sosialisasi jfak kementeran pmk_sep 2016.pptx
TRANSCRIPT
SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN ( JFAK )
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKAN - LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2016
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
Outline :1. Latar Belakang dan Dasar Hukum
JFAK2. Perencanaan, Pengangkatan,
Pengembangan, dan Penilaian JFAK
1. LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM JFAK
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
LATAR BELAKANG JFAK
1
3
2Banyak terjadi ketidak-konsistenan maupun overlapping antara kebijakan satu dengan yang lain (policy conflict), juga banyak terjadi pembatalan kebijakan
4
5Seringkali tidak berbasis evidence yang solid
Efektifitas kebijakan dalam menyelesaikan masalah publik
masih kurang, juga banyak permasalahan dalam
implementasi kebijakan
Kebijakan Publik
di Indonesia
Agenda setting tidak dilakukan dengan baik, Kontroversi kebijakan juga sering terjadi
Orientasi bukan pada kepentingan publik
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara Pasal 44 UU No. 5/2014
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
TUGAS LAN
LAN bertugas:a. Meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi manajemen ASN sesuai dengan
kebutuhan kebijakan;b. Membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN
berbasis kompetensi;c. Merencanakan dan mengawasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan
pegawai ASN secara nasional;d. Menyusun standar dan pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan
pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan penjenjangan tertentu, serta pemberian akreditisasi dan sertifikasi di bidangnya;
e. Memberi sertifikasi kelulusan peserta diklat penjenjangan;f. Membina dan menyelenggarakan diklat analis kebijakan publik;g. Membina jabatan fungsional di bidang diklat.
UU No.5 Th. 2014 ttg Aparatur
Sipil Negara
PerMenpan dan RB Nomor 45 Tahun 2013 ttg Jabatan Fungsional Analis
Kebijakan dan Angka Kreditnya
Peraturan Bersama Ka.LAN dan Ka. BKN No.16 Th 2014 dan No.16 Th 2014 ttg
Ketentuan Pelaksanaan
Permenpan dan RB No.45 th 2013 ttg JFAK
tentang Standar
Kompetensi JFAK
tentang Pedoman
Penyusunan Formasi JFAK
tentang Pedoman
Pengangkatan ke dalam JFAK
melalui inpassing
tentang Pedoman
Pelaksanaan JFAK dan Penilaian
Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
tentang Pedoman
Penyelenggaraan
Pelatihan JFAK
DASAR HUKUM
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
Peraturan Kepala LAN ttg Pedoman Uji Kompetensi
JFAK
Peraturan Kepala LAN ttg Petunjuk Teknis Penilaian
Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan
PROSES LEGAL DRAFTING
TUGAS, PERAN & KEDUDUKAN JABATAN FUNGSIONAL AK
BERKEDUDUKAN SEBAGAI FUNGSIONAL KEAHLIAN DAN MERUPAKAN JABATAN KARIERMELAKSANAKAN KAJIAN DAN ANALISIS KEBIJAKANPRINSIP: INTEGRITAS, PROFESIONALISME, AKUNTABILITAS EFEKTIF DAN EFISIEN
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
Tugas Analis kebijakan / Policy analyst : Membantu merumuskan cara untuk
mengatasi/ memecahkan masalah Menyediakan informasi tentang apa
konsekuensi dari alternatif kebijakan Mengidentifikasi issue publik yang perlu
menjadi agenda kebijakan pemerintah
Keputusan akhir ada pada Policy Makers
( Pembuat Kebijakan )
Memberikan informasi kepada pembuat kebijakan dalam rangka memecahkan masalah-masalah publik.
Meningkatkan kualitas kebijakan yang dibuat decision maker, pemerintah.
TUJUAN
PERMENPAN DAN RB 45/2013 tentangJABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN
TUGAS ANALIS KEBIJAKAN ( Butir Kegiatan dalam Permenpan 45 tahun 2013)
Menyediakan informasi terkait perumusan masalah kebijakan ; Merumuskan isu-isu kebijakan ke dalam rumusan masalah kebijakan; Melaksanakan Pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan; Menyusun naskah akademis; Menyediakan rekomendasi kebijakan; Melakukan Fokus Group Diskusi kepada pejabat publik dan pemagku
kepentingan terkait dengan isu, masalah atau kebijakan; Melakukan uji publik rancangan rekomendasi kebijakan; Melakukan kerjasama dan konsultasi dengan pejabat publik dan pemangku
kepentingan ; Menyelenggarakan konsultasi, dialog dan diskusi dengan para pemangku
kepentinganuntuk memperoleh tanggapan terhadap usulan rancangan kebijakan dan kebijakan;
Melakukan advokasi kebijakan; Melakukan diseminasi kebijakan; Menyampaikan gagasan kebijakan kepada pemangku kepentingan; Membuat tulisan dalam bentuk monograf, artikel,jurnal dan dipubilkasikan.
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
Analis Kebijakan Ahli UtamaGol.IV/d - IV/c
Analis Kebijakan Ahli MadyaGol.IV/a – IV/c
Analis Kebijakan Ahli Muda
Gol III/c- III/d.
