smart city kota malang

22
PENDAHULUAN Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan kota pelajar. Dari segi ekonomi, total nilai PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 sebesar Rp.34.226.477,00(dalam jutaan rupiah), sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp.15.038.460,41(dalam jutaan rupiah) dengan konstribusi terbesar datang dari sektor pedagangan, hotel, restoran (38.51%), sektor industri pengolahan (33.05%) dan dari sektor jasa (12.5%). Tingginya kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran serta industri pengolahan ini tidak lepas dari semboyan kota Malang Tri Bina Cita yaitu sebagai kota pendidikan, industri dan pariwisata. Kota Malang mendapat julukan Switzerland of Indonesia karena kota ini pernah dianggap mempunyai tata kota terbaik di antara kota-kota Hindia Belanda. Pariwisata Kota Malang mampu menarik perhatian tersendiri, dari segi geografis, Malang diuntungkan oleh keindahan alam daerah sekitarnya seperti Batu dengan agrowisatanya, pemandian Selecta, Songgoriti atau situs-situs purbakala peninggalan kerajaan Singosari. Di sektor perdagangan mampu mengubah konsep pariwisata kota Malang dari kota peristirahatan menjadi kota wisata belanja. Selain perdagangan, Kota Malang

Upload: ajat182

Post on 18-Jan-2016

69 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan kkl

TRANSCRIPT

Page 1: Smart City Kota Malang

PENDAHULUAN

Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal

dengan julukan kota pelajar. Dari segi ekonomi, total nilai PDRB atas dasar harga

berlaku pada tahun 2011 sebesar Rp.34.226.477,00(dalam jutaan rupiah),

sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp.15.038.460,41(dalam jutaan

rupiah) dengan konstribusi terbesar datang dari sektor pedagangan, hotel, restoran

(38.51%), sektor industri pengolahan (33.05%) dan dari sektor jasa (12.5%).

Tingginya kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran serta industri

pengolahan ini tidak lepas dari semboyan kota Malang Tri Bina Cita yaitu sebagai

kota pendidikan, industri dan pariwisata.

Kota Malang mendapat julukan Switzerland of Indonesia karena kota ini

pernah dianggap mempunyai tata kota terbaik di antara kota-kota Hindia

Belanda. Pariwisata Kota Malang mampu menarik perhatian tersendiri, dari segi

geografis, Malang diuntungkan oleh keindahan alam daerah sekitarnya seperti

Batu dengan agrowisatanya, pemandian Selecta, Songgoriti atau situs-situs

purbakala peninggalan kerajaan Singosari. Di sektor perdagangan mampu

mengubah konsep pariwisata kota Malang dari kota peristirahatan menjadi kota

wisata belanja. Selain perdagangan, Kota Malang juga terkenal dengan

industrinya, berbagai macam industri seperti makan, minuman, kerajinan, garmen,

di samping itu juga terdapat kerajianan keramik yang berada di Dinoyo yang

mendapatkan tempat di kalangan pecinta keramik tanah air.

Ada lima perguruan tinggi negeri di Kota Malang, yakni Universitas

Brawijaya, Universitas negeri Malang, Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang serta Politeknik Malang dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Negeri Malang sehingga Kota Malang juga mendapatkan julukan sebagai Kota

pendidikan, dari jumlah besar mahasiswa ini juga memberikan konstribusi dari

sektor pendidikan yang memberikan efek bagi ekonomi dengan usaha-usaha

masyarakat setempat seperti pemondokan, rumah makan, toko-toko buku.

Page 2: Smart City Kota Malang

Pertumbuhan perekonomian Kota Malang ke depan akan semakin baik

dan daya tarik investasi akan semakin kuat dengan semakin baiknya sarana dan

prasarana penunjang aktifitas perekonomian antara lain ditunjukkan dengan

pembangunan dan pengembangan berbagai infrastruktur serta peran serta

Pemerintah dalam pembuatan kebijakan ekonomi yang semakin inovatif.

Dalam hal pembangunan dan pengembangan infrastruktur diwujudkan

dengan upaya peningkatan pengoperasian Bandara Abdul Rahman Saleh

menjadi bandara internasional, penyediaan sarana dan prasarana transportasi,

penyediaan kebutuhan listrik, energi, air bersih, telekomunikasi, fasilitas

kesehatan, perbankan, pusat perdagangan, gedung olahraga, perhotelan dan

Rumah Sakit. Ketersediaan infrastruktur yang sangat memadai tersebut

ditunjang oleh faktor- faktor lingkungan yang kondusif bagi kegiatan ekonomi

dan investasi yaitu lingkungan kemudahan berusaha, lingkungan pendidikan

berkualitas, lingkungan kemasyarakatan yang mendukung, serta stabilitas politik

dan pemerintahan.

