skripsi yuliana sampelan
TRANSCRIPT
-
iPENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (SAKD) DENGAN MENGGUNAKAN SIMDA TERHADAP
KINERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
SKRIPSI
Diajukan sebagai bagian dari syarat-syarat untuk mencapaikebulatan studi Program Strata Satu (S-1) pada
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
Oleh
YULIANA SAMPELANA1C 006 130
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS MATARAM
2013
-
ii
Judul Skripsi : PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH (SAKD) DENGAN MENGGUNAKAN
SIMDA TERHADAP KINERJA DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
Nama Mahasiswa : YULIANA SAMPELAN
Nomor Mahasiswa : A1C 006 130
Jurusan : AKUNTANSI
Menyetujui:
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Tanggal Lulus: 22 November 2013
-
iii
Judul Skripsi : PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH (SAKD) DENGAN MENGGUNAKAN
SIMDA TERHADAP KINERJA DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
Nama Mahasiswa : YULIANA SAMPELAN
Nomor Mahasiswa : A1C 006 130
Jurusan : AKUNTANSI
Naskah Skripsi ini telah dipertahankan pada sidang ujian,
tanggal 22 November 2013
-
iv
Judul Skripsi : PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH (SAKD) DENGAN MENGGUNAKAN
SIMDA TERHADAP KINERJA DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
Nama Mahasiswa : YULIANA SAMPELAN
Nomor Mahasiswa : A1C 006 130
Jurusan : AKUNTANSI
Skripsi ini telah diterima sebagai suatu kebulatan studi Program Strata Satu
(S-1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
Mataram, November 2013
Dekan, Ketua Jurusan,
Prof. Drs. H. Thatok Asmony, MBA., DBA Hj. Susi Retna C., SE., M.Si., Ak. NIP. 19600617 198903 1 001 NIP. 19691203 199802 2 001
-
vPERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi
dengan judul PENGARUH SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
(SAKD) DENGAN MENGGUNAKAN SIMDA TERHADAP KINERJA
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
telah diajukan untuk diuji pada tanggal 22 November 2013.
Skripsi ini adalah hasil karya saya dan tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam referensi.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, maka
saya sanggup menerima hukuman atau sanksi apapun sesuai peraturan yang
berlaku.
Mataram, November 2013
Yang memberi pernyataan,
Yuliana SampelanNIM. A1C 006130
-
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar
kepada pengertianmu sendiri.
(Amsal 3:5)
For your Father knoweth what things ye have need of, before ye ask Him.
Karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan sebelum kamu meminta
kepadaNya.
(Matthew 6 : 8b)
Ask, and it shall be given you; seek, and ye shall find; knock, and it shall be
opened unto you: For every one that asketh receiveth; and he thet seeketh findeth;
and to him that knocketh it shall be opened.
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah,
maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan
setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu
dibukakan.
(Matthew 7 : 7 8)
-
vii
And all things, whatsoever ye shall ask in prayer, believing, ye shall receive.
Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan
menerimanya. (Matthew 21 : 22)
PERSEMBAHAN
1. Suamiku tercinta Danu Dayako
Bandrang, SP., dan anak - anakku
tersayang Darius Theophilus Bandrang,
Dawit Matthiu Bandrang dan Darani
Yemima Bandrang.
2. Kedua orang tuaku Maramis Sampelan
(Alm.) dan Indrawati serta adik-adikku
Shelviana Sampelan dan Roy Sampelan.
3. Kedua mertuaku Andrei Bandrang dan
Yuliani Anggraini SB.
4. Almamaterku Universitas Mataram.
-
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah karena dengan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) dengan Menggunakan SIMDA terhadap
Kinerja dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening sebagai syarat
dalam mendapat gelar Sarjana Ekonomi pada Program Strata Satu (S1) Fakultas
Ekonomi Universitas Mataram.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu,
pada kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Drs. H. Thatok Asmony, MBA., DBA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Mataram.
2. Ibu Hj. Susi Retna C., SE., M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram sekaligus sebagai Dosen Pembimbing
Utama yang telah banyak memberikan kritik, saran, bimbingan, dan
pengarahan.
3. Ibu Wahidatul Husnaini, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram sekaligus sebagai Dosen Pembimbing
Pendamping yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, kritik, dan
saran.
-
ix
4. Ibu Nurabiah, SE., MMSI selaku Dosen Penetral yang telah banyak
memberikan bantuan, bimbingan, kritik, dan saran.
5. Bapak Drs. Sapto Hendri BS., Ak., M.Si., selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
6. Seluruh dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram atas
bimbingan dan ilmu yang telah diberikan, juga kepada semua pegawai Jurusan
Akuntansi yang sudah banyak membantu dan memberikan pelayanan terbaik
kepada mahasiswa Akuntansi.
7. Suamiku tercinta Danu Dayako Bandrang, SP., terima kasih atas doa,
motivasi, perhatian, dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini, serta
anakku tersayang Darius Theophilus Bandrang, Dawit Matthiu Bandrang dan
Darani Yemima Bandrang, kaulah penyemangatku. I am nothing without all of
you. I love you.
8. Orang tuaku tercinta, Maramis Sampelan (Alm.) dan Indrawati; mertuaku
Andrei Bandrang dan Yuliani Anggraini SB, yang sudah membantu dalam
menjaga anak-anakku semasa studiku; adik-adikku Shelviana Sampelan dan
Roy Sampelan, terima kasih atas doa dan motivasi, perhatian, dan kasih
sayang yang telah diberikan selama ini.
9. Sahabat-sahabatku, Alinda Pebriani, B. Retno Sofiana Iqsir, Ella, Danu, Erna,
Yefi thanks for the sweet friendship for all of these years. Though sometime
there were a times we fight and argue about small things, but we can solve it
right away. It makes our bond stronger than ever. Untuk Ria, Suci, Shinta dan
-
xteman-teman seperjuangan angkatan 2006 terima kasih atas dukungan dan
motivasinya. I really appreciate it!!!
10. Bapak/Ibu Kepala SKPD Pemerintah Provinsi NTB beserta staf yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam memperoleh data-
data penelitian.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat saya sebutkan namanya satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
penulis hanyalah insan biasa. Untuk itu, penulis menerima segala masukan, kritik,
dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya penulisan skripsi ini.
Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Mataram, November 2013
Penulis,
-
xi
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL ..................................................................................... iHALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iiHALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ............................... vHALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. viKATA PENGANTAR ................................................................................... viiiDAFTAR ISI ................................................................................................. xiqDAFTAR TABEL ......................................................................................... xiiDAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xivABSTRAK .................................................................................................... xvABSTRACT .................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 11.1 Latar Belakang ......................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 41.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 5
1.3.1 Tujuan Penelitian .......................................................................... 51.3.2 Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 72.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 72.2 Tinjauan Teoritis ...................................................................................... 10
2.2.1 Akuntansi Pemerintah ................................................................... 102.2.1.1 Pengertian Akuntansi ...................................................... 102.2.1.2 Pengertian dan Fungsi Pemerintah ................................... 102.2.1.3 Pengertian Akuntansi Pemerintah .................................... 11
2.2.2 Definisi Sistem Informasi Manajemen .......................................... 122.2.3 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ............................................. 132.2.4 Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) ............................ 142.2.5 Kinerja Pegawai ............................................................................ 15
2.2.5.1 Definisi Kinerja ................................................................. 152.2.5.2 Pengukuran Kinerja ........................................................... 162.2.5.3 Tujuan Pengukuran Kinerja ............................................... 16
2.2.6 Kepuasan Kerja ............................................................................ 172.3 Kerangka Konseptual dan Pengembangan Hipotesis ................................. 18
2.3.1 Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan menggunakan SIMDA terhadap Kinerja ............................ 18
2.3.2 Pengaruh Implementasi Sistem Akuntasi Keuangan Daerah dengan menggunakan SIMDA terhadap Kepuasan Pegawai .......... 19
-
xii
2.3.3 Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan Menggunakan SIMDA terhadap Kinerja Pegawai yang Dimediasi oleh Kepuasan Pegawai .............................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 233.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 233.2 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 233.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 24
3.3.1 Populasi ........................................................................................ 243.3.2 Sampel ......................................................................................... 24
3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 253.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ......................................................... 253.6 Instrumen Penelitian ................................................................................. 263.7 Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 26
3.7.1 Jenis Data ..................................................................................... 263.7.2 Sumber Data ................................................................................. 27
3.8 Identifikasi dan Klasifikasi Variabel ......................................................... 283.8.1 Identifikasi Variabel ..................................................................... 283.8.2 Klasifikasi Variabel ...................................................................... 28
3.9 Definisi Operasional Variabel .................................................................. 293.10 Metode Analisis Data ............................................................................ 30
3.10.1 Statistik Deskriptif ........................................................................ 303.10.2 Uji Kualitas Data .......................................................................... 31
3.10.2.1 Uji Validitas ................................................................... 313.10.2.2 Uji Reliabilitas ............................................................... 31
3.10.3 Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 323.10.3.1 Uji Normalitas ............................................................... 323.10.3.2 Uji Multikolonieritas ...................................................... 323.10.3.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................... 33
3.10.4 Uji Hipotesis ................................................................................. 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 364.1 Deskripsi Objek Penelitian ....................................................................... 364.2 Pelaksanaan Survei .................................................................................. 384.3 Deskripsi Responden ................................................................................ 39
4.3.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 394.3.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ........................................ 394.3.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................. 404.3.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ......................... 41
4.4 Deskripsi Data ......................................................................................... 424.4.1 Deskripsi Data Variabel Implementasi SIMDA ............................ 424.4.2 Deskripsi Data Variabel Kepuasan Kerja ...................................... 434.4.3 Deskripsi Data Variabel Kinerja ................................................... 44
4.5 Analisis Data ............................................................................................ 454.5.1 Uji Kualitas Data .......................................................................... 45
4.5.1.1 Uji Validitas ...................................................................... 45
-
xiii
4.5.1.2 Uji Reliabilitas .................................................................. 484.5.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 49
4.5.2.1 Uji Normalitas .................................................................. 494.5.2.2 Uji Multikolonieritas ......................................................... 504.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 51
4.5.3 Uji Hipotesis ................................................................................. 524.5.3.1 Uji Hipotesis 1 .................................................................. 524.5.3.2 Uji Hipotesis 2 .................................................................. 534.5.3.3 Uji Hipotesis 3 .................................................................. 54
4.6 Interpretasi Hasil ...................................................................................... 57
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 605.1 Simpulan .................................................................................................. 605.2 Keterbatasan ............................................................................................ 605.3 Saran ........................................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN
-
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuisioner ................................................. 38
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 39
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur ..................................... 40
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................ 41
Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ........................ 42
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Jawaban Responden Mengenai Variabel Implementasi SIMDA................................................................... 43
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Jawaban Responden Mengenai Variabel Kepuasan Kerja ............................................................................ 44
Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Jawaban Responden Mengenai Variabel Kinerja ......................................................................................... 45
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Implementasi SIMDA ...................... 46
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja ................................ 47
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja ............................................. 48
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabiltas...................................................................... 49
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 50
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolonieritas ........................................................... 51
Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 52
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pertama ..................................... 53
Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Kedua ........................................ 54
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Ketiga ........................................ 55
Tabel 4.19 Analisis Jalur ............................................................................... 57
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ................................................ 22
Gambar 4.1 Pola Analisis Jalur ..................................................................... 56
-
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar SKPD Pemerintah Provinsi NTB
Lampiran 2. Kuisioner Penelitian
Lampiran 3. Deskripsi Responden
Lampiran 4. Tabulasi Data
Lampiran 5. Statistik Deskriptif
Lampiran 6. Hasil Uji Validitas
Lampiran 7. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 8. Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 9. Perhitungan Uji Hipotesis
-
xvii
ABSTRAK
Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) berguna dalam rangka mendukung pelaksanaan keuangan daerah. SIMDA dan SIKD berfungsi memberikan informasi keuangan sebagai bagian dari sistem informasi manajemen yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen dalam rangka mengambil keputusan. Semakin besar kemungkinan diterimanya inovasi sistem informasi dan semakin besar pula kepuasan mereka atas sistem maka akan mengarah pada peningkatan kinerja melalui manfaat yang diperoleh dari sistem informasi yang disediakan bagi parapengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan menggunakan SIMDA terhadap kinerja pegawai, 2) pengaruh implementasi SIMDA terhadap kepuasan pegawai pemda Provinsi NTB, dan 3) pengaruh implementasi SIMDA terhadap kinerja pegawai yang dimediasi oleh kepuasan kerja. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 150 orang responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode survei melalui penyebaran kuisioner. Pengujian hipotesis analisis jalur (Path Analysis) menunjukkan bahwa implementasi SIMDA berpengaruh signifikan terhadap kinerja dan kepuasan pegawai. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kepuasan kerja memediasi pengaruh implementasi SIMDA terhadap kinerja pegawai secara signifikan.
Kata kunci: Implementasi SIMDA, Kepuasan Kerja, Kinerja
-
xviii
ABSTRACT
Government Management Information System (SIMDA) and Government Financial Information System (SIKD) is useful in order to support the implementation of local government accounting. SIMDA and SIKD provide financial information as part of management information system needed by all levels of management for decision making purpose. The greater the likelihood of acceptance of information system innovation and their satisfaction over the system will lead to an improved performance through the benefits derived from the system information provided to the user. The objective of this study is to examine 1) the influence of government financial accounting system implementation by using SIMDA on employee performance 2) the influence of the SIMDA implementation to the satisfaction of West Nusa Tenggara Province officials and 3) the influence of job satisfaction in mediating the relationship between implementation of SIMDA and employee performance. Sample of this study were determined based on purposive sampling which resulted in a total sample of 150 respondents. Data were collected through distribution of questionnaires. Hypothesis testing based on path analysis showed that the implementation SIMDA has significant influence on the performance of employees and employee satisfaction. The results of the study also reveal that job satisfaction significantly mediates the relationship between SIMDA implementation and employee performance.
Keywords: Implementation of Government Information System (SIMDA), job satisfaction, employee performance.
-
1BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi sektor publik dalam waktu yang relatif singkattelah mengalami
perkembangan yang sangat pesat, terutama terhadap praktik akuntansi yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan milik negara/daerah,
dan berbagai organisasi publik dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya
(Mardiasmo, 2002:1). Era reformasi yang dimulai pada tahun 1998 memberikan
wewenang yang luas, nyata, dan bertanggungjawab, yang hasilnya diorientasikan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah (Rohman, 2009).
Semangat reformasi juga mewarnai pendayagunaan aparatur negara
dengan tuntutan untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung
kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan
pemerintahan negara dan pembangunan dengan mempraktikan prinsip-prinsip
good governance (Halim dan Theresia, 2007:5). Pemerintah Daerah selaku
pengelola dana publik harus mampu menyediakan informasi keuangan yang
diperlukan secara akurat, relevan, tepat waktu, dan dapat dipercaya sehingga
dituntut untuk memiliki sistem informasi yang andal (Sabeni, dan Lyna, 2007).
Dengan kata lain, pemerintah dituntut untuk bersikap transparan dan akuntabel
terhadap laporan keuangan.Laporan keuangan yang dihasilkan akan bernilai jika
laporan keuangan tersebut disajikan secara akurat, dan tepat waktu.
-
2Ketepatwaktuan dan akurasi sangat dipengaruhi oleh sistem informasi yang andal
(Atikah dkk, 2012).
Selama ini sistem dan prosedur pengelolaan keuangan menggunakan
Manual Administrasi Keuangan Daerah (MAKUDA). MAKUDA adalah sistem
yang digunakan oleh Pemerintah Daerah untuk menghasilkan laporan
pertanggungjawaban berupa Laporan Perhitungan Anggaran serta Nota
Perhitungan dengan menggunakan single entry (pembukuan tunggal) (Atikah dkk,
2012).Namun, pada perkembangannya Manual Administrasi Keuangan Daerah
(MAKUDA) sudah tidak dapat lagi mendukung kebutuhan Pemda. Sejak
dikeluarkannya PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan
PP No. 24 tahun 3005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan mengharuskan
SKPD untuk menyusun 4 (empat) laporan keuangan yaitu Laporan Realisasi
Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan
(CaLK) yang menggunakan double menyebabkan MAKUDA diganti dengan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD). Untuk menunjang SAKD maka
Badan Pemeriksa Keuangan (BPKP) dan Depatemen Luar Negeri (Depdagri)
diberikan wewenang oleh pemerintah mengeluarkan produk sistem yaitu Sistem
Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) yang dikeluarkan oleh BPKP dan Sistem
Informasi Keuangan Daerah (SIKD) yang dikeluarkan oleh Depdagri.
Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dan Sistem Informasi
Keuangan Daerah (SIKD) berguna dalam rangka mendukung pelaksanaan
keuangan daerah, juga berfungsi memberikan informasi keuangan sebagai bagian
dari sistem informasi manajemen yang dibutuhkan oleh semua tingkatan
-
3manajemen dalam rangka mengambil keputusan. Dan pemerintah daerah
diberikan kebebasan untuk memilih menggunakan salah satu dari sistem informasi
tersebut karena pada dasarnya sama yaitu memberikan informasi keuangan yang
membedakan hanya siapa yang mengeluarkan produk sistem tersebut.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memilih untuk menggunakan sistem
yang dikeluarkan oleh BPKP yaitu SIMDA. Menurut BPKP (2006) kemudahan
menggunakan SIMDA adalah membantu Pemerintah Daerah dalam melaksanakan
pengelolaan keuangan daerah, kecepatan dan akurasi data yang disajikan dalam
laporan-laporan keuangan yang akan disajikan untuk para stakeholder,
menyampaikan data keuangan untuk keperluan manajemen lainnya, menyajikan
informasi yang akurat secara efektif dan efisien yang akan digunakan untuk para
pengguna laporan, database yang telah tersimpan dalam SIMDA dapat diolah
sesuai kebutuhan, dan lebih efektif dalam pelaksanaan penatausahaan dan
akuntansi keuangan daerah.
Perubahan sistem informasi keuangan dari MAKUDA menjadi SAKD
dengan menggunakan SIMDA diharapkan dapat memenuhi tuntutan dari
masyarakat tentang transaparansi dan akuntabilitas dari lembaga sektor publik
(Mardiasmo,2002). Perilaku yang ditimbulkan dari pemakaian sistem informasi
tersebut dalam proses selanjutnya diharapkan akan memberikan dampak terhadap
kinerja individu (Utami dan Istianingsih, 2008). Namun permasalahan yang sering
timbul dari pengimplementasian sistem baru adalah tidak semua implementasi
sukses diterapkan oleh suatu organisasi (Arbenethy dan Bouwens, 2005).
-
4Semakin besar kemungkinan diterimanya inovasi sistem informasi dan
semakin besar pula kepuasan mereka atas sistem maka akan mengarah pada
peningkatan kinerja melalui manfaat yang diperoleh dari sistem informasi yang
disediakan bagi para pengguna (Primasari, dkk, 2008 dalam Atikah, dkk, 2012).
Hal ini diperkuat oleh Arbenethy dan Bouwens (2005) bahwa implementasi
sistem berpengaruh positif terhadap kinerja dan implementasi sistem berpengaruh
terhadap kinerja melalui kepuasan pengguna.Hasil penelitian Utami dan
Istianingsih (2008) juga menunjukkan bahwa kepuasan pengguna sistem
informasi terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja individu. Hal ini
berarti bahwa kinerja dipengaruhi oleh sistem akuntansi keuangan daerah dalam
hal ini adalah SIMDA melalui kepuasan pemakai. Selain itu, kepuasaan atas
penggunaan sistem informasi akan mempengaruhi kinerja pegawai.
Objek penelitian dalam penelitian ini akan dibatasi dalam 1 variabel
independen yakni SAKD dalam hal ini adalah SIMDA dan 1 variabel intervening
yakini kepuasan pegawai yang menjelaskan pengaruh SAKD dalam hal ini adalah
SIMDA terhadap kinerja pegawai.
Peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana dampak implementasi
SIMDA terhadap kinerja yang dimediasi oleh kepuasan kerja.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka
peneliti akan merumuskan permasalahan sebagai berikut:
-
51. Apakah implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan
menggunakan SIMDA berpengaruh terhadap kinerja pegawai Pemda Provinsi
NTB?
2. Apakah implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan
menggunakan SIMDA berpengaruh terhadap kepuasan pegawai Pemda
Provinsi NTB?
3. Apakah implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan
menggunakan SIMDA berpengaruh terhadap kinerja pegawai Pemda Provinsi
NTB yang dimediasi oleh kepuasan kerja?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh:
1. Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan daerah dengan menggunakan
SIMDA terhadap kinerja pegawai pemda Provinsi NTB.
2. Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan menggunakan
SIMDA terhadap kepuasan pegawai Pemda Provinsi NTB.
3. Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan menggunakan
SIMDA terhadap kinerja pegawai Pemda Provinsi NTB yang dimediasi oleh
kepuasan kerja.
-
61.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara akademik, merupakan salah satu syarat untuk mencapai kebulatan
studi program Strata Satu (S-1) pada fakultas ekonomi Universitas Mataram.
2. Secara teoritis, penelitian ini menjadi sarana bagi penulis untuk melatih diri
dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan
kenyataan di lapangan.
3. Secara praktis:
a. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan kepada pembaca
ataupun peneliti lainnya untuk penelitian selanjutnya.
b. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pegawai Pemda Provinsi NTB dalam pengimplementasian sistem tersebut.
-
7BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
1. Arbenethy dan Bouwens (2005), hasil penelitiannya menunjukkan (1)
desentralisasi pengambilan keputusan berpengaruh terhadap adaptasi pegawai,
(2) desentralisasi pengambilan keputusan berpengaruh terhadap diterimanya
implementasi sistem baru (3) desentralisasi pengambilan keputusan
berpengaruh terhadap diterimanya implementasi system dengan dimediasi
oleh kemampuan adaptasi para pegawai, (4) desentralisasi pengambilan
keputusan berpengaruh terhadap keterlibatan pegawai, (5) desentralisasi
pengambilan keputusan berpengaru terhadap diterimanya implementasi
system yang dimediasi oleh keterlibatan pegawai pemda dalam mendesain
system informasi, (6) penerimaan implementasi sistem berpengaruh terhadap
kepuasan pegawai, (7) penerimaan implementasi sistem informasi
berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang dimediasi oleh kepuasan pegawai.
2. Rahman dkk (2008) meneliti tentang variabel anteseden dan konsekuensi
implementasi sistem informasi keuangan daerah (studi empiris pada badan
koordinasi wilayah pembangunan lintas kabupaten/kota wilayah I Propinsi
Jawa Tengah). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa (1) desentralisasi
pengambilan keputusan terbukti mempengaruhi adaptasi pegawai, (2)
Desentralisasi pengambilan keputusan terbukti tidak berpengaruh terhadap
-
8diterimanya implementasi, (3) Desentralisasi pengambilan keputusan
danditerimanya implementasi Sistem Informasi Keuangan Daerah terbukti
dimediasi oleh kemampuan adaptasi para pegawai aparat pemda, (4)
Desentralisasi pengambilan keputusan terbukti mempengaruhi pengaruh
desain sistem, (5) Desentralisasi pengambilan keputusan dan diterimanya
implementasi sistem informasi keuangan daerah terbukti dimediasi oleh
keterlibatan desain sistem informasi keuangan daerah, (6) Penerimaan
implementasi sistem terbukti menyebabkan tingginya kepuasan pegawai, (7)
Penerimaan implementasi sistem tebukti berpengaruh terhadap kinerja, (8)
Terdapat pengaruh antara implementasi sistem informasi keuangan daerah dan
kinerja operasi pegawai melalui kepuasan pegawai.
3. Utami dan Istianingsih (2008) melakukan penelitian mengenai pengaruh
kepuasan pengguna sistem informasi terhadap kinerja individu (studi empiris
pada pengguna paket program aplikasi sistem informasi akuntansi di
Indonesia) Hasil penelitiannya menunjukan bahwa: (1) kualitas layanan
terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi, (2) kualitas sistem terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna sistem informasi, (3) kualitas informasi terbukti secara
signifikan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi, (4)
kepuasan pengguna sistem informasi terbukti secara signifikan berpengaruh
terhadap kinerja individu.
4. Atikah dkk (2012) melakukan penelitian mengenai variabel anteseden dan
konsekuensi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) studi empiris
-
9pada SKPD Kota Mataram. Hasil penelitiannya menunujukan bahwa (1)
penerimaan implementasi SIMDA tebukti berpengaruh terhadap kepuasan
pegawai pemda, (2) penerimaan implementasi SIMDA tidak berpengaruh
terhadap kinerja, (8) implementasi SIMDA berpengaruh terhadap kinerja
operasi pegawai melalui kepuasan pegawai.
