sop kebidanan1

29
SOP / PROTAP PENANGANAN KETUBAN PECAH DINI KETUBAN PECAH DINI STANDAR PELAYANAN MEDIS No.Dokumen ……………. Revisi 0 Halaman 1 dari 2 Tanggal Terbit : ………………… Ditetapkan, Direktur Definisi : Umur kehamilan lebih dari 20 minggu Keluar cairan jernih dari Vagina Pada pemeriksaan fisik : suhu normal bila tidak infeksi Pada pemeriksaan obstetrik bunyi jantung janin biasanya normal. Pemeriksaan inspekulo: 1. Terlihat cairan keluar dari ostium uteri eksternum. b. Kertas Nitrazin merah akan jadi biru. Kriteria Diagnosa : Fistula vesiko vaginal dengan kehamilan Stress inkontinensia Diagnosa Banding : Pemeriksaan leukosit darah, bila > 15.000/mm³ mungkin ada infeksi. USG : membantu menentukan usia kehamilan, letak janin, berat janin, letak plasenta, gradasi plasenta serta jumlah air ketuban. Nilai bunyi jantung janin dengan stetoskop Lacnee atau dengan fetal phone atau dengan CTG. Bila ada infeksi intra uteri atau peningkatan suhu bunyi jantung janin akan meningkat Pemeriksaan penunjang : Dokter Umum, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Standar tenaga : Dokter umum atau dokter spesialis kebidanan dan kandungan Perawatan RS : Harus dirawat di rumah sakit sampai air ketuban berhenti atau setelah perawatan dari tindakan terminasi kehamilan selesai A. Konservatif :

Upload: dainkz

Post on 25-Sep-2015

93 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

kebidanan

TRANSCRIPT

SOP / PROTAP PENANGANAN KETUBAN PECAH DINI

KETUBAN PECAH DINI

STANDAR PELAYANAN MEDISNo.Dokumen.Revisi 0Halaman1 dari 2

Tanggal Terbit :

Ditetapkan,Direktur

Definisi: Umur kehamilan lebih dari 20 minggu

Keluar cairan jernih dari Vagina

Pada pemeriksaan fisik : suhu normal bila tidak infeksi

Pada pemeriksaan obstetrik bunyi jantung janin biasanya normal.

Pemeriksaan inspekulo:

1. Terlihat cairan keluar dari ostium uteri

eksternum.b. Kertas Nitrazin merah akan jadi biru.

Kriteria Diagnosa: Fistula vesiko vaginal dengan kehamilan

Stress inkontinensia

Diagnosa Banding: Pemeriksaan leukosit darah, bila > 15.000/mm mungkin ada infeksi.

USG : membantu menentukan usia kehamilan, letak janin, berat janin, letak plasenta, gradasi plasenta serta jumlah air ketuban.

Nilai bunyi jantung janin dengan stetoskop Lacnee atau dengan fetal phone atau dengan CTG. Bila ada infeksi intra uteri atau peningkatan suhu bunyi jantung janin akan meningkat

Pemeriksaan penunjang:Dokter Umum, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

Standar tenaga:Dokter umum atau dokter spesialis kebidanan dan kandungan

Perawatan RS:Harus dirawat di rumah sakit sampai air ketuban berhenti atau setelah perawatan dari tindakan terminasi kehamilan selesai A. Konservatif :

Rawat di RS

Antibiotika kalau ketuban pecah < 6 jam (ampisilin atau eritromicin bila tidak tahan ampisilin).

Umur kehamilan < 32-34 minggu, dirawat selama air ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban tidak keluar lagi.

Bila sudah 32-34 minggu masih keluar, maka pada usia kehamilan 35 minggu pertimbangan untuk terminasi kehamilan sangat tergantung pada kemampuan perawatan. Pada usia kehamilan 34 minggu berikan steroid selama 7 hari, untuk memacu kematangan paru janin dan kalau mungkin diperiksakan kadar lesitin dan spingomeilin tiap minggu.

B.Aktif:

Kehamilan : 36 minggu, bila 6 jam belum terjadi persalinan induksi dengan oksitosin,

bila gagal seksio sesarea.

Pada keadaan CPD, letak lintang seksio sesarea

Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotika dosis tinggi dan persalinan diakhiri.

a. Bila pelvik skor < 5, diakhiri persalinan dengan seksio sesarea.Bila pelvik skor >5, induksi persalinan, partus per vaginam.

Terapi Infeksi

Kematian janin, karena infeksi atau prematuritas.

PenyulitUntuk tindakan operatif perlu

Informed Consent

Konsultasi Konservatif : Sangat tergantung pada usia kehamilan, lamanya air ketuban keluar, keadaan umum pasien.

