soal tambahan yusuf

6
SOAL Untuk mengatasi banjir, pemerintah mengupayakan pembuatan polder, sumur resapan, dan memperbanyak Ruang Terbuka Hijau. Polder mempunyai kemampuan menyerap air 600m 3 , sumur resapan 30 m 3 , RTH 300 m 3 . Pemerintah memiliki anggaran penanganan banjir sebesar 1 miliar rupiah, dan terdapat lahan seluas 100.000m 2 . Untuk pembangunan 1 polder 10x10 meter diperlukan biaya 5.000.000, 1 sumur resapan 2x5 meter membutuhkan 1.000.000, dan RTH 50x50 meter membutuhkan dana 10.000.000. Berapa jumlah polder, sumur resapan dan RTH yang harus dibangun untuk mengoptimasi penanganan banjir, dengan asumsi lahan terbuka hijau terus bertambah dan biaya pembangunan tetap. Zmax=100 x 1 +30 x 2+900 x 3 5000 x 1 +1.000 x 2 +10.000 x 3 1.000.000 100 x 1+10 x 2 + 2.500 x 3 100.000 Di mana: x1 = polder x2 = sumur resapan x3 = RTH Jawaban: 1. Penyelesaian menggunakan Forecasting dan Linear Programming Data Ketersediaan Lahan Basah Untuk Penyerapan Air Metode Forecasting Tahun Luasan Lahan Basah DAS Ciliwung (ha) 1970 10.375.86

Upload: hendrickjhon

Post on 16-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ADASAARF

TRANSCRIPT

SOALUntuk mengatasi banjir, pemerintah mengupayakan pembuatan polder, sumur resapan, dan memperbanyak Ruang Terbuka Hijau. Polder mempunyai kemampuan menyerap air 600m3, sumur resapan 30 m3, RTH 300 m3. Pemerintah memiliki anggaran penanganan banjir sebesar 1 miliar rupiah, dan terdapat lahan seluas 100.000m2. Untuk pembangunan 1 polder 10x10 meter diperlukan biaya 5.000.000, 1 sumur resapan 2x5 meter membutuhkan 1.000.000, dan RTH 50x50 meter membutuhkan dana 10.000.000. Berapa jumlah polder, sumur resapan dan RTH yang harus dibangun untuk mengoptimasi penanganan banjir, dengan asumsi lahan terbuka hijau terus bertambah dan biaya pembangunan tetap.

Di mana:x1 = polderx2 = sumur resapanx3 = RTH

Jawaban:1. Penyelesaian menggunakan Forecasting dan Linear Programming Data Ketersediaan Lahan Basah Untuk Penyerapan AirMetode ForecastingTahunLuasan Lahan Basah DAS Ciliwung (ha)

197010.375.86

19808.656.87

19905.222.77

20004.601.29

2010??

(Hendrawan et al. 2007)

MeasureValueFuture PeriodForecast

Error Measures52,024

Bias (Mean Error)06-,051

MAD (Mean Absolute Deviation),4777-2,127

MSE (Mean Squared Error),3328-4,202

Standard Error (denom=n-2=2),8149-6,278

MAPE (Mean Absolute Percent Error)8,572%10-8,354

Regression line11-10,429

Luas (ha) = 12,40312-12,505

-2,076 * Time(x)13-14,58

Statistics14-16,656

Correlation coefficient-,97115-18,732

Coefficient of determination (r^2),94216-20,807

17-22,883

18-24,958

Berdasarkan data dari hasil forecasting diatas, luasan lahan Basah di DAS Ciliwung akan semakin kritis pada Tahun 2010, yaitu hanya 2.024 ha. Hal ini menjadi isu yang sangat penting untuk diperhatikan, dan segera diambil tindakan secara serius agar dampak kerusakan akibat dari rusaknya ekosistem dan DAS Ciliwung dapat diminimalkan. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu intervensi kebijakan oleh pemerintah dengan mengdepankan perspektif pembangunan berkelanjutan.Pembangunan berkelanjutan adalah sebuah Prinsip pembangunan yang mengedepankan keseimbangan interaksi antara pembangunan lingkungan, sosial-budaya, dan ekonomi yang termanifestasi dalam sebuah kerangka kebijakan publik (Keraf, 2010: 205). Dalam dimensi kebijakan, pembangunan berkelanjutan dapat diartikan sebagai etika politik yang memiliki komitmen moral mengenai pembangunan secara keseluruhan dengan memperhatikan kesimbangan interaksi pembangunan (Keraf, 2010:191).

Keseimbangan interaksi pembangunan ini sangat penting untuk diupayakan dalam formulasi dan implementasi kebijakan. Tanpa adanya kesimbangan pembangunan, maka pola interaksi kehidupan yang membentuk suatu jaring kehidupan akan terganggu. Prinsip pembangunan berkelanjutan ini sangat memperhatikan ambang batas (threshold) agar tidak melampaui daya dukung lingkungan (carrying capacity) agar pembangunan dapat terus berlanjut tanpa merusak alam (Salim, 2010:73).

Oleh karena itu, berdasarkan pemahaman atas konsep pembangunan berkelanjutan, dalam soal ini kami mencoba untuk membuat alternatif pemecahan masalah untuk dapat menambah jumlah luasan lahan basah yang diperuntukkan sebagai daerah tangkapan air (water catchment area)yang kami asumsikan berperan sangat besar dalam meminimalkan peluang terjadinya banjir.

Pemanfaatan Lahan untuk Penyerapan AirSoftware QM for Windows 4, Metode linear Programming (maximizing)X1X2X3 RHSEquation form

Maximize10030900 Max 100X1 + 30X2 + 900X3

Constraint 15000100010000