soal masa jabatan presiden, pakar: 1 periode saja tapi 7 tahun · 2019. 12. 3. · soal masa...

1
Soal Masa Jabatan Presiden, Pakar: 1 Periode Saja tapi 7 Tahun Wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode dalam amandemen terbatas UUD 1945, secara mengejutkan muncul ke publik. Argu- mentasi mengenai isu itupun dipertan- yakan oleh sejumlah pihak. JAKARTA (IM) - Pakar Hukum Tata Negara (HTN) Rey Harun menilai, tidak ter- dapat masalah dengan adanya wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, karena konstitusi itu baginya bisa berubah kapan saja. Kendati demikian, menu- rutnya terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan jika terjadi penambahan masa jabatan presiden. Apalagi, ka- lau dilakukan secara berturut- turut. Rey menyebut akan ter- jadi penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power jika terda- pat penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, dan akan membuat presiden itu nantinya justru memikirkan bagaimana bisa menang pada periode selanjutnya. “Menghindarkan incum- bent dari abuse of power kalau dia menjadi calon,” ucap Rey, Sabtu (30/11). Terlebih lagi bagi Refly Harun, penegakan hukum pada sistem demokrasi atau pe- nyelenggaraan Pemilu di Indo- nesia masih banyak ditemukan kecurangan-kecurangan. “Dalam sistem Pemilu kita yang masih bermasalah ini, masih lemahnya penegakan hukum Pemilu, masih besarnya keterlibatan TNI, Polri ASN dalam kontestasi pilpres,” paparnya. Sebab itu, Refly men- yarankan kalau masa jabatan presiden hanya satu periode, namun selama 6 hingga 7 tahun. Jikalau ingin lebih dari satu periode, diharapkan tidak diperbolehkan secara bertu- rut atau diberi jeda selama 5 tahun. “Kalau saya 3 periode itu boleh saja, tapi tidak berturut- turut. Jadi usulan saya itu lebih baik satu periode saja, 1 peri- ode 6 atau 7 tahun, dan tidak dipilih kembali,” ujar Rey. Wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode dalam amandemen terbatas UUD 1945, secara mengejutkan muncul ke pub- lik. Argumentasi mengenai isu itupun dipertanyakan oleh sejumlah pihak. “Jabatan Presiden 3 pe- riode argumentasinnya apa,” kata Guru Besar Hukum Tata Negara IPDN, Juanda dalam acara Polemik MNC Trijaya di Hotel Ibis, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11). Juanda menyatakan, wa- cana amandemen UUD 1945 itu hanya terfokus pada soal penambahan periode masa jabatan Presiden. Sehingga, dia mempertanyakan apakah wacana tersebut muncul lan- taran adanya tendensius partai politik. “Ini kan semacam ada tendensius partai politik ka- lau 3 periode Pak SBY, Pak Jokowi masih bisa nyalon,” ujar Juanda. Dengan begitu, Juanda me- minta kepada seluruh anggota parlemen agar tidak bermain- main dengan isu tersebut. Pasalnya, jabatan Presiden cukup dua periode. “Saya kira kalau ini ber- main-main dalam mengurus negara,” ucap Juanda. Jika argumentasi penamba- han periode untuk perbaikan, Juanda berpandangan wacana tersebut bukanlah satu-satunya solusi konkret. “Kalau mau urus negara dengan waktu tepat bisa saja 7-8 tahun 1 periode. Atau memang tidak usah otak’atik tinggal atur dan menej yang kurang tepat,” kata Juanda. Q han TANGSEL (IM) – Per- istiwa memilukan dialami mahasiswa Universitas Is- lam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta bernama Nurul Faqih (22). Mahasiswa fakultas psikologi itu tewas usai mengalami tabrakan “adu banteng” di depan Kantor Ben’s radio, Jalan Taruma Negara 45, Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (1/12). Tragisnya, orang tua Faq- ih yang sudah menunggu di kampus sempat mencari-cari Faqih yang belum tiba di kampus.Namun beberapa saat kemudian, orang tua Fiqih mendapat kabar me- nyedihkan bahwa anaknya tewas dalam kecelakaan saat akan menunju kampus. Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB tadi. Saat kejadian, Faqih tengah berangkat ke kampusnya guna menjalani prosesi wisuda. Dia mengen- darai sepeda motor Yamaha Vixion dengan nomor polisi E-6276-QI. Begitu melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba dari arah berlawanan melaju kencang motor Honda Scoopy ber- pelat nomor B-6244-WRW. Pengemudinya diketahui ber- nama Wahyu Maulana dan dalam posisi berboncengan. Berdasarkan keterangan polisi, beberapa saksi me- nyebutkan motor Scoopy melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Jalan Legoso menuju Kampus 2 UIN. Diduga karena licin dan jalan agak menikung, pengendara hilang kendali lalu spontan menabrak motor yang diken- darai Faqih. “Diduga hilang kendali karena kondisi jalan yang menikung sehingga mena- brak kendaraan sepeda mo- tor Yamaha Vixion E-6267- QI yang dikendarai saudara Nurul Faqih yang datang dari arah barat (UIN 2) ke arah timur (Legoso),” terang Kanit Lakalantas Polres Tangsel Iptu Dhady Arsya, Minggu (1/12). Faqih meninggal di tem- pat kejadian dengan luka parah di kepala. Sementara pengendara Scoopy menga- lami luka berat. Petugas dibantu warga sekitar lalu mengevakuasi korban ke RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan. Tampak di lokasi, kedua sepeda motor dalam kondisi rusak parah di bagian depan. “Satu meninggal, dan seorang lainnya luka berat,” ucap Dhady. Kemudian yang kian menambah haru, kecelakaan terjadi saat Nurul Faqih ber- siap menjalani wisuda ke-114 yang digelar UIN Jakarta. Pihak keluarga pun sudah bersiap merayakan kelulusan itu. Namun takdir berke- hendak lain, dia lebih dulu menghadap Sang Khalik. Prosesi wisuda almarhum Nurul Faqih tetap berlang- sung. Hanya, sang kakak Imam Rosyadi yang mewakilinya naik ke atas podium wisuda. Suasana haru tidak dapat disembunyikan Imam Rosy- adi. Meski begitu, Rektor UIN Profesor Amany Lubis dan seluruh wisudawan yang hadir memberi aplaus du- kungan moril kepadanya. “Tadi keluarga yang me- wakili wisudanya,” tutur Hu- mas UIN Jakarta Samsudin. Q han Tragis, Faqih Tewas Kecelakaan saat Berangkat ke Tempat Wisuda INTERNATIONAL MEDIA, SENIN 2 DESEMBER 2019 HARI DISABILITAS INTERNASIONAL 2019 Menteri Sosial Juliari P. Batubara (kanan) ber- siap melepas gerak jalan saat Hari Bebas Kend- araan Bermotor (CFD) di kawasan Sudirman, Minggu (1/12). Gerak jalan tersebut diseleng- garakan dalam rangka memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional 2019. IDN/ANTARA PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi Perseroan dengan ini mengundang Para Pemegang Saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (“Rapat”) yang akan diselenggarakan pada : Hari/Tanggal : Kamis / 26 Desember 2019 Pukul : 14.00 WIB s/d selesai Tempat : Ruang Nakula, Lantai 2, Hotel Bidakara, Pancoran Jakarta Selatan Jalan Jendral Gatot Subroto Kav. 71-73 Jakarta 12870 - Indonesia Dengan Mata Acara/Agenda sebagai berikut: 1. Penegasan pemberhentian Komisaris Independen yang telah wafat dan pengangkatan Komisaris Independen baru; 2. Perubahan Anggaran Dasar Pasal 3 Maksud dan Tujuan (disesuaikan dengan OSS); 3. Perubahan AD secara menyeluruh. 4. Acara lain-lain CATATAN : 1. Perseroan tidak mengirimkan Surat undangan tersendiri kepada Pemegang Saham, sehingga iklan pemanggilan ini sesuai dengan ketentuan pasal 21 ayat 3 dan ayat 5 Anggaran Dasar Perseroan. 