speksifikasi teknis irigasi gumbala

64
SPEKSIFIKASI TEKNIS ALFIKHAERA DINAR WIRDAH NENGSIH APRIYANTO B A H M A D M U H A D I A R GU N A W A N JARINGAN IRIGASI PANCOR MANIS

Upload: ahmaed-mh

Post on 08-Jul-2016

96 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

SPEK IRIGASI GUMBALA

TRANSCRIPT

Page 1: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

SPEKSIFIKASI TEKNIS

ALFIKHAERA DINAR

WIRDAH NENGSIH

APRIYANTO B

AHMAD

MUHADI

A R G UNAWA N

JARINGAN IRIGASI PANCOR MANIS

Page 2: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

Apa itu Irigasi? Apa itu Jaringan Irigasi?Apa itu daerah Irigasi?

Page 3: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

1 IRIGASI 2 JARINGAN IRIGASI3 DAERAH IRIGASI

adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian.

adalah saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk penyediaan, pembagian,pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi

adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi

Page 4: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

MANFAAT IRIGASI

1.Mengatasi kekurangan pangan/bahaya kelaparan2.Meningkatkan produksi dan hasil jual tanaman 3.Peningkatan kesejahteraan masyarakat4.Pembangkit tenaga listrik5.Transportasi air6.Efek terhadap kesehatan7. Supply air baku8.Peningkatan komunikasi dan transportasi

Page 5: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PETAK IRIGASI• Petak irigasi terbagi dalam empat kategori :• Petak Primer• Petak Sekunder• Petak Tersier• Petak kuarter

Salu

ran

Sek

unde

r

Bangunan bagi dengan pintu sadapBangunan sadap

bendung

Intake In take

Saluran Primer

Saluran tersier

Saluran pembuang

Page 6: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PETAK IRIGASI : PETAK PRIMER

• Petak Primer• Petak primer dilayani oleh satu saluran primer yang mengambil airnya langsung dari sumber air, biasanya sungai. berupa bendung, bendungan, rumah pompa, dll.• Petak primer terdiri dari beberapa petak sekunder yang mengambil air langsung dari saluran primer• Bila satu bendung terdapat dua pintu (intake) kiri dan kanan, maka terdapat dua petak primer.• Saluran primer diusahakan sejajar dengan kontur atau garis tinggi.

Page 7: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PETAK IRIGASI : PETAK SEKUNDER• Petak Sekunder• Biasanya petak sekunder menerima air dari

bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau sekunder.

• Petak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanya dilayani oleh satu saluran sekunder

• Batas-batas petak sekunder pada umumnya berupa tanda-tanda topografi yang jelas, misal saluran pembuang. • Luas petak sekunder bisa berbeda beda

tergantung pada situasi daerah.

Page 8: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PETAK IRIGASI : PETAK TERSIER• Petak Tersier• Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada bangunan sadap (off take) tersier.• Petak tersier harus terletak langsung berbatasan langsung dengan saluran sekunder atau saluran primer, kecuali apabila petak-petas tersier tidak secara langsung terletak disepanjang jaringan saluran irigasi utama.• Petak tersier mempunyai batas-batas yang jelas misalnya : parit, jalan, batas desa dan sesar medan.• Ukuran optimum suatu petak tersier adalah antara 50 - 100 ha. Ukurannya dapat ditambah sampai maksimum 150 ha jika keadaan topografi memaksa demikian.

Page 9: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PETAK IRIGASI : PETAK KUARTER• Petak Kuarter• Ukuran optimum suatu petak kuarter adalah 8 - 15 ha. • Lebar petak akan bergantung pada cara pembagian air, yakni apakah air dibagi dari satu sisi atau kedua sisi saluran kuarter.•Di daerah-daerah datar atau bergelombang, petak kuarter dapat membagi air ke dua sisi. Dalam hal ini lebar maksimum petak akan dibatasi sampai 400 m (2 x 200 m). • Pada tanah terjal, dimana saluran kuarter mengalirkan air ke satu sisi saja, lebar maksimum diambil 300 m. Panjang maksimum petak ditentukan oleh panjang saluran kuarter yang diisinkan (500 m).

