skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

65
PENGARUH REHABILITASI MEDIK TERHADAP FUNGSI MOTORIK PENDERITA STROKE ISKEMIK DI RSUD PALEMBANG BARI SKRIPSI Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked) Oleh: TIARA KHAIRINA NIM :702013012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2017

Upload: others

Post on 30-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH REHABILITASI MEDIK TERHADAP FUNGSI MOTORIK PENDERITA

STROKE ISKEMIK DI RSUD PALEMBANG BARI

SKRIPSI Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran (S Ked)

Oleh TIARA KHAIRINA

NIM 702013012

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2017

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH REHABILITASI MEDIK TERHADAP FUNGSI MOTORIK PENDERITA

STROKE ISKEMIK DI RSUD PALEMBANG BARI

Dipersiapkan dan disusun oleh Tiara khairina

NEVf 702013012

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S Ked)

Pada tanggal 8 Februari 2017

Menyetujui

dr Mitayani MSi Med Pembimbing Kedua

Dekan ^ Fakultas Kedokteran

PERNYATAAN

Dengan ini saya menerangkan bahwa

1 Karya tulis saya skripsi ini adalah asli dan belum pemah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Muhammadiyah

Palembang maupun Perguruan Tinggi lainnya

2 Karya tulis ini mumi gagasan mmusan dan penelitian saya sendiri tanpa

bantuan pihak lain kecuali arahan Tim Pembimbing

3 Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka

4 Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pemyataan ini maka saya

bersedia menerima sanksi akademik atau sanksi lainnya sesuai dengan norma

yang berlaku di Perguman Tinggi ini

Palembang Februari 2017

Yang membuat pemyataan

(Tiara Khairina)

NIM 702013012

ii

PERSETIIJUAN PENGALIHAN HAK PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Dengan penyerahan naskah artikel dan softcopy berjudul Pengaruh Rehabilitasi

Medik Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang

Bari Kepada unit penelitian dan pengabdian masyarakat (UP2M) Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang (FK-UMP) Saya

Nama Tiara Khairina

Nim 703013012

Program Studi Pendidikan Kedokteran

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Jenis Karya Ilmiah Skripsi

Demi pembangunan ilmu pegetahuan setuju memberikan kepada FK-UMP

Pengalihan Hak Cipta dan publikasi Bebas Royalti atas Karya Ilmiah Naskah dan

softcopy diatas Dengan has tersebut FK-UMP berhak menyimpan

mengalihmediaformatkan dalam bentu pangkalan data [database]

mendistribusikan menampilkan mempublikasikan di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari Saya seiama tetap

mencantumkan nama Saya dan Saya memberikan wewenang kepada pihak FK-

UMP untuk menentukan salah satu Pembimbing sebagai Penulis Utama dalam

Publikasi segala bentuk tuntulan hokum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta

dalam Karya ilmiah ini menjadi tanggung jawab Saya pribadi

Demikian pemyataan ini Saya buat dengan sebenamya

Dibuat di Palembang

Pada tanggal 17 Februari 2017

Yang Menyetujui

E R A I

51AEF35266074fll-^ ^

6^00 4k EHftMBP BUPIAH bull ENAMUP RUPIAH

Tiara khairina

NIM 702013012

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

ltBanya((fygagaCan daCtm fiidup im SigJtnafpn orang tidafijmenyadari Setapa

defigtnya mertH^ dengan fffSeriuisdan saat merely menyerad

-(UumasAfva ^Edison)

Dengan izdn-Mu ya Allah ku persembahkan karya ini untuk

bull Kepada ibu saya dr Dewi Etikawati dan nenek saya Zubaidah Bermawi

yang sudah mcndukung saya secara rohani maupun materi

bull Kepada ayah saya Hendarsyah

bull Kepada adik adik saya Shafira Ramadhani Sauqi Ridho

bull Kepada pembimbing skripsi saya dr Budiman Juniwijaya SpS dan dr

Mitayani MsiMed yang telah memberikan nasihat saran dan ilmu yang

bermanfaat serta meluangkan waktunya untuk membimbing skripsi ini

hingga selesai

bull Kepada penguji skripsi saya dr Amrizal SpPD yang sudah meluangkan

waktu untuk menjadi penguji skripsi saya

bull Teman-teman terdekat saya (CHATgroup dan tcman teman SMA sayz)

yang seialu dapat memberikan keceriaan semangat dan bantuan di saat

menghadapi kesulitaa

bull Dan seluruh teman-teman angkatan 2013 (Genome Hexa) yang telah

banyak memberikan bantuan seiama proses perkuliahan di tahap

akademik

iii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

F A K U L T A S K E D O K T E R A N

SKRHraquoSI JANUARI2017

Tiara Khairina

PENGARUH REHABH^ITASI M E D I K TERHADAP FUNGSI M O T O R I K PENDERITA

S T R O K E I S K E M I K DI RSUD PALEMBANG BARI

vi + 46 haiaman + 13 tabel + 1 gambar + 6 lampiran

ABSTRAK

Stroke adalah teijadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat gangguan aliran darah otak Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 dan merupakan penyebab kecacatan nomor 1 di Indonesia Rehabilitasi medik adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan yang disebabkan oleh serangan stroke Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke iskemik Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional data diambil dari rekam medis RSUD Palembang Bari Sampel penelitian ini adalah penderita stroke iskemik yang melakukan fisioterapi di RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016 dengan besar sampel sebanyak 34 sampel Sampel penelitian ini diambil dengan cara total sampling Untuk mengetahui adakah perbedaan antara nilai fungsi motorik sebelum dan sesudah di rehabilitasi medik digunakan uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p 0000 artinya nilai p lt 005 dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai fungsi motorik pada ektremitas superior dan inferior sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Referensi 32 (2000-2015) Kata kunci Stroke nilai fungsi motorik rehabilitasi medik

iv

MUHAMMADIYAH PALEMBANG UNIVERSITY

M E D I C A L SCHOOL

MINI THESIS JANUARY 2017

Tiara Khairina

T H E IMPACT O F REHABILITATION FOR MOTOR FUNCTION O F

ISCHEMIC S T R O K E PATIENT IN RSUD PALEMBANG BARI

vi + 46 page + 13 table + 1 picture + 6 attachment

ABSTRACT

The definition of stroke is when there are malfunction occurs on focal brain or global which happens suddenly and determined as acute and appears more than two hours caused by the interruption or reduction of blood supply to the brain Stroke death rate in Indonesia is 15 and also became the highest cause of disability Medical rehabilitation is one of the ways to reduce the disability caused by ischemic brain attack The purpose of this research is to find and to explore the relation between physical therapy and the increase of motor function on ischemic stroke patient The type of this research is Analytic Observational with the cross sectional method using data from medical record of RSUD Palembang Bari The sample for this research is ischemic stroke patient who had done physical therapy at RSUD Palembang BARI on the period of U^ October 2015 until October 2016 with the total of 34 samples All of the sample on this research taken by total sampling method To know the difference of motor function before and after rehabilitation by using wilcoxon signed rank test with the result p determined as 0000 Hence the number of p lt 005 To shows that there is significant difference between the number of motor function on superior and inferior extremity before and after having medical rehabilitation

Reference 32 (2000-2015) Keyword Stroke motor function rehabilitation

V

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik

Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak

kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai

pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka

dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini

Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua Aamiin

Palembang Februari 2017

Tiara Khairina

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4

BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6

211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -

an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23

BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24

331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25

34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26

vii

35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27

361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55

viii

DAFTAR T A B E L

Tabel Haiaman

Tabel 11 Keaslian Penelitian 5

Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10

Tabel 22 Index Barthel 14

Tabel 23 Manual Muscle Testing 16

Tabel 31 Definisi Operasional 26

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31

Tabel 33 Anggaran 32

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34

Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 35

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 36

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas

Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran Halama n

Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi

medik 45

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46

Lampiran 3Uji Normalitas 50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54

Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54

xi

BAB I

Pendahuluan

11 Latar belakang

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan

nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan

oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya

Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di

berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)

Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000

kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya

stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174

kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart

Association 2004)

Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini

berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan

tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes

2013)

Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di

Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun

sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar

lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami

setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi

meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar

12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai

potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)

Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang

berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)

dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan

dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas

selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)

1

2

Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di

bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan

fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita

stroke (Beebe dan Lang 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara

dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak

peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan

komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No

1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)

Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan

motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi

neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses

kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis

(Irfan 2010)

Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan

peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan

terapi latihan secara rutin (Stein 2006)

Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat

diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan

sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)

Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian

tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani

(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia

2005)

Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon

bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan

fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke

memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH REHABILITASI MEDIK TERHADAP FUNGSI MOTORIK PENDERITA

STROKE ISKEMIK DI RSUD PALEMBANG BARI

Dipersiapkan dan disusun oleh Tiara khairina

NEVf 702013012

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S Ked)

Pada tanggal 8 Februari 2017

Menyetujui

dr Mitayani MSi Med Pembimbing Kedua

Dekan ^ Fakultas Kedokteran

PERNYATAAN

Dengan ini saya menerangkan bahwa

1 Karya tulis saya skripsi ini adalah asli dan belum pemah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Muhammadiyah

Palembang maupun Perguruan Tinggi lainnya

2 Karya tulis ini mumi gagasan mmusan dan penelitian saya sendiri tanpa

bantuan pihak lain kecuali arahan Tim Pembimbing

3 Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka

4 Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pemyataan ini maka saya

bersedia menerima sanksi akademik atau sanksi lainnya sesuai dengan norma

yang berlaku di Perguman Tinggi ini

Palembang Februari 2017

Yang membuat pemyataan

(Tiara Khairina)

NIM 702013012

ii

PERSETIIJUAN PENGALIHAN HAK PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Dengan penyerahan naskah artikel dan softcopy berjudul Pengaruh Rehabilitasi

Medik Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang

Bari Kepada unit penelitian dan pengabdian masyarakat (UP2M) Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang (FK-UMP) Saya

Nama Tiara Khairina

Nim 703013012

Program Studi Pendidikan Kedokteran

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Jenis Karya Ilmiah Skripsi

Demi pembangunan ilmu pegetahuan setuju memberikan kepada FK-UMP

Pengalihan Hak Cipta dan publikasi Bebas Royalti atas Karya Ilmiah Naskah dan

softcopy diatas Dengan has tersebut FK-UMP berhak menyimpan

mengalihmediaformatkan dalam bentu pangkalan data [database]

mendistribusikan menampilkan mempublikasikan di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari Saya seiama tetap

mencantumkan nama Saya dan Saya memberikan wewenang kepada pihak FK-

UMP untuk menentukan salah satu Pembimbing sebagai Penulis Utama dalam

Publikasi segala bentuk tuntulan hokum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta

dalam Karya ilmiah ini menjadi tanggung jawab Saya pribadi

Demikian pemyataan ini Saya buat dengan sebenamya

Dibuat di Palembang

Pada tanggal 17 Februari 2017

Yang Menyetujui

E R A I

51AEF35266074fll-^ ^

6^00 4k EHftMBP BUPIAH bull ENAMUP RUPIAH

Tiara khairina

NIM 702013012

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

ltBanya((fygagaCan daCtm fiidup im SigJtnafpn orang tidafijmenyadari Setapa

defigtnya mertH^ dengan fffSeriuisdan saat merely menyerad

-(UumasAfva ^Edison)

