,25

mm Hg, temperatur udara masuk 29,4 °C pada ketinggian kurang lebih

150 m diatas permukaan laut, dan tekanan uap ai 9,65 mm HG

dilakukan lewat pengujian di Laboratorium yang diakui.

2. Nilai nominal daya kuda teruji dari motor bahan bakar yang di uji di

laboratorium penguji dengan kondisi standar SAE, harus dapat

diterima.

3. Dalam hal khusus, motor bahan bakar yang berada di luar rentang

daya dan tipe motor bahan bakar yang teruji, harus mempunyai

kemampuan daya kuda untuk melayani gerakan Genset (Alternator)

tidak kurang dari 10 % lebih besar dari daya kuda rem maksimum

dibutuhkan genset pada setiap kondisi beban genset.

4. Pengurangan sebanyak 2,5 % dari daya kuda nominal motor bahan

bakar pada kondisi standar SAE harus dibuat untuk motor diesel yang

dipasang pada ketinggian 300 m diatas 150 m.

5. Untuk motor diesel yang berada pada temperatur udara masuk diatas

30 °C, maka untuk setiap kenaikan 5,6 °C (10 °F) menurut koreksi

kondisi standar SAE, pengurangan daya kuda nominalnya sebesar 3 %

harus dibuat.

6. Motor diesel setelah dijalankan minimum 24 jam, harus mempunyai

daya kuda nominal sama atau lebih besar dari daya kuda rem yang

dibutuhkan untuk menggerakkan Genset (Alternator) pada kecepatan

nominalnya dibawah setiap kondisi beban genset.

Page 51: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 139 -

Data Diesel Engine yang digunakan dari jenis In-line Construction, 4 Stroke Cycle dengan pendingin Water Cooled (Radiator), Direct Injection, dan harus menyebutkan ;

• Model : ………… (setara Caterpillar, Cummins,

Komatsu).

• Rating BHP/ kW : …………..

• Engine Manufacture : ………… (setara Caterpillar, Cummins,

Komatsu).

• Ignition Type : Diesel (Compression).

• Number Of Cylinders : …………..

• Bore and Stroke – in.(mm) : ….. in (mm) x …. In (mm)

• Displacement – in3.(L) : ………….. in3 (Liter)

• Compression Ratio : 16,0 : 1

• Valve per cylinder : …………..

• Engine Type : In-line Construction, 4 Stroke Cycle.

• Aspiration : Turbocharged.

• Rotation : Clockwise (CW) standard.

• Engine Crankcase Vent System : Silent mobile.

• Installation Drawing : …………..

• Wiring Diagram : …………..

• Air Cleaner : Direct mounted, Washable, outdoor

service.

• Alternator Starting : 24V-DC or 48 V-DC, …. A, lengkap Belt

guard.

• Exhaust Protection : Metal Guards on Manifolds &

turbocharge.

• Coupling : ………… (setara Caterpillar, Cummins,

Komatsu).

• Flywheel Housing : S.A.E.#3.

• Flywheel Power Take Off : …… in SAE Industrial Fly-Wheel

connection.

• Fuel Connections : ………… (setara Caterpillar, Cummins,

Komatsu).

• Fuel Filter : Primary filter w/priming genset

(alternator).

• Fuel Injection System : Direct Injection.

• Governor, Speed : Integral EFC govenor, Constant speed.

• Instrument Panel : English & Metric, Tachometer, Hourmeter, Water

Temperature, Oil Pressure & two (2) Volmeter.

• Junction Box : Integral with instrument panel ; for DC wiring

Page 52: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 140 -

interconnection to Engine controller.

• Lube Oil Cooler : Engine water cooler plate type.

• Lube Oil Filter : Full flow w/By-pass valve.

• Lube Oil Required : Gear drive, Gear type.

• Overspeed Control : Electronic w/reset & test on instrument

panel.

• Raw Water Solenoid Operation : Automatic from engine controller &

from instrument panel.

• Run-Stop Control : On instrument panel, Circuit Breaker dengan Motor

Mechanism lengkap dengan control position warning light.

• Run Solenoid : 24 V-DC or 48 V-DC Energized to run.

• Staters : Two (2) 24 V-DC or 48 V-DC.

• Throttle Control : Adjustable speed control tamper proof.

• Accessories lain, Battery Charger, AMF (Automatic Mains Failure)

Module, Housing Engine dan sound proof, tanki harian dan lain-lain

memenuhi standar spesialisasi Silent mobile.

Data Generator Set (Alternator) yang digunakan dari jenis Revolving filed, single bearing, atau Exciter tanpa sikat rotor berbentuk silinder, 4 Pole – Y Vector, dan harus menyebutkan, antara lain ;

• Frequency : 50 Hz.

• Rating Voltage : 400/230 Volt.

• Automatic Frequency Regulator : Beban static 0 - 4%, Beban kejut 0

– 10 %.

• Automatic Voltage Regulator : Beban static 0 - 3%, Beban kejut 0

– 15 %, tanpa AVR ± 5 % (bilamana AVR tidak bekerja).

Harus sesuai dengan standar BS 5000 Part 99, IEC 34-1, VDE 0530NEMA MG-1 22, LMK. Produksi : Setara Leroy Somer, AVK, Stanford.

Peralatan kontrol dan power panel diletakkan atau terpasang sedemikian

rupa hingga muda untuk pengoperasian maupun perbaikkan serta

dilengkapi dengan otomatis starting dan otomatis On-Load circuit breaker

dalam 10 detik, bilamana sumber daya listrik utama PLN mengalami

gangguan.

Produksi : Setara Caterpillar, Cummins, MWM Deuzt, Mitshubisi,

Komatsu.

Page 53: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 141 -

5.3.3. Instalasi Penangkal Petir

A. Sistem

Sistem penangkal petir menggunakan sistem elektrostatis non radio

aktif yang prinsip kerjanya adalah menarik energi medan listrik di

atmosfir yang meningkat dengan cepat pada saat terjadi petir,

pengumpulan energi ini terlebih dahulu diakumulasikan dan kemudian

dibebaskan pada waktu yang telah ditentukan untuk menciptakan

ionisasi dengan loncatan muatan disekitar batang penerima (Ait

Terminal/ Splizen) penangkal petir.

Pelepasan medan ionisasi keawan akan dapat (mampu) menimbulkan

perbedaan potensial antara awan dan permukaan tanah (bumi),

sehingga arus muatan pada tingkat yang paling rendah akan dapat

mengalir secara terus menerus ke tanah melalui penghantar menuju

elektroda pembumian yang tersendiri.

Hal tersebut akan memungkinkan terjadinya sambaran petir berkurang

dan daya tarik muatan terhadap muatan awan terkonsentrasi pada titik

sambaran air terminal saja.

B. Bahan dan Material

B.1. Air Terminal (Splizen)

Air terminal atau splizen untuk sistem elektrostatis adalah jenis

Non Radio Aktif dan harus sesuai dengan standard IEC 1024-1,

LMK, PLN.

Produksi : Setara Prevectron, Ese Tech. Apollo, Zeus, Kurn.

B.2. Batang Peninggi (Penyanggah Air Terminal)

Batang peninggi untuk air terminal adalah tiang tembaga pejal

berdiameter 100 mm dengan tinggi 24 meter telah memenuhi

standard BS 1977, LMK, PLN.

Produksi : Setara PPI, Bakrie.

B.3. Kabel Penghantar

Kabel penghantar untuk instalasi penangkal petir adalah jenis

NYY 0.6/1 kV yang telah memenuhi persyaratan LMK, PLN.

Produksi : Setara Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel.

Page 54: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 142 -

B.4. Elektroda Pembumian

Elektroda pembumian dari bahan tembaga pejal yang telah

memenuhi standard BS 1977, DIN 46235, LMK, PLN.

Produksi : Setara Catu, Unibell.

5.3.4. Instalasi Telepon

A. Sistem

Sistem telepon menggunakan sistem sambungan langsung ke line PTT

PT.Telkom yang disebut Direct Line yang mana akan dipusatkan pada

terminal box telepon sebelum disambungkan ke Peralatan Utama

Telepon (PABX) sebagai pengontrol dan penghasil extention ke

sambungan outlet telepon.

