skripsi prospek pembangunan sektor pertanian di …

112
SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN OLEH: EZRA OCTAVIA 130501177 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

i

SKRIPSI

PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN

DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

OLEH:

EZRA OCTAVIA

130501177

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 2: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

ii

Universitas Sumatera Utara

Page 3: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

iii

Universitas Sumatera Utara

Page 4: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

iv

Universitas Sumatera Utara

Page 5: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

i

ABSTRAK

Prospek Pembangunan Sektor Pertanian di

Kabupaten Humbang Hasundutan

Tujuan utama Penelitian ini adalah untuk menganalisis prospek

pembangunan sektor pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi

Sumatera Utara.Produksi hasil pertanian menjadi faktor penting dalam

meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah.Data yang digunakan adalah

data primer dan data sekunder yakni pada tahun 2012-2015.Metode yang

digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui Sub sektor tanaman pangan dan

perkebunan yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif di

tiap Kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan dapat dijadikan sebagai

penyedia bahan baku untuk industri pertanian sehingga dapat memberikan nilai

tambah dari produksi-produksi pertanian dan dapat memacu pertumbuhan

ekonomi daerah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hasil Produksi tanaman pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan

yang potensial dikembangkan di tiap kecamatan di Kabupaten Humbang

Hasundutan dapat menjadi arah pengembangan produksi dengan menjadikan

kecamatan-kecamatan tersebut menjadi pusat produksi yang potensial agar arah

pengembangan sektor pertanian ini lebih terfokus dan terkonsentrasi pada potensi

wilayah sehingga pengembangan akan mudah tercapai.

Kata kunci: Luas Lahan,PDRB dan Pembangunan Ekonomi Daerah

Universitas Sumatera Utara

Page 6: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

ii

ABSTRACT

The Development of Agriculture Sector of Humbang Hasundutan District

The main purpose of this research is to analyze the development of

agriculture sector of Humbang Hasundutan District, North Sumatera Province.

Agricultural production becomes important factor in promoting economic growth.

The data which is for this research is primary data and secondary data in 2012-

2015. The method used is descriptive qualitative analysis.

Based on the result of this research is known that the sub-sectors of food

crops and plantations have comparative and competitive advantage in every sub-

district and district ofHumbang Hasundutan that can be become as a provider of

raw material for the agricultural industry so give value-added from the

agricultural productions and can be Spurring regional economic growth and

improving people's welfare.

The result of agricultural crop in district of Humbang Hasundutan is

potential to be developed in every sub-district and districtof Humbang

Hasundutan can be the direction of the prodution development by becoming that

sub-districts as a potential main production so that the direction of development

agricutural sector more focused andconcentrated on potential of the region so

that the development will be easily achieved.

Keywords : Land Area, PDRB and Regional Economic Development

Universitas Sumatera Utara

Page 7: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan Kepada Tuhan Yesus Kristus yang tak henti-

henti nya memberikan berkat kepada dari masa awal perkuliahan hingga akhir

perkuliahan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Adapun guna penulisan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

Adapun Skripsi ini berjudul „‟Prospek Pembangunan Sektor Pertanian di

Kabupaten Humbang Hasundutan’’ dimana isi dan materi skripsi ini

didasarkan pada studi lapangan dan literatur dengan menganalisis data-data primer

dan sekunder yang diperoleh dari para petani di Kecamatan Pollung, Kecamatan

Paranginan, Kecamatan Bakti Raja, dan Kecamatan Dolok Sanggul,Kecamatan

Tarabintang,Kecamatan Onan Ganjang,Kecamatan Lintong nihuta,Kecamatan

Parlilitan,Kecamatan Pakkat dan Kecamatan Sijama Pollang serta di masing-

masing KantorKecamatan.

Pada kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu, memberikan bimbingan, saran, dan dorongan moril

baik selama masa perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi, antara lain :

Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara.

Bapak Prof.Dr.Ramli,SE,M.S.Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

SumateraUtara.

Bapak Drs.Coki Ahmad Syahwier,MPKetua Departemen Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Page 8: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

iv

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas SumateraUtara.

Ibu Inggrita Gusti Sari NST, SE., MSi Selaku Sekretaris Program S1 Ekonomi

Pembanguna Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bapak Drs.Syahrir Hakim Nasution.M,Si. Sebagai dosen wali saya yang telah

memberikan arahan-arahan selama masaperkuliahan.

Bapak Prof. Dr Sya‟ad Afifuddin, SE, M.Ec selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah memberikan arahan-arahan selama masa perkuliahan dan meluangkan

waktu dalam memberikan masukan, saran, dan bimbingan guna penyelesaian

skripsi ini mulai dari awal penulisan hingga selesainyaskripsi ini.

Bapak Irsyad Lubis,SE.,M.Soc.Sc,Ph.D selaku dosen penguji I yang telah

memberikan saran dan masukan bagi penulis dalam rangka penyempurnaan

skripsiini.

Ibu Dr.Murni Daulay,SE,M.Si Selaku dosen penguji II yang telah memberikan

saran dan masukan bagi penulis dalam rangka penyempurnaan skripsiini.

Seluruh staf pengajar dan staf administrasi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara khususnya Departemen EkonomiPembangunan.

Seluruh petani Kabupaten Humbang Hasundutan yang telah bersedia di

wawancarai dalam pengambilan data primer skripsiini.

Seluruh staf di Kabupaten Humbang Hasundutan yang telah banyak

Universitas Sumatera Utara

Page 9: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

v

membantu dalam memberikan data yang berhubungan dengan skripsi ini. Seluruh

staf pegawai Badan Pusat Statistik Tingkat I Sumatera Utara dan Badan Pusat

Statistik Kabupaten Humbang Hasundutan serta Dinas Pertanian,Dinas

Perdagangan,Perindustrian dan Koperasi yang telah banyak membantu dalam

memperoleh data yang berhubungan dengan skripsiini.

Teristimewa kepada orang tua terkasih alm.Wisler Sihombing,S.STdanOrdince

Sibuea,yangtelahmengasuh,telahbersabarrmendidiksaya yangbanyak kesalahan,

memberikan nasehat serta motivasi baik moril maupun materi, juga kepada

Saudara-saudariku tercinta (Kak Renta,abang Ranto,kak Risda,abang Henry, dan

kakak Lina) yang telah banyak memberikan motivasi dan sabar menghadapisaya.

Kepada sahabat-sahabat EP‟ 13 terspesial buat grup C yang telah banyak

memberikan kenangan yang berharga selama 4 Tahun di masa Perkuliahan

penulis.

Tidak lupa Kepada teman-teman “Rumlid Squad” Lidya Ginting,Chichi

Harfaini,Rachel Ignatya,Fiona Kane,Anria Josephine, dan Irma Yunita yang telah

banyak berpartisipasi dalam menghibur dan memberikan bantuan penulis dari

awal sampai akhir penulisan skripsi.

Sangat berterimakasih banyak kepada Yoga Altian Saragih atas pemberian

masukan dan membantu mencari data-data yang belum ada dan memberikan

dukungan penuh selama proses pembuatan skripsi.

Terimakasih kepada Kakak senior Tengku Zahara yang sangat sabar

Universitas Sumatera Utara

Page 10: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

vi

memberikan masukan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang penulis

tanyakan selama pengerjaan skripsi.

Teman yang memberikan masukan setiap hari dan yang membantu penulis dalam

memberikan info yang penulis butuhkan,Suci Lumban Tobing,Lambok

Andreas,Sere Kristina,Popy Dayani,Rio Pratama,Bella Sihombing.

Teman satu Grup semasa kuliah terimakasih atas kerjasama yang baik nya selama

masa perkuliahan,Difa Octavianus,Yopi Pratama,Frans Julio dan Edward Bangun.

Tidak lupa juga ucapan terimakasih sebesar-besarnya buat pembimbing rohani

serta penasehat yang baik hati abang Rosario Kevin Nainggolan.

Dan buat semua sahabat dan teman lama yang telah memberikan doa dan

semangat dalam proses penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan

namanya satu persatu.

Medan,24 Agustus2017

Penulis

EZRA OCTAVIA

Universitas Sumatera Utara

Page 11: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................................................ i

ABSTRACT ............................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL..................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ........................................................................................... 1

Perumusan Masalah ................................................................................... 6

Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pembangunan Ekonomi Daerah ............................................... 8

Teori Pertumbuhan Akumulatif ................................................................. 9

Teori Pertumbuhan Ekonomi ..................................................................... 9

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi ............................................................. 9

Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi ............................................................ 11

Pembangunan Sektor Pertanian.................................................................. 13

Pengertian Pembangunan ........................................................................... 13

Syarat-syarat Pembangunan Pertanian ....................................................... 14

Tujuan Pembangunan Pertanian ................................................................. 18

Perkembangan Ekspor Hasil Pertanian ...................................................... 19

Pengeluaran Pemerintah di Sektor Pertanian ............................................. 21

Peranan Sektor Pertanian Dalam Pembanguan Ekonomi .......................... 22

Tahapan Peranan Pertumbuhan Pertanian .................................................. 22

Kontribusi Ekonomi Sektor Pertanian ....................................................... 25

Keterkaitan Terhadap Sektor Pertanian ..................................................... 29

Keterikatan Pertanian dengan Industri Pengolahan ................................... 31

Pertanian sebagai Sektor Pemimpin ........................................................... 33

Pengeluaran Pemerintah di Sektor Pertanian ............................................. 35

Penelitian Terdahulu .................................................................................. 35

Kerangka Konseptual ................................................................................. 37

Universitas Sumatera Utara

Page 12: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

viii

BAB III LANDASAN TEORI

Lokasi Penelitian .............................................................................. 39

Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 39

Jenis Data 39

Sumber Data 40

Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 40

Populasi 40

Sampel 40

Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 41

Metode Analisis 42

Definisi Operasional................................................................................ 42

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Deskriptif Daerah Penelitian ................................................................... 44

Geografis Daerah .............................................................................. 44

Kondisi Iklim dan Topografi ................................................................... 46

Kondisi Demografi .................................................................................. 47

Potensi Wilayah 48

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Humbang Hasundutan ................... 50

Perkembangan Sektor Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan ...... 50

Perkembangan Ekspor Hasil Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan 61

Program Pembangunan Sektor Pertanian Kabupaten Humbang

Hasundutan 64

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani............................................ 64

Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) ......... 64

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian dan

Perkebunan 65

Program Peningkatan Produksi Pertanian dan Perkebunan ....................... 66

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan .......... 66

Langkah Strategis Memanfaatkan Keunggulan Komperatif ...................... 67

Perkembangan Pengeluaran Pembangunan pada Sektor Pertanian di

Kabupaten Humbang Hasundutan.............................................................. 70

Karakteristik Identitas Responden ............................................................. 72

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ............................................. 72

Karakteristik Responden Berdasarkan Agama........................................... 73

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................................... 73

Universitas Sumatera Utara

Page 13: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

ix

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .................................... 74

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan...................... 75

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Bertani ...................... 76

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Tanaman ................................... 76

Karakteristik Identitas Produksi Responden .............................................. 77

Karakteristik Responden Berdasarkan Panen Per Tahun ........................... 78

Karakteristik Responden Berdasarkan Produksi Per Panan ....................... 78

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pekerja.............................. 79

Karakteristik Identitas Modal dan Pemasaran Responden ......................... 80

Karakteristik Sumber Modal Responden ................................................... 80

Karakteristik Pemasaran Responden .......................................................... 81

Karakteristik Peran Pemerintah Menurut Responden.................................. 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ..................................................................................... 84

Saran 84

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 87

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 14: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

x

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Halaman

4.1 Nama Ibukota Kecamatan di Kabupaten Humbang

Hasundutan, 2015 ....................................................................................... 45

4.2 Perkembangan PDRB Sektor Pertanian di Kabupaten

Humbang Hasundutan Tahun 2012-2015 .................................................. 51

4.3 Luas Tanaman (Ha) Produksi Tanaman Pangan (Ton)

di Kabupaten Humbang Hasundutan ......................................................... 52

4.4 Perkembangan Produksi Buah-buahan (Ton) di

Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2012-2015 ................................ 53

4.5 Perkembangan Produksi Sayur-sayuran (Ton) di

Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2012-2015 ................................ 55

4.6 Luas T4anam dan Produksi Padi Ladang dan Sawah

(Ha/Ton) di Kabupaten Humbang Hasundutan.......................................... 56

4.7 Perkembangan Populasi Ternak Rakyat (Ekor) Tahun

2012-2015 ................................................................................... 57

4.8 Produksi Ikan Menurut Tempat Pemeliharaan (Ton)

Tahun 2012-2015 ....................................................................................... 58

4.9 Perkembangan Produksi (Ton) di Kabupaten Humbang

Hasundutan Tahun 2012-2015 ................................................................... 60

4.10 Realisasi Ekspor di Kabupaten Humbang Hasundutan

Tahun 2012-2015 ....................................................................................... `61

4.11 Luas Lahan Tanam, Luas Panen dan Jumlah Produksi

Tanaman Pangan dan Holtikultura di Kabupaten Humbang Hasundutan

Tahun 2012-2015 ....................................................................................... 63

4.12 Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Daerah

Kabupaten Humbang Hasundutan di Sektor Pertanian Tahun 2012-2016

(Juta Rupiah) ................................................................................... 71

Universitas Sumatera Utara

Page 15: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ..................................................... 37

4.1 Peta Kabupaten Humbang Hasundutan ......................... 46

4.2 Usia Responden Petani di Kabupaten Humbang

Hasundutan ................................................................................... 72

4.3 Agama Responden Petani di Kabupaten Humbang

Hasundutan ................................................................................... 73

4.4 Jenis Kelamin Petani di Kabupaten Humbang

Hasundutan ................................................................................... 74

4.5 Pendidikan Petani di Kabupaten Humbang Hasundutan 74

4.6 Jumlah Tanggungan Petani di Kabupaten Humbang

Hasundutan ................................................................................... 75

4.7 Pengalaman Bertani Petani di Kabupaten Humbang

Hasundutan ................................................................................... 76

4.8 Jenis Tanaman Petani di Kabupaten Humbang

Hasundutan ................................................................................... 77

4.9 Panen Per Tahun Petani di Kabupaten Humbang

Hasundutan ................................................................................... 78

4.10 Produksi Per Panen Petani di Kabupaten Humbang

Hasundutan ................................................................................... 79

4.11 Jumlah Pekerja Para Petani di Kabupaten Humbang

Hasundutan ................................................................................... 80

4.12 Sumber Modal Petani di Kabupaten Humbang

Hasundutan ................................................................................... 81

4.13 Pemasaran Hasil Pertanian Petani di Kabupaten

Humbang Hasundutan ............................................................................... 82

4.14 Peran Pemerintah Terhadap Pemasaran Pertanian

Petani di Kabupaten Humbang Hasundutan .............................................. 83

Universitas Sumatera Utara

Page 16: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Judul

1 Kuesioner Penelitian

2 Tabulasi Kuesioner Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 17: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan sektor pertanian merupakan hal yang sangat penting dalam

pembangunan Indonesia, karena Indonesia merupakan Negara agraris yang

melakukan kegiatannya di sektor pertanian.Indonesia yang merupakan Negara

dengan basis perekonomian agraris, tidak mungkin melepaskan pembangunan

pertanian dalam seluruh kebijakan pembangunan nasional,bahkan merupakan

kewajiban menjadikan pembangunan pertanian sebagai prioritas.

Menurut Hanani AR et.al (2003:31) bahwa pembangunan pertanian di Indonesia

dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional dengan alasan

sebagaiberikut:

Potensi sumber dayanya besar danberagam

Pangsa terhadap pendapatan nasional cukupbesar

Besarnya pangsa terhadap ekspornasional

Besarnya penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektorpertanian

Peranannya dalam menyediakan panganmasyarakat

Menjadi basis pertumbuhan dipedesaan

Kondisi Geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau baik besar dan kecil

dengan wilayah daratan dan lautan yang sangat luas serta posisi silang Indonesia

yang sangat strategis membawa implikasi adanya kandungan sumber kekayaan

alam yang berlimpah dan beraneka ragam yang tersebar di seluruh wilayah

nusantara. Dengan melihat kondisi lingkungan geografis Indonesia serta sebagian

Universitas Sumatera Utara

Page 18: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

2

besar mata pencaharian utama masyarakat Indonesia yang sebagai petani, sudah

barang tentu hal tersebut menjadikan sektor pertanian sebagai sektor penting

dalam struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya

perekonomian bangsa yang mencanangkan masa depan Indonesia menuju era

industrialisasi tentunya tetap dipertimbangkan pula untuk memperkuat sektor

pertanian.

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting karena

dari sektor inilah sebagian besar kebutuhan manusia dipenuhi.Oleh karena itu,

pertanian perlu ditangani secara sungguh-sungguh sehingga dapat memberikan

manfaat sesuai dengan kebutuhan manusia. Secara umum pertanian terdiri dari

pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan dan tanaman holtikultura.

Sekarang ini sektor pertanian tidak dipandang sebagai sektor yang pasif yang

mengikuti sektor industri, tetapi sebaliknya.Pembangunan pertanian didorong dari

segi penawaran dan dari segi fungsi produksi melalui penelitian-penelitian,

pengembangan, teknologi pertanian yang terus-menerus, pembangunan prasarana

sosial dan ekonomi di pedesaan dan investasi oleh negara dalam jumlah besar.

Kegiatan Pertanian merupakan mata pencarian terbesar penduduk di dunia

termasuk di Indonesia. Sejarah Indonesia pun tidak terlepas dari sektor pertanian

(menghasilkan bahan baku seperti padi, jagung, sagu, dll) dan perkebunan

(menghasilkan buah-buahan). Sektor pertanian mampu menjangkau kebutuhan

utama manusia yaitu dalam pemenuhan kebutuhan pangan.

Saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1997, yang dampaknya

terlihat pada tahun 1998 dimana secara langsung mempengaruhi struktur

Universitas Sumatera Utara

Page 19: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

3

perekonomian Indonesia. Hampir semua sektor cenderung menurun kecuali sektor

pertanian yang tumbuh sebesar 2,48 % sehingga sektor pertanian menjadi salah

satu tumpuan yang positif untuk perbaikan ekonomi.

Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia dimana sektor

pertanian merupakan penyumbang nilai tambah yang potensial bagi PDRB

Sumatera Utara. Dan jika berbicara mengenai kesempatan kerja, maka sebagian

besar penduduk Sumatera Utara hingga saat ini bekerja pada sektor pertanian

sebesar 66,88%, pada sektor industri sebesar 4,77%, pada sektor perdagangan

sebesar 8,57% dan sektor Iain-lain sebesar 7,93%. Hal ini menunjukkan bahwa

sektor pertanian merupakan sektor utama dalam perekonomian Sumatera Utara.

Melihat pentingnya sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi, tiap-

tiap daerah meningkatkan pembangunan di sector ini seperti di daerah Kabupaten

Humbang Hasundutan.Sektor ini merupakan penyumbang terbesar terhadap

PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan hingga saat ini Peranan sektor ini

terhadap PDRB Humbang Hasundutan yaitu dalam harga berlaku tercatat sebesar

48,06% pada tahun 2012 dan 45,78% pada tahun 2015, sedangkan dalam harga

konstan tahun 2012 ialah 1,40% dan 1,58% pada tahun 2015. Tanaman komoditas

yang paling unggul pada saat ini adalah jenis tanaman pangan dan perkebunan.

Tanaman seperti kopi, kemenyan, kelapa, kelapa sawit, aren, kakao, andaliman,

tembakau dan nilam komoditas pertanian terbesar adalah kopi dengan luas panen

11.353,85 Ha dan produksi 6.191,47 ton pada tahun 2015 terakhir. Selain kopi

kabupaten ini juga kaya dengan karet dengan luas panen 4.290,50 Ha

menghasilkan 2.177,50 ton selain jenis tanaman perkebunan Kabupaten Humbang

Universitas Sumatera Utara

Page 20: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

4

Hasundutan juga kaya akan tanaman berjenis holtikultura yaitu jagung,kacang

tanah,kacang kedelai.

Beberapa program pemerintah dalam membantu peningkatan produksi

petani yang telah berjalan seperti Program Peningkatan Produksi Pertanian

Perkebunan,Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunandan

Program Pemberdayaan Penyuluh PertanianPerkebunan Lapanganyang

dicanangkan pemerintah dalam membantu para petani agar dapat lebih mandiri

yang telah memberi dampak yang besar terhadap kesejahteraan para petani dan

menjadikan posisi tawar petani lebih baik.

Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat penting, karena

sebagian besar anggota masyarakat di Kabupaten Humbang Hasundutan

menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.Perencanaan pembangunan

daerah dianggap sebagai perencanaan untuk memperbaiki sumber daya publik

yang tersedia di daerah tersebut. Perencanaan itu dapat dilakukan dengan

pengembangan sektor pertanian hal tersebut dilakukan berdasarkan bahwa sektor

pertanian sangat berkontribusi besar terhadap nilai PDRB di Kabupaten Humbang

Hasundutan.

Pembangunan bukan saja sebagai pembangunan potensial komoditas saja,

tetapi dalam implementasinya pembangunan pertanian harus terkait dengan

pembangunan wilayah guna meningkatkan pendapatan wilayah Kabupaten

Humbang Hasundutan. Pendekatan ini didasarkan atas kenyataan bahwa

khususnya kepemilikan lahan petani perlu mengoptimalkan sumber daya lahan

dengan pelaksanaan diversifikasi usaha dengan tetap menjaga kelestarian sumber

Universitas Sumatera Utara

Page 21: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

5

daya alam dan lahan.

Pembangunan pertanian Kabupaten Humbang mempunyai peranan yang

kuat dalam rangka memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan

masyarakat melalui kegiatan pengelolaan sumber daya pertanian secara terencana

dan ramah lingkungan.Dalam rangka meningkatkan pembangunan pertanian

diperlukan kelompok tani yang professional yang didukung oleh penyuluh

pertanian yang berkompeten dibidangnya. Melihat realita di lapangan,menurut

data Dinas Pertanian jumlah petani saat ini sebanyak 155,542 yang tersebar di 10

kecamatan yang terdiri dari 153 desa, seyogianya 1 orang PPL per 1 Desa.

Dalam pembangunan pertanian, berbagai usaha pengembangan produktivitas

dilakukan, dimana usaha pokok mutlak dilakukan dengan intensifikasi pertanian

melalui pengadaan sarana produksi yang optimal. Sarana produksi ini mencakup

bibit/benih, pupuk . Semua sarana produksi ini memiliki peranan penting dan

sangat mempengaruhi dalam proses produksi. Pemerintah harus mampu

membantu petani dalam menyediakan dan menyalurkan sarana tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti

“Prospek Pembangunan Sektor Pertanian di Kabupaten Humbang

Hasundutan”

1.2. Perumusan Masalah

Bagaimanakah prospek pembangunan sektor pertanian dalam upaya peningkatan

perekonomian Kabupaten Humbang Hasundutan?

Universitas Sumatera Utara

Page 22: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

6

Apakah ada pengaruh pembangunan sektor pertanian Kabupaten Humbang

Hasundutan terhadap perekonomian masyarakat Kabupaten Humbang

Hasundutan?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui seberapa besar prospek pembangunan sektor pertanian

Kabupaten Humbang Hasudutan dalam mencapai pembangunan ekonomi

KabupatenHumbang Hasundutan.

Untuk mengetahui pengaruh pembangunan sektor pertanian Kabupaten

Humbang Hasundutan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakakat

KabupatenHasundutan.

Untuk mengetahui berapa jauh pemerintah daerah bekerja dalam pembangunan

sector pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Mendapatkan,mengetahui informasi tentang perkembangan pembangunan sektor

pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas

Ekonomi terutama Depertemen Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan

penelitian selanjutnya.

Sebagai tambahan wawasan ilmiah dan ilmu pengetahuan penulis dalam disiplin

ilmu yang penulis tekuni.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pembangunan Ekonomi Daerah

Pembangunan ekonomi daerah merupakan fungsi dari potensi sumberdaya

alam, tenaga kerja dan sumberdaya manusia, investasi modal, prasarana dan

sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, teknologi,

situasi ekonomi dan perdagangan antar wilayah, kemampuan pendanaan dan

pembiayaan pembangunan daerah, kewirausahaan, kelembagaan daerah dan

lingkungan pembangunan secara luas.Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah

pertambahan pendapatan masyarakat yang terjadi di suatu wilayah, yaitu kenaikan

seluruh nilai tambah (added value) yang terjadi di wilayah tersebut (Robinson

Tarigan 2005 : 46).

Perhitungan pendapatan wilayah pada awalnya dibuat dalam harga

berlaku.Namun agar dapat melihat pertambahan dari waktu ke waktu

berikutnya,harus dinyatakan dalam nilai riil,artinya dinyatakan dalam

hargakonstan.Pendapatan wilayah menggambarkan balas jasa bagi faktor-faktor

produksi yang beroperasi di daerah tersebut (tanah, modal, tenaga kerja, dan

teknologi), yang berarti secara kasar dapat menggambarkan kemakmuran daerah

tersebut. Kemakmuran suatu wilayah selain ditentukan oleh besarnya nilai tambah

yang tercipta di wilayah tersebut, yaitu bagian pendapatan yang mengalir ke luar

wilayah atau mendapat aliran dana dari luar wilayah.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

8

2.1.1. Teori Pertumbuhan Akumulatif (AccumulativeCausation Theory)

Teori pertumbuhan akumulatif lebih berorientasi pasar dengan membuat

kebijakan dalam rangka meningkatkan keunggulan kompetitif terhadap wilayah

lain. Untuk itu setiap kebijakan harus mampu menarik modal, ketrampilan, dan

kepakaran ke wilayah tersebut. Teori ini memberi kesempatan setiap wilayah

bersaing dengan wilayah lain tanpa tenggang rasa. Misalnya, kebijakan wilayah

tertentu menyebabkan wilayah lain terbelakang bukan masalah. Proses semacam

ini adalah alamiah dan tidak perlu dirisaukan.

Model pertumbuhan akumulatif memungkinkan suatu wilayah bertumbuh

cepat jika menerapkan kebijakan ekonomi yang tepat.Namun sebaliknya

kebijakan yang keliru berakibat pada merosotnya pertumbuhan ekonomi wilayah.

Model ini memberi perhatian pada: stok entrepreneur, proses pembelajaran,

pendidikan, peningkatan kapasitas kelembagaan, adopsi teknologi dan

perpindahan usaha.

Teori PertumbuhanEkonomi

2.2.1. Pengertian PertumbuhanEkonomi

Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan

kesejahteraan meningkat. Setiap periode kemampuan suatu negara untuk

menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan ini disebabkan

karena factor-faktor produksi akan selalu mengalami peningkatan dalam jumlah

dan kualitas. Menurut Kuznets (Todaro, 2000:163), pertumbuhan ekonomi

adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan

Universitas Sumatera Utara

Page 25: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

9

untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan

kapasitas itu sendiri atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-

penyesuaian teknologi, institusional (kelembagaan), dan ideologis terhadap

berbagai tuntutan keadaan yang ada. Adapun komponen yang terkandung

dalam defenisi diatas adala sebagai berikut:

Kenaikan output secara berkesinambungan adalah manifestasi atau perwujudan

dari apa yang disebut pertumbuhan ekonomi sedangkan kemampuan ekonomi

menyediakan berbagai jenis barang itu sendiri merupakan tanda kematangan

ekonomi (economy maturity) di suatu negara bersangkutan

Perkembangan teknologi merupakan dasar atau prakondisi bagi berlangsungnya

suatu pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan, tetapi tidak cukup itu

saja masih dibutuhkan faktor-faktorlain.

Guna mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung di dalam teknologi,

maka perlu diadakan serangkaian penyesuaian kelembagaan, sikap dan

teknologi. (Todaro,2000:144).

Ada tiga faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa, yaitu:

Akumulasi modal, meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang

ditanamkan pada tanah, peralatan fisik dan modal atau sumber dayamanusia.

Pertumbuhan penduduk, yang berapa tahun selanjutnya akan memperbanyak

jumlah angkatankerja.

Kemajuanteknologi.

2.2.2. Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Adam Smith

Universitas Sumatera Utara

Page 26: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

10

Adam Smith bukan saja terkenal sebagai pelopor ilmu ekonomi dan ahli

ekonomi yang pertama kali mengemukakan pentingnya kebijakan lasissez-faire,

tetapi juga merupakan ahli ekonomi pertama yang banyak menumpahkan

perhatian kepada masalah pembangunan, seperti dapat dilihat dari judul

bukunya,An inqury into the Nature and Causes of the Wealth of Nation.

Tulisan tersebut terutama menganalisis sebab-sebab berkembangnya ekonomi

suatu Negara.Smith mengatakan mengenai corak proses pertumbuhan ekonomi,

bahwa apabila pembangunan sudah terjadi, maka proses tersebut akan terus-

menerus berlangsung secara kumulatif. Apabila pasar berkembang, pembagian

kerja dan spesialisasi akan terjadi, dan yang belakangan ini akan menimbulkan

kenaikan produktivitas.

Teori David Richardo

David Ricardo mengungkapkan pandangannya mengenai pembangunan ekonomi

dengan cara yang tidak sitematis dalam bukunya The Principles of Political

Ecnomy and Taxation. David Ricardo mengungkapkan bahwa faktor yang penting

dalam pertumbuhan ekonomi adalah buruh, pemupukan modal, dan perdagangan

luarnegeri.Seperti ahli ekonomi modern, teori Ricardo menekankan pentingnya

tabungan bagi pembentukkan modal.Dibanding pajak, Ricardo lebih menyetujui

pemupukan modal melalui tabungan.

Tabungan dapat dibentuk melalui penghematan pengeluaran, memproduksi lebih

banyak, dan dengan meningkatkan keuntungan serta mengurangi harga

barang.Semakin banyak tabungan berarti semakin banyak pula pemupukan modal

bagi kegiatan penanaman modal berikutnya. Selain itu, Ricardo juga memberikan

Universitas Sumatera Utara

Page 27: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

11

tekanan khusus pada perdagangan luar negeri sebagai sarana memperbaiki

perekonomian, sebab perdagangan luar negeri akan menyebabkan pemanfaatan

sumber daya secara maksimum dan meningkatkan pendapatan.

Teori Neo-Klasik

Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori-teori Neo-Klasik sebelumnya,

yang dikembangkan oleh Solow.Teori ini terfokus pada pembahasan pertumbuhan

ekonomi dimana akumulasi stok barang modal dan keterkaitannya dengan

keputusan masyarakat untuk menabung atau melakukan investasi.

Teori ini menggambarkan suatu tingkat output tertentu dapat dicapai dengan

menggunakan berbagai kombinasi atau gabungan modal dan tenaga kerja. Oleh

sebab itu dengan tenaga kerja yang tetap akan tetapi dengan tambahan modal

maka output akan dapat ditingkatkan. Hal ini umumnya berlaku pada sector padat

modal dan dengan kemajuan teknologi canggih.

Teori Schumpeter

Schumpeter berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh

komponen kewirausahawan.Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha yang

mempunyai kemampuan dan keberanian mengaplikasikan penemuan-penemuan

baru dalam aktivitas produksi.

Dalam teori ini kemajuan perekonomian kapitalis disebabkan karena diberinya

keleluasaan untuk paraentrepreneurship.Sayangnya keleluasaan tersebut

cenderung menjadi monopoli kekuatan pasar.Monopoli inilah yang akhirnya

memunculkan masalah-masalah non ekonomi, terutama politik, yang

akhirnyamenghancurkan kapitalis itu sendiri.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

12

Teori Harord-Domar

Teori ini dikembangkan secara terpisah dalam periode yang bersamaan oleh E.S.

Domar dan R.F. Harord. Keduanya melihat pentingnya investasi terhadap

pertumbuhan ekonomi, sebab investasi akan meningkatkan stok barang modal

yang memungkinkan peningkatan output. Sumber dana untuk keperluan investasi

berasal dari bagian produksi (pendapatan nasional) yang ditabung.

2.3. Pembangunan Sektor Pertanian

2.3.1. Pengertian Pembangunan

Secara ringkas pembangunan adalah perubahan dan pertumbuhan,

khususnya perubahan struktur dan pertumbuhan ekonomi.Dengan demikian

pembangunan adalah usaha sadar guna mengadakan perubahan struktur dan

pertumbuhan ekonomi yang dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai

kesejahteraan yang lebih baik. Adapun sasaran pembangunan dalam upaya meraih

kehidupan/ kesejahteraan yang lebih baik adalah :

meningkatkan ketersediaan dan memperluas distribusi barang-barang kebutuhan

pokok,

meningkatkan kualitas/taraf hidup,tidak hanya yang bersifat material, tetapi juga

menumbuhkan rasa percaya diri sebagai individu maupun bangsa,dan

memperluas pilihan-pilihan ekonomi dan dengan membebaskan diri dari

perbudakan,ketergantungan,kebodohan dan kesengsaran.

Peranan pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat penting karena

sebagian besar anggota masyarakat di Indonesia menggantungkan hidupnya pada

sektor pertanian. Pembangunan pertanian merupakan suatu proses yang

Universitas Sumatera Utara

Page 29: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

13

ditunjukkan untuk selalu meningkatkan produksi pertanian yang sekaligus

mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap petani dengan menambah

modal, skill, dan campur tangan manusia. Tujuan pembangunan pertanian antara

lain adalah meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, membuka lapangan

kerja dan meningkatkan ketahanan pangan. Misi pembangunan pertanian antara

lain, melaksanakan pembangunan pertanian dengan pendekatan agribisnis,

memanfaatkan sumberdaya pertanian secara optimal dan meningkatkan aktivitas

pedesaan. Peranan pembangunan pertanian dalam pembangunan ekonomi antara

lain, menyediakan bahan pangan dan bahan baku, menyediakan tenaga potensial

nonpertanian, menghasilkan tambahan modal dan sebagai syarat pokok

pembangunan pertanian.

2.3.2. Syarat-Syarat Pembangunan Pertanian

Menurut Suhendra (2004) di banyak negara, sektor pertanian yang berhasil

merupakan prasyarat bagi pembangunan sektor industri dan jasa. Untuk

keberhasilan suatu pembangunan pertanian diperlukan beberapa syarat atau pra-

kondisi yang untuk tiap-tiap negara atau daerah berbeda-beda. Pra-kondisi ini

meliputi bidang-bidang teknis, ekonomi, sosial budaya dan lain-lain. Tetapi sekor

industri secara simultan memproduksi sarana-sarana produksi serta alat-alat untuk

meningkatkan produksi pertanian. Peningkatan hasil-hasil produksi pertanian

mendapat pasaran baik di kota. Pemerintah disamping mengadakan investasi-

investasi dalam prasarana berupa jalan-jalan ekonomi dan bangunan-bangunan

irigasi memberikan pula penyuluhan-penyuluhan kepada petani dan organisasi-

organisasi petani mengenai berbagai penemuan teknologi baru. Dengan demikian

Universitas Sumatera Utara

Page 30: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

14

maka iklim yang baik diciptakan untuk merangsang kegiatan membangun seluruh

sektor pertanian.

(AT.Mosher.1987) menganalisis syarat-syarat pembangunan pertanianjika

pertanian ingin dikembangkan dengan baik.Mosher mengelompokkan syarat-

syarat pembangunan tersebut menjadi dua yaitu syarat-syarat mutlak dan syarat-

syarat pelancar.

Syarat-syarat mutlak menurut Mosher adalah:

Adanya pasar untuk hasil-hasil usaha tani

Pembangunan pertanian akan meningkatkan produksi hasil-hasil usahatani. Hasil-

hasil ini tentunya akan dipasarkan dan dijual dengan harga yang cukup tinggi

untuk menutupi biaya dan tenaga yang telah dikeluarkan para petani sewaktu

memproduksinya. Di dalam memasarkan produk hasil-hasil pertanian ini

diperlukan adanya permintaan (demand) akan hasil-hasil pertanian tersebut,

sistem pemasaran, dan kepercayaan para petani pada sistem pemasaran tersebut.