Dengan izdn-Mu ya Allah ku persembahkan karya ini untuk

bull Kepada ibu saya dr Dewi Etikawati dan nenek saya Zubaidah Bermawi

yang sudah mcndukung saya secara rohani maupun materi

bull Kepada ayah saya Hendarsyah

bull Kepada adik adik saya Shafira Ramadhani Sauqi Ridho

bull Kepada pembimbing skripsi saya dr Budiman Juniwijaya SpS dan dr

Mitayani MsiMed yang telah memberikan nasihat saran dan ilmu yang

bermanfaat serta meluangkan waktunya untuk membimbing skripsi ini

hingga selesai

bull Kepada penguji skripsi saya dr Amrizal SpPD yang sudah meluangkan

waktu untuk menjadi penguji skripsi saya

bull Teman-teman terdekat saya (CHATgroup dan tcman teman SMA sayz)

yang seialu dapat memberikan keceriaan semangat dan bantuan di saat

menghadapi kesulitaa

bull Dan seluruh teman-teman angkatan 2013 (Genome Hexa) yang telah

banyak memberikan bantuan seiama proses perkuliahan di tahap

akademik

iii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

F A K U L T A S K E D O K T E R A N

SKRHraquoSI JANUARI2017

Tiara Khairina

PENGARUH REHABH^ITASI M E D I K TERHADAP FUNGSI M O T O R I K PENDERITA

S T R O K E I S K E M I K DI RSUD PALEMBANG BARI

vi + 46 haiaman + 13 tabel + 1 gambar + 6 lampiran

ABSTRAK

Stroke adalah teijadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat gangguan aliran darah otak Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 dan merupakan penyebab kecacatan nomor 1 di Indonesia Rehabilitasi medik adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan yang disebabkan oleh serangan stroke Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke iskemik Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional data diambil dari rekam medis RSUD Palembang Bari Sampel penelitian ini adalah penderita stroke iskemik yang melakukan fisioterapi di RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016 dengan besar sampel sebanyak 34 sampel Sampel penelitian ini diambil dengan cara total sampling Untuk mengetahui adakah perbedaan antara nilai fungsi motorik sebelum dan sesudah di rehabilitasi medik digunakan uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p 0000 artinya nilai p lt 005 dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai fungsi motorik pada ektremitas superior dan inferior sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Referensi 32 (2000-2015) Kata kunci Stroke nilai fungsi motorik rehabilitasi medik

iv

MUHAMMADIYAH PALEMBANG UNIVERSITY

M E D I C A L SCHOOL

MINI THESIS JANUARY 2017

Tiara Khairina

T H E IMPACT O F REHABILITATION FOR MOTOR FUNCTION O F

ISCHEMIC S T R O K E PATIENT IN RSUD PALEMBANG BARI

vi + 46 page + 13 table + 1 picture + 6 attachment

ABSTRACT

The definition of stroke is when there are malfunction occurs on focal brain or global which happens suddenly and determined as acute and appears more than two hours caused by the interruption or reduction of blood supply to the brain Stroke death rate in Indonesia is 15 and also became the highest cause of disability Medical rehabilitation is one of the ways to reduce the disability caused by ischemic brain attack The purpose of this research is to find and to explore the relation between physical therapy and the increase of motor function on ischemic stroke patient The type of this research is Analytic Observational with the cross sectional method using data from medical record of RSUD Palembang Bari The sample for this research is ischemic stroke patient who had done physical therapy at RSUD Palembang BARI on the period of U^ October 2015 until October 2016 with the total of 34 samples All of the sample on this research taken by total sampling method To know the difference of motor function before and after rehabilitation by using wilcoxon signed rank test with the result p determined as 0000 Hence the number of p lt 005 To shows that there is significant difference between the number of motor function on superior and inferior extremity before and after having medical rehabilitation

Reference 32 (2000-2015) Keyword Stroke motor function rehabilitation

V

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik

Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak

kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai

pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka

dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini

Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua Aamiin

Palembang Februari 2017

Tiara Khairina

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4

BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6

211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -

an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23

BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24

331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25

34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26

vii

35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27

361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55

viii

DAFTAR T A B E L

Tabel Haiaman

Tabel 11 Keaslian Penelitian 5

Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10

Tabel 22 Index Barthel 14

Tabel 23 Manual Muscle Testing 16

Tabel 31 Definisi Operasional 26

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31

Tabel 33 Anggaran 32

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34

Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 35

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 36

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas

Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran Halama n

Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi

medik 45

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46

Lampiran 3Uji Normalitas 50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54

Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54

xi

BAB I

Pendahuluan

11 Latar belakang

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan

nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan

oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya

Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di

berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)

Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000

kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya

stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174

kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart

Association 2004)

Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini

berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan

tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes

2013)

Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di

Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun

sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar

lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami

setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi

meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar

12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai

potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)

Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang

berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)

dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan

dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas

selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)

1

2

Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di

bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan

fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita

stroke (Beebe dan Lang 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara

dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak

peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan

komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No

1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)

Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan

motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi

neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses

kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis

(Irfan 2010)

Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan

peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan

terapi latihan secara rutin (Stein 2006)

Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat

diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan

sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)

Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian

tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani

(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia

2005)

Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon

bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan

fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke

memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

PERNYATAAN

Dengan ini saya menerangkan bahwa

1 Karya tulis saya skripsi ini adalah asli dan belum pemah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Muhammadiyah

Palembang maupun Perguruan Tinggi lainnya

2 Karya tulis ini mumi gagasan mmusan dan penelitian saya sendiri tanpa

bantuan pihak lain kecuali arahan Tim Pembimbing

3 Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka

4 Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pemyataan ini maka saya

bersedia menerima sanksi akademik atau sanksi lainnya sesuai dengan norma

yang berlaku di Perguman Tinggi ini

Palembang Februari 2017

Yang membuat pemyataan

(Tiara Khairina)

NIM 702013012

ii

PERSETIIJUAN PENGALIHAN HAK PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Dengan penyerahan naskah artikel dan softcopy berjudul Pengaruh Rehabilitasi

Medik Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang

Bari Kepada unit penelitian dan pengabdian masyarakat (UP2M) Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang (FK-UMP) Saya

Nama Tiara Khairina

Nim 703013012

Program Studi Pendidikan Kedokteran

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Jenis Karya Ilmiah Skripsi

Demi pembangunan ilmu pegetahuan setuju memberikan kepada FK-UMP

Pengalihan Hak Cipta dan publikasi Bebas Royalti atas Karya Ilmiah Naskah dan

softcopy diatas Dengan has tersebut FK-UMP berhak menyimpan

mengalihmediaformatkan dalam bentu pangkalan data [database]

mendistribusikan menampilkan mempublikasikan di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari Saya seiama tetap

mencantumkan nama Saya dan Saya memberikan wewenang kepada pihak FK-

UMP untuk menentukan salah satu Pembimbing sebagai Penulis Utama dalam

Publikasi segala bentuk tuntulan hokum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta

dalam Karya ilmiah ini menjadi tanggung jawab Saya pribadi

Demikian pemyataan ini Saya buat dengan sebenamya

Dibuat di Palembang

Pada tanggal 17 Februari 2017

Yang Menyetujui

E R A I

51AEF35266074fll-^ ^

6^00 4k EHftMBP BUPIAH bull ENAMUP RUPIAH

Tiara khairina

NIM 702013012

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

ltBanya((fygagaCan daCtm fiidup im SigJtnafpn orang tidafijmenyadari Setapa

defigtnya mertH^ dengan fffSeriuisdan saat merely menyerad

-(UumasAfva ^Edison)

Dengan izdn-Mu ya Allah ku persembahkan karya ini untuk

bull Kepada ibu saya dr Dewi Etikawati dan nenek saya Zubaidah Bermawi

yang sudah mcndukung saya secara rohani maupun materi

bull Kepada ayah saya Hendarsyah

bull Kepada adik adik saya Shafira Ramadhani Sauqi Ridho

bull Kepada pembimbing skripsi saya dr Budiman Juniwijaya SpS dan dr

Mitayani MsiMed yang telah memberikan nasihat saran dan ilmu yang

bermanfaat serta meluangkan waktunya untuk membimbing skripsi ini

hingga selesai

bull Kepada penguji skripsi saya dr Amrizal SpPD yang sudah meluangkan

waktu untuk menjadi penguji skripsi saya

bull Teman-teman terdekat saya (CHATgroup dan tcman teman SMA sayz)

yang seialu dapat memberikan keceriaan semangat dan bantuan di saat

menghadapi kesulitaa

bull Dan seluruh teman-teman angkatan 2013 (Genome Hexa) yang telah

banyak memberikan bantuan seiama proses perkuliahan di tahap

akademik

iii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

F A K U L T A S K E D O K T E R A N

SKRHraquoSI JANUARI2017

Tiara Khairina

PENGARUH REHABH^ITASI M E D I K TERHADAP FUNGSI M O T O R I K PENDERITA

S T R O K E I S K E M I K DI RSUD PALEMBANG BARI

vi + 46 haiaman + 13 tabel + 1 gambar + 6 lampiran

ABSTRAK

Stroke adalah teijadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat gangguan aliran darah otak Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 dan merupakan penyebab kecacatan nomor 1 di Indonesia Rehabilitasi medik adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan yang disebabkan oleh serangan stroke Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke iskemik Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional data diambil dari rekam medis RSUD Palembang Bari Sampel penelitian ini adalah penderita stroke iskemik yang melakukan fisioterapi di RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016 dengan besar sampel sebanyak 34 sampel Sampel penelitian ini diambil dengan cara total sampling Untuk mengetahui adakah perbedaan antara nilai fungsi motorik sebelum dan sesudah di rehabilitasi medik digunakan uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p 0000 artinya nilai p lt 005 dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai fungsi motorik pada ektremitas superior dan inferior sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Referensi 32 (2000-2015) Kata kunci Stroke nilai fungsi motorik rehabilitasi medik

iv

MUHAMMADIYAH PALEMBANG UNIVERSITY

M E D I C A L SCHOOL

MINI THESIS JANUARY 2017

Tiara Khairina

T H E IMPACT O F REHABILITATION FOR MOTOR FUNCTION O F

ISCHEMIC S T R O K E PATIENT IN RSUD PALEMBANG BARI

vi + 46 page + 13 table + 1 picture + 6 attachment

ABSTRACT

The definition of stroke is when there are malfunction occurs on focal brain or global which happens suddenly and determined as acute and appears more than two hours caused by the interruption or reduction of blood supply to the brain Stroke death rate in Indonesia is 15 and also became the highest cause of disability Medical rehabilitation is one of the ways to reduce the disability caused by ischemic brain attack The purpose of this research is to find and to explore the relation between physical therapy and the increase of motor function on ischemic stroke patient The type of this research is Analytic Observational with the cross sectional method using data from medical record of RSUD Palembang Bari The sample for this research is ischemic stroke patient who had done physical therapy at RSUD Palembang BARI on the period of U^ October 2015 until October 2016 with the total of 34 samples All of the sample on this research taken by total sampling method To know the difference of motor function before and after rehabilitation by using wilcoxon signed rank test with the result p determined as 0000 Hence the number of p lt 005 To shows that there is significant difference between the number of motor function on superior and inferior extremity before and after having medical rehabilitation

Reference 32 (2000-2015) Keyword Stroke motor function rehabilitation

V

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik

Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak

kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai

pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka

dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini

Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua Aamiin

Palembang Februari 2017

Tiara Khairina

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4

BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6

211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -

an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23

BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24

331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25

34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26

vii

35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27

361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55

viii

DAFTAR T A B E L

Tabel Haiaman

Tabel 11 Keaslian Penelitian 5

Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10

Tabel 22 Index Barthel 14

Tabel 23 Manual Muscle Testing 16

Tabel 31 Definisi Operasional 26

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31

Tabel 33 Anggaran 32

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34

Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 35

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 36

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas

Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran Halama n

Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi

medik 45

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46

Lampiran 3Uji Normalitas 50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54

Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54

xi

BAB I

Pendahuluan

11 Latar belakang

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan

nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan

oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya

Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di

berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)

Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000

kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya

stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174

kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart

Association 2004)

Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini

berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan

tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes

2013)

Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di

Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun

sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar

lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami

setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi

meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar

12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai

potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)

Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang

berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)

dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan

dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas

selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)

1

2

Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di

bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan

fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita

stroke (Beebe dan Lang 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara

dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak

peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan

komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No

1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)

Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan

motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi

neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses

kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis

(Irfan 2010)

Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan

peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan

terapi latihan secara rutin (Stein 2006)

Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat

diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan

sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)

Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian

tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani

(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia

2005)

Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon

bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan

fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke

memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

PERSETIIJUAN PENGALIHAN HAK PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Dengan penyerahan naskah artikel dan softcopy berjudul Pengaruh Rehabilitasi

Medik Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang

Bari Kepada unit penelitian dan pengabdian masyarakat (UP2M) Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang (FK-UMP) Saya

Nama Tiara Khairina

Nim 703013012

Program Studi Pendidikan Kedokteran

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Jenis Karya Ilmiah Skripsi

Demi pembangunan ilmu pegetahuan setuju memberikan kepada FK-UMP

Pengalihan Hak Cipta dan publikasi Bebas Royalti atas Karya Ilmiah Naskah dan

softcopy diatas Dengan has tersebut FK-UMP berhak menyimpan

mengalihmediaformatkan dalam bentu pangkalan data [database]

mendistribusikan menampilkan mempublikasikan di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari Saya seiama tetap

mencantumkan nama Saya dan Saya memberikan wewenang kepada pihak FK-

UMP untuk menentukan salah satu Pembimbing sebagai Penulis Utama dalam

Publikasi segala bentuk tuntulan hokum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta

dalam Karya ilmiah ini menjadi tanggung jawab Saya pribadi

Demikian pemyataan ini Saya buat dengan sebenamya

Dibuat di Palembang

Pada tanggal 17 Februari 2017

Yang Menyetujui

E R A I

51AEF35266074fll-^ ^

6^00 4k EHftMBP BUPIAH bull ENAMUP RUPIAH

Tiara khairina

NIM 702013012

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

ltBanya((fygagaCan daCtm fiidup im SigJtnafpn orang tidafijmenyadari Setapa

defigtnya mertH^ dengan fffSeriuisdan saat merely menyerad

-(UumasAfva ^Edison)