Page 10: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala
Page 11: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

1. Bangunan Bendung2. Bangunan pengambilan (Intake)3. Kantong Lumpur4. Saluran primer, sekunder, tersier5. Saluran pembuang primer6. Bangunan bagi, sadap7. Bangunan pengukur dan pengatur8. Bangunan pembilas/ penguras9. Talang10.Gorong-gorong11.Talud

Bagian bangunan Irigasi :

Page 12: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Bendung• Bendung (weir) dipakai untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier

Page 13: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Bangunan pengambil (intake)

Page 14: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Kantong Lumpur

Page 15: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Saluran Primer

Page 16: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Saluran Sekunder

Page 17: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Saluran Tersier

Page 18: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Saluran pembuang primer

• mengalirkan air lebih dari saluran pembuang sekunder ke luar daerah irigasi. Pembuang primer sering berupa saluran pembuang alamiah yang mengalirkan kelebihan air tsb ke sungai, anak sungai, atau ke laut

Salu

ran

Sek

unde

r

Bangunan bagi dengan pintu sadapBangunan sadap

bendung

Intake In take

Saluran Primer

Saluran tersier

Saluran pembuang

Page 19: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala
Page 20: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Bangunan Bagi

Page 21: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Bangunan Sadap• Bangunan sadap berfungsi membagi air dari saluran

sekunder atau saluran primer ke saluran tersier

Pintu Sadap

Page 22: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Bangunan Pengukur

Page 23: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Bangunan Pengatur

Page 24: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

Bangunan pembilas/ penguras

Page 25: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Talang berfungsi untuk mengalirkan air

diatasnya melintasi lembah, saluran pembuang, sungai, jalan atau rel kerata api dsb.

Page 26: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA• Gorong-gorong berfungsi untuk membawa aliran

air melewati bawwah jalan air lainnya (biasanya saluran), bawah tanah, atau jalan kereta api.

• Siphon berfungsi sebagai bangunan yang membawa air melewati bawah saluran lain

• Talud berfungsi sebagai dinding penahan tanah agar tidak terjadi longsoran.

Page 27: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

CONTENTS

• UMUM• PEKERJAAN PERSIAPAN

• PEKERJAAN LINING SALURAN• PEKERJAAN BANGUNAN PELIMPAH

• PENUTUP

Page 28: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN PERSIAPAN

3BD4

1. 1 Mobilisasi dan Demobilisasi.Mobilisasi Peralatan dan personil dilaksanakan segera setelah

menerima SPMK, sesuai dengan jadwal mobilisasi peralatan yang telah disetujui oleh Direksi. Peralatan yang akan dimobilisasi dan didemobilisasi antara lain : Excavator, Bulldozer, Vibator Roller, Motor Grader, Dump Truck, Truck Tangki Air, Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Stamper, Pompa Air, Genset dan lain - lain.

Page 29: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

1.2 Mutual Check (MC 0 – MC 100).

Sebelum memulai pekerjaan, maka terlebih dahulu dilakukan Survey awal (MC-

0 %) dengan titik referensi Bench Mark yang ditetapkan oleh Proyek.

1.3 Dokumentasi (MC 0 % - MC 100 %)

Sebelum memulai pekerjaan, terlebih dahulu dilakukan pengambilan gambar

(foto dokumentasi)

1.4 Dewatering

Pembuangan air pada lokasi struktur yang akan dikerjakan sebelumnya harus

mendapat persetujuan Direksi.

Page 30: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala
Page 31: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN PERSIAPAN

PEKERJAAN PENGUKURAN DAN BOUPLANK

PEMASANGAN PAPAN NAMA PROYEK

3BD4

Page 32: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN PENGUKURAN DAN BOUWPLANK• Pengukuran dilakukan untuk mengetahui

ketinggian dan keadaan tofografi daerah pekerjaan secara memanjang dan secara melintang sebelum pekerjaan dimulai yang disebut MC 0%. Setelah pengukuran dilaksanakan maka akan dihasilkan gambar yang akan dilengkapi dengan rencana letak bangunan dan sebagai acuan pekerjaan di lapangan.

Page 33: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

Cara Pelaksanaan Pengukuran• Kami selaku penyedia mempersiapkan peralatan ukur (waterpass dan

theodolite), pekerja atau juru ukur, patok – patok serta peralatan lainnya yang diperlukan untuk pengukuran. Kami juga menggunakan alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi untuk pengukuran

• b) Pekerjaan ini kami mulai dengan memasang patok yang terbuat dari balok kayu 4/6 dengan jarak yang telah ditentukan

• c) Patok – patok yang telah terpasang tidak boleh goyang dan berpindah tempat karena telah memiliki elevasi yang didasarkan pada BM sekitar setelah dilakukan pengukuran.

• d) Setelah data pengukuran kami peroleh dan diolah maka akan dihasilkan gambar kerja (working drawing) sebagai panduan pekerjaan di lapangan yang harus disetujui dahulu oleh direksi

• e) Setelah pekerjaan lapangan selesai makan diadakan pengecekan dan pengukuran ulang di lokasi pekerjaan (MC 100%) untuk membuat gambar purna laksana (asbuilt drawing) sebagai tanda pekerjaan selesai.

