skripsii bab i ctl

36
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan dan pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting untuk perkembangan dan kelangsungan hidup. Oleh karena itu manusia tidak akan pernah berhenti membahas masalah pendidikan. Maka menjadi suatu tuntutan zaman bahwa masa kini dan masa yang akan datang harus lebih baik dari masa yang lalu. Untuk menuju keinginan tersebut manusia harus meningkatkan iman dan ilmu pengetahuanya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Mujadalah ayat 11 sebagai berikut: …. Artinya : “…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa

Upload: si-dievi-jeleg

Post on 10-Nov-2015

243 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

contextual teaching and lerning

TRANSCRIPT

24

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan dan pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting untuk perkembangan dan kelangsungan hidup. Oleh karena itu manusia tidak akan pernah berhenti membahas masalah pendidikan. Maka menjadi suatu tuntutan zaman bahwa masa kini dan masa yang akan datang harus lebih baik dari masa yang lalu. Untuk menuju keinginan tersebut manusia harus meningkatkan iman dan ilmu pengetahuanya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Mujadalah ayat 11 sebagai berikut:((((((((. (((( ((((((((( (((((((((( ((((((( ((((((((((( (((((((( (((((((((( ((((((((( ( (((((( ((((( ((((((((((( ((((((( ((((Artinya : Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadalah: 11) (Depag RI, 1996:911).

Dari ayat di atas jelas, bahwa Allah memberikan posisi yang istimewa bagi orang-orang yang diberi pengetahuan melalui proses pendidikan. Selanjutnya Undang Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa:Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengembalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sistem Pendidikan Nasional, 2011:3).

Pendidikan merupakan suatu sistem yang selalu berkembang dan berubah sesuai dengan tuntutan kebutuhan zaman, maka perlu adanya tujuan tertentu yang harus dicapai sebagai arah dan gerak langkah pendidikan itu sendiri. Ttujuan pendidikan di Indonesia sebagaimana tertulis dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan sebagai berikut:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar mnejadi manusia yang beriman bertaqwa kepada kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sistem Pendidikan Nasional, 2011:7).

Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut dalam proses pembelajaran di kelas dibutuhkan guru yang memiliki kompetensi pedagogik yaitu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi hasil belajar agar peserta didik benar-benar dapat mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya melalui aktifitas belajar. Jadi guru merupakan sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Menurut Hamzah B. Uno (2011:75) yang menyatakan bahwa Keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana cara seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dalam rangka mencapai keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), juga sering kali dijumpai beberapa permasalahan atau kesulitan yang dapat menghambat tercapainya tujuan belajar. Kesulitan tersebut antara lain disebabkan oleh adanya faktor cara penyampaian materi pelajaran yang masih monoton. Hal itu dapat menimbulkan rasa jenuh pada siswa, sehingga siswa lebih sulit menerima mata pelajaran IPA yang disampaikan guru. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Departemen Pendidikan Nasional, 2008:08). Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Seorang guru hendaknya kreatif dan selektif dalam memilih pendekatan dan metode belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran IPA, sehingga akan tercipta suasana belajar yang kondusif. Mengingat banyaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam berinteraksi dengan siswa, maka hal tersebut dapat memberikan alternatif bagi guru untuk menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan mata pelajaran IPA materi pokok (pengaruh musim kemarau terhadap kegiatan manusia) kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.Berdasarkan hasil temuan pada penelitian pra lapangan tanggal 15 April 2013 yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL IKEAKTIFAN BELAJAR SISWAKategori KeaktifanJumlah SiswaPersentase (%)

Tidak Aktif1146

Aktif 833

Sangat Aktif 521

Jumlah 24100

(Sumber: Dokumentasi MI Miftahul Ulum Serut 01 Tahun 2013)Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA, siswa hanya duduk tenang dan hampir semua siswa tidak ada yang berani bertanya kepada guru. Selama proses pembelajaran berlangsung tidak ada siswa yang bertanya, hanya beberapa siswa menjawab pertanyaan dari guru dan memperhatikan penjelasan guru, siswa yang lain hanya memperhatikan beberapa menit kemudian mereka mengobrol bersama temannya.Selanjutnya sebagian besar siswa kurang memahami terhadap materi pembelajaran IPA, sehingga hasil belajar siswa tidak tuntas. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian siswa siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember tersebut, yaitu dari 24 jumlah siswa keseluruhan, hanya 10 siswa yang tuntas belajar atau dengan persentase 42%, sedangkan 14 siswa yang lain tidak tuntas atau dengan persentase 58%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL IIKETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWAKategori Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%)

