skripsi - universitas brawijayarepository.ub.ac.id/2411/1/ahmad rifky alief utama.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGENDALIAN MOTOR DC PADA CONVEYOR MENGGUNAKAN
KONTROLER PI KASKADE ARUS KECEPATAN
SKRIPSI
TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK KONTROL
Ditujukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik
AHMAD RIFKY ALIEF UTAMA
NIM. 115060300111013
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN
PENGENDALIAN MOTOR DC PADA CONVEYOR MENGGUNAKAN
KONTROLER PI KASKADE ARUS KECEPATAN
SKRIPSI
TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK KONTROL
Ditujukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik
AHMAD RIFKY ALIEF UTAMA
NIM. 115060300111013
Skripsi ini telah direvisi dan disetujui oleh dosen pembimbing
pada tanggal 16 Agustus 2017
Dosen Pembimbing I
Ir. Moch. Rusli, Dipl. Ing.
NIP. 19630104 198701 1 001
Dosen Pembimbing II
Ir. Retnowati, M.T.
NIP. 19511224 198203 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
M. Aziz Muslim, S.T., M.T., Ph.D.
NIP. 19741203 200012 1 001
JUDUL SKRIPSI:
PENGENDALIAN MOTOR DC PADA CONVEYOR MENGGUNAKAN KONTROLER
PI KASKADE ARUS KECEPATAN
Nama Mahasiswa : AHMAD RIFKY ALIEF UTAMA
NIM : 115060300111013
Program Studi : TEKNIK ELEKTRO
Konsentrasi : TEKNIK KONTROL
Komisi Pembimbing :
Ketua : Ir. Moch. Rusli, Dipl. Ing. ……………………
Anggota : Ir. Retnowati, M.T. ……………………
Tim Dosen Penguji :
Dosen Penguji 1 : M. Aziz Muslim, S.T., M.T., Ph.D. ……………………
Dosen Penguji 2 : Dr. Ir. Erni Yudaningtyas, M.T. ……………………
Dosen Penguji 3 : Dr. Ir. Bambang Siswojo, M.T. ……………………
Tanggal Ujian : 14 Agustus 2017
SK Penguji : No. 1093/UN10.F07/SK/2017
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya dan
berdasarkan hasil penelusuran berbagai karya ilmiah, gagasan dan masalah ilmiah yang diteliti
dan diulas di dalam Naskah Skripsi ini adalah asli dari pemikiran saya. Tidak terdapat karya
ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu
Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
jiplakan, saya bersedia Skripsi dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Malang, 16 Agustus 2017
Mahasiswa,
Teriring Ucapan Terima Kasih kepada:
Ayahanda dan Ibunda tercinta
Adik-adikku Tersayang
Serta Sahabat dan Teman-teman
RINGKASAN
Ahmad Rifky Alief Utama, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya,
Agustus 2017, Pengendalian Kecepatan Motor DC pada Conveyor Menggunakan Kontroler
PI Kaskade Arus Kecepatan, Dosen Pembimbing: Ir. Moch. Rusli, Dipl. Ing., dan Ir.
Retnowati, M.T.
Conveyor merupakan alat yang banyak digunakan pada bidang industri, untuk
memindahkan barang hasil produksi. Aktuator atau penggerak pada conveyor yang sering
digunakan adalah motor dc. Pengendalian kecepatan motor sangat diperlukan agar conveyor
tetap stabil ketika mendapatkan beban. Pengendalian kecepatan dapat dilakukan dengan
menggunakan kontroler PID, namun untuk pengendalian motor dc lebih sesuai menggunakan
kontroler PI.
Dalam penelitian ini, pengendalian kecepatan motor dc pada conveyor dirancang dengan
menggunakan kontroler PI kaskade arus kecepatan. Rancangan kontroler kaskade terdiri dari
dua buah kontroler PI yaitu kontroler PI kecepatan pada outer loop dan kontroler PI Arus pada
inner loop. Set point yang digunakan yaitu kecepatan 150 rpm. Parameter PI ditentukan
dengan menggunakan metode root locus. Pengujian yang dilakukan meliputi penentuan fungsi
alih motor dc dengan menggunakan metode PRBS pada matlab, pengujian motor dc,
pengujian driver, pengujian sensor kecepatan, pengujian sensor arus, dan pengujian
keseluruhan sistem dengan memberikan gangguan berupa beban pada conveyor.
Parameter kontrol pada kontroler PI didapat dengan menggunakan metode root locus
yang kemudian diimplementasikan pada simulasi matlab dan pada conveyor. Hasil dari
pengujian dengan setpoint sebesar 150 rpm pengujian simulasi pada matlab tidak sama dengan
hasil pengujian pada conveyor. Ketika sistem mendapat gangguan terjadi penurunan
kecepatan dan lonjakan arus pada motor.
Kata Kunci: Conveyor, Root Locus, Kontroler PI, Kaskade.
SUMMARY
Ahmad Rifky Alief Utama, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya,
Agustus 2017, Pengendalian Kecepatan Motor DC pada Conveyor Menggunakan Kontroler
PI Kaskade Arus Kecepatan, Dosen Pembimbing: Ir. Moch. Rusli, Dipl. Ing., dan Ir.
Retnowati, M.T.
Conveyor is a tool that is widely used in industry, to move goods produced. The actuator
or drive that commonly used on conveyor is dc motor. Motor speed control is neeeded to keep
the conveyor stable when loaded. Speed control can be using PID controller, but for control
of dc motor is more suitable using PI controller.
In this study, dc motor speed control on the conveyor was designed using a PI cascade
current speed controller. The cascade controller design consists of two PI controllers namely
the PI controller speed on the outer loop and the PI controller Current in the inner loop. Set
point used is 150 rpm. The PI parameter is determined using root locus method. The tests
include determining the dc motor transfer function using the PRBS method on matlab, dc
motor testing, driver testing, speed sensor testing, current sensor testing, and overall system
testing by providing a disruption of the load on the conveyor.
The control parameter on the PI controller is obtained by using root locus method then
implemented in matlab simulation and on the conveyor. The result of the test with the setpoint
of 150 rpm simulation test on matlab is not the same as the test result on the conveyor. When
the system gets interrupted there is a decrease in speed and current spikes on the motor.
