sola experientia - karya ilmiah stt...

24

Upload: lyque

Post on 07-Jun-2018

268 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab
Page 2: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

.IIoo:yxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

•uronligeaYWUTSRPONMLKJIGEDBA

Jurnal TeologixtrponlieaYWUTSRPONMLKIHFEDCBA

Sola ExperientiaVol. 2, No.2, OKTOBER 2014

TERBIT DUA KALI SETAHUN: APRIL DAN OKTOBER.

BERISI TULISAN ILMIAH TENTANG TEOLOGI, FILSAFAT, ILMU-

ILMU SOSIAL DAN KEBUDAYAAN YANG SESUAI DENGAN

PERKEMBANGAN KONTEKS DIINDONESIA.

PENANGGUNG JAWAB

Hendrik Ongirwalu

Joas Adiprasetya

KETUA DEWAN PENYUNTING

Binsar J. Pakpahan

ANGGOTA DEWAN PENYUNTING

Agustinus Setiawidi

Rebecca B.Young

Septemmy E. Lakawa

Yusak Solei man

Zakharia J. Ngelow

MITRA BEBESTARI

Fransisco Budi Hardiman

Jan S. Jongeneel

Joas Adiprasetya

Olaf Schumann

Simon L. Tjahjadi

Yonky Karman

DESAIN SAMPUL

Meiske Jeanne

TATA LETAK

Binsar J. Pakpahan; S. Aulia

ALAMAT REDAKSI

JI. Proklamasi No. 27, Jakarta 10320

Telp. (021) 3904237

Fax (021) 3906096,3153781

Email: [email protected]

Website: http://jurnalsolaexperientia.com

ISSN: 2337-6813

Page 3: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

DAFTAR lSIzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

TANGGAPAN GEREJAATAS KRISISLINGKUNGAN HIDUPywutsrqponmlkjihgfedcbaXVUTSRQPONMLKJIHGFEDBA

RobertvtjPP. Borrong 107

KUDUSLAH KAMU SEBABAKU KUDUSyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA(1 PETRUS 1:16)

Samuel Benyamin Hakh 124

MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL

REFLEKSI AucrrABIMI TENTANG MIS! INTEGRAL

Kees deJong 144

MISIOLOGI ATAUTEOLOGI INTERKULTURAL?

Olaf Schumann 169

ORTODOKSI VERSUS POSTMODERNISME

Jan Sihar Aritonang 198

POSTMODERNITAS DANTEOLOGI MIS!:

SUAlU PERSPEKTIFTEOIDGI Mtsr PENTAKosrAIlKArusMATIK

[unifrius Gultom 228

DAFrARARTIKEL SOLA EXPERIENTIA VOLUME 2 243

Page 4: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

124ywutsrqponmlkjihgfedcbaXVUTSRQPONMLKJIHGFEDBAKUDUSLAH KAMU SEBAB AKU KUDUSxtrponlieaYWUTSRPONMLKIHFEDCBA

KUDUSLAH KAMU SEBAB AKU KUDUS

(1 PETRUS 1:16)

SamuelyutsrpnmlkihgedbaPKBABenyamin Hakb'

ABSTRACT:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAThe church, which is addressed in the letter of 1 Peter,

is a church that lives isolated and persecuted. When they became

Christians, they are regarded as "foreigners," because Christianity

was unfamiliar to the public, which is generally the heathen.

Moreover, most of the members of the church comes from the

lower classes. That is why they were subjected to persecution from

the surrounding communiry. Although the church members living

in difficult circumstances, the author of the letter 1 Peter exhorts

the church members to obey the government and convince the

congregation so that they steadfast in face with persecution and

maintain a holy life, because God, who has called rhe church is holy.

ABSTRAK: jernaat, yang disapa dalam surat 1 Petrus, adalah satu

jernaar yang hidupnya terasingdan teraniaya. Kerika mereka menjadi

Kristen, mereka dianggap sebagai "orang asing," sebab kekrisrenan

masih asing bagi masyarakat, yang pada umumnya kafir, Apalagi

kebanyakan anggota jemaat berasal dari golongan bawah. Irulah

sebabnya mereka menjadi sasaran penganiayaan dari masyarakat

sekitar, Walau anggota jemaat itu hidup dalam keadaan yang sulit,

Memeroleh gelar Doktor Tcologi pada Sekolah Tinggi Tcologi Jakarta. Doscn map

Bidang Perjanjian Baru pada Sckolah Tinggi Tcologi Jakarta.

Page 5: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

SOLA EXPERJENTIA, Vol.yxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA2, No.2, Oktober 2014 125zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

penulis surat 1 Petrus menasihati anggota jemaat agar taat kepada

pemerintah dan meyakinkan jemaat supaya mereka tabah dalam

menghadapi penganiayaan itu dan memelihara hidup yang kudus,

sebab Allah, yang telah memanggil jemaat itu adalah kudus.xtrponlieaYWUTSRPONMLKIHFEDCBA

KEYWORDS: holy, sin, strangers, steadfast in suffering, obedient

children, migrants and immigrants, hope.

KATA-KATA KUNCI: kudus, dosa, orang asing, tabah dalam

penderitaan, anak-anak yang taat, pendatang dan perantau,

pengharapan.yutsrpnmlkihgedbaPKBA

Pendahuluan

Kekudusan memiliki akar yang kuat dalam Perjanjian Lama,

khususnya dalam Imamat 11:45. Karena itu, sebelum kita membahas

pernakaian istilah "kudus" dalam surat 1 Petrus, maka kita rerlebih

dahulu akan rnenguraikan pemakaian istilah itu dalam konreks

Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Lama, Allah sering dikenal sebagai

"Yang Kudus" (Ayub 6:] 0; Yes. 40:25, dsbnya). Kekudusan yang

sarna juga ditunrut dari bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah.

Allah menuntut mereka supaya hidup kudus sebagaimana Allah yang

rnernilih mereka adalah kudus.

Kekudusan iru merupakan suaru sikap etis yang dituntut dari

Israel. Sebab Allah yang memanggil dan memilih mereka adalah

Allah yang kudus. Oleh sebab itu kara "kudus" menjadi salah satu

istilah yang sangat penting dalam Alkitab dan dipakai oleh orang

Israel. Pemakaian istilah iru dapat kita jumpai, terutama dalam

hukun kekudusan yang Allah berikan kepada mereka.

Ketika kekristenan lahir, maka para penulis Perjanjian Bam

mernakai istilah ini baik dalam pemberitaan gerejawi, diskusi-

diskusi Alkitab, maupun dalam puji-pujian yang dinyanyikan oleh

umat Allah. Namun kekudusan itu, bukan sekedar diberitakan atau

didiskusikan, Bukan pula sekedar dinyanyikan oleh urnat, melainkan

harus diberlakukan dalam kehidupan seriap hari.

Oleh sebab itu, dalam tulisan ini saya akan berusaha untuk

Page 6: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

126ywutsrqponmlkjihgfedcbaXVUTSRQPONMLKJIHGFEDBAKUDUSLAH KAMUSEBABAKU KUDUSzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

menggali pengertian istilah dan pemakaian kata "kudus" itu dalam

Alkitab untuk menguraikan bagaimana urnat Tuhan di masa lampau

memahami dan menggunakan istilah itu. Kemudian, secara khusus,

saya akan menelusuri pemakaian istilah itu oleh komunitas Kristen

yang disapa dalam surat 1 Petrus.