Tuntas Belajar 10 42

Tidak Tuntas Belajar 14 58

Jumlah 24 100

(Sumber: Dokumentasi MI Miftahul Ulum Serut 01 Tahun 2013)Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yaitu daya serap perorangan dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai skor tes 75 dari skor tes maksimal 100 dan daya serap klasikal dikatakan tuntas apabila terdapat minimal 70% siswa telah mencapai nilai 75. (Sumber: Dokumentasi MI Miftahul Ulum Serut 01 Tahun 2013)Rendahnya nilai hasil belajar dan keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA tersebut di atas, disebabkan oleh beberapa faktor antara lain; metode pembelajaran yang diterapkan kurang bervariasi, penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat dan tidak disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Untuk mengatasi hal tersebut yaitu agar nilai hasil belajar dan keaktifan siswa lebih meningkat, maka guru dan peneliti sepakat untuk melakukan perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning).

Hobri (2008:19) menyatakan bahwa Pembelajaran kontekstual merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan isi materi pelajaran dengan keadaan dunia nyata. Dengan penerapan pembelajaran kontekstual ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada proses pembelajaran IPA materi pokok (pengaruh musim kemarau terhadap kegiatan manusia) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Karena dengan pembelajaran kontekstual siswa diarahkan untuk menemukan (inkuiri) dan berbuat sehingga dapat membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Selain itu dengan model pembelajaran ini siswa dapat menghubungkan pengetahuan yang diperoleh di kelas dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Penerapan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi pokok (pengaruh musim kemarau terhadap kegiatan manusia) kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Alasan Pemilihan Judul

Dalam pemilihan judul penelitian ini peneliti mempunyai beberapa alasan yang cukup mendasar sehingga dijadikan acuan, baik yang bersifat objektif maupun yang bersifat subjektif. 1. Alasan Objektifa. Judul tersebut sangat menarik untuk diteliti, karena dengan penerapan pembelajaran kontekstual ini merupakan sebuah solusi untuk menghubungkan pengetahuan yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran IPA di kelas dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari demi tercapainya peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa.

b. Penerapan pembelajaran kontekstual memberikan kesempatan bagi siswa untuk menemukan (inkuiri) dan berbuat, sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar dan mengaplikasikan pembelajaran IPA sesuai dengan konteks kehidupan yang nyata.

2. Alasan Subjektifa. Judul tersebut sesuai dengan kualifikasi peneliti yaitu sebagai guru, sehingga dapat menambah wawasan terhadap disiplin ilmu yang ditekuni oleh peneliti dalam hal ilmu pendidikan yaitu tentang penerapan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.b. Tersedianya literatur yang dapat digunakan sebagai dasar pemikiran teoritis untuk memecahkan masalah.

c. Tersedianya tempat, waktu, dan dana yang mendukung terhadap proses penyelesaian penulisan proposal skripsi ini.

C. Penegasan Judul

Penerapan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA1. Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang menuntut guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa menghubungkan pengetahuan yang dimiliki untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (Nurhadi, 2004:13).2. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah keterlibatan intelektual, emosional, fisik dan mental baik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat maupun pembentukan sikap secara terpadu sehingga nantinya tercapai keseimbangan dalam pembentukan sikap yang terpuji maupun tampil dalam perbuatan. (Wijaya dalam Sajanatin, 2006:18).3. Hasil Belajar Hasil belajar adalah tingkat penguasan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Hasil belajar berbentuk skor tes yang di buat oleh guru untuk menguji kemampuan siswa. ( Bundu, 2006: 19)4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan (Depdiknas, 2004:484).D. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini ialah:

1. Bagaimana penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa mata pelajaran IPA materi pokok (pengaruh musim kemarau terhadap kegiatan manusia) kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 ?2. Bagaimana penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi pokok (pengaruh musim kemarau terhadap kegiatan manusia) kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 ?E. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Ingin mengetahui penerapan pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa mata pelajaran IPA materi pokok (pengaruh musim kemarau terhadap kegiatan manusia) kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.2. Penerapan pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi pokok (pengaruh musim kemarau terhadap kegiatan manusia) kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.F. Manfaat PenelitianAdapun manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, secara umum untuk menambah wawasan keilmuan tentang penerapan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi pokok (pengaruh musim kemarau terhadap kegiatan manusia) kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Bagi guru IPA, diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan bahan renungan dalam penerapan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran IPA.

