skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

42
PEMIKIRAN TAFSIR ILMI YU< SUF AL-QARAD{A< WI< (Telaah atas Kitab Kaifa Nata’a> mal ma’a al-Qur’an al-Az}i>m) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I) Oleh: AHMAD SYAFI’IN ASLAM NIM. 10532003 JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014

Upload: eko-supriyo

Post on 09-Aug-2015

168 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

PEMIKIRAN TAFSIR ILMI YU<SUF AL-QARAD{A<WI<

(Telaah atas Kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m)

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)

Oleh:

AHMAD SYAFI’IN ASLAM

NIM. 10532003

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

i

PEMIKIRAN TAFSIR ILMI YU<SUF AL-QARAD{A<WI<

(Telaah atas Kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m)

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)

Oleh:

AHMAD SYAFI’IN ASLAM

NIM. 10532003

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2014

Page 3: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi
Page 4: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi
Page 5: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi
Page 6: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

v

Motto

ال تقل قد ذهبت أيامي

كل من سار على الدرب وصل

“Jangan pernah mengatakan hari-hariku telah

berlalu. Setiap yang berjalan di jalur yang benar

pasti sampai.”

Page 7: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

vi

Karya ini kupersembahkan untuk:

- Kedua orang tuaku Bapak Slamet dan Ibu

Sofi’atun yang telah membesarkan dan mendidik

penulis sedari kecil hingga sekarang, tak lupa

juga untuk kedua adik; Hanif Rohmatul

Fadhilah & Ahmad Hafizh Hidayat.

- Semua guru-guru yang telah mengajarkan cara

berinteraksi dengan dunia

- Sahabat nan jauh di sana yang baik hati lagi

menawan rupanya

Page 8: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi adalah kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan

skripsi ini berpedoman pada surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 158 Tahun 1987

dan Nomor 0543b/U/1987

I. Konsonan TunggalHuruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ا alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

ب ba‘ b be

ت ta' t te

ث s\a s\ es (dengan titik di atas)

ج jim j je

ح h}a‘ h{ ha (dengan titik di bawah)

خ kha' kh ka dan ha

د dal d de

ذ z\al z\ zet (dengan titik di atas)

ر ra‘ r er

ز zai z zet

س sin s es

ش syin sy es dan ye

ص s}ad s} es (dengan titik di bawah)

ض d{ad d{ de (dengan titik di bawah)

ط t}a'> t} te (dengan titik di bawah)

ظ z}a' z} zet (dengan titik di bawah)

ع ‘ain ‘ koma terbalik ( di atas)

غ gain g ge

Page 9: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

viii

ف fa‘ f ef

ق qaf q qi

ك kaf k ka

ل lam l el

م mim m em

ن nun n en

و wawu w we

هـ ha’ h h

ء hamzah ’ apostrof

ي ya' y Ye

II. Konsonan Rangkap Tunggal karena Syaddah ditulis Rangkap

متعددة ditulis muta’addidahعدة ditulis ‘iddah

III.Ta’ Marbutah diakhir kata

a. Bila dimatikan tulis h

حكمة ditulis H}ikmah

جزية ditulis Jizyah

(ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata Arab yang sudah terserap ke

dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya)

b. Bila diikuti kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka

ditulis h.

االولياءكرامة ditulis Kara>mah al-auliya>’

c. Bila Ta' marbu>t}ah hidup dengan harakat, fath}ah, kasrah, atau d}ammah

ditulis t.

Page 10: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

ix

الفطرةزكاة ditulis Zaka>t al-fit}rah

IV. Vokal Pendek

◌ fath}ah ditulis a

kasrah ditulis i

d{ammah ditulis u

V. Vokal Panjang

1 FATHAH + ALIF

جاهليةditulis

ditulis

a>

Ja>hiliyah

2 FATHAH + YA’MATI

تنسىditulis

ditulis

a>

Tansa >

3 FATHAH + YA’MATI

كريمditulis

ditulis

i>

Kari>m

4 DAMMAH + WA >WU MATI

فروضditulis

ditulis

u>

Furu>d{

VI. Vokal Rangkap

1 FATHAH + YA’ MATI

بينكمditulis

ditulis

Ai

bainakum

2 FATHAH + WA >WU MATI

قولditulis

ditulis

Au

qaul

VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

أأنتم ditulis a antum

اعدت ditulis u’iddat

شكرتمنلئ ditulis la’in syakartum

Page 11: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

x

VIII. Kata sandang alif lam yang diikuti huruf Qomariyyah maupun Syamsiyyah

ditulis dengan menggunakan "al"

القرآن ditulis al-Qur’a>n

القياس ditulis al-Qiya>s

السماء ditulis al-Sama>'

الشمس ditulis al-Syams

IX. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau

pengucapannya

الفروضذوى ditulis Z|awī al-Furu>d{

السنةاهل ditulis Ahl al-Sunnah

Page 12: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

xi

KATA PENGANTAR

الرحيم الرحمن هللا بسم

هللا إال اله ال أن أشهد ين والد نيا مورالد أ على نستعين به و لمين العا رب هللا الحمد

أجمعين به أصحا و له أ وعلى محمد نا سيد على والسالم والصالة هللا رسول محمدا أن وأشهد

Berkat rahmat dan pertolongan Allah s.w.t., penulis akhirnya dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul: “Pemikiran Tafsir Ilmi Yu>suf al-Qarad}a>wi>

(Telaah atas Kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m)”. Meskipun demikian,

semaksimal usaha manusia tentunya tidak akan lepas dari kekurangan dan kelemahan,

karena kesempurnaan hanyalah milik Allah s.w.t. Oleh karenanya, saran dan kritik

yang bersifat konstruktif dari berbagai pihak senantiasa peneliti harapkan.

Selanjutnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat

bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis ingin mengucapkan rasa terima

kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Musa Asy’ari selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

2. Dr. Syaifan Nur M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran

Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 13: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

xii

3. Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A. selaku Ketua Jurusan Tafsir Hadis

Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga sekaligus sebagai ketua pengelola

Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).

4. Afdawaiza, M.Ag. selaku Sekretaris Jurusan Tafsir Hadis Fakultas

Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga sekaligus sebagai pengelola Program

Beasiswa Santri Berprestasi.

5. Prof. Dr. Suryadi, M.Ag. selaku Penasehat Akademik penulis yang telah

berkenan meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk mendengarkan

keluh-kesah penulis selama masa perkuliahan. Terima kasih bapak atas

nasehat-nasehatnya selama ini.

