sosialisasi permainan woodball sebagai model...

18

Upload: dinhhanh

Post on 05-Jun-2019

246 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan
Page 2: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan
Page 3: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL PERMAINAN TARGET DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN

PENDEKATAN TAKTIK DI SMA SE-KAB. GUNUNGKIDUL Oleh:

Ahmad Rithaudin, M.Or Hedi Ardiyanto Hermawan, M.Or

Nurhadi Santoso, M.Pd

Abstrak Kegiatan PPM ini dilatarbelakangi oleh permasalahan perlunya penyebarluasan

informasi yang merata kepada sekolah mengenai ilmu pengetahuan serta keterampilan yang diharapkan bisa memperkaya materi pembelajaran pendidikan jasmani. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan sosialisasi permainan woodball sebagai model permainan target dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan penedkatan taktik di SMA se-Kab. Gunungkidul. Model kegiatan Pengabdian pada masyarakat ini adalah dengan memberikan pengalaman langsung kepada guru tentang model aktivitas yang telah dirancang. Subyek dalam pengabdian ini adalah guru penjas orkes yang yang tergabung dalam kegiatan MGMP mata pelajaran Penjas orkes di wilayah kabupaten Gunungkidul. Kegiatan PPM ini dilakasankan pada tanggal 8 September 2014. Hasil yang didapatkan yaitu telah tersampaikannya materi pelatihan yang mencakup materi teori dan praktik. Materi teori meliputi konsep dasar permainan target, model dan model pembelajaran permainan target. Adapun materi praktik meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan target yaitu permainan woodball. Kata Kunci: permainan woodball, permainan target, pembelajaran penjas, pendekatan taktik. PENDAHULUAN

Perubahan kurikulum dari tahun 2006 menjadi kurikulum tahun 2013 pada

hakikatnya dalah sebuah usaha untuk perbaikan. Perbaikan dalam hal ini bisa

mencakup perbaikan struktur kurikulum, tujuan kurikulum serta kesesuaian dengan

kondisi sosial masyarakat yang berkembang/terkini. Beberapa perubahan tersebut

akan berdampak pula terhadap model, pendekatan serta metode pembelajaran yang

disampaikan. Berdasar Permendikbud No.69 tahun 2013, Kurikulum 2013 bertujuan

untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai

pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta

mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan

Page 4: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

peradaban dunia. Terlebih di dalam kurikulum tahun 2013, dimana guru dan siswa

diharapkan bisa lebih aktif selama pembelajaran. Salah satu pendekatan pembelajaran

yang diharapkan bisa menjadi media agar pembelajaran lebih aktif yaitu dengan

saintifik.

Selain itu, metode pembelajaran yang dipilih oleh guru juga bisa menjadi faktor

penentu keberhasilan sebuah pembelajaran. Tiap metode pembelajaran mempunyai

karakteristik tersediri, tidak ada metode pembelajaran yang paling ideal jika

dibandingkan dengan metode lainnya. Sehingga pemilihan sebuah metode

pembelajaran mesti mempertimbangkan beberapa aspek, salah satu diantaranya

adalah materi pembelajaran.

Di dalam kurikulum tahun 2013, materi pembelajaran terutama pembelajaran

pendidikan jasmani telah ditetapkan dalam sebuah standar tertentu yaitu Kompetensi

inti dan kompetensi dasar. Kompetensi Inti di dalam pembelajaran mencakup empat

aspek yaitu, kompetensi spiritual, kompetensi sosial/afektif, kompetensi kognitif serta

kompetensi psikomotorik. Sedangkan kompetensi dasar merupakan penjabaran dari

kompetensi inti. Sedikit hal yang membedakan antara kurikulum tahun 2006 dan 2013

adalah di dalam kurikulum tahun 2013 tidak terdapat pemisahan materi antara

semester gasal dan genap. Kemudian, di dalam kompetensi dasar terutama pada aspek

kognitif dan psikomotor telah terlihat gambaran materi umum dari sebuah mata

pelajaran. Sebagai contoh di dalam pembelajaran pendidikan jasmani untuk siswa

SMA sebagai berikut, 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan dalam

memainkan salah satu permainan bola kecil dengan koordinasi gerak yang baik.