B. Bahan Dan Material

B.1. Peralatan Utama Telepon (PABX)

Unit PABX menggunakan teknologi switching digital dengan moduler pulse code modulation (PCM) dan storage programmed pada satu paket sistem yang moduler seiring. Unit PABX dilengkapi dengan terminal blok utama, power supply

220 V-AC/ 48 V-AC dan battery charger (Nicad type) untuk

maksimum 120 menit.

Produksi : Setara Toshiba, Fujisu, Siemens, Panasonic.

B.2. Kabel Telepon

Kabel telepon adalah jenis Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) yang telah memenuhi standard ISO 11801 yang dapat

menerima frekwensi hingga 200 MHz, temperatur kerja : - 20°C s/d +

70°C, dan impedance : 100 Ohm. Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya, AMP.

Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact yang telah memenuhi standard LMK, PT.Telkom. Produksi : Setara EGA, Waller, Marshall Tuplex.

B.3. Terminal Box

Terminal box telepon adalah jenis Inbow water proof (PVC High

Impact) dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang telah

memenuhi standard IEC, LMK.

Produksi : Setara Hager, Hansel.

Page 55: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 143 -

B.4. Outlet Telepon

Outlet telepon jenis 4 kabel (2 pairs) sesuai standard yang telah memenuhi standar IEC, LMK dan harus dilengkapi dbox dari bahan metal antikarat atau mouled plastic. Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya, MK, Legrand.

5.3.5. Instalasi Fire Alarm (Penginderaan Kebakaran)

A. Sistem

Sistem Master Fire Alarm (MCFA) direncanakan akan menambah

fasilitas tindakan pengamanan dini terhadap bahaya kebakaran.

MCFA menggunakan sistem konventional akan membagi areal

menjadi beberapa zoning, dimana setiap zone dapat menampung

berbagai jenis detektor secara paralel sehingga areal pada satu lantai

dapat dibagi menjadi beberapa zone pendeteksian yang pengecekan

zone dapat dilakukan dari unit MCFA dan announciator (Duplikat

MCFA).

Adapun sistem MCFA yang akan digunakan antara lain ;

1. Unit Master Control Fire Alarm sebagai beralatan utama.

2. Unit Annunciator Aktif sebagai duplikat MCFA.

3. Break Glass Switch sebagai tombol tekan secara manual.

4. Lampu tanda sebagai indikator zoning kejadian.

5. Alarm bell sebagai indikator audio kejadian.

6. Berbagai jenis Detector sebagai alat pendeteksi suhu dan asap.

B. Material Dan Bahan

III.A B.1. MCFA

Merupakan panel kontrol yang terdiri dari power module, control

module, alarm signal module, dan zone module dengan teknologi

microprocessors control automatic yang dilengkapi dengan antara lain

;

− Main sounder berbunyi bila terjadi kebakaran.

− Pre signal dan zone sounder.

− General alarm.

− Power failure alarm.

− Disconection alarm.

− Alarm silencing or alarm disable

Page 56: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 144 -

− Sistem test.

− Fire report.

− Circuit selection rotary switches berfungsi untuk memilih zone

yang akan dioperasikan.

− Battery check.

− Signal emergency telepon dan handset telephone.

− Tegangan kerja : 220 V-AC, 50 Hz/ 48 - 24 V-DC.

I. B.2. Annunciator Panel

− Module contruction

− Dilengkapi dengan indikator lampu dengan nama lokasi.

− Tombol reset dan tombol disconect zone.

− Alarm bell.

− Emergency telepon outlet.

B.3. Break Glass Switch

− Respousive and reliable

− Easy to operate

− Simple to reset.

− Modern, contoured design.

− Flush or surface mounting.

− Complete with emergency telephone outlet.

B.4. Alarm Bell

− Vibration type.

− Pemasangan outbow.

− Ukuran diameter 6”

− Modern, contoured design.

− Minimum 90 dB pada jarak 1 meter.

IV.A B.5. Ionization Smoke Detector

− Standby voltage : 18 - 50 volt.

− Temperatur kerja : 0 - 38 °C.

− Humidity : 20 - 95 %.

− Dual chamber.

− Two wire low current design.

Page 57: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 145 -

− Adjustable sensilivity.

− Sensilivity test points.

− Flashing LED for visual supervision.

− Functional test switch.

− Optional auxiliary relay.

− Modern, contoured design.

− Coverage area : 60 - 100 m2

B.6. Photo electric Smoke Detector (Optional)

− Standby voltage : 18 - 50 volt.

− Temperatur kerja : 0 - 38 °C.

− Humidity : 20 - 95 %.

− Sensilivity : 5 - 15 %/ m.

− Coverage area : 60 - 100 m2

− Sensilivity terhadap black smoke.

V.A B.7. Rate Of Rise Heat Detector

− Standby voltage : 18 - 50 volt.

− Temperatur kerja : - 10 - 50 °C.

− Type operas : NC (normally-open).

− Coverage area : 60 - 90 m2

− Kenaikan temperatur yang dideteksi 20 °C menit.

VI.A B.8. Fixed Temperatur Heat Detector

− Standby voltage : 18 - 50 volt.

− Temperatur kerja : 50 - 90 °C.

− Type operasi : NC (normally-open).

− Coverage area : 60 - 70 m2

− Kenaikan temperatur yang dideteksi 20 °C menit.

Produksi : Setara National, Nittan, Nohmi.

B.9. Power Supply Unit

Peralatan utama MCFA harus di supply dari satu power supply

unit dengan input voltage 230 V AC, output voltage 24 - 48 V DC

dan di back up dengan battery charger (Nicad type) untuk

maksimum 30 - 60 menit.

Page 58: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 146 -

Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama

MCFA.

B.10. Kabel Fire Alarm

Kabel fire alarm adalah jenis NYMHY 3 core 500 Volt untuk 1 phasa yang telah memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE 0250, LMK, PLN dan atau jenis Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) yang telah memenuhi standard ISO 11801 yang dapat menerima

frekwensi hingga 200 MHz, temperatur kerja : - 20°C s/d + 70°C, dan impedance : 100 Ohm. Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya.

Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact

yang telah memenuhi standard LMK.

Produksi : Setara EGA, Waller, Marshall Tuplex.

B.11. Terminal Box

Terminal box tata suara adalah jenis Inbow water proof (PVC High Impact) dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang telah memenuhi standard IEC, LMK. Produksi : Setara Hager, Hansel.

B.12. Emergency Telephone Outlet

Emergency telepon outlet, jenis 4 kabel (2 pairs) sesuai standard

yang telah memenuhi standar IEC, LMK dan harus dilengkapi

dbox dari bahan metal antikarat atau mouled plastic.

Produksi : Setara BICC Brand-Rex, MK, Legrand.

5.3.6. Instalasi Tata Suara

A. Sistem

Sistem tata suara (sound system) dengan fungsi umum (pagging

address) terdiri dari public address dan back ground music serta car

call system.

Peralatan sistem tata suara berupa master didalam ruang kontrol,

dimana terletak Pre-Amplifier Mixer, Power Amplifier, Alarm (chime

module) atau Emergency Panel, Tape Dect, Tunner Radio, dan

Program selector serta volume Control.

Untuk menjamin bahwa program-program yang diperdengarkan

(diumumkan) sesuai dengan yang dikehendaki, maka diperlukan

Page 59: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 147 -

master monitoring berupa Pagging Microphone yang terletak di ruang

operator, sedangkan dalam keadaan darurat (emergency) semua

program dapat di putuskan dan selanjutnya dapat disiarkan

pengumuman atau signal dari fire alarm melalui emergency

microphone (Auxilary Monitoring) dengan satu prioritas channel di

ruang kantor pengelola.

Untuk keperluan pemanggilan kepada pengemudi mobil dapat

disiarkan melalui Car Call microphone yang terletak di areal teras

depan atau pada ruang reception.

Setiap interupsi didahului dengan suatu nada tertentu (Chime Signal)

yang dibangkitkan dengan chime generator yang terpasang pada

monitor dist (Sistem tata suara), selanjutnya program input sampai

lound speaker sesuai dengan zoningnya.

B. Bahan Dan Material

B.1. Pre-Amplifier Mixer

Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;

− Power : 1000 Watt.

− Sumber Tegangan : 220 V AC, 50 Hz, 24 V DC.

− Tanggapan Frekwensi : 30 - 18.000 Hz.