6. Drs. Muhammad Yusuf, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

bersedia dengan penuh ketelitian dan kecermatan membaca skripsi penulis

dan menegur serta memperbaiki berbagai kesalahan. Terima kasih atas

kesabaran dan keikhlasannya, semoga Allah s.w.t. mencatatnya sebagai amal

yang tak terhingga.

7. Semua dosen Jurusan Tafsir Hadis yang selama ini berkenan berbagi ilmu,

wawasan, dan pengetahuan. Terima kasih atas bimbingannya selama ini.

8. Kementerian Agama RI, khususnya Direktorat Pendidikan Diniyah dan

Pondok Pesantren yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melanjutkan studi di bangku perkuliahan dengan beasiswa, serta seluruh

Page 14: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

xiii

pengelola PBSB UIN Sunan Kalijaga yang telah membina dan mengawasi

penulis selama ini.

9. Kedua orang tua penulis, Bapak Slamet dan Ibu Sofi’atun. Terima kasih yang

tak terhingga atas semua kasih, do’a dan didikannya. Tidak ada yang patut

penulis persembahkan melainkan do’a, semoga Allah swt memberikan

kebahagiaan lahir batin di dunia maupun di akhirat, serta menempatkan

keduanya pada tempat termulia penuh ridho di sisi-NYA.

10. Keluargaku; Hanif Rohmatul Fadhilah dan Ahmad Hafizh Hidayat. Doa dari

kalian adalah hal yang ku tunggu-tunggu.

11. Semua guru-guru penulis yang mengajarkan begitu banyak hal kepada penulis

tentang tata cara berinteraksi dengan dunia.

12. Pesantren Diponegoro yang telah menemani penulis selama masa perkuliahan.

Terima kasih Pak Kiai Syakir Ali atas nasehat-nasehatnya selama ini.

13. Saudara-saudaraku di CSS MoRa UIN SUKA angkatan 2010 (Ten Go); Eko,

Wali, Helmi, Asep, Hilman, Solikin, Reno, Saiful, Dzaki, Asy’ari, Gatot,

Imam, Fauzan, Ridho, Susilo, Tholib, Taher, Ibay, Saik, Wisnu, Fairuz,

Ismangil, Ghe, dan Kemas. Selain itu, teman-teman putri; Syifa, Jannah,

Syifaz, Nilda, Redha, Ida, Faza, Nafis, Ulfah, Risa, Mas’ulah, Sahilah,

Halimah, dan Yuha. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

Page 15: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

xiv

14. Teman-teman CSS MoRA. Loyalitas tanpa batas!

15. Teman-teman Jepara yang ada di Jogja; Rifa’i, Fathur, Sofik, Elysa, Heni,

Chalim, Bahrudin, dan lainnya. Terima kasih atas motivasi dan doanya untuk

penulis.

16. Seluruh Orang-orang terkasih yang turut berjasa dalam penyelesaian skripsi

ini. Terima kasih telah memotivasi penulis, membimbing penulis, dan

mendoakan penulis.

Semoga bantuan semua pihak tersebut menjadi amal saleh serta mendapat

ganjaran yang berlipat ganda dari Allah s.w.t. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat. Amin.

Yogyakarta, 12 Juni 2014

Penulis

Ahmad Syafi’in Aslam

NIM. 10532003

Page 16: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

xv

ABSTRAK

Salah satu corak penafsiran yang paling mengundang polemik di antara dua

kubu pro dan kontra adalah corak tafsir ilmi (scientific exegesis). Kemunculan

corak ini disatu sisi adalah sebagai respon atas berkembangnya ilmu pengetahuan

dewasa ini untuk bisa membantu memahami nas} al-Qur'an secara komprehensif,

namun di sisi lain tafsir ilmi oleh sebagian kalangan dinilai sebagai penafsiran

yang hanya memaksakan gagasan-gagasan teori ilmu pengetahuan untuk

kemudian dicari legitimasi teologis melalui nas} al-Qur'an. Di dalam penelitian ini

yang berjudul Pemikiran Tafsir Ilmi Yu>suf al-Qarad}a>wi> (Telaah atas Kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-'Az}i>m) berusaha mengupas salah satu pandangan

tokoh ulama tersebut. Fokus kajian adalah kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-'Az}i>m dan pandangan al-Qarad}a>wi> terhadap corak tafsir ilmi di dalamnya.

Secara khusus, al-Qarad}a>wi> meletakkan pembahasan tafsir ilmi pada bab III dan

diakui sebagai pembahasan paling penting dan panjang dalam kitabnya.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tawaran pemikiran Yu>suf al-

Qarad}a>wi> untuk menengahi perdebatan antara golongan pro dan kontra tafsir

ilmi.

Metode yang digunakan adalah deskriptif-analisis dengan pendekatan

historis-filosofis. Pendekatan historis dimaksudkan untuk mengungkap dan

menelusuri sosial, pendidikan, dan kehidupan Yu>suf al-Qarad}a>wi>. Dengan

pendekatan filosofis diharapkan mampu menguraikan pemikiran Yu>suf al-

Qarad}a>wi> mengenai tafsir ilmi di dalam kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-'Az}i>m.

Dengan menggunakan metode dan pendekatan tersebut, peneliti

menemukan beberapa kesimpulan: Pertama, Yu>suf al-Qarad}a>wi> cenderung berada

di posisi ulama yang membela kehadiran tafsir ilmi. Kedua, al-Qarad}a>wi>

merekomendasikan mufassir untuk menguasai ilmu pengetahuan dalam

memahami al-Qur'an demi memenuhi kebutuhan zaman. Ketiga, al-Qarad}a>wi>

mengingatkan bahwa mufassir juga mempunyai background dan interest yang

berbeda, jadi sah-sah saja apabila terdapat mufassir yang memiliki spesialisasi

bidang ilmu pengetahuan untuk menggali makna-makna nas} al-Qur'an dengan

beberapa syarat dan ketentuan. Keempat, al-Qarad}a>wi> menyebutkan syarat-

syarat penggunaan ilmu pengetahuan dalam memahami al-Qur'an: 1) Penggunaan

temuan penelitian yang benar-benar valid. 2) Menghindari pemaksaaan

penafsiran, tidak mengabaikan ilmu bahasa dan tetap memperhatikan munasabah

ayat. 3) Hendaknya tidak menghapus penafsiran terdahulu secara keseluruhan

serta membuka diri untuk mengadopsi pengetahuan modern. Kelima, al-

Qarad}a>wi> juga menyatakan terdapat ruang-ruang yang seharusnya tidak

diperselisihkan oleh kubu pro dan kontra, yakni 1) Nas} al-Qur’an memiliki

kandungan yang mendalam, dan ilmu pengetahuan berfungsi sebagai alat untuk

menyingkapnya. 2) Ilmu pengetahuan dapat berfungsi sebagai koreksi atas

kesalahan penafsiran tempo dulu. 3) Ilmu pengetahuan mampu mendekatkan

realita agama kepada rasio manusia.