Perkembangan pembangunan yang telah dicapai saat ini juga

mengindikasikan adanya peningkatan pelayanan umum kepada masyarakat

dengan terpenuhinya sarana dan prasarana dasar bidang pendidikan, sosial dan

ekonomi masyarakat. Walaupun demikian upaya peningkatan pelayanan umum

di semua sektor pembangunan harus terus ditingkatkan baik kualitas maupun

kuantitasnya. Permasalahan yang muncul akhir-akhir ini seperti banjir dan

macet juga harus segera dicarikan solusinya.

Peningkatan layanan umum yang dilakuka oleh Pemerintah Kota

Malang semakin ditingkatkan sejalan dengan digulirkannya konsep smart city,

yang terdiri dari 6 dimensi yaitu smart economy (ekonomi pintar), smart

environment (lingkungan pintar), smart people (masyarakat pintar), smart life

(cerdas hidup), smart mobility (mobilitas pintar) dan smart government

(pemerintah pintar). Peningkatan layanan di segala bidang (terutama dalam

penyediaan sarana transportasi dan infrastruktur yang memadai, pengembangan

UMKM terutama yang berbasis produk lokal, kemudahan perijinan) bias

mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kota Malang, dimana hal ini

Page 3: Smart City Kota Malang

merupakan salah satu misi Walikota Malang tahun 2013-2018 yaitu membangun

kota Malang sebagai tujuan wisata yang aman, nyaman dan berbudaya.

a. Bagaimana implementasi konsep smart city diKota Malang

b. Bagaimana pengembangan pariwisata di Kota Malang

Pembahasan

Konsep Smart City di Kota Malang

Dari arah pembangunan jangka panjang Kota Malang nampak bahwa

pemerintah daerah telah mempersiapkan SDM dan Iptek untuk mewujudkan Kota

Malang sebagai smart city (kota pintar). Namun pengertian smart city yang

diimplementasikan Kota Malang lebih menitikberatkan pada pemanfaatan

teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat, berarti

konsep ini lebih tepat disebut sebagai digital city. Beberapa program yang telah

dilaksanakan Pemerintah Daerah dalam upaya mewujudkan Kota Malang sebagai

smart city, yaitu:

a. Peluncuran 65 area hot spot

b. Pelatihan jardiknas dan bimtek electronic mail oleh Dinas pendidikan

c. Gerakan Malang Go Open Source

d. Malang Cyberpark di alun-alun Kota Malang

e. P e nerapan E-Government dalam tingkatkan pelayanan public

Semua program di atas lebih tepat dikatakan sebagai program-program

untuk mewujudkan Malang kota digital (digital city).

Sedangkan konsep smart city lebih luas dari digital city, karena smart

city (Kota pintar) diidentifikasi pada enam sumbu utama atau dimensi yaitu :

a. Ekonomi pintar (inovasi dan persaingan)

Arah pembangunan sumber daya manusia dan IPTEK di Kota Malang

diwujudkan melalui peningkatan akses, pemerataan, relevansi, dan mutu

lasyanan sosial dasar, peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja

masyarakat Kota Malang menuju persaingan nasional dan global, pengendalian

jumlah dan laju pertumbuhan penduduk;peningkatan partisipasi masyarakat Kota

Malang di segala bidang.

Page 4: Smart City Kota Malang

Program pemberdayaan masyarakat termasuk UMKM dan koperasi

perlu digalakkan untuk mendorong inovasi dan mengantisipasi persaingan usaha.

Melonjaknya jumlah pelaku usaha belakangan ini tentunya mengakibatkan

persaingan pasar menjadi semakin ketat. Bahkan sekarang ini persaingan antara

pengusaha yang satu dengan pelaku usaha lainnya sudah dalam kondisi yang

semakin kompleks, sehingga masing-masing perusahaan kini berlomba

menciptakan inovasi- inovasi baru untuk mempertahankan eksistensi bisnisnya.

b. Mobilitas pintar (transportasi dan infrastruktur)

Arah pembangunan infrastruktur Kota Malang diwujudkan melalui

penguatan system perencanaan infrastruktur kota; pengembangan aliran sungai;

peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih; pengembangan system

transportasi; pengembangan perumahan dan permukiman; dan peningkatan

konsistensi pengendalian pembangunan infrastruktur. Dengan ketersediaan

sarana/prasarana transportasi dan infrastruktur yang memadai akan

meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan sekaligus dapat

mengundang investor masuk Kota Malang sehingga akan mendorong

pengembangan pariwisata, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

kesejahteraan masyarakat.