Page 5: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

Berdasar pada narasi kompetensi dasar tersebut dapat kita identifikasi bahaw

materi pokok dalam pembelajaran yang akan kita rancang untuk mencapai tujuan

adalah dengan menggunakan permainan bola kecil. Secara spesifik permainan bola

kecil, maka materi pemblejaran yang bisa diidentifikasi diantaranya yaitu, softball,

baseball, kasti, woodball, gateball, bocce, dll.

Berdasar pada sudut pandang yang berbeda, materi pembelajaran (khususnya

permainan) yang disajikan di sekolah dapat diidentifikasi menjadi empat materi,

terutama yang berkaitan dengan materi permainan yaitu permainan target, permainan

net, permainan striking/fielding dan permainan invasi. Keempat jenis permainan ini

dibungkus dalam sebuah model pembelajaran yaitu Teaching Games for

Understanding (TGfU) atau sering disebut pula model pembelajaran pendekatan

taktik. Model tersebut disebut sebagai pendekatan taktik karena dalam proses

pembelajaran yang dilakukan tidak berorientasi pada teknik tapi lebih menekankan

pada pemahaman taktik permainan. Dengan harapan aspek kognitif, afektif dan

psikomotor siswa bisa lebih berkembang.

Salah satu materi dalam pembelajaran penjas yang mengacu pada model

pembelajaran pendekatan taktik adalah permainan target. Permainan target merupakan

sebuah bentuk permainan dimana dalam memainkannya menggunakan alat, kemudian

ada objek yang dilepaskan untuk mencapai sasaran yang menjadi target. Adapun

beberapa jenis permainan yang termasuk ke dalam bentuk permainan target yaitu

panahan, golf, bilyard, dan woodball, gateball, dll.

Diantara beberapa jenis permainan tersebut, yang memungkinkan untuk bisa

diajarkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani yaitu permainan woodball.

Page 6: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

Woodball merupakan sebuah permainan dengan tujuan untuk memasukkan bola ke

dalam sasaran dengan cara dipukul dengan pemukul. Keseluruhan alat yang

digunakan dalam permainan woodball ini menggunakan kayu, kecuali pada bagian

sasaran terdapat besi sebagai tulang yang dapat ditancapkan ke tanah.

Berdasar hasil analisis permainan ini cukup menarik untuk bisa dijadikan

sebagai materi pembelajaran karena permainan ini menuntut pemahaman taktis yang

cukup menantang. Pemahaman taktis tersebut diantaranya adalah bagaimana

memukul bola sebagai objek yang diam, penempatan bola sedekat mungkin dengan

sasaran, dan konsistensi penempatan bola pada sudut yang lebar agar lebih mudah

mencapai sasaran. Adapun hubungannya dengan faktor fisik, yaitu bagaimana

memukul dengan menyesuaikan antara kekuatan dengan jarak, serta mengahadapi

rintangan yang ada baik alam ataupun buatan.

Permainan ini relatif baru berkembang di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ditambah dengan kemasan model pembelajaran taktik yang menarik, sangat

dimungkinkan materi pembelajaran ini menjadi materi pembelajaran favorit bagi

anak-anak sekolah menengah atas. Akan tetapi, sebelum materi tersebut disampaikan

kepada para siswa, mestinya guru sebagai penyambung informasi lebih dahulu

mengetahui atau memahami tentang konsep dasar permainan ini, sehingga perlu

diadakan pelatihan bagi para guru untuk memahami konsep dasar permaian woodball

sebagai bagian dari permainan target dalam model pembelajaran pendekatan taktik di

SMA se-Kabupaten Gunungkidul. Alasan pemilihan lokasi untuk kegiatan PPM ini

adalah didasari pada faktor pemerataan informasi yang mesti didapatkan. Dengan

Page 7: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

pertimbangan lain yaitu seluruh kabupaten di DIY telah mendapatkan informasi

serupa.

LANDASAN TEORI

1. Hakikat pendidikan jasmani

Pendidikan Jasmani sering disebut juga sebagai Penjaskes, Penjasor,

ataupun Penjas Orkes. Pada hakikatnya penyebutan nama tersebut erat kaitannya

dengan nama mata pelajaran yang diselenggarakan sebagai bagian dari proses

pembelajaran di sekolah. Meskipun sebenarnya hakikat pendidikan jasmani lebih

dari sekedar mata pelajaran di sekolah, akan tetapi menjadi sebuah bidang ilmu.