Penelusuran itu dilakukan agar kira dapat memahami

mengapa penulis surat 1 Petrus merasa begiru pentingnya kekudusan

iru diberlakukan dalam kehidupan komunitasnya sebagai satu

komunitas Kristen yang hadir di tengah masyarakat yang bukan

Kristen. Demikian juga kira bisa mengerti bagaimana penggunaan

kekudusan itu dalam kehidupan anggota jemaat seriap hari.

Persoalan yang timbul adalah, apakah sebagai orang-orang

yang Allah telah pilih dan telah kuduskan, mereka harus menarik

diri dari dunia ini yang penuh dengan noda dosa, sama seperti

kelompok Qumran yang menarik diri dari keramaian kora dan hidup

menyendiri di padang gurun? Araukah orang-orang yang Allah telah

pilih dan kuduskan itu rerap ringgal bersama dengan sesamanya yang

bukan Kristen, sarnbil rerap memelihara kekudusannya? Persoalan-

persoalan ini akan kita bahas lebih jauh dalam rulisan ini.yutsrpnmlkihgedbaPKBA

Pengertian istilah Kudus dan pemakaiannya dalam Al-

kitab

A. Perjanjian Lama

Kata "kudus" berasal dari kata benda bahasa Ibrani Qodes atau

kata sifat qadosj, kernudian diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani

dengan kata aYl6<; (hagios) artinya: dipisahkan, disendirikan, atau

dikhususkan. Dalam Perjanjian Lama, kata qadosj (kudus) dipakai

sebanyak lebih dari 600 kali. Pada llmumnya kara ini kita jumpai

dalam kitab Imamat, Bilangan, Yesaya dan Yehezkiel (Jeffrey 1992,

353).

Kata qadosj memiliki akar kata qds yang berhubungan dengan

dunia kultis. Dalam Perjanjian Lama (PL), kata qadosj juga digunakan

pada tempat terrentu yakni: tempat semak belukar yang terbakar

ketika Allah memanggil Musa. Allah berfirman kepada Musa agar

Page 7: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

SOLA EXPERIENTlA. Vol.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA2. No.2, Oktober 2014 127

ia jangan datang mendekat. Ia harus menanggalkan kasutnya karena

rempat di mana ia berdiri adalah tanah yang kudus (Kel. 3:5). Pada

perjumpaan Yosua dengan Panglima Balatentara Tuhan di dekat

Yeriko, Yosua juga diperintahkan agar ia menanggalkan kasutnya

sebab tempar ia berdiri iru kudus (Yos. 5:15). Nabi Yesaya juga

memakai kata qadosj pada bait Allah yang telah menjadi lImpan api

(Yes.64:10). Kara qadosj juga digunakan pada hari Sabat sebagai hari

yang kudus (Yes. 58: 13) dan pada roti di dalam bait AllahyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA(1Sam.

21:5-7), serta pada persembahan (Ul. 26:13,14). Kata qadosj dalam

bentuk kata kerja digunakan dalam hubungan dengan pengudusan

saru bangsa (Yes. 36:23) atau pengudusan diri seseorang (Kel. 19: 10;

Yos. 3:5) (Kuhn 1985, 14-15).

Kara ini juga dihubungkan dengan nama Allah, yang

menggambarkan sifat-Nya sehingga memiliki makna yang bersifat

moral (Am. 4:2), maka menajiskan nama Allah merupakan dosa

(band. Im, 20:3; Am. 2:7). Kekudusan Allah itu secara khusus

dihubungkan dengan kernuliaan, kedasyatan, dan kemahakuasaan-

Nya (Kel. 15:11-12; 19:10-25; Yes. 6:1-4; band. Why 4:8-11), yang

mengarasi segala sesuatu dan di atas segal a sesuaru (Petterson 2000,

546). Ia berbeda dari semua yang relah la ciprakan. Ia juga ridak bisa

disamakan dengan ilah-ilah lain dari bangsa-bangsa manapun di

dunia ini. Sebab Ia saru-sarunya Allah yang kudus.

Karena iru dalam PL, Allah dikenal sebagai "Yang Kudus"

(Ayb. 6:10; Yes. 40:25; 43:15; Hos. 11:9; Hab. 1:12; 3:3; Yehz. 39:7)

arau "Yang Kudus dari Israel" (2Raj. 19:22; Yes. 1:4; 43:3; Yer. 50:29;

51:5). Nabi Yesaya melukiskannya secara lebih sempurna sebagai:

"Yang Mahatinggi dan Yang Maharnulia yang bersemayam untuk

selama-lamanya dan yang Maha Kud us ... " (Yes. 57: 15). Walau

demikian, Ia berdiam di antara umat-Nya melalui perjanjian di Sinai

(Kel24:4-6) sehingga Israel menjadi satu bangsa yang kudus bagi-Nya

(Ul, 7:6). Dalam perkataan lain, kekudusan Israel dibangun dalam

hubungan dengan Allah yang kudus itu. Mereka menjadi kudus

karena Allah yang kudus iru relah menarik mereka kepada diri-Nya,

Mereka dipisahkan dari bangsa-bangsa lain, dan dikhususkan sebagai

bangsa yang kudus. Maka mereka harus mendemosntrasikan makna

kekudusan itu dalam hidup mereka dalam keraaran kepada hukum-

hukum Tuhan. Sebagai satu "kerajaan imam" mereka harus secara

Page 8: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

128ywutsrqponmlkjihgfedcbaXVUTSRQPONMLKJIHGFEDBAKUDUSLAH KAMU SEBAB AKU KUDUS

khusus melayani Tuhan, sehingga melalui eksistensinya sebagai umat

Allah rnereka mcnampakkan kehendak Allah kepada dunia. Dengan

jalan itu, janji Allah bahwa mereka menjadi berkar bagi semua bangsa

bisa terwujud. Bagi maksud irulah maka ketika bangsa Israel tiba di

Sinai, Musa secara ritual menahbiskan mereka dan mempersiapkan

mereka unruk secara unik berjumpa dengan Allah (Kel. 19: 14)

(Peterson 2000, 546). Oleh sebab itu, mereka hams menjauhkan diri

dari penyembahan kepada ilah lain, dan menyembah hanya kepada

Allah (Ul. 6:4) (Kuhn 1985, 14-15).

Kata "kudus" juga digunakan unruk nama Allah, firman Allah,

Roh Allah karena semua itu adalah milik-Nya (band. Am. 2:7; Yes.

52:10; Mz. 105:42; Yes. 63:10). Oemikian juga tabut perjanjian

adalah kudus sebab tabut perjanjian itu menjadi tempat kehadiran

Allah yang kudus iru (lSam. 6:20). Oleh sebab itu saru peperangan

juga bisa menjadi perangvsuci karena kehadiran tabut perjanjian

sebagai rakhta di mana Allah bersemayam (band. Bit. 10:35,36).