Page 34: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

Alat yang digunakan

Page 35: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

Cara Pelaksanaan Bowplank

• 1. Bowplank adalah papan-papan yang dipasang disekitar lokasi pekerjaan

• 2. Kayu yang digunakan adalah kayu 5/7 x 4m dan kayu papan 3/20

• 3. Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku pada beberapa tempat untuk menarik benang-benang as

• 4. Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak elemen bangunan.

• 5. Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan untuk jalan pekerja

Page 36: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala
Page 37: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

Pemasangan Papan Nama ProyekPapan nama proyek dipasang di lokasi yang mudah dilihat masyarakat umum. Tiang papan nama proyek ditanam ke dalam tanah dengan perkuatan pondasi umpak dari beton. Tiang dibuat dengan kayu yang kuat, sehingga tidak mudah roboh terkena cuaca luar.

Page 38: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN LINING SALURAN

PEKERJAAN GALIANPEKERJAAN BATU KALI 1:4

PEKERJAAN PLESTERAN

PEKERJAAN SIARPEKERJAAN TIMBUNAN

TANAH3BD4

Page 39: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN GALIAN• Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini

terdiri dari, pekerjaan galian tanah, pekerjaan Pasangan Batu Kali 1Pc : 4Psr, Plesteran 1Pc : 3Psr tebal 15 mm, Siaran 1Pc : 2Psr dan Pekerjaan Timbunan Tanah.

Page 40: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

Cara pelaksanaan Galian• a) Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih

dahulu di lokasi pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut tanah dan P3K.

• b) Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan mempertimbangkan keadaan tanah yang ada.

• c) Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang selanjutnya diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari gambar.

• d) Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar harus diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.

• e) Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta dorong/pick up ke tempat pembuangan sementara yang telah disetejui oleh direksi.

• f) Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk dari direksi.

• g) Galian kami kerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah di bawah tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam, maka kami akan mengurug kembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur tanah tidak longsor.

Page 41: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN GALIAN

Page 42: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN BATU KALI• a) Pekerjaan ini kami laksanakan dengan menggunakan

tenaga kerja serta peralatan manual yang biasa digunakan.• b) Campuran yang dipersyaratkan adalah 1Pc : 3Psr• c) Kedua bahan tersebut diaduk dan diberi campuran air

secukupnya dan diletakkan antara sisi – sisi batu kali yang satu dengan yang lainnya yang merupakan sebagai perekat batu sehingga batu – batu tersebut terikat monolit satu dan lainnya menjadi kokoh yang bentuk tampangnya sesuai dengan gambar rencana.

• d) Batu kali yang kami gunakan akan dibersihkan terlebih dahulu dengan disiram air agar betul - betul bersih dari segala kotoran lumpur, dengan diameter batu yang digunakan berkisar antara diameter 25 s/d 40 cm.

Page 43: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN PEMASANGAN BATU KALI

Page 44: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN PEMASANGAN BATU KALI

Page 45: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN PLESTERAN• a) Material dan alat disiapkan di lokasi pekerjaan.• b) Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari

semua kotoran, air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.• c) Pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir• d) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlbih dahulu kemudian

semen dengan perbandingan di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah terasa sudah tercampur baru diberi air bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang / campuran semen, pasir dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.

Page 46: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

Next,• e) Spesi di bawa ke tempat pasang plesteran di mana tukang batu dan

pekerja sudah siap ditempat.• f) Sebelum plesteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang

akan diplester dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatklan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.

• g) Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan1.5 cm dan dihaluskan dengan air semen atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.

• h) Untuk menghindari retak – retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai karena pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama 7 (tujuh) hari berturut – turut atau sesuai dengan petunjuk dari direksi.

• i) Plesteran dibentuk sesuai denga gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan dan dirapikan sehingga terlihat bagus.

• j) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.

Page 47: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN SIAR• a) Material semen PC, pasir pasangan, dan air harus on site di lokasi yang

akan dikerjakan• b) Untuk siaran plesteran batu, perbandingan campuran antara semen dan

pasir yaitu 1 : 2• c) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlebih dahulu kemudian

semen dengan perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah dirasa sudah tercampur baru kemudian diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan spesi dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang/campuran semen, pasir dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.

• d) Spesi kemudian dibawa ke tempat siaran dimana tukang batu dan pekerja sudah siap di tempat.

• e) Sebelum spesi dipasang terlebih dahulu semua bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek. Apabila bidang yang dikorek terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi dengan menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.

• f) Siaran dibentuk sesuai lekukan sambungan dan dirapikan sehingga terlihat indah.