3. Bagi Lembaga Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai wawasan tentang penerapan pembelajaran kontekstual dalam proses pembelajaran IPA, sehingga dapat menjadi masukan untuk proses perkembangan lebih lanjut.4. Bagi Universitas Islam Jember, dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk melengkapi kepustakaan serta sebagai bahan dokumentasi. 5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi peneliti-peneliti lain untuk mencoba mengungkapkan lebih jauh mengenai aspek-aspek lain yang berhubungan dengan penerapan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran IPA.G. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

Terdapat beberapa asumsi yang melatar belakangi ditulisnya skripsi ini yang berjudul Penerapan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi pokok (pengaruh musim kemarau terhadap kegiatan manusia) kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 yakni sebagi berikut:1. Esensi pendidikan atau pembelajaran harus memperhatikan kebermaknaan bagi siswa yang dilakukan secara dialogis atau interaktif, yang pada intinya pembelajaran berpusat pada siswa sebagai pebelajar dan pendidik sebagai fasilitator yang memfasilitasi agar terjadi belajar pada siswa.2. Belajar dalam konteks pembelajaran aktif dimaknai sebagai proses aktif dalam membangun pengetahuan atau membangun makna. Dalam prosesnya siswa yang sedang belajar, akan terlibat dalam proses sosial. Proses membangun makna dilakukan secara terus menerus (sepanjang hayat).3. Siswa dalam belajar tidak sekedar meniru dan membentuk bayangan dari apa yang diamati atau diajarkan guru, tetapi secara aktif menyeleksi, menyaring, memberi arti, dan menguji kebenaran atas informasi yang diterimanya.4. Guru berperan sebagai fasilitator untuk dapat mendidik siswa untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajarnya di sekolah.Adapun keterbatasan yang dihadapi dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Minimnya sarana dan prasarana yang mendukung penyajian data pada skripsi ini dan keterbatasan waktu, tenaga dan dana.

2. Disamping itu, penulis juga menyadari berangkat dari suatu awal keterbatasan pengetahuan, tentu penulis membutuhkan bimbingan, sebagai bahan komparatif serta dukunngan moral dan material dari segenap kalangan demi suksesnya penulisan skripsi ini.

H. Metode dan Prosedur Penelitian1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan pertimbangan sebagai berikut:

a. Kesediaan MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember sebagai tempat penelitian;b. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA sebagaimana data yang diperoleh pada pra lapangan;c. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA kurang bervariasi;d. Belum pernah diadakan penelitian sejenis di MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember mengenai pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.2. Subjek PenelitianSubjek dari penelitian ini adalah siswa kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013, yang berjumlah 24 siswa. 3. Desain PenelitianDesain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas menurut John Elliot (dalam Rachman, et al., 2006: 9) adalah suatu penelitian atau kajian secara sistematis dan terencana yang dilakukan oleh peneliti dan praktisi (guru) untuk memeperbaiki pembelajaran di kelasnya dengan jalan mengadakan perbaikan atau perubahan dan mempelajari akibat yang ditimbulkannya. Jenis Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model kolaboratif partisipatoris, yaitu kerja sama antara peneliti dengan praktisi di lapangan (guru). Sehingga peneliti terlibat langsung dalam merencanakan tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Model skema yang menggunakan prosedur kerja dipandang sebagai suatu siklus dari perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Adapun desain siklus tindakan berdasarkan model penelitian tindakan Hopkins adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Model Penelitian HopkinsSumber data: (Sanjaya, 2010:54).

4. Prosedur Penelitiana. Kegiatan PendahuluanKegiatan pendahuluan ini dilakukan sebelum pelaksanan siklus. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui atau mendapatkan gambaran pada kondisi kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian dan sebagai upaya untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

b. Kegiatan Siklus I

Pada siklus I ini kegiatan yang dilakukan adalah pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran IPA kelas 1 materi pokok (pengaruh musim kemarau terhadap kegiatan manusia). Kegiatan siklus I pada penelitian ini mengacu pada model skema penelitian tindakan kelas (PTK) dari Hopskin yang menggunakan empat tahap yaitu; perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection), dimana akan dijelaskan di bawah ini.1) Tahap Perencanaan Tindakan (planning)Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a) Menyusun perangkat pembelajaran berupa rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) dengan penerapan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran IPA untuk menggali materi yang terkandung dalam materi pokok dari kompetensi dasar membedakan pengaruh musim kemarau dengan musim hujan terhadap kegiatan manusia.

b) Menyusun Lembar Kerja Siswa sesuai dengan materi pokok.

c) Menyusun kegiatan praktikum atau lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.d) Menyusun soal-soal tes untuk pre tes dan post tes.

e) Mengkoordinasikan tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan teman sejawat/ kolaborator.