Pada peristiwa keluaran dari Mesir, Tuhan dikenal sebagai "Yang

mulia dalam kekudusan," "Yang mengagumkan dalam kemuliaan,"

"dan pembuat mujizat" (Kel. 15: 11). Allah, "Yang Kudus" itu telah

dialami dalam tindakan-Nya yang menyelamatkan dan di dalam

penyataan kemuliaan-Nya. Oi gunung Sinai penyataan kekudusan

Tuhan itu tampaknya mengancam dan tidak dapat didekati (Kel.

19: 10-25; band. Jos. 24: 19; 1 Sam 6:20). Tetapi pemberian hukum

kepada Israel mencerminkan kasih dan anugerah, sebagai suatu tanda

dari kepedulian-Nya untuk tinggal di antara umat-Nya (band. Kel.

29:42-46; Hos. 11 :9; Yes. 57: 15). Sesudah perjumpaan-Nya di Sinai,

kemah pertemuan disebut kudus dan di kemudian hari, bait Allah

sebagai tempat kehadiran Allah di tengah umar-Nya dan semua

perangkat daiam bait itu juga disebur kudus. (Peterson 2000, 545).

Dalam teologi para nabi, nabi Hosea misalnya, mengembangkan

suaru kontras antara Allah yang kudus dengan manusia yang berdosa

(band. Hos. 11 :9). Menurut nabi Hosea, orang-orang Israel yang

telah mengikuri penyembahan kultus kepada Baal, akan dihadapkan

pada hukuman dari Allah yang kudus itu (Hos. 14:1), Kecuali kalau

mereka berrobat maka Allah yang kudus itu akan menguduskan

mereka dan memberikan hidup yang bam (Hos. 14:8) di dalam

kasih-Nya yang rak terbayangkan. Oalam pengertian lain, Israel

Page 9: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

SOLA EXPER/ENTIA. Vol.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA2. No.2. Oktober 2014 129

pada dirinya sendiri tidak memiliki kekudusan itu. Mereka menjadi

bangsa yang kudus, karenaAllah yang kudus itu mengikat diri-Nya

sendiri kepada mereka. Irulah sebabnya, Allah disapa sebagai "Yang

Kudus dari Israel." (Kuhn 1985, 15).

Sedangkan bagi nabi Yesaya, sesungguhnya ridak ada harapan

bagi Israel untuk darang ke hadapan Allah yang kudus itu (Yes. 6: 1-5)

karena mereka memberontak terhadap Allah. Namun, satu Serafim

menyatakan kasih Allah yang luar biasa itu, dengan mengambil bara

api yang sedang menyala dari altar lalu menyentuhnya pada bibir

Yesaya sehingga dosanya diampuni. Makna dari tindakan simbolik

ini adalah bahwa Allah akan bertindak unruk menghakimi semua

yang tidak kudus. Namun Ia menyediakan jalan untuk penyucian

dan pengudusan bagi orang yang berdosa (Peterson 2000, 546).

Sesudah pembuangan, tulisan-rulisan apokaliprik

mempertahankan tradisi kultik dengan tetap mengenakan kara

"kudus" kepada kota Yerusalem, altar, sabar, pakaian imam, kaki

dian, minyak, kitab, umat dan perjanjian.

B. Perjanjian Baru

jika dibandingkan dengan PL, maka Perjanjian Baru (PB)

kurang menggunakan kata qadosj dalam tulisan-rulisan yang ada

di dalamnya. Walall demikian, tidak berarti istilah itu tidak ada.

Istilah itu juga dipakai oleh para penulis PB untuk menekankan

karya pembebasan Allah di dalam Yesus Kristus, yang secara tegas

menentukan status kekudusan dari mereka yang ada di dalam Krisrus.

Dalam Injil Yohanes, Allah disapa sebagai nCf',[£p aYL£ (Bapa

yang kudus) (Yoh. 17: 11) sedangkan Petrus menyapa Yesus sebagaiyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA

o ayLO<; TOU 8£Ou (Yang kudus dari Allah) (Yoh. 6:69). Sapaan ini

dikaitkan dengan peranan Yesus sebagai Anak yang diutus oleh Bapa

untuk menjadi Juruselamat bagi urnat-Nya (Yoh. 10:36; 17: 19).

Yesus mengabdikan diri-Nya sendiri sebagai "Anak Domba Allah

yang memikul dosa isi dunia" (Yoh. 1:29,36) dan sebagai "Gembala

yang baik, yang menyerahkan diri-Nya untuk domba-domba itu"

(Yoh. 10:11, 17-18). Yohanes juga menyatakan bahwasebagai Mesias,

Yesus harus mati unruk membebaskan Israel dari penghukuman Allah

dan memungkinkan orang-orang beriman dibawa kepada Allah dari

segala bangsa (Yoh. 11:49-53; 12:20-33) (Peterson 2000,547).

Page 10: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

130ywutsrqponmlkjihgfedcbaXVUTSRQPONMLKJIHGFEDBAKUDUSLAH KAMU SEBABAKU KUDUSzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Dalam Injil Markus, Yesus juga diakui oleh roh-roh jahat

sebagai 6yxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBAayLOC;lOU emu (Yang kudus dari Allah) (Mrk. 1:24).

Sedangkan dalam Injil Lukas, kekudusan itu dikaitkan dengan anak

dara Maria. Ia disebut "kudus Anak Allah" (Luk. 1:35). Sedangkan

dalam Kisah Rasul, Petrus menyebut Yesus yang telah bangkit itu

sebagai "Yang kudus" dan "Benar" yang relah ditolak oleh para

pernimpin Yahudi (Kis. 3: 14). Sebutan yang sama kita jumpai di

dalam Wahyu 3:7. Dalam teks itu, Yohanes mengatakan bahwa frman

yang ia sampaikan itu berasal dari "Yang Kudus," "Yang Benar" yang

memegang kunci Daud. Sernenrara dalam Wahyu 4:8, para malaikat

tidak henri-hentinya berseru siang dan malam memuji Tuhan sebagai

"Yang Kudus" dan "Yang Mahakuasa" Ke-Mahakudus-an Tuhan

yang disebut di sini mencakup kemahakuasaan, kekekalan, dan

kemuliaan-Nya. Sedangkan dalam surat Ibrani, Yesus disapa sebagai

Imam sekaligus korban yang hanya sekali untuk selamanya masuk ke

"rernpat kudus" untuk mempersembahkan diri-Nya demi pcnebusan

dosa manusia (Ibr. 9:24-27).

Kalimat itu dikutip dari Im. 19:2 yang berbunyi: "Kuduslah

kamu sebab Aku Tuhan Allahmu kudus." Ungkapan ini merupakan

sebuah motto dari kitab Imamat. Motto ini mengingatkan bangsa

Israel mengenai panggilan mereka untuk menjadi "bangsa yang

kudus" (Kel, 19:6). Mereka harus menconrohi Allah, sebagai Yang

kudus. Derni menjaga kekudusan mereka sebagai bangsa yang kudus

maka Allah memberikan larangn-Iarangan kepada bangsa Israel

agar jangan menyembah berhala (ay. 4), jangan memakan makanan

yang menjijikkan (ay, 7), jangan memanen hasil ladang sampai

habis, melainkan ditinggalkan juga untuk orang miskin (9-10).

Jangan mencuri, janganlah berdusra, janganlah memeras, janganlah

merampas, dan sebagainya (ay. 11 dstnya) (Wenham 1979,264-266).

