speksifikasi teknis irigasi gumbala
DESCRIPTION
SPEK IRIGASI GUMBALATRANSCRIPT
SPEKSIFIKASI TEKNIS
ALFIKHAERA DINAR
WIRDAH NENGSIH
APRIYANTO B
AHMAD
MUHADI
A R G UNAWA N
JARINGAN IRIGASI PANCOR MANIS
Apa itu Irigasi? Apa itu Jaringan Irigasi?Apa itu daerah Irigasi?
1 IRIGASI 2 JARINGAN IRIGASI3 DAERAH IRIGASI
adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian.
adalah saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk penyediaan, pembagian,pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi
adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi
MANFAAT IRIGASI
1.Mengatasi kekurangan pangan/bahaya kelaparan2.Meningkatkan produksi dan hasil jual tanaman 3.Peningkatan kesejahteraan masyarakat4.Pembangkit tenaga listrik5.Transportasi air6.Efek terhadap kesehatan7. Supply air baku8.Peningkatan komunikasi dan transportasi
PETAK IRIGASI• Petak irigasi terbagi dalam empat kategori :• Petak Primer• Petak Sekunder• Petak Tersier• Petak kuarter
Salu
ran
Sek
unde
r
Bangunan bagi dengan pintu sadapBangunan sadap
bendung
Intake In take
Saluran Primer
Saluran tersier
Saluran pembuang
PETAK IRIGASI : PETAK PRIMER
• Petak Primer• Petak primer dilayani oleh satu saluran primer yang mengambil airnya langsung dari sumber air, biasanya sungai. berupa bendung, bendungan, rumah pompa, dll.• Petak primer terdiri dari beberapa petak sekunder yang mengambil air langsung dari saluran primer• Bila satu bendung terdapat dua pintu (intake) kiri dan kanan, maka terdapat dua petak primer.• Saluran primer diusahakan sejajar dengan kontur atau garis tinggi.
PETAK IRIGASI : PETAK SEKUNDER• Petak Sekunder• Biasanya petak sekunder menerima air dari
bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau sekunder.
• Petak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanya dilayani oleh satu saluran sekunder
• Batas-batas petak sekunder pada umumnya berupa tanda-tanda topografi yang jelas, misal saluran pembuang. • Luas petak sekunder bisa berbeda beda
tergantung pada situasi daerah.
PETAK IRIGASI : PETAK TERSIER• Petak Tersier• Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada bangunan sadap (off take) tersier.• Petak tersier harus terletak langsung berbatasan langsung dengan saluran sekunder atau saluran primer, kecuali apabila petak-petas tersier tidak secara langsung terletak disepanjang jaringan saluran irigasi utama.• Petak tersier mempunyai batas-batas yang jelas misalnya : parit, jalan, batas desa dan sesar medan.• Ukuran optimum suatu petak tersier adalah antara 50 - 100 ha. Ukurannya dapat ditambah sampai maksimum 150 ha jika keadaan topografi memaksa demikian.
PETAK IRIGASI : PETAK KUARTER• Petak Kuarter• Ukuran optimum suatu petak kuarter adalah 8 - 15 ha. • Lebar petak akan bergantung pada cara pembagian air, yakni apakah air dibagi dari satu sisi atau kedua sisi saluran kuarter.•Di daerah-daerah datar atau bergelombang, petak kuarter dapat membagi air ke dua sisi. Dalam hal ini lebar maksimum petak akan dibatasi sampai 400 m (2 x 200 m). • Pada tanah terjal, dimana saluran kuarter mengalirkan air ke satu sisi saja, lebar maksimum diambil 300 m. Panjang maksimum petak ditentukan oleh panjang saluran kuarter yang diisinkan (500 m).