Keywords: Conveyor, Root Locus, Controller PI, Cascade.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas segala
petunjuk dan nikmat-Nya lah skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi berjudul “Pengendalian
Kecepatan Motor DC pada Conveyor Menggunakan Kontroler PI Kaskade Arus Kecepatan”
ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik
Elektro Universitas Brawijaya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
Ayah Rochsun Yuwendi, Ibu Latifah Rahmania selaku orang tua penulis atas
segala inspirasi, nasehat, kasih sayang, perhatian dan kesabarannya didalam
membesarkan dan mendidik penulis, serta telah banyak mendoakan kelancaran
penulis hingga terselesaikannya skripsi ini,
Kedua saudara kandung Achmad Findi Kurniawan dan Achmad Firly Oktavian,
Bapak M. Aziz Muslim, ST., MT., Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Brawijaya,
Bapak Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro
Universitas Brawijaya,
Bapak Ir. Moch Rusli, Dipl. Ing. selaku Dosen Pembimbing dan Ibu Ir. Retnowati,
M.T. selaku Dosen Pembimbing atas segala bimbingan, pengarahan, saran, dan
kritik yang telah diberikan selama proses pengerjaan skripsi,
Bapak Ir. Purwanto, M.T. selaku Ketua Kelompok Dosen Keahlian Teknik Kontrol
Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya atas segala bimbingan, pengarahan,
saran, dan kritik yang telah diberikan selama perkuliahan,
Bapak Dwi Fadilla Kurniawan, S.T, M.T. selaku Dosen Penasehat Akademik atas
segala bimbingan, pengarahan, saran, dan kritik yang telah diberikan selama
perkuliahan,
Seluruh dosen pengajar dan staff recording Jurusan Teknik Elektro Universitas
Brawijaya,
Teman – teman “penunggu” HME Lantai 2, Cilik, Rosyid, Opek, Doni, Abdul,
Desta, Hendra, Harfin. Terima kasih atas segala bantuan dan semangat yang telah
diberikan.
Rahmah Pravitasari, S.Farm. Apt, terima kasih atas semangat dan nasehat yang
telah diberikan.
Saudara - saudari Inverter 2011 atas segala bantuan dan kebersamaan yang telah
diberikan selama 5 tahun ini.
Keluarga Besar Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Brawijaya,
Seluruh teman-teman serta semua pihak yang tidak mungkin bagi penulis untuk
mencantumkan satu-persatu, terimakasih banyak atas bantuan dan dukungannya
Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta bagi masyarakat.
Malang, Agustus 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. vii
RINGKASAN .......................................................................................................................... ix
SUMMARY ............................................................................................................................. x
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................................ 2
1.4 Tujuan ........................................................................................................................ 2
1.5 Manfaat ...................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 3
2.1 Motor DC ................................................................................................................... 3
2.1.1 Fungsi Alih Motor DC ...................................................................................... 3
2.2 Kontroler .................................................................................................................... 4
2.2.1 Kontroler Proporsional Integrated Diferensial (PID). ...................................... 5
2.2.1.1 Kontroler Proporsional. ................................................................................ 5
2.2.1.2 Kontroler Integral. ........................................................................................ 5
2.2.1.3 Kontroler Diferensial. .................................................................................. 6
2.2.1.4 Kontroler PID. .............................................................................................. 7
2.2.1.5 Kontroler PI. ................................................................................................. 8
2.2.2 Sistem Kontrol Kaskade. .................................................................................. 8
2.3 Cara Kerja Conveyor ................................................................................................. 8
2.4 Sensor Optocoupler ................................................................................................... 9
2.5 Sensor Arus ACS712 ................................................................................................. 9
2.6 Arduino Mega 2560 ................................................................................................. 11
2.6.1 Daya ................................................................................................................ 12
2.6.2 Memori ............................................................................................................ 12
2.6.3 Input dan Output ............................................................................................. 13
2.6.4 Komunikasi Pada Arduino Mega 2560 ........................................................... 14
2.7 Driver Motor L298N ................................................................................................ 14
2.8 Metode Tuning PID dengan Metode Root Locus .................................................... 15
2.9 PWM (Pulse Width Modulation) ............................................................................. 16
2.10 Pseudo Random Binary Sequence ........................................................................... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................... 21
3.1 Perancangan Blok Diagram Sistem ......................................................................... 21
3.2 Pembuatan Perangkat Keras .................................................................................... 22
3.2.1 Pembuatan Alat ............................................................................................... 22
3.2.2 Penentuan Perangkat Elektronik ..................................................................... 22
3.3 Perancangan Kontroler Proporsional Integral (PI) .................................................. 25
3.4 Penentuan Fungsi Alih Motor .................................................................................. 25
3.5 Validasi Fungsi Alih Motor DC ............................................................................... 28
3.6 Penentuan Parameter Kontroler Proporsional Integrated (PI) ................................. 29
3.6.1 Penentuan Kp dan Ki pada Kontroler PI Arus ................................................ 29
3.6.2 Penentuan Kp dan Ki pada Kontroler PI Kecepatan ....................................... 33
3.7 Flowchart Program .................................................................................................. 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 37
4.1 Pengujian Motor DC ................................................................................................ 37
4.1.1 Peralatan yang digunakan ............................................................................... 37
4.1.2 Langkah Pengujian.......................................................................................... 37
4.2 Pengujian Driver Motor ........................................................................................... 39
4.2.1 Peralatan yang digunakan ............................................................................... 39
4.2.2 Langkah Pengujian.......................................................................................... 39
4.3 Pengujian Sensor Optocoupler ................................................................................. 40
4.3.1 Peralatan yang digunakan ............................................................................... 40
4.3.2 Langkah Pengujian.......................................................................................... 41
4.4 Pengujian Sensor Arus ACS712 .............................................................................. 42
4.4.1 Peralatan yang digunakan ............................................................................... 42
4.4.2 Langkah Pengujian.......................................................................................... 42
4.5 Pengujian Sistem Keseluruhan ................................................................................ 43
4.5.1 Peralatan Sistem Pada Simulasi Matlab .......................................................... 44
4.5.2 Pengujian Sistem Pada Conveyor ................................................................... 44
4.5.3 Pengujian Sistem Pada Conveyor dengan diberi Gangguan ........................... 45
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 47
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 47
5.2 Saran ........................................................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 49
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 51
