soal map- mks. prof m_kahar

13
TUGAS UJIAN MATA KULIAH METODE ANALISIS PERENCANAAN (MAP) Disusun oleh SUKARDI Oleh KAHARUDDIN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BOSOWA 45 MAKASSAR

Upload: sukardi-ardi

Post on 07-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

tugas_uji_MAP

TRANSCRIPT

TUGAS UJIAN MATA KULIAH

METODE ANALISIS PERENCANAAN (MAP)

Disusun oleh

SUKARDI

OlehKAHARUDDINPROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BOSOWA 45 MAKASSAR

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

MAKASSAR

2015

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BOSOWA 45 MAKASSARMETODE ANALISIS PERENCANAAN (MAP)Dosen : Prof. Dr. A. Muhibuddin

1. Jelaskan klasifikasi Tipe Data disertai contoh, berdasarkan :

A. Jenis Data

B. Menurut Dimensi Waktu

C. Sumber Data.

Jawaban :A.1. Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk Metric (angka-angka) Misalnya adalah jumlah penjualan, berat badan, jarak dalam ukuran kilometer dan lain sebagainya.2. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk Non Metric yang mengandung makna. Contohnya jenis kelamin, pendidikan, warna, suku dan sebagainya

B.1. Data cross-section adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) yang dapat menggambarkan keadaan/kegiatan pada waktu tersebut, Misalnya : total penjualan yang diperoleh dari 5 perusahaan pada tahun 2011.2. Data Time Series / Berkala data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan selama periode spesifik yang diamati. Data berkala sering kali disebut pula sebagai data historis. Misalnya : data penjualan PT. ABC selama tahun 2005 s/d 2011.

C.1. Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan/kegiatan di dalam sebuah organisasi. Di dalam sebuah perusahaan, misalnya : data personalia, data keuangan, data inventaris, data produksi, data penjualan, dan sebagainya.2. Data eksternal adalah data yang menggambarkan keadaan/kegiatan di luar sebuah organisasi. Bagi sebuah perusahaan, data eksternalnya meliputi tingkat daya beli masyarakat, perkembangan harga, data konsumsi, sikap konsumen, kepuasan konsumen, preferensi merek, dan sebagainya

2. A. Jelaskan pentingnya Metode Analisis Perencanaan (MAP) dalam menentukan

Kebijakan.B. Jelaskan istilah berikut ini : Analisis Wilayah, Proses, dan Perencanaan.C. Jelaskan tiga kegiatan dalam proses perencanaan berikut : Kebijaksanaan, Rancangan, dan AnalisisD. Jelaskan tiga unsur pokok penentu analisis berikut: Data yang tersedia, Tujuan analisis dan Teknik analisis

Jawaban :

a.Analisis Perencanaan tidak dapat dilepaskan dari pengetahuan akan kecenderungan obyek perencanaan. Dengan mengetahui kecenderungan perkembangan dan berbagai faktor atau variabel yang berpengaruh, dapatlah ditentukan strategi perencanaan agar dicapai hasil sebaik mungkin. Untuk semua ini diperlukan analisis yang cukup teliti dan rumit yang menyangkut berbagai segi kehidupan dan penghidupan daerah dan kota.Kebijaksanaan perencanaan muncul sebagai hasil dari proses analisis, dan seluruh wujud perencanaan merupakan hasil dari proses analisis

b.Analisis Wilayah Analisis yang mengkaji secara ilmiah rincian semua sember daya fisik maupun non fisik pada area atau wilayah tertentu sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi kekuatan tertentu.

Analisis Potensi Wilayah mencakup :

1. Rona fisik Wilayah : Mencakup lokasi wilayah baik relatif maupun absolute, luasan wilayah, bentuk lahan, kondisi topografi, kondisi lereng,kondisi tanah,kondisi iklim, kondisi hidrologi, kondisi geologi, penggunaan lahan, dan kondisi fisik lainnya2. Rona sosial ekonomi : Kondisi Sosial Ekonomi Suatu Wilayah, Data sosial ekonomi yang perlu dianalisis adalah:

Data penduduk (jumlah, kepadatan penduduk, rasio ketergantungan, tingkat pertumbuhan, mata pencaharian penduduk, dll.);

Data distribusi fasilitas umum/utilitas (seperti fasilitas pendidikan :jumlah dan persebaran sekolah, jumlah dan persebaran fasilitas kesehatan: Polides, Puskesmas, Rumah sakit; Pasar/pertokoan, terminal, dsb).

