skripsi pengaruh pendidikan kesehatan dengan media …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf ·...

136
SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA SIWI MULIA KOTA MADIUN Oleh : DENIS FITNA SARI NIM : 201502046 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2019

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO

TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT

KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL

DI SEKOLAH LUAR BIASA SIWI MULIA

KOTA MADIUN

Oleh :

DENIS FITNA SARI

NIM : 201502046

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 2: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

ii

SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO

TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT

KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL

DI SEKOLAH LUAR BIASA SIWI MULIA

KOTA MADIUN

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

DENIS FITNA SARI

NIM : 201502046

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 3: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah dinyatakan layak

mengikuti Ujian Sidang

SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO

TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT

KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL

DI SEKOLAH LUAR BIASA SIWI MULIA

KOTA MADIUN

Menyetujui, Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Priyoto S.Kep., Ns., M,Kes

NIS. 20150115

Sesaria Betty M., S.Kep., Ns., M.Kes

NIS. 20150124

Mengetahui,

Ketua Program Studi Keperawatan

Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep

NIS. 20130092

Page 4: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir (Skripsi) dan

dinyatakan telah memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar (S.Kep)

Pada tanggal ……………………………

Dewan Penguji

1. Binar Wahyuning Widhi, S.Kep.,Ns.,M.Kep

(Ketua Dewan Penguji)

:

……………………………

2. Priyoto S.Kep.,Ns.,M,Kes

(Dewan Penguji 1)

:

……………………………

3. Sesaria Betty M., S.Kep., Ns., M.Kes

(Dewan Penguji 2)

:

……………………………

Mengesahkan,

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Ketua,

Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes (Epid)

NIS.20160103

Page 5: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Bismillahirohmanirohim...

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Taufiq,

Hidayat dan karunia-Nya yang begitu besar yang senantiasa memberikan

kemudahan, kelancaran dan kekuatan kepada saya sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan tepat waktu. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah

awal bagi saya untuk dapat meraih cita-cita saya. Oleh karena itu, dengan rasa

bangga dan bahagia saya banyak bersyukur dan terima kasih saya kepada :

Tuhan yang Maha Esa, karena hanya atas izin dan karunia-Nya maka skripsi

ini dapat dibuat dan selesai pada tepat waktu. Puji syukur yang tak terhingga

pada Tuhan penguasa alam yang meridhoi dan mengabulkan segala doa.

Kedua orang tuaku Bapak Supriyatna dan Ibu Anna, yang telah memberikan

dukungan moril maupun materi serta doa, yang tiada kata seindah lantunan

doa dan tiada doa yang paling khusyuk selain doa yang terucap dari orang

tua. Ucapan terima kasih saja takkan pernah cukup untuk membalas kebaikan

orang tua, oleh karena itu terimalah persembahan bakti dan cintaku ntuk

kalian bapak, ibu dan saudara-saudaraku.

Untuk Bapak Priyoto S.Kep., Ns., M.Kes dan Ibu Sesaria Betty M, S.Kep.,

Ns., M.Kes terimaksih telah memberikan bimbingan dan masukan dalam

penyusunan skripsi dengan penuh kesabaran dan ketelatenan. Semoga Allah

SWT memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan oleh Bapak dan

Ibu. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Dosen Prodi S1

Page 6: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

vi

Keperawatan STIKES BHM Madiun atas seluruh ilmu, didikan dan

bimbingan yang telah diberikan.

Terima kasih teman-temanku Ira Widya, Annisa Maharany, Lusi Winda, Isna,

Rizka Purnama, Ekaristi Sovi, dan Elfira serta teman-teman lainnya yang

tidak bisa sebutkan satu persatu. Terima kasih sudah meberikan semangat dan

motivasinya selama ini dan terima kasih bantuan saat saya kesusahan, sudah

memberikan petuah pada saya. Terima kasih sudah mau jadi tempat berkeluh

kesah. Semoga keakraban dan pertemanan kita akan selalu terjaga dan kita

tidak akan pernah melupakan semuanya.

Mempersembahkan untuk Mas Fajar yang telah menyemangati dan memberi

dukungan hingga terselesainya skripsi ini tepat waktu.

Teman-temanku satu angkatan, seperjuangan Prodi S1 Keperawatan tahun

2015 khususnya kelas 8B yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu

terima kasih atas kekompakan, kegilaan, dan kejahilan selama dikelas.

Perjuangan kita belum selesai sampai disini, mari kita lanjutkan dengan

membuktikan bahwa kita mampu menjadi perawat yang profesional dan bisa

diandalkan agar dapat mengharumkan nama STIKES Bhakti Husada Mulia

Madiun.

Serta almamaterku SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI

HUSADA MULIA MADIUN.

Page 7: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

vii

MOTTO

Mulailah Dari Tempatmu Berada, Gunakan Yang Kau Punya,

Lakukan Yang Kau Bisa

(Arthur Ashe)

Sukses Adalah Saat Persiapan Dan Kesempatan Bertemu

(Bobby Unser)

Page 8: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

viii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Denis Fitna Sari

NIM : 201502046

Judul : Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Video tentang

Personal Hygiene Terhadap Tingkat Kemandirian Pada Anak

Retardasi Mental di Sekolah Luar Biasa Siwi Mulia Kota Madiun.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan

didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam memperoleh gelar

sarjana disuatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan

yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah maupun yang belum di

publikasikan/ tidak dipublikasikan, sumbernya dijelaskan dalam daftar pustaka.

Madiun, Agustus 2019

Denis Fitna Sari

NIM : 201502046

Page 9: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

ix

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Denis Fitna Sari

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 26 September 1996

No. HP : 085784645166

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. 2001– 2003 : Tk Bhayangkari Madiun

2. 2003 – 2009 : MI ISLAMIYAH 02 MADIUN

3. 2009 – 2012 : SMP Negeri 6 Madiun

4. 2013 – 2015 : SMA Negeri 1 Madiun

5. 2015 – Sekarang : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Riwayat Pekerjaan : -

Page 10: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

x

ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO

TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT

KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH

LUAR BIASA SIWI MULIA KOTA MADIUN

Denis Fitna Sari

Anak dengan retardasi mental membutuhkan perhatian yang sangat besar,

salah satu bentuk kemandirian yang tidak bisa dilakukan anak retardasi mental

adalah personal hygiene. Personal hygiene atau perawatan diri dalam kehidupan

sehari-hari merupakan hal yang sangat penting harus diperhatikan karena

kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Untuk

mengajarkan kemandirian personal hygiene dibutuhkan sebuah pendidikan

kesehatan dengan media video supaya apa yang disampaikan sesuai dengan apa

yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui pengaruh pendidikan

kesehatan dengan media video tentang personal hygiene terhadap tingkat

kemandirian pada anak retardasi mental di slb siwi mulia kota madiun.

Desain penelitian ini menggunakan pre-eksperimen, dengan desain

rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-postest.

Tehnik sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 20 responden.

Pengumpulan data menggunakan lembar checklist. Uji statistic yang digunakan

paired t – test.

Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan sebelum dan sesudah diberikan

pendidikan kesehatan dengan media video tentang personal hygiene terrhadap

tingkat kemandirian pada anak retardasi mental. Berdasarkan hasil analisa uji

statistik paired t-test diperoleh ρ value = 0,000 <0,05 artinya ada pengaruh

pendidikan kesehatan dengan media video tentang personal hygiene terrhadap

tingkat kemandirian pada anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun.

Terdapat perubahan kemandirian personal hygiene pada anak retardasi

mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun setelah diberikan pendidikan media video

tentang personal hygiene. Diharapkan adanya pelajaran tambahan tentang

personal hygiene sehingga anak retardasi mental nantinya mampu melakukan

personal hygiene secara mandiri tanpa bantuan orang tua atau guru bahkan orang

lain

Kata kunci: Pendidikan Kesehatan, Media Video, Personal Hygiene,

Retardasi Mental.

Page 11: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

xi

ABSTRACT

THE EFFECT OF HEALTH EDUCATIONAL VIDEO OF PERSONAL

HYGIENE ON THE LEVEL OF INDEPENDENCE IN MENTAL

RETARDATION CHILDREN AT SPECIAL EDUCATION SCHOOL OF

SIWI MULIA, MADIUN

Denis Fitna Sari

Children with mental retardation need a full of attention, one of

independence that mental retardation children cannot do is personal hygiene.

Personal hygiene or self-care in daily life is very important thing to consider

because cleanliness will affect someone health and their psychology. To teach

personal hygiene independence, a health educational video is needed, so that what

is delivered is as expected. The aims of this study is determine the effect of health

educational video of personal hygiene on the level of independence in mental

retardation children at Special Education School of Siwi Mulia Madiun.

The design that used in this study was pre-experimental method, with one-

pretest-posttest approach. The sample technique uses total sampling with 20

respondents as a total samples. Data collected by using a checklist sheet. The

statistical test used a paired t-test.

The results of this study shows that there is difference between before and

after being given health educational video of personal hygiene on the level of

independence in mental retardation children. Based on the analysis of paired t-test,

it is shows a ρvalue=0,000<0.05 which means that there is an effect of health

educational video of personal hygiene on the level of independence in mental

retardation children at Special Education School of Siwi Mulia, Madiun.

There is a change in personal hygiene ability of mental retardation children

at special school of Siwi Mulia Madiun after being given health educational video

of personal hygiene. From this study, it is expected that there will be an additional

lessons about personal hygiene so that mental retardation children will be able to

do personal hygiene independently without the help of parents or teachers or even

other people.

Keywords: Health Education, Video Media, Personal Hygiene, Mental

Retardation.

Page 12: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

xii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT karena berkat Rahmat, Ridho dan

Hidayah-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Skripsi dengan

judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Video Tentang Personal

Hygiene Terhadap Tingkat Kemandirian Pada Anak Retardasi Mental Di SLB

Siwi Mulia Kota Madiun ”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan

untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan di Program Studi Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam kegiatan penyusunan

skripsi tidak akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan

dari berbagai pihak yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan dan

motivasi pada penulis. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Dra. Sri Mulyani sebagai Ketua Yayasan di SLB Siwi Mulia Kota Madiun.

2. Bapak Istoyo sebagai Kepala Sekolah di SLB Siwi Mulia Kota Madiun.

3. Zaenal Abidin, SKM., M.Kes (Epid) sebagai Ketua STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun.

4. Mega Arianti Putri, S.Kep.,Ns., M.Kep sebagai Ketua Program Studi S1

Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

5. Binar Wahyuning Widhi, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dewan penguji yang telah

memberikan masukan dan mengoreksi sehingga terwujudnya skripsi ini.

6. Priyoto, S.Kep.,Ns.,M.Kes sebagai pembimbing 1 proposal skripsi yang telah

memberikan petunjuk, koreksi dan saran sehingga terwujudnya skripsi ini.

Page 13: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

xiii

7. Sesaria Betty M, S.Kep.,Ns., M.Kes selaku dosen pembimbing 2 yang selalu

membimbing dengan penuh kesabaran dan ketelatenan sehingga terwujudnya

skripsi ini.

8. Keluarga Tercinta yang telah memberikan doa, nasehat dan semangat yang

tiada hentinya kepada saya

9. Terimakasih banyak untuk Ira widya, Annisa Maharani, dan Lusi Winda yang

banyak membantu dan selalu memberi semangat.

10. Terimakasih untuk seseorang yang selalu menyemangati saya hingga

terselesainya skripsi ini.

11. Teman-teman Program Studi S1 Keperawatan angkatan 2015 atas kerja sama

dan motivasinya.

12. Terimakasih semua guru di SLB Siwi Mulia Kota Madiun atas kerja samanya

untuk membantu dalam penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan

demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih

kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari

awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Madiun, Agustus 2019

Peneliti

Denis Fitna Sari

NIM. 201502046

Page 14: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

xiv

DAFTAR ISI

Sampul Depan .................................................................................................... i

Sampul Dalam ..................................................................................................... ii

Lembar Persetujuan ............................................................................................. iii

Lembar Pengesahan ............................................................................................ iv

Lembar Persembahan .......................................................................................... v

Motto .................................................................................................................. vii

Halaman Pernyataan............................................................................................ viii

Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... ix

Abstrak ............................................................................................................... x

Abstract ............................................................................................................... xi

Kata Pengantar .................................................................................................... xii

Daftar Isi.............................................................................................................. xiv

Daftar Tabel ........................................................................................................xviii

Daftar Gambar ..................................................................................................... xix

Daftar Lampiran .................................................................................................. xx

Daftar Singkatan.................................................................................................. xxi

Daftar Istilah........................................................................................................ xxii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

1.3.1 Tujuan Umum .................................................................. 7

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 8

1.4.1 Manfaat Teoritis .............................................................. 8

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................ 8

1.5 Keaslian Penelitian ..................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pendidikan Kesehatan .................................................... 11

2.1.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan.................................... 11

2.1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan ......................................... 11

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan

Kesehatan ......................................................................... 12

2.1.4 Metode Pendidikan Kesehatan ........................................ 13

2.1.5 Media Pendidikan Kesehatan .......................................... 14

2.2 Konsep Media Video ................................................................... 17

2.2.1 Pengertian Media Video .................................................. 17

2.2.2 faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media

Video................................................................................ 18

2.2.3 Karakteristik Media Video .............................................. 19

2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Video........................ 20

2.2.5 Manfaat Penggunaan Video ............................................. 22

Page 15: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

xv

2.3 Konsep Personal Hygiene ........................................................... 23

2.3.1 PengertianPersonal Hygiene ........................................... 23

2.3.2 Macam-macam Personal Hygiene ................................... 24

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene .... 26

2.3.4 Dampak yang Sering Timbul Pada Masalah Personal

Hygiene ............................................................................ 27