Pengelolaan infrastruktur kota yang dikembangkan di masa depan

merupakan sebuah sistern pengelolaan terpadu dan diorientasikan untuk

menjamin keberpihakan pada kepentingan publik. Perimbangan keterlibatan tiga

stakeholders utama Kota Malang yaitu pemerintah, masyarakat dan swasta

merupakan hal yang mutlak harus dilakukan.

c. Masyarakat pintar (kreativitas dan modal sosial)

Pembangunan senantiasa membutuhkan modal, baik modal ekonomi

(economic capital), modal manusia (human capital) maupun modal sosial (social

capital). Kemudahan akses modal dan pelatihan-pelatihan bagi UMKM dapat

meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mereka dalam mengembangkan

usahanya. Modal sosial termasuk elemen-elemennya seperti kepercayaan, gotong

Page 5: Smart City Kota Malang

royong, toleransi, penghargaan, saling memberi dan saling menerima serta

kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi

melalui berbagai mekanisme seperti meningkatnya rasa tanggungjawab terhadap

kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya

keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kejahatan. Tata nilai ini perlu

dipertahankan dalam kehidupan sosial masyarakat Malang.

d. Lingkungan pintar (keberlanjutan dan sumber daya)

Kerusakan yang berdampak pada menurunnya mutu lingkungan di Kota

Malang pada dasarnya adalah akibat kelalaian atau kesengajaan oleh masyarakat

dan pemerintah, seperti kawasan yang seharusnya menjadi daerah resapan

atau penampung air hujan dijadikan kawasan perumahan atau bentuk

pemanfaatan lain yang secara nyata menghalangi dan mengurangi daya resap

tanah terhadap air hujan, dampak langsungnya akan terjadi banjir apabila

terjadi hujan.Kota Malang dalam beberapa hal terkait dengan pembanguna

berwawasan lingkungan masih menyisakan persoalan. Persoalan tersebut antara

lain semakin tumbuh suburnya pembangunan ruko yang terkesan tanpa

perencanaan yang memadai, pembangunan pusat-pusat perbelanjaan yang

memanfaatkan ruang terbuka hijau (RTH). Konsekwensi di masa

mendatang konsep pembangunan Kota Malang harus dikembalikan

pada konsep pendekatan pembangunan berwawasan lingkungan Garden

City/Kota Taman, karena sejak awal berdirinya Kota Malang, konsep inilah yang

dipakai oleh Thomas Karsteen. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor

26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang mempersyaratkan 30% lahan

perkotaan harus difungsikan untuk ruang terbuka hijau (baik privat maupun

publik).

e. Cerdas hidup (kualitas hidup dan kebudayaan)

Berbudaya, berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup yang

terukur (budaya). Kualitas hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian selalu

berusaha memperbaiki dirinya sendiri. Pencapaian budaya pada manusia,

Page 6: Smart City Kota Malang

secara langsung maupun tidak langsung merupakan hasil dari pendidikan.

Maka kualitas pendidikan yang baik adalah jaminan atas kualitas budaya, dan

atau budaya yang berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang berkualitas.

Sebagai kota pendidikan, banyak kebijakan maupun program yang telah diambil

pemerintah Kota Malang guna meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini selaras

dengan arah pembangunan jangka panjang di bidang penguatan SDM dan Iptek

yaitu Terwujudnya Kota Malang sebagai Kota Pendidikan yang berorientasi

global dengan kearifan lokal, Terwujudnya SDM yang Berkualitas

dengan Penguasaan, Pengembangan dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi yang Berbudaya, dan Terwujudnya lingkungan kota yang kondusif

sebagai kota pendidikan yang berkualitas.

f. Pemerintahan yang cerdas (pemberdayaan dan partisipasi).