− Input : 3 Mic, Tape dack, Tunner radio, Aux.

Mic.

− Output : 50/ 70/ 100 V/ 8 Ohm.

− Noise Level : 80 dB, Mic. : 65 dB,

− Music : 70 dB dibawah rated power.

Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.2. Power Amplifier

Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;

− Power : 60 dan 120 Watt.

− Sumber Tegangan : 220 V AC, 50 Hz, 24 V DC.

− Tanggapan Frekwensi : 30 - 20.000 Hz.

− Input : 1,23 V/ 15 Kohm bal/sys.

− Output : 70, 100 V/ 4, 8, 16 Ohm.

− Noise Level : < 90 dB.

Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.3. Alarm/ Chime Module (Emergency Panel)

Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;

Page 60: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 148 -

− Output Chime : 1 Volt.

− Output Alarm : 1 Volt.

− Sumber Tegangan : 24 V DC.

− Chime : 4 macam dapat diprogram.

− Alarm : Jenis dapat diprogram, sesuai standar

DIN 33404.

Priority control, remote control.

Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.4. Pagging Microphone (Operator Mic.)

Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;

− Output : bal/ sym + 6 dB.

− Power : 24 V DC.

− Type : Unidirectional electret microphone

dengan 5 tombol, Led untuk 5 zone, all call, dan tombol alarm.

Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.5. Emergency Microphone (Car Call Mic.)

Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;

− Output : bal/ sym + 6 dB.

− Power : 24 V DC.

− Type : Electret condenser, unidirectional dengan

1 tombol bicara.

Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.6. Program Selector Dan Volume Control

Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;

− Type : Double, program selector, volume control

dengan

kemampuan priority overide relay.

− Mounting : Flush type.

− Power : 24 V DC.

Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.7. Ceiling Speaker

Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;

− Output : 3 W.

Page 61: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 149 -

− SPL (1m) : 92 dB/ 1 W.

− Max. SPL : 99,5 dB NL.

− Tanggapan Frekwensi : 60 - 16.000 Hz.

− Impendansi : 8 Ohm.

− Radiation Angle : 180 deg.

− Mounting : Spring mounting.

Bahan harus tahan terhadap kelembaban udara sekitarnya dan

harus disertai kurva frekwensi.

Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.8. Wall Speaker

Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;

− Output : 6 W.

− SPL (1m) : 100 dB/ 1 W.

− Max. SPL : 110 dB NL.

− Tanggapan Frekwensi : 100 - 20.000 Hz.

− Impendansi : 8 Ohm.

− Radiation Angle : 270 deg.

− Mounting : Aluminium bracket.

− Material : Aluminium, Corrosion resistant.

− Protection : IP 65 (Outdoor Version).

Bahan harus tahan terhadap kelembaban udara sekitarnya dan

harus disertai kurva frekwensi.

Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.9. Power Supply Unit

Peralatan utama tata suara harus di supply dari satu power supply

unit dengan input voltage 230 V AC, output voltage 12 - 24 V DC

dan di back up dengan battery charger (Nicad type) untuk

maksimum 30 - 60 menit.

Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama tata

suara.

B.10. Pengkabelan Tata Suara

Kabel tata suara adalah jenis NYMHY 3 core 500 Volt untuk 1 phasa yang telah memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE 0250, LMK, PLN dan atau jenis Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) yang telah memenuhi standard ISO 11801 yang dapat menerima frekwensi

hingga 200 MHz, temperatur kerja : - 20°C s/d + 70°C, dan impedance : 100 Ohm. Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya.

Page 62: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 150 -

Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact yang

telah memenuhi standard LMK.

Produksi : Setara EGA, Waller, Marshall Tuplex.

B.11. Terminal Box

Terminal box tata suara adalah jenis Inbow water proof (PVC High

Impact) dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang telah

memenuhi standard IEC, LMK.

Produksi : Setara Hager, Hansel.

5.3.7. Instalasi Security System Dan CCTV

A. Sistem

Security system dan closed circuit television (CCTV) dipergunakan

untuk membantu pengawasan dengan cara mengamati kegiatan

operasi bangunan siang hari maupun malam hari melalui signal-

singnal dari magnetic door contact, sound detector, hold up switch,

kamera kemudian akan mengaktifkan bell atau strobe light.

Dimana peralatan security system memberikan input signal kepada

peralatan CCTV untuk memonitor dan merekam kejadian-kejadian

secara otomatis.

B. Material Dan Bahan

B.1. Panel Kontrol Security System

Unit peralatan utama ini merupakan konventional sistem harus memiliki data antara lain ; - Kapasitas Zone : Sesuai gambar perencanaan.

- Teknologi : Microprocessor controlled.

- Operation Modes : Home mode.

- Arm/ disarm codes : Three-4 digit codes including master code, user codeand duress code. All codes can be changed by easy programming.

- Siren driver output : 12V DC, 1A (Remarks : Auxiliary output + siren driver output = 1,5 A).

- Timing relay output : NO, NC 3 A, 30 V DC. - Latch relay output : NO, NC 3 A, 30 V DC.

- Alarm Transistor output : Sink 100 mA.

- Individual Zone output : NO relay, 500 mA, 100 VDC.

- Transformer : 220/ 18 V AC, 40 VA rating.

Page 63: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 151 -

- Operating temperature : - 20 s/d 50 °C.

Produksi : Setara C&K System.

B.2. Hold Up Switch

Peralatan ini adalah jenis tombol tekan yang dioperasikan dengan

tangan dan dilengkapi dengan kunci reset dipasang pada tempat

tertentu, sesuai dengan standar yang berlaku.

Pengoperasian peralatan ini pada waktu siang dan malam hari (24 Jam). Produksi : Setara C&K System.

B.3. Door Contact

Peralatan ini adalah jenis tombol tekan yang dioperasikan dengan

daun pintu maupun daun jendela dapat dipasang secara paralel

dan dilengkapi dengan kunci reset, tahan terdapat tekanan

mekanik dan temperatur luar sesuai dengan standar yang berlaku.

Pengoperasian peralatan ini pada waktu malam hari hingga pagi

hari.

Produksi : Setara C&K System.

B.4. Sound Detector

Alat ini mendeteksi suara bila terjadi usaha pembobolan, seperti mesin boor intan, palu tangan, burning bor attack dan lain-lain, dilengkapi dengan pengatur kepekaan serta lampu indikator, dan terpasang pada plafon pada ruangan tertentu harus sesuai dengan standar yang berlaku. Produksi : Setara C&K System.

B.5. Switcher CCTV

Unit peralatan utama ini harus memiliki data antara lain ;

- Input number : Minimal 4 Kamera dan maksimal 8

kamera.

- Sequential Interval : 2 - 45 detik, automatic switching.

- Impendance : 75 Ohm.

- Tegangan kerja : 220 V AC, 50 Hz. - Power : 15 Watt.

- Control Select : Camera 1/2/3/4 or 1/2/3/4/5/6/7/8.

- Teknologi : Automatic sequential switching (ASS).

Produksi : Setara C&K System, Sanyo, Sony.

Page 64: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 152 -

B.6. Time Lapse Video (TLV)

TLV merupakan peralatan perekam hasil gambar dari kamera secara otomatis dapat merekam lokasi yang terjadi gangguan alarm, harus disesuaikan dengan item e diatas dan sesuai standar yang berlaku. Produksi : Setara C&K System, Sanyo, Sony.

B.7. Colour Camera

Unit peralatan utama ini harus memiliki data antara lain ;

- Type : Built in Digital Signal Processing circiut.

- Scanning system : PAL standard.

- Image size : 1/3 “ (4,8 mm x 3,6 mm).

- Image sensor : Interline transfer method CCD.

- Synchronizing System : Automatic Switching.

- Video output level : 1.0 V(p-p) (75 Ohm, compositel).

- Video S/N ratio : 50 dB.

- Minimum Illumination :2 Lux (Normal), 0,9 Lux (Gain high),

Imager : 0,3 Lux.

- Tegangan kerja : 12 V DC. Harus dilengkapi dengan lensa zoom.

Produksi : Setara C&K System, Sanyo, Sony.

B.8. Pan Tilt

Unit peralatan ini berfungsi untuk menggerakkan kamera secara

horizontal dan vertikal yang harus memiliki data antara lain ;

- Angular Travel : Pan = 350 derajat max. dan tilt = 90

derajat max.