Data Aksesibilitas, seperti kondis jaringan jalan atau kondisi transportasi, dan fasilitas yang lainnya.

ProsesUrutan pelaksanaan ataukejadianyang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakanwaktu,ruang,keahlianatausumber dayalainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadapsifat-sifatdari satu atau lebihobjekdi bawah pengaruhnya..Perencanaan :Suatu pengambilan keputusan pendahuluan mengenai apa yang harus dikerjakan dan merupakan langkah-langkah sebelum kegiatan dilaksanakan

c.1. Kebijaksanaan

Adalah suatu taktik atau strategi tertentu dalam mencapai suatu tujuan. oleh karena itu suatu kebijaksanaan memuat 3 (tiga) elemen, yaitu :

Identifikasi dari tujuan yang ingin dicapai

Taktik atau strategi dari berbagai langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan;

Penyediaan berbagai input untuk memungkinkan pelaksanaan secara nyata dari taktik atau strategi.2. Rancangan Desain atau pola-pola operasional yang dapat dijadikan panduan atau pedoman teknis oleh peneliti dalam melaksanakan rangkaian kegiatan penelitian. Dikatakan sebagai pedoman teknis, mengingat dalam rancangan penelitiantersebut,dijelaskanlangkah - langkah operasional pelaksanaan penelitian, mulai dari jenis penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan data yang akan digunakan, teknik pengolahan dananalisis data,serta prosespenarikankesimpulanpenelitian.3. Analisis

Sebagai upaya mengolahdatamenjadi informasi, sehingga karakteristikatau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawabmasalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian

dDalam unsur pokok penentu analisis maka yang perlu diperhatikan adalah :

Data yang tersedia :

Bahan Mentah ( Pernyataan yang diterima secara apa adanya, Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra ) yang masih perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta.

Tujuan Analisis :

a) Mendeskripsikan data, biasanya dalam bentuk frekuensi, ukuran tendensi sentral maupun ukuran dispersi, sehingga dapat dipahami karakteristik datanya. Dalam statistika, kegiatan mendeskripsikan data ini dibahas pada statistika deskriptif.

b) Membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkandatayang diperoleh dari sampel (statistik). Kesimpulan yang diambil ini bisanya dibuat berdasarkan pendugaan (estimasi) dan pengujian hipotesis. Dalam statistika, kegiatan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi atau sampel ini dibahas pada statistika inferensial.

Teknik Analisis :

Teknik dalam melakukan proses mengatur urutan data, mengorganisasikan data kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Dari teknik analisis data ada beberapa bentuk teknik analisis data antara lain :

1. Teknik analisis data diskriptif : Teknik analisis dilakukan melalui statistika deskritif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian Temasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.2. Teknik analisis data inferensial : Teknik Analisis dilakukan dengan statistik inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri analisis data inferensial adalah digunakannya rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji F, dan lain sebagainya). Hasil dari perhitungan rumus statistik inilah yang menjadi dasar pembuatan generalisasi dari sampel bagi populasi. Dengan demikian, statistik inferensial berfungsi untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel bagi populasi. Sesuai dengan fungsi tersebut maka statistik inferensial cocok untuk penelitian sampel.3. Sebutkan tiga alasan mengapa akan lebih praktis apabila kita mendapatkan nilai-nilai data suatu sampel dibandingkan dengan seluruh populasi.Jawaban :

Tiga alasan mengapa akan lebih praktis apabila kita mendapatkan nilai-nilai data suatu sampel dibandingkan dengan seluruh populasi :a. Sampel : Waktu yang dibutuhkan lebih sedikit, sedangkan Populasi : Waktu yang digunakan lebih lama.b. Sampel : Memerlukan Biaya yang lebih hemat, sedangkan Populasi : Biaya yang dibutuhkan lebih besar.

c. Sampel : Jumlah interviewer tidak terlalu banyak, supervisi yang cukup ketika pengambilan data sedangkan Populasi : Jumlah interviewer harus banyak, supervisi yang besar ketika pengambilan data.4. Sebuah perusahaan yang memiliki kantor cabang di Jakarta, Bandung dan Makassar dengan total karyawan 326 orang, ingin mengetahui rata-rata nilai proyek per bulan dengan mengadakan suatu survei dengan sampel 40 orang stafnya yang diambil dari ketiga kota tersebut. Jelaskan caranya jika perusahaan tersebut ingin melakukan sampling yang menghasilkan :

a. Simple random sample

b. Stratified sample

c. Systematic sample

d. Cluster sample

Jawaban :

a. Simple random sample

Data karyawan diurutkan berdasarkan no. urut karyawan dalam masing-masing kota (Jakarta, Bandung dan Makassar), kemudian Melakukan sistem kocokan (seperti arisan) buat potongan kecil kertas sebanyak 326 potongan dengan menulis angka pada tiap potongan kertas ( kertas 1=no1, kertas 2 no 2 dan seterusnya sampai kertas 326 = no. 326), kemudian dilakukan pengocokan, potongan kertas yang keluar adalah sampel yang dipilih, diulangi sebanyak 40 kali karena sampel yang akan diambil adalah 40 karyawan.b. Stratified sample