Berdasarkan 4 (empat) penelitian sebelumnya, penelitian ini mengacu pada
variabel penelitian dan kuisioner yang digunakan oleh Atikah dkk (2012) dengan
persamaan dan perbedaan sebagai berikut:
1. Persamaannya adalah:
a. Penelitian ini sama-sama melihat apakah penerapan sistem akuntansi
keuangan daerah dengan menggunakan SIMDA memiliki pengaruh
terhadap kinerja dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening.
2. Perbedaannya adalah:
a. Dalam penelitian ini, objek yang diteliti adalah SKPD Pemda Provinsi
NTB sedangkan pada penelitian Atikah dkk (2012) dilakukan pada SKPD
Kota Mataram.
b. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah SIMDA, kepuasan
kerja dan kinerja dan tidak menggunakan desentralisasi pengambilan
keputusan serta adaptasi pegawai.
c. Penelitian Atikah dkk (2012) menggunakan PLS untuk melihat pengaruh
penerapan sistem akuntansi keuangan daerah dengan menggunakan
SIMDA terhadap kinerja dengan kepuasan kerja sebagai variabel
intervening. Sedangkan penelitian ini menggunakan SPSS untuk melihat
-
10
pengaruh langsung SIMDA terhadap kinerja dan pengaruh tidak langsung
SIMDA terhadap kinerja melalui kepuasan kerja sebagai variabel antara
atau mediating.
2.2 Tinjauan Teoritis
2.2.1 Akuntansi Pemerintah
2.2.1.1 Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran,
dan pelaporan informasi ekonomi. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh
akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan
mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan (Soemarso, 1992: 5). Sedangkan,
menurut pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 akuntansi adalah
proses pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan
kejadian keuangan, penginterpretasian atas hasilnya, serta penyajian laporan.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa akuntansi adalah proses pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran
kejadian-kejadian ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan
untuk menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan.
2.2.1.2 Pengertian dan Fungsi Pemeritah
Dalam suatu negara kehadiran pemerintah keberadaannya merupakan
suatu yang penting bagi proses kehidupan masyarakat, dalam kehidupan kita
-
11
sehari-hari erat hubungannya dengan fungsi-fungsi pemerintah didalamnya.
Menurut PP 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar (UUD) republik Indonesia tahun 1945. Fungsi pemerintah menurut
Bastian (2007:75), yakni:
1. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan
2. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan
3. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan
oleh pihak swasta, seperti halnya dengan jalan, dam-dam dan sebagainya.
Sebagai pemegang kekuasaan, sudah seharusnya pemerintah menegakkan
keadilan dan hasil kinerjanya harus berorientasi pada masyarakat untuk mengatur,
menertibkan, dan mensejahterakan masyarakat.
2.2.1.3 Pengertian Akuntansi Pemerintah
Berdasarkan pengertian pemerintah, maka akuntansi pemerintah menurut
Baswir (2000:7) didefinisikan sebagai bidang akuntansi yang berkaitan dengan
lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga yang tidak bertujuan mencari laba.
Sedangkan, menurut Bastian (2007:15) akuntansi sektor publik dapat
didefinisikan sebagai mekanisme teknis dan analisis akuntansi yang diterapkan
pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-
departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan
sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta.
-
12
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan akuntansi
pada pemerintahan adalah memberikan informasi yang diperlukan agar dapat
mengelola suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada
organisasi secara tepat, efisien, dan ekonomis, serta memberikan informasi untuk
melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan tersebut serta
melaporkan hasil operasi dan penggunaan dana publik.
2.2.2 Definisi Sistem Informasi Manajemen
Jogiyanto (2005) dalam Atikah dkk (2012) merangkum beberapa definisi
Sistem Informasi Manajemen oleh beberapa ahli diantaranya:
1. Cushing mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai kumpulan dari
manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang
bertanggungjawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan
informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan
perencanaan dan pengendalian.
2. Wu mengartikan sistem informasi manajemen adalah kumpulan-kumpulan
dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung
manajemen.
3. Scott (2004) menjelaskan bahwa sistem informasi manajemen adalah
serangkaian subsistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan
secara rasional terpadu yang mampu menstransformasi data sehingga menjadi
informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang
-
13
sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dassar kriteria mutu yang telah
ditetapkan.
4. Winarno (2004), sistem informasi manajemen merupakan sistem informasi
yang banyak menghasilkan berbagai informasi atau laporan untuk keperluan
pengambilan keputusan oleh manajer, terutama manajer madya dan manajer
puncak.
Berdasarkan 4 (empat) definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi manajemen merupakan kumpulan interaksi sistem-sistem informasi
untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkatan
manajemen.(Atikah dkk, 2012).
2.2.3 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001: 3) adalah organisasi formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan. Permendagri No 13 Tahun 2006 pasal 232 menyatakan bahwa Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) merupakan serangkaian prosedur mulai dari
proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan
keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat
dilakukan secara manual atau menggunakan komputer.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
(SAKD) merupakan sistem akuntansi yang terdiri dari seperangkat kebijakan,
standar dan prosedur yang dapat menghasilkan laporan yang relevan, andal dan
-
14
tepat waktu untuk menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang
akan digunakan oleh pihak intern dan ekstern pemerintah daerah untuk
mengambil keputusan ekonomi.
2.2.4 Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)
Pembaharuan manajemen keuangan daerah di era otonomi daerah, ditandai
dengan perubahan yang sangat mendasar, mulai dari sistem pengganggarannya,
perbendaharaan sampai kepada pertanggungjawaban laporan keuangannya.
Dengan adanya reformasi atau pembaharuan di dalam sistem pertanggungjawaban
keuangan daerah, penyelenggaraan pemerintahan di daerah perlu didukung
dengan sistem pengelolaan keuangan yang cepat, tepat, dan akurat.
Pembaharuan tersebut ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) 13 tahun 2006 tentang pedoman
pengelolaan keuangan daerah. Dan pemerintah daerah selaku pengelola dana
publik dituntut untuk memiliki sistem informasi yang andal sehingga mampu
menyediakan informasi keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan, tepat
waktu, dan dapat dipercaya.
Untuk mendukung terciptanya transparansi dan akuntabilitas publik serta
kepuasan pelayanan terhadap masyarakat, Pemda memiliki otoritas untuk
berinovasi memberikan pelayanan yang terbaik bagi publik. Salah satunya adalah
dengan penerapan teknologi informasi. Dengan terbitnya Permendagri No. 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang mana
-
15
penyajian laporan keuangannya telah sesuai dengan PP No. 24 tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) membuat BPKP tertantang untuk
mengembangkan teknologi informasi yang berhubungan dengan pengelolaan
keuangan Pemerintah Daerah, dimana metode pencatatannya menggunakan
double entry yang merupakan sistem pencatatan dan pembukuan yang lebih
kompleks yang menggunakan program aplikasi komputer. Program aplikasi
tersebut bernama SIMDA. SIMDA dimaksudkan dapat membantu pengelolaan
keuangan daerah baik di tingkat SKPKD (sebagai entitas pelaporan) maupun di
tingkat SKPD (entitas akuntansi). Dengan harapan mampu memberikan manfaat
kepada PEMDA terutama dalam penyusunan APBD (http://www.hdn2020.com).
2.2.5 Kinerja Pegawai
2.2.5.1 Definisi Kinerja
Kinerja menurut Robbins (2008) dalam Arfan dan Ibnu (2010)
mendefinisikan kinerja sebagai hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan
dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Kinerja berdasarkan keputusan lembaga administrasi Negara Republik
Indonesia nomor 239/IX/6/8/2003 merupakan gambaran mengenai sejauh mana
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu instansi.
Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah yang mengidentifikasikan tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program
dan kebijakan yang ditetapkan (LAN, 2003:3).
-
16
2.2.5.2 Pengukuran Kinerja
Mardiasmo (2002: 121) menjelaskan tahap setelah operasional anggaran
adalah pengukuran kinerja untuk menilai prestasi manajer dan unit organisasi
yang dipimpinnya. Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi
tiga maksud. Pertama, untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah. Kedua,
pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan. Ketiga, mewujudkan
pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.
2.2.5.3 Tujuan Pengukuran Kinerja
Mardiasmo (2002: 122) menjelaskan tujuan dari sistem pengukuran
kinerja:
1. Untuk Mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down dan bottom
up)
2. Untuk mengukur kinerja financial dan non-financial secara berimbang
sehingga dapat ditelusuri perkembangan pencapaian strategi
3. Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah dan
bawah serta memotivasi untuk mencapai gool conguruence, dan
4. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual dan
kemampuan kolektif yang rasional
Mardiasmo (2002: 122) juga menjelaskan manfaat dari sistem pengukuran
kinerja, yakni:
1. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai
kinerja manajemen.
