selasa, 20 desember 2011 sofjan jacob terlibat li konfl ik ... filemelakukan pemeriksa terhadap...

1
1 terluka parah akibat kejadian tersebut. Hingga kini, penyebab am- bruknya jembatan tersebut be- lum dapat dipastikan. Dugaan sementara, jembatan tersebut ambruk akibat tidak kuat me- nahan beban tumpukan cor ma- terial pembangunan Jembatan Cinta 1. Amsir Hasbi, 35, seorang saksi mata, mengatakan ambruknya Jembatan Cinta 2 itu terjadi se- cara tiba-tiba. Saksi yang berada tak jauh dari jembatan sepan- jang kurang lebih 200 meter itu mengatakan, ketika jembatan ambruk, material beton runtuh dan menimpa seorang pekerja yang tengah mengerjakan per- baikan Jembatan Cinta 1 yang berada di sebelahnya. Korban mengalami luka berat pada kakinya. “Mungkin ambruknya jalan itu karena tidak mampu me- nahan beban batu-batuan dan bahan material lainnya yang di- letakkan di atas Jembatan Cinta 2. Apalagi sudah puluhan tahun Jembatan Cinta 2 tidak pernah diperbaiki,” ujarnya. Amsir, yang juga Wakil Lem- baga Masyarakat Kelurahan (LMK) Pulau Tidung, menga- takan jembatan tersebut sebe- lumnya dimanfaatkan sebagai tempat bersandarnya kapal laut. Namun sejak Jembatan Cinta 1 dibangun, Jembatan Cinta 2 mulai ditinggalkan. Bupati Kabupaten Adminis- tratif Kepulauan Seribu Ahmad Lutfi mengatakan pihaknya akan segera melakukan pengece- kan terhadap musibah itu. Menurut dia, selama ini jem- batan itu digunakan sebagai dermaga atau tempat kapal laut yang akan menuju Pulau Tidung. “Memang jembatan itu akan diperbaiki oleh UPT Dinas Per- hubungan. Sebab sudah pu- luhan tahun jembatan itu tidak diperbaiki,” katanya. Dia pun berharap kejadian tersebut tidak menurunkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jembatan Cinta. (NA/J-3) LINTAS BERITA PKL Bayar Kutipan Tetap Digusur PULUHAN pedagang kaki lima (PKL) yang setiap hari berdagang di kawasan Universitas Pamulang (Unpam), Kota Tangerang Selatan, menolak digusur. Apalagi, setiap hari mereka membayar kutipan berupa retribusi kepada pemda setempat. PKL itu akan digusur Per- tamina karena disebut masuk zona berbahaya. Menurut informasi, mereka sepakat akan meninggalkan lokasi setelah mendapat kepastian mengenai relokasi yang ditawarkan. Alasan lain para pedagang tetap keukeuh bertahan di tempat lama di- sebabkan selama ini mereka membayarkan biaya retribusi parkiran sebesar Rp1.000 dan Rp10 ribu buat disetorkan kepada pihak kelu- rahan setempat. “Kalau kutipan itu ulah oknum petugas, para pedagang siap melaporkan kasus itu ke Polres Jakarta Selatan,” cetus salah satu koordinator pedagang, Beno, Senin (19/12). (DA/J-2) Selundupkan Sabu, Pedagang Ditangkap HANYA karena ingin mendapatkan uang imbalan Rp8,5 juta, Zulfadli, 25, nekat membawa sabu seberat 130 gram atau senilai Rp260 juta. Dia memasukkan sabu ke perut. Akibatnya, pemuda yang berprofesi sebagai pedagang kelontong di Petaling Jaya, Malaysia, itu dibekuk petugas Bea dan Cukai di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Menurut Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai BSH Oza Olivia di Tangerang, Banten, Senin (19/12), penangkapan Zulfadli berawal dari kecurigaan petugas. Saat menginjakkan kaki di bandara, pemuda itu menunjukkan gelagat aneh. Petugas segera melakukan pemeriksa terhadap barang bawaan pelaku. Karena tidak ditemukan apa-apa, petugas membawa pelaku untuk dirontgen. Hasilnya, di dalam perut Zulfadli terlihat ada tiga benjolan. “Kami menunggu beberapa lama dan akhirnya barang mencurigakan berupa tiga kapsul yang berisi sabu itu keluar,” kata Oza Olivia. (SM/J-2) Puluhan Punker Demonstrasi PULUHAN massa punk berdemonstrasi di depan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Mabes Polri, Jakarta, kemarin. Mereka menun- tut pembebasan rekan yang ditangkap polisi di Aceh. “Aksi kami terkait penangkapan punker Aceh. Kita ingin mereka dibebaskan,” ujar salah satu punker saat ditemui di Mabes Polri. Selain itu, pihaknya menuntut polisi merehabilitasi para punker yang telanjur ditahan. Kemudian mereka juga ingin difasilitasi untuk bertemu dengan Wali Kota Aceh. “Kami ingin menyampaikan bahwa punk adalah bagian dari masyarakat, dan agar kasus ini tidak terulang lagi,” ungkapnya. Ia menegaskan Polri tidak boleh menangkap mereka tanpa alasan yang jelas. Apalagi, saat itu mereka hanya menggelar acara musik dan telah memiliki surat izin. (*/J-2) Pelaku Penipuan Rp20 M Dibekuk DUA warga negara Inggris, Andreas Kabbadias, 76, dan istrinya, Felisa Chandrakirana, 44, dibekuk tim Satuan Keamanan Negara (Kamneg) Polres Jakarta Utara, kemarin, atas tuduhan penipuan emas batangan senilai Rp20 miliar. Pasangan suami istri tersebut ditangkap di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara. Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Irwan Anwar mengatakan kasus ini berawal dari kerja sama bisnis antara pelaku dan korban, Yoshitomo Fukunaga, 41. “Korban membeli emas dari pelaku. Satu batang emas seberat 1 kg dengan harga US$54 ribu per batang. Korban memesan sebanyak 15 batang emas,” tutur Irwan. Korban mentransfer uang Rp20 miliar dengan 11 kali transaksi melalui Bank HSBC. Namun, emas batangan yang dijanjikan tak kunjung diberikan pelaku. Ketika ditagih, pelaku mengembalikan uang dalam mata uang Myanmar yang ternyata palsu. (NA/J-3) LI P PU ka m be tam se Al seb seb rah m ko S HA 25 Di seb pe BS Zu di m di Ha m tig P PU Ke tu ter uja ya be pu lag ya tel P DU Fe (K em di An pe em US em m ku ua Sofjan Jacob Terlibat Konflik Antarwarga SHANTY SIBARANI ANATA SYAH FITRI K EPALA Keamanan Perumahan Taman Resort Mediterania, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Sugeng Joko Sabiran, merasa resah. Pasalnya, laporan bernomor TBL/2753/VIII/2011/PMJ/Dit. Reskrim.Um pada 8 Agustus 2011 di Polda Metro Jaya tidak kunjung diproses penyidik. Saat ditemui kemarin, pria yang akrab dipanggil Roni itu mengaku melaporkan mantan Kapolda Metro Jaya Komjen (Purn) Sofjan Jacob atas per- buatan tidak menyenangkan terhadapnya, dan mengumbar tembakan di depan warga se- tempat. Sugeng mengatakan, jika Polda Metro Jaya tak kun- jung memproses laporannya, dia akan meneruskan laporan tersebut ke Mabes Polri. Menurut Roni, ia melaporkan Sofjan setelah bermusyawarah dengan warga dan Ketua RW 08 perihal kejadian yang dia- lami para petugas keamanan pada Rabu (3/8), sekitar pukul 06.15 WIB. Saat itu, ada pria bernama Iwan yang ingin bermain tenis meja di Gedung Serba Guna (GSG) Allstars Mediterania. Namun, dua anggota keaman- an, Kasman dan Ponijan, me- ngatakan gedung serbaguna itu tidak dapat diakses orang selain penghuni kompleks selama Ramadan. Merasa di- Mantan Kapolda Metro Jaya pada era Presiden Abdurrahman Wahid merasa difitnah dengan tuduhan membuang tembakan untuk takuti satpam. SELASA, 20 DESEMBER 2011 7 M EGAPOLITAN Sofjan Jacob Mantan Kapolda Metro Jaya MI/M SOLEH larang masuk, tamu itu pun menghubungi Sofjan yang tinggal di Blok X-07, No 07, RT 03/08, perumahan itu. Tidak lama, Sofjan datang ke pos keamanan di pintu gerbang dengan penuh emosi. Dia mengeluarkan pistol FN sambil berkata kepada petugas, “Macam-macam, saya tembak kamu.” Sofjan dan tamunya itu berlalu menuju GSG Allstars. Ketika menaiki tangga sebelum memasuki gedung, Sofjan me- lepaskan tembakan sebanyak empat kali ke udara. Seusai bermain pingpong, Sofjan kembali mengamuk di kantor keamanan Mediterania. Roni yang datang ke kantor itu ikut diancam Sofjan. “Pertama, dia keluarkan golok dari tas sambil bilang, ‘kamu mau pilih yang mana, golok?’ Selanjutnya dia mengacungkan celurit, dan mengarahkan pistol ke pelipis saya,” ungkap Roni. Fitnah Sofjan kepada Media Indo- nesia, kemarin, mengatakan tuduhan terhadapnya itu ada- lah tnah. “Saya tidak pernah menem- bakkan peluru ke udara di depan warga. Saya juga tidak kenal Sugeng dan tidak per- nah berurusan dengannya Dia mungkin orang suruhan Mike,” ujar mantan Kapolda yang memiliki prestasi menangkap Tommy Soeharto itu. Menurut Sofjan, saat itu dia baru pulang dari Cianjur, Jabar. Dia lalu mendapat laporan bahwa ada warga bernama Mike Kumontai, suami ketua RW 08, yang membuat ribut serta melarang warga bertan- ding tenis meja. “Saya pulang dan ajak bicara Mike baik- baik,” ujar Sofjan yang Ketua Persatuan Tenis Meja di Me- diterania