• g) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.

Page 48: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN TIMBUNAN KEMBALI• Pekerjaan timbunan tanah dalam pekerjaan ini bisa berupa dari hasil

galian tanah ataupun bisa berasal dari borrow area (timbunan tanah dari luar) tentunya dengan persetujuan dari direksi.

Cara pelaksanaan• a) Alat yang kami gunakan adalah keranjang, cangkul dan

timbris.• b) Permukaan yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu

dari semua bahan yang dapat mengganggu pemadatan timbunan (semak, akar pohon, tanah lumpur).

• c) Timbunan tanah kami hampar lapis demi lapis, 1 (satu) lapisan timbunan maksimal 20 cm (atau sesuai dengan petunjuk direksi) kemudian dipadatkan dengan alat pemadat selanjutnya tiap lapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian yang diinginkan.

• d) Kelembapan tanah timbunan tetap kami jaga jangan sampai terlalu banyak air atau kering sehingga dalam proses pemadatan tidak maksimal.

Page 49: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

NEXT• e) Pekerja mengangkut tanah dari lokasi penimbunan sementara

ke lokasi yang akan ditimbun.• f) Pekerja menghampar di lokasi pekerjaan dengan memperhatikan

kemiringan yang dibuat.• g) Pekerjaan memadatkan tanah dengan alat pemadat stamper

dinamic.• h) Bila dalam proses penimbunan terjadi hujan deras, makan tanah

timbunan ditutup dengan terpal sehingga tidak terjadi longsor. Bila tanah timbunan terlalu kering maka dalam proses pemadatan tanah disemprotkan air.

• i) Timbunan pada samping pasangan, dikerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak pasangan begitu juga pada waktu pemadatan.

Page 50: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN BANGUNAN PELIMPAH

PEKERJAAN GALIANPEKERJAAN BATU KALI 1:4

PEKERJAAN PLESTERAN

PEKERJAAN SIARPEKERJAAN TIMBUNAN TANAH

PEKERJAAN BETON BERTULANG K-200

3BD4

Page 51: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN GALIANPekerjaan ini terdiri dari, pekerjaan galian tanah, pekerjaan Pasangan Batu Kali 1Pc : 4Psr, Plesteran 1Pc : 3Psr tebal 15 mm, Siaran 1Pc : 2Psr, Pekerjaan Timbunan Tanah dan Pekerjaan Beton.Dalam pekerjaan galian tanah kami menggunakan tenaga manusia untuk melakukan penggalian.

Page 52: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

Cara pelaksanaan galian• a) Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih

dahulu di lokasi pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut tanah dan P3K.

• b) Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan mempertimbangkan keadaan tanah yang ada.

• c) Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang selanjutnya diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari gambar.

• d) Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar harus diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.

• e) Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta dorong/pick up ke tempat pembuangan sementara yang telah disetejui oleh direksi.

• f) Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk dari direksi.

• g) Galian kami kerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah di bawah tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam, maka kami akan mengurug kembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur tanah tidak longsor.

Page 53: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI• 4.2. Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Ps• Pekerjaan pasangan batu adalah pekerjaan pasangan batu kali/gunung

dengan menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar

Cara pelaksanaan• a) Pekerjaan ini kami laksanakan dengan menggunakan tenaga kerja

serta peralatan manual yang biasa digunakan.• b) Campuran yang dipersyaratkan adalah 1Pc : 3Psr• c) Kedua bahan tersebut diaduk dan diberi campuran air secukupnya

dan diletakkan antara sisi – sisi batu kali yang satu dengan yang lainnya yang merupakan sebagai perekat batu sehingga batu – batu tersebut terikat monolit satu dan lainnya menjadi kokoh yang bentuk tampangnya sesuai dengan gambar rencana.

• d) Batu kali yang kami gunakan akan dibersihkan terlebih dahulu denga disiram air agar betul - betul bersih dari segala kotoran lumpur, dengan diameter batu yang digunakan berkisar antara diameter 25 s/d 40 cm.

Page 54: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN PLESTERANCara Pelaksanaan• a) Material dan alat disiapkan di lokasi pekerjaan.• b) Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari

semua kotoran, air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.• c) Pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir• d) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlbih dahulu kemudian semen

dengan perbandingan di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah terasa sudah tercampur baru diberi air bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang / campuran semen, pasir dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.

• e) Spesi di bawa ke tempat pasang plesteran di mana tukang batu dan pekerja sudah siap ditempat.

• f) Sebelum pelsteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatklan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.

• g) Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan 1.5 cm dan dihaluskan dengan air semen atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.