Page 17: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... ii

NOTA DINAS ........................................................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ xi

ABSTRAK .............................................................................................................. xv

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6

C. Tujuan dan Kegunaan ..................................................................... 7

D. Telaah Pustaka ................................................................................ 7

E. Metode Penelitian ........................................................................... 9

F. Sistematika Pembahasan ................................................................ 12

Page 18: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

xvii

BAB II. BIOGRAFI YU<SUF AL-QARAD{A<WI<

A. Setting Historis Biografis Yu>suf al-Qaradawi ................................. 15

1. Potret Kehidupan dan Pendidikan ............................................ 15

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemikirannya .................. 21

3. Aktivitas Keilmuan dan Karya-Karya ...................................... 24

B. Kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m ............................. 36

BAB III. TINJAUAN UMUM MENGENAI TAFSIR ILMI

A. Definisi Tafsir Ilmi ......................................................................... 42

B. Latar Belakang Tafsir Ilmi ............................................................. 47

C. Pandangan Ulama Tentang Tafsir Ilmi ........................................... 50

1. Ulama Pelopor dan Pendukung (pro) ....................................... 51

2. Ulama Penolak (kontra) ........................................................... 56

D. Kitab-kitab Tafsir Ilmi .................................................................... 62

E. Contoh ............................................................................................ 63

Page 19: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

xviii

BAB IV. TAWARAN YUSUF AL-QARADAWI ATAS PRO KONTRA

TAFSIR ILMI

A. Definisi Tafsir Ilmu Menurut Yu>suf al-Qarad}a>wi> ....................... 67

B. Posisi al-Qarad}a>wi> Dalam Perdebatan Tafsir Ilmi ..................... 68

C. Pandangan Yusuf al-Qaradawi Tentang Tafsir Ilmi ................... 70

D. Upaya Mempertemukan Golongan Pro-Kontra .......................... 76

E. Tafsir Ilmi dan I’jaz Ilmi dalam Pandangan

Yu>suf al-Qarad}a>wi> ........................................................................ 83

G. Relevansi Pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi>

dalam Kajian Tafsir ...................................................................... 86

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 88

B. Saran-Saran .................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 92

CURRICULUM VITAE ......................................................................................... 95

Page 20: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbicara tentang perkembangan tafsir pada periode pertengahan

(dari abad III-IX H/ 9-15 M)1, maka muncul berbagai macam corak yang

mengindikasikan bahwa sistem dan pola sebuah penafsiran mengikuti

perkembangan pemikiran manusia serta disiplin keilmuan yang ada.

Demikian juga perkembangan sebuah ilmu sangat dipengaruhi oleh

perkembangan sebuah paradigma.2 Corak tafsir yang dimaksud adalah

nuansa khusus atau sifat khusus yang memberikan warna tersendiri terhadap

tafsir.3

Corak-corak tersebut, misalnya; 1. Corak linguistik, yakni tafsir yang

dalam menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an lebih banyak didominasi dengan

uraian tentang berbagai aspek kebahasaan ketimbang pesan pokok dari ayat

yang ditafsirkan. Nama lain dari corak ini adalah tafsi>r lugowi>; 2. Corak

fikih atau juga bisa disebut tafsi>r fiqhi, yaitu corak penafsiran al-Qur’an

1 Pembahasan mengenai perkembangan tafsir ini lebih populer dengan istilah Maz\a>hibut

Tafsi>r. Abdul Mustaqim dalam bukunya Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur’an, melakukan pemetaan

Maz\a>hibut Tafsir berdasarkan kronologis waktu. Ia membagi Maz\a>hibut Tafsi>r menjadi tiga

bagian, yaitu pertama, Maz\a>hibut Tafsi>r Periode Klasik (I-II H / 6-7 M). Kedua, Maz\a>hibut Tafsi>r

Periode Pertengahan (III-IX H / 9-15 M). Ketiga, Maz\a>hibut Tafsi>r Periode Modern-Kontemporer

(XII-XIV H / 18-21 M). Lihat: Abdul Mustaqim, Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur’an (Yogyakarta:

PP LSQ Ar-Rahmah, 2012), hlm. xii-xiv

2 Abdul Mustaqim, Epistemologi Tafsir Kontemporer (Yogyakarta: LKiS Group, 2012),

hlm. 54

3 Abdul Mustaqim, Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur’an (Yogyakarta: PP LSQ Ar-Rahmah,

2012), hlm. 112

Page 21: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

2

yang menitikberatkan pada diskusi-diskusi tentang masalah hukum fikih; 3.

Corak teologis atau tafsi>r i’tiqa>di merupakan satu bentuk penafsiran al-

Qur’an yang tidak hanya ditulis oleh simpatisan kelompok teologis tertentu,

tetapi lebih jauh lagi merupakan tafsir yang dimanfaatkan untuk membela

sudut pandang ideologis tertentu; 4. Corak sufistik atau tafsi>r s}ufi> adalah

tafsir yang dibangun atas dasar-dasar teori sufistik yang bersifat falsafi, atau

tafsir yang dimaksudkan untuk menguatkan teori-teori sufistik dengan

menggunakan metode ta’wil dengan mencari makna batin; 5. Corak falsafi

atau tafsi>r falsafi> merupakan upaya penafsiran al-Qur’an yang dikaitkan

dengan persoalan-persoalan filsafat; 6. Corak ilmi atau tafsi>r ilmi>, yakni

corak penafsiran al-Qur’an yang menggunakan pendekatan teori-teori ilmiah

untuk menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an.4

Selain keenam corak tersebut, al-Farmawi seperti dikutip Samsul

Bahri menambahkan tiga corak yang menjadi karakteristik para penafsir;5 1.

