skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/lusi...

94
SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI LOMBOK TENGAH DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Oleh: LUSI BUDIARTI NIM.152.135.014 JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVESITAS ISLAM NEGERI (UIN MATARAM) MATARAM 2017

Upload: others

Post on 23-Aug-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

1

SKRIPSI

SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK

USAHA BERSAMA (KUBE) DI LOMBOK TENGAH

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Oleh:

LUSI BUDIARTI NIM.152.135.014

JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVESITAS ISLAM NEGERI (UIN MATARAM)

MATARAM

2017

Page 2: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

i

HALAMAN JUDUL

SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL

TERHADAP KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI LOMBOK

TENGAH

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram

untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar serjana Ekonomi Syari’ah

Oleh

Lusi Budiarti

NIM.152.135.014

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN MATARAM)

MATARAM

2017

ii

Page 3: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

ii

Page 4: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

iii

Page 5: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

v

Page 6: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

vi

MOTTO

� و� تعاونوا على ٱلت �و ى و ٱ� ر وتعاونوا على ٱ� و وى ٢ ....... ٱ�ع �

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah

amat berat siksa-Nya(Qs. Almaidah [5] :2)1

1 Depag RI, Al-Quran dan terjemahan (Madinah :Kahdim al-haramayn asy-syarifayn fahd ibn ‘Abd

al- Aziz al- sa’ud, 1411 h H), h. 156.

vii

Page 7: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

vii

PERSEMBAHAN

Utama dari segalanya sembah sujud serta syukurku kepada Allah

SWT. Karena karunia serta kemudahan yang engkau berikan sehingga

skripsi ini dapat diselesiakan. Sholawat dan salam selalu terlimpahakan

keharibaan Nabi Muhammad SAW.

Ku persembahakan skripsi ini untuk mereka orang yang ku cintai

yaitu kedua orang tuaku, Ibu Mu’aini dan Bapak Sahnun dan untuk

keluarga kecilku, sahabat ku dan abang yag selalu mendukung ku yang

insaallah jadi bakkal penyejuk hati, ku persembahkan sebagai tanda

bukti,hormat,dan rasa terimakasih yang yelah memberikan kasih sayang,

segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga.

viii

Page 8: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam dan

shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad, juga

kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Amin.

Penulis menyadari bahwa proses menyelesaikan skripsi ini tidak akan

sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan trimakasih kepada pihak-

pihak yang telah membantu, yaitu mereka antara lain adalah:

1. Drs. M. Fachrir Rahman.M.A, sebagai pembimbing I dan M. Baihaqi, M.Si. sebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail, terus-menerus , dan tanpa bosan di tengah kesibukan dalam suasana keagraban menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai;

2. Hj. Ani Wafiroh dan Syukriati, M.Hum sebagai penguji yang telah memeberikan saran dan konstruktif bagi penyempurnaan skripsi ini ;

3. Baiq El Badriati, M.Ei. sebagai ketua jurusan; 4. Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam; 5. Dr.H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)

Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberikan bimbingan dan peringantan untuk tidak berlama-lama dikampus tanpa pernah selesai.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang

berlipat ganda dari Allah swt. dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi

semesta. Amin

Mataram,

Penulis,

Lusi Budiarti

ix

Page 9: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL …………………………………………………………..i

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………………..iii

NOTADINAS PEMBIMBING ………………………………………………...iv

PERNYATAANKEASLIAN SKRIPSI………………………………………..v

PENGESAHAN DEWANPENGUJI…………………………………………..vi

HALAMAN MOTTO ………………………………………………………….vii

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………….viii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..x

ABSTRAK ……………………………………………………………………....xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 5

D. Ruang Lingkup dan Seting Penelitian .................................................... 7

E. Telaah Pustaka ....................................................................................... 8

F. Kerangka Teoritik ................................................................................. 13

G. Metodologi Penelitian ........................................................................... 19

1. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 20

2. Kehadiran Peneliti ........................................................................... 21

3. Lokasi Peneliti ................................................................................. 22

4. Sumber data dan jenis data ............................................................. 23

5. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................... 25

Page 10: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

x

6. Tehnik Analisis Data ....................................................................... 27

7. Validitas Data .................................................................................. 28

H. Sistematika Pembahasan ....................................................................... 30

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELIAN DAN MEKANISME

PELAKSANAAN KEGIATAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE)

A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian .............................................. 33

1. Sejarah Berdirinya Kelompok Usaha Bersama (KUBE) ................ 33

2. Rancangan Pemberdayaan Sosial KUBE ........................................ 37

3. Tujuan Umum dan Husus Pelaksanaan KUBE .............................. 38

4. Stuktur Organisasi ........................................................................... 39

5. Tugas dan Fungsi Pokok ................................................................ 39

6. Pelasanaan Kegiatan dan Tanggung Jawab ..................................... 42

B. Sistem Pendanaan Dinas Sosial Terhadp Kelompok Usaha

Besama(KUBE) dalam Persepektif Ekonomi Islam ............................. 49

a. Hakikat Pendamping KUBE ........................................................... 51

b. Kegiatan dalam Pendampingan KUBE ........................................... 53

c. Membentuk Kelompok Usaha Bersama KUBE .............................. 53

1. Tahap Pelaksanaan (T0) ............................................................ 55

2. Tahap Pelaksanaan (T1-T3) ...................................................... 56

3. Monitoring, evaluasi dan Pelaporan .......................................... 58

BAB III ANALISIS SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL DAN PERSEPEKTIF EKONOMI ISLAM TERHADAP KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE)

A. Analisi sistem pendanaan Dinas Sosial terhadap KUBE dalam

meningkatkan perekonomian masyarakat miskin ................................. 61

Page 11: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

xi

B. Analisis tentang persepektif ekonomi Islam terhadap sistem pendanaan

Dinas Sosial terhadap KUBE di Lombok Tengah ................................ 65

BAB IV PENUTUP

A. Kesipulan .............................................................................................. 77

B. Saran ...................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

xii

SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL

TERHADAP KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI LOMBOK

TENGAH DALAM PERSEPEKTIF EKONOMI ISLAM

Oleh : Lusi Budiarti

NIM : 152.135.014 ABSTRAK

Pendanaan ini bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan dengan cara pemberdayaan yang dilakukan oleh instansi pemerintah yaitu kantor Dinas Sosial di Lombok Tengah melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk dijadikan modal usaha oleh masyarakat miskin. Untuk bisa mengikuti program pemberdayaan ini masyarakat harus memenuhi beberapa syarat atau langkah-langkah yang akan mereka lalui. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yang dilakukan dengan mencari data langsung di lapangan dan tidak cukup mengumpulkan data-data yang bersifat skunder. Sumber data yang dilakukan di penelitian ini adalah primer dan skunder. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan dan kepustakaan. Studi lapangan dilakukan dengan cara observasi dan wawancara, sedangkan studi kepustakaan dengan merujuk pada berbagai literatur yang berkaitan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa pemberdayaan Dinas Sosial terhadap Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Lombok Tengah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat miskin telah melakukan tugasnya sesuai aturan yang berlaku. Dalam konteks Islam kerja sama disebut syirkah, bisnis secara kerja sama dinyatakan sah dan legal oleh Islam.

Kata kunci : penanggulangan kemiskinan, Dinas Sosial , Kelompok Usaha Bersama (KUBE), syirkah, penelitian kualitatif.

Page 13: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan penomena sosial yang bersifat umum.

Penomena ini terdapat pada berbagai masyarakat di Indonesia, baik yang

mayoritas penduduknya beragama Islam, maupun minoritas penduduknya

beragama non-Islam. Menurut Parsudi, kemiskinan bukanlah sesuatu yang

terwujut sendiri, terlepas dari aspek-aspek lain-nya, tetapi terwujut sebagai

hasil intraksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia.

Aspek-aspek yang utama adalah sosial dan ekonomi.2

Agama dalam kehidupan manusia merupakan salah satu sumber nilai

yang dijunjung tinggi. Dalam kaitannya dengan kemiskinan, dikatakan bahwa

ajaran-ajaran moral yang ada dalam agama turut menyadarkan manusia akan

adanya kemiskinan. Menurut ajaran tersebut , kemiskinan adalah suatu

keadaan yang menyedihkan dan menderita bagi orang yang menjalaninya

sehingga mereka perlu dikasihani dan dibantu oleh orang yang lebih baik taraf

kehidupannya.3

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah salah satu pendekatan

dalam rangka pemberdayaan masyarakat guna menanggulangi kemiskinan

yang dilakukan oleh Kementrian Sosial. Kegiatan pemberdayaan ini meliputi

2 Arrayyah Hamdar ,Peneropong Phenomena Kemiskinan Telaah Perspektif Al-Quran

cet. 1(Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2007), h. 1. 3Ibid. h 4.

Page 14: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

2

pemberian bantuan stimulan untuk kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP),

pendampingan dalam merintis dan mengembangkan usaha serta peningkatan

keterampilan tehnis anggota.

Keberadaan KUBE bagi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di

tengah-tengah masyarakat diharapkan dapat menjadi sarana untuk

meningkatkan usaha ekonomi produktif (khususnya dalam meningkatkan

pendapatan), menyediakan sebagian kebutuhan yang dibutuhkan bagi RTSM,

menciptakan keharmonisan hubungan sosial antar warga, menyelesaikan

masalah sosial yang dirasakan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM),

pengembangan diri dan sebagai wadah berbagi pengalaman antar anggota.

Keriteria Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) adalah merekayang terdaftar

dalam data Basis Data Terpadu (BDT) yang dikeluarkan oleh Badan Pusat

Statistik (BPS), basis data terpadu ini sama dengan penerima kartu KIS (Kartu

Indo Sehat), KIP (Kartu Indonesia Pintar), KKS atau KPS.

Kehadiran KUBE merupakan media untuk meningkatkan motivasi

warga miskin untuk lebih maju secara ekonomi dan sosial, meningkatkan

interaksi dan kerja sama dalam kelompok, mendayagunakan potensi dan

sumber sosial ekonomi lokal, memperkuat budaya kewirausahaan,

mengembangkan akses pasar dan menjalin kemitraan sosial ekonomi dengan

berbagai pihak yang terkait. Melalui kelompok, setiap keluarga miskin dapat

saling berbagi pengalaman, saling berkomunikasi, saling mengenal dan dapat

menyelesaikan berbagai masalah dan kebutuhan yang dirasakan. Dengan

sistem KUBE, kegiatan usaha yang sebelumnya dilakukan secara sendiri-

Page 15: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

3

sendiri bisa dikembangkan menjadi usaha kelompok yang dimana

pendanaanya berasal dari pemerintah baik dalam bentuk uang tunai maupun

penyediaan barang untuk dijadikan modal usaha bersama untuk mencapai

kesejahtraan sosial sehingga kemiskinan dapat ditanggulangi.4

Namun, kemiskinan tetap saja merajalela sehingga banyak yang

mengatakan bahawa penyebab tidak berkembangnya program KUBE

(Kelompok Usaha Bersama) tersebut tidak lain karena orang yang menjalakan

program KUBE tersebut yaitu para petugas di Kantor Dinas Sosial yang

menangani masalah KUBE, mereka beranggapan bahwa ada ketidak adilan

terhadap mereka para fakir miskin dan anggota KUBE itu sendiri.

Negara yang dijalankan dengan prinsip Islam pada hakikatnya

memiliki tujuan yang besar, yakni untuk memenuhi kebutuhan hidup

minimum untuk seluruh masyarakat, memerangi ketidak adilan oleh

pemerintah maupun antar anggota masyarakat dan menjalankan pembangunan

ekonomi yang berkelanjutan. Semua tujuan itu harus dijalankan dengan

dilandasi keadilan (Siddiqi). Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, Negara

memiliki kekuasaan untuk mengelola anggaran dan belanja pemerintah.5

Dalam sebuah sistem ekonomi dan Negara yang Islami, maka Negara

harus mengelola keuangan Negara dengan prinsip syariah pula. Baik dari sisi

penerimaan maupun pengeluaran.6

4 Dede Tsabitul Misyaq, Observasi Awal di Kantor Dinas Sosial Praya Lombok Tengah,

19 april 2017 5 Nurul Huda, dkk, “Keuangan Public Islam Pendekatan Teoritis Dan Sejarah” (Jakarta :

Kencana Perenada Media Grup, 2012 ), h. 73. 6Ibid .h. 74.

Page 16: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

4

Begitu juga Dinas Sosial Lombok Tengah yang menangani program

pemerintah khususnya KUBE untuk mengatasi kemiskinan, dengan

menyediakan barang publik sebagaiman hal ini juga sangat penting untuk

meningkatkan kesejahtraan sosial suatu Negara.

Dinas Sosial Lombok Tengah yang menangani program KUBE hanya

akan memberikan pendanaan kepada orang-orang miskin. Dalam kajian ilmu

ekonomi maka ukuran kemiskinan bisa dikelompokkan dalam dua macam

kemiskinan, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan

absolute adalah kemiskinan yang diukur dengan membandingkan tingkat

pendapatan orang perorangan atau keluarga dengan tingkat pendapatan yang

dibutuhkan untuk memperoleh kebutuhan dasar minimum (KDM). Di sini

tingkat pendapatan minimum akan merupakan pembatas antara keadaan

miskin dan tidak miskin atau disebut sebagai garis kemiskinan. Sedangkan

konsep kemiskinan relatif didasari kenyataan bahwa orang yang akan sudah

mempunyai tingkat pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar

minimum tidak selalu berarti “tidak miskin” sekalipun pendapatan telah

mencapai tingkat kebutuhan minimum, namun apabila pendapatan orang

tersebut masih jauh lebih rendah dari pada masyarakat di sekitarnya, maka

orang tersebut masih dalam keadaan miskin.7

7 Ibid. h. 159

Page 17: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

5

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih

dalam tentang ”Sistem Pendanaan Dinas Sosial Terhadap Kelompok

Usaha Bersama (KUBE) di Lombok Tengah dalam Perspektif Ekonomi

Islam”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka dapat diambil fokus

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem pendanaan Dinas Sosial terhadap Kelompok Usaha

Bersama (KUBE) dalam meningkatkan perekonomian masyarakat miskin?

2. Bagaimana perspektif ekonomi Islam dalam sistem pendanaan Dinas

Sosial terhadap Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Lombok Tengah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui sistem pendanaan Dinas Sosial terhadap Kelompok

Usaha Bersama (KUBE) untuk meningkatkan perekonomian

masyarakat miskin.

b. Untuk mengetahui perspektif ekonomi Islam terhadap pendanaan

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) oleh Dinas Sosial di Lombok

Tengah.

Page 18: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

6

2. Manfaat Penelitian

Sedangkan beberapa kegunaan (manfaat) yang diharapkan dari

penelitian ini antara lain sebagai berikut:

a. Secara Teoritis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah

khazanah ilmu pengetahuan di bidang ekonomi syari’ah khususnya

dalam usaha atau ekonomi Islam dan diharapkan menjadi bahan kajian

(referensi) bagi peneliti-peneliti (rekan-rekan mahasiswa) dalam

melakukan penelitian di masa yang akan datang terutama yang

berkaitan dengan sistem pendanaan Dinas Sosial di Lombok Tengah

terhadap KUBE untuk meningkatkan perekonomian kelompok usaha

bersama tersebut.

b. Secara praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi

pelaku usaha, Khususnya Dinas Sosial di Lombok Tengah, agar lebih

intens melakukan atau menyusun program yang telah ditetapkan oleh

pemerintah dan tentunya sesuai dengan syariat Islam dalam

menjalankannya agar dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan

diadakanya pendanaan (KUBE).