Berdasar kajian teoritis yang telah dilakukan dapat diidentifikasi beberapa definisi

yang berkaitan dengan hakikat pendidikan jasmani. Berikut ini akan disajikan

beberapa pendapat yang menyampaikan tentang definisi ataupun hakikat

pendidikan jasmani diantaranya yaitu: “Physical education is an educational

process that has as its aim the improvement of human performance through the

medium of physical activities selected to realize this outcome.” (Bucher & Wuest,

1991).

UNESCO selaku salah satu organisasi dari Perserikatan bangsa-bangsa

yang membidangi tentang pendidikan dan sosial budaya juga menyatakan dalam

definisinya tersendiri yaitu, Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan

manusia sebagai individu atau anggota masyarakat dilakukan secara sadar dan

sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh peningkatan

kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan

pembangunan watak. Demikian pula dengan salah satu ahli pendidikan jasmani di

Page 8: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

Indonesia yaitu Sukintaka, beliau menyampaikan bahwa Pendidikan jasmani

merupakan bagian yang integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai

tujuan untuk mengembangkan kebugaran jasmani, mental sosial, serta emosional

dalam kerangka menuju manusia Indonesia seutuhnya dengan wahana aktivitas

jasmani (Arma Abdullah dan Agus Manadji, 1994).

Sedangkan dalam kurikulum mata pelajaran Penjas Orkes pada tahun 2006

atau yang biasa disebut KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan),

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan

pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan

terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan nasional.

Definisi lain dari pendidikan jasmani yang dapat dikaji salah satunya adalah

hakikat Pendidikan Jasmani berdasar Undang-Undang Sistem Keolahragaan

Nasional No.3 tahun 2005. Di dalam UU ini pendidikan jasmani tidak

didefinisikan secara langsung, akan tetapi merupakan bagian dari olahraga

pendidikan. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut, “Olahraga pendidikan

adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses

pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan,

kepribadian, keterampilan, kesehatan dan kebugaran jasmani.”

Page 9: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

Berdasar pada keterangan yang ada di dalam UU tersebut, maka akan

muncul dua definisi dari Olahraga pendidikan, yaitu pendidikan jasmani dan

olahraga. Apabila dikaji lebih lanjut, di dalam dunia pendidikan dua definisi

tersebut sering dikatakan memiliki kemiripan, salah satu diantaranya sering juga

dikatakan seorang guru penjas disebut dengan guru olahraga. Akan tetapi apabila

kita tinjau berdasar pada makna sebenarnya, maka akan terdapat perbedaan yang

cukup signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari tinjauan berikut ini.

Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong,

membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial (UU Sistem

Keolahragaan Nasional). Olahraga (sport) adalah aktivitas jasmani yang

dilembagakan yang peraturannya ditetapkan bukan oleh pelakunya atau secara

eksternal dan sebelum melakukan aktivitas tersebut (Bennet, dkk, 1983). “Sport is

an institutionalized competitive activity that involves vigorous physical exertion or

the use of relatively complex physical skill, by individuals whose participation is

motivated by combination of the intrinsic satisfaction associated with the activity

itself and external rewards earned through participation (Coakley, 2001).”

Olahraga (sport) adalah setiap aktivitas fisik berupa permainan dan berisikan

pertandingan, (struggle) melawan orang lain, diri sendiri ataupun unsur-unsur

alam (Abulkadir Ateng). Berikut disajikan perbedaan antara Pendidikan Jasmani

dan Olahraga;

Page 10: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

Tabel 1. Perbedaan antara pendidikan Jasmani dengan olahraga. Penjas Olahraga

Tujuan Pendidikan (perkembangan menyeluruh)

Kinerja motorik

Materi Berpusat pada anak (apa yang dapat dilakukan anak)

Berpusat pada bahan latihan

Sifat latihan Multilateral Spesifik Bentuk Tidak harus pertandingan Pertandingan Gerak Seluas kehidupan sehari-hari Terbatas pada gerak

fungsional cabang yang bersangkutan

Kurang terampil Mendapat perhatian ekstra Terpaksa ditinggalkan Peraturan Tidak ada pembakuan

permainan Dibakukan

Peserta Wajib bebas Talent scouting Dipakai untuk entry behavior Untuk memilih atlit

berbakat

2. Hakikat permainan target

Menurut Stephen A Mitchell, Judit L . Oslin & Linda L. Griiffin, (2003:7-8)

TGfU memiliki ciri khas dalam pengelolaan permainannya yang membedakan

permainan dalam 4 bentuk kelompok permainan yaitu :

a. Target games (Permainan Target) adalah permainan dimana pemain akan

mendapatkan skor apabila bola atau proyektil lain sejenis baik dilempar atau

dipukul dengan terarah mencapai sebuah sasaran yang sudah ditentukan dan

semakin sedikit untuk menuju pukulan/perlakuan menuju sasaran semakin baik.