Analis Kebijakan Ahli
Pertama Gol. III/a – IIIb
JENJANG DAN GOLONGAN RUANG JABATAN FUNGSIONALANALIS KEBIJAKAN
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PERBANDINGAN KELAS JABATAN ANALIS KEBIJAKAN DAN BEBERAPA JABATAN
FUNGSIONAL TERTENTU (JFT)
*Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tgl. 27 Juni 2016 No. B/2334/M.PANRB/6/2016 ttg Persetujuan Hasil Evaluasi Jabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK)
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
NO. NAMA JFT
Kelas Jabatan/Pangkat
Pertama Muda Madya Utama
1. Peneliti 8 9 11 13
2. Dosen 8 9 11 13
3. Widyaiswara 8 9 11 13
4. Pustakawan 8 9 11 13
5. Analis Kebijakan* 8 10 12 14
6. Assessor 8 10 12 14
7. Perencana 9 10 12 14
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
Pelatihan Calon Analis Kebijakan Tarif Per-Peserta Rp. 10.000.000,-
Pelatihan Khusus Analis Kebijakan Tarif Per-Peserta Rp. 5.500.000,-
Pelatihan Analis Kebijakan Lanjutan Tarif Per-Peserta Rp. 5.100.000,-
Uji Kompetensi Tarif Per-Peserta Rp. 1.300.000,-
PP TARIF JFAK(PP No. 5/2016 ttg jenis dan tarif PNBP yg
berlaku pada LAN)
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
2. PERENCANAAN, PENGANGKATAN, PENGEMBANGAN, DAN PENILAIAN JFAK
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
SIKLUS MANAJEMEN PENGELOLAAN JFAK
PERENCANAAN
PENGANGKATAN
PENGEMBANGAN
PENILAIAN
• Perkalan No. 31 thn 2014 ttg Standar Kompetensi JFAK
• Perkalan No. 32 Tahun 2014 ttg Pedoman Penyusunan Formasi JFAK
• Perkalan No. 33 Tahun 2014 ttg Pedoman Pengangkatan ke dalam JFAK melalui Inpassing
• Perkalan No. 27 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan dan Penilaian Kualitas Hasil Kerja AK
• Perkalan ttg Pedoman Uji Kompetensi JFAK
• Perkalan No. 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan JFAK
• Perkalan ttg Pedoman Uji Kompetensi JFAK
• Perkalan No. 27 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan dan Penilaian Kualitas Hasil Kerja AK
• Perkalan Tentang Petunjuk Teknis Kualitas Hasil Kerja JFAK
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
1. Permenpan No. 45 Tahun 2013 ttg JFAK dan Angka Kredit
2. Peraturan Bersama Ka.LAN dan Ka. BKN No.16 Th 2014 dan No.16 Th 2014 ttg Ketentuan Pelaksanaan Permenpan dan RB No.45 th 2013 ttg JFAK
Kemampuan Analisis Kemampuan Politis
1. Pengetahuan tentang substansi kebijakan Publik
2. Metode riset3. Teknik dan Analisis kebjakan4. Kemampuan menulis dan
publikasi.5. Pengetahuan tentang Bidang
Pekerjaan
Kompetensi Inti
Penyusunan Saran Kebijakan
Kompetensi Spesialis
1. Konteks Politik (dinamika politik dan budaya birokrasi)
2. Regulasi dan Legislasi 3. Komunikasi4. Membangun jejaring (Networking)5. Presentasi
1. Konsultasi Publik2. Partnership
Kompetensi Inti
Kompetensi Spesialis
1. Manajemen Diri
2. Membangun Tim
Kompetensi Dasar
KOMPETENSI ANALIS KEBIJAKAN
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
Perkalan No. 31 Tahun 2014 ttg Standar Kompetensi JFAK
PERENCANAAN JFAK
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
Perkalan No. 31 Tahun 2014 ttg Standar Kompetensi JFAK
LEVEL KOMPETENSI JFAK
PERENCANAAN
Jenis pekerjaan 1. Sifat pekerjaan2. Beban kerja dan perkiraan kapasitas
seorang analis kebijakan 3. Prinsip pelaksanaan pekerjaan4. Peralatan yang tersedia atau
diperkirakan akan tersedia dalam melaksanakan pekerjaan seorang Analis kebijakan.
Analisis Kebutuhan
Peta Jabatan
Kebutuhan Formasi JFAK
1. Menghitung rata-rata angka kredit per jam untuk setiap jenjang jabatan dengan cara membagi selisih angka kredit untuk naik ke jenjang berikutnya dengan perkalian masa kerja jabatan secara normal analis kebijakan selama 5 (lima tahun) dan jumlah jam kerja efektif selama 5 (lima) tahun.
2. Menginventarisir seluruh jenis kegiatan kajian dan analisis kebijakan yang mendapatkan penilaian angka kredit sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi No. 45 Tahun 2013 tentang JFAK dan Angka Kreditnya.
3. Menginventarisir nilai angka kredit untuk setiap butir kegiatan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi No. 45 Tahun 2013 tentang JFAK dan Angka Kreditnya. Angka kredit dalam peraturan tersebut mencerminkan jumlah jam kerja efektif yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap output kegiatan.
4. Menghitung perkiraan volume output analis kebijakan sesuai dengan jenjang jabatan untuk 5 (lima) tahun sesuai dengan Rencana Strategik masing-masing unit organisasi
5. Menghitung distribusi angka kredit per analis kebijakan untuk setiap butir kegiatan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi No. 45 Tahun 2013 tentang JFAK dan Angka Kreditnya.
6. Menggunakan jam kerja efektif setahun sebesar 1.250 jam (berdasarkan jam kerja dinas 37 jam 30 menit dalam satu minggu dikurangi waktu tambah dan waktu boros).
7. Menghitung waktu efektif penyelesaian kegiatan dengan cara membagi besaran angka kredit untuk seluruh kegiatan dalam satu (1) tahun dengan rata-rata angka kredit per jam sesuai jenjang jabatan (dari hasil penghitungan butir 1).
