sofjan wanandi

6
Sofjan Wanandi - BIOGRAFI Sofjan Wanandi adalah pengusaha Indonesia dan pemilik bisnis Gemala Group. Mantan aktivis 1966 ini telah memiliki banyak pengalamannya dalam bidang ekonomi, birokrasi, dan politik. Sedari kecil, Sofjan telah bersentuhan dengan dunia usaha. Ketika masih duduk di SMP Padang, Sofjan Wanandi sudah menjadi penjaga toko kelontong dan binatu, milik ayahnya sendiri.Namun, selepas dari SMP ia ke Jakarta untuk melanjutkan sekolahnya. Ketika menjadi mahasiswa ini, kiprahnya beralih ke dunia aktivis. Ketika pecah insiden G-30-S/PKI, ia terlibat dalam pertengkaran ideologi dengan Partai komunis Indonesia (PKI). Karier aktivismenya ia lanjutkan dengan menjadi Ketua KAMI Jaya.Demi perlawanan atas paham komunis, tanpa menghitung untung rugi ia langsung terjun ke lapangan. Sebagai salah seorang Ketua KAMI Jaya, ia memimpin pelbagai aksi hingga akhirnya, dia harus dibui oleh pemerintahan Soekarno. Hanya lima hari dipenjara, ia akhirnya dilepaskan kembali. Ketika pemerintahan beralih ke presiden Soeharto, ia ikut bergabung dalam Golkar. Sofjan juga dekat dengan Ali Murtopo serta ikut membantu menjadi sekretaris pribadi Soedjono Humardani yang saat itu merupakan orang-orang di lingkaran dalam kekuasaan Soeharto.

Upload: rifqi-ichwan

Post on 27-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sofjan Wanandi

Sofjan Wanandi -

BIOGRAFISofjan Wanandi adalah pengusaha Indonesia dan pemilik bisnis Gemala Group. Mantan aktivis 1966 ini telah memiliki banyak pengalamannya dalam bidang ekonomi, birokrasi, dan politik. Sedari kecil, Sofjan telah bersentuhan dengan dunia usaha.

Ketika masih duduk di SMP Padang, Sofjan Wanandi sudah menjadi penjaga toko kelontong dan binatu, milik ayahnya sendiri.Namun, selepas dari SMP ia ke Jakarta untuk melanjutkan sekolahnya.

Ketika menjadi mahasiswa ini, kiprahnya beralih ke dunia aktivis. Ketika pecah insiden G-30-S/PKI, ia terlibat dalam pertengkaran ideologi dengan Partai komunis Indonesia (PKI).

Karier aktivismenya ia lanjutkan dengan menjadi Ketua KAMI Jaya.Demi perlawanan atas paham komunis, tanpa menghitung untung rugi ia langsung terjun ke lapangan.

Sebagai salah seorang Ketua KAMI Jaya, ia memimpin pelbagai aksi hingga akhirnya, dia harus dibui oleh pemerintahan Soekarno. Hanya lima hari dipenjara, ia akhirnya dilepaskan kembali.

Ketika pemerintahan beralih ke presiden Soeharto, ia ikut bergabung dalam Golkar. Sofjan juga dekat dengan Ali Murtopo serta ikut membantu menjadi sekretaris pribadi Soedjono Humardani yang saat itu merupakan orang-orang di lingkaran dalam kekuasaan Soeharto.

Karena terlalu sibuk, sebenarnya ia meminta cuti pada Soejono untuk menyelesaikan skripsi. Tetapi ia diminta berhenti kuliah saja dan Sofjan benar-benar berhenti kuliah ketika ia telah berada pada tingkat lima pada 1965.

Page 2: Sofjan Wanandi

Sofjan menjadi anggota DPR dan termasuk anggota yang termuda saat itu bersama 10 rekan mahasiswa lainnya seperti Cosmas Batubara, Nono Makarim, Fahmi Idris, Abdul Gaffur, David Napitupulu, dan Marie Muhammad.