Permainan ini sangat mengandalkan akurasi dan konsentarasi yang tinggi.

Permainan yang termasuk dalam target games antara lain adalah Golf, Woodball,

Bowling, Snooker.

Prinsip dan tujuan dari empat kategori permaian dalam TGfU dapat dilihat

dalam tabel 1 berikut ini.

Page 11: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

Tabel 2. Kategori dan prinsip dasar Permainan TGfU

Dari penjelasan dan gambar diatas dapat dilihat bahwa target games memiliki

karakteristik yang berbeda dengan tipe permainan yang lain. Karakteristik tersebut

memilki kecenderungan yang relatif sederhana dari segi keterampilan yang diajarkan.

3. Hakikat Permainan woodball

Olahraga woodball memang masih asing dan jarang sekali didengar di

lingkungan kita. Woodball memang olahraga baru, olahraga ini ditemukan atau

disusun pertama kali oleh Mr. Ming-Hui Weng and Mr. Kuang-Chu Young pada

tahun 1990 di Cina Taipei (http://www.woodball.net/#1). Pada awalnya olahraga ini

diciptakan hanya bersifat rekreatif, yaitu hanya untuk memanfaatkan lahan kosong

yang ada pada sebuah bangunan di kota Taipei City. Akan tetapi pada

perkembangannya olahraga ini banyak digemari karena beberapa alasan, diantaranya

yaitu murah dan tempat pelaksanaannya sangat praktis. Sehingga olahraga ini

Page 12: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

berkembang pesat dan sampai pada 3 tahun setelah olahraga ini di luncurkan akhirnya

memiliki sebuah aturan baku yang berlaku sampai sekarang dan juga olahraga ini

masuk dalam kegiatan pendidikan jasmani dibeberapa universitas dan sekolah pada

tahun 1995.

Sedangkan di Indonesia, olahraga ini mulai masuk dan berkembang pada sekitar

tahun 2000-an. Sampai dengan saat ini woodball sudah cukup populer di Indonesia,

hal ini dibuktikan dengan adanya induk organisasi woodball Indonesia (IWbA) dan

beberapa induk organisasi woodball tingkat provinsi serta kabupaten dan kota di

Indonesia. Selain itu kompetisi yang cukup rutin juga telah diselenggarakan. Adapun

daerah yang masih unggul dalam olahraga ini adalah Jawa Tengah, Bali dan Jawa

Barat.

Alat yang digunakan dalam olahraga ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu

hanya menggunakan tiga alat utama, yaitu stik, bola dan gate. Stik digunakan untuk

memukul bola untuk kemudian di masukkan kedalam gate yang menjadi sasaran.

Pada intinya permainan woodball dapat dilaksanakan pada beberapa jenis medan baik

dengan atau tanpa campur tangan dari manusia, dengan maksud merupakan lapangan

alami ataupun buatan. Sebagai contoh bentuk lapangan alami dapt berupa perbukitan,

lembah, pantai, taman,dll, sedangkan yang berupa buatan manusia dapat berupa

kombinasi dengan daerah wisata seperti di pantai kuta, atau obyek wisata umbul

Tlatar di Boyolali, Jawa Tengah yang merupakan salah satu pusat olahraga woodball

di Indonesia.

Dari paparan dalam analisis situasi diatas dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan yang memungkinlan untuk dirumuskan sebagai sebuah rumusan

Page 13: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

masalah dalam program pengabdian pada masyarakat ini. Adapun permasalahan yang

dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah bentuk sosialisasi

permainan woodball sebagai model permainan target dalam pendidikan jasmani

dengan pendekatan taktik”

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi (pengetahuan

dan keterampilan) model pembelajaran target games dengan bentuk permainan

woodball dalam pembelajaran penjas di SMA se-Kab.Gunungkidul. Jika kegiatan

pengabdian ini berhasil mencapai tujuan kegiatan diatas, maka kegiatan pengabdian

ini akan sangat bermanfaat bagi perngembangan model pembelajaran target games

dalam pembelajaran penjas, yang dalam kegiatan PPM ini menggunakan permainan

woodball sebagai salah satu modelnya. Diharapkan para guru dan siswa yang

mendapatkan materi sosialisasi ini mendapatkan keterampilan dan pengetahuan serta

upaya untuk mengembangkan model permainan ini sesuai dengan prinsip

permainannya baik dalam kegiatan pembelajaran ataupun dalam pengembangan

prestasi melalui ekstrakurikuler.