8. Menghitung jumlah waktu efektif penyelesaian kegiatan dari seluruh butir kegiatan dalam lima tahun sesuai jenjang jabatan.
9. Menghitung total formasi analis kebijakan per jenjang jabatan analis kebijakan.
10. Menghitung Lowongan Formasi Analis Kebijakan (LFAK)
Langkah-langkah Penyusunan Formasi JFAKPERENCANAAN
Perkalan No. 32 Tahun 2014 ttg Pedoman Penyusunan Formasi
JFAK
Perkalan No. 32 Tahun 2014 ttg Pedoman Penyusunan Formasi JFAK
Perhitungan rata-rata Angka Kredit Per JamDalam 5 Tahun Rencana Kerja
(5=periode 5 tahun; 1.250=jumlah jam kerja selama 1 tahun @37,5 jam kerja/minggu
Jenjang Jabatan Pangkat Gol/Ruang Angka Kredit Perhitungan Rata2 angka kredit per jam
AK Pertama Penata muda III/a 100 50: (5x1250) 0,008 Penata Muda tk I III/b 150 50: (5x1250) 0,008
AK Muda Penata III/c 200 100: (5x1250) 0,016 Penata tk I III/d 300 100: (5x1250) 0,016
AK Madya Pembina IV/a 400 100 : (5x1250) 0,016 Pembina tk. I IV/b 550 150: (5x1250) 0,024 Pembina Utama Muda IV/c 700 150: (5x1250) 0,024
AK Utama Pembina Utama Madya IV/d 850 200: (5x1250) 0,032 Pembina Utama IV/e 1050
1. Rekapitulasi Beban Kerja
Tahun Distribusi Angka Kredit Jenjang AK Rata-rata angka kredit/jamWaktu efektif penyelesaian kegiatan
(jam) Ket1 2 3 4 (k2/k3) 5
Tahun ........
Tahun ........
Tahun ........
Tahun ........
Tahun ........
Jumlah 1
PERENCANAAN
RUMUS PERHITUNGAN FORMASI ANALIS KEBIJAKAN
2. Rumus Perhitungan Formasi Analis Kebijakan
TFAK = ∑ W x orangJKE
Perkalan No. 32 Tahun 2014 ttg Pedoman Penyusunan Formasi JFAK
PERENCANAAN
RUMUS PERHITUNGAN FORMASI ANALIS KEBIJAKAN
3. Rumus Lowongan Formasi
LFAK = TFAK-(JFAK+JAKM-JAKN-JAKB)
Keterangan:w= waktu efektif penyelesaian kegiatanJKE= jam kerja efektif (6250jam)TFAK= Total Formasi AK LFAK adalah Lowongan Formasi Analis Kebijakan dalam jenjang jabatan tertentu yang dapat diisi dalam tahun yang dihitung; TFAK adalah Total Formasi Analis Kebijakan dalam jenjang jabatan tertentu yang diperlukan pada tahun yang dihitung;JFAK adalah Jabatan Fungsional Analis Kebijakan yang ada saat ini;JAKM adalah Jumlah Analis Kebijakan yang Masuk dalam jenjang jabatan tertentu pada periode mulai saat ini sampai dengan tahun yang dihitung karena kenaikan dari jenjang jabatan yang lebih rendah ke jenjang jabatan tertentu;JAKN adalah perkiraan Jumlah Analis Kebijakan yang Naik pada periode mulai saat ini sampai tahun yang dihitung, dari jenjang jabatan tertentu ke jenjang jabatan yang lebih tinggi;JAKB adalah perkiraan Jumlah Analis Kebijakan yang Berhenti dari jabatan tertentu pada periode mulai saat ini sampai dengan tahun yang dihitung pejabat Analis Kebijakan tersebut keluar dari jabatan Analis Kebijakan karena berhenti atau pensiun.
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PERSYARATAN PENGANGKATAN PERTAMA
FORMASI JABATAN
1. Berijazah paling rendah Sarjana (S1) / Diploma IV;2. Pangkat paling rendah Penata Muda, gol ruang III/a3. Mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Analis
Kebijakan4. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir5. Berusia paling tinggi 48 (empat puluh delapan) tahun
Sedangkan data yang wajib diunggah dalam Sistem Informasi JFAK (jfak.lan.go.id) adalah:
a. Fotocopy Ijazah terakhir yang telah dilegalisir.b. Fotocopy transkrip nilai.c. Fotocopy SK Pangkat Terakhir.d. Kartu Pegawai.e. Daftar Riwayat Hidup
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PENGANGKATAN PERTAMA
PENGANGKATAN JFAK
Seleksi Internal Kementerian/Lemba
ga/Pemda(Pengajuan Calon ke Atasan, Persetujuan
Atasan, Verifikasi Internal)
Input Data Calon dalam Sistem Informasi JFAK (http://jfak.lan.go.id)
Pengiriman Surat Usulan Calon AK ke
LAN
Seleksi Administrasi (Verifikasi Data Dalam
Sistem Informasi JFAK)
Pelatihan Calon AK
LulusUP Stankom* (Uji
Tertulis dan Wawancara)
Pengiriman Surat Rekomendasi dan
Tidak DIrekomendasikan
Pengangkatan AK oleh
Kementerian/Lembaga/Pemda
* Tujuan dari uji tertulis dan uji wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai kompetensi analisis dan politis yang menjadi kompetensi dari calon analis kebijakan
* Formulir penilaian untuk UP Stankom Uji Tertulis dan Uji Wawancara menggunakan Formulir penilaian untuk jenjang pertama
ALUR PENGANGKATAN PERTAMA
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
Sidang Penilaian Uji Kompetensi
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PENGANGKATAN JFAK
a. Calon AK dinyatakan lulus uji kompetensi jika akumulasi nilai Pelatihan Calon AK dan UP Stankom harus sama atau melebihi standar kelulusan (≥70).
