skripsi penggunaan diplomasi panda oleh tiongkok: …

71
SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: STUDI KASUS HUBUNGAN BILATERAL TIONGKOK PRANCIS (2012-2018) Diajukan Oleh Faheem Nuzia Yahya 14323009 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2019

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

SKRIPSI

PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: STUDI

KASUS

HUBUNGAN BILATERAL TIONGKOK PRANCIS (2012-2018)

Diajukan Oleh

Faheem Nuzia Yahya

14323009

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2019

Page 2: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

ii

PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: STUDI

KASUS

HUBUNGAN BILATERAL TIONGKOK PRANCIS (2012-2018)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Hubungan Internasional

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S1 Hubungan Internasional

Oleh:

FAHEEM NUZIA YAHYA

14323009

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2019

Page 3: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK :

STUDI KASUS HUBUNGAN BILATERAL TIONGKOK PRANCIS

(2012-2018)

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Prodi Hubungan Internasional

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajat

Sarjana S1 Hubungan Internasional

Pada Tanggal

_________________

Mengesahkan

Program Studi Hubungan Internasional

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia

Ketua Program Studi

Enggar Furi Herdianto, S.IP., M.A.

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Enggar Furi Herdianto, S.IP., M.A. ______________

2. Gustrieni Putri, S.IP., M.A. ______________

3. Hasbi Aswar, S.IP., M.A. ______________

Page 4: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

iv

PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : Faheem Nuzia Yahya

No. Mahasiswa : 14323009

Program Studi : Hubungan Internasional

Judul Skripsi : Penggunaan Diplomasi Panda Oleh Tiongkok : Studi

Kasus Hubungan Bilateral Tiongkok-Prancis (2012-2018)

Melalui surat ini saya menyatakan bahwa :

1. Selama melakukan penelitian dan pembuatan laporan penelitian skripsi saya

tidak melakukan tindakan pelanggaran etika akademik dalam bentuk apapun,

seperti penjiplakan, pembuatan skripsi oleh orang lain, atau pelanggaran lain

yang bertentangan dengan etika akademik yang dijunjung tinggi Universitas

Islam Indonesia. Karena itu, skripsi yang saya buat merupakan karya ilmiah

saya sebagai peneliti, bukan karya jiplakan atau karya orang lain.

2. Apabila dalam ujian skripsi saya terbukti melanggar etika akademik, maka

saya siap menerima sanksi sebagaimana aturan yang berlaku di Universitas

Islam Indonesia.

3. Apabila di kemudian hari, setelah saya lulus dari Fakultas Psikologi dan Ilmu

Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia ditemukan bukti secara

meyakinkan bahwa skripsi ini adalah karya jiplakan atau karya orang lain,

maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang ditetapkan Universitas

Islam Indonesia.

Yogyakarta, 21 November 2019

Yang menyatakan

Faheem Nuzia Yahya

Materai Rp 6000,00

Page 5: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin

Tuhan, terima kasih..

Untuk semua yang telah engkau berikan kepadaku dan untuk semua yang akan

engkau berikan kepadaku.

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk :

Ayah dan Ibu

Apa yang aku dapatkan hari ini, belum mampu untuk membayar semua kebaikan,

keringat dan tangismu. Namun izinkan aku untuk mengucapkan rasa terima

kasihku atas segala do’a, dukungan, nasehat, dan cinta yang telah kalian berikan

sehingga aku bisa mempersembahkan secarik kertas hasil perjuanganku.

Kakak

Untuk kakak laki-laki ku yaitu Elvan Nuzia Yusof. Terimakasih atas semua doa

dan dukungan yang tak tergantikan dalam masa perkuliahanku terutama dalam

masa penulisan skripsi ini. Terimakasih sudah menjadi panutanku dan

mengajariku tentang nilai kehidupan ini.

Page 6: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

vi

HALAMAN MOTTO

سُباَتاً نَوۡمَکُمۡ جَعلَۡنَا و ۙ

“danۙKamiۙmenjadikanۙtidurmuۙuntukۙistirahat,”

(QS.78 : 9)

“In between goals is a thing called life, that

hasۙtoۙbeۙlivedۙandۙenjoyed.”

Sid Caesar -

Page 7: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillaahirabbil’alaamiin, segala puji dan syukur kehadirat Allah

SWT, yang berkat rahmat serta kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini dengan baik, sebagai salah syarat menyelesaikan perkuliahan.

Sholawat beriringkan salam tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang

telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang penuh

dengan cahaya ilmu pengetahuan. Dalam penyelesaian skripsi ini penulis

menyadari bahwa prosesnya tak lepas dari bimbingan, dorongan maupun

dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis berkeinginan mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Allah SWT, yang selalu mengaliri rahmat-Nya tanpa henti kepada penulis.

2. Kedua orang tua yang perannya tidak dapat dideskripsikan dengan kata serta

kalimat terindah sekalipun, karena begitu sempurna dan tak tergantikan

jasanya sebagai guru sekaligus motivator utama bagi penulis dalam menjalani

kehidupan.

3. Teruntuk penulis, yang telah berhasil menyelesaikan studi pada akhirnya.

Semoga kau bisa lebih baik di masa depan

4. Bapak Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., MA.g., Psikolog selaku Dekan Fakultas

Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.

5. Bapak Enggar Furi Herdianto, S.IP., M.A. selaku Kepala Program Studi

Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia sekaligus dosen

Page 8: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

viii

pembimbing skripsi dan dosen pembimbing akademik yang selalu bersabar

dalam membimbing penelitian saya sehingga mampu menyelesaikan

meskipun masih jauh dari kata sempurna

6. Bapak Irawan Jari, S.IP., M.Hum., M.S.S., selaku dosen pembimbing

akademik. Terima kasih atas bimbingan, bantuan, dan dukungan yang

diberikan selama masa studi penulis. Saya meminta maaf atas segala

kesalahan yang pernah saya perbuat dan semoga bapak selalu berada di bawah

lindungan Allah SWT.

7. Seluruh dosen Program Studi Hubungan Internasional UII yang dengan ikhlas

membimbing, memberikan ilmu, dan meluangkan waktunya agar dapat

mencetak generasi-generasi yang Ulil Albab. Bagi penulis, bapak dan ibu

adalah dosen-dosen yang luar biasa. Semoga Allah senantiasa melimpahkan

rezeki yang tidak terkira dan arah yang tidak disangka-sangka. Semoga apa

yang telah bapak dan ibu berikan dapat menjadi amal jariyah dan

mendapatkan balasan dari Allah SWT. Sukses selalu untuk bapak dan ibu

dosen.

8. Mbak Mardiatul Hasanah, yang telah membantu proses administrasi selama

perkuliahan saya. Terimakasih banyak dan maaf sudah merepotkan. Semoga

selalu dalam lindungan Allah SWT.

9. Kepada rekan kerjaku di Internasional Friendship Society, Mbak Gadis, Mbak

Nurul dan seluruh staff terimakasih telah memberiku pengalaman yang tidak

terduga sama sekali, Terimakasih atas perjalanan luar negeri yang tidak

terduga. Semoga sukses dan selalu dalam lindungan Allah SWT.

Page 9: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

ix

10. Kepada teman-temaku Hobi Makan, Fariz, Rosyiana, Regina, Vivid, Bayu.

Terimakasih atas asupan nutrisi terbaik selama menempuh pendidikan di

Jogja. Terkhusus Fariz yang sudah menemani dalam suka dan duka selama di

jogja. Semoga kalian semua dalam lindungan Allah SWT.

11. Kepada Teman-teman Mecil yaitu Afriza Hasmiyati dan Raihan Pangestu,

berkat kalian aku mengerti isu yang berkembang saat ini di kampus. Semoga

kita semua mendapatkan apa yang kita cita-citakan.

12. Kepada Jordi Ramado teman makan banyak, teman olahraga sehat, teman

curhat, teman persekutan duniawi. Rizka Varazita teman traveling saya yang

impulsif untuk mengajak ke Kamboja, semoga selalu dalam lindungan Allah

SWT

13. Kepada teman-teman team LIMUN UIIMUN, terimakasih terlah berbagi

pengalaman bersama dan menghabiskan waktu di London, hal ini merupakan

hal yang luar biasa bagi saya dan teman teman. Semoga kita semua selalu

dalam lindungan Allah SWT

14. Kepada Dalila Adiba Yanuar Doman dan Diksy Paramita Ningrum. Kalian lah

yang bisa membuat saya betah di jogja, kalian memberi motivasi untuk

mengerjakan dan segera menyelesaikan skripsi, namun sempat berhenti di

tengah jalan karena ada sesuatu. Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah

SWT

15. Kepada seluruh teman-teman angkatan 2014 yang saya cintai. Semoga tetap

terjaga dan terjalin tali pertemanan diantara kita semua. Ingatlah bahwa kita

berjuang bersama-sama dan jangan sampai pudar perjuangan tersebut sampai

kapanpun.

Page 10: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

x

16. Terakhir, seluruh teman-teman lainnya dan orang-orang baru yang tidak bisa

saya sebutkan satu per satu. Terimakasih banyak sudah memberi warna-warna

baru dalam kehidupan saya. Semoga semuanya selalu dalam lindungan Allah

SWT.

Sekali lagi, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

pihak-pihak yang telah disebutkan diatas, karena telah memberikan banyak

kontribusi dalam pengerjaan dan penyelesaian skripsi ini dengan sebaik mungkin.

Selain itu, penulis juga berterimakasih kepada pihak lainnya yang tanpa diketahui,

mungkin turut mendukung penulis dengan ataupun tanpa disadari. Terakhir,

semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta menginspirasi para pembacanya.

Yogyakarta, 21 November 2019

Faheem Nuzia Yahya

Page 11: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................iii

PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK ................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ v

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

ABSTRAK .............................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4

1.4 Signifikansi ...................................................................................................... 4

1.5 Cakupan Penelitian ......................................................................................... 5

1.6 Kajian Pustaka ................................................................................................ 6

1.7 Landasan Teori ................................................................................................. 14

Soft Power ........................................................................................................ 14

Diplomasi Panda .............................................................................................. 16

1.8 Metode Penelitian .......................................................................................... 17

1.8.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 17

1.8.2 Subjek Penelitian ........................................................................................ 17

1.8.3 Alat Pengumpul Data ................................................................................. 17

1.8.4 Proses Penelitian ......................................................................................... 18

BAB II PERKEMBANGAN DIPLOMASI PANDA TIONGKOK...................... 19

2.1 Strategi Diplomasi Panda Tiongkok ........................................................ 19

a. Sejarah Diplomasi Panda Tiongkok ........................................................ 19

b. Pelaksanaan Teknis Diplomasi Panda ..................................................... 21

2.2 Implementasi Diplomasi Panda Tiongkok Terhadap Prancis ................ 23

2.3 Kepentingan Nasional Tiongkok Terhadap Prancis ............................... 26

BAB III ANALISIS SOFT POWER TERHADAP DIPLOMASI PANDA

TIONGKOK KE PRANCIS ................................................................................... 33

3.1 Budaya (Cultures) Panda Sebagai Budaya Tiongkok................................... 33

3.2 Nilai dan Kebijakan Domestik Tiongkok (Domestic Values and Policies) ... 37

3.2.1 Pandangan Pemerintah Tiongkok Terhadap Panda ............................. 39

Page 12: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

xii

3.2.2 Kebijakan Domestik Tiongkok Terkait Panda ...................................... 40

3. 3 Kebijakan Luar Negeri (Foreign Policies) ................................................... 43

3.3.1 Upaya Tiongkok Dalam Internasionalisasi Panda ................................. 44

3.3.2 Analisis penerimaan Diplomasi Panda oleh Prancis .............................. 47

BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 50

4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 50

4.2 Saran dan Rekomendasi ................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 55

Page 13: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

xiii

ABSTRAK

Diplomasi Panda yang dilakukan oleh Tiongkok terhadap Prancis pada periode

tahun 2012 hingga 2018 menghasilkan poin krusial, diantaranya kesepakatan

penyewaan Panda oleh Prancis selama 10 tahun dengan pembayaran setiap tahun.

Disamping itu juga terjadi barter dengan enriched-uranium yang dimiliki oleh

Prancis kepada Tiongkok. Sehingga kepentingan Tiongkok dibalik diplomasi

Panda adalah untuk mendapatkan enriched-uranium yang dimiliki oleh Prancis.

Kepentingan nasional Tiongkok tersebut dipengaruhi oleh kebutuhan Tiongkok

saat itu yang membutuhkan energi untuk memasok Pembangkit Listrik Tenaga

Nuklir (PLTN) sipil. Hal ini penting karena Tiongkok sedang melakukan

pembangunan masif baik dalam negeri maupun luar negeri seperti proyek One

Belt One Road (OBOR). Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan

soft-power yang dicetuskan oleh Joseph Nye Jr. dalam menjelaskan implementasi

soft-power Tiongkok dengan alat diplomasi Panda terhadap Prancis. Terdapat tiga

indikator yang digunakan yaitu; cultures, domestic values and policies dan foreign

policies. Penelitian ini menemukan bahwa Prancis terdampak soft-power

Tiongkok dalam diplomasi Panda karena memiliki shared-ideas yaitu

penyelamatan dan pelestarian lingkungan.

Kata Kunci: Diplomasi Panda, Soft Power, Enriched-Uranium, lingkungan

ABSTRACT

Panda diplomacy carried out by China against France in the period 2012 to 2018

produced crucial points, including an agreement to lease Panda by France for 10

years with annual payments. Besides that, there was also a barter with enriched-

uranium which was owned by France to China. So the Chinese interest behind

Panda's diplomacy is to get enriched-uranium which is owned by France. China's

national interests are influenced by China's current needs that require energy to

supply civilian Nuclear Power Plants (PLTN). This is important because China is

carrying out massive development both domestically and abroad such as the One

Belt One Road (OBOR) project. In this study the authors used the soft-power

approach that was coined by Joseph Nye Jr. in explaining the implementation of

Chinese soft-power with Panda's diplomacy against France. There are three

indicators used namely; cultures, domestic values and policies and foreign

policies. This study found that France was affected by Chinese soft-power in

Panda diplomacy because it had shared ideas, namely saving and preserving the

environment.

