skull waters
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Skull Waters
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan radiologis berkembang dengan pesatnya sejalan dengan kemajuan ilmu
kedokteran dan ilmu-ilmu lain pada umumnya. Kemajuan ini dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi fisika, kimia, biologi, elektronik, komputer dan sebagainya. Cara-cara pemeriksaan
yang menghasilkan gambar tubuh manusia untuk tujuan diagnostik dinamakan pencitraan
diagnostik.
Pemeriksaan radiografi skull merupakan pemeriksaan radiografi yang relatif perlu
diperhatikan, selain karena anatomi dari skull yang kompleks serta bentuk wajah dan variasi
anatomis pada setiap orang berlainan immobilisasi maksimal juga sangat dibutuhkan untuk
mendapatkan gambar radiograf skull yang berkualitas. Secara garis besar pemeriksaan skull
dapat dipisahkan menjadi pemeriksaan tengkorak (skull), sinus, nasal bones, facial bones,
orbita, zygoma dan mandibula.
ntuk pemeriksaan skull banyak memiliki variasi proyeksi yang digunakan, hal ini
bertujuan untuk mendapatkan spesialisasi dan karakter gambaran radiograf yang berbeda dari
masing-masing anatomi skull.
1
-
7/25/2019 Skull Waters
2/22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Foto Skull
A. Anatomi
!ambar ". #natomi $ulang $engkorak
1. Kulit Kepala S!ALP"
$erdiri dari % lapisan &a. Skin'kulit
b. Connective tissue'jaringan penyambung
c. #poneurosis'!alea #poneurotica'(aringan )kat yang
langsung berhubungan dengan otak.
d. *oose #lveolar $issue'(aringan Penunjang *onggar
e. Pericranium
2
-
7/25/2019 Skull Waters
3/22
#. Tulang Tengkorak
$erdiri dari &
a. Calvarium
b. +asis Cranii
ongga dasar tengkorak terdiri dari fossa &
a. ossa #nterior /terdapat lobus frontalis0
b. ossa 1edia /terdapat lobus temporalis0
c. ossa Posterior /terdapat batang otak bawah dan cerebellum0
$. %eningen
a. 1enutupi permukaan otak
b. $erdiri dari lapis /2uramater, arachnoid, piamater0
&. 'tak
$erdiri dari &
a. Cerebrum
b. Cerebellum
c. +atang otak
(. Li)uor !ere*ro+pinal
2ihasilkan oleh ple3us choroideus yang terletak dalam ventrikel lateralis
,. Tentorium
$entorium ini membagi rongga tengkorak menjadi &
a. uang supratentorial, yang terdiri dari ossa cranii anterior dan media.
b. uang infratentorial, yang terdiri dari ossa cranii posterior.
B. Teknik Foto Skull
". !aris-garis dalam foto skull
a. Orbitomeatal line ( Radiographic Base Line )
1erupakan garis yang menghubungkan bagian terluar canthus
mata/e3ocanthion0 ke meatus acusticus e3ternus.
b. Infraorbitomeatal line ( Reids Base Line !tau "rankfurt Line)
!aris infraorbital ini juga dikenal sebagai anthropological base line, garis yang
menghubungkan margo infraorbital kebatas paling atas meatus acusticus e3ternus.
c. Interpupillary atau interorbital line
1erupakan garis yang menghubungkan kedua pupil kanan dan kiri
3
-
7/25/2019 Skull Waters
4/22
!aris 4.4 !aris-!aris oto Skull
4. Posisi oto
a. *ateral 5iew
$ujuannya untuk melihat detail-detail tulang kepala, dasar kepala, dan struktur
tulang muka. oto lateral kepala dilakukan dengan sentrasi diluar kantus mata,
sehingga dinding posterior dan dasar sinus maksila berhimpit satu sama lain.