2) Tahap Pelaksanaan atau Implementasi Tindakan (action)

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengacu pada rencana pelaksanan pembelajaran (RPP). Adapun langkah-langkah kegiatannya ialah sebagai berikut:a) Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit sesuai dengan ketentuan dalam KTSP. Instrumen pengumpulan data yang dipergunakan sebagai bahan penilaian terhadap pelaksanaan tindakan adalah pedoman observasi (pengamatan), LKS, dan soal untuk postes.b) Sebagai apersepsi, melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan

c) Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai d) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja siswa dari guru.e) Masing-masing kelompok mendiskusikan materi hasil lembar kerja siswa untuk presentasi.

f) Guru meminta semua kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.g) Guru melakukan observasi atau pengamatan terhadap kegiatan diskusi siswa.

h) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa

i) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulanj) Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan dan merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi dan program pengayaan.

k) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik.

l) Sebagai penutup mengucapkan salam.3) Tahap Observasi/ Pengamatan (observation)Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Kegiatan yang diamati antara lain:

(a) Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang aktifivitas siswa selama proses pembelajaran melalui lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya(b) Bentuk lembar observasi menampilkan aspek-aspek dari proses yang harus diamati dengan memberi tanda centang () dan menuliskan informasi secara ringkas tentang jalannya proses kegiatan belajar mengajar. Beberapa kegiatan siswa yang diamati diantaranya: keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan, kerjasama siswa dalam kelompok dan berdiskusi.4) Tahap Refleksi (reflection)Refleksi ini dilaksanakan untuk melihat secara keseluruhan proses pelaksanaan yang telah terjadi selama pelaksanaan tindakan dan observasi berlangsung yaitu dengan melihat kembali, maka peneliti mengetahui kegiatan yang telah dihasilkan dan yang belum dicapai pada saat pelaksanaan tindakan dan observasi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menganalisis, menjelaskan dan mengumpulkan hasil-hasil dari observasi dan hasil tes siswa yang digunakan untuk mengetahui apakah dengan penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan keaktifan dan ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok (pengaruh musim kemarau terhadap kegiatan manusia) kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013Berdasarkan hasil tindakan, observasi dan refleksi, maka peneliti dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan penerapan pembelajaran kontekstual yang dapat digunakan untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya yakni siklus II.5. Metode Pengumpulan Data

Data merupakan hal yang sangat substansi dalam penelitian, sedangkan maksud dari metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan dalam penelitian untuk meraih data, dengan demikian data yang diharapkan tingkat kevalidannya dapat dipertanggung jawabkan. Adapun metode atau cara yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:a. Metode Observasi

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non partisipan. Artinya peneliti tidak ikut dalam kehidupan orang yang akan diobservasi dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat. Data-data yang ingin diperoleh peneliti dalam metode observasi adalah sebagai berikut:

1) Letak lokasi penelitian yaitu MI Miftahul Ulum Serut 01 yang beralamatkan Desa Serut Kecamatan Panti Kabupaten Jember.2) Kondisi MI Miftahul Ulum Serut 01, khususnya aktivitas siswa pada proses pembelajaran yang berlangsung pada mata pelajaran IPA di 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.b. Metode Interview/ Wawancara

Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin dimana pewawancara hanya membawa pedoman yang berisikan garis besarnya saja dari pertanyaan yang akan diberikan kepada terwawancara (guru) dan pengembangannya dilakukan pada saat wawancara, berlangsung.Sedangkan wawancara kepada siswa yaitu dilakukan setelah proses pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan aktivitas siswa mata pelajaran IPA kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013, dimana wawancara dilakukan kepada siswa untuk mengetahui tanggapan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa selama mengikuti proses pembelajaran IPA dengan penerapan pembelajaran kontekstual.

c. Metode Dokumentasi

Data yang ingin diperoleh dari metode dokumentasi adalah data siswa 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013, aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok (pengaruh musim kemarau terhadap kegiatan manusia), foto kegiatan atau aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kontekstual dan data lain yang diperlukan dalam proses penelitian. Data ini digunakan sebagai barang bukti yang berbentuk tulisan maupun cetak dan mempunyai hubungan dengan permasalahan yang diteliti. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa hasil wawancara, lembar observasi, daftar nilai, dan foto-foto kegiatan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung dengan penerapan pembelajaran kontekstual.

d. Metode Tes

Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk soal uraian (essay) yang dibuat oleh peneliti sendiri, dimana soal tes yang dibuat mencangkup materi pokok (pengaruh musim kemarau terhadap kegiatan manusia) dalam kompetensi dasar dan telah konsultasikan dengan guru IPA kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Tujuan dilakukannya tes ini yaitu untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai materi serta untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran IPA kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01.