Aktif : partus per vaginam 3- 4 hari,

Seksio sesarca :7/ hari.

Lama Perawatan3-5 hari

Masa Pemulihan2 minggu

OutputSembuh total

PA-

Otopsi-

Referensi1. Standar Pelayanan Medik, PB IDI, 2002

2. Cunninghan, Mac Donald, Cant. William Obstetrics. Eighteenth Ed. P 750-752 Appleton & Lange, 1989.

3. Friedman, Acker, Sachs. Obstetrical Decision Making. Second Ed. P 170 Manly, Graphig Asian Edition, 1988.

4. Kebijakan Pelayanan Obstetri & Ginekologi Lab/UPF Kebidanan & kandungan FK Unair / RSUD Dr. Soetomo Surabaya, 1982.

SOP / PROTAP PENANGANAN PARTUS LAMBAT

PARTUS KASEP

STANDAR PELAYANAN MEDISNo.Dokumen.Revisi 0Halaman1 dari 2

Tanggal Terbit :

Ditetapkan,Direktur

Definisi:Partus kasep adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun anak

Kriteria Diagnosa:. Tanda-tanda kelelahan dan dehidrasi : 1. Dehidrasi : nadi cepat dan lemah.2. Meteorismus.3. Febris.4. His hilang atau melemah.II. Tanda-tanda infeksi intra uterin1. Keluar air ketuban berwarna keruh kehijauan dan berbau kadang bercampur mekonium.2. Suhu rektal>37,6 CIII. Tanda-tanda rahim robek ( ruptura uteri )1. Perdarahan melalui ostium uteri eksternum.2. His hilang.3. Bagian anak mudah diraba dari luar.4. Periksa dalam : bagian terendah janin mudahdidorong ke atas.5. Robekan dapat meluas sampai serviks danvagina.IV. Tanda-tanda gawat janin.1. Air ketuban bercampur mekonium.2. Denyut jantung janin takikardi / bradikardi /ireguler.3. Gerak anak berkurang atau hiperaktif ( gerakanyang konvulsive).Keadaan umum Ibu :1. Dehidrasi2. Panas3. Meteorismus4. Syok5. Anemia6. Oliguria.II. Palpasi1. His lemah atau hilang2. gerak janin tidak ada3. Janin mudah dirabaIII. AuskultasiDenyut jantung janin :- Takikardi / bradikardi- Ireguler- Negatif ( bila anak sudah mati )IV. Pemeriksaan dalam1. Keluar air ketuban yang keruh dan berbau bercampur mekonium.2. Bagian terendah anak sukar digerakkan bila rahim belum robek, tetapi mudah didorong bila rahim sudah robek, disertai keluarnya darah.3. Suhu rektal>37,6 C.

Diagnosa Banding:Kehamilan / persalinan dengan infeksi ekstra genital : - Selisih rektal dan aksiler tidak lebih dari 0,5 C.- Ketuban biasanya masih utuh.

Pemeriksaan penunjang:Laboratorik, USG

Standar tenaga:Dokter umum dan spesialis kandungan

Perawatan RS:Perawatan Bertujuan : I. Memperbaiki keadaan umum ibu1. Koreksi cairan ( Rehidrasi ).2. Koreksi keseimbangan asam basa.3. Koreksi keseimbangan elektrolit.4. Pemberian kalori.5. Pemberantasan infeksi.6. Penurunan panas. II. Mengakhiri persalinan tergantungl. Sebab kemacetan.2. Anak hidup / mati.Sebaiknya perbaiki dulu keadaan ibu dengan cepat ( dalam waktu 2-3 jam ), kemudian dilanjutkan tindakan mengakhiri persalinan.

Terapi1. Perbaikan keadaan umum ibu. 1. Pasang infus set / blood transfusion set yang cukup adekuat ( No. 16-18 ) dan kateter urine ( ditampung ).2. Beri cairan dan kalori serta elektrolit- Normal saline : 500 cc- Dextrose 5 10 % : 500 ccDalam 1- 2 jam pertama selanjutnya tergantung :a. Urine produksib. BJ Plasma (bila perlu )Cairan dapat diberikan menurut kebutuhan.3. Koreksi asam basa dengan dengan pengukuran C02 darah dan pH ( bila perlu ).4. Pemberian antibiotik spektxum luas secara parenteral. Derivat :- Ampicillin 3 x I gr/hari selama 2 hari, dilanjutkan 4 x 500 mg/hariper.osselama 3 hari danGentamisin 60-80 mg, 2-3 x sehari selama 5 hari, atau Sefalosporin generasi III 1 gr, 2-3 x sehari selama 5-7 hari.Kombinasi dengan :- Metronidazole 2 x 1 gr rektal supositoria per hari, selama 5-7 hari. 5. Penurunan panas :- Antipiretika parenternal xyllomidon 2cc i.m.- Kompres basah.Pengakiran persalinanTergantung kondisi saat ituBila : Pembukaan lengkapSyarat-syarat persalinan pervaginam terpenuhi maka persalinan dilakukan pervaginam dengan mempercepat kala II (Vaccum/Forcep atau perforasi kranioklasi ).Bila : Pembukaan belum lengkapSyarat pervaginam tidak terpenuhi > seksio sesar.

