solutio-plasenta

11
SOLUTIO PLACENTA STASE OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD CIANJUR DISUSUN OLEH : Muzdalifah D (2007730087) DOKTER PEMBIMBING Dr. Eko, SpOG FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2012

Upload: vevi-varcety

Post on 18-Dec-2015

156 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

solutio

TRANSCRIPT

SOLUTIO PLACENTASTASE OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD CIANJUR

DISUSUN OLEH :Muzdalifah D (2007730087)

DOKTER PEMBIMBINGDr. Eko, SpOG

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan refreshing SOLUTIO PLACENTA ini tepat waktu.Adapun tujuan pembuatan refreshing ini adalah, untuk memenuhi tugas Co Ass pada stase Obstetri dan Ginekologi yang di berikan kepada kami.Pada kesempatan ini tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Alah SWT yang telah memberi hidayah-Nya dan dr. Eko, SpOG sehingga refreshing ini dapat terselesaikan dengan baik.Akhirnya kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dengan suatu harapan yang tinggi, semoga refreshing yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Cianjur, 9 Agustus 2012

Penulis

PENDAHULUAN

Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu sebelum bayi dilahirkan. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 20 minggu.Frekuensi perdarahan antepartum kira-kira 3% dari seluruh persalinan. Di Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo (1971-1975) dilaporkan 14,3% dari seluruh persalinan; R.S. Pirngadi Medan kira-kira 10% dari seluruh persalinan, dan di Kuala Lumpur, Malaysia (1953-1962) 3% dari seluruh persalinan.Perdarahan ante partum dapat disebabkan oleh plasenta previa, solusio plasenta, ruptura sinus marginalis, atau vasa previa. Yang paling banyak menurut data RSCM jakarta tahun 1971-1975 adalah solusio plasenta dan plasenta previa. Diagnosa secara tepat sangat membantu menyelamatkan nyawa ibu dan janin.

SOLUSIO PLASENTA

DEFINISI Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta sebagian atau seluruh plasenta yang normal implantasinya diatas 22 minggu dan sebelum lahirnya anak. Plasenta itu secara normal terlepas setelah anak lahir. Nama lain yang sering dipergunakan dalam kepustakaan yaitu abruption placentae, ablation placentae, accidental haemorrhage, premature separation of the normally implanted placentae.1 Ada beberapa jenis perdarahan akibat solusio plasenta yaitu perdarahan keluar (revealed hemorrhage) dan perdarahan tersembunyi (concealed hemorrhage). Perdarahan keluar atau perdarahan eksternal biasanya merembes diantara selaput ketuban dan uterus, kemudian lolos keluar melalui serviks. Sedangkan perdarahan tersembunyi (internal) lebih jarang yaitu darah tidak keluar dari tubuh, tetapi tertahan diantara plasenta yang terlepas dari uterus.Derajat solusio plasenta:1.Ringan: - Perdarahan yang keluar kurang dari 100-200cc- Uterus tidak tegang- belum ada tanda renjatan- janin hidup- kadar fibrinogen plasma lebih dari 250 mg%2. Sedang: - perdarahan lebih dari 200cc- uterus tegang- terdapat tanda renjatan- gawat janin atau janin mati- kadar fibrinogen plasma 120-150mg%

3. Berat: - uterus tegang dan kontraksi tetanik-terdapat renjatan- janin biasanya sudah mati.ETIOLOGI SOLUSIO PLASENTAPenyebab utama dari solusio plasenta masih belum diketahui dengan jelas, meskipun demikian beberapa hal yang tersebut dibawah ini diduga merupakan faktor-faktor yang berpengaruh pada kejadiannya, antara lain:1. hipertensi2. Tali pusar yang pendek3. trauma4. tekanan oleh rahim yang membesar pada vena cava inferior5. Uterus yang sangat mengecil ( hidramnion pada waktu ketuban pecah, kehamilan ganda pada waktu anak pertama lahir).Disamping itu ada juga pengaruh dari :1.Umur lanjut2.Multiparitas3.Ketuban pecah dini4.Defisiensi asam folat5.Merokok, kokain, alcohol.PATOFISIOLOGI SOLUSIO PLASENTA Terjadinya solusio plasenta dipicu oleh perdarahan ke dalam decidua basalis. Proses tersebut mengawali terjadinya pembentukan hematom retroplasenta yang akan menyebabkan pelepasan, kompresi dan akhirnya penghancuran plasenta yang berdekatan dengan bagian tersebut.