Teknologi yang senantiasa berkembang

Teknologi pertanian berarti cara-cara bertani. Di dalamnya termasuk cara- cara

bagaimana para petani menyebarkan benih, memelihara tanaman dan memungut

hasil serta memelihara sumber-sumber tenaga. juga termasuk berbagai kombinasi

jenis usaha oleh para petani agar dapat menggunakan tenaga dan tanah mereka

sebaik mungkin.

Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal

Sebagian besar metode baru yang dapat meningkatkan produksi pertanian

memerlukan penggunaan bahan-bahan dan alat-alat produksi yang khusus oleh

Universitas Sumatera Utara

Page 31: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

15

para petani. Diantaranya termasuk bibit, pupuk, obat-obatan pemberantasan hama,

makanan dan obat ternak. Pembangunan pertanian memerlukan semua faktor di

atas tersedianya di berbagai tempat dalam jumlah yang cukup banyak untuk

memenuhi keperluan tiap petani yang mungkin mau menggunakannya.

Adanya perangsang produksi bagi petani

Para petani, sebagai orang yang menginginkan kehidupan yang layak bagi dirinya

dan keluarganya, tentu harus berusaha untuk mencapai tujuan- tujuannya tersebut

dengan usaha taninya.Faktor utama yang merangsangpetani lebih bergairah untuk

meningkatkan produksinya adalah perangsang yang bersifat ekonomis.Faktor

perangsang tersebut adalah harga hasil produksi pertanian yang menguntungkan,

pembagian hasil yang wajar, dan tersedianya barang-barang dan jasa yang ingin di

beli oleh para petani untuk keluarganya.

Tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinyu

Syarat mutlak kelima adalah pengangkutan, tanpa pengangkutan yang efisien dan

murah, keempat syarat mutlak lainnya tidak dapat berjalan dengan efektif, karena

produksi pertanian harus tersebar luas, oleh karena itu diperlukan suatu jaringan

pengangkutan yang bercabang luas untuk membawa bahan-bahan perlengkapan

produksi setiap usaha tani, dan membawa hasil usaha tani ke konsumen di kota-

kota besar dan kecil. Syarat-syarat atau sarana pelancar menurut Mosher adalah :

Pendidikan pembangunan

Pendidikanpembangunandi sini dititik-beratkan pada Pendidikan nonformal yaitu

berupa kursus-kursus,latihan-latihan,penyuluhan-penyuluhan dan

sebagainya.Pendidikan pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

Page 32: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

16

produktivitas petani.

Kredit produksi

Untuk meningkatkan produksi, para petani harus lebih banyak mengeluarkan uang

untuk membeli bibit unggul dan obat-obatan pemberantasan hama,pupuk dan alat-

alat lainnya.Pengeluaran-pengeluaran seperti itu harus dibiayai dari tabungan atau

dengan meminjam untuk jangka waktu antara saat bahan-bahan produksi, dan

peralatan itu dibeli dan saat hasil panendapat dijual.Oleh karena itu lembaga-

lembaga perkreditan yang memberikan kredit produksi kepada para petani

merupakan suatu faktor pelancar yang penting bagi pembangunan pertanian.

Kegiatan gotong royong petani

Kegiatan gotong royong petani biasanya dilakukan secara informal.Para petani

bekerjasama dalam menanami tanaman mereka atau dalam memanen hasil panen.

Perbaikan dan perluasan tanah pertanian

Sebagian besar usaha pembangunan pertanian ditujukan untuk menaikan hasil

panen tiap tahun dari tanah yang telah menjadi usaha tani. Ada dua cara tambahan

untuk mempercepat pembangunan pertanian yaitu : Pertama, yaitu memperbaiki

mutu tanah yang telah menjadi usaha tani, misalnya dengan pupuk, irigasi, dan

pengaturan pola tanah. Kedua, mengusahakan tanah baru, misalnya pembukaan

petak-petak sawah baru (ekstensifikasi).

Perencanaan nasional pembangunan pertanian

Perencanaan pertanian adalah proses memutuskan apa yang hendak dilakukan

pemerintah mengenai tiap kebijaksanaan dan kegiatan yang mempengaruhi

pembangunan pertanian selama jangka waktu tertentu.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

17

2.3.3. Tujuan Pembangunan Pertanian

Salah satu tujuan pembangunan pertanian adalah untukmeningkatkan

produksi hasil pertanian.Hasil-hasil pertanian membutuhkan pasar serta harga

yang cukup tinggi guna membayar kembali biaya-biaya tunai dan daya upaya

yang telah dikeluarkan petani sewaktu memproduksikannya sehingga pasar

menjadi salah satu syarat mutlak dari pembangunan pertanian (Mosher, 1987),

sebaliknya pertanian juga berperan dalam terbentuk dan berkembangnnya pasar

(Mellor, 2013; Kohansal et. al, 2013).

Selanjutnya pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan hasil

dan mutu produksi, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, peternak,

nelayan, memperluas lapangan kerja dan kesempatan kerja, menunjang

pembangunan industri serta meningkatkan ekspor.Untuk itu semua dilanjutkan

dan ditingkatkan usaha-usaha diversifikasi, intensifikasi, dan enkstensifikasi, serta

rehabilitasi tanah-tanah kritis.

2.3.4. Perkembangan Ekspor Hasil Pertanian

Teori mengenai ekspor terdiri dari Teori Klasik dan Teori Modern. Teori

Klasik dikemukakan oleh beberapa tokoh seperti Adam Smith dengan Teori

Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage/ Absolut Cost) mengemukakan bahwa

negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan

spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara ini memiliki keunggulan

mutlak tersebut dan akan mengimpor barang bila tidak memiliki keunggulan

mutlak. Walaupun negara yang satu dengan negara yang lain sama-sama dapat

menghasilkan dua jenis barang yang berbeda, tetapi salah satu dari kedua jenis

Universitas Sumatera Utara

Page 34: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

18

barang tersebut harus dipilih. Dimana barang yang dipilih adalah barang yang

lebih menguntungkan bagi suatu negara untuk menghasilkan sendiri yang

didasarkan pada keuntungan mutlak (absolute advantage).Tokoh lain dalam teori

Klasik adalah David Ricardo dengan Teori Biaya Relatif (Comparative Cost)

yang mengemukakan bahwa nilai atau harga suatu cost comparative produk

ditentukan oleh jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk

memproduksinya. Menurut teori cost comparative advantage (labor efficiency),

suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika

melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut

dapat berproduksi relatif lebih efisien serta mengimpor barang dimana negara

tersebut berproduksi relatif kurang/tidakefisien.

Selain Teori Klasik terdapat juga teori modern yang membahas tentang

ekspor.Diantaranya adalah 1) Teori Heberler yang mengatakan bahwa harga

barang di pasar bukan hanya disebabkan pemakaian tenaga kerja, tetapi

merupakan kombonasi pemakaian faktor produksi (tanah, tenaga kerja dan

modal). Untuk itu Heberler menggunakan konsep opportunity cost atau ongkos

alternatif, yang dapat dijelaskan dengan possibility curve dan digabungkan dengan

indeferencecurve untuk melihat terjadinya perdagangan antar dua negara, dan

sekaligus dapat memperlihatkankeuntungan dari perdagangan internasional

tersebut. 2) Teori Hecksher – Ohlin (H-O) yang menyatakan bahwa perdagangan

internasional antar dua negara yang terjadi karena biaya alternatif (opportunity

cost) berbeda antara kedua negara tersebut, yang disebabkan oleh adanya

perbedaan dalam jumlah faktor produksi (tenaga kerja, modal, dan tanah) yang

Universitas Sumatera Utara

Page 35: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

19

dimiliki oleh kedua negara tersebut. Sehingga struktur perdagangan luar negeri

dari suatu negara tergantung pada ketersediaan dan intesitas pemakaian faktor-

faktor produksi dan yang terakhir ditentukan oleh teknologi. Suatu negara akan

berspesialisasi dalam produksi dan mengekspor barang-barang relatif banyak di

negara tersebut dan mengimpor barang yang input utamanya tidak dimiliki oleh

negara tersebut (jumlahnya terbatas). 3) Teori ini dikemukakan oleh Michael E.

Porter. Menurut Porter dalam era persaingan global saat ini, suatu bangsa atau

Negara yang memiliki competitiveadvantage of nation dapat bersaing di pasar

internasional bila memiliki empat faktor penentu yakni Human resources(Sumber

Daya Manusia),Physical resources (Sumberdaya alam),knowledge

resources(IPTEK), capitalresources (permodalan),infrastructure resources

(prasarana).

Ekspor adalah barang-barang atau komoditi yang diperdagangkan di luar

negeri dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing juta dollar US.

kemudian diperdagangkan kepada negara lain dengan tujuan mendapatkan devisa.

Suatu negara dapat mengekspor komoditi-komoditi yang dihasilkannya kepada

negara lain yang tidak dapat menghasilkan komoditi tersebut atau mengalami

kekurangan komoditi yang dihasilkan negara pengeskpor.

Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan

barang-barang dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi ketentuan yang

berlaku. Ekspor merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara

ke negara lain, termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada

suatu tahun tertentu (Priadi, 2000)

Universitas Sumatera Utara

Page 36: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

20

Fungsi penting komponen ekspor dari perdagagan luar negeri adalah

negara memperoleh keuntungan dan pendapatan nasional naik, yang pada

gilirannya menaikkan jumlah output dan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan

tingkat output yang lebih tinggi lingkaran setan kemiskinan dapat dipatahkan dan

pembangunan ekonomi dapat ditingkatkan (Jhingan, 2008).

2.3.5. Pengeluaran Pemerintah di Sektor Pertanian

Pengeluaran pemerintah di sektor pertanian diarahkan sebagai anggaran

pembangunan pertanian. Anggaran pembangunan sektor pertanian ditujukan

untuk pembiayaan program dan proyek pembangunan sektor pertanian yang

bertujuan sebagai upaya pembangunan pertanian rakyat terpadu, program

pembangunan usaha tani, program diversifikasi pangan dan gizi, program

pengembangan sumber daya, sarana dan prasarana pertanian, program

pengembangan koperasi, program pembinaan daerah pantai, program pembinaan

dan pengelolaan lingkungan hidup, program pendidikan kedinasan, program

peranan wanita, program teknik produksi, program penguasaan teknologi,

program pengkajian dan penelitian, ilmu pengetahuan terapan, dan program

inventarisasi. Pengeluaran pemerintah di sektor pertanian dinilai sebagai investasi

untuk tujuan kekuatan dan ketahanan ekonomi sektor pertanian di masa yang akan

datang.

2.4. Peranan Sekor Pertanian Dalam Pembangunan Ekonomi

2.4.1. Tahapan Peranan Pertumbuhan Pertanian

Suatu perekonomian baru dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang

jika pendapatan perkapita menunjukan kecenderungan jangka panjang yang

Universitas Sumatera Utara

Page 37: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

21

menaik. Namun tidak berarti pendapatan perkapita akanmenunjukan kenaikan

terus-menerus. Adanya resesi ekonomi, penurunan impor, kekacauan

politik.Dapat mengakibatkan perekonomian mengalami penurunan tingkat

kegiatan ekonominya.Jika kegiatan dimikian hanya bersifat sementara dan

kegiatan ekonomi secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun, maka

masyarakat tersebut dapat dikatakan mengalami pembangunan ekonomi.

Pertumbuhan pada sektor pertanian sangat terkait dengan teori

pertumbuhan The Law of Diminishing Return dari David Ricardo.Dimana

terdapat hukum hasil yang semakin berkurang. Pertumbuhan pada sektorpertanian

juga terbatas pada aspek kuantitas atau pendapatan dan output saja. Di dalam

sektor pertanian ternyata berlaku fluktuasi produksi akibat penggunaan faktor

produksi yang digunakan. Dalam kenyataannya terdapat hukum hasil

yangsemakin berkurang ”the law of diminishing return”. Berkenaan dengan

hukum ini David Ricardo menyatakan bahwa apabila input variabel ditambahkan

penggunaannya sedangkan input lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan

dari setiap tambahan 1 unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik tetapi

kemudian akan menurun apabila input variabel tersebut terus ditambah.

Input tetap adalah tanah dimana dikatakan input tetap karena tanah bersifat

tetap berapapun variabel yang digunakan. dan input variabel adalah tenaga kerja

dan modal (produk marjinal) dari tenaga kerja dan kapital akan menurun dengan

semakin banyaknya kedua input variabel ini digunakan pada sebidang tanah

(Lincolin Arsyad. 2004 : 58-61).

Tahap-tahap pembangunan pertanian

Universitas Sumatera Utara

Page 38: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

22

Ada 3 tahap perkembangan pembangunan pertanian, antara lain yaitu :

PertanianTradisional

Dalam pertanian tradisional, produksi dan konsumsi sama banyaknya dan hanya

satu atau dua tanaman saja (biasanya jagung atau padi) yang merupakan sumber

pokok bahan makanan. Produksi dan produktivitasnya rendah karena

hanyamenggunakan peralatan sangat sederhana (teknologi yang dipakai

rendah).Penanaman atau penggunaan modal hanya sedikit saja, sedangkan tanah

dan tenaga kerja manusia merupakan faktor produksi yang dominan.

Pada tahap ini hukum penurunan hasil (law of diminishing return)berlaku karena

terlampau banyak tenaga kerja yang pindah bekerja di lahan

pertanianyangsempit.Kegagalanpanenkarenahujan(banjir),ataukurangsuburnya

tanah, atau karena tindakan-tindakan pemerasan oleh para rentenir, merupakan hal

yang sangat ditakuti oleh para petani.Tenaga kerja banyak yang menganggur

sepanjang tahun, walaupun para pekerja tersebut mungkin bekerja penuh pada

musim tanam dan musim panen.

Para petani biasanya hanya menggarap tanah hanya sebanyak yang bias digarap

oleh keluarganya saja, tanpa memerlukan tenaga kerja bayaran, walaupun ada

sekali. Keadaan lingkungan sangat statis, teknologi sangat terbatas dan sederhana,

sistem kelembagaan sosial, pasar-pasar terpencarjauh, serta jaringan komunikasi

antara daerah pedesaaan dan perkotaan yang kurang memadai cenderung akan

menghambat perkembangan produksi. Dalam keadaan demikian, kekuatan

motivasi utama dalam kehidupan para petani ini barangkali bukanlah

meningkatkan penghasilan, tetapi berusaha untuk bias mempertahankan

Universitas Sumatera Utara

Page 39: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

23

kehidupankeluarganya.

Tahap Pertanian Tradisional Menuju Pertanian Modern

Tahap kedua adalah tahap penganekaragaman produk pertanian sudah mulai

terjadi dimana produk pertanian sudah ada yang dijual ke sektor komersil, tetapi

pemakaian modal dan teknologi masih rendah mungkin merupakan suatu tindakan

yang tidak realistis jika menstransformasi secara cepat suatu sistem pertanian

tradisional ke dalam sistem pertanian yang modern (komersial).Upaya untuk

mengenalkan tanaman perdagangan dalam pertanian tradisional seringkali gagal

dalam membantu petani untuk meningkatkan kehidupannya.Menggantungkan diri

pada tanaman perdagangan bagi para petani kecil lebih mengundang resiko dari

pada pertanian subsistem murni karena resiko fluktuasi harga menambah keadaan

menjadi lebih tidak menentu.

Pertanian Modern

Tahap yang ketiga adalah tahap yang menggambarkan pertanian modern yang

produktivitasnya sangat tinggi yang disebabkan oleh pemakaian modal dan

teknologi yang tinggi pula.Pada tahap ini produksi pertanian seluruhnya ditujukan

untuk melayani keperluan pasar komersil. Pertanian modern (spesialisasi) bias

berbeda-beda dalam ukuran dan fungsinya. Mulai dari jenis pertanian buah-

buahan dan sayur-sayuran yang ditanam secara intensif, sampai pada pertanian

gandum dan jagung yang sangat besar seperti di Amerika Utara. Hampir semua

menggunakan peralatan mekanis yang sangat hemat tenaga kerja, mulai dari jenis

traktor yang paling besar dan mesin- mesin panen yang modern, sampai pada

teknik-teknik penyemprotan udara yang memungkinkan satu keluarga bisa

Universitas Sumatera Utara

Page 40: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

24

mengolah dan menanami beribu-ribu hektar tanah pertanian.

2.4.2.Kontribusi Ekonomi Sektor Pertanian

Sumbangan atau jasa sektor pertanian pada pembangunan ekonomi

terletak dalamhal: (1) menyediakan surplus pangan yang semakin besar kepada

penduduk yang kian meningkat; (2) meningkatkan permintaan akan produk

industri dan dengan demikian mendorong keharusan diperluasnya sektor sekunder

dan tersier; (3) menyediakan tambahan penghasilan devisa untuk impor barang-

barang modal bagi pembangunan melalui ekspor hasil pertanian terus-menerus;

(4) meningkatkan pendapatan desa untuk dimobilisasi Pemerintah; dan (5)

memperbaiki kesejahteraan rakyat pedesaan.

Mengikuti analisis klasik dari Kuznets, pertanian di negara-negara sedang

berkembang merupakan suatu sektor ekonomi yang sangat potensial dalam empat

bentuk kontribusinya pada pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional

yaitu sebagai berikut :

Kontribusi Produk

Dalam hipotesisnya, Kuznets melihat bagaimana keterkaitan antara pangsa output

dari sektor pertanian di dalam pertumbuhan relatif dari produk-produk netto

pertanian dan non pertanian. Dalam suatu perekonomian yang sedang berkembang

dimana pendapatan meningkatkan pertumbuhan output di sektor pertanian dapat

diharapkan lebih rendah dibandingkan pertumbuhan output di sektor non

pertanian dikarenakan oleh tiga alasan. Pertamaelastisitas pendapatan dan

permintaan makanan dan produk-produk pertanian lainnya pada umumnya lebih

kecil dibandingkan dengan pendapatan dan permintaan produk-produk non

Universitas Sumatera Utara

Page 41: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

25

pertanian sesuai efek engel.Kedua, sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi di bidang pertanian, petani-petani menjadi semakin tergantung pada

input-input yang dibeli dari sektor-sektor ekonomi non pertanian, ini disebut efek

perubahan struktural sumber daya dari pertanian.Ketiga karena permintaan

terhadap produk-produk pertanian meningkat, pengeluaran pangsa petani untuk

makanan pada hargaeceran menurun seiring waktu yang disebut dengan efek

urbanisasi.