- Speed : 6 - 7 derajat/ detik.

- Tegangan Kerja : 220 V AC, 50 Hz / 12 V DC.

- Power : Max. 75 VA.

Produksi : Setara C&K System, Sanyo, Sony.

B.9. Power Supply Unit

Peralatan utama security system dan CCTV harus di supply dari

satu power supply unit dengan input voltage 230 V AC, output

voltage 12 V DC dan di back up dengan battery charger (Nicad

type) untuk maksimum 30 - 60 menit.

Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama.

B.10. Kabel Security System Dan CCTV

Kabel tata suara adalah jenis NYMHY 3 core 500 Volt untuk 1

phasa yang telah memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE

0250, LMK, PLN untuk keperluan power dan jenis Unshielded

Page 65: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 153 -

Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) yang telah memenuhi

standard ISO 11801 yang dapat menerima frekwensi hingga

200 MHz, temperatur kerja : - 20°C s/d + 70°C, dan impedance

: 100 Ohm untuk keperluan kontrol sedangkan untuk signal

video dari jenis Coaxial Cable yang telah memenuhi standard

SII, IEC, LMK.

Produksi : Setara Jembo Cabel, BICC Brand-Rex, dan

Avaya.

Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact

yang telah memenuhi standard LMK.

Produksi : Setara EGA, Waller, Marshall Tuplex.

B.11. Terminal Box

Terminal box tata suara adalah jenis Inbow water proof (PVC

High Impact) dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang

telah memenuhi standard IEC, LMK.

Produksi : setara Hager, Hansel.

5.3.8. Instalasi Master Antenna Television (MATV) - Optional

A. Sistem

Sistem Master Antenna TV yang direncanakan adalah sistem master

antenna audio video, yaitu pendistribusian channel UHF dan VHF

yang diterima antenna TV (Optional) atau Indovision (TV Cable) -

Owner Supply, diteruskan melalui active combineer menuju port tap off

2 way, dan 4 way sesuai gambar perencanaan sampai ke outlet TV.

Adapun siaran audio dan video yang dapat diterima antara lain :

A.1. Antenna Parabola 25 feet (Asiasat Dish) – Optional :

- Channel Prime-Sport. - Channel Star Plus.

- Channel ZEE-TV.

- Channel V-channel.

- Channel PTV.

- Channel dapat diusulkan lain oleh Pemberi Tugas.

A.2. Antenna VHF :

- Channel TVRI Pusat.

- Channel TVRI Daerah.

A.3. Antenna UHF :

- Channel RCTI.

Page 66: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 154 -

- Channel SCTV.

- Channel TPI.

- Channel Indosiar.

- Channel TV7.

- Channel ANTV.

- Channel Metro-TV.

- Channel Global TV.

B. Material Dan Bahan

B.1. Antena Yagi (UHF & VHF)

Menerima siaran lokal televisi pada band dan channnel yang telah

ditentukan dan harus memenuhi data, antara lain ;

- Frequency : 180 - 240 MHz.

- Return losses : > 9 dB.

- Element : VHF = 14 elemen, UHF = 54 elemen.

- Gain : VHF = 9 dB, UHF = 16,5 dB, FM = 6 dB.

- Impendace : 75 Ohm (Ω). Produksi : Setara Fagor, Ikusi.

B.2. Program System Between (Channel-Amplifier)

Peralatan channel-amplifier merupakan penerima signal dari

antena yagi (UHF & VHF), harus memiliki data, antara lain ;

1. Head End Amplifier & Combineer (Built-In) :

- Number Of Input : 1 or 4 Input.

- Frequency range : 47 - 862 MHz (Programable).

- Gain : 33 -34 dB.

- Gain Adjustment : 20 dB.

- Output Level : 120 dB µV.

2. Selective Programable Amplifier :

- Band Coverage : B I - B II/ FM/ B IV - B V (Programable).

- Inputs : 1 input B I - B III (VHF), 1 input FM, 2 input UHF (B IV

- B V).

- Output : 1 output.

- Input/Output Impendance : 75 Ohm.

- Min. Input Level : 40 dB µV.

- Max. Outpu Level 8 CH. : 100 dB µV.

- Isolation Between Input UHF/VHF/Low VHF : > 30 – 60 dB.

- Supply Voltage : 220 V AC (Built In).

Page 67: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 155 -

- Operating Temperatur : 0 - 50 °C.

3. Directional Coupler :

- Though Loss : 0,5 - 8 dB.

- Side Loss : 4 - 15 dB.

- Isolation : 24 - 35 dB. Produksi : Setara Fagor, Ikusi.

B.3. Caracter Generator

Berupa personal komputer yang dilengkapi dengan video output

card dan software.

Produksi : Setara Fagor, Ikusi.

B.4. Black Burst Generator (Optional)

Pembuat sinyal padam pada layar TV pada program musik sehingga layar TV gelap dan hanya tersaji sinyal audio saja. Produksi : Setara Fagor, Ikusi.

B.5. Distribution Amplifier (Booster Audio & Video)

Peralatan ini merupakan penguat sinyal audio dan video yang

akan disalurkan ke outlet TV yang jaraknya lebih dari 70 meter,

harus memiliki data antara lain ;

- Frequency : 47 - 860 MHz (Band I, FM, B III, B IV, B

V).

- Nominal Gain : 40 dB.

- RF Output Level : 117 dB µV.

- Power Consumtion : 8 Watt.

- Operating Voltage : 220 V AC, 50 Hz.

- Noise Figure : 6 dB. Produksi : Setara Fagor, Ikusi.

B.6. Power Supply Unit

Peralatan utama MATV harus di supply dari satu power supply

unit dengan input voltage 230 V AC, output voltage 12 - 24 V DC

dan di back up dengan battery charger (Nicad type) untuk

maksimum 30 - 60 menit.

Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama

MATV.

B.7. Kabel Televisi

Page 68: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 156 -

Kabel televisi adalah jenis coaxial cable yang telah memenuhi

standard SII, IEC, LMK.

Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya, Yuri.

Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact

yang telah memenuhi standard LMK.

Produksi : EGA, Waller, Marshall Tuplex

B.8. Terminal Box Dan Connector

1. Terminal box (TBTV)

Adalah jenis Inbow water proof (PVC High Impact) dengan

pintu transparan memiliki IP 54 yang telah memenuhi

standard IEC, LMK.

Produksi : Setara Hager, Hansel.

2. Connector

Yang digunakan memiliki data antara lain ;

- Splitter :

Rating frequency : 10 - 1450 MHz.

No. Of Distribution : 2, 3, 4, 6, 8 way.

Distribution Loss : 3,2 - 4,5 dB.

Isolation : 20 - 38 dB

- Tap Off :

Rating frequency : 10 - 1450 MHz.

No. Of Distribution : 2, 3, 4 way.

Distribution Loss : 1,2 - 4,5 dB.

Isolation : 20 - 25 dB.

Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama MATV.

B.9. Outlet Televisi

Outlet televis harus memiliki through losses ± 5 dB, frekwensi

47 - 862 MHz, return losses > 9,5 dB, dan impendance 75

Ohm sesuai standard yang telah memenuhi standard IEC,

LMK dan harus dilengkapi box dari bahan metal antikarat atau

mouled plastic.

Produksi : Setara MK, Legrand.

VI. SYARAT PEMASANGAN DAN PENGETESAN

Umum

Page 69: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 157 -

1 Sebelum memulai pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal,

pemborong harus membuat rencana kerja dengan jadwal yang

disesuaikan dengan rencana kerja pemborong pekerjaan lain (sipil dan

arsitektur) dan apabila terjadi suatu perubahan, pemborong wajib

memberitahukan secara tertulis kepada pengawas dan mengajukan

saran-saran perubahan jadwal pelaksanaan.

2 Pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat,

maka pemborong harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar

pelaksanaan pekerjaan mekanikal dan elektrikal kepada pengawas

sebelum melaksanakan pekerjaan.

3 Pemborong harus memahami pekerjaan yang telah dilakukan oleh

pemborong lain, sehingga didalam pelaksanaan yang terkait dengan

pekerjaan mekanikal dan elektrikal dapat terkodinir dengan baik dan tepat

serta tidak menghambat pekerjaan keseluruhannya.