b. Nilai akhir uji kompetensi memiliki prosentase lima puluh persen (50%) dari nilai total kelulusan uji kompetensi, sedangkan komponen lima puluh persen (50%) lainnya adalah nilai Pelatihan Calon AK.
c. Hasil uji kompetensi tersebut dijadikan dasar pembuatan surat rekomendasi dan pertimbangan dalam Penetapan Angka Kredit (PAK) Calon AK (berdasar tabel angka kredit kumulatif untuk Pengangkatan Pertama
No
STTB / Ijazah atau
setingkatAngka Kredit dan Nilai Uji Kompetensi
1 2 3 4 5 6 7 9
1. Sarjana (S1) / D IV
100 113 125 136 148 150
Analis Kebijakan Ahli Pertama – III/a AK Pertama III/ b
2.Magister (S2)
150 166 177 188 199 200Analis Kebijakan Ahli Pertama - III/b AK Muda
III/c3.
Doktor (S3)200 228 251 275 298 300
Analis Kebijakan Ahli Muda – III/c AK Muda III/d
4. Hasil Uji Kompetensi
< 70 tidak lulus
70-74
75-79
80-84
85-89
90-94
≥ 95
ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENGANGKATAN PERTAMA KALI
0 – 69 : Peserta Uji Kompetensi belum kompeten70 – 74 : Peserta Uji Kompetensi memenuhi standar
kompetensi minimal75 – 94 : Peserta Uji Kompetensi melebihi standar
kompetensi minimal pada beberapa elemen kompetensi
≥ 95 : Peserta Uji Kompetensi melebihi standar kompetensi minimal pada semua elemen kompetensi
d. Peserta uji kompetensi JFAK yang tidak lulus dalam uji kompetensi untuk pertama kalinya maka diberi kesempatan untuk mengikuti uji kompetensi ulang.
KELULUSAN UJI KOMPETENSI
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PENGANGKATAN JFAK
FORMASI JABATAN
PERSYARATAN PERPINDAHAN JABATAN
Berikan ijazah paling rendah magister (S2) dari perguruan tinggi paling kurang terakreditasi B;
Pangkat paling rendah Penata golongan ruang III/c; Memiliki Kompetensi analisis kebijakan yang dibuktikan dari
pengalaman jabatan paling kurang 5 tahun secara kumulatif; Tersedia formasi untuk jabatan Analis Kebijakan Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir• Berusia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun
Sedangkan data yang wajib diunggah dalam Sistem Informasi JFAK (jfak.lan.go.id) adalah:• Fotocopy Ijazah terakhir yang telah dilegalisir.• Fotocopy transkrip nilai.• Fotocopy SK Pangkat Terakhir.• Kartu Pegawai.• Daftar Riwayat Hidup
Perpindahan jabatan JFAK dibedakan menjadi dua (2) jalur, yaitua. Perpindahan dari Jabatan Struktural ke dalam JFAKb. Perpindahan dari Jabatan Fungsional lain ke dalam JFAK
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITASPROFESIONAL
PENGANGKATAN JFAK PERPINDAHAN JABATAN
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
Seleksi Administrasi
(Verifikasi Data Dalam Sistem Informasi JFAK)
UP Stankom (Uji
Dokumentasi*)
UP Stankom (Uji Tertulis dan Wawancara*)
Pengiriman Surat
Rekomendasi dan Tidak
DIrekomendasikan
Pengangkatan AK oleh
Kementerian/Lembaga/Pemda
* Tujuan dari uji tertulis dan uji wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai kompetensi analisis dan politis yang menjadi kompetensi dari calon analis kebijakan
* Formulir penilaian untuk UP Stankom Uji Tertulis dan Uji Wawancara menggunakan Formulir penilaian disesuaikan dengan jenjangnya
* Uji Dokumentasi Kegiatan Kajian dan Analisis Kebijakan untuk Perpindahan dari Jabatan Struktural ke dalam JFAK dilakukan dengan pengecekan pengalaman kerja di bidang Analis Kebijakan selama 5 tahun.
* Uji Dokumentasi Kegiatan Kajian dan Analisis Kebijakan untuk Perpindahan dari Jabatan Fungsional lain ke dalam JFAK dilakukan dengan berupa pengecekan dan penghitungan angka kredit sesuai dengan angka kredit yang dipersyaratkan dalam jenjang jabatan AK. Uji Dokumentasi Kegiatan Kajian dan Analisis Kebijakan berupa Penghitungan DUPAK.
ALUR PERPINDAHAN JABATAN
Sidang Penilaian Uji Kompetensi
Lulus
PENGANGKATAN JFAK
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
a. Nilai akhir uji kompetensi terdiri dari 1) kemampuan analisis (bobot 50%); dan 2) kemampuan politis (bobot 50%).
b. Nilai uji kompetensi akan digunakan dalam Penetapan Angka Kredit (PAK) Calon AK berdasar tabel angka kredit kumulatif untuk Pengangkatan dari Jabatan Lain.
ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN
e. Peserta uji kompetensi JFAK yang tidak lulus dalam uji kompetensi untuk pertama kalinya maka diberi kesempatan untuk mengikuti uji kompetensi ulang.