6. Metode Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis data merupakan cara yang paling menentukan untuk menyusun dan mengolah data yang terkumpul, sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Data yang akan dianalisis oleh peneliti adalah aktivitas dan hasil belajar siswa. Adapun persentase peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dapat dilihat dari skor siswa setelah mengikuti pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran IPA materi pokok (pengaruh musim kemarau terhadap kegiatan manusia) di kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

a. Aktivitas SiswaUntuk menentukan persentase aktivitas siswa selama proses pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran IPA, dapat dianalisis dengan rumus:

P =

EMBED Equation.3 100%

Keterangan:P= persentase keaktifan siswa

m= jumlah skor yang dicapai siswa

M= jumlah skor maksimal

Tabel 3.1 Kriteria Keaktifan SiswaPresentaseKriteria

P 90%

80% P < 90%

65% P < 80%

50% P < 65%

P < 50%Sangat Aktif

Aktif

Cukup Aktif

Kurang Aktif

Tidak Aktif

(Hobri, 2007:82)

b. Ketuntasan Hasil Belajar SiswaKetuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dari perolehan skor dari tes yang diberikan guru selama proses pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran IPA. Untuk mencari persentase ketuntasan hasil belajar siswa digunakan rumus:P =

EMBED Equation.3 100%

Keterangan:

P= persentase ketuntasan belajar siswa

n= jumlah siswa yang memperoleh skor 75 dari skor maksimal

N = jumlah seluruh siswa

Kriteria ketuntasan minimum pelajaran IPA di kelas 1 MI Miftahul Ulum Serut 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 dinyatakan sebagai berikut:

1) Ketuntasan individual, seorang siswa dinyatakan tuntas dalam belajarnya jika memperoleh skor 75 dari skor maksimal 100.

2) Ketuntasan klasikal, jika terdapat minimal 70% yang telah mencapai skor 75 dari skor maksimal 100.

(Sumber: Dokumentasi MI Miftahul Ulum Serut 01 Tahun 2013)H. Sistematika PembahasanUntuk dapat memudahkan dalam memahami isi dari skipsi ini, maka peniliti memberikan gambaran sistematika pembahasan sesuai dengan buku pedoman Penyusunan Proposal dan Skripsi yang diterbitkan oleh Tim Penyusun Fakultas Agama Islam Universitas Islam Jember sabagai berikut:Bagian awal, bagian ini berisi tentang judul penelitian, persetujuan pembimbing, pengesahan, motto dan persembahan dengan kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar table dan daftar gambar.Bagian inti, bagian ini terdapat beberapa pembahasan antara lain sebagai berikut:BAB I. Pendahuluan, dalam bab ini memuat tentang latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, penegasan judul, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi dan keterbatasan penelitian, metode dan prosedur penelitian serta sistematika pembahasan.

BAB II. Tinjauan teoritis, dalam bab ini memuat tentang kajian teori membahas tentang pembelajaran kontekstual, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), aktivitas dan hasil belajar siswa. BAB III. Laporan penelitian, dalam bab ini memuat tentang gambaran obyek penelitian, penyajian data, analisis data serta pembahasan temuan yang diperoleh dari lokasi penelitian.

BAB IV. Penutup, bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang bersifat konstruktif bagi semua pihak-pihak pada umumnya dan bagi lembaga yang diteliti khususnya.Bagian akhir, bagian ini berisi tentang daftar pustaka, pernyataan asli tulisan, lampiran-lampiran yang berisi matrik penelitian, formulir pengumpulan data, foto-foto, gambar atau denah, surat keterangan (izin penelitian dan lain-lain).

Revised Of Plan

Stop

Tuntas

Tidak

ya

Stop

Tuntas

Tidak

ya

2. Action

3. Observation

4. Reflection

2. Action

3. Observation

4. Reflection

1. Plan

1

_1230125625.unknown

_1230125789.unknown

_1424288065.unknown

_1230134729.unknown

_1230125657.unknown

_1225474584.unknown

_1225474678.unknown

_1225474787.unknown

_1226135625.unknown

_1225474608.unknown

_1225474388.unknown