Bagi pemerintah, semoga dengan hasil penelitian ini dapat

membantu memberikan informasi mengenai salah satu programnya

yaitu KUBE yang telah dibentuk di dalam Dinas Sosial di Lombok

Page 19: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

7

Tengah dapat menyelesaikan permasalahan perekonomian masyarakat

miskin. Harapannya agar ada perubahan terhadap masyarakat miskin

terhadap peningkatan tarap perekonomian.

D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini terarah dengan baik, maka peneliti membatasi

ruang lingkup dan setting penelitian yaitu hanya berfokus pada hal-hal

yang berkaitan dengan fokus masalah sebagaimana telah diuraikan di atas,

seperti, bagaimana sistem pendanaan Dinas sosial terhadap Kelompok

Usaha bersama (KUBE) di Lombok Tengah dalam meningkatkan

perekonomian untuk mengatasi kemiskinan.

2. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Sosial Lombok Tengah. Alasan

peneliti melakukan penelitian di lokasi tersebut karena Dinas Sosial

sebagai representasi pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan.

Pelaksanaan penelitian dilakukan di pertengahan bulan juni di Kantor

Dinas Sosial sedangkan pertengahan bulan juli untuk meneliti di

Kelompok KUBE itu sendiri. Terjadinya kemiskinan dan masalah sosial di

karenakan oleh paktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu ketidak

mampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, ketidak mampuan

dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang dihadapinya. Kemudian

faktor eksternal yaitu kebijakan publik yang belum berpihak kepada

Page 20: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

8

masyarakat miskin, tidak ada tersedianya pelayanan sosial dasar,

kesenjangan, dan ketidak adilan. Oleh karena itu masalah kemiskinanlah

yang harus segera diselesaikan oleh Negara Indonesia.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap karya-karya terdahulu

yang berkaitan dengan topik penelitian yang sedang dilakukan guna

menghindari plagiasi, duplikasi, serta menjamin keabsahan dan keaslian

penelitian ini.

Telaah pustaka di sini memuat penjelasan tentang persamaan dan

perbedaan serta kelebihan dan kekurangan dari penelitian sebelumnya. maka

yang menjadi telaah pustaka pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Skripsi Rosi Rospita Sari dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha

KUBE (Kelompok Usaha Bersama) Budidaya Pisang “Berkah” dalam

Perspektif Etika Bisnis Islam di Desa Teniga Kecamatan Tanjung

Kabupaten Lombok Utara”.8

Dalam hasil skripsinya, dalam mengembangkan usaha kube

budidaya pisang “berkah”

Keberadaaan kube budidaya pisang “berkah” di Desa Teniga telah

memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, khususnya kaum

hawa yang tidak mempunyai pekerjaan. Adanya usaha budidaya keripik

8Rosi Rospita Sari, “Strategi Pengembangan Usaha KUBE (Kelompok Usaha Bersama)

budidaya Pisang “Berkah” Dalam Perspektif Etika Bisnis Islam di Desa Teniga Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara (Skripsi, IAIN Mataram, Jurusan Ekonomi Islam, 2015).

Page 21: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

9

pisang saat ini telah berhasil dalam memanfaatkan hasil bumi karena

masyarakat di Desa Teniga identik dengan kebun pisang.

Etika bisnis Islam dalam pengembangan usaha kube budidaya

pisang “berkah” ini adalah sesuai dengan jumlah penduduk di Desa Teniga

yaitu 100% agama Islam. Dalam penelitian tersebut, fokus penelitiannya

adalah bagaimana pengembangan usaha KUBE budidaya pisang berkah

dan strategi yang di gunakan dalam meningkatkan penjualan untuk

meningkatkan usaha KUBE. KUBE budidaya pisang berkah ini sangat

bermanfaat untuk masyarakat khususnya kaum hawa yang tidak memiliki

pekerjaan.

Perbedaan dari skripsi Rosi Rospita Sari dengan peneliti yaitu Rosi

Rospita Sari lebih fokus kepada bagaiman kelompok usaha bersama atau

KUBE ini menjalanka usaha yang telah mereka programkan untuk

meningkatkan perekonomian Desa Teniga Kecamatan Tanjung kabupaten

Lombok Utara, sedangkan peneliti lebih fokus kepada sistem pendanaan

Dinas Sosial terhadap kelompok usaha bersama untuk bisa memperbaiki

keadaan perekonomian orang miskin bukan terhadap apa yang dilakukan

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dalam meningkatkan perekonomian.

Page 22: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

10

2. Skripsi Abdurrahman dengan judul, “Peran Kelompok “Jaya Gembala”

Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Kelebuh dalam

Perspektif Ekonomi Islam”.9

a) Peran kelompok jaya gembala pada pemberdayaan ekonomi

masyarakat Desa kelebuh dalam pemberdayaan masyarakat adalah

tidak berjalan dengan sebenarnya, karena masyarakat Desa Kelebuh

lebih memilih pergi menjadi TKI daripada ngadas induk sapi karena

kebutuhan ekonomi yang tiap harinya tidak tercukupi untuk

memeberikan nafkah keluarganya, dalam peran kelompok jaya

gembala dalam pemberdayaan masyarakat Desa Kelebuh adalah hanya

mendapatkan bantuan induk sapikepada masyarakat Desa Kelebuh

akan tetapi masih belum bisa terpenuhi kebutuhan hidup baik yang

bersifat pisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan

diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian,

berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam menjalankan

tugas-tugas hidupnya dalam kelompok jaya gembala kegiatan yang

dilakukan oleh mereka tidak berjalan seperti, pembuatan kompos

kandang, penyuluhan kesahatan sapi, dan pemeberian makan sapi

diwaktu kering. Berdasarkan peran yang dilakukan oleh jaya gembala

adalah untuk berkumpul disuatu tempat, guna untuk menjaga

terjadinya perampokan dan pencurian sapi.

9Abdurrahman, “Peran kelompok “jaya gembala” terhadap pemberdayaan ekonomi

masyarakat desa kelebuh dalam perspektif ekonomi islam” (Skripsi, IAIN Mataram, Jurusan Ekonomi Islam, 2013).

Page 23: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

11

b) Perspektif ekonomi Islam terhadap peran pemberdayaan kelompok

jaya gembala di Desa Kelebuh Kecamatan Praya Tengah Lombok

Tengah adalah dalam pandangan ekonomi Islam sudah melakukan

tahapan-tahapan dalam pemberdayaan masyarakat seperti, gotong

royong, kebajikan-kebajikan ekonomi Islam yang menyentuh nilai

keadilan dengan tujuan tercapainya kesejahteraan masyarakat adalah

adanyamekanisme filter dalam pengelolaan sumberdaya, dengan saran

kebijakan yaitu dengan adanya keadilan sosial, pendidikan universal,

pertumbuhan ekonomi dan maksimalisasi angkatan kerja dengan

mengembalikan semua aktivitas perekonomian di bawah ketentuan

islam. Dalam penelitian tersebut, fokus penelitiannya adalah

bagaimana peran kelompok jaya gembala dalam memberdayakan

ekonomi masyarakat di Desa Kelebuh dengan cara ngadas induk sapi.

Perbedaan dari skripsi Abdurrahman dengan peneliti yaitu

Abdurrahman lebih fokus kepada bagaiman membangun ekonomi

masyarakat namun jaya gembala hanya memberikan induk sapi dan

program pembuatan kompos kandang, penyuluhan kesehatan sapi,

danmemberikan makan sapi di musim kering, sedangkan peneliti lebih

fokus kepada sistem pendanaan Dinas Sosial terhadap kelompok usaha

bersama (KUBE) program dengan cara membuat kelompokusaha bersama

yang dananya langsung dari pemerintah. Sedangkan persamaan peneliti

dengan penelitian yang dilakukan Abdurrahman yakni sama-sama

Page 24: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

12

membahas tentang perekonomian yang akan memperbaiki ekonomi

masyarakat menjadi lebih baik.

3. Skripsi Parhan dengan judul, Konsep Solidaritas Sosial Dalam Sistem

Ekonomi Islam dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Ekonomi .10

a) Soladaritas yang dikehendaki dalam Islam dan sistem ekonomi Islam

secara universal ialah rasa setiakawan yang ditujukkan dalam bentuk

kohensi dan integrasi sosial sesuai dengan konsep persaudaraan dalam

Islam, mencakup seluruh dimensi kebutuhan hidup seperti jasmani dan

rohani, moral dan materil, dunia dan akhirat tanpa membedakan latar

belakang Agama, kebangsaan, suku, etnis, geografis, status

pendidikan, propesi, umur, dan gender dalam mewujutkan tujuan

hidup bersama menurut Islam yaitu pengabdian kepada Allah SWT

serta tercapainya kemakmuran hidup.

b) Aksiologi soladaritas secara peraktis dapat memeberikan masyarakat.

Sebab secara eksplesit kebutuhan dasar masyarakat akan kebahagiaan

yang tetap, cita-cita, keamanan, persatuan dan perdamaian dalam

terpenuhi secara layak, bangun ekonomi dan stabilitas politik dapat

diwujutkan, risiko-risiko ketidak adilan dalam seluruh aktifitas

ekonomi dapat kurangi, ia akan berjalan dengan nafas ta’awun ala al-

khayar dan prinsip tijratan’antaradhin, dan tidak ada pihak atau pelaku

ekonomi manapun yang akan dirugikan.

10Parhan, Konsep Siladaritas Sosial dalam Sistem Ekonomi Islam dan Dampaknya

Terhadap Perkembangan Ekonomi (Skripsi, IAIN Mataram, Jurusan Ekonomi Islam, 2011).

Page 25: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

13

Dalam penelitian tersebut, fokus penelitiannya adalah bagaimana

solidaritas menurut Islam dan ekonomi Islam lebih kepada rasa setia

kawan yang ditunjukkan dalam bentuk kohensi integrasi sosial yang sesuai

dengan konsep persaudaraan dalam Islam dan tanpa membedakan latar

belakang dalam mewujutkan tujuan hidup bersama menurut Islam.

Perbedaan dari skripsi Parhan dengan peneliti yaitu Parhan lebih

fokus kepada bagaiman membangun solidaritas yang akan membangun

perkembangan ekonomi dengan dan benar menurut ajaran Islam tanpa

memandang latar belakangnya, sedangkan peneliti lebih fokus kepada

sistem pendanaan Dinas Sosial terhadap kelompok usaha bersama untuk

bisa memperbaiki keadaan perekonomian orang miskin dengan cara

membuat kelompok usaha bersama yang dananya lansung dari pemerintah.

Sedangkan persamaan peneliti dengan penelitian yang dilakukan Parhan

yakni sama-sama membahas tentang perekonomian yang berdampak pada

sosial ekonomi.

F. Kerangka Teoritik

1. Sistem Pendanaan dalam Perspektif Ekonomi Islam

Sistem pendanaan dalam perspektif ekonomi Islam, sistem secara

umum adalah suatu paduan yang terdiri dari beberapa unsur yang

tergabung satu sama lain agar memudah laju aliran informasi, energi

ataupun materi hingga dapat mencapai tujuan tertentu.11 dalam Islam

11Arifashkaf, “Pengertian Sistem dan Contohnya (Softskill)”,

Dalam.https://arifashkaf.wordpress.com, diambil pada tanggal 26 Juli 07.30 WITA

Page 26: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

14

pendanaan disebut pembiayaan yang dimana pembiayaan adalah

pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk

mendukung investasi yang telah di rencanakan.12 Dalam arti sempit,

pembiayaan dipakai untuk mendifinisikan pendanaan yang dilakukan oleh

lembaga pembiayaan seperti bank syari’ah kepada nasabah. Pembiayaan

secara luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang

dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan baik

dilakuakan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain. M. Syafi’I Antonio

menjelaskan bahwa “pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank

yaitu memberikan fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak

yang merupakan deficit unit.13

Dana adalah uang tunai atau aktiva lainnya yang segera dapat

diuangkan dan yang tersedia atau disisihkan untuk maksud tertentu( tim

penyusun perbankan Indonesia).14

2. Konsep Pemberdayaan dalam Persepektif Islam

Kata pemberdayaan dalam kamus bahasa Indonesia berasal dari

kata daya yang artinya : tenaga, kekuatan, kemampuan, upaya ihtiar,

usaha, jerih payah.15

12

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah,(Yogyakarta: Upp, Amn Ykpn, 2002), h. 17.

13 Muhammad Yusuf, Manajemen Keuangan Syariah, (Mataram : CV. Nasabil, 2015). h.

71. 14 Frianto Pandia, Manajemen Dana dan kesehatan Bank, (Jakarta : Pt Rineka Cipta,

2012), h. 1. 15

Suyadmi, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Magelang. Cv, “Tidar Ilmu”), hal. 126.

Page 27: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

15

Konsepsi pemeberdayaan dalam Islam adalah bersifat menyeluruh

(holistik) menyangkut berbagai aspek dan sendi-sendi dasar kehidupan.

Berbicara menegenai pemeberdayaan tidak dapat terlepaskan dari

persoalan kemiskinan sebagai objek dari pemberdayaan itu sendiri.

Pemberdayaan mempunyai filosofi dasar sebagai suatu cara pengubah

masyarakat dari yang tidak mampu menjadi berdaya, baik secara ekonomi,

sosial, maupun budaya.

a. Kerja Sama (syirkah)

Kerja sama adalah suatu perjanjian antara dua orang atau lebih

untuk mengembangkan atau menginfestasikan modal dan melakukan

tindakan hukum dalam mencari keuntungan atau laba yang akan dibagi

sesuai dengan kesepakatan dengan mempertimbangkan modal dan

pekerjaan.

Kerja sama dalam pandangan Islam disebut syikah, secara

bahasa syirkah berarti perserikatan dua atau lebih tanah. Di dalam

hukum syikah bermakna kerja sama (partnership) antara dua orang

atau lebih di dalam bisnis atau dalam kekayaan. Bisnis secara kerja

sama dinyatakan sah dan legal oleh Islam. bentuk organisasi bisnis ini

telah ada sejak zaman dahulu. Selama masa hidup Nabi dan para

sahabat beliau, kerja sama ini amat popular diantara kaum muslimin.16

16

Muhammad Sharif Chaudhry, “System Ekonomi Islam Perinsip Dasar”(Jakarta : Kencana Prenada media Group), hal. 211.

Page 28: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

16

b. Hibah

Hibah berarti pemilikan terhadap sesuatu pada masa hidup

tanpa meminta ganti.17 Ulama mazhab Hanafi mendifinisikannya

“sebagai pemilikan harta dari seseorang kepada orang lain yang

mengakibatkan orang yang menerima hibah boleh melakukan tindakan

hukum terhadap harta tersebut, baik harta tertentu maupun tidak dan

bendanya ada dan dapat di serahkan. Penyerahan dilakukan ketika

pemberi masih hidup tanpa mengharapkan imbalan.

Hibah sebagai salah satu bentuk tolong menolong dalam

kebajikan antara sesama manusia sangat baik dan bernilai positif.

Ulama fikih telah sepakat bahwa hukum hibah adalah sunat

berdasarkan firman Allah SWT.