1. Bangunan Bendung2. Bangunan pengambilan (Intake)3. Kantong Lumpur4. Saluran primer, sekunder, tersier5. Saluran pembuang primer6. Bangunan bagi, sadap7. Bangunan pengukur dan pengatur8. Bangunan pembilas/ penguras9. Talang10.Gorong-gorong11.Talud
Bagian bangunan Irigasi :
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Bendung• Bendung (weir) dipakai untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Bangunan pengambil (intake)
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Kantong Lumpur
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Saluran Primer
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Saluran Sekunder
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Saluran Tersier
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Saluran pembuang primer
• mengalirkan air lebih dari saluran pembuang sekunder ke luar daerah irigasi. Pembuang primer sering berupa saluran pembuang alamiah yang mengalirkan kelebihan air tsb ke sungai, anak sungai, atau ke laut
Salu
ran
Sek
unde
r
Bangunan bagi dengan pintu sadapBangunan sadap
bendung
Intake In take
Saluran Primer
Saluran tersier
Saluran pembuang
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Bangunan Bagi
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Bangunan Sadap• Bangunan sadap berfungsi membagi air dari saluran
sekunder atau saluran primer ke saluran tersier
Pintu Sadap
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Bangunan Pengukur
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Bangunan Pengatur
Bangunan pembilas/ penguras
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Talang berfungsi untuk mengalirkan air
diatasnya melintasi lembah, saluran pembuang, sungai, jalan atau rel kerata api dsb.
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Gorong-gorong berfungsi untuk membawa aliran
air melewati bawwah jalan air lainnya (biasanya saluran), bawah tanah, atau jalan kereta api.
• Siphon berfungsi sebagai bangunan yang membawa air melewati bawah saluran lain
• Talud berfungsi sebagai dinding penahan tanah agar tidak terjadi longsoran.
CONTENTS
• UMUM• PEKERJAAN PERSIAPAN
• PEKERJAAN LINING SALURAN• PEKERJAAN BANGUNAN PELIMPAH
• PENUTUP
PEKERJAAN PERSIAPAN
3BD4
1. 1 Mobilisasi dan Demobilisasi.Mobilisasi Peralatan dan personil dilaksanakan segera setelah
menerima SPMK, sesuai dengan jadwal mobilisasi peralatan yang telah disetujui oleh Direksi. Peralatan yang akan dimobilisasi dan didemobilisasi antara lain : Excavator, Bulldozer, Vibator Roller, Motor Grader, Dump Truck, Truck Tangki Air, Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Stamper, Pompa Air, Genset dan lain - lain.
1.2 Mutual Check (MC 0 – MC 100).
Sebelum memulai pekerjaan, maka terlebih dahulu dilakukan Survey awal (MC-
0 %) dengan titik referensi Bench Mark yang ditetapkan oleh Proyek.
1.3 Dokumentasi (MC 0 % - MC 100 %)
Sebelum memulai pekerjaan, terlebih dahulu dilakukan pengambilan gambar
(foto dokumentasi)
1.4 Dewatering
Pembuangan air pada lokasi struktur yang akan dikerjakan sebelumnya harus
mendapat persetujuan Direksi.
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN PENGUKURAN DAN BOUPLANK
PEMASANGAN PAPAN NAMA PROYEK
3BD4
PEKERJAAN PENGUKURAN DAN BOUWPLANK• Pengukuran dilakukan untuk mengetahui
ketinggian dan keadaan tofografi daerah pekerjaan secara memanjang dan secara melintang sebelum pekerjaan dimulai yang disebut MC 0%. Setelah pengukuran dilaksanakan maka akan dihasilkan gambar yang akan dilengkapi dengan rencana letak bangunan dan sebagai acuan pekerjaan di lapangan.
Cara Pelaksanaan Pengukuran• Kami selaku penyedia mempersiapkan peralatan ukur (waterpass dan
theodolite), pekerja atau juru ukur, patok – patok serta peralatan lainnya yang diperlukan untuk pengukuran. Kami juga menggunakan alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi untuk pengukuran
• b) Pekerjaan ini kami mulai dengan memasang patok yang terbuat dari balok kayu 4/6 dengan jarak yang telah ditentukan
• c) Patok – patok yang telah terpasang tidak boleh goyang dan berpindah tempat karena telah memiliki elevasi yang didasarkan pada BM sekitar setelah dilakukan pengukuran.
• d) Setelah data pengukuran kami peroleh dan diolah maka akan dihasilkan gambar kerja (working drawing) sebagai panduan pekerjaan di lapangan yang harus disetujui dahulu oleh direksi
• e) Setelah pekerjaan lapangan selesai makan diadakan pengecekan dan pengukuran ulang di lokasi pekerjaan (MC 100%) untuk membuat gambar purna laksana (asbuilt drawing) sebagai tanda pekerjaan selesai.
Alat yang digunakan
Cara Pelaksanaan Bowplank
• 1. Bowplank adalah papan-papan yang dipasang disekitar lokasi pekerjaan
• 2. Kayu yang digunakan adalah kayu 5/7 x 4m dan kayu papan 3/20
• 3. Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku pada beberapa tempat untuk menarik benang-benang as
• 4. Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak elemen bangunan.