Tafsi>r bi al-Ma’s}>ur. Praktik penafsirannya adalah ayat-ayat yang terdapat

dalam al-Qur’an ditafsirkan dengan ayat-ayat lain, atau dengan riwayat dari

Nabi SAW, para sahabat, dan juga tabi’in; 2. Tafsi>r bi ra’y, yakni penafsiran

al-Qur’an dengan ijtihad dan penalaran; 3. Tafsi>r al-adab al-ijtima>’i>

merupakan corak penafsiran al-Qur’an yang cenderung kepada persoalan

sosial kemasyarakatan dan mengutamakan keindahan gaya bahasa.

4 Abdul Mustaqim, Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur’an, hlm. 113-136

5 Samsul Bahri, “Konsep-konsep Dasar Metodologi Tafsir” dalam Ainur Rafiq Adnan

(ed.), Metodologi Ilmu Tafsir (Yogyakarta: Teras, 2010), hlm. 42-45

Page 22: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

3

Dari semua corak yang telah disebutkan di atas, corak ilmi (tafsi>r

ilmi>/scientific exegesis) adalah salah satu yang paling mengandung polemik

dan perdebatan panjang. Benih penafsiran ilmiah bermula pada masa dinasti

Abbasiyah, khususnya pada masa pemerintahan Khalifah al-Makmu>n (w.

853), akibat penerjemahan kitab-kitab ilmiah.6 Ada sebagian kalangan yang

pro, sebagian lagi kontra. Imam al-Gaza>li>, dan Ibnu Abi al-Fad}l al-Mursi>

dapat dikategorikan pada golongan pertama7, sedangkan yang termasuk

golongan kedua8 adalah Ami>n al-Khu>li>, Syaikh Sya>t}ibi>, Syaikh Mahmu>d

Syaltu>t, serta Sayyid Qut}b.

Berbagai argumen telah dibangun oleh masing-masing golongan

untuk menopang pendiriannya. Imam al-Gaza>li>, sebagaimana dikutip oleh

Jalaluddin Rakhmat9, membela tafsir ilmi dari serangan ulama pengikut Ibnu

Abba>s dan mufassir lainnya. Imam al-Gaza>li> berpendapat bahwa al-Qur’an

adalah sumber ilmu pengetahuan yang tidak terbatas, karena di dalamnya

diungkapkan af’a>l dan sifat Allah, yang hanya dapat ditemukan oleh orang

yang memahaminya. Sebagai contoh, selanjutnya Imam al-Gaza>li> menuqil

satu ayat QS. 26: 80, yakni

6 M. Quraish Syihab, Membumikan al-Qur’an (Bandung: Mizan, 2009), hlm. 154

7 Yu>suf al-Qarad}a>wi>, Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}im (Kairo: Da>r al-Syuru>q,

2000), hlm. 374-377

8 Yu>suf al-Qarad}a>wi>, Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}im (Kairo: Da>r al-Syuru>q,

2000), hlm. 370-372

9 Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif (Bandung: Mizan, 1991), hlm. 193-195, dikutip

dari al-Ghaza>li>, Ihya>’ Ulu>middi>n, (Kairo: Muassasah al-Halbi, I, 1370), hlm. 260-261 dan al-

Ghaza>li>, Jawa>hir al-Qur’an, (Kairo: Maktabah al-Jundi>, 1384), hlm. 29-30

Page 23: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

4

(08)وإذا مرضت فهو يشفين

Artinya: “Dan bila aku sakit, Allah menyembuhkan aku.”

Ayat tersebut, menurut al-Gaza>li>, hanya dapat dipahami oleh ilmu

kedokteran. Lebih lanjut, beliau memaparkan ayat-ayat yang

menggambarkan peredaran matahari, bulan, dan gemintang, hanya

dimengerti oleh ahli fisika dan astronomi. Untuk memahami ayat-ayat

tentang kejadian manusia, diperlukan ilmu tentang manusia (baik fisiologi

maupun psikologi.

Berbeda dengan al-Gaza>li>, Ami>n al-Khu>li> berpendapat sebaliknya.

Beliau sangat tidak bisa menerima kehadiran tafsir ilmi sebab menurutnya

tafsir ini sangat arbitren dalam memasukkan gagasan asing terhadap al-

Qur’an dan sangat mengabaikan langkah-langkah leksikologis dan filologis

apalagi kesejarahan teks.10

Kegelisahan yang sama juga menyelimuti Jalaluddin Rakhmat

terhadap tafsir ilmi. Kang Jalal, panggilan akrab Jalaluddin Rakhmat,

melihat seringnya para mufassir ilmi ini mengetahui suatu teori ilmiah

kemudian mencari legitimasinya dalam ayat-ayat al-Qur’an untuk

menunjang teorinya tersebut. Hal ini mempunyai dampak buruk bahwa yang

terjadi bukanlah ilmu pengetahuan menafsirkan al-Qur’an, tetapi al-Qur’an-

lah justru yang menafsirkan ilmu pengetahuan. Kang Jalal menambahkan,

yang lebih berbahaya lagi ialah mengartikan ayat al-Qur’an dengan teori-

10 Muhammad Manshur, “Ami >n al-Khu>li> dan Pergeseran Paradigma Tafsir al-Qur’an”

dalam M. Yusron (dkk.), Studi Kitab Tafsir Kontemporer (Yogyakarta: TH-Press, 2006), hlm. 19-

20

Page 24: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

5

teori ilmiah yang masih spekulatif. Akibatnya, ketika teori-teori ilmiah itu

tumbang, tumbang jugalah ayat al-Qur’an yang terkait dengannya.11

Lalu

sebaiknya sikap dan respon umat Islam terhadap tafsir ilmi itu bagaimana?

Adalah Yu>suf al-Qarad}a>wi> seorang ulama kontemporer dari Mesir

sekaligus penulis yang produktif. Beliau telah menyusun berbagai karya

ilmiah di bidang keilmuan Islam. Karya-karyanya ada yang berbentuk buku,

dan ada juga yang berbentuk artikel.12

Mayoritas karya yang beliau tulis

adalah mengenai bidang keilmuan hadits dan hukum fiqh. Meskipun begitu,

Yu>suf al-Qarad}a>wi> juga tidak menafikan perhatian dan minatnya terhadap

keilmuan al-Qur’an. Hal ini bisa dilihat dalam salah satu karyanya berjudul

Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}im. Masih dalam karya yang sama,

Yu>suf al-Qarad}a >wi> membahas secara khusus mengenai tafsir ilmi yang

beliau susun secara sistematis dengan menjelaskan terlebih dahulu seputar

tokoh-tokoh yang pro dan kontra. Setelah itu, barulah kemudian Yu>suf al-

Qarad}a>wi> mengemukakan pandangannya pribadi dan posisinya dalam

polemik perdebatan seputar tafsir ilmi.