Kalimat yang hampir sarna kira jumpai juga dalam 1m. 11 :44,

45" ... jadilah kudus sebab Aku kudus." Kalimat ini merupakan suatu

anjuran kepada bangsa Israeluntuk hidup kudus, sebab Allah yang

telah membebaskan mereka dari Mesir adalah Allah yang kudus.yutsrpnmlkihgedbaPKBA

Kuduslah kamu sebabAku kudus (lPtr.xtrponlieaYWUTSRPONMLKIHFEDCBA1:16).

Page 11: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

SOLA EXPERIENTIA. Vol.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA2. iVo. 2. Oktober 2014 131

Penulis kitab Imamat menyampaikan perkataan ini dalam konteks

pembuatan peraturan tentang binatang yang haram dan yang halal

untuk dimakan. Peraturan ini dibuar dengan maksud agar bangsa

Israel menghindarkan diri dari semua yang haram dan najis itu.

Sebab semua itu merupakan suaru kekejian bagi Allah. Mengabaikan

larangan-larangan ini, akan membuat mereka menjadi najis dan

menjijikkan (Irn. 11 :43). Karena sebagai bangsa yang relah dipilih

dan dikuduskan atau dikhususkan oleh Allah bagi diri-Nya, mereka

harus hidup kudus.

Dua kali panggilan atau anjuran ini ditegaskan dalam kedua

ayar (1m. 11 :44,45) ini. Panggilan ini mengingarkan mereka mengenai

eksistensi mereka sebagai urnar Allah yang telah dibebaskan dari Mesir

dan melakukan perjanjian dengan Allah di Sinai. Peraturan-peraturan

ini secara terus menerus mengingatkan Israel akan anugerah Allah

bagi mereka. Sebagai peraturan yang membedakan anrara yang kudus

dan yang najis, demikian juga bangsa Israel diingarkan bahwa Allah

telah membedakan mereka dari bangsa-bangsa lain sebagai umat

rnilik-Nya, Panggilan ini diulangi lagi riga kali dalam kitab Imamat

yaitu dalam Im, 19:2; 20:7, dan 26. (Wenham 1979,180).

Gagasan tenrang kekudusan ini diangkat oleh penulis 1 Petrus

dan mengenakannya kepada komunitasnya: 'AYlOl YlVEO'eE, on

tyw aYlo<; Ellll (Kuduslah kamu sebab Aku kudus)." Ungkapan ini

disarnpaikan dalam kaitan dengan pembahasan mengenai kesiapan

arau kewaspadaan unruk memperoleh keselamatan pada hari

kedatangan Tuhan, yang dibahas mulai dari 1 Petrus 1:13-14. Karena

itu sebelum kita membahas lebih jauh terhadap pokok ini, kita perlu

menyoroti kedua ayat itu secara lebih mendalam.

Menurut penulis surat 1 Petrus, semua orang yang memeroleh

keselamatan itu, mereka harus berhati-hati atau berwaspada dalam

menilai kehidupan masa kini dalam terang masa depan. Jalan unruk

menggapai harapkan masa depan iru adalah, mempersiapkan akal

budi dan berwaspada (1 Ptr. 1: 13) (Davids 1990, 65-66).

Ungkapan "siapkanlah akal budirnu" (avu~w(JaIlEvol Ta<;

oO'<{)\)u<;TTl<; blUVOlU<; UIlWV) merupakan suaru merafora yang

umumnya dipakai di daerah Timur Tengah purba, unruk menunjuk

kepada kesiapan seseorang atau sekelompok orang yang melakukan

suatu aksi (band. Am. 31: 17; Yer. 1:17; Luk. 12:35; Ef. 6: 14, dsbnya).

Page 12: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

132ywutsrqponmlkjihgfedcbaXVUTSRQPONMLKJIHGFEDBAKUDUSLAH KAMU SEBAB AKU KUDUS

Di daerah Timur Tengah purba, orang memakai jubah yang tidak

berlengan panjangnya sampai ke lutut atau pergelangan kaki, dan

memakai mantel di bagian luar, dia adalah orang yang bersiap untuk

melakukan suatu aksi secara fisik, enrahkah itu suatu perkelahian

atau pertandingan. Dia harus menarik dan melipat jubahnya yang

panjang itu ke atas dan mengikatkannya pada ikat pinggangnya

sehingga kelihatan lututnya (Davids 1990, 67). Dengan cara ini ia

dapat melakukan aksinya dengan leluasa.

Ungkapan yang sarna mengingatkan kita pada kesiapan

orang Israel unruk keluar dari Mesir yakni memakan paskah dengan

ikar pinggang terikat pada pinggang, kasut pada kaki dan tongkat

pada rangan serta memakannya dengan rerburu-buru (Kel 12: 11;

band. 2Raj. 4:29; 9:1). Tuhan Yesus juga memakai metafora ini

ketika Ia mengingatkan murid-rnurid-Nya unruk berwaspada dalam

menanrikan kedatangan Tuhan. Ia berkata: "Hendaklah pinggangmu

tetap berikat dan peliramu tetap menyala" (Luk. 12:35). Demikianlah

juga orang Kristen. Orang Kristen perlu mempersiapkan diri unruk

suatu pekerjaan yang berat, bukan suaru pekerjaan yang bersifat

fisik, melainkan suaru pekerjaan yang berkaitan dengan mental dan

spiritual umat. Kesiapan untuk melakukan pekerjaan berar ini, biasa

disebut juga sebagai "peperangan rohani" yang ditekankan oleh

penulis surat Efesus dalam nasihatnya kepada jemaat: "Berdirilah

tegap, berikat-pinggangkan kebenaran, berbaju-zirahkan keadilan,

kakimu berkasutkan kerelaan unruk memberitakan Injil damai

sejahtera (Ef. 6: 14, 15) (Michaels 1988, 54; Best 1971, 84).

Metafora yang sarna, dipakai dalam surat 1 Petrus ini untuk

menasihati komunitasnya agar bersiap dalam menanrikan kedatangan

Tuhan itu. Kesiapan iru harus disertai dengan kewaspadaarr'.

Kewaspadaan yang dimaksudkan di sini berkaitan dengan kedisiplinan

kharakter atau sikap orang Kristen unruk menghindari tindakan atau

perbuatan yang tercela dalam hidupnya.

Jika penulis 1 Petrus menghubungkan kewaspadaan ini dengan

kesiapan akal budi maka yang hendak ditekankan adalah keteguhan

atau ketetapan hati dalam menghadapi berbagai gagasan, dan godaan

yang datang. Tampaknya, dalarn lingkungan komunitas yang disapa

2 Kara: "waspada" direrjcmahkan dari kata Yunani:yxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBAvscco atau VE$OVtEs artinya: si-

urnan, waspada, ridak rnabuk anggur, arau terjaga.

Page 13: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

SOLA FXPERJENTIA, Vol.yxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA2, No.2, Oktober 2014zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA133

dalarn 1 Petrus, terdapar aliran-aliran atau gerakan-gerakan, yang

dengan gagasan dan aksi-aksinya yang liar dapar rnengakibatkan

orang Kristen tidak berdiri teguh dalam iman, sehingga mereka

dengan rnudah dapat digoyahkan. Peringatan yang sarna disampaikan

oleh Paulus kepada jemaat di Tesalonika agar rnereka berjaga-jaga dan

sadar sebab rnereka adalah anak-anak siang (1Tes. 5 :5-8) (Best 1971,

85).

