sop tingkat kesadaran

7
STANDARD OPERATING PROCEDURE (NEUROLOGY ASSESMENT) Prosedur Tetap PENGKAJIAN PERSYARAFAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA UNTAN-FKIK/KEP/SOP- 06/2013 Penyusun : Tim Prodi Keperawatan Tanggal : 25 Februari 2013 Dekan PENGERTIAN Suatu tindakan untuk mengetahui integritas sistem syaraf yg meliputi fungsi saraf kranial, fungsi sensorik, motorik dan refleks termasuk diantaranya kemampuan klien mengenal kondisi diri, waktu dan tempat dirinya. DASAR PENERAPAN Tindakan ini dilakukan pada : 1. Semua pasien yang baru datang di IGD 2. Semua pasien ruang perawatan dengan keluhan sistem neurologik TUJUAN 1. Mengetahui kelengkapan fungsi saraf kranial pasien 2. Mengidentifikasi tingkat kesadaran pasien 3. Mengidentifikasi kemampuan fungsi motorik pasie 4. Mengetahui kelengkapan dan atau adanya tambahan refleks tubuh pasien

Upload: raup-sutrianto

Post on 13-Aug-2015

403 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

dfvdageGewg

TRANSCRIPT

Page 1: SOP Tingkat Kesadaran

STANDARD OPERATING PROCEDURE

(NEUROLOGY ASSESMENT)

Prosedur Tetap PENGKAJIAN PERSYARAFAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

UNTAN-FKIK/KEP/SOP-06/2013Penyusun :

Tim Prodi Keperawatan

Tanggal : 25 Februari 2013

Dekan

PENGERTIAN

Suatu tindakan untuk mengetahui integritas sistem syaraf yg meliputi fungsi saraf kranial, fungsi sensorik, motorik dan refleks termasuk diantaranya kemampuan klien mengenal kondisi diri, waktu dan tempat dirinya.

DASAR PENERAPAN

Tindakan ini dilakukan pada :

1. Semua pasien yang baru datang di IGD2. Semua pasien ruang perawatan dengan keluhan sistem neurologik

TUJUAN

1. Mengetahui kelengkapan fungsi saraf kranial pasien2. Mengidentifikasi tingkat kesadaran pasien3. Mengidentifikasi kemampuan fungsi motorik pasie4. Mengetahui kelengkapan dan atau adanya tambahan refleks tubuh pasien

PROSEDUR : Terlampir

Page 2: SOP Tingkat Kesadaran

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE

PEMERIKSAAN SARAF

No. Prosedur Tindakan1. Persiapan Alat :

a. Bahan bacaanb. Botol / gelas kecil berisi zat beraromac. Handscoend. Penlighte. Kapas lidif. Tounge spatelg. Garpu talah. Snellen chart

2. Buat kontrak dengan pasien3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan4. Cuci tangan

Pemeriksaan Status Mental5. Cek status kesadaran, cek GCS

Eye = (1-4) Verbal = (1-5) Motorik = (1-6)

6. Memori7. Bahasa dan bicara8. Mood dan tingkah laku

Saraf KranialPengujian NI (Olfaktori)

9. Minta pasien menutup mata atau tutup dengan kain yang gelap dan cukup tebal bila perlu.

10. Minta klien mengidentifikasi aroma bukan pengiritasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

11. Bantu atau minta klien mengidentifikasi aroma bukan pengiritasi yang telah dipersiapkan dengan menutup salah satu hidung secara bergantian.Pengujian NII (Optikus)

12. Test aktifitas visual, tutup satu mata klien kemudian suruh baca snellen schart pada jarak 6 m

13. Test lapang pandang, klien tutup mata kiri, pemeriksa di hadapan klien, klien memandang tepat ke arah pemeriksa yang memegang pena warna cerah, gerakkan perlahan obyek tersebut dari jarak terjauh, informasikan agar klien langsung memberitahu klien melihat benda tersebut, ulangi pada mata lainnya.Pengujian NIII (Okulomotor)

14. Test respons cahaya, menyorotkan senter kedalam tiap pupil mulai menyinari dari arah belakang dari sisi klien dan sinari satu mata (jangan keduanya), perhatikan kontriksi pupil kena sinar.

Page 3: SOP Tingkat Kesadaran

15. Tes kedudukan bola mata dengan melihat apakah kedua mata simetris, ada tidaknya strabismus, eksoptalmus, atau endoftalmus

16. Test gerakan otot bola mata: perintahkan klien membuka dan memejamkan mata, lihat kemampuan kelopak mata.

17. Arahkan jari pemeriksa ke arah rotasi, perintahkan klien mengikutiPengujian NIV (Troklear)

19. Arahkan jari pemeriksa ke arah bawah dan dalam, perintahkan klien mengikutiPengujian NVI (Abducens)

21. Arahkan jari pemeriksa ke arah lateral kanan kiri, perintahkan klien mengikutiPengujian NV (Trigeminal)

23. Fungsi sensasi, caranya : Mata klien ditutup, usap lidi kapas pada area mata (ophtalmik), mandibularis, maksilaris. Kaji sensibilitas.

