sop anak rsuds

18
DEMAM BERDARAH No Dokumen No Revisi Halaman SPO Penyakit Anak Tanggal terbit Ditetapkan: Dr. H. Agung Romilian Pengertian Demam berdarah merupakan suatu penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus genus Flavivirus, famili flavifiridal yang mempunyai 4 jenis serotipe: den 1, den 2, den 3 dan den 4 melalui perantara nyamuk aides Tujuan Mencegah kematian dan mencegah terjadinya syok dan kegawatan lain yang ditimbulkan oleh manifestasi perjalanan penyakit dengue Kebijakan Prosedur Kriteria Diagnosis: Panas tinggi terus menerus 2-7 hari Rumple leed positif atau perdarahan spontan Kadang-kadang hepatomegali Diagnosa Banding: Dengue fever Pemeriksaan Penunjang: Laboratorium (Hb,Ht,Trombo) Penatalaksanaan: DBD tanpa renjatan IVFD RL : BB < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam BB 15-40 kg: 5 ml/kgBB/jam BB > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam Paracetamol 10 mg/kgBB/hari Diet TKTP DBD dengan renjatan Oksigen 2-4 liter per menit RL 20 ml/kgBB/1 jam pertama Jika terdapat perbaikan klinis, jumlah cairan

Upload: dewi-lestari

Post on 03-Aug-2015

72 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sop Anak Rsuds

DEMAM BERDARAH

No Dokumen No Revisi Halaman

SPO

Penyakit Anak

Tanggal terbit Ditetapkan:

Dr. H. Agung RomilianPengertian Demam berdarah merupakan suatu penyakit demam akut yang

disebabkan oleh virus genus Flavivirus, famili flavifiridal yang mempunyai 4 jenis serotipe: den 1, den 2, den 3 dan den 4 melalui perantara nyamuk aides

Tujuan Mencegah kematian dan mencegah terjadinya syok dan kegawatan lain yang ditimbulkan oleh manifestasi perjalanan penyakit dengue

KebijakanProsedur Kriteria Diagnosis:

Panas tinggi terus menerus 2-7 hariRumple leed positif atau perdarahan spontanKadang-kadang hepatomegali

Diagnosa Banding:Dengue fever

Pemeriksaan Penunjang:Laboratorium (Hb,Ht,Trombo)

Penatalaksanaan:DBD tanpa renjatanIVFD RL : BB < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam BB 15-40 kg: 5 ml/kgBB/jam BB > 40 kg : 3 ml/kgBB/jamParacetamol 10 mg/kgBB/hariDiet TKTPDBD dengan renjatanOksigen 2-4 liter per menitRL 20 ml/kgBB/1 jam pertamaJika terdapat perbaikan klinis, jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan laboratoriumJika tidak terdapat perbaikan klinis, ulangi kristaloid 20 ml/kgBB secepatnya (maksimal 30 menit) dan bila hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan terjadinya perdarahan tersembunyi, berikan transfusi darah/ komponenParacetamol 10 mg/kgBB/kali

Page 2: Sop Anak Rsuds

Unit Terkait UGD, Rawat Inap, Laboratorium

Page 3: Sop Anak Rsuds

DEMAM TIFOID

No Dokumen No Revisi Halaman

SPO

Penyakit Anak

Tanggal terbit Ditetapkan:

Dr. H. Agung RomilianPengertian Penyakit endemis di Indonesia yang disebabkan oleh infeksi sistemik

salmonella typhiTujuan Mencegah berkembangnya penyakit dalam tubuh menjadi suatu yang

membahayakan jiwa seperti peritonitis dan sepsisKebijakanProsedur Kriteria Diagnosa:

Demam > 1 minggguAdanya penurunan kesadaranAdanya 2-3 gejala gastrointestinal (nyeri perut, mual, diare, konstipasi)Lidah tifoidHepatospleenomegali

Diagnosa Banding:Malaria, Ensefalitis

Pemeriksaan Penunjang:Laboratorium (Darah rutin, Widal)