Penulis 1 Petrus melanjutkan nasihatnya dengan mengatakan:

"letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang

dianugerahkan padamu .... " Jemaat, sebagai pengikut Kristus, relah

diberikan pengharapan (£A1ttS) oleh kebangkitan Krisrus dan kini

pengharapan itu hendak diwujudkan pada hari kedatangan Tuhan.

Pengharapan iru harus diletakkan di aras kasih karunia. Obyek dari

pengharapan yang Petrus perintahkan iru adalah "kasih karunia yang

dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus."

Kasih karunia yang dianugerahkan ini memiliki makna futuris yang

menunjuk kepada kedatangan Mesias. Kasih karunia itu bukan

"datang" rnelainkan "diberikan dengan curna-curna" atau dianugerah-

kan sebagai tindakan i1ahi dari Allah pada penyataan Yesus Kristus.

Kasih karunia yang dirnaksudkan di sini bukan kasih karunia

sebagai suatu pengalaman pada masa kini mereka, melainkan kasih

karunia yang dibawa pada penyataan Yesus Krisrus. Kasih karunia

itu adalah keselamatan (Best 1971, 85)\ yang dilukiskan dalarn 1

Petrus 1:3, dan 4 sebagai bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak

dapat cernar dan yang tidak dapar layu, yang tersimpan di sorga bagi

mereka. Kasih karunia atau keselarnatan di masa depan itu memiliki

pengaruh terhadap kehidupan orang Kristen pada masa penantian ini

(Michaels 1988, 56).

Pada rnasa penantian ini orang Kristen harus hidup sebagai

"anak-anak yang taat." Petrus rnengatakan: "Hiduplab sebagai

anak-anak yang taat" (ay. 14). Ungkapan TEKVU urrcocofic

"anak-anak yang taar" merupakan suaru idiom sernitis yang

mernberikan sedikit penekanan pada kata: TEKVU "anak-anak" untuk

membedakannya dari orang dewasa, suatu ungkapan yang ditujukan

kepada komunitas Petrus. Di sini rnereka disebut sebagai: TEKVU

arau anak-anak, untuk rnengingarkan eksistensi rnereka sebagai

Page 14: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

13·.jywutsrqponmlkjihgfedcbaXVUTSRQPONMLKJIHGFEDBAKUDUr:;LAH KAMU SEBAB AKU KUDUSzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

jemaat yang baru didirikan, atau baru memperoleh baptisan, sebagai

"anak-anak." Maka sebagai anak-anak, mereka dipanggil unruk taat.

Oleh sebab itu, Petrus menyebut mereka sebagai "anak-anak yang

taat." Kata:yxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBAurrcxofic = "taar," merupakan suatu sebutan yang

telah dipakai oleh Petrus pada 1 Petrus 1:2 dan 3:6. Petrus menyebut

komunitasnya sebagai "anak-anak yang raat," di satu pihak agar

mereka mengingat eksistensi mereka sebagai orang Kristen baru, dan

dipihak lain, mereka yakin bahwa Allah adalah Bapa bagi mereka.

Sebagai "anak-anak yang taat" jemaat dilarang untuk

menuruti hawa nafsu yang menguasai mereka pada waktu kebodohan

mereka. <t •• .janganlah turuti hawa nafiu yang menguasai kamu .... "

(ay. 14). Ungkapan "hawa nafsu yang menguasai karnu .... pada

masa kebodohan" menunjuk kepada gaya hidup komunitas Petrus

sebelum mereka menjadi orang Kristen atau pada waktu mereka

belum mengenal Allah. P:tda waktu itu, yakni pada masa kebodohan

itu, mereka belum mengenal Allah dan hukum-hukumnya. (Beyer

1972, 51). Waktu itu, mereka masih dikuasai oleh hawa nafsu, ~yakni

keinginan atau kegemaran unruk mengejar kekayaan, kekuasaan, dan

kesenangan atau kehidupan berfoya-foya (Michaels 1988, 57).

Penulis surat 1 Petrus menyinggung masa lalu komunitasnya

itu bukan pertama-tama untuk mempertentangkan kehidupan masa

lalu dan masa sekarang, melainkan ia ingin mengingatkan mereka

agar dalam kehidupan sehari-hari, mereka jangan kembali lagi

kepada gaya hidup di masa lalu itu, karena sekarang mereka telah

menjadi anak-anak yang raat. Masa lalu itu kini sudah berlalu (Beyer

1972, 51), gaya hidup pada masa kebodohan itu sudah ditinggalkan

di belakang. Laksana Israel yang baru, mereka telah tinggalkan masa

perbudakan itu di Mesir. Oleh sebab itu, mereka tidak boleh kembali

lagi kepada gaya hidup pada masa kebodohan itu, sebaliknya mereka

harus mengarahkan hidup mereka ke depan, yakni hidup kudus. cc •••

hendaklah kamu menjadi kudus, di dalam seluruh hidupmu .... "

Penulis surat 1 Petrus mengajak anggota komunitasnya agar mereka

menjadi "kudus."

Kekudusan yang dimaksudkan oleh Petrus di dini adaJah,

pemisahan diri, atau pengkhususan diri untuk Tuhan. [adi, ketika

3 Kara "hawa naf.u" direrjemahkan dari kala Yunani: €7rleUfL[al~suatu bent uk nerral yang

dapat bcrarti: hawa nafsu, kegcmaran, arau kcinginan bcsar.

Page 15: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

SOLA EXPERIENT1A, VolzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA2, No.2. Oktober 2014vtjP 135

Petrus menasihati jemaatnya unruk menguduskan seluruh hidupnya,

rnaka yang dimaksudkan bukan sarna seperri tradisi-rradisi agama

atau kelompok kerohanian rertentu yang meninggalkan dunia ini.

Bukan! Istilah yang dipakai oleh Petrus di dalam teks ini adalah

rnenghadapkan orang Kriten muka dengan muka dengan dunia,

dengan kepurusan-keputusan praktis yang berhubungan dengan

kehidupan seriap hari (Michaels 1988, 59). Yang dimaksudkan oleh

Petrus adalah memisahkan seluruh hidup anggota jemaat dari gaya

hidup masa lalu itu, dan mengkhususkan hidup mereka kepada Allah.

Menguduskan diri kepada Allah berarti memisahkan diri dari

dosa sebab Allah dan dosa tidak dapat disarukan. Dalam 1 Petrus

2:9, penulis menyapa jemaatnya sebagai "bangsa yang kudus."

Mereka adalah umat Allah yang bam dipilih unruk mencerminkan

sifat Allah dalam perbuatan mereka. Perlu ditegaskan di sini bahwa

pengudusan yang dimaksudkan di sini mencakup "seluruh tingkah

laku" (tv nacrn avucrTp0qJfi) warga jemaat. Dalam perkataan

lain, kekudusan itu tidak hanya mencakup gagasan tenrang suatu

kesalehan did, tetapi suatu kualitas hidup dalam sikap dan tindakan

yang mencakup seluruh kehidupan warga jemaat (Best 1971, 86).

