sosiologi ekonomi

10
A. KONSEP ILMU SOSIOLOGI Kata sosiologi berasal dari bahasa Latin Socius dan Logos. Socius artinya masyarakat dan Logos artinya ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat. Para ahli kemudian mencoba memberikan definisi yang lain tentang sosiologi, walaupun pada intinya definisi yang mereka kemukakan tidak berbeda jauh dengan arti secara etimologis. Perbedaannya terletak pada sudut pandang yang dilihat oleh masing-masing pakar/ahli. Ada yang menekankan pada aspek interaksi sosial, struktur sosial dan ada pula yang menekankan pada fakta-fakta sosial, perubahan sosial dan lain sebagainya. Soerjono Soekanto (1983) mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial dan masalah sosial. Sementara itu Roucek dan Waren mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff mengatakan bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial. Sedangkan Emile Durkheim mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yaitu fakta-fakta yang berisikan cara bertindak, berfikir dan merasakan yang mengendalikan individu tersebut.

Upload: athiillah

Post on 13-Jun-2015

13.642 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

this essay describe about what economics sociology is

TRANSCRIPT

A. KONSEP ILMU SOSIOLOGI

Kata sosiologi berasal dari bahasa Latin Socius dan Logos. Socius artinya

masyarakat dan Logos artinya ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu tentang

masyarakat. Para ahli kemudian mencoba memberikan definisi yang lain tentang

sosiologi, walaupun pada intinya definisi yang mereka kemukakan tidak berbeda

jauh dengan arti secara etimologis. Perbedaannya terletak pada sudut pandang

yang dilihat oleh masing-masing pakar/ahli. Ada yang menekankan pada aspek

interaksi sosial, struktur sosial dan ada pula yang menekankan pada fakta-fakta

sosial, perubahan sosial dan lain sebagainya.

Soerjono Soekanto (1983) mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang

mempelajari struktur sosial, proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial

dan masalah sosial. Sementara itu Roucek dan Waren mengatakan bahwa

sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam

kelompok. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff mengatakan bahwa

sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial. Sedangkan

Emile Durkheim mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari

fakta-fakta sosial, yaitu fakta-fakta yang berisikan cara bertindak, berfikir dan

merasakan yang mengendalikan individu tersebut.

Dari berbagai pendapat para ahli tersebut di atas terlihat bahwa pada

umumnya mereka sepakat bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang

mempelajari mengenai interaksi manusia di dalam kehidupan sosialnya. Sosiologi

berfokus pada interaksi manusia , khususnya pada pengaruh timbal balik diantara

dua orang atau lebih dalam hal perasaan, sikap, dan tindakan. Dengan kata lain

bahwa sosiologi tidak begitu difokuskan pada apa yang terjadi di dalam manusia

(area psikologi), melainkan pada apa yang berlangsung di antara manusia.

B. KONSEP ILMU EKONOMI

Ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi

kebutuhannya yang tidak terbatas dengan alat pemenuh kebutuhan yang terbatas.

Dari pengertian tersebut memunculkan masalah-masalah Ekonomi, motif

Ekonomi dan tindakan Ekonomi.

a. Masalah-masalah Ekonomi memiliki beberapa faktor, antara lain:

Faktor Ekonomi

Faktor Sosial-Budaya

Faktor Fisik

Faktor Pendidikan

b. Motif Ekonomi mencakup antara lain; motif internal(autonomous) dan

motif eksternal(mobilized), selain itu juga ada motif-motif lainnya, yaitu:

Memenuhi kebutuhan

Motif keuntungan

Motif penghargaan

Motif kekuasaan

Motif sosial: yang mencakup tiga poin, yaitu Integrasi sosial,

struktur sosial, dan juga status sosial. Integrasi sosial diindikasikan

dengan adanya asimilasi, akulturasi, dan kooperasi dimana akan

terjadi pembauran nilai-nilai yand ada pada masyarakat.

c. Dari adanya motif-motif di atas akan menimbulkan tindakan Ekonomi

yang di bedakan menjadi 2, yaitu:

Tindakan Rasional

Tindakan Irrasional

Berdasarkan teori kebutuhan Maslow, kebutuhan sendiri memiliki beberapa

tingkatan, yaitu:

1. Kebutuhan Fisiologis dasar

2. Kebutuhan rasa aman dan tentram

3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi

4. Kebutuhan untuk dihargai

5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri.