Kunci utama keberhasilan penyelengaraan pemerintahan adalah Good

Governance. Yaitu paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum,

kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan

akuntabilitas ditambah dengan komitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip

“desentralisasi, daya guna, hasil guna, pemerintahan yang bersih, bertanggung

jawab, dan berdaya saing”. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah beserta perubahannya telah merubah sistem

penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota sehingga pelaksanaan

penguatan asas desentralisasi memerlukan perangkat peraturan perundangan

yang mendukung. Upaya mengikutsertakan masyarakat (stakeholders) dalam

pelaksanaan pembangunan hanya dapat terwujud bila kehidupan demokrasi

berjalan dengan baik. Proses demokratisasi akan berjalan dengan baik jika

tercipta supremasi hukum yang didukung oleh penyelenggaraan pemerintahan

yang baik. Pemerintah Kota Malang telah bersemangat untuk menuju ke arah

Good Governance. Isu permasalahan sentral bagi pembangunan Kota Malang,

yaitu tingginya konsentrasi pembangunan di wilayah pusat kota (termasuk

kawasan Jl Veteran /Matos). Pengurangan kesenjangan pembangunan

Page 7: Smart City Kota Malang

antarwilayah kecamatan perlu dilakukan tidak hanya untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah kota, tetapi juga untuk menjaga

stabilitas kota. Tujuan penting dan mendasar yang akan dicapai untuk

mengurangi kesenjangan antarkecamatan dan kelurahan adalah bukan untuk

memeratakan pembangunan fisik di setiap daerah, tetapi yang paling utama

adalah pengurangan kesenjangan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat

antar kelurahan di Kota Malang. Keberpihakan pemerintah daerah perlu

ditingkatkan untuk mengembangkan wilayah- wilayah tertinggal sehingga

wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepatdan

dapat mengejar ketinggalan pembangunan. Hal yang dapat dilakukan adalah

membangun wilayah-wilayah tertinggal melalui peningkatan produktivitas

dan pemberdayaan masyarakat, meningkatkan keterkaitan antara wilayah

tertinggal dengan wilayah-wilayah pusat kota serta mengelola dan

mengendalikan pemanfaatan sumber daya yang ada. Untuk itu, perlu

didukung dengan adanya skema pemberian dana anggaran, termasuk jaminan

pelayanan publik.

Konsep Smart City Mendukung Pengembangan Pariwisata di Kota Malang

Kepariwisataan merupakan sektor kegiatan yang sangat strategis, terbukti

banyak negara yang menempatkan penyelenggaraan pariwisata sebagai sektor

perdagangan jasa andalan dalam perolehan devisa dan penggerak perekonomian

masyarakat. Hal ini sangat beralasan sebab sektor pariwisata sebagai industri jasa

yang tidak memiliki keterbatasan (borderless) seperti :

1. Tidak dapat dibatasi dengan wilayah

2. Tidak ada pembatasan quota produk

3. Tidak ada keterbatasan bahan baku/tidak habis dikonsumsi

4. Tidak termasuk dalam katagori industri padat modal

Salah satu misi Walikota Malang tahun 2013-2018 adalah “membangun

kota Malang sebagai tujuan wisata yang aman, nyaman dan berbudaya”. Dalam

upaya menjadikan Kota Malang sebagai salah satu tujuan wisata, maka perlu ada

Page 8: Smart City Kota Malang

upaya peningkatan citra Kota Malang sebagai Kota Pariwisata. Selama ini

pencitraan kota pariwisata dinilai masih belum optimal, meskipun jumlah

wisatawan baik lokal mapun asing mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Belum optimalnya pencitraan tersebut terkait dengan beberapa isu diantaranya:

(a) Sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat diharapkan oleh

pemerintah Kota Malang untuk menjadi motor penggerak roda perekonomian,

sampai saat ini masih kalah perannya dibanding sektor industri dan pendidikan;

(b) Citra Kota Malang sebagai kota pariwisata sudah terbangun sejak

dulu, namun pariwisata masih cenderung diartikan secara sempit, sehingga

wisata belanja, wisata kuliner bahkan wisata pendidikan masih belum

dipromosikan secara optimal. Oleh karena itu, dalam upaya menjadikan Daerah

Tujuan Wisata (DTW) unggulan, Kota Malang terus melakukan berbagai strategi

pengembangan industry pariwisata melalui pengembangan kawasan wisata

belanjaatau souvenir, seperti pusat perbelanjaan, baik yang bersifat tradisional

maupun modern yang tersebar di berbagai penjuru Kota Malang. Pemerintah

Kota Malang juga membangun strategi pemasaran pariwisata baru melalui

pengembangan potensi wisata MICE (Meeting, Incentive and Exhibition).