-
17
2. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
3. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan
membandingkannya dengan target yang telah ditetapkan.
4. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman secara objektif
atas pencapaian prestasi yang diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja
yang telah ditetapkan.
5. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka
memperbaiki kinerja organisasi.
6. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi.
7. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.
8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif.
2.2.6 Kepuasan Kerja
Kepuasan menurut Robins (2003) dalam Atikah dkk (2012) didefinisikan
sebagai suatu sikap yang dimiliki secara umum oleh orang atau individu terhadap
pekerjaannya. Sedangkan, kepuasan kerja menurut Arfan dan Ibnu (2010) sendiri
merupakan suatu tanggapan atau balikan (feedback) pekerja mengenai puas atau
tidak puas terhadap tugas dan lingkungan kerja tertentu. Sikap tersebut akibat
adanya persepsi masing-masing individu tersebut terhadap pekerjaannya.
Kepuasan kerja dapat mempengaruhi prestasi kerja seseorang. Apabila
seorang pegawai memperoleh tingkat kepuasan kerja yang tinggi maka akan
menghasilkan kinerja yang baik. Faktor-faktor yang mendukung kepuasan kerja
menurut Rahman dkk (2008) antara lain: pekerjaan yang menantang, pekerjaan
-
18
yang memberikan hasil reward yang pantas dan terdapat kondisi kinerja dan rekan
kerja yang mendukung.
2.3 Kerangka Konseptual dan Pengembangan Hipotesis
2.3.1 Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan
menggunakan SIMDA terhadap Kinerja
Utami dan Istianingsih (2008) menyimpulkan bahwa semakin tinggi
tingkat kepuasan pengguna akhir paket program sistem informasi akuntansi, akan
semakin meningkatkan kinerja individu. Rahman dkk (2008) juga menyimpulkan
bahwa penerimaan implementasi SIKD terbukti berpengaruh terhadap kinerja. Hal
ini juga sejalan dengan penelitian Rohman (2009) yang menyimpulkan bahwa
implementasi sistem akuntansi pemerintahan, berpengaruh terhadap kinerja
Pemda. Implementasi sistem akuntansi pemerintahan memberikan kemanfaatan
dan kcmudahan bagi Pemda dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan daerah. Dengan implementasi sistem akuntansi
pemerintahan semua transaksi yang berkaitan dengan pelaksanaan program dan
kegiatan Pemda terekam dengan baik dengan ukuran-ukuran yang jelas dengan
demikian Pemda dapat menyajikan laporan keuangan daerah yang baik.
Arfan dan Ibnu (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa penerapan
teknologi informasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.
Peningkatan kinerja dapat tercapai dengan adanya penerapan teknologi informasi.
Namun, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Atikah dkk (2012), mereka
menyatakan bahwa implementasi SAKD dengan menggunakan SIMDA tidak
-
19
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Mereka berpendapat bahwa
pengimplementasian SIMDA bukan satu-satunya untuk menilai kinerja pegawai.
Berdasarkan uraian penelitian sebelumnya maka hipotesis penelitian ini adalah:
H1: Implementasi sistem akuntansi keuangan daerah dengan
menggunakan SIMDA berpengaruh terhadap kinerja pegawai
2.3.2 Pengaruh Implementasi Sistem Akuntasi Keuangan Daerah dengan
menggunakan SIMDA terhadap Kepuasan Pegawai
Rahman dkk (2008) menyimpulkan bahwa implementasi SAKD dengan
menggunakan SIKD berpengaruh terhadap kepuasan pegawai. Utami dan
Istianingsih (2008) dalam penelitiannya juga menyimpulkan bahwa semakin
tinggi kualitas sistem informasi akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna
akhir paket program sistem informasi akuntansi. Tingginya derajat manfaat yang
diperoleh mengakibatkan pemakai akan lebih puas. Hasil peneltian ini juga sejalan
dengan penelitian Atikah dkk (2012), dimana semakin tinggi pegawai yang
berpartisipasi dalam menggunakan SIMDA maka akan semakin tinggi pula
tingkat kepuasan pegawai. Jadi, dapat disimpulkan bahwa implementasi sistem
informasi keuangan daerah dengan menggunakan SIMDA memiliki pengaruh
terhadap kepuasan pegawai, sehingga hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
H2: Implementasi sistem akuntansi keuangan daerah dengan
menggunakan SIMDA berpengaruh terhadap kepuasan pegawai
-
20
2.3.3 Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan
Menggunakan SIMDA terhadap Kinerja Pegawai yang Dimediasi
oleh Kepuasan Pegawai
Dalam rangka mewujudkan kinerja yang baik diperlukan pengembangan
dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan
terlegitimasi sehingga kinerja pemerintah serta pembangunan dapat berlangsung
secara berdaya guna, berhasil, dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme ((Halim dan Theresia, 2007:17-18). Oleh sebab itu,
dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mampu membantu menghasilkan
informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.Salah satu bentuk dari
sistem informasi yang spesifik adalah Sistem Informasi Manajemen Daerah
(SIMDA).
Arfan dan Ibnu (2010) menjelaskan bahwa penerapan teknologi informasi
bagi pegawai akan memberikan manfaat bagi dirinya dan pekerjaannya, sehingga
setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai dapat diselesaikan lebih cepat dari
pekerjaan yang dilakukan secara manual. Keberhasilan dari proses penerapan
teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan meningkatkan kepuasan
kerja. Hasil penelitian Rahman dkk (2008) menunjukan bahwa implementasi
SAKD dengan menggunakan SIKD dengan dimediasi oleh kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja. Ia berpendapat bahwa dengan adanya implementasi
SIKD memberikan pengaruh postif terhadap pegawai. Dukungan implementasi
sistem informasi akan meningkatkan kepuasan pegawai. Apabila kepuasan
pegawai meningkat maka akan membantu meningkatkan kinerja pegawai.
-
21
Atikah dkk (2012) dalam penelitiannya memberikan kesimpulan bahwa
implementasi SIMDA dengan dimediasi oleh kepuasan kerja berpengaruh
terhadap kinerja. Mereka menyatakan bahwa jika SIMDA dapat mempercepat
pelaporan keuangan Pemda maka akan menimbulkan kepuasan bagi yang
menggunakan SIMDA tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja
pegawai itu sendiri. Hal ini sejalan dengan pernyataan Utami dan Istianingsih
(2008) yang menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan pengguna akhir
paket program sistem informasi akuntansi, akan semakin meningkatkan kinerja
individu. Jadi, berdasarkan uraian penelitian sebelumnya maka hipotesis
penelitian ini adalah:
H3: Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dengan
menggunakan SIMDA berpengaruh terhadap kinerja pegawai
yang dimediasi oleh kepuasan kerja
Berdasarkan penelitian terdahulu, tinjauan teoritis, kerangka konseptual
dan pengembangan hipotesis maka penelitian ini dapat digambarkan dalam model
sebagai berikut:
-
22
Gambar 2.1Kerangka Konseptual Penelitian
Implementasi SIMDA
KinerjaPegawai
Kepuasan Kerja
H2 H3
H1
-
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif/hubungan yaitu suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu
variabel dengan variabel lain. Hubungan antara variabel ada tiga yaitu simetris,
kausal dan interaktif.Hubungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
hubungan kausal yang bersifat sebab-akibat dimana terdapat variabel yang
dipengaruhi (variabel dependen) dan variabel-variabel yang mempengaruhi
(variabel independen) (Sugiyono, 2006: 11).
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi
NTB. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian adalah:
1. Lokasi penelitian yang mudah dijangkau oleh peneliti sehingga mudah dalam
memperoleh data yang dibutuhkan, serta lebih hemat dalam hal waktu dan
biaya.
2. Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi NTB adalah salah satu dari beberapa
Pemda di Indonesia yang telah menerapkan SIMDA sehingga peneliti tertarik
untuk mengetahui apakah implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
(SAKD) dengan menggunakan SIMDA berpengaruh terhadap kinerja operasi
para aparat yang dimediasi oleh kepuasan kerja.