Tidak hanya tindakan yang dilakukan di dalam gereja itu kudus lalu

tindakan dan sikap di luar gereja itu tidak kudus. Seluruh tindakan

atau perbuatan, sikap dan kepurusan yang dilakukan oleh orang

Kristen di manapun ia berada, harus kudus. Clemens, seorang bapa

gereja dad Roma, yang dikutip oleh Kelly, mengatakan: "Karena kita

adalah bagian dari kekudusan iru maka hendaklah semua tindakan

kita sesuai dengan kekudusan. Buanglah semua yang menghalangi

kekudusan itu. Hindarilah fitnah, persekutuan dengan kenajisan,

kernabukan, kekeraan, dan sebagainya" (Kelly 1969, 69).

Namun kekudusan itu bukanlah merupakan suatu milik

batin yang tetap. Jemaat dipanggil untuk terus menerus menjadi

kudus, artinya setiap hari harus menguduskan diri (Beyer 1972, 52).

Dalam perkaraan lain, penulisyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRPONMLKJIHGFEDCBAI Petrus menasihati komunitasnya

agar mereka secara terus menerus menguduskan diri supaya mereka

rnenjadi kudus. Setiap hari mereka hams selalu berada dalam proses

rnenjadi kudus. Benar bahwa oleh pengorbanan Kristus orang

Kristen telah dikuduskan. Tetapi orang Kristen itu masih hidup di

dalam dunia, sehingga bisa tergoda unruk meninggalkan Kristus

Page 16: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

136ywvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTSRPONMLKJIHEDCBAKUDUSLAH KAMU SEBAB AKU KUDUS

dan kembali kepada gaya hidup lama yang telah ditinggalkan itu.

Maka orang Kristen harus mengalami pengudusan itu secara terus

menerus. Gagasan ini didasarkan pada nasihat Petrus "hendaklah

kamu menjadi kudus .... " Kata y£vTl8rrn: dalam bahasa Yunani

merupakan imperative aorist yang berarti: "jadilah." King James

Version menerjemahkan teks itu dengan: Be ye holy;for 1 am holy. Jika

kita mengikuti terjemahan KJV maka kalimat itu dapat berbunyi:

"Jadilah kudus sebab Aku kudus." Kata "jadilah" merupakan suatu

kara kerja yang bersifat imperative aorist atau perinrah yang terjadi di

masa larnpau tetapi sebagai perintah yang harus secara terus menerus

berproses dalam rangka menjadi. Dengan demikian orang Kristen

menjadi kudus "sama seperti Dia yang kudus yang telah memanggil

kamu."utsrpnmlkihfeaPMKD

Memahami Komunitas PetrusutrponmlhcaUSOLKC'"

Dalam hubungan dengan komunitas 1 Petrus, pertanyaan yang

timbul adalah mengapa Petrus menasihati jernaatnya agar memelihara

kekudusan itu di an tara mereka? Apa maksud penulis surat 1 Petrus

untuk menyampaikan nasihat ini? Dalam 1 Petrus 5: 12, penulis

menyatakan: "Aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk

menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa ini adalah kasih karunia

yang benar-benar dari Allah." Nasihat ini disampaikan kepada

jemaat yang sedang menderita karen a pengharnbatan-penghambatan

kepada rnereka semakin meningkat. Dalam situasi yang genting itu

kepercayaan orang Kristen dengan mudah dapat digoyangkan.

Maka dengan menulis surat ini, penulis surat 1 Petrus ingin

meneguhkan iman jernaarnya supaya mereka menaruh kepercayaan

penuh kepada Kristus dan melakukan kehidupan dalam dunia sekitar

yang bermusuhan, sesuai dengan anugerah yang sungguh-sungguh,

yang tetap mereka peroleh. Dengan demikian, mereka tabah hati

dan bertekun dalam perjuangan masa kini hingga mencapai tujuan

imannya, yaitu kemuliaan.

Demi mencapai tujuan iman, yaitu kemuliaan itu, maka salah

satu nasihat yang Petrus sampaikan adalah, hidup kudus. Kekudusan

ini sangat ditekankan oleh sebab penulis 1 Petrus melihat bahwa

jemaat yang ia sapa hidup di tengah-tengah lingkungan kekafiran

Page 17: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

SOLA EXPERIENTfA, VoLutrponmlhcaUSOLKC2, No.2, Oktober 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBA137

(2:11-4:11). Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi sikap

dan kelakuan mereka sebagai orang Kristen. Apalagi mereka sedang

menghadapi penganiayaan yang semakin hari semakin berat karena

iman mereka kepada Tuhan (Beyer 1972, 12-13).

Bahkan nama atau sebutan sebagai "orang Kristen" yang

menunjuk kepada eksistensi mereka dalam menghadapi berbagai

tuduhan dan fitnah (lPn. 2:12; 3:9,16). Keadaan ini sangat rentan

bagi warga jemaat untuk menyimpang dari imannya kepada Tuhan.

Keadaan jemaat 1 Petrus ini nampak dalam respons Kaisar Trayanus

kepada surat Pliny, yang dikutip berkaitan dengan pertumbuhan

kekristenan di Asia Kecil:

Saudaraku Pliny, anda telah mengikuti prosedur yang benar dalam penyeli-

dikan rerhadap orang-orang yang dirunrut sebagai orang Kristen, sebab tidak

mungkin kim memberlakukan saru aruran urnum terhadap saru persoalan

rertentu, Orang-orang itu tidak harus dikejar-kejar, Jika mereka dibawa ke-

padamu dan jika terbukti maka mereka harus dihukum. Tetapi dalam hal

terntentu, jika mereka menyangkal bahwa mereka adalah orang Kristen, dan

rnesti jelas bahwa ia belum memberikan korban kepada dewa-dewa kita, dia

bisa diampuni sebagai akibar dari pertobarannya, namun perlu dicurigai ke-

hidupan masa lalunya. Terapi sebarkanlah surar edaran tanpa nama agar mer-

eka jangan berperan dalam tuduhan, bahwa mcreka melakukan presedcnt

yang buruk dan yang tidak memelihara roh zaman kira (Bartlett 1998,235).

Jawaban Kaisar Trayanus kepada, Pliny ini, mernbuktikan

bahwa tuntutan penyembahan kepada kaisar belum meluas hingga ke

Asia Kecil, yakni tempat komunitas Petrus bermukim, yang rneliputi

daerah Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia (IPtr. 1:1).

Memang, menurut Trayanus, dalam suratnya ini, orang Kristen tidak

perlu dikejar-kejar. Mereka baru dikenakan hukuman bila mereka

terbukti bersalah. Namun nada surat 1 Petrus ini, membuktikan

bahwa penganiayaan secara sporadis telah dialami oleh jemaat dan

makin hari makin meningkat.

Sementara itu, status sosial warga komunitas 1 Petrus juga

sangat rentan terhadap penindasan. Karena mereka berasal dari kelas

bawah (hamba-hamba dan kaum perempuan). Mereka disebut:

"pendatang" dan "perantau" (rrupohcouc KaL nap£nl<S~llou<;) serta

yang hidup di tengah Babelon (5:13) (Hakh 2012,339). Tampaknya

penulis 1 Petrus juga adalah seorang buangan, sebab kata-kata unruk

Page 18: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

Roma, dari mana ia menulis, tidak hanya sebagai kata sandi yang

menunjuk kepada musuh-musuh umat Allah, tetapi juga sebagai

suatu peringatan bahwa Roma itu sendiri adalah tempat pembuangan

(1 Ptr. 5: 13).