• 5. Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan untuk jalan pekerja
Pemasangan Papan Nama ProyekPapan nama proyek dipasang di lokasi yang mudah dilihat masyarakat umum. Tiang papan nama proyek ditanam ke dalam tanah dengan perkuatan pondasi umpak dari beton. Tiang dibuat dengan kayu yang kuat, sehingga tidak mudah roboh terkena cuaca luar.
PEKERJAAN LINING SALURAN
PEKERJAAN GALIANPEKERJAAN BATU KALI 1:4
PEKERJAAN PLESTERAN
PEKERJAAN SIARPEKERJAAN TIMBUNAN
TANAH3BD4
PEKERJAAN GALIAN• Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini
terdiri dari, pekerjaan galian tanah, pekerjaan Pasangan Batu Kali 1Pc : 4Psr, Plesteran 1Pc : 3Psr tebal 15 mm, Siaran 1Pc : 2Psr dan Pekerjaan Timbunan Tanah.
Cara pelaksanaan Galian• a) Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih
dahulu di lokasi pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut tanah dan P3K.
• b) Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan mempertimbangkan keadaan tanah yang ada.
• c) Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang selanjutnya diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari gambar.
• d) Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar harus diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
• e) Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta dorong/pick up ke tempat pembuangan sementara yang telah disetejui oleh direksi.
• f) Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk dari direksi.
• g) Galian kami kerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah di bawah tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam, maka kami akan mengurug kembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur tanah tidak longsor.
PEKERJAAN GALIAN
PEKERJAAN BATU KALI• a) Pekerjaan ini kami laksanakan dengan menggunakan
tenaga kerja serta peralatan manual yang biasa digunakan.• b) Campuran yang dipersyaratkan adalah 1Pc : 3Psr• c) Kedua bahan tersebut diaduk dan diberi campuran air
secukupnya dan diletakkan antara sisi – sisi batu kali yang satu dengan yang lainnya yang merupakan sebagai perekat batu sehingga batu – batu tersebut terikat monolit satu dan lainnya menjadi kokoh yang bentuk tampangnya sesuai dengan gambar rencana.
• d) Batu kali yang kami gunakan akan dibersihkan terlebih dahulu dengan disiram air agar betul - betul bersih dari segala kotoran lumpur, dengan diameter batu yang digunakan berkisar antara diameter 25 s/d 40 cm.
PEKERJAAN PEMASANGAN BATU KALI
PEKERJAAN PEMASANGAN BATU KALI
PEKERJAAN PLESTERAN• a) Material dan alat disiapkan di lokasi pekerjaan.• b) Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari
semua kotoran, air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.• c) Pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir• d) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlbih dahulu kemudian
semen dengan perbandingan di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah terasa sudah tercampur baru diberi air bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang / campuran semen, pasir dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
Next,• e) Spesi di bawa ke tempat pasang plesteran di mana tukang batu dan
pekerja sudah siap ditempat.• f) Sebelum plesteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang
akan diplester dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatklan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.
• g) Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan1.5 cm dan dihaluskan dengan air semen atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
• h) Untuk menghindari retak – retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai karena pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama 7 (tujuh) hari berturut – turut atau sesuai dengan petunjuk dari direksi.
• i) Plesteran dibentuk sesuai denga gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan dan dirapikan sehingga terlihat bagus.
• j) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
PEKERJAAN SIAR• a) Material semen PC, pasir pasangan, dan air harus on site di lokasi yang
akan dikerjakan• b) Untuk siaran plesteran batu, perbandingan campuran antara semen dan
pasir yaitu 1 : 2• c) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlebih dahulu kemudian
semen dengan perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah dirasa sudah tercampur baru kemudian diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan spesi dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang/campuran semen, pasir dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
• d) Spesi kemudian dibawa ke tempat siaran dimana tukang batu dan pekerja sudah siap di tempat.
• e) Sebelum spesi dipasang terlebih dahulu semua bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek. Apabila bidang yang dikorek terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi dengan menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.
• f) Siaran dibentuk sesuai lekukan sambungan dan dirapikan sehingga terlihat indah.
• g) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
PEKERJAAN TIMBUNAN KEMBALI• Pekerjaan timbunan tanah dalam pekerjaan ini bisa berupa dari hasil
galian tanah ataupun bisa berasal dari borrow area (timbunan tanah dari luar) tentunya dengan persetujuan dari direksi.