2.3.5 Tujuan Perawatan Personal Hygiene............................... 28

2.4 Konsep Kemandirian ................................................................... 28

2.4.1 Pengertian Konsep Kemandirian ..................................... 28

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian ............ 29

2.4.3 Jenis-jenis Kemandirian................................................... 30

2.4.4 Meningkatkan Kemandirian ............................................ 31

2.5 Konsep Retardasi Mental ............................................................ 32

2.5.1 Pengertian Retardasi Mental ............................................ 32

2.5.2 Penyebab Terjadinya Retardasi Mental ........................... 33

2.5.3 Klasifikasi Retardasi Mental............................................ 35

2.5.4 Intervensi atau Pendidikan Retardasi Mental .................. 36

2.5.5 Terapi yang dibutuhkan Anak Retardasi Mental ............. 38

2.6 Konsep Teori Penelitian

2.6.1 Konsep Penelitian Menurut Teori Keperawatan Orem ... 40

2.6.2 Bagan Teori Dorothea Orem ........................................... 42

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual .................................................................. 45

3.2 Hipotesis ...................................................................................... 46

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ......................................................................... 47

4.1.1 Skema Rancangan penelitian ........................................... 47

4.2 Populasi dan Sampel ................................................................... 48

4.2.1 Populasi ........................................................................... 48

4.2.2 Sampel ............................................................................. 48

4.2.3 Kriteria Sampel ................................................................ 48

4.3 Tehnik Sampling ......................................................................... 50

4.4 Kerangka Kerja Penelitian ........................................................... 51

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................ 52

4.5.1 Identifikasi Variabel Penelitian ....................................... 52

4.5.2 Definisi Operasional Variabel ......................................... 53

4.6 Instrumen Penelitian ...................................................................... 55

4.7 Uji Validitas dan Realibilitas....................................................... 55

4.7.1 Uji Validitas ..................................................................... 55

4.7.2 Uji Realibilitas .................................................................... 57

4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 57

4.8.1 Lokasi Penelitian ............................................................. 57

4.8.2 Waktu Penelitian .............................................................. 58

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ....................................................... 58

4.10 Teknik Pengolahan Data Dan Analisa Data.................................. 60

4.10.1 Pengolahan data .............................................................. 60

Page 16: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

xvi

4.10.2 Analisa Data ................................................................... 62

4.11 Etika Penelitian ............................................................................. 64

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian .................................... 66

5.2 Hasil Penelitian ............................................................................ 67

5.2.1 Data Umum ........................................................................... 67

5.2.1.1 Karakteristik Anak Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 67

5.2.1.2 Karakteristik Anak Berdasarkan Usia ...................... 67

5.2.1.3 Karakteristik Anak Berdasarkan Agama .................. 68

5.2.1.4 Karakteristik Anak Berdasarkan Tingkat

Retardasi Mental ....................................................... 68

5.2.1.5 Karakteristik Anak Berdasarkan Jumlah Saudara .... 69

5.2.1.6 Karakteristik Anak Berdasarkan Pendidikan

Orang Tua ................................................................ 69

5.2.1.7 Karakteristik Anak Berdasarkan Pekerjaan

Orang Tua ................................................................. 70

5.2.2 Data Khusus .......................................................................... 70

5.2.2.1 Frekuensi Indikator Kemandirian Personal Hygiene

Pada Anak Retardasi Mental Sebelum Diberikan

Pendidikan Kesehatan dengan Media Video ........... 70

5.2.2.2 Frekuensi Indikator Kemandirian Personal Hygiene

Pada Anak Retardasi Mental Sesudah Diberikan

Pendidikan Kesehatan dengan Media Video ........... 72

5.2.2.3 Mengidentifikasi Tingkat Kemandirian Personal

Hygiene Pada Anak Retardasi Mental Sebelum

Diberikan Pendidikan Kesehatan dengan Media

Video ........................................................................ 73

5.2.2.4 Mengidentifikasi Tingkat Kemandirian Personal

Hygiene Pada Anak Retardasi Mental Sesudah

Diberikan Pendidikan Kesehatan dengan Media

Video ........................................................................ 73

5.2.2.5 Menganalisis Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Kesehatan dengan Media Video tentang Personal

hygiene Pada Anak Retardasi Mental ...................... 74

5.3 Pembahasan..................................................................................... 76

5.3.1 Perilaku Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan

Dengan Media Video Terhadap Tingkat

Kemandirian Personal Hygiene Pada Anak

Retardasi Mental ....................................................... 76

5.3.2 Perilaku Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan

Dengan Media Video Terhadap Tingkat

Kemandirian Personal Hygiene Pada Anak

Retardasi Mental ....................................................... 78

5.3.3 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media

Video Terhadap Tingkat Kemandirian Personal

Hygiene Pada Anak Retardasi Mental ...................... 80

Page 17: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

xvii

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 84

6.2 Saran ............................................................................................... 85

Daftar Pustaka .................................................................................................... 87

Lampiran-lampiran ............................................................................................. 89

Page 18: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

xviii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian .......................................................................... 9

Tabel 4.1 Skema Rancangan Penelitian ........................................................... 47

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel .......................................................... 53

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas ............................................................................ 56

Tabel 4.4 Hasil Uji Reabilitas .......................................................................... 57 57

Tabel 5.1 Hasil distribusi responden berdasarkan jenis kelamin anak di SLB

Siwi Mulia Kota Madiun ................................................................. 67

Tabel 5.2 Hasil distribusi responden berdasarkan usia anak di SLB Siwi

Mulia Kota Madiun .......................................................................... 68

Tabel 5.3 Hasil distribusi responden berdasarkan agama anak di SLB Siwi

Mulia Kota Madiun .......................................................................... 68

Tabel 5.4 Hasil distribusi responden berdasarkan tingkat retardasi mental di

SLB Siwi Mulia Kota Madiun ......................................................... 68

Tabel 5.5 Hasil distribusi responden berdasarkan jumlah saudara di SLB

Siwi Mulia Kota Madiun .................................................................. 69

Tabel 5.6 Hasil distribusi responden berdasarkan pendidikan orang tua di

SLB Siwi Mulia Kota Madiun ......................................................... 69

Tabel 5.7 Hasil distribusi responden berdasarkan pekerjaan orang tua di

SLB Siwi Mulia Kota Madiun ......................................................... 70

Tabel 5.8 Hasil distribusi frekuensi indikator kemandirian sebelum

diberikan pendidikan kesehatan media video di SLB Siwi Mulia

Kota Madiun ..................................................................................... 71

Tabel 5.9 Hasil distribusi frekuensi indikator kemandirian sesudah

diberikan pendidikan kesehatan media video di SLB Siwi Mulia

Kota Madiun ..................................................................................... 72

Tabel 5.10 Hasil sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan media

video terhadap tingkat kemandirian di SLB Siwi Mulia Kota

Madiun ............................................................................................. 73

Tabel 5.11 Hasil sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media

video terhadap tingkat kemandirian di SLB Siwi Mulia Kota

Madiun ............................................................................................. 74

Tabel 5.12 Hasil Uji Normalitas Data ................................................................ 75

Tabel 5.13 Hasil analisis pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video

terhadap tingkat kemandirian personal hygiene di SLB Siwi

Mulia Kota Madiun .......................................................................... 75

Page 19: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

xix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Teori Dorothea Orem (1971) ......................................................... 42

Gambar 2.1 Kerangka Teori Personal Hygiene ................................................ 43

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ..................................................................... 45

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ............................................................. 51

Page 20: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Permohonan Uji Validitas dan Reliabilitas .................. 89

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian ....................................................................... 90

Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Peneltian ............................................... 91

Lampiran 4 Lembar Permohonan Menjadi Responden ..................................... 92

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ...................................... 93

Lampiran 6 Cheklist Kemandirian Personal Hygiene ....................................... 94

Lampiran 7 SOP Pendidikan Kesehatan dengan Media Video Tentang

Personal Hygiene ........................................................................... 95

Lampiran 8 Hasil Uji Validitas dan Realibitas .................................................. 98

Lampiran 9 Data Demografi Responden Di SLB Siwi Mulia Kota Madiun .... 99

Lampiran 10 Data Umum Hasil Output SPSS .................................................... 100

Lampiran 11 Hasil Tabulasi Pre Pendidikan Kesehatan dengan Media Video

Tentang Personal Hygiene ............................................................. 102

Lampiran 12 Hasil Tabulasi Post Pendidikan Kesehatan dengan Media Video

Tentang Personal Hygiene ............................................................ 103

Lampiran 13 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 104

Lampiran 14 Hasil Uji Paired Sample T-Test ..................................................... 105

Lampiran 15 Kartu Bimbingan Tugas Akhir ...................................................... 106

Lampiran 16 Jadwal Pengajuan Skripsi .............................................................. 110

Lampiran 17 Dokumentasi Kegiatan .................................................................. 111

Page 21: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

xxi

DAFTAR SINGKATAN

CNS : Central Nervous System

IQ : Intelligensi Quotint

SD : Sekolah Dasar

SLB : Sekolah Luar Biasa

WHO : World Health Organization

Page 22: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

xxii

DAFTAR ISTILAH

Access : Mengakses

Audio aids : Alat bantu dengar

audio visual aids : Alat bantu lihat-dengar

Booklet : Media untuk menyampaikan pesandalam bentuk

tulisandan gambar

Cost : Biaya

Counceling : Konseling

Down’s syndrome : Suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik

dan mental anak yang diakibatkn adanya

abnormalitas perkembngan kromosom

Encephalitis : Radang otak

Fleksibel : Mudah

Flip chart : Media penyampaian pesandalam bentuk buku di

mana tiap lembar berisi gambar peragaan dan

lembaran baliknya berisi kalimat sebagai pesan

kesehatan yang berkaitan dengan gambar

Guidance : Bimbingan

Hydrocephalus : Ukuran kepala besar dan berisi cairan

Independence : Kebebasan

Intelegensi : Kemampuan mental

Interactivity : Interaktivitas

Leaflet : Bentuk penyampaian informasimelalui lembaran

yang dilipat

Macrophalus : Ukuran kepala terlalu besar

Meningitis : Penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada

selaputpelindung yang menutupi saraf otak dan

tulang belakang

Microcephalus : Ukuran kepala terlalu kecil

Noveltya : Temuan sebuah penelitian

Organization : Organisasi

Personal hygiene : Kebersihan Perorangan

Phenylketonuria : Gangguan desakan autosomal genetis yang

dikenali dengan kurangnya enzim fenilalanin

hidroksilase (PAH)

Prevelensi : Angka kejadian

Punisment : Cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar

sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara

umum

Retardasi mental : Penurunan fungsi intelektual

Reward : Hadiah

Rubela : Penyakit yang disebabkan oleh virus

Sifilis : Satu infeksi yang ditularkan melalui hubungan

seksual

Page 23: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

xxiii

Slow learner : Lamban belajar

Sub-avarage : Di bawah rata-rata

Tay-Sachs : Penyakit keturunan yang ditandai hilangnya sebuah

enzim yang terdapat pada lisosom

Technology : Teknologi

Trysomi : Jumlah kromosom 47

Visual aids : Alat bantu lihat

Page 24: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak merupakan dambaan semua orang dalam suatu keluarga.Setiap

keluarga pasti menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang dengan

normal. Pertumbuhan yang diinginkan seperti sehat fisik, mental, kognitif

dan sosial yang dapat berguna bagi nusa, bangsa dan keluarganya.Anak

memang harus diperhatikan sejak dalam kandungan sampai menjadi

dewasa (Suyono, dkk; 2016).

Keadaan individu yang normal belum tentu dimiliki anak saat

dilahirkan. Beberapa di antaranya mempunyai keterbatasan, baik secara

fisik maupun psikis yang telah dialami sejak awal masa perkembangan

(anak dengan kebutuhan khusus). Anak dengan kebutuhan khusus

merupakan salah satu contoh gangguan yang dapat ditemui di berbagai

tempat (Rumaseb, 2018).

Anak berkebutuhan khusus salah satunya adalah anak dengan reterdasi

mental. Retardasi mental dinyatakan sebagai masalah yang pelik, terutama

kurang dapat berkomunikasi sesuai dengan usianya. Mereka mengalami

kesulitan dalam kemampuan membaca dan menulis. Mereka juga

mengalami kesulitan bertingkah laku sesuai dengan usianya, dan mereka

lebih memilih anak-anak yang usianya lebih rendah dari dirinya sebagai

teman (Ekasari, 2010).

Page 25: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

2

Retardasi mental merupakan keadaan dengan intelegensi kurang

(abnormal) atau dibawah rata-rata sejak masa perkembangan (sejak lahir

atau sejak masa kanak-kanak), dengan karakteristik penderitanya yang

memiliki tingkat kecerdasan dibawah rata-rata (Intelligence Quotient (IQ)

84 ke bawah) dan mengalami kesulitan dalam beradaptasi maupun

melakukan berbagai aktivitas sehari-hari seperti melakukan perawatan diri

(mandi, makan, belajar dan lain-lain) yang dampaknya pada anak tersebut

mengalami kurangnya kemampuan dan kemandirian dalam melakukaan

kegiatan sehari-hari. Seorang anak yang mengalami retardasi mental dalam

perkembangannya berbeda dengan anak-anak normal (Rahmawati, 2014).

Angka kejadian retardasi mental di dunia pada anak laki-laki dan

perempuan 1,2 : 1. Anak retardasi mental di Amerika Serikat berjumlah

3000-5000 setiap tahunnya. Anak retardasi mental di Indonesia menempati

populasi terbesar keempat di dunia (Ariani, 2014). Menurut Sondakh,

(2010) bahwa di dunia retardasi mental merupakan masalah dengan

aplikasi yang besar terutama di negara berkembang. Diperkirakan terdapat

3% dari total populasi di dunia yang mengalami retardasi mental, tetapi

hanya 1-1,5% yang terdata. Anak retardasi mental berjumlah 6.600.000

jiwa di Indonesia (Tiranata, 2015).