Para penafsir Alkitab berusaha memahami istilahutrponmlhcaUSOLKCnapOlKOUC;

Kat. nap£m8rlllOUC; (pendatang dan perantau) sebagai suatu rnetafora

yang menunjuk kepada orang-orang Kristen ini, bahwa di dunia

ini mereka tidak memiliki rumah yang kekal, kewargaan mereka

ada di sorga. Ada pendapat lain mengenai istilah: napOlKOUC; Kat.

rtupernonuouc, yang mengatakan bahwa istilah itu dipakai untuk

membedakan antara orang Kristen yang telah menerima surat ini

dengan budaya atau kultur masyarakat pada umumnya di sekeliling

mereka. Suatu kultur yang darinya mereka telah lahir, retapi sekarang

mereka dianggap minoritas yang difitnah, terbuang sarna seperti Israel

yang terbuang di Babelon, dan sebagai pendatang di satu negeri yang

asing (Bardett 1998, 236), karena eksistensi mereka sebagai orang

Kristen. Eksistensi ini merupakan suatu tanda dari kesetiaan mereka

kepada Tuhan. Penulis 1 Petrus mengatakan: "Hendaklah kamu

hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. Sebab

kamu tahu bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia

yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu ... " (lPtr. 1:17-18).

Hidup dalam ketakuran, bukan ketakutan kepada orang-orang yang

menganiaya mereka melainkan ketakuran dan kesetiaan kepada

Allah. Ketakutan dan kesetiaan kepada Allah memungkinkan mereka

untuk hidup dan tetap tegar di tengah-tengah dunia atau lingkungan

di mana mereka menumpang sebagai "orang asing." Tidak hanya itu,

komunitas ini juga dinasihari agar mereka mewujudkan perbuatan

yang baik, agar apabila orang-orang di sekitar mereka memfitnah

mereka sebagai orang durjana, para pemfitnah iru dapat melihat

perbuatan-berbuatan yang baik itu. Dalam perkataan lain, perbuatan

baik yang ditampilkan oleh kornunitas 1 Petrus ini merupakan suatu

kesaksian bahwa mereka bukanlah kornunitas sebagaimana yang

dituduhkan itu.

Pandangan ini lebih sesuai dengan maksud penulis 1 Petrus,

sebab memang komunitas Petrus pada awalnya adalah orang-orang

yang hidup dalam prakrek-praktek kekafiran sarna seperti tetangga-

tetangga mereka, tetapi karena iman dan keberadaan mereka sebagai

138ywvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTSRPONMLKJIHEDCBAKUDUSLAH KAMU SEBAB AKU KUDUS

Page 19: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

SOLA EXPERIENTlA, Vol.utrponmlhcaUSOLKC2, No.2, Oktober 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBA139

orang Kristen maka mereka ditolak (1Ptr. 4:3-4) (Bartlett 1988, 236).

Secara sosiologis siruasi ini dapat mendorong mereka kembali

kepada kehidupan yang lama. Karena itu, penulis 1 Petrus menasihati

mereka agar mereka tetap memelihara kekudusan, sebagaimana Allah

yang telah memilih mereka adalah Allah yang kudus.

Pertanyaan yang timbul adalah kekudusan yang bagaimanakah

yang dituntut oleh penulis 1 Petrus dari komunitasnya ini? Studi yang

cermat terhadap surat 1 Petrus mernbuktikan bahwa kekudusan yang

Petrus maksudkan dalam suratnya ini ada tiga macam:

Pertama, kekudusan personal. Model kekudusan ini Petrus

tekankan dalam 1 Petrus 1:13-2: 10. Dalam bagian ini, Petrus

meminta kepada jernaat agar membuang jauh-jauh kedengkian,

penipuan, ketidak-tulusan, kecemburuan, dan fitnah, dsbnya

(lPtr. 2:1) (Bartlett 1988, 17). Permintaan ini disampaikan kepada

komunitasnya, sebab pada satu pihak sekalipun mereka sudah

mengalami pembaharuan hidup (1 Ptr, 1:23), tetapi mereka masih

hid up di dalam daging, yang sewaktu-wakru dapat tergoda untuk

melakukan dosa-dosa itu, sehingga merusak kasih persaudaraan

dengan sesama. (Luther 1990, 85). Sebab dosa-dosa yang disebutkan

di sini (yairu: kedengkian, penipuan, ketidak-tulusan, kecemburuan,

dan fitnah), merupakan dosa-dosa yang secara langsung menyerang

kasih persaudaraan iru. Kasih itu tidak dapat bertahan di ternpat

di mana dosa-dosa ini merajalela. Mak'a sebagai orang yang telah

dibaharui, mereka diminta agar meninggalkan hidup yang lama itu

(Beyer 1972, 59), dan senantiasa berwaspada agar tidak dikuasai oleh

dosa-dosa itu. Sebaliknya mereka hidup dalam kasih persaudaraan

dengan sesama di sekirar mereka. Dengan berbuat demikian, orang

Kristen secara tulus dan dengan had yang murni membangun kasih

dengan sesamanya (Luther 1990, 86).

Kedua, Kekudusan sosial. Model kekudusan ini dibahas dalam 1

Petrus 2: 11-4: 11. Bagian ini lebih banyak berkaitan dengan hubungan

orang Kristen dengan orang-orang non Kristen dalarn masyarakar,

antara lain: menaati hukum Negara, tunduk kepada semua lembaga

manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi,

maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang

yang berbuat jahat. Singkatnya mereka harus taat kepada orang yang

menjadi tuan atas mereka. Maksudnya agar orang Kristen tidak

L_

Page 20: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

140ywvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTSRPONMLKJIHEDCBAKUDUSLAH KAMU SEBAB AKU KUDUSzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBA

menimbulkan sakit hati dalam membangun relasi dengan mereka.