Gambar 2.3 Lateral View
"0 Posisi pasien
Prone atau duduk tegak, semiprone /Sim6s Position0
40 Posisi objek
4
-
7/25/2019 Skull Waters
5/22
a0 #tur kepala true lateral dengan bagian yang akan diperiksa dekat dengan ),
tangan yang sejajar dengan bagian yang diperiksa berada di depan kepala
dan bagian yang lain lurus di belakang tubuh.
b0 #tur 1SP paralel terhadap ), pastikan tidak ada rotasi maupun tilting
c0 #tur interpupilary line tegak lurus ), pastikan tidak ada tilting pada kepala
d0 #tur agar )71* tegak lurus dengan )
b. Posteroanterior 5iew
$ujuannya melihat detail-detail tulang frontal, struktur cranium disebelah
depan dan pyramid os petrossus. oto ini diambil pada posisi kepala menghadap
kaset, bidang midsagital kepala tegak lurus pada film. Posisi ini didapat denganmeletakkan hidung dan dahi diatas meja sedemikian rupa sehingga garis orbito-
meatal /yang menghubungkan kantus lateralis mata dengan batas superior kanalis
auditorius eksterna0 tegak lurus terhadap film. Sudut sinar rontgen adalah "%
derajat kraniokaudal dengan titik keluarnya nasion.
!am
bar 4.8 P# 5iew
"0 Posisi pasien &
a0 2uduk tegak.
b0 leksikan lengan , atur agar posisi tangan senyaman mungkin.
5
-
7/25/2019 Skull Waters
6/22
40 Posisi obyek &
a0 #tur kepala dan hidung agar menempel kaset dan 1SP tegak lurus kaset.
b0 #tur 71* agar tegak lurus kaset, tahan nafas saat eksposi
c. #nteroposterior 5iew
!ambar 4.% #P 5iew
"0 Posisi pasien & Supine ' duduk tegak
40 Posisi obyek &
a0 #tur 1SP tegak lurus kaset
b0 #tur 71* tegak lurus kaset
d. $owne9s 5iew
$ujuannya melihat detail tulang occipital dan foramen magnum, dorsum sellae, os
petrosus, kanalis auditorius internus, eminentia arkuata, antrum mastoideum,
processus mastoideus dan mastoid sellulae. 1emungkinkan perbandingan
piramida os petrosus dan mastoid pada gambar yang sama.
6
-
7/25/2019 Skull Waters
7/22
Posisi towne diambil dengan berbagai variasi sudut angulasi antara :-;: derajat
ke arah garis orbitomeatal. Sentrasi dari depan kira-kira < cm di atas glabela dari
foto polos kepala dalam bidang midsagital.
!ambar 4.% $owne9s 5iew
"0 Posisi Pasien & supine
40 Posisisi obyek &
a0 atur bagian kepala posterior menempel meja
b0 fleksikan leher agar )71* tegak lurus )
c0 atur 1SP tegak lurus midline grid atau meja
e. +asal 5iew /Submentovertical0
$ujuannya untuk melihat detail dari basis cranii. Posisi submentoverteks diambil
dengan meletakkan film pada verteks, kepala pasien menengadah sehingga garis
infraorbita meatal sejajar dengan film. Sentrasi tegak lurus kaset dalam bidang
midsagital melalui sella tursika ke arah verteks. +anyak variasi-variasi sudut
sentrasi pada posisi submentoverteks, agar supaya mendapatkan gambaran yang
7
-
7/25/2019 Skull Waters
8/22
baik pada beberapa bagian basis cranii, khususnya sinus frontalis dan dinding
posterior sinus maksilaris.
!ambar 4.; Supine !ambar 4.= pright +ucky
"0 Posisi pasien & supine, posisi duduk biasanya lebih nyaman
untuk pasien.
40 Posisi obyek &a0 hyperekstensikan leher hingga )71* tegak lurus ).
b0 verte3 menempel pada kaset
c0 atur 1SP tegak lurus meja, pastikan tidak ada rotasi ataupun tilting.
!. In-ika+i Foto Kepala
" $rauma
$rauma kepala yang berat pada orang dewasa, terutama bila disertai dengan
hilangnya kesadaran untuk waktu yang lama atau bila secara klinis jelas adanya
fraktur depresi.
a. $rauma ringan &
+ila penderita tidak kehilangan kesadaran dan hanya pingsan sebentar, dan
bila pemeriksaan klinis normal.
b. $rauma pada anak > anak &
+iasanya mudah untuk mendeteksi adanya fraktur depresi pada anak > anak
dengan pemeriksaan klinis dan foto kepala dibutuhkan untuk menunjukkan
luasnya cedera dan pengobatan yang diperlukan. $rauma kepala yang ringan
dengan pemeriksaan klinis yang normal bukan merupakan indikasi untuk
8
-
7/25/2019 Skull Waters
9/22
foto sinar-? karena tidak akan mengubah cara pengobatan. oto kepala pada
anak-anak setelah trauma kebanyakan tidak membantu. 7bservasi klinis
secara cermat jauh lebih penting.