Keyword: Panda Diplomacy, Soft Power, Enriched-Uranium, Environment

Page 14: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tiongkok merupakan salah satu negara terbesar Asia dan salah satu negara

Asia yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat. Tiongkok selalu

memperkuat dirinya dengan berbagai macam strategi untuk bersaing dengan

negara negara di dunia seiring berkembangnya zaman. Beberapa tahun terakhir,

Tiongkok mencoba meningkatkan hubungan antar negara yang menjalin

kerjasama, baik itu kerjasama bilateral maupun multilateral. Beberapa upaya soft

power berupa diplomasi publik yang dilakukan oleh Tiongkok kepada negara-

negara sahabat. Diantara beberapa diplomasi yang digunakan oleh Tiongkok

adalah Dollar Diplomacy, Diplomasi Ping-Pong (Ping-Pong Diplomacy) dan

Diplomasi Panda (Panda Diplomacy) (Newyork times, 2008).

Diantara beberapa diplomasi tersebut digunakan oleh Tiongkok untuk

mencapai kepentingannya, terdapat satu diplomasi yang hanya dimiliki oleh

Tiongkok. Diplomasi tersebut adalah diplomasi Panda. Seperti yang diketahui

Panda merupakan hewan endemik yang hanya dapat ditemukan di wilayah

Republik Rakyat Tiongkok. Sehingga penggunaan Panda sebagai alat diplomasi

hanya ekslusif dimiliki oleh Tiongkok. Meskipun dijadikan sebagai alat

diplomasi, namun penggunaan diplomasi Panda tidak dilakukan secara mudah dan

cuma-cuma. Tiongkok menerapkan sistem sewa Panda ke beberapa negara yang

mampu untuk membayar biaya sewa Panda. Dengan demikian maka tidak ada

Page 15: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

2

negara lain yang mampu memiliki Panda selain Tiongkok. Adapun kepemilikan

oleh beberapa negara hanya bersifat persewaan (The Economist, 2019).

Diantara negara yang menyewa Panda ialah Prancis. Pada tahun 1958

hingga 1982, Tiongkok mengirimkan 23 Panda ke enam negara. Saat ini

diplomasi Panda Tiongkok dilakukan dengan 27 negara di seluruh dunia. terdapat

57 Panda yang disewakan di seluruh dunia. Sementara itu biaya sewa adalah

USD1 juta per tahun. Biaya ini belum termasuk dengan biaya lainnya seperti

biaya pembayaran atas kelahiran bayi Panda di negara penerima. Dengan

demikian diketahui bahwa diplomasi Panda merupakan diplomasi unik yang

hanya dilakukan oleh Tiongkok dan bersifat cukup kuat (Magnier, 2006).

Disamping mendapatkan Panda dengan cara penyewaan, Tiongkok juga

melakukan barter Panda dengan komoditas lain. Diantara barter yang cukup

krusial yang dilakukan oleh Tiongkok melalui diplomasi Panda adalah barter

dengan Prancis. Di mana dalam melakukan diplomasi panda ini, Tiongkok

mengharuskan adanya timbal balik dari dikirimkannya panda ke Prancis dengan

mengirimkan kembali uranium beserta teknologinya untuk mencapai tujuan utama

yaitu mengembangkan tenaga nuklir terbesar. Permintaan barter uranium oleh

Tiongkok ke Prancis didasari pada alasan bahwa Prancis merupakan salah satu

negara dengan teknologi maju seperti pengolahaan uranium dan industri berat.

Disamping itu, keduanya sudah membangun hubungan semenjak perang dunia

terjadi berdasarkan adanya kesamaan pemikiran dan tujuan pada saat itu, yaitu

apabila dunia memiliki dua kekuatan yang besar merupakan hal yang berbahaya,

Page 16: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

3

baik bagi negara yang mengikuti salah satu blok ataupun tidak sama sekali

(Wellons, 1994, hal. 341)

Pengiriman uranium yang ditukar dengan Panda tentu berbanding lurus

dengan perkembangan ekonomi di Tiongkok yang juga membutuhkan energi yang

cukup besar pula untuk mendukung hal tersebut (Yaan, 2013). Dengan adanya hal

tersebut maka ditandai dengan pengiriman Yen Yen dan Li Li, keduanya

merupakan panda yang dikirimkan oleh Tiongkok ke Prancis pada tahun 1973

sebagai salah satu bentuk upaya diplomasi. Dari kedua panda tersebut, Yen Yen

lah yang dapat bertahan hidup hingga 20 Januari tahun 2000 (Jacobs, 2012).

Diplomasi Panda ke Prancis dengan dikirimnya lagi sepasang panda Huan Huan

dan Yuan Zi pada tahun 2012 setelah dilakukannya perundingan yang cukup

panjang antara kedua negara (The Telegraph, 2012). Diplomasi Panda tentu hal

ini merupakan topik yang menarik untuk dibahas mengingat betapa kuatnya

diplomasi tersebut sehingga dapat mendapatkan uranium sebagai barter. Oleh

karena itu dalam penelitian ini, penulis akan membahas diplomasi yang dilakukan

Tiongkok terhadap Prancis.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana implementasi soft power Tiongkok dalam upaya diplomasi

panda terhadap Prancis ?

Page 17: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

4

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui implementasi strategi diplomasi panda Tiongkok

pada Prancis.

2. Untuk mengetahui kepentingan Tiongkok di dalam menjalankan

diplomasi panda kepada Prancis.

1.4 Signifikansi

Pentingnya penelitian ini adalah untuk mengetahui makna di balik

Diplomasi Panda yang dilakukan Tiongkok kepada negara Prancis, mengingat

bahwa Prancis memiliki hubungan yang lumayan dekat dengan Tiongkok tanpa

perlu dilakukannya upaya Diplomasi Panda. Penelitian ini juga akan menemukan

makna dari digunakannya Diplomasi Panda sebagai sebuah alat komunikasi

hubungan bilateral Tiongkok dengan Prancis. Penelitian ini juga untuk

memastikan kebenaran bahwa Diplomasi Panda berpengaruh dalam kepentingan

Tiongkok dikarenakan salah satu alasan Tiongkok melakukan Diplomasi Panda

untuk meningkatkan nilai jumlah ekspor-impor dan terjalinnya penanaman modal

dalam negeri di Tiongkok. Penelitian ini dimaksudkan juga untuk memastikan

apakah Diplomasi Panda Tiongkok kepada Prancis berhasil sesuai harapan

Tiongkok yakni menimbulkan kerja sama baik dan citra baik Tiongkok dengan

negara-negara lain.

Page 18: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

5

1.5 Cakupan Penelitian

Diplomasi Panda Tiongkok terhadap Prancis telah dilakukan sejak 1973

namun dalam penelitian ini penulis akan membahas Diplomasi Panda yang

dilakukan Tiongkok terhadap Prancis. Tiongkok pernah mengirimkan pandanya

ke beberapa negara Asia Pasifik seperti Jepang dan Australia pada sekitar tahun

2009-2011, di mana negara tersebut juga memberikan adanya timbal balik dari

dipinjamkannya panda untuk upaya konservasi seperti pengiriman uranium dari

Australia, namun jika dibandingkan dengan beberapa negara di kawasan Asia

Pasifik, diplomasi panda Tiongkok terhadap Prancis sudah dimulai pada awal

perang dingin terjadi. Diplomasi Panda yang dilakukan dengan pemberian panda

sebagai objek diplomasi merupakan sebuah simbol persahabatan antar Tiongkok

dengan negara sekutu. Negara sekutu dan negara-negara lainnya pada fase ketiga

Diplomasi Panda tetap menerima dengan baik upaya Diplomasi Tiongkok tersebut

dikarenakan fungsi dari panda sebagai objek diplomasi berubah tidak lagi

‘diberikan’ melainkan ‘dipinjamkan’ sebagai objek penelitian. Fakta langkanya

panda yang menjadi awal mula perkembangan fungsi objek diplomasi panda.

Panda yang merupakan hewan langka menarik ego kepentingan negara-negara

untuk diteliti. Hal tersebut kemudian dimanfaatkan Tiongkok dengan tetap

melanjutkan upaya Diplomasi Panda dengan objek panda yang dipinjamkan

kepada negara-negara sebagai objek penelitian disertai imbalan.

Dengan demikian penelitian ini akan membahas dan menganalisis

implementasi dari Diplomasi Panda yang dilakukan Tiongkok terhadap Prancis

yang dimulai tahun 2012 serta membahas kepentingan-kepentingan politik yang

Page 19: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

6

dimiliki Tiongkok dari dilakukannya Diplomasi Panda terhadap Prancis dan

dampak Diplomasi Panda terhadap hubungan bilateral Tiongkok dengan Prancis.

Dengan demikian sudut pandang yang diambil dalam penelitian ini merupakan

perspektif dari Tiongkok, sementara itu tahun dibatasi pada tahun 2012 hingga

2018.

1.6 Kajian Pustaka

Beberapa penelitian menemukan bahwa diberlakukannya Diplomasi Panda

oleh Tiongkok adalah ditujukan untuk meningkatkan opini positif masyarakat

internasional atas Tiongkok. Tiongkok meminjamkan panda miliknya kepada

negara-negara untuk dilakukan observasi dan pengembangan terhadap spesies

panda dikarenakan kelangkaan spesies tersebut. Tiongkok memanfaatkan

kelangkaan panda hingga menjadikan panda sebagai objek diplomasi sebagai

upaya meningkatkan hubungan dalam politik internasional Tiongkok.

Tulisan milik Yiwei Wang yang berjudul Public Diplomacy and the Rise

of Chinese Soft Power berisi catatan sejarah yang cukup panjang terkait upaya

penyebaran soft power Tiongkok dengan menggunakan diplomasi publik. Tulisan

tersebut menjelaskan proses awal diplomasi publik yang terjadi di Tiongkok dan

kebangkitan penggunaan soft power itu sendiri. Perkembangan diplomasi publik

Tiongkok sendiri masih bersifat multi tafsir. Istilah diplomasi publik merupakan

hal yang baru di Tiongkok, pasalnya masyarakat Tiongkok lebih sering

menggunakan istilah dui wai xuan chuan atau wai xuan yang berarti propaganda

eksternal di mana hal ini merupakan upaya pencapaian dalam meningkatkan

gambaran yang baik di mata masyarakat internasional. Dui wai xuan chuan atau

Page 20: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

7

wai xuan pada hakikatnya sama dengan diplomasi publik. Istilah propaganda

terdengar negatif bagi masyarakat internasional namun tidak untuk masyarakat

Tiongkok. Perkembangan diplomasi publik di Tiongkok pada awalnya cukup sulit

dipahami Masyarakat Tiongkok hingga kini mereka mulai menyadari pentingnya

peran diplomasi publik dengan istilah diplomasi publik. Diplomasi publik di

Tiongkok menggunakan konsep awal minjian waijo (people-to-people

Diplomacy).

Pemerintah Tiongkok di tahun 2004 meresmikan Divisi Diplomasi Publik

di bawah Kementerian Luar Negeri Tiongkok. Menurut Asisten Menteri Luar

Negeri, Shen Guofang, diplomasi publik didefinisikan sebagai hal yang paling

penting dalam pelaksanaan diplomasi. Inti dari diplomasi publik itu sendiri adalah

peningkatan pertukaran dan interaksi dengan antara negara dengan publik untuk

memenangkan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang

kebijakan luar negeri.

Tiongkok di era digital seperti sekarang menggunakan media publik

sebagai salah satu upaya untuk melakukan diplomasi publik kepada masyarakat

internasional, salah satunya dengan menggunakan beberapa media seperti China

Radio International, Chinese Central TV English Channel dan lainnya. Media di

Tiongkok yang bersifat ke dalam yakni ke Masyarakat Tiongkok juga

dimanfaatkan untuk diplomasi publik dengan pengawasan ketat oleh pemerintah.

(Wang, 2008, hal. 257-273). Perkembangan diplomasi publik Tiongkok dengan

memanfaatkan media publik dapat dikatakan berhasil dan cukup efektif

dampaknya untuk masyarakat internasional. Tiongkok dalam diplomasi dengan

Page 21: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

8

implementasi upaya-upaya soft power-nya mulai mengubah strategi diplomasi

dari yang awalnya menggunakan hard power menjadi melakukan soft power salah

satunya dengan Diplomasi Panda.

Sebuah tulisan ilmiah mengenai diplomasi publik yang ditulis oleh Patricia

Wellons dengan judul Sino-French Relations: Historical Alliance vs Economic

Reality di dalamnya dijelaskan awal mula dimulainya hubungan kedua negara

yang dipimpin oleh Mao Zedong dan Charles de Gaulle di tahun 1960, kedua

pemimpin negara ini ingin membangun negara menjadi negara yang memiliki

kekuatan yang kuat dan independen serta memiliki peran penting di dunia

internasional terlepas dari adanya tekanan eksternal yaitu mengimbangi kekuatan

Uni Soviet dan Amerika Serikat pada saat itu. Tahun 1964 pemimpin Prancis

Charles de Gaulle menyatakan bahwa Republik Rakyat Tiongkok merupakan

satu-satunya pemerintahan Tiongkok yang sah pada saat itu sehingga terciptanya

hubungan Tiongkok-Prancis. Akan tetapi Tahun 1989 terjadi peristiwa

pembantaian di Tiananmen di mana pemerintahan Tiongkok menahan gerakan

untuk menjadi demokrasi dengan menahan beberapa demonstran. Hal ini

memaksa Prancis untuk mengevaluasi kembali prioritasnya, dalam hal ini kedua

negara harus membangun hubungan berdasarkan prinsip hukum internasional

untuk perdamaian. Selepas perang dunia ke dua mereda Prancis semakin gencar

melakukan hubungan dengan Tiongkok lebih ke arah ekonomi dan bukan lagi

karena hubungan sejarah ataupun berdasarkan ideologi (Wellons, 1994, hal. 341-

348). Jurnal ini membantu penulis dalam menerangkan awal mula dimulainya

hubungan kedua negara, di mana pada awalnya kedua negara memiliki

Page 22: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

9

kepentingan yang sama akan tetapi hubungan kedua negara sempat terhalang

dengan adanya pelanggaran kasus hak asasi manusia di Tiongkok sendiri.

Kajian terkait tiga fase Diplomasi Panda Tiongkok salah satunya

bersumber dalam tulisan Wen-cheng Lin yang berjudul China’s Panda Diplomacy

. Fase pertama pada tahun 1957-1982 yakni Diplomasi Panda dilakukan dengan

pemerintah Beijing ‘memberikan’ panda ke beberapa negara sebagai sebuah

hadiah persahabatan. Negara yang mendapatkan ‘Panda Persahabatan’ pertama

kali pada fase Diplomasi Panda adalah Uni Soviet. Pemberian panda tersebut

terjadi setelah kedua negara menandatangani perjanjian Sino-Soviet yang berisi

tentang persahabatan, aliansi dan bantuan. Prestasi Uni Soviet dalam perjanjian

tersebut adalah Uni Soviet menjadi negara yang melindungi Tiongkok dan

memberikan bantuan penyediaan teknologi dari Moscow. Prestasi Tiongkok atas

perjanjian tersebut adalah dengan mengirimkan dua ekor panda pada tahun 1957

kemudian di tahun 1959.