Apa yang dilakukan oleh Yu>suf al-Qarad}a >wi>, mau tidak mau,

mempunyai konsekuensi logis membawanya masuk dalam arus perdebatan

mengenai tafsir ilmi. Terlepas dari pro dan kontra, hal ini sekaligus akan

menambah daftar panjang tokoh yang mendiskusikan tentang hal tersebut.

11 Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif (Bandung: Mizan, 1991), hlm. 192

12 Suryadi, Metode Kontemporer Memahami Hadits Nabi (Yogyakarta: Teras, 2008), hlm.

53

Page 25: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

6

Mengingat Yu>suf al-Qarad}a>wi> sangat jarang dihadirkan sosoknya

yang berkaitan al-Qur’an dan tafsir, barangkali beberapa pertanyaan yang

paling awal diajukan adalah apakah Yusu>f al-Qarad}a>wi> menolak ataukah

setuju dengan penafsiran yang menggunakan pendekatan teori ilmiah ini.

Tentu pertanyaan belum berhenti di sini, seandainya memang menolak

apakah Yu>suf al-Qarad}a>wi> menolak secara totalitas, dan sebaliknya.

Pertanyaan lain adalah bagaimana beliau membangun argumen untuk

mengungkapkan dan menguatkan pemikirannya tersebut. Yang tak kalah

penting adalah mempertanyakan apakah argumen-argumen itu orisinil

berasal dari pendapat beliau pribadi, ataukah mengutip tokoh-tokoh lain

yang sependapat dengannya. Terakhir, bagaimana rekomendasi dan tawaran

beliau terhadap tafsir ilmi. Inilah yang akan menjadi fokus kajian sekaligus

hal yang akan membuat penelitian ini semakin menarik.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas terdapat beberapa

masalah yang dirumuskan, yaitu :

1. Dimana posisi Yu>suf al-Qarad}a>wi> dalam perdebatan tafsir ilmi?

2. Bagaimana pandangan Yu>suf al-Qarad}a>wi> tentang tafsir ilmi dalam

kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m?

Page 26: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka secara garis besar

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui posisi Yu>suf al-Qarad}a>wi> dalam perdebatan tafsir

ilmi

2. Untuk mengetahui pandangan Yu>suf al-Qarad}a>wi> tentang tafsir ilmi

dalam kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az}i>m

Sementara itu, kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah

1. Memberikan kontribusi akademik. Peneliti berharap bahwa penelitian

yang telah dikerjakan ini bisa bermanfaat untuk khazanah ilmu

pengetahuan dan wawasan, khususnya dalam bidang tafsir dan hadits.

2. Menjadi referensi tentang pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi> mengenai tafsir

ilmi mengingat kajian ini belum pernah dilakukan.

3. Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya mengeksplor lebih jauh dan

dalam terhadap pemikiran-pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi>.

D. Telaah Pustaka

Observasi sementara yang dilakukan oleh peneliti menyimpulkan

beberapa literatur yang berhubungan dengan tema terkait di atas, misalnya

yang berhubungan dengan Yu>suf al-Qaradha>wi>, peneliti dapat menyebut

disertasi yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul Metode

Kontemporer Memahami Hadis Nabi karya Prof. Dr. Suryadi, M.Ag. Buku

ini berupaya untuk mengkomparasikan metode pemahaman hadis

Page 27: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

8

Muhammad al-Gaz}a>li> dan Yu>suf al-Qarad}a>wi>. Hasil yang diperoleh adalah

metode yang ditawarkan oleh Muhammad al-Gaz}a>li> dan Yu>suf al-Qarad}a>wi>

telah memberi sumbangan yang cukup besar dalam menjawab berbagai

persoalan umat Islam saat ini. Tapi juga harus diketahui, bahwa keduanya

mempunyai sisi kelemahan dan kekurangan.

Kemudian skripsi yang berjudul “Metode Pemahaman Hadis dengan

Membedakan antara Sarana dan Sasaran Menurut Yu>suf al-Qarad}a>wi>” yang

ditulis oleh Dzul Fanny, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2004. Skripsi ini memaparkan kontribusi Yu>suf

al-Qarad}a>wi> mengenai metode memahami hadis Nabi dengan tidak

mencampur adukkan antara sarana dan sasaran.

M. Syafi’, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2009, menulis skripsi berjudul “Pemahaman Yu>suf al-

Qarad}a>wi> Terhadap Maja>z al-Hadi>s dalam Kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-

Sunnah al-Nabawiyyah Ma'a>lim wa D{awa>bit}”. Skripsi ini mengkaji

bagaimana metode pemahaman Yu>suf al-Qarad}a>wi> terhadap maja>z al-h}adi>s\

dan implikasinya terhadap pemahaman hadis nabi. Dari sini diperoleh bahwa

penelitian ini mengkhususkan pembahasan mengenai Yu>suf al-Qarad}a>wi> dari

sisi keilmuan hadis beliau.

Sedangkan yang berhubungan dengan tafsir ilmi, peneliti

mendapatkan judul skripsi “Pandangan Dr. Ta>hir Mahmu>d bin Muhammad

Ya’qu>b Terhadap Tafsir Ilmi dalam Kitab Asba>b al-Khatafi al-Tafsi>r” yang

di tulis oleh Achmad Ainurridho, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam,

Page 28: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

9

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008. Dr. Ta>hir Mah}mu>d pada dasarnya

tidak ada penolakan dan pengingkaran terhadap tafsir ilmi. Tawaran

Mahmud mengenai tafsir ilmi ini adalah penafsiran model ma’s\u>r dengan

beberapa paduan ra’yi dan ijtiha>di>.

Disamping itu, Ahmad Cholib, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran

Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008, menulis skripsi berjudul

“Teori Evolusi Darwin dalam Pandangan Tafsir Ilmi Harun Yahya”,

menyajikan sanggahan-sanggahan yang dilakukan oleh Harun Yahya

terhadap teori evolusi yang dicetuskan oleh Darwin.

Selain karya-karya diatas, masih banyak lagi karya yang peneliti

belum bisa sebutkan. Akan tetapi, kajian pustaka ini peneliti cukupkan

hanya sampai disini. Kiranya dapat mewakili mengenai karya-karya

terdahulu yang terkait dengan Yu>suf al-Qarad}a>wi> ataupun tafsir ilmi.