Cara pelaksanaan• a) Alat yang kami gunakan adalah keranjang, cangkul dan
timbris.• b) Permukaan yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu
dari semua bahan yang dapat mengganggu pemadatan timbunan (semak, akar pohon, tanah lumpur).
• c) Timbunan tanah kami hampar lapis demi lapis, 1 (satu) lapisan timbunan maksimal 20 cm (atau sesuai dengan petunjuk direksi) kemudian dipadatkan dengan alat pemadat selanjutnya tiap lapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian yang diinginkan.
• d) Kelembapan tanah timbunan tetap kami jaga jangan sampai terlalu banyak air atau kering sehingga dalam proses pemadatan tidak maksimal.
NEXT• e) Pekerja mengangkut tanah dari lokasi penimbunan sementara
ke lokasi yang akan ditimbun.• f) Pekerja menghampar di lokasi pekerjaan dengan memperhatikan
kemiringan yang dibuat.• g) Pekerjaan memadatkan tanah dengan alat pemadat stamper
dinamic.• h) Bila dalam proses penimbunan terjadi hujan deras, makan tanah
timbunan ditutup dengan terpal sehingga tidak terjadi longsor. Bila tanah timbunan terlalu kering maka dalam proses pemadatan tanah disemprotkan air.
• i) Timbunan pada samping pasangan, dikerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak pasangan begitu juga pada waktu pemadatan.
PEKERJAAN BANGUNAN PELIMPAH
PEKERJAAN GALIANPEKERJAAN BATU KALI 1:4
PEKERJAAN PLESTERAN
PEKERJAAN SIARPEKERJAAN TIMBUNAN TANAH
PEKERJAAN BETON BERTULANG K-200
3BD4
PEKERJAAN GALIANPekerjaan ini terdiri dari, pekerjaan galian tanah, pekerjaan Pasangan Batu Kali 1Pc : 4Psr, Plesteran 1Pc : 3Psr tebal 15 mm, Siaran 1Pc : 2Psr, Pekerjaan Timbunan Tanah dan Pekerjaan Beton.Dalam pekerjaan galian tanah kami menggunakan tenaga manusia untuk melakukan penggalian.
Cara pelaksanaan galian• a) Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih
dahulu di lokasi pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut tanah dan P3K.
• b) Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan mempertimbangkan keadaan tanah yang ada.
• c) Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang selanjutnya diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari gambar.
• d) Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar harus diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
• e) Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta dorong/pick up ke tempat pembuangan sementara yang telah disetejui oleh direksi.
• f) Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk dari direksi.
• g) Galian kami kerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah di bawah tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam, maka kami akan mengurug kembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur tanah tidak longsor.
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI• 4.2. Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Ps• Pekerjaan pasangan batu adalah pekerjaan pasangan batu kali/gunung
dengan menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar
Cara pelaksanaan• a) Pekerjaan ini kami laksanakan dengan menggunakan tenaga kerja
serta peralatan manual yang biasa digunakan.• b) Campuran yang dipersyaratkan adalah 1Pc : 3Psr• c) Kedua bahan tersebut diaduk dan diberi campuran air secukupnya
dan diletakkan antara sisi – sisi batu kali yang satu dengan yang lainnya yang merupakan sebagai perekat batu sehingga batu – batu tersebut terikat monolit satu dan lainnya menjadi kokoh yang bentuk tampangnya sesuai dengan gambar rencana.
• d) Batu kali yang kami gunakan akan dibersihkan terlebih dahulu denga disiram air agar betul - betul bersih dari segala kotoran lumpur, dengan diameter batu yang digunakan berkisar antara diameter 25 s/d 40 cm.
PEKERJAAN PLESTERANCara Pelaksanaan• a) Material dan alat disiapkan di lokasi pekerjaan.• b) Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari
semua kotoran, air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.• c) Pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir• d) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlbih dahulu kemudian semen
dengan perbandingan di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah terasa sudah tercampur baru diberi air bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang / campuran semen, pasir dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
• e) Spesi di bawa ke tempat pasang plesteran di mana tukang batu dan pekerja sudah siap ditempat.
• f) Sebelum pelsteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatklan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.
• g) Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan 1.5 cm dan dihaluskan dengan air semen atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
• Untuk menghindari retak – retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai karena pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama 7 (tujuh) hari berturut – turut atau sesuai dengan petunjuk dari direksi.