Penatalaksanaan:Kloramfenikol 100 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis selama 10-14 hariBila klinis tidak ada perbaikan, digunakan ceftriaxon (80 mg/kgBB/IM atau IV sekali sehari selama 5-7 hari, atau cefixime oral (20 mg/kgBB/hari diabgi 2 dosis selama 10 hari)Paracetamol 10 mg/kgBB/kaliDiet mudah dicerna dan tidak merangsang

Unit Terkait Rawat Jalan, UGD, Rawat Inap, Laboratorium

Page 4: Sop Anak Rsuds

ASMA BRONKIAL

No Dokumen No Revisi Halaman

SPO

Penyakit Anak

Tanggal terbit Ditetapkan:

Dr. H. Agung RomilianPengertian Keadaan inflamasi kronik dengan penyempitan saluran pernapasan yang

reversibelTujuan Mencegah kematian dan penanganan yang adekuat dan mencegah

kegawatan yang terjadiKebijakanProsedur Kriteria Diagnostik:

Episode batuk atau wheezing berulangHiperinflasi dadaTarikan dinding bagian bawah ke dalamEkspirasi memanjang dengan suara wheezing yang dapat didengarRespon baik terhadap bronkodilator

Diagnosis Banding:Benda asing, bronkiolitis

Pemeriksaan penunjang:Roentgen bila perlu

Tatalaksana:OksigenisasiNebulisasi salbutamol 2,5 mg/kali nebulisasi, bisa diberikan per 4 jam kemudian dikurangi 6-8 jam bila kondisi anak membaik, atau suntikan epinefrin (adrenalin) subkutan dosis 0,01 ml/kg dalam larutan 1:1000 (dosis maksimal 0.3 ml).Bila belum membaik, beri aminofilin parenteral dosis awal (bolus) 6-8 mg/kgBB dalam 20 menit. Bila 8 jam sebelumnya telah mendapat aminofilin beri dosis setengahnya, diikuti dosis rumatan 0,5-1 mg kgBB/jamJika anak mengalami serangan wheezing akut berat berikan kortikosteroid deksametason 0,3 mg/kgBB/kali IV atau oral tiga kali sehari selama 3-5 hariIVFD

Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

Page 5: Sop Anak Rsuds

SINDROMA NEFROTIK

No Dokumen No Revisi Halaman

SPO

Penyakit Anak

Tanggal terbit Ditetapkan:

Dr. H. Agung RomilianPengertian Reaksi antigen antibodi dengan gejala edema, proteinuria masif,

hipoalbumin, hiperkolesteremia.Tujuan Mencegah penyakit menjadi berulang dana menjadi kronis dan

berkomplikasiKebijakanProsedur Kriteria Diagnosa:

Bengkak sifat pitting edemaVolume kencing kurang, warna jernihTekanan darah bisa normal bisa tinggi

Diagnosa banding:GNA, gangguan nutrisi

Pemeriksaan Penunjang:Laboratorium (protein urine, darah albimin globulin, kolesterol)

Penatalaksanaan:Diet TKTP: 3-4 gram/kgBB/hariPrednison 2 mgkgBB/24 jam dibagi 3 dosis selama 4 minggu atau sampai proteinuria (-) lakukan tappering off dengan dosis intermitten 2/3 dosis awal dalam 3 dosis selama 3 hari berturut2 setiap minggu selama 4 minggu. Bila tidak ada perbaikan (resisten steroid) rujukFurosemid 1-2 mgkgBB/kali bila sesak akibat asites, oligouri

Unit Terkait UGD, Rawat Inap, Rawat Jalan, Laboratorium

Page 6: Sop Anak Rsuds

GASTROENTERITIS AKUT

No Dokumen No Revisi Halaman

SPO Tanggal terbit Ditetapkan:

Dr. H. Agung RomilianPengertian Buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan

berlangsung kurang dari 2 mingguTujuan Mencegah kematian yang disebabkan dehidrasiKebijakanProsedur Kriteria Diagnostik:

Bersifat mendadak dan berlangsung < 2 mingguFrekuensi BAB meningkat >3xTinja lembek atau cairMuntahDemam

Diagnosa Banding:-

PemeriksaanLaboratorium (Darah dan tinja)

Pentalaksanaan:- Tanpa dehidrasi : rehidrasi oral (oralit)- Dengan dehidrasi sedang : Rehidrasi oral (oralit) dipantau selama 4 jam