Dari sekian banyak karya-karya tersebut, belum ada satu karya pun

yang menjelaskan mengenai pandangan Yu>suf al-Qarad}a>wi> mengenai tafsir

ilmi. Disinilah posisi peneliti mendapatkan tempat dan wilayahnya.

E. Metode Penelitian

Sebuah penelitian ilmiah membutuhkan metode yang jelas untuk

mendapatkan hasil yang akurat dan terarah. Dengan bahasa lain, metode ini

merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mencapai hasil atau

kesimpulan tertentu dalam penelitian yang dilakukannya.

Page 29: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

10

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research),

yaitu penelitian ini dilandaskan pada data-data13

kepustakaan berupa

teks-teks tertulis yang berkaitan dengan objek penelitian ini. Baik itu

bersumber dari kitab, buku, jurnal, artikel maupun karya ilmiah yang

lainnya yang sesuai dengan objek kajian. Dalam hal ini, terutama adalah

kitab Kaifa Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az\i>m.

Adapun sifat penelitian ini adalah kualitatif karena tidak

menggunakan mekanisme statistika dan matematis untuk mengolah

data. Data-data yang ada dikumpulkan kemudian diuraikan dan dianalisa

secara sistematis.

2. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan

penelitian ini diperoleh dengan jalan dokumentatif atas naskah-naskah

yang terkait dengan objek penelitian.

Data ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu data sumber primer

dan data sumber sekunder. Data sumber primer diambil dari kitab Kaifa

Nata’a>mal ma’a al-Qur’an al-‘Az\i>m. Sedangkan sumber data sekunder

dalam penelitian ini adalah buku, naskah, jurnal, artikel, dan karya

ilmiah yang berhubungan dengan objek kajian penelitian tersebut.

Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku,

13 Data yang dimaksud adalah semua bahan keterangan atau informasi mengenai suatu

gejala atau fenomena yang ada kaitannya dengan riset. Lihat: Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Rajawali Press, 1995), hlm. 3

Page 30: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

11

naskah, jurnal, artikel, dan karya ilmiah yang berhubungan dengan objek

kajian penelitian tersebut.

3. Analisis Data

Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah deskriptif-analisis (descriptive analytic)14

, yaitu penelitian yang

berupaya mendeskripsikan, mencatat, menganalisis, dan

menginterpretasikan hal yang ingin diteliti.15

Dalam mengolah data, peneliti akan melakukan langkah-

langkah sebagai berikut: Pertama, meneliti biografi Yu>suf al-Qarad}a>wi>

untuk mengetahui kepribadiannya dan latar belakang keilmuan beliau.

Kedua, meneliti pandangan beliau terhadap tafsir ilmi melalui karyanya

Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m. Ketiga, menganalisis kritis

pandangan Yu>suf al-Qarad}a>wi> mengenai tafsir ilmi melalui karyanya

Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m.

Adapun pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah

pendekatan sejarah (historical approach) yang digunakan untuk meneliti

latar belakang kehidupan Yu>suf al-Qarad}a>wi> secara umum dan latar

belakang beliau mengarang kitabnya Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-

14 Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambar-gambar

atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki. Lihat: Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia,

1998), hlm. 63

15 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),

hlm. 26

Page 31: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

12

‘Az}im. Selain sejarah, peneliti juga menggunakan pendekatan filosofis16

yang diharapkan mampu menguraikan pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi>

mengenai tafsir ilmi melalui kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-

‘Az}i>m.

F. Sistematika Pembahasan

Agar pembahasan ini tersusun secara sistematis dan tidak keluar dari

koridor yang telah ditentukan sebagaimana yang telah dirumuskan dalam

rumusan masalah serta agar mudah dipahami, maka peneliti menetapkan

sistematika pembahasan penelitian ini terdiri dari lima bab, dengan

sistematika sebagai berikut :

Bab pertama adalah pendahuluan. Pada bab ini akan dijelaskan

gambaran umum tentang persoalan yang akan diteliti. Gambaran umum ini

meliputi latar belakang untuk memberikan penjelasan secara akademis

mengapa penelitian ini perlu dilakukan dan apa yang melatarbelakanginya,

dilanjutkan dengan rumusan masalah yang dimaksudkan untuk mempertegas

pokok-pokok masalah yang akan diteliti agar lebih terfokus. Diteruskan

tujuan dan manfaat penelitian untuk menjelaskan urgensi penelitian ini.

Kemudian dijelaskan tinjauan pustaka untuk mengetahui letak kebaruan

penelitian ini. Metode dan pendekatan yang akan digunakan dalam

penelitian ini, serta disebutkan sistematika pembahasan dalam penelitian.

16 Pendekatan filosofis adalah sebuah bentuk pendekatan yang berupaya menjelaskan inti,

asas, dan sesuatu yang mendasar. Lihat Metodologi Penelitian Filsafat karya Anton Bakker dan

Charis Zubair hlm. 61

Page 32: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

13

Bab kedua merupakan pembahasan tentang biografi Yu>suf al-

Qarad}a>wi> dan kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m. Bab ini

menggambarkan sketsa historis dan biografis yang mendeskripsikan latar

belakang pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi> yang terdiri atas dua sub bab.

Pertama, setting historis-biografis Yu>suf al-Qarad}a>wi>, berisi paparan potret

kehidupan dan pendidikan yang menggambarkan corak keilmuan Yu>suf al-

Qarad}a>wi>. Dilanjutkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

pemikirannya serta aktivitas keilmuan sekaligus karya-karya Yu>suf al-

Qarad}a>wi>. Kedua, kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-Az}i>m, berisi

keterangan latar belakang penulisan buku tersebut, isi buku, dan karakter

buku tersebut yang menjadi sumber primer dalam penelitian.

Melangkah pada bab ketiga adalah pembahasan seputar tafsir ilmi

yang terdiri dari empat sub bab yang meliputi: pengertian tafsir ilmi, latar

belakang tafsir ilmi, pandangan ulama seputar tafsir ilmi, kitab-kitab tafsir

ilmi, dan contoh konkrit penafsiran bercorak ilmi. Keempat pembahasan ini

juga perlu dilakukan sebelum melangkah pada bab inti selanjutnya sekaligus

mengetahui pemetaan antara pihak yang pro dan kontra terhadap tafsir ilmi.