No Gol / Ruang
STTB / Ijazah ANGKA KREDIT DAN NILAI UJI KOMPETENSI
1 2 3 4 5 6 7 81 III / c Magister (S2) 200 226 249 273 296
Doktor (S3) 200 228 251 275 2982 III / d Magister (S2) 300 325 347 370 393
Doktor (S3) 300 327 349 372 3953 IV / a Magister (S2) 400 437 471 505 539
Doktor (S3) 400 440 474 508 5424 IV / b Magister (S2) 550 587 621 655 689
Doktor (S3) 550 590 624 658 6925 IV / c Magister (S2) 700 737 771 805 839
Doktor (S3) 700 740 774 808 842Hasil Uji Kompetensi
< 70 tidak lulus70 – 74 75-79 80 -84 85-89 ≥ 90
0 – 69 : Peserta Uji Kompetensi belum kompeten70 – 74 : Peserta Uji Kompetensi memenuhi standar
kompetensi minimal75 – 89 : Peserta Uji Kompetensi melebihi standar
kompetensi minimal pada beberapa elemen kompetensi
≥ 90 : Peserta Uji Kompetensi melebihi standar kompetensi minimal pada semua elemen kompetensi
KELULUSAN UJI KOMPETENSIPENGANGKATAN JFAK
c. Calon JFAK dinyatakan lulus jika masing – masing nilai komponen analisis dan politis harus sama atau melebihi standar kelulusan (≥70), bukan akumulasi dari komponen analisis dan politis.
d. Hasil penilaian untuk kompetensi standar memenuhi (meets) akan diperhitungkan sesuai dengan hasil penilaian, sedangkan untuk kompetensi standar melebihi (exceeds) hasil penilaian akan dikonversi pada tabel konversi untuk mendapatkan nilai akhir pada kompetensi di maksud.
1. diberhentikan sementara sebagai PNS;2. menjalani cuti di luar tanggungan negara3. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; 4. menjalani persalinan anak keempat dan seterusnya; dan5. ditugaskan secara penuh di luar JFAK.
Pembebasan Sementara
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
1. Analis Kebijakan yang dibebaskan sementara sebagaimana pada Nomor (1) dapat diangkat kembali dalam JFAK apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan dan dipulihkan hak – haknya sebagai JFAK.
2. Analis Kebijakan yang dibebaskan sementara sebagaimana pada Nomor (2) dapat diangkat kembali dalam JFAK apabila yang bersangkutan telah selesai cuti di luar tanggungan negara dengan mengikuti kembali uji kompetensi untuk pengangkatan pertama setelah memenuhi persyaratan administrasi.
3. Analis Kebijakan yang dibebaskan sementara sebagaimana pada Nomor (3) dan nomor (4) harus diangkat kembali dalam JFAK apabila yang bersangkutan ditugaskan kembali ke unit yang membidangi kajian dan analisis kebijakan.
4. Analis Kebijakan yang dibebaskan sementara sebagaimana pada Nomor (5) berupa:a. pengangkatan sebagai Pejabat Negara; ataub. pengangkatan sebagai komisioner atau anggota lembaga nonstruktural.
Analis Kebijakan sebagaimana dimaksud huruf a dan b, dapat diangkat kembali dalam JFAK apabila yang bersangkutan ditugaskan kembali ke unit yang membidangi kajian dan analisis kebijakan dengan mengikuti uji kompetensi pada jenjang terakhir yang dimilikinya.
PENGANGKATAN KEMBALI KE DALAM JFAK
PENGANGKATAN JFAK
Persyaratan Pengangkatan KembaliProses Pengangkatan kembali dalam JFAK sebagaimana dimaksud pada nomor (1), (2), (3) dan (4) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. menggunakan angka kredit terakhir yang dimilikinya dan dapat ditambah angka kredit
dari tugas pokok Analis Kebijakan yang diperoleh selama pembebasan sementara sesuai dengan petunjuk teknis penilaian kualitas hasil kerja JFAK.
b. lulus uji kompetensi pada jenjang jabatan, sesuai dengan pangkat terakhir yang dimilikinya kecuali Nomor (2).
c. usia paling tinggi 54 (lima puluh empat) tahun pada saat diusulkan kembali
Pengangkatan Kembali
Uji kompetensi dilakukan dengan Uji Dokumentasi Kegiatan Kajian dan Analisis Kebijakan, uji tertulis dan wawancara.
Seleksi Administrasi Lulus UP STANKOM (Penilaian Uji Dokumentasi) UP STANKOM (Uji Tertulis
dan Uji Wawancara)
Sidang Penilaian Hasil Uji Kompetensi
Pengiriman Surat Rekomendasi dan Tidak
Direkomendasikan
Alur Pengangkatan Analis Kebijakan Jenjang Pertama ke Jenjang Muda
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PENGANGKATAN JFAK
Apabila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah ditandatanganinya Surat Rekomendasi oleh Instansi Pembina, tetapi PNS yang bersangkutan belum diangkat ke dalam JFAK, maka berlaku ketentuan sebagai berikut: Rekomendasi (Sertifikasi) atas uji kompetensi yang diperoleh dinyatakan tidak berlaku Pemberian sanksi kepada Instansi Pengusul dalam bentuk penundaan proses formasi JFAK
yang diusulkan
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
SURAT REKOMENDASI• Bagi peserta yang lulus uji kompetensi, Instansi Pembina (LAN) menerbitkan Surat
Rekomendasi bagi peserta Calon AK.• Surat Rekomendasi dan PAK yang sudah ditandatangani oleh Instansi Pembina
sebagaimana dimaksud pada poin (1) di atas digunakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian pada Instansi Pusat dan Daerah secara kolektif untuk mengangkat calon Pejabat Fungsional AK.