METODE KEGIATAN PPM

Khalayak sasaran dalam program pengabdian ini adalah seluruh guru mata

pelajaran Penjas Orkes tingkat SMA di wilayah Kab.Gunungkidul dengan mengambil

lokasi kegiatan yaitu di SMAN 2 Playen yang sekaligus menjadi sekretariat untuk

kegiatan MGMP guru mata pelajaran Penjasorkes SMA di Kab. Gunungkidul.

Adapun peserta dari kegiatan ini sebanyak 22 orang guru dari 16 SMA yang ada di

Kab. Gunungkidul.

Page 14: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

Metode dalam program ini adalah memberikan pengalaman langsung kepada

khalayak sasaran dalam bentuk ceramah dan praktik secara langsung salah satu model

permainan target yaitu woodball sehingga secara langsung mereka mengetahui

bagaimana permainan ini dilakukan. Sedangkan indikator keberhasilan dalam

pelaksanaan program pengabdian ini adalah khalayak sasaran bisa melakukan

aktivitas permainan secara langsung dengan alat yang standard dan diharapkan

mereka mampu untuk memodifikasi alat yang ada untuk pembelajaran dengan konsep

target games.

Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat terdiri atas tiga langkah utama. Ketiga

langkah tersebut adalah, pra kegiatan, saat kegiatan dan pasca kegiatan. Adapun untuk

perincian tiap-tiap langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pra kegiatan.

Pra kegiatan merupakan tahapan perencaan dari kegiatan PPM ini. Disebabkan

karena kegiatan PPM ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya, maka

langkah pertama adalah mencoba mengevaluasi program terdahulu, dilihat kelebihan

dan kekurangannya dan dianalisis langkah untuk kemajuannya. Setelah itu kemudian

dirumuskan sebuah program untuk pelaksanaan PPM dan disusun proposal. Setelah

proposal disusun langkah selanjutnya adalah dengan menyiapkan untuk pelaksanaan

seminar proposal dan menghubungi pihak terkait yang menjadi sasaran kegiatan PPM

untuk mendiskusikan beberapa hal yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan kegiatan

PPM yang meliputi waktu pelaksanaan, lokasi, materi PPM, dll.

Page 15: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

2. Saat kegiatan

Pelaksanaan merupakan tahapan utama dari kegiatan PPM ini. Adapun

kegiatan PPM ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 8 September 2014. Lokasi

kegiatan ini adalah di SMAN 2 Playen. Waktu pelaksanaan dari kegiatan ini

merupakan hasil diskusi dengan para pengurus MGMP mata pelajaran penjas orkes di

wilayah kab. Gunungkidul, dimana waktu pelaksaan kegiatan ini mengambil waktu

dalam pertemuan rutin bulanan guru penjas dalam wadah MGMP. Kegiatan dalam

PPM ini meliputi kegiatan yang bersifat teoritis dan praktis. Materi teori dilakukan di

ruang pertemuan SMAN 2 Playen sedangkan materi praktik dilakukan di area

lapangan SMAN 2 Playen.

3. Pasca kegiatan

Pasca kegiatan merupakan kegiatan akhir dari rangkaian kegiatan PPM ini,

adapun kegiatan tersebut diantaranya, merefleksikan kegiatan yang telah dilakukan

bersama dengan anggota tim, menyusun laporan dan menyiapkan bahan untuk

diseminarkan dalam seminar hasil kegiatan PPM. Sedangkan yang berkaitan dengan

hasil sosialisasi, diharapkan guru dapat menyampaikan materi PPM ini di lingkungan

sekolah masing-masing.

PELAKSANAAN KEGIATAN PPM

PPM ini dilaksanakan selama 1 hari yaitu pada hari Senin, tanggal 8

September 2014. Adapun bentuk kegiatan ini adalah sosialisasi, pelatihan dan

kemudian dilaksanakan pertandingan simulasi model permainan target dengan

mengambil salah satu model yaitu permainan Woodball. Adapun jumlah perserta

Page 16: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

dalam kegiatan tersebut adalah berjumlah 25 orang yang terdiri atas 23 orang peserta

kegiatan PPM dan 3 orang pengabdi.