Bab keempat merupakan pembahasan inti. Pada bab ini peneliti

berusaha menelaah pemikiran Yu>suf al-Qarad}a>wi> terhadap tafsir ilmi dalam

kitab Kaifa Nata'a>mal ma'al Qur'an al-‘Az}i>m. Bab ini terbagi dalam beberapa

pembahasan: definisi Yu>suf al-Qarad}a>wi> tentang tafsir ilmi, letak atau posisi

Yu>suf al-Qarad}a>wi dalam perdebatan tafsir ilmi, pandangan Yu>suf al-

Page 33: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

14

Qarad}a>wi tentang tafsir ilmi, dan upaya Yu>suf al-Qarad}a>wi menyatukan dua

golongan pro-kontra tafsir ilmi serta relevansi pemikirannya.

Bab kelima adalah penutup. Bab ini akan memaparkan kesimpulan

dari seluruh pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya. Bab ini juga

memuat saran-saran yang dapat dijadikan objek penelitian selanjutnya.

Page 34: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

88

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kitab Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-'Az}i>m merupakan salah satu

karya Yu>suf al-Qarad}a>wi> yang membahas bidang al-Qur'an dan tafsir. Al-

Qarad}a>wi> meskipun dikenal luas sebagai ahli hadis dan fikih, namun

kepakarannya dalam bidang al-Qur'an tidak perlu diragukan. Karya Kaifa

Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m adalah bukti konkretnya. Selain itu, al-

Qarad}a>wi> juga pernah menimba ilmu dan mengambil jurusan tafsir-hadits,

fakultas Ushuluddin, Universitas al-Azhar, Mesir. Dengan dua gambaran

tersebut, al-Qarad}a>wi> dipandang memiliki kompeten dan capable untuk

berkontribusi dalam bidang al-Qur'an dan tafsir.

Dalam kitabnya ini pada BAB III al-Qarad}a>wi> menjelaskan tentang

polemik kehadiran corak tafsir ilmi yang juga menjadi fokus kajian

penelitian ini. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas dari

awal hingga akhir, peneliti menyatakan beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Al-Qarad}a>wi> dalam pembahasan awalnya mendefiniskan tafsir ilmi

sebagai tafsir yang menggunakan pendekatan kebenaran dan teori-teori

ilmiah ilmu sains untuk menjelaskan makna-makna yang terkandung

dalam al-Qur’an.

Page 35: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

89

2. Al-Qarad}a>wi> memposisikan dirinya sebagai pihak yang moderat dan

tengah dalam menyikapi perdebatan kehadiran tafsir ilmi, namun dari

argumen yang beliau sampaikan justru cenderung membelas tafsir ilmi.

3. Al-Qarad}a>wi> merekomendasikan mufassir untuk menguasai ilmu

pengetahuan dalam memahami al-Qur'an demi memenuhi kebutuhan

zaman. Selain itu, al-Qarad}a>wi> mengingatkan bahwa mufassir juga

mempunyai background dan interest yang berbeda, jadi sah-sah saja

apabila terdapat mufassir yang memiliki spesialisasi bidang ilmu

pengetahuan untuk menggali makna-makna nas} al-Qur'an dengan

beberapa syarat dan ketentuan.

4. Untuk menghasilkan penafsiran ilmi yang tepat, al-Qarad}a>wi>

menyebutkan syarat-syarat penggunaan ilmu pengetahuan dalam

memahami al-Qur'an: a. Penggunaan temuan penelitian yang benar-

benar valid, b. Menghindari pemaksaaan penafsiran, tidak

mengabaikan ilmu bahasa dan tetap memperhatikan munasabah ayat,

c. Hendaknya tidak menghapus penafsiran terdahulu secara

keseluruhan serta membuka diri untuk mengadopsi pengetahuan

modern.

5. Al-Qarad}a>wi> dalam upaya menengahi perdebatan, juga berusaha

menyatukan dua kubu pro dan kontra dengan menjelaskan beberapa

fungsi ilmu pengetahuan terhadap al-Qur’an, yakni a. nash al-Qur’an

memiliki kandungan yang mendalam, dan ilmu pengetahuan berfungsi

sebagai alat untuk menyingkapnya, b. ilmu pengetahuan dapat

Page 36: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

90

berfungsi sebagai koreksi atas kesalahan penafsiran tempo dulu, c. ilmu

pengetahuan mampu mendekatkan realita agama kepada rasio manusia.

B. Saran-saran

Setelah melalui proses pembahasan dan pengkajian terhadap pemikiran

tafsir ilmi Yu>suf al-Qarad}a>wi>, terdapat beberapa saran dan rekomendasi

yang ingin peneliti sampaikan sekiranya berguna untuk penelitian

selanjutnya, yakni:

1. Untuk kajian-kajian selanjutnya, peneliti menyarankan supaya

mengkaji tema ini lebih mendalam lagi khususnya tentang pandangan

moderat tafsir ilmi karena dengan memahaminya, sedikit banyak akan

berimplikasi terhadap sikap umat Islam terhadap penafsiran ilmi itu

sendiri, karena tidak bisa dinafikan bahwa corak ilmi memberikan satu

warna kontribusi dalam perkembangan penafsiran nash al-Qur'an.

2. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pandangan Yu>suf al-

Qarad}a>wi> tentang tafsir ilmi yang terdapat dalam kitab Kaifa

Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m. Peneliti yakin ada tokoh lain yang

mampu memberikan pandangan alternatif terkait pro-kontra tafsir ilmi,

misalnya al-Z|ahabi>. Barangkali penelitian ke depan dapat

mengkomparasikan pandangan dari dua maupun tokoh-tokoh lainnya.

3. Pengetahuan peneliti terkait teori ilmu pengetahuan diakui sangat

minim sehingga hanya menghadirkan contoh-contoh ayat kauniyah

yang sederhana yang sudah seringkali diketahui publik. Bagi peneliti

Page 37: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

91

selanjutnya yang tertarik dengan penelitian model ini, kiranya

penelitian tentang tafsir ilmi haruslah mengambil penemuan-penemuan

yang terisnpirasi dari ayat-ayat al-Qur'an yang paling baru.

4. Penelitian ini mencoba menghadirkan Yu>suf al-Qarad}a>wi> sebagai

tokoh yang mempunyai minat terhadap al-Qur’an. Masih jarang

penelitian yang meng-eksplore al-Qarad}a>wi> dari bidang tersebut.

Mayoritas penelitian memang mengkajinya sebagai ahli fikih dan

hadits. Masih banyak tema-tema al-Qur’an yang bisa digunakan untuk

penelitian lebih lanjut terkait al-Qarad}a>wi>, misalnya menghafal al-

Qur’an ala Yu>suf al-Qarad}a>wi>, tafsir bi al-Ra’y dalam pandangan

Yu>suf al-Qarad}a>wi>, dan lain sebagainya.