Kapuk. Namun, Mike malah marah- marah. Dia tetap melarang warga main tenis meja bahkan sempat merusak meja tenis. Sofjan lalu melaporkan Mike ke Polsek Penjaringan. “Sebelumnya saya juga per- nah melaporkan Mike ke po- lisi dengan kasus yang sama. Dua kali saya laporkan, dua kali dia minta maaf dan me- minta saya cabut laporan,” ujar Sofjan. Menurut Sofjan, Mike ada- lah pengusaha yang memiliki Jembatan Cinta 2 di Kepulauan Seribu Ambruk hubungan dekat dengan TNI- AD. “Setelah dia minta maaf karena dilaporkan ke polisi, dia malah buat laporan ke Kodim,” ujarnya. Sofjan merasa terkejut per- tikaian yang sudah lama terjadi ini kembali ramai. Menurut dia, banyak warga yang punya ma- salah dengan Mike. Roy Indrajaya, salah seorang warga, mengakui bahwa Mike banyak membuat ulah. “Ba- nyak warga ditnah kelompok mereka. Bahkan rumah tangga saya saja hampir bubar karena tnah mereka,” ujar Roy. Di sisi lain, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ba- harudin Djafar memastikan penyidik masih mendalami kasus ini. “Sejumlah saksi su- dah kami periksa,” katanya. (ED/NV/J-4) [email protected] [email protected] JEMBATAN Cinta 2 di Pulau Tidung Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, ambruk, ke- marin, sekitar pukul 17.00 WIB. Seorang pekerja bangunan yang tengah mengerjakan proyek pembangunan Jembatan Cinta WALAU tersangka Sher Mu- hammad Febri Awan alias Febri telah menyatakan tidak bersalah dan menyebutkan anggota Pas- pampres Kopral Dua Sanuri sebagai pelaku penusukan siswa SMA Pangudi Luhur RaaAga Winasya Benjamin, pihak penyi- dik Polres Jakarta Selatan tetap pada pendiriannya. Kapolres Jakarta Selatan Kombes Imam Sugianto, ke- marin, menyatakan pihak pe- nyidik belum bisa menjadikan Sanuri sebagai tersangka. “Tidak ada kemungkinan (Sanuri jadi pelaku penusukan). Kami sudah punya bukti-bukti kuat soal penusukan itu,” cetus Imam di Mapolda Metro Jaya. Imam mengatakan pihaknya sudah menetapkan hasil re- konstruksi yang dilakukan di Shy Rooftop, Minggu (11/12), sebagai upaya terakhir untuk meyakinkan penyidikan terkait dengan kasus penusukan Raa. “Kami su- dah hampir selesai. Saya tidak mau berpolemik dengan per- nyataan yang akan mengalihkan subjek hukum. Kami sebagai penyidik sudah berkeyakinan bahwa rekonstruksi kemarin yang terakhir untuk meyakinkan bahwa pelakunya Febri,” terang Imam. Diretur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kom- bes Gatot Edy Pramono juga mempersilakan kebenaran be- rita acara pemeriksaan (BAP) lanjutan yang dibuat Febri de- ngan menuduh Sanuri sebagai pelaku penusukan dibuktikan saat proses di pengadilan. “Saat ini kami masih merampungkan Polisi Bersikukuh Febri Tetap Pembunuh Raafi berkas. Kalau ada yang bi- lang apa, si- lakan saja di- buktikan di pengadilan. Biar hakim yang menilai mana yang be- nar dan yang salah,” ujar Gatot. Ahli hukum pidana dari Uni- versitas Indonesia Ahyar Salmi mengatakan perubahan kete- rangan tersangka, yang disam- paikan dalam BAP lanjutan, merupakan sesuatu yang sah jika dilihat dari hukum pidana. Namun, menurut dia, polisi ha- rus bisa menggali kebenaran atas perubahan keterangan itu. “Kalau memang ada per- ubahan, baik itu penambahan atau ada yang dikurangi dalam BAP lanjutan, itu menjadi tugas penyidik untuk menggali yang sebenarnya,” katanya. Penyidik, lanjutnya, dapat menggali kebenaran itu dengan meminta keterangan saksi lain- nya dan mencari barang bukti yang mengarah pada pelaku penusukan sebenarnya. “Dikem- bangkan lagi dari barang bukti, mungkin ada yang belum sesuai. Bisa juga menyamakan dengan keterangan saksi yang sudah ada,” jelas Ahyar. Ahyar memaparkan BAP da- pat berubah sewaktu-waktu dari tersangka maupun saksi. Peru- bahan itu masih mungkin terjadi sebelum proses persidangan di pengadilan digelar. Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Novel Ali mengatakan polisi bisa bekerja sama dengan pihak TNI bila tidak bisa memidanakan Sanuri. Nantinya TNI yang akan me- netapkan status tersangka terha- dap Sanuri. (ED/NY/J-4) Kami sudah punya bukti-bukti kuat soal penusukan itu.” Imam Sugianto Kapolres Jakarta Selatan