-
24
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang
mempunyai kualitas atau karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007: 80). Populasi dalam
penelitian ini yaitu semua pegawai bagian keuangan termasuk bendahara SKPD
dan SKPKD di Pemerintah Provinsi NTB.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2006: 81). Dalam penelitian ini, metode
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yakni penentuan
sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pengguna SIMDA pada SKPD dan SKPKD pada
bagian keuangan yang benar-benar melakukan aktivitas operasional dengan sistem
informasi tersebut. Responden dalam penelitian ini adalah Kasubag keuangan
(PPK-SKPD), dan staf keuangan (bendahara SKPD, Pembantu PPK urusan SPM
dan Laporan Keuangan, Pembantu PPK Pembukuan dan Verifikasi, dan
Pembantu PPK Pembuat Dokumen) sehingga jumlah sampel sebanyak 150 orang
(Data sampel dapat dilihat pada Lampiran 1).
-
25
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei. Metode
survei mempunyai tujuan untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik suatu
fenomena tertentu dari keadaan sekarang dan atas dasar tersebut dapat ditarik
kesimpulan tentang fenomena tersebut sehingga dapat dirumuskan rekomendasi
bagi pemecahan masalah tersebut.
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung pada SKPD Kota Mataram
sehubungan dengan variabel penelitian.
2. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekunder yang
diperlukan dalam penelitian.
Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
melalui kuisioner, yaitu daftar atau list pertanyaan yang berisi berbagai macam
pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan dijawab oleh
responden, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran,
2006: 82). Dalam penelitian ini, kuisioner didistribusikan ke masing-masing
SKPD dalam pemerintah daerah Provinsi NTB untuk diisi oleh pegawai pengguna
SIMDA.
-
26
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk keperluan analisis data secara
kuantitatif dalam penelitian ini adalah kuisioner yang disusun dengan teknik skala
Likert 1 sampai 5 sebagai metode untuk mengukur sikap yang menyatakan setuju
atau ketidaksetujuannya terhadap subyek, obyek dan kejadian tertentu. Kuisioner
dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu:
1. Identitas responden
Pada bagian ini berisi beberapa pertanyaan mengenai identitas responden
seperti nama, jenis kelamin, jabatan, usia, pendidikan, lama bekerja.
2. Pertanyaan kuisioner penelitian mengenai implementasi SIMDA, kepuasan
kerja, dan kinerja.
Pada bagian ini berisi item-item pertanyaan mengenai implementasi SIMDA,
kepuasan kerja, dan kinerja.
3.7 Jenis dan Sumber Data
3.7.1 Jenis Data
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata,
kalimat, dan gambar (Sugiyono, 2006: 15). Dalam penelitian ini, data
kualitatif berupa Peraturan Daerah Provinsi NTB yang berhubungan dengan
data penelitian ini.
-
27
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka yang dapat
diukur dengan satuan hitung (Sugiyono, 2006: 15). Dalam penelitian ini, data
kuantitatif berupa skor jawaban kuisioner yang disebarkan kepada responden
penelitian.
3.7.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) (Indriantoro dan
Supomo, 2002: 146-147). Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui
kuisioner yang disebarkan kepada responden penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain) (Indriantoro dan Supomo, 2002: 147). Data sekunder dalam
penelitian ini diperoleh dari artikel, jurnal, dan penelitian-penelitian
sebelumnya.
-
28
3.8 Identifikasi dan Klasifikasi Variabel
3.8.1 Identifikasi Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)
2. Kepuasan kerja
3. Kinerja
3.8.2 Klasifikasi Variabel
Variabel memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-
fenomena yang digeneralisasikan dalam konstruk. Oleh karena itu, variabel-
variabel dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat,
entah secara positif atau negatif (Sekaran, 2006). Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah Implementasi SIMDA (X).
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
(Indriantoro dan Supomo, 2002). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kinerja (Y).
3. Variabel Antara atau Mediating (Intervening Variable)
Variabel intervening merupakan variabel yang fungsinya memediasi
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Ghozali:
-
29
2007: 174). Variabel intervening dalam penelitian ini adalah kepuasan
pegawai (Z).
3.9 Definisi Operasional Variabel
1. Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)
Implementasi sebuah sistem merupakan suatu bentuk sikap, respon
positif terhadap sistem yang ada (Arbenethy and Bouwens, 2005 dalam Atikah
dkk, 2012). Implementasi SIMDA diukur dengan menggunakan regulasi atau
perubahan sistem. Implementasi SIMDA diukur dengan menggunkan
kuisioner Arbenethy and Bouwens (2005) yang direplikasi kembali oleh
Atikah dkk (2012) yang terdiri dari 4 (empat) pertanyaan yang diukur
menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5 dengan skor 1 (sangat tidak
setuju), 2 (tidak setuju), 3 (netral), 4 (setuju), dan 5 (sangat setuju).
2. Kepuasan Kerja
Kepuasan menurut Robins (2003) dalam Atikah dkk (2012)
didefinisikan sebagai suatu sikap yang dimiliki secara umum oleh orang atau
individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja diukur dengan menggunakan
tanggapan atas sistem informasi bagi para pegawai dan kualitas informasi.
Kepuasan kerja diukur dengan menggunakan kuisioner Arbenethy and
Bouwens (2005) yang direplikasi kembali oleh Atikah dkk (2012) yang terdiri
dari 4 (empat) pertanyaan yang diukur menggunakan skala likert 1 sampai
dengan 5 dengan skor 1 (sangat tidak puas), 2 (tidak puas), 3 (netral), 4 (puas),
dan 5 (sangat puas).
-
30
3. Kinerja
Kinerja pegawai menurut Arfan dan Ibnu (2010) merupakan hasil
evaluasi terhadap pekerjaan pegawai dalam melakukan pekerjaannya yang
diukur berdasarkan standar yang berlaku. Kinerja diukur dengan
menggunakan pemilihan staf, perencanaan, pengawasan, perwakilan,
investasi, koordinasi, negosiasi dan evaluasi. Kinerja diukur dengan
menggunakan kuisioner Arbenethy and Bouwens (2005) yang terdiri dari 9
(sembilan) pertanyaan yang mengukur kinerja pegawai Pemda dibandingkan
dengan kinerja rata-rata pegaawai Pemda dalam masing-masing aktifitas
dengan menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5 dengan skor 1 (jauh di
bawah rata-rata), 2 (sedikit di bawah rata-rata), 3 (sama dengan rata-rata
kinerja rekan anda), 4 (sedikit di atas rata-rata), dan 5 (jauh di atas rata-rata).
3.10 Metode Analisis Data
3.10.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
sum, range, kurtosis dan skewnes (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2007: 19).
Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan
keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena. Statistik
deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Penarikan
kesimpulan pada statistik deskriptif(jika ada) hanya ditujukan pada kumpulandata
yang ada.
-
31
3.10.2 Uji Kualitas Data
3.10.2.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut.
Pengujian validitas dilakukan dengan melakukan korelasi Bivariate antara
masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Hasil analisis korelasi
Bivariate dengan melihat output Pearson Correlation (Ghozali, 2006: 39).
3.10.2.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuisioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2006: 41). Reliabilitas instrumen
diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk
mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode
Cronbachs Alpha yang diukur berdasarkan skala Cronbachs Alpha0 sampai
1(Sujianto, 2009:97). Triton (2006) dalam Sujianto (2009:97) menyatakan jika
skala itu dikelompokan ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka ukuran
kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut:
1. Nilai Cronbach Alpha 0,00- 0,20, berarti kurang reliabel.
2. Nilai Cronbach Alpha 0,21- 0,40, berarti agak reliabel.
3. Nilai Cronbach Alpha 0,42- 0,60, berarti cukup reliabel.
-
32
4. Nilai Cronbach Alpha0,61 - 0,80, berarti reliabel.
5. Nilai Cronbach Alpha 0,81 - 1,00, berarti sangat reliabel.
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
3.10.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Menurut Ghozali (2006: 84), uji normalitas dapat dilakukan
dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujiannya adalah apabila
angka signifikansi (Sig) > 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya apabila
angka signifikansi (Sig) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
3.10.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independennya. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dalam model regresi, dapat dilakukan
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut-off
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
tolerance < 0.10 dan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2006: 92).
-
33
3.10.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu pengamataan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas, tidak
heteroskedastisitas. Deteksi terhadap masalah heteroskedastisitas pada penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan uji Glejser, yaitu untuk meregresi nilai
Absolute Residual terhadap variabel independen, jika variabel independen
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi
terjadi heteroskedasitas antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya
(Ghozali, 2006: 105-109).
3.10.4 Uji Hipotesis
Untuk menguji pengaruh variabel intervening dalam penelitian ini
digunakan analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari
analisis regresi linear berganda. Analisis jalur menggunakan analisis regresi untuk
menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model causal) yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan
hubungan sebab-akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi
peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas
antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa
yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara
-
34
tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau
menolak hipotesis kausalitas imajiner.