C. ILMU SOSIOLOGI EKONOMI DAN PERKEMBANGANNYA

Ilmu Sosiologi Ekonomi oleh Max Weber dan Emile Durkheim

didefinisikan sebagai fenomena ekonomi yang dilihat dari perspektif Sosiologi.

Smelser menambahkan tentang perspektif sosiologi dari interaksi personal,

kelompok, struktur sosial (kelembagaan), dan kontrol sosial( yang terdiri dari

sanksi-sanksi, norma-norma, dan yang paling utama adalah nilai-nilai). Sosiologi

Ekonomi mempelajari berbagai macam kegiatan yang sifatnya kompleks dan

melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumen barang dan jasa yang

bersifat langka dalam masyarakat. Yang fokus pada kegiatan Ekonomi, dan

mengenai hubungan antara variable-variabel sosiologi yang terlibat dalam konteks

non-Ekonomis. Pola dan sistem yang berlaku dalam mekanisme pasar-interaksi

Ekonomi yang dilakukan oleh antar individu dan masyarakat-sebenarnya berawal

dari hubungan yang sederhana antara individu dan masyarakat (interaksi sosial)

dalam rangka mengatasi kelangkaan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, Ekonomi

tidak dapat dipisahkan dari aspek sosial. Bahkan aktivitas Ekonomi selalu melekat

dalam sosialitas tempat kejadian Ekonomi itu berlangsung.

Meskipun sosiologi juga menempatkan manusia dan masyarakat sebagai

objek material bersama dengan Ekonomi namun sosiologi memiliki perangkat dan

wilayah analisis yang berbeda dengan ilmu Ekonomi. Sosiologi berusaha

memberikan kategorisasi, diferensiasi, simplifikasin dan generalisasi terhadap

fakta sosial yang diamati. Dengan demikian dapat disusun variabel-variabel yang

dapat dioperasionalisasikan dalam analisis. Elemen-elemen observasinya berupa

regularitas, orientasi sosial individu dan kelompok, struktur sosial, sanksi-sanksi,

norma-norma, dan nilai-nilai..

Jadi, pada Ekonomi Sosiologi fenomena-fenomena Ekonomi yang ada

akan dilihat dan dianalisa melalui perspektif sosiologi. Untuk membandingkan

antara Mainstream Ekonomi dengan Ekonomi Sosiologi dapat dibedakan melalui:

1. Konsep pelaku, 2. Konsep tindakan Ekonomi, 3. Batasan-Batasan dalam

Tindakan Ekonomi, 4. Hubungan Ekonomi dengan Masyarakat, 5. Tujuan

Analisa, 6. Model yang dipakai, dan 7. Kebiasaan-kebiasaan Intelektual.

Ilmu ekonomi sosiologi mencapai puncaknya pada tahun 1890-1920

dengan tokoh-tokoh klasik, dan juga pada awal 1980an hingga sekarang, di mana

tetap menggabungkan antara analisa ekonomi dengan analisa hubungan-hubungan

sosial.

Berikut ini adalah beberapa tokoh ahli Ekonomi Sosiologi Klasik antara lain:

1. Karl Marx(1818-1883). Beliau berpendapat daya tarik materi juga

menentukan struktur dan proses dalam masyarakat. Poin utama yang di

angkat oleh Marx adalah tenaga kerja dan produksi, tiap orang harus

bekerja untuk bertahan hidup. Marx sering mengkritik Adam Smith atas

teori Invisible Hand-nya.

2. Max Weber(1864-1920). Beliau banyak sekali menghasilkan tulisan-

tulisan, seperti yang paling terkenal antara lain The protestant ethic and

the spirit of capitalism, dan Economy and Society.

3. Emile Durkheim(1858-1917). Tidak seperti Weber, Emile tidak banyak

mengetahui tentang ilmu ekonomi, tidak banyak membuat tulisan dan

tidak memberikan kontribusi yang banyak pada Sosiologi Ekonomi. Pada

bukunya The Division of Labor in society yang memiliki banyak

keterkaitan pada Sosiologi Ekonomi, di mana pada buku tersebut di

sebutkan bahwa perubahan struktur sosial sebagaimana perkembangan

masyarakat dari status yang tidak dibedakan pada masa primodialisme

untuk sebuah langkah yang dikarakteristikkan dengan pembagian tenaga

kerja yang kompleks pada dunia yang modern.

4. Goerg Simmel(1858-1918). Fokus pada analisa-analisa ketertarikan.

Biasanya menunjukkan fenomena ekonomi diantara yang lebih luas

cakupannya.