Data Karyawan dikelompokkan dan Membagi anggota populasi (326 Karyawan) dalam beberapa sub kelompok yaitu 3 kelompok berdasarkan kota kantor cabang, kemudian dilakukan pengurutan nama karyawan berdasarkan strata karyawan dari masing-masing kantor cabang, kemudian sampel dipilih di masing-masing daerah sebanyak 40 karyawan. Penarikan sampel ini digunakan untuk populasi karyawan yang tidak homogen.c. Systematic sample

Data karyawan dari 3 kantor cabang (Jakarta, Bandung dan Makassar) diurutkan berdasarkan no. urut karyawan, dan mengambil sebuah sampel pada masing-masing bagian dimulai dari bagian pertama secara random. Misalnya jumlah populasinya sebanyak 326 Karyawan (Jakarta, Bandung dan Makassar) dan akan diambil sampel sebanyak 40 karyawan. Misalkan angka random yang terpilih untuk mengambil sampel pertama adalah 1, maka sampel berikutnya adalah nomor 5, 8, 11, 14 ... dan seterusnya sampai nomor 326 sebanyak 40 sampel. proses pemilihan sampel dilaksanakan secara random.

.d. Cluster sample

Data karyawan diurutkan berdasarkan no. urut karyawan, membagi populasi menjadi beberapa grup bagian (Kantor Cabang Jakarta, Bandung dan Makassar). Grup bagian ini disebut dengan cluster. Beberapa cluster kemudian dipilihi secara random. Item-tem data yang berada di dalam cluster yang terpilih merupakan sampelnya. Pengambilan cluster baik untuk sampel yang homogen antara kluster-klusternya dan heterogern antara item-item di dalam klusternya sebanyak 40 sampel.5. Perangkat (tool) analisis untuk perencanaan pembangunan, antara lain : - Lacation Quotient (LQ) dan - Shift Sharea. Jelaskan cara mengidentifikasi sektor basis?

Lacation Quotient (LQ)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu daerah atau sektor-sektor apa saja yang merupakan sektor basis atau leading sektor. Pada dasarnya teknik ini menyajikan perbandingan relatif antara kemampuan suatu sektor di daerah yang diselidiki dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah yang menjadi acuan. Satuan yang digunakan sebagai ukuran untuk menghasilkan koefisien LQ tersebut nantinya dapat berupa jumlah tenaga kerja per-sektor ekonomi, jumlah produksi atau satuan lain yang dapat digunakan sebagai kriteria Shift Share

Metoda ini digunakan untuk mengetahui kinerja perekonomian daerah, pergeseran struktur, posisi relatif sektor-sektor ekonomi dan identifikasi sektor unggulan daerah dalam kaitannya dengan perekonomian wilayah acuan (wilayah yang lebih luas) dalam dua atau lebih kurun waktu.b. Jelaskan Keunggulan dan Kelemahan masing-masing metode tersebut.Keunggulan LQ : Metode LQ dalam mengidentifikasikan komoditas unggulan antara lain penerapannya sederhana tidak memerlukan program pengolahan data yang rumit. Penyelesaian analisis cukup dengan spreed sheet dari Excel atau program lotus serta alat perhtungan lainnya

Kelemahan LQ :

Karena demikian sederhananya pendekatan LQ ini, maka yang dituntut adalah akurasi data. Sebaik apapun hasil olahan LQ tidak akan banyak memanfaatkannya jika data yang digunakannnya tidak valid. Oleh karena itu sebelum memutuskan menggunakan alat analisis ini maka validitas data sangat diperlukan. Disamping itu untuk menghindari bias musiman dan tahunan diperlukan bila rata-rata kurang dari 5 tahun. Sementara itu di lapangan, mengumpulkan data yang panjang ini sering mengalami hambatan.Keunggulan Shift Share :

Digunakan untuk memperileh gambaran rinci mengenai pergeseran struktur ekonomi

Menggambarkan posisi relatif masing-masing sektor perekonomian daerah terhadap wilayah acuan