PenyulitIbu . 1. Infeksi sampai sepsis.2. Asidosis, dan gangguan elektrolit.3. Dehidrasi, syok, kegagalan fungsi organ-organ.4. Robekan jalan lahir.5. Robek pada buli-buli vagina, rahim dan rektum.II. Anak1. Gawat janin dalam rahim sampai meninggal.2. Lahir dalam asfiksia berat sehingga dapatmenimbulkan cacat otak menetap.3. Trauma persalinan :Patah tulang dada, lengan, kaki, kepala karena pertolongan persalinan dengan tindakan.

Informed ConsentPerlbelum tindakan

KonsultasiPenyakit dalam , Anak

Lama Perawatan3-7 hari

Masa Pemulihan2 minggu

Outputbaik

PA-

Otopsi-

Referensi1. Benson. Current -Obs & Gin Diagnostic & Therapy. 5thEdition, 1985, p. 925-945. Hange & Maruzeni. . 2. Danforth & Scott. Obstetrics & Gynecology. 5thEdition, 1986, p. 690-721.3. William Obstetrics. XVII Edition, 1985, p : 641-732.

SOP / PROTAP PENANGANAN RUPTURA UTERI

RUPTURA UTERI

STANDAR PELAYANAN MEDISNo.Dokumen.Revisi 0Halaman1 dari 2

Tanggal Terbit :

Ditetapkan,Direktur

Definisi:Robeknya dinding uterus, pada saat kehamilan atau dalam persalinan dengan atau tanpa robeknya peritoneum visceral.

Kriteria Diagnosa:- Sakit perut mendadak - Perdarahan pervaginam- Renjatan yang cenderung tidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar karena adanya perdarahan intraabdominal- Adanya lokus minoris pada rahim, trauma, partus

Diagnosa Banding:- Mola destruens - Kehamilan ektopik lanjut terganggu

Pemeriksaan penunjang:Hemoglobin dan hematokrit darah, PO2, PCO2 dan ph darah, elektrolit darah

Standar tenaga:Dokter Kebidanan dan Kandungan

Perawatan RS:Perawatan rutin pasca bedah (7-10 hari)

Terapi- Mengatasi syok dengan segera, termasuk infuse cairan intravena - Pemberian darah, oksigen dan antibiotic- Segera, laparotomi, bila ditemukan rupture uteri lakukan histerektomi akan tetapi pada kasus-kasus tertentu seperti robekan yang kecil dan tidak compang-camping dan masih segar dapat dilakukan histerografi terutama pada mereka yang masih muda atau belum mempunyai anak hidup- Sumber perdarahan dihentikan

Penyulit- Sepsis - Renjatan Irreversibel

Informed ConsentPerlu

Konsultasi-

Lama Perawatan1 minggu

Masa Pemulihan3 bulan

Output- sembuh total - sembuh parsial- Fistula vesiko-vagina.

PAJaringan uterus yang diangkat

Otopsi-

Referensi.1. Cunninghan, Mac Donald, Cant. William. Obstetrics. Eigteenth Ed. Appleton & lange, 1989. 2. Friedman, Acker, Sachs, Obstetrical Decision Making. Second Ed. Manly, Graphic Asian Edition, 1988.

ABSES TUBO OVARIAL

STANDAR PELAYANAN MEDISNo.Dokumen.Revisi 0Halaman1 dari 2

Tanggal Terbit :

Ditetapkan,Direktur

Definisi:Abses Tubo-ovarial (ATO) adalah radang bernanah yang terjadi pada ovarium dan atau tuba fallopii pada satu sisi atau kedua sisi adneksa.

Kriteria Diagnosa:- Berdasarkan gejala klinis dan anamnesis pernah infeksi daerah panggul dengan umur antara 30-40 tahun, dimana 25-50% nya adalah nulipara. - Pemeriksaan lab, x foto, usg, pungsi douglas

Diagnosa Banding:ATO utuh dan belum memberi keluhan : - kistoma ovarii, tumor ovarium.- kehamilan ektopik yang utuh.- abses peri-apendikuler.- mioma uteri.- hidrosalping.ATO utuh dengan keluhan :- perforasi apendik.- perforasi divertikel/abses divertikel.- perforasi ulkus peptikum.- kelainan sitemik yang memberi distres akut abdominal.- kistoma ovarii terinfeksi atau terpuntir.