2. Yang berhak hadir atau diwakili dalam Rapat tersebut, baik untuk saham-saham Perseroan yang belum dimasukkan ke dalam Penitipan Kolektif maupun untuk saham-saham Perseroan yang berada di dalam Penitipan Kolektif adalah para Pemegang Saham atau para kuasanya, maupun Pemegang Rekening atau para kuasanya yang sah, yang nama-namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 29 November 2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB. 3. a. Pemegang Saham yang berhalangan hadir dapat diwakili oleh Kuasanya dengan membawa surat kuasa yang sah seperti yang ditentukan oleh Direksi dengan ketentuan para anggota Direksi, Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan, boleh bertindak sebagai kuasa dalam Rapat, namun suara yang Mereka keluarkan selaku kuasa tidak dihitung dalam pemungutan suara. b. Formulir Surat Kuasa dapat diperoleh setiap hari kerja selama jam kerja di Kantor Perseroan di Jalan Lanbau No. 8, Kp. Gudang, RT.006/RW.009, Kelurahan Karang Asem Barat, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor 16810, Jawa Barat Indonesia. 4. a. Pemegang Saham atau kuasanya yang akan menghadiri Rapat diminta untuk memperlihatkan Kartu Identitas Resmi (NIK/SIM) atau tanda bukti diri lainnya yang masih berlaku dan menyerahkan Fotocopynya kepada petugas pendaftaran sebelum memasuki ruangan. b. Pemegang Saham berbentuk Badan Hukum wajib menyerahkan Foto Copy anggaran dasar sampai perubahannya yang terakhir, surat keputusan badan hokum dari pihak yang berwenang dan akta/ dokumen perubahan susunan pengurus terakhir yang sedang menjabat saat Rapat. c. Pemegang Saham dalam penitipan kolektif (KSEI) diminta untuk memperlihatkan Kon¿rmasi Tertulis Untuk RUPS (KTUR). 5. Bahan Rapat tersedia di Kantor Perseroan pada hari kerja dan jam kerja, sejak tanggal Pemanggilan Rapat Sampai dengan tanggal Rapat, dan dapat diperoleh dari Perseroan dengan permintaan tertulis dari Pemegang Saham. 6. Untuk mempermudah pengaturan dan demi tertibnya Rapat, para Pemegang Saham atau kuasanya diminta dengan hormatuntuk hadir di ruang Rapat 30 menit sebelum Rapat dimulai. Bogor, 02 Desember 2019 Direksi Perseroan Guna memenuhi ketentuan Pasal 147 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan ini Likuidator mengumumkan hal-hal sebagai berikut: 1. Berdasarkan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham PT. INDORAMA GLYCOL INDONESIA (“Perseroan”) Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tertanggal 23 Oktober 2019 dan telah dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 8 November 2019 Nomor 1 dibuat di hadapan NOVITA PUSPITARINI, S.H., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, para pemegang saham Perseroan telah mengambil keputusan-keputusan sebagai berikut: a. Menyetujui untuk membubarkan (melikuidasi) Perseroan, efektif sejak tanggal 30 September 2019, karena Perseroan sudah tidak aktif lagi menjalankan kegiatan operasionalnya. b. Menyetujui penunjukan Bapak Naryono selaku Likuidator Perseroan untuk melakukan proses pembubaran (likuidasi) Perseroan. 2. Berkenaan dengan pembubaran Perseroan tersebut di atas, guna melakukan pemberesan terhadap harta kekayaan Perseroan, para pihak yang berkepentingan dapat mengajukan tagihannya secara tertulis dengan disertai alasan dan bukti-bukti pendukung yang sah paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal pengumuman ini kepada Likuidator Perseroan dengan alamat : Graha Irama Lantai 7 Jl. HR. Rasuna Said, Blok X-1, Kaveling 1-2 Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan 12950. Jakarta, 2 Desember 2019 LIKUIDATOR PENGUMUMAN , yaitu memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Auditor Independen. MATARAM (IM) - Densus 88 menangkap 6 orang terduga teroris, yang diduga kuat meru- pakan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Bima. Dua di antaranya pernah menjadi tahanan teroris IF dan A, 2011 silam. Informasi yang diperoleh dari sejumlah sumber, para ter- duga teroris tertangkap