Apabila terjadi kerusakan dari hasil pekerjaan pemborong lain, maka

pemborong wajib bertanggung jawab untuk memperbaikinya.

4 Pemborong harus meyerahkan contoh-contoh material dan brosur-brosur

pekerjaan mekanikal dan elektrikal sesuai spesifikasi teknis untuk

disetujui oleh pengawas, pemberi tugas dan perencana.

Pemasangan Pekerjaan Mekanikal

a. Instalasi Plumbing

1. Mengurus perizinan pemakaian Deep Well (Sumur Dalam) ke

Direktorat Geoligi dan instansi pemerintah yang berwenang

memberikan izin pemakaian air sumur dalam di Daerah

Banjarmasin menjadi tanggung jawab pemborong.

2. Pengeboran sumur dalam dilakukan dengan cara pengeboran

casing untuk lubang jambangan (Bore Hole) berdiameter 8 inch

sedalam 200 meter yang dipasang pipa Gip. diamter 6 inch dan

selanjutnya disambung dengan reduser 6 inch x 4 inch lalu di

grouting dan disambung dengan pipa berdiameter 4 inch sedalam

5 meter, yang mana pada pipa 4 inch diberi saringan dengan kerikil

jagung dan ujung pipa harus di dop pada kedalaman 200 meter.

Pemasangan submersible deep well pump didalam pipa Gip. 6

inch yang telah disambung dengan pipa riser pada posisi 1 s/d 1,5

dari reduser.

Pemasangan pasir pasang diluar dari pipa Gip. 6 inch sampai

posisi reduser dan diatas permukaan lubang dibuat pondasi

sebesar 500x500x200 dengan sparing pipa riser diameter 2 inch

menuju tangki air bersih.

Page 70: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 158 -

3. Pipa air bersih dari sumur dalam menuju tangki air bersih

menggunakan jenis Gip. Medium putih diameter 2 inch.

4. Semua pipa menggunakan jenis GIP Medium Putih harus diberi

pelindung cat menie dan khusus untuk pemasangan di dalam

tanah sedalam 60 Cm harus dilapisi aspal + goni + aspal dan pada

sambungan pipa diberi dudukan dari beton untuk menghindari

lendutan bila terkena beban mekanik serta harus tahan terhadap

karat dan selanjutnya disekeliling pipa diberi pasir setebal 15 Cm

kemudian diurug dengan tanah dan dipadatkan.

5. Pipa air bersih yang keluar dari pompa distribusi menuju ke

masing-masing bangunan menggunakan jenis Gip. Medium putih,

sedangkan pada masing-masing bangunan instlasi menuju unit

fixture atau kran air menggunakan jenis PVC AW terpasang diatas

plafon dan di klem dengan kuat dan baik, sedangkan yang menuju

tangki atas, bangunan lainnya terpasang dibawah tanah dan diberi

pelindung terhadap tekanan mekanik dari permukaan tanah dan

pipa-pipa yang terpasang harus tahan terhadap dorongan atau

tekanan air bersih dari pompa. Khusus pipa menuju unit fuxture

terpasang didalam dinding dan tidak mengganggu pekerjaan

dinding dan keramik dinding.

6. Seluruh pipa air kotor menggunakan pipa PVC AW diameter 4 inch

yang terpasang dibawah lantai kamar mandi dan tidak

mengganggu pondasi bangunan serta mempunyai kemiringan 2 %

untuk menuju septictank.

7. Seluruh pipa air bekas menggunakan pipa PVC AW diameter 4

inch yang terpasang dibawah lantai kamar mandi dan tidak

mengganggu pondasi bangunan serta mempunyai kemiringan 1 %

untuk menuju saluran drainase terdekat.

8. Saluran pipa horizontal air hujan harus di klem pada penggantung

yang dapat diatur (adjustable) dengan jarak antar penggantung

tidak lebih dari 2 meter dan memiliki kemiringan 2 % untuk menuju

pipa vertikal (tegak) air hujan.

9. Saluran pipa tegak air hujan harus ditumpu dengan klem ke

dinding dengan jarak antar klem tidak lebih dari 3 meter dan

selanjutnya pipa dipasang dibawah teras sedalam 30 Cm atau bak

kontrol dari beton untuk menuju saluran drainase terdekat.

10. Peralatan plambing seperti kran dinding dan kran air leher angsa

harus dipasang dengan baik dan diberi isolasi anti bocor pada ulir

kran tersebut.

11. Seluruh WC dan Wastafel harus terpasang pipa tegak didalam

dinding (pipa Vent) menggunakan PVC AW diameter 1 dan 2 inch.

Page 71: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 159 -

12. Penyambungan pipa PVC AW diameter 4 inch menggunakan

cincin karet yang diberi perekat atau pelumas dan solvent cement

joint dan sebelum dilakukan penyambungan, bagian luar dan

dalam dan dibersikan dari kotoran.

13. Galian untuk pipa yang terpasang didalam tanah harus dibuat

dengan kedalaman 80 Cm dengan kemiringan yang sesuai air

buangan atau air kotor, dimana sekeliling pipa harus diberi pasir

dengan ketebalan 15 Cm.

14. Semua sambungan yang menghubungkan pipa dengan diameter

yang berbeda harus menggunakan redusing fttting, untuk belokan

dari jenis elbow long radius dan seluruh sambungan harus tahan

terhadap 1,5 kali tekanan kerja pipa yang digunakan.

15. Pelaksanaan pekerjaan pemipaan harus berdasarkan dan

memenuhi PPI tahun 1979.

b. Instalasi Pemadam Kebakaran

1. Mengurus perizinan pemakaian air bersih PDAM ke Dinas

Pemadam Kebakaran dan instansi pemerintah yang berwenang

memberikan izin pemakaian sistem hydrant di Daerah setempat

menjadi tanggung jawab pemborong.

2. Semua pipa menggunakan jenis GIP Schedule 40 harus diberi

pelindung cat menie dan khusus untuk pemasangan di dalam

tanah sedalam 60 Cm harus dilapisi aspal + goni + aspal dan pada

sambungan pipa diberi dudukan dari beton untuk menghindari

lendutan bila terkena beban mekanik serta harus tahan terhadap

karat dan selanjutnya disekeliling pipa diberi pasir setebal 15 Cm

kemudian diurug dengan tanah dan dipadatkan.

Pada penyambungan pipa dengan menggunakan flens perlu

dilengkapi dengan ring type gasket untuk menjamin kekuatan

sambungan dan terhadap kebocoran. Semua pipa baik yang

tampak atau yang ditanam diharuskan diberi lapisan pelindung cat

menie. Pipa yang ditanam ditanah diharuskan dilapisi lagi dengan

Bituminuos sheet 2 mm.

Untuk pipa yang tidak berada dalam tanah baik yang terikat

maupun tidak, harus diberi lapisan cat finish dengan warna

merah.

3. Sambungan pipa diameter 2 inch ke bawah harus menggunakan

ulir dan sambungan pipa diameter 2,5 inch ke atas harus di las.

4. Semua sambungan yang menghubungkan pipa dengan diameter

yang berbeda harus menggunakan redusing fttting, untuk belokan

dari jenis elbow long radius dan seluruh sambungan harus tahan

Page 72: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 160 -

terhadap 1,5 kali tekanan kerja pipa yang digunakan.

5. Instalasi pipa harus dilengkapi dengan penggantung pipa, support

dengan jarak tertentu dan memenuhi syarat, sebagaimana yang

ditunjukkan dalam gambar.

6. Kedalaman pipa yang ditanam didalam tanah harus diperhitungkan

terhadap jalur yang memotong jalan. Pipa yang memotong jalan

harus ditanam sampai suatu kedalaman minimal 1.20 m dari

permukaan jalan.

7. Sebelum pekerjaan dimulai Pemborong wajib menyerahkan daftar

dan brosur material/equipment yang akan dipasang.

8. Pemasangan untuk seluruh peralatan instalasi pemadam mengikuti

rekomendasi dari pabrik pembuatnya.

9. Untuk pemasangan pemadam api ringan harus didalam box panel

yang terbuat dari metal yang difinis anti karat dan pada sisi pintu

harus ada kaca yang mudah dipecahkan menjadi butiran-butiran

kaca, dimana diletakkan pada lokasi yang mudah terlihat dengan

ketinggian pemasangan 150 Cm dari lantai.