Dari segi pasar, Indonesia lebih didominasi oleh produk pertanian import, seperti

buah, beras, bahkan daging.sedangkan dari segi produksi, beberapa industri kelapa

sawit dan rotan di Indonesia mengalami kesulitan mencari bahan baku karena

sebagian besar bahan baku tersebut dijual ke luar negeri dengan harga yang kebih

tinggi.

Universitas Sumatera Utara

Page 42: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

26

Kontribusi Pasar

Negara Indonesia dengan populasi pertanian yang tinggi memiliki potensi

pertumbuhan pasar dalam negeri bagi sektor-sektor non pertanian, khususnya

industri.Pengeluaran petani untuk produk-produk industri baik barang-barang

konsumsi maupun barang-barang produsen memperlihatkan suatu aspek dari

kontribusi pasar sektor pertanian terhadap pembangunan ekonomi.Terdapat dua

faktor penting yang dianggap sebagai prasyarat sektor pertanian lewat kontribusi

pasarnya terhadap deversifikasi dan pertumbuhan.Pertama, dampak dari

keterbukaan ekonomi dimana pasar domestik tidak hanya diisi oleh barang-barang

buatan dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Dalam suatu sistem ekonomi

tertutup kebutuhan petani akan barang-barang non makanan harus dipenuhi oleh

industri dalam negeri.

Jadi secara teoritis (dengan asumsi bahwa faktor-faktor lain mendukung), efek

dari pertumbuhan pasar domestik dari pertumbuhan pasar domestik terhadap

perkembangan dan pertumbuhan industri domestik lebih terjamin daripada dalam

suatu sistem ekonomi terbuka.Sedangkan dalam sistem ekonomi terbuka, industri

dalam negeri menghadapi persaingan dari barang impor. Dengan kata lain,

pertumbuhan konsumsi yang tinggi dari petani tidak menjamin adanya

pertumbuhan yang tinggi di sektor-sektor non pertanian dalam negeri. Kedua,

teknologi yang digunakan di sektor pertanian menentukan tinggi rendahnya

tingkat mekanisasi atau modernisasi sektor tersebut.Permintaan terhadap barang-

Universitas Sumatera Utara

Page 43: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

27

barang produksi dari sektor pertanian tradisional lebih kecil dibandingkan

permintaan sektor pertanian modern.

Kontribusi faktor-faktor produksi

Faktor produksi yang dapat dialihkan dari sektor pertanian ke sektor-sektor non

pertanian tanpa harus mengurangi produktivitas di sektor pertanian adalah tenaga

kerja. Secara teoritis banyaknya tenaga kerja di sektor pertanian tidak akan

menurun sampai suatu titik dimana laju pertumbuhan tenaga kerja di sektor non

pertanian melewati tingkat pertumbuhan tenaga kerja (titik balik). Keberhasilan

komtribusi pasar dari sektor pertanian ke sektor non pertanian bergantung kepada

pengaruh keterbukaan ekonomi dan jenis teknologi sektor pertanian.Keterbukaan

ekonomi membuat produk impor turut bersaing di pasar sektor non pertanian

sehingga konsumsi yan tinggi dari petani tidak menajmin pertumbuhan yang

tinggi di sektor non pertanian. Selain itu, semakin modern teknologi yang

digunakan oleh sektor pertanian maka akan semakin tinggi juga demand produk

industri non pertanian.

Di Indonesia hubungan investasi antara sektor pertanian dan sektor non pertanian

harus ditingkatkan agar dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada

pinjaman luar negeri. Untuk dapat merealisasikan hal ini, harus ada surplus

produk pertanianagar dapat dijual ke sektor lain. Hal ini juga tergantung kepada

faktor penawaran yaitu teknologi, infrastruktur dan sumber daya manusia dan juga

faktor permintaan seperti nilai tukar produk pertanian dannon pertanian baik di

pasar domestik dan luar negeri. Petani juga harus net savers, pengeluaran

konsumsi oleh petani (produksi. Tabungan petani) investasi sektor pertanian.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

28

Kontribusi Devisa

Kontribusi sektor pertanian suatu negara terhadap pendapatan devisa adalah lewat

pertumbuhan ekspor dan pengangguran impor negara tersebut atas komoditi-

komoditi pertanian. Kontribusi sektor itu terhadap ekspor juga bersifat tidak

langsung, misalnya lewat peningkatan ekspor atau pengangguran impor produk-

produk berbasis pertanian, seperti makanan, minuman, tekstil dan produk-

produknya, barang-barang dari kulit, ban mobil, dan lain-lain.

Namun peranan sektor pertanian sebagai sumber pendapatan devisa dapat

berlawanan dengan perannya sebagai kontributor terhadap pasar domestik. Suplai

dari pertanian ke pasar bisa kecil karena sebagian besar dari hasil produksi sektor

tersebut diekspor. Dengan kata lain usaha untuk memenuhi kebutuhan pasar

dalam negeri bisa menjadi suatu faktor penghambat bagi pertumbuhan ekspor.

Untuk menghindari gejala trade-offini, maka ada dua hal yang perlu dilakukan di

sektor pertanian, yakni menambah kapasitas produksi di satu pihak dan

meningkatkan daya saing produk-produknya dipihak lain.

2.4.3. Keterkaitan Terhadap Sektor Pertanian

Keterkaitan produksi antara sektor pertanian dengan sektor-sektor lain

dapat dianalisis dengan memakai metodologi input-output (I-O).Keterkaitan

produksi menunjukkan ketergantungan dalam proses produksi antara satu sektor

dengan sektor lain.

Dalam bentuk keterkaitan ekonomi, sektor pertanian mempunyai tiga

fungsi utama.Pertama sebagai sumber investasi di sektor-sektor non pertanian.

Surplus uang di sektor pertanian menjadi sumber dana investasi di sektor-sektor

Universitas Sumatera Utara

Page 45: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

29

lain. Kedua sebagai sumber bahan baku atau input bagi sektor-sektor lain,

khususnya agroindustri dan sektor perdagangan. Ketiga melalui peningkatan

permintaan di pasar output dimana output pertanian sebagai sumber diversifikasi

produksi di sektor-sektor ekonomi lainnya.

Dalam hal ini, sektor ekonomi mempunyai keterkaitan dengan sektor lain

melalui ke empat media yaitu :

Keterkaitan Produk

Merupakan keterkaitan yang terjadi melalui penggunaanproduk suatu sektor

sebagai bahan baku bagi sektor lain.

Keterkaitan Konsumsi

Keterkaitan yang tercipta karena suatu sektor dapat menemukan nilai tambah

suatuproduk dari sektor lain sehingga produk tersebut dikonsumsi oleh rumah

tangga.

Keterkaitan Investasi

Keterkaitan ini tercipta karena nilai tambah dari suatu sektor dipergunakan untuk

membeli barang-barang modal dalam rangka meningkatkan produksi berbagai

ekspor.

Keterkaitan Fiskal

Merupakan keterkaitan yang tercipta karena pajak yang ditarik dari suatu sektor

dipergunakan untuk membiayai investasi dan pelayanan pemerintah yang

berperan dalam meningkatkan produksi-produksi sektor lainnya.

Dari uraian di atas dapat diprediksi apabila sektor pertanian mengalami

stagnasi, kerugian yang dihadapi ekonomi domestik akan sangat besar

Universitas Sumatera Utara

Page 46: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

30

akibat industri dan sektor lain yang terkait langsung maupun tidak langsung

dengan pertanian juga mengalami stagnasi.

2.4.4. Keterkaitan Pertanian dengan Industri Pengolahan

Tidak dapat diingkari bahwa krisis ekonomi di Indonesia pada tahun

1997/1998 lalu salah satu penyebabnya adalah karena kesalahan dalam memilih

pola industrilisasi selama pemerintahan orde baru yang tidak berbasis pada

pertanian.Selama krisis juga terbukti bahwa sektor pertanian masih mampu

mengalami laju pertumbuhan yang positif, walaupun sangat kecil, sedangkan

industri pengolahan mengalami suatu laju pertumbuhan yang negatif di atas satu

digit.

Ada beberapa alasan kenapa sektor pertanian yang kuat sangat esensial

dalam proses industrialisasi di negara seperti Indonesia, yakni sebagai berikut :

Sektor pertanian yang kuat berarti ketahanan pangan terjamin, dan ini merupakan

salah satu prasyarat penting agar proses industrialisasi pada khsuusnya

danpembangunan ekonomi pada umumnya bisa berlangsung terus. Ketahanan

pangan juga berarti tidak ada kelaparan dan ini menjamin kestabilan sosial dan

politik.

Dari sisi permintaan agregat, pembangunan pertanian yang baik membuat

tingkat pendapatan rill per kapita di sektor tersebut tinggi yang merupakan salah

satu sumber permintaan terhadap barang-barang non makanan, terutama produk-

produk industri.Keterkaitan ini bukan keterkaitan produksi, tetapi keterkaitan

konsumsi atau pendapatan, peningkatan pendapatan di sektor pertanian membuat

permintaan akhir terhadap output di sektor industri juga meningkat. Khususnya di

Universitas Sumatera Utara

Page 47: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

31

Indonesia, dimana sebagian besar penduduk tinggal dan kerja di perdesaan dan

mempunyai sumber pendapatan langsung maupun tidak langsung dari kegiatan-

kegiatan pertanian, jelas sektor pertanian merupakan motor utama penggerak

industrialisasi lewat keterkaitan konsumsi atau pendapatan. Selain itu, sektor

pertanian juga berfungsi sebagai sumber

n = 21 ne

N

pertumbuhan output dan diversifikasi produksi di sektor industri lewat efek

permintaan antara: output dari industri menjadi input bagi pertanian.

Dari sisi penawaran agregat, sektor pertanian merupakan salah satu sumber input

bagi industri pengolahan yang mana Indonesia memiliki keunggulan komparatif,

misalnya industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian jadi,

industri kulit, dan sebagainya.

Masih dari sisi penawaran agregat, pembangunan di pertanian dapat menghasilkan

surplus uang (MS) di sektor tersebut yang bisa menjadi sumber investasi di

sektor-sektor lain, terutama industri pengolahan, misalnya industri skala kecil di

perdesaan. Ini disebut keterkaitan investasi: pertumbuhan output pertanian

menghasilkan dana investasi bagi sektor-sektor lain.

Pembahasan teori mengenai keterkaitan ekonomi antar pertanian dan industri, dan

studi-studi kasus di negara-negara Afrika, Asia, dan Amerika Latin yang

membuktikan betapa pentingnya pertanian bagi pertumbuhan produksi di industri.

Pembahasan teori mengenai keterkaitan ekonomi antar pertanian dan

industri, dan studi-studi kasus di negara-negara Afrika, Asia, dan Amerika Latin

yang membuktikan betapa pentingnya pertanian bagi pertumbuhan produksi di

Universitas Sumatera Utara

Page 48: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

32

Industri.Studi tersebut menunjukkan bahwa keterkaitan antar kedua sektor

tersebut didominasi oleh efek keterkaitan pendapatan, bukan efek keterkaitan

produksi dan sangat sedikit bukti mengenai keterkaitan investasi. Oleh karena itu

pertanian memerankan suatu peranan penting dalam pertumbuhan output di

industri.

2.4.5. Pertanian sebagai Sektor Pemimpin

Pentingnya sektor pertanian di dalam perekonomian nasional tidak hanya

diukur dari kontribusinya terhadap pembentukan atau pertumbuhan PDB atau

pendapatan nasional, kesempatan kerja, dan sebagai salah satu sumber pendapatan

devisa negara, tetapi potensinya juga harus dilihat sebagai salah satu motor

penggerak pertumbuhan output dan diversifikasi produksi di sektor-sektor

ekonomi lainnya. Dalam hal ini pertanian disebut sebagai sektor

“pemimpin”.Artinya, semakin besar ketergantungan daripada pertumbuhan di

sektor-sektor lain terhadap pertumbuhan di sektor pertanian semakin besar peran

pertanian sebagai sektor pemimpin.

Konsep dasar dari pentingnya pertanian sebagai sektor pemimpin di dalam

pembangunan ekonomi nasional dapat dilihat dalam pernyataan dari Simatupang

dan Syafa‟at (2000) sebagai berikut : sektor andalan perekonomian adalah sektor

yang memiliki ketangguhan dan kemampuan tinggi. Sektor andalan merupakan

tulang punggung (backbone) dan mesin penggerak perekonomian (engine of

growth) sehingga dapat pula disebut sebagai sektor kunci atau sektor pemimpin

(leading sector) perekonomian nasional. Menurut mereka, ada lima syarat yang

Universitas Sumatera Utara

Page 49: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

33

harus dilihat sebagai kriteria dalam mengevaluasi pertanian sebagai sektor kunci

dalam perekonomian nasional. Kelima syarat tersebut adalah sebagai berikut :

Strategis, dalam artian esensial dan besar kontribusinya dalam mewujudkan

sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan daripada pembangunan ekonomi nasional,

seperti pertumbuhan ekonomi (PDRB) dan kesempatan kerja, peningkatan devisa

negara, pembangunan ekonomi daerah, dan sebagainya.

Tangguh, yang berarti unggul dalam persaingan baik di dalam negeri maupun di

pasar global dan mampu menghadapi gejolak ekonomi, politik, maupun alam.

Pertanian sebagai sektor andalan harus memiliki keunggulan kompetitif, berbasis

pada kemampuan sendiri (domestik) atau kemandirian dan dapat menyesuaikan

terhadap perubahan lingkungan strategis (sosial, ekonomi, politik, dan alam)

Artikulatif, yang artinya pertanian sebagai sektor andalan harus memiliki

kemampuan besar sebagai dinamisator dan fasilitator bagi pertumbuhan output di

sektor-sektor ekonomi lainnya dalam suatu spektrum yang luas.

Progresif, yang berarti pertanian dapat tumbuh secara berkelanjutan tanpa

menimbulkan efek-efek negatif terhadap kualitas lingkungan hidup. Hanya jika

output pertanian tumbuh positif dan berkelanjutan, sektor tersebut dapat berfungsi

sebagai motor pertumbuhan bagi perekonomian nasional.

Responsif, dalam arti pertanian sebagai sektor andalan mampu memberi respons

yang cepat dan besar terhadap setiap kebijaksaan pemerintah.

2.4.6. Pengeluaran Pemerintah di Sektor Pertanian

Pengeluaran pemerintah di sektor pertanian diarahkan sebagai anggaran

pembangunan pertanian. Anggaran pembangunan sektor pertanian ditujukan

Universitas Sumatera Utara

Page 50: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

34

untuk pembiayaan program dan proyek pembangunan sektor pertanian yang

bertujuan sebagai upaya pembangunan pertanian rakyat terpadu, program

pembangunan usaha tani, program diversifikasi pangan dan gizi, program

pengembangan sumber daya, sarana dan prasarana pertanian, program

pengembangan koperasi, program pembinaan daerah pantai, program pembinaan

dan pengelolaan lingkungan hidup, program pendidikan kedinasan, program

peranan wanita, program teknik produksi, program penguasaan teknologi,

program pengkajian dan penelitian, ilmu pengetahuan terapan, dan program

inventarisasi. Pengeluaran pemerintah di sektor pertanian dinilai sebagai investasi

untuk tujuan kekuatan dan ketahanan ekonomi sektor pertanian di masa yang akan

datang.

2.5. Penelitian Terdahulu

Hamonangan (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Prospek Pembangunan

Sektor Pertanian di Kabupaten Karo”.

Tujuan utama Penelitian ini adalah untuk menganalisis prospek pembangunan

sektor pertanian Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara.Produksi hasil

pertanian menjadi faktor penting dalam meningkatkan pertumbuhan

perekonomian daerah.Keberhasilan pembangunan sektor pertanian ini dapat

dilihat dari volume dan nilai ekspor hasil pertanian yang terus meningkat.Data

yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yakni pada tahun 1999-

2008. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, dan hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagai daerah yang termasuk dalam Kawasan Agribisnis

Holtikultura Sumatera (KAHS) memiliki keunggulan kompetitif dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 51: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

35

perdagangan internasional, khususnya komoditi sayur mayur yang telah lama

menjadi andalan komoditi ekspor.

Putri (2012) dalam penelitiannya ang berjudul “Prospek Pembangunan Sektor

Pertanian di Kabupaten Deli Serdang”.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prospek pembangunan sektor

pertanian Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.Produksi Pertanain menjadi

faktor penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah sebagai

bentuk keberhasilan pembangunan pertanian.Datayang digunakan data primer

dan sekunder yakni pada tahun 2010-2014.Metode yang digunakan adalah

metode analisis deskriptif kualitatif.Hasil penelitian ini menunjukan bahwahasi

produksi pertanian 2010-2014 cenderung meningkat.Hal ini dapat dilihat dari

besaran kontribusi produksi pertanian dalam PDRB.Kabupaten Deli Serdang

masih termasuk sebagai daerah kawasan agribisnis tanaman pangan,holtikultura,

perkebunan,peternakandanperikanan yang memiliki keunggulan dalam

pemenuhan pangan yang berkelanjutan.Untuk meningkatkan daya saing produk

pertanian pemerintah berperan aktif dalam memberdayakan petugas dan

masyrakat serta mendorong partisipatif aktif seluruh stekholder untuk

mewujudkan Pertanian yang mau mandiri dan sejahtera.

2.6. Kerangka Konseptual

Prospek pembangunan sektor pertanian merupakan suatu tujuan untuk

mencapai tingkat usaha tani sejalan dengan perkembangan teknologi pertanian di

era globalisasi,maka diharapkan pelaksaan pembangunan kedepan mengalami

kemajuan untuk mencapai tujuan pembangunan yang prospektif.

Universitas Sumatera Utara

Page 52: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

36

Hingga saat ini pembangunan sektor pertanian masih memiliki prospek yang

cukup baik untuk dikembangkan mengingat kebutuhan pangan yang semakin

meningkat,ini disebabkan besarnya penduduk Indonesia yang masih

mengandalkan pangan dari produk yang dihasilkan sektor pertanian.Harga yang

semakin stabil dan meningkat pula permintaan terhadap produk pertanian.