Pada waktu yang sama mereka diminta agar "mengasihi saudara-

saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas

kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci rnaki terapi

sebaliknya mereka rnernberkati, sebab untuk itulah mereka dipanggil

yaitu untuk memberi berkat"utrponmlhcaUSOLKC(1Ptr. 3:8-9). Dengan dernikian, pada

satu pihak, mereka harus memelihara kekudusan dengan mengikuti

teladan Kristus dalam menghadapi penderitaan yang dilakukan

oleh sesama, sebab penderitaan itu merupakan suatu ujian iman,

sernentara pada pihak lain, saar penghakiman Allah itu sudah dekat

(band. IPtr. 4:7)

Ketiga, Kekudusan komunal. Dalam surarnya ini penulis

1 Petrus menyatakan bahwa orang-orang yang celah menjadi

Kristen itu telah menghentikan praktek-praktek kekafiran pada

waktu mereka menjadi Kristen. Karena itu, jika seorang berbicara

hendaklah ia lakukan itu seperti rnernberitakan firman Allah, jika

seseorang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang

dianugerahkan Allah supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu

karena Yesus Kristus. Maksud dari semua ini telah jelas yakni bahwa

komunitas Kristen adalah komunitas yang harus selalu melakukan

kebajikan terhadap sesama.utsrpnmlkihfeaPMKD

Kesimpulan

Bertolak dari uraian-uraian di atas, kita akan mengambil

beberapa kesimpulan:

1. Kekudusan yang dimaksudkan oleh Petrus di dini adalah,

pemisahan did, atau pengkhususan diri untuk Tuhan. Dengan

menekankan kekudusan itu, Petrus menegaskan agar orang

Kristen mengkhususkan seluruh hidupnya termasuk semua

perkataan dan tindakannya, serta keputusan-kepurusan praktis

di tengah masyarakat yang berhubungan dengan kebutuhan

hidup setiap hari. Dengan demikian, kekudusan tidak hanya

kekudusan personal, yang seringkali diberlakukan oleh kalangan

Kristen terrentu, dengan menarik did dari dunia, melainkan

juga kekudusan sosial dan komunal. Kekudusan yang demikian

Page 21: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

SOLA EXPERIENTlA, Vo/.utrponmlhcaUSOLKC2, No.2, Oktober 2014zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBA141

diuraikan secara luas pada seluruh surat 1 Petrus ini. Kekudusan

itu perlu dipertahankan oleh orang Kristen untuk menghindari

tindakan atau perbuatan yang tercela dalam hidupnya. Bagi

maksud itu perlu kewaspadaan dan kesiapan akal budi dalam

menghadapi berbagai bujukan atau godaan. Sebab dalam

kehidupan sehari-hari, orang Kristen dihadapkan dengan

gerakan-gerakan, yang dengan aksi-aksinya yang licik dapar

mengakibatkan mereka tidak berdiri teguh dalam iman. Oleh

sebab itu, orang Kristen didesak agar hidup kudus.

2. Komunitas Petrus, sebagai "anak-anak yang taat," dilarang

untuk menuruti hawa nafsu yang menguasai mereka pada waktu

kebodohan mereka yakni menururi gaya hidup arau kegemaran

unruk mengejar kekayaan, kekuasaan, dan kehidupan berfoya-

foya, sebelum menjadi Kristen. Sebab gaya hidup seperti itu akan

sangat rentan terhadap godaan yang bisamembawa mereka kembali

kepada kehidupan yang tercela. Padahal sebagai anak-anak yang

taat, kehadiran mereka di tengah-tengah masyarakat merupakan

suatu kesaksian bagi masyarakat di sekeliling mereka. Walaupun

mereka adalah kelompok minoritas dan dipandang sebagai "orang

asing," namun mereka rnesti menampilkan diri sebagai minoritas

yang kudus dan kreatif, sehingga mereka mampu menjadi berkat

bagi masyarakat di sekeliling mereka.

3. Sebagai sam komunitas yang berbeda keyakinan dengan

masyarakat pada umumnya, apalagi mereka memiliki status sosial

yang sangat rendah, kornuniras ini dianiaya oleh warga masyarakat

di sekeliling mereka. Penganiayaan ini memang belum dilakukan

secara sisternatis oleh penguasa, tetapi intensitasnya makin lama

makin meningkar. Situasi ini tentu sangat memprihatinkan bagi

komunitas yang minoritas ini. Namun dalam menghadapi siruasi

penganiayaan 1111, mereka diingatkan bahwa penderitaan itu

merupakan suaru ujian iman. Oleh sebab itu, mereka harus tabah

dalam menghadapi penganiayaan itu dan tetap menghormati

para pemimpin dalam masyarakat di mana mereka berada.

4. Komunitas Petrus tidak hidup dalam sam ghetto yangmemisahkan

diri mereka dengan masyarakat pada umumnya. Tidak! Anggota

komunitas ini adalah bagian integral dari masyarakat pada

umumnya. Benar, bahwa mereka telah dipanggil oleh Allah, keluar

Page 22: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

142ywvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTSRPONMLKJIHEDCBAKUDUSLAH KAMU SEBAB AKU KUDUSzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBA

dari dunia kekafiran dan telah masuk dalam saw persekutuan

dengan Tuhan, sebagai saw bangsa yang terpilih, imarnat yang

rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri (band.

l Ptr, 2:9), tetapi bersamaan dengan itu mereka diutus kembali

ke dalam dunia untuk menjadi berkat bagi sesamautrponmlhcaUSOLKC(1Per. 3:9).

Oleh sebab itu, Petrus menasihati komunitasnya agar mereka

memelihara kehidupan yang kudus sebagaimana Allah yang telah

memanggil mereka adalah kudus.utsrpnmlkihfeaPMKD

Daftar Pustaka

Bartlett, David L. 1998. "The first letter of Peter: Introduction,

commentary and reflections" dalam The New Interpreter's

Bible, A Commentary in twelve volumes, vol. XII. Nashville:

Abingdon Press.

Bayer, Ulrich. 1972. Tafilran Alkitab: Surat 1 & 2 Petrus dan Surat

Judas. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Best, Ernest. 1971. The new century Bible commentary: I Peter. Grand

Rapids: William B. Eerdmans Publ. Co.

Davids, Peter H. 1990. The new international commentary on the New

Testament: The first Epistle of Peter. Grand Rapids: William B.

Eerdmans Pbl. Co.

Hakh, Samuel B. 2012. Perjanjian Baru: Sejarah, pengantar dan

pokok-pokok teologisnya. Bandung: Bina Media Informasi.

Jeffrey, David Lyle. 1992. A dictionary of biblical tradition in English

literature. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publ. Co.

Kelly, J.N. 1969. A commentary on the Epistle of Peter and Jude.

London: Adam & Charles Black.

Kuhn, K.G. 1985. "Hagios" (holy)," hagiazo" (to make holy,

sanctify) , "hagiasmos" (sanctification), "hagiotes," "hagiosyne"

(sanctification)," dalam Theological dictionary of the New

Testament., Geoffrey Brownly (ed.). Grand Rapids, Michigan:

William B. Eerdmans Publ. Co.

Lurher, Martin. 1990. Commentary on Peter & Jude (trans. from:

Enarrationes In epistolas divi petri duas et Iudae unam). Grand

Rapids, Michigan: Kregel Publication.

Michaels, Ramsey. 1988. Word biblical commentary: 1 Peter. Waco,

Page 23: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab

SOLA EXPERIENTIA, Vol.utrponmlhcaUSOLKC2, No.2, Oktober 2014 143zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBA

Texas:Word Books Publisher.

Peterson, G.D. 2000. "Holiness" dalarn New dictionary 0/ biblical

theology, edited by T.D. Alexander; Brian S Rosr. Downers

Grove, illinois, USA; Leicester, England: Inter-Varsity Press.

Wenham, G.]. 1979. The book a/Leviticus. Grand Rapids, Michigan:

Willaim B. Eerdmans Publ. Co.

\.

Page 24: Sola Experientia - Karya Ilmiah STT Jakartakaryailmiah.sttjakarta.ac.id/wp-content/uploads/2014/07/Jurnal...MISI HOLISTIK DAIAM INJIL-INJIL ... istilah yang sangat penting dalam Alkitab