Demikianlah penelitian pandangan Yu>suf al-Qarad}a>wi> tentang tafsir

ilmi dalam buku Kaifa Nata'a>mal ma'a al-Qur'an al-‘Az}i>m. Tentu saja

penelitian ini belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan keluasan ilmu

al-Qur'an yang tak bertepi, namun peneliti tetap berharap penelitian kecil ini

dapat memberikan kontribusi dan memperkaya khazanah ilmu khususnya

dibidang tafsir.

Page 38: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

92

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Ainur Rafiq (ed.). Metodologi Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Teras, 2010.

Bakker, Anton dan Charis Zubair. Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta:

Kanisius, 1990.

Baraja, Abbas Arfan. Ayat-Ayat Kauniyyah Analisis Kitab Tafsir Isyari (Sufi) Imam al-Qusyairi Terhadap Beberapa Ayat Kauniyah Dalam al-Qur’an. Malang: UIN-Malang Press, 2009.

Fatimah, Siti. "Metode Pemahaman Hadis Nabi Dengan Mempertimbangkan

Asbabul Wurud", Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2009.

Izzan, Ahmad. Metodologi Ilmu Tafsir. Bandung: Tafakur, 2011.

Ja’far, Tarmizi M. Otoritas Sunnah Non-Tasyri’iyyah Menurut Yusuf al-Qaradawi. Yogyakarta: ar-Ruzz Media, 2011.

Jabba>r, Murhif Abdul. al-Tafsi>r wa al-I'ja>z al-Ilmi> fi al-Qur'an al-Kari>m.

Dimasyqa: Da>r Mohammad al-Ami>n, 2010.

Mardalis. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara,

1995.

Muhtasib al-, Abdul Maji>d Abdussala>m. Visi dan Paradigma Tafsir al-Qur’an Kontemporer, terj. Moh. Maghfur Wachid. Jatim: al-Izzah, 1997.

Mustaqim, Abdul. "Kontroversi Tentang Corak Tafsir Ilmi" dalam Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-Qur'an dan Hadits. Vol. 7, Januari 2006.

----------. Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur’an. Yogyakarta: PP LSQ Ar-Rahmah,

2012.

----------. Epistemologi Tafsir Kontemporer. Yogyakarta: LKiS Group, 2012.

Page 39: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

93

Qarad}a>wi> al-, Yu>suf. Berinteraksi Dengan al-Qur’an. terj. Abdul Hayyi al-

Kattani. Jakarta: Gema Insani Press, 1999.

----------. Fatwa-Fatwa Kontemporer, terj. As’ad Yasin. Jakarta: Gema Insani,

1995.

----------. Fiqh al-Zakah A Comparative Study of Zakah, Regulations, and Philosophy In The Light of Qur'an and Sunnah. Terj. Monzer Kahf. Jeddah:

Scientific Publishing Centre, tanpa tahun.

----------. Islam “Ekstrim” Analisis dan Pemecahannya, terj. Alwi A.M. Bandung:

Mizan, 1993.

----------. Kaifa Nata’amal ma’a al-Qur’an al-Azhim. Kairo: Dar al-Syuruq, 2000.

----------. Karakteristik Islam Kajian Analitik, terj. Rofi’ Munawwar dan

Tajuddin. Surabaya: Risalah Gusti, 1996.

----------. Khitob al-Syeikh al-Qarad}a>wi>. Kairo: Maktabah Wahbah, 1997.

----------. Menghidupkan Nuansa Rabbaniah dan Ilmiah, terj. Kathur Suhardi.

Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1996.

Ra>zi> al-, Fah}ruddin. Mafa>tih al-Gaib. Jilid 9. CD al-Maktabah Syamilah, Global

Islamic Software, 1991-1997

Rakhmat, Jalaluddin. Islam Alternati. Bandung: Mizan, 1991.

Rosadisastra, Andi. Metode Tafsir Ayat-Ayat Sains dan Sosial. Jakarta: Amzah,

2007.

Shihab, M. Quraish. Membumikan al-Qur’an. Bandung: Mizan, 2009.

Suryadi. Metode Kontemporer Memahami Hadits Nabi. Yogyakarta: Teras,

2008.

Talimah, Ishom. Manhaj Fikih Yusuf al-Qaradawi. Jakarta: Pustaka al-Kautsar,

2001.

Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008

Page 40: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

94

Utsman. Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Teras, 2009.

Yusron, M. (dkk.). Studi Kitab Tafsir Kontemporer. Yogyakarta: TH-Press,

2006.

Z|ahabi> al-, Muhammad Husein. al-Tafsi>r wa al-Mufassiru>n. Juz II. Kairo:

Maktabah Wahbah, tnpa thn.

Zarqa>ni> al-, Muhammad Abdul Az}i>m. Manahil al-‘Irfan fi Ulu>m al-Qur’an. Lebanon: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2010.

Page 41: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

95

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ahmad Syafi’in Aslam

NIM : 10532003

Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Prodi : Ilmu al-Qur’an dan Tafsir

Tampat,Tanggal Lahir : Semarang, 24 Februari 1991

No. HP : 085727249139

Email : [email protected]

Nama Orang tua

Nama Ayah : Slamet

Nama Ibu : Sofi’atun

Alamat Asal : RT/RW 01/08 Gajian-Bangsri, Kab.

Jepara, Jawa Tengah

Pondok Asal : Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari, Jepara,

Jawa Tengah

Alamat di Jogja : Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro,

Sembego, Maguwoharjo, Depok, Sleman,

DIY

Riwayat Pendidikan :

1. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Bangsri lulus

tahun 2003

2. Madrasah Tsanawiyah Hasyim Asy’ari Bangsri

lulus tahun 2007

3. Madrasah Aliyah Hasyim Asy’ari Bangsri lulus

tahun 2010

4. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga

Yogyakarta masuk tahun 2010

Page 42: Skripsi tafsir ilmi pemikiran yususf qaradhawi

96

Pengalaman Organisasi :

- Pimred Majalah Suara H.A periode 2005/2006

- Sekretaris I IPNU MTs. Hasyim Asy’ari Bangsri 2005/2006

- Sekretaris II FKM MA Hasyim Asy’ari 2007/2008

- Ketua FKM MA Hasyim Asy’ari Bangsri 2008/2009

- Pengurus CSS MoRA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta periode

2012-2013