Pemeriksaan penunjang:- Pemeriksaan laboratorium; lekositosis ( 60-80% dari kasus ), peningkatan LED. - X foto abdomen dilakukan bila ada tanda-tanda ileus, dan atau curiga adanya masa di adneksa.- Ultrasonografi; bisa dipakai pada kecurigaan adanya ATO atau adanya masa di adneksa, melihat ada tidaknya pembentukan kantung-kantung pus, dapat untuk evaluasi kemajuan terapi.- Punksi Douglas dilakukan bila pada VT : cabum Douglas teraba menonjoL Pada ATO yang utuh, mungkin didapatkan cairan akibat reaksi jaringan. Pada ATO yang pecah atau pada abses yang mengisi cavum Douglas, didapat pus pada lebih 70% kasus.

Standar tenaga:Dokter Kebidanan dan Kandungan

Perawatan RS:7 hari atau lebih tergantung komplikasi

TerapiCuriga ATO utuh tanpa gej ala : - Antibiotika, dengan masih dipertimbangkan pemakaian golongan :Doksisiklin 2 x 100 mg/hari selama 1 minggu, atauAmpisilin 4 x 500 mg/hari selama 1 minggu.- Pengawasan lanjut, bila masa tak mengecil dalam 14 hari ata.u makin membesar adalah indikasi untuk penanganan lebih lanjut, dengan kemungkinan untuk laparatomi.ATO utuh dengan gejala :- Masuk Rumah Sakit, tirah baring posisi semi Fowler, observasi ketat tanda vital dan produksi urine, periksa lingkar abdomen, k/p pasang infus PZ.- Antibiotik masif ( bila,mungkin gol. Beta lactan) , minimal 48-72 jam.Gol. Ampisilin 4 x 1-2 gr/hari, iv selama 5-7 hari danGentamin 55 mg/kg BB/hari, iv/im. Terbagi dalam 2x/hari selama 5-7 hari dan Metronida7ole I grrek.sup2 xihari atau,Kloramfenikol 50 mg/kg BB/hari, iv selama 5 hariMetronidazol atau sefalosporin generasi III 2-3 x I gr/sehari dan Metronidazol 2 x 1 gr selama 5-7 hari.- Pengawasan ketat mengenai keberhasilan terapi.- k/p dilanjutkan laparatomi : SO unilateral, atau pengangkatan seluruh organ genitalia interna.ATO yang pecah, merupakan kasus darurat : dilakukan laparatomi, pasang drain, kultur nanah.- setelah dilakukan laparatomi, diberikan Sefalosporin generasi III dan Metronidazol 2 x 1 gr selama 7 hari ( 1 minggu ).

PenyulitATO yang utuh : - pecah sampai sepsis, terinfeksi dikemudian hari, ileus, infertilitas, kehamilan ektopik.ATO yang pecah :- syok sepsis, abses intra abdominal, abses subkronik, abses paru / otak.

Informed ConsentPerlu sebelum dilakukan tindakan

KonsultasiPenyakit dalam, bedah, anastesi

Lama Perawatan7 hari atau lebih

Masa Pemulihan2 minggu

OutputSembuh, berulang, menetap

PAPerlu

Otopsi-

Referensi1. Hutabarat H; Radang dan beberapa penyakit lain in pada alat genitalia wanita, dalam Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta, 1982. Edisi pertama, hal. 233. 2. Jones III, HW : Tubolarian Abscess, in Novaks Textbook of Gynecbtogy, William A,Cynningham F.C.: Pelvic infection, ini Current Obstetrics & Gynaecdlogic Diagnosis& Treatment, Lange Medical Publication, California, 3rd.ed, 314, 1980.3. Nasabitt Robert EL : Pelvic infections, in Rypine Medical Licensus Examination. JB Lippincott Coy, Philadelphia, 14th.ed, 857-8, 1985.

SOP / PROTAP PENANGANAN PERDARAHAN ANTE PARTUM

PERDARAHANANTE PARTUM

STANDAR PELAYANAN MEDISNo.Dokumen.Revisi 0Halaman1 dari 2

Tanggal Terbit :

Ditetapkan,Direktur

Definisi:Pendarahan per vaginam pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih.