• Pengangkatan kedalam JFAK harus dilakukan paling lambat 6 (enam) bulan setelah ditandatanganinya Surat Rekomendasi oleh Instansi Pembina.
SANKSI
PENGANGKATAN JFAK
Pelatihan Calon AK
Pelatihan
Khusus AK
Pelatihan AK
Lanjutan
Kompetensi Inti• Pengetahuan
tentang substansi kebijakan Publik
• Metode riset• Teknik dan
Analisis kebjakan
• Kemampuan menulis dan publikasi
Kompetensi Keahlian• Penyusunan
Saran Kebijakan
JFAK AHLI MADYA
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Kompetensi Keahlian
a.Pengetahuan tentang substansi KP
b.Kemampuan menulis dan publikasi
a.Manajemen dirib.Membangun Tim
a.Penyusunan Saran Kebijakan
b.Konsultasi Publikc.Partnership
JFAK AHLI UTAMA
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Kompetensi Keahlian
a.Pengetahuan tentang substansi Kebijakan
b.Metode risetc.Teknik dan Analisis Kebijakand.Kemampuan menulis dan
publikasie.Pengetahuan tentang Bidang
Pekerjaanf. Konteks Politik (dinamika
politik dan budaya birokrasi)g.Regulasi dan Legislasi h.Komunikasii. Membangun jejaring
(Networking)j. Presentasi
a.Manajemen diri
b.Membangun Tim
a.Penyusunan Saran Kebijakan
b.Konsultasi Publik
c.Partnership
JFAK AHLI PERTAMA
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
Perkalan No. 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
JFAK
PELATIHAN FUNGSIONAL
JFAK
PENGEMBANGAN JFAK
a. mencapai angka kredit yang dipersyaratkan;b. memiliki masa kerja 1 (satu) tahun dalam jabatan;c. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;d. tersedia formasi jabatan; dane. lulus uji kompetensi.
PERSYARATAN PENGANGKATAN UNTUK KENAIKAN JENJANG JABATAN
Analis Kebijakan yang akan naik jabatan ke jenjang utama selain memenuhi ketentuan di atas wajib memiliki ijazah Doktor atau sederajat. Apabila seorang AK Madya ingin menempuh pendidikan S3 dalam rangka untuk memenuhi persyaratan dalam kenaikan jabatan menjadi AK Utama, maka pendidikan S3 tersebut harus sesuai dengan kepakarannya. Kecuali sebelum diangkat menjadi seorang AK sudah mempunyai ijazah Doktor.
Analis Kebijakan yang akan naik jabatan ke jenjang muda harus mengikuti pelatihan teknis penulisan produk analisis kebijakan atau program pengembangan lain yang relevan dan harus memenuhi minimal 40 JP.Analis Kebijakan yang akan naik jabatan ke jenjang madya harus mengikuti pelatihan teknis advokasi kebijakan atau program pengembangan lain yang relevan dan harus memenuhi minimal 40 JP.
Kenaikan Jabatan Uji Dokumentasi Wawancara Pelatihan
Pertama ke Muda √ √ √ (pelatihan teknis)
Muda ke Madya √ √ √ (pelatihan teknis)
Madya ke Utama √ √ + orasi ilmiah √ (pelatihan lanjutan)
Tabel Uji Kompetensi Kenaikan Jabatan
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PENGANGKATAN UNTUK KENAIKAN
JENJANG JFAKPENGEMBANGAN JFAK
Alur Pengangkatan Analis Kebijakan Jenjang Pertama ke Jenjang Muda
Alur Pengangkatan Analis Kebijakan Jenjang Madya ke Jenjang Utama
Seleksi Administrasi Lulus
UP STANKOM (Penilaian Uji Dokumentasi)
Pengangkatan AK Pertama ke AK Muda
Pengangkatan AK Muda ke AK Madya
Pelatihan Teknis
UP STANKOM (Uji Wawancara)
Sidang Penilaian Hasil Uji Kompetensi
Surat Keterangan Lulus dan Tidak Lulus
Seleksi Administrasi Lulus
UP STANKOM (Penilaian Uji Dokumentasi)
Pengangkatan AK Madya ke AK Utama Pelatihan Lanjutan
UP STANKOM (Uji Wawancara dan Orasi
Ilmiah)Sidang Penilaian Hasil Uji
KompetensiSurat Keterangan Lulus
dan Tidak Lulus
ALUR PENGANGKATAN UNTUK KENAIKAN JABATAN
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PENGANGKATAN UNTUK KENAIKAN
JENJANG JFAK
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PENGEMBANGAN JFAK
KEPEMIMPINANKOMPLEKSITAS
KUANTITAS
S K P
WAKTUKUALITAS BIAYA
KEMANFAATAN TINGKAT & BENTUK
PUBLIKASI
PP 46/2011
Perber Ka.LAN dan Ka.BKN Nomor 16
Tahun 2014
KELUASAN CAKUPAN DAN TINGKAT KESULITAN DARI ISU MASALAH KEBIJAKAN
DIMANFAATKAN-NYA SATUAN HASIL ANALIS KEBIJAKAN
DIPUBLIKASIKAN-NYA
SATUAN HASIL ANALIS
KEBIJAKAN
PERAN YANG DILAKUKAN ANALIS KEBIJAKAN
B. RINCIAN SATUAN HASIL KEGIATAN SERTA PERSYARATAN
A. STANDAR PENILAIAN KUALITAS HASIL KERJA
Unsur Utama & Penunjang
STANDAR PENILAIAN KUALITAS HASIL KERJA