10. Pekerjaan listrik untuk instalasi hydrant antara lain :

a. Instalasi dari pompa dan kelengkapannya sampai panel pompa.

b. Instalasi dapat dibuat interconnect dengan system fire alarm.

Daya listrik yang disediakan harus menjamin tenaga listrik yang

dibutuhkan untuk menjalankan pompa setiap saat. Charger battery

harus selalu dalam keadaan stand-by agar pompa diesel setiap

saat dapat dijalankan.

11. Pompa dapat bekerja secara otomatis maupun manual dan dapat

dimatikan secara manual. Setiap minggu dilakukan pengujian

perlengkapan start otomatis pompa-pompa dijalanan selama

minimal 15 menit.

12. Pada panel-panel pompa kebakaran harus diberi tanda dengan

jelas yang bertuliskan "POMPA KEBAKARAN JANGAN

DIMATIKAN WAKTU KEBAKARAN".

13. Lampu peringatan bahwa ada aliran listrik dipasang dengan pompa

agar operator dapat dengan mudah melihat.

14. Pompa diesel harus dapat mencapai kapasitas penuh dalam waktu

15 detik sejak start. Dapat bekerja terus-menerus pada beban

penuh untuk waktu 6 jam. Tangki bahan bakar motor diesel harus

dibuat dari baja yang dilas, letak dipasang lebih tinggi dari pompa

bahan bakar. Volume bahan bakar didalam tanki harus cukup

tersedia untuk waktu bekerja selama 6 jam. Harus disediakan suku

cadang antara lain :

Page 73: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 161 -

• 2 (dua) set saringan bahan bakar.

• 1 (satu) set saringan minyak pelumas lengkap dengan seal.

• 2 (dua) set tali kipas (bila digunakan tali kipas).

• 1 (satu) set kopling lengkap, gasket-gasket dan slang-slang.

• 2 (dua) set pengabut bahan bakar.

15. Commisioning dan testing dari peralatan yang terpasang wajib

dilaksanakan untuk mengetahui bahwa pekerjaan pemasangan

peralatan / equipment adalah baik dan benar.

C. Pemasangan Pekerjaan Elektrikal

1. Instalasi Listrik

A. Kabel distribusi dari kWH-Meter PLN menuju panel utama harus diberi

pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan didinding maupun

diatas plafon atau ceiling. Kabel distribusi dari panel utama menuju sub

panel harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah terpasang

diatas plafon.

Kabel distribusi yang tertanam didalam tanah sedalam 80 Cm harus

dilindungi pasir setebal 10 Cm dan diberi tanda peringatan, untuk yang

lewat dibawah jalan raya harus diberi pipa pelindung dari Galvanized dan

kabel yang tertanam harus berjarak tidak kurang dari 30 Cm dari pipa air,

pipa gas dan lain-lain.

B. Panel utama, panel kapasitor dan sub distribusi panel listrik harus

terpasang berdiri diatas lantai yang telah diberi lubang (pit) sebagai jalur

penyambungan kabel, sedangkan sub-sub panel listrik dipasang inbow

pada dinding dengan ketinggian 180 cm dari lantai.

C. Seluruh instalasi penerangan dan stop kontak yang menggunakan jenis

kabel NYM/ NYA harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk

pemasangan diatas plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 2

meter serta diberi tanda peruntukannya.

D. Seluruh instalasi outlet untuk stop kontak, saklar, kabel-kabelnya harus

diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan di dalam

dinding bata maupun di dalam dinding partisi. Ketinggian pemasangan

stop kontak dan saklar tersebut harus setinggi 30 cm dan 150 cm dari

lantai dan sebelumnya harus dipasang box dari metal.

E. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan

PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau spring

connector atau terminal blok.

F. Pemasangan armatur lampu harus sudah lengkap didalamnya

komponen-komponen lampu seperti tube, ballast, kapasitor, stater dan

fitting serta pengkabelannya hak paten dari produksi jenis lampu yang

Page 74: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 162 -

akan digunakan begitu pula dengan pemasangan outlet telepon dan

outlet televisi.

G. Distribusi kabel pembumian untuk kelistrikan harus diberi pelindung pipa

PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian.

H. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 25 mm

harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel

pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk kelistrikan

ditanam sedalam 24 m sama halnya untuk pembumian instalasi

penangkal petir dan untuk elektronik ditanam sedalam 6 m yang posisi

titik penancapan ditengah-tengah bak kontrol.

I. Pelaksanan pekerjaan instalasi elektrikal harus berdasarkan dan

memenuhi PUIL 2000.

2. Instalasi Telepon

A. Kabel distribusi dari Terminal box PT.Telkom menuju terminal box utama

telepon harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan

didinding maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel distribusi dari terminal

box utama telepon menuju sub terminal box telepon harus diletakkan

pada rak kabel (besi siku) yang telah terpasang diatas plafon.

Kabel distribusi yang tertanam didalam tanah sedalam 60 Cm harus

dilindungi pasir setebal 10 Cm dan diberi tanda peringatan, untuk yang

lewat dibawah jalan raya harus diberi pipa pelindung dari Galvanized dan

kabel yang tertanam harus berjarak tidak kurang dari 30 Cm dari pipa air,

pipa gas dan lain-lain.

B. Terminal box telepon harus dipasang inbow pada dinding dengan

ketinggian 150 cm dari lantai.

C. Seluruh instalasi telepon yang menggunakan jenis kabel UTP CAT5

harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan diatas

plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 2 meter serta diberi tanda

peruntukannya.

D. Seluruh instalasi outlet telepon, kabel-kabelnya harus diberi pelindung

pipa PVC high impact untuk pemasangan di dalam dinding bata maupun

di dalam dinding partisi. Ketinggian pemasangan outlet telepon harus

setinggi 120 cm dari lantai dan sebelumnya harus dipasang box dari

metal untuk tempat outlet telepon.

E. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan

PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau spring

Page 75: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 163 -

connector atau terminal blok.

F. Distribusi kabel pembumian dari unit PABX harus diberi pelindung pipa

PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian.

G. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 20 mm harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk unit utama telepon ditanam sedalam 6 m yang posisi titik penancapan ditengah-tengah bak kontrol.

H. Pelaksanaan pekerjaan instalasi telepon harus berdasarkan dan memenuhi standar yang berlaku.

3. Instalasi Fire Alarm

A. Kabel distribusi dari Terminal box utama fire alarm menuju terminal box

fire alarm harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk

pemasangan didinding maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel

distribusi dari terminal box utama fire alarm menuju sub terminal box

harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah terpasang diatas

plafon.

Kabel distribusi yang tertanam didalam tanah sedalam 60 Cm harus

dilindungi pasir setebal 10 Cm dan diberi tanda peringatan, untuk yang

lewat dibawah jalan raya harus diberi pipa pelindung dari Galvanized dan

kabel yang tertanam harus berjarak tidak kurang dari 30 Cm dari pipa air,

pipa gas dan lain-lain.

B. Terminal box fire alarm harus dipasang inbow pada dinding dengan ketinggian 150 cm dari lantai.

C. Seluruh instalasi fire alarm yang menggunakan jenis MYMHY

D. Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan diatas plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 2 meter serta diberi tanda peruntukannya.

Page 76: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 164 -

E. Seluruh instalasi fire alarm, kabel-kabelnya harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan di dalam dinding bata maupun di dalam dinding partisi. Ketinggian pemasangan outlet televisi harus setinggi 120 cm dari lantai dan sebelumnya harus dipasang box dari metal untuk tempat outlet televisi.

F. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan PVC high impact yang menggunakan terminal blok dan penutup rangkaian harus diberi terminator.

G. Distribusi kabel pembumian dari unit MCFA harus diberi pelindung pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian.

H. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 20 mm harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk unit MCFA dan menara parabola sedalam 6 m yang posisi titik penancapan ditengah-tengah bak kontrol secara terpisah.

I. Pelaksanan pekerjaan instalasi fire alarm harus berdasarkan dan memenuhi standar yang berlaku.

4. Instalasi Tata Suara

A. Kabel distribusi dari Terminal box utama tata suara menuju terminal box

tata suara harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk

pemasangan didinding maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel

distribusi dari terminal box utama telepon menuju sub terminal box

telepon harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah terpasang

diatas plafon.