Dengan izdn-Mu ya Allah ku persembahkan karya ini untuk

bull Kepada ibu saya dr Dewi Etikawati dan nenek saya Zubaidah Bermawi

yang sudah mcndukung saya secara rohani maupun materi

bull Kepada ayah saya Hendarsyah

bull Kepada adik adik saya Shafira Ramadhani Sauqi Ridho

bull Kepada pembimbing skripsi saya dr Budiman Juniwijaya SpS dan dr

Mitayani MsiMed yang telah memberikan nasihat saran dan ilmu yang

bermanfaat serta meluangkan waktunya untuk membimbing skripsi ini

hingga selesai

bull Kepada penguji skripsi saya dr Amrizal SpPD yang sudah meluangkan

waktu untuk menjadi penguji skripsi saya

bull Teman-teman terdekat saya (CHATgroup dan tcman teman SMA sayz)

yang seialu dapat memberikan keceriaan semangat dan bantuan di saat

menghadapi kesulitaa

bull Dan seluruh teman-teman angkatan 2013 (Genome Hexa) yang telah

banyak memberikan bantuan seiama proses perkuliahan di tahap

akademik

iii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

F A K U L T A S K E D O K T E R A N

SKRHraquoSI JANUARI2017

Tiara Khairina

PENGARUH REHABH^ITASI M E D I K TERHADAP FUNGSI M O T O R I K PENDERITA

S T R O K E I S K E M I K DI RSUD PALEMBANG BARI

vi + 46 haiaman + 13 tabel + 1 gambar + 6 lampiran

ABSTRAK

Stroke adalah teijadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat gangguan aliran darah otak Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 dan merupakan penyebab kecacatan nomor 1 di Indonesia Rehabilitasi medik adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan yang disebabkan oleh serangan stroke Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke iskemik Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional data diambil dari rekam medis RSUD Palembang Bari Sampel penelitian ini adalah penderita stroke iskemik yang melakukan fisioterapi di RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016 dengan besar sampel sebanyak 34 sampel Sampel penelitian ini diambil dengan cara total sampling Untuk mengetahui adakah perbedaan antara nilai fungsi motorik sebelum dan sesudah di rehabilitasi medik digunakan uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p 0000 artinya nilai p lt 005 dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai fungsi motorik pada ektremitas superior dan inferior sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Referensi 32 (2000-2015) Kata kunci Stroke nilai fungsi motorik rehabilitasi medik

iv

MUHAMMADIYAH PALEMBANG UNIVERSITY

M E D I C A L SCHOOL

MINI THESIS JANUARY 2017

Tiara Khairina

T H E IMPACT O F REHABILITATION FOR MOTOR FUNCTION O F

ISCHEMIC S T R O K E PATIENT IN RSUD PALEMBANG BARI

vi + 46 page + 13 table + 1 picture + 6 attachment

ABSTRACT

The definition of stroke is when there are malfunction occurs on focal brain or global which happens suddenly and determined as acute and appears more than two hours caused by the interruption or reduction of blood supply to the brain Stroke death rate in Indonesia is 15 and also became the highest cause of disability Medical rehabilitation is one of the ways to reduce the disability caused by ischemic brain attack The purpose of this research is to find and to explore the relation between physical therapy and the increase of motor function on ischemic stroke patient The type of this research is Analytic Observational with the cross sectional method using data from medical record of RSUD Palembang Bari The sample for this research is ischemic stroke patient who had done physical therapy at RSUD Palembang BARI on the period of U^ October 2015 until October 2016 with the total of 34 samples All of the sample on this research taken by total sampling method To know the difference of motor function before and after rehabilitation by using wilcoxon signed rank test with the result p determined as 0000 Hence the number of p lt 005 To shows that there is significant difference between the number of motor function on superior and inferior extremity before and after having medical rehabilitation

Reference 32 (2000-2015) Keyword Stroke motor function rehabilitation

V

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik

Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak

kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai

pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka

dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini

Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua Aamiin

Palembang Februari 2017

Tiara Khairina

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4

BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6

211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -

an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23

BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24

331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25

34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26

vii

35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27

361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55

viii

DAFTAR T A B E L

Tabel Haiaman

Tabel 11 Keaslian Penelitian 5

Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10

Tabel 22 Index Barthel 14

Tabel 23 Manual Muscle Testing 16

Tabel 31 Definisi Operasional 26

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31

Tabel 33 Anggaran 32

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34

Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 35

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 36

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas

Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran Halama n

Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi

medik 45

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46

Lampiran 3Uji Normalitas 50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54

Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54

xi

BAB I

Pendahuluan

11 Latar belakang

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan

nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan

oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya

Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di

berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)

Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000

kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya

stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174

kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart

Association 2004)

Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini

berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan

tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes

2013)

Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di

Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun

sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar

lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami

setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi

meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar

12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai

potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)

Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang

berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)

dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan

dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas

selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)

1

2

Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di

bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan

fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita

stroke (Beebe dan Lang 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara

dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak

peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan

komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No

1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)

Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan

motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi

neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses

kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis

(Irfan 2010)

Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan

peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan

terapi latihan secara rutin (Stein 2006)

Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat

diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan

sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)

Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian

tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani

(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia

2005)

Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon

bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan

fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke

memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

ltBanya((fygagaCan daCtm fiidup im SigJtnafpn orang tidafijmenyadari Setapa

defigtnya mertH^ dengan fffSeriuisdan saat merely menyerad

-(UumasAfva ^Edison)

Dengan izdn-Mu ya Allah ku persembahkan karya ini untuk

bull Kepada ibu saya dr Dewi Etikawati dan nenek saya Zubaidah Bermawi

yang sudah mcndukung saya secara rohani maupun materi

bull Kepada ayah saya Hendarsyah

bull Kepada adik adik saya Shafira Ramadhani Sauqi Ridho

bull Kepada pembimbing skripsi saya dr Budiman Juniwijaya SpS dan dr

Mitayani MsiMed yang telah memberikan nasihat saran dan ilmu yang

bermanfaat serta meluangkan waktunya untuk membimbing skripsi ini

hingga selesai

bull Kepada penguji skripsi saya dr Amrizal SpPD yang sudah meluangkan

waktu untuk menjadi penguji skripsi saya

bull Teman-teman terdekat saya (CHATgroup dan tcman teman SMA sayz)

yang seialu dapat memberikan keceriaan semangat dan bantuan di saat

menghadapi kesulitaa

bull Dan seluruh teman-teman angkatan 2013 (Genome Hexa) yang telah

banyak memberikan bantuan seiama proses perkuliahan di tahap

akademik

iii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

F A K U L T A S K E D O K T E R A N

SKRHraquoSI JANUARI2017

Tiara Khairina

PENGARUH REHABH^ITASI M E D I K TERHADAP FUNGSI M O T O R I K PENDERITA

S T R O K E I S K E M I K DI RSUD PALEMBANG BARI

vi + 46 haiaman + 13 tabel + 1 gambar + 6 lampiran

ABSTRAK

Stroke adalah teijadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat gangguan aliran darah otak Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 dan merupakan penyebab kecacatan nomor 1 di Indonesia Rehabilitasi medik adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan yang disebabkan oleh serangan stroke Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke iskemik Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional data diambil dari rekam medis RSUD Palembang Bari Sampel penelitian ini adalah penderita stroke iskemik yang melakukan fisioterapi di RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016 dengan besar sampel sebanyak 34 sampel Sampel penelitian ini diambil dengan cara total sampling Untuk mengetahui adakah perbedaan antara nilai fungsi motorik sebelum dan sesudah di rehabilitasi medik digunakan uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p 0000 artinya nilai p lt 005 dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai fungsi motorik pada ektremitas superior dan inferior sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Referensi 32 (2000-2015) Kata kunci Stroke nilai fungsi motorik rehabilitasi medik

iv

MUHAMMADIYAH PALEMBANG UNIVERSITY

M E D I C A L SCHOOL

MINI THESIS JANUARY 2017

Tiara Khairina

T H E IMPACT O F REHABILITATION FOR MOTOR FUNCTION O F

ISCHEMIC S T R O K E PATIENT IN RSUD PALEMBANG BARI

vi + 46 page + 13 table + 1 picture + 6 attachment

ABSTRACT

The definition of stroke is when there are malfunction occurs on focal brain or global which happens suddenly and determined as acute and appears more than two hours caused by the interruption or reduction of blood supply to the brain Stroke death rate in Indonesia is 15 and also became the highest cause of disability Medical rehabilitation is one of the ways to reduce the disability caused by ischemic brain attack The purpose of this research is to find and to explore the relation between physical therapy and the increase of motor function on ischemic stroke patient The type of this research is Analytic Observational with the cross sectional method using data from medical record of RSUD Palembang Bari The sample for this research is ischemic stroke patient who had done physical therapy at RSUD Palembang BARI on the period of U^ October 2015 until October 2016 with the total of 34 samples All of the sample on this research taken by total sampling method To know the difference of motor function before and after rehabilitation by using wilcoxon signed rank test with the result p determined as 0000 Hence the number of p lt 005 To shows that there is significant difference between the number of motor function on superior and inferior extremity before and after having medical rehabilitation

Reference 32 (2000-2015) Keyword Stroke motor function rehabilitation

V

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik

Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak

kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai

pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka

dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini

Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua Aamiin

Palembang Februari 2017

Tiara Khairina

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4

BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6

211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -

an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23

BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24

331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25

34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26

vii

35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27

361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55

viii

DAFTAR T A B E L

Tabel Haiaman

Tabel 11 Keaslian Penelitian 5

Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10

Tabel 22 Index Barthel 14

Tabel 23 Manual Muscle Testing 16

Tabel 31 Definisi Operasional 26

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31

Tabel 33 Anggaran 32

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34

Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 35

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 36

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas

Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran Halama n

Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi

medik 45

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46

Lampiran 3Uji Normalitas 50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54

Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54

xi

BAB I

Pendahuluan

11 Latar belakang

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan

nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan

oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya

Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di

berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)

Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000

kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya

stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174

kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart

Association 2004)

Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini

berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan

tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes

2013)

Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di

Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun

sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar

lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami

setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi

meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar

12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai

potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)

Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang

berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)

dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan

dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas

selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)

1

2

Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di

bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan

fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita

stroke (Beebe dan Lang 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara

dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak

peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan

komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No

1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)

Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan

motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi

neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses

kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis

(Irfan 2010)

Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan

peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan

terapi latihan secara rutin (Stein 2006)

Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat

diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan

sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)

Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian

tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani

(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia

2005)

Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon

bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan

fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke

memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

F A K U L T A S K E D O K T E R A N

SKRHraquoSI JANUARI2017

Tiara Khairina

PENGARUH REHABH^ITASI M E D I K TERHADAP FUNGSI M O T O R I K PENDERITA

S T R O K E I S K E M I K DI RSUD PALEMBANG BARI

vi + 46 haiaman + 13 tabel + 1 gambar + 6 lampiran

ABSTRAK

Stroke adalah teijadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat gangguan aliran darah otak Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 dan merupakan penyebab kecacatan nomor 1 di Indonesia Rehabilitasi medik adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecacatan yang disebabkan oleh serangan stroke Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke iskemik Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional data diambil dari rekam medis RSUD Palembang Bari Sampel penelitian ini adalah penderita stroke iskemik yang melakukan fisioterapi di RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016 dengan besar sampel sebanyak 34 sampel Sampel penelitian ini diambil dengan cara total sampling Untuk mengetahui adakah perbedaan antara nilai fungsi motorik sebelum dan sesudah di rehabilitasi medik digunakan uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p 0000 artinya nilai p lt 005 dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai fungsi motorik pada ektremitas superior dan inferior sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Referensi 32 (2000-2015) Kata kunci Stroke nilai fungsi motorik rehabilitasi medik

iv

MUHAMMADIYAH PALEMBANG UNIVERSITY

M E D I C A L SCHOOL

MINI THESIS JANUARY 2017

Tiara Khairina

T H E IMPACT O F REHABILITATION FOR MOTOR FUNCTION O F

ISCHEMIC S T R O K E PATIENT IN RSUD PALEMBANG BARI

vi + 46 page + 13 table + 1 picture + 6 attachment

ABSTRACT

The definition of stroke is when there are malfunction occurs on focal brain or global which happens suddenly and determined as acute and appears more than two hours caused by the interruption or reduction of blood supply to the brain Stroke death rate in Indonesia is 15 and also became the highest cause of disability Medical rehabilitation is one of the ways to reduce the disability caused by ischemic brain attack The purpose of this research is to find and to explore the relation between physical therapy and the increase of motor function on ischemic stroke patient The type of this research is Analytic Observational with the cross sectional method using data from medical record of RSUD Palembang Bari The sample for this research is ischemic stroke patient who had done physical therapy at RSUD Palembang BARI on the period of U^ October 2015 until October 2016 with the total of 34 samples All of the sample on this research taken by total sampling method To know the difference of motor function before and after rehabilitation by using wilcoxon signed rank test with the result p determined as 0000 Hence the number of p lt 005 To shows that there is significant difference between the number of motor function on superior and inferior extremity before and after having medical rehabilitation