ا وءاتى.... ا ىى و ٱ� � ىى ذوي ۦ ر علىى ٱ� ي و ٱ�لى ى �ي و ٱ�ي ... ٱ ت

……..dan memberikan harta yang dicintainya kepada

kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang

memerlukan pertolongan) ….(Al-Baqarah : 177)18

17

Muhammad Rawwas, “Ensiklopedia Fiqih”, cet 1 (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 1999), hal. 143. 18

Page 29: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

17

3. Pandangan Islam Tentang Kehidupan Sosial

Konsekuensi logis dari aksima bahwa “hidup adalah pengabdian”

yaitu seluruh bentuk tingkah laku harus merefresentasikan atau

mencermikan motif ibadah kepada Allah SWT. Perkataan, perbuatan

maupun tingkah laku seseorang akan terhitung sebagai suatu ibadah bila

sesuai dengan norma-norma ketuhanan yang terkodifikasi dalam bentuk

mushaf (al-Quran) dan kitab-kitab hadis. 19

Seluruh norma kehidupan, baik yang menyangkut hubungan

manusia dengan Tuhan maupun hubungan dengan sesama mahluk, secara

komprensif telah termaktub di dalamnya.20 Dunia adalah tempat bercocok

tanam, sedangkan akhirat adalah tempat memetik buahnya, hasil panen

yang baik akan dapat diperoleh bila proses bercocok tanamnya dilakukan

secara baik pula.21 Kehidupan sosial yang dijalani dengan baik sesuai

dengan tuntunan agama akan melahirkan kehidupan yang robbani dan

madani, yaitu kehidupan yang penuh dengan nilai-nilai ibadah sehingga

dapat memberikan kesejahtraan dunia khirat.22

Orang- orang yang tekun dalam beribadah, tetapi tidak tercermin

dalam kehidupan sosialnya, cendrung akan mendapat celaan dimata

masyarakat yang pada akhirnya dapat mengecam kehidupan ekonominya.

Kondisi ekonomi bisa mempengaruhi intensitas keimanan seseorang.

19

Muhammad Soebari, “Amal Islami” (Jakarta : Khairul Bayan, 2003),hal. 25. 20

Lihat QS. Al-Baqarah (2): 185. 21

QS.Al-Zalzalah (99): 7-8. 22

QS.An-Nahl (16):97.

Page 30: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

18

Karena motif ekonomi, orang berjual beli secara tidak jujur, seorang bos

memberikan gaji yang tidak wajar kepada buruh atau kariawannya,

seseorang akuntan berani memanipulasi laporan keuangan, seseorang yang

kurang beruntung secara ekonomi menjadi peminta-minta, pengemis,

pencuri bahkan perampok sekalipun. Ini berarti bahwa kehidupan sosial

dalam pandangan Islam memiliki peran penting dalam menetukan masa

depan seseorang.

4. Ekonomi Dalam Prinsip Islam

Ekonomi Islam bertujuan untuk mensejahtrakan masyarakat secara

adil dan seimbang karena dengan landasan ini para pihak yang terlibat

dalam proses ekonomi tidak saling menindas atau mengeksploitasi satu

sama lain, nilai-nilai moral menjadi bagian fundamental bagi kegiatan

ekonomi.23

Di satu pihak Islam menjamin berlangsungnya distribusi kekayaan

diantara manusia secara adil dan, dilain pihak, Islam memeberikan

jaminan sosial kepada kelompok miskin dan melarat dalam bentuk

pemenuhan kebutuhan dasar. Disamping itu, Islam juga melindungi kaum

lemah dari ekspoloitas ekonomi oleh kaum kuat. Itulah aspek dan

perwujudan dari apa yang disebut keadilan sosial Islam.24

23 Euis Amalia, Keadilan distributive dalam ekonomi islam, (Jakarta: PT Rajagrafindo,

2009), h. 357. 24 Sharif Chaudhry Muhammad, “System Ekonomi Islam Perinsip Dasar” (Jakarta

:kencana prenadamedia group, 2014) Cet 2, h. 293.

Page 31: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

19

Disinilah sesungguhnya Islam telah memebentuk mekanisme

support sosial untuk mengatasi masalah kemiskinan. Yakni dengan

mendorong setiap muslim agar menolong saudaranya yang membutuhkan

dalam Al- Quran :

ي و � ٱت � ٱ وى � ا� ي ٢٤ تع�لوو وو و ٱرل ت � ٢٥ ٱ�

“dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta)”(170) :24-25).25

Dalam perspektif ekonomi Islam, dapat diidentikkan dengan ekonomi kerakyataan sebagaimana dinyatakan Murasa, bahwa ekonomi kerakyatan dapat dikatakan sebagai suatu sistem pembangunan masyarakat dalam mencukupkan kebutuhannya yang cara-caranya berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat menuju mardlatila. Sitem ini harus mampu menjamin hidupnya karakter akad untuk mudharobah dan musyarokah dalam berinfestasi yakni selalu mengacu pada DNA-Artificial : berbagi atas laba dan rugi, komuditi yang halal dan toyyib, zakat, dan upah dibayarkan sebelum keringat buruh mongering. Sementara kelompok usaha dan sentral-sentral produksi dapat disebut sebagai Community Intelligence yang dalam mengamalkan kegiatan ekonomi mengutamakan kerja sama dan merencanakan, melaksanakan dan mengawasinya untuk kepentingan organisasinya. Boleh jadi ini yang disebut sebagai unit ekonomi rakyat itu.26

G. Metode Penelitian

Berikut peneliti memaparkan begaimana langkah-langkah atau cara

mendapatkan data dan informasi terkait terhadap program Kelompok Usaha

bersama (KUBE) dalam meningkatkan perekonomian masyarakat miskin

dalam persepektif ekonomi Islam, adapun metode yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

25 Nurul Huda, dkk, “Keuangan Public Islam Pendekatan Teoritis dan Sejarah” . h.110 26 Lukman Al- Hakim, Religiusitas dan Etos Kerja dalam Pembangunan Ekonomi Umat

Mataram (Lombok : Cerdas Press Mataram, 2009), h. 111.

Page 32: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

20

1. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan konteks masalah yang dikaji dalam penelitian ini

maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yang

dimaksud dengan pendekatan kualitatif deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan untuk mengumpulkan data untuk menguji atau menjawab

pertanyaan mengenai status terakhir suatu objek yang diteliti.27

Untuk mendapat hal-hal yang akurat tentang hal-hal yang di teliti,

maka peneliti menghubungi sumber data yang ada di lokasi penelitian.

Sedangkan data yang dijaring dalam penelitian ini adalah data kualitatif,

yaitu bagaimana sistem pendanaan Dinas Sosial terhadap KUBE dalam

membagun ekonomi masyarakat di Lombok Tengah dan persepektif

ekonomi Islam. Oleh karena itu, pendekatan kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, tulisan atau

lisan dari orang atau narasumber dan perilaku yang dapat diamati.

Ada beberapa pertimbangan, sehingga penelitian menggunakan

pendekatan kualitatif ini, diantaranya :

a. Penelitian dengan metode kualitatif lebih mudah di hadapakan dengan

kenyataan di lapangan.

b. Penelitian ini terkait dengan penomena yang terjadi dalam masyarakat

sehingga usaha untuk memahami pokok bahasan akan lebih mudah

jika menggunakan pendekatan kualitatif.

27Laxy J Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Roadakarya,

2010), h. 5.

Page 33: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

21

c. Karena pokok masalah yang akan diteliti merupakan salah satu proses

dan interaksi antara manusia yang satu dengan yang lain secara alami.

Maka menurut penulis sangat lah relefan kalau metode kulitatif

dipergunakan dalam penelitian ini.

2. Kehadiran Peneliti

Tujuan utama kehadiran peneliti adalah untuk mendapatkan data

yang dibutuhkan. Dalam metode penelitian kualitatif, penelitian perlu

terjun langsung atau melakukan intraksi langsung dengan anggota yang

menangani KUBE atau komponen lain yang dirasakan signifikan guna

memperoleh data valid sesuai dengan yang diinginkan.

Dalam hal ini peneliti melibatakan diri di lapangan untuk

mengamati secara cermat dan langsung terhadap subyek yang akan diteliti,

dalam hal ini peneliti bertindak sebagai instrument kunci atau pelaku

sekaligus sebagai pengumpul data melalui wawancara langsung kepada

narasumber.

Untuk mendapatkan data yang akurat tentang hal-hal yang diteliti,

maka peneliti menghubungi sumber data yang ada di lokasi penelitian

dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan secara terhadap, yaitu:

a. Terhadap persiapan, yaitu mempersiapkan segala sesuatu yang di

butuhkan dalam melakukan penelitian ini, seperti: mendapatkan

rekomendasi surat izin penelitian dari Fakultas Syariah UIN Mataram

maupun lembaga terkait lainnya dan mempersiapkan pernyataan-

Page 34: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

22

pernyataan yang akan diajukan kepada informan serta menentukan

siapa-siap yang akan dijadikan informan.

b. Tahap pelaksanaan yaitu tahap dimana penelitian turun langsung

kelokasi penelitian dan melakukan wawancara dengan informan guna

mendapatkan data yang dibutuhkan.

c. Tahap penelitian laporan yaitu tahap dimana data-data yang didapat

dari lapangan diolah dan dianalisis sesuai dengan ketentuan yang akan

digunakan dalam penelitian ini.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti mengumpulkan data sampai

data yang dikumpulkan dianggap memuaskan. Alat pengumpulan data

atau instrument penelitian dalam metode kualitatif ialah peneliti sendiri.

Jadi, peneliti merupakan Key Instrument dalam pengumpulan data, peneliti

harus terjun sendiri ke lapangan secara aktif.28

3. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dituju penulis sebagai tempat penelitian yakni Dinas

Sosial di Lombok Tengah. Lokasi yang mendukung dalam melakukan

penelitian. Alasannya karena program KUBE dilaksanakan oleh kantor

Dinas Sosial yang menangani cara meningkatkan perekonomian

masyarakat. Karena peneliti melihat kurangnya masyarakat yang tahu

bagaimana sistem yang ada untuk program KUBE ini sendiri.

28Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2009), h.78.

Page 35: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

23

4. Sumber Data dan Jenis Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan

tindakan, sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah data

tambahan.29 sedangkan bila peneliti menggunakan teknik observasi,

sumber datanya bisa berupa benda, gerak, atau proses sesuatu.

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:

a) Data primer

Sumber Data primer pada penelitian ini adalah para angota

pengurus Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Lombok Tengah.

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh

penelitin langsung dari sumber pertama atau tempat objek peneliti

dilakukan.30 Dalam penelitian ini yang termasuk data primer adalah

data yang di peroleh secara langsung dari pihak terkait melalui

observasi dan wawancara langsung dengan pengurus program

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) itu sendiri yaitu pak Dede Tsabitul

Misyak sebagai kepala seksi penanganan fakir miskin, Laila Anggarini

senagai bendahara KUBE, dan stap pengurus KUBE yaitu pak Imam

dan Ahmad Patoni baik sekertaris, pendamping dan stap pengurus

KUBE lainya tentang bagaimana sistem pendanaan yang dilaksanakan

oleh Dinas Sosial tersebut dalam memberdayakan masyarakat miskin.

29Afifuddin, Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: CV.

Pustaka Setia, 2012), h. 129. 30 Syofiyan Siregar, “Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif” , h. 37.

Page 36: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

24

Yang terlibat dalam pelaksanaan program Kelompok Usaha

Bersama (KUBE) adalah:

1. Kepala pengelola KUBE

2. Sekertaris

3. Stap pembantu program KUBE

4. Pendamping

5. Anggota Kelompok Usaha Bersama

b) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan

oleh organisasi yang bukan pengelolanya.31Dalam penelitian ini data

sekunder merupakan data-data yang diambil dari buku-buku, dokumen

pribadi, serta dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan yang terkait

dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitianini tentang

bagaimana mengatasi kemiskinan. Adapun sumber data yang diperoleh

yaitu data-data yang berbentuk data yang diperoleh dari Kantor Dinas

Sosial Lombok Tengah dan dari buku, serta yang terdapat dalam Al-

Qur’an dimana yang terkait dengan penelitian.

31Ibid, h. 37.

Page 37: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

25

5. Prosedur Pengumpulan Data

Data adalah bahan mentah yag perlu diolah, sehingga

menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun

kuantitatif, yang menunjukkan fakta.32

Pengumpulan data ini dilakukan menjadi bagian penting dalam

suatu penelitian yang dilakukan oleh peneliti agar memperoleh data yang

diperlukan dalam penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

a) Observasi

Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan

pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap

kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan

penelitian, sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi

objek penelitian tersebut.33Observasi atau pengamatan dilakukaan

untuk memperoleh data atau informasi tentang kelakuan manusia yang

terjadi dalam kenyataan, dengan metode ini penulis melakukan

pencatatan dan pengamatan secara sistematis terhadap segala yang

diteliti.

Dalam hal ini yang diopservasi peneliti berupa, kegiatan

anggota pelaksana KUBE, jumlah anggota, suasana sekitar kantor

32 Syofian Siregar, Statistk Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Bumi

AKsara, 2014).hlm. 37 33 .Syofiyan Siregar, “Statistik Parametrik Untukpenelitian Kuantitatif” , h. .42.

Page 38: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

26

Dinas Sosial dan sarana yang digunakan oleh KUBE tersebut serta

anggota Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

b) Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap

muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau

keterangan-keterangan.34 Metode wawancara yang peneliti gunakan

untuk memperoleh data adalah wawancara tak terstruktur, yaitu

peneliti bebas menanyakan apa saja kepada informan, seperti ketua

pengurus KUBE, para stap pengurus KUBE dan Ketua Kelompok

KUBE karena mereka adalah sumber dari segala informasi mengenai

bagaiman pelaksanaan program Kelompok Usaha Bersama tersebut

terlaksana. Namun tidak terlepas dari pedoman wawancara yang telah

di susun, tanpa melupakan data-data yang harus dikumpulkan secara

garis besar antara lain:

a. Sejarah berdirinya Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

b. Srtuktur organisasi lembaga.

c. Strategi pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

d. Perspektif ekonomi Islam dalam pelaksanaan pendanaan terhadap

KUBE.

e. Proses pelaksanaan program KUBE.

34 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, “Metodologi Penelitian Member Bekal Teoritis

Pada Mahasiswa Tentang Metodologi Penelitian Setarta Dapat Melaksanakan Penelitian Dengan Langkah Yang Benar” (cet. 14 Jakarta PT Bumi Aksara, 2015), h. 83.

Page 39: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

27

Adapun dalam pelaksanaannya, diantara informan yang peneliti

wawancara untuk memberikan informasi terhadapa data-data yang

dibutuhkan secara garis besar yaitu anggota pelaksana KUBE di Dinas

Sosial Lombok Tengah.

c) Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data

secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan

dan membuktikan suatu kejadian.35 Sejumlah besar fakta data

tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi sebagian besar

data yang tersedia yaitu berbentuk surat, catatan harian, cendra mata,

laporan, dan foto. Data atau hal-hal yang bersifat dokumenter itu

berupa jumlah data baik data tulis maupun data dalam bentuk tidak

tertulis yang terdapat di Dinas Sosial yang menangani masalah KUBE.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

didasarkan oleh data.36

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber,

dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam

35 Djam’an satori dan Aan Komariyah, “Metodologi Penelitian Kualitatif” (cet. 6

Bandung : alfabeta, 2014), h. 149 36Afifuddin, Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: CV.

Pustaka Setia, 2012), h. 145.