Umur anak

< 4 bl 4-11 bl 12-23 bl 2-4 th 5-14 th >15 th

BB (kg) <5 5-7,9 8-10,9 11-15,9 16-29,9 >30Cairan (cc)

200-400 400-600 600-800 800-1200

1200-2200

2200-4000

-Dengan dehidrasi beratIVFD RL 100 cc/kgBB

Umur Pemberian awal Pemberian selanjutnya<12 bl 30 ml/kgBB dalam 1 jam 10 ml/kgBB dalam 5 jam>12 bl 30 ml/kgBB dalam 30

menit10 ml/kgBB dalam 2,5 jam

Pemilihan antibiotik- Kolera: TMP 5 mg,SMX 25 mg/kgBB/hari per oral 2 kali/hari 3 kali- Shigella:TMP 10 mg,SMX 50 mg/kgBB/hari per oral 5 hari

Page 7: Sop Anak Rsuds

Ampicillin 100 mgkgBB/hari,4 kali/hari,5 hari-Amoeba: Metronidazol 30 mgkgBB/hari, 3x, 5 hari (tidak berat),10 hari (berat).-Giardia: Metronidazol 15 mgkgBB/hari, 3x perhari,5 hari

Unit Terkait UGD, Rawat jalan, Rawat inap,Laboratorium

Page 8: Sop Anak Rsuds

GIZI BURUK

No Dokumen No Revisi Halaman

SPO

Penyakit Anak

Tanggal terbit Ditetapkan:

Dr. H. Agung RomilianPengertian Terdapatnya edema pada kedua kaki atau adanya severewasting (BB/TB

<70% atau < -3SD) atau adanya gejala klinis gizi buruk (kwashiokor,marasmus,marasmik-kwashiokor)

Tujuan Mencegah kematian dan memperbaiki prognosaKebijakanProsedur Kriteria Diagnosa:

-BB/TB < 3 SD atau < 70% dari median-Edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh (kwashiokor BB/TB >-3 SD atau marasmik kwashiokor BB/TB <-3 SD)- Kwashiokor: edema, pertumbuhan terhambat, perubahan psikometrik, berkurangnya jaringan lemak subkutan, perubahan rambut, pigmentasi kulit,moon face, anemia, hepatomegali.-Marasmus: pertumbuhan sangat terhambat, lemak sub kutan tak ada, wajah seperti orang tua,jaringan otot mengecil,tidak ada oedema.

Diagnosa banding:-

Pemeriksaan penunjangLaboratorim, rontgen

Penatalaksanaan:1. Hipoglikemia (kadar gula darah <54 mg/dl): larutan gula pasir 10%,

bila masih <54 mg/dl dalam 30 menit ulangi pemberian larutan gula pasir 10%

2. Hipotermia (<35,5 C): kehangatan (pakaian,lampu sorot)3. Dehidrasi: Resomal 5 cc/kgBB untuk setiap 30 menit untuk 2 jam

pertama, setlah 2 jam beri resomal 5-10 cc/kgBB/jam berselang seling dengan F-75 dengan jumlah yang sama setiap jam selama 10 jam. Selanjutnya, berikan F-75 secara teratur setiap 2 jam. Jika masih diare, beri resomal setiap kali diare. Untuk usia < 1 tahun: 50-100 ml setiap buang air besar, usia > 1 tahun 100-200 ml tiap buang air besar.

4. Gangguan elektrolit: untuk mengatasi gangguan elektrolit diberikan kalium dan magnesium yang sudah terkandung dalam mineral mix. Siapkan makanan tanpa garam.

Page 9: Sop Anak Rsuds

5. Infeksi: Pemberian antibiotik spektrum luas. Jika tidak ada komplikasi beri kotrimoksazol per oral (25 mg SMX dan 5 mg TMP/kgBB setiap 12 jam). Jika ada komplikasi Ampicilin (50 mg/kgBB/ IM IV setiap 6 jam selama 2 hari, dilanjutkan dengan amoksilin oral (15 mg/kgBB setiap 8 jam selama 5 hari) ditambah gentamicin (7,5 mg/kgBB/hari IM/IV selama 7 hari).