Kabel distribusi yang tertanam didalam tanah sedalam 60 Cm harus

dilindungi pasir setebal 10 Cm dan diberi tanda peringatan, untuk yang

lewat dibawah jalan raya harus diberi pipa pelindung dari Galvanized dan

kabel yang tertanam harus berjarak tidak kurang dari 30 Cm dari pipa air,

pipa gas dan lain-lain.

B. Terminal box tata suara harus dipasang inbow pada dinding dengan ketinggian 150 cm dari lantai.

C. Seluruh instalasi tata suara yang menggunakan jenis MYMHY dan atau Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan diatas plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 2 meter serta diberi tanda peruntukannya.

Page 77: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 165 -

D. Seluruh instalasi speaker, kabel-kabelnya harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan di plafon dan di dinding bata. Ketinggian pemasangan speaker type dinding harus setinggi 250 cm dari lantai dan ketinggian untuk volume control atau attenuator harus setinggi 150 cm.

E. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau spring connector atau terminal blok.

F. Distribusi kabel pembumian dari unit tata suara harus diberi pelindung pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian Elektronik.

G. Pelaksanaan pekerjaan instalasi telepon harus berdasarkan dan memenuhi standar yang berlaku.

5. Instalasi Security System Dan CCTV

A. Kabel instalasi dari peralatan utama security system dan CCTV menuju

peralatan sensor security dan kamera CCTV harus diberi pelindung pipa

PVC high impact untuk pemasangan didinding maupun diatas plafon

atau ceiling. Kabel instalasi tersebut harus diletakkan pada rak kabel

(besi siku) yang telah terpasang diatas plafon.

B. Seluruh instalasi menggunakan jenis NYMHY untuk power dan

Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) untuk control serta coaxial

cable C7/2V (RG-11) untuk sinyal video harus diberi pelindung pipa PVC

high impact untuk pemasangan diatas plafon diberi klem dengan jarak

tidak lebih dari 1,5 meter serta diberi tanda peruntukannya.

C. Seluruh instalasi sensor contact, indikator lampu, kamera kabel-kabelnya

harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan di

plafon dan di dinding bata. Ketinggian pemasangan kamera type ceiling

harus bebas berputar dan peletakan sensor contact harus tersembunyi

(hanya diketahui oleh pemilik saja).

D. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan

PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau spring

connector atau terminal blok dan tap off untuk sinyal video.

E. Distribusi kabel pembumian dari unit utama ini harus diberi pelindung

pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian.

F. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 16 mm

harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel

pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk unit utama

Page 78: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 166 -

ini sedalam 3 m yang posisi titik penancapan ditengah-tengah bak

kontrol secara terpisah.

G. Pelaksanan pekerjaan instalasi harus berdasarkan dan memenuhi

standar yang berlaku.

6. Instalasi Master Antenna Television (MATV)

A. Kabel instalasi dari peralatan utama MATV menuju unit connector dan

outlet television harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk

pemasangan didinding maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel instalasi

tersebut harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah terpasang

diatas plafon.

B. Seluruh instalasi menggunakan jenis coaxial cable C7/2V (RG-11) harus

diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan diatas plafon

diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 1,5 meter serta diberi tanda

peruntukannya.

C. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan

PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau connector

atau spliter dan tap off.

D. Distribusi kabel pembumian dari unit utama ini harus diberi pelindung

pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian.

E. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 16 mm

harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel

pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk unit utama

ini sedalam 3 m yang posisi titik penancapan ditengah-tengah bak

kontrol secara terpisah.

F. Pelaksanan pekerjaan instalasi MATV harus berdasarkan dan memenuhi

standar yang berlaku.

7. Pengetesan Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal Dan Plumbing

A. Sebelum pengujian atau pengetesan, seluruh instalasi plambing supaya

dibilas terlebih dahulu dari semua endapan, kotoran atau sisa-sisa

pengerjaan pemipaan. Pembilasan dilakukan dengan menekan pipa-pipa

dengan air secukupnya dan dibuang, demikian diulangi sampai didapat

hasil buangan pembilasan bebas dari kotoran yang mungkin ada didalam

pipa air bersih tersebut.

B. Setelah pembilasan dilakukan pengujian atau pengetesan secara water

pressure, yaitu menekan seluruh instalasi pemipaan dengan air yang

mempunyai tekanan sebesar 1,5 s/d 2 kali tekanan kerja. Tekanan yang

terjadi dipertahankan selama 24 jam, apabila jarum manometer

menunjukkan angka yang konstan atau tetap berarti hasil pemasangan

Page 79: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 167 -

instalasi pemipaan dinyatakan baik.

C. Pengujian atau pengetesan dilakukan 2 (dua) tahap, yaitu :

a) Sebelum penyambungan dengan sanitair (dengan tekanan testing)

b) Setelah penyambungan dengan sanitair (pengecekan fungsi)

D. Seluruh instalasi plambing harus dibuktikan dengan water test, antara lain

:

a) Kran air : 3 mka (meter kolom air).

b) Shower : 7 mka (meter kolom air).

c) Urinal Flush valve : 4 mka.

d) Water Closet Flush Balve : 10 mka.

E. Setelah selesai pemasangan instalasi pipa seluruh sistem distribusi air

untuk pemadam kebakaran harus diuji dengan tekanan air sebesar 1,5

s/d 2 (dua) kali tekanan kerjanya (working pressure) dan dibiarkan dalam

kondisi ini selama paling kurang 12 (dua belas) jam tanpa mengalami

kebocoran dalam hal ini tekanan kerjanya adalah 25 kg/cm² dan apabila

sesuatu bagian dari instalasi akan tertutup oleh konstruksi bangunan lain

(ceiling) maka bagian dari instalasi tersebut harus diuji dengan cara yang

sama seperti diatas setelah ditutup dengan kontruksi bangunan tersebut

(ceiling).

a) Hydrant Pump

Sistem kerja : automatic, manual., terdiri dari 3 buah pompa :

• Fungsi jockey pump.

Untuk menstabilkan tekanan air didalam instalasi pipa, akibat

perubahan suhu udara atau keadaan lain.

• Fungsi electric pump.

Pompa utama, untuk mengatasi kebakaran, sumber daya dari PLN.

• Pompa-pompa secara otomatis tidak bekerja apabila air didalam

reservoir dalam keadaan minimal (kosong).

b) Test Prosedure

• Sebelum perlengkapan hydrant dicoba, maka terlebih dahulu pipa

instalasi hydrant ditest dulu mengenai kebocorannya.

Dengan sistem mengisi air ke instalasi dengan pompa (motor

pompa atau pompa tangan). Sampai tekanan yang diharuskan

minimal 25 kg/cm² dan tidak ada penurunan selama 12 jam.

• Pengecekan pompa.

- Diperiksa koupling dan poros pompa dengan electro motor,

dalam keadaan satu garis atau tidak.

- Kedudukan pompa pada engine mounting / base harus water pass

dan baut-bautnya harus terpasang kuat.

- Oli sebagai bahan pelumas untuk pompa harus telah terisi.

Page 80: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 168 -

- Secara mekanik impeller (baling-baling) pompa harus dapat

diputar dengan ringan dengan tangan.

- Power yang masuk ke terminal pompa dari panel pompa dicheck.

- Setelah itu pompa dialirkan tegangan dan dilihat putaran baling-

baling dari pompa. Arah putaran harus clock wise (searah jarum

jam).

- Pengecekan RPM, pompa dijalanan semua kran-kran ditutup.

- Kran-kran dibuka perlahan-lahan dan dicheck ampernya dan

amper akan naik sampai titik maksimal (full capasity sesuai besar

kilo watt daripada electro motor).

- Sudah diketahui besar arus listrik (amper), pengecekan pompa

pada pressure gauge pada masing-masing pompa dan di

hydrofor.

• Jockey Pump, Posisi kran dibuka air dibuang, maka secara otomatis

tekanan air akan berkurang, dan jockey pump bekerja, dan pada

tekanan tertentu pompa akan berhenti.

• Electric pump Posisi kran pada hydrant dibuka, tekanan drop,

electric pump akan bekerja.

F. Seluruh sistem instalasi AC harus dilakukan pengetesan (test) balancing

dan adjusting, sehingga persyaratan-persyaratan pengkondisian udara

yang telah ditentukan dapat dicapai. Dan instalasi power listrik untuk unit

AC maupun exhaust fan harus ditest ketahanan isolasi kabel dengan

pengukuran diatas 1000 Mohm.