Lampiran 1. Foto Alat ......................................................................................................... 52
Lampiran 2. Simulink Matlab ............................................................................................. 53
Lampiran 3. Listing Program .............................................................................................. 54
Lampiran 4. Datasheet Sensor ACS712 ............................................................................. 58
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Variasi Panjang Sekuensial PRBS. ............................................................ 18
Tabel 3.1 Hasil Pencarian Parameter PI1 ............................................................................. 31
Tabel 3.2 Hasil Pencarian Parameter PI2 ............................................................................. 35
Tabel 4.1 Perubahan Kecepatan Motor terhadap Tegangan ................................................ 38
Tabel 4.2 Perubahan Duty Cycle terhadap V rata-rata ......................................................... 39
Tabel 4.3 Pengujian Sensor Optocoupler ............................................................................ 41
Tabel 4.4 Pengujian Sensor Arus ACS712. ......................................................................... 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Free Body Diagram Motor DC. ........................................................................ 3
Gambar 2.2 Diagram Blok Kontroler Proporsional. ............................................................. 5
Gambar 2.3 Diagram Blok Kontroler Integral. ..................................................................... 6
Gambar 2.4 Diagram Blok Kontroler Diferensial. ............................................................... 6
Gambar 2.5 Diagram Blok Kontroler PID. ........................................................................... 7
Gambar 2.6 Optocoupler ...................................................................................................... 9
Gambar 2.7 Sensor Arus ACS712. ..................................................................................... 10
Gambar 2.8 Arduino Mega ................................................................................................. 11
Gambar 2.9 Driver Motor L298N. ...................................................................................... 14
Gambar 2.10 Sistem Kendali Loop Tertutup. ....................................................................... 15
Gambar 2.11 Sinyal PWM Secara Umum ............................................................................ 17
Gambar 2.12 Register Gate 5 Bit dengan Umpan Balik. ...................................................... 19
Gambar 3.1 Diagram Blok Kontrol. ................................................................................... 21
Gambar 3.2 Power Supply 24V DC.................................................................................... 22
Gambar 3.3 Arduino Mega 2560 ........................................................................................ 23
Gambar 3.4 Driver L298N .................................................................................................. 23
Gambar 3.5 Sensor ACS712. .............................................................................................. 24
Gambar 3.6 Sensor Optocoupler. ........................................................................................ 24
Gambar 3.7 Motor DC 24V. ............................................................................................... 24
Gambar 3.8 Respon Sinyal PRBS dan Kecepatan Motor DC. ........................................... 26
Gambar 3.9 System Identification Toolbox. ........................................................................ 27
Gambar 3.10 Hasil Estimasi Model. ..................................................................................... 27
Gambar 3.11 Respon Fungsi Alih Motor DC. ...................................................................... 28
Gambar 3.12 Validasi Fungsi Alih dengan Motor DC ......................................................... 29
Gambar 3.13 Letak Pole pada Diagram Root Locus. ........................................................... 30
Gambar 3.14 Respon Sistem ................................................................................................. 32
Gambar 3.15 Respon Sistem dengan Kontrol PI1 ................................................................. 32
Gambar 3.16 Penentuan Letak Pole pada Diagram Root Locus ........................................... 33
Gambar 3.17 Respon Sistem dengan Kontrol PI2 ................................................................. 35
Gambar 3.18 Flowchart Program.......................................................................................... 35
Gambar 4.1 Grafik Perubahan Kecepatan Motor terhadap Tegangan ................................ 38
Gambar 4.2 Grafik hubungan Duty Cycle terhadap V rata-rata ......................................... 40
Gambar 4.3 Langkah Pengujian Sensor Optocoupler ......................................................... 41
Gambar 4.4 Langkah Pengujian Sensor Arus ACS712 ...................................................... 42
Gambar 4.5 Grafik Respon Sistem Simulasi Matlab .......................................................... 44
Gambar 4.6 Grafik Respon Sistem ..................................................................................... 44
Gambar 4.7 Grafik Respon Kecepatan Motor DC .............................................................. 45
Gambar 4.8 Grafik Respon Arus Motor DC ....................................................................... 45
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi di indonesia saat ini semakin cepat terutama pada teknologi
pengendalian. Seiring berjalannya waktu kemajuan tersebut membuat motor listrik semakin
sering digunakan untuk berbagai macam aplikasi pada industri. Motor listrik digunakan
sebagai penggerak dalam berbagai macam aplikasi, contohnya pada conveyor, elevator,
lengan robot dan aplikasi-aplikasi lainnya. Teknologi pengendalian kecepatan motor listrik
sangat membantu proses produksi pada industri dalam hal penyesuaian akan kecepatan
aplikasi-aplikasi dengan penggerak motor listrik.
Conveyor sangat berperan penting dalam bidang industri untuk memindahkan barang
berukuran besar dari suatu tempat ke tempat yang lain, bisa juga disebut sebagai alat
transportasi untuk mengangkut barang pada bidang industri. Motor listrik yang sering
digunakan sebagai penggerak conveyor dibidang industri saat ini adalah motor dc
dikarenakan memiliki respon yang cepat, namun masih memiliki error steady state (offset)
(M. Faishol, 2014).
Untuk mengendalikan kecepatan motor dc pada conveyor dibutuhkan suatu kontroler
yang tepat dan sesuai dengan plant sistem. Terdapat berbagai macam tipe kontroler seperti
kontroler proporsional (P), proporsional integral (PI), proporsional diferensial (PD), dan
proporsional integral diferensial (PID). Kontroler proporsional integral (PI) adalah kontrol
aksi yang memiliki respon cepat, sehingga sesuai untuk mengontrol motor dc. (R. Selvy,
2016).
Kontrol kaskade merupakan teknik kontrol yang sering digunakan dalam proses
pengendalian motor dc, karena memungkinkan untuk memperoleh performansi kontroler
yang lebih daripada kontroler tunggal. Penggunaan kontroler kaskade bertujuan untuk
mengeliminasi pengaruh dari gangguan dan meningkatkan atau memperbaiki kedinamisan
performansi control loop. Sistem kontrol kaskade terdiri dari dua kontroler, yang pertama
digunakan untuk outer loop (mengontrol kecepatan) dan yang lainnya digunakan sebagai
inner loop (mengontrol arus).
Pemilihan kontroler kaskade PI arus kecepatan bertujuan untuk mendapatkan sistem
conveyor yang stabil ketika diberikan beban. Pada penelitian ini diharapkan conveyor pada
saat mendapatkan gangguan berupa pemberian beban, kontroler PI arus lebih cepat
2
merespon daripada kontroler PI kecepatan, sehingga respon sistem dapat kembali stabil lebih
cepat.
1.2 Rumusan Masalah
Agar dapat diketahui apa yang akan dikaji dalam sistem pengendalian ini terdapat
beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut Antara lain:
1. Bagaimana merancang kontroler PI-kaskade arus-kecepatan pada sistem conveyor?
2. Bagaimana kinerja sistem kontrol pada alat ini?
1.3 Batasan Masalah
Akibat banyaknya kemungkinan yang akan terjadi dalam rancang bangun ini,
dibutuhkan batasan-batasan masalah. Batasan masalah tersebut adalah:
1. Arduino Mega 2560 sebagai pusat kontrol sistem.
2. Pembahasan ditekankan pada sistem pengendalian menggunakan kontroler kaskade
PI arus kecepatan.
3. Kinerja driver motor dan rangkaian elektronik tidak dibahas mendalam.
4. Gangguan yang diberikan pada sistem berupa beban yang diletakkan pada conveyor
yang sedang berjalan dengan berat beban 2 Kg.
1.4 Tujuan
Penelitian alat ini bertujuan untuk menjaga kecepatan conveyor saat mendapat gangguan
agar tetap dalam keadaan steady state dengan menggunakan kontroler kaskade PI arus
kecepatan.