Sementara tokoh-tokoh setelah era Klasik antara lain:

1. Joseph Schumpeter(1883-1950).

2. Karl Polanyi(1886-1964).

3. Talcott Parsons(1902-1979).

Sejak masa penerapan ilmu Sosiologi Ekonomi sebagai salah satu pilihan

dalam menjelaskan perilaku masyarakat pada umumnya, memberikan manfaat

kepada ahli sosiologi pada praktiknya secara luas, selain analisa ekonomi yang

sesuai.

PERKEMBANGAN KEILMUAN

Ada beberapa periode perkembangan keilmuan seiring berkembangnya Sosiologi

Ekonomi, yaitu yang pertama, Yunani kuno, yang kedua pada sekitar abad-XIV

agama mengalami perkembangan yang sangat pesat, namun yang terjadi dengan

keilmuan justru sebaliknya, zaman ini disebut zaman Skolastik. Skolastik disebut

juga dengan zaman kegelapan, di Eropa agama kristen mengalami perkembangan

yang sangat pesat, pada zaman ini kaum pemuka agama dianggap sebagai yang

mengetahui segalanya, sehingga jika ada yang bertentangan dengan Gereja maka

harus minta maaf dan tidak boleh mempertahankan anggapannya meskipun benar,

atau akan dihukum mati. Salah satu contohnya adalah Galileo Galilei, salah satu

ilmuwan besar Italia yang dihukum dengan dikucilkan sampai akhirnya mati

karena mempertahankan pendapat bahwa bumi beredar mengitari matahari, beliau

dianggap merusak iman, sementara Gereja beranggapan Matahari yang beredar

mengitari Bumi. Karena banyak ilmuwan yang berbeda pendapat dan tidak mau

minta maaf banyak ilmuwan yang dihukum mati, sehingga pada masa tersebut

keilmuwan tidak berkembang, justru mengalami kemunduran karna banyak

ilmuwan yang mati.

Yang ketiga yaitu pada sekitar abad-XVII, era Renaissance atau

pencerahan kembali, dimana zaman Skolastik tersebut menimbulkan adanya

kekuatan secara berlebihan untuk menguasai dunia. Hal tersebut menimbulkan

gejolak Conselior oleh Marthin Luther King, sehingga akhirnya hak memeluk

agama tidak lagi terkekang. Perlahan tapi pasti keilmuan mulai berkembang lagi

dan hingga sekarang pada budaya barat antara urusan kenegaraan dengan agama

dipisah untuk menghindari terjadinya hal seperti pada zaman skolastik yang

secara langsung menyebabkan matinya keilmuan.

MASYARAKAT KAPITALIS

Berikut ini adalah ciri-ciri dari masyarakat Kapitalis:

Individualisme

Laizzes Faire

Minim peran negara

Dengan tercapainya hal-hal di atas diharapkan akan meningkatkan tingkat

kreatifitas masyarakat sehingga akan tercapai prestasi yang tinggi sehingga

masyarakatnya akan makin kompetitif.

Contoh tokoh di era Kapitalisme Klasik adalah John stuart Mill. Pada era

Kapitalisme Modern adalah John Maynard Keynes, yang pada saat itu sedang

booming tentang prinsip Welfare State, dimana tiap individu berhak untuk

mendapatkan standar hidup minimal dan pemerintah bertanggungjawab untuk

menyediakan lapangan kerja. Pada era tersebut J.M.Keynes juga banyak dikritik

oleh banyak pihak, antara lain:

New left: yaitu berorientasi pada negara berkembang yang menolak aliran

kapitalis tapi juga tidak sependapat dengan aliran marxist.

New right: yaitu aliran yang ingin kembali pada kapitalisme klasik. Yang

biasa disebut juga dengan Neo-Konservatisme. Tokohnya antara lain

adalah Milton Friedman. Dengan ciri-ciri sebagai berikut:

o Deregulasi ekonomi

o Dekonsentrasi pemerintah

o Kebijakan pemerintah pusat kurang

o Kebijakan pemerintah pusat bersifat kaku pada pelaksanaannya di

daerah.

o Pengalihan fungsi-fungsi pemerintah ke swasta

o Kesangsian pada detente.

Neo-Marxist: pendukung pemikiran Marxist, yang terkenal dengan teori

Dependensi-nya.

DAFTAR PUSTAKA

1. John scott.Sociology the key concepts.2006.Routledge.

2. Neil J. Smelser and Richard Swedberg. Introducing Economics Sociology.

Princenton University Press.

3. www.jstor.org