Page 40: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

28

(trianggulasi), dengan pengamatan yang terus menerus tersebut

mengakibatkan variasi data tinggi sekali.37

Tehnik analisis yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif

deskriptif yaitu dengan cara memaparkan informasi-informasi faktual yang

diperoleh dari Dinas Sosial Lombok Tengah berupa kata-kata lisan

maupun tulisan yakni yang berhubungan dengan sistem pendanaan Dinas

Sosial di Lombok Tengah terhadap KUBE. Dengan demikian data yang

terkumpul tersebut dibahasakan dan ditafsirkan sehingga diberikan

gambaran yang tepat mengenai hal-hal yang sebenarnya terjadi dengan

berbagai teori yang berkaitan dengan pokok masalah dalam penelitian ini

7. Validitas Data

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi

pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda antar

data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada obyek penelitian.38

Agar temuan data yang diperoleh menjadi lebih valid, maka perlu

diteliti keabsahannya. Berikut ini tehnik pemeriksaan data yang perlu

dilakukan peneliti:

Meningkatkan Ketekunan

37Ibid,. h.400. 38Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2012), h. 267.

Page 41: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

29

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara

lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka

kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti

dan sistematis.39 Dengan meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat

melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan

salah atau tidak. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan

maka, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan

sistematis tentang apa yang diamati.

H. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Dalam penulisannya

mengacu kepada pedoman penulisan skripsi UIN Mataram. Penulisan ini

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan ejaan

bahasa Indonesia yang disempurnakan dan mengacu kepada kamus besar

bahasa Indonesia.

1. Bagian awal

Ada dua belas item yang ada di bagian awal skripsi yaitu:

a. Sampul depan

b. Halaman judul,

c. Persetujuan pembimbing,

d. Nota dinas pembimbing,

e. Penyertaan keaslian skripsi,

39Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 462.

Page 42: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

30

f. Pengesahan,

g. Halaman motto,

h. Halaman persembangan,

i. Pedoman transliterasi (bila perlu),

j. Kata pengantar,

k. Daftar isi dan abstrak.

2. Bagian isi

Bagian isi meliputi :

a. Konteks penelitian

b. Fokus kajian

c. Tujuan dan manfaat

d. Ruang lingkup dan seting penelitian

e. Telaah pustaka

f. Kerangka teoritik

g. Metode penelitian

h. sistematika

Pada Bab I, yaitu pendahuluan, peneliti mengungkapkan

konteks penelitian masalah sehingga memunculkan keinginan untuk

mengkaji permasalahan yang menjadi judul dari penelitian ini.

Termasuk juga dalam bab ini diantaranya fokus kajian, tujuan dan

manfaat penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik, yang menjadi

acuan teori dari penelitian lapangan ini. Dalam bab ini juga terdapat

metode penelitian yang peneliti gunakan dalam melakukan penelitian

Page 43: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

31

dan termasuk di dalamnya adalah pendekatan penelitian, kehadiran

peneliti, lokasi penelitian, sumber dan jenis data, teknik pengumpulan

data, teknik analisis data dan keabsahan data.

Bab II, dalam bab ini berisi tentang paparan data dari

penelitian yang ditemukan dilapangan. Dalam hal ini peneliti mencoba

menggambarkan secara singkat tentang gambaran lokasi penelitian

dan temuan-temuan dalam melakukan penelitian, yang meliputi

sejarah berdirinya program KUBE, struktur organisasi kantor Dinas

Sosial yang menangani KUBE, serta tanggapan dari beberapa

responden/informan tentang pembahasan dari penelitian ini.

Bab III, dalam bab ini menguraikan tentang pembahasan dari

penelitian ini yang termasuk di dalamnya adalah proses dari analisis

peneliti dalam melakukan penelitian yang berdasar dari temuan-

temuan di lapangan.

Bab IV, berisi penutup yang memuat kesimpulan dan saran-

saran dalam penelitian ini.

3. Bagian akhir

Pada bagian akhir peneliti mencantumkan daftar pustaka,

riwayat hidup peneliti, dan sejumlah lampiran. Untuklampiran hal-hal

yang dilampirkan tentu menyesuikan dengan jenis penelitian, seperti

pedoman wawancara, desain angket, pedoman observasi, catatan

lapangan (field note) dan seterusnya.

Page 44: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

32

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELIAN DAN MEKANISME

PELAKSANAAN KEGIATAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE)

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Kelompok Usaha Bersama (KUBE)40

Era globalisasi seperti saat ini menimbulkan efek samping yang

tidak diinginkan seperti proses kesenjangan yang semakin melebar karena

kesempatan yang muncul dari ekonomi terbuka hanya dapat dimanfaatkan

oleh wilayah, sektor atau golongan yang lebih maju. Hal ini ditanggapi

oleh pemerintah dengan melakukan pergeseran dari paradigma

pertumbuhan menjadi paradigma pembangunan yang bertumpu pada

pemerataan dengan kekuatan ekonomi rakyat, kelompok usaha kecil,

usaha menengah dan koprasi. Sehingga, setiap Warga Negara Indonesia

(WNI) memperoleh peluang dan kesempatan yang sama untuk meraih

kehidupan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Salah satu unsur ekonomi kerakyatan adalah usaha ekonomi mikro

yang dikelola oleh kelompok usaha kecil terutama bagi mereka yang

kurang beruntung (unadvantage group) baik melalui usaha individu,

rumah tangga/keluarga maupun kelompok. Usaha ekonomi berskala

mikro memiliki peran sangat penting dalam perekonomian nasional,

khususnya dalam mewujudkan indikator “employment-income generating-

growth-social care” bagi pelaku dan keluarganya. Ekonomi kerakyatan

40Profil sejarah KUBE, di Kantor Dinas Sosial Lombok Tengah, 19 juni 2017.

32

Page 45: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

33

juga menunjuk pada sifat demokratis sistem ekonomi Indonesia. Dalam

demokrasi ekonomi Indonesia, proses produksi tidak hanya dikerjakan

oleh sebagian warga tetapi oleh semua warga masyarakat, dan hasilnya

dibagikan kepada semua anggota masyarakat secara adil dan merata

(penjelasan pasal 33 UUD 1945).Sejalan dengan amanat UUD NKRI 1945

tersebut, serta UU No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dan

UU No.13 tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin, Kementerian

Sosial cq Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan

Kemiskinan menetapkan sejumlah kebijakan nasional yang bertumpu pada

penguatan ekonomi bersekala mikro. Secara umum program

pemberdayaan ini bertujuan untuk menciptakan manfaat sosial, melalui

proyek-proyek padat karya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan

memperoleh keuntungan dari hasil usaha masyarakat. Salah satu kegiatan

yang dilakukan adalah Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

bagi Keluarga Sangat Miskin (KSM) melalui Kelompok Usaha Bersama

(KUBE). Kelompok Usaha Bersama adalah usaha mikro yang dikelola

dengan manajemen kelompok sebagai media pemberdayaan sosial.

Sasaran dari program KUBE adalah KSM yang (utamanya) sudah

purnabina dari program Kementerian Sosial seperti Program Keluarga

Harapan (PKH) dan program pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil

(KAT) ataupun RTSM lain yang belum mendapatkan program bantuan.

Selain itu, untuk mempercepat capaian untuk mengantarkan sasaran keluar

dari kemiskinan, dimungkinkan KUBE disinergikan dengan program

Page 46: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

34

Kementerian Sosial lainnya walaupun belum purnabina. Selain ini

merujuk pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 tahun 1981 tentang

Pelayanan Kesejahteraan Sosial bagi Fakir Miskin dan Keputusan Menteri

Sosial RI No. 146/HUK/2013 tentang Penetapan Kriteria dan Pendataan

Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu dalam kaitannya dengan penetapan

sasaran layanan penanggulangan kemiskinan, pada Petujuk Teknis ini

lebih menitikberatkan pada pendekatan karakteristik permasalahan

kemiskinan yang terdiri dari 12 karakteristik yang sudah dijadikan dasar

oleh Kementerian Sosial dan BPS dalam penetapan kelompok sasaran.

Konsep desa dan kota hanya sebagai pendekatan geografis dalam rangka

pengembangan kapasitas kelompok sasaran.

KUBE dinilai sebagai salah satu usaha ekonomi kerakyatan yang

mengandung tiga aspek/dimensi pondasi yaitu : 41

a. Kelembagaan

Nilai kelembagaan KUBE adalah terjadinya “self learning

process” di kalangan anggota untuk mengelola usaha dengan

mengoptimalkan sistem kelembagaan yang terstruktur dengan baik,

meskipun dalam pola yang sederhana, termasuk belajar berorganisasi.

Dengan demikian, KUBE sekaligus dapat dipandang sebagai

“Learning building organization” bagi anggotanya.

41 Dokumentasi , Petunjuk Tehnis Pelaksanaan Kelompok Usaha Besama( KUBE), h. 3.

Page 47: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

35

b. Sosial

Nilai sosial yang terkandung di dalam KUBE adalah nilai

kejujuran, komitmen dan integritas, tanggung jawab sosial, partisipasi,

kesetiakawanan sosial, dan gotong royong.

c. Ekonomi

Nilai ekonomi yang terkandung di dalam KUBE adalah

terwujudnya sejumlah indikator ekonomi mikro terutama yang

bertautan dengan “employment- income generating-growth”, yang

berujung pada peningkatan kehidupan ekonomi keluarga. Dengan

KUBE, maka orang yang tidak memiliki sumber mata pencaharian

dapat bekerja (employment) atau dari pekerja lepas/serabutan menjadi

pekerja tetap, memperoleh penghasilan secara tetap, bahkan beberapa

diantaranya meningkat pendapatannya (income generating and

maintenance) serta memiliki tabungan dan peningkatan modal usaha

karena kemampuannya untuk mengakses lembaga keuangan sesuai

kebutuhan usaha.

Ketiga dimensi tersebut memberikan konseptualisasi KUBE

mulai dari filosofi di balik pendiriannya, tahapan pelaksanaannya,

hingga kontribusinya terhadap peningkatan kesejahteraan sosial bagi

fakir miskin, antara lain berupa terciptanya sumber pekerjaan baru,

meningkatnya pendapatan keluarga, permodalan dan tabungan, serta

mampu menyeimbangkan antara konsumsi dan produktivitas, dan pada

gilirannya mampu mewujudkan kesetiakawanan di lingkungan

Page 48: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

36

keluarga dan lingkungan sosialnya.

2. Rancangan Pemberdayaan Sosial KUBE

Gambar: Rancangan Pemberdayaan Sosial melalui Kelompok Usaha Bersama42

Bahwa untuk melaksanakan upaya sebagaimana dimaksud,

dibutuhkan haluan, tuntunan dan atau pegangan bagi para penyelenggara

kegiatan. Oleh karena itu, Petunjuk Teknis Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) yang disusun dapat menjadi tuntunan, arahan atau rambu-rambu

teknis dalam pelaksanaan di lapangan. Petunjuk Teknis KUBE lebih

42Papan rancangan Dinas Sosial Lombok Tengah, di kutip selasa, 20 juni 2017.

1) Transfer pengetahuan & keterampilan;

2) Pemberian modal usaha; 3) Pelibatan dalam pengambilan

keputusan; dan 4) Pelibatan dalam organisasi.

KUBE (sebagai Media)

Pendampingan (Pendamping sebagai

Agen Perubahan)

Peningkatan kesejahteraan

sosial

BimbinganSosial atau Pelatihan

PEMBERDAYAAN SOSIAL

Usaha Ekonomi

Produktif (UEP)

Page 49: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

37

menitikberatkan pada teknis pelaksanaan KUBE di wilayah sasaran

penerima sehingga para pemangku kepentingan yakni Dinas/Instansi

Sosial Provinsi, Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota, instansi terkait

lainnya termasuk para pelaksana KUBE dapat melaksanakan kegiatan

KUBE dengan tetap mengacu pada ketentuan teknis ini.43

3. Tujuan Umum dan Husus Pelaksanaan KUBE

Dalam pelaksanaan KUBE ada tujuan umum dan tujuan husus

yang ingin di capai oleh para anggota pelaksana KUBE.44

a. Tujuan umum pelaksanaan KUBE adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi melaui terwujudnya penghidupan yang

berkelanjutan dan juga meningkatkan keberfungsian sosial para

anggota kelompok.

b. Tujuan khusus pelaksanaan KUBE, meliputi:

1) Meningkatnya kemampuan anggota dalam memenuhi kebutuhan-

kebutuhan hidup sehari-hari;

2) Meningkatnya kemampuan anggota dalam mengatasi

permasalahan yang dihadapi khususnya dalam pengembangan

usaha; serta

3) Meningkatnya kemampuan dalam menjalankan peranan sosial

dalam masyarakat.

43 Observasi, Taufik anggota pelaksana Kube , di Kantor Dinas Sosial Lombok Tengah

pada selasa 20 juni 2017. 44 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 12.

Page 50: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

38

4. Sruktur Organisasi

Struktur organisasi Dinas Sosial di Lombok Tengah Tahun 2017.45

KEPALA DINAS

KELOMPOK

JABATANFUNGSIONAL

SEKRETARIAT

Sub Bagian Umumdan kepegawaian

Sub Bagianperencanaan dan

keuangan

BidangPerlindungan,jaminansosial,pengelola data

& informasi

Seksi Peberdaya SosialPerorangan keluarga &

Kelambagaanmasyarakat

Bidang RehabilitasSosial

Seksi PerlindunganSosial Korban

bencana Alam & sosial

Seksi Peng.SumberDana BantuanSoasial &K3S

Seksi RehabilitasAnak & Lanjut usia

Bidangpemberdayaan

sosial

Seksi RehabilitasiSosial TS,KPO & Penyalahgunaan

Nafza

Seksi JaminanSosial

UPTD

Seksi PengolahanData & Informasi

Seksi PenangananFakir Miskin

SeksiRehabilitasi SosialPenyandang

Cacat/Disabilitas

5. Tugas dan Fungsi Pokok

Terkait dengan struktur organisasi yang ada di kantor Dinas Sosial

yang berkaitan dengan pelaksanaan KUBE atau yang lebih jelasnya yang

menangani masalah KUBE hanya ada dua yaitu:46

1. Bidang Pemberdayaan Sosial

a. Bidang Pemberdayaan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang mempunyai tugas pokok pemimpin, merencanakan,

mengatur, mengawasi dan mengkordinasikan kegitan bidang dalam

rangka penyelenggaraan pemberdayaan dan pengembangan

kelembagaan sosial.

45 Papan Data Struktur Organisasi Dinas Sosial Lombok Tengah, dikutip selasa, 20 juni 2017.

46 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 27.

Page 51: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

39

b. Untuk penyelenggaraan tugas pokok Kepala Bidang Pemberdayaan

sosial mempunyai fungsi:

1. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja

bidang.

2. Pengkoordinasian penyusunan rencana/rencana kerja

anggaran/dokumen pelaksanaan anggaran (RKA/DPA) dan

program kerja seksi di bawahnya.

3. Pengkoordinasian, pembinaan, pengadilan dan pengembangan

kelembagaan sosial.

4. Pengkoordinasian pembagian dan pengembangan serta

pengadilan usaha-usaha kesejahtraan sosial di bidang

pendayagunaan suber dan sosial.

5. Pengkoordinasian dan pelaksanaan bimbingan tehnis usah-

usaha pembinaan dan pengembangn kesejahtraan sosial.

6. Pengkoordinasian, pembinaan, pengembangan dan pengadilan

usaha-usaha kesejahtaraan sosial dibidang pelestarian dan

penanaman nilai-nilai kepahlawanan, kejuangan, keperintisan

dan kesetiakawanan sosial.

7. Pengkoordinasian dan pelaksanaan bimbingan tehnis terhadap

usaha-usaha kesejahtraan sosial dibidang pemberdayaan

kelembagaan keluarga dan komunitas adat terpencil.

8. Pengkoordinasian, pembinaan, pengembangan dan

pengendalian usaha-usaha kesejahtaan sosial di bidang

Page 52: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

40

pelestarian dan penanaman nilai-nilai kepahlawanan,

kejuangan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial.