1.5 Manfaat
Manfaat dalam rancang bangun alat ini bagi penulis adalah memberikan pengalaman
merancang sebuah conveyor dengan menggunakan motor dc, mengendalikan kecepatan
motor dc, dan menyelesaikan syarat kelulusan berupa skripsi.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penyusunan skripsi ini didasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu
perencanaan dan perealisasian alat agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
perencanaan dengan mengacu pada rumusan masalah. Langkah-langkah yang perlu
dilakukan untuk merealisasikan perancangan alat ini diuraikan sebagai berikut.
3.1 Perancangan Blok Diagram Sistem
Pada perancangan alat ini diperlukan perancangan blok diagram sistem yang
menggambarkan sistem secara garis besar. Diagram blok sistem dapat ditunjukkan pada
Gambar 3.1.
PI PIMotor +
Conveyor
Sensor
Kecepatan
Sensor
Arus
Beban
Set point
(rpm)
Kecepatan
(rpm)
+
-
e(t)Driver
+
-
e(t)
Rpm(in)Rpm(out)
I(in)I(out)
I pwm V
Gambar 3.1. Diagram Blok Kontrol
Keterangan:
1. Set point berupa kecepatan motor (rpm)
2. Masukan dari kontroler PI pertama adalah keluaran dari sensor kecepatan berupa
rpm.
3. Keluaran dari kontroler PI pertama akan menjadi masukan dari kontroler PI
kedua.
4. Pada kontroler kedua rpm akan dikonversi menjadi sinyal pwm untuk melakukan
pengaturan arus pada arduino.
5. Motor dc yang digunakan yaitu motor dc 24V.
6. Motor dikopel dengan gear dan dihubungkan dengan rantai untuk menggerakkan
conveyor.
7. Sensor arus menggunakan ACS712 dan Sensor Kecepatan menggunakan
optocoupler
8. Beban diberikan pada conveyor sebagai gangguan dari sistem.
9. Keluaran sistem berupa kecepatan motor (rpm).
3.2 Pembuatan Perangkat Keras
Pembuatan perangkat keras dilaksanakan sebagai langkah awal sebelum terbentuknya
sistem beserta programnya. Hal ini dimaksudkan agar kecepatan motor DC sesuai dengan
setpoint yang diinginkan dan sistem dapat bekerja dengan baik sesuai yang direncanakan.
3.2.1 Pembuatan Alat
1. Konveyor berupa belt conveyor
2. Kerangka konveyor berupa besi siku dengan panjang 1,5 m dan lebar 0,5 m.
3. Panjang dari konveyor 120 cm, menggunakan 4 roller. Dimana satu roller dikopel
dengan gear.
4. Motor dc dikopel dengan gear yang kemudian disambungkan ke roller conveyor
menggunakan rantai.
5. Sumber tegangan ac dikonversi oleh power supply menjadi tegangan dc yang
kemudian dihubungkan ke driver motor L298N untuk menggerakkan motor dc
6. Sensor yang digunakan adalah sensor kecepatan yaitu optocoupler dan sensor arus
yaitu acs712.
7. Perangkat kontrol yang digunakan adalah Arduino mega.
3.2.2 Penentuan Perangkat Elektronik
Perangkat elektronik yang digunakan pada perancangan alat ini yaitu:
1. Power Supply
Power supply digunakan sebagai sumber tegangan dc. Sumber tegangan ac 220V
dikonversi oleh power supply menjadi sumber tegangan 24V dc. Power Supply yang
digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Power Supply 24V DC
2. Mikrokontroler Arduino
Mikronkontroler yang digunakan adalah mikrokontroler Arduino Mega 2560 (Lihat
Gambar 3.3). Arduino Mega 2560 pada penelitian ini digunakan sebagai pusat
pengontrolan.
Gambar 3.3 Arduino Mega 2560
3. Driver Motor
Driver motor yang digunakan pada penelitian adalah driver motor tipe L298N (Lihat
Gambar 3.4). Driver tersebut berfungsi sebagai pengontrol motor dengan arduino sebagai
pusat pengontrolan.
Gambar 3.4 Driver L298N
4. Sensor Arus
Sensor arus yang digunakan pada penelitian ini adalah sensor arus ACS 712 (Lihat
Gambar 3.5). Hasil keluaran dari sensor ACS712 masih berupa tegangan (Volt) yang
nantinya perlu dikonversi menjadi arus dengan rumus yang tertera pada datasheet sensor.
Gambar 3.5 Sensor ACS712
5. Sensor Kecepatan
Sensor kecepatan yang digunakan pada penelitian ini adalah sensor optocoupler (Lihat
Gambar 3.6). Sensor ini dipasang pada poros motor dan dihubungkan pada arduino agar
terbaca besar nilai kecepatan motor (rpm).
Gambar 3.6 Sensor Optocoupler
6. Motor DC
Motor dc yang digunakan pada penelitian ini yaitu motor dc dengan masukan 24V dc
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Motor dc 24V
7. Komputer yang sudah terdapat software arduino untuk pemrograman.
3.3 Perancangan Kontroler Proporsional Integral (PI)
Dalam kawasan waktu kontroler PI dapat dinotasikan dengan persamaan
𝑐(𝑡) = 𝐾𝑝(𝑒(𝑡) +1
𝑇𝑖∫ 𝑒(𝑡)𝑑𝑡
𝑡
0
(3.1)
Dimana c(t) adalah keluaran kontroler, Kp adalah gain proporsional, Ti adalah waktu
konstan integral atau reset time dan e(t) adalah error yang terjadi. Dari persamaan diatas
dapat diubah menjadi kawasan frekuensi dengan Transformasi Laplace sehingga menjadi
persamaan berikut:
𝐶(𝑠) = 𝐾𝑝 (1 +1
𝑇𝑖 𝑠) 𝐸(𝑠) (3.2)
Pada persamaan (3.2) belum bisa dimasukkan kedalam arduino, maka dari itu persamaan
kontinyu harus diubah kedalam bentuk diskrit melalui Transformasi Z. dalam Transformasi
Z dibutuhkan waktu sampling (Ts). Digunakan metode Billinear Transform sehingga nilai
notasi s pada Laplace setara dengan persamaan (3.4).
𝑠 =2
𝑇𝑠(
1 − 𝑧−1
1 + 𝑧−1) (3.3)
Lalu persamaan (3.3) disubstitusikan kedalam persamaan (3.2) menjadi persamaan (3.4).
𝐶(𝑧) = [𝐾𝑝 +𝐾𝑝𝑇𝑠(1 + 𝑧−1)
2𝑇𝑖(1 − 𝑧−1)] 𝐸(𝑧) (3.4)
Berikutnya adalah memodifikasi persamaan agar dapat disederhanakan. Kedua ruas pada
persamaan (3.4) dikalikan dengan (1-z-1).