Pada akhirnya, kiprahnya di dalam dunia usaha kembali ia raih. Cita-citanya menjadi pengusaha mulai menjadi kenyataan pada 1974 yakni hanya beberapa saat setelah peristiwa Malari 15 Januari 1974.

Ia dipercayai Yayasan Kostrad memimpin sejumlah perusahaan. Kala itu ia menjabat Wakil Presiden Direktur PT Dharma Kencana Sakti yang membawahkan PT Garuda Mataram (perakit mobil), PT Mandala Airways, dan PT Dharma Putra Film. Ketika memimpin PT Tri Usaha Bakti, ia terjun ke dalam usaha di bidang industri, perkapalan, asuransi, dan konstruksi.

Kemudian, berawal dari PT Pakarti Yoga, Sofjan merintis bisnisnya di Grup Gemala. Perusahaan yang ia rintis ini mendapatkan modal Dengan surat tanah rumah ayahnya dan gedung CSIS. Gedung CSIS sendiri ia gadaikan setelah mendapatkan lampu hijau dari Ali Murtopo.

Berkat kerja kerasnya Grup Gemala (hingga 2008) telah mempekerjakan lebih dari 15 ribu tenaga kerja telah berkiprah di mancanegara (Australia dan Kanada). Membawahi beberapa perusahaan besar seperti asuransi Wahana Tata, pabrik aki PT Yuasa Battery Indonesia, pabrik farmasi, dan lainnya.

Pada akhir 2008, ia menjadi orang nomor satu dalam lingkungan pengusaha di Indonesia. Sofjan terpilih sebagai Ketua umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Apindo yang terpilih dalam Munas VIII di Hotel Borobudur, 27-29 Maret 2008.

Sofjan memimpin Apindo untuk periode 2008-2013. Ini adalah kali kedua ia memimpin Apindo setelah pada periode sebelumnya ia juga terpilih. Sebagai Ketua Apindo, Sofjan berusaha menjembatani perbedaan itu dengan memelopori terjadinya kesepakatan bipartit antara pekerja dan pengusaha.

Kesepakatan itu intinya harus bisa memberikan solusi sehingga perselisihan di antara keduanya terlebih dahulu diselesaikan lewat perundingan tanpa melibatkan pihak luar. Salah satu dasar yang diletakkan Sofjan, pertentangan kelas yang menjadi dasar pemikiran dalam menjelaskan hubungan antara buruh dengan pengusaha dinilai tidak lagi relevan.

Sofjan menilai bahwa pengusaha harus melihat buruh sebagai partner. Dengan paradigma itu, Apindo memosisikan peran serta fungsinya sebagai salah satu lembaga yang bertanggung jawab untuk menarik investasi padat karya di Indonesia.

Riset dan analisa oleh Somya Samita

Page 3: Sofjan Wanandi

PENDIDIKANSD Padang (1954)SMP Padang (1957)SMA Kanisius Jakarta (1960) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (tk. V 1965).KARIRWakil Presiden Direktur PT Dharma Kencana Sakti (1974)Pemilik Gemala GroupDirektur Utama PT Dharma Karya PerdanaDirektur Utama Tri Usaha BhaktiManaging Director PT Pakarti YogaAnggota MPRAnggota DPR GR/MPRS (1967-1968)Organization: Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI)Ketua KAMI Jaya.Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk periode 2008-2013

Sumber:http://profil.merdeka.com/indonesia/s/sofjan-wanandi/

Okto adalah nama panggilan dari Raja Sapta Oktohari merupakan anak dari Oesman Sapta Odang seorang pengusaha sukses Indonesia dan ibunya bernama Serviati Oesman. Dia lahir di Jakarta, 15 Oktober 1975.