Dengan demikin dapat dilihat dan dapat dikatakan bahwa usaha sektor pertanian

sangat prospektif dilihat dari Pengeluaran Pemerintah di sektor pertanian.

Universitas Sumatera Utara

Page 53: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

37

Gambar 2.1.

Skema Kerangka Konseptual

Usaha Tani Sektor Pertanian

Produksi

Sektor Pertanian

Layak Secara

Ekonomi untuk

dikembangkan

Produksi

Hasil

Pertanian

Pengeluaran

Pemerintah Daerah di

Sektor Pertanian

Prospektif

Universitas Sumatera Utara

Page 54: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

38

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan

dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan

dan menguji hipotesis penelitian.Dalam mengumpulkan data yang diperlukan

untuk penelitian ini,metode penelitiannya adalah sebagai berikut:

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kecamatan-kecamatan Kabupaten Humbang

Hasundutan yaitu:

Kecamatan Pakkat

Kecamatan Lintong ni Huta

Kecamatan Onan Ganjang

Kecamatan Doloksanggul

Kecamatan Parlilitan

Kecamatan Pollung

Kecamatan Bakti Raja

Kecamatan Sijama Polang

Kecamatan Paranginan

Kecamatan Tara Bintang.

Universitas Sumatera Utara

Page 55: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

39

3.2. Jenis dan Sumber Data

3.2.1. Jenis Data

Jenis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

Data Primer

Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari pihak pertama yang

menjadi objek penelitian.Data Primer dalam penelitian ini diperoleh dari

wawancara dan pengisian kuisioner terhadap para petani di Kabupaten Humbang

Hasundutan yang dijadikan sampel penelitian.

Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik

oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder dalam penelitian

ini berfungsi sebagai data pendukung.Data yang dijadikan referensi diperoleh

melalui Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten

Humbang Hasundutan.

3.2.2. SumberData

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen-

dokumenDinas Pertanian,Bappeda,BPS Kabupaten Humbang Hasundutan,serta

beberapa sumber seperti, studi kepustakaan,penelusuran internet,serta sumber-

sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.Data primer diperoleh dari

hasil kuisioner.

Universitas Sumatera Utara

Page 56: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

40

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri dari atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2001).Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh petani yaitu 155,542 orang petani yang

bergerak di sektor pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode random

sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak

dan dimana tiap unsur yang membentuk populasi diberi kesempatan yang sama

untuk terpilih menjadi sampel. (Sugiyono,2001:93).Dalam penarikan sampel

maka jumlahnya harus representif untuk nantinya hasil bisa digeneralisasi. Untuk

memenuhi persyaratan tersebut diambil menggunakan rumus Slovin, yaitu:

n = 21 ne

N

Keterangan:

n = Besar Sampel

N = Jumlah petani di Kabupaten Humbang Hasundutan

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir (tolerance degree of error sampling) yaitu 10%

Universitas Sumatera Utara

Page 57: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

41

Dengan menggunakan rumus Slovin tersebut maka :

n = 21 ne

N

= 01)155,542x0.+(1

155,542

=99,93

n = 100 Responden (dibulatkan)

Dari perhitungan tersebut didapat 100 orang.Dengan demikian sampel

yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 responden.Penentuan jumlah

sampel penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel secara teknik sampel

random sampling, yaitu suatu tipe sampling probabilitas. Teknik ini sangat

populer dan banyak dianjurkan penggunaannya dalam proses penelitian. Pada

teknik acak ini, secara teoritis, semua anggota dalam populasi mempunyai

probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini

merupakan teknik yang paling objektif, dibandingkan dengan teknik-teknik

sampling yang lain.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya yaitu:

Observasi

Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang

akan diteliti, dalam hal ini adalah petani atau peternak di Kabupaten Humbang

Hasundutan.

Universitas Sumatera Utara

Page 58: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

42

Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data dan informasi dengan

mengadakan tanya jawab dengan para petani atau peternak, pemerintah daerah

Kabupaten Humbang Hasundutan

Kuisioner

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data atau informasi dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan tulis yang berkaitan dengan penelitian,yang

diajukan kepada responden yaitu para petani di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Teknik StudiKepustakaan

Dalam teknik studi kepustakaan ini, penulis mencatat dan mengumpulkan data

atau literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang ada di dalam penelitian

ini, yaitu diperoleh dari buku-buku, artikel, tulisan-tulisan ilmiah, koran, dan

jurnal.

3.5. MetodeAnalisis

Data yang diperoleh dari poin diatas akan dianalisis dengan analisa

deskriptif,yaitu dengan metode analisis dengan menggumpulkan data secara

sistematis,menganalisis dan menginterpretasikan data dengan melalui gambaran-

gambaran sehingga mendapatan kesimpulan.

3.6. Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi tentang variable-variable yang digunakan dan

menghindari terjadinya perbedaan penafsiran, maka penulis memberi definisi dan

batasan variable operasional sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 59: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

43

Prospek Pembangunan Sektor Pertanian merupakan suatu potensi pertanian yang

memiliki nilai dalam mendukung pembangunan ekonomi.

Pembangunan Ekonomi menunjuk pada peningkatan pemanfaatan sumber daya

yang ada secaraefisien.

Pengeluaran Pembangunan di Sektor Pertanian adalah biaya yang dikeluarkan

oleh pemerintah untuk melaksanakan program dan proyekpembangunan di sektor

pertanian daerah Kabupaten Humbang Hasundutan yang dinyatakan dalam juta

rupiah.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

44

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskriptif Daerah Penelitian

4.1.1.Geografis Daerah

Secara astronomis Humbang Hasundutanterletakpadagaris201‟-2

028‟

Lintang Utara dan 98010‟-98

058‟ Bujur Timur.

Berdasarkan posisi geografisnya, Humbang Hasundutan memiliki batas-

batas:

Utara - Kabupaten Samosir,

Timur- Kabupaten Tapanuli Utara,

Selatan - Kabupaten Tapanuli Tengah,

Barat - Kabupaten Pakpak Bharat.

Kabupaten Humbang Hasundutan sebelumnya merupakan bagian dari

Kabupaten Tapanuli Utara Utara.Kemudian, melalui Undang-undang Nomor 9

Tahun 2003, Humbang Hasundutan dimekarkan menjadisebuah kabupaten yang

otonom.Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri atas 10 kecamatan, 153 desa,

dan 1 kelurahan.Sejak berdirinya, Kabupaten Humbang Hasundutan telah terjadi

perkembangan yang cukup signifikan.

Universitas Sumatera Utara

Page 61: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

45

Tabel 4.1.

Nama Ibukota Kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan, 2015

Sumber: BPS Kabupaten Humbang Hasundutan 2016

NO Kecamatan Ibukota Kecamatan

1. Pakkat Pakkat Hauagong

2. Onan Ganjang Onan Ganjang

3. Sijamapolang Bonan Dolok

4. Doloksanggul Pasar Doloksanggul

5. Lintong Nihuta Sibuntuon Parpea

6. Paranginan Sihonongan

7. Baktiraja Marbun Toruan

8. Pollung Hutapaung

9. Parlilitan Sihotang Hasugian Tonga

10. Tarabintang Tarabintang

Universitas Sumatera Utara

Page 62: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

46

Gambar 4.1.

Peta Kabupaten Humbang Hasundutan

4.1.2.Kondisi Iklim Dan Topografi

Iklim di Kabupaten Humbang Hasundutan tergolong dalam daerah tropis

basah dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.Musim

kemarau biasanya terjadi pada bulan April sampai dengan bulan Agustus dan

musim penghujan biasanya terjadi pada bulan September s/d bulan

Maret.Ketinggian tempat dari permukaan air laut berpengaruh terhadap suhu

udara, yaitu setiap naik 100 m suhu akan turun rata-rata 0,60

sehingga makin

tinggi suatu tempat akan menyebabkan daerah tersebut memiliki suhu lebih

rendah. Suhu udara di Kabupaten Humbang Hasundutan berkisar antara 170C –

290C dan rata-rata kelembaban udara (RH) sebesar 85,94 persen dimana sebagian

besar wilayah barat dari Kabupaten Humbang Hasundutan beriklim panas dan

wilayah timur yang merupakan dataran tinggi berhawa dingin.

Universitas Sumatera Utara

Page 63: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

47

Rata-rata tinggi curah hujan yang terjadi di Kabupaten Humbang

Hasundutan setiap bulan tahun 2015 sebesar 251,18 mm dengan jumlah hari hujan

sebanyak 18 hari.

Kabupaten Humbang Hasundutan berada pada ketinggian 330-2.075 m

diatas permukaan laut. Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan yang berada

pada ketinggian dibawah 500 mdpl hanya sekitar 12% meliputi sebagian

Kecamatan Pakkat dan Tarabintang, 500-1000 mdpl sekitar 36% meliputi

Kecamatan Tarabintang, Baktiraja, sebagian wilayah Kecamatan Pakkat dan

Parlilitan, ketinggian antara 1000-1500 mdpl sekitar 48% meliputi Kecamatan

Doloksanggul, Pollung, Lintongnihuta, Paranginan, Onanganjang, Sijamapolang,

sebagian wilayah Kecamatan Pakkat dan Parlilitan, ketinggian diatas 1500 mdpl

sekitar 3% meliputi daerah Dolok Pinapan. Jika dilihat dari kemiringan tanah

yang tergolong datar hanya 11%, landai sebesar 20%, dan miring terjal 69%.

4.1.3.Kondisi Demografi

Humbang Hasundutan adalah sebuahkabupatendi Sumatera

Utara,Indonesia. Dibentuk pada 28 Juli 2003, kabupaten ini mempunyai luas

sebesar 2.335,33 km² dan beribu kotakan Doloksanggul.Kondisi fisik kabupaten

ini berada pada ketinggian 330-2.075 meter dpl.

Semboyan Kabupaten Humbang Hasundutan adalah Humbang Hasundutan

HEBAT. Kabupaten Humbang Hasundutan dipimpin oleh Bupati Dosmar

Banjarnahor dan Saut Parlindungan Simamora sebagai wakil bupati.

Mayoritas penduduk Humbang Hasundutanadalah petani.Komoditas

pertanian terbesar adalah kopi.Perkebunan kopi terdiri dari 48.45% luas lahan

Universitas Sumatera Utara

Page 64: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

48

mencapai 23,16%. Komoditas lainnya adalah karet, kulit manis, kemikir, coklat,

kelapa sawit, aren, kelapa, tebu, jahe, cengkeh, andaliman, dan jangung.

Jumlah penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2014

sebesar 181.026 jiwa yang terdiri dari 89.906 jiwa laki-laki dan 91.120 jiwa

perempuan. Dari komposisi penduduk tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk

laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan.Jumlah

penduduk terbesar berada di Kecamatan Doloksanggul sebesar 46.715 jiwa

sedangkan penduduk terkecil berada di Kecamatan Sijamapolang sebesar 5.315

jiwa.Perkembangan penduduk yang sangat pesat terdapat di Kecamatan

Doloksanggul sebagai dampak dari tingginya tingkat perpindahan penduduk ke

Kota Doloksanggul sebagai ibukota Kabupaten Humbang Hasundutan.

4.1.4. Potensi Wilayah

Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki banyak potensi, salah satunya

Kopi Lintong dengan luas panen 9.246 Ha dari luas wilayah 251.765,93 Ha

dengan hasil produksi 6.461 ton pertahun.Di Kecamatan Lintongnihuta sentra

penghasil kopi Lintong ini tidak sulit dijumpai pengusaha kopi berkewarga

negaraan asing. Bahkan kalau kebun kopi ini dibuat jadi sasaran pariwasata masih

sangat memungkinkan seperti yang dibuat oleh Gani Silaban, Jimmi Panjaitan

yang mengajak wisatawan mancanegara dan lokal field trip ke kebun kopi untuk

memetik kopi, menjemur kopi, menggiling lalu meminum kopi Lintong itu

langsung di kebun kopi yang berada di punggung Bukit Barisan. Potensi yang

sedang hangat-hangatnya diminati sekarang oleh pengusaha adalah potensi air

terjun yang dirubah menjadi listrik atau Pusat Listrik Tenaga Mikro Hidro

Universitas Sumatera Utara

Page 65: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

49

(PLTMH). Ada 23 potensi, dimana ada 2 perusahaan sudah beroperasi, 3

perusahaan sedang melakukan konstruksi, 14 perusahaan pembebasan lahan dan 1

perusahaan melakukan studi kelayakan. Pengusaha yang berminat ada dari dalam

negeri dan luar negeri seperi Singapura, Hongkong.Listrik yang dihasilkan dari

kabupaten ini diharapkan memenuhi kebutuhan listrik Sumatera Utara yang

minus. Dengan penduduk 191.927 yang mayoritas petani masih banyak

ditemukan lahan kosong yang cocok ditanami tanaman muda seperti cabe, kol,

tomat, kentang, wortel, bawang daun, terong, buncis, ubi taiwan/ubi rambat,

lobak. Hanya saja masih terkendala dengan modal, pupuk dan harga yang

fluktuatif. Kalau sektor pertanian ini bisa dikembangkan dengan bagus apalagi

dengan cara pertanian organik maka akan terbuka pasar ke Singapura yang

meminati produk-produk pertanian organik. Saat ini saja ubi taiwan/ubi rambat

dan lobak organik dari kabupaten ini menjadi sangat diminati oleh warga

Jepang.Ubi dan lobak dikemas di pabrik pengolahannya di Kecamatan Paranginan

oleh PT. Toba Agri Mandiri (TAM) selanjutnya dikirim ke Pelabuhan Belawan-

Medan untuk diekspor ke Jepang memakai kontainer berpendingin. Lahan kosong

dengan padang rumput yang memiliki iklim sejuk juga cocok mengembangkan

peternakan sapi, kerbau dan babi. Lihat saja saat ini di Kecamatan Pollung,

sekelompok orang mantan dosen dan mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor

(IPB) membuat integrated farming system atau sistem pertanian tepadu. Dimana

dihamparan ladang yang kosong, mereka memelihara kerbau dan babi.Sedangkan

untuk pakan ternak itu, mereka menanam rumput gajah dan jagung.Kotoran ternak

diolah menjadi biogas yang mampu menghidupkan lampu dan kompor untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 66: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

50

memasak.Kalau sistem pertanian ini ada di setiap desa dimana rakyat diorganisir

mewujudkannya maka sejahteralah anak negeri disini. Ditingkat masyarakat

potensi ini belum tergali, masih banyak kita temui laki-laki di desa di 10

kecamatan di Kabupaten Humbahas banyak menghabiskan waktu di warung kopi

mengobrol ngalur-ngidul tak karuan, bermain dam batu, joker karo dan bermain

catur.

4.2. Pertumbuhan Ekonomi KabupatenHumbang Hasundutan

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak

kebijaksanaan pembagunan yang dilaksanakan, khususnya bidang

ekonomi.Pertumbuhan tersebut merupakan perubahan jumlah produksi yang

dibentuk dari berbagai macam sector ekonomi yang secara tidak langsung, hal ini

merupakan gambaran tingkat perubahan ekonomi yang terjadi di suatu daerah.

Bagi suatu daerah indikator ini penting untuk mengetahui keberhasilan

pembangunan yang dicapai dan juga berguna untuk menentukan arah kebijakan

pembangunan yang akan datang.

Untuk melihat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat dilihat melalui

perubahan PDRB atas dasar harga konstan.

4.3. Perkembangan Sektor Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan

Sektor pertanian adalah penyumbang terbesar terhadap PDRB Kabupaten

Humbang Hasundutan hingga saat ini. Hal tersebut dapat dipahami karena daerah

Kabupaten Humbang merupakan daerah pertanian dataran tinggi. Jumlah luas

hutan dan perairan pada saat ini adalah 129.984,jumlah luas hutan lindung adalah

59.731,07 ha. Kemudian hutan suaka alam ada seluas 56.266,87 ha.Perkembangan

Universitas Sumatera Utara

Page 67: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

51

PDRB sektor pertanian dapat dilihat pada tabel 4.6 dimana pendapatan sektor

pertanian setiap tahunnya mengalami peningkatan dari tahun 2012 sampai 2015

atas dasar harga berlaku dan atas harga konstan yang dimana sekitar 85%

penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan bekerja sebagai petani yang persenan

nya lebih banyak dari semua sektor yang hanya beberapa persen lagi disebabkan

lebih dari setengah persen telah dikuasai oleh sektor pertanian di kabupaten

Humbang Hasundutan yang terdiri dari 10 kecamatan.

Tabel 4.2.

Perkembangan PDRB Sektor Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan

Tahun2012-2015

Sumber:BPS Kabupaten Humbang Hasundutan 2016

Sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar dalam perekonomian Kabupaten

Humbang Hasundutan tidak lepas dari komoditi pertanian yang menjadi

andalan.Adapun jenis tanaman yang dibudidayakan di Kabupaten Humbangadalah

jenis tanaman pangan,holtikultura, dan perkebunan.Sebagai gambaran atas

kegiatan pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan, perkembangan kegiatan

pertanian dari tahun 2012-2015 adalah diuraikan seperti berikut ini.

Tahun Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2012-2015

Atas Dasar Harga Konstan

Tahun 2010

2012 1.570.013,5 1.406.596,7

2013 1.749.554,7 1.477.479,0

2014 1.892.628,9 1.525.322,4

2015 2.051.964,5 1.585.938,7

Universitas Sumatera Utara

Page 68: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

52

Dari jenis tanaman jagung, tanaman jagung adalah merupakan tanaman

yang paling dominan dimana pada tahun 2012 luas pertanaman padi tercatat 19,73

Ha, dan pada tahun 2015 seluas 18,41 ha. Walaupun terlihat adanya fluktuasi luas

pertanaman padi dari tahun 2012 hingga tahun 2015 namun jenis tanaman adalah

tetap sebagai jenis tanaman terluas dalam tanaman umbi umbian. Perkembangan

luas dan produksi tanaman umbi-umbian dimaksud selengkapnya dapat dilihat

pada tabel 4.3.

Tabel 4.3.