𝐶(𝑧)(1 − 𝑧−1) = 𝐾𝑝 𝐸(𝑧)(1 − 𝑧−1) +𝐾𝑝 𝑇𝑠
2𝑇𝑖𝐸(𝑧)(1 + 𝑧−1) (3.5)
Kemudian pada persamaan (3.5) disusun kembali menjadi keluaran kontroler dan diubah
menjadi persamaan beda sehingga didapatkan persamaan (3.6).
𝐶(𝑘) = 𝐶(𝑘 − 1) + 𝐾𝑝 (𝐸(𝑘) − 𝐸(𝑘 − 1)) +𝐾𝑝 𝑇𝑠
2𝑇𝑖(𝐸(𝑘) + 𝐸(𝑘 − 1))
(3.6)
Pada persamaan (3.6), k-1 adalah kondisi sebelumnya. Persamaan diatas lalu dimasukkan
kedalam program pada arduino.
3.4 Penentuan Fungsi Alih Motor
Untuk mengendalikan motor dc digunakan Arduino Mega 2560 sebagai pengolah dan
memberikan data berupa Pulse width Modulation (PWM) agar motor bergerak. Motor dc
yang digunakan pada perancangan ini tidak diketahui karakteristiknya, sehingga yang perlu
dilakukan adalah melakukan pengujian dengan menggunakan sensor kecepatan optocoupler.
Untuk mendapatkan karakteristik motor dc pada perancangan ini diberikan masukan unit
step.
Untuk mendapatkan fungsi alih dari motor dilakukan pemodelan dengan cara
membangkitkan sinyal Pseudo Random Binary Sequence (PRBS). Langkah yang dilakukan
untuk membangkitkan sinyal PRBS adalah sebagai berikut :
1. Mencari nilai yang linear dari hasil kecepatan motor terhadap duty cycle PWM.
2. Memasukkan nilai batas atas dan bawah berdasarkan nilai yang linier untuk
membangkitkan sinyal PRBS.
3. Sinyal PRBS yang telah dibangkitkan kemudian digunakan sebagai masukan motor
dc.
4. Setelah didapatkan data sinyal PRBS dan data kecepatan motor dc (lihat Gambar
3.8), selanjutnya adalah melakukan identifikasi dengan menggunakan software
Matlab.
Gambar 3.8 Respon sinyal PRBS dan kecepatan motor dc
5. Dengan menggunakan sintaks ident pada command window pada Matlab, data
sinyal PRBS dan data kecepatan motor yang telah disimpan kemudian di import
pada blok System Identification Toolbox (lihat Gambar 3.9). Setelah melakukan
beberapa estimasi model berdasarkan data yang telah di import didapatkan fungsi
alih dari motor dengan best fit sebesar 94.24 (lihat Gambar 3.10).
Gambar 3.9 System Identification Toolbox
Gambar 3.10 Hasil Estimasi Model
6. Dari hasil identifikasi, fungsi alih motor yang didapat adalah
𝑌(𝑧)
𝑈(𝑧) =
0.007151 z + 0.006324
z2 − 1.676z + 0.6913
Dengan sample time = 0.01 detik
(3.7)
Fungsi alih yang didapat dalam masih dalam bentuk discrete dan
kemudian dikonversi menjadi continous dalam matlab:
𝑌(𝑠)
𝑈(𝑠) =
161.4
s2 + 36.92s + 186 (3.8)
𝐹(𝑠) = 161.4
𝑆2 + 36.92𝑠 + 186=
𝜔𝑛2
𝑠2 + 2𝜉𝜔𝑛𝑠 + 𝜔𝑛2
(3.9)
2𝜉𝜔𝑛 = 36.92 (3.10)
𝜔𝑛 = √161.4 = 12.7 (3.11)
𝜉 =36.92
2 x 12.7= 1.4535 (3.12)
7. Dengan memberikan masukan unit step pada program Matlab didapatkan respon
dalam Gambar 3.11, nilai time constant fungsi alih merupakan waktu yang
dibutuhkan respon untuk mencapai 31.9% dari nilai steady state yaitu 0.276
seconds.
Gambar 3.11 Respon fungsi alih motor dc
3.5 Validasi Fungsi Alih Motor DC
Dalam melakukan validasi fungsi alih motor dilakukan dengan cara membandingkan
respon fungsi alih dan respon kecepatan motor dc yang dapat dari pembacaan sensor
optocoupler dengan memberikan masukan pulsa unit step. Berikut perbandingan kedua
respon yang didapat dengan menggunakan Matlab (lihat Gambar 3.12).
Gambar 3.12 Validasi fungsi alih dengan motor dc
Dari Gambar 3.12 dapat dilihat bahwa respon fungsi alih yang telah didapat dari proses
identifikasi hampir menyerupai respon kecepatan motor dc. Jadi fungsi alih yang telah
didapatkan dianggap dapat mewakili pemodelan plant motor dc.
3.6 Penentuan Parameter Kontrol Proporsional Integral (PI)
Untuk memenuhi tujuan performansi loop yang diinginkan, maka perlu ditambahkan
kontroler pada sistem tersebut. Kontroler yang dipilih ialah kontroler Proporsional Integral
(PI). Karena pada penelitian ini menggunakan kaskade, yang berarti menggunakan dua buah
kontroler PI maka terdapat dua tahap penentuan parameter Kp dan Ki.
3.6.1 Penentuan Kp dan Ki pada Kontroler PI Arus
Setelah didapatkan fungsi alih sistem yaitu F(s) =161.4
𝑠2+36.92𝑠+186. Selanjutnya adalah
menentukan letak simpul loop tertutup.
Berdasarkan fungsi alih loop tertutup dapat diketahui sistem berorde dua. Nilai
parameter PID ditentukan oleh pemilihan pole pada diagram root locus. Pada penelitian ini
digunakan S1= -17.2. Penentuan letak pole pada diagram root locus terlihat dalam Gambar
3.13.