Jumat (29/11) sekitar pukul 17.05 Wita. Mereka diamankan lang- sung ke Mako Brimob Bima dan dibawa ke Polda NTB oleh Tim Densus 88, dengan mengguna- kan jalur darat, pengawalan ketat dilakukan juga oleh Brimob Sub Den A Bima. Enam terduga teroris itu adalah, Amir JAD Bima MZ, OWR, AG, MRM, dan dua lain- nya yang pernah ditahan 2011 silam, IF dan AS. Kapolres Kota Bima, AKBP Haryo Tejo Wicakso membe- narkan informasi ditangkapnya 6 terduga teroris tersebut, tetapi tidak bisa memberikan infor- masi secara detail. “Untuk informasi lebih lanjut, mungkin bisa dikonr- masi langsung ke Humas Polda NTB, Polda yang akan memberi keterangan lengkap,” katanya. Terkait situasi keamanan di Kota Bima pasca-penangkapan, Kapolres mengatakan situasi aman dan kondusif. “Alhamdulillah situasin- ya aman dan kondusif,” kata Wicaksono. Kepala Humas Polda NTB, Kombespol Purama menga- takan, belum ada informasi resmi dan lengkap yang bisa disampaikan. “Saya belum dapat info, karena itu giat Densus, mung- kin nanti ada press release dari Mabes Polri,” kata Purnama. Q mei 6 Terduga Teroris Ditangkap di Bima AMBON (IM) - Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa asal Papua yang menamakan diri Komite Perjuangan Untuk Demokrasi dan HAM dibubar- kan polisi di depan Gong Per- damaian Dunia, Kota Ambon, Minggu (1/12). Pembubaran aksi unjuk rasa yang dilakukan bertepa- tan dengan Hari Ulang Ta- hun (HUT) Organisasi Papua Merdeka itu disebut ilegal karena dilakukan di hari libur dan tidak ada pemberitahuan kepada pihak kepolisian sebe- lumnya. Berdasarkan pantauan di lokasi, sebelum dibubarkan, para mahasiswa sempat terlibat cekcok mulut dengan para petu- gas. Perang mulut terjadi ketika aparat merampas megafon para mahasiswa dan kemudian me- lepaskan baterai dari dalam alat pengeras suara tersebut. Meski begitu, baik aparat maupun mahasiswa dapat menahan diri sehingga kericuhan yang beru- jung aksi anarkistis tidak sempat terjadi. Dalam aksinya itu, para ma- hasiswa menuntut masyarakat Papua Barat dapat menentu- kan nasibnya sendiri melalui referendum. Para mahasiswa juga mendukung keanggotaan United Liberation Movement Of West Papua (ULMWP) di Melanesia Spearhead Group, Pasific Island Forum dan memperjuangkan keanggotaan ULMWP di PBB. “Kami juga meminta agar puluhan tahanan politik asal Papua dibebaskan dan kami juga minta agar aparat militer dan non militer ditarik dari tanah Papua,” kata para mahasiswa. Dalam tuntutannya, para mahasiswa juga mengecam adanya dugaan pelanggaran HAM di tanah Papua yang dilakukan oleh aparat TNI Polri. Mahasiswa juga meminta adanya jaminan kebebasan informasi, berekspresi dan ber- organisasi bagi warga papua. “Menyerukan kepada dunia internasional untuk memban- gun konsolidasi solidaritas per- juangan hak menentukan nasib sendiri bagi warga Papua,” kata salah seorang mahaiswa. Kapolresta Pulau Ambon, Leo Surya Nugraha Sima- tupang dan Dandim Pulau Ambon turun langsung ke lapangan untuk memantau demo. Dalam aksi tersebut, Kapolres sempat mengham- piri pedemo dan memberikan waktu selama tiga menit untuk para mahasiswa membacakan tuntutannya. Saat itu, suasana kembali memanas lantaran mahasiswa bersikeras untuk meminta aparat mengembalikan baterai megafon. Tak lama kemudian, aparat langsung membubarkan paksa para mahasiswa tersebut. Q mei Aksi Mahasiswa Papua di Ambon Dibubarkan Polisi AKSI TOLAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN Sejumlah aktivis perempuan melakukan aksi tolak kekerasan terha- dap perempuan pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Ka- wasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (1/12). Mereka menyerukan penghentian kekerasan kepada wanita di Indonesia. IDN/ANTARA