9. Pengawasan tehnis terhadap pelaksanaan peraturan perudang-

undang bidang pemberdayaan dan pengembangan kesejahtraan

sosial.

10. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas bidang.

11. Pelaksanaan tugas yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugasnya.

2. Seksi Penanganan Fakir Miskin

a. Seksi penangan fakir miskin dipimpin oleh seorang kepala seksi

yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan,

melaksanakan, mengefaluasi dan mengkoordinasikan kegiatan

seksi pelaksanaan tugas dalam upaya penanganan kemiskinan

perdesaan, pekotaan, dan daerah pesisir.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok kepala seksi penanganan fakir

miskin MP mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja anggra/dokumen pelaksanaan

anggaran (RKA/DPA) dan program kerja seksi.

2. Penyiapan bahan rumusan kebijakan tehnis seksi sesuai dengan

peraturan perundang-undanganyang berlaku.

3. Penyiapan bahan keoordinasi informasi dan singronisasi

pelaksanaan tugas seksi dengan satuan kerja peringkat daerah

dan instansi terkait.

Page 53: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

41

4. Penanganan farkir miskin pedesaan, perkotaan, pesisir,

pinggiran dan dareah perbatasan antara kabupaten.

5. Fasilitasi rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi warga

miskin.

6. Fasilitasi perbaikan sarana lingkungan bagi warga miskin

7. Fasilitasi dan keoordinasi rastra/raskin

8. Pembinaan kelompok usaha bersama fakir miskin

9. Pelaksanaan monitoring, efaluasi dan pelaporan

program/kegiatan seksi

10. Pelaksanaan tugas yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugasnya.

6. Pelaksana Kegiatan dan Tanggung Jawab

Demi terwujudnya keterpaduan pelaksanaan program dan adanya

pembagian tugas diantara pihak yang terkait dalam pelaksanaan KUBE,

maka pembagian tugas dan tanggung jawab diatur dengan mekanisme

sebagai berikut:47

a. Kementerian Sosial

Kementerian Sosial cq Direktorat Jenderal Pemberdayaan

Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan cq Direktorat Penanggulangan

47 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 14.

Page 54: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

42

Kemiskinan Perdesaan dan Direktorat Penanggulangan Kemiskinan

Perkotaan mempunyai tugas dan tanggung jawab:48

1. Menetapkan kebijakan kegiatan penanggulangan kemiskinan

melalui mekanisme Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

2. Menyiapkan pedoman umum dan petunjuk teknis pelaksanaan.

3. Melakukan penentuan dan penetapan lokasi KUBE dan kriteria

penerima bantuan KUBE.

4. Menyiapkan alokasi dana melalui APBN untuk bantuan UEP

KUBE dan insentif bagi Pendamping KUBE.

5. Melaksanakan sosialisasi kepada Dinas Sosial Provinsi dan

Kabupaten/Kota yang ditetapkan

6. Melakukan rekrutmen dan diklat pendamping.

7. Menetapkan KUBE penerima bantuan stimulan melalui SK

Direktur Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan/Perkotaan.

8. Melakukan transfer dana bantuan UEP ke rekening KUBE dan

insentif bagi pendamping KUBE.

9. Melaksanakan bimbingan teknis pemanfaatan dana stimulan bagi

pengurus KUBE.

10. Melakukan transfer dana operasional untuk Dinas/Instansi sosial

kabuputen/kota.

11. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan.49

48 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 14. 49 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 15.

Page 55: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

43

b. Dinas/Instansi Sosial Provinsi

1. Menerima tembusan usulan proposal KUBE dari Kabupaten/Kota

2. Melakukan supervisi pelaksanaan KUBE.

3. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan KUBE.50

c. Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota

1. Membuat surat pernyataan menerima program penanggulangan

kemiskinan melalui KUBE dan Surat Pernyataan

Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani oleh

Kepala Dinas/Instansi sosial Kabupaten/Kota (Lampiran 1).

2. Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan bantuan KUBE ke instansi

pemerintah dibawahnya dan calon penerima manfaat.

3. Menunjuk satu Pejabat Penanggungjawab Pelaksana KUBE tingkat

Kabupaten/Kota (Lampiran 2 atau 3).

4. Mengusulkan nama-nama Pendamping KUBE kepada Direktorat

Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan/Perkotaan Kementerian

Sosial untuk diseleksi lebih lanjut dengan tembusan ke Dinas

Sosial Provinsi (Lampiran 4 dilengkapi dengan SPTJM

Pendamping).

5. Melaksanakan penjajakan lokasi penerima bantuan KUBE.

6. Menerima usulan (proposal) KUBE dan melakukan validasi dan

verifikasi sesuai ketentuan pengajuan proposal.

50 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 17.

Page 56: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

44

7. Mengajukan hasil rekapitulasi usulan KUBE yang sudah

diverifikasi kepada Direktorat Penanggulangan Kemiskinan

Perdesaan/Perkotaan Kementerian Sosial dengan tembusan Dinas

Sosial Provinsi.

8. Menetapkan KUBE calon penerima bantuan agar KUBE dapat

membuka rekening atas nama KUBE dan melaporkan nomor

rekening ke Kementerian Sosial.

9. Melakukan supervisi pelaksanaan KUBE.

10. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan KUBE.

11. Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan KUBE dan

penggunaan dana operasional yang didukung dokumen dan

kuitansi asli kepada Direktorat Penanggulangan Kemiskinan

Perdesaan/Perkotaan Kementerian Sosial.51

d. Kecamatan

1. Mengikuti dan melaksanakan sosialisasi KUBE

2. Berkoordinasi dengan pemerintah desa dalam pelaksanaan KUBE.

3. Melakukan pengawasan pelaksanaan KUBE.52

e. Desa/Kelurahan

1. Melakukan sosialisasi KUBE di wilayahnya.

2. Merekomendasikan calon pendamping

3. Membantu verifikasi kelompok sasaran penerima bantuan KUBE.

51 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 18. 52 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 20.

Page 57: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

45

4. Membantu memfasilitasi pembentukan kelompok KUBE termasuk

mengeluarkan SK Pembentukan KUBE tingkat Desa.

5. Melaksanakan pembinaan KUBE.

6. Mengetahui usulan pemanfaatan bantuan KUBE.

7. Mengawasi pelaksanaan KUBE termasuk pelaksanaan pekerjaan

pendamping di wilayahnya.53

f. Pendamping

1. Membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)

(Lampiran 4)

2. Melakukan verifikasi data calon penerima manfaat

3. Memfasilitasi pembentukan KUBE dan penentuan UEP dalam

KUBE

4. Memfasilitasi KUBE dalam menyusun dan mengajukan proposal

5. Mendampingi pembukaan rekening bank atas nama KUBE

6. Mendampingi pencairan dan penggunaan oleh KUBE

7. Memfasilitasi KUBE membuat laporan penggunaan dana

8. Mengajak, mengarahkan, dan membina KUBE, sehingga mengerti,

memahami, dan melaksanakan hasil bimbingan secara aktif dan

kreatif.

9. Memberikan informasi dan pengetahuannya kepada KUBE

10. Memotivasi KUBE dan anggotanya

53 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 21.

Page 58: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

46

11. Menjadi jembatan antara KUBE dan Dinas Sosial ataupun Dinas

terkait lainnya guna membangun kemitraan untuk pengembangan

KUBE

12. Mendampingi dalam pertemuan wajib bulanan KUBE

13. Mencatatdan melaporkan perkembangan KUBE secara berkala

14. Memberikan penilaian, saran dan masukan kepada KUBE.54

g. Kewajiban untuk Penerima Manfaat

1. Membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)

(lampiran 12)

2. Bersedia menjadi anggota KUBE

3. Bersedia untuk aktif dalam kegiatan kelompok: pertemuan wajib

bulanan dan juga kegiatan usaha ekonomi produktif

4. Mengikuti dan mentaati semua ketentuan-ketentuan yang ada yang

sudah disepakati.

5. Mewujudkan tujuan yang ingin dicapai bersama.

6. Membangun kerjasama dengan berbagai pihak

7. Memanfaatkan dana stimulan ataupun bantuan modal usaha

dengan penuh tanggung jawab (kas kelompok)

8. Membayar simpanan/tabungan setiap bulan sesuai kesepakatan

bersama yang sudah ditentukan

9. Membayar iuran dana kesetiakawanan sosial (lKS) setiap bulan

sesuai kesepakatan bersama yang sudah ditentukan

54 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, hal.24.

Page 59: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

47

10. Memanfaatkan penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraan

anggota keluarganya.

11. Mencatat, dan melaporkan perkembangan KUBE secara berkala.55

h. Hak

1. Mendapatkan bantuan permodalan untuk mengembangkan Usaha

Ekonomi Produktif (UEP) dalam Kelompok Usaha Bersama

(KUBE)

2. Mendapatkan pendampingan dalam mengembangkan Usaha

Ekonomi Produktif (UEP) dalam Kelompok Usaha Bersama

(KUBE)

3. Mendapatkan bimbingan dan peningkatan kapasitas keterampilan

teknis dan manajemen usaha

4. Menikmati hasil pelaksanaan UEP dengan pembagian keuntungan

yang proporsional terhadap sumbangsih pada pengolaan UEP dan

kegiatan kelompok.56

55 Dukumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 26. 56 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 27.

Page 60: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

48

B. Sistem Pendanaan Dinas Sosial Terhadap Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Miskin

Setelah mengetahui tentang gambaran umum lokasi penelelitian, maka

sealanjutnya penulis memaparkan data dan temuan penelitian tentang sistem

pendanaan Dinas Sosial terhadap Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dalam

meningkatkan perekonomian masyarakat miskin.

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah salah satu pendekatan

dalam rangka pemberdayaan masyarakat guna menanggulangi kemiskinan

yang dilakukan oleh Kementerian Sosial. Kegiatan pemberdayaan ini meliputi

pemberian bantuan stimulan untuk kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP),

pendampingan dalam merintis dan mengembangan usaha serta peningkatan

keterampilan teknis anggota. Kehadiran KUBE merupakan media untuk

meningkatkan motivasi warga miskin untuk lebih maju secara ekonomi dan

sosial, meningkatkan interaksi dan kerjasama dalam kelompok,

mendayagunakan potensi dan sumber sosial ekonomi lokal, memperkuat

budaya kewirausahaan, mengembangkan akses pasar dan menjalin kemitraan

sosial ekonomi dengan berbagai pihak yang terkait. Penanggulangan

Kemiskinan merupakan kebijakan, program dan kegiatan yang dilakukan

terhadap orang, keluarga, kelompok dan atau masyarakat yang tidak

mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak dapat memenuhi kebutuhan

yang layak bagi kemanusiaan baik di perdesaan maupun perkotaan.57

57 Dede Tsabitul Misyaq, pemimpin pengelola kube, Wawancara, Dinas Sosial Lombok

Tengah, 21 juni 2017.

Page 61: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

49

Tahap Awal yang di lakukan oleh Dinas Sosial yang menangani

masalah KUBE, ada Standar Oprasional Prosedur (SOP) program bantuan

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Dinas Sosial Kabupaten Lombok Tengah

yaitu:

DINAS SOSIAL KAB.LOTENG

PROPOSAL PERMOHONAN MASYARAKAT

DEKON DINDOS PROPVINSI

KEMENTRIAN SOSIAL RI

PENJAJAKAN & FERIFIKASI

SK PENETAPAN KUBE

APBD II PENETAPAN PENDAMPING

BIMTEK KUBE DAN

PENDAMPING

REALISASI BANTUAN

KUBE

PEMBUKAAN BUKU REKENING

Gambar : Standar Oprasional Prosedur (SOP) Program Bantuan

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Dinas Sosial Kabupaten Lombok

Tengah.58

Langkah pertama untuk bisa mengikuti program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah mengajukan proposal permohonan masyarakat ke Dinas Sosial, setelah Dinas Sosial lalu di ajukan ke tiga sumber pendanaan yaitu Kementrian Sosial, Dekon Dindos Provinsi dan APBD II di kabupaten. Setelah penentuan kuota dari pusat misalnya Lombok Tengah mendapat 20 kelompok kemudian kelompok yang telah diajukan akan di Ferifikasi, Selain dari Kementerian Sosial, provinsi dan APBD II juga menetapkan pendamping yang nanti akan bersama-sama melakukan penjajakan, ada tiga penjajakan Dinas Sosial bersama salah satu dari yang tiga sumber dana tersebut dan pendamping. Setelah

58 Papan Data program KUBE Dinas Sosial Lombok Tengah, dikutip 21juni 2017.

Page 62: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

50

melakukan penjajakan dan sesuai dengan proposal kecuali misalnya ada yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku kelompok akan diminta untuk merubah atau menggantinya.59

Untuk RAB (Besar anggaran Bantuan) biasanya besar anggaran bantuannya selama ini adalah berkisar Rp. 20.000.000 baik pusat Provinsi maupun APBD II. Untuk APBD II memberikan pendanaan dengan barang tidak dengan uang tunai tetapi tetap menetukan harga dengan menggunakan standar harga daerah yang dimana barang itu senilai dengan jumlah dana yang diberikan, Setelah itu kelompok yang sudah di tetapkan melalui SK (Surat Keputusan) kalau di tingkat kabupaten surat keputusan Kepala Dinas Sosial sedangkan kalau di provinsi surat keputusan Kepal Dinas Sosial provinsi dan kalau di pusat dinamakan surat keputusan menteri Sosial yang akan menetapakan bahwa kelompok yang tercantum di bawah ini adalah penerima program Kelompok Usaha Bersama tahun 2016.60

Mekanisme selanjutnya adalah mereka mendapatkan pelatihan Bimbingan Tehnis (BIMTEK) dengan mengundang semua anggota kelompok, isi dari BIMTEK tersebut adalah menejemen usaha, kebijakan penanggulangan kemiskinan dan lain sebagainya. Tempat pelaksanaan BIMTEK berbeda-beda antara KUBE dan pendamping. Setelah melaksanakan BIMTEK lalu kelompok membuka rekening yang dari Dekon dan Kementrian sedangkan APBD II berbentuk barang. 61

Setelah kelompok KUBE melakukan kegiatan usahanya

kelompok akan melaporkan kordinasi dengan pendamping KUBE dan pendamping KUBE ini yang akan aktif melaporkan bagaimana KUBE dampingan mereka ke Dinas Sosial.62

Dalam proses pelaksanaaan kegiatan Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

a. Hakikat Pendampingan KUBE

Pendampingan merupakan suatu proses menjalin relasi sosial

antara pendamping dengan Kelompok Usaha Bersama (KUBE), dan

masyarakat sekitarnya dalam rangka memecahkan masalah, memperkuat

59Dede Tsabitul Misyaq, pemimpin pengelola kube, Wawancara, Dinas Sosial Lombok

Tengah, 22 juni 2017. 60 Laila Anggraini , Bendahara pengelola KUBE, Wawancara , Dinas Sosial

LombokTengah, 22 Juni 2017. 61 Imam, pendamping pelaksana KUBE, Wawancara, Dinas Sosial Lombok Tengah , 22

juni 2017. 62 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 69.