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PENILAIAN JFAK
STANDAR PENILAIAN HASIL KERJABERDASARKAN SKP :
KUANTITAS : UKURAN JUMLAH ATAU BANYAKNYA
HASIL KERJA YANG DICAPAI
KUALITAS : UKURAN MUTU SETIAP HASIL KERJA
YANG DICAPAI
WAKTU : UKURAN LAMANYA PROSES SETIAP HASIL
KERJA YG DICAPAI
BIAYA : BESARAN JUMLAH ANGGARAN YANG DIGUNAKAN SETIAP HASIL KERJA
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PENILAIAN JFAK
RINCIAN KEGIATAN YANG DINILAI DALAM
PEMBERIAN ANGKA KREDIT
PENUNJANG
• Mengajar /melatih pada diklat kebijakan
• Berperanaktif dalam seminar/lokakrya/konferensi/delegasi ilmiah di bidang kebijakan
• Menjadi pengurus/ anggota dalam organisassi profesi analis kebijakan
• Menjadi tin penilai angka kredit jabatan fungsional nalis kebijakan
UTAMA PENUNJANG
1. PENDIDIKAN
• Pendidikan Formal dan Memperoleh Ijazah
• Pendidikan dan Pelatihan fungsional
• Pendidikan dan pelatihan prajabatan
2. KAJIAN DAN ANALISIS KEBIJAKAN
• Melakukan riset dan analisis kebijakan
• Memberikan rekomendasi kebijakan
• Melakukan komunikasi, koordinasi , advokasi, konsultasi dan negosiasi kebijakan dan
• Melakukan publikasi hasil kajian kebijakan
3. PENGEMBANGAN PROFESI
• Membuat modul bahan ajar diklat kebijakan
• Membuat model kebijakan sebagai bahan diklat
• Membantu alat bantu diklat kebijakan
• Membuat audio visual untuk diklat kebijakan
• Mengembangkan buku pedoman tentang kebijakan
• Menyusun /mengembangkan juklak/juknis di bidang analisis kebijakan
• Memperoleh gelar kehormatan akademis
• Memperoleh penghargaar, tanda jasa , tanda kehormatan atau penghargaan lainnya.
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PENILAIAN JFAK
Memo Kebijakan Telaahan Staf Ringkasan Kebijakan Policy Paper Laporan Hasil Pemantauan Laporan Hasil Evaluasi Naskah Akademik RUU Naskah Akademik Rancangan PP Naskah Akademik Rancangan
Perpres Naskah Akademik Rancangan
Permen Naskah Akademik Rancangan
Perda
Rancangan Rekomendasi Kebijakan
Rancangan Kebijakan Bahan Pidato/Ceramah/Presentasi Monograf Kebijakan Buku Referensi Kebijakan Artikel Kebijakan Makalah Modul Diklat Model Kebijakan Buku pedoman Juklak Juknis
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PENILAIAN JFAK HASIL KERJA ANALIS KEBIJAKAN
Angka kredit maksimal
Individu : Angka kredit maksimal satuan hasil yang dikerjakan
Team, Apabila analis kebijakan lebih dari 4 (empat) orang maka analis kebijakan ke-1 proporsinya 40% dan sisanya dibagi sama rata sesuai dengan jumlah Anallis Kebijakan yang terlibat
Kelompok : 100% dibagi dengan jumlah penyusun
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
DISTRIBUSI ANGKA KREDIT SESUAI PERAN DAN KEDUDUKAN
PENILAIAN JFAK
AK yang AK ke 1 AK ke 2 AK ke 3 AK ke 4 AK ke 5 AK ke 6
orang % % % % % %2 60 40 3 50 25 25 4 40 20 20 20 5 40 15 15 15 15 6 40 12 12 12 12 12
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
PENDISTRIBUSIAN ANGKA KREDIT PER ANALIS KEBIJAKAN
PENILAIAN JFAK
Contoh distribusi AK berdasarkan peran dan kedudukan)
Naskah Akademik RUU utk anggota ((60%:5) x 40
= 4,8)
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
CONTOH DISTRIBUSI ANGKA KREDIT BERDASARKAN PERAN DAN KEDUDUKANPENILAIAN JFAK
SATUAN HASILAK maks Satuan Hasil
(Ketua : 40% x 40)(Anggota : (60%/jmlh
anggota)x 40)KRITERIA AK maks
Kriteria SUB-KRITERIAAK maks
Sub-Kriteria
INDIKATOR AK maks indikator BUKTI AK TOTAL
A B C D E F G H I JNaskah Akademik RUU 1 Kompleksitas
(D1=40% x B) 1 Keluasan cakupan
(F1=50% x D1) a Jenis naskah akademik
(RUU) (50% x F1)
a Surat/nota dinas penyampaian naskah akademik RUU ke legislatif
Tdk memenuhi bukti minimal (0%x H)Memenuhi dengan bukti pengganti (75%x H)Memenuhi dan melebihi jumlah bukti minimal (100%x H)
b Dokumen naskah akademik RUU
c Rancangan awal RUUb Kualitas produk (output)
(50% x F1) a Dokumen naskah akademik RUU
(sesuai dengan outline yang disyaratkan)
Tdk memenuhi bukti minimal (0%x H)Memenuhi dengan bukti pengganti (75%x H)Memenuhi dan melebihi jumlah bukti minimal (100%x H)b
Dokumen naskah akademik RUU (tidak sesuai dengan outline yang disyaratkan)
2 Tingkat kesulitan isu dan masalah kebijakan (F2=50% x D1)