Upload: others

Post on 19-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Soal Masa Jabatan Presiden, Pakar: 1 Periode Saja tapi 7 Tahun · 2019. 12. 3. · Soal Masa Jabatan Presiden, Pakar: 1 Periode Saja tapi 7 Tahun Wacana penambahan masa jabatan presiden

Soal Masa Jabatan Presiden, Pakar: 1 Periode Saja tapi 7 TahunWacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode dalam amandemen terbatas UUD 1945, secara mengejutkan muncul ke publik. Argu-mentasi mengenai isu itupun dipertan-yakan oleh sejumlah pihak.

JAKARTA (IM) - Pakar Hukum Tata Negara (HTN) Refl y Harun menilai, tidak ter-dapat masalah dengan adanya wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, karena konstitusi itu baginya bisa berubah kapan saja.

Kendati demikian, menu-rutnya terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan jika terjadi penambahan masa jabatan presiden. Apalagi, ka-

lau dilakukan secara berturut-turut.

Refl y menyebut akan ter-jadi penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power jika terda-pat penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, dan akan membuat presiden itu nantinya justru memikirkan bagaimana bisa menang pada periode selanjutnya.

“Menghindarkan incum-bent dari abuse of power kalau dia menjadi calon,” ucap Refl y,

Sabtu (30/11).Terlebih lagi bagi Refly

Harun, penegakan hukum pada sistem demokrasi atau pe-nyelenggaraan Pemilu di Indo-nesia masih banyak ditemukan kecurangan-kecurangan.

“Dalam sistem Pemilu kita yang masih bermasalah ini, masih lemahnya penegakan hukum Pemilu, masih besarnya keterlibatan TNI, Polri ASN dalam kontestasi pilpres,” paparnya.

Sebab itu, Refly men-yarankan kalau masa jabatan presiden hanya satu periode, namun selama 6 hingga 7 tahun. Jikalau ingin lebih dari satu periode, diharapkan tidak diperbolehkan secara bertu-rut atau diberi jeda selama 5 tahun.

“Kalau saya 3 periode itu boleh saja, tapi tidak berturut-turut. Jadi usulan saya itu lebih

baik satu periode saja, 1 peri-ode 6 atau 7 tahun, dan tidak dipilih kembali,” ujar Refl y.

Wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode dalam amandemen terbatas UUD 1945, secara mengejutkan muncul ke pub-lik. Argumentasi mengenai isu itupun dipertanyakan oleh sejumlah pihak.

“Jabatan Presiden 3 pe-riode argumentasinnya apa,” kata Guru Besar Hukum Tata Negara IPDN, Juanda dalam acara Polemik MNC Trijaya di Hotel Ibis, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11).

Juanda menyatakan, wa-cana amandemen UUD 1945 itu hanya terfokus pada soal penambahan periode masa jabatan Presiden. Sehingga, dia mempertanyakan apakah wacana tersebut muncul lan-taran adanya tendensius partai

politik.“Ini kan semacam ada

tendensius partai politik ka-lau 3 periode Pak SBY, Pak Jokowi masih bisa nyalon,” ujar Juanda.

Dengan begitu, Juanda me-minta kepada seluruh anggota parlemen agar tidak bermain-main dengan isu tersebut. Pasalnya, jabatan Presiden cukup dua periode.

“Saya kira kalau ini ber-main-main dalam mengurus negara,” ucap Juanda.

Jika argumentasi penamba-han periode untuk perbaikan, Juanda berpandangan wacana tersebut bukanlah satu-satunya solusi konkret.

“Kalau mau urus negara dengan waktu tepat bisa saja 7-8 tahun 1 periode. Atau memang tidak usah otak’atik tinggal atur dan menej yang kurang tepat,” kata Juanda. han

TANGSEL (IM) – Per-istiwa memilukan dialami mahasiswa Universitas Is-lam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta bernama Nurul Faqih (22). Mahasiswa fakultas psikologi itu tewas usai mengalami tabrakan “adu banteng” di depan Kantor Ben’s radio, Jalan Taruma Negara 45, Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (1/12).

Tragisnya, orang tua Faq-ih yang sudah menunggu di kampus sempat mencari-cari Faqih yang belum tiba di kampus.Namun beberapa saat kemudian, orang tua Fiqih mendapat kabar me-nyedihkan bahwa anaknya tewas dalam kecelakaan saat akan menunju kampus.

Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB tadi. Saat kejadian, Faqih tengah berangkat ke kampusnya guna menjalani prosesi wisuda. Dia mengen-darai sepeda motor Yamaha Vixion dengan nomor polisi E-6276-QI.