Untuk membangun kota wisata yang nyaman bagi wisatawan, maka

perlu penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai, jalan bebas

banjir dan macet, parkir nyaman, peningkatan kualitas pelayanan dari semua

stakeholder pariwisata, ketersediaan produk lokal sebagai oleh-oleh khas

Malang, lingkungan yang bersih dengan udara segar, dan tersedia pusat

informasi wisata. Semua kebutuhan ini bisa terpenuh jika Pemerintah daerah

memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkan Kota Malang sebagai daerah

tujuan wisata. Penanganan pariwisata seharusnya tidak dibebankan pada Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata semata, namun juga menjadi tanggungjawab multi

SKPD, seperti :

a. Dinas Pekerjaan Umum : penyediaan sarana infrastruktur yang memadai

b. Badan Lingkungan hidup : pemenuhan ruang terbuka hijau (RTH) 30%

c. Dinas Kebersihan dan Pertamanan : kebersihan dan keindahan kota

d. Dinas Informasi dan Komunikasi : penyediaan internet, intranet dan

Page 9: Smart City Kota Malang

sarana infrastruktur telematika untuk memudahkan akses informasi bagi

wisatawan

e. Dinas Koperasi dan UKM : pemberdayaan UKM

f. Dinas perindustrian dan Perdagangan : masalah perijinan usaha

g. Dinas Perhubungan : perparkiran, terminal dan angkutan kota yang

nyaman

h. Dinas pasar : kebersihan dan kenyamanan pasar sebagai salah satu tujuan

wisata belanja, penataan dan pembinaan PKL.

i. Dinas Pendidikan : penyedia wisata pendidikan, termasuk juga menjadi

tanggung jawab Perguruan Tinggi

Potensi kepariwisataan Malang Raya sudah tidak diragukan lagi

keberadaannya. Malang Raya merupakan tujuan wisata unggulan bagi propinsi

Jawa Timur. Malang Raya yang meliputi tiga daerah administrasi yaitu

Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu. Ketiga kawasan tersebut

membawa visi dan misi masing-masing dalam cakupan wilayah administrasi dan

kalau dilihat dari Kebijakan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata dan

Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi fungsi pariwisatanya maka Kota Malang

merupakan pusat akomodasi, Kabupaten Malang merupakan pusat Wisata

Budaya dan Laut, sedangkan Kota Batu merupakan pusat wisata alam

pegunungan dan wisata konvensi.

Selama ini Kota Malang lebih merupakan daerah penopang (feeder) bagi

aktivitas wisata di kawasan Malang Raya yaitu menjadi penyedia jasa

perdagangan yang berupa supermarket, pasar dan pusat perdagangan dan juga

penyedia jasa akomodasi. Hal tersebut disebabkan karena secara umum Kota

Malang tidak memiliki objek wisata dan daya tarik unggulan yang secara

umum dan nasional dikenal secara spesifik. Oleh karena itu konsep

pengembangan pariwisata Kota Malang akan lebih difokuskan pada penataan dan

mengembalikan citra kota sebagai kota yang sejuk, asri, dan hijau yang ditopang

dengan vegetasi pelindung dan dihiasi berbagai bunga sebagai pelengkapnya.

Besarnya potensi pariwisata di Kota Malang mempunyai multiplayer

Page 10: Smart City Kota Malang

effect terhadap aktivitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kota Malang

terutama pada sektor perdagangan, Hotel, dan restoran. Sektor inilah yang

menikmati dampak positif dari banyaknya wisatawan yang datang ke Kota

Malang. Kondisi ini bisa dilihat dari besarnya peran sektor perdagangan, hotel,

dan restoran terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Malang. Bahkan kontribusi

sektor ini terhadap PDRB Kota Malang adalah yang terbesar, yaitu sebesar

38,51% di tahun 2011.

Konsep smart city yang diimplementasikan dengan baik akan mendukung

pengembangan pariwisata di Kota Malang. Hal ini bisa dijelaskan dari dimensi

smart city berikut ini :

a. Ekonomi pintar : pemberdayaan masyarakat termasuk UMKM dan

koperasi akan mendorong inovasi dan meningkatkan kualitas serta daya

saing mereka.

b. Mobilitas pintar : Dengan ketersediaan sarana/prasarana transportasi dan

infrastruktur yang memadai akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat

dan sekaligus dapat mengundang investor, mendorong pengembangan

pariwisata, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

c. Masyarakat pintar : Kemudahan akses modal dan pelatihan-pelatihan bagi

UMKM dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mereka dalam

mengembangkan usahanya, sehingga diharapkan UMKM bisa

menghasilkan produk unggulan yang bisa menjadi salah satu daya tarik

bagi wisatawan.