Upload: ngokhanh

Post on 13-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SELASA, 20 DESEMBER 2011 Sofjan Jacob Terlibat LI Konfl ik ... filemelakukan pemeriksa terhadap barang bawaan pelaku. Karena tidak ... menunggu beberapa lama dan akhirnya barang mencurigakan

1 terluka parah akibat kejadian tersebut.

Hingga kini, penyebab am-bruknya jembatan tersebut be-lum dapat dipastikan. Dugaan sementara, jembatan tersebut ambruk akibat tidak kuat me-nahan beban tumpukan cor ma-terial pembangunan Jembatan Cinta 1.

Amsir Hasbi, 35, seorang saksi mata, mengatakan ambruknya Jembatan Cinta 2 itu terjadi se-cara tiba-tiba. Saksi yang berada tak jauh dari jembatan sepan-jang kurang lebih 200 meter itu mengatakan, ketika jembatan ambruk, material beton runtuh dan menimpa seorang pekerja yang tengah mengerjakan per-

baikan Jembatan Cinta 1 yang berada di sebelahnya. Korban mengalami luka berat pada kakinya.

“Mungkin ambruknya jalan itu karena tidak mampu me-nahan beban batu-batuan dan bahan material lainnya yang di-letakkan di atas Jembatan Cinta 2. Apalagi sudah puluhan tahun Jembatan Cinta 2 tidak pernah diperbaiki,” ujarnya.

Amsir, yang juga Wakil Lem-baga Masyarakat Kelurahan (LMK) Pulau Tidung, menga-takan jembatan tersebut sebe-lumnya dimanfaatkan sebagai tempat bersandarnya kapal laut. Namun sejak Jembatan Cinta 1 dibangun, Jembatan Cinta 2

mulai ditinggalkan.Bupati Kabupaten Adminis-

tratif Kepulauan Seribu Ahmad Lutfi mengatakan pihaknya akan segera melakukan pengece-kan terhadap musibah itu.

Menurut dia, selama ini jem-batan itu digunakan sebagai dermaga atau tempat kapal laut yang akan menuju Pulau Tidung.

“Memang jembatan itu akan diperbaiki oleh UPT Dinas Per-hubungan. Sebab sudah pu-luhan tahun jembatan itu tidak diperbaiki,” katanya.