Begitu melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba dari arah berlawanan melaju kencang motor Honda Scoopy ber-pelat nomor B-6244-WRW. Pengemudinya diketahui ber-nama Wahyu Maulana dan dalam posisi berboncengan.

Berdasarkan keterangan polisi, beberapa saksi me-nyebutkan motor Scoopy melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Jalan Legoso menuju Kampus 2 UIN. Diduga karena licin dan jalan agak menikung, pengendara hilang kendali lalu spontan menabrak motor yang diken-darai Faqih.

“Diduga hilang kendali

karena kondisi jalan yang menikung sehingga mena-brak kendaraan sepeda mo-tor Yamaha Vixion E-6267-QI yang dikendarai saudara Nurul Faqih yang datang dari arah barat (UIN 2) ke arah timur (Legoso),” terang Kanit Lakalantas Polres Tangsel Iptu Dhady Arsya, Minggu (1/12).

Faqih meninggal di tem-pat kejadian dengan luka parah di kepala. Sementara pengendara Scoopy menga-lami luka berat.

Petugas dibantu warga sekitar lalu mengevakuasi korban ke RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan. Tampak di lokasi, kedua sepeda motor dalam kondisi rusak parah di bagian depan.

“Satu meninggal, dan seorang lainnya luka berat,” ucap Dhady.

Kemudian yang kian menambah haru, kecelakaan terjadi saat Nurul Faqih ber-siap menjalani wisuda ke-114 yang digelar UIN Jakarta. Pihak keluarga pun sudah bersiap merayakan kelulusan itu. Namun takdir berke-hendak lain, dia lebih dulu menghadap Sang Khalik.

Prosesi wisuda almarhum Nurul Faqih tetap berlang-sung. Hanya, sang kakak Imam Rosyadi yang mewakilinya naik ke atas podium wisuda.

Suasana haru tidak dapat disembunyikan Imam Rosy-adi. Meski begitu, Rektor UIN Profesor Amany Lubis dan seluruh wisudawan yang hadir memberi aplaus du-kungan moril kepadanya.

“Tadi keluarga yang me-wakili wisudanya,” tutur Hu-mas UIN Jakarta Samsudin.

han

Tragis, Faqih Tewas Kecelakaan saat Berangkat ke Tempat Wisuda

INTERNATIONAL MEDIA, SENIN 2 DESEMBER 2019

HARI DISABILITAS INTERN ASIONAL 2019Menteri Sosial Juliari P. Batubara (kanan) ber-siap melepas gerak jalan saat Hari Bebas Kend-araan Bermotor (CFD) di kawasan Sudirman, Minggu (1/12). Gerak jalan tersebut diseleng-garakan dalam rangka memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional 2019.

IDN/ANTARA

PEMANGGILANRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

Direksi Perseroan dengan ini mengundang Para Pemegang Saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (“Rapat”) yang akan diselenggarakan pada :Hari/Tanggal : Kamis / 26 Desember 2019Pukul : 14.00 WIB s/d selesaiTempat : Ruang Nakula, Lantai 2, Hotel Bidakara, Pancoran Jakarta Selatan Jalan Jendral Gatot Subroto Kav. 71-73 Jakarta 12870 - IndonesiaDengan Mata Acara/Agenda sebagai berikut:1. Penegasan pemberhentian Komisaris Independen yang telah wafat dan

pengangkatan Komisaris Independen baru;2. Perubahan Anggaran Dasar Pasal 3 Maksud dan Tujuan (disesuaikan

dengan OSS);3. Perubahan AD secara menyeluruh.4. Acara lain-lain

CATATAN :1. Perseroan tidak mengirimkan Surat undangan tersendiri kepada

Pemegang Saham, sehingga iklan pemanggilan ini sesuai dengan ketentuan pasal 21 ayat 3 dan ayat 5 Anggaran Dasar Perseroan.

2. Yang berhak hadir atau diwakili dalam Rapat tersebut, baik untuk saham-saham Perseroan yang belum dimasukkan ke dalam Penitipan Kolektif maupun untuk saham-saham Perseroan yang berada di dalam Penitipan Kolektif adalah para Pemegang Saham atau para kuasanya, maupun Pemegang Rekening atau para kuasanya yang sah, yang nama-namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 29 November 2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB.