Kriteria Diagnosa:Anamnesis a. Pendarahan per vaginam pada usia kehamilan 20 minggu atau lebihb. Timbulnya pendarahan per vaginam secara spontan tanpa melakukan aktivitas akibat trauma pada abdomen.c. Disertai nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus.d. Beberapa faktor predisposisi:

Riwayat solusio plasenta

Perokok

Hipertensi

Multi paritas

Pemeriksaan:Keadaan tensi, nadi, pernafasan.Obstetrik :

Periksa luar :

- Bagian bawah janin belum /sudah masuk BAP.- Ada kelainan letak atau tidak ?

Inspekulo : pendarahan berasal dari ostium uteri atau dari kelainan serviks dan vagina?

Pendarahan fornises : hanya dikerjakan pada presentasi kepala.

PMDO : Bila akan mengakhiri kehamilan

persalinan.

USG

Diagnosa Banding:Solusio plasenta Batasan : terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada fundus uteri/corpus uteri sebelum janin lahir.a. Ringan:Pendarahan kurang dari 100-200 cc, uterus tidak tegang, belum ada tanda renjatan. Janin hidup, pelepasan plasenta kurang dari 1/8 bagian permukaan, kadar fibrinogen 250 mg%b. Sedang:Pendarahan lebih dari 200 cc, uterus tegang, terdpt tanda pra renjatan, gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta 2/3 bagian permukaan, kadar fibrinogen 120-150 mg%c. Berat:Uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda rejatan, biasanya janin telah mati, pelepasan plasenta bisa terjadi lebih dari 2 x 3 bagian permukaan atau keseluruhan bagian permukaan.Plasenta Previa:Batasan :Plasenta yang letaknya tidak normal sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahirVasa Previa :Batasan:Tali pusat berinsersi pada selaput ketuban dimana pembuluh darahnya diantara lapisan amnion dan korion melalui pembukaan serviks.

Pemeriksaan penunjang:a. Laboratorium Hemogoblin, hematorik, rombosit, waktu pembekuan darah, waktu protrombin, waktu tromboplastin parsial, elektrolit plasma.b. KardiotokografiLaenec, doppler, untuk menilai status janin.c. USGMenilai letak plasenta, usia gestasi dan keadaan janin.

Standar tenaga:Dokter umum, Dokter Spesialis Kebidanan dan kandungan.

Perawatan RS:Pasien perlu segera dirawat

TerapiMedik dan Bedah Tidak terdapat rejatan : usia gestasi kurang dari 10 minggu TBF < 2500 gramI. Solusi PlasentaA. Ringan :

Ekspektatif

- tunggu persalinan spontan, bila ada perbaikan, pendarahan berhenti, kontraksi uterus tidak ada, janin hidup- Tirah baring- Atasi anemia- USG dan KTG serial kalau memungkinkan

Aktif

- Mengakhiri kehamilan, bila ada perburukan, perdarahan berlangsung terus, kontraksi uterus terus berlangsung, dapat mengancam janin/ibu- Partus per vaginam (amniotomi/oksitosin infus)- Bila pendarahan dan pelvik score < 5 atau persalinan masih lama> 6 jam seksio sesarea.B. Sedang/ Berat:

Resusitasi cairan

Atasi anemia ( transfusi darah)

PDMO:

a. Plasenta previa : partus per abdominalb. Bukan Plasenta previa : partus per vagina ( ammoniotomi pitosin infus)\II. Vasa Previa:

Test Apt positif ( terdapat darah janin)

Dapat diraba pembuluh darah janin melalui spekulum amniokopi

Janin mati : partus per vaginam

Janin hidup : pertimbangan partus per abdominal

III. Plasenta PreviaA. Bila perdarahan sedikit : dirawat sampai usia kehamilan > 36 minggu, mobilisasi bertahap. Bila ada kontraksi, lihat penanganan persalinan pretermB. Bila perdarahan banyak- resusitasi cairan- Atasi anemia- PDMO

Plasenta previa totaslis partus per abdominal sekseio sesarea

Bukan plasenta previa totalis partus per vaginam

1. Tidak terdapat renjatan dengan usia gestasi 37 minggu atau lebih / TBF 2500 gram atau lebihA. Solusio PlasentaeRingan / sedang/ berat:Partus per abdominal bila persalinan per vaginam diperkirakan berlangsung lamaB. Plasenta Previa- Plasenta previa totaslis partus per abdominal sekseio sesarea- Bukan plasenta previa totalis partus per vaginamC. Vasa Previa- Janin mati : partus per vaginam- Janin hidup : pertimbangan partus per abdominal2. Terdapat Renjatan

1. Solusio plasenta

- Atasi renjatan, resusitasi cairan dan transfusi darah.- Bila renjatan tidak teratasi, upayakan tindakan penyelamat yang optimal. Bila renjatan dapat diatasi pertimbangkan untuk partus per abdominal bila janin masih hidup atau bila persalinan per vaginam diperkirakan berlangsung lama

1. Plasenta previa

- Atasi renjatan, resusitasi cairan dan transfusi darah.- Bila tidak teratasi upayakan penyelamat optimal, bila teratasi partus per abdominal.