Reference 32 (2000-2015) Keyword Stroke motor function rehabilitation

V

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik

Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak

kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai

pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka

dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini

Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua Aamiin

Palembang Februari 2017

Tiara Khairina

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4

BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6

211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -

an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23

BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24

331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25

34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26

vii

35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27

361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55

viii

DAFTAR T A B E L

Tabel Haiaman

Tabel 11 Keaslian Penelitian 5

Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10

Tabel 22 Index Barthel 14

Tabel 23 Manual Muscle Testing 16

Tabel 31 Definisi Operasional 26

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31

Tabel 33 Anggaran 32

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34

Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 35

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 36

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas

Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran Halama n

Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi

medik 45

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46

Lampiran 3Uji Normalitas 50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54

Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54

xi

BAB I

Pendahuluan

11 Latar belakang

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan

nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan

oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya

Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di

berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)

Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000

kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya

stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174

kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart

Association 2004)

Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini

berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan

tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes

2013)

Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di

Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun

sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar

lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami

setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi

meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar

12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai

potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)

Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang

berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)

dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan

dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas

selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)

1

2

Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di

bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan

fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita

stroke (Beebe dan Lang 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara

dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak

peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan

komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No

1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)

Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan

motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi

neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses

kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis

(Irfan 2010)

Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan

peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan

terapi latihan secara rutin (Stein 2006)

Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat

diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan

sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)

Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian

tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani

(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia

2005)

Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon

bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan

fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke

memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

MUHAMMADIYAH PALEMBANG UNIVERSITY

M E D I C A L SCHOOL

MINI THESIS JANUARY 2017

Tiara Khairina

T H E IMPACT O F REHABILITATION FOR MOTOR FUNCTION O F

ISCHEMIC S T R O K E PATIENT IN RSUD PALEMBANG BARI

vi + 46 page + 13 table + 1 picture + 6 attachment

ABSTRACT

The definition of stroke is when there are malfunction occurs on focal brain or global which happens suddenly and determined as acute and appears more than two hours caused by the interruption or reduction of blood supply to the brain Stroke death rate in Indonesia is 15 and also became the highest cause of disability Medical rehabilitation is one of the ways to reduce the disability caused by ischemic brain attack The purpose of this research is to find and to explore the relation between physical therapy and the increase of motor function on ischemic stroke patient The type of this research is Analytic Observational with the cross sectional method using data from medical record of RSUD Palembang Bari The sample for this research is ischemic stroke patient who had done physical therapy at RSUD Palembang BARI on the period of U^ October 2015 until October 2016 with the total of 34 samples All of the sample on this research taken by total sampling method To know the difference of motor function before and after rehabilitation by using wilcoxon signed rank test with the result p determined as 0000 Hence the number of p lt 005 To shows that there is significant difference between the number of motor function on superior and inferior extremity before and after having medical rehabilitation

Reference 32 (2000-2015) Keyword Stroke motor function rehabilitation

V

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik

Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak

kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai

pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka

dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini

Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua Aamiin

Palembang Februari 2017

Tiara Khairina

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4

BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6

211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -

an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23

BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24

331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25

34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26

vii

35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27

361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55

viii

DAFTAR T A B E L

Tabel Haiaman

Tabel 11 Keaslian Penelitian 5

Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10

Tabel 22 Index Barthel 14

Tabel 23 Manual Muscle Testing 16

Tabel 31 Definisi Operasional 26

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31

Tabel 33 Anggaran 32

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34

Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 35

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 36

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas

Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran Halama n

Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi

medik 45

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46

Lampiran 3Uji Normalitas 50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54

Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54

xi

BAB I

Pendahuluan

11 Latar belakang

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan

nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan

oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya

Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di

berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)

Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000

kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya

stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174

kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart

Association 2004)

Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini

berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan

tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes

2013)

Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di

Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun

sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar

lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami

setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi

meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar

12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai

potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)

Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang

berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)

dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan

dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas

selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)

1

2

Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di

bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan

fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita

stroke (Beebe dan Lang 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara

dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak

peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan

komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No

1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)

Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan

motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi

neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses

kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis

(Irfan 2010)

Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan

peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan

terapi latihan secara rutin (Stein 2006)

Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat

diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan

sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)

Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian

tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani

(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia

2005)

Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon

bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan

fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke

memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Rehabilitasi Medik

Terhadap Fungsi Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUD Palembang Bari

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak

kendaia yang diaiami namun berkat bantuan bimbingan kerjasama dari berbagai

pihak dan terutama berkat Allah SWT kendaia tersebut dapat diatasi

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma maka

dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini

Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua Aamiin

Palembang Februari 2017

Tiara Khairina

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4

BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6

211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -

an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23

BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24

331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25

34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26

vii

35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27

361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55

viii

DAFTAR T A B E L

Tabel Haiaman

Tabel 11 Keaslian Penelitian 5

Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10

Tabel 22 Index Barthel 14

Tabel 23 Manual Muscle Testing 16

Tabel 31 Definisi Operasional 26

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31

Tabel 33 Anggaran 32

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34

Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 35

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 36

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas

Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran Halama n

Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi

medik 45

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46

Lampiran 3Uji Normalitas 50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54

Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54

xi

BAB I

Pendahuluan

11 Latar belakang

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan

nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan

oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya

Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di

berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)

Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000

kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya

stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174

kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart

Association 2004)

Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini

berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan

tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes

2013)

Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di

Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun

sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar

lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami

setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi

meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar

12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai

potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)

Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang

berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)

dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan

dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas

selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)

1

2

Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di

bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan

fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita

stroke (Beebe dan Lang 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara

dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak

peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan

komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No

1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)

Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan

motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi

neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses

kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis

(Irfan 2010)

Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan

peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan

terapi latihan secara rutin (Stein 2006)

Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat

diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan

sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)

Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian

tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani

(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia

2005)

Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon

bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan

fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke

memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

DAFTAR ISI

HALAMAN JITDUL HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERNYATAAN ii HALAMAN PERSEMBAHAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI vii DAFTAR T A B E L ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB 1 Pendahuluan 1 11 Latar Belakang 1 12 Rumusan Masalah 3 13 Tujuan Penelitian 3 14 Manfaat Penelitian 4 15 Keaslian Penelitian 4

BAB H Tinjauan Pustaka 6 21 Landasan Teori 6

211 Stroke 6 A Definisi 6 B Faktor Risiko 7 C Klasifikasi 8 D Patofisiologi 10 E Pemeriksaan penunjang 12 F Rehabilitasi pasca stroke 12 G Intervensi fisioterapi 16 H Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Kemampu -

an Fungsi Motorik 20 22 Kerangka Teori 22 23 Hipotesis 23

BAB III Metode Penelitian 24 31 Jenis Penelitian 24 32 Waktu dan Tempat Penelitian 24 33 Populasi dan Sampel 24

331 Populasi Penelitian 24 332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 24 333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi 25 334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian 25

34 Variabel Penelitian 26 341 Variabel Dependent 26 342 Variabel Independent 26

vii

35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27

361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55

viii

DAFTAR T A B E L

Tabel Haiaman

Tabel 11 Keaslian Penelitian 5

Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10

Tabel 22 Index Barthel 14

Tabel 23 Manual Muscle Testing 16

Tabel 31 Definisi Operasional 26

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31

Tabel 33 Anggaran 32

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34

Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 35

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 36

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas

Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran Halama n

Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi

medik 45

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46

Lampiran 3Uji Normalitas 50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54

Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54

xi

BAB I

Pendahuluan

11 Latar belakang

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan

nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan

oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya

Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di

berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)

Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000

kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya

stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174

kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart

Association 2004)

Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini

berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan

tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes

2013)

Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di

Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun

sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar

lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami

setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi

meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar

12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai

potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)

Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang

berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)

dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan

dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas

selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)

1

2

Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di

bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan

fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita

stroke (Beebe dan Lang 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara

dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak

peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan

komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No

1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)

Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan

motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi

neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses

kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis

(Irfan 2010)

Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan

peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan

terapi latihan secara rutin (Stein 2006)

Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat

diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan

sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)

Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian

tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani

(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia

2005)

Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon

bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan

fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke

memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

35 Definisi Operasional 26 36 Cara Pengumpulan Data 27

361 Data Sekunder 27 37 Metode Teknis Analisis Data 27

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data 27 38 Alur Penelitian 29 39 RencanaJadwa Kegiatan 30 310 Anggaran 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 41 Hasil 33 42 Pembahasan 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41 51 Kesimpulan 41 52 Saran 41

DAFTAR PUSTAKA 42 LAMPIRAN 43 BIODATA 55

viii

DAFTAR T A B E L

Tabel Haiaman

Tabel 11 Keaslian Penelitian 5

Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10

Tabel 22 Index Barthel 14

Tabel 23 Manual Muscle Testing 16

Tabel 31 Definisi Operasional 26

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31

Tabel 33 Anggaran 32

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34

Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 35

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 36

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas

Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran Halama n

Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi

medik 45

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46

Lampiran 3Uji Normalitas 50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54

Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54

xi

BAB I

Pendahuluan

11 Latar belakang

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan

nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan

oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya

Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di

berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)

Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000

kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya

stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174

kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart

Association 2004)

Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini

berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan

tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes

2013)

Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di

Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun

sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar

lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami

setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi

meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar

12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai

potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)

Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang

berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)

dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan

dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas

selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)

1

2

Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di

bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan

fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita

stroke (Beebe dan Lang 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara

dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak

peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan

komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No

1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)

Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan

motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi

neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses

kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis

(Irfan 2010)

Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan

peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan

terapi latihan secara rutin (Stein 2006)

Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat

diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan

sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)

Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian

tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani

(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia

2005)

Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon

bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan

fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke

memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

DAFTAR T A B E L

Tabel Haiaman

Tabel 11 Keaslian Penelitian 5

Tabel 21 Klasifikasi Stroke Menurut Bamford 10

Tabel 22 Index Barthel 14

Tabel 23 Manual Muscle Testing 16

Tabel 31 Definisi Operasional 26

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian 31

Tabel 33 Anggaran 32

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin 33

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 34

Tabel 43 Fungsi Motorik Ekstremitas Superior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 35

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita Stroke

Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi

Medik 36

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik 37

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Ekstremitas

Superior dan Inferior Sebelum Dan Sesudah 38

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran Halama n

Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi

medik 45

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46

Lampiran 3Uji Normalitas 50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54

Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54

xi

BAB I

Pendahuluan

11 Latar belakang

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan

nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan

oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya

Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di

berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)

Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000

kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya

stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174

kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart

Association 2004)

Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini

berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan

tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes

2013)

Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di

Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun

sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar

lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami

setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi

meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar

12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai

potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)

Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang

berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)

dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan

dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas

selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)

1

2

Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di

bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan

fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita

stroke (Beebe dan Lang 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara

dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak

peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan

komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No

1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)

Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan

motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi

neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses

kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis

(Irfan 2010)

Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan

peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan

terapi latihan secara rutin (Stein 2006)

Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat

diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan

sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)

Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian

tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani

(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia

2005)

Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon

bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan

fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke

memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

DAFTAR LAMPIRAN

Lampi ran Halama n

Lampiran 1 Data penderita stroke yang mejalankan rehabilitasi

medik 45

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat 46

Lampiran 3Uji Normalitas 50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat 51

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi 53

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 54

Lampiran 6 Surat Tanda Selesai Penelitian 54

xi

BAB I

Pendahuluan

11 Latar belakang

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan

nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan

oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya

Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di

berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)

Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000

kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya

stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174

kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart

Association 2004)

Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini

berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan

tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes

2013)

Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di

Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun

sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar

lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami

setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi

meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar

12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai

potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)

Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang

berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)

dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan

dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas

selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)

1

2

Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di

bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan

fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita

stroke (Beebe dan Lang 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara

dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak

peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan

komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No

1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)

Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan

motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi

neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses

kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis

(Irfan 2010)

Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan

peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan

terapi latihan secara rutin (Stein 2006)

Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat

diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan

sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)

Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian

tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani

(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia

2005)

Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon

bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan

fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke

memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

BAB I

Pendahuluan

11 Latar belakang

Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan kecacatan

nomor satu di seluruh dunia Dampak stroke tidak hanya dirasakan

oleh penderita tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitamya

Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di

berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Rujito 2007)

Jumlah penderita stroke di Amerika sekitar didapatkan 700000

kasus pertahun 742 merupakan serangan pertama dan sisanya

stroke ulangan Kematian akibat stroke terjadi sebanyak 150174

kasus di Amerika Serikat pada tahun 2004 (American Heart

Association 2004)