3. a. Pemegang Saham yang berhalangan hadir dapat diwakili oleh Kuasanya dengan membawa surat kuasa yang sah seperti yang ditentukan oleh Direksi dengan ketentuan para anggota Direksi, Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan, boleh bertindak sebagai kuasa dalam Rapat, namun suara yang Mereka keluarkan selaku kuasa tidak dihitung dalam pemungutan suara.

b. Formulir Surat Kuasa dapat diperoleh setiap hari kerja selama jam kerja di Kantor Perseroan di

Jalan Lanbau No. 8, Kp. Gudang, RT.006/RW.009, Kelurahan Karang Asem Barat, Kecamatan

Citeureup, Kabupaten Bogor 16810, Jawa Barat Indonesia.4. a. Pemegang Saham atau kuasanya yang akan menghadiri Rapat

diminta untuk memperlihatkan Kartu Identitas Resmi (NIK/SIM) atau tanda bukti diri lainnya yang masih berlaku dan menyerahkan Fotocopynya kepada petugas pendaftaran sebelum memasuki ruangan.

b. Pemegang Saham berbentuk Badan Hukum wajib menyerahkan Foto Copy anggaran dasar sampai

perubahannya yang terakhir, surat keputusan badan hokum dari pihak yang berwenang dan akta/

dokumen perubahan susunan pengurus terakhir yang sedang menjabat saat Rapat.

c. Pemegang Saham dalam penitipan kolektif (KSEI) diminta untuk memperlihatkan Kon rmasi Tertulis Untuk RUPS (KTUR).

5. Bahan Rapat tersedia di Kantor Perseroan pada hari kerja dan jam kerja, sejak tanggal Pemanggilan Rapat Sampai dengan tanggal Rapat, dan dapat diperoleh dari Perseroan dengan permintaan tertulis dari Pemegang Saham.

6. Untuk mempermudah pengaturan dan demi tertibnya Rapat, para Pemegang Saham atau kuasanya diminta dengan hormatuntuk hadir di ruang Rapat 30 menit sebelum Rapat dimulai.

Bogor, 02 Desember 2019Direksi Perseroan

Guna memenuhi ketentuan Pasal 147 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan ini Likuidator mengumumkan hal-hal sebagai berikut:1. Berdasarkan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham PT. INDORAMA

GLYCOL INDONESIA (“Perseroan”) Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tertanggal 23 Oktober 2019 dan telah dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 8 November 2019 Nomor 1 dibuat di hadapan NOVITA PUSPITARINI, S.H., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, para pemegang saham Perseroan telah mengambil keputusan-keputusan sebagai berikut:a. Menyetujui untuk membubarkan (melikuidasi) Perseroan, efektif sejak

tanggal 30 September 2019, karena Perseroan sudah tidak aktif lagi menjalankan kegiatan operasionalnya.

b. Menyetujui penunjukan Bapak Naryono selaku Likuidator Perseroan untuk melakukan proses pembubaran (likuidasi) Perseroan.

2. Berkenaan dengan pembubaran Perseroan tersebut di atas, guna melakukan pemberesan terhadap harta kekayaan Perseroan, para pihak yang berkepentingan dapat mengajukan tagihannya secara tertulis dengan disertai alasan dan bukti-bukti pendukung yang sah paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal pengumuman ini kepada Likuidator Perseroan dengan alamat :

Graha Irama Lantai 7Jl. HR. Rasuna Said, Blok X-1, Kaveling 1-2

Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan 12950.

Jakarta, 2 Desember 2019LIKUIDATOR

P E N G U M U M A N

, yaitu memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Auditor Independen.

MATARAM (IM) - Densus 88 menangkap 6 orang terduga teroris, yang diduga kuat meru-pakan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Bima. Dua di antaranya pernah menjadi tahanan teroris IF dan A, 2011 silam.

Informasi yang diperoleh dari sejumlah sumber, para ter-duga teroris tertangkap Jumat (29/11) sekitar pukul 17.05 Wita. Mereka diamankan lang-sung ke Mako Brimob Bima dan dibawa ke Polda NTB oleh Tim Densus 88, dengan mengguna-kan jalur darat, pengawalan ketat dilakukan juga oleh Brimob Sub

Den A Bima.Enam terduga teroris itu

adalah, Amir JAD Bima MZ, OWR, AG, MRM, dan dua lain-nya yang pernah ditahan 2011 silam, IF dan AS.