World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah anak

retardasi mental di Indonesia sekitar 7-10% dari total jumlah anak. Pada

tahun 2003 jumlah anak retardasi mental berjumlah 679.048 atau 21,42%

dengan perbandingan laki-laki 60% dan perempuan 40%. Dengan kategori

Page 26: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

3

retardasi mental sangat berat (ideot) 16%, kategori berat 24%, retardasi

mental sedang (inbisil debil profound) 25%, dan retardasi ringan 35%

(Kemenkes RI, 2010).

Menurut Kementerian dan kebudayan tahun 2017/2018 anak

berkebutuhan khusus di provinsi Jawa Timur sebanyak 5.9 ribu.

Sedangkan angka reterdasi mental di Provinsi Jawa Timur yang ada di

SLB-C tahun 2013/2014 berjumlah 6.633 orang atau 61.21 (pusat Data dan

Informasi KEMENKES RI, 2014) Di Kota Madiun bertempat di SLB Siwi

Mulia terdapat sekitar 40 orang anak yang berkebutuhan khusus.

Salah satu hal yang penting kemampuan dasar manusia untuk

kelangsungan hidup yaitu perawatan diri. Perawatan diri adalah cara

perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka.

Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu,

keamanan, dan kesehatan. Praktek hygiene sama dengan meningkatkan

kesehatan(Potter dan Perry, 2012 ).

SLB Siwi Mulia Kota Madiun merupakan SLB dengan jumlah

Retardasi Mental pada anak SD paling banyak. Berdasarkan hasil

wawancara dengan salah satu guru dalam proses pembelajarannya sudah

menggunakan laptop dan LCD, tetapi untuk tingkat kemandirian personal

hygiene nya masih kurang dibandingkan dengan SLB yang lainnya.

Sedangkan personal hygiene merupakan salah satu cara untuk

merawat dan menjaga kesehatan diri sendiri. Hassan (2012) berpendapat

bahwa, personal hygiene adalah dasar dari kebersihan, keindahan, dan

Page 27: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

4

merupakan langkah awal menuju hidup sehat. Selain itu, personal hygiene

juga bagian penting dari kehidupan sehari-hari untuk melindungi diri dan

selalu menjaga kebersihan dan kesehatan. Salah satu pentingnya personal

hygiene adalah meminimalkan terjadinya suatu penyakit yang disebabkan

oleh mikroorganisme yang ada di mana-mana. Personal hygiene juga

sangat di- perlukan untuk kenyamanan, keamanan dan kesehatan

seseorang (Widianti, 2011).

Perawatan diri atau personal hygiene dalam kehidupan sehari-hari

merupakan hal yang sangat penting harus diperhatikan karena kebersihan

akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan sangat

berpengaruh di antaranya kebudayaan, sosial, kelurga, dan pendidikan,

persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta pengembangan. Pada

dasarnya setiap manusia memiliki hak yang sama untuk memperoleh

kebahagiaan dalam hidupnya. Setiap orang berhak untuk tumbuh dan

berkembang dalam lingkungan yang kondusif dan suportif, termasuk bagi

mereka yang mengalami ratardasi mental. Akan tetapi realita yang terjadi

tidaklah selalu demikian.

Banyak anak penyandang retardasi mental yang belum mampu

melakukan kegiatan sehari-hari atau kemandirian dalam merawat diri

sendiri bukan semata-mata karena ketunaannya, tetapi dikarenakan

lingkungan yang kurang mendukung sehingga diperlukan bimbingan dari

pihak keluarga atau masyarakat agar penyandang retardasi mental

memiliki kemampuan dalam merawat diri sendiri. Jika tidak mendapatkan

Page 28: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

5

perhatian atau dukungan keluarga terutama orangtua dalam hal

kemandirian perawatan sehari-hari (personal hygiene) efek yang terlihat

ketika tumbuh anak tersebut dewasa, tidak akan pernah mandiri dan masih

tergantung pada keluarga dalam hal pemenuhan kebersihan diri. Anak

retardasi mental akan sangat tergantung pada peran serta dan dukungan

penuh dari keluarga.

Dukungan dan penerimaan dari setiap anggota keluarga akan

memberikan energi dan kepercayaan dalam diri anak reterdasi mental

untuk lebih berusaha meningkatkan setiap kemampuan yang dimiliki,

sehingga hal ini akan membantunya untuk dapat hidup mandiri, lepas dari

ketergantungan pada bantuan orang lain. Kemandirian merupakan

kemampuan individu dalam mengatur dan mengendalikan pikiran,

perasaan serta sikapnya yang dimiliki selama perkembangan secara

kumulatif, dengan kata lain individu akan terus menerus belajar untuk

mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungannya hingga

akhirnya ia akan mampu berfikir dan bertindak sendiri dengan

menggunakan kemandiriannya (Desmita, 2011).

Kemandirian bukanlah keterampilan yang muncul secara tiba-tiba

tetapi perlu diajarkan dan dilatih pada anak agar tidak menghambat tugas-

tugas perkembangan anak selanjutnya. Berdasarkan penjelasan tersebut

dapat disimpulkan bahwa sikap mandiri dapat dicirikan dengan adanya

kemampuan individu untuk merawat atau menolong dirinya sendir tanpa

harus meminta bantuan dari orang di sekitarnya. Menurut Ali dan Asrori

Page 29: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

6

(2013) beberapa faktor faktor yang mendukung kemandirian anak adalah

gen atau keturunan orang tua, pola asuh orang tua (dukungan keluarga),

sistem pendedikan disekolah, sistem kehidupan dimasyarakat.

Menurut Fatimah (2010), kemandirian pada anak berawal dari

keluarga serta dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Di dalam keluarga,

orang tualah yang berperan dalam mengasuh, membimbing, dan

membentu mengarahkan anak untuk menjadi mandiri. Jika orang tua dapat

memberikan pola pengasuhan yang baik pada anak yang berkebutuhan

khusus, maka anak tersebut akan mandiri dalam menjalani kegiatan sehari-

harinya termasuk kemandirian personal hygiene.

Selain dukungan dari orangtua juga dibutuhkan pendidikan kesehatan

untuk menambah pengetahuan dan memberikan informasi yang adekuat

dan tepat (Andarmoyo, 2012). Terlaksananya pendidikan kesehatan

membutuhkan media atau alat peraga supaya apa yang disampaikan sesuai

dengan apa yang diharapkan. Salah satu media pendidikan kesehatan yang

paling banyak diminati oleh anak SD adalah media audio visual.

Media ini merupakan media yang sesuai dengan perkembangan zaman

sekarang yang mencakup indera penglihatan dan pendengaran.

Karakteristik dari media audio visual di antaranya terdapat gambar dan

suara, sehingga mudah menarik perhatian. Media audio visual juga sangat

praktis digunakan dalam penyampaian pendidikan kesehatan pada anak di

sekolah

Page 30: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

7

Untuk mengurangi dampak-dampak yang ditimbulkan anak reterdasi

mental salah satunya adalah memberikan pendidikan kesehatan melalui

media video tentang personal hygiene kepada anak. Dari latar belakang

yang terpapar di atas peneliti tertarik untuk meneliti masalah tersebut

dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Video

Tentang Personal Hygiene Terhadap Tingkat Kemandirian Pada Anak

Retardasi Mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh

pemberian media video tentang personal hygiene terhadap tingkat

kemandirian pada anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota

Madiun?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan

dengan media video tentang personal hygiene terhadap tingkat

kemandirian pada anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan Khusus dari penelitian ini antara lain :

1. Mengindentifikasi tingkat kemandirian personal hygiene sebelum

diberikan pendidikan kesehatan media video personal hygiene

terhadap anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun

Page 31: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

8

2. Mengidentifikasi tingkat kemandirian personal hygiene sesudah

diberikan pendidikan kesehatan dengan video personal hygiene

terhadap anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun.

3. Menganalisis pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dengan video

personal hygiene pada anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota

Madiun.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memperkuat dan mengembangkan

ilmu tentang anak reterdasi mental terutama mengenai kemandirian pada

anak khususnya personal hygiene.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Institusi Kesehatan

Menambah referensi akan hasanah ilmu pengetahuan tentang

kesehatan personal hygiene pada anak retardasi mental.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dengan hasil penelitian ini menambah literature mengenai

konsep personal hygiene dalam pengajarannya mengembangkan

kemandirikan anak reterdasi mental.

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini untuk digunakan sebagai bahan informasi dan

masukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan mengenai

pendidikan kesehatan melalui media video tentang personal hygiene.

Page 32: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

9

4. Bagi Responden

Diharapkan dengan adanya pendidikan kesehatan tentang kemandirian

anak khususnya tentang pentingnya personal hygiene melalui media

video diharapkan anak retardasi mental yang berada di SLB Siwi

Mulia Kota Madiun mampu secara mandiri dalam pemenuhan

personal hygiene dikehidupan sehari-hari.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan pada peneliti selanjutnya lebih mengembangkan secara

detail permasalahan yang ada pada anak reterdasi mental untuk

menunjang informasi dan menambha wawasan.

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Penulis; Judul Artikel;

Tahun

Metode (Desain, Sampel,

Instrumen, Analis)

Hasil Penelitian

1. P :Noer Elok Faikoh

J : Pengaruh Modelling

Media Video Terhadap

Peningkatan Kemampuan

Toilet Training Pada

Anak Retardasi Mental

Usia 5-7 Tahun Di Slb N

Semarang.

T : 2014

D : one group pre and

postest

S : 30 anak

I : lembar Observasi

A : uji Wilcoxon

Terdapat pengaruh antara

pemberian terapi atau

intervensi modelling

media video terhadap

peningkatan kemampuan

toilet training pada anak

retardasi mental di SLB

N Semarang dengan

menggunakan uji

wilcoxon yaitu

didapatkan p value 0,00

(α=>0,05).

Page 33: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

10

2. P : Dwi Estri Rahmawati

J :Pengaruh pendidikan

kesehatan dengan media

audio visual terhadap

perilaku personal hygiene

siswa sd Muhammadiyah

Kragan Tempel Sleman.

T : 2017

D :one group pretest

postest design.

S :25 anak.

I : Kuesioner

A : Paired t-test

Ada pengaruh

pendidikan kesehatan

dengan media audio

visual tehadap perilaku

personal hygiene siswa

kelas III,IV, V SD

Muhammadiyah Kragan

Tempel Sleman

3. P : Ester Rumaseb

J :Hubungan pola asuh

orang tua dengan tingkat

kemandirian anak

Retardasi mental usia 10-

14 tahun dalam

melakukan perawatan diri

di SLB Negeri bagian B

Jayapura.

T : 2018

D :desain korelasional

dengan pendekatan cross

sectional .

S : 32 anak

I : kuesioner

A :uji chisquare.

Ada hubungan antara

pola asuh orang tua

dengan tingkat

kemandirian anak

retardasi mental usia 10-

14 tahun dalm

melakukan perawatan

diri di SLB Negeri

Bagian B Jayapura.

Page 34: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

11

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pendidikan Kesetahan

2.1.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan secara umum adalah

segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik

individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa

yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Dan

batasan ini tersirat unsur-unsur input (sasaran dan pendidik dari

pendidikan), proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang

lain) dan output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan

dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan,

atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang

kondusif oleh sasaran dari promosi kesehatan (Notoatmodjo, 2012).

Induniasih (2018) mendefinisikan pendidikan kesehatan sebagai

proses yang mencakup dimensi dan kegiatan-kegiatan intelektual,

psikologi, dan sosial yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan

individu dalam mengambil keputusan secara sadar dan yang

mempengaruhi kesejahteraan diri, keluarga, dan masyarakat.

2.1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan

Induniasih (2009) menyebutkan tiga tujuan pendidikan kesehatan

tersebut yaitu :

Page 35: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

12

1. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat.

Oleh karena itu, pendidik kesehatan harus bertanggung jawab

mengarahkan cara-cara hidup sehat sehingga menjadi kebiasaan hidup

masyarakat sehari-hari.

2. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok

mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.

3. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana

pelayanan kesehatan yang telah ada. Kadang kala pemanfaatan sarana

pelayanan yang ada dilakukan secara berlebihan dan bahkan justru

sebaliknya, seperti saat kondisi sakit tetapi tidak menggunakan sarana

kesehatan dengan semestinya.

2.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Kesehatan

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pendidikan kesehatan

dapat mencapai sasaran Saragih (2010) yaitu :

1. Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap

informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa

semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang

menerima informasi yang didapatnya.

2. Tingkat Sosial Ekonomi

Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah

pula dalam menerima informasi baru.

Page 36: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

13

3. Adat Istiadat

Masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap adat

istiadat sebagai sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

4. Kepercayaan Masyarakat

Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh

orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah ada kepercayaan

masyarakat dengan penyampai informasi.

5. Ketersediaan waktu di masyarakat

Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas

masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam

penyuluhan.

2.1.4 Metode Pendidikan Kesehatan

Menurut Notoadmojo (2012), berdasarkan pendekatan sasaran yang

ingin dicapai, penggolongan metode pendidikan ada 3 (tiga) yaitu:

1. Metode berdasarkan pendekatan perorangan

Metode ini bersifat individual dan biasanya digunakan untuk

membina perilaku baru, atau membina seorang yang mulai tertarik

pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakannya

pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah

atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau

perilaku baru tersebut.

Ada 2 bentuk pendekatannya yaitu :

a. Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Counceling)

b. Wawancara

Page 37: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

14

2. Metode berdasarkan pendekatan kelompok

Berdasarkan kelompok dan tingkat pendidikan dari sasaran

pendidikan kesehatan harus diperhatikan ketika memilih metode

kelompok. Kelompok besar akan membutuhkan metode yang berbeda

dengan kelompok kecil. Sebuah metode akan efektif jika sesuai

dengan tingkat pendidikan di kelompok masyarakat.

3. Metode berdasarkan pendekatan massa

Metode pendekatan massa ini cocok untuk mengkomunikasikan

pesanpesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Sehingga

sasaran dari metode ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan

golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status social ekonomi,

tingkat pendidikan, dan sebagainya, sehingga pesan-pesan kesehatan

yang ingin disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga

dapat ditangkap oleh massa.