• i) Plesteran dibentuk sesuai denga gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan dan dirapikan sehingga terlihat bagus.
• j) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
PEKERJAAN SIAR• a) Material semen PC, pasir pasangan, dan air harus on site di lokasi yang
akan dikerjakan• b) Untuk siaran plesteran batu, perbandingan campuran antara semen dan
pasir yaitu 1 : 2• c) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlebih dahulu kemudian
semen dengan perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah dirasa sudah tercampur baru kemudian diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan spesi dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang/campuran semen, pasir dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
• d) Spesi kemudian dibawa ke tempat siaran dimana tukang batu dan pekerja sudah siap di tempat.
• e) Sebelum spesi dipasang terlebih dahulu semua bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek. Apabila bidang yang dikorek terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi dengan menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.
• f) Siaran dibentuk sesuai lekukan sambungan dan dirapikan sehingga terlihat indah.
• g) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
PEKERJAAN TIMBUNAN KEMBALI• Pekerjaan timbunan tanah dalam pekerjaan ini bisa berupa dari hasil
galian tanah ataupun bisa berasal dari borrow area (timbunan tanah dari luar) tentunya dengan persetujuan dari direksi.
Cara pelaksanaan• a) Alat yang kami gunakan adalah keranjang, cangkul dan
timbris.• b) Permukaan yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu
dari semua bahan yang dapat mengganggu pemadatan timbunan (semak, akar pohon, tanah lumpur).
• c) Timbunan tanah kami hampar lapis demi lapis, 1 (satu) lapisan timbunan maksimal 20 cm (atau sesuai dengan petunjuk direksi) kemudian dipadatkan dengan alat pemadat selanjutnya tiap lapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian yang diinginkan.
• d) Kelembapan tanah timbunan tetap kami jaga jangan sampai terlalu banyak air atau kering sehingga dalam proses pemadatan tidak maksimal.
NEXT• e) Pekerja mengangkut tanah dari lokasi penimbunan sementara
ke lokasi yang akan ditimbun.• f) Pekerja menghampar di lokasi pekerjaan dengan memperhatikan
kemiringan yang dibuat.• g) Pekerjaan memadatkan tanah dengan alat pemadat stamper
dinamic.• h) Bila dalam proses penimbunan terjadi hujan deras, makan tanah
timbunan ditutup dengan terpal sehingga tidak terjadi longsor. Bila tanah timbunan terlalu kering maka dalam proses pemadatan tanah disemprotkan air.
• i) Timbunan pada samping pasangan, dikerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak pasangan begitu juga pada waktu pemadatan.
PEKERJAAN BETON BERTULANG K 200• PERSYARATAN MATERIAL• Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun
1972 dan memenuhi S-400 menurut Standart Cement Portlandia yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran. Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 15 lapis. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
• PERSYARATAN MATERIAL• b) Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan
keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syaratsyarat yang tercantum dalam PBI-1971.
• c) Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI 1971. Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat.
• PERSYARATAN MATERIAL• d) Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung
minyak, asam alkali, garam, bahanbahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat me
• rusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang layak diminum.
• e) Besi beton yang digunakan adalah baja dengan mutu U-24 (tegangan leleh karakteristik minimum 2400kg/cm2). Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Konsultan pengawas terlEbih dahulu.
• PERSYARATAN MATERIAL• Bahan yang digunakan untuk bekisting harus bermutu baik sehingga hasil
akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditujukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuranukuran yang telah ditetapkan dalam gambar. Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama pengecoran. Bekisting harus rapat dan tidak bocor permukaanya, bebas dari kotoran seperti serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya, agar mudah pada saat dibongkar tanpa merusak permukaan beton. Tiang-tiang bekisting harus dipasang papan hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemindahan letak, tiang-tiang tidak boleh disambung lebih dari satu, tiang-tiang dari dolken / kaso 5/7 cm , antara tiang satu dengan lain harus diikat dengan palang papan/balok secara menyilang. Pembukaan bekisting baru dilakukan setelah memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan dalam PBI- 1971. yaitu kurang lebih 21 hari.
MUTU BETON• Mutu Beton yang digunakan adalah Mutu K 200,
Dengan Proporsi Campuran :• 352,000 kg : PC• 731 Kg : PB• 1031 Kg : KR (maksimum 30mm)• 215 Liter : Air