Luas Tanam (Ha) Produksi Tanaman Pangan (Ton)

Kabupaten Humbang Hasundutan

No Uraian 2012 2013 2014 2015

01 Luas Panen Padi 19,73 19,00 18,77 18,41

02 Luas Panen Jagung 0,59 0,47 0,40 0,52

03 Luas Panen Kacang Kedelai 9,00 0,01 - -

04 Luas Panen Kacang Tanah 4,2 4,1 4,6 4,4

05 Luas Panen Ubi Kayu 4,6 4,5 4,6 0,39

06 Luas Panen Ubi Jalar 0,54 0,39 0,46 0,39

07 Produksi Padi 103,93 103,96 103,72 101,89

08 Produksi Jagung 2,65 1,30 1,36 2,52

09 Produksi Kacang Kedelai 9,90 0,0042 - -

10 Produksi Kacang Tanah 0,64 0,54 0,63 0,66 11 Produksi Ubi Kayu

14,64 15,92 16,50 12,47 12 Produksi Ubi Jalar 6,77 7,65 7,33 8,17

Sumber:BPS Kabupaten Humbang Hasundutan 2016

Perkembangan produksi padi di Kabupaten Humbang adalah sebagai

berikut: pada tahun 2012 produksi padi adalah sebesar 103,93 ton, pada tahun

2013 sebesar 104,96 ton, tahun 2014 sebesar 103,72 ton, dan pada tahun 2015

produksi padi sebesar 101,89 ton. Produksi padi terlihat fluktuatif sesuai dengan

fluktuasi luas penanamannya dan kondisi musim. Bila dilihat dari produktivitas

Universitas Sumatera Utara

Page 69: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

53

padi per unit luas lahan tanaman maka terlihat adanya penurunan produksi dari

tahun ke tahun.

Jenis tanaman lainnya yang juga cukup banyak dihasilkan petani di

Kabupaten Humbang Hasundutan yang tersebar di 10 kecamatan yang dimana

hasil nya adalah jenis tanaman buah-buahan seperti buah mangga, durian, jeruk,

pisang, salak, pepaya, nenas, markisa, terong belanda. Perkembangan produksi

tanaman buah-buahan di Kabupaten Humbang Hasundutan dari tahun 2012

sampai dengan tahun 2015 dimana ada yang mengalami peningkatan dan ada yang

mengalami penurunan yang ditunjukan pada tabel berikut selengkapnya dapat

dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4.

Perkembangan Produksi Buah-buahan (Ton) Kabupaten Humbang

Hasundutan Tahun 2012-2015

No Uraian 2012 2013 2014 2015

01 Mangga 475,6 343,2 317,0 233,3

02 Durian 1..634,1 2.060,5 959,5 3.514,1

03 Jeruk 1.488,0 2.277,0 15.176,2 1.240,9

04 Pisang 1.734,4 2.220,8 2.336,9 2.146,4

05 Pepaya 100,1 183,5 117,6 107,5

06 Salak 3.645,0 5.933,3 5.368,8 7.264,0

07 Nenas 92,6 179,3 128,3 127,9

Sumber:BPS Kabupaten Humbang Hasundutan 2016

Dari tabel 4.4 dapat dilhat bahwa produksi buah-buahan dari tahun ke tahun

mengalami kecenderungan penurunan setiap tahun nya,hanya produksi buah

salak

yang mengalami peingkatan yang cukup signifikan yakni meningkat dari 3645 ton

pada tahun 2012 menjadi 5933,3 ton pada tahun 2013, 5.368,8ton pada tahun

Universitas Sumatera Utara

Page 70: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

54

2014 menjadi 7.264 pada tahun 2015.

Kabupaten Humbang Hasundutan juga cukup terkenal sebagai penghasil

sayur-sayuran di Propinsi Sumatera Utara.Jenis sayur-sayuran yang dihasilkan

dari Kabupaten Humbang Hasundutan antara lain adalah bawang, kentang,

kubis,kembang kol, wortel, tomat, buncis, dan lain sebagainya. Perkembangan

produksi sayur-sayuran di Kabupaten Humbang Hasundutan dari tahun 2012

sampai dengantahun 2015 selengkapya dapat dilihat pada tabel 4.5 Dari tabel 4.5

dapat dilihat bahwa produksi sayur-sayuran di Kabupaten Humbang Hasundutan

dari tahun 2012 hingga tahun 2015 berfluktuasi yakni pada tahun 2012 produksi

bawang merah sebesar 1.361,2 ton, tahun 2013 menurun menjadi 772,9 ton,

tahun 2014 meningkat kembali menjadi 997,1ton, tahun 2015 menjadi

985,1.Kecenderungan penurunan produksi sayur-sayuran disebabkan oleh

beberapa faktor seperti adanya penyakit dan kondisi iklim serta kondisi pasar

.pada tabel 4.5 terlihat ada yang mengalami penurunan ada yang mengalami

peningkatan setiap tahun nya.perkembangan produksi sayur-sayuran di kabupaten

HumbangHasundutan tidak terlalu menghasilkan hasil produksi yang banyak

masih berada dibawah hasil produksi perkebunan seperti kopi,kemenyan dan yang

hasil perkebunan yang lainnya yang banyak menghasilkan produksi walaupun

demikian produksi tanaman sayur-sayuran salah satu yang terbaik.

Tabel 4.5.

Perkembangan Produksi Sayur-sayuran (Ton)

Humbang Hasundutan Tahun 2012-2015

Universitas Sumatera Utara

Page 71: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

55

No Uraian 2012 2013 2014 2015

01 Bawang Merah 1.361,2 772,9 997,1 985,1

02 Bawang Putih - - - -

03 Bawang Daun/ Pere 794,2 666,2 1115,9 1250,0

04 Kentang 2.752,1 2.846,9 2.853,0 2.306,9

05 Kubis 4.306,2 ..383,7 6.069,0 5.562,1

06 Kembang kol 275,8 418,1 731,0 637,2

07 Petsai 828,8 887,2 1205,9 1323,7

08 Wortel 1.027,8 1.497,3 1.734,5 1.609,1

09 Kacang Merah - 88,5 119,1 178,4

10 Kacang Panjang 253,8 293,2 265,7 222,7

11 Cabe Rawit 735,7 1.424,3 1.013,7 1.716,0

12 Cabe 3.408,4 4.121,2 3.952,9 5.258,5

13 Tomat 1.979,7 2.974,3 2.545,1 2.953,5

14 Terung 273,0 243,9 273,9 435,1

15 Buncis 156,9 205,3 218,9 400,1

16 Ketimun 239,7 182,8 287,8 449,6

17 Labu siam - - 98,0 136,4

18 Kangkung - 9,9 15,2 30,2

Sumber : BPS Kabupaten Humbang Hasundutan 2016

Kabupaten Humbang Hasundutan termasuk daerah yang swasembada beras

hingga saat ini.Namun demikian ada kecenderungan akan terancam akibat

Universitas Sumatera Utara

Page 72: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

56

pertambahan jumlah akibat terjadinya pengurangan kapasitas sumber daya air

irigasi. Perkembangan luas tanam dan produksi padi ladang dan padi sawah di

Kabupaten Humbang Hasundutan terhitung mulai dari tahun 2012 hingga tahun

2015 ialah seperti diperlihatkan pada tabel 4.5 dimanaproduksi padi ladang dan

padi sawah ada yang mengalami peningkatan dan ada yang mengalami

penurunan,produksi padi ladang dan padisawah tidak sedikit juga yang beredar ke

berbagai kabupaten seperti kabupaten samosir,tapanuli bahkan kabupaten deli

serdang juga ada terdapat hasil produksi dari padi sawah dan padi ladang dari

kabupaten Humbang Hasundutan.Luas tanam dan hasil produksi sangat jauh

perbandingan nya dimana kalau di lihat dari tabel hasil produksi dengan luas

tanambanyak keuntungan yang petani hasilkan dari tahun ke tahun seperti terlihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.6.

Luas Tanam dan Produksi Padi Ladang dan Sawah (Ha/ Ton)

Kabupaten Humbang Hasundutan

No Uraian 2012 2013 2014 2015

1 Luas panen padi ladang 1 .426 1 .425 1 .593 1 .421

2 Luas panen padi sawah 18 .302 17. 577 17 .174 16 .988

3 Produksi padi ladang 4 .459,65 5 .001,31 5. 945,80 6 .144,95

4 Produksi padi sawah 99 .468,52 99. 954,83 97 .771,60 95. 749,63

TOTAL `123.656,17 123,892,14 122.484,4 120.303,58

Sumber : BPS Kabupaten Humbang Hasundutan 2016

Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa luas tanam padi ladang dari tahun 2012 sampai

dengan 2015 ada kecenderungan peningkatan yang diikuti dengan jumlah

Universitas Sumatera Utara

Page 73: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

57

produksi padi sawah hingga tahun 2012 sampai tahun 2015 mengalami

penurunan.Untuk produktivitas padi ladang dapat dilihat berturut-turut dari tahun

2012 sampai dengan 2015 adalah 4.459,65 ton/ha 5.001,31 ton/ha 5.945,80

ton/ha6.144,95 ton/ha;

Sementara itu produktivitas padi sawah berturut-turut dari tahun 2012

sampai dengan 2015 adalah 99 .468,52 ton/ha;ton/ha; 99. 954,83 ton/ha;ton/ha;

97.771,60 ton/ha; 95.749,63 ton/ha;.Dalam rangka meningkatkan konsumsi

protein hewani yang bersumber dari ternak dan hasil ikutannya di Kabupaten

Humbang Hasundutan, pemerintah daerah selalu berusaha meningkatkan produksi

ternak baik melalui pembinaan ke lapangan maupun melalui bantuan-bantuan

yang telah diberikan kepada masyarakat. Di bawah ini dapat kita lihat populasi

ternak di Kabupaten Humbang dari tahun 2012 sampai dengan 2015 sebagaimana

terlihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7.

Perkembangan Populasi Ternak Rakyat (Ekor) Tahun 2012-2015

No Uraian 2012 2013 2014 2015

01 Sapi 1.021 1 .102 1 .225 1. 282

02 Kerbau 13 .449 9 .830 10 .910 10. 975

03 Kuda 604 554 525 488

04 Kambing 2 .086 2 .370 2 .665 2. 460

05 Babi 36 .693 33 .752 40 .260 41. 173

Sumber : BPS Kabupaten Humbang Hasundutan 2016

Dari tabel 4.7 di atas dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis ternak

yaitu Ruminansia Monogastrik dan jenis unggas. Sedangkan Ruminansia dibagi

menjadi 2 (dua) yaitu Ruminansia besar (sapi,kerbau,kuda), Ruminansia kecil

Universitas Sumatera Utara

Page 74: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

58

(kambing), sedangkan yang masuk Monogastrik adalah ternak babi dan yang

termasuk unggas adalah ayam dan itik. Apabila dilihat dari kecenderungan

populasi ternak di Kabupaten Humbang dari tahun 2012 ke tahun 2015

mengalami peingkatan populasi ternak.diantara Populasi terna Ruminansia besar

hanya ternak kuda yang mengalami penurunan selebihnya mengalami

peningkatan.Jenis ternak Ruminansia kecil yaitu ternak kambing pada tahun

2012 sampai 2014 mengalami peningkatan akan tetapi mengalami penurunan

pada tahun 2015.Jenis ternak monogastrik yaitu ternak babi pada tahun 2012

sampai pada tahun 2013 mengalami penurunan sedangkan pada tahun 2014

sampai tahun 2015 mengalami peningkatan dari 40.260 ke 41.173 ekor.

Dalam rangka meningkatkan pendapatan dan konsumsi protein hewani

yang bersumber dari ikan di Kabupaten Humbang telah diupayakan intensifikasi,

extensifikasi dan diversifikasi usaha. Perkembangan populasi ikan di Kabupaten

Humbang dari tahun 2012 hingga tahun 2015 selengkapnya dapat dilihat dibawah.

Tabel 4.8.

Produksi Ikan Menurut Tempat Pemeliharaan (Ton) Tahun 2012-2015

No Uraian 2012 2013 2014 2015

01 Kolam 642,84 577,80 548,5 491,6

02 Jaring Apung 1.024,80 972,80 501,7 394,3

03 Sawah 342,35 153,90 113,9 102,5

Sumber : BPS Kabupaten Humbang Hasundutan 2016

Dari tabel 4.8 tersebut di atas dapat dilihat bahwa secara umum produksi ikan di

Kabupaten Humbang terjadi penurunan yang cukup derastis dari tahun ke tahun,

hal ini dapat dilihat dari produksi ikan di kolam pada tahun 2012 produksi sebesar

Universitas Sumatera Utara

Page 75: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

59

642,84 ton, sedangkan pada tahun 2013 sudah menjadi 577,80 ton. Produksi ikan

dari 59 jaring apung juga mengalami penurunan yaitu pada tahun 2014 501,7 pada

tahun 2015 menjadi 394,3 ton.Produksi ikan di sawah juga mengalami hal yang

sama dimana setiap tahun nya terjadi nya penurunan produksi.Produksi ikan di

Kabupaten Humbang Hasundutan tidak begitu berkembang seperti terlihat pada

tabel diatas tidak adanya yang terlalu berkembang dari hasil ikan menurut tempat

pemeliharaan di kabupaten Humbang Hasundutan.

Universitas Sumatera Utara

Page 76: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

60

Tabel 4.9.

Perkembangan Produksi Perkebunan (Ton) Kabupaten Humbang

Hasundutan 2012-2015

Sumber : BPS Kabupaten Humbang Hasundutan 2016

Pada table 4.9 dapat diketahui produksi yang paling unggul dan meningkat

dari tahun ke tahun adalah jenis tanaman karet dan kopi yaitu karet pada tahun

2012 produksi nya sebesar 2.084,70 ton meningkat pada tahun 2015 terakhir

sebesar 2.177,50 ton dengan total luas tanaman sebesar 4.290,50 ha.Produksi

Kopi meningkat dari tahun 2012,2013,2014 dan 2015 seperti terlihat pada tabel

produksi terakhir pada tahun 2015 adalah sebesar 4 290,50 ton dengan luas

tanaman 11.353,85 ha Produksi dan luas lahan cenderung berfluktuasi dipengaruhi

kemajuan teknologi pertanian meskipun luas lahan menurun namun produksi tetap

meningkat.

No Uraiain 2012 2013 2014 2015

1 Karet 2. 084,70 2 .139,70 2 .171,40 2. 177,50

2 Kelapa 154,50 156,40 156,10 157,57

3 Kelapa Sawit 340,90 346,40 346,15 346,50

4 Aren 123,22 123,26 125,41 -

5 Kopi 5 .981,62 6. 118,81 6 .143,50 6. 191,47

6 Kakao 444,30 454,34 465,30 470,40

7 Kemenyan 860,60 859,31 859,15 861,30

8 Andaliman - 1,86 1,85 -

9 Tembakau 153,80 153,05 153,90 155,38

10 Nilam 2,20 2,22 2,21 -

Universitas Sumatera Utara

Page 77: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

61

4.3.1. Perkembangan Ekspor Hasil Pertanian KabupatenHumbang Hasundutan

Perkembangan datak omoditi ekspor dari Kabupaten Humbang

Hasundutan terhitung sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 dari Kabupaten

Humbang Hasundutan secara garis besar dapat dilihat pada table 4.10 dibawah ini

yang dimana kemenyan di ekspor 100% langsung dari hasil produksi yang

dihasilkan sedangkan hasil produksi dari kopi di ekspor sekitar 85% dari hasil

produksi petani di kabupaten Humbang Hasundutan dimana penghasil kopi

terbaik berada di kecamatan Lintong nihuta yang menghasilkan kopi yang paling

besar dari semua kecamatan.

Tabel 4.10.

Realisasi Ekspor Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2012 – 2015

Sumber : Dinas Perindagkop Humbang Hasundutan

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa volume ekspor pada tahun 2012sebesar

5.944,97 ton, tahun 2013 sebesar 6.060,29 ton, tahun 2014 adalah 6.081,12 ton

danpadatahun2015 sebesar 6.124,04 ton.

Negara tujuan ekspor dari Kabupaten Humbang Hasundutan adalah ke

negara Singapura dan Amerika,Dari tabel realisasi ekspor Kabupaten Humbang

No Komoditi

2012 2013 2014 2015

VL (TON) VL (TON) VL (TON) VL (TON)

01 Kopi 5.084,37 5.200,98 5.221,97 5.262,74

02 Kemenyan 860,60 859,31 859,15 861,30

Jumlah 5.944,97 6.060,29 6.081,12 6.124,04

Universitas Sumatera Utara

Page 78: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

62

memperlihatkan hanya 2 komoditi yang di ekspor yang berjenis tanaman

perkebunan,hal ini disebabkan menurunnya kualitas produk untuk dapat bersaing

di pasar internasional dan Hal ini menunjukkan kurangnya perhatian dan

keseriusan para petani dan pemerintah dalam membenahi hasil hasil produksi

pertanian.

Selain itu faktor kurang terbukanya masyarakat terhadap kemajuan

teknologi, dimana mereka hanya mengandalkan cara tradisional memperlambat

perkembangan produktivitas dari sektor pertanian .Pemerintah sudah banyak

mengadakan penyuluhan-penyuluhan pertanian dalam membantu para petani

menghasilkan produksecara maksimal dan memperhatikan faktor kualitasnya.

Perkembangan teknologi yang semakin maju telah membantu petani dalam

meningkatkan produksi komoditi-komoditi pertanian, baik itu berupa mesin-mesin

yang mempermudah pengolahan lahan dan produk.Selain itu semakin baiknya

fasilitas-fasilitas yang ada baik dari bantuan pemerintah maupun swasta telah

memotivasi para petani. Dari seluruh kecamatan di daerah Kabupaten Humbang

Hasundutan diharapkan telah terjamah teknologi pertanian, dan itu menjadi tujuan

pemerintah daerah guna mempertahankan prestasi yang telah dicapai bahkan

meningkat kan prestasi tersebut dan peranan pemerintah lebih banyak berperan

untuk meningkatkan hasil-hasil ekspor yang sangat penting untuk kemajuan

pertanian yang berada di di seluruh kecamatan-kecamatan di Kabupaten Humbang

Hasundutan.

Universitas Sumatera Utara

Page 79: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

63

Tabel 4.11.