2.1.5 Media Pendidikan Kesehatan

Menurut Notoatmodjo (2014) alat bantu belajar dapat digunakan

untuk membantu pelaksanaan pelatihan dengan metode tatap muka. Alat

bantuyang dipilih pun harus sesuai dengan strategi, metode, belajar, dan

tujuan belajar. Secara umum, alat bantu belajar terdiri dari :

1. Berdasarkan stimulasi indra

a. Alat bantu lihat (visual aids) yang berguna dalam membantu

menstimulasi indra penglihatan saat penyampaian materi kegiatan

pendidikan kesehatan.

Page 38: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

15

b. Alat bantu dengar (audio aids) yaitu alat yang dapat membantu

untuk menstimulasi indra pendengar ketika penyampaian materi.

c. Alat bantu lihat-dengar (audio visual aids) yaitu alat yang

berguna untuk menstimulasi indra pendengaran dan penglihatan,

sehingga lebih mudah menerima dan memahami pesan yang

disampaikan oleh pemateri.

2. Berdasarkan pembuatannya dan penggunaannya

a. Alat peraga atau media yang rumit, seperti film, film strip, slide,

dan sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor.

b. Alat peraga sederhana, yang mudah dibuat sendiri dengan bahan-

bahan setempat.

3. Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur media kesehatan

a. Media Cetak

1) Leaflet

Merupakan bentuk penyampaian informasi kesehatan

melalui lembaran yang dilipat. Keuntungan menggunakan

media ini antara lain : sasaran dapat menyesuaikan dan

belajar mandiri serta praktis karena mengurangi kebutuhan

mencatat, sasaran dapat melihat isinya disaat santai dan

sangat ekonomis, berbagai informasi dapat diberikan atau

dibaca oleh anggota kelompok sasaran, sehingga bisa

didiskusikan, dapat memberikan informasi yang detail yang

mana tidak diberikan secara lisan, mudah dibuat, diperbanyak

Page 39: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

16

dan diperbaiki serta mudah disesuaikan dengan kelompok

sasaran.

2) Booklet

Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-

pesan kesehatan dalam bentuk tulisan dan gambar. Booklet

sebagai saluran, alat bantu, sarana dan sumber daya

pendukungnya untuk 21 menyampaikan pesan harus

menyesuaikan dengan isi materi yang akan disampaikan.

3) Flyer (selembaran)

4) Flip chart (lembar balik)

Media penyampaian pesan atau informasi kesehatan

dalam bentuk buku di mana tiap lembar berisi gambar

peragaan dan lembaran baliknya berisi kalimat sebagai pesan

kesehatan yang berkaitan dengan gambar.

5) Rubrik (tulisan-tulisan surat kabar), poster, dan foto

b. Media Elektronik

1) Slide

Slide (film bingkai) adalah suatu film transparansi yang

berukuran 35 mm dengan bingkai 2x2 inci. Bingkai tersebut

terbuat dari karton atau plastik.Film bingkai diproyeksikan

melalui slide projector.

Page 40: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

17

2) Video

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam,

memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar

bergerak.

c. Media Papan

2.2 Konsep Media Video

2.2.1 Pengertian Media Video

Media video merupakan salah satu media audio visual. Azhar Arsyad

(2014) menyatakan bahwa video dapat menggambarkan suatu objek yang

bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.

Media video pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan,

dokumentasi, dan pendidikan. Video dapat menyajikan informasi,

memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan

keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi

sikap.

Cecep Kustandi (2013) mengungkapkan bahwa video adalah alat yang

dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-

konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau

memperlambat waktu dan mempengaruhi sikap.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa media

video pembelajaran adalah media audio visual yang dapat menampilkan

gambar yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara

yang sesuai yang menyajikan informasi memaparkan proses, menjelaskan

Page 41: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

18

konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau

memperlambat waktu dan mempengaruhi sikap untuk membantu

pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran.

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Video

Oleh sebab itu, dalam memilih media pembelajaran yang tepat

menurut Erickson (Hidayat, 2011) dapat kita rumuskan dalam satu kata

ACTION, yaitu akronim dari: access, cost, technology, interactivity,

organization dan noveltya.

1. Acces, media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat

dimanfaatkan siswa.

2. Cost, media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat

dijangkau.

3. Technology, media yang akan digunakan apakah teknologinya tersedia

dan mudah menggunakannya.

4. Interactivity, media yang akan dipilih dapat memunculkan komunikasi

dua arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat (aktif) baik

secara fisik, intelektual dan mental.

5. Organization, dalam memilih media pembelajaran tersebut, secara

organisatoris mendapatkan dukungan dari pimpinan sekolah (ada unit

organisasi seperti pusat sumber belajar yang mengelola).

6. Novelty, media yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga

memiliki daya tarik bagi siswa yang belajar.

Page 42: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

19

2.2.3 Karakteristik Media Video

Daryanto (2013) menambahkan bahwa karakteristik media video

sebagai media pembelajaran diantaranya yaitu:

1. Ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai dengan

kebutuhan, yaitu dengan cara mengatur jarak antara layar untuk

tampilan dengan alat pemutar kaset.

2. Video dapat menyajikan gambar bergerak pada siswa disamping suara

yang menyertainya.

3. Video membantu anda menyampaikan materi yang memerlukan

visualisasi yang mendemonstrasikan hal-hal seperti gerakan motorik

tertentu.

4. Video dapat dikombinasikan dengan animasi dan pengaturan

kecepatan dapat disesuaikan untuk mendemonstrasikan perubahan.

5. Video dapat digunakan baik untuk proses pembelajaran tatap muka

maupun jarak jauh tanpa kehadiran guru.

Berdasarkan uraian yang telah diutarakan oleh beberapa ahli di atas

dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan media video sebagai media

pembelajaran, maka harus diketahui karakteristik video yang dapat

mendukung digunakannya sebagai media pembelajaran. Karakteristik

media video sebagai media pembelajaran diantaranya yaitu dapat

menampilkan gambar dengan ukuran yang fleksibel, gambar dapat

dimanipulasi dan dikombinasikan dengan suara, gerakan animasi dan teks

kecepatannya dapat disesuaikan sehingga mendukung pemahaman siswa

Page 43: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

20

dalam mempelajari materi. Selain itu sasaran penggunaan video yang

fleksibel yaitu dapat digunakan secara individual maupun berkelompok

sehingga memudahkan siswa belajar meskipun dalam situasi kelas yang

berbeda.

2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Video

Media video sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan dan

kekurangan tersendiri. Menurut Arief S. Sadiman (2012) menyatakan

bahwamedia video sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan dan

kekurangan. Kelebihan media video antara lain yaitu:

1. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode singkat dari

rangsangan luar lainnya.

2. Demonstrasi yang sulit dapat dipersiapkan dan direkam sebelumnya,

sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada

penyajian dan siswanya.

3. Dapat menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.

4. Keras lemahnya suara dapat diatur.

5. Gambar proyeksi dapat di-beku-kan untuk diamati.

6. Objek yang sedang bergerak dapat dapat diamati lebih dekat.

Sementara kekurangan yang perlu diperhatikan sehubungan dengan

penggunaan media video dalam proses belajar mengajar adalah:

1. Komunikasi bersifat satu arah dan perlu diimbangi dengan pencarian

bentuk umpan balik yang lain.

Page 44: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

21

2. Kurang mampu menampilkan detail objek yang disajikan secara

sempurna.

3. Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.

Menurut Azhar Arsyad (2014) mengungkapkan bahwa terdapat

keuntungan dan keterbatasan video sebagai media pembelajaran.

Keuntungan media pembelajaran video adalah sebagai berikut:

1. Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat

disajikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.

2. Disamping dapat mendorong dan meningkatkan motivasi, video dapat

menanamkan sikap dan segi-segi afektif.

3. Video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil,

kelompok heterogen maupun perorangan.

Sementara keterbatasan media video sebagai media pembelajaran

adalah sebagai berikut:

1. Pengadaan video pada umumnya memerlukan biaya yang mahal dan

waktu yang banyak.

2. Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan

belajaryang diinginkan, kecuali video dirancang dan diproduksi

khusus untuk kebutuhan sendiri.

Berdasarkan teori yang telah disampaikan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa dalam pengembangan media video ini tidak terlepas

dari kelebihan dan keterbatasan yang dimilikinya. Kelebihan media video

sebagai media pembelajaran adalah mampu menampilkan gambar yang

Page 45: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

22

bergerak secara berulang-ulang maupun dihentikan pada bagian tertentu

sehingga memudahkan mengulang materi yang belum dipahami, praktis

dan efisien waktu, mampu menarik perhatian siswa dengan tampilannya

yang menarik, serta dapat digunakan secara individu maupun dalam

kelompok. Sementara kekurangan media video ini sebagai media

pembelajaran adalah komunikasi akan cenderung bersifat satu arah

sehingga guru harus kreatif dalam memberikan umpan balik, media video

pembelajaran keterampilan menyulam yang secara khusus untuk siswa

tunagrahita belum tersedia sehingga media harus diproduksi sendiri.

Sementara itu dalam proses produksinya sangat kompleks sehingga

membutuhkan peralatan yang lengkap, mahal, dan membutuhkan waktu

dan tenaga yang tidak sedikit.

2.2.5 Manfaat Penggunaan Video

Manfaat media video menurut Andi Prastowo (2012), antara lain:

1. Memberikan pengalaman yang tak terduga kepada peserta didik.

2. Memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak

mungkin bisa dilihat.

3. Menganalisis perubahan dalam periode waktu tertentu.

4. Memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk merasakan suatu

keadaan tertentu.

5. Menampilkan presentasi studi kasus tentang kehidupan sebenarnya

yang dapat memicu diskusi peserta didik.

Page 46: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

23

Berdasarkan penjelasan diatas, keberadaan media video sangat tidak

disangsikan lagi di dalam kelas. Dengan video siswa dapat menyaksikan

suatu peristiwa yang tidak bisa disaksikan secara langsung, berbahaya,

maupun peristiwa lampau yang tidak bisa dibawa langsung ke dalam kelas.

Siswa pun dapat memutar kembali video tersebut sesuai kebutuhan dan

keperluan mereka. Pembelajaran dengan media video menumbuhkan minat

serta memotivasi siswa untuk selalu memperhatikan pelajaran.

2.3 Konsep Personal Hygiene

2.3.1 Pengertian Personal Hygiene

Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang tujuannya

untukmempertahankan kesehatan baik kesehatan fisik maupun psikologis

(Rahmawati, 2017).

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang

artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Dari pernyataan tersebut

dapat diartikan bahwa kebersihan perorangan atau personal hygiene adalah

suatu tindakan untuk memelihara kebersihan seseorang untuk

kesejahteraan, baik fisik maupun psikisnya (Wartonah, 2010).

Berdasarkan penjelasan di atas, personal hygiene merupakan cara

perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka baik secara

fisik dan psikisnya.

Page 47: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

24

2.3.2 Macam-Macam Personal Hygiene

Wartonah (2010), macam-macam personal hygiene antara lain :

1. Kebersihan kulit

Kebersihan kulit dan membran mukosa sangatlah penting karena

kulit merupakan garis pertahanan tubuh yang pertama dari kuman

penyakit. Dalam menjalankan fungsinya, kulit menerima berbagai

rangsangan dari luar dan menjadi pintu masuk utama kuman pathogen

ke dalam tubuh. Bila kulit bersih dan terpelihara, kita dapat terhindar

dari berbagai penyakit, gangguan, atau kelainan yang mungkin

muncul. Selain itu, kondisi kulit yang bersih akan menciptakan

perasaan segar dan nyaman.

2. Kebersihan Rambut

Rambut yang terpelihara dengan baik akan membuat rambut

bersih dan indah sehingga akan menimbulkan kesan bersih dan tidak

berbau. Dengan selalu memelihara rambut dan kulit kepala, maka

perlu memperhatikan kebersihan rambut dengan mencuci rambut

memakai sampo/sabun pencuci rambut lainnya. Dan sebaiknya

menggunakan alat-alat pemelihara rambut lainnya.

3. Kebersihan Gigi

Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan

mulut, gigi, gusi, dan bibir. Menggosok membersihkan gigi dari

partikel-partikel makanan, plak, dan bakteri, memasase gusi, dan

mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa yang

Page 48: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

25

tidak nyaman. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjaga

kesehatan gigi adalah menggosok gigi secara teratur dan dianjurkan

setiap habis makan, atau saat mandi.

4. Kebersihan Telinga

Telinga merupakan alat pendengaran, sehingga berbagai macam

bunyi-bunyi suara dapat didengar. Hygiene telinga mempunyai

implikasi untuk ketajaman pendengaran. Bila benda asing berkumpul

pada kanal telinga luar, maka akan mengganggu konduksi suara.

Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan pembersihan yang

berguna untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang

sehat yaitu lubang telinga selalu bersih, untuk mendengar jelas dan

telinga bagian luar selalu bersih.

5. Kebersihan Tangan, Kaki, dan Kuku

Sama halnya kulit, tangan, kaki, dan kuku harus diperhatikan dan

ini tidak terlepas dari kebersihan lingkungan dan sekitar kebiasaan

hidup sehari-hari. Tangan, kaki, dan kuku yang bersih menghindarkan

kita dari berbagai penyakit. Kuku dan tangan yang kotor dapat

menyebabkan bahaya kontaminasi dan menimbulkan penyakit-

penyakit tertentu. Untuk menghindari bahaya dari kontaminasi maka

harus membersihan tangan sebelum makan, memotong kuku secara

teratur, membersihkan lingkungan, dan mencuci kaki bila kotor.

Page 49: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

26

2.3.3 Faktor-Faktoryang Mempegaruhi Personal Hygiene

Faktor yang mempengaruhi personal hygiene menurut Tarwoto (2010)

yaitu :

1. Praktik sosial

Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas

atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktor yang

mempengaruhi perawatan personal hygiene.

