soe hok gie. great poem

1
Soe Hok Gie. Great Poem. TERAKHIR Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra tapi aku ingin mati di sisimu sayangku setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu mari, sini sayangku kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku tegakklah ke langit atau awan mendung "kita tak pernah menanamkan apa-apa, kita takkan pernah kehilangan apa-apa” (11 November 1969) ----- Lahir di Jakarta 17 Desember 1942. Seorang aktivis yang banyak menyuarakan tentang HAM dan tentang semua ketidakadilan yang terjadi di masa itu. Wafat 15 Desember 1969. "Nasib terbaik adalah tak dilahirkan. Yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Bahagialah mereka yang mati muda." Sebagaimana cita-citanya, ia meninggal di atap tertinggi pulau Jawa pada usia muda 27 tahun. Ia memang mati muda. Tapi semangatnya tetap hidup dan memberi inspirasi banyak orang hingga hari ini. Soe Hok Gie. Great Poem.

Upload: r88

Post on 28-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Soe Hok Gie. Great Poem

Soe Hok Gie. Great Poem.TERAKHIR

 

Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah

ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza

tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku

bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu

atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi

 

ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang

ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra

tapi aku ingin mati di sisimu sayangku

setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya

tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu

 

mari, sini sayangku

kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku

tegakklah ke langit atau awan mendung

"kita tak pernah menanamkan apa-apa,

kita takkan pernah kehilangan apa-apa”

 

(11 November 1969)

 

-----

Lahir di Jakarta 17 Desember 1942. Seorang aktivis yang banyak menyuarakan tentang HAM dan

tentang semua ketidakadilan yang terjadi di masa itu. Wafat 15 Desember 1969. "Nasib terbaik

adalah tak dilahirkan. Yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua.

Bahagialah mereka yang mati muda." Sebagaimana cita-citanya, ia meninggal di atap tertinggi pulau

Jawa pada usia muda 27 tahun. Ia memang mati muda. Tapi semangatnya tetap hidup dan memberi

inspirasi banyak orang hingga hari ini.

 

Soe Hok Gie. Great Poem.