Page 63: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

51

dukungan, mendayagunakan berbagai sumber dan potensi dalam

pemenuhan kebutuhan hidup, serta meningkatkan akses anggota terhadap

pelayanan sosial dasar, lapangan kerja, dan fasilitas pelayanan publik

lainnya. KUBE sebagai kelompok dari keluarga-keluarga fakir miskin

membutuhkan pendampingan dari orang yang lebih tahu dan lebih

terampil daripada mereka. KUBE di dalam melaksanakan usaha sosial-

ekonominya sering dihadapkan pada berbagai kendala dan masalah,

sehingga membutuhkan orang yang ahli dan dekat secara fisik, sosial,

dan emosional dengan mereka.63

Tujuan umum pendampingan sosial adalah meningkatkan motivasi, kemampuan dan peran para anggota KUBE dalam mencapai kualitas hidup dan kesejahteraan anggotanya. Secara khusus pendampingan KUBE bertujuan untuk:64 1. Meningkatnya kemampuan KUBE dalam menemukan masalah,

potensi para anggota dan sumber daya sosial ekonomi yang ada di lingkungannya.

2. Meningkatnya kemampuan KUBE dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pemecahan masalah kesejahteraan sosial.

3. Meningkatnya akses para anggota KUBE terhadap lapangan kerja, pelayanan sosial dasar, dan fasilitas pelayanan publik lainnya.

4. Memenuhi kebutuhan dasar keluarga fakir miskin (sandang, pangan, papan, lapangan kerja, pendidikan dasar, pelayanan kesehatan dasar, air bersih dan sanitasi lingkungan, serta kebutuhan dasar lainnya).

5. Meningkatnya kemampuan KUBE dalam menjalankan, mengembangkan dan mempertanggungjawabkan kegiatan usaha ekonomi dan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dilakukan secara bersama-sama.

63 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 36. 64 Ahmad Patoni, pendamping KUBE, Wawancara ,Dinas Sosial Lombok Tengah, 23

juni 2017.

Page 64: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

52

b. Kegiatan Dalam Pendampingan KUBE

Berikut ini digambarkan langkah-langkah besar yang harus

dilakukan oleh Pendamping guna mendampingi KUBE dalam menyusun

dan mengajukan proposal. Setiap tahapannya harus dilakukan melalui

musyawarah dengan seluruh calon anggota dan pengurus KUBE yang

dipandu oleh pendamping. Sebenarnya keberhasilan KUBE dan

terlaksananya Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dalam KUBE sangat

bergantung dengan bagaimana Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

dibentuk. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan

kelompok ini dan dapat dibedakan ke dalam 2 tingkatan: tingkatan

pembentukan KUBE dan tingkatan penentuan UEP-nya. Keduanya tidak

dapat dipisahkan, hanya saja penekanan aspek yang diperhatikan dalam

kedua tingkatan ini berbeda. Pada tahap pembentukan KUBE-nya, yang

ditekankan adalah aspek sosial dan kelembagaannya. Sementara pada

tahap penentuan UEP-nya, yang lebih ditekankan adalah aspek ekonomi,

bagaimana para anggota menentukan usaha yang bisa mereka lakukan

guna meningkatkan kesejahteraan bersama.65

c. Membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembentukan KUBE.66 1. Kedekatan tempat tinggal atau letak geografis

Jarak antar anggota turut menentukan keberhasilan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) KUBE, semakin dekat jarak antar anggota maka akan semakin mudah anggota berkomunikasi, berinteraksi, serta hal-hal lainnya yang

65 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 37. 66 Dede Tsabitul Misyaq, pemimpin pengelola kube, Wawancara ,Dinas Sosial Lombok

Tengah 23 juni 2017.

Page 65: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

53

dibutuhkan untuk mempercepat penyelesaian masalah, disamping itu juga akan memudahkan pengawasan dan pendampingan.

Umumnya semakin berjauhan tempat tinggal antar

anggota dapat berakibat munculnya rasa malas bagi anggota.67

2. Latar belakang karakteristik kepribadian anggota Adakalanya dalam satu KUBE terdiri atas keseluruhan

atau beberapa anggota yang berbeda karakteristik kepribadian anggota, ada yang karakterisktik mendominasi atau sebaliknya pasrah, ada yang emosional dalam berdiskusi, tidak mau mengalah (ngotot), mudah tersinggung, sangat hati-hati bahkan penakut dalam hal mengambil keputusan, dan lain-lain. Dalam kondisi seperti ini sangat dianjurkan seorang pendamping betul-betul telah memahami karakteristik anggota binaannya dan dapat memainkan fungsinya selaku pendamping.68

3. Memiliki motivasi yang sama Motivasi adalah kecenderungan anggota untuk

bertindak atau berusaha sesuai dengan apa yang telah diputuskan secara bersama melalui musyawarah dan mufakat untuk mencapai kesepakatan. Motivasi akan sama apabila persyaratan latar belakang karakteristik kepribadian anggota telah dapat disesuaikan dengan anggota lainnya.69

4. Keberadaan kelompok masyarakat yang sudah tumbuh berkembang lama.

Mungkin saja di sekitar wilayah KUBE terdapat kelompok masyarakat yang juga memiliki usaha, contoh KUBE sebelumnya yang telah mandiri atau lembaga koperasi. Keberadaan kelompok usaha tersebut sangat dianjurkan untuk dimanfaatkan untuk membantu KUBE yang sedang terbentuk.

Pembagian kerja yang jelas antar anggota sangat penting demi keberlangsungan KUBE baik jika KUBE memutuskan menjalankan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) secara ber-kelompok, sub-kelompok ataupun individu. Jika KUBE menjalankan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) secara berkelompok, maka pembagian kerja meliputi bagaimana masing-masing anggota berkontribusi dalam menjalankan Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Jika pengelolaan dilakukan secara sub-kelompok, maka agar anggota fokus, maka harus dibagi dengan jelas siapa yang mengerjakan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) 1, dan siapa yang mengerjakan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) lainnya.

67 Ahmad Patoni, Pendamping KUBE, Wawancara, Dinas Sosial Lombok Tengah, 23

juni 2017. 68 Imam, Pendamping KUBE, Wawancara ,Dinas Sosial Lombok Tengah, 23 juni 2017. 69 Imam, Pendamping KUBE, Wawancara, Dinas Sosial Lombok Tengah, 23 juni 2017.

Page 66: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

54

Mekanisme Pengumpulan ketiga kelompok dana: kas kelompok, IKS, dan bagi hasil, sangat bergantung pada jenis pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang dijalankan oleh KUBE, karena ketiganya diharapkan dapat mengikat dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan memiliki KUBE. Hal ini menjadi sangat penting untuk dibahas pada saat pembentukan kelompok dan wajib dilaksanakan oleh anggota.70 Untuk pelaksanaan setiap kohor, KUBE dilaksanakan secara

berkesinambungan. Kegiatan diawali dengan Tahap Persiapan (T0), Tahap

Pembentukan/Perintisan UEP (T1), dan Tahap Pengembangan UEP (T2),

dan Tahap Kemitraan KUBE (T3).71

Dalam setiap tahapan ini, ada kegiatan Monitoring dan Evaluasi

untuk memastikan pelaksanaan sesuai dengan rencana.

1. Tahap Pelaksanaan (T0)

Kegiatan pada Tahap persiapan dapat dibagi kedalam dua tahap

kegiatan, yaitu:

Persiapan awal

Pada tahap awal kegiatan persiapan belum melibatkan

pendamping. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:

a. Penentuan sasaran dan lokasi oleh Kementerian Sosial baik melalui

mekanisme sasaran rujukan ataupun non-rujukan program,

b. Sosialisasi program kepada Dinas Sosial yang menjadi sasaran

program,

c. Rekrutmen pendamping,

d. Pelatihan pendamping,

70 Dede Tsabitul Misyaq, pemimpin pengelola kube, Wawancara, Dinas Sosial Lombok Tengah 23 juni 2017.

71 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 20.

Page 67: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

55

e. Kontrak kerja pendamping.

Persiapan lanjutan

Setelah rekrutmen, pelatihan, dan kontrak kerja pendamping,

tahapan kegiatan persiapan selanjutnya dapat dilaksanakan dengan

bantuan pendamping, antara lain:

a. Verifikasi data yang digunakan (baik mekanisme rujukan maupun

non rujukan program) oleh pendamping

b. Pendataan komplementaritas bantuan (PKH, Raskin, KIP, dan KIS)

yang sudah atau belum diperoleh oleh penerima KUBE

c. Pembentukan KUBE

d. Penentuan UEP dan pembuatan dan pengajuan proposal

e. Penetapan Penerima KUBE melalui SK Direktur Penanggulangan

Kemiskinan Perdesaan/Perkotaan dan Sosialisasi Ke Dinas Sosial

f. Dinas Sosial mensosialisasikan ke Pendamping dan KUBE

2. Tahap Pelaksanaan (T1-T3)

Kegiatan pada Tahap Perintisan UEP (T1) terdiri dari:

a. Pembuatan Rekening KUBE

b. Penyaluran bantuan stimulan dan pencairan dana

c. Perintisan UEP didampingi Pendamping

d. Pengupayaan komplementaritas program (PKH, Raskin, KIP, dan

KIS).

e. Bimbingan Teknis Lanjutan kepada Pendamping

f. Bimbingan Teknis Lanjutan kepada KUBE

Page 68: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

56

g. Pertemuan Wajib Bulanan, Pengumpulan IKS, Kas Kelompok

h. Pemantauan dan Evaluasi

Kegiatan pada Tahap Pengembangan UEP (T2) terdiri dari

a. Pengembangan UEP didampingi Pendamping

b. Bimbingan Teknis Lanjutan Pengembangan UEP kepada KUBE

c. Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi, dimungkinkan ada nya

insentif tambahan bagi KUBE dan pendamping. Insentif bagi

KUBE dapat diberikan berupa stimulan usaha maupun program-

program yang dapat bersumber dari Kementerian Sosial ataupun

dari sumber lainnya. Insentif bagi pendamping dapat diberikan

kepada pendamping berprestasi untuk meningkatkan kinerja dan

loyalitas terhadap program.

d. Pengupayaan komplementaritas program (PKH, Raskin, KIP, dan

KIS).

e. Pertemuan Wajib Bulanan, Pengumpulan IKS, Kas Kelompok

f. Pemantauan dan Evaluasi.

Kegiatan pada Tahap Kemitraan KUBE (T3) terdiri dari:

a. Pengembangan Kemitraan KUBE didampingi pendamping selama

enam bulan pertama. Kemitraan KUBE diharapkan bisa terjadi

bahkan lebih awal dari T3.

b. Terminasi/Rujukan ke program lain.

Setelah KUBE mendapatkan pendampingan guna

mengembangkan usaha dan juga menjalin kemitraan maka, dan

Page 69: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

57

diharapkan pada saat itu, KUBE sudah mampu berdikari, maka

pendampingan terhadap KUBE tersebut dapat diterminasi, dan

KUBE dirujuk untuk menjadi bagian dari program pemerintah

lainnya, baik pusat ataupun daerah ataupun berusaha sendiri.72

3. Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan

Monitoring dan Evaluasi adalah hal yang sangat penting,

sehingga harus dilaksanakan dalam setiap tahapan kegiatan yang

dijalankan. Monitoring dilakukan terhadap proses pelaksanaan yang

sedang berjalan untuk menilai apakah pelaksanaan sudah sesuai

rencana, sementara evaluasi dilakukan untuk mengukur apakah

keluaran, hasil, dan tujuan dari program sudah tercapai. Untuk

memudahkan proses input data dan analisis, maka Sistem Informasi

Manajemen (SIM) berbasis internet diterapkan. Monitoring dilakukan

secara berkala oleh pendamping menggunakan instrumen yang ada

dalam Buku Catatan Pendamping dan dilaporkan dalam SIM di alamat

http://mis.kubepedia.info/. Selanjutnya Kementerian Sosial cq.

Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan/Perkotaan

melakukan pemantauan setahun sekali. Dinas Sosial sedianya juga

memantau perkembangan KUBE di daerahnya.73

Melalui KUBE diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan wawasan berfikir para anggota karena mereka dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial dalam mengelola usaha yang sedang dijalankan, dan berupaya menggali dan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di lingkungan untuk keberhasilan

72 Dokumentasi, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, h. 21. 73 Dikutip dari Data panduan pelaksanaan program Kelompok Usaha Bersam (KUBE), 23

juni 2017.

Page 70: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

58

kelompok. Selain itu, diharapkan dengan kegiatan yang dilakukan di dalam kelompok dapat menumbuh kembangkan sikap berorganisasi dan pengendalian emosi yang semakin baik serta dapat menumbuhkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, kegotongroyongan, rasa kepedulian dan kesetiakawanan sosial, baik di antara keluarga binaan sosial maupun kepada masyarakat secara luas.74

Ilustrasi Pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) secara

kelompok dan sub kelompok dengan sayarat sebagai berikut:75

74 Amak Andar, ketua Kelompok Usaha Bersama, Wawancara, Lombok Tengah, 03 juli 2017.

75 Dikutip dari Data panduan pelaksanaan program Kelompok Usaha Bersam (KUBE), 23 juni 2017.

Page 71: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

59

Persyaratan sebagai berikut:

1. Dimusyawarahkan dan mendapat persetujuan dari pendamping KUBE

yang ditunjuk

2. Jenis usaha yang dikembangkan akan dikelola secara berkelompok

3. Pembagian dan pelaksanaan tugas dilakukan berdasarkan kesepakatan

kelompok

4. Tempat usaha berada pada lokasi tertentu

5. Modal yang digunakan merupakan modal bersama

6. Bantuan yang diberikan dari Kementerian Sosial dapat disisakan untuk

kas kelompok sesuai kesepakatan anggota KUBE.

7. Pemanfaatan kas kelompok sesuai aturan dan kesepakatan kelompok.

8. Keuangan dikelola melalui pembukuan kelompok

9. Keuntungan hasil UEP dikelola oleh kelompok

10. Pembagian keuntungan hasil UEP berdasarkan kesepakatan kelompok

11. Kelompok wajib membuat laporan perkembangan UEP dan membayar

IKS yang besarnya sesuai kesepakatan kelompok.

Ilustrasi Pengelolaan UEP secara Sub Kelompok

Page 72: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

60

BAB III

ANALISIS SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL DAN PERSEPEKTIF EKONOMI ISLAM TERHADAP KELOMPOK USAHA BERSAMA

(KUBE)

A. Analisis Sistem Pendanaan Dinas Sosial Terhadap KUBE

dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Miskin.

Berdasarkan hasil penelitian di bab gambaran umum lokasi penelitian

dan mekanisme pelaksanaan kegiatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di

Lombok Tengah, maka selanjutnya peneliti akan membahas dan menganalisis

data tersebut dalam bab pembahasan ini. Sebagaimana yang dijelaskan di bab

II bahwa kegiatan Kelompok Usaha Bersama ini merupakan salah satu cara

untuk mengangkat perekonomian masyarakat miskin dengan cara

pemberdayaan.

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) merupakan salah satu pendekatan

dalam rangka pemberdayaan masyarakat guna menanggulangi kemiskinan

yang dilakukan oleh Kementerian Sosial. Kegiatan pemberdayaan ini meliputi

pemberian bantuan stimulan untuk kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP),

pendampingan dalam merintis dan mengembangan usaha serta peningkatan

keterampilan teknis anggota. Kehadiran KUBE merupakan media untuk

meningkatkan motivasi warga miskin untuk lebih maju secara ekonomi dan

sosial, meningkatkan interaksi dan kerjasama dalam kelompok,

mendayagunakan potensi dan sumber sosial ekonomi lokal, memperkuat

budaya kewirausahaan, mengembangkan akses pasar dan menjalin kemitraan

sosial ekonomi dengan berbagai pihak yang terkait. Penanggulangan

60

Page 73: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

61

Kemiskinan merupakan kebijakan, program dan kegiatan yang dilakukan

terhadap orang, keluarga, kelompok dan atau masyarakat yang tidak

mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak dapat memenuhi kebutuhan

yang layak bagi kemanusiaan baik di perdesaan maupun perkotaan.