Kematian di Indonesia akibat stroke adalah sebesar 15 Ini

berarti 1 dari 7 orang meninggal dunia akibat stroke sedangkan

tingkat kecacatan yang ditimbulkan mencapai angka 65 (Depkes

2013)

Berdasarkan data di lapangan angka kejadian stroke di

Indonesia meningkat seiring usia Setiap penambahan usia 10 tahun

sejak usia 35 tahun risiko stroke meningkat dua kali lipat Sekitar

lima persen orang yang berusia di atas 65 tahun pemah mengalami

setidaknya satu kali serangan stroke maka para ahli epidemiologi

meramalkan bahwa saat ini dan pada masa yang akan datang sekitar

12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai

potensi terkena serangan stroke (Yastroki 2009)

Menurut definisi WHO stroke adalah suatu tanda klinis yang

berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global)

dengan gejala-gejala yang berlangsung seiama 24 jam atau lebih dan

dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas

selain vaskuler (Mackay dan Mesah 2005)

1

2

Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di

bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan

fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita

stroke (Beebe dan Lang 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara

dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak

peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan

komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No

1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)

Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan

motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi

neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses

kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis

(Irfan 2010)

Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan

peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan

terapi latihan secara rutin (Stein 2006)

Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat

diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan

sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)

Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian

tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani

(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia

2005)

Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon

bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan

fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke

memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

2

Sekitar 80 penderita stroke mengalami hemiparesis akut di

bagian ekstremitas dan hanya sepertiga yang mengalami pemulihan

fungsional penuh Hal ini menjadi permasalahan utama pada penderita

stroke (Beebe dan Lang 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan

kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan memelihara

dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak

peralatan (fisik elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan

komunikasi Hal ini tercantum di dalam Permenkes Rl No

1363MENKESSKXII2001 Pasal 1 (Kemenkes 2001)

Fisioterapi pada stroke berperan dalam mengembangkan

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi dengan pelatihan

motorik berdasarkan pemahaman terhadap patofisiologi

neurofisiologi kinematik dan kinetik dari gerakan normal proses

kontrol gerak serta penanganan dengan pemanfaatan elektroterapeutis

(Irfan 2010)

Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan didapatkan

peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke yang melakukan

terapi latihan secara rutin (Stein 2006)

Terapi latihan merupakan salah satu jenis fisioterapi yang dapat

diberikan kepada penderita stroke Peningkatan intensitas latihan

sebanding dengan peningkatan kualitas hidup (Kwakkel dkk 2004)

Kemungkinan penderita untuk pulih sempuma atau sebagian

tetapi tetap mandiri bergantung pada cepatnya penderita ditangani

(golden period atau window opportunity) (Yayasan Stroke Indonesia

2005)

Pada penelitian yang dilakukan di Pacific University di Oregon

bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk latihan-latihan

fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional penderita pasca stroke

memberikan hasil yang positif (Gordon 2000)

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

3

Dari penelitian yang dilakukan di RSUP H Adam Malik di

Medan didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi berupa terapi latihan seiama 4 minggu (Yulinda 2009)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan rehabilitasi medik terhadap peningkatan fungsi motorik

pada penderita stroke iskemik di RSUD Palembang BARI

12 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan antara fisioterapi dengan peningkatan fungsi

motorik pendenta stroke iskemik di RSUD Palembang BARI periode

1 Oktober 2015 - 31 Oktober 2016

13 Tujuan penelitian

131 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan fisioterapi dengan peningkatan

fungsi motorik pada penderita stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI dalam periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

132 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita sebelum

mendapat fisioterapi pasca stroke iskemik di RSUD

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

2 Mengidentifikasi kemampuan motorik penderita setelah

mendapat fisioterapi seiama 1 bulan pasca stroke iskemik di

RSUD Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31

Oktober 2016

3 Menganalisis perbedaan kemampuan motorik sebelum dan

sesudah fisioterapi pada penderita stroke di RSUD

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

4

Palembang BARI periode 1 Oktober 2015 - 31 Oktober

2016

14 Manfaat penelitian

1 Sebagai pengetahuan bagi peneliti mengenai manfaat fisioterapi

terhadap peningkatan fungsi motorik pada penderita stroke

2 Sebagai masukan terhadap rumah sakit untuk melakukan fisioterapi

pada penderita yang mengalami stroke

3 Sebagai informasi kepada masyarakat agar bersedia melakukan

fisioterapi apabila terkena stroke

15 Keaslian penelitian

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pengaruh fisioterapi motorik terhadap kemampuan motorik

penderita stroke iskemik

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

5

Tabel 11 Keaslian penelitian

Nama Judul

Penelitian

Desain

Penelitian

Hasil

Nurul Atika Hubungan Observasional Penelitian

2013 fisioterapi dengan dengan menunjukkan

peningkatan fungsi pendekatan perbedaan

motorik pada cross yang

penderita stroke sectional signifikan

iskemik di Rumah antara fungsi

Sakit PKU motorik pada

Muhammadiyah awal masuk

Surakarta dan setelah

dilakukan

fisioterapi

Muhammad Pengaruh latihan Quasy Hasil

Fatkhurrohman Motor Imagery experiment penelitian

2011 terhadap kekuatan dengan pre menunjukkan

otot ekstremitas dan post test peningkatan

pada penderita design dengan kekuatan otot

stroke dengan kelompok lengan dan

hemiparesis di kontrol kaki

RSUD Bekasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Landasan teori

211 Definisi Stroke

Walaupun kata stroke merupakan istilah Inggris

yang berarti pukulan Namun dalam dunia kedokteran

Stroke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis

atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang bisa timbul dalam

beberapa detik sampai hari tergantung pada jenis penyakit

yang menjadi kausanya Persoalan pokok pada stroke ialah

gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu

Mardjono amp Sidharta 2010)

Stroke mengacu kepada setiap gangguan neurologi

mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui suplai arteri otak (Price dan Wilson

2006)

Menurut WHO (2007) Stroke adalah terjadinya

gangguan fungsional otak fokal maupun global secara

mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 2 jam akibat

gangguan aliran darah otak

Menurut Neil F Gordon (2000) Stroke adalah

gangguan potensiai yang fatal pada suplai darah bagian

otakTidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat

bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu

relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan

terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang

dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat kontrol tubuh

termasuk perintah dari semua gerakan fisik

6

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

7

212 Faktor risiko stroke

Peningkatan kejadian stroke di pengaruhi oleh faktor-

faktor berikut ini (Mardjono dan Sidharta 2010)

A Faktor risiko pasti

i Merokok

i i Peminum alkohol berat

i i i Pengguna obat-obatan (cocaine amphetashy

mines)

iv Usia

Risiko stroke meningkat pada usia di atas 55

tahun

V Jenis kelamin

Stroke lebih banyak diderita oleh laki-laki

daripada perempuan

vi Ras

Bangsa Afrika Asia dan Bangsa Hispanik

lebih rentan terkena stroke

vii Genetik

B Faktor risiko yang mungkin meyebabkan

i Kontrasepsi oral

i i Diet

Mengkonsumsi makanan tinggi lemak garam

dan kolestrol meningkatkan risiko stroke

i i i Musim

Musim dingin meningkatkan angka kejadian

stroke

iv Faktor sosial ekonomi

V Obesitas

vi Radar lemak darah abnormal

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

8

C Penyakit atau marker disease

i Hipertensi

i i Penyakit jantung

i i i TIA

iv Peningkatan hematokrit

V Diabetes mellitus

V Sickle cell disease

V Elevated fibrinogen concentration

V Migraine headaches

IX Carotid bruise

213 Klasifikasi stroke

Stroke sebagai diagnosi s klinik untuk gambaran

manifestasi lesi vaskular serebral dapat dibagi dalam

(Mardjono amp Sidharta 2010)

Transient ischemic attack (TIA)

Stroke in evolution

i i i Completed stroke

A Completed stroke hemoragik

B Completed stroke non hemoragik

Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas ialah

iStroke non-hemoragik

a TIA

b Stroke in evolution

c Thrombotic stroke

d Embolic stroke

e Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh

proses di luar arteri seperi tumor abses dan

granuloma

i i Stroke hemoragik

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

9

a Perdarahan intraserebral

b Perdarahan subarachnoid

Selain klasifikasi diatas ada juga klasifikasi stroke iskemik

menurut Bamford atau biasa disebut oxford stroke classification

yang akan dijelaskan di (Tabel 21)

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

10

Tabel 21 Klasifikasi Stroke menurut bamford Tanda -tanda Anatomi

Total Anterior I High cerebral Oklusi arteri serebri

Circulation dysfunction media

Infract (TACI) 2 Hemanopia

(15) 3 Ipsilateral

motor sesory

defisit

Partial Anterior 23 dari ciri T A C i 1 Oklusi arteri

Circulation serebri media

Infract ( PACI) 2 Oklusi cabang

(35) arteri serebri

anterior

Lacunar Hemiparesis Oklusi arteri -arteri

(Irculation kecil dan dalam

Infract ( LACI)

(25o)

Posterior Cranial nerve Batang otak

Circulation palsy Cere be 11 um L ob u s

Infracti POCI) 2 Contralateral oksipital

(25 ) motorsensory

deficit

Sumber Artikel acute stroke-diagnosis and management

214 Patofisiologi stroke

Stroke iskemik terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke

otak sehingga menyebabkan hipoksemia daerah regional otak

dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang berakhir dengan

kematian sel-sel otak dan unsur-unsur pendukungnya Secara

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

11

umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti

(core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral

Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak

ada reperfusi Di luar daerah core iskemik terdapat daerah

penumbra iskemik Sel-sel otak dan jaringan pendukungnya

belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi-fungsinya dan

menyebabkan j uga defisit neurologik (Misbach 2007)

Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan Di luar

daerah penumbra iskemik dapat dikelilingi oleh suatu daerah

hyperemic akibat adanya aliran darah kolateral [Itaury perfusion

area) Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran

terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel

otak berfungsi kembali Reversibilitas tergantung pada faktor

waktu dan jika tak terjadi reperfusi daerah penumbra dapat

berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach 2007)

Dipandang dari segi biologi molekuler ada dua mekanisme

kematian sel otak (Misbach 2007)

Pertama proses nekrosis suatu kematian berupa ledakan

sel akut akibat penghancuran sitoskeleton sel yang berakibat

timbulnya reaksi inflamasi dan proses fagositosis debris nekrotik

(Misbach 2007)

Proses kematian kedua adalah proses apoptosis atau silent

death sitoskeleton sel neuron mengalami penciutan atau

shrinkage tanpa adanya reaksi inflamasi seluler Nekrosis seluler

dipicu oleh exitotoxic injury dan free radical injury akibat

bocomya neurotransmitter glutamate dan aspartat yang sangat

toksik terhadap struktur sitoskeleton otak (Misbach 2007)

Demikian pula lepasnya radikal bebas membakar membran

lipid sel dengan segala akibatnya Kematian apoptotik mungkin

lebih berkaitan dengan reaksi rantai kaskade iskemik yang

berlangsung 15 kali lebih lambat melalui proses kelumpuhan

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

12

pompa ion natrium dan kalium yang diikuti proses depolarisasi

membran set yang berakibat hilangnya kontrol terhadap

metabolisme kalsium dan natrium intraseluler Ini memicu

mitokondria untuk melepaskan enzim caspase-apoptosis

(Misbach 2007)

215 Pemeriksaan Penunjang Stroke

Pemeriksaan penunjang diagnostik semua penderita yang

diduga stroke harus menjalani pemeriksaan CTscan atau MRI

tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas) (Goldszmidt et al 2009)

Hasil CT scan perlu diketahui terlebih dahulu sebelum

dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

platelet CT scan dibedakan menjadi dua Jenis pertama adalah

CT scan non-kontras yang digunakan untuk membedakan antara

stroke hemoragik dengan stroke iskemik (Lumbantobing 2001)

216 Rehabilitasi Pasca Stroke

Tujuan utama rehabilitasi pasca-stroke adalah untuk

mencegah komplikasi meminimalkan gangguan dan

memaksimalkan fungsi organ Prioritas rehabilitasi stroke dini

adalah pencegahan stroke sekunder manajemen dan pencegahan

penyakit penyerta dan komplikasi Pada dasamya rehabilitasi

pada penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik

memiiki prinsip yang sama Rehabilitasi tersebut meliputi terapi

berbicara terapi fisik dan terapi okupasional (Aminoff 2009)

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang

ditujukan kepada individu atau kelompok untuk

mengembangkan memelihara serta memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual peningkatan gerak peralatan (fisik

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

13

elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi

(Kemenkes 2001)

Latihan pada anggota gerak atas upper extremity)

diantaranya adalah fleksi dan ekstensi bahu abduksi bahu fleksi

dan ektensi siku fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta jari

tangan serta latihan pada anggota gerak bawah lower extremity)