Dia pun berharap kejadian tersebut tidak menurunkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jembatan Cinta. (NA/J-3)

LINTAS BERITAPKL Bayar Kutipan Tetap Digusur PULUHAN pedagang kaki lima (PKL) yang setiap hari berdagang di kawasan Universitas Pamulang (Unpam), Kota Tangerang Selatan, menolak digusur. Apalagi, setiap hari mereka membayar kutipan berupa retribusi kepada pemda setempat. PKL itu akan digusur Per-tamina karena disebut masuk zona berbahaya.

Menurut informasi, mereka sepakat akan meninggalkan lokasi setelah mendapat kepastian mengenai relokasi yang ditawarkan. Alasan lain para pedagang tetap keukeuh bertahan di tempat lama di-sebabkan selama ini mereka membayarkan biaya retribusi parkiran sebesar Rp1.000 dan Rp10 ribu buat disetorkan kepada pihak kelu-rahan setempat.

“Kalau kutipan itu ulah oknum petugas, para pedagang siap melaporkan kasus itu ke Polres Jakarta Selatan,” cetus salah satu koordinator pedagang, Beno, Senin (19/12). (DA/J-2)

Selundupkan Sabu, Pedagang DitangkapHANYA karena ingin mendapatkan uang imbalan Rp8,5 juta, Zulfadli, 25, nekat membawa sabu seberat 130 gram atau senilai Rp260 juta. Dia memasukkan sabu ke perut. Akibatnya, pemuda yang berprofesi sebagai pedagang kelontong di Petaling Jaya, Malaysia, itu dibekuk petugas Bea dan Cukai di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai BSH Oza Olivia di Tangerang, Banten, Senin (19/12), penangkapan Zulfadli berawal dari kecurigaan petugas. Saat menginjakkan kaki di bandara, pemuda itu menunjukkan gelagat aneh. Petugas segera melakukan pemeriksa terhadap barang bawaan pelaku. Karena tidak ditemukan apa-apa, petugas membawa pelaku untuk dirontgen. Hasilnya, di dalam perut Zulfadli terlihat ada tiga benjolan. “Kami menunggu beberapa lama dan akhirnya barang mencurigakan berupa tiga kapsul yang berisi sabu itu keluar,” kata Oza Olivia. (SM/J-2)

Puluhan Punker Demonstrasi PULUHAN massa punk berdemonstrasi di depan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Mabes Polri, Jakarta, kemarin. Mereka menun-tut pembebasan rekan yang ditangkap polisi di Aceh. “Aksi kami terkait penangkapan punker Aceh. Kita ingin mereka dibebaskan,” ujar salah satu punker saat ditemui di Mabes Polri.

Selain itu, pihaknya menuntut polisi merehabilitasi para punker yang telanjur ditahan. Kemudian mereka juga ingin difasilitasi untuk bertemu dengan Wali Kota Aceh. “Kami ingin menyampaikan bahwa punk adalah bagian dari masyarakat, dan agar kasus ini tidak terulang lagi,” ungkapnya.

Ia menegaskan Polri tidak boleh menangkap mereka tanpa alasan yang jelas. Apalagi, saat itu mereka hanya menggelar acara musik dan telah memiliki surat izin. (*/J-2)

Pelaku Penipuan Rp20 M DibekukDUA warga negara Inggris, Andreas Kabbadias, 76, dan istrinya, Felisa Chandrakirana, 44, dibekuk tim Satuan Keamanan Negara (Kamneg) Polres Jakarta Utara, kemarin, atas tuduhan penipuan emas batangan senilai Rp20 miliar. Pasangan suami istri tersebut ditangkap di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Irwan Anwar mengatakan kasus ini berawal dari kerja sama bisnis antara pelaku dan korban, Yoshitomo Fukunaga, 41. “Korban membeli emas dari pelaku. Satu batang emas seberat 1 kg dengan harga US$54 ribu per batang. Korban memesan sebanyak 15 batang emas,” tutur Irwan.

Korban mentransfer uang Rp20 miliar dengan 11 kali transaksi melalui Bank HSBC. Namun, emas batangan yang dijanjikan tak kunjung diberikan pelaku. Ketika ditagih, pelaku mengembalikan uang dalam mata uang Myanmar yang ternyata palsu. (NA/J-3)

LIPPUkambetam

seAlsebsebrah

mko

SHA25Disebpe

BSZudi mdiHamtig

PPUKetuteruja

yabepulag

yatel

PDUFe(Kemdi

AnpeemUSem

mkuua

Sofjan Jacob TerlibatKonfl ik Antarwarga

SHANTY SIBARANI

ANATA SYAH FITRI

KEPALA Keamanan Perumahan Taman Resort Mediterania, Pantai Indah Kapuk

(PIK), Jakarta Utara, Sugeng Joko Sabiran, merasa resah. Pasalnya, laporan bernomor TBL/2753/VIII/2011/PMJ/Dit.Reskrim.Um pada 8 Agustus 2011 di Polda Metro Jaya tidak kunjung diproses penyidik.

