slide presentasi

17
Nama : Riyanto NPM : 26212510 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM ANALILIS ECONOMIC VALUE ADDED DAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT HOLCIM INDONESIA TBK

Upload: faiq

Post on 29-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pres

TRANSCRIPT

Page 1: Slide Presentasi

Nama : Riyanto

NPM : 26212510

Jurusan : Akuntansi

Pembimbing : Widada, SE., MM

ANALILIS ECONOMIC VALUE ADDED DAN RASIO KEUANGAN

UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN

PADA PT HOLCIM INDONESIA TBK

Page 2: Slide Presentasi

Latar belakang

Suatu kinerja perusahaan umumnya diukur

berdasarkan rasio – rasio keuangan selama satu

periode tertentu. Rasio – rasio keuangan sangat

berpedoman terhadap laporan keuangan yang di

buat oleh perusahaan. tujuan penilaian kinerja

keuangan perusahaan adalah untuk mengevaluasi

kinerja management perusahaan yang digunakan

sebagai dasar menentukan keputusan apa yang

harus di ambil perusahaan pada periode

berikutnya.

Page 3: Slide Presentasi

Rumusan masalah & Batasan Masalah

Rumusan Masalah

1. Bagaimana kinerja keuangan

pada PT Holcim Indonesia

Tbk pada tahun 2010-2014

dengan menggunakan

pendekatan konsep EVA ?

2. Bagaimana kinerja keuangan

pada PT Holcim Indonesia Tbk

pada tahun 2010-2014 dengan

menggunakan pendekatan rasio

keuangan ?

Batasan Masalah

Dalam penulisan ini penulis

membatasi masalah meliputi

penggunaan Economic Value Added

(EVA) dan analisis rasio keuangan

terhadap Laporan Keuangan PT.

Holcim Indonesia Tbk yaitu laporan

laba rugi dan neraca. Rasio keuangan

yang digunakan adalah rasio

likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio

profitabilitas. Analisa yang dilakukan

terhadap laporan keuangan tersebut

dibatasi untuk 5 periode/tahun yaitu

tahun 2010 sampai dengan 2014.

Page 4: Slide Presentasi

Tujuan penelitian

• Untuk mengetahui kinerja keuangan

perusahaan PT. Holcim Indonesia Tbk

ditinjau melalui pendekatan metode EVA

pada tahun 2010-2014.

• Untuk mengetahui kinerja keuangan

perusahaan PT. Holcim Indonesia Tbk

ditinjau melalui pendekatan rasio keuangan

pada tahun 2010-2014.

Page 5: Slide Presentasi

Manfaat penelitian

1. Bagi PT. Holcim Indonesia Tbk

• Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi yangdapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan untuk menentukankebijakan dalam bidang keuangan

berdasarkan analisis Economic Value Added dan analisis Rasio Keuangan.

• Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenaikondisi

perusahaan.

2. Bagi penulis

• Manfaat kegiatan penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syaratkelulusan

strata satu (S1).

• Hasil penelitian bermanfaat bagi penambahan atau pengembangan ilmupengetahuan

mengenai cara menganalisis kinerja keuangan perusahaandengan menggunakan

Economic Value Added (EVA) dan Rasio Keuangan.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan bagi

peneliti selanjutnya.

Page 6: Slide Presentasi

Metode penelitian

• Objek Penelitian

PT Holcim Indonesia Tbk yang berlokasi Jln. TB Simatupang No. 22-26

Jakarta 12430 Indonesia

• Data/Variabel

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Berupa

dokumen laporan keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk. Dari tahun 2010

sampai dengan tahun 2014.

• Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis secara sekunder. Melalui

pengumpulan data yang diperoleh dari penelitian di perpustakaan, Bursa Efek

Indonesia (BEI) dan beberapa literature yang berkaitan dengan masalah yang

sedang diteliti. Dan mencatat data-data yang telah dipublikasikan oleh lembaga

instansi terkait.

Page 7: Slide Presentasi

Hasil Penilitian dan Analis Penilitian

Nopat = laba bersih setelah pajak + biaya bunga

Tahun Laba setelah

pajak

Biaya bunga Nopat

2010 Rp 828.422 Rp 232.820 Rp 1.061.242

2011 Rp 1.063.560 Rp 201.446 Rp 1.265.006

2012 Rp 1.350. 791 Rp 181.992 Rp 1.532.783

2013 Rp 952.305 Rp 521.315 Rp 1.473.620

2014 Rp 668.869 Rp 290.785 Rp 959.654

Page 8: Slide Presentasi

Analisis : Dari hasil perhitungan NOPAT diatas, dapat

disimpulkan bahwa tingkat NOPAT pada tahun 2010

sebesar Rp 1.061.242. Pada tahun 2011 mengalami

kenaikan menjadi Rp 1.265.006. Pada tahun 2012

mengalami peningkatan menjadi Rp 1.532.783. pada

tahun 2013 mengalami Penurunan menjadi Rp

1.473.620. Pada tahun 2014 mengalami penurunan

menjadi Rp 959.654. Peningkatan dari tahun 2010-2012,

dikarenakan laba setelah pajak dan biaya bunga yang

terus meningkat.