Dengan demikian, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk

memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat,

termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai

tujuan, maka pemberdayakan menunjukkan pada keadaan atau hasil yang

ingin di capai oleh sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya

memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam

memenuhi kebutuhan hidup baik yang besifat fisik, ekonomi maupun sosial

seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi,

mempunyai mata pencaharian, berperestasi dalam kegiatan sosial dan mandiri

dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya.76

KUBE merupakan program yang dibuat oleh pemerintah, karena

pembangunan ekonomi rakyat adalah kewajiban pemerintah demi mencapai

kemaslahatan umat, dengan demikian untuk pembangunan ekonomi Dinas

Sosial Lombok Tengah sangat berperan untuk keberlangsungan program

KUBE tersebut, hususnya bagi masyarakat miskin di Lombok Tengah, melihat

dari keadaannya, masih banyak warga yang belum mampu memenuhi

kebutuhan hidupnya sehari hari. Dinas Sosial Lombok tengah merupakan

Sektor Publik untuk mengatasi masalah kemiskinan yang belum juga teratasi.

76 Edi suharto, Membangun masyarakat memberdayakan rakyat (Bandung: PT Refika

Aditama,2009), h.58-60.

Page 74: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

62

Pembahasan tentang pembiayaan sektor publik oleh pemerintah, erat

kaitanya dengan pembahasan tentang peran dan tugas Negara dan

perekonomian yang ditinjau dari sisi ekonomi Islam, maupun ekonomi

konvensional. 77

Secara umum, menurut Ibnu Taimiyah tugas pemerintah atau Negara

dalam perekonomian, erat kaitanya dengan tujuan dari sebuah pemerintahan,

ibnu Timiyah menyatakan : “tujuan terbesar dari Negara adalah mengajak

penduduknya melaksanakan kebaikan dan mencegah mereka berbuat

mungkar”. Terkait dengan peran Negara dalam perekonomian, hususnya untuk

menghilangkan kemiskinan yang dimana menurut Ibnu Taimiyah seseorang

harus hidup sejahtera dan tidak tergantung pada orang lain, sehingga mereka

mampu memenuhi sejumlah kewajiban dan keharusan agamanya. Menjadi

kewajiban sebuah Negara untuk membantu warga Negara mampu mencapai

kondisi pinancial yang lebih baik. Beliau menyatakan : “merupakan sebuah

consensus umum bahwa siapa pun yang tak mampu memperoleh penghasilan

yang mencukupi harus dibantu dengan sejumlah uang, agar mampu

memenuhi kebutuhannya sendiri”.78

Dalam sistem pendanaan yang dilakukan untuk mengatasi masyarakat

miskin yang dilakukan oleh tiga sumber dana yang ada yaitu Kementrian

Sosial, Dekon Dindos Provinsi dan APBD II yang merupakan wadah dari

pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan, Islam mempertimbangkan

77 Nurul Huda, dkk, “Keuangan Public Islam Pendekatan Teoritis dan Sejarah, (Jakarta :

Prenada mediagroup, 2012), h. 5. 78 Ibnu Taimiyah, Keuangan Republic Islami, terj.Nurul Huda, (Jakarta : prenada media

group, 2012), hal. 6.

Page 75: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

63

keadilan sebagai dasar pemerintahan. Prinsip kesatuan agama dan hukum

harus diperhatikan. Tanpa otoritas politik yang terorganisir, eksistensi agama

dan hukum bisa berbahaya tanpa dibatas oleh syariah, pemerintah akan

menjadi tatanan polotik tiranik dan tidak adil. Hanya dengan memegang teguh

keadilanlah pemerintah dapat menjalankan fugsinya yang tepat. Perhatian

pada keadilan bisa menghasilkan konvergensi antara kepentingan pemerintah

dan yang diperintah, dan melahirkan kondisi perbaikan sosial dan ekonomi,

serta meningkatkan kekuatan Islam dalam masyarakat. Ada dua faktor yang

yang wajib ada : kesadaran moral individual untuk tidak melanggar batasan

yang ditentukan atas prilaku mereka dan kepatuhan otoritas politik terhadap

pasal-pasal dalam perjanjian yang dibuatnya dalam memastikan implementasi

peratuaran pemerintah.79

Islam telah memberantas penyakit dan bahaya kemelaratan dengan

membangunkan hati dan dengan kekuatan undang undang Negara, telah

menjadikan bekerja dan berusaha sebagai sendi dalam segala tujuan.

Disuruhnya umat Islam berusaha, bahkan berusaha itu diutamakannya dari

pada beribadah semata-mata dan disuruh pula untuk rajin dan kerja keras.

Tidak dapat disangakal lagi bahwa itulah sebaik-baiknya jalan untuk ini, tetapi

juga dijanjikan balasan pahala dari Allah di akhirat nanti. Islam menentang

kemiskinan dengan jalan memanggil akhlak yang tinggi, dan membasmi

79 Abdullah Zaky Al Kaaf, ekonomi dalam perspektif Islam ……, h. 14.

Page 76: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

64

segala kejahatan dan kemungkaran dengan alasan-alasan dan hukum-hukum.

Jikalau segala jalan tersebut dapat dituruni orang-orang jahat.80

Individu sebagai anggota masyarakat, bukan hanya menentukan

pilihan mereka sendiri, tetapi mereka juga berintaraksi dengan angota

masyarakat lain melalui intraksi yang di fasilitasi oleh kontrak eksplisit dan

imlisit yang dimasukan ke dalam ikatan yang ditentukan oleh setting

institusional masyarakat. Kontrak tersebut menetapkan kewajiban yang harus

dipenuhi oleh semua pihak untuk mencapai tujuan kontrak tersebut.81

B. Analisis Tentang Perspektif ekonomi Islam dalam sistem pendanaan

Dinas Sosial terhadap KUBE di Lombok Tengah.

Dalam Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) merupakan

program yang di buat pemerintah untuk masyarakat miskin, Fakir Miskin

(FM) adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata

pencaharian dan atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak

mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

kehidupan dirinya dan atau keluarganya. Sehingga Pemerintah membuat

program KUBE untuk mengatasi kemiskinan dengan adanya Kegiatan yang

berkaitan dengan usaha kesejahteraan sosial.

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah suatu kelompok yang

dibentuk oleh warga / keluarga-keluarga binaan sosial yang terdiri dari orang-

80 Ibid.h. 224. 81 Zamir Iqbal Abbas Mirakhor, Pengantar Keuangan Islam teori dan prktik, (Jakarta :

Prenada Media Group, 2008), h. 5.

Page 77: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

65

orang atau keluarga-keluarga kurang mampu (prasejahtra) yang menerima

pelayanan sosial melalui kegiatan program pemberdayaan fakir miskin.82

Peranan Negara pada umumnya, pemerintah pada hususnya sangat

menentukan dalam pelaksanaan nilai-nilai sistem ekonomi Islam. Peranan itu

diperlukan dalam aspek hukum, perencanaan dan pengawasan alokasi atau

distribusi sumberdaya dan dana, pemerataan pendapatan dan kekayaan serta

pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.83

Pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada

pihak lain untuk mendukung investasi yang telah di rencanakan.84

Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Lombok Tengah

memilik tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk

meningkatkan kesejahtraan ekonomi melalui terwujutnya penghidupan yang

berkelanjutan dan juga meningkatkan keberfungsian sosial para anggota

kelompok. Termasuk untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi hususnya

dalam pembangunan usaha, Meningkatkan kemampuan dalam menjalankan

peranan sosial dalam masyarakat.

Kata pemberdayaan dalam kamus bahasa Indonesia berasal dari kata

daya yang artinya : Tenaga, kekuatan, kemampuan, upaya ihtiar, usaha, jerih

payah.85

82Pekeja Sosial Tuban. “KUBE Pemberdayaan Fakir-Miskin ”

https://pekerjasosialtuban.wordpress.com, diambil pada tanggal 19 april 07.27 WITA 83 Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta : Penerbit

Universitas Indonesia UI-Press, 1988), h. 17. 84

Muhammad, Manajemen pembiayaan bank syariah,(Yogyakarta: Upp, Amn Ykpn, 2002), h. 17.

85 Suyadmi, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Magelang. Cv, “tidar Ilmu”), h. 126.

Page 78: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

66

Konsepsi pemeberdayaan dalam Islam adalah bersifat menyeluruh

(holistik) menyangkut berbagai aspek dan sendi-sendi dasar kehidupan.

Berbicara menegenai pemeberdayaan tidak dapat terlepaskan dari persoalan

kemiskinan sebagai objek dari pemberdayaan itu sendiri. Pemberdayaan

mempunyai filosofi dasar sebagai suatu cara pengubah masyarakat dari yang

tidak mampu menjadi berdaya, baik secara ekonomi, sosial, maupun budaya.

Program KUBE ini tujuannya adalah pemberdayaan masyarakat

miskin yang semulanya tak berdaya dalam kegiatan ekonomi menjadi berdaya.

Dengan demikian pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk

memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dan masyarakat,

termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai

tujuan maka pemeberdayaan menunjukkan pada keadaan atau hasil yang ingin

di capai oleh sebuah perubahan sosial. Yaitu masyarakat yang berdaya

,memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam

memenuhi kebutuhan hidup baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial.

Sehingga kegiatan KUBE yang dilaksanakan sangat berperan penting

karena akan sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat miskin lebih

lagi dalam program tersebut dana yang diberikan tidak dikembalikan lagi

kepada sumber pendanaan KUBE. Dalam Islam sesuatu yang diberikan

kepada seseorang tanpa mengharapkan imbalan atau pengembalian apa yang

telah diberikan disebut hibah.

Page 79: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

67

Hibah berarti pemilikan terhadap sesuatu pada masah hidup tanpa

meminta ganti.86

Meskipun tidak memiliki motif ibadah layaknya zakat, infak, sedekah,

wakaf dan kafarat, secara sosial dan ekonomis hibah memiliki peran dalam

meningkatkan produktifitas. Memberi apapun, dengan motif apapun, jika

dipandang dengan lensa positif, akan dapat bernilai positif bagi pemberi dan

penerima baik di dunia maupun di akhirat. Tidak setiap yang positif akan

bernilai positif, sejauh menggunakannya dalam hal-hal negatif. Sebaliknya

tidak setiap perkara mubah bernilai nol selama penggunaanya untuk kebaikan.

Hibah adalah pemeberian terpuji selama zakat, infak dan sedekah yang

merupakan tuntutan agama telah ditunaikan dan telah memenuhi kebutuhan

dasar hidup masyarakat. Dalam konteks ini, hibah secara aksiologis ajkan

digunakan untuk lebih memeberdayakan hidup masyarakat di atas standar

kelayakan, baik makanan, pakaian, tempat tinggal atau usaha.

Bila demikian hibah memiliki posisi yang sama dalam mengatasi

kemiskinan, menjamin kekurangan dan keterbatasan ekonomi masyarakat

dalam memenuhi standar hidupnya.

Kaitannya dengan pelaksanaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

dalam persepektif ekonomi Islam bahwa kerja sama dalam usah itu

diperbolehkan.

86 Muhammad Rawwas, ensiklopedia fiqih, cet 1 (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 1999),

h. 143.

Page 80: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

68

Kerja sama dalam pandangan Islam disebut syikah, secara bahasa

syirkah berarti perserikatan dua atau lebih tanah. Di dalam hukum syikah

bermakna kerja sama (partnership) antara dua orang atau lebih di dalam bisnis

atau dalam kekayaan. Bisnis secara kerja sama dinyatakan sah dan legal oleh

Islam. bentuk organisasi bisnis ini telah ada sejak zaman dahulu. Selama masa

hidup Nabi dan para sahabat beliau, kerja sama ini amat popular diantara

kaum muslimin.87

Ada prinsip-prinsip yang dijalankan oleh Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) diataranya yaitu:88

a. Kekeluargaan.

Prinsip ini menekankan bahwa pengembangan KUBE perlu

dibangun atas semangat kekeluargaan diantara sesama anggota KUBE dan

lingkungannya. Nilai seperti ini akan menumbuhkan suatu semangat dan

sikap kerja tanpa pamrih dalam mewujudkan dan semangat kebersamaan

diantara sesama para anggota KUBE.

b. Kegotong royongan.

Kegotong royongan berarti menuntut perlu adanya kebersamaan

dan semangat kebersamaan di antara sesama para anggota KUBE. Dalam

prinsip tidak menonjolkan adanya perbedaan antara atasan dan bawahan,

tetapi mengedepankan kebersamaan diantara sesama.

87 Muhammad Sharif Chaudhry, “system ekonomi islam perinsip dasar” (Jakarta : Kencan Prenadamedia Group, 2014). h. 211. 88 Hartono Laras, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE, (Jakarta

: Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2015), h.39.

Page 81: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

69

Untuk pembagian hasil keuntungan ke anggota, jika pembagian

tugasnya merata, maka, pembagian hasil juga harus merata. Namun, bila

ada anggota yang bekerja lebih banyak dari yang lain, maka harus

mendapatkan bagian yang lebih besar juga sesuai dengan tenaga dan

pikiran yang dicurahkan untuk pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif

UEP.89

Kerja sama dalam menjalankan usaha ekonomi produktif (UEP) , baik

dalam bekerja, mengurus, melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam

program KUBE tersebut dengan kesepakatan yang telah buat baik dalam segi

bagi hasil, produksi dan menanggung kerugi dan mereka dalam kegiatan

usahanya mengadakan Kas untuk kelompok yang akan di gunakan kelak untuk

anggota kelompok itu sendiri untuk kepentingan pribadi atau kelompok,

sehingga kelompok tidak harus meminjam uang kepeda orang lain. Dalam

pembagian hasilnya kelompok tersebut bagi hasil sesuai dengan tingkatan

kelompok seperti ketua, sekertaris dan bendahara mendapatkan lebih banyak

dari anggota karena mereka lebih berperan aktif dalam pengembangan usaha.

Kegiatan yang berkaitan dengan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di

Lombok Tengah yang dilakukan untuk memenuhi usaha kesejahteraan sosial

dapat berupa pengelolaan santunan hidup, Iuran Kesetiakawanan Sosial (lKS),

arisan, pengajian, perkumpulan kematian, usaha simpan pinjam, pelayanan

koperasi, usaha tolong menolong atau gotong royong, usaha pelayanan sosial

untuk membantu orang tidak mampu, usaha-usaha untuk mencegah timbulnya

89 Ibid. h.55.

Page 82: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

70

permasalahan sosial di lingkungannya, dan usaha-usaha kesetiakawanan sosial

lainnya. Karena tujuan mereka adalah saling tolong menolong antar sesama

bukan untuk kepentingan per individu.

Ekonomi Islam bertujuan untuk mensejahtrakan masyarakat secara adil

dan seimbang karena dengan landasan ini para pihak yang terlibat dalam

proses ekonomi tidak saling menindas atau mengeksploitasi satu sama lain,

nilai-nilai moral menjadi bagian fundamental bagi kegiatan ekonomi.90

Dalam persepektif ekonomi Islam, peran Dinas Sosial dalam

mengatasi perekonomian masyarakat miskin yang ada di Lombok Tengah

tergolong menerapkan kebijakan-kebijakan ekonomi Islam yang menyentuh

nilai-nilai keadilan dengan tujuan tercapainya kesejahtraan masyarakat adalah

adanya mekanisme filter dalam mengelola sumber daya, dengan sasaran

kebijakan yaitu adanya keadilan sosial, pendidikan universal, pertumbuhan

ekonomi dan maksimalisasi angkatan kerja, dengan mengemblikan semua

aktivitas perekonomian di bawah ketentuan Islam. Pemberdayaan masyarakat

adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai

sosial.