Hubungan Tiongkok dengan Amerika Serikat di pada tahun 1972 yang

awalnya melawan imperialis Amerika berubah menjadi memiliki hubungan baik

dengan Amerika Serikat. Hal tersebut dianalisis terjadi karena dikirimkannya

panda sebagai alat diplomasi pada tahun 1972 dari Tiongkok untuk Amerika

Serikat. Beberapa negara di samping Amerika Serikat di tahun yang sama juga

mendapatkan panda sebagai objek diplomasi Tiongkok. Negara-negara tersebut

adalah Jepang, Prancis, Inggris, Jerman Barat, Meksiko dan Spanyol. Fase kedua

Diplomasi Panda oleh Tiongkok dimulai pada tahun 1982-1994. Kebijakan

Diplomasi Pada Tiongkok berubah dari awalnya panda digunakan sebagai

Page 23: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

10

‘pemberian’ diubah menjadi bersifat ‘pinjaman’. Panda yang ‘diberikan’ sebagai

objek diplomasi suatu negara artinya sama dengan menyalahi Konvensi

Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar Yang Terancam Punah

tahun 1975 (Convention of International Trade of Endangered Species (CITES)).

Pemerintah Tiongkok membatasi peminjaman Panda hanya digunakan

untuk tujuan komersial saja demi kesehatan dan kelestarian panda itu sendiri

karena Tiongkok terikat dengan beberapa Hukum Internasional yakni CITES 1975

dan Konvensi Keanekaragaman Hayati 1992 (Convention on Biological Diversity

(CBD)) 1992. yang mewajibkan Tiongkok menjaga kelestarian hewan langka di

negaranya. Fase ketiga dalam Diplomasi Panda Tiongkok adalah di akhir tahun

1994. Tiongkok memberikan pinjaman panda sebagai objek Diplomasi Panda

hanya apabila ditujukan untuk penelitian terhadap keberlanjutan spesies panda.

Kontrak peminjaman panda sebagai objek Diplomasi Panda Tiongkok dengan

negara-negara dicantumkan bahwa, setiap negara yang diberi pinjaman panda

untuk riset dikenakan biaya sebesar US$ 1.000.000 (satu juta dolar Amerika

Serikat) per-sepuluh tahun. Dicantumkan juga dalam kontrak tersebut apabila

dalam pengembangannya panda memiliki anak maka, bayi panda tersebut

merupakan aset atau milik Tiongkok dan negara yang dipinjamkan dikenakan

biaya lebih yakni sebesar US$ 500.000 (lima ratus ribu dolar Amerika Serikat) per

bayi panda. (Lin, 2009, hal. 1-3).

Penelitian yang berjudul Diplomats and Refugees: Panda Diplomacy, Soft

“Cuddly” power and the New Trajectory in Panda Conservation karya Kathleen

Carmel Buckingham, Jonathan Neil William David dan Paul Jepson dijabarkan

Page 24: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

11

tentang sejarah dari Diplomasi Panda di Tiongkok. Panda merupakan salah satu

simbol negara Tiongkok dan menjadi objek upaya Diplomasi Panda pada masa

perang dingin yang terjadi di tahun 1946-1991. Diplomasi Panda dilakukan

sebagai strategi persahabatan Tiongkok dengan negara-negara. Praktik Diplomasi

Panda kemudian berkembang dikarenakan dampak gempa bumi Sichuan di tahun

2008 mengakibatkan banyak penangkaran panda yang rusak. Dampak bencana

tersebut justru menjadi hal yang mengembangkan Diplomasi Panda Tiongkok dan

menjadikan bangkitnya Tiongkok sebagai penguasa ekonomi dunia dengan model

kapitalisme yang dikendalikan oleh negara.

Jurnal ini juga menjelaskan adanya tiga fase dalam Diplomasi Panda

Tiongkok. Adanya perbedaan penjelasan dalam jurnal ini yakni, pada fase kedua

Diplomasi Panda Tiongkok dijelaskan peminjaman panda yang terjadi tidak

terlepas dari pengaruh program reformasi ekonomi Tiongkok pada era Deng

Xiaoping tahun 1978. Pengaruh program reformasi ekonomi tersebut adalah

pengaruh kapitalis dengan upaya “open-door Policy” yang digunakan untuk

menarik investasi dari negara barat. Jurnal ini juga memberikan perbedaan

penjelasan mengenai fase ketiga Diplomasi Panda Tiongkok yakni dijelaskan

bahwa, Diplomasi Panda yang dijalankan memiliki dua pola utama. Pola pertama

adalah, Tiongkok menargetkan negara-negara tetangga di Kawasan Asia yang

mana negara-negara tujuan tersebut sudah melakukan perjanjian perdagangan

dengan Tiongkok sejak tahun 2009. Pola kedua adalah, Tiongkok melakukan

Diplomasi Panda dengan mendekat kepada negara yang memiliki sumber daya

teknologi yang cukup maju untuk dilakukannya pertukaran informasi dengan

menjadikan panda sebagai salah satu objek tukar. (Buckingham, David, & Jepson,

Page 25: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

12

2013, hal. 262-270). Jurnal ini membantu menjelaskan tentang peranan penting

dari Diplomasi Panda yang sudah dijalankan dalam 3 fase seperti jurnal

sebelumnya, akan tetapi jurnal ini membantu melengkapi jurnal sebelumnya

dalam hal beberapa hal seperti kapitalisme yang dilakukan Tiongkok.

Dalam jurnal yang berjudul Relation between France and China :

Towards a Paris-Beijing Axis? Kerya Jean-Pierre Cabestan menceritakan awal

mula terjadinya kerjasama anatara Tiongkok dengan Prancis. Hal ini dilatar

belakangi adanya kesamaan untuk bebas dari konsep bipolar di mana pada saat itu

masih terjadi perang dingin. Pemimpin Tiongkok pada saat itu Mao Zedong

menciptakan konsep Intermediary Zones yang merupakan negara dunia ke tiga

yang dapat menengahi kekuatan kedua negara besar yaitu Amerika Serikat dan

Uni Soviet. Di tahun 1970-1980an hubungan kedua negara ini semakin erat

setelah pada masa pemerintahan Deng Xiaoping meluncurkan reformasi ekonomi

dengan menunjukkan peningkatan ekonomi yang cukup besar untuk menyamakan

kedudukan dengan Uni Soviet pada saat itu. Hubungan antara Tiongkok dengan

Prancis sempat merenggang, pasalnya di Tiongkok sempat terjadi kerusuhan di

Tiananmen Square pada tahun 1989 yang mengakibatkan banyaknya nyawa yang

hilang. Kejadian ini merupakan salah satu kasus pelanggaran Hak asasi manusia

yang terjadi di Tiongkok. Akan tetapi hubungan kedua negara ini membaik pada

tahun 1995 pada masa pemilihan presiden Jacques Chirac. Hubungan kedua

negara semakin erat pasalnya ada beberapa isu yang sama antar kedua negara ini

yang menjadi tujuan utama untuk diselesaikan, seperti Non-proliferation, Korea

Utara, promosi dari multilateralisme hingga hal sensitif seperti isu Taiwan. Selain

itu dengan dilakukannya kerjasama kedua negara ini pasca perang dingin dapat

Page 26: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

13

membiaskan unipolar Amerika Serikat dan mengubah menjadi multipolar, akan

tetapi tidak pula mengurangi power Amerika Serikat dan kedua negara masih

melakukan kerjasama dengan Amerika Serikat.

Hubungan kedua negara ini sebenarnya memiliki beberapa penghalang

seperti adanya kedudukan yang sama dalam UNSC di mana keduanya merupakan

anggota tetap, ke depannya pasti akan ada isu yang tidak bisa mereka selesaikan

dalam forum tersebut seperti kasus hak asasi manusia Tiananmen Square,

embargo senjata Uni Eropa dan Amerika, (Cabestan, 2006, hal. 327-340).

Walaupun memang adanya pembatas kedua negara dalam melakukan kerjasama

dan kurang berhasilnya pengaruh Prancis dalam setiap pengambilan keputusan

Tiongkok, Pemerintah Prancis memiliki kepercayaan untuk membiaskan kekuatan

Unipolar Amerika Serikat dengan salah satunya melakukan kerjasama dengan

Tiongkok dalam berbagai hal. Jurnal ini akan membantu penulis dalam

mendapatkan data tentang bagaimana sejarah hubungan bilateral kedua negara.

Penelitian di atas menjelaskan hubungan Prancis dan Tiongkok yang sudah

dimulai dari sebelum terjadinya perang dingin dan sudah dimulai adanya praktik

diplomasi panda, akan tetapi masih ada kekosongan belum ada spesifik tentang

diplomasi panda yang baru terjadi beberapa taun terakhir. Penelitian yang sudah

penulis dapat akan digunakaan untuk melengkapi dan membantu menjawab dari

rumusan masalah, karena belum ada yang secara spesifik menjelaskan tentang

bagaimana implementasi dari soft power Tiongkok terhadap Prancis dengan

mengandalkan diplomasi panda.

Page 27: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

14

1.7 Landasan Teori

Soft Power

Banyak penelitian dari buku maupun jurnal yang menjelaskan beberapa

pengertian tentang Teori Soft Power dan penelitian lainnya yang berkaitan dengan

karya penulis ini. Penulis dalam tulisan ini menggunakan landasan teori Soft

Power sebagai teori utama. Teori ini ini tidak lepas dari pendapat Joseph Nye

tentang definisi Power dan Soft Power itu sendiri, di mana ia berpendapat

kekuatan atau power merupakan kemapuan untuk mempengaruhi perilaku orang

lain untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Namun, Power biasanya dapat

dirasakan ketika kita dapat membuat pihak lain melakukan hal yang sebenarnya

tidak diinginkan namun dengan adanya tekanan dan pengaruh dari kita pihak

tersebut melakukan apa yang kita inginkan (Joseph S. Nye, 2004). Ada tiga cara

agar seseorang dapat berperilaku sesuai dengan hal yang diinginkan yaitu : (1)

Memaksa dengan ancaman (2) Menginduksi perubahan perilaku atau (3) menarik

secara paksa (Snow, 2009)

Menurut Nye definisi soft power itu sendiri merupakan sebuah upaya

untuk mendapatkan apa yang kita mau dengan atraksi daripada melakukan

paksaan dan pembayaran (Joseph S. Nye, 2004) dengan kata lain kita harus

membentuk preferensi pihak lain dengan aset yang kita miliki. Dalam membentuk

preferensi orang lain ini dikaitkan dengan nilai nilai yang tidak begitu terlihat

seperti: nilai budaya, politik, institusi dan kebijakan luar negeri. Kemampuan soft

power negara tidak hanya dengan melakukan argumentasi bahwa pihak lain akan

setuju dengan kita akan tetapi harus dapat memiliki kemampuan untuk menarik.

Soft power bekerja dengan menghasilkan kerjasama dan daya tarik dalam nilai

Page 28: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

15

yang nantinya akan dianut bersama dan keadilan serta adanya timbal balik diantar

pihak yang terlibat dalam perjanjian tersebut (Joseph S. Nye, Public Diplomacy

and Soft Power, 2008)..

Dalam mempengaruhi lawan politiknya, menurut Joseph Nye pengaruh

soft power bersumber kepada budaya, nilai nilai politik dan kebijakan luar

negerinya. Budaya dalam hal ini tidak hanya budaya yang kaku dan hanya

diminati oleh beberapa kalangan saja, melainkan juga budaya populer yang lebih

berupa hiburan yang mudah untuk diterima oleh banyak kalangan serta kelas

sosial. Dari budaya tersebut biasanya terkandung nilai nilai dan kepentingan yang

juga digunakan untuk mendapatkan hubungan serta daya tarik terhadap negara

tersebut (Joseph S. Nye, 2004)..

Sumber kedua yang mempengaruhi Soft Power ialah nilai nilai politik

yang dianut oleh pemerintahan tersebut dalam pengambilan kebijakannya baik itu

secara domestik maupun internasional, nantinya nilai nilai yang dianut tersebut

akan mempengaruhi preferensi pihak lain. Nilai tersebut yang nantinya akan

diikuti merupakan salah satu sumber dari kekuatan soft power itu sendiri. Akan

tetapi nilai yang dianut harus menarik dan tidak bersifat memaksa akan tetapi

masih bisa mendominasi aturan internasional.

Sumber ketiga ialah kebijakan luar negeri, dalam hal ini kebijakan

pemerintah dalam pengambilan keputusan baik itu kebijakan luar negeri maupun

dalam negeri harus dapat memperlihatkan nilai yang baik di mata dunia

Internasional. Apabila suatu negara ingin memainkan peran dalam agenda politik

dunia perlu strategi untuk mempengaruhi pemahaman dan preferensi orang lain

Page 29: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

16

pada kepentingan sendiri sehingga mereka akan melakukan apa yang kita mau

dengan menggunakan nilai nilai politik tersebut (Joseph S. Nye, 2004).

Dengan demikian, penulis akan menggunakan konsep Soft Power di mana

penulis akan menganalisis dilakukannya diplomasi panda Tiongkok terhadap

Prancis berdasarkan konsep soft power ini yaitu berupa nilai nilai politik dan

kebijakan luar negeri milik tiongkok dalam adanya upaya diplomasi tanpa adanya

penggunaan kekerasan dan kekuatan yang berlebih dengan ditandainya beberapa

kerjasama serta adanya timbal balik diantara kedua negara tersebut.

Diplomasi Panda

Konsep lain yang menjadi titik krusial dalam penelitian ini adalah

Diplomasi Panda. Dalam teori diplomasi, diplomasi Panda merupakan sebuah

kegiatan yang memindahkan beruang Panda dari Tiongkok ke negara lain. Hal ini

dilakukan sebagai simbolisasi perluasan kekuasaan “soft-power” Tiongkok di

belahan bumi lain. Dengan demikian Panda digunakan sebagai alat politik

Republik Rakyat Tiongkok (PRT) untuk memperluas pengaruhnya di berbagai

kawasan di dunia (Pacher, 2017).