Luas Lahan Tanam, Luas Panen, dan jumlah Produksi Tanaman Pangan

dan Holtikultura di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2012-2015

Sumber: BPS Humbang Hasundutan 2016

Tabel 4.11 memperlihatkan perkembangan yang berluktuasi antara luas

lahan tanam, luas panen, dan jumlah produksi. Luas lahan tanam meningkat dari

tahun 2012- 2014 tetapi menurun pada tahun 2015, hal ini disebabkan bergesernya

fungsi lahan menjadi daerah pemukiman dan bangunan-bangunan sebagai wujud

dari pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Luas lahan produktif sangat

menentukan terhadap luas panen dan jumlah produksi. Luas lahan tanam akan

sebanding dengan luas panen, apabila luas tanam meningkat. Makaluas panen

juga akan meningkat dan sebaliknya. Kecuali terjadi faktor-faktor luar yang tidak

dapat diperhitungkan seperti bencana alam.

Tahun Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)

2012 22.571,00 24.162,00 247.175,05

2013 23.696,00 23.060,00 152.292,98

2014 24.086,00 23.088,00 151,917,18

2015 23.485,00 6.227,00 150.916,08

Universitas Sumatera Utara

Page 80: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

64

4.4. Program Pembangunan Sektor Pertanian Kabupaten Humbang

Hasundutan

4.4.1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Program Peningkatan Kesejahteraan petani bertujuan untuk mewujudkan

peningkatan kesejahteraan masyarakat petani pedesan, sasaran dalam program ini

adalah meningkatnya produksi, produktivitas pertanian perkebunan dan

peternakan indikator keberhasilan program ini dapat dilihat dari tingkat produksi

hasil pertanian, perkebunan, peternakan yang meningkat sehingga dapat menjadi

ukuran kesejahteraan petani daerah Kabupaten Humbang Hasundutan dilihat dari

segi pendapatannya yang menigkat.

Pemberian bantuan kepada penyuluh berupa biaya operasional penyuluh

dan diberikan honorarium bagi tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh

pertanian.

Kegiatan pokok program ini meliputi:

Penyelenggaraaan program penyuluhan dan pendampingan petani dalam Program

Peningkatan kemampuan lembaga petani.

Biaya Operasional Penyuluh Pertanian.

4.4.2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

Program ini bertujuan untuk meninngkatkan produksi dan produktivitas

pertanian, perkebunan dan dalam pengembangan peningkatan ketahanan

pangan.Untuk mendukung ketahanan pangan dilaksanakan melalui intensifikasi

dan ekstensifikasi khususnya perbaikan sarana dan prasarana pertanian.

Kegiatan program ini meliputi :

Universitas Sumatera Utara

Page 81: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

65

Pembangunan Embung

Pembangunan Dam Parit.

Pengembangan Jaringan Irigasi Tersier (P-JIT).

Rehabilitasi Jalan Usaha Tani (JUT).

Bantuan alat dan mesin pertanian serta bantuan bibit.

Sasaran program ini adalah agar setiap tahun nya terjadi produktifitas

pertanian khususnya tanaman pangan seperti padi (sawah dan ladang) dari 5,236

ton per hektar pada tahun 2011 menjadi 5,268 ton per hektar pada tahun

2012,jagung dari 4,3 ton per hektar menjadi 4,5 ton per hektar,ubi kayu dari 28,46

ton per hektar menjadi 12,53 ton per hektar.

4.4.3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian dan

Perkebunan

Program ini bertujuan agar pemasaran hasil produksi pertanian dan

perkebunan di Kabupaten Humbang Hasundutan semakin meningkat.

Kegiatan pokok yang dilakukan program ini adalah:

Pekan Pasar Petani

Fasilitas Penangkar

Pembangunan sarana dan prasarana pasar di kecamatan atau pedesaan untuk

memaksimalkan produksi hasil pertanian danperkebunan.

Dilakukannya promosi atas hasil produksi pertanian dan perkebunan

unggulandaerah.

Penyuluhan dan pemasaran produksi pertanian dan perkebunan.

Universitas Sumatera Utara

Page 82: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

66

4.4.4. Program Peningkatan Produksi Pertanian danPerkebunan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi baik pertanian

maupun perkebunan agar lebih maksimal produktifitas yang dihasilkan di

kabupaten Humbang Hasundutan.

Kegiatan pokok program ini adalah:

Peningkatan Mutu Tembakau

Pembinasaan Petani Karet

Rapat Posko Kecamatan

Rapat Posko Kabupaten

Pendampingan dan monitoring Evaluasi PUAP

Rembug Kelomp[ok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan

Rembug Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten

Jambore Penyuluh Pertanian

Pengembangan Komoditi Buah Jeruk

Pembinaan Petani Penerima Bibit Apel

Penyuluhan peningkatan produksi pertanian

Penyuluhan peningkatan produksi perkebunan

Penyediaan Sarana Produksi Pertanian danPerkebunan

Pengembangan Bibit Unggul Pertanian danPerkebunan

Sertifikasi bibit unggul pertanian danperkebunan

Monitoring, evaluasi danpelaporan

Universitas Sumatera Utara

Page 83: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

67

4.4.5. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

Program peningkatan penerapan teknologi peetanian/perkebunan ini

bertujuan agar penerapan Teknologi pertanian yang semakin canggih dapat

semakin terdoktrin di mindset pertanian dan perkebunan Kabupaten Humbang

Hasundutan.

KegiatanProgram ini meliputi:

Pembangunan Embung

Pembangunan Dam Parit

Pengembangaan/Pembangunan Jaringan Irigasi Tersier (P-JIT)

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (R-JIT)

Pencacahan Curha Hujan/Iklim

Biaya OPerasional Pemeliharaan Traktor Besar 2015

Penyusuhanan Data Base Lahan

Survey Penyusunan SID dan RAB Rencana Kegiatan T.A 2016

4.4.6. Langkah Strategis Memanfaatkan Keunggulan Komperatif

Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki Visi disini

adalah cara pandang jauh ke depan ke mana dan bagaimana Dinas Pertanian

Kabupaten Humbang Hasundutan harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten

dan dapat eksis, antisipatif, dan inovatif serta produktif guna memberikan

pelayanan sebagaimana telah dirumuskan dan disepakati bersama guna

mewujudkan kondisi dan kompetensi yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Maka Visi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan yang

ditetapkan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 84: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

68

“Terwujudnya petani profesional,tangguh,mandiridan sejahtera“

Pernyataan Misi Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan

mengacu kepada Misi Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan. Sesuai

dengan Misi Kabupaten Humbang Hasundutan, maka ditetapkan Misi Dinas

Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai berikut :

Meningkatkankualitas dan produktifitas SDM Aparatur dan masyarakat petani.

Menumbuhkembangkan agribisnis yang berbasis ekonomi kerakyatan dan

berwawasan lingkungan.

Mempertahankan dan meningkatkan swasembada pangan

Memberdayakan masyarakat petani dengan pembekalan teknologi informasi dan

melengkapi sarana pendukung.

Mengembangkan investasi dengan pola kemitraan yang saling sinergi.

Untuk melaksanakan misi dimaksud, dilakukan langkah – langkah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan kemampuan SDM aparatur dan masyarakat petani dengan

tujuan:

a. Meningkatkan kemampuan, keahlian, disiplin, dan dedikasi aparatur dalam

penyelenggaraan pembangunan dan kemasyarakatan

b. Meningkatkan kualitas koordinasi, integrasi dan sinkronisasi antar

instansipemerintah dan pihak terkait, demikian juga intern dinas.

c. Meningkatkan ketrampilan, keahlian, disiplin, dam etos kerja masyarakat

petani dalam mekasanakan usahanya.

Universitas Sumatera Utara

Page 85: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

69

2. Menumbuh kembangkan agribisnis yang berbasis ekonomi kerakyatan dan

berwawasan lingkungan dengan tujuan.

a. Meningkatkan peran serta pelaku ekonomi kerakyatan dalam

mengembangkan agribisnis.

b. Mengembangkan sentra-sentra produksi unggulan untu menghasilkan

komoditas yang mampu berdaya saing dipasar nasional, regional dan

internasional.

c. Meningkatkan pemamfaatan sarana/produksi pengolahan (alsintan).

d. Meningkatkan peluang usaha pertanian

3. Mempertahankan swasembada pangan dan tujuan:

a. Meningkatkan diversifikasi usaha budidaya

b. Meningkatkan ketersediaan pangan dan gizi

c. Pembangunan lumbung pangan di daerah rawan pangan

4. Memberdayakan masyarakat petani dengan pembekalan teknologi

informasi dan melengkapi sarana pendukung dan tujuan:

a. Meningkatkan peran aktif masyarakat petani / kelompok akan pentingnya

pembangunan

b. Mendorong masyarakatkelompok tani untuk mandiri dalam berusaha

c. Menumbukan insan-insan pembangunan pertanian

d. Mempercepat tujuan pencapaian kesejahteraan masyarakat petani

5. Mengembangkan investasi dengan pola kemitraan yang saling sinergi

dengan tujuan

a. Meningkatkan peran serta investor untuk membangun pertanian

Universitas Sumatera Utara

Page 86: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

70

b. Meningkatkan kemitraan antara investor dengan kelompok tani

Renstra Pertanian di atas maka ditetapkan beberapa strategi pembangunan

pertanian yaitu:

1. Meningkatkan produktivitas tanamanpertanian;

2. Meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana produksi tanaman

pertanian

3. Meningkatkan produktivitas tanaman perkebunanrakyat;

4. Meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana produksi tanaman

perkebunanrakyat;

5. Meningkatkan populasi ternak dan produksidaging;

6. Meningkatkan pengembangan sarana prasarana produksipeternakan;

7. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian,

perkebunan dan peternakan;

8. Meningkatkan pemasaran hasil pertanian, perkebunan danpeternakan;

9. Optimalisasi kelembagaan petani dan meningkatkan SDMpertanian;

10. Pengembangan teknologi pertanian, perkebunan danpeternakan.

4.5. Perkembangan Pengeluaran Pembangunan Pada Sektor Pertanian di

Kabupaten Humbang Hasundutan

Walaupun posisinya tidak pada posisi utama, pengeluaran pemerintah di

sektor pertanian mengalami peningkatan dalam tahun-tahun terakhir.Peningkatan

tersebut sebagai upaya dalam membangun sektor pertanian dalam melaksanakan

Program Revitalisasi Pertanian yang telah dicanangkan pemerintah pusat.

Universitas Sumatera Utara

Page 87: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

71

Tabel 4.12.

Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Humbang

Hasundutan di Sektor PertanianTahun 2012-2016

(juta rupiah)

Tahun Pengeluaran Pemerintah Sektor Pertanian

2012 7.283,3

2013 12.887,8

2014 16.501,6

2015 23.593,3

2016 12.153,9

Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan

Universitas Sumatera Utara

Page 88: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

72

Karekteristik Identitas Responden

Karekteristik Responden Berdasarkan Umur

Dalam Penelitian ini di lakukan di 10 Kecamatan yang ada di Kabupaten

Humbang Hasundutan terhadap 100 responden.Responden dalam penelitian ini

terdiri dari para petani di Kabupaten Humbang Hasundutan yang bertujuan untuk

mengetahuai usia terendah dan ter-tua para petani di kabupaten

tersebut.Kelompok Usia responden para petani dapat dilihat dengan di dominasi

pada usia 15-45 tahun yaitu sebesar 74% selanjutnya pada usia 46-75 tahun yaitu

sebesar 26% dan pada usia di atas 75 tahun sebesar 0%.

Sumber: Data Primer,2017

Gambar 4.2

Usia Responden Petani Kabupaten Humbang Hasundutan

Universitas Sumatera Utara

Page 89: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

73

Karekteristik Responden Berdasarkan Agama

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 reponden diperoleh data karekteristik

responden berdasarkan umur yang akan disajikan pada gambar berikut ini:

Sumber: Data Primer,2017

Gambar 4.3.

Agama Responden Petani Kabupaten Humbang Hasundutan

Berdasarkan gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa untuk Agama para petani

Kabupaten Humbang Hasundutan di dominasi oleh Protestan 64%, Khatolik 25%

dan yang terakhir Islam sebanyak 11% sedangkan agama yang lai lain 0%.

Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden diperoleh data karekteristik

responden berdasarkan jenis kelamin yang akan disajikan pada gambar berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Page 90: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

74

Sumber: Data Primer,2017

Gambar 4.4.

Jenis Kelamin Petani Kabupaten Humbang Hasundutan

Untuk responden petani jenis kelamin di menangkan terbanyak oleh laki-laki

sebesar 66% dibandingkan dengan perempuan hanya sebesar 34&

Karekteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden dierleh data karekteristik

responden berdasarkan tingkat pendidikan yang akan disajikan pada gambar

berikut ini:

Sumber: Data Primer,2017

Gambar 4.5.

Pendidikan Petani Kabupaten Humbang Hasundutan

Universitas Sumatera Utara

Page 91: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

75

Dari data diatas dapat dilihat berdasarkan riwayat tingkat pendidikan para petani

pendidikan terendah yaitu pendidikan yang lulus jenjang SD sebanyak

22%,sedangkan yang memiliki tingkat pendidikan jenjang SMP sebanyak 42%

dan di ikuti pendidikan jenjang SMA/sederajat sebanyak 30% dan pendidikan

tertinggi yaitu jenjang D3/S1 sebanyak 6%.

Karekteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden diperoleh data karekteristik

responden berdasarkan jumlah tanggungan yang akan disajikan pada gambar

berikut ini:

Sumber: Data Primer,2017

Gambar 4.6.

Jumlah Tanggungan Petani Kabupaten Humbang Hasundutan

Para petani tidak terlepas dengan jumlah tanggungan mereka di masing-

masing keluarga,jumlah tanggungan petani melalui hasil yang di dapat di duduki

terbesar yaitu 87% dengan jumlah 1-5 orang dan menyusul dengan yang memiliki

tanggungan 6-11 orang tanggungan hanya 13% dan lebih dari 11 orang tidak

memiliki nilai yaitu 0%.

Universitas Sumatera Utara

Page 92: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

76

Karekteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Bertani

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden diperoleh data karekteristik

responden berdasarkan pengalaman bertani yang akan disajikan pada gambar

berikut ini:

Sumber: Data Primer,2017

Gambar 4.7.

Pengalaman Bertani petani Kabupaten Humbang Hasundutan

Pengalaman bertani para petani Kabupaten Humbang Hasundutan terbesar 54%

dengan nilai 1-10 tahun, diikuti 42% 11-20 tahun dan terkecil 4% 21-30 tahun.

Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Tanaman

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden diperoleh data karekteristik

responden berdasarkan pengalaman bertani yang akan disajikan pada gambar

berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Page 93: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

77

Sumber: Data Primer,2017

Gambar 4.8.

Jenis tanaman Petani Kabupaten Humbang Hasundutan

Jenis tanaman Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri dari Perkebunan,

Holtikultura dan jenis tanaman Pangan.di Kabupatan Humbang Hasundutan

menurut hasil penelitian jenis tanaman pangan menduduki tingkat tertinggi jenis

tanaman yang ditanam masyarakat dengan jumlah 41% di ikuti jenis tanaman

Perkebunan sebesar 34% dan yang terakhir jenis tanaman Holtikultura sebesar

25%.

KarekteristikIdentitas Produksi Responden

Karekteristik Responden Berdasarkan Panen per Tahun

Intensitas panen setiap jenis tanaman berbeda-beda tergantung jenis

tanaman yang di tanam, termasuk di dalam golongan tanaman jangka panjang atau

jangka pendek. Jenis tanaman yang berumur pendek berumur antara 1-6 bulan

dengan frekuensi panen 1 sampai 2 kali dalam setahun, sedangkan untuk tanaman

Universitas Sumatera Utara

Page 94: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

78

berumur panjang bisa berumur lebih dari 10 tahun dengan frekuensi panen yang

berbeda tiap tahunnya. Seperti yang terlihat gambar berikut ini yaitu hasil dari

kuesioner 100 responden:

Sumber: Data Primer,2017

Gambar 4.9.

Panen per tahun petani Kabupaten Humbang Hasundutan

Berdasarkan keterangan tersebut dapat di simpulkan frekuensi panen petani di

tentukan oleh tanaman yang mereka pilih untuk di tanam. Produksi yang di

hasilkan petani juga di pengaruhi oleh jenis tanaman yang mereka tanam. Iklim

dan cuaca berpengaruh besar terhadap kuantitas produksi yang akan di panen

petani. Di Kabupaten Humbang Hasundutan panen per tahun 1-3 kali panen yaitu

74%, sedangkan 4-7 kali panen ada 24% dan ada 2% panen terbanyak yaitu lebih

dari 7 kali panen per tahun nya.

Karekteristik Berdasarkan Produksi per Panen

Hasil produksi petani dalam 1 kali panen menghasilkan perbedaan,hasil

produksi yang berbeda-beda setiap jenis nya di karenakan adanya jenis tanaman

di setiap masing-masing petani juga berbeda dan juga karena adanya perbedaan

Universitas Sumatera Utara

Page 95: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

79

luas lahan,luas tanam dan berdasarkan perawatan/pengelolaan pada setiap

tanaman yang ditanam oleh petani,seperti pemberian pupuk,pembasmian hama

serta setiap apa yang dibutuhkan oleh tanaman itu untuk menghasilkan Produksi

yang maksimal di setiap panen nya.Seperti terlihat pada gambar berikut yaitu hasil

dari kuesioner 100 responden:

Sumber: Data Primer,2017

Gambar 4.10.

Produksi per panen petani Kabupaten Humbang Hasundutan

Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa 40% yaitu petani yang menghasilkan 1-5

ton dalam jangka waktu 1 kali panen,dilanjut 51% yaitu petani yang menghasilkan

6-10 ton per 1 kali panen dan 11-16 ton ada. 9% per 1 kali panen nya.

Karekteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pekerja

Dalam proses memproduksi hasil panen, petani di Kabupaten Humbang

Hasundutan menggunakan jasa pekerja untuk membantu segala hal dalam

pertanian. Para pekerja membantu di mulai dari masa tanam hingga masa panen.