Sebagai solusi alternatif terhadap pemberdayaan perekonomian

merupakan bagian dari tata kehidupan yang lengkap, dengan mengedepankan

nilai-nilai normatif dalam menyentuh segala kehidupan masyarakat

memeberikan peluang dan memberdayakan kembali suberdaya-suberdaya

untuk meningkatkan kesejahtraan sebagai saran ibadah.

90 Euis Amalia, Keadilan distributive dalam ekonomi islam, (Jakarta: PT Rajagrafindo,

2009), h. 357.

Page 83: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

71

Kebijakan-kebijakan ekonomi Islam yang menyentuh nilai-nilai

keadilan dengan tujuan ketercapainya kesejahtaan dan pemerintah memeiliki

peranan penting dalam mengawasi dan membantu jalannya roda ekonomi.

Dengan demikian terciptanya masyarakat kedepan akan sesuai dengan yang di

cita-citakan.

Keadilan dengan berbagai istilah memang cukup banyak disebutkan

dalam Al-Quran ayat yang paling sering di rujuk adalah surat Al-Nahl (16):90

yang berbunyi:91

ت ۞ ت ا � ي و ٱ�ع � ى � � ىى ٱ� � ىى ذي و لا�يي ٱ� عي و

ا�ء و ٱ� � و ٱ� � ٱ� � � ع و ٱعلت ت ٩ تArtinya :Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan

berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari

perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran

kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran

Selama penelitian berlangsung, peneliti melihat dari kegiatan yang

dilakukan oleh Dinas Sosial hususnya yang menangani masalah KUBE

dilakukan sesuai syariat Islam karena bersifat adil dan menyelesaikan masalah

dengan bermusyawarah, melakukan tugas sesuai petunjuk tehnis pelaksanaan

program KUBE di Lombok Tengah akan tetapi, ada berbagai kendala yang

dihadapi oleh yang menangani masalah KUBE yaitu kurang kesadaran dalam

mengelola sumber daya, tidak sepenuh hati dalam melaksanakan kegiatan-

kegiatan kelompok yang telah dibimbing oleh pendamping KUBE.

91 QS. An Nahl [16] : 90.

Page 84: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

72

Jika hukum-hukum dapat terjaga selamanya, pelanggaran oleh

golongan penindas atas hak-hak kaum yang lemah dapat dicegah, golongan

minoritas yang berkuasa tidak diizinkan untuk merusak dan merampas dan

merusak masyarakatnya untuk kesenangan dan kepentingan materi, tatanan

Islam terpelihara dan semua individu mengikuti jalan Islam tanpa ada

penyimpangan.92

Sesungguhnya Islam memberantas sifat royal, menumpukkan harta,

dan riba, dengan firman Allah.

� ا۞ ى� ي و�ا ٱت ا ت ءا ا ري ث � ا � لو ٱ � � ا و � ا ٱ وى � ا �و ٱ� ى ي ٱ تا ي عي و ي و ت و ٱت ٱ� ت و ٱ ت �

ون ا و� ي ا � ر � ت � ع ٣٤ ٱArtinya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian

besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.93

Bahkan, Allah mewajibkan zakat atas harta-harta yang di tumpuk

tersebut dan mengharamkan harta riba, firman Allah di atas, ditujukkan untuk

mengangkat derajat kehidupan kaum golongan proletar dan marhaen, dan

menurunkan kehidupan orang-orang yang mampu dari keroyalannya sehingga

perimbangan hidup dalam masyarakat menjadi teratur dan sama rata.

Diharamkan pemborosan maksudnya supaya harta-harta tersebut dapat di

gunakan untuk hasil lebih banyak faedahnya bagi masyarakat bersama. Di

haramkan penumpukan harta supaya harta tersebut dapat beredar, dan

92Imam Khomeini, Sistem Pemerintahan Islam, ( Jakarta,:Pustaka Zahra, 2002), h. 53. 93 QS. At-Taubah [10] : 34.

Page 85: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

73

peredaranya tidak secara riba, supaya dapat dipakai secara kooperatif. Apalagi

manusia tidaklah merasakan kesenangan dan kemegahan yang sebenarnya

dalam hidup royal kesenangan dan kemegahan itu, hanyalah bisa diperoleh

dengan perbuatan baik dan membantu. Dan apabila penumpukan harta tidak

dapat memberi jaminan, jaminan itu akan diperoleh dalam masyarakat Islam

yang bersifat kolektif, yang tidak menyia-nyiakan hidup seseorang, dan tidak

merendahkan derajatnya. Begitu juga kalau dalam sistem riba ada jaminan,

jaminan itu akan diperolehnya dalam kegembiraan bekerja dan bersekutu

secara kooperatif, bersama-sama saudaranya yang menjalakan hartanya itu.94

Marialah kita memeperhatiakan bagaimana Islam memberi rumus

untuk mengobati persoalan kemelaratan yang sekarang menjadi penyakit

sebasar-besarnya bagi masyarakat. Tidaklah pernah Islam memandang

kemelaratan sebagai suatu kehinaan yang menurunkan derajat orangnya. Islam

mengambil ukuran bahwa manusia yang paling dekat dengan Allah ialah

orang-orang yang paling berbakti. Dengan demikian, kaum proletar yang

bagimana pun melaratnya mungkin lebih tinggi derajatnya dari mereka yang

banyak hartanya dan hidup dalam kemegahan. Inilah bantuan pertama dari

Islam terhadap kaum proletar. Kemudian Islam memperhatikan nasib mereka.

Ada orang yang melarat karena lemahnya tenaga dari bekerja, dan adapula

yang jatuh melarat karena tidak ada jalan untuk mencari penghidupan. Adapun

terhadap orang yag lemah karena penyakit yang suakar mengobatinya, Islam

94 Abdullah Zaky Al Kaaf, ekonomi dalam perspektif Islam, (Bandung : CV Pustak Mulia,

2002), h. 224.

Page 86: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

74

menjadikan usaha bantuan baginya suatu kewajiban atas seluruh masyarakat,

bukannya sokongan dan darma yang boleh dilengahkan.95

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, tujuan utama Islam

adalah menegakkan tatanan sosial yang adil dan bermoral melalui perantara

manusia. Prinsip Islam ini merupakan sumber makna dan legitimasi bagi

pemikiran prilaku peraturan pemerintah yang bersifat subtantif dan regulatif,

pembentukan komunitas dan prilaku pemerintah dan otoritas politik. Dapat

dikatakan bahwa penekanan terhadap keadilan inilah yang membedakan

sistem ekonomi Islam dari semua sistem lainnya. Melalui konsep keadilan ini

lah raison d’etre peraturan yang mengatur prilaku ekonomi individual serta

istitusi ekonomi dalam Islam dapat dipahami. Yang memberikan orientasi,

makna dan efektivitas kepada prilaku seorang muslim adalah bertindak

dengan mengetahuan bahwa keadilan menimbulkan keridhaan Allah, dan

ketidak adilan menimbulkan kemungkarannya. 96

Di satu pihak Islam menjamin berlangsungnya distribusi kekayaan

diantara manusia secara adil dan, dilain pihak, Islam memeberikan jaminan

sosial kepada kelompok miskin dan melarat dalam bentuk pemenuhan

kebutuhan dasar. Disamping itu, Islam juga melindungi kaum lemah dari

ekspoloitas ekonomi oleh kaum kuat. Itulah aspek dan perwujudan dari apa

yang disebut keadilan sosial Islam.97

95 Abdullah Zaky Al Kaaf, ekonomi dalam perspektif Islam ………. hal. 222. 96 Abdullah Zaky Al Kaaf, ekonomi dalam perspektif Islam, (Jakarta : Kencan Prenada

media, 2012), h. 13. 97 Sharif Chaudhry Muhammad, “System Ekonomi Islam Perinsip Dasar” (Jakarta

:kencana prenadamedia group, 2014) Cet 2, h. 293.

Page 87: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

75

Bila syariah sudah maenjadi nafas kehidupan, dapat dipastikan bahwa,

manusia sebagai pelaku ekonomi, pemerintah sebagai pemegang kebijakan

akan menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung jawab masing-masing dalam

menjalankan roda kehidupan. Bila individu, keluargaa, masyarakat sudah baik,

kohesi sosial, hubungan masyarakat dengan pemerintah, kegiatan ekonomi,

dan aktifitas sosial lainnya juga akan menjadi baik. Hal ini, karena setiap

denyut nadi usaha bergerak diatas jantung syriat, berjalan sesuai dengan misi

agama dan kebutuhan alamiah manusia.

.

Page 88: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

76

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab di atas, maka penulis dapat

menyimpulkan beberapa kesimpulan yaitu:

1. Sistem pendanaan yang telah dijalankan oleh yang memberikan dana

KUBE telah melakukan tugasnya sesuai dengan aturan yang berlaku,

mulai dari proses pengajuan proposal, penetapan pendamping yang nanti

akan mendampingi kelompok dalam proses pelaksanaan program, terkait

dengan sulitnya usaha KUBE untuk berhasil bukan terletak pada masalah

yang memberikan dana ataupun yang menangani KUBE, melainkan

kelompok KUBE itu sendiri bagaimana aktifnya kelompok KUBE dalam

mengembangkan usahanya. Masyarakat beranggapan bahwa penyebab

usaha mereka tidak berhasil karena mereka memberikan dana itu secara

tidak adil, contohnya mereka mendapatkan dana dalam bentuk barang

yaitu kambing, mereka akan diberikan kambing sesuai dengan jumlah

dana yang mereka dapatkan, misalnya satu kelompok mendapatkan 10-15

ekor kambing seharga Rp. 20.000.000 per kelompok yang harganya telah

ditentukan oleh harga standar daerah. Namun ketika mereka menjual hasil

dari usaha yang telah mereka jalani mereka hanya mendapatkan sedikit

keuntungan dari kambing yang mereka telah jual dari harga yang mereke

tetapkan oleh pengelola KUBE, tapi itu terjadi karena kurangnya pemahan

tentang pemasaran, anggota kelompok harus pandai melihat situasi harga

76

Page 89: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

77

yang mengalami fluktuasi , mereka menjual kambing tersebut saat harga

kambing menurun. Itu menyebabkan mereka sedikit mendapatkan

keuntungan.

2. Perspektif ekonomi Islam terhadap sistem pendanaan Dinas Sosial

terhadap Kelompok Usaha Bersam (KUBE) di Lombok Tengah adalah

telah melakukan tahap-tahapan untuk pemberdayakan masyarakat miskin

sesuai dengan ajaran Islam , seperti bagi hasil namun kendala yang mereka

hadapi adalah sulit berkembang karena banyak yang memang belum sadar

untuk benar-benar melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan

istikomah. Dengan mengembalikan semua aktivitas perekonomian di

bawah ketentuan Islam. Sebagai solusi alternatif terhadap pemberdayaan

perekonomian merupakan bagian dari tata kehidupan yang lengkap,

dengan mengedepankan nilai-nilai normatif dalam menyentuh segala

aspek kehidupan masyarakat.

B. Saran

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, maka ada beberapa saran yang

penulis perlu disampaikan pada yang menjalankan program pemberdayaan

masyarakat miskin di Lombok Tengah yaitu:

1. Pemerintah

Diharapkan kepada pemerintah untuk lebih memperhatiakan lagi

masyarakat yang memang sangat membutuhkan bantuan yang sebenarnya

yang mereka harus terima oleh masyarakat Lombok Tengah.

Page 90: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

78

2. Pelaksana program KUBE

Diharapakan dapat menumbuhan kesadaran bagi masyarakat atau

anggota kelompok KUBE untuk serius menjalan kan semua aktifitas yang

ada dalam kelompok maupun diluar kelompok dan memberikan

pandangan bahwa itu merupakan kekuatan ekonomi umat, sehingga untuk

tahun kedepan dapat mengembangkan usaha mereka sesuai dengan

harapan.

3. Masyarakat

Diharapakan masyarakat bisa lebih meningkatkan kesadaran dalam

menjalankan ekonomi sesuai dengan peraturan Islam baik itu dalam bagi

hasil dalam usaha yang dijalankan.

Page 91: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

79

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Zaky Al Kaaf, ekonomi dalam perspektif Islam, Jakarta : Kencan Prenada media, 2012.

Afifuddin. Beni Ahmad Saebani. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012.

Al- hakim Lukman, religiusitas dan Etos Kerja dalam pembangunan ekonomi Umat Mataram Lombok : Cerdas Press Mataram, 2009.

Arifashkaf, “pengertian sistem dan contohnya (Softskill)”, dalam.https:// arifashkaf.wordpress.com, diambil pada tanggal 26 juli 07.30 WITA

Arrayyah Hamdar ,peneropong phenomena kemiskinan telaah perspektif Al-Quran cet. 1Yogyakarta :PUSTAKA PELAJAR, 2007.

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, “metodologi penelitian member bekal teoritis pada mahasiswa tentang metodologi penelitian setarta dapat melaksanakan penelitian dengan langkah yang benar” cet. 14 Jakarta PT Bumi Aksara, 2015.

Djam’an satori dan Aan Komariyah, “metodologi penelitian kualitatif” cet. 6 Bandung : alfabeta, 2014.

Euis Amalia, Keadilan distributive dalam ekonomi Islam, Jakarta: PT Rajagrafindo, 2009.

Frianto Pandia, manajemen dana dan kesehatan bank, Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2012.

Hartono Laras, petunjuk tehnis pelaksanaan Kelompok Usaha Besama KUBE,

Jakarta : Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2015.

Husaini Usman. Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi

Imam Khomeini, Sistem Pemerintahan Islam, Jakarta,:Pustaka Zahra, 2002.

Juliansyah Noor. Penelitian Ilmu Manajemen. Jakarta: Kencana, 2013.

Laxy J Meleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Roadakarya, 2014.

______Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2012.

______ Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, 2014.

Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, 1988.

Page 92: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

80

Muhammad Rawwas, ensiklopedia fiqih, cet 1, Jakarta : Rajagrafindo Persada, 1999.

Muhammad Sharif Chaudhry, “system ekonomi islam perinsip dasar” Jakarta : KENCANA PRENADAMEDIA GROUP, 2014.

Muhammad Yusuf, “ManajemenKeuangan Syariah”, Mataram : CV. Nasabil, 2015.

Nurul Huda, dkk, “Keuangan public islam pendekatan teoritis dan sejarah”

Jakarta : KENCANA PRENADA MEDIA GROUP,2012.

Pekeja sosial tuban. “kube pemberdayaan fakir-miskin ” https:// pekerjasosialtuban.wordpress.com, diambil pada tanggal 19 april 07.27 WITA

Sharif Chaudhry Muhammad, “System Ekonomi Islam Perinsip Dasar” Jakarta :kencana

prenadamedia group, cet 2 2014.

Subana “ dasar-dasar penelitian ilmiyah” Cet. 2, Bandung : Pustaka Setia, 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2008.

Syofiyan Siregar, “statistik Parametrik untuk penelitian kuantitatif”

Zamir Iqbal Abbas Mirakhor, Pengantar Keuangan Islam teori dan prktik, Jakarta : Prenada Media Group, 2008

Page 93: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

81

LAMPIRAN

Page 94: SKRIPSI SISTEM PENDANAAN DINAS SOSIAL TERHADAP KELOMPOK …etheses.uinmataram.ac.id/2595/1/Lusi Budiarti 152135014.pdf · 1 skripsi sistem pendanaan dinas sosial terhadap kelompok

82