a. Kualitas analisis dalam perumusan kebijakan(F2a= 40% x F2)
a Data digunakan sebagai dasar analisa (50% x F2a)
a Dokumen naskah akademik RUU menggunakan data sebagai dasar analisa
Tdk memenuhi bukti minimal (0%x H)Memenuhi dengan bukti pengganti (75%x H)Memenuhi dan melebihi jumlah bukti minimal (100%x H)
b DIM (daftar inventarisasi masalah)
c Instrumen dan laporan hasil penelitian
b Teori digunakan sebagai dasar analisa (50% x F2a)
aDokumen naskah akademik RUU menggunakan teori sebagai dasar analisa
Tdk memenuhi bukti minimal (0%x H)Memenuhi dengan bukti pengganti (75%x H)Memenuhi dan melebihi jumlah bukti minimal (100%x H)
b DIM (daftar inventarisasi masalah)
c Instrumen dan laporan hasil penelitian
c Data dan teori digunakan sebagai dasar analisa (*hanya digunakan ketika data dan teori dipakai sebagai dasar analisa) (100% x F2a)
aDokumen naskah akademik RUU menggunakan data dan teori sebagai dasar analisa
Tdk memenuhi bukti minimal (0%x H)Memenuhi dengan bukti pengganti (75%x H)Memenuhi dan melebihi jumlah bukti minimal (100%x H)
b DIM (daftar inventarisasi masalah)
c Instrumen dan laporan hasil penelitian
b. Sektor yang terkait(F2b= 30% x F2)
a Kompleksitas sektor yang terkait dalam penyusunan naskah akademik RUU (100% x F2b)
aSubstansi Dokumen naskah akademik RUU terdiri dari satu sektor
Tdk memenuhi bukti minimal (0%x H)Memenuhi dengan bukti pengganti (75%x H)Memenuhi dan melebihi jumlah bukti minimal (100%x H)
b Substansi Dokumen naskah akademik RUU terdari dari multisektor
c. Proses perumusan Naskah Akademik(F2c= 30% x F2)
a Stakeholder yang terlibat dalam penyusunan naskah akademik RUU(100% x F2c)
a Notulensi rapat Tdk memenuhi bukti minimal (0%x H)Memenuhi dengan bukti pengganti (75%x H)Memenuhi dan melebihi jumlah bukti minimal (100%x H)
b Daftar konsultasi dan hasil konsultasi menunjukkan keterlibatan stakeholder < 3
cDaftar konsultasi dan hasil konsultasi menunjukkan keterlibatan stakeholder ≥ 3
2 Kemanfaatan dan publikasi (D2= 60% x B)
1 Penggunaan naskah akademik dalam UU(100% x D2)
a Adopsi naskah akademik dalam undang-undang(100% x F)
a Dokumen naskah akademik RUU
Tdk memenuhi bukti minimal (0%x H)Memenuhi dengan bukti pengganti (75%x H)Memenuhi dan melebihi jumlah bukti minimal (100%x H)
b Rancangan awal RUU sepenuhnya mengacu pada naskah akademik
c Rancangan awal RUU tidak mengacu pada naskah akademik
d Notulensi pembahasan dengan legislatif
e DIM (daftar inventarisasi masalah)
ANGKA KREDIT TOTAL
Contoh tabel perhitungan AK (NA-RUU)
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
CONTOH TABEL PERHITUNGAN ANGKA KREDITPENILAIAN JFAK
Formulir Self Assessment AKFormulir
Self Assessmen
t AK
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
FORMULIR SELF ASSESSMENT
PENILAIAN JFAK
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
Angka Kredit Yang Dapat Diajukan Sebagai Hasil Tambahan Untuk Uji Kompetensi Dalam Kurun Waktu 6 Bulan Terhitung Dari Surat Rekomendasi Sampai Dengan Sebelum Penetapan/Pengangkatan.
Sertifikat Pelatihan Cak, Sertifikat Diklat Prajab Dan S1, Serta S2 Sudah Tidak Dihitung Lagi Ke Dalam Angka Kredit, Karena Sudah Masuk Dalam Komposisi Penilaian Uji Kompetensi.
Batas Waktu Pengusulan Kegiatan Analis Kebijakan Untuk Dinilai Angka Kreditnya Paling Lama 2 (Dua) Tahun Sejak Kegiatan Itu Dilakukan Dan Tidak Dapat Dinilai Apabila Melampaui Batas Waktu Dimaksud.
Sistem Penilaian Angka Kredit Yang Digunakan Bersifat Absolut, Yaitu Menilai Kesesuaian Kegiatan Dengan Kriteria, Indikator Serta Bukti Yang Ditentukan, Dan Apabila Tidak Memenuhi Persyaratan Dimaksud, Maka Dinilai 0 (Nol).
Hasil Penetapan Angka Kredit Dapat Dibatalkan Oleh Pejabat Yang Menetapkan, Apabila Dikemudian Hari Terdapat Pembuktian Oleh Tim Penilai Atas Kecurangan Dalam Usulan Angka Kredit Analis Kebijakan
KETENTUAN LAIN
PENILAIAN JFAK
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS
PROFESIONAL
Terima kasih
› [email protected]› [email protected]
(021) 3868201-05, 3455021-5Fax: (021) 3800187
› pusaka.lan.go.id› jfak.lan.go.id
Komunitas Analis Kebijakan
Analis Kebijakan
Jl. Veteran No.10, Jakarta, 10110
@analiskebijakan