Tinjauan historis menunjukan bahwa diplomasi Panda telah dilakukan

sejak masa pra-modern Tiongkok. Meskipun demikian citra Panda sebagai hewan

yang menjadi simbol nasional dan memiliki arti positif baru dimulai sejak

pemerintahan Partai Komunis di Tiongkok. Dari sejarah hingga kini juga

memperlihatkan bahwa terdapat dua jenis mekanisme diplomasi Panda yang

digunakan di era Republik Rakyat Tiongkok, yaitu mekanisme hadiah (gift) yaitu

ketika Tiongkok memberikan Panda sebagai hadiah cuma-cuma kepada negara-

Page 30: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

17

negara yang dianggap penting dan sahabat. Sementara itu mekanisme lain adalah

mekanisme sewa, yang mana Tiongkok meminjamkan Panda kepada negara-

negara yang dianggap memiliki hubungan dekat. Adapun perjanjian sewa

dilakukan dengan adanya perjanjian bilateral oleh Tiongkok dan negara mitra.

Program ini digagas oleh Republik Rakyat Tiongkok sebagai hasil pertimbangan

diplomatis dan politis (Lin W.-c. , 2009, p. 03).

1.8 Metode Penelitian

1.8.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini akan digunakan metode penelitian kualitatif. Penulis

akan menggunakan teknik pengumpulan data melalui sebuah studi literatur terkait

dampak dari dilakukannya soft power berupa Diplomasi Panda. Penelitian ini

fokus pada implementasi dari Diplomasi Panda oleh Tiongkok terhadap Prancis

dan kepentingan apa saja yang dimiliki Tiongkok dengan dilakukannya Diplomasi

Panda terhadap Prancis dan dampak Diplomasi Panda pada hubungan bilateral

antara Tiongkok dengan Prancis.

1.8.2 Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini ialah aktor yang melakukan usaha soft power

dengan melakukan upaya Diplomasi Panda yakni Pemerintah Tiongkok terhadap

Pemerintah Prancis.

1.8.3 Alat Pengumpul Data

Dalam melakukan pengumpulan data terkait usaha pemerintah, teknik

yang digunakan adalah dengan melakukan studi literatur, baik jurnal, laporan

Page 31: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

18

akademik dan buku-buku yang terkait dengan penelitian ini. Penelitian ini sendiri

akan mengambil dari beberapa sumber literatur seperti buku, jurnal-jurnal baik

cetak maupun online, dan juga dari berbagai media massa baik cetak maupun

online, nasional maupun internasional.

1.8.4 Proses Penelitian

Tahap ini merupakan analisis data dari data yang sudah di dapat. Teknik

dalam mengelola data yang didapatkan akan dianalisis dengan berbagai tahap

yakni melakukan kajian atau studi terkait data yang sudah ditemukan, yang di

mana digunakan untuk melakukan pendalaman materi yang dilakukan dengan

membaca masing-masing sumber agar ditemukan gagasan. Setelah itu tahapan

selanjutnya ialah mencatat hasil kajian dan bacaan yang sudah dipilih.

Page 32: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

19

BAB II

PERKEMBANGAN DIPLOMASI PANDA TIONGKOK

Pembahasan pada bab ini akan menjelaskan mengenai perkembangan

diplomasi Panda Tiongkok. Yang mana diplomasi Panda tersebut digunakan oleh

Republik Rakyat Tiongkok, hingga pada akhirnya digunakan oleh Tiongkok

sebagai sarana diplomasi kepada Prancis. Dengan demikian maka pembahasan

akan dibagi menjadi tiga hal, pertama menjelaskan strategi diplomasi Panda

Tiongkok, termasuk di dalamnya menjelaskan sejarah diplomasi Panda Tiongkok.

kedua menjabarkan mengenai implementasi diplomasi Panda yang digunakann

oleh Tiongkok terhadap Prancis. ketiga menjabarkan mengenai kepentingan

Tiongkok dibalik pengunaan diplomasi Panda terhadap Prancis.

2.1 Strategi Diplomasi Panda Tiongkok

a. Sejarah Diplomasi Panda Tiongkok

Panda merupakan mamalia endemik Tiongkok, yang mendiami negara

Republik Rakyat Tiongkok. Hewan ini hanya dapat ditemukan di wilayah RRT.

Keunikan Panda membuat hewan ini dijadikan respresentasi Tiongkok dalam

bidang diplomasi. Secara historis, diplomasi Panda Tiongkok berawal sejak era

pra-modern, di mana sudah lazim digunakan oleh penguasa Tiongkok, dimulai

pada abad 7 pada era dinasti Tang, ketika Permaisuri Wu Zetian mengirimkan

sepasang Panda kepada Kaisar Jepang (Alleyne, 2011).

Penggunaan Panda sebagai alat diplomasi berlanjut pada era modern,

diplomasi Panda oleh Tiongkok pertama kali dilakukan pada tahun 1957 dan

masih dilakukan oleh Tiongkok hingga sekarang. Panda sebagai objek diplomasi

Page 33: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

20

Tiongkok berstatus sebagai pinjaman untuk penelitian spesies panda oleh negara-

negara di mana harga setiap peminjaman satu ekor panda sebesar satu juta USD

(dolar Amerika Serikat). Panda yang menjadi objek Diplomasi Panda Tiongkok

adalah bagian dari negara Tiongkok dan apabila ke depannya panda memiliki

anak, bayi panda tersebut juga merupakan inventaris atau milik negara Tiongkok

disertai dengan adanya nilai tambah dalam pinjaman tersebut (Bihani, 2017).

Pada era modern Tiongkok, terdapat tiga fase perkembangan diplomasi

Panda oleh Tiongkok terbagi menjadi tiga bagian era/fase. Bagian pertama adalah

pada era pemerintahan Mao Zedong sekitar tahun 1960. Panda ‘diberikan’ oleh

Tiongkok ke beberapa negara dalam rangka meningkatkan hubungan

persahabatan. Bagian kedua adalah pada masa pemerintahan Deng Xiaoping. Pada

masa ini panda tidak lagi ‘diberikan’ melainkan ‘dipinjamkan’ Tiongkok kepada

negara-negara. Panda yang dipinjamkan Tiongkok kepada negara-negara tersebut

disertai dengan jaminan. Diplomasi Panda pada bagian ketiga berkembang yakni

panda yang dipinjamkan Tiongkok kepada negara-negara di samping sebagai

objek diplomasi berkembang juga menjadi objek penelitian ilmiah. Panda yang

merupakan objek Diplomasi Panda sekaligus sebagai objek penelitian tersebut

bertujuan untuk mengembangkan dan penelitian terhadap spesies panda

(Buckingham, David, & Jepson, 2013).

Dalam perkembangannya spesies Panda pada fase ketiga Diplomasi Panda

mengalami degradasi jumlah menjadikan spesies panda berstatus langka. Salah

satu penyebab menurunnya jumlah populasi panda adalah gempa bumi dahsyat

yang terjadi di Sichuan, Tiongkok sehingga menyebabkan rusaknya habitat panda

Page 34: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

21

hampir dua puluh tiga persen (Ecological Society of America, 2009). Akan tetapi

pada tahun 2016, pemerintah Tiongkok berhasil menurunkan status panda dari

Endangered menjadi Vulnerable dengan memaksimalkan upaya konservasi

habitat untuk panda tersebut. Hal ini tentunya dengan adanya campur tangan

antara ilmu pengetahuan, kepentingan politik dan adanya keterlibatan masyarakat

setempat dapat menyelamatkan habitat dan populasi mahluk hidup di sekitarnya

(WWF, 2016).

Kepentingan politik Tiongkok dalam Diplomasi Panda pada fase ketiga

tersebut juga mengalami perkembangan. Tiongkok mengharuskan adanya timbal

balik dari peminjaman panda yang diberikan ke beberapa negara di dunia. Di

benua Eropa sendiri hingga 2013, panda dari Tiongkok sudah di kirimkan ke

beberapa negara seperti Inggris, Jerman, Spanyol. Ada pola yang terlihat terhadap

peminjaman spesies berharga Tiongkok. Pertama, meminjamkan kepada negara

di kawasan asia yang melakukan kerjasama secara langsung dengan Tiongkok.

Kedua, negara yang dipinjamkan tersebut merupakan negara yang memasok

kebutuhan sumber daya alam dan sumber daya teknologi. Negara di Eropa

merupakan negara maju, sehingga Tiongkok memilih beberapa negara untuk

dijadikan tujuan dilakukannya diplomasi panda tersebut (Buckingham, David, &

Jepson, 2013).

b. Pelaksanaan Teknis Diplomasi Panda

Panda selain sebagai alat diplomasi juga sebagai tanda simbolis bahwa

negara penerima pinjaman Panda dari Tiongkok merupakan mitra penting, terutama

dalam hal perdagangan. Disamping diplomasi Panda juga dapat dianggap sebagai

Page 35: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

22

upaya pemerintah Tiongkok untuk membangkitkan “ guanxi ” yaitu menandakan

kedekatan hubungan dengan negara lain yang dicirikan dengan kepercayaan,

loyalitas, dan hubungan jangka panjang . Dengan posisi yang demikian tidak semua

negara dapat meminjam Panda dari Tiongkok. Adapun proses peminjaman Panda

secara secara umum terdapat tiga tahapan yang ada dalam diplomasi Panda.

Pertama, penawaran atau permintaan, penawaran merupakan sebuah tawaran (offer)

yang dilakukan oleh Tiongkok terhadap negara-negara mitra penting yang berminat

untuk meminjam Panda. Penawaran ini dilakukan oleh Tiongkok seperti Singapura

dan Thailand. Sementara itu, permintaan (request) dilakukan oleh pihak seperti

negara sahabat atau kebun binatang negara kepada Tiongkok (Oxford, 2013). Hal ini

dilakukan oleh kebun binatang San Diego, Amerika Serikat, di mana kebun binatang

tersebut membuat permintaan untuk mendapatkan pinjaman Panda (China.org.cn,

2012).

Kedua, negosiasi, setelah adanya penawaran ataupun permintaan, maka

tahap selanjutnya adalah negosiasi kontrak peminjaman Panda. Kontrak tergantung

dengan kesepakatan kedua belah pihak yaitu Tiongkok dan negara mitra. Meskipun

demikian, rata-rata peminjaman dilakukan minimal 10 tahun. Jangka waktu yang

cukup panjang dipilih agar peminjaman Panda tidak semata-mata ditujukan untuk

keperluan komersil. Sehingga hal tersebut akan mendukung upaya pelestarian Panda

di habitat aslinya. Adapun kontrak dijadikan perjanjian internasional antara

Tiongkok dan negara mitra peminjam Panda (Bonner, 2006, p. 222).

Ketiga, pengiriman Panda oleh Tiongkok ke negara mitra. Hal ini

merupakan tahap terakhir dari proses peminjaman Panda. Pengiriman dilakukan oleh

Page 36: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

23

Tiongkok menuju negara yang menjadi mitra peminjam Panda. Disamping

melakukan pengiriman, Tiongkok juga berhak melakukan penarikan apabila terjadi

konflik diplomatik dengan negara penerima Panda, ataupun mitra melakukan

pelanggaran terhadap perjanjian peminjaman Panda. Di dalam diplomasi Panda ini,

terlihat bahwa posisi Tiongkok begitu kuat (Monar, 2019).

2.2 Implementasi Diplomasi Panda Tiongkok Terhadap Prancis

Tiongkok memiliki hubungan yang relatif stabil dengan Prancis, bahkan

Prancis merupakan negara pertama yang mengakui pemerintahan Komunis

Tiongkok. Dengan kedekatan dan posisi yang demikian maka keduanya berusaha

untuk memperkuat hubungan bilateral. Salah satu upaya untuk mendekatkan diri

adalah dengan menggunakan diplomasi Panda. Penawaran Panda hanya dilakukan

kepada negara-negara yang dianggap memiliki hubungan penting dengan

Tiongkok. Prancis termasuk salah satu diantara negara yang ditawarkan untuk

pinjaman Panda. Dengan demikian Prancis dianggap sebagai salah satu negara

sahabat yang penting bagi Tiongkok (Li, 2018).

Pengiriman Panda telah dimulai sejak 1973, di mana pada saat itu Tiongkok

memberikan hadiah berupa sepasang Panda kepada presiden Prancis saat itu yaitu

George Pompidou. Sejalan dengan berjalannya waktu, Panda pemberian Tiongkok

ke Prancis terakhir bernama Yen Yen meninggal pada tahun 2000. Kematian Yen

Yen membuat Prancis tidak lagi memiliki Panda. Oleh karena itu, terdapat

pembicaraan lanjutan antara dua negara untuk pemberian pinjaman Panda baru dari

Prancis untuk Tiongkok (The Telegraph, 2011).

Page 37: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

24

Pembicaraan negosiasi dilakukan selama 5 tahun, sementara itu pembicaraan

final diadakan pada bulan November 2011, dalam kesempatan itu Presiden

Republik Rakyat Tiongkok “Hu Jiantao” mengumumkan secara resmi pemberian

pinjaman Panda ke Presiden Prancis “Nicolas Sarkozy”. Lima hari setelah

pengumuman tersebut, Prancis dan Tiongkok mendandatangani perjanjian kontrak

peminjaman Panda. Pada perjanjian kontrak ini, disepakati 10 masa peminjaman

Panda. Kemudian dokumen perjanjian internasional tersebut ditandatangani oleh

Prancis dan pejabat kebun binatang Tiongkok di kota Beijing (The Telegraph,

2011).

Setelah perjanjian ditandatangani, dimulailah pengiriman Panda dari Tiongkok

ke Prancis. Di mana lokasi Panda berasal dari breeding centre (pusat

pengembangbiakan) di Barat daya kota Chengdu, Tiongkok menuju kota Paris,

Prancis. Maka pada tahun 2012, pengiriman dilakukan oleh Tiongkok

menggunakan pesawat udara Boeing 777 “Panda Express”. Huan Huan dan Yuan

Zi akan ditempatkan di Kebun binatang Beauval Paris, Prancis. Pada

perkembanganya, Prancis perkawinan Huan Huan & Yuan Zi menghasilkan dua

bayi Panda kembar. Namun paska kelahiran, hanya satu bayi Panda yang bertahan

hidup. Bayi Panda tersebut diberi nama “Yuan Meng” oleh Briggitte Marie Ibu

negara (istri presiden Emanual Macron) Prancis. Proses pengumuman nama

tersebut diumumkan pada sebuah acara yang dihadiri oleh wakil menteri luar negeri

Tiongkok. Tentu hal ini membawa makna bahwa Panda erat kaitanya dengan

diplomasi (France24, 2012).

Page 38: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

25

Pada tabel 2.I dapat dilihat daftar Panda yang pernah dikirimkan oleh

Tiongkok beserta dengan anak yang lahir di Prancis. Dari tabel ini juga dapat

dicermati bahwa hanya terdapat 2 kali pengiriman serta satu kali kelahiran Panda di

Prancis.