G. Pengujian temperatur ruangan yang dikondisikan harus ditentukan secara

kontinue minimal selama 2 x 24 Jam.

H. Pengetesan ketahanan isolasi kabel seluruh instalasi kelistrikan harus

diatas 1000 MOhm, sedangkan untuk instalasi elektronik harus sebesar

750 MOhm – 1000 Mohm.

I. Pengetesan tahanan pembumian untuk kelistrikan dan penangkal petir

harus lebih kecil dari 2 Ohm dan begitu pula untuk instalasi elektronik.

J. Menyerahkan berita acara hasil test, surat pernyataan jaminan instalasi

mekanikal dan elektrikal, surat kwitansi penyambungan daya listrik PLN,

line telepon PT.Telkom, air PDAM dan penggunaan air tanah sumur

dalam.

VII. OUTLINE SPECK PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN

PLUMBING

Page 81: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 169 -

1. Pekerjaan Mekanikal Dan Plumbing

A. Instalasi Plumbing – (Produk / Merek harus Setara)

1. Pengolahan limbah air kotor : Bio-Master, Bio-Primatec.

2. Pompa air bersih : Grundfos, Landini, Matra, Bombas Ideal,

E.Qual.

3. Pompa sumur dalam (Deep Well) : Grundfos, Landini, Lowara-ITT.

4. Pompa sumur dangkal (Jet Pump) : Grundfos, Sanyo.

5. Pompa terendam : Grundfos, Landini, Lowara-ITT, Pumpex.

6. Pipa utama di ruang pompa : PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI, Spindo.

7. Pipa Plumbing : Rucika, Pralon, Wavin, Super Intilon,

Super Swallow.

8. Peralatan pengaturan air bersih (10 bar) : Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

9. Peredam getaran pompa : Proco TM, Tozen, Armflex.

10. Pressure Tank air bersih : Varem, Vitallium.

11. Filterisasi : Southern Chemicals, Yamaha, Filter

Ruhaak.

B. Instalasi Pemadam Kebakaran – (Produk / Merek harus Setara)

1. Pompa pemadam ;

a. NFPA 20 Listen : Fairbanks Morse, Patterson, SPP, ITT A-C Pump

.

b. NFPA 20 Non- Listen : Fairbanks Morse, Patterson, SPP, ITT A-C

Pump.

2. Pipa air pemadam kebakaran : PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI, Spindo.

3. Peralatan pengaturan air (16 bar) : Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

4. Peredam getaran pompa : Proco TM, Tozen, Armflex.

5. Pressure Tank air : Varem, Vitallium.

6. Alat instalasi pemadam : Zeki, Perruno.

7. Pemadam api ringan (PAR) : Yamato, Appindo, Chuub.

2. Pekerjaan Elektrikal

A. Instalasi Listrik (Arus Kuat) – (Produk / Merek harus Setara)

1. Panel Tegangan Menengah : Unindo, MG, AEG.

2. Transformator (Trafo) : Unindo, Trafindo.

3. Kabel 20 kVolt : Supreme, Jembo Cable, Kabelindo,

Kabelmetal, Voksel.

4. Panel tegangan rendah : Simetri, OniPanel, JapaPanel, Hager,

Hansel.

5. Kabel 1 kVolt : Supreme, Jembo Cable, Kabelindo,

Kabelmetal, Voksel.

Page 82: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 170 -

6. Rak kabel : OniRack, Metosu, Nobi.

7. Komponen Panel TR : Terasaki, Merlin Gerin, AEG, ABB.

8. Relay Pengaman : Merlin Gerin, AEG, Omron.

9. Lightning arrester : OBO B., Phonic Contec, MG.

10. Unit Instrument : Schlumberge, AEG, Crompton, Fuji Electric, Circutor,

unibell.

11. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.

12. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.

13. Unit saklar & stop kontak : MK, Legrand.

14. Armatur lampu : OniLight, Metosu, Phillips.

15. Unit alat lampu : Phillips, Atco, BJB.

16. Kapasitor bank : Nokian, Merlin Gerin.

17. Kabel kontrol : BICC Brand-Rex, Avaya.

B. Instalasi Telepon (Arus Lemah) – (Produk / Merek harus Setara)

1. Peralatan utama (PABX) : Toshiba, Fujisu, Siemens, Panasonic.

2. Kabel instalasi telepon : BICC Brand-Rex, Avaya.

3. Outlet telepon : BICC Brand-Rex, MK, Legrand.

4. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec, MG.

5. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.

6. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.

7. Terminal box : Hager, Hansel.

C. Instalasi Fire Alarm (Arus Lemah) – (Produk / Merek harus Setara)

1. Peralatan utama (MCFA) : National, Nittan, Nohmi.

2. Unit pendeteksi & indicator : National, Nittan, Nohmi.

3. Kabel instalasi fire alarm : BICC Brand-Rex, Avaya.

4. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec, MG.

5. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.

6. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.

7. Terminal box : Hager, Hansel.

D. Instalasi Tata Suara (Arus Lemah) – (Produk / Merek harus Setara)

1. Peralatan utama : TOA, Egi, National, Phillips.

2. Unit speaker & volume control : TOA, Egi, National, Phillips.

3. Kabel instalasi tata suara : BICC Brand-Rex, Avaya.

4. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec, MG.

5. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.

6. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.

7. Terminal box : Hager, Hansel.

E. Instalasi MATV (Arus Lemah) – (Produk / Merek harus Setara)

Page 83: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 171 -

1. Peralatan utama (MATV) : Fagor, Ikusi.

2. Unit penyambungan (Tap-off) : Fagor, Ikusi.

3. Outlet television : BICC Brand-Rex, MK, Legrand.

4. Kabel instalasi television : BICC Brand-Rex, Avaya, Yuri.

5. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec, MG.

6. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.

7. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.

8. Terminal box : Hager, Hansel.

F. Instalasi Security System & CCTV (Arus Lemah) – (Produk / Merek

harus Setara)

1. Peralatan utama security system : C&K System.

2. Peralatan utama CCTV system : C&K System, Sanyo, Sony.

3. Unit peralatan security system : C&K System.

4. Unit peralatan CCTV system : C&K System, Sanyo, Sony.

5. Kabel instalasi kontrol & video : BICC Brand-Rex, Avaya, Yuri.

6. Kabel instalasi power : Supreme, Jembo Cable, Kabelindo, Kabelmetal,

Voksel.

7. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec,

MG.

8. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.

9. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.

10. Terminal box : Hager, Hansel.

G. Pekerjaan Instalasi Diesel Generator Set – (Produk / Merek harus

Setara)

1. Mesin Diesel / Engine : Caterpillar, MWM-Denztm Cummins,

Komatsu.

2. Alternator / Generator : Leroy Somer, Stanford, AVK.

3. Panel Genset / AMF : Sama item 7.2.A.4 diatas atau

disesuaikan merek unit Genset.

4. Komponen Panel : Sama item 7.2.A.7 s/d A.10 diatas atau

disesuaikan merek unit Genset.

5. Relay Pengaman : Sama item 7.2.A.8 diatas atau

disesuaikan merek unit Genset.

6. Tanki BBM / Oli : Lokal.

7. Pipa Instalasi BBM / Oli : PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI, Spindo.

8. Pompa BBM / Oli Electric : AEG, Teco.

9. Pompa BBM / Oli Manual : Lokal.

10. Peredam suara : Keumkang atau disesuaikan merek unit

Genset.

Page 84: Spekteknis III

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan

“SMK Negeri 1 Balikpapan “

- 172 -

11. Kabel 1 kVolt : Supreme, Jembo Cable, Kabelindo,

Kabelmetal, Voksel.

12. Rak kabel : OniRack, Metosu, Nobi.

H. Pekerjaan Instalasi Penyalur Petir – (Produk / Merek harus Setara)

1. Air terminal system elektrostatis : Prevectron, Ese Tech. Apollo, Zeus,

Kurn.

2. Kabel 1 kVolt : Supreme, Jembo Cable,

Kabelindo, Kabelmetal, Voksel.

3. Lightning counter : Prevectron, OBO Bettermann, Phonic Contec.

4. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.

5. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.