2. Citra tubuh

Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang

penampilan fisiknya. Personal hygiene yang baik akan mempengaruhi

terhadap peningkatan citra tubuh individu. Gambaran individu

terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan dirinya.

3. Status sosio-ekonomi

Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta

gigi, sikat gigi, shampoo, dan alat mandi yang semuanya memerlukan

uang untuk menyediakannya.

4. Budaya

Kepercayaan kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi personal

hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik

perawatan diri yang berbeda pula.

Page 50: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

27

5. Kebiasaan seseorang

Setiap individu mempunyai pilihan kapan untuk mandi, bercukur, dan

melakukan perawatan rambut. Ada kebiasaan orang yang

menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya.

6. Kondisi fisik

Pada keadaan sakit, tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang

dan terkadang perlu bantuan untuk melakukan kebersihan dirinya.

7. Pengetahuan

Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan

yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Pengetahuan itu sendiri

tidaklah cukup. Seseorang harus termotivasi untuk memelihara

perawatan dirinya. Seringkali pembelajaran tentang penyakit atau

kondisi yang mendorong individu untuk meningkatkan personal

hygiene.

2.3.4 Dampak yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene

1. Dampak Fisik

Banyak gangguan kesehatan yang di derita seseorang karena tidak

terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik

yang sering terjadi adalah: gangguan integrasi kulit, gangguan

membrane mukosa mulut, infeksi pada dan telinga, dan gangguan fisik

pada kuku.

Page 51: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

28

2. Dampak psikososial

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah

gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,

kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial

(Tarwoto & Wartonah 2010).

2.3.5 Tujuan Perawatan Personal Hygiene

Menurut Tarwoto & Wartonah (2010), tujuan perawatan personal

hygiene adalah:

1. Meningkatkan derajat kesehtan seseorang.

2. Memelihara kebersihan diri seseorang.

3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang.

4. Pencegahan penyakit.

5. Meningkatkan percaya diri seseorang.

2.4 Konsep Kemandirian

2.4.1 Pengertian Kemandirian

Desmita (2012) menyatakan kemandirian adalah kemampuan untuk

mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan, dan tindakan sendiri

secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan

malu dan keraguraguan.

Dalam kamus psikologi kemandirian berasal dari kata “independence”

yang diartikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang tidak tergantung

pada orang lain dalam menentukan keputusan dan adanya rasa percaya diri

(Chaplin, 2011).

Page 52: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

29

Jadi dari uraian diatas dapat ditegaskan bahwa kemandirian dalam

adalah usaha untuk melepaskan diri dari orang lain dan mampu

bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya serta mampu

mengendalikan pikiran, emosi, dan segala tindakan yang sudah

dilakukannya.

2.4.2 Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

Ali & Asrori (2009) menyebutkan sejumlah faktor yang

mempengaruhi perkembangan kemandirian, yaitu sebagai :

1. Gen atau keturunan orang tua

Orang tua yang memiliki sifat kemandirian tinggi sering kali

menurunkan anak yang memiliki kemandirian juga. Namun faktor

keturunan ini masih menjadi perdebatan karena ada yang berpendapat

bahwa sesungguhnya bukan sifat kemandirian yang diturunkan kepada

anaknya melainkan sifat orangtuanya yang muncul berdasarkan cara

orang tua mendidik anaknya.

2. Pola asuh orangtua

Cara orangtua mengasuh atau mendidik anak-akan mempengaruhi

perkembangan kemandirian anak, orangtua yang menciptakan suasana

aman dalam interaksi keluarganya akan dapat mendorong kelancaran

perkembangan anak.

3. Sistem pendidikan di sekolah

Proses pendidikan disekolah yang tidak mengembangkan

demokratisasi tanpa argumentasi serta adanya tekanan punishment

Page 53: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

30

akan menghambat kemandirian seseorang. Sebaliknya, adanya

penghargaan terhadap potensi anak, pemberian reward dan penciptaan

kompetitif positif akan memperlancar perkembangan kemandirian

anak.

4. Sistem kehidupan di masyarakat

Lingkungan masyarakat yang aman, menghargai ekspresi potensi anak

dalam bentuk berbagai kegiatan dan tindak terlalu hirarkis akan

merangsang dan mendorong perkembangan kemandirian anak.

2.4.3 Jenis-Jenis Kemandirian

Menurut Desmita (2011) membedakan kemnadirian atas tiga jenis, yaitu :

1. Kemandirian emosi, yakni aspek kemandirian yang berhubungan

perubahan kedekatan atau keterkaitan hubungan emosional individu,

terutama sekali dengan ibu atau orang dewasa lainnya yang banyak

melakukan interaksi dengannya.

2. Kemandirian kognitif, yakni suatu kemampuan untuk membuat

keputusan-keputusan secara bebas dan menindak lanjutinya.

Kemandirian kognitif yaitu mandiri dalam bertindak dan bebas untuk

bertindak sendiri tanpa terlalu bergantung pada bimbingan orang lain.

Kemandirian bertindak dimulai sejak usia anak dan berkembang

dengan sangat tajam sepanjang usianya.

3. Kemandirian nilai, yakni kebebasan untuk memaknai seperangkat

benar-salah, baik-buruk apa yang berguna dan sia-sia bagi dirinya

sendiri. Diantara ketiga komponen kemandirian, kemandirian nilai

Page 54: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

31

merupakan proses yang paling kompleks, umumnya berkembang

paling akhir dan paling sulit dicapai secara sempurna dibanding kedua

tipe kemandirian lainnya. Beberapa ahli mengakui keluarga dan

lingkungan sekolah sebagai sumber utama bagi perkembangan

kemandirian.

2.4.4 Meningkatkan Kemandirian

Meningkatkan kemandirian anak Retno Dwi Astuti (2005)

mengemukakan bahwa terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan kemandirian anak sebagai berikut:

1. Beri kesempatan memilih, anak yang terbiasa berhadapan dengan

situasi atau hal-hal yang sudah ditentukan oleh orang lain, akan malas

untuk melakukan pilihan sendiri. Sebaliknya bila ia terbiasa

dihadapkan pada beberapa pilihan, ia akan terlatih untuk membuat

keputusan sendiri bagi dirinya. Misalnya, sebelum menentukan menu

dihari itu, ibu memberi beberapa alternatif masakan yang dapat dipilih

anak untuk makan siangnya. Kebiasaan untuk membuat keputusan-

keputusan sendiri dalam lingkup kecil sejak dini akan memudahkan

untuk kelak menentukan serta memutuskan sendiri hal-hal dalam

kehidupannya.

2. Hargailah usahanya, hargailah sekecil apapun usaha yang

diperlihatkan anak untuk mengatasi sendiri kesulitan yang ia hadapi.

3. Hindari banyak bertanya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ibu,

yang sebenarnya dimaksudkan untuk menunjukkan perhatian pada si

Page 55: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

32

anak, dapat diartikan sebagai sikap yang terlalu banyak mau tahu.

Karena itu hindari kesan cerewet.

4. Jangan langsung menjawab pertanyaan, meskipun salah tugas ibu

adalah memberi informasi serta pengetahuan yang benar kepada anak,

namun sebaiknya ibu tidak langsung menjawab pertanyaan pertanyaan

yang diajukan. Sebaliknya, berikan kesempatan padanya untuk

menjawab pertanyaan tersebut.

5. Dorong untuk melihat alternatif, sebaiknya anak pun tahu bahwa

untuk mengatasi suatu masalah, ibu bukanlah satu-satunya tempat

untuk bertanya. Masih banyak sumber-sumber lain diluar rumah yang

dapat membantu untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Dengan

demikian anak tidak akan hanya tergantung pada ibu, yang bukan

tidak mungkin kelak justru akan menyulitkan dirinya sendiri.

6. Jangan patahkan semangatnya, tak jarang ibu ingin menghindarkan

anak dari rasa kecewa dengan mengatakan “mustahil” terhadap apa

yang sedang diupayakan anak. Sebenarnya apabila anak sudah mau

memperlihatkan keinginan untuk mandiri, dorong anak untuk terus

melakukannya.

2.5 Konsep Retardasi Mental

2.5.1 Pengertian Retardasi Mental

Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi

dan merupakan suatu kondisi yang di tandai oleh intelegensi yang rendah

yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan

Page 56: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

33

beradaptasi terhadap tuntunan masyarakat atas kemampuan yang di anggap

normal (Soetjiningsih, 2012).

Retardasi Mental merupakan suatu gangguan dimana fungsi

intelektual dibawah normal (IQ dibawah 70) dimana seseorang mengalami

gangguan perilaku adaptif sosial sehingga membuat penderita memerlukan

pengawasan, perawatan, dan kontrol dari orang lain (Kartono, 2009).

Retardasi mental adalah kelainan yang meliputi fungsi intelektual

umum dibawah rata-rata (Sub-avarage) yaitu IQ 84 ke bawah sesuai tes,

kelainan yang menunjukkan hambatan dalam perilaku adaptif dan kelainan

yang muncul sebelum usia 16 tahun (Widjaya, 2016).

Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa retardasi

mental adalah suatu keadaan atau kondisi yang mulai timbul sebelum usia

16 tahun yang ditandai dengan intelegensi yang rendah atau kecerdasan

umum yang berada di bawah rata-rata yang disertai dengan berkurangnya

kemampuan untuk menyesuaikan diri (berperilaku adaptif).

2.5.2 Penyebab Terjadinya Retardasi Mental

Penyebab terjadinya retardasi mental menurut Atmaja (2017) :

1. Penyebab genetik dan kromosom

Yang disebabkan pada faktor genetik yaitu dikenal dengan

phenylketonuria. Hal itu merupakan suatu kondisi yang disebabkan

oleh gen orangtua mengalami kurangnya produksi enzim yang

memproses protein dalam tubuh sehingga terjadinya penumpukan

asam yang disebut asam phenylpyruvic. Penumpukan ini

Page 57: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

34

menyebabkan kerusakan otak. Selain itu, mengakibatkan timbulnya

penyakit Tay-Sachs, yaitu adanya gen yang terpendam yang

diwariskan oleh orangtua yang membawa gen ini. Selanjutnya faktor

kromosom adalah Down’s syndrome yang disebabkan oleh adanya

kromosom ekstra karena kerusakan atas adanya perpindahan.Hal ini

terjadinya kromosom no 21 sehingga terjadi 3 ekor yang disebut

Trysomi.

2. Penyebab pada prakelahiran

Penyebab pada prakelahiran terjadi ketika pembuahan. Hal yang

paling berbahaya adalah adanya penyakit Rubela (campak jepang)

pada janin. Selain itu, adanya infeksi penyakit Sifilis. Dalam hal lain

yang juga dapat menyebabkan kerusakan otak adalah racun dari

alcohol dan obat-obatan illegal yang digunakan oleh wanita hamil.

Racun tersebut dapat menganggu perkembangan janin sehingga

menimbulkan sebuah masalah yang akan terjadi pada anak-anak

keturunan tersebut.

3. Penyebab pada saat kelahiran

Penyebab pada saat kelahiran adalah kelahiran premature, adanya

proses kelahiran seperti kekurangan oksigen, kelahiran yang dibantu

dengan alat-alat kedokteran beresiko terhadap anak yang akan

menimbulkan trauma pada kepala. Terjadinya kelahiran prematur

yang tidak atau kurang mendapatkan perawatan dengan baik.

Page 58: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

35

4. Penyebab selama masa perkembangan anak-anak dan remaja

Yang terjadi pada masa kanak-kanak dan remaja adalah penyakit

radang selaput otak meningitis dan radang otak encephalitis yang

tidak tertangani dengan baik sehingga mengakibatkan kerusakan otak.

2.5.3 Klasifikasi Retardasi Mental

Klasifikasi atau penggolongan retardasi mental Widjaya (2016) yaitu :

1. Penggolongan untuk keperluan pembelajaran

a. Educable

Anak pada kelompok ini masih mempunyai kemampuan dalam

akademik setara dengan anak regular pada kelas 5 Sekolah dasar.

b. Trainable

Mempunyai kemampuan dalam mengurus diri sendiri, pertahanan

diri, dan penyesuaian sosial sangat terbatas kemampuannya untuk

mendapatkan pendidikan secara akademik.

c. ICustodia

Dengan pemberian latihan yang terus menerus dan khusus dapat

melatih anak tentang dasar-dasar cara menolong diri sendiri dan

kemampuan yang bersifat komunikatif.

2. Penggolongan berdasarkan tingkat intelektualitas sebagai berikut :

a. Taraf perbatas (borderline)

Dalam pendidikan disebut sebagai lamban belajar (slow learner)

dengan IQ 70-85.

Page 59: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

36

b. Retardasi mental mampun didik (educabie mentally retarded)

Dimiliki oleh anak dengan IQ 50-75 atau 75.

c. Retardasi mental mampu latih (trainabie mentally retarded)

Dimiliki oleh anak dengan IQ 30-50 atau IQ 35-55.

d. Retardasi mental butuh rawat (dependent or protoundly mentally

retarded)

Dimiliki oleh anak dengan IQ dibawah 30 atau 25.

3. Penggolongan secara sosial-psikologis yaitu :

a. Retardasi mental ringan.

b. Retardasi mental sedang.

c. Retardasi mental berat.

d. Retardasi mental sangat berat.

4. Penggolongan atas dasar tipe atau ciri-ciri jasmani sebagai berikut :

a. Sindroma down/Mongoloid.

b. Hydrocephalus yaitu ukuran kepala besar dan berisi cairan.

c. Microcephalus yaitu ukuran kepala terlalu kecil dan Macrophalus

yaitu ukuran kepala terlalu besar.

2.5.4 Intervensi Atau Pendidikan Retardasi Mental

Menurut Atmaja (2017) tujuan pendidikan yang hendak dicapai oleh

anak retardasi mental tidak berbeda dengan tujuan pendidikan pada anak

umumnya. Dalam pendidikan retardasi mental mungkin perlu

mendapatkan penekanan khusus, seperti berikut :

Page 60: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

37

1. Kebutuhan pendidikan

a. Jenis Mata Pelajaran

Anak retardasi mental mengalami kesulitan dalam

mempelajari hal-hal akademi. Oleh karena itu, dalam penentuan

materi pembelajaran lebih banyak di arahkan pada pelajaran

keterampilan.