Saat ditemui kemarin, pria yang akrab dipanggil Roni itu mengaku melaporkan mantan Kapolda Metro Jaya Komjen (Purn) Sofjan Jacob atas per-buatan tidak menyenangkan terhadapnya, dan mengumbar tembakan di depan warga se-tempat. Sugeng mengatakan, jika Polda Metro Jaya tak kun-jung memproses laporannya, dia akan meneruskan laporan tersebut ke Mabes Polri.

Menurut Roni, ia melaporkan Sofjan setelah bermusyawarah dengan warga dan Ketua RW 08 perihal kejadian yang dia-lami para petugas keamanan pada Rabu (3/8), sekitar pukul 06.15 WIB.

Saat itu, ada pria bernama Iwan yang ingin bermain tenis meja di Gedung Serba Guna (GSG) Allstars Mediterania. Namun, dua anggota keaman-an, Kasman dan Ponijan, me-ngatakan gedung serbaguna itu tidak dapat diakses orang selain penghuni kompleks selama Ramadan. Merasa di-

Mantan Kapolda Metro Jaya pada era Presiden Abdurrahman Wahid merasa difitnah dengan tuduhan membuang tembakan untuk takuti satpam.

SELASA, 20 DESEMBER 2011 7MEGAPOLITAN

Sofjan JacobMantan Kapolda Metro Jaya

MI/M SOLEH

larang masuk, tamu itu pun menghubungi Sofjan yang tinggal di Blok X-07, No 07, RT 03/08, perumahan itu.

Tidak lama, Sofjan datang ke pos keamanan di pintu gerbang dengan penuh emosi. Dia mengeluarkan pistol FN sambil berkata kepada petugas, “Macam-macam, saya tembak kamu.” Sofjan dan tamunya itu berlalu menuju GSG Allstars. Ketika menaiki tangga sebelum memasuki gedung, Sofjan me-lepaskan tembakan sebanyak empat kali ke udara.

Seusai bermain pingpong, Sofjan kembali mengamuk di kantor keamanan Mediterania. Roni yang datang ke kantor itu ikut diancam Sofjan. “Pertama, dia keluarkan golok dari tas sambil bilang, ‘kamu mau pilih yang mana, golok?’ Selanjutnya dia mengacungkan celurit, dan mengarahkan pistol ke pelipis saya,” ungkap Roni.

FitnahSofjan kepada Media Indo-

nesia, kemarin, mengatakan tuduhan terhadapnya itu ada-lah fi tnah.

“Saya tidak pernah menem-bakkan peluru ke udara di de pan warga. Saya juga tidak kenal Sugeng dan tidak per-nah berurusan dengannya Dia mungkin orang suruhan Mike,” ujar mantan Kapolda yang memiliki prestasi menangkap Tommy Soeharto itu.

Menurut Sofjan, saat itu dia baru pulang dari Cianjur, Jabar. Dia lalu mendapat laporan bahwa ada warga bernama Mike Kumontai, suami ketua RW 08, yang membuat ribut serta melarang warga bertan-ding tenis meja. “Saya pulang dan ajak bicara Mike baik-baik,” ujar Sofjan yang Ketua Persatuan Tenis Meja di Me-diterania Kapuk.

Namun, Mike malah marah-marah. Dia tetap melarang warga main tenis meja bahkan sempat merusak meja tenis. Sofjan lalu melaporkan Mike ke Polsek Penjaringan.

“Sebelumnya saya juga per-nah melaporkan Mike ke po-lisi dengan kasus yang sama. Dua kali saya laporkan, dua kali dia minta maaf dan me-minta saya cabut laporan,” ujar Sofjan.

Menurut Sofjan, Mike ada-lah pengusaha yang memiliki

Jembatan Cinta 2 di

Kepulauan Seribu

Ambruk

hubungan dekat dengan TNI-AD. “Setelah dia minta maaf karena dilaporkan ke polisi, dia malah buat laporan ke Kodim,” ujarnya.