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas
antarvariabel berdasarkan teori. Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel. Model bergerak dari kiri ke kanan dengan implikasi prioritas hubungan
kausal variabel yang dekat ke sebelah kiri. Setiap nilai p menggambarkan jalur
dan koefisien jalur. Berdasarkan gambar model jalur diajukan hubungan
berdasarkan teori bahwa implementasi SIMDA mempunyai hubungan langsung
dengan kinerja. Namun demikian implementasi SIMDA juga mempunyai
hubungan tidak langsung ke kinerja yaitu dari implementasi SIMDA ke kepuasan
kerja (p2) baru kemudian ke kinerja (p3). Total pengaruh hubungan dari
implementasi SIMDA ke kinerja (korelasi kepuasan kerja dan kinerja) sama
dengan pengaruh langsung implementasi SIMDA ke kinerja (koefisien path atau
regresi p1) ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu koefisien path dari
implementasi SIMDA ke kepuasan kerja yaitu p2, dikalikan dengan koefisien
path dari kepuasan kerja ke kinerja yaitu p3 (Ghozali, 2007: 174-175).
Pengaruh langsung implementasi SIMDA ke kinerja = p1
Pengaruh tak langsung implementasi SIMDA ke kepuasan kerja ke kinerja = p2 X p3
Total Pengaruh (korelasi implementasi SIMDA ke kinerja) =p1 + (p2 x p3)
Koefisien jalur adalah standardized koefisien regresi. Koefisien jalur
dihitung dengan membuat 2 (dua) persamaan struktural yaitu persamaan regresi
yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Dalam hal ini, 2 (dua)
persamaan tersebut adalah:
1) Y = + x + e (H1)
-
35
2) Z = + X + e (H2)
3) Y = + X + Y + e (H3)
Keterangan:
X = Implementasi SIMDA
Y = Kinerja
Z = Kepuasan kerja
= Koefisien regresi
= Konstanta
e = Error Terms
Standardized koefisien untuk kepuasan kerja pada persamaan (1) akan
memberikan nilai p2. Sedangkan koefisien untuk implementasi SIMDA dan
kepuasan kerja pada persamaan (2) akan memberikan nilai p1 dan p3.
-
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Organisasi perangkat daerah yang terdapat di lingkungan Pemerintah
Provinsi NTB antara lain terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas
Daerah yang terdiri dari 16 dinas, serta Lembaga Teknis Daerah yang terdiri dari
1 inspektorat, 1 satuan kerja, 1 kantor, 2 rumah sakit daerah, dan 9 badan. Adapun
organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB yang
menjadi lokasi penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sekretariat Daerah
2. Sekretariat DPRD
3. Dinas Daerah
a. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
b. Dinas Kesehatan
c. Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil
d. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
e. Dinas Tenaga Kerja dan Transamigrasi
f. Dinas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
g. Dinas Pekerjaan Umum
h. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
i. Dinas Pertanian Pangan dan Hortikultura
j. Dinas Kehutanan
-
37
k. Dinas Perkebunan
l. Dinas Kelautan dan Perikanan
m. Dinas Pertambangan dan Energi
n. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
o. Dinas Koperasi dan UKM
p. Dinas Pendapatan Daerah
4. Lembaga Teknis Daerah
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
b. Inspektorat Provinsi
c. Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian
d. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
e. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah
f. Badan Penanaman Modal
g. Badan Ketahanan Pangan
h. Badan Perpustakaan dan Arsip
i. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
j. Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan Pelatihan
k. Satuan Polisi Pamong Praja
l. Rumah Sakit Umum
m. Rumah Sakit Jiwa
n. Kantor Penghubung Pemprov NTB di Jakarta
-
38
4.2 Pelaksanaan Survei
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner sebanyak 150
kuisioner kepada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi
NTB.Dari jumlah tersebut, kuisioner yang dikembalikan responden penelitian ini
sebanyak 90 kuisioner, sedangkan sebanyak 60 kuisioner tidak dikembalikan
responden. Adapun rincian kuisioner yang disebarkan dan diterima kembali oleh
peneliti dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1Tingkat Pengembalian Kuisioner
No. Keterangan Jumlah Kuisioner1. Kuisioner yang disebarkan 150 kuisioner2. Kuisioner yang diterima kembali 90 kuisioner3. Kuisioner yang tidak kembali 60 kuisioner4. Kuisioner yang digunakan 90 kuisioner5. Tingkat pengembalian (respon rate) 60%
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa kuisioner yang
diterima kembali dan bisa digunakan dalam penelitian ini sebanyak 90 kuisioner
(60%) dari 150 kuisioner yang disebarkan oleh peneliti. Kuisioner sebanyak 90
(60%) tersebut merupakan pengembalian kuisioner yang tepat waktu sesuai
dengan waktu yang telah diberikan oleh peneliti. Sedangkan kuisioner yang tidak
dikembalikan responden sebanyak 60 kuisioner (40%). Hal ini dikarenakan
kuisioner tersebut tidak dikembalikan oleh responden selama waktu yang
diberikan peneliti.
-
39
4.3 Deskrpsi Responden
Deskripsi responden yang dijelaskan dalam penelitian ini terdiri dari
responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja.
4.3.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui jumlah responden yang berjenis kelamin pria dan wanita. Deskripsi
responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Pria 56 62.2 62.2 62.2
Wanita 34 37.8 37.8 100.0
Total 90 100.0 100.0
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa dari 90 orang responden
penelitian ini didominansi oleh jenis kelamin pria. Jumlah responden yang
berjenis kelamin pria sebanyak 56 orang dengan persentase sebesar 62,2%,
sedangkan responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak 34 orang dengan
persentase sebesar 37,8%.
4.3.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Usia yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat usia dari responden penelitian. Tingkat usia responden yang
dideskripsikan dibagi menjadi empat kelompok, yakni umur 21-30 tahun, 31-40
-
40
tahun, 41-50 tahun, dan lebih dari 50 tahun. Deskripsi responden berdasarkan
umur dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid >50 tahun 11 12.2 12.2 12.2
21-30 tahun 2 2.2 2.2 14.4
31-40 tahun 17 18.9 18.9 33.3
41-50 tahun 60 66.7 66.7 100.0
Total 90 100.0 100.0
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa dari 90 orang responden
penelitian ini, jumlah responden paling banyak terdapat pada tingkat usia 41-50
tahun yakni sebanyak 60 orang (66,7%). Terbanyak kedua adalah pada tingkat
usia 31-40 tahun yaitu sebanyak 17 orang (18,9%). Terbanyak ketiga adalah pada
tingkat usia lebih dari 50 tahun yakni sebanyak 11 orang (12,2%). Adapun jumlah
responden paling sedikit terdapat pada tingkat usia 21-30 tahun yaitu sebanyak 2
orang (2,2%).
4.3.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Tingkat pendidikan responden yang dideskripsikan dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pendidikan terakhir yang telah diselesaikan oleh
responden penelitian. Tingkat pendidikan responden yang dideskripsikan dibagi
ke dalam empat kelompok, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma,
-
41
Sarjana Strata Satu (S1), dan Magister (S2). Deskripsi responden berdasarkan
tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Diploma 7 7.8 7.8 7.8
S1 77 85.6 85.6 93.3
S2 3 3.3 3.3 96.7
SMA 3 3.3 3.3 100.0
Total 90 100.0 100.0
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa dari 90 orang responden
penelitian ini, jumlah responden paling banyak adalah pada tingkat pendidikan
Sarjana Strata Satu (S1) yaitu sebanyak 77 orang (85,6%). Terbanyak kedua
adalah pada tingkat pendidikan Diploma yaitu sebanyak 7 orang (7,8%). Adapun
jumlah responden pada tingkat pendidikan Magister (S2) dan Sekolah Menengah
Atas (SMA) masing-masing sebanyak 3 orang (3,3%).