2. Waktu belajar

Waktu belajar membutuhkan pengulangan mempelajari sesuatu.

Selain itu, mereka membutuhkan contoh-contoh konkret serta alat

bantu agar mereka memperoleh tanggapan dari bahan yang akan

dipelajarinya. Kebutuhan waktu dalam belajar dan pengulangan yang

bergantung pada berat dan ringannya retardasi mental.

3. Kemampuan bina diri

Kajian bina diri pada anak retardasi mental dibutuhkan agar dapat

mengantarkan anak untuk tidak bergantung pada orang lain dan harus

diajarkan secara rutin dan terencana.

4. Kebutuhan sosial emosi

Retardasi mental pada umunya membutuhkan sosialisasi.Namun,

untuk mewujudkan kebutuhan itu mereka mengalami kesulitan karena

kelainannya, dan respon lingkungan yang kurang memahami

keberadaan anak tersebut. Mereka mengalami kesulitan membersihkan

diri, tidak memahami arti remaja, mencari kerja. Masalah-masalah

tersebut akan berkembang menjadi gangguan emosional termasuk

Page 61: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

38

keluarganya. Oleh karena itu, diperlukan bantuan dari orangtua

maupun keluarganya agar menerima keadaan anaknya dan mau

membantu anaknya mengembangkan potensi yang dimiliki.

5. Kebutuhan fisik kesehatan

Kebutuhan fisik dan kesehatan erat kaitannya dengan derejat

retardasi mental. Bagi retardasi mental sedang dan berat kemungkinan

mereka mengalami gangguan fisik (keseimbangan) dan

ketidakmampuan dalam memelihara diri sendiri sehingga cenderung

sakit.

2.5.5 Terapi yang Dibutuhkan Anak Retardasi Mental

Jenis-jenis implikasi pendidikan serta terapi bagi anak retardasi mental

yang dibutuhkan adalah sebagai berikut (Atmaja, 2017) :

1. Fisioterapi

Fisioterapi adalah suatu terapi awal yang diperlukan oleh anak

retardasi mental karena retardasi mental terlahir dengan tonus yang

lemah.Terapi awal ini berguna untuk menguatkan otot-otot mereka

sehingga kelemahan nya dapat di atasi dengan latihan-latihan

penguatan otot.

2. Terapi wicara

Terapi wicara adalah suatu terapi yang diperlukan untuk anak

retardasi mental atau anak bermasalah dengan keterlambatan bicara.

Deteksi dini diperlukan untuk mengetahui lebih awal tentanggangguan

Page 62: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

39

kemampuan berkomunikasi, sebagai dasar untuk memberikan

pelayanan terapi wicara.

3. Terapi okupasi

Terapi ini diberikan untuk dasar anak dalam hal kemandirian,

kognitif/ pemahaman, dan kemampuan sensorik dan motoriknya.

Kemandirian diberikan karena pada dasarnya anak “bermasalah”

bergantung pada orang lain atau bahkan terlalu acuh sehingga

beraktivitas tanpa komunikasi dan mempedulikan orang lain. Terapi

ini membantu anak mengembangkan kekuatan dan koordinasi, dengan

atau tanpa menggunakan alat.

4. Terapi sensori integrasi

Terapi ini diberikan bagi anak yang mengalami gangguan

pengintegrasian sensori, misalnya sensori visual, sensori pendengaran,

sensori keseimbangan, pengintegrasian antara otak kiri dan kanan, dan

lain-lain. Anak diajarkan berperilaku umum dengan pemberian reward

dan punishment. Bila anak melakukan apa yang diperintahkan dengan

benar, maka diberikan pujian.

5. Terapi snoezellen

Snoezellen adalah suatu aktivitas terapi yang dilakukan untuk

mempengaruhi CNS melalui pemberian stimulasi pada system sensori

primer seperti visual, taktil. Taste dan smell serta system sensori

internal seperti vestibular dan proprioceptive dengan tujuan untuk

mencapai relaksasi dan atau aktivitas. Snoezellen merupakan metode

Page 63: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

40

terapi multisensoris. Terapi ini diberikan pada anak yang mengalami

gangguan perkembangan motorik, misalnya anak yang mengalami

keterlambatan berjalan.

2.6 Konsep Teori Penelitian

2.6.1 Konsep Penelitian Menurut Teori Keperawatan Orem

Teori Orem, konsep menurut teori Dorothea Orem (1971)

mengembangkan definisi keperawatan yang menekankan pada kebutuhkan

klien tentang perawatan diri sendiri. Orem mengambarkan filosofi tentang

keperawatan dengan cara seperti berikut :

Keperawatan memiliki perhatian tertentu pada kebutuhan manusia

terhadap tindikan perawatan dirinya sendiri dan kondisi serta

menatalaksanakannya secara terus menerus dalam upaya mempertahankan

kehidupan dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit atau cedera dan

mengatasi hendaya yang ditimbulkannya. Perawatan diri sendiri

dibutuhkan oleh setiap manusia, baik laki-laki, perempuan maupun anak-

anak.ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan, akan terjadi

kesakitan atau kematian. Keperawatan kadang-kadang berupaya mengatur

dan mempertahankan kebutuhan perawatan diri secara terus menerus bagi

mereka yang secara total tidak mampu melakukannya. Dalam situasi lain,

perawat membantu klien untuk mempertahankan kebutuhan perawatan diri

dengan melakukannya sebagian tetapi tidak seluruh prosedur, melalui

pengawasan pada orang yang membantu klien dan dengan memberikan

Page 64: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

41

intruksi dan pengarahan secara individual sehingga secara bertahap klien

mampu melakukannya sendiri.

Jadi tujuan dari teori Orem adalah membantu klien melakukan

perawatan diri sendiri. Menurut Orem, asuhan keperawatan diperlukan

ketika klien tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis,

perkembangan dan sosial. Perawat menilai mengapa klien tidak mampu

memenuhi kebutuhan tersebut, apa yang harus dilakukan untuk

meningkatkan kemapuan klien dalam memenuhi kebutuhannya dan

menilai seberapa jauh klien mampu memenuhinya sendiri. Tujuan dari

keperawatan adalah untuk meningkatkan kemampuan klien memenuhi

kebutuhannya secara mandiri (Hartweg, 1995).

Page 65: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

42

2.6.2 Bagan Teori Dorothea Orem

Gambar 2.1 Teori Dorothea Orem (1971)

Teori keperawatan menurut Dorothea Orem (1971)Perilaku Perawatan

diri (Self Care) adalah kegiatan yang diprakarsi dan dilakukan oleh

individu itu sendiri. Perawatan diri sendiri merupakan aktivitas dan

inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam

memenuhi dan memperthankan kehidupan kesehatan. Teori Self Careini

terdiri dari : Self Care Agency yang merupakan suatu kemampuan individu

dalam melakukan perawatan diri yang dapat dipengaruhi oleh usia,

perkembangan, sosio-kultural dan kesehatan, dan Self Care Demandyaitu

adanya tuntunan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri, kebutuhan,.

Defisit perawatan diri ini merupakan bagian penting dalam perawatan.

Menurut teori ini, dalam pemenuhan perawatan diri serta membantu proses

penyelesaian masalah dengan metode yang dapat dilakukan dalam

kemampuan keperawatan diantarannya memberikan support,

meningkatkan pengembangan lingkungan pribadi, mengajarkan atau

mendidik pada orang lain , dan bisa juga dengan memberikan pendidikan

kesehatan.

Perilaku perawatan diri

Kapasitas perawatan

diri

Perawatan diri yang

diperlukan praktik

Defisit perawat diri

Kemampuan

keperawatan

Page 66: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

43

Gambar 2.2. Kerangka Teori Personal Hygiene

Gambar 2.2 Menjelaskan bahwa faktor penyebab retardasi mental

seperti dari faktor genetik dan kromosom, penyebab prakelahiran dan saat

kelahiran, dan penyebab selama masa perkembangan anak-anak. Dari

faktor penyebab itulah anak retardasi mental mempunyai hambatan salah

satunya melakukan perawatan diri atau personal hygiene. Dalam

melakukan perawatan diri biasanya pada anak retardasi mental masih

membutuhkan atau ketergantungan dari orangtua maupun keluarganya.

Salah satu untuk melatih kemandirian dalam melaksanakan perawatan diri

pada anak tersebut bisa dengan cara memberikan intervensi berupa

pendidikan kesehatan melalui media video. Pemberian pendidikan

Retardasi Mental

Faktor Penyebab Retardasi Mental:

1. Penyebab Genetik dan Kromosom

2. Penyebab pada prakelahiran

3. Penyebab pada saat kelahiran

4. Penyebab selama masa

perkembangan anak-anak dan remaja

Hambatan Retardasi Mental

Personal Hygiene

Intervensi Retardasi Mental pada

personalHygiene: Pendidikan

kesehatan melalui media vidio

Pencapaian:

Meningkatkan kemandirian pada anak retardasi

mental dalam personal Hygiene

Page 67: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

44

kesehatan dengan media video tersebut diharapkan dapat meningkatkan

kemandirian anak retardasi mental dalam personal hygiene atau perawatan

diri.

Page 68: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

45

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 KerangkaKonsep

Keterangan :

: Diteliti : Hubungan

: Tidak Diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan

Media Video Tentang Personal Hygiene terhadap Tingkat

Kemandirian pada Anak Retardasi Mental.

Tidak bisa

1. Dibantu

Dibantu

3. Mandiri

Mandiri

Faktor yang mempengaruhi kemandirian personal hygiene:

1. Internal :

a. Motivasi orang tua

b. Kesiapan anak :

1) Kesiapan anak secara fisik

2) Kesiapan anak secara psikologis

3) Kesiapan anak secara intelektual

2. Eksternal :

a. Sistem Pendidikan di sekolah

b. Sistem Kehidupan di masyarakat

Tingkat kemandirian personal

hygiene pada anak retardasi

mental :

Pendidikan kesehatan tentang

personal hygiene

menggunakan media video

Faktor yang mempengaruhi

personal hygiene dengan

menggunakan media video :

1. Animasi yang menarik.

2. Visualisasi yang mudah

dipahami oleh

Anak menonton Anak Memahami Kemudian anak

Mempraktekkan di

rumah

Page 69: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

46

Padagambar 3.1dijelaskan faktor yang mempengaruhi kemandirian

personal hygiene dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal terdapat motivasi orang tua dan kesiapan anak

secara fisik, psikologis dan intelektual. Dan untuk faktor eksternal ada

sistem pendidikan disekolah dan sistem kehidupan di masyarakat.Untuk

melatih kemandirian personal hygiene pada anak retardasi mental

diberikan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene menggunakan

media video. Faktor yang mempengaruhi personal hygiene dengan media

video ini menggunakan animasi yang menarik dan visualisasinya mudah di

pahami oleh anak. Diberikannya pendidikan kesehatan dengan media

video tersebut anak menonton, anak memahami dan kemudian anak

mempraktekkan dirumah. Dari situlah bisa mempengaruhi tingkat

kemandirian personal hygiene pada anak retardasi mental dan mengetahui

apakah anak dalam kemandiriannya masih tidak bisa, dibantu atau sudah

mandiri.

3.2 HipotesisPenelitian

Berdasarkan kerangka konseptual penelitian maka Hipotesa yang

diajukan dalam penelitian ini adalah :

H1 : ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video tentang

personal hygiene terrhadap tingkat kemandirian pada anak retardasi

mental.

Page 70: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

47

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan

penelitian yang diharapkan dan berperan sebagai pedoman atau panutan

penelitian pada seluruh penelitian (Nursalam, 2013).

Berdasarkan tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan

adalah pra-eksperimental dengan desain one group pretest-posttest design.

Pada desain penelitian ini mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan

cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi

sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah

intervensi. (Nursalam, 2016).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan

kesehatan dengan media video tentang personal hygiene terhadap tingkat

kemandirian pada anak retardasi mental di Sekolah Luar Biasa Siwi Mulia

Kota Madiun.

4.1.1 Skema Rancangan Penelitian

Tabel 4.1 Skema Rancangan Penelitian (Nursalam, 2016).

Subjek Pra Perlakuan Pasca-tes

K O I O1

Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3

Keterangan :

K : Subjek Perlakuan.

O : Observasi sebelum diberikan intervensi.

Page 71: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

48

I : Diberikan intervensi.

O1 : observasi sesudah diberikan intervensi.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia; klien)

yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016).

Dalam penelitian ini, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

murid retardasi mental di SLB Siwi Mulia jumlah 20 anak dengan usia 7-

11 tahun yang kemandirian personal hygiene nya kurang.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan subyek yang akan diteliti

yang di anggap mewakili suatu populasi (Saryono, 2011). Sampel terdiri

atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek

penelitian melalui sampling (Nursalam, 2016).

4.2.3 Kriteria Sampel

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk

mengurangi bias hasil penelitian, khususnya jika terhadap variabel-

variabel kontrol ternyata mempunyai pengaruh terhadap variabel yang kita

teliti. Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : inklusi

dan eksklusi (Nursalam, 2016).

1. Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti.

Page 72: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

49

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Anak usia 7-11 tahun.

b. Anak retardasi mental dengan kategori tunagrahita sedang dan

ringan.

c. Orang tua mengijinkan anaknya untuk menjadi responden.

d. Responden yang mampu atau bersedia untuk diberikan

pendidikan kesehatan dengan media video tentang personal

hygiene.

e. Anak yang belum mampu melakukan personal hygiene secara

mandiri.

f. Mampu memahami bahasa orang normal.