PenyulitA. Karena penyakit: Pada ibu:

Renjatan

Gagal ginjal akut/akut tubular nekrosis

DIC ( Disseminated Intra vascular Coagulation)

Plasenta acreta

Atonia uteri Uterus coubelaire

Pendarahan pada implantasi uterus di segmen bawah.

Pada Janin:

Asfiksia

BLLR

RDS

B. Karena Tindakan/terapiPada Ibu :

Reaksi tranfusi

Kelebihan cairan

Renjatan

Infeksi

Pada Janin :

Asfiksia

Infeksi

Informed ConsentDiperlukan secara tertulis saat pasien masuk

KonsultasiSpesialis Anak, Spesialis Anestesi, Spesialis Penyakit Dalam.

Lama Perawatan7 hari (tanpa komplikasi)

Masa Pemulihan6 Minggu setelah tindakan / melahirkan

Output Komplikasi : diharapkan minimal/tidak ada

Kesembuhan : diharapkan sempurna.

PA-

Otopsi-

Referensi1. Cunninghan, Mac Donald, Cant. William. Obstetrics. Eigteenth Ed. Appleton & lange, 1989. 2. Friedman, Acker, Sachs, Obstetrical Decision Making. Second Ed. Manly, Graphic Asian Edition, 1988.3. Jeanty, Romeo, Obstetical Ultrasound. Mcgraw-Hill Inc., 1984.

SOP /PROTAP PERSALINAN PRETERM

PERSALINAN PRETERM

STANDAR PELAYANAN MEDISNo.Dokumen.Revisi 0Halaman1 dari 2

Tanggal Terbit :

Ditetapkan,Direktur

Definisi:Persalinan neonatus pada usia kehamilan antara 22 dan 37 minggu lengkap, atau antara 140 dan 259 hari, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Mayor :- Kehamilan multiple- Hidramnion- Anomaly uterus- Serviks terbuka lebih dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu- Serviks mendatar kurang dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu.- Riwayat abortus pada trimester II lebih dari 1 kali- Riwayat persalinan preterm sebelumnya- Operasi abdominal pada kehamilan preterm- Riwayat operasi konisasi- Iritabilitas uterusMinor :- penyakit yang disertai demam- perdarahan per vaginam setelah kehamilan 12 minggu- riwayat pielonefritis- merokok lebih dari 10 batang/hari- riwayat abortus trisemester II- riwayat abortus trisemester I lebih dari 1 kali.- Pasien tergolong resiko tinggi bila dijumpai: 1 atau lebih faktor resiko mayor; atau 2 atau lebih faktor risiko minor; atau keduanya.

Kriteria Diagnosa:- usia kehamilan antara 22 dan 37 minggu lengkap, atau antara 140 dan 259 hari. - Kontraksi uterus (his) teratur, sedikitnya setiap 7-8 menit sekali- Pemeriksaan serviks berkala menunjukkan bahwa serviks telah mendatar 50-80%, atau terbuka sedikitnya 2 cm.- Selaput ketuban seringkali telah pecah- Merasakan gejala seperti : rasa kaku di perut menyerupai kaku menstruasi;rasa tekanan intrapelvis, nyeri bagian belakang- Mengeluarkan lendir pervaginam, mungkin bercampur darah

Diagnosa Banding:- Kontraksi pada kehamilan preterm - Persalinan pada pertumbuhan janin terhambat.

Pemeriksaan penunjang:- USG : Usia kehamilan, besar janin, aktifitas biofisik, cacat bawaan, letak dan maturasi plasenta, volume cairan amnion, kalainan uterus - Kardiotokografi : kesejahteraan janin, frekuensi dan kekuatan kontraksi- Pemeriksaan berkala dilatasi/pemendekan serviks- Pemeriksaan surfaktan (amniosentesis)- Pemeriksaan diagnosis bakterial vaginosis (pH vagina, pewarnaan Gram, KOH)- Pemeriksaan kultur urin- Pemeriksaan gas dan pH darah janin

Standar tenaga:Dokter Umum, Dokter Kebidanan dan Kandungan

Perawatan RS:Semua persalinan preterm harus dirawat

Terapi- istirahat baring - Deteksi dan penanganan terhadap factor resiko persalinan preterm- Pemberian obat tokolitik :

1. Golongan beta-mimatik :

Salbutamol (Salbron, Salbuven):

Per infus : 20-50 g/menitPer oral : 4 mg, 2-4 kali/hari (untuk rumatan)

Terbutalin (Bricasma)

Per infus : 10-25 ug/menit (maksimal 80 ug/menit)Subkutan : 250ug setiap 6 jamPer oral : 5-7,5 mg setiap 8 jam (rumatan)Efek samping : Hiperglikemia, hipokalemia, hipotensi, takikardia, iskemia miokardial, edema paru.