Page 9: Slide Presentasi

Capital Changes = Invested Capital x WAAC

Tahun Invested Capital WAAC Capital Chages

2010 Rp3.611.246 5,06% Rp182.729,05

2011 Rp3.423.241 6,07% Rp207.790,73

2012 Rp3.750.461 5,55% Rp208.150,59

2013 Rp5.501.374 6,06% Rp333.383,26

2014 Rp7.724.166 3,28% Rp253.352,64

Page 10: Slide Presentasi

Analisis : Dari hasil perhitungan Capital Charge di atas

untuk tahun 2010 sebesar Rp 182.729,05. Tahun 2011

mengalami kenaikan menjadi Rp 207.790,73. Tahun

2012 mengalami kenaikan menjadi Rp 208.150,59.

Tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi Rp

333.383,26. Kenaikan ini disebabkan karena kenaikan

investement capital dan presentase WACC. Tahun 2014

mengalami penurunan menjadi Rp 253.352,64.

Penurunan ini disebabkan karena penurunan presentase

WACC.

Page 11: Slide Presentasi

EVA = NOPAT – Capital Changes

Tahun NOPAT Capital

ChangesEVA

2010 Rp1.061.242 Rp182.729 Rp878.513

2011 Rp1.265.006 Rp207.791 Rp1.057.215

2012 Rp1.532.783 Rp208.151 Rp1.324.632

2013 Rp1.473.620 Rp333.383 Rp1.140.237

2014 Rp959.654 Rp253.353 Rp706.301

Page 12: Slide Presentasi

Analisis : berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA).

Dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2010 tingkat EVA sebesar

Rp 878.513. Pada tahun 2011 mengalami kenaikan signifikan

menjadi Rp 1.057.215. Pada tahun 2012 mengalami kenaikan

menjadi Rp 1.324.623. kenaikan dari tahun 2010-2012 terjadi

karena kenaikan NOPAT seimbang dengan kenaikan Capital

Changes. pada tahun 2013 mengalami penurunan yang signifikan

menjadi Rp 1.140.237. Penurunan ini disebabkan karena

kenaikan Capital Changes yang didasari oleh investement capital

dan WACC lebih besar dibandingkan dengan NOPAT. Pada tahun

2014 terjadi penurunan kembali menjadi Rp 706.301. Nilai EVA

untuk tahun 2010-2014 bernilai positif atau > 0. EVA diatas 0

menandakan bahwa perusahaan bisa memberi nilai tambah

kepada investor

Page 13: Slide Presentasi

Hasil dan Analisis Rasio Keuangan

KeteranganTahun

2010 2011 2012 2013 2014

1. Rasio Likuiditas

Current ratio 166,18% 158,53% 129,87% 63,918% 60,169%

Cash Ratio 129,31% 121,53% 87,997% 45,799% 40,813%

2. Rasio Aktivitas

Total Assets Turnover 0,21 x 0,26 x 0,27 x 0,22x 0,17 x

Working Capital Turnover 2,5 x 3,1x 6,6 x -2,8 x -1,9 x

3. Rasio Profitabilitas

Net Profit Margin 36,82% 37,15% 40,36% 28,38% 22,10%

Earning Power of Total

Investment 12,77% 15,84% 16,88% 12,47% 7,54 %

Page 14: Slide Presentasi

1. Rasio Likuiditas

• Current Ratio

Pada tahun 2010-2011 mengalami penurunan sebesar 7,65%, Pada tahun 2011-2012

mengalami penurunan kembali sebesar 28,66%, Pada tahun 2012-2013 mengalami

Penurunan sebesar 65,952%. Pada tahun 2013-2014 mengalami penurunan kembali

sebesar 3,749%. Penurunan selama periode 2010-2014 ini disebabkan karena kenaikan

aktiva lancar lebih besar dibandingkan kenaikan hutang lancar. Karena current ratio

perusahaan masih berada diatas 100% sehingga masih dapat dikatakan likuid.