(Irfan 2010)

Dalam asuhan fisioterapi asesmen merupakan unsur yang

vital untuk menetapkan sebuah diagnosis fisioterapi Asesmen

sering diterjemahkan sebagai suatu pengkajian Untuk

mendapatkan efektivitas yang tinggi dan pelayanan fisioterapi

kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi

menjadi unsur yang sangat menentukan Identifikasi problematik

fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah

proses asesmen yang baik dan benar (Irfan 2010)

Kelumpuhan yang disebabkan oleh sebab lain contohnya

cerebral palsy pada penelitian yang dilakukan (Sari 2013) tidak

didapatkan peningkatan fungsi motorik setelah dilakukan

fisioterapi

Fisioterapi yang dilakukan pada penderita hemiparesis

duplex dilakukan hanya untuk mencegah agar otot tidak terjadi

atropi dan mencegah terjadinya komplikasi Iain ( Nas 2015)

Berikut beberapa contoh instrument tes dan pengukuran yang

dapat digunakan oleh fisioterapis dalama melakukan asesmen

fisioterapi

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

14

A Index Barthel

Tabel 22 Index Barthel

Aktivitas Skor indikator

Makan 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

dalam beberapa hal

10 Dapat melakukan sendiri

Mandi 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Dapat dilakukan sendiri

Kebersihan diri 0 Memerlukan bantuan

5 Dapat melakukan sendiri

mencukursikat gigi dll)

Berpakaian 0 Tidak dapat dilakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

minimal

10 Dapat melakukan sendiri

Defekasi 0 Inkontinensia

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Miksi 0 Inkontinensia urin atau

menggunakan kateter

5 Kadang terjadi inkontinensia

10 Tidak terjadi inkontinensia

Penggunaan toilet 0 Tidak dapat melakukan

sendiri

5 Memerlukan bantuan

10 Mandiri

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

15

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan

kembali ke tempat tidur)

0 Tidak dapat melakukan

Tidak ada keseimbangan

duduk

5 Perlu bantuan beberapa

orang dapat duduk

10 Perlu bantuan minimal

15 Dapat melakukan sendiri

Mobilitas 0 Immobil

5 Memerlukan kursi roda

10 Berjalan dengan bantuan

15 Mandiri

Naik Tangga 0 Tidak dapat melakukan

5 Perlu bantuan

10 Mandiri

Total skor (0-100)

sumber Buku fisioterapi bagi insan stroke

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

16

B Manual Muscle Testing

Tabel 23 Manual Muscle Jesting

Nilai Keterangan

5 Kekuatan otot normal

4 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi sambil

melawan tahanan yang lemah

sampai sedang

3 Gerakan aktif dan dapat

melawan gravitasi

2 Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi

1 Terdapat sedikit kontraksi

0 Tidak ada kontraksi

Sumber Buku Panduan sistematis untuk diagnosis fisis

anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif

217 Intervensi Fisoterapi

A Pemanfaatan Elektroterapeutis Microwave Diathermy

Perubahan temperatur menyebabkan reaksi lokal jaringan

yang dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal plusmn 13 tiap

kenaikan temperatur 1 degC juga dapat meningkatkan vasomotion

sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhimya terjadi

vasodilatasi lokal (Irfan 2010)

Secara general juga dimungkinkan terjadinya peningkatan

temperatur tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya

dangkal plusmn3cm dan aplikasinya lokal Consensual efek

menyebabkan timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dan

segmen yang sama Dengan penerapan Microwave Diathermy

penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

17

jaringan otot sebab jaringan otot lebih banyak mengandung

cairan dan darah (Irfan 2010)

Pada jaringan ikat dapat meningkatkan elastisilas jaringan

ikat lebih baik seperti jaringan collagen kulit otot tendon

ligament dan kapsul sendi akibat meriurunnya viskositas matriks

jaringan tanpa menambah panjang matriks tetapi terbatas pada

jaringan ikat yang letak kedalamannya plusmn 3 cm (Irfan 2010)

Pada jaringan otot dapat meningkatkan elastisitas jaringan

otot dan menurunkan tonus melalui normatisasi nociceptor

Sedangkan pada jaringan saraf dapat meningkatkan elastisitas

pembungkus jaringan saraf dan meningkatkan konduktivitas

saraf (Irfan 2010)

B Terapi latihan

Terapi latihan adalah salah satu alat yang mempercepat

pemulihan penderita dari cidera dan penyakit yang dalam

pelasaknaanya menggunakan gerakan gerakan aktif maupun

pasif Terapi latihan adalah kegiatan fisik yang reguler yang

dilakukan dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan

kebugaran fisik atau kesehatan dan termasuk di dalamnya

fisioterapi (Kwakkel dkk 2004)

1 Latihan gerak pasif

Gerak pasif dihasilkan oleh kekuatan ekstemal ketika

otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara

involunter (Soeparman 2004)Menurut Mulyatsih dan

Ahmad (2008) latihan pasif pada pederit stroke adalah

a) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas

i Gerakan menekuk dan meluruskan

bahu

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

siku

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

18

i i i Gerakan memutar pergelangan

tangan

iv Gerakan menekuk dan meluruskan

pergelagan tangan

V Gerakan memutar ibu jari

vi Gerakan menekuk dan meluruskan

jari tangan

b) Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

i Gerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha

i i Gerakan menekuk dan meluruskan

lutut

i i i Gerakan latihan pangkal paha

iv Gerakan memutar perggelangan

kaki

I I Latihan gerak aktif

Gerakan aktif adalah gerak yang dihasilkan oleh

kontraksi otot sendiri Latihan aktif digunakan bila kondisi

penderita telah stabil dan kooperatif (Mulyatsih dan Ahmad

2008)

Menurut Mulyatsih dan Ahmad (2008) latihan aktif

pada penderita stroke meliputi

a) Latihan I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh meggunakan tangan

yang sehat kearah atas

i i Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

19

b) Latihan I I

i Anjurkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh melewati dada kearah

tangan yang sehat

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

c) Latihan III

i Anj urkan penderita mengangkat tangan

yang lemah lumpuh ke atas kepala

i i Kembalikan tangan ke posisi semula

d) Latihan IV

i Tekuk siku yang lemahlumpuh

menggunakan tangan yang sehat

i i Luruskan siku kemudian angkat keatas

i i i Letakan kembali tangan yang lemah di

tempat tidur

e) Latihan V

i Pegang tangan yang lemah atau lumpuh

menggunakan tangan yang sehat angkat ke

atas dada

i i Putar pergelangan tangan kea rah dalam dan

kearah luar

i i i Kembalikan ke posisi semula

f) Latihan VI

i Tekuk dan luruskan jari-jari yang lemah

dengan tangan yang sehat

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari lemah

dengan tangan yang sehat

g) Latihan VII

i Anjurkan penderita meletakan kaki yang

sehat di bawah lutut yang lemah

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

20

i i Lakukan gerakan memutar ibu jari yang

lemah dengan tangan yang sehat

h) Latihan VIII

i Angkat kaki yang lemah menggunakan kaki

yang sehat sekitar 3 cm

ii Ayunkan kaki sejauh mungkin kearah kanan

dan kiri Kembali ke posisi semula dan

ulangi lagi

218 Hubungan Fisioterapi dengan Peningkatan Fungsi Motorik

Salah satu penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita

stroke iskemik adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan

atau kelumpuhan lengan atau tungkai di saiah satu sisi tubuh

(Junaidi 2011)

Penurunan fungsi motorik ini membutuhkan proses

kesembuhan yaitu fisioterapi dengan tujuan memperbaiki fungsi

motorik dan fungsi lain yang terganggu sehingga diharapkan

mampu melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari (Suardika

2011)

Durasi yang dibutuhkan penderita stroke dalam

mendapatkan fisioterapi tergantung dari jenis dan berat ringan

stroke yang diderita Rata-rata penderita yang dirawat inap di

unit rehabilitasi stroke seiama 16 hari kemudian dilanjutkan

dengan rawat jalan seiama beberapa minggu (American Heart

Association 2006)

Duncan (2011) melaporkan dari hasil penelitiannya

perbaikan fungsi motorik dan activity daily living membutuhkan

waktu minimal 30 hari setelah serangan stroke

Fisioterapi dalam hal mengembalikan kekuatan fungsi

motorik harus menimbulkan kontraksi otot melalui stimulasi atau

rangsangan (Rujito 2007)

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

21

Rangsangan ini menimbukan potensiai aksi (Na masuk ke

dalam sel dan keluar) Kemudian terjadi pompa kalsium yang

mendorong kalsium masuk ke dalam dan mendorong asetilkoiin

keluar dan berikatan dengan membrana sistema sehingga terjadi

potensiai aksi Disini terjadi pwmpa kalsium kalsium keluar

melalui tubulus T berikatan dengan troponin di fllamen tipis

(aktin) untuk membuka rantai ganda pada filamen tersebut

kemudian berikatan dengan troponin di filamen tebal (miosin)

sehingga timbul kontraksi (Guyton 2007)

Fisioterapi berperan dalam merangsang otot kembali

normal sehingga ketika dilakukan perangsangan yang berulang-

ulang akan terjadi penyampaian informasi ke otak sehingga

terjadi gerak yang terintegrasi dan menjadi gerakan-gerakan pola

fungsional (Rujito 2007)

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan akibat stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-analisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok ekspenmen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Macko dkk (2005)

dari 61 penderita stroke kronik yang melakukan terapi latihan

beruapa latihan treadmill seiama 6 bulan memberikan hasil yang

positif terhadap fungsi motorik penderita stroke tersebut

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

22

21 Kerangka teori

Adanya emboli thrombosis

pada arteri di otak khususnya

sirkulus willisi

Daerah penumbra masih

bisa di stimulasi agar

terjadi kontraksi pada

otot dengan fisioterapi

Apabila otot mengalami

kontraktur dilakukan

fisioterapi agar masih

bisa digerakkan

Penurunan Cerebral Blood

Flow

Terjadi nekrosis terbentuk

daerah umbra dan penumbra

pada bagian motorik primer

Terjadinya hemiparesis

Penurunan fungsi motorik

sebelum fisioterapi

Peningkatan fungsi motorik

sesudah fisioterapi

Variable yang ditelilti

Variable yang tidak diteliti

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

23

22 Hipotesis

HO Tidak ada perbedaan fungsi motonk sebelum dan sesudah

Fisioterapi pada penderita stroke iskemik

H I ada perbedaan fungsi motorik sebelum dan sesudah

fisioterapi pada penderita stroke iskemik

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

BAB n i

METODE PENELITIAN

31 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah penelitian observasional analitik desain cross-sectional

32 Waktu dan Tempat Penelitian

321 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember tahun 2016

322 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rekam Medik

RSUD Palembang BARI

33 Populasi dan Sampel Penelitian

331 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dibagi menjadi populasi target dan

terjangkau Populasi target pada penelitian ini adalah penderita

stroke iskemik yang melakukan fisioterapi sedangkan populasi

terjangkaimya adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI pada periode 1 Oktober

2015-31 Oktober 2016

332 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel dan besar sampel dalam penelitian ini adalah

subpopulasi terjangkau penelitian yang di dalamnya terdapat

subjek penelitian penderita stroke iskemik yang melakukan

fisioterapi di RSUD Palembang BARI

24

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

25

333 Kriteria Inklusi dan Ekskiusi

A Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita stroke iskemik yang berobat di RS RSUD

Palembang BARI dengan hemiparesis pasca stroke

2 Penderita stroke iskemik yang memulai fisioterapi maksimal 6

bulan setelah mengalami serangan stroke iskemik

3 Penderita yang telah menjalani rehabilitasi seiama I bulan

B Kriteria Ekskiusi

Kriteria ekskiusi dalam penelitian ini yaitu

1 Penderita yang tidak melakukan fisioterapi secara rutin

2 Penderita yang mengalami hemiparesis duplex

3 Penderita stroke yang meninggal seiama proses fisioterapi

4 Penderita yang mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh

sebab Iain

334 Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling Total

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang jumlah sampel

penelitian sama dengan jumlah populasi terjangkau (Sugiyono 2007)

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

26

34 Variabel Penelitian

341 Variabel Dependent

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah fungsi

motorik pada penderita stroke iskemik

342 Variabel Independent

Variabel independent dalam penelitian ini adalah proses

fisioterapi

35 Definisi Operasional

Tabel 31 Definisi Operasional

A Fungsi motorik

Detinisi Fungs motonk ekstremitas pendenta pasca

stroke

Alat ukur Manual Muscle Testing

Cara ukur Observasi rekam medis

Hasil ukur Skor MMT

1 skor 0 (Tidak ada kontraksi sama sekali)

2 skor 1 (Ada kontraksi sedikit)

3 skor 2 (Gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi)

4 skor 3 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi)

5 skor 4 (Gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi sambil melawan tahanan yang

lemah sampai sedang)