24. Fungsi motorik, caranya : minta mengunyah, pemeriksa melakukan palpasi pada otot temporal dan masseter.Pengujian NVII (Fasialis)

26. Fungsi sensasi, kaji sensasi rasa bagian 2/3 lidah anterior, terhadap asam, manis, asin pahit. Klien tutup mata, usapkan larutan berasa dengan kapas/teteskan, klien tidak boleh menarik masuk lidahnya karena akan merangsang pula sisi yang sehat.

27. Fungsi motorik, kontrol ekspresi muka dengancara meminta klien untuk : tersenyum, mengerutkan dahi, menutup mata sementara pemeriksa berusaha membukanyaPengujian NVIII (Akustikus)

29. Fungsi Cochlear (mengkaji pendengaran),a. Tes bisik tutup satu telinga klien, pemeriksa berbisik di satu telinga lain. b. Tes Garputala. - Uji Rinne : Getarkan garputala,tempelkan pd dekat telinga klien jika suara garputala tdk di dengar lg oleh penderita,pindahkan ketelinga pemeriksa. - Uji Weber: Getarkan garputala dan tempelkan pada calvaria klien. Normalnya bunyi getaran akan berlateralisasi kedua arah kanan kiri.Fungsi Vestibulator (mengkaji keseimbangan), klien diminta berjalan lurus, apakah dapat melakukan atau tidak. Tes Romberg selama 30 detik, klien diminta berdiri dengan salah satu kaki diangkat dan kedua tangan direntangkan, perhatikan keseimbangan klien.Pengujian NIX (Glossofaringeus) dan NX (Vagus)

30. Minta klien mengucapkan “ah” atau menguap, perhatikan gerakan palatum mole. Seharusnya bergerak simetris dengan ovula tetap berada di tengah (seperti gerakan layar bioskop)

31. Beri tahu klien bahwa Anda akan melakukan pemeriksaan refleks muntah (gag reflex). 32. Beri rangsangan ringan di bagian belakang kerongkongan pada tiap sisi dan tekan lidah

secukupnya.Pengujian NXI (Accessories Spinalis)

33. Minta klien menoleh kesamping dengan melawan tahanan yang Anda berikan.Apakah Sternocledomastodeus dapat terlihat ? Apakah atropi ?

34. Minta klien mengangkat bahu dan pemeriksa berusaha menahan. Perhatikan kontraksi otot trapezius.Pengujian NXII (Hipoglossus)

Page 4: SOP Tingkat Kesadaran

35. Perhatikan suara pasien,catat adanya sengau (paralisis palatum) atau parau (paralisis pita suara)Minta klien menjulurkan lidah kemudian gerakan dengan cepat ditarik serta minta digerakkan ke kiri dan kanan.Pemeriksaan Sistem MotorikKaji tonus ototKlien disuruh menggerakkan anggota gerak pada berbagai persendian, palpasi tonus otot klien (eutoni, hipotoni, atau hipertoni)Kaji Kekuatan otot•Aturlah posisi klien agar tercapai fungsi optimal yang diuji. Klien secara aktif menahan tenaga yang ditemukan oleh sipemeriksa. Otot yang diuji biasanya dapat dilihat dan diraba. Gunakan penentuan skala Lovett’s (0-5).

Catatan :

Skala Kekuatan Otot :

0 tidak ada kekuatan otot terdeteksi

1 Terdeteksi sedikit getar atau kontraksi otot

2 Gerakan aktif bagian tubuh tanpa melawan gravitasi

3 Gerakan aktif melawan gravitasi

4 Gerakan aktif melawan gravitasi dan tahanan tertentu

5 Gerakan aktif melawan tahanan penuh tanpa terlihat gejala kelelahan yg nyata N

GCS (Glasgow Coma Scale)

Skala yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien dengan penilaian terhadap rangsangan yg diberikan. Yang diperhatikan adalah respon membuka mata, bicara dan motorik.

Eye (4)

4 spontan

3 dengan rangsang suara (meminta pasien membuka mata)

2 dengan rangsang nyeri (menekan kuku jari)

1 no response

Page 5: SOP Tingkat Kesadaran

Verbal (5)

5 orientasi baik

4 bingung, bicara ngeracau (sering ditanya berulang-ulang), disorientasi tempat dan waktu

3 Kata-kata saja (bicara tidak jelas tapi kata-kata masih jelas tanpa 1 kalimat, ex. aku... sana)

2 suara tanpa arti (erangan)

1 no response

Motorik (6)

6 mengikuti perintah

5 melokalisir nyeri (menjangkau dan menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri)

4 withdraw (menghindar, menarik ekstremitas / menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri)

3 Flexi abnormal (tangan satu dan keduanya posisi kaku diatas dada dan kaki ekstensi saat diberi rangsang nyeri)

2 Ekstensi abnormal (tangan satu atau keduanya ekstensi di sisi tubuh dengan jari mengepal dan kaki ekstensi saat diberi rangsang nyeri)

1 no response

GCS 14 – 15 : CKR / N

GCS 9 – 13 : CKS

GCS 3 – 8 : CKB

Page 6: SOP Tingkat Kesadaran