Tabel 2.1

Daftar Panda Pinjaman Tiongkok ke Prancis 1973-2018

No. Nama Panda Tahun Pengiriman

1. Yen Yen & Li Li 1973

2. Huan Huan & Yuan Zi 2012

3. Yuan Meng & Kembarannya (meninggal) 2017

Pengiriman Yen Yen & Li Li pada 1973 merupakan hadiah untuk presiden

Prancis yang menjabat saat itu yaitu presiden George Pompidou. Saat Panda Yen

Yen mati pada tahun 2000, hal itu menandakan berakhirnya keberadaan di

Prancis. Oleh karena itu dimulai negosiasi antara Tiongkok dan Prancis selama

lima tahun. Dari pembicaraan tersebut akhirnya disepakati bahwa Tiongkok akan

menyewakan Panda baru bernama Huan Huan & Yuan Zi selama 10 tahun.

Sebagai gantinya Prancis menekan perjanjian yang bernilai jutaan dollar untuk

mengekspor uranium ke Tiongkok. Uranium merupakan sumber daya alam yang

sangat dibutuhkan oleh Tiongkok sebagai pengembangan energi. Dengan

demikian maka jelas betapa pentingnya diplomasi Panda, sehingga dapat ditukar

dengan uranium (Song, 2013).

Page 39: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

26

2.3 Kepentingan Nasional Tiongkok Terhadap Prancis

Diplomasi Panda yang dilakukan oleh Tiongkok terhadap Prancis tentu

memiliki kepentingan nasional (national interest) yang ingin dicapai.. Dengan ini

maka perlu diketahui terlebih dahulu apakah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu

negara tersebut? Pada penelitian ini penggunaan diplomasi Panda oleh Tiongkok

terhadap Prancis dengan pengiriman Huan Huan & Yuan Zhi pada 2012

merupakan suatu alat. Di mana alat ini digunakan untuk mencapai tujuan. Dalam

hal ini tujuan utama Tiongkok dalam diplomasi Panda terhadap Prancis adalah

dengan memaksimalkan pendapatkan sumber energi bagi kebutuhan domestik

Tiongkok. Klaim ini terkonfirmasi dengan adanya barter uranium dengan Panda

setelah negosiasi 5 tahun.

Tabel 2.2

Daftar 8 negara dengan Pembangkit Listrik terbesar di dunia (2012)

Sumber : (Chen, 2013, p. 6)

Page 40: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

27

Kebutuhan Tiongkok akan uranium merupakan hal yang cukup mendesak,

hal ini didasari oleh karena banyaknya pembangkit tenaga nuklir yang beroperasi

di Tiongkok. Sementara itu uranium merupakan salah satu bahan baku utama

untuk menghasilkan tenaga nuklir. Pada tabel 2.2 dapat dilihat pada tahun 2012,

Tiongkok merupakan salah satu negara dengan jumlah pembangkit nuklir untuk

tujuan sipil terbanyak di dunia, termasuk dengan jumlah uranium yang

dibutuhkan.

Kebutuhan Tiongkok yang besar terhadap uranium terjawab dengan

Prancis. Prancis merupakan negara dengan tingkat ekspor enriched-uranium

terbesar di dunia. Hal ini mengindikasikan bahwa Prancis merupakan produsen

enriched-uranium terbesar di dunia. Pada tabel 2.3 dapat dilihat bahwa Prancis

merupakan eksporter uranium yang telah diayakan terbesar di dunia.

Tabel 2.3

Lima negara ekspoter enriched-uranium terbesar di dunia

(Chen, 2013, p. 6)

Page 41: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

28

Disamping itu kebutuhan Tiongkok akan uranium merupakan salah satu

cara untuk mendapatkan pasokan energi sebanyak banyaknya. Dengan adanya

proyek besar seperti One Belt One Road memaksa Tiongkok untuk terus

mendapatkan sumber uranium. Disamping itu ditambah dengan penduduk yang

besar juga Tiongkok membutuhkan suplai energi yang banyak untuk menghidupi

warganegaranya. Oleh ada juga dorongan dari faktor domestik yaitu untuk

mendapatkan uranium. Oleh karena itu salah satu cara adalah dengan menjalin

diplomasi Panda dengan Prancis. Selama 5 tahun negosiasi, diakhiri dengan

kesepakatan bagi Prancis untuk mengirimkan uranium ke Tiongkok.

Adanya kepentingan terhadap uranium sebagai kepentingan nasional juga

dipengaruhi oleh kondisi internasional. Pada pengiriman tahun 1973, kepentingan

nasional terhadap Prancis pada masa itu dipengaruhi oleh struktur internasional

yang terjadi saat itu. Pada hal ini terdapat dua garis penting diplomasi Panda

Tiongkok ke Prancis. Dua garis penting itu terjadi ketika pengiriman 1973 yaitu

Yen Yen & Li Li dan 2012 Huan Huan Yuanzi. Dengan waktu dan jenis

mekanisme pemberian yang berbeda maka terdapat kepentingan nasional yang

berbeda juga. Dengan demikian sebelum menjabarkan mengenai kepentingan

Tiongkok dalam mengirimkan Panda (diplomasi Panda) ke Prancis pada 2012

hingga 2018 maka terlebih dahulu dijelaskan kepentingan nasional Tiongkok

terhadap Prancis pada diplomasi Panda tahun 1973.

Situasi internasional dibalik pengiriman diplomasi Panda tahun 1973

adalah seperti yang diketahui pada tahun 1970-an, dunia sedang menghadapi

perang dingin serta permusuhan dari blok Barat. Sementara itu di sisi lain

Tiongkok juga sedang fokus dalam membangun perekonomian domestik. Di sisi

Page 42: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

29

lain Prancis merupakan negara pertama di Eropa yang menjalin hubungan dengan

Republik Rakyat Tiongkok (Komunis). Dengan demikian pengiriman Panda

sebagai hadiah merupakan bentuk dari guanxi atau menunjukan loyalitas,

kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang baik diantara dua negara. Hal

semacam ini tentu penting bagi Tiongkok mengingat Prancis merupakan salah

satu negara dominan di Eropa atau Blok Barat.

Sementara itu pada pengiriman Panda 2012 (diplomasi Panda 2012)

memiliki international situation (situasi internasional) yang berbeda. Berbeda

dengan tahun 1973 yang mana diplomasi Panda diberikan sebagai hadiah (gift),

sebaliknya diplomasi Panda tahun 2012 dilakukan dengan mekanisme

peminjaman (loans). Adanya perbedaan mekanisme diplomasi Panda

mengindikasikan adanya perbedaan situasi internasional.

Situasi internasional yang terjadi pada tahun 2012 tentu berbeda dengan

tahun 1973. Tiongkok pada tahun 2012 memiliki kemampuan ekonomi yang

besar, juga adalah ekonomi terbesar kedua di dunia. Hal ini berbanding terbalilk

dengan Tiongkok pada tahun 1973 yang masih pada tahap berjuang. Situasi

internasional yang saat itu terjadi adalah adalah a.) Akibat persaingan global yang

semakin meningkat antara Tiongkok dan Barat terutama Amerika Serikat,

terutama setelah krisis global 2008. Inisiasi Tiongkok dalam membangun grand-

strategy pada bidang perdagangan global dengan proyek One Belt One Road yang

dimulai pada 2013. Tentu pembangunan ini memakan banyak energi, maka

dengan menggunakan diplomasi Panda, dapat mendapatkan tambahan uranium,

yang kemudian digunakan dalam bidang energy. b.) persaingan politis, dengan

Page 43: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

30

persaingan yang ketat dengan Amerika Serikat, tentu Tiongkok mencari mitra dari

dunia Barat yang memiliki posisi yang cukup dominan yaitu Prancis. Dengan

menjaga hubungan baik ini maka akan menjaga kedekatan dengan guanzi.

Disamping itu juga considering the ends of the state in relation to its situation.

Dalam hal ini Tiongkok mempertimbangkan kepentingan nasional (ends of the

state) berdasarkan situasi internasional yang terjadi. Terdapat perbedaan situasi

internasional pada diplomasi Panda 1973 dan 2012.

Pada diplomasi Panda 1973 maka kepentingan Tiongkok (national

interest) adalah ingin menjalin kedekatan dengan Prancis karena Prancis

merupakan mitra penting guanxi (seeking political comrade). Hal ini penting

dilakukan terutama pada kondisi saat itu yang mana sedang dilanda perang dingin,

rivalisme komunis global dan masalah ekonomi domestik yang perlu diselesaikan

oleh Tiongkok. Sehingga diplomasi Panda ditujukan untuk mendekatkan diri

dengan guanxi. Hal ini juga yang menjadi alasan Tiongkok tidak memperberat

syarat diplomasi Panda ke Prancis pada 1973, yang mana bentuknya berupa

hadiah.

Dalam hal ini, terdapat pertimbangan mengapa diplomasi Panda dipilih

oleh Tiongkok untuk mencapai tujuan mendapatkan uranium. Dalam hal ini

terdapat beberapa pertimbangan mengapa diplomasi Panda dipilih sebagai action

untuk mencapai hasil yang maksimal dalam bidang energi uranium. Pertama,

Panda merupakan satwa endemik yang hanya terdapat di Tiongkok. Populasi

Panda yang sedikit kerap membuat hewan ini dijadikan sebagai simbol

penyelamatan lingkungan dan hewan dari kepunahan. Dengan diplomasi Panda,

Tiongkok dapat berdiri sebagai negara yang berperan dalam penanggulangan

Page 44: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

31

kepunahan satwa langka. Tiongkok mencitrakan diplomasi Panda sebagai langkah

untuk menyelamatkan satwa dari kepunahan dan menjaga kelestarian lingkungan.

Hal ini ditambah uang peminjaman dialokasikan untuk pelestarian Panda. Dengan

tujuan ini maka membuat negara-negara lain sulit untuk menolak tawaran

meminjam Panda, termasuk Prancis. Apalagi Prancis merupakan salah satu negara

di dunia yang peduli terhadap lingkungan dan pelestarian satwa liar. Sehingga

opsi bagi Prancis untuk menolak tawaran diplomasi Panda sangat rendah.

Kedua, dengan posisi yang demikian maka barter yang dilakukan berupa

Panda dan uranium merupakan langkah yang logis, mengingat kesempatan

Prancis untuk menolak hal terrendah. Di sisi lain Prancis merupakan salah satu

produsen dan eksportir enriched-uranium terbesar di dunia. Dengan demikian

maka opsi diplomasi Panda wajar dilakukan.

Dengan penjelasan dalam sub-bab 2.3 diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa kepentingan Tiongkok melalui diplomasi Panda terhadap

Prancis adalah untuk mendapatkan uranium, yang mana sangat dibutuhkan untuk

memenuhi pasokan uranium untuk pembangkit listrik tenaga nuklir yang dimiliki

oleh Tiongkok. Disamping itu juga di dorong oleh adannya proyek ambisius

Tiongkok pada level internasional yaitu adanya OBOR. Yang mana tentu proyek

ini membutuhkan sumber daya yang sangat besar.

Untuk bab ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa diplomasi Panda

telah dipraktekan sejak era Tiongkok kuno hingga modern. Di mana pengiriman

Panda dilakukan sebagai bentuk kedekatan Tiongkok dengan negara

bersangkutan. Dalam era modern, Prancis merupakan salah satu negara Barat

Page 45: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

32

yang dekat dengan Tiongkok, sehingga Prancis juga telah mendapatkan hadiah

Panda dari Tiongkok pada tahun 1973. Namun pada tahun 2002, Panda tersebut

meninggal hingga kemudian dimulailah pengiriman Panda kembali pada tahun

2012. Di mana tentu pengiriman ini merupakan simbol bahwa Prancis adalah

guanxi daripada Tiongkok, atau teman dekat. Adapun kepentingan dari Tiongkok

dalam mnggunakan diplomasi Panda adalah karena di dorong oleh situasi

internasional saat itu yang mendorong Tiongkok membutuhkan sumber energi,

maka Prancis sebagai penyedia enriched uranium dipilih guna mendapatkan

sumber energi tersebut.

Page 46: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

33

BAB III

ANALISIS SOFT POWER TERHADAP DIPLOMASI PANDA

TIONGKOK KE PRANCIS

Pada pembahasan ini akan dibahas mengenai analisis implementasi soft

power terhadap diplomasi Panda yang dilakukan oleh Tiongkok ke Prancis. Untuk

menjabarkan analisis, penulis menggunakan pendekatan soft-power menurut

Joseph Nye Jr. Dengan demikian maka terdapat tiga komponen soft-power, oleh

karena itu pembahasan dalam bab ini akan dibagi menjadi ketiga komponen

tersebut, Pertama, Domestic Values, yaitu nilai-nilai Domestik yang dimiliki oleh

Tiongkok. Kedua, Cultures, Budaya yang dipraktekkan oleh Tiongkok; Ketiga,

Foreign Policies, yaitu menjelaskan mengenai pola politik luar negeri Tiongkok,

terutama dalam kaitannya dengan penggunaan diplomasi Panda (Joseph S. Nye,

Public Diplomacy and Soft Power, 2008, p. 11).

3.1 Budaya (Cultures) Panda Sebagai Budaya Tiongkok

Pada hal ini, Joseph Nye Jr menjelaskan mengenai makna “cultures”

dalam Soft-power. Budaya menurut Joseph Nye adalah kumpulan nilai dan

praktik yang menciptakan arti atau bermakna bagi suatu masyarakat. Budaya juga

memiliki banyak manifestasi, dan memiliki tingkatan. High culture merupakan

budaya yang dapat berwujud dalam literatur, seni, dan pendidikan, yang mana hal-

hal ini menarik perhatian para elites. Sementara itu tingkatan lain adalah Popular

culture, popular culture, seperti industri hiburan yang menarik khalayak umum

(Nye, 2004, p. 11).

Page 47: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

34

Dengan penjelasan demikian maka berdasarkan penjelasan Joseph Nye Jr.

diatas maka budaya (cultures) dapat berupa high cultures dan popular cultures.

Masing-masing jenis budaya juga memiliki tujuan sasaran penikmat yang

berbeda. Dalam hal ini Panda merupakan bagian daripada popular cultures.

Alasan Panda bukan merupakan high cultures karena kelompok yang menggemari

Panda sebagai hewan yang menggemaskan tidak hanya berasal dari kalangan elit,

namun kebanyakan adalah masyarakat umum. Digemarinya Panda sebagai sebuah

popular cultures juga di dorong oleh beberapa alasan.