Dia adalah seorang lulusan Amerika yang memulai karir sebagai pengusaha di Makasar, Sulawesi Selatan. Okto merintis usahanya dari nol dengan menjadi pedagang beras. Bisnisnya kemudian berkembang sampai di Kalimantan. Okto juga mencoba bisnis di bidang yang sebelumnya belum pernah dia coba. Dalam bidang perikanan, bersama dengan PT. Perikanan Teluk Batang yang memiliki jenis usaha fishery dan cold storage. Perusahaan ini telah membangun sarana dan fasilitas penangkapan ikan termodern dan terbesar di Kalimantan Barat.

Okto juga membuka sebuah perusahaan penerbangan yang melayani penerbangan eksklusif, dengan bendera Enggang Air Service bersama teman-teman kongsinya. Sementara di bidang Sekuritas, OKTO menancapkan kukunya lewat perusahaan PT. Reinverstama Surya Optima yang sudah tersebar di banyak kota besar di Indonesia. Tidak berhenti di itu saja, bisnis Okto juga berkembang di pertambangan, PT. Rennaisasance Sinergi Optima  adalah perusahaan yang bekerja sama dengan dia. Tahun 2012 mendatang rencananya perusahaan ini akan mengoperasikan tambang batu bara di Propinsi Riau, dan Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. 

Okto  terpilih menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2011-2014 pada Musyawarah Nasional (Munas) XIV HIPMI, di Makassar, Sulawesi Selatan. Dia memulai mengawali karir organisasi HIPMI, ia memulainya dengan duduk di kepengurusan daerah asalnya Kalimantan Barat, kemudian dalam periode selanjutnya Okto, diminta untuk duduk dalam kepengurusan BPP HIPMI di bawah komando Erwin Aksa. Selain itu, Okto juga aktif sebagai Wakil Ketua Komite Tetap KADIN Indonesia, salah seorang founder Bike to Work dan menjabat sebagai ketua ISSI DKI Jakarta. 

Okto Kerap menjadi pembicara dalam seminar-seminar nasional bertajuk wirausaha dan isu-isu aktual dalam dunia bisnis, Okto juga berkembang sebagai promotor pertandingan – pertandingan olahraga tinju kelas dunia.  Event Organizer  ini  bernama Mahkota Promotion. Okto menjadi tokoh muda dalam spirit entrepreneurship yang membanggakan.

Page 4: Sofjan Wanandi

Riset dan Analisa: Nur Laila

PENDIDIKAN Universitas Oklamoha, Amerika Serikat

KARIR Pengusaha

PENGHARGAAN Promotor tinju termuda di dunia 50 orang berpengaruh versi Majalah Globe Man of the Year versi Majalah Borneo dan Tribune Kategori pengusaha muda madya dan Young Entrepreneur of the Year Award dari Asia Pasific Entrepreneurship

Award (APEA)

Raja Sapta Oktohari banyak dikenal sebagai promotor tinju. Tapi tak hanya itu,

pengusaha muda ini juga punya segudang bisnis besar lainnya. Bagaimana

kiprahnya di dunia bisnis?

Jika Anda pecinta olahraga tinju tentu sudah menyaksikan laga tanding juara dunia

kelas bulu WBA Chris John melawan Daud Yordan yang berlangsung di PRJ

Kemayoran April lalu. Sang Naga Chris John sukses mempertahankan gelar juara

dunia. Ia menang angka mutlak atas penantangnya Daud Yordan yang juga berasal

dari Indonesia. Anda juga tentu tahu siapa yang menjadi promotor pertandingan ini.

Dia adalah seorang pengusaha muda pemilik Mahkota Promotion Raja Sapta

Oktohari.

Melalui bendera Mahkota Promotion, putera kedua seorang tokoh nasional H.