4.3.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerja responden yang dideskripsikan dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa lama responden bekerja pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kota Mataram yang menjadi lokasi penelitian ini. Lama bekerja
yang dideskripsikan dibagi ke dalam empat kelompok, yakni 1-5 tahun, 6-10
tahun, 11-15 tahun, dan 16-20 tahun. Gambaran responden berdasarkan lama
bekerja dapat dilihat pada tabel berikut ini:
-
42
Tabel 4.4Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 1-5 tahun 1 1.1 1.1 1.1
11-15 tahun 41 45.6 45.6 46.7
16-20 tahun 32 35.6 35.6 82.2
6-10 tahun 16 17.8 17.8 100.0
Total 90 100.0 100.0
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa dari 90 orang responden
penelitian ini, jumlah responden paling banyak dengan lama bekerja 11-15 tahun
yaitu sebanyak 41 orang (45,6%). Terbanyak kedua adalah responden dengan
lama bekerja 16-20 tahun yaitu sebanyak 32 orang (35,6%). Terbanyak ketiga
adalah responden dengan lama bekerja 6-10 tahun yaitu sebanyak 16 orang
(17,8%). Sedangkan responden paling sedikit adalah dengan lama bekerja lebih
dari 1-5 tahun yaitu sebanyak 1 orang (1,1%).
4.4 Deskripsi Data
4.4.1 Deskripsi Data Variabel Implementasi SIMDA
Kategori jawaban responden untuk variabel implementasi SIMDA yaitu:
skor 1 (sangat tidak setuju), skor 2 (tidak setuju), skor 3 (netral), skor 4 (setuju),
dan skor 5 (sangat setuju). Statistik deskriptif jawaban responden mengenai
variabel implementasi SIMDA dapat dilihat pada tabel berikut ini:
-
43
Tabel 4.6Statistik Deskriptif Jawaban Responden Mengenai
Variabel Implementasi SIMDA
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pertanyaan 1 90 3.00 5.00 4.2444 .54692
Pertanyaan 2 90 3.00 5.00 4.4000 .53632
Pertanyaan 3 90 1.00 4.00 3.3222 .70037
Pertanyaan 4 90 2.00 5.00 4.4222 .61768
Valid N (listwise) 90
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa setiap pertanyaan
yang disajikan oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel implementasi
SIMDA, responden menjawab dari skor 1 sampai dengan skor 5.Dari 4 (empat)
pertanyaan yang disajikan oleh peneliti, rata-rata jawaban responden adalah
setuju. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa implementasi SIMDA sangat
penting untuk meningkatkan kinerja aparat Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Pemerintah Provinsi NTB.
4.4.2 Deskripsi Data Variabel Kepuasan Kerja
Kategori jawaban responden untuk variabel kepuasan kerja yaitu: skor 1
(sangat tidak setuju), skor 2 (tidak setuju), skor 3 (netral), skor 4 (setuju), dan skor
5 (sangat setuju). Statistik deskriptif jawaban responden mengenai variabel
kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini:
-
44
Tabel 4.7Statistik Deskriptif Jawaban Responden Mengenai
Variabel Kepuasan Kerja
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pertanyaan 1 90 2.00 5.00 4.0444 .55911
Pertanyaan 2 90 2.00 5.00 3.9444 .67643
Pertanyaan 3 90 3.00 5.00 4.2333 .49831
Pertanyaan 4 90 2.00 5.00 3.9778 .67003
Pertanyaan 5 90 2.00 5.00 3.8333 .78253
Valid N (listwise) 90
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat diketahui bahwa setiap pertanyaan
yang disajikan oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel kepuasan kerja,
responden menjawab dari skor 2 sampai dengan skor 5. Dari 5 (lima) pertanyaan
yang disajikan oleh peneliti, rata-rata jawaban responden adalah setuju. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja sangat penting untuk
meningkatkan kinerja aparat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah
Provinsi NTB.
4.4.3 Deskripsi Data Variabel Kinerja
Kategori jawaban responden untuk variabel pengendalian intern yaitu:
skor 1 (jauh di bawah rata-rata), skor 2 (sedikit di bawah rata-rata), skor 3 (rata-
rata kinerja rekan anda), skor 4 (sedikit di atas rata-rata), dan skor 5 (jauh di atas
rata-rata). Statistik deskriptif jawaban responden terhadap variabel kinerja dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
-
45
Tabel 4.8Statistik Deskriptif Jawaban Responden Mengenai
Variabel Kinerja
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pertanyaan 1 90 3.00 5.00 4.2222 .61403
Pertanyaan 2 90 2.00 5.00 3.5667 .73515
Pertanyaan 3 90 2.00 5.00 3.5778 .68659
Pertanyaan 4 90 1.00 5.00 3.4444 .75120
Pertanyaan 5 90 2.00 5.00 3.6444 .83882
Pertanyaan 6 90 2.00 5.00 3.5333 .70631
Pertanyaan 7 90 2.00 5.00 4.1556 .68550
Pertanyaan 8 90 2.00 5.00 4.0000 .74953
Pertanyaan 9 90 3.00 5.00 3.7778 .63206
Valid N (listwise) 90
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat diketahui bahwa setiap pertanyaan
yang disajikan oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel kinerja, responden
menjawab dari skor 1 sampai dengan skor 5.Dari 9 (sembilan) pertanyaan yang
disajikan oleh peneliti, rata-rata jawaban responden adalah sedikit di atas rata-
rata.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kinerja aparat Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi NTB dapat ditingkatkan dengan
implementasi SIMDA dan kepuasan kerja.
4.5 Analisis Data
4.5.1 Uji Kualitas Data
4.5.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu
-
46
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut.
Pengujian validitas dilakukan dengan melakukan korelasi Bivariate antara
masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Hasil analisis korelasi
Bivariate dengan melihat output Pearson Correlation. Uji signifikansi dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)
= n 2, dimana n adalah jumlah sampel. Dalam penelitian ini, jumlah responden
yang digunakan adalah 90 orang, maka dapat dihitung degree of freedom (df) = 90
2 = 88, sehingga diperoleh df = 88 dan Alpha = 0,05 didapat nilai r tabel =
0,1745.
Hasil uji validitas dari variabel implementasi SIMDA, kepuasan kerja, dan
kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Variabel Implementasi SIMDA
Hasil uji validitas untuk variabel implementasi SIMDA dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9Hasil Uji Validitas Variabel Implementasi SIMDA
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan1 0,752 0,1745 Valid2 0,858 0,1745 Valid3 0,581 0,1745 Valid4 0,737 0,1745 Valid
Sumber: Lampiran 6 diolah
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat dilihat bahwa nilai r hitung dari
semua butir pertanyaan untuk variabel implementasi SIMDA lebih besar
dibandingkan dengan nilai r tabel dan bernilai positif. Dengan demikian, dapat
-
47
dikatakan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel implementasi SIMDA
dinyatakan valid sehingga dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
2. Variabel Kepuasan Kerja
Hasil uji validitas untuk variabel kepuasan kerja dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.10Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan1 0,769 0,1745 Valid2 0,814 0,1745 Valid3 0,724 0,1745 Valid4 0,821 0,1745 Valid5 0,819 0,1745 Valid
Sumber: Lampiran 6 diolah
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dapat dilihat bahwa nilai r hitung dari
semua butir pertanyaan untuk variabel kepuasan kerja lebih besar
dibandingkan dengan nilai r tabel dan bernilai positif. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel kepuasan kerja
dinyatakan valid sehingga dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
3. Variabel Kinerja
Hasil uji validitas untuk variabel kinerja dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
-
48
Tabel 4.11Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan1 0,521 0,1745 Valid2 0,717 0,1745 Valid3 0,696 0,1745 Valid4 0,603 0,1745 Valid5 0,800 0,1745 Valid6 0,601 0,1745 Valid7 0,369 0,1745 Valid8 0,740 0,1745 Valid9 0,649 0,1745 Valid
Sumber: Lampiran 6 diolah
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, dapat dilihat bahwa nilai r hitung dari
semua butir pertanyaan untuk variabel kinerja lebih besar dibandingkan
dengan nilai r tabel dan bernilai positif. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel kinerja dinyatakan valid
sehingga dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
4.5.1.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk
mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut,
dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Cronbachs Alpha yang
diukur berdasarkan skala Cronbachs Alpha 0 sampai 1. Hasil uji reliabilitas
untuk variabel implementasi SIMDA, variabel kepuasan kerja, dan variabel
kinerja dapat dilihat pada tabel berikut ini:
-
49
Tabel 4.12Hasil Uji Reliabiltas
No. VariabelNilai
KeteranganCronbachAlpha
AlphaMinimal
1. Implementasi SIMDA 0,686 0,60 Reliabel2. Kepuasan kerja 0,845 0,60 Reliabel3. Kinerja 0,817 0,60 Reliabel
Sumber: Lampiran 7 diolah
Berdasarkan tabel 4.12 di atas,