Menurut Ron Swaisgood, Direktur Applied Animal Biology, San Diego

Zoo Institute for Conservation Research terdapat beberapa alasan mengapa kita

“manusia kebanyakan” menyukai hewan Panda. Pertama, Panda mengingatkan

pada diri kita sendiri, di mana pada beberapa hal menyerupai manusia, seperti cara

makan Panda yang dilakukan dengan duduk dan memegang makanan dengan

tangan lalu mengunyahnya. Ron Swaisgood menambahkan bahwa pengunjung

kebun binatang suka melihat cara Panda makan, terutama terpukau dengan cara

makan Panda yang menggengam makanan di tangan dan mengunyah makanan

layaknya manusia. Cara Panda makan dengan duduk di lantai mengingatkan

penunjung tentang kebiasaan manusia duduk di lantai (BBC News, 2011).

Kedua, menurut Ron Swaisgood, alasan lain adalah Panda memiliki corak

bulu di mata yang unik. Lingkaran hitam yang berada di area mata Panda

membuat Panda seolah memiliki mata yang besar. Orang-orang menyukai mata

besar karena mengingatkan mereka akan anak-anak. Ketiga, Panda membuat kita

tertawa, intensitas kawin Panda yang sangat rendah, membuat beberapa penelilti

melakukan berbagai cara agar mendorong terjadinya reproduksi, diantaranya

Page 48: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

35

dengan memberikan herbal bahkan membuat video porno Panda yang ditujukan

untuk Panda. Dalam kasus pada perang dingin bahkan Panda yang berasal

diterbangkan ke Moskow hanya untuk kawin meski pada akhirnya gagal.

Kegagalan ini pada akhirnya menjadi bahan tertawaan (BBC News, 2011).

Keempat, Panda adalah hewan pemalu. Manusia menyukai Panda karena

melihat hewan ini pemalu terutama di alam liar. Kelima, Panda menjadi simbol

WWF (World Wide Fund) yang mana untuk mengingatkan dunia akan kepunahan

Panda dan pentingnya melakukan reservasi (perlindungan) alam liar. Pada

akhirnya Panda memiliki simbol dan citra dalam marketing, bahkan menjadi

simbol politik negara Tiongkok dengan sistem sewa pinjam. Keenam, Panda

adalah hewan langka yang jumlahnya juga hanya dapat ditemukan di Tiongkok,

selain itu Panda juga merupakan simbol hewan herbivore (vegetarian) yang cinta

damai (BBC News, 2011).

Dengan enam alasan diatas, maka Panda dianggap sebagai hewan yang

digemari publik umum “popular cultures”, tidak hanya di dalam negeri Tiongkok

namun juga di negara-negara lain termasuk Prancis. Meskipun dari aspek audiens,

diplomasi Panda termasuk sebagai popular cultures. Namun keterlibatan

pemerintah Tingkok dalam negosiasi mengenai sistem penyewaan Panda dan lain-

lain merupakan bentuk bahwa ada keterlibatan elites dalam hal ini. Aspek

Government to government relations dalam deal peminjaman Panda merupakan

kunci utama, sehingga peranan elites juga sangat besar dalam hal ini.

Peranan pemerintah Tiongkok dalam popular cultures, tidak terlepas dari

adanya setting agenda yang menjadi daya tarik (attraction). Dengan pertimbangan

Page 49: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

36

dari bahasan sebelumnya maka dapat ditarik garis besar bahwa daya tarik yang

Tiongkok gunakan dalam diplomasi Panda adalah sebagai berikut; Pertama,

Panda merupakan simbol pelestarian lingkungan. Diketahui dalam pembahasan

sebelumnnya bahwa Panda merupakan hewan yang sebelumnnya terancam punah,

faktor perburuan, lambatnya reproduksi dan rusaknya ekosistem mendorong status

Panda sebagai hewan yang terancam punah. Internasionalisasi Panda sebagai

simbol pelestarian lingkungan dan penyelamatan hewan mendapatkan momen saat

World Wide Fund (WWF), sebuah NGO Internarnasional yang bergerak dalam

bidang penyelamatan lingkungan menjadikan Panda sebagai hewan yang ada

dalam logonnya. Menurut survei tahun 2004, saat ini terdapat 1.596 jumlah Panda

yang ada di alam liar, hal ini meningkat dibandingkan survei pada tahun 1985-88

yang berjumlah 1.114 ekor Panda. Disamping itu juga terjadi perluasan luar lahan

untuk Panda sebesar 11.3% dari tahun 2003, artinya sekarang Panda memiliki area

seluas, 2.577.000 hektar. Adannya peningkatan jumlah Panda di dalam liar

menurut WWF tidak terlepas dari peran pemerintah Tiongkok. WWF memuji

kerja keras yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok dalam peningkatan jumlah

Panda di alam liar.

The new figures show that the hard work of the Chinese government, local

communities, nature reserve staff and WWF is paying off (WWF, n.d.).

Dijadikannya Panda sebagai logo WWF serta Pujian yang diberikan oleh

WWF terhadap kerja keras pemerintah Tiongkok merupakan salah satu

keberhasilan Tiongkok dalam membangun daya tarik masyarakat dunia terhadap

Panda. Keberhasilan Panda sebagai simbol pelestarian lingkungan juga

menjadikan organ PBB yaitu “United National Development Programme”

mengambil Panda sebagai animal ambassador yaitu Qiqi dan Diandian.

Page 50: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

37

Disamping itu UNDP juga mengambil nama Panda sebagai gelar bagi pejuang

pelestarian lingkungan “Panda Champions” yang setiap tahunnya diseleksi dari

seluruh penjuru dunia. Gelar ini disematkan bagi mereka yang memperjuangkan

pelestarian lingkungan yang diamanatkan dalam SDGs (Sustainable Development

Goals) (UNDP, 2017).

Kedua, Panda merupakan simbol bagi guanxi yang merupakan istilah yang

hanya digunakan untuk negara yang memiliki kedekatan dengan Tiongkok.

Setelah Tiongkok berhasil membangun daya tarik bahwa Panda merupakan

simbol pelestarian lingkungan. Selanjutnya Tiongkok membangun simbol bahwa

pemeberiaan atau peminjaman Panda hanya dilakukan kepada negara-negara yang

memiliki kedekatan dengan Tiongkok. Sehingga setiap negara-negara yang

diberikan pinjaman Panda oleh Tiongkok tentu menunjukkan adanya Goodwill

atau niatan baik dari Tiongkok untuk menjalin hubungan yang lebih dekat. Oleh

sebab itu, tidak semua negara mendapatkan penawaran untuk mendapatkan

pinjaman Panda dari Tiongkok. Prancis sendiri merupakan salah satu negara yang

paling awal dalam mendapatkan hadiah Panda dari Tiongkok. Sejalan dengan

perkembangan waktu juga, Prancis merupakan negara yang mendapatkan

pinjaman Panda dari Tiongkok. Hal ini menunjukkan kedekatan Tiongkok dengan

Prancis.

3.2 Nilai dan Kebijakan Domestik Tiongkok (Domestic Values and Policies)

Dalam menjelaskan komponen nilai-nilai domestik (domestic values),

Joseph Nye Jr. mengambil soft-power Amerika Serikat sebagai studi kasus yang

dibahas dalam tulisannya. Lebih lanjut Joseph Nye Jr. mengatakan bahwa ;

Page 51: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

38

The United States, like other countries, expresses its values in what it does as

well as what it says. Political values like democracy and human rights can be powerful sources of attraction, but it is not enough just to proclaim them (Joseph

S. Nye, 2004).

Dari kutipan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa negara

mengekspresikan nilai-nilai yang dianut dalam tindakan dan juga ucapan. Dalam

hal ini Joseph Nye memberikan contoh nilai demokrasi dan hak asasi manusia

yang menjadi nilai yang dimiliki oleh Amerikat Serikat sebagai sumber daya

Tarik (attraction). Namun nilai-nilai hak asasi manusia dan demokrasi tidak hanya

disebarkan dalam forum internasional melainkan juga diterapkan dalam kondisi

domestik.

Pada penelitian ini, setting agenda dibalik diplomasi Panda yang telah

diterapkan oleh Tiongkok adalah citra upaya penyelematan dan pelestarian

lingkungan. Selain itu juga menunjukkan bahwa negara yang mendapatkan

pinjaman Panda dari Tiongkok merupakan guanxi atau teman dekat,

menyimbolkan adanya keinginan Tiongkok untuk menjalin hubungan erat.

Berdasarkan Joseph Nye Jr. Soft Power akan berdampak secara signifikan apabila,

values dalam setting agenda tidak hanya dikampanyekan pada level internasional.

Melainkan juga dilakukan sendiri oleh negara bersangkutan dalam hal ini

Tiongkok di dalam negeri. Oleh karena itu dalam rangka diplomasi Panda dapat

diterima dan memiliki dampak yang signifikan maka, Tiongkok harus dapat

menerapkan nilai-nilai yang ada dalam setting agenda, baik di level domestik

maupun internasional.

Page 52: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

39

3.2.1 Pandangan Pemerintah Tiongkok Terhadap Panda

Penjelasan pada sub-bab ini adalah bagaimana pemerintah memanfaatkan

Panda atau bagaimana pandangan pemerintah mengenai Panda. Telah diketahui

pada pembahasan sebelumnya bahwa Panda telah digunakan sebagai alat

diplomasi sejak masa kuno Tiongkok. Meskipun demikian, pandangan positif

masyarakat Tiongkok terhadap Panda tidak dimulai sejak masa kuno, melainkan

dimulai pada awal 20, di mana Panda mulai diangkat sebagai simbol nasional

sejak Partai Komunis Tiongkok berkuasa (Olesen, 2014).

Panda awalnya masyarakat Tiongkok memandang Panda sebagai monster

menyeramkan yang mirip dengan babi dan tapir. Panda juga dikabarkan dapat

mengoyak gerbang kota pada zaman dahulu kala. Oleh karena statusnya yang

demikian menyebabkan Panda tidak begitu popular dalam masyarakat Tiongkok

kala itu. Sehingga dalam sejarah kuno dan kerajaan Tiongkok, Panda tidak

memiliki peran dan simbol yang signifikan bagi negara. Hal ini pula yang

mendorong Partai Komunis Tiongkok memilih Panda sebagai ikon nasional,

menurut Elena Songster dengan adanya bebas label yang melekat pada Panda,

maka menjadikan partai Komunis Tiongkok yang baru saja berkuasa saat itu

menjadikan panda sebagai hewan nasional, disamping Panda merupakan hewan

yang langka, juga merupakan hewan bebas label dan glorifikasi dan simbolisasi

oleh kekuasaan imperial pada masa lampau. Hal ini sejalan dengan ide revolusi

proletar Tiongkok yang mejauhkan diri dari warisan imperialisme dan feudalisme

Dengan demikian dipilihlah Panda sebagai simbol nasional Republik Rakyat

Tiongkok dibawah Partai Komunis Tiongkok (Nicholls, 2010).

Page 53: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

40

Pada periode 1957-1980-an, Dibawah Mao Zedong dan partai Komunis

Tiongkok, Tiongkok meluaskan penggunaan Panda sebagai hadiah ke berbagai

negara, hingga kemudian beralih menggunakan sistem sewa kepada negara-negara

yang dianggap memiliki hubungan yang penting dengan Tiongkok. Pandangan

dan visi yang sama juga dilakukan oleh presiden-presiden Tiongkok paska

meninggalnya Mao Zedong, seperti Hu Jiantao dan Xi Jinping. Peranan Panda

juga dipandang penting oleh Partai tunggal yang berkuasa yaitu Partai Komunis

Tiongkok, di mana Panda juga menjadikan Panda, seperti video lucu panda

misalnya sebagai propaganda, baik dalam domestik maupun luar negeri (Spencer,

2016).

Dengan adanya pandangan penting terhadap Panda sebagai simbol

nasional dan simbol Tiongkok yang terbebas dari sejarah imperliasme, maka

Tiongkok juga melakukan beberapa hal sebagai bentuk realisasi dari

komitmennya. Dalam pembahasan selanjutnya dibahas mengenai kebijakan-

kebijakan domestic Tiongkok terkait dengan Panda. Yang mana realisasi ini

membuktikan komitmen kuat Tiongkok dalam menjaga Panda sebagai hewan atau

simbol nasional Tiongkok.

3.2.2 Kebijakan Domestik Tiongkok Terkait Panda

Dalam pembahasan sebelumnya diketahui bahwa Tiongkok memiliki

agenda Agenda dibalik diplomasi Panda terhadap Prancis, yaitu untuk

“menyelamatkan dan melestarikan lingkungan” bahkan Panda setelah menjadi

simbol dunia untuk menyelamatkan dan melestarikan lingkungan. Agenda

tersebut juga didukung oleh adanya kebijakan-kebijakan domestik yang

Page 54: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

41

membuktikan bahwa Tiongkok serius dalam menyelematkan dan melestarikan

lingkungan. Diantara beberapa kebijakan-kebijakan dalam negeri yang terkait

dengan penyelamatan dan pelestarian lingkungan adalah sebagai berikut;

Pertama, kebijakan perluasan habitat Panda. Seperti diketahui bahwa salah

satu faktor yang mendorong Panda pernah dikategorikan sebagai salah satu hewan

yang terancam punah adalah berkurangnya habitat Panda di alam liar. Habitat

Panda yang secara alami berada di wilayah Republik Rakyat Tiongkok berkurang

dari dekade ke dekade. Pada gambar III.1 dapat dilihat bagaimana habitat Panda

berkurang secara signifikan dari tahun 1800-san ke tahun 1993. Habitat Panda

pada tahun 1800 masih sangat luas, namun turun secara signifikan di tahun 1993.

Hal inilah yang menjadi salah satu pendorong berkurangnya populasi Panda di

alam liar.

Dengan berkurangnnya luas lahan habitat Panda, maka pemerintah

Tiongkok mengambil langkah yaitu dengan memperluas habitat Panda di

Tiongkok. Perluasan yang dilakukan Tiongkok adalah dengan memperluas lahan

bambu yang merupakan habitat asli Panda.

Page 55: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

42

Kedua, Pembangunan pusat pengembangbiakan Panda. Tiongkok

juga mengatasi berkurangnya jumlah Panda dengan mendirikan pusat

penangkaran dan pengembangbiakan. Upaya untuk mengawinkan Panda

merupakan hal yang penting untuk dilakukan, hal ini didasari pada fakta bahwa

Panda memiliki intensitas kawin yang rendah. Seekor Panda Betina hanya

memiliki beberapa hari masa subur, sementara itu pejantan Panda memiliki minat

kawin yang rendah, ditambah lagi dengan peluang untuk survive di alam liar.