d. Lingkungan pintar : 30% lahan perkotaan harus difungsikan untuk

ruang terbuka hijau (baik privat maupun publik), sehingga wisatawan bisa

menikmati kesejukan udara Kota Malang kembali.

e. Cerdas hidup : kualitas pendidikan yang baik adalah jaminan atas

kualitas budaya, dan atau budaya yang berkualitas merupakan hasil dari

pendidikan yang berkualitas. Sebagaikota pendidikan, banyak kebijakan

maupun program yang telah diambil pemerintah Kota Malang guna

meningkatkan kualitas pendidikan. Banyaknya lembaga pendidikan baik

negeri maupun swasta di Kota Malang menjadikan Kota ini sebagai tujuan

Page 11: Smart City Kota Malang

wisata pendidikan.

f. Pemerintahan yang cerdas : salah satu permsalahan pembangunan Kota

Malang adalah terjadinya kesenjangan pembangunan antar wilayah.

Pemerintahan yang cerdas akan mengurangi kesenjangan antarkecamatan

dan kelurahan dan akan mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal

sehingga wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang

secara lebih cepat dan dapat mengejar ketinggalan pembangunan.

Kesimpulan

Dari arah pembangunan jangka panjang Kota Malang nampak bahwa

pemerintah daerah telah mempersiapkan SDM dan Iptek untuk mewujudkan Kota

Malang sebagai smart city (kota pintar). Namun Pengertian smart city yang

diimplementasikan Kota Malang lebih menitikberatkan pada pemanfaatan

teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat, berarti

konsep ini lebih tepat disebut sebagai digital city. Beberapa program yang telah

dilaksanakan Pemerintah Daerah yang dianggap untuk mewujudkan Kota Malang

sebagai smart city, yaitu : peluncuran 65 area hot spot, pelatihan jardiknas dan

bimtek electronic mail oleh Dinas pendidikan, gerakan Malang Go Open Source,

Malang Cyberpark di alun-alun Kota Malang dan penerapan E-Government

dalam meningkatkan pelayanan publik. Semua program tersebut lebih tepat

dikatakan sebagai program-program untuk mewujudkan Malang kota digital

(digital city).

Sementara program-program yang bisa dilakukan untuk mewujudkan

Malang smart city antara lain adalahpemberdayaan masyarakat termasuk UMKM

dan koperasi, penyediaan sarana dan prasarana transportasi dan infrastruktur

yang memadai, peningkatan kualitas pelayanan publik, pemenuhan RTH 30%

dan lain-lain

Untuk membangun kota wisata yang nyaman bagi wisatawan, maka perlu

penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai, jalan bebas banjir

dan macet, parkir nyaman, peningkatan kualitas pelayanan dari semua

stakeholder pariwisata, ketersediaan produk lokal sebagai oleh-oleh khas

Page 12: Smart City Kota Malang

Malang, lingkungan yang bersih dengan udara segar, dan tersedia pusat

informasi wisata. Semua kebutuhan ini bisa terpenuhi jika konsep smart city

diimplementasikan dengan baik dan jika Pemerintah daerah memiliki komitmen

yang kuat untuk mewujudkan Kota Malang sebagai daerah tujuan wisata.

Penanganan pariwisata seyogyanya tidak dibebankan pada Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata semata, namun juga menjadi tanggungjawab multi SKPD,

seperti : Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Kebersihan

dan Pertamanan, Dinas Informasi dan Komunikasi, Dinas Perhubungan.

LAMPIRAN

Gambar : Halaman Web Pemkot Malang

Page 13: Smart City Kota Malang

Gambar : Laman Situs Media Center Ken Dedes Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang.

Gambar : Lomba website antar SKPD kota malang

Gambar : halaman web Bank Sampah Kota Malang

Page 14: Smart City Kota Malang

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.malangkota.go.id/2. http://perijinan.malangkota.go.id/ 3. http://mediacenter.malangkota.go.id/2010/07/selamat-datang/4. Cahiya.2013. Empat Kota Pintar di Dunia.Diunggah

dih tt p : / /ca h i y a .c o m / e m p a t - k o ta- p i n ta r - d i - du n i a - b a g i a n - 1 / tanggal 14 Pebruari 2015

5. Rachmatunisa. 2012. Smart City di Indonesia? Bukan mengawang-awang. Detikinet. Diunggah tanggal 17 Februari 2015.

6. Surya Online, 2013. Pendidikan Kota Malang Sarat Keluhan Biaya Mahal. Surya online. Diunggah tanggal 18 Pebruari2013.