Oesman Sapta ini memang sudah beberapa kali menjadi promotor berbagai

pertandingan olahraga kelas international terutama tinju. Dunia tinju, bukanlah hal

baru bagi pria yang akrab dipanggil Okto ini. Ketika Ellyas Pical menjadi juara dunia,

saat itu ayahandanya telah menjadi promotor. Ia juga pernah menyelenggarakan

pertandingan tinju antara Daud yordan melawan Robert Alanic di Filipina dan

beberapa pertandingan Daud Yordan di Amerika Serikat.

“Melalui olah raga ini saya ingin mencuri perhatian dunia,” kata Okto, “Untuk itu

pertunjukan olahraga kita perlu dibuat kemasan yang menarik. Sekarang sudah

saatnya kita melakukan industrialiasai di dunia olahraga.”

Sosok Okto ini memang penuh warna. Pengusaha muda ini senantiasa tampil

enerjik dengan pemikiran, gagasan, dan terobosan-terobosan baru. Realita itu paling

tidak tercermin dalam menggelar kejuaraan tinju dunia antara Chris John melawan

Fernando David Saucedo dari Argentina dan Daud Yordan melawan Damian David

Marciano (Argentina) pada 5 Desember tahun lalu. Kematangan perhitungan dan

naluri bisnisnya membuat Okto sukses menerobos mandeknya dunia kepromotoran

tinju di Indonesia.

Page 5: Sofjan Wanandi

Pria beranak satu kelahiran Jakarta 15 Oktober 1975 ini ingin mengajak pengusaha

khususnya di bidang promotor olahraga untuk menghidupkan kembali dunia

kepromotoran di Indonesia. Okto melihat masih langkanya pengusaha yang

bergerak di bidang ini. Kalaupun ada, mereka tidak bisa mengemas pertunjukan

yang menarik sehingga layak jual. Okto ingin olah raga di Indonesia juga menjadi

tontonan yang dikemas menarik sehingga mampu menaikan nilai jual di mata dunia.

Okto mulai merambahi bisnis tinjunya sejak tahun 2008. Sebelumnya ia pernah

menggeluti bisnis perdagangan beras di Makasar setelah menyelesaikan studinya di

Amerika pada tahun 1994. Okto kemudian melebarkan sayap dengan membuka

bisnis garmen di Tanah Abang Jakarta Pusat. Sekitar 2001-2002, Okto mengibarkan

bendera Renaissance Sinergi Optima (RSO) Group, menjalankan roda bisnis yang

tersebar di tanah air antara lain mining plantations, perikanan, transportasi,

komunikasi, dan perhotelan.

Untuk usianya yang terbilang masih muda, Okto memang bisa disebut sebagi

pengusaha muda yang mumpuni. Selain jadi promotor, saat ini ia juga telah

menangani belasan perusahaan seperti menjadi pemilik PT.Enggang Air Service

(private jet), Direktur utama Hotel Mahkota Kayong, Pemilik RSO sekuritas PT.

Reinvesta surya Optima, Pemilik RSO Energy PT.Renaissance Sinergi Optima,

Pemilik Pelabuhan dan Cold Storage Kayong,  Pemilik Mahkota Promotion, dan lain-

lain.

Saat ini Okto juga tengah meramaikan bursa pemilihan Ketua Umum HIPMI

(Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) untuk periode 2011 – 2014. Melalui

organisasi perkumpulan pengusaha muda ini, Okto ingin mengkader pengusaha-

pengusaha muda di Indonesia. Jumlah pengusaha di Indonesia yang baru mencapai

0,18% ini dikatakan belum mencapai angka yang normal untuk jumlah penduduk di

Indonesia. Bisa dikatakan normal, kata Okto, kalau jumlah pengusaha sudah

mencapai angka minimal 2%.

“Ini adalah tantangan bagi saya. Indonesia jangan selalu jadi pasar buat negara lain.

Generasi muda harus berkreasi dan lebih produktif agar bisa menghadapi dunia

global yang makin kompetitif,” ucap Okto dengan nada penuh semangat.

Rahmat HM