2. Kriteria eksklusi adalah menghilangkan / mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab.

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Anak tidak hadir dalam pertemuan yang telah dijadwalkan oleh

peneliti.

b. Anak yang tidak mampu atau tidak bersedia mengikuti

pendidikan kesehatan dengan media video tentang personal

hygiene.

c. Anak yang tidak bisa memahami pembicaraan atau bahasa orang

normal.

Page 73: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

50

4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan proses menyeleksi porsi dari populasi

untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara

yang ditempuh dalam pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang

benar sesuai dengan keseluruhan subyek penelitian (Nursalam, 2016).

Pada penelitian ini menggunakan teknik penelitian total sampling.

Total sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana jumlah

sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007).

Page 74: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

51

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian Pengaruh pendidikan kesehatan dengan

media video terhadap tingkat kemandirian personal hygiene pada

anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun.

Populasi

Seluruh anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun sebanyak 20 anak

Sampel

Sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling yang berjumalah 20 anak

yang mengalami retardasi ringan dan sedang.

Teknik Sampling

Total Sampling

Desain penelitian

Pre- Eksperimental

Pengumpulan data

Checklist

Variabel terikat

Pendidikan kesehatan

dengan media video

Variabel bebas

Kemandirian

Personal hygiene

Pengolahan data

Editing, Coding, Scoring, Tabulating,

Analisa data

Uji Paired T-test

Hasil dan Kesimpulan

Page 75: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

52

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Variabel dalam

penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu (Nursalam, 2016) :

1. Variabel independen (bebas)

Variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variable

lain. Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti

menciptakan suatu dampak pada variabel dependen. Variabel bebas

biasanya dimanipulasi, diamati, dan di ukur untuk diketahui

hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain.

Variabel bebas pada penelitian ini Pendidikan kesehatan dengan

media video.

2. Variabel dependen (terikat)

Variabel yang dipengaruhi nilainya di tentukan oleh variabel lain.

Variabel respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-

variabel lain. Dalam ilmu perilaku, variabel terikat adalah aspek

tingkah laku yang di amati dari suatu organisme yang dikenal

stimulus. Dengan kata lain, variabel terikat adalah faktor yang diamati

dan di ukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh

dari variabel bebas.

Variabel terikat pada penelitian ini kemandirian personal hygiene.

Page 76: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

53

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi

Operasional Parameter

Alat

Ukur Skala Skor

1. Variabel

independen :

pendidikan

kesehatan

dengan

media video

Pendidika

kesehatan

adalah segala

upaya yang

direncanakan

untuk

mempengaruhi

orang lain, baik

individu,

kelompok, atau

masyarakat,

sehingga

mereka

melakukan apa

yang diharapkan

oleh pelaku

pendidikan atau

promosi

kesehatan

dengan

menggunakan

media video

yang akan

dilakukan oleh

peneliti dua

minggu 4x

pertemuan

selama 15 menit

hari senin dan

selasa.

Prosedur pelaksaan

personal hygiene

tentang cara mandi,

membersihkan rambut

(keramas), menggosok

gigi, mencuci tangan,

memotong kuku, dan

BAB dan BAK di

kamar mandi (toilet

training).

SOP - -

Page 77: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

54

No Variabel Definisi

Operasional Parameter

Alat

Ukur Skala Skor

2. variabel

dependen :

kemandirian

personal

hygiene

adalah suatu

tindakan untuk

memelihara

kebersihan

seseorang untuk

kesejahteraan,

baik fisik

maupun

psikisnya secara

mandiri.

1. Kesiapan anak secara

intelektual :

a. anak mampu

melakukan

personal hygiene.

b. anak dapat

menirukan

tindakan personal

hygiene.

c. anak mampu

menyadari

pentingnya

personal hygiene.

2. Kesiapan anak secara

fisik :

Anak mampu

melakukan tindakan

personal hygiene

secara mandiri atau

tidak lagi

membutuhkan

bantuan dari keluarga.

3. Kesiapan anak secara

psikologis :

a. Anak mampu

melakukan

personal hygiene

(mandi).

b. Anak mampu

melakukan

personal hygiene

(mencuci tangan)

c. Anak mampu

melakukan

personal hygiene

(menggosok gigi)

d. Anak mampu

melakukan

personal hygiene

(BAB BAK).

Checklist ordinal 1 =

Tidak

Bisa

2 =

Di

bantu

3=

Mandiri

Page 78: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

55

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang digunakan untuk

memperoleh, mengelola, dan mengintreprasikan informasi dari para

responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama (Nasir,

2011).

Instrumen pada penelitian ini untuk pendidikan kesehatan dengan

menggunakan media video tentang personal hygiene. Untuk mengetahui

tingkat kemandirian pada anak dengan menggunakan checklist/

kuesionerdari Dwi Lestari. Yang akan di isi peneliti maupun dari keluarga

anak dan terdiri dari 15 soal untuk mengukur tingkat kemandirian anak

tersebut.

4.7 Uji Validitas Dan Realibitas

4.7.1 Uji Validitas

Prinsip validitas merupakan pengukuran dan pengamatan yang berarti

prinsip-prinsip keandalan instrumen dalam pengumpulan data. Instrumen

dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2016). Menguji

apakah suatu kuesioner dianggap valid, maka perlu di uji coba dan

dilakukan analisis. Bila kuesinoner tersebut telah memiliki validitas

konstruk, berarti semua item (pernyataan) yang ada dalam kuesioner itu

mengukur apa yang kita ukur (Saryono, 2011). Untuk mengukur r atau

koefisiensi korelasi dan tingkat signifikasinya dapat digunakan bantuan

program komputer. Arikunto (2011) validitas merupakan suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalihan suatu

Page 79: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

56

instrumen. Suatu instrumen yang valid atau salih mempunyai validitas

tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berrati memiliki validitas

rendah. Rumus yang dapat digunakan adalah dikemukakan oleh person,

yang dikenal rumus product moment person. Penentuan uji validitas : jika

p-value ≤ 0,05 maka item pertanyaan valid, jika p-value ≥ 0,05 maka item

pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan hasil uji coba terhadap responden di SLB Siwi Mulia

Kota Madiun di peroleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Personal Hygiene

No item P Value Nilai Sig Kesimpulan

1. 0,000 < 0,05 VALID

2. 0,001 < 0,05 VALID

3. 0,001 < 0,05 VALID

4. 0,001 < 0,05 VALID

5. 0,021 < 0,05 VALID

6. 0,023 < 0,05 VALID

7. 0,000 < 0,05 VALID

8. 0,001 < 0,05 VALID

9. 0,001 < 0,05 VALID

10. 0,021 < 0,05 VALID

11. 0,001 < 0,05 VALID

12. 0,000 < 0,05 VALID

13. 0,001 < 0,05 VALID

Page 80: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

57

14. 0,001 < 0,05 VALID

15. 0,001 < 0,05 VALID

4.7.2 Uji Reabilitas

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil

pengukuran konsisten atau tetap azas bila dilakukan pengukuran berulang

(konsisten, akurasi dan presisi) (Saryono, 2011). Uji reabilitas adalah uji

yang dijalukan untuk mengukur apakah instrumen yang dilakukan telah

reliabel. Suatu alat ukur dikatakan reliabel alat itu mengukur suatu gejala

dalam berlainan senantiasa menunjukan hasil yang sama (Notoatmodjo,

2010). Pengukuran reabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach.Suatu

instrumen dinyatakan reliabel jika menunjukkan nilai Alpha Cronbach >

0,6 (Hidayat, 2008). Hasil pengujian realibitas terhadap Personal Hygiene

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.4 Rangkuman Uji Reabilitas variabel Personal Hygiene

Variabel Alpha itung Cronbach Alpa Kesimpulan

Personal Hygiene 0,971 0,6 Reliabel

4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.8.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di Sekolah Luar Biasa Siwi Mulia Kota

Madiun.

Page 81: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

58

4.8.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2019 sampai dengan

agustus 2019.

4.9 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2016).

1. Mengajukan persetujuan judul kepada Kaprodi Keperawatan yang

telah disetujui oleh pembimbing 1 dan pembimbing 2.

2. Setelah proposal disetujui oleh pembimbing, peneliti mengurus surat

permohonan ijin melaksanakan penelitian kepada Kepala Sekolah

SLB Siwi Mulia Kota Madiun.

3. Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan guru di SLB Siwi Mulia

Kota Madiun untuk mengumpulkan calon responden dengan kriteria

sesuai peneliti.

4. Melakukan komunikasi dengan baik kepada calon responden jika akan

melakukan penelitian kepada mereka yang dibantu oleh guru dan

teman-teman mahasiswa.

5. Calon responden dibagikan informed concent, apabila calon responden

bersedia menjadi responden, maka dipersilahkan untuk

menandatangani informed concent dan apabila calon responden tidak

bersedia menjadi responden maka peneliti tetap menghormati

keputusan tersebut.

Page 82: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

59

6. Responden yang telah bersedia menjadi responden dan

menandatangani informed concent dan dikumpulkan kepada peneliti.

7. Responden diberikan pendidikan kesehatan media video

sebanyakempat kali dalam satu minggu dengan durasi 10 - 15 menit.

8. Pada hari pertama peneliti membagikan checklist kepada responden,

kemudian peneliti melakukan pemberian pendidikan kesehatan dengan

media video tentang personal hygiene. Hari kedua dan ketiga peneliti

melakukan pemberian pemberian pendidikan kesehatan dengan media

video tentang personal hygiene.

9. Pada hari ke empat setelah diberikan pendidikan keseahatan media

video peneliti dan teman-teman membagikan checklist untuk

mengukur tindakan kemandirian kepada responden sesudah diberikan

media video untuk diisi.

10. Setelah checklist diisi oleh responden dengan dibantu para guru dan

orang tua responden maka checklist tersebut dikumpulkan kembali

kepada peneliti.

11. Setelah checklist terkumpul, peneliti memerikasa kelengkapan data

dan jawaban dari checklist yang diisi oleh responden.

12. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dari checklist yang telah diisi

checklist yang telah diisi lengkap selanjutnya diserahkan kepada

peneliti untuk pengolahan data.

13. Setelah selesai melakukan penelitian pada kelompok kontrol kemudan

diberikan intervensi pendidikan kesehatan media video.

Page 83: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

60

4.10 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

4.10.1 Pengelolaan data

Sebelum di analisis, data di olah terlebih dahulu. Kegiatan dalam

mengolah data menurut (Saryono, 2011) meliputi :

1. Editing

Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan

oleh para pengumpul data. Tujuannya adalah mengurangi kesalahan

atau kekurangan yang ada di daftar pertanyaan.

2. Coding

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban dari para responden ke

dalam kategori.

a. Data demografi :

1) Jenis kelamin :

Laki – laki = 1

Perempuan = 2

2) Usia

Usia 6 – 8 tahun = 1

Usia 9 – 11 tahun = 2

3) Agama

Islam = 1

Kristen = 2

4) Tingkat Retardasi Mental :

Ringan = 1

Page 84: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

61

Sedang = 2

5) Jumlah Saudara

Anak tunggal = 1

Dua bersaudara = 2

Tiga bersaudara = 3

< 3 bersaudara = 4

6) Pendidikan Orangtua

SD = 1

SMP = 2

SMA = 3

Sarjana = 4

7) Pekerjaan

Bekerja = 1

Tidak bekerja = 2

b. Variabel keberhasilan tingkat kemandirian personal hygiene :

Tidak bisa = 1

Dibantu = 2

Mandiri = 3

c. Menghitung Skoring tingkat kemandirian personal hygiene :

Untuk menghitung skoring penilaian tingkat kemandirian

personal hygiene bila responden menjawab tidak bisa dengan

kode 1, dibantu kode 2, dan mandiri kode 3 .

Skor penilaian dibagi menjadi 3 sebagai berikut :

Page 85: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

62

Skor minimum : 1 x 15 = 15

Skor maksimum : 3 x 15 = 45

Skor : 15 – 25 = tidak bisa

: 26 – 30 = dibantu

: 31 – 45 = mandiri

3. Scoring

Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang perlu

diberi penilaian atau skor.

4. Tabulating

Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel. Jawaban-jawaban yang

telah diberi kode kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

4.10.2 Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini meliputi :

1. Analisa Univariat

Dilakukan untuk menggambarkan atau mendiskripsikan dari

masing-masing variabel, baik variabel bebas dan variabel terikat dan

karakteristik responden (Notoatmodjo, 2012).

Pada penelitian ini, peneliti menganalisa tingkat kemandirian

personal hygiene sebelum dan sesudah diberikan pendidikan

kesehatan dengan media video. Semua karakteristik responden dalam

penelitian ini seperti : Jenis kelamin, Usia, Agama dan variabel

kemandirian personal hygiene pada anak retardasi mental. Dan Uji

Page 86: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

63

Shapiro-wilk untuk mengetahui normalitas data, distribusi data

dikatakan normal jika hasil p> 0,05 dan tidak normal jika hasil p<

0,05. Uji normalitas Shapiro-wilk digunakan jika jumlah sampel <50,

pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 20 orang sehingga cocok

menggunakan Shapiro-wilk. Data-data tersebut akan disajikan dalam

bentuk tabel.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang di duga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo,

2012).

Pada penelitian ini peneliti melakukan analisa data terlebih

dahulu. Peneliti menggunakan Uji paired t-test, jika datanya

berdistrubusi normal. Apabila nilai p< 0,05 maka ada pengaruh

pendidikan kesehatan dengan media video tentang personal hygiene

terhadap tingkat kemandirian pada anak retardasi mental, dan jika

nilai p> 0,05 maka tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan

media video tentang personal hygiene terhadap tingkat kemandirian

pada anak retardasi mental, namun jika data tidak berdistribusi normal

menggunakan uji Wilcoxon yang nonparametric test. Uji Wilcoxon

yang dipilih dalam penelitian ini jika data tidak berdistribusi adalah

Wilcoxon Sign Rank test untuk pengambilan keputusan menggunakan

cara yang pertama yaitu jiga Sig ≥0,05 maka H0 diterima, artinya tidak

Page 87: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

64

ada perbedaan antar variabel. Perhitungan uji statistic menggunakan

perhitungan dengan sistem komputerisasi SPSS 16.0.

