sop penanganan bahan infeksius

4
PENANGANAN KHUSUS BAHAN INFEKSIUS No. Dokumen 09 05 04 Revisi - Halaman 1 / 1 Tanggal Terbit Ditetapkan oleh Direktur Utama RS. Islam Faisal Makassar Prof,Dr.H.Syarifuddin, Sp PA(K),SpF,DFM,PHD S O P pengertian : bahan infeksius adalah bahan yang mengandung mikroorganisme hidup seperti bakteri, virus, ricketsia, parasit, jamur atau suatu rekombinan, hybrid atau mutan yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan. tujuan : mencegah terjadinya penularan dan infeksi nosokomial baik kepada petugas maupun lingkungan dari segala sesuatu yang disebabkan oleh bahan infeksius yang berada di laboratorium sebagai akibat dari proses kerjanya. kebijakan: - prosedur dilaksanakan oleh analis laboratorium yang bertugas. - analis tersebut memakai sarung tangan, masker serta baju laboratorium karena sampel adalah bahan infeksius. - melakukan koordinasi dengan instalasi sanitasi rumah sakit prosedur khusus : A. peralatan sesuai dengan penanganan spesimen secara umum ditambah alat-alat di bawah ini: 1. alat bantu pipet; 2. otoklaf; 3. botol dengan tutup berulir; 4. kabinet keamanan biologis b. cara kerja : 1. petugas laboratorium harus dilatih sehingga memiliki keahlian khusus untuk menangani mikroorganisme patogen; 2. petugas laboratorium yang petama datang, harus mematikan lampu uv yang terpasang; 3. pekerjaan dilakukan dalam kabinet keamanan biologis bila dapat menghasilkan aerosol; 4. pintu laboratorium harus dalam keadaan tertutup; 5. petugas laboratorium dengan risiko tinggi untuk terkena

Upload: syahriana-ana

Post on 04-Dec-2015

408 views

Category:

Documents


46 download

DESCRIPTION

SPO

TRANSCRIPT

Page 1: Sop Penanganan Bahan Infeksius

PENANGANAN KHUSUS BAHAN INFEKSIUS

No. Dokumen09 05 04

Revisi-

Halaman1 / 1

Tanggal Terbit Ditetapkan olehDirektur Utama RS. Islam Faisal Makassar

Prof,Dr.H.Syarifuddin, Sp PA(K),SpF,DFM,PHDS O P

pengertian : bahan infeksius adalah bahan yang mengandung mikroorganisme hidup seperti bakteri, virus, ricketsia, parasit, jamur atau suatu rekombinan, hybrid atau mutan yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan. tujuan :

mencegah terjadinya penularan dan infeksi nosokomial baik kepada petugas maupun lingkungan dari segala sesuatu yang disebabkan oleh bahan infeksius yang berada di laboratorium sebagai akibat dari proses kerjanya.

kebijakan:- prosedur dilaksanakan oleh analis laboratorium yang bertugas.- analis tersebut memakai sarung tangan, masker serta baju laboratorium karena sampel

adalah bahan infeksius. - melakukan koordinasi dengan instalasi sanitasi rumah sakit

prosedur khusus :A. peralatan sesuai dengan penanganan spesimen secara umum ditambah alat-alat di bawah

ini: 1. alat bantu pipet;2. otoklaf;3. botol dengan tutup berulir;4. kabinet keamanan biologis

b. cara kerja :1. petugas laboratorium harus dilatih sehingga memiliki keahlian khusus untuk

menangani mikroorganisme patogen;2. petugas laboratorium yang petama datang, harus mematikan lampu uv yang

terpasang;3. pekerjaan dilakukan dalam kabinet keamanan biologis bila dapat menghasilkan

aerosol;4. pintu laboratorium harus dalam keadaan tertutup;5. petugas laboratorium dengan risiko tinggi untuk terkena infeksi, tidak

diperbolehkan masuk laboratorium;6. semua bahan dari laboratorium sebelum dibuang harus didekontaminasi sesuai

dengan peraturan yang ada7. semua bahan yang akan didekontaminasi diluar ruang kerja laboratorium harus

ditempatkan dalam kantong khusus yang tertutup rapat.8. petugas laboratorium yang terakhir pulang harus menyalakan lampu uv.

unit terkait: instalasi sanitasi rumah sakitDokumen terkait : Dokumen yang disiapkan untuk kebutuhan tindakan sehingga tindakan lancar &

terdokumentasi dengan baik segera setelah tindakan dilakukan,

Page 2: Sop Penanganan Bahan Infeksius

SURAT KEPUTUSANDIREKSI RSU ISLAM FAISAL MAKASSAR

NOMOR : HK……………………

Tentang

SOP PENANGANAN BAHAN INFEKSIUS INSTALASI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

DIREKSI RSU ISLAM FAISAL MAKASSAR

Menimbang: a. Bahwa rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan harus memberikan pelayanan prima kepada pasien dan orang yang membutuhkan.

b. Bahwa Laboratorium Patologi Klinik, sebagai sarana penunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit, yang menangani bahan yang bersumber baik dari pasien infeksi maupun non infeksi, dapat menjadi tempat penularan penyakit infeksi terutama kepada petugas yang berhubungan langsung dengan bahan infeksius tersebut.

c. Bahwa untuk menjamin tercapainya kondisi yang dapat mencegah terjadinya penularan penyakit bersumber dari bahan infeksius, maka dipandang perlu menyusun suatu Standard Operational Procedure (SOP) yang menjadi pedoman dalam penanganan bahan infeksius di Laboratorium Patologi Klinik.

d. Bahwa untuk maksud tersebut pada diktum a dan b di atas maka SOP Penanganan Bahan Infeksius tersebut ditetapkan dalam bentuk surat keputusan Direksi RSU Islam Faisal Makassar.

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 No.100, Tambahan Lembaran Negara No. 3495)

2. Keputusan Menkes RI Nomor 1575/MENKES/SK/XI/2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI.

3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 84/Men.Kes/Per/II/1990 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan di Bidang Medik

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1243/MENKES/SK/VIII/2005 tentang Penetapan 13 Eks Rumah Sakit Perjan menjadi Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kesehatan dengan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan BLU.

5. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Nomor HK.00.06.3.5.00788 than 1995 tentang Pelaksanaan Akreditasi

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1677/MENKES/PER/XII/2005 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Memperhatikan:

1. Program Akreditasi Rumah Sakit

2. Pedoman Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit

3. Program Akreditasi Laboratorium Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan Lainnya.

M E M U T U S K A N

MENETAPKAN:

Page 3: Sop Penanganan Bahan Infeksius

PERTAMA: Mengesahkan SOP Penanganan Bahan Infeksius Instalasi Laboratorium Patologi Klinik RSU Islam Faisa Makassar, sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini.

KEDUA: Penanganan Bahan Infeksius Instalasi Laboratorium Patologi Klinik RSU Islam Faisal Makassar dimaksud untuk dapat diketahui, dipahami, dihayati dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

KETIGA: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan di dalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : MAKASSAR

PADA TANGGAL : 1 Agustus 2007

DIREKSI RSU ISLAM FAISAL MAKASSAR

DIREKTUR UTAMA,

Prof,Dr.H.Syarifuddin, Sp PA(K),SpF,DFM,PHD

Tembusan Yth,

1. Ketua Dewan Pengawas RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar 2. Jajaran Direksi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar 3. Ketua SPI RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar 4. Kepala Instalasi Laboratorium Patologi Klinik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo di

Makassar5. Arsip