• Cash Ratio

Pada tahun 2010-2011 mengalami penurunan sebesar 7.78%, Pada tahun 2011-2012

mengalami penurunan sebesar 33,533%, Pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan

sebesar 42.198%, hal ini disebabkan karena kenaikan aktiva lancar dan persediaan lebih

besar daripada kenaikan hutang lancar. Pada tahun 2013-2014 mengalami penurunan

paling tinggi sebesar 4,986%, hal ini disebabkan karena kenaikan aktiva lancar dan

persediaan lebih besar daripada kenaikan hutang lancar. Karena Quick ratio perusahaan

masih berada diatas 100% sehingga masih dapat dikatakan likuid.

Page 15: Slide Presentasi

2. Rasio Aktivitas

• Total Assets Turnover

Pada tahun 2010-2011 terjadi penurunan sebesar 0,5 kali, pada tahun 2011-2012 terjadi

kenaikan sebesar 0,1 kali. Kenaikan ini disebabkan karena kenaikan penjualan bersih

dan total aktiva yang seimbang . Pada tahun 2012-2013 terjadi penurunan sebesar 0,5

kali. Pada tahun 2013-2014 terjadi penurunan sebesar 0,5 kali.Hal ini disebabkan oleh

kenaikan tingkat penjualan bersih lebih besar dibandingkan dengan penjualan bersih.

Karena perputaran aktiva yang fluktuatif ini maka menunjukan bahwa perputaran aktiva

sangatlamban.

• Working Capital Turnover

Pada tahun 2010-2011 terjadi kenaikan sebesar 0,6 kali .Pada tahun 2011-2012 terjadi

kenaikan sebesar 3,1 kali kenaikan periode 2010-2012 ini terjadi karena kenaikan

tingkat penjualan bersih dan modal kerja. Pada tahun 2012-2013 terjadi penurunan

sebesar -8,8 kali. Pada tahun 2013-2014 terjadi penurunan kembali sebesar -1,9 kali.

Penurunan ini terjadi karena kenaikan modal kerja lebih besar dibandingkan dengan

penjualan bersih. Secara umum dapat dilihat bahwa penggunaan modal kerja untuk

tahun 2010 hingga 2014 belum efektif karena rationya berada di bawah 1 kali.

Page 16: Slide Presentasi

3. Rasio Profitabilitas

• Net Profit Margin

Pada tahun 2010-2011 terjadi peningkatan sebesar 0,33%, hal ini disebabkan karena

kenaikan laba setelah pajak dan bunga seimbang dengan kenaikan penjualan bersih.

Pada tahun 2011-2012 terjadi peningkatan sebesar 3.21%. Pada tahun 2012-2013 terjadi

penurunan sebesar 11,98%. Pada tahun 2013-2014 terjadi penurunan kembali sebesar

6,28%. Penurunan selama periode 2011-2014 terjadi akibat kenaikan penjualan bersih

lebih besar jika dibandingkan dengan kenaikan laba setelah bunga dan pajak. Secara

umum dapat dilihat bahwa net profit margin pada periode 2010-2014 mengalami

kenaikan dan penurunan.

• Earning Power of Total Investment

Pada tahun 2010-2011 terjadi kenaikan sebesar 3,07%. Pada tahun 2011-2012 terjadi

kenaikan kembali sebesar 1,04%. Kenaikan selama periode 2010-2012 ini terjadi karena

kenaikan EBIT dan total aktiva. Pada tahun 2012-2013 terjadi penurunan sebesar

4,41%. Pada tahun 2013-2014 terjadi penurunan kembali sebesar 4,93%. Penurunan

selama periode 2012-2014 ini terjadi karena kenaikan total aktiva lebih tinggi jika

dibandingkan dengan EBIT.

Page 17: Slide Presentasi

Penutup

• KESIMPULAN

Berdasarkan pada bab pembasahan penulis menyimpulkan bahwa analisis Economic

Value Added (EVA) yang telah dilakukan pada PT Holcim Indonesia Tbk selama

periode 2010-2014, kinerja perusahaan adalah cukup baik yakni perusahaan mampu

memperoleh nilai tambah ekonomis. Sedangkan berdasarkan analisis rasio keuangan

yang telah dilakukan pada PT Holcim Indonesia Tbk selama periode 2010-2014, kinerja

perusahaan dapat dikatakan cukup baik meskipun kondisi perusahaan yang fluktuatif,

hal ini dapat dilihat dari Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas dan Rasio Profitabilitas.

• SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis sarankan hendaknya PT Holcim

Indonesia Tbk agar tetap meningkatkan kinerja perusahaannya agar para inverstor lebih

maksimalkan modal di masa yang akan datang. Sedangkan bagi peneliti yang akan

melakukan penelitian berikutnya penulis menyarankan untuk lebih mempersiapkan

penelitian tersebut dengan seksama mulai lamanya waktu penelitian hingga data yang

diperoleh agar lebih mendapatkan hasil penelitian secara lebih mendalam.