Sofjan merasa terkejut per-tikaian yang sudah lama terjadi ini kembali ramai. Menurut dia, banyak warga yang punya ma-salah dengan Mike.

Roy Indrajaya, salah seorang warga, mengakui bahwa Mike banyak membuat ulah. “Ba-nyak warga difi tnah kelompok mereka. Bahkan rumah tangga saya saja hampir bubar karena fi tnah mereka,” ujar Roy.

Di sisi lain, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ba-harudin Djafar memastikan penyidik masih mendalami kasus ini. “Sejumlah saksi su-dah kami periksa,” katanya.(ED/NV/J-4)

[email protected]@mediaindonesia.com

JEMBATAN Cinta 2 di Pulau Tidung Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, ambruk, ke-marin, sekitar pukul 17.00 WIB. Seorang pekerja bangunan yang tengah mengerjakan proyek pembangunan Jembatan Cinta

WALAU tersangka Sher Mu-hammad Febri Awan alias Febri telah menyatakan tidak bersalah dan menyebutkan anggota Pas-pampres Kopral Dua Sanuri sebagai pelaku penusukan siswa SMA Pangudi Luhur Raafi Aga Winasya Benjamin, pihak penyi-dik Polres Jakarta Selatan tetap pada pendiriannya.

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Imam Sugianto, ke-marin, menyatakan pihak pe-nyidik belum bisa menjadikan Sanuri sebagai tersangka.

“Tidak ada kemungkinan (Sa nuri jadi pelaku penusukan). Kami sudah punya bukti-bukti kuat soal penusukan itu,” cetus Imam di Mapolda Metro Jaya.

Imam mengatakan pihaknya sudah menetapkan hasil re-konstruksi yang dilakukan di Shy Rooftop, Minggu (11/12), sebagai upaya terakhir untuk meyakinkan penyidikan terkait

dengan ka sus p e n u s u k a n Raafi .

“Kami su-dah hampir selesai. Saya t i d a k m a u ber polemik dengan per-nya taan yang akan mengalihkan subjek hukum. Kami sebagai penyidik sudah berkeyakinan bahwa rekonstruksi kemarin yang terakhir untuk meyakinkan bahwa pelakunya Febri,” terang Imam.

Diretur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kom-bes Gatot Edy Pramono juga mempersilakan kebenaran be-rita acara pemeriksaan (BAP) lanjutan yang dibuat Febri de-ngan menuduh Sanuri sebagai pelaku penusukan dibuktikan saat proses di pengadilan. “Saat ini kami masih merampungkan

Polisi BersikukuhFebri Tetap Pembunuh Raafi

berkas. Kalau ada yang bi-lang apa, si-la kan saja di-buktikan di pengadilan. Biar hakim yang menilai mana yang be-

nar dan yang salah,” ujar Gatot.Ahli hukum pidana dari Uni-

versitas Indonesia Ahyar Salmi mengatakan perubahan kete-rangan tersangka, yang disam-paikan dalam BAP lanjutan, merupakan sesuatu yang sah jika dilihat dari hukum pidana. Namun, menurut dia, polisi ha-rus bisa menggali kebenaran atas perubahan keterangan itu.

“Kalau memang ada per-ubahan, baik itu penambahan atau ada yang dikurangi dalam BAP lanjutan, itu menjadi tugas penyidik untuk menggali yang sebenarnya,” katanya.

Penyidik, lanjutnya, dapat menggali kebenaran itu dengan meminta keterangan saksi lain-nya dan mencari barang bukti yang mengarah pada pelaku penusukan sebenarnya. “Dikem-bangkan lagi dari barang bukti, mungkin ada yang belum sesuai. Bisa juga menyamakan dengan keterangan saksi yang sudah ada,” jelas Ahyar.

Ahyar memaparkan BAP da-pat berubah sewaktu-waktu dari tersangka maupun saksi. Peru-bahan itu masih mungkin terjadi sebelum proses persidangan di pengadilan digelar.

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Novel Ali mengatakan polisi bisa bekerja sama dengan pihak TNI bila tidak bisa memidanakan Sanuri.

Nantinya TNI yang akan me-netapkan status tersangka terha-dap Sanuri. (ED/NY/J-4)

Kami sudah punya bukti-bukti kuat

soal penusukan itu.”

Imam SugiantoKapolres Jakarta Selatan