DIAGNOSA KLINIS SOLUSIO PLASENTADiagnosis solusio plasenta didasarkan atas Gejala-gejala seperti: Perdarahan disertai yang nyeri, juga diluar his Anemi dan syok ; beratnya anemi dan syok sering tidak sesuai dengan banyaknya darah yang keluar Rahim kerasa seperti papan dan nyeri dipegang karena isi rahim bertambah dengan darah yang berkumpul dibelakang plasenta hingga rahim teregang ( uterus en bois ). Palpasi sukar karena rahim keras Fundus uteri makin lama makin naik Bunyi jantung biasanya tidak ada Pada toucher teraba ketuban yang tegang terus menerus ( karena isi rahim bertambah ) Sering ada proteinuri karena disertai preeklamsi.

PEMERIKSAAN KLINIS1.Perdarahan dari jalan lahir dengan atau tanpa disertai rasa nyeri (tergantung derajat solusio plasenta)2. Perabaan uterus pada umumnya tegang, palpasi bagian-bagian janin biasanya sulit.3. Janin dapat dalam keadaan baik, gawat janin atau mati ( tergantung derajat solusio plasenta).4. Pada pemeriksan dalam bila ada pembukaan teraba ketuban yang tegang dan menonjol. PEMERIKSAAN USG:Pada pemeriksaan USG didapatkan implantasi plasenta normal dengan gambaran hematom retroplasenter.PEMERIKSAAN LABORATORIUM:1.Bed side clotting test( clott retraction test), untuk menilai fungsi pembekuan darah atau penilaian tidak langsung kadar fibrinogen.2. Pemeriksaan darah untuk fibrinogen, trombosit, waktu perdarahan, waktu pembekuan.Diagnosis solusio plasenta didasarkan adanya perdarahan antepartum yang bersifat nyeri, uterus yang tegang dan nyeri. Setelah plasenta lahir, ditemukan adanya impresi (cekungan) pada permukaan maternal plasenta akibat tekanan dari hematom retroplasenta.PENGELOLAAN SOLUSIO PLASENTA

PROGNOSISUntuk anak pada solusio plasenta yang berat adalah buruk; kematian anak 90 %. Untuk ibu, solusio plasenta juga merupakan keadaan yang berbahaya, tetapi dengan persediaan darah yang cukup dan pengelolaan yang baik di luar negeri, kematian dapat ditekan sampai 1%.Prognosis diantaranya bergantung pada besarnya bagian plasenta yang terlepas, banyaknya perdarahan, beratnya hipofibrinogenemi, ada atau tidak adanya preeklamsi, apakah perdarahan tampak atau tersembunyi, dan lamanya keadaan solusio berlangsung.KOMPLIKASI 1. Syok hipovolemikKehilangan darah pada solutio plasenta hampir tak dapat diperkirakan. Ini dikarenakan perdarahan yang tidak terlihat di belakang plasenta dan myometrium, tapi juga karena hypertensi yang cenderung mengaburkan gejala hipovolemia.2. Coagulation disorderPerdarahan yang berkepanjangan akan menghabiskan persediaan protein pembekuan pada darah ibu. Baik karena kebutuhan untuk pembekuan darah itu sendiri maupun karena hanyutnya faktor pembekuan karena perdarahan.3. End Organ damageGinjal adalah organ yang paling rentan terhadap keadaan hypoperfusi, anoksia dan pembekuan intravascular. Gejala awal dari kerusakan ginjal termasuk oliguria dan peningkatan konsentrasi Nitrogen dan Kreatinin serum4. Perdarahan post partumPerdarahan post partum terdapat pada 25% kasus dan terjadi bersamaan dengan gangguan pembekuan darah sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan darah yang masif dari tubuh ibu. 5. Asfiksia pada janin.

TINJAUAN PUSTAKA

Cunningham FG,Leveno KJ,Bloom SL,Hauth JC,Gilstrap III LC ,Wenstrom KD.(editors).Williams Obstetrics,22nd New York McGraw-Hill,2005;Chapter 35 Obstetrical Hemmorrhage:810-48 Wijayanegara, Hidayat et al. 1997. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi RS Hasan Sadikin, Perdarahan Antepartum ; 71 - 75 Mochtar Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri,Perdarahan Antepartum; 269.