Dari progam yang telah dilasakanakan, hasil yang dapat diraih yaitu,

bertambahnya pengetahan serta keterampilan para peserta sosialisai dalam hal

permainan target dalam bentuk permainan woodball yang merupakan salah satu

model permainan dalam cakupan model pembelajaran Pendekatan Taktik atau

Teanging Games For Understanding (TGFU). Dari hasil evaluasi dan refleksi, muncul

gagasan untuk bisa mengembangkan kegiatan ini yaitu dengan berusaha untuk

memodifikasi berbagai bentuk model permainan yang bisa gali dalam bentuk

permainan target sehingga dapat memperkaya materi pembelajaran yang disampaikan

kepada para siswa di lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kab.

Gunungkidul. Adapun model permainan yang sempat dibahas diantaranya yaitu,

modifikasi golf, freesbee, dll.

Dalam setiap kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan pasti ada

suatu hal yang dirasa menjadi kelebihan dan kekurangan, termasuk dalam kegiatan

PPM ini, adapun kelebihan atau faktor pendukung dan penghambat kelancaran

kegiatan ini adalah sebagai berikut: faktor pendukung, faktor pendukung dari

kegiatan ini adalah keterbukaan dari forum Musyawarah Guru Mata pelajaran Penjas

Orkes untuk mendapatkan informasi baru Tim PPM Fakultas Ilmu Keolahragaan

UNY. Ketersediaan waktu yang rutin bagi mereka dalam mengadakan kegiatan

pertemuan MGMP menjadikan keuntungan tersendiri bagi TIM PPM, karena tim

cukupu berkomunikasi dengan pengurus MGMP untuk penentuan waktu pelaksanaan

PPM, dll. Faktor pendukung lainnya yaitu ketersediaan lapangan yang cukup

Page 17: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

memadai untuk dijadikan sebagai lokasi kegiatan praktik. Sedangkan yang menjadi

faktor penghambat adalah, karena kegiatan dilasanakan dalam hari kerja, maka

waktu yang tersedia sangat terbatas. Serta ketersediaan alat yang bersifat standar

masih dirasa kurang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil kegiatan, maka dapat disimpulkan:

1. Upaya untuk menyebarluaskan informasi tentang model-model pembelajaran

Penjas terkini perlu adanya dukungan dari pihak terkait, selain dari pihak guru

secara langsung yang tergabung dalam kegiatan MGMP Mata pelajaran Penjas,

selain itu juga dari para pimpinan masing-masing sekolah yang diwadahi dalam

forum MKKS (Kepala Sekolah).

2. Model Pembelajaran Penjas Pendekatan Taktik (TGFU) masih dirasa kurang

dikembangkan karena minimnya sosialisasi, sehingga setelah program sosialisasi

ini diharapkan para guru penjas mampu mengembangkan model tersebut sebagai

bahan untuk memperkaya pembelajaran yang dilaksanakan.

3. Dengan mengenal berbagai macam model permainan target, diharapkan juga para

guru penjas dapat mengakomodir permainan tersebut selain dalam kegiatan

pembelajaran penjas, bila dimungkinkan dalam materi pengembangan

ekstrakurikuler.

Dengan lebih banyak mengenal berbagai macam model pembelajaran Penjas

terutama materi permainan target diharapkan ibu/bapak guru tidak hanya berhenti

Page 18: SOSIALISASI PERMAINAN WOODBALL SEBAGAI MODEL …staffnew.uny.ac.id/upload/132319841/pengabdian/LAPORAN PPM 2014 A.pdf · meliputi praktik salah satu materi pembelajaran permainan

sampai disini saja, akan tetapi diharapkan mampu melanjutkan untuk

mengembangkan dalam situasi pembelajaran yang nyata.

DAFTAR PUSTAKA

Arma Abdullah & Agus Manadji. (1994). Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud.

Kemepora.(2005).Undang-Undang Sistem Keolahrgaan Nasional, Jakarta: Kemenegpora RI.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Depdiknas.

Kemendikbud. (2013). Kurikulum Tahun 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Kemendikbud

http://www.woodball.net/#1.

Stephen A Mitchell, Judit L . Oslin & Linda L. Griiffin, (2003). Sport Foundations for Elementary Physical Education (a tactical games approach). United States: Human Kinetics.