6 skor 5 (Gerakan otot normal)

Skala Numerik

ukur

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55

27

B Fisioterapi

Definisi Proses merehabilitasi seseorang agar terhindar

dari cacat fisik melalui serangkaian penilaian

diagnosis perlakuan dan aktivitas

pencegahan penyakit atau cedera

Alat ukur Lembar observasi

Cara ukur Observasi rekam medik

Hasil ukur I Terapi latihan aktif

2 Terapi latihan pasif

3 Elektroterapeutis

Skala ukur Nominal

36 Cara Pengumpulan Data

361 Data Sekunder

Pengumpulan data pada penelitian ini akan diperoleh dari

data sekunder yaitu rekam medik penderita di ruang rekam

medik RSUD Palembang BARI

371 Cara Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan

melalui empat tahap yaitu

1 Data Entry

Pada tahap ini data yang telah didapat dari rekam

medik di ruang rehabilitasi medik RSUD Palembang BARI

2 Editing

Pada tahap ini data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer diperiksa kembali kelengkapannya dan

akurasinya

3 Coding

28

Setelah melalui proses editing data-data diberi kode

tertentu sehingga memudahkan dalam melakukan analisis

data

4 Tabulating

Pada tahap ini data yang sama data yang sama

dikelompokkan secara teliti dan teratur kemudian dihitung

dan dijumlahkan lalu disajikan dalam bentuk tabel-tabel

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini akan

dilakukan analisis data univariat dan bivariat dengan

menggunakan program SPSS sebagai berikut

A Analisis univariat

Analisis univariat akan dilakukan dengan cara

melakukan analisis pada setxap variabel hasil penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui distribusi proporsi pada

setiap variabel penelitian Data disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi

B Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji

Wilcoxon Singned rank dengan membandingkan nilai fungi

motorik sebelum dilakukakan fisioterapi dan sesudah

dilakukan fisioterapi

Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p dengan nilai a 005 dengan

ketentuan

a Bila p lt nilai a 0(15ada perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

b Bila p gt nilai a 005 tidak perbedaan sebelum dan sesudah

perlakuan

29

38Alur Penelitian

Kriteria

inklusi

Penentuan populasi dan sampel

Pengambilan sampel penelitian

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sebelum

difisioterapi

Dilihat fungsi motorik penderita

stroke iskemik sesudah

difisioterapi

Pengolahan dan analisis data

menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank

Hasil dan pembahasan

Kriteria

ekskiusi

Fisioterapi

Kesimpulan dan saran

Gambar 31 Alur Penelitian

30

39 RencanaJadwal Kegiatan

Penelitian ini akan dilakukan dengan tahapan pengajuan judul

skripsi penentuan judul dan dosen pembimbing (1 dan II) persetujuan

judul oleh kedua dosen pembimbing penyusunan proposal skripsi

penetapan SK pembimbing pendaftaran seminar proposal ke

akademik ujian seminar proposal perbaikan proposal surat izin

pengambilan data pelaksanaan penelitian skripsi penyusunan skripsi

pendaftaran ujian akhir skripsi ujian akhir skripsi serta perbaikan dan

batas akhir pengumpulan skripsi yang akan dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 32

31

Tabel 32 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi ke UP2M 25 April-21 Mei 2016

2 Penentuan judul dari Dosen 23 M e i - 4 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 11

2 Persetuj uan j udul ol eh kedua 6 Juni-2JuIi 2016

pembimbing

4 Penyusunan proposal skripsi Juli - Agustus 2016

5 Pendaftaran Seminar Proposal ke 5- 10 September 2016

akademik

6 Ujian Seminar Proposal 13 September - 1

Oktober 2016

7 Perbaikan proposal 13 September ~ 15

Oktober 2016

8 Surat izin pengambilan data 19 September - 22

Oktober 2016

9 Pelaksanaan penelitian skripsi Oktober - Desember

2016

10 Penyusunan skripsi Desember 2016

Januari 2016

11 Pendaftaran ujian akhir skripsi 23 -27Januari 2016

12 Ujian akhir skripsi 30 Januari - 10

Februari 2017

13 Perbaikan dan batas akhir 6 Februari - 17

pengumpulan skripsi Februari 2016

32

110 Anggaran

Penelitian ini akan membutuhkan sejumlah biaya demi

kelancaran proses penelitian Berikut ini perkiraan anggaran biaya

yang akan dikeluarkan seiama penelitian berlangsung

Tabel 33 Anggaran

No Harga

1 Kertas A4 2 rim 70 gram dan 2 rim 80 gram

35000 Rp 140000-

2 Alat tulis dan map Rp 50000-

3 Fotokopian dan penjiiidan proposal dan

skripsi Rp 200000-

6 Transportasi Rp 200000-

Total Rp 590000-

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Rekam Medis RSUD

Palembang Bari pada bulan November-Desember 2016 Subjek

penelitian adalah penderita stroke iskemik yang melakukan

rehabilitasi medik di RSUD Palembang Bari pada tanggal 1 Oktober

2015 sampai 31 Oktober 2016 Pada awal penlitian didapatkan 48

subjek penelitian tapi 14 subjek penelitian dieksklusi akibat subjek

penelitian tidak melakukan rehabilitasi medik secara rutin Diperoleh

sebanyak 34 orang subjek penelitian yang mengikuti rehabilitasi

medik berupa terapi latihan

411 Karakteristik Responden

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan karakteristik responden antara lain

distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin

A Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 41 di bawah ini

Tabel 41 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin N subjek penelitian

Laki -Laki 20 588

Perempuan 14 412

Total 34 100

33

34

Berdasarkan Tabel 41 diatas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20

orang (588) dan perempuan sebanyak 14 orang (412)

B Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia dapat

dilihat pada Tabel 42 di bawah ini

Tabel 42 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia subjek N penelitian

26-35 tahun 2 59 36-45 tahun 4 118 46-55 tahun 7 206 56-65 tahun 14 412 66-75 tahun 5 147 76-85 tahun 2 59

Total 34 100

Berdasarkan Tabel 42 di atas dapat diketahui bahwa

subjek penelitian yang rentang usia paling banyak adalah pada

usia 56-65 tahun yaitu 14 orang (412) dan ada yang sudah

mengalami stroke pada usia lt46 tahun sebanyak 6 orang

412 Hasil Analisis Univariat

Berikut ini adalah hasil analisis univariat untuk fungsi

motorik pada ektremitas superior dan inferior saat sebelum dan

sesudah dilakukan rehabilitasi medik

A Fungsi motorik ekstremitas superior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas superior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 43 di bawah ini

35

Tabel 43 Fungsi Motorik FXstremitas Superior Penderita Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

Fungsi motorik ekstremitas superior

Sebelum Sesudah Fungsi motorik ekstremitas superior

N (penderita)

N (penderita)

0 9 265 1 29

I 0 0 5 147

2 2 59 1 29

3 15 441 3 88

4 8 235 17 50

5 0 0 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 238 (SD 1538) 350 (SD 1420)

Berdasarkan tabel 43 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas superior yang rendah seperti 0 2 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 1 mengalami

peningkatan akibat 5 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 0

meningkat menjadi 1 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 238 (SD 1538) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 350 (SD

1420)

36

B Fungsi motorik ekstremitas inferior penderita stroke

iskemik sebelum dan sesudah dilakukan Rehabilitasi Medik

Distribusi fungsi motorik ekstremitas inferior

penderita stroke iskemik sebelum dan sesudah dilakukan

rehabilitasi medik dapat dilihat di tabel 44 di bawah ini

Tabel 44 Fungsi Motorik Ekstremitas Inferior Penderita

Stroke Iskemik Sebelum Dan Sesudah Dilakukan

Rehabilitasi Medik

Fungsi Sebelum Sesudah motorik ekstremitas N N Inferior (penderita) (penderita)

0 3 86 0 0

1 4 118 3 88

2 2 59 3 88 3 11 324 2 59 4 12 355 19 559 5 2 59 7 206

Total 34 100 34 100

Mean 29 (SDplusmn1401) 371 (SDplusmnII69)

Berdasarkan tabel 44 didapatkan nilai fungsi motorik

ekstremitas inferior yang rendah seperti 0 1 3 mengalami

penurunan jumlah penderita setelah dilakukan rehabilitasi

medik sedangkan nilai fungsi motorik 2 mengalami

peningkatan akibat 3 penderita stroke yang sebelum

dilakukan rehabilitasi medik nilai fungsi motoriknya 1

meningkat menjadi 2 setelah di rehabilitasi medik untuk

nilai fungsi motorik yang lebih tinggi seperti nilai 4 dan 5

mengalami kenaikan jumlah penderita setelah dilakukan

rehabilitasi medik

37

Nilai rerata fungsi motorik sebelum dilakukan

rehabilitasi medik 291 (SD 1401) Nilai rerata fungsi

motorik sesudah dilakukan rehabilitasi medik 371 (SD

1169)

413 Hasil Analisis Bivariat

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 34 subjek

penelitian didapatkan hasil analisis sebagai berikut

A Uji normalitas nilai fungsi motorik

Berikut ini uji normalitas pada fungsi motonk yang dapat

dilihat pada tabel 45 di bawah ini

Tabel 45 Uji Normalitas Fungsi Motorik Jumlah P

Fungsi motorik ekstremitas 34 0001 superior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sebelum di rehabilitasi medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 superior sesudah di rehabilitasi

medik

Fungsi motorik ekstremitas 34 0000 inferior sesudah di rehabilitasi

medik

Berdasarkan data dari tabel 45 didapatkan nilai Plt

005 pada seluruh fungsi motorik yang diujikan sehingga

dinyatakan data tidak berdistribusi normal oleh karena itu

pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank

B Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan Rehabilitasi Medik

38

Berikut ini adalah hasil uji Wilcoxon Signed Rank pada

fungsi motorik ekstremitas superior dan inferior sebelum

dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik yang dapat dilihat

pada tabel 4 6 dibawah i n i

Tabel 46 Uji Wilcoxon Signed Rank Pada Fungsi Motorik

Ekstremitas Superio dan Inferior Sebelum Dan Sesudah

N P value

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas superior

Fungsi motorik pada 34 0000

ekstremitas inferior

Didapatkan nilai P 0000 artinya nilai p lt

sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara

nilai fungsi motonk pada ektremitas supenor dan inferior

sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan hasil penderita stroke

iskemik lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu sebesar 588

dan sisanya adalah perempuan hasil penelitian ini sesuai dengan

teori bahwa stroke iskemik lebih banyak diderita oleh laki-iaki

daripada perempuan (Mardjono dan Sidharta 2010) hasil

penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang diakukan

LeBrasseur dkk bahwa laki-laki yang menderita stroke (741 )

lebih banyak daripada perempuan (258) (LeBrasseur dkk

2006)

Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia yang paling

banyak mengalami stroke iskemik adalah usia 56-65 tahun yaitu

39

sebanyak 14 penderita atau sebesar 412 Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinata Safrita dan

Sastri (2013) di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan

hasil bahwa kejadian stroke tertinggi terjadi pada usia di atas 50

tahun dengan persentase 8125 Hasil penelitian lain yang

dilakukan oleh Artati Utomo dan Jumaini (2013) di RSUD

Arifm Achmad didapatkan bahwa 24 dari 30 orang responden

berada pada rentang usia 51-60 tahun Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan teori Mardjono dan Sidharta (2010) bahwa risiko

kejadian stroke meningkat pada usia di atas 55 tahun

Didapatkan nilai rerata sebelum di rehabilitasi medik 238

pada ektremitas superior dan 291 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 2 bermakna gerakan aktif dan tidak dapat

melawan gravitasi hal ini sesuai dengan teori salah satu

penurunan fungsi yang diaiami oleh penderita stroke iskemik

adalah fungsi motorik ketika terjadi kelemahan atau kelumpuhan

lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh (Junaidi 2011)

Didapatkan nilai rerata sesudah di rehabilitasi medik 350

pada ektremitas superior dan 371 pada ektremitas inferior nilai

fungsi motorik 3 bermakna gerakan aktif dan dapat melawan

gravitasi yang artinya meningkat dari nilai rerata sebelum di

rehabilitasi medik yang tidak dapat melawan gravitasi hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Pacific University di

Oregon bahwa satu bulan rehabilitasi yang intensif termasuk

latihan-iatihan fisik yang dilakukan pada kapasitas fungsional

penderita pasca stroke memberikan hasil yang positif (Gordon

2000)

Dari penelitian yang telah dilakukan didapati kondisi

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rerata fungsi

motorik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik hasil

penelitian ini menunjukan bahwa fisioterapi berperan dalam

40

merangsang otot kembali normal sehingga ketika dilakukan

perangsangan yang berulang-ulang akan terjadi penyampaian

informasi ke otak sehingga terjadi gerak yang terintegrasi dan

menjadi gerakan-gerakan pola fungsional (Rujito 2007)