Kontribusi pekerja sangat di butuhkan petani untuk membantu kegiatan tanam

menanam sampai pada panen.Seperti terlihat pada gambar berikutyaitu hasil dari

Universitas Sumatera Utara

Page 96: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

80

kuesioner 100 responden:

Sumber: Data Primer,2017

Gambar 4.11.

Jumlah pekerja para petani Kabupaten Humbang Hasundutan.

Dapat disimpulkan dari gambar bahwa 67% petani memperkerjakan 1-5 orang

pekerja, 33% petani memperkerjakan 6-11 orang pekerja di lahan pertanian

mereka.

Karakteristik Identitas modal dan pemasaran Responden

Karekteristik Sumber Modal Responden

Para petani tidak hanya memikirkan bagaimana cara agar dapat menghasilkan

produksi yang baik, untung yang di dapat serta memikirkan tanaman apa yang

cocok untuk di tanam. Di balik itu semua para petani juga membutuhkan modal

untuk membeli bibit tanamanan, pupuk tanaman serta banyak yang lainnya.Seperti

yang terlihat pada gambar berikut ini yaitu hasil dari kuesioner 100 responden:

Universitas Sumatera Utara

Page 97: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

81

Sumber: Data Primer,2017

Gambar 4.12.

Sumber Modal Petani Kabupaten Humbang Hasundutan

Petani di Kabupaten Humbang Hasundutan sebagian besar memiliki sumber

modal dari dana pribadi dimana jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan

sumber modal dari dana meminjam/pinjaman,hal ini juga menunjukan bahwa

petani Kabupaten Humbang Hasundutan cukup sejahtera terlihat dari penggunaan

modal dalam memulai bertani. Penelitian ini menunjukkan modal dana pribadi

mendominasi dengan 81% sedangkan yang menggunakan modal pinjaman hanya

sebesar 19%.

Karekteristik Pemasaran Responden

Setelah semua proses tanam dan panen, hasil produksi panen petani akan di

pasarkan ketempat penampungan hasil produksi pertanian. Adapun hasil tersebut

akan di jual seperti ke pasar, distributor dan koperasi.Seperti pada gambae berikut

ini yaitu hasil dari kuesioner 100 responden:

Universitas Sumatera Utara

Page 98: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

82

Sumber: Data Primer,2017

Gambar 4.13.

Pemasaran Hasil Pertanian Petani Kabupaten Humbang Hasundutan

Dari hasil penelitian menunjukkan 50% hasil pertanian di jual ke pasar, 35%

dijual ke distributor dan 15% dijual kepada koperasi. Hal ini menunjukan para

petani masih menginginkan hasil yang lebih sehingga mereka menjual hasil tani

mereka langsung ke pasar tanpa perantara distributor maupun koperasi.

Karekteristik Peran Pemerintah Menurut Responden

Peran pemerintah juga sangat mempengaruhi dalam proses pertanian di

Kabupaten Humbang Hasundutan. Program pemerintah dalam mensejahterakan

dan mengembangankan para petani dalam hal konseling dan jajak pendapat yang

sering di lakukan dinas terkait sehingga para petani dapat memasarkan hasil tani

mereka dengan baik dan lancar karena bantuan pemerintah setempat.Sepertipada

gambar berikut ini yaitu hasil dari kuesioner 100 responden:

Universitas Sumatera Utara

Page 99: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

83

Gambar 4.14.

Peran Pemerintah terhadap pemasaran pertanian petani Kabupaten

Humbang Hasundutan

Dari 4 pilihan yang di ajukan kepada para petani 59% menyatakan peran

pemerintah dalam pemasaran hasil produksi pertanian Baik, yang menyatakan

kurang baik sebanyak 35%, yang menyatakan sangat baik sebesar 4% sedangkan

sebaliknya tidak baik sebesar 2%.itu artinya peran pemerintah yang mengatakan

baik unggul di kabupaten ini yang dimana artinya program terealisasi dengan baik

di tengah-tengah masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

Page 100: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan dari bab sebelumnya,penulis dapat menarik

beberapa kesimpulan mengenai prospek pembangunan sektor pertanian di

Kabupaten Humbang Hasundutan. Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah

sebagai berikut:

Sektor pertanian memberi kontribusi besar terhadap perekonomian Kabupaten

Humbang Hasundutan dimana sektor pertanian sumber pendapatan terbesar

daerah Kabupaten Humbang Hasundutan.

Ekspor hasil pertanian mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

peningkatan pendapatan daerah KabupatenHumbang Hasundutan.

Pengeluaran pembangunan di sektor pertanian mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan produksi hasilpertanian.

Upaya membangun sektor pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan

mengalamikemajuan dilihat dari peningkatan produksi pertanian, tingkat

kesehjahteraan petani dan peran pemerintah memberikakan program dalam

membangun sektor pertanian

5.2. Saran

Sebagai penutup penulisan penelitian ini, penulis memberikan saran pada semua

pihak yang terkait dengan penulisan skripsi ini yang diambil dari kehidupan

perkembangan pembangunan pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan.

Universitas Sumatera Utara

Page 101: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

85

Bagi Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan

Bagi pemerintah diharapkan harus lebih peka dan tanggap terhadap apa yang

menjadi potensi kabupaten Humbang,Serta harus lebih pro aktif terhadap

program-program dan aturan yang dimuat untuk pelaksanaan pembanguan

pertanian di kabupaten demi kemajuan dan pembangunan pertanian yang lebih

baik agar pembangunan sektor pertanian dapat sesuai dengan yang diharapkan dan

berjalan secara efektif dan efisien.

Agar Pemerintah Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan lebih

menggalakkan pembangunan di sektor pertanian dan memberi kompenen-

komponen pendukung pembangunan pertanian mengingat perkembangan sektor

pertanian di masa globalisasi tetap bertahan dan bahkan mengalami peningkatan

produksi, peningkatan angka penyerapan kerja, peningkatan ekspor dengan

tahun-tahunsebelumnya.

Agar pemerintah lebih memperhatikan taraf hidup kaum petani melalui

penetapan kebijaksanaan pertanian yang memihak kaum petani seperti kebijakan

harga, kebijakan pemasaran, dan kebijakan struktural. Pengelolaan SDM dan

pengenalan teknologi yang tepat guna terhadap kaum petani. Upaya-upaya

pemerintah tersebut dapat meningkatkan produksipertanian.

Bagi Masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan

Agar masyarakat dapat melihat dan mengambil kesempatan ekonomi

yang lebih besar dari sektor pertanian melalui usaha bisnis pertanian yakni

agroindustri maupun agribisnis untuk meningkatkan produksi dan daya saing

produk pertaniandaerah dan dalam pembangunan sektor pertanian masyarakat

Universitas Sumatera Utara

Page 102: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

86

harus turut mengambil andil dalam pembanguan dan ikut meningkatkan hasil

produksi yang lebih baik lagi agar realisasi ekspor lebih banyak lagi dari tahun

sebelumnya. Masyarakat juga harus proaktif dalam mengikuti perkembangan

dalam pelaksanaan program pemerintah serta dapat menyumbangkan saran dan

ide yang bagus untuk pembangunan sektor pertanian yang lebih baik lagi.Selain

itu hal ini juga dapat dilaksanakan dengan memberi dukungan dan kepercayaan

bagi pemerintah yang menjadi pemandu.Masyarakat juga tentunya dapat

melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah.

Bagi Dinas Pertanian

Agar lebih melengkapi data dan dikelompokkan secara tepat karena masih banyak

terdapat kesalahan dan ketidaklengkapan data dan lebih dipermudah untuk

masyarakat yang ingin melaksanakan riset dalam mencari data untuk kebutuhan

ilmiah.

Universitas Sumatera Utara

Page 103: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

87

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin, 1999. Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah.

Yogyakarta: BPFE.

Hanani, A.R.,N.J.T. Ibrahim., Mangku,P.,2003. Strategi Pembangunan Pertanian

Sebuah Pemikiran Baru. Lappera Pustaka Utama,Yogyakarta.

Jhingan, M.L.2008. Economics Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada. Survey.

Kohansel,et al.2013. “The Of Development Role Of Financial Markets On The

Agriculture Sector Growth Iran”. Journal Of Novel Applied Sciences.ISSN

2322-5149.2013.

Mellor, J.W.2013. Economics Of Agriculture Development. Cornell University

Press.

Nazir Moh, 2005. Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D.Alfabeta,Bandung.

Suhendra,E.S. 2004.Analisis Struktur Sektor Pertanian Indonesia: Analisis Model

Input-Output.

Tambunan, Tulus, 2003. PerkembanganSektorPertaniandiIndonesia, Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. PT. Bumi Aksara.

Jakarta.

Todaro, Michael P,2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga,Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Utomo,Yuni Priadi.2000. Ekspor Mendorong Pertumbuhan atau Pertumbuhan

Mendorong Ekspor,Jurnal Manajemen,Vol.1,No.VII.Yogyakarta.

, 2016. Kabupaten Humbang Hasundutan Dalam Angka Kabupaten

Humbang Hasundutan. BPS Kabupaten Humbang Hasundutan.

2016. Kabupaten Humbang Hasundutan Dalam Angka: BPS Kabupaten

Humbang Hasundutan.

2016. Laporan Perekonomian Kabupaten Humbang Hasundutan. BPS

Kabupaten Humbang Hasundutan.

Universitas Sumatera Utara

Page 104: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

88

Website:

Hadwinsaleh5.blogspot.co.id/2013/01pembangunan-sektor-pertanian-dapat.html.

www.waspada.co.id, Potret Pertanian Indonesia.

www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2007/11/05/2380.html.

http://yokowebs.com/node/513.

www.kompas.com/ver1/Ekonomi/0711/05/153656.htm

https://humbanghasundutankab.bps.go.id/frontend/

www.pertanian.go.id/file/RENSTRA_2015-2019.

www.harian-global.com,PembangunanSektor Pertanian.

https://sumut.bps.go.id/fronted/:

Universitas Sumatera Utara

Page 105: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

89

LAMPIRAN I

KUISIONER UNTUK PETANI DI KABUPATEN Humbang Hasundutan

(Prospek Pembangunan Sektor Pertanian di Kabupaten Humbang

Hasundutan)

Kuisioner ini dibutuhkan sehubungan dengan tugas peneliti dalam

menyusun skripsi, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada

perguruan tinggi.

Penulis memohon bantuan dan kesediaan Bapak Ibu Sdr/i untuk menjawab

pertanyaan yang ada.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Alamat :

Desa :

Kecamatan :

Umur :

15-45 Tahun

46-75 Tahun

>75 Tahun

Agama :

Kristen Protestan

Katholik

Islam

dll

Jenis Kelamin :

Laki-laki

Perempuan

Universitas Sumatera Utara

Page 106: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

90

Pendidikan :

SD

SMP

SMA

D3/S1

Jumlah anggota keluarga :

0-5 Tahun

6-11 Tahun

>11 Tahun

Jumlah tanggungan :

1-10 Tahun

11-20 Tahun

21-30 Tahun

Pengalaman sebagai petani : ........ tahun

Pekerjaan sampingan :

Jenis tanaman yang dikerjakan:

Perkebunan

Holtikultura

Pangan

IDENTITAS LAHAN

Status lahan yang dikerjakan......................................................

Jika menyewa, biaya sewa per Ha Rp........................................

Luas lahan penanam.....................................Ha

Luas lahan produksi.....................................Ha

Setiap tahunnya ada penambahan/pengurangan lahan, jika ada

sebutkan..........................................

Universitas Sumatera Utara

Page 107: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

91

IDENTITAS PRODUKSI

Panen yang dapat dilakukan per tahun adalah:

1. 1-3 kali

2. 4-7 kali

3.>7 kali

Hasil Produksi yang dapat diperoleh dalam satu kali panen..........ton

1-5 Ton

6-10 Ton

11-16 Ton

>16 Ton

Pupuk atau obat yang digunakan adalah ........................ kali

.................kg, harga per kg nya Rp.........................

.................kg, harga per kg nya Rp.........................

..................kg, harga per kg nya Rp........................

..................kg, harga per kg nya Rp........................

..................kg, harga per kg nya Rp.........................

Dalam penggunaan bibit yang digunakan adalah :

...................kg, harga per kg nya Rp........................

...................kg, harga per kg nya Rp........................

...................kg, harga per kg nya Rp........................

..................kg, harga per kg nya Rp..........................

..................kg, harga per kg nya Rp..........................

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan ..................... orang

1-5 Tahun

6-11 Tahun

12-17 Tahun

>17 Tahun

Upah tenaga kerja per hari Rp.................................

Universitas Sumatera Utara

Page 108: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

92

Adakah bantuan Pemerintah dalam penanaman atau produksi, jika ada sebutkan....

1.

2.

3.

4.

5.

IDENTITAS MODAL DAN PEMASARAN

Untuk mengerjakan lahan pertanian, modal yang diperoleh dari:

Modal sendiri

Pinjaman

Hasil produksi di jual ke

Pasar

Distributor

Koperasi

Sebutkan alasan mengapa ke pihak tersebut............................

Sebutkan harga jualnya Rp......................./kg

Adakah kebijakan pemerintah terhadap pembangunan pemerintah di daerah, jika

ada sebutkan :

............................................

............................................

Sampai sejauh ini bagaimana peran Pemerintah dalam menangani pemasaran hasil

produksi pertanian:

Sangat baik

Baik

Kurang baik

Tidak baik

Universitas Sumatera Utara

Page 109: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

93

TABEL TABULASI PROSPEK PEMBANGUNAN PERTANIAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

JAWABAN RESPONDEN

No Umur Agama Jenis

Kelamin Pendidikan

Jumlah Tanggungan

Pengalaman Bertani

Jenis Tanaman

Panen per

Tahun

Hasil 1 kali

Panen

Jumlah Pekerja

Sumber Modal

Pemasaran Peran

Pemerintah

1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2

2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2

3 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 4

4 1 2 1 3 2 1 2 1 1 1 2 1 3

5 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3

6 1 3 1 3 1 1 2 1 2 1 2 1 2

7 1 1 1 3 2 2 2 1 2 1 1 1 3

8 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2

9 1 3 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 3

10 1 1 1 3 1 1 2 1 2 2 1 1 3

11 1 1 1 4 1 1 3 1 3 1 1 3 4

12 1 2 2 4 1 1 2 1 2 2 1 3 2

13 1 1 1 1 1 1 3 1 3 2 2 1 3

14 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2

15 1 3 2 2 1 1 3 1 2 1 2 1 3

16 2 2 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 2

17 2 1 1 2 1 1 1 2 3 2 1 1 2

18 2 1 2 2 1 2 3 1 1 2 1 2 2

19 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2

20 1 3 1 1 1 1 3 1 2 1 2 1 2

21 1 1 2 1 1 1 3 1 2 2 1 1 1

22 2 1 1 4 1 2 1 1 2 2 1 2 3

23 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2

24 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 3

Universitas Sumatera Utara

Page 110: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

94

25 1 1 1 1 2 1 3 1 3 2 2 3 2

26 1 1 2 4 1 1 3 1 1 1 1 3 2

27 1 1 1 4 1 2 1 1 1 1 1 3 2

28 1 1 1 3 2 1 3 1 2 2 2 1 3

29 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3

30 2 1 2 3 1 1 2 2 2 2 1 2 3

31 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2

32 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3

33 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2

34 1 1 1 3 1 1 2 1 2 2 2 1 3

35 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2

36 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2

37 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2

38 1 1 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 3

39 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3

40 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2

41 1 3 1 3 2 2 3 2 1 1 1 2 2

42 1 3 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2

43 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2

44 1 1 1 3 1 1 2 2 2 2 2 1 3

45 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2

46 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2

47 2 1 1 3 1 2 2 2 3 2 1 1 1

48 2 1 1 1 1 2 3 2 3 2 1 1 3

49 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1

50 2 2 2 4 2 1 2 2 3 2 1 1 1

51 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 3

52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2

Universitas Sumatera Utara

Page 111: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

95

53 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2

54 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2

55 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 2

56 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 3 3

57 1 1 1 3 1 2 3 1 1 1 1 1 2

58 1 2 1 3 1 1 3 1 1 1 1 2 3

59 1 2 2 2 2 1 3 1 1 1 1 2 3

60 1 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 2 2

61 2 1 1 2 1 2 3 1 1 1 1 2 2

62 2 2 2 2 1 1 3 1 2 1 1 2 3

63 2 1 2 3 1 1 3 1 2 1 1 1 2

64 1 3 1 3 1 1 3 1 1 1 1 2 2

65 2 1 1 2 1 2 3 1 1 1 1 2 2

66 1 1 1 1 1 2 3 1 2 1 1 1 3

67 1 1 1 3 1 2 1 3 2 2 1 1 2

68 2 3 1 3 1 2 1 3 2 2 1 1 2

69 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2

70 1 3 2 2 1 1 3 1 1 2 1 2 3

71 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2

72 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 1 2 3

73 2 2 2 2 1 2 3 1 2 2 1 3 2

74 1 2 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 3

75 1 2 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 2

76 1 1 1 3 1 1 3 1 2 2 1 1 2

77 2 2 2 2 1 2 3 1 2 2 1 2 2

78 1 1 1 3 1 2 1 1 2 2 1 2 2

79 1 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 1 2

80 1 2 2 3 1 1 3 1 2 2 1 2 2

Universitas Sumatera Utara

Page 112: SKRIPSI PROSPEK PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI …

96

81 2 1 1 3 1 2 1 1 2 1 1 2 2

82 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 3 2

83 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 1 3 3

84 1 1 1 3 1 1 2 1 3 1 1 1 2

85 1 2 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 3

86 1 1 1 3 1 2 2 1 3 1 1 1 2

87 1 2 2 2 1 2 3 1 2 1 1 3 3

88 1 1 1 3 1 2 3 1 2 1 1 3 2

89 1 1 2 2 1 3 3 1 2 1 1 2 3

90 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2

91 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2

92 1 1 1 1 1 3 1 2 2 1 2 2 2

93 1 3 1 2 1 3 1 2 2 1 2 1 2

94 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2

95 1 3 2 2 1 1 3 1 1 1 1 2 3

96 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2

97 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 1 3 3

98 2 2 2 2 1 2 3 1 1 1 1 3 2

99 1 2 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 3

100 1 1 2 2 1 3 3 1 2 1 1 2 3

Universitas Sumatera Utara