4 Perdarahan lewat telinga#tau bocornya cairan cerebrospinal lewat telinga atau hidung setelah trauma
hampir selalu berarti ada fraktur pada basis cranii. @al ini amat sulit dikenali pada
foto sinar-?. oto lateral yang dibuat dengan penderita berbaring terlentang bisa
menunjukkan adanya darah di dalam sinus sphenoidalis atau udara didalam
kepala
+enjolan atau lekukan pada kepala
oto sinar-? akan membantu diagnosa asalkan benjolan itu tidak berubah
tempat pada pemeriksaan klinis, dan tidak mobile. +ila benjolan itu lunak, foto
pada daerah itu akan membantu untuk mengesampingkan adanya defek cranium
dibawahnya /infeksi, tumor, dll0.
8 Sakit kepala yang menetap
oto kepala jarang memberikan informasi yang berguna KAC#*) bila
terdapat juga tanda-tanda klinis, misal kelainan neurologis, peningkatan tekanan
intrakranial, atau kebutaan. +ila penderita diketahui menderita tumor maligna di
bagian tubuh yang lain, foto kepala lateral akan membantu menunjukkan adanya
metastase ke kepala.
% Sakit telinga
Pemeriksaan klinis lebih baik daripada foto sinar-? kecuali bila anda ahli
atau membuat juga foto mastoid. oto rutin kepala jarang memberi manfaat bila
dicurigai ada mastoiditis.
; 1etastase atau penyakit umum seperti Paget 2isease
oto kepala lateral akan membantu menegakkan diagnosa. Proyeksi
tambahan yang lain biasanya tidak berguna.
D. Si+tematika %em*aa Foto Kepala
9
-
7/25/2019 Skull Waters
10/22
" Perhatikan tabula interna, eksterna dan diploe bentuk kepala.
4 Pelajari garis-garis impresia, canal-canal dan sutura, misalnya &
a #rachnoidal impression
b Sutura
c Sinus venosus
d Pleksus venosus dalam diploee Sebelum umur "; tahun maka impresion digitae adalah normal
f +ila ada penipisan atau penebalan calvaria, bandingkan dengan yang normal.
2aerah yang ada kalsifikasi, misalnya &
a !landula pinealis
b Pleksus choroideus
c +asal ganglia
d 2uramater
e C# deposit dalam arteri serebralis
8 Sella tursica
a @arus diukur dan dilihat bentuknya
b Prosesus clinoideus anterior dan posterior serta dorsum sella diperiksa untuk
melihat adanya erosi.
c Bormal bila lebarnya 8 > "; mm dengan rata-rata ":,% mm. 2alamnya 8 > "4
mm dengan rata-rata < mm.
d Perhatikan basis sella tursica untuk melihat adanya gambaran double contour
atau erosi.
% Pelajari orbita, sphenoid ridge, petrous ridge tulang temporal.
; Soft tissue.
= Pada anak-anak perhatikan lebar dari sutura dan besarnya fontanel.