Faktor-faktor inilah yang mendorong pendirian beberapa pusat penangkaran dan

pengembangbiakan Panda.

Gambar 3.1

Habitat Panda 1800,1900 dan 1993

Sumber : (Gong, p. 245)

Page 56: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

43

Saat ini terdapat empat pusat penangkaran dan pengembangbiakan Panda

yang tentu hanya dapat ditemukan di Republik Rakyat Tiongkok. Pada tabel 3.1

dapat dilihat nama, lokasi serta tahun pendirian tempat penampungan Panda di

Tiongkok. Dengan adannya tempat penangkaran maka peluang reproduksi Panda

telah meningkat. Hal ini karena di dorong dengan adanya perawatan yang

maksimal, iseminasi buatan yang membuat Panda dapat mengandung dan

melahirkan bayi kembar. Yang mana hal-hal tersebut telah membuat Panda tidak

lagi termasuk dalam kategori hewan terancam punah (WWF, n.d.).

Tabel 3.1

Pusat Penampungan Panda

No. Nama Tempat Penampungan Lokasi Tahun

Pendirian

1. Chengdu Research Base of Giant

Panda Breeding

Chengdu,

Sinchuan

1980-an

2. Dujiangyan Panda Base Chengdu, Sichuan 2013

3. Gengda Giant Panda Center Gengda, Wolong 2009

4. Bifengxia Panda Center Bifengxia, Sichuan 2003

Sumber : (Panda.org, n.d.) (Petri, 2016)

3. 3 Kebijakan Luar Negeri (Foreign Policies)

Dalam menjelaskan komponen kebijakan luar negeri (Foreign Policies),

Joseph Nye Jr juga menjelaskannya dengan studi kasus soft-power Amerika

Serikat.

Page 57: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

44

The attractiveness of the United States also depends very much upon the values

we express through the substance and style of our foreign policy (Joseph S. Nye, Public Diplomacy and Soft Power, 2008).

Similarly, policies that express important values are more likely to be attractive

when the values are shared

Pada kutipan diatas, maka diketahui bahwa daya tarik sebuah negara

tergantung dengan bagaimana nilai tersebut diterjemahkan dalam substansi dan

gaya kebijakan politik luar negeri. Disamping itu sebuah nilai akan lebih mudah

menjadi daya tarik ketika menjadi nilai bersama. Dengan penjelasan tersebut

maka, terdapat sebuah kata kunci yang penting yaitu apakah ada nilai bersama

dalam pemahaman Tiongkok dan Prancis dalam diplomasi Panda? Apakah

komitmen menyelamatkan dan melestarikan lingkungan merupakan sebuah nilai

bersama Tiongkok dan Prancis? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini maka

sub-bab ketiga menjelaskan mengenai bagaimana Prancis dalam memandang

setting agenda diplomasi Panda. Sehingga pada akhirnya Prancis setuju untuk

menandatangani perjanjian penyewaan Panda, dan setuju untuk menjual uranium

bagi Tiongkok.

3.3.1 Upaya Tiongkok Dalam Internasionalisasi Panda

Dalam sub-bab ini dibahas bagaimana upaya Tiongkok dalam melakukan

internasionalisasi agenda setting Panda. Sehingga kemudian mampu diterima

sebagai shared-values oleh orang-orang yang berada pada level internasional.

Dalam hal ini kebijakan polugri tidak hanya terkait dengan budaya namun juga

ekonomi. Diantara beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Tiongkok dalam

melakukan internasionalisasi Panda adalah sebagai berikut; Pertama, Tiongkok

menjalin kerjasama dengan World Wide Fund sejak awal pendirian LSM

Page 58: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

45

internasional ini, Tiongkok telah berhasil dalam mendorong hewan endemiknya

yaitu Panda menjadi simbol atau logo yang digunakan oleh WWF. Seperti dalam

pembahasan sebelumnya, dipilihnya logo Panda sebagai simbol WWF karena

Panda direpresentasikan sebagai hewan yang terancam punah pada waktu itu,

sehingga lolosnya Panda sebagai simbol WWF juga merupakan kemenangan bagi

setting agenda Tiongkok. Negara Tiongkok telah berhasil dalam menciptakan

label bahwa Panda merupakan simbol penyelamatan dan pelestarian lingkungan,

maka diplomasi Panda pun juga dilakukan oleh adanya misi yang sama yaitu

untuk menyelamatkan lingkungan.

Dalam perkembangan waktu, WWF memiliki penambahan jumlah anggota

negara mencapai 100 negara, dengan termasuk beberapa negara-negara adidaya

dan medium-power masuk ke dalam organisasi tersebut. Dalam sejalannya waktu

juga peran Panda semakin meningkat, simbolisasi Panda sebagai hewan simbol

penyelamatan dan pelestarian lingkungan tetap berlanjut, seperti pada tahun 2017,

WWF bertempat di Tiongkok meluncurkan hari Panda Internasional. Dalam

kesempatan tersebut CEO WWF Tiongkok juga menekankan bahwa peluncuran

hari internasional Panda menjadi tonggak untuk penyelamatan spesies lain (In,

2017). Adanya 100 cabang WWF di 100 negara, dengan simbol yang sama tentu

telah membantu mendorong labelisasi Panda sebagai simbol konservasi

lingkungan.

Kedua, pemerintah Tiongkok juga secara tidak langsung berkontribusi

dalam mendorong organ PBB seperti UNDP dalam mengambil Panda sebagai

simbol duta besar bagi lingkungan dunia. Pengambilan Panda sebagai duta besar

lingkungan dan SDGs tidak terlepas dari kerjasama UNDP dan pemerintah

Page 59: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

46

Tiongkok di Chengdu. Kelahiran dua bayi Panda diambil juga sebagai kelahiran

Panda sebagai duta besar lingkungan dunia. Dalam website UNDP juga mengakui

bahwa Panda merupakan simbol bagi penyelamatan dan pelestarian lingkungan.

“Pandas symbolize the plight of the world’s diminishing wildlife in the face of

climate change and the loss of natural habitats. But that plight doesn’t affect just

wildlife like the pandas – both biodiversity and healthy ecosystems are essential

for improving and sustaining human wellbeing (UNDP, n.d.).”

Dengan diakuinya Panda oleh rezim internasional UNDP yang juga

dijadikan sebagai simbol SDGs maka tentu tidak terlepas dari peran Tiongkok

dalam melibatkan UNDP dalam perkembangan pengembangbiakan Panda di

Tiongkok. Di mana Tiongkok melibatkan UNDP di setiap kegiatan yang berkaitan

dengan Panda di Tiongkok. Dengan demikian maka UNDP juga secara tidak

langsung merasa terlibat dan terpengaruh dengan adanya hal demikian.

Ketiga, pendekatan bilateral, seperti yang diketahui bahwa Tiongkok pada

masa awal abad 20 kerap memberikan Panda sebagai hadiah, sementara itu

memasuki awal abad 21 Tiongkok memberlakukan sistem sewa Panda. Tak jarang

pula hadiah dan sewa Panda dilakukan setelah adanya ketertarikan secara

langsung pemimpin negara tetangga terhadap Panda. Seperti yang dilakukan oleh

perdana menteri Inggris pada tahun 1974, yaitu Edward Heath yang secara

langsung meminta Panda untuk Inggris. Hal serupa juga dilakukan oleh ibu negara

Amerika Serikat Pat Nixon yang sangat tertarik dengan Panda pada kunjunganya

bersama presiden Nixon tahun 1972. Perdana Menteri Tiongkok saat itu Zhou

Enlai menanggapi hal tersebut dengan menawarkan pemberian sepasang Panda

kepada Amerika Serikat. Pendekatan-pendekatan bilateral anta elit negara juga

tidak terbatas pada dua kasus diatas, namun juga terjadi pada beberapa negara

yang memiliki posisi penting bagi Tiongkok. Dengan adanya pendekatan

Page 60: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

47

semacam ini juga mempekuat posisi Panda sebagai simbol diplomasi pada level

internasional (Nichter, 2014)

Pada kasus diplomasi Panda Tiongkok dengan Prancis, permintaan

terhadap Panda justru datang dari Prancis setelah kematian Panda yang diberikan

sebagai hadiah kepada Prancis pada tahun 1970-an. Perjanjian bilateral sepakat

bahwa peminjaman Panda di ikuti dengan adannya pembayaran sewa sebesar

USD$ 1.000.000 per tahun. Prancis juga membayar sewa setiap bayi Panda yang

lahir di kebun binatang di Prancis sebesar USD$ 500.000 setiap tahunnya.

Pembayaran sewa ini digunakan oleh Tiongkok dalam mendanai kebijakan dalam

negeri untuk melestarikan dan menyelamatkan populasi Panda. Dengan demikian,

perlu ditinjau bagaimana pandangan pemerintah Tiongkok terhadap Panda, serta

bagaimana pandangan tersebut di implementasikan pada level domestic. Sub-sub

bab selanjutnya akan membahas mengenai dua hal tersebut.

Adapun penjelasan mengapa pada akhirnya diplomasi Panda diminati oleh

Prancis akan dijabarkan pada penjelasan berikutnya. Pada penjelasan berikutnya

dijabarkan mengapa nilai-nilai yang melekat pada Panda sebagai sebuah simbol

dapat diterima dengan baik oleh Prancis, sehingga kemudian Prancis berkenan

untuk membayar uang sewa, uang kelahiran dan barter uranium.

3.3.2 Analisis penerimaan Diplomasi Panda oleh Prancis

Mengapa Prancis tertarik pada Diplomasi Panda? Prancis merupakan

negara yang peduli terhadap upaya pelestarian alam, dan penyelamatan

lingkungan. Disepakatinya Paris Agreement pada tahun 2016 di Paris, Prancis

merupakan salah satu bentuk kepemimpinan Prancis dalam menyelamatkan bumi

dari pemanasan global. Tidak hanya pada tahun 2016, komitmen Prancis untuk

Page 61: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

48

menanggulangi masalah lingkungan juga diterapkan oleh presiden Nikolas

Sarkozy pada tahun 2012. Tahun yang sama dengan pengiriman Panda ke Prancis

oleh Tiongkok.

Dibawah pemerintahan Nikolas Sarkozy, Prancis juga fokus dalam

pelestarian lingkungan dari kerusakan. Pada tahun 2009, Presiden Nikolas

Sarkozy menyerukan pendirian organisasi internasional yang fokus dalam

menangani masalah linkungan.

"We will fight, hand in hand, a battle against the consequences of climate change. We must create a global organization on the environment” (DW News,

2009)

Disamping menyerukan pendirian organisasi yang menangani lingkungan,

presiden Nikolas Sarkozy juga menyerukan tindakan baru untuk menangani

perubahan iklim pada KTT G-8 di Italia. Dengan komitmen terhadap pelestarian

lingkungan yang kuat, maka tidak heran jika kemudian Prancis dibawah Nicolas

Sarkozy setuju dengan setting agenda Tiongkok yang tersemat dalam diplomasi

Panda yaitu melestarikan dan menyelematkan lingkungan. Di mana Panda pada

saat itu juga telah menjadi simbol pelestarian dan penyelamatan lingkungan dunia,

yang mana NGO penyelamat lingkungan juga bahkan menjadikan Panda sebagai

simbol atau logo LSM tersebut (DW News, 2009).

Adanya kecocokan nilai atau adanya shared values antara setting agenda

Tiongkok dan nilai yang dipegang Prancis terutama dibawah Nicolas Sarkozy

tentu membuat diplomasi Panda terlihat menarik (attractive) bagi Prancis. Dengan

demikian maka tidak heran jika pada saat itu, presiden Nicolas Sarkozy pribadilah

yang meminta agar Presiden Tiongkok, Hu Jiantao untuk mengirimkan Panda ke

Prancis, untuk ditempatkan di kebun binatang Beauval (Zoo Beauval, n.d.).

Page 62: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

49

Presiden Hu Jiantao berpendapat bahwa Tiongkok mempercayakan

pengembangbiakan Panda ke Prancis melalui Beauval Zoo for for a conservation

and research programme pada tahun 2012 (The Telegraph, 2011).

Dengan demikian maka, adanya ketertarikan Prancis terhadap diplomasi

Panda adalah di dorong oleh adanya nilai bersama antara Prancis dan Tiongkok.

Nilai bersama tersebut adalah adanya fokus dalam pelestarian dan penyelamatan

lingkungan oleh Tiongkok dan Prancis. Dengan adanya nilai bersama ini maka

Prancis melihat diplomasi Panda sebagai hal yang menarik (attractive) sehingga

mau membayar biaya sewa serta barter dengan penjualan uranium yang bernilai

jutaan dollar kepada Tiongkok.

Page 63: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

50

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Diplomasi Panda yang dilakukan oleh Republik Rakyat Tiongkok (RRT)

terhadap Prancis telah dimulai sejak tahun 1973 dengan pengiriman Yen Yen &

Li Li. Diplomasi Panda saat itu dilakukan sebagai hadiah bagi presiden Prancis

saat itu. Namun pada perkembanganya sepasang Panda tersebut meninggal pada

tahun 2000. Akibatnya membuat Prancis tidak lagi memiliki Panda. Dengan

kondisi ini, Prancis melakukan lobi terhadap Tiongkok, maka setelah perundingan

yang lama disepakatilah pengiriman sepasang Panda dengan sistem sewa selama

10 tahun. Setiap tahunnya Prancis juga diwajibkan membayar sewa Panda sebesar

USD$ 1.000.000 untuk setiap Panda. Prancis juga harus membayar setiap bayi

Panda yang lahir dari penangkaran. Di mana Prancis mendapatkan bayi Panda

kembar bernama Yuan Meng dan kembaranya yang lahir pada tahun 2017, untuk

setiap bayi Panda maka Prancis harus membayar USD$ 500.000 per tahun.

Adapun Tiongkok memiliki kepentingan dalam melakukan diplomasi

Panda ke Prancis. Pada penelitian ini kepentingan nasional Tiongkok diukur

dengan konsep kepentingan nasional versi Kenneth Waltz. Berdasarkan pemikiran

Waltz kepentingan nasional Tiongkok dibentuk oleh adanya situasi internasional

yang saat itu terjadi. Dengan demikian maka situasi internasional yang terjadi saat

itu adalah Tiongkok sedang melakukan proyek besar-besaran melalui One Belt

One Road, serta berusaha untuk menyuplai sumber pembangkit listrik tenaga

nuklir. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka Tiongkok berusaha untuk

Page 64: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

51

mencari negara penghasil enriched uranium. Di saat yang sama Prancis

merupakan salah satu negara penghasil enriched uranium terbesar di dunia. Maka

di saat Prancis juga membutuhkan pinjaman Panda, maka Tiongkok mengambil

kesempatan ini, hingga pada akhirnya dicapai kesepakatan peminjaman Panda,

disertai dengan deal ekspor uranium Prancis ke Tiongkok yang nilai transaksinya

mencapai jutaan dollar Amerikat Serikat.