Gambar 3.13 Letak pole pada diagram root locus
Setelah ditentukan letak pole yang diinginkan kemudian dengan mensubstitusi nilai 1s
dan nilai fungsi alih sistem dalam Persamaan 3.7 dan memvariasikan nilai Ki akan
didapatkan parameter PI dalam Tabel 3.1. Pencarian parameter Kp1 dan Ki1 dengan
menggunakan MATLAB 2013 ditunjukkan pada listing program berikut :
%nilai pole yang ditentukan dari Gambarroot locus
s1=-17.2
KI=[1 2 3 5 8]
plant_num=[0 0 161.4];
plant_den=[1 36.92 186];
s1mag = abs(s1)
beta = angle(s1)
plant_a1 = polyval(plant_num,s1)/polyval(plant_den,s1);
plants1mag = abs(plant_a1)
psi = angle(plant_a1)
t=0:1:20:300;
for k =1:5
KP=-sin(beta+psi)/(plants1mag*sin(beta))-2*KI(k)*cos(beta)/s1mag
nilai_KI= KI(k)
Gcnum = [KP KI(k)];
Gcden = [1 0];
Tnum = conv(plant_num,Gcnum);
Tden = conv(plant_den,Gcden)+conv(plant_num,Gcnum);
r = roots(Tden)
step (Tnum,Tden,t)
%step (plant_num,plant_den,t)
hold on
end
hold off
figure, rlocus(Tnum,Tden)
Hasil pencarian parameter Kp1 dan Ki1 berdasarkan pada program diatas ditunjukkan
pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Hasil pencarian parameter PI1
No Kp1 Ki1 Pole 1 Pole 2 Pole 3
1 2,0145 1 -28,8463 -17,2 -0,3253
2 2,1307 2 -29,0716 -17,2 -0,6456
3 2,2470 3 -29,3020 -17,2 -0,9607
4 2,4796 5 -29,7783 -17,2 -1,5756
5 2,8284 8 -30,5318 -17,2 -2,4587
Parameter Kp1 dan Ki1 pada tabel 3.1 kemudian diimplementasikan terhadap sistem.
Gambar 3.14 Respon sistem
Gambar 3.15 Respon sistem dengan kontrol PI1
Dari Gambar 3.14 dapat diketahui bahwa respon sistem tanpa menggunakan kontroler
PI lebih lama menuju steady state dan melebihi setpoint yang diinginkan. Dengan
digunakannya parameter PI hasil tuning didapatkan respon yang lebih cepat dari pada respon
tanpa menggunakan PI, serta dapat mencapai setpoint yang diinginkan seperti tertera dalam
Gambar 3.15.
Dari 5 jenis parameter PI yang didapat dipilih nilai PI yang memiliki respon terbaik
yaitu: Kp1 = 2.8284, dan Ki1 = 8.
3.6.2 Penentuan Kp dan Ki pada Kontroler PI Kecepatan
Setelah didapatkan nilai Kp1 dan Ki1 pada PI arus, selanjutnya adalah menentukan
fungsi alih sistem yang telah dikontrol oleh PI arus.
Fungsi alih sistem =161.4
𝑠2 + 36.92𝑠 + 186
Fungsi alih PI arus =2.8284𝑠 + 8
𝑠
maka, Fungsi alih Sistem + PI arus = 161.4
𝑠2 + 36.92𝑠 + 186 𝑥
2.8284𝑠 + 8
𝑠
= 456.5𝑠 + 1291.2
𝑠3 + 36.92𝑠2 + 186𝑠
Fungsi alih keseluruhan pada inner loop (PI arus) =
=
456.5𝑠 + 1291.2𝑠3 + 36.92𝑠2 + 186𝑠
1 + 456.5𝑠 + 1291.2
𝑠3 + 36.92𝑠2 + 186𝑠
=
456.5𝑠 + 1291.2𝑠3 + 36.92𝑠2 + 186𝑠
𝑠3 + 36.92𝑠2 + 186𝑠𝑠3 + 36.92𝑠2 + 186𝑠
+ 456.5𝑠 + 1291.2
𝑠3 + 36.92𝑠2 + 186𝑠
= 456.5𝑠 + 1291.2
𝑠3 + 36.92𝑠2 + 642.5𝑠 + 1291.2
Fungsi alih diatas kemudian digunakan untuk menentukan letak pole yang akan
digunakan pada diagram root locus.
Gambar 3.16 Penentuan letak pole pada diagram root locus
Setelah ditentukan nilai S1 yaitu -17.02 +16.2i, kemudian dimasukkan kedalam program
matlab untuk mencari parameter Kp2 dan Ki2 pada Kontroler PI kecepatan. Pencarian
parameter Kp2 dan Ki2 ditunjukkan pada listing program pada matlab berikut:
%nilai pole yang ditentukan dari Gambarroot locus
s1=-17.2 + 16.2i
KI=[1 2 3 5 8]
plant_num=[0 0 456.5 1291.2];
plant_den=[1 36.92 642.5 1291.2];
s1mag = abs(s1)
beta = angle(s1)
plant_a1 = polyval(plant_num,s1)/polyval(plant_den,s1);
plants1mag = abs(plant_a1)
psi = angle(plant_a1)
t=0:1:20:300;
for k =1:5
KP=-sin(beta+psi)/(plants1mag*sin(beta))-2*KI(k)*cos(beta)/s1mag
nilai_KI= KI(k)
Gcnum = [KP KI(k)];
Gcden = [1 0];
Tnum = conv(plant_num,Gcnum);
Tden = conv(plant_den,Gcden)+conv(plant_num,Gcnum);
r = roots(Tden)
step (Tnum,Tden,t)
%step (plant_num,plant_den,t)
hold on
end
hold off
figure, rlocus(Tnum,Tden)
Hasil pencarian parameter Kp2 dan Ki2 berdasarkan pada program diatas ditunjukkan
pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Hasil pencarian parameter PI2
No Kp2 Ki2
1 0,051 1
2 0.1126 2
3 0.1742 3
4 0.2975 5
5 0.4823 8
Parameter Kp2 dan Ki2 pada Tabel 3.2 kemudian diimplementasikan terhadap sistem.
Gambar 3.17 Respon sistem dengan kontrol PI2
Dari grafik pada Gambar 3.17 terlihat respon dari 5 macam parameter. Parameter yang
dipilih yaitu parameter dengan respon terbaik, Kp2 = 0.4823 dan Ki2 = 8.
3.7 Flowchart Program
Flowchart program kontrol kaskade PI dapat dilihat pada Gambar 3.18.
START
Kontrol
PI 1
Kontrol
PI 2
Selesai
Gambar 3.18 Flowchart Program
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk memperoleh hasil maka dilakukan pengujian pada sistem ini, yaitu meliputi
pengujian pada setiap blok maupun pengujian secara keseluruhan. Pengujian pada setiap
blok ini dilakukan untuk menemukan letak kesalahan dan mempermudah analisis pada
sistem apabila alat tidak bekerja sesuai dengan perancangan. Tujuan dari pengujian sistem
ini untuk menentukan apakah alat yang telah dibuat telah berfungsi dengan baik dan sesuai
dengan perancangan dan untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini. Pengujian dibagi
menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Pengujian motor dc
2. Pengujian driver motor
3. Pengujian sensor kecepatan (optocoupler)
4. Pengujian sensor arus (acs712)
5. Pengujian keseluruhan sistem.
4.1 Pengujian Motor DC
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa nilai kecepatan motor sesuai dengan
perubahan tegangan. Hasil diperoleh dengan mengamati kecepatan motor DC terhadap
perubahan tegangan motor DC dan mengukur arusnya setiap perubahan tegangan.