E. Kerangka Laporan Foto Skull
$anggal &
Bama &
23 Klinis &
Pengirim &
TS /t0. Foto Skull APlateral 2
- Calvaria baik'tidak
- $rabekulasi tulang normal'tidak
- Sella tursica baik'tidak
- $anda-tanda peningkatan $)K ada'tidak
- Soft tissue swelling ada'tidak
- Arosi'dekstruksi tulang ada'tidak
Ke+ 2
10
-
7/25/2019 Skull Waters
11/22
F. 3am*aran Normal Foto Skull
!ambar 4.< oto Skull Bormal
11
-
7/25/2019 Skull Waters
12/22
3. 3am*aran Patologi+ Foto Skull
1. Kongenital
!ambar 4. Craniostenosis
!ambar 4.": @ypotelorism
12
-
7/25/2019 Skull Waters
13/22
!ambar 4."" @idrosefalus Kongenital
4. Trauma
!ambar 4."4 & $rauma Kepala
13
-
7/25/2019 Skull Waters
14/22
!ambar 4."4 raktur $engkorak
!ambar 4." Corpus #lienum $engkorak
14
-
7/25/2019 Skull Waters
15/22
. In4ek+i
!ambar 4."8 Cotton Dool #pp pada Paget 2isease
8. Tumor
!ambar 4."% 1ultiple 1yeloma
15
-
7/25/2019 Skull Waters
16/22
Foto 5ater6+
A. Anatomi Sinu+ Para Na+al
!ambar 4."; #natomi Sinus Paranasal
Sinus atau sering pula disebut dengansinus paranasalisadalah rongga udara
yang terdapat pada bagian padat dari tulang tenggkorak di sekitar wajah, yang
berfungsi untuk memperingan tulang tenggkorak. ongga ini berjumlah empat pasang
kiri dan kanan. #inus frontalis terletak di bagian dahi, sedangkan sinus maksilaris
terletak di belakang pipi. Sementara itu, sinus sphenoid dan sinus ethmoid terletak
agak lebih dalam di belakang rongga mata dan di belakang sinus maksilaris. 2inding
sinus terutama dibentuk oleh sel sel penghasil cairan mukus. dara masuk ke dalam
sinus melalui sebuah lubang kecil yang menghubungkan antara rongga sinus dengan
rongga hidung yang disebut dengan ostia. (ika oleh karena suatu sebab lubang ini
buntu maka udara tidak akan bisa keluar masuk dan cairan mukus yang diproduksi di
dalam sinus tidak akan bisa dikeluarkan.
16
-
7/25/2019 Skull Waters
17/22
B. Po+i+i Foto 5ater+
*ateral
!ambar 4."= Proyeksi *ateral Daters
P#
!ambar 4."< Proyeksi P# Daters
17
-
7/25/2019 Skull Waters
18/22
!. In-ika+i Foto 5ater+
Byeri local, pembengkakan'trauma, discharge yang berbau.
D. Kerangka Laporan Foto 5ater+
$anggal &
Bama &
23 Klinis &
Pengirim &
TS /t0. Foto Skull APlateral 2
- Kedua sinus frontalis, ma3illaris, etmoidalis, sfenoidalis baik'tidak
- 1ucosa cavum nasi tampak baik'tidak
- 2eviasi septum nasi ada'tidak
- $ulang-tulang baik'tidak
Ke+ 2
E. 3am*aran Normal Foto 5ater+
18
-
7/25/2019 Skull Waters
19/22
!ambar 4." oto Daters Bormal
F. 3am*aran Patologi+ Foto 5ater+
Kongenital
!ambar 4.4: Katagner Syndrome yang ditandai dengan Sinusitis Kronis
19
-
7/25/2019 Skull Waters
20/22
Trauma
!ambar 4.4" raktur Eygoma
In4ek+i
!ambar 4.44 Sinusitis 1a3illaris
20
-
7/25/2019 Skull Waters
21/22
!ambar 4.4 Sinusitis rontalis
Tumor
!ambar 4.48 Polip Sinus 1a3ilaris 2e3tra
21
R
-
7/25/2019 Skull Waters
22/22
DAFTA7 PUSTAKA
" #nonim, Sinusitis, dalam F #rif et all, editor. Kapita Selekta Kedokteran, Ad. ,
Penerbit 1edia #usculapius K ), (akarta 4::", ":4 > ":;.
4 2amayanti dan Andang. Sinus Paranasal. 2alam & Afiaty, Burbaiti, editor. +uku#jar )lmu Kedokteran $@$ Kepala dan *eher, ed. %, +alai Penerbit K ),
(akarta 4::4, ""% > "".
Andang 1angunkusumo, Busjirwan ifki, Sinusitis, dalam Aviati, nurbaiti,
editor, +uku #jar )lmu Kesehatan $elinga @idung $enggorok Kepala dan *eher,
+alai Penerbit K ), (akarta, 4::4, "4" > "4%
8 !haGali, usdy. 4::