Menggambarkan sektor-sektor unggulan yang dapat dipacu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

Menggambarkan sektor yang posisinya relatif lemah, namun dianggap strategis untuk dipacu (pertimbangan penyerapan tenaga kerja)

Kelemahan Shift Share :

Asumsi yang digunakan bahwa sektor-sektor ekonomi acuan tumbuh dengan tingkat yang sama,

Pergeseran posisi sektor dianggap linier

c. Jelaskan teknik analisis kedua metode tersebut dan contoh perhitungan. Lacation Quotient (LQ)

Teknik analisis ini belum bisa memberikan kesimpulan akhir dari sektor-sektor yang teridentifikasi sebagai sektor strategis. Namun untuk tahap pertama sudah cukup memberi gambaran akan kemampuan suatu daerah dalam sektor yang teridentifikasi. Rumus matematika yang digunakan untuk membandingkan kemampuan sektor-sektor dari daerah tersebut adalah :

Dimana :

Si=Jumlah buruh sektor kegiatan ekonomi i di daerah yang diselidiki

S =Jumlah buruh seluruh sektor kegiatan ekonomi di daerah yang diselidiki

Ni=Jumlah sektor kegiatan ekonomi di daerah acuan yang lebih luas, di mana

daerah yang di selidiki menjadi bagiannya

N=Jumlah seluruh buruh di daerah acuan yang lebih luas

Jika menggunakan data buruh atau tenaga kerja. Demikian pula jika menggunakan data lain, seperti PDRB :Dari perhitungan Location Quotient (LQ) suatu sektor, kriteria umum yang dihasilkan adalah :

a) Jika LQ > 1, disebut sektor basis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebih tinggi dari pada tingkat wilayah acuan.b) Jika LQ < 1, disebut sektor non-basis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebih rendah dari pada tingkat wilayah acuan.c) Jika LQ = 1, maka tingkat spesialisasi daerah sama dengan tingkat wilayah acuan.

Asumsi metoda LQ ini adalah penduduk di wilayah yang bersangkutan mempunyai pola permintaan wilayah sama dengan pola permintaan wilayah acuan. Asumsi lainnya adalah permintaan wilayah akan suatu barang akan dipenuhi terlebih dahulu oleh produksi wilayah, kekurangannya diimpor dari wilayah lain.

Shift Share

Analisis ini bertolak pada asumsi bahwa pertumbuhan sektor daerah sama dengan pada tingkat wilayah acuan, membagi perubahan atau pertumbuhan kinerja ekonomi daerah (lokal) dalam tiga komponen :

a) Komponen Pertumbuhan Wilayah Acuan (KPW), yaitu mengukur kinerja perubahan ekonomi pada perekonomian acuan. Hal ini diartikan bahwa daerah yang bersangkutan tumbuh karena dipengaruhi oleh kebijakan wilayah acuan secara umum.

b) Komponen Pertumbuhan Proporsional (KPP), yaitu mengukur perbedaan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi acuan dengan pertumbuhan agregat. Apabila komponen ini pada salah satu sektor wilayah acuan bernilai positif, berarti sektor tersebut berkembang dalam perekonomian acuan. Sebaliknya jika negatif, sektor tersebut menurun kinerjanya.

c) Komponen Pergeseran atau Pertumbuhan Pangsa Wilayah (KPK), yaitu mengukur kinerja sektor-sektor lokal terhadap sektor-sektor yang sama pada perekonomian acuan. Apabila komponen ini pada salah satu sektor positif, maka daya saing sektor lokal meningkat dibandingkan sektor yang sama pada ekonomi acuan, dan apabila negatif terjadi sebaliknya.

Dengan demikian apabila perubahan atau pertumbuhan kinerja ekonomi kota adalah PEK, maka persamaannya dapat diformulasikan sebagai berikut (Marif, 2000:3):

atau

Di mana :

Y* = Indikator ekonomi acuan akhir tahun kajian

Y = Indikator ekonomi acuan awal tahun kajian

Yi = Indikator ekonomi acuan sektor i akhir tahun kajian

Yi = Indikator ekonomi acuan sektor i awal tahun kajian

yi = Indikator ekonomi daerah (lokal) sektor i akhir tahun kajian

yi = Indikator ekonomi daerah (lokal) sektor i awal tahun kajian

Pergeseran Netto (PN) dihitung dengan rumus :

Selain data pendapatan dapat juga dipergunakan data kesempatan kerja.