4.1.1 Peralatan yang digunakan
Peralatan yang digunakan dalam pengujian motor DC terdiri atas:
1. Power Supply
2. Motor DC
3. Tachometer Digital
4.1.2 Langkah pengujian
Langkah dalam pengujian motor dc adalah sebagai berikut:
1. Menghubungkan tegangan output power supply dengan motor DC.
2. Mengatur tegangan output power suplly dari 0 V sampai 24 V sebagai tegangan
sumber motor DC.
3. Menggunakan tachometer digital untuk mengetahui nilai kecepatan (rpm) motor.
4. Mengamati dan mencatat hasil pengukuran kecepatan motor dan mencatat nilai
arus yang tertera pada power supply.
Berikut ini adalah tabel hasil perubahan kecepatan motor terhadap tegangan:
Tabel 4.1 Perubahan Kecepatan Motor terhadap Tegangan
Tegangan
(V)
Kecepatan
(Rpm)
Arus
(A)
0 0 0
1 14 0.65
2 29 0.7
3 44 0.7
4 61 0.7
5 78 0.75
6 93 0.75
7 111 0.75
8 129 0.75
9 141 0.75
10 159 0.75
11 177 0.75
12 189 0.75
13 207 0.75
14 225 0.75
15 243 0.8
16 261 0.8
17 279 0.85
18 291 0.85
19 312 0.9
20 322 0.9
21 345 0.9
22 362 0.9
23 376 0.9
24 392 1
Data pada Tabel 4.1 apabila ditampilkan dalam grafik maka hasilnya adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Grafik Perubahan Kecepatan Motor terhadap Tegangan
0
100
200
300
400
500
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kec
epat
an M
oto
r (r
pm
)
Tegangan (V)
Grafik Perubahan Kecepatan Motor terhadap Perubahan
Tegangan
4.2 Pengujian Driver Motor
Pengujian karakteristik driver motor bertujuan untuk mengetahui masukan duty cycle
PWM dari mikrokontroler dengan besarnya nilai perubahan Vrata-rata.
4.2.1 Peralatan yang digunakan
Peralatan yang digunakan dalam pengujian driver motor terdiri atas:
1. Motor DC
2. Kabel
3. Arduino Mega2560
4. Power Supply
5. Voltmeter
4.2.2 Langkah Pengujian
Langkah dalam pengujian driver motor meliputi:
1. Menghubungkan catu motor driver ke power supply dan menghubungkan motor ke
driver.
2. Set tegangan supply sebesar 24V
3. PWM dari arduino mega2560 dihubungkan ke driver
4. Menghubungkan output tegangan driver motor dengan multimeter.
5. Mengatur duty cycle sinyal PWM pada arduino mega2560 dengan nilai 0-100%
Berikut ini adalah tabel dari hasil pengujian perubahan duty cycle terhadap Vrata-rata:
Tabel 4.2 Perubahan Duty Cycle terhadap Vrata-rata
Duty
Cycle (%)
Vrata-rata
(Volt)
0 0
5 1.45
10 2.74
15 3.52
20 4.5
25 5.58
30 6.74
35 8.33
40 9.45
45 10.43
50 11.38
55 12.89
60 13.92
Duty
Cycle (%)
Vrata-rata
(Volt)
65 14.87
70 15.95
75 17.12
80 18.26
85 19.04
90 20.05
95 21.4
100 22.3
Data pada tabel 4.2 apabila ditampilkan dalam grafik maka hasilnya adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Duty Cycle terhadap Vrata-rata
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa hasil dari grafik cukup linier dengan R2= 0,999, nilai
R2 didapatkan dari bantuan excell tentang kelinieran grafik dimana semakin mendekati 1
maka grafik tersebut linier. Maka dapat disimpulkan bahwa driver motor mampu
mengendalikan kecepatan dengan baik.
4.3 Pengujian Sensor Kecepatan Optocoupler
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hasil pembacaan dari sensor kecepatan
optocoupler dan mengetahui besarnya error dengan membandingkan dengan pembacaan
pada tachometer digital.
4.3.1 Peralatan yang digunakan
Peralatan yang digunakan dalam pengujian sensor optocoupler yaitu:
1. Arduino mega 2560
R² = 0.999
0
5
10
15
20
25
0 20 40 60 80 100 120
Vra
ta-r
ata
(Volt
)
Duty Cycle (%)
Grafik Hubungan Duty Cycle terhadap Vrata-rata
2. Voltmeter
3. Sensor optocoupler yang telah terpasang pada motor dc
4. Power supply dan driver motor
5. Tachometer digital
4.3.2 Langkah Pengujian Sensor Optocoupler
Langkah pengujian sensor optocoupler ditunjukkan pada Gambar 4.3 berikut ini:
Power Supply
24VDriver Motor dc
Sensor
Optocoupler
Arduino
Mega2560
Kecepatan
Voltmeter
Tachometer
Gambar 4.3 Langkah Pengujian Sensor Optocoupler
1. Motor dc dihubungkan dengan driver, arduino dan sensor optocoupler sesuai pada
Gambar 4.3.
2. Menghidupkan motor dan kemudian meningkatkan kecepatan motor secara bertahap
dengan mengatur nilai duty cycle dengan range 0 – 100%
3. Sensor optocoupler akan membaca nilai kecepatan motor yang akan ditampilkan pada
lcd.
4. Tachometer diletakkan pada poros motor untuk mengukur kecepatannya.
5. Mencatat hasil pembacaan sensor kecepatan dan tegangan pada voltmeter pada setiap
pengaturan nilai duty cycle dan kemudian membuat grafik perbandingan sensor
optocoupler dengan tachometer.
Hasil pengujian sensor optocoupler ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Pengujian Sensor Optocoupler
Duty
Cycle (%)
Optocoupler
(rpm)
Tachometer
(rpm) Δx
0 0 0 0
10 27 28.2 1.2
20 69 70.1 1.1
30 105 105.8 0.8
40 147 146.8 0.2
Duty
Cycle (%)
Optocoupler
(rpm)
Tachometer
(rpm) Δx
50 183 183.3 0.3
60 219 219.5 0.5
70 255 254 1
80 297 297 0
90 327 327.6 0.6
100 369 369.4 0.4
Error rata-rata 0.55
Dari hasil pengujian maka didapatkan hasil seperti tabel diatas. Pengujian sensor dengan
duty cycle 0 – 100% dengan kenaikan 10% setiap data. Δx adalah selisih atau error
pembacaan dari sensor optocoupler dengan tachometer digital. Error rata-rata yang
didapatkan dari hasil pengujian adalah 0,55.
4.4 Pengujian Sensor Arus ACS 712
Pengujian sensor arus dilakukan untuk mengetahui nilai pembacaan sensor yang berupa
tegangan dan kemudian mengonversikannya menjadi arus.