6. Defisiensi zat gizi mikro: berikan paling sedikit dalam 2 minggu: multivitamin, asam folat (5 mg pada hari 1 dan selanjutnya 1 mg/hari), zink elemental 2 mg/kgBB/hari, ferosulfat 3 mg/kgBB/hari setelah berat badan naik, vitamin A diberikan oral pada hari 1 dengan dosis

Umur Dosis (IU)< 6 bulan 50000 (1/2 kapsul biru)6-12 bulan 100000 (1 kapsul biru)1-5 tahun 200000 (1 kapsul merah)

7. Pemberian makan awal:Energi 100 kkal/kgBB/hari, protein 1-1.5 g/kgBB/hari, cairan 130 ml.kgBB/hari (bila edema berat beri 100 ml/kgBB/hari)

8. Tumbuh kejarBeri F100 sejumlah yang sama dengan F75. Selanjutnya naikkan jumlah F100 sebanyak 100 ml setiap kali pemberian sampai anak tidak mampu menghabiskan atau tersisa sedikit (fase transisi). Setelah transisi bertahap, beri anak makan yang sering dengan jumlah tak terbatas. Energi 150-220 kkal/kgBB/hari, protein 4-6 g/kgBB/hari (rehabilitasi)

9. Stimulasi sensorik dan emosional10. Malnutrisi pada bayi < 6 bulan.

Fase stabilisasi: ASI, susu formula bayi. Fase rehabilitasi digunakan F100 yang diencerkan.

Unit Terkait UGD, Rawat Inap,Laboratorium,Rontgen

Page 10: Sop Anak Rsuds

TUBERKULOSIS

No Dokumen No Revisi Halaman

SPO

Penyakit Anak

Tanggal terbit Ditetapkan:

Dr. H. Agung RomilianPengertian Infeksi yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis. Organ yang dapat

terinfeksi paru, selaput otak, ginjal, tulang belakang, kelenjar limfe, sendi, abdomen, telingan, mata,kulit.

Tujuan Penyembuhan infeksi dan menjaga ketaatan berobatKebijakanProsedur Kriteria diagnosa:

Berat badan berkurang tanpa sebab yang jelas atau gagal tumbuhDemam tanpa sebab yang jelas, terutama sampai 2 mingguBatuk kronik > 3 minggu dengan atau tanpa wheezingRiwayat kontak dengan pasien TB paru(Sistem skoring >6 pada balita)

Diagnosa banding:Bronkopneumonia

Pemeriksaan penunjang:Laboratorium (dahak, darah), rontgen

PenatalaksanaanTahap intensif : RHZ (4 bulan)Tahap lanjutan : RH (2 bulan)DosisINH 5-15 mg/kgBB/hari (dosis maksimal 300 mg/hari), Rifampisin 10-20 mg/kgBB/hari (dosis maksimal 600 mg/hari), pirazinamid 15-30 mg/kgBB/hari (dosis maksimal 2000 mg/hari), etambutol 15-20 mg/kgBB/hari (dosis maksimal 1250 mg/hari), streptomisin 15-40 mg/kgBB/hari (dosis maksimal 1000 mg/hari)

Unit Terkait

Page 11: Sop Anak Rsuds

KEJANG DEMAM SEDERHANA

No Dokumen No Revisi Halaman

SPO

Penyakit Anak

Tanggal terbit Ditetapkan:

Dr. H. Agung RomilianPengertian Kejang yang berhubungan dengan demam (suhu di atas 38,4 C per rectal).

Kejang demam disebut sederhana bila bersifat umum, singkat, dan hanya terjadi sekali dalam 24 jam

Tujuan Mencegah berulangnya kejang pada kejang demam dan adanya gangguan neurodevelop mental lanjut

Kebijakan

Prosedur Kriteria diagnosis:Umur saat bangkitan pertama 6 bulan-4 tahunKejang terjadi 16 jam pertama setelah panasKejang bersifat umumKejang berlangsung tak lebih dari 15 menitFrekuensi kejang tak lebih dari 4 kali dalam satu tahunEEG yang dibuat 14-15 hari setelah bebas panas tak menunjukkan kelainanTidak ditemukan kelainan neurogenik berupa meningeal sign ataupun parese