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Duncan dkk (2005) dalam melakukan penelitian terhadap 132

penderita stroke yang menambah waktu latihan maupun yang

melakukan latihan lebih rutin untuk meningkatkan nilai fungsi

motorik pada lengan menunjukan peningkatan nilai fungsi

motorik yang cukup signifikan terutama pada penderita yang

mengalami gangguan ringan

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Kwakkel (2007) pada 232 subjek penelitian menunjukan bahwa

terapi latihan memberi pengaruh kecil sampai sedang terhadap

kemampuan motorik penderita stroke terlebih lagi jika

fisioterapi dilakukan secara dini dan rutin

Pemulihan yang didapatkan tergantung dengan kepatuhan

dalam mengikuti fisioterapi dan kondisi tubuh Rehabilitasi tidak

dapat menyembuhkan efek-efek yang ditimbulkan oleh stroke

tetapi dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh Sebuah

meta-anaiisis dilakukan dengan cara membandingkan kelompok

kontrol dengan dengan kelompok eksperimen dimana kelompok

eksperimen melakukan terapi latihan rata rata 16 jam lebih lama

dari kelompok kontrol dalam enam bulan hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan nilai activity daily living pada

kelompok eksperimen (Kwakkel dkk 2004)

41

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

51 Kesimpulan

Ada peningkatan yang signifikan antara kemampuan motorik

pada esktremitas superior dan inferior penderita stroke

iskrmik sebelum dan sesudah dilakukan rehabilitasi medik

yang berarti bahwa rehabilitasi medik dapat meningkatkan

fungsi motorik pendenta stroke iskemik

52 Saran

Kepada pihak rumah sakit perlu ditingkatkan upaya promotif

agar penderita stroke iskemik yang mengalami hemiparesis

mau menjalani rehabilitasi medik secara rutin

42

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association 2004 Stroke statistic (httpwwvvamericanheartorg Diakses 10 Agustus 2016)

Aminoff MJ Greenberg DA amp Simon RP 2009 Clinical Neurology 7th edition McGraw-Hill San Fransisco

Artati Utomo W amp Jumaini 2013 Pengaruh mobilisasi dini stroke infark terhadap peningkatan pemulihan fungsional di ruang Merak I I RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau

Baehr M amp frotscher M 2007 Diagnosis topik neurologi DUUSEGC Jakarta

Beebe J A Lang C E 2009Active Motor Range of Motion Predicts Upper Extremity Function 3 Months After Stroke(httpstrokeahaioumals orgcontent4051772fullsid=58f4920f-elal-410bb5cfcfc95fbaald Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Departmen kesehatan RI2013 Menkes Lakukan Soft Opening Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (httpwwwdepkesgoidarticleprint2220 menkes-lakukan-soft-opening-rumah-sakit-pusat-otak nasional html Diakses 10 Agustus 2016)

DinataCintya Agreayu Yuliami Safrita dan Susila Sastri 2012 Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Penderita Rawat inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode Januari 2010 (httpjumalfkunandacid Diakses pada tanggal 1 januari 2017)

Duncandkk 2005 Management Of Adult Stroke Rehabilitation (httpwwwahaioumalOrgcontent369e 100ful 1 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015)

Duncan 2011 Body- Weight- Supported Treadmill rehabilitation after Stroke (httpwwwnejmorg Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Gordon N F 2000 Stroke Panduan Latihan Lengkap PTRaja Grafindo Persada Jakarta

Guyton A 2007 Buku Ajar Fisiologi kedokteran EGC Jakarta hal 74-86

43

Irfan Muhammad 2010 Fisioterapi Bagi Insan Stroke Edisi Pertama Penerbit Graha nmuYogyakarta

Junaidi I 2011 Stroke Waspadai Ancamannya Penerbit Andi Yogyakarta

Kwakkeldkk 2004 Effect of Augmented Exercise Therapy Time After Stroke(httpwwwstrokeahajoumalsorgcgicontentfull3511252 9 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Kwakkel 2007Motor Rehabilitation after stroke what is the evidence (httpwwwoandporg Diakses tanggal 10 Agustus 2016)

LeBrasseurdkk 2006 Muscle impairments and behavoral factors mediate functional limitations and disability following stroke (httpwwwptjoumaiscom Diakses pada tanggal 1 Januari 2017)

Lumbantobing S M 2001 Neurogeriatri Ed 1th BP FK-UIJakana

Mackay J Mensah GA 2004 The Atlas of Heart Disease and Stroke WHOGeneva Hal 19-20

Macko dkk2005 Treadmill Exercise Rehabilitation Improves Ambulatory Function And Cardiovascular Fitness In Patients With Chronic Stroke (httpswwwncbinlmnihgovpubiTied16151035 Diakses pada tanggal 23 Januari 2017)

Mardjono amp Sidharta 2010 Neurologi Klinik Dasar cetakan ke 15 Dian Rakyat Jakarta

Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2001 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1363 MENKES SK X I I 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis Jakarta

Mulyatsih E dan Ahmad A 2008 Stroke FK UI Jakarta

Misbach J 2007 Pandangan Umum Mengenai Stroke Balai Penerbit FK UIJakarta

Price A S Wilson M L 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Terjemahan oleh dr Brahm U Penerbit EGCJakarta

Rujito S 2007 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Stroke Fase Akut (httpwwwstroketheraphvcoorgarticles healthdetaiIsphp Diakses 10 Agustus 2016)

Sastroasmoro S 2011 Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Sagung Seto Jakarta Indonesia Hal 99

44

Setiati Siti dkk2015 Panduan sistematis untuk diagnosis fisis anamnesis dan diagnosis fisis yang komprehensif Interna publishing Jakarta

Smith Gemma 2014 acute stroke-diagnosis and management(httpsum] dundeeacuk datauploadsvolume3issuelarticle-acute-strokepdf Diakses pada 25 Agustus 2016)

Soeparman 2004 Panduan Senam Stroke Puspawama Jakarta

Stein J 2006 Exercise To Stimulate Recovery of Motor Function After Stroke(httpneurologviwatchorgcgicontentfull20069052 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016)

Steven 2008 Hubungan Derajat Spastisitas Maksimal Berdasarkan Modified Ashworth Scale dengan Gangguan Fungsi Berjalan pada Penderita Stroke Iskemik Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroSemarang

Suardika I W G 2009 Fisioterapi pada Stroke Akut Dalam Stroke Aspek Diagnosis patofisiologi Manajemen balai Penerbit FK UI Jakarta

Yastroki 2009 Pengetahuan Sekilas Tentang Stroke (httpvwwyastroki oridreadphpid=340 Diakses 10 Agustus 2016)

Yulinda W 2009 Pengaruh Empat Minggu Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemik Di RSUP HAdam Malik Sumatera utara

Yastroki 2009 Stroke Center RSIJ Tangani Penderita Stroke Secara Terpadu (httpwwwyastrokioridreadphpid=^102 Diakses Tanggal 10 Agustus 2016)

46

Lampiran 2 Hasil Analisis Unviariat

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Cumulal

Valid ive

Frequcnc Percent Pcrceni Percent

0 9 265 265 265

2 2 59 59 324

3 15 441 441 765

4 8 235 235 1000

Total 34

100

0 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S S U P E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Valid Cumulative

Frcqucncgt Percent Percent Percent

0 1 29 2 9 29

1 5 147 147 176

2 1 29 29 206

3 3 88 88 294

4 17 500 500 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

47

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R S E B E L U M

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

0 3 88 88 88

I 4 118 118 206

2 2 59 59 265

3 11 324 324 588

4 12 353 353 941

5 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

NILAI FUNGSI M O T O R I K E K S T R E M I T A S I N F E R I O R SESUDAH

D I L A K U K A N R E H A B I L I T A S I M E D I K

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 3 88 88 88

2 3 88 88 176

3 2 59 59 235

4 19 559 559 794

5 7 206 206 1000

Total 34 1000 1000

48

JENIS K E L A M I N

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 20 588 588 588

perempuan 14 412 412 1000

Total 34 1000 1000

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

VaUd 26-35 2 59 59 59

36-45 4 118 118 176

46-55 7 206 206 382

55-65 14 412 41 2 794

66-75 5 147 147 941

76-85 2 59 59 1000

Total 34 1000 1000

49

LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smimov^ Shapiro-Wilk

Statistic df Sig- Statistic df Sg

Fungsi motorik ekstremitas superior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

333 34 000 763 34 000

Fungsi motorik ekstremitas superior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

344 34 000 791 34 000

Fungsi motorik ekstremitas inferior sebelum dilakukan rehabilitasi medik

260 34 000 864 34 001

Fungsi motorik ekstremitas inferior sesudah dilakukan rehabilitasi medik

364 34 000 776 34 000

50

Lampiran 4 Hasil Analisis Bivariat

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada ekstremitas superior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmt_sesudah- mmt sebelum Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 29 1500 43500

Ties

Total 34

a mml sesudah lt mmt sebelum

b mmt_sesudah gt mmt sebelum

c mmt sesudah = mmt sebelum

Test Statistics

mmtsesu

dah-

mmtsebel

um

z -5010

Asymp Sig (2-tailed) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

51

Wilcoxon Signed Ranks Test Pada Ektremitas Inferior

Ranks

Mean Sum of

N Rank Ranks

mmtscdbawah

mmtsebbawah

Negative

Ranks 0 00 00

Positive

Ranks 22 1150 25300

Ties 12

Total 34

a mmt scd bawah lt mmt seb bawah

b mmt scd bawah gt mmt_seb_bawah

c mmt sed bawah = mmt seb bawah

Test Statistics

mmised

bawdi -

mmt seb

bawah

z -4455

AsvTnp Sig (2-taiicd) 000

a Based on negative ranks

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PALEMBANG BARI Jalan Panca Usaha Nomor 1 Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Telepon (0711) 514165 519211 Fakslmlle (0711) 519212 Kode Pos 30254 K-mmll iuiBrsudpberlpaiembene0Oid Webelte wwwrsudpbenpelembenfl0Old

Palemfeana Januari 2017

Kepada Nomor 0oaWA9iMu)y vth Dekan FK Muhammadiyah Palembang Sifat Biasa Lampiran -Hal Selesai melaksanakan di -

Penelitian dan pengambilan data PALEMBANG

Sehubungan dengan sural Qekan Fakultas KsdQkteran Muhammadiyah Palembang pada 26 Oktober 2016 Nomor 13981-13FK-UMPX2016 perihal Mohon Izin Penelitian dan Pengambilan Data atas nama Nama Tiara Khairina NIM -702013012 Jurusan llmu Kedokteran Judul Skripsi Hubungan Rehabilitasi Medik terhadap Fungsi Motorik

Penderita Stroke iskemiK di Pumah Sakit Umum Qaerah Palembang BARI

Dengan ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah selesai meJaksanakan penelitian dan pengambilan data mahasiswa Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di RSUD Palembang BARI pada 22 Desember 2016

KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPSI NAMA MAHASISWA t ua KMr^u^ NIM 7oTC)VV)tL

PEMBIMBING -d^ tjgtviJ wqo w O f t ^ ^pj PEMBIMBING II ltlttU(vAv fiix Mli

bull ^cw^anjVv V6Via Dvutas ywcotiK tcrw^^^p ^O^ojsgt rAotxgtr(K ^CYv^^-^^^ S rtiWe VsHevmvc di R^^^ ^pound^Uf^VltAfraquo3

JUDUL SKRIPSI

mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS

PARAF PEMBIMBING KETERANGAN mdash

NO TGI Rl NTHN 1 v J _ O L I ^ J i l l

KONSULTASI MATERI YANG DIBAHAS 1 II KETERANGAN

1 bulllaiiiii- ^aMi

2 ^ 2o]A V 3 W I - 3 1

jiff

4 bullli- l-2o7 5 aoM -aoU feafcW ^ Efi^5 ^

6 7 ^S-- I - act 8

9 r Iff ^bullbullyiu^ i i i gtgt bull ] - - bull -D-

I JmdashmdashDC bull gt M - - - bdquo r i raquo bdquo

mdash

y ^

10 l( ^ mdash Ili

11 ^ t- ^ ^ bullf^-y^v

bullft^t e fe V bullia

12 i

13 bull - 14

i-i-i iIl bdquo bull ili 1 mdash

15

16

CATATAN

f v

c j cc C v

Dikeluarkan di Palembang Pada Tanggal aq Dekan

^-M-PuYfv ZM^ m-rA

BIODATA

Nama

TempatTanggal Lahir

Alamat

Telp Hp

Email

Agama

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

Jumlah Saudara

Anak Ke

Riwayat Pendidikan

Tiara khairina

Palembang 24 September 1996

Jin Ratusianum

081279414626

khairinatiara3gmaiicom

Islam

Drs Hendarsyah

drDewi Etikawati

2 orang

Idari 3 bersaudara

1 TK Kartika

2 SD Negeri 52

3 SMP Kusuma Bangsa

4 SMA Kusuma Bangsa

Palembang Ey^t^^2016

(Tiara Khairina)

55