1. Magnesium sulfat

Parenteral : 4-6 g/iv : pemberian bolus selama 20-30 menit infuse 2-4 g/jam (rumatan)Efek samping : edema paru, letargia, nyeri dada, depresi pernapasan (pada ibu dan bayi)- Kontraindikasi penundaan persalinan

Mutlak : gawat janin, korioamnionitis, perdarahan antepartum yang banyak

Relatif : gestosis, diabetes melitus, pertumbuhan janin terhambat, pembukaan serviks lebih dari 4 cm.

- Pemeriksaan kesejahteraan janin : USG, KTGCara Persalinan : janin presentasi kepala : per vaginam, dengan episiotomi lebar dan perlindungan forseps terutama pada bayi < 35 minggu.Indikasi seksio sesaria :- Janin sungsang- Taksiran berat janin kurang dari 1500 garm- Gawat janin, bila syarat per vaginam tidak terpenuhi- Infeksi intrapartum bila syarat per vaginam tidak terpenuhiKontra indikasi partus per vaginam lainnya (letak lintang, plasenta previa, dll). Lindungi bayi dengan handuk hangat, usahakan suhu 36-37C

PenyulitPada bayi : - sindroma gawat napas- perdarahan intracranial- trauma persalinan- paten duktus arteriosus- sepsis- gangguan neurology

Informed ConsentPerlu, tertulis

Konsultasi- Dokter Spesialis Anak - Dokter Spesialis kebidanan, khususnya perinatologi- Dokter spesialis Anestesi

Lama PerawatanSangat bergantung pada keadaan pasien /usia kehamilan

Masa PemulihanUntuk Ibu : Partus spontan 3-4 hariSeksio sesarea 6-7 hariUntuk Anak : sangat bergantung pada berat / keadaan janin

Output-

PA-

Otopsi-

Referensi1. lab/bag ilmu kebidanan dan penyakit kandungan RSU dr Soetomo Surabaya.Pedoman diagnosis dan terapi Edisi III 2008 2. Cunningham MD MacDonal PC Gamt NF Hypertensiv disorder in pregnancy. William obstetric 20th Ed 718-723, 1997

SOP / PROTAP HYPEREMESIS GRAVIDARUM

HYPEREMESIS GRAVIDARUM

STANDAR PELAYANAN MEDISNo.Dokumen.Revisi 0Halaman1 dari 2

Tanggal Terbit :

Ditetapkan,Direktur

Definisi:Adalah keadaan dimana penderita muntah-muntah yang berlebihan lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan penderita

Kriteria Diagnosa: Muntah-muntah yang sering sekali

Perasaan tenggorokan kering dan halus

Kulit dapat menjadi kering ( tanda dehidrasi)

Berat badan turun dengan cepat

Pada keadaan yang berat timbul ikterus dan gangguan saraf.

Diagnosa Banding:Hepatitis dalam kehamilan

Pemeriksaan penunjang: Urine

Liver fungsi

Standar tenaga:Dokter Umum, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

Perawatan RS:Segera

Terapi Segera penderita dirawat, berikan cairan per infus ( glucose 5 10 % dan NaCL fisiologik)

Obat anti emetik, intra muskuler atau per infus. Penderita dipuaskan sampai muntah telah berkurang, diukur jumlah muntah ( cairan yang dimuntahkan) dan cairan yang diberikan dan diuresis dalam 24 jam. Ukur balans cairan setiap hari.

Penyulit Bila tidak berat tidak ada

Bila berat: dehidrasi, gangguan fungsi hepat dan febris.