Dignosis banding:Epilepsi, Meningitis, Encephalitis

Pemeriksaan penunjang:Laboratorium

Penatalaksanaan:Pemberian diazepam injeksi 0,3-0,5 mg/kg BB apabila ditunggu 15 menit masih kejang maka dilakukan pengulangan 2 kaliApabila setelah dilakukan pemberian diazepam 3 kali masih kejang, dirujuk untuk perawatan intensif dan dikonsulkan ke spesialis anestesiApabila kejang berhenti, berikan dosis pemeliharaan berupa luminal 5-8 mg/kgBB/hari terbagi 2 dosis per oralOksigenisasiParacetamol 10 mg/kgBB/kaliIVFD

Unit Terkait UGD, Rawat Inap, Laboratorium

Page 12: Sop Anak Rsuds

PNEUMONIA

No Dokumen No Revisi Halaman

SPO

Penyakit Anak

Tanggal terbit Ditetapkan:

Dr. H. Agung RomilianPengertian Infeksi akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan jaringan intersisial.Tujuan Penyakit virus yang disebabkan virus campakKebijakanProsedur Kriteria Diagnosa:

Sesak nafas (pada umur 2 bulan – 11 bulan > 50 kali per menit, anak umur 1 tahun-5 tahun > 40 kali per menit), batuk pilek, demam.Pemeriksaan fisik: pernafasan cuping hidung, retraksi dinding dada, ronki basah kasar, krepitasi.

Diagnosa bandingBronkiolitis

Pemeriksaan penunjangLaboratorium, rontgen

PenatalaksanaanOksigen 1-4 liter per menitParacetamol 10 mg/kgBB/kali untuk demamDiet TKTPIVFDMedikamentosa :Usia > 2 bulan : kombinasi ampisilin dan kloramfenikolUsia < 2 bulan : kombinasi ampisilin dan gentamisin(Dosis ampicilin 100 mg/kgBB/hari, kloramfenikol 100 mg/kgBB/hari, gentamisin 5 mg/kgBB/hari)

Unit Terkait UGD, Rawat Inap, Rawat jalan, Laboratorium, Radiologi

Page 13: Sop Anak Rsuds

CAMPAK

No Dokumen No Revisi Halaman

SPO

Penyakit Anak

Tanggal terbit Ditetapkan:

Dr. H. Agung RomilianPengertian Penyakit virus yang disebabkan virus campakTujuan Penyakit virus yang disebabkan virus campakKebijakanProsedur Kriteria Diagnosis

Masa inkubasi : 12-14 hariStadium prodormal: terjadi peradangan selaput lendir, hidung, mulut, tenggorokan dan saluran pernafasan sehingga terjadi batuk, pilek, mata merah, koplik, diareStadium erupsi: 2-3 hari setelah prodormal timbul ruam makulopapuler mulai dari perbatasan rambut dan kulit dibelakang telinga menyebar ke dahi, muka, leherm, dada, tubuh ekstremitasStadium penyembuhan: gejala klinis berkurang, ruam menghitam dan mengelupas

Diagnosa banding:Rubela, demam berdarah

Pemeriksaan penunjang:Laboratorium

Penatalaksanaan:Campak tanpa penyulit: rawat jalanCampak dengan penyulit: rawat inapIVFDDiet TKTPAntipiretik paracetamol 10 mg/kgBB/kaliEkspektoranVitaminMenangani komplikasi yang timbul

Unit Terkait UGD, Rawat jalan, rawat inap, laboratorium, Radiologi

Page 14: Sop Anak Rsuds

No Dokumen No Revisi Halaman

SPO Tanggal terbit Ditetapkan:

Dr. H. Agung RomilianPengertianTujuanKebijakanProsedurUnit Terkait

No Dokumen No Revisi Halaman

SPO Tanggal terbit Ditetapkan:

Dr. H. Agung RomilianPengertianTujuanKebijakanProsedurUnit Terkait

Page 15: Sop Anak Rsuds

No Dokumen No Revisi Halaman

SPO Tanggal terbit Ditetapkan:

Dr. H. Agung RomilianPengertianTujuanKebijakanProsedurUnit Terkait