Kapolres Kota Bima, AKBP Haryo Tejo Wicakso membe-narkan informasi ditangkapnya 6 terduga teroris tersebut, tetapi tidak bisa memberikan infor-masi secara detail.

“Untuk informasi lebih lanjut, mungkin bisa dikonfi r-masi langsung ke Humas Polda NTB, Polda yang akan memberi keterangan lengkap,” katanya.

Terkait situasi keamanan di Kota Bima pasca-penangkapan, Kapolres mengatakan situasi aman dan kondusif.

“Alhamdulillah situasin-ya aman dan kondusif,” kata Wicaksono.

Kepala Humas Polda NTB, Kombespol Purama menga-takan, belum ada informasi resmi dan lengkap yang bisa disampaikan.

“Saya belum dapat info, karena itu giat Densus, mung-kin nanti ada press release dari Mabes Polri,” kata Purnama.

mei

6 Terduga Teroris Ditangkap di BimaAMBON (IM) - Aksi

unjuk rasa puluhan mahasiswa asal Papua yang menamakan diri Komite Perjuangan Untuk Demokrasi dan HAM dibubar-kan polisi di depan Gong Per-damaian Dunia, Kota Ambon, Minggu (1/12).

Pembubaran aksi unjuk rasa yang dilakukan bertepa-tan dengan Hari Ulang Ta-hun (HUT) Organisasi Papua Merdeka itu disebut ilegal karena dilakukan di hari libur dan tidak ada pemberitahuan kepada pihak kepolisian sebe-lumnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, sebelum dibubarkan, para mahasiswa sempat terlibat cekcok mulut dengan para petu-gas. Perang mulut terjadi ketika aparat merampas megafon para mahasiswa dan kemudian me-lepaskan baterai dari dalam alat pengeras suara tersebut. Meski begitu, baik aparat maupun mahasiswa dapat menahan diri sehingga kericuhan yang beru-jung aksi anarkistis tidak sempat terjadi.

Dalam aksinya itu, para ma-hasiswa menuntut masyarakat Papua Barat dapat menentu-kan nasibnya sendiri melalui referendum. Para mahasiswa juga mendukung keanggotaan United Liberation Movement Of West Papua (ULMWP) di

Melanesia Spearhead Group, Pasific Island Forum dan memperjuangkan keanggotaan ULMWP di PBB.

“Kami juga meminta agar puluhan tahanan politik asal Papua dibebaskan dan kami juga minta agar aparat militer dan non militer ditarik dari tanah Papua,” kata para mahasiswa.

Dalam tuntutannya, para mahasiswa juga mengecam adanya dugaan pelanggaran HAM di tanah Papua yang dilakukan oleh aparat TNI Polri. Mahasiswa juga meminta adanya jaminan kebebasan informasi, berekspresi dan ber-organisasi bagi warga papua.

“Menyerukan kepada dunia internasional untuk memban-gun konsolidasi solidaritas per-juangan hak menentukan nasib sendiri bagi warga Papua,” kata salah seorang mahaiswa.

Kapolresta Pulau Ambon, Leo Surya Nugraha Sima-tupang dan Dandim Pulau Ambon turun langsung ke lapangan untuk memantau demo. Dalam aksi tersebut, Kapolres sempat mengham-piri pedemo dan memberikan waktu selama tiga menit untuk para mahasiswa membacakan tuntutannya.

Saat itu, suasana kembali memanas lantaran mahasiswa bersikeras untuk meminta aparat mengembalikan baterai megafon. Tak lama kemudian, aparat langsung membubarkan paksa para mahasiswa tersebut.

mei

Aksi Mahasiswa Papua di Ambon Dibubarkan Polisi

AKSI TOLAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUANSejumlah aktivis perempuan melakukan aksi tolak kekerasan terha-dap perempuan pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Ka-wasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (1/12). Mereka menyerukan penghentia n kekerasan kepada wanita di Indonesia.

IDN/ANTARA

Hal 2 Polhukam BARU.indd 1 12/1/2019 7:00:52 PM