4.4.1. Peralatan yang digunakan
Peralatan yang digunakan dalam pengujian sensor arus ACS 712 yaitu:
1. Arduino mega 2560
2. Voltmeter
3. Sensor arus ACS 712
4. Power supply dan driver motor
4.4.2. Langkah Pengujian Sensor Arus ACS712
Langkah pengujian sensor arus ACS712 ditunjukkan pada Gambar 4.4 berikut ini:
Power Supply
24VDriver Motor dc
Sensor Arus
ACS712
Arduino
Mega2560
Kecepatan
Voltmeter
Gambar 4.4 Langkah Pengujian Sensor Arus ACS712
1. Motor dc dihubungkan dengan driver, arduino dan sensor arus sesuai pada gambar 4.4.
2. Menghidupkan motor dan kemudian meningkatkan kecepatan motor secara bertahap
dengan mengatur nilai PWM (duty cycle 0 – 100%).
3. Keluaran dari sensor arus berupa tegangan yang akan dikonversikan menjadi arus.
4. Mencatat hasil pembacaan dari voltmeter pada keluaran sensor arus pada setiap
pengaturan nilai PWM dan kemudian mengkonversikan tegangan hasil baca menjadi
arus.
Hasil pengujian sensor arus ACS 712 ditunjukkan pada Tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Pengujian Sensor Arus ACS712
Duty
Cycle
(%)
Tegangan
Keluaran
Sensor (V)
Hasil Konversi
Tegangan ke
Arus (A)
0 0 0
10 2.565 0.65
20 2.575 0.75
30 2.58 0.8
40 2.58 0.8
50 2.585 0.85
60 2.585 0.85
70 2.585 0.85
80 2.59 0.9
90 2.59 0.9
100 2.59 0.9
Keluaran dari sensor ACS 712 masih berupa tegangan, oleh karena itu perlu
dikonversikan menjadi Arus dengan rumus: (Tegangan hasil baca sensor – 2,5) / 0,1, yang
sesuai dengan datasheet sensor ACS 712.
4.5 Pengujian Sistem Keseluruhan
Pengujian sistem keseluruhan dilakukan untuk mengetahui hasil dari penerapan
parameter kontroler PI pada sistem, dengan set point sebesar 150 rpm. Pengujian ini meliputi
pengujian sistem pada simulasi matlab, pengujian sistem pada conveyor, pengujian sistem
pada conveyor dengan diberi gangguan.
4.5.1 Pengujian Sistem Pada Simulasi Matlab
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah nilai parameter yang didapat sudah
sesuai dengan setpoint 150 rpm. Hasil pengujian ditunjukkan dalam Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Grafik respon sistem simulasi Matlab
Dari grafik yang ditunjukkan dalam Gambar 4.5 dapat disimpulkan bahwa sistem tidak
terdapat error steady state, terdapat overshoot sebesar 2,17%, dan ts sebesar 1,5 detik.
4.5.2 Pengujian Sistem Pada Conveyor
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah respon sistem yang didapat dalam
simulasi Matlab sama dengan respon yang didapat dari conveyor dengan nilai parameter
kontroler yang sama dan setpoint yang sama yaitu 150 rpm. Hasil pengujian ditunjukkan
dalam Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Grafik respon sistem
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
Kec
epat
an (
rpm
)
Waktu (s)
Respon Kecepatan Motor
Motor DC
Set Point
Dari grafik respon sistem yang ditunjukkan dalam Gambar 4.6 dapat disimpulkan bahwa
sistem terdapat overshoot sebesar 10,47%, error steady state sistem adalah 0.121%, dan ts
(waktu kerja) sebesar 12,5 detik. Respon sistem yang dihasilkan tidak sama dengan respon
simulasi Matlab.
4.5.3 Pengujian Sistem Pada Conveyor dengan diberi Gangguan
Ketika sistem bergerak pada keadaan steady, diberikan gangguan berupa pemberian
beban pada conveyor dengan berat beban sebesar 2kg. Hasil dari pengujian respon kecepatan
dapat dilihat pada Gambar 4.7, dan respon arus ditunjukkan pada Gambar 4.8.
Gambar 4.7 Grafik respon kecepatan motor dc
Gambar 4.8 Grafik respon arus motor dc
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
Kec
epat
an (
rpm
)
Waktu (s)
Respon Kecepatan Motor
Motor DC
Set Point
0
1
2
3
4
5
6
7
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
Aru
s (A
)
Waktu (s)
Respon Arus Motor
Dari grafik respon kecepatan sistem yang ditunjukkan pada Gambar 4.7 dapat
disimpulkan ketika sistem diberi gangguan terjadi perlambatan dan recovery time respon
kecepatan adalah 4.46 detik. Motor mengalami lonjakan arus saat sistem diberi gangguan
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.8.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data respon sistem yang diperoleh dari pengujian dengan mengunakan
sinyal PRBS didapatkan nilai fungsi alih F(s) =161.4
𝑠2+36.92𝑠+186 dengan best fit sebesar
94.24%. Berdasarkan respon sistem yang diperoleh dari pengujian dengan menggunakan
metode root locus didapatkan parameter PI dengan penguatan sebesar Kp1 = 2.8284, Ki1 =
8, Kp2 = 0.4823, Ki2 = 8. Berdasarkan hasil implementasi, dengan nilai set point 150 rpm
terdapat overshoot sebesar 10.47% dan nilai setting time 12.5 detik. Saat sistem
mendapatkan gangguan berupa pemberian beban pada konveyor dengan berat beban 2kg
terjadi perlambatan kecepatan dan recovery time respon kecepatan sistem kembali keadaan
steady state adalah 4.46 detik. Error steady state sistem = 0.121%.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan selanjutnya adalah dengan
menggunakan kontroler selain PI, sensor yang lebih baik untuk hasil yang lebih presisi, dan
menggunakan motor dc dengan kecepatan yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Bolton, W. (2004). Instrumentasi dan Sistem Kontrol (Judul asli: Instrumentation and Control
System). Jakarta: Erlangga.
Ogata, K. (1997). Teknik Kontrol Automatik. Jakarta: Erlangga.
Arif, M. Faishol. 2015. Sistem Kontrol Kecepatan Motor DC D-6759 Berbasis Arduino Mega
2560. Malang: Skripsi Teknik Elektro Universitas Universitas Brawijaya Malang.
Ikrom, H. 2008. Perancangan Kontroler PID-Kaskade Dengan Metode Root Locus Untuk
Kontrol Temperatur Dan Tekanan Pada Proses Evaporator. Laporan Skripsi, Teknik
Elektro Brawijaya.
Phillips, Charles L., H. Troy Nagle. 1995. Digital Control System Analysis and
Design.Engelwood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.
Thomas, W. D. H., Prasetyo, Y. W. A. 2003. Analisis dan Desain Sistem Kontrol dengan
Matlab. Yogyakarta. Penerbit : Andi.