Adapun implementasi soft-power Tiongkok melalui diplomasi Panda

terhadap Prancis ditinjau dari pendekatan soft-power menurut Joseph Nye Jr.

Dalam Pandangan Joseph Nye Jr, terdapat tiga hal yang dapat diterapkan. Yaitu

Pertama, Budaya, dalam hal ini Joseph Nye Jr. menjelaskan bahwa sebuah soft-

power harus merupakan budaya dalam negara asal, di mana terdapat dua segmen

penonton tujuan. Yaitu high-cultures dan popular-cultures, dalam penelitian ini,

Panda merupakan termasuk popular cultures karena Panda tidak hanya disukai

oleh kalangan elit, namun juga oleh publik. Meskipun demikian semua proses

peminjaman Panda dilakukan pada level government to government sehingga

keterlibatan elites tidak dapat dinafikan dalam hal ini. Disamping budaya, terdapat

juga setting agenda yang dimainkan oleh Tiongkok, di mana hal tersebut adalah,

a.) Adanya pembangunan opini bahwa Panda merupakan simbol pelestarian dan

penyelamatan lingkungan; b.) Diplomasi Panda hanya dilakukan terhadap negara-

negara yang dianggap penting guanxi bagi Tiongkok. Maka terdapat dua pesan ini

dibalik sebuah transaksi diplomasi Panda.

Kedua, Kebijakan dan Nilai Domestik. Diambilnya Panda sebagai simbol

nasional tidak terlepas dari posisi Panda sebagai hewan bebas label peninggalan

imperialisme kuno Tiongkok. Sehingga Partai Komunis Tiongkok berusaha

Page 65: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

52

memberi label terhadap Panda, serta berupaya untuk mengembangkan setting

agenda yang ada. Di mana setting agenda tersebut adalah nilai penyelamatan dan

pelestarian lingkungan. Nilai-nilai dalam setting agenda akan tidak memiliki

dampak yang besar apabila Tiongkok tidak menerapkan dalam level domestik.

Sehingga Tiongkok melakukan komitmen terhadap pelestarian dan penyelamatan

lingkungan di dalam negerinya. Terdapat dua langkah yang dilakukan oleh

Tiongkok, yaitu pelebaran habitat Panda, dan pendirian pusat pengembangbiakan

Panda di Tiongkok. Yang mana dua hal tersebut telah berhasil mendorong

populasi Panda di dunia.

Ketiga, Kebijakan Luar Negeri. Menurut Joseph Nye Jr. suatu soft-power

atau nilai akan menjadi daya tarik apabila adanya nilai bersama. Dalam hal ini

Tiongkok melakukan upaya internasionalisasi agar setting agenda dalam Panda

dapat diterima sebagai shared-ideas pada level internasional, diantaranya

dilakukan melalui beberapa upaya baik melalui WWF, PBB dan pendekatan

bilateral. Upaya internasionalisasi setting agenda tersebut pada akhirnya juga

berpengaruh pada Prancis. Dalam hal ini Tiongkok memiliki nilai bersama dengan

Prancis, yaitu komitmen untuk menyelamatkan dan melestarikan lingkungan.

Maka ketika terdapat banyak persyaratan, Prancis menerima persyaratan tersebut.

Hal ini disebabkan karena Tiongkok telah berhasil dalam mengaktualisasikan soft-

power dengan membangun citra Panda sebagai simbol penyelamatan dan

pelestarian lingkungan. Di sisi lain Prancis juga berkomitmen pada penyelamatan

dan pelestarian lingkungan bahkan Prancis menjadi pemimpin dalam terciptanya

Paris Agreement, serta sejak tahun 2009 Presiden Prancis Nicolas Sarkozy

menyerukan adanya pendirian organisasi internasional yang fokus dalam

Page 66: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

53

menangani penyelamatan lingkungan hidup dari kerusakan terutama karena

perubahan iklim.

Dengan demikian, dari penelitian ini dapat dipahami bahwa diplomasi

Panda digunakan terhadap Prancis agar Tiongkok dapat mendapatkan akses

terhadap enriched-uranium yang mana Prancis merupakan salah satu negara

eksportir terbesar enriched-uranium. Bersedianya Prancis untuk membayar biaya

sewa serta melakukan barter Panda dengan uranium disebabkan oleh berhasilnya

soft-power daripada diplomasi Panda yang dimiliki oleh Tiongkok. Tiongkok

berhasil mengasosiasikan Panda (diplomasi Panda) dengan arti “penyelamatan

dan pelestarian lingkungan”, sehingga negara yang mau menerima diplomasi

Panda dapat dikatakan negara yang peduli dengan penyelamatan dan pelestarian

lingkungan hidup. Dalam hal ini Prancis merupakan negara yang peduli terhadap

lingkungan, dibuktikan dengan usulan-usulan Presiden Prancis kala itu yaitu

Nicolas Sarkozy dalam menyelamatkan bumi dari perubahan iklim pada forum

internasional. Adanya shared-ideas ini kemudian mendorong Perancis mau untuk

melakukan diplomasi Panda dengan Tiongkok, dan bersedia menukar uranium

dengan Panda.

4.2 Saran dan Rekomendasi

Penelitian ini membahas mengenai implementasi soft-power Tiongkok

terhadap Prancis melalui diplomasi Panda pada tahun 2012 hingga 2018. Dengan

demikian maka penelitian ini hanya membahas dari sudut pandang Tiongkok dan

dibatasi pada periode 2012 hingga 2018 saja. Sehingga masih terdapat banyak

aspek penelitian yang belum dibahas atau dianalisis, seperti misalnya sudut

pandang Prancis dalam menerima diplomasi Panda, atau paska tahun 2018.

Page 67: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

54

Sehingga penulis menyarankan pada peneliti selanjutnya yang menulis pada tema

penelitian ini untuk membahas salah satu hal dari dua topik diatas.

Page 68: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

55

DAFTAR PUSTAKA

Alleyne, R. (2011, Januari 10). A history of Panda Diplomacy. Diambil kembali

dari https://www.telegraph.co.uk/news/earth/wildlife/8251089/A-history-

of-Panda-Diplomacy.html

BBC News. (2011, January 11). Why do we love pandas? Diambil kembali dari

https://www.bbc.com/news/world-12160538

Bihani, S. (2017, 11 07). The Times of India. Dipetik 11 19, 2019, dari

https://timesofindia.indiatimes.com/world/china/chinas-panda-diplomacy-

all-you-need-to-know/articleshow/59522759.cms

Bonner, J. P. (2006). Sailing with Noah: Stories from the World of Zoos.

University of Missouri.

Buckingham, K. C., David, J. N., & Jepson, P. (2013). Diplomats and Refugees:

Panda Diplomacy, Soft "Cuddly" Power, and the New Trajectory in Panda

Conservation. Environmental Practice, 15(3), 262-270.

Cabestan, J.-P. (2006). Relation between France and China: Towards a Paris-

Beijing Axix? China: An Internastional Journal, 4(2), 327-340.

Chen, P. M.-M. (2013). China and the Global Uranium Market: Prospects for

Peaceful Coexistence. The Scientific World Journal.

China.org.cn. (2012, 02 01). China, US sign panda loan agreement. Diambil

kembali dari http://www.china.org.cn/environment/news/2008-

12/19/content_16979291.htm

DW News. (2009, 05 23). Sarkozy calls for a global organization on the

environment. Diambil kembali dari https://www.dw.com/en/sarkozy-calls-

for-a-global-organization-on-the-environment/a-4497646

Ecological Society of America. (2009, July 28). Science Daily. Diambil kembali

dari https://www.sciencedaily.com/releases/2009/07/090727102034.htm

France24. (2012, 05 03). Giant pandas 'Happy' and 'Chubby' arrive in Paris.

Diambil kembali dari https://www.france24.com/en/20120115-panda-chin

Gong, D. G. (t.thn.). Giant Panda Conservation Action Plan.

In, H. Q. (2017, 08 14). Diambil kembali dari

https://www.chinadaily.com.cn/kindle/2017-10/28/content_33813942.htm

Jacobs, J. (2012, 12 09). Giant Panda Global : Yen Yen & Li Li: a goodwill gift

for Georges Pompidou in 1973. Dipetik May 12, 2019, dari

http://www.giantpandaglobal.com/zoo/zoo-de-vincennes/yen-yen-li-li-a-

goodwill-gift-for-georges-pompidou-in-1973/

Page 69: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

56

Joseph S. Nye, J. (2004). New York: Public Affairs.

Joseph S. Nye, J. (2008). Public Diplomacy and Soft Power. The Annals of the

American Academy of Political and Social Science, Vol. 616, Public

Diplomacy in a Changing World , 616, 94-109.

Li, W. (2018, Januari 10). A step toward new relationships between China and

France. Diambil kembali dari

http://www.chinadaily.com.cn/a/201801/10/WS5a55afe8a3102e5b17371e

01.html

Lin, W.-C. (2009). China’s Panda Diplomacy. Taipei: Institute of China and

Asia-Pacific Studies.

Magnier, M. (2006, Maret 21). Attack of the Pandas. Diambil kembali dari

https://www.latimes.com/archives/la-xpm-2006-mar-21-fg-pandas21-

story.html

Monar, P. (2019, 11 03). Diambil kembali dari

https://www.latimes.com/local/lanow/la-me-ln-san-diego-zoo-pandas-

leaving-20190325-story.html

Newyork times. (2008, Mei 06). Ping-Pong diplomacy, this time in Japan.

Diambil kembali dari

https://www.nytimes.com/2008/05/06/world/asia/06iht-

japan.1.12605519.html

Nicholls, H. (2010, 09 03). Diambil kembali dari

https://www.theguardian.com/commentisfree/2010/sep/16/panda-politics-

chinese-diplomacy

Nichter, D. B. (2014, 07 02). Diambil kembali dari

https://www.washingtonpost.com/posteverything/wp/2014/07/28/here-is-

a-clip-of-richard-nixon-discussing-panda-sex/

Nincic, M. (1999). The National Interest and Its Interpretation. The Review of

Politics, Vol. 61, No. 1 (Winter, 1999), pp. 29-55.

Nye, J. (2004). Soft Power : The Means to Success in World Politics. New york:

Public Affaris Neywork.

Olesen, A. (2014, 01 05). Diambil kembali dari

https://foreignpolicy.com/2014/10/23/chinese-people-used-to-think-

pandas-were-monsters/

Oxford. (2013, Juni 3). China makes 'cute use' of panda loans. Diambil kembali

dari http://www.ox.ac.uk/news/2013-09-25-china-makes-cute-use-panda-

loans

Pacher, A. (2017, November 02). China’s Panda Diplomacy . Diambil kembali

dari https://thediplomat.com/2017/11/chinas-panda-diplomacy/

Page 70: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

57

Panda.org. (t.thn.). Diambil kembali dari

http://www.panda.org.cn/english/about/about/2013-09-11/2416.html

Petri, A. (2016, Agustus 03). 3 Places to See China's Giant Pandas. Diambil

kembali dari

https://www.nationalgeographic.com/travel/destinations/asia/china/places-

to-see-giant-panda-china-nature-reserve/

Snow, N. (2009). Rethinking Public Diplomacy. Dalam N. Snow, & P. M. Taylor

(Penyunt.), Routledge Handbook of Public Diplomacy (hal. 3-5). New

York: Routledge.

Song, S. (2013, Juni 23). China Trading Pandas For Uranium To Power Nuclear

Reactors. Diambil kembali dari Ibtimes: https://www.ibtimes.com/china-

trading-pandas-uranium-power-nuclear-reactors-1426392

Spencer, R. (2016, 04 08). Diambil kembali dari

https://www.telegraph.co.uk/comment/12119810/Your-panda-video-is-a-

victory-for-Communist-propaganda.html

The Economist. (2019, Januari 18). Why China rents out its pandas. Diambil

kembali dari https://www.economist.com/the-economist-

explains/2019/01/18/why-china-rents-out-its-pandas

The Telegraph. (2011, 05 05). Diambil kembali dari

https://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/france/8926996/Chi

na-and-France-agree-panda-deal.html

The Telegraph. (2011, 09 08). China and France agree panda deal. Diambil

kembali dari

https://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/france/8926996/Chi

na-and-France-agree-panda-deal.html

The Telegraph. (2012, January 15). The Telegraph : Chinese pandas leave for

France . Diambil kembali dari Telegraph Media Group Limited:

https://www.telegraph.co.uk/news/earth/wildlife/9016056/Chinese-pandas-

leave-for-France.html

UNDP. (t.thn.). Diambil kembali dari http://pandas.undp.org/en/panda-

ambassadors

UNDP. (2017). Diambil kembali dari UNDP names Panda Champions for Global

Goals:

https://www.undp.org/content/undp/en/home/presscenter/pressreleases/201

7/01/05/undp-names-panda-champions-for-global-goals.html

Waltz, K. (1979). Theory of International Politics. London: Addison-Wesley

Publishing Company.

Page 71: SKRIPSI PENGGUNAAN DIPLOMASI PANDA OLEH TIONGKOK: …

58

Wang, Y. (2008). Public Diplomacy and the Rise of Chinese Soft Power. The

Annals of the American Academy of Political and Social Science, 616,

257-273.

Wellons, P. (1994). Sino‐French Relation: Historical Alliance vs. Economic

Reality. The Pacific Review, 341-348.

WWF. (t.thn.). Diambil kembali dari

http://wwf.panda.org/what_we_do/endangered_species/giant_panda/panda

/panda_survey/

WWF. (t.thn.). Diambil kembali dari

http://wwf.panda.org/knowledge_hub/endangered_species/giant_panda/pa

nda/panda_life_cycle/

WWF. (2016, September 4). Stories. Diambil kembali dari World Wildlife Fund:

https://www.worldwildlife.org/stories/giant-panda-no-longer-endangered

Yaan, S. (2013, October 14). CNN Business. Diambil kembali dari CNN:

https://money.cnn.com/2013/10/14/news/economy/china-panda-trade/

Zoo Beauval. (t.thn.). Diambil kembali dari

https://www.zoobeauval.com/pandas/en/the-saga