Page 55: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

• Untuk menghindari retak – retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai karena pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama 7 (tujuh) hari berturut – turut atau sesuai dengan petunjuk dari direksi.

• i) Plesteran dibentuk sesuai denga gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan dan dirapikan sehingga terlihat bagus.

• j) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.

Page 56: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN SIAR• a) Material semen PC, pasir pasangan, dan air harus on site di lokasi yang

akan dikerjakan• b) Untuk siaran plesteran batu, perbandingan campuran antara semen dan

pasir yaitu 1 : 2• c) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlebih dahulu kemudian

semen dengan perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah dirasa sudah tercampur baru kemudian diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan spesi dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang/campuran semen, pasir dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.

• d) Spesi kemudian dibawa ke tempat siaran dimana tukang batu dan pekerja sudah siap di tempat.

• e) Sebelum spesi dipasang terlebih dahulu semua bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek. Apabila bidang yang dikorek terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi dengan menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.

• f) Siaran dibentuk sesuai lekukan sambungan dan dirapikan sehingga terlihat indah.

• g) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.

Page 57: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN TIMBUNAN KEMBALI• Pekerjaan timbunan tanah dalam pekerjaan ini bisa berupa dari hasil

galian tanah ataupun bisa berasal dari borrow area (timbunan tanah dari luar) tentunya dengan persetujuan dari direksi.

Cara pelaksanaan• a) Alat yang kami gunakan adalah keranjang, cangkul dan

timbris.• b) Permukaan yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu

dari semua bahan yang dapat mengganggu pemadatan timbunan (semak, akar pohon, tanah lumpur).

• c) Timbunan tanah kami hampar lapis demi lapis, 1 (satu) lapisan timbunan maksimal 20 cm (atau sesuai dengan petunjuk direksi) kemudian dipadatkan dengan alat pemadat selanjutnya tiap lapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian yang diinginkan.

• d) Kelembapan tanah timbunan tetap kami jaga jangan sampai terlalu banyak air atau kering sehingga dalam proses pemadatan tidak maksimal.

Page 58: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

NEXT• e) Pekerja mengangkut tanah dari lokasi penimbunan sementara

ke lokasi yang akan ditimbun.• f) Pekerja menghampar di lokasi pekerjaan dengan memperhatikan

kemiringan yang dibuat.• g) Pekerjaan memadatkan tanah dengan alat pemadat stamper

dinamic.• h) Bila dalam proses penimbunan terjadi hujan deras, makan tanah

timbunan ditutup dengan terpal sehingga tidak terjadi longsor. Bila tanah timbunan terlalu kering maka dalam proses pemadatan tanah disemprotkan air.

• i) Timbunan pada samping pasangan, dikerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak pasangan begitu juga pada waktu pemadatan.

Page 59: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

PEKERJAAN BETON BERTULANG K 200• PERSYARATAN MATERIAL• Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun

1972 dan memenuhi S-400 menurut Standart Cement Portlandia yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran. Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 15 lapis. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.

Page 60: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

• PERSYARATAN MATERIAL• b) Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan

keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syaratsyarat yang tercantum dalam PBI-1971.

• c) Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI 1971. Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat.

Page 61: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

• PERSYARATAN MATERIAL• d) Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung

minyak, asam alkali, garam, bahanbahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat me

• rusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang layak diminum.

• e) Besi beton yang digunakan adalah baja dengan mutu U-24 (tegangan leleh karakteristik minimum 2400kg/cm2). Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Konsultan pengawas terlEbih dahulu.

Page 62: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

• PERSYARATAN MATERIAL• Bahan yang digunakan untuk bekisting harus bermutu baik sehingga hasil

akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditujukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuranukuran yang telah ditetapkan dalam gambar. Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama pengecoran. Bekisting harus rapat dan tidak bocor permukaanya, bebas dari kotoran seperti serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya, agar mudah pada saat dibongkar tanpa merusak permukaan beton. Tiang-tiang bekisting harus dipasang papan hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemindahan letak, tiang-tiang tidak boleh disambung lebih dari satu, tiang-tiang dari dolken / kaso 5/7 cm , antara tiang satu dengan lain harus diikat dengan palang papan/balok secara menyilang. Pembukaan bekisting baru dilakukan setelah memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan dalam PBI- 1971. yaitu kurang lebih 21 hari.

Page 63: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala

MUTU BETON• Mutu Beton yang digunakan adalah Mutu K 200,

Dengan Proporsi Campuran :• 352,000 kg : PC• 731 Kg : PB• 1031 Kg : KR (maksimum 30mm)• 215 Liter : Air

Page 64: Speksifikasi Teknis Irigasi Gumbala