Informed ConsentPerlu

Konsultasi Penyakit Dalam

Penyakit Jiwa

Spesialis Saraf

Lama Perawatan Ringan : 7 hari

1. Berat : Tergantung dengan penyulit yang telah didapat.

Masa PemulihanSampai usia kehamilan tinggal 4 minggu

OutputBaik pada umumnya kecuali yang sudah berat betul

PATidak ada

Otopsi-

Referensi1. lab/bag ilmu kebidanan dan penyakit kandungan RSU dr Soetomo Surabaya.Pedoman diagnosis dan terapi Edisi III 2008

2. Cunningham MD MacDonal PC Gamt NF Hypertensiv disorder in pregnancy. William obstetric 20th Ed 718-723, 1997

1Nama Penyakit:ABORTUS

2Definisi:Adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat badan anak kurang dari 500 gram.Abortus komplit:Adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu.Abortus inkomplit:Adalah sebagian konsepsi telah keluar dari vakum uteri, sebagian lagi masih tertinggal.Abortus insipiens:Adalah abortus yang sedang mengancam dimana serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih di dalam kavum uteri.Abortus imminens:Adalah abortus tingkat permulaan, dimana terjadi pendarahan per vaginam ostium masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan.Missed Abortion:Adalah abortus dimana embrio atau fetus telah meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 0 minggu, akan hasil konsep seluruhnya masih tertahan dalam kandungan selama 8 minggu atau lebih.Abortus habitualis:Adalah keadaan dimana terjadinya abortus tiga kali berturut-turut atau lebih.

3Kriteria Diagnosa:Ada terlambat haid atau amenorea kurang dari 20 minggu . Pendarahan per vaginam, mungkin disertai jaringan hasil konsepsi. Rasa sakit atau keram perut di daerah atas simpisis. Diagnosis abortus imminems ditentukan karena pada wanita hamil.

4Diagnosa Banding: Abortus komplit

Abortus inkomplit

Abortus insipiens

Abortus imminens

Abortus missed abortion

Kehaliman ektopik terganggu.

5Pemeriksaan Penunjang:Diperlukan pada abortus imminens, abortus habitualis dan missed abortion c. pemeriksaan doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup, menentukan prognosisd. Pemeriksaan kadar fibrinogen pada missed abortion.

6Standar Tenaga:Dokter Umum, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

7Perawatan RS: Rawat inap

Umumnya setelah tindakan kuretage pasien abortus dapat segera pulang ke rumah. Kecuali bila ada komplikasi seperti perdarahan banyak, yang menyebabkan anemia berat atau infeksi.

8Terapi:I. Abortus imminens f. Istilah baring, tidur baring merupakan unsur penting dalam pengobatan karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsang mekanis.g. Penobarbital 3 x 30 mg sehari dapat diberikan untuk menenangkan penderita.II. Abortus insipiens :Dengan kehamilan < 12 minggu yang biasanya disertai dengan pendarahan. Penanganan terdiri atas pengosongan uterus dengan segera. Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret vakum atau dengan cunam ovum disusulkan dengan kerokan.III. Abortus inkompletusDisertai syok karena pendarahan, segera diberikan infus intra vena NaCl fisiologi atau cairan Ringer yang selakas mungkin dan disusul dengan darah. Setelah syok diatasi, dilakukan kerokan pasca tindakan disuntikkan intramuskuler ergometrin untuk mempertahankan kontraksi otot uterus..IV. Abortus kompletusTidak memerlukan pengobatan khusus, hanya menderita anemis perlu diberikan sulfas ferrosus dan dianjurkan supaya makanannya banyak mengandung protein, vitamin dan mineral.V. Missed abortion

Kadar fibrinogen normal, jaringan konsepsi dapat segera dikeluarkan.

Sebaiknya bila kadar fibrinogen rendah, perbaiki dulu dengan cara memberikan fibrinogen kering atau darah segar.

Setelah perbaikan lakukan kuretase.

Tindakan kuretase pada missed abortion tidak jarang menghadapi kesulitan karena plasenta melekat erat dengan dinding uterus. Untuk itu perlu ekstra hati-hati.

9Penyulit:Ada 3 penyulit: d. AnemiaBiasanya anemia post hemorragia. Pengobatannya adalah pemberian darah atau komponen darah.e. InfeksiKasus abortus yang datang dalam keadaan infeksi harus mendapat payung antibiotik dulu, sebelum dilakukan evakuasi. Sedangkan tindakan evakuasi sendiri dapat menimbulkan infeksi. Untuk itu perlu diberikan antibiotika profilaksia.f. PerforasiMerupakan komplikasi tindakan kuretaseUntuk mencegah perforasi :

Pemberian uterotonik

Kuretase secara sistematis dan lege artis.

10Informed Concent:Perlu, sebelum dilakukan kuretase

11Konsultasi:Tidak ada

12Lama Perawatan:Pasca kuretase pasien tidak perlu dirawat, kecuali ada komplikasi

13Masa pemulihan:Pasien abortus dapat diberikan cuti sakit paling lama 2 minggu

14Output:baik

15.PA:Jaringan konsepsi dapat dikirim ke lab, Patologi anatomi bila fasilitas memungkinkan

16Otopsi:-