4.11 Etika Penelitian

Etika penelitian mencakup perilaku peneliti atau perlakuan peneliti

terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti bagi

masyarakat.Peneliti dalam melakukan penelitian hendaknya berpegang

teguh pada etika penelitian, meskipun penelitian yang dilakukan tidak

merugikan atau membahayakan subjek (Notoatmodjo, 2012). Secara garis

besar dalam melakukan penelitian prinsip yang harus dipegang adalah :

1. Kerahasiaan (Confidentialy)

Setiap orang memiliki hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi. Oleh sebab itu

peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan

kerahasiaan subjek. Peneliti cukup menggunakan coding sebagai

pengganti identitas pasien (Notoatmodjo, 2012).

2. Prinsip manfaat (Benefit)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya dan subjek penelitian pda

khususnya. Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak

yang merugikan bagi subjek.

Page 88: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

65

3. Prinsip keadilan dan keterbukaan (respect for justice on inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan

kejujuran, keterbukaan dan keterhatihatian. Untuk itu, lingkungan

peneliti perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan

yaitu dengan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan

menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan

keutungan yang sama, tanpa membedakan agama, etnis, dan

sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini peneliti

menjelaskan prosedur penelitian pada semua responden.

Page 89: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

66

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini peneliti akan menyajikan hasil penelitian dan pembahasan

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Video Tentang Personal

Hygiene Terhadap Tingkat Kemandirian Pada Anak Retardasi Mental Di

Sekolah Luar Biasa Siwi Mulia Kota Madiun. Pengumpulan data

dilakukan selama 1 minggu mulai tanggal 27 - 30 Mei 2019. Dengan

jumlah responden sebanyak 20 anak dengan retardasi mental, sedangkan

penyajian data dibagi menjadi dua, yaitu: Data umum dan data khusus.

Data umum terdiri dari data demografi meliputi: jenis kelamin, usia

danagama. Setelah data disajikan data khusus yang didasarkan pada

variabel yang diukur, yaitu: kemandirian personal hygiene pada anak

retardasi mental.

5.1 Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian

Pengumpulan data dilakukan di SLB Siwi Mulia Kota Madiun sebuah

lembaga pendidikan formal yang berada di Jalan Sekolahan No 13,

Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun. Dengan luas wilayah ± 200

meter, dengan batas sebelah utara SD 1 Banjarejo, sebelah timur dan

selatan perumahan warga, dan sebelah barat Kelurahan Banjarejo. Jumlah

responden dalam penelitian ini sebanyak 20 anak dengan kriteria retardasi

mental ringan dan sedang. Di SLB Siwi Mulia Kota Madiun Memiliki 1

Kepala Yayasan, 1 Kepala Sekolah, 10 guru pengajar, dan 2 tukang kebun.

Page 90: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

67

Selain dilengkapi ruang belajar dan sarana belajar yang baik, sekolah juga

dilengkapi ruang perpustakaan, ruang ketrampilan, dan arena bermain.

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Data Umum

Data umum yang diidentifikasikan dari responden meliputi: jenis

kelamin, usia dan agama.

5.2.1.1 Karakteristik Anak Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian di SLB Siwi Mulia Kota Madiun

didapatkan hasil sesuai dengan tabel 5.1 berikut :

Tabel 5.1 Hasil Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Anak di SLB Siwi Mulia Kota madiun. Jenis Kelamin Frekuensi (n) Presentase (%)

Laki – laki 8 40

Perempuan 12 60

Jumlah 20 100

Sumber data: data primer, 2019.

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dijelaskan bahwa pendidikan kesehatan

media video terhadap kemandirian personal hygiene responden lebih

banyak jenis kelamin perempuan sebanyak 12 anak (60%).

5.2.1.2 Karakteristik Anak Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian di SLB Siwi Mulia Kota Madiun

didapatkan hasil sesuai dengan tabel 5.2 berikut :

Page 91: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

68

Tabel 5.2 Hasil Distribusi Responden Berdasarkan Usia Anak Di SLB

Siwi Mulia Kota Madiun. Usia Anak Frekuensi (n) Presentase (%)

6 - 8 tahun 6 30

9 - 11tahun 14 70

Jumlah 20 100

Sumber data : data primer, 2019.

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dijelaskan bahwa pendidikan

kesehatan media video terhadap kemandirian personal hygiene responden

bahwa sebagian besar anak usia 9 - 11 tahun sebanyak 14 anak (70%).

5.2.1.3 Karakteristik Anak Berdasarkan Agama

Berdasarkan hasil penelitian di SLB Siwi Mulia Kota Madiun

didapatkan hasil sesuai dengan tabel 5.3 berikut :

Tabel 5.3 Hasil Distribusi Responden Berdasarkan Agama Anak Di

SLB Siwi Mulia Kota Madiun. Agama Frekuensi (n) Presentase (%)

Islam 18 90

Kristen 2 10

Jumlah 20 100

Sumber data : data primer, 2019.

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dijelaskan bahwa pendidikan kesehatan

media video terhadap kemandirian personal hygiene responden bahwa

sebagian besar beragama Islam sebanyak 18 anak (90%).

5.2.1.4 Karakteristik Anak Berdasarkan Tingkat Retardasi Mental

Berdasarkan hasil penelitian di SLB Siwi Mulia Kota Madiun

didapatkan hasil sesuai dengan tabel 5.4 berikut :

Kategori Frekuensi (n) Presentase (%)

Ringan 16 80

Sedang 4 20

Jumlah 20 100

Sumber data : data primer, 2019.

Page 92: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

69

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dijelaskan bahwa pendidikan kesehatan

media video terhadap kemandirian personal hygiene responden bahwa

sebagian besar memiliki tingkat retardasi mental ringan yaitu sebanyak 16

anak (80%).

5.2.1.5 Karakteristik Anak Berdasarkan Jumlah Saudara

Berdasarkan hasil penelitian di SLB Siwi Mulia Kota Madiun

didapatkan hasil sesuai dengan tabel 5.5 berikut :

Kategori Frekuensi (n) Presentase (%)

Anak Tunggal 10 50

Dua Bersaudara 6 30

Tiga Bersaudara 4 20

Lebih dari Tiga Bersaudara 0 0

Jumlah 20 100

Sumber data : data primer, 2019.

Berdasarkan tabel 5.5 dapat dijelaskan bahwa pendidikan kesehatan

media video terhadap kemandirian personal hygiene responden bahwa

sebagian besar adalah anak tunggal yaitu sebanyak 10 anak (50%).

5.2.1.6 Karakteristik Anak Berdasarkan Pendidikan Orang Tua

Berdasarkan hasil penelitian di SLB Siwi Mulia Kota Madiun

didapatkan hasil sesuai dengan tabel 5.6 berikut :

Pendidikan Frekuensi (n) Presentase (%)

SD 3 15

SMP/Sederajat 2 10

SMA/Sederajat 15 75

S1/S2 0 0

Jumlah 20 100

Sumber data : data primer, 2019.

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dijelaskan bahwa pendidikan kesehatan

media video terhadap kemandirian personal hygiene responden bahwa

Page 93: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

70

sebagian besar pendidikan orang tua anak adalah SMA/sederajat yaitu

sebanyak 15 anak (75%).

5.2.1.7 Karakteristik Anak Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

Berdasarkan hasil penelitian di SLB Siwi Mulia Kota Madiun

didapatkan hasil sesuai dengan tabel 5.7 berikut :

Kategori Frekuensi (n) Presentase (%)

Bekerja (wiraswasta) 8 40

Tidak Bekerja 12 60

Jumlah 20 100

Sumber data : data primer, 2019.

Berdasarkan tabel 5.7 dapat dijelaskan bahwa pendidikan kesehatan

media video terhadap kemandirian personal hygiene responden bahwa

sebagian besar orang tua (ibu) anak tidak bekerja yaitu sebanyak 12 anak

(60%).

5.2.2 Data Khusus

Setelah mengetahui dari data umum dalam penelitian ini maka akan

ditampilkan hasil penelitian berdasarkan dengan data khusus yang

meliputi: kemampuan toilet training pada anak retardasi mental dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi tentang variabel independent dan variabel

dependent.

5.2.2.1 Distribusi Frekuensi Indikator Kemandirian Personal Hygiene Pada

Anak Retardasi Mental Sebelum Diberikan pendidikan Kesehatan

dengan Media Video

Berikut adalah hasil dari distribusi frekuensi tingkat Kemandirian

Personal Hygiene pada anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota

Madiun sebelum diberi pendidikan kesehatan Personal Hygiene.

Page 94: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

71

Tabel 5.8 Hasil distribusi frekuensi indicator kemandirian sebelum

diberikan pendidikan kesehatan dengan media video terhadap tingkat

Kemandirian Personal Hygiene pada anak retardasi mental di SLB Siwi

Mulia Kota Madiun

NO PERNYATAAN Pre

TB D M

1. Anak mampu mandi tanpa bantuan

orangtua 18 2 0

2. Anak mau mandi sendiri tanpa

disuruh orangtua 18 2 0

3. Anak dapat membersihkan rambut

(keramas) 20 0 0

4. Anak dapat menggosok gigi 19 1 0

5. Anak dapat membuka dan

memakai pakaian sendiri 10 6 4

6. Kuku tangan dan kaki anak bersih

dan pendek 14 6 0

7. Anak mampu memotong kuku jari

kaki 7 13 0

8. Anak mampu memotong kuku jari

tangan 8 12 0

9. Anak mencuci tangan dengan

menggunakan sabun 8 7 5

10. Anak mencuci tangan sebelum dan

sesudah aktivitas 12 8 0

11. Anak BAK dan BAB tanpa

bantuan 7 11 2

12. Anak BAK di kamar mandi 7 13 0

13. Anak BAB di kamar mandi 7 13 0

14. Cebok setelah BAB dan BAK 9 11 0

15. Menyiram kloset setelah BAB dan

BAK 7 13 0

Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa sebelum diberikan

pendidikan kesehatan media video terhadap kemandirian personal hygiene

bahwa sebagian besar anak tidak mampu dalam hal mandi, membersihkan

rambut, menggosok gigi dan membersihkan kuku.

Page 95: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

72

5.2.2.2 Distribusi Frekuensi Indikator Kemandirian Personal Hygiene Pada

Anak Retardasi Mental Sesudah Diberikan pendidikan Kesehatan

dengan Media Video

Berikut adalah hasil dari distribusi frekuensi tingkat Kemandirian

Personal Hygiene pada anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota

Madiun sesudah diberi pendidikan kesehatan Personal Hygiene

Tabel 5.9 Hasil distribusi frekuensi indicator kemandirian sesudah

diberikan pendidikan kesehatan dengan media video terhadap tingkat

Kemandirian Personal Hygiene pada anak retardasi mental di SLB Siwi

Mulia Kota Madiun

NO PERNYATAAN Post

TB D M

1. Anak mampu mandi tanpa

bantuan orangtua 3 17 0

2. Anak mau mandi sendiri tanpa

disuruh orangtua 4 15 1

3. Anak dapat membersihkan

rambut (keramas) 9 11 0

4. Anak dapat menggosok gigi 8 12 0

5. Anak dapat membuka dan

memakai pakaian sendiri 0 16 4

6. Kuku tangan dan kaki anak

bersih dan pendek 1 19 0

7. Anak mampu memotong kuku

jari kaki 2 18 0

8. Anak mampu memotong kuku

jari tangan 1 19 0

9. Anak mencuci tangan dengan

menggunakan sabun 1 14 5

10. Anak mencuci tangan sebelum

dan sesudah aktivitas 2 18 0

11. Anak BAK dan BAB tanpa

bantuan 0 18 2

12. Anak BAK di kamar mandi 3 16 1 13. Anak BAB di kamar mandi 4 16 0

14. Cebok setelah BAB dan BAK 5 13 2

15. Menyiram kloset setelah BAB

dan BAK 4 14 2

Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa sebelum diberikan

pendidikan kesehatan media video terhadap kemandirian personal hygiene

bahwa sebagian besar anak mengalami peningkatan dalam hal mandi,

Page 96: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

73

membersihkan rambut, menggosok gigi, membersihkan kuku,

membersihkan tangan, dan BAB/BAK.

5.2.2.3 Mengidentifikasi Tingkat Kemandirian Personal Hygiene Pada Anak

Retardasi Mental Sebelum Diberikan pendidikan Kesehatan dengan

Media Video

Berikut adalah hasil tingkat Kemandirian Personal Hygiene pada anak

retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun sebelum diberi

pendidikan kesehatan Personal Hygiene.

Tabel 5.10 Hasil sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan media

video terhadap tingkat Kemandirian Personal Hygiene

Kategori Frekuensi (n) Presentase (%)

Tidak Bisa 17 85

Dibantu 3 15

Mandiri 0 0

Jumlah 20 100

Sumber data : data primer, 2019.

Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa sebelum diberikan

pendidikan kesehatan media video terhadap kemandirian personal hygiene

didapatkan jumlah bahwa anak yang masuk kategori tidak bisa sebanyak

17 orang (85%), dan anak yang masuk kategori dibantu sebanyak 3 orang

(15%). Sedangkan anak yang masuk kategori mandiri adalah 0 (0%)

5.2.2.4 Mengidentifikasi Tingkat Kemandirian Personal Hygiene Pada Anak

Retardasi Mental Sesudah Diberikan pendidikan Kesehatan dengan

Media Video

Berikut adalah hasil tingkat Kemandirian Personal Hygiene pada anak

retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun sebelum diberi

pendidikan kesehatan Personal Hygiene.

Page 97: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

74

Tabel 5.11 Hasil sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan

media video terhadap tingkat Kemandirian Personal Hygiene

Kategori Frekuensi (n) Presentase (%)

Tidak Bisa 2 10

Dibantu 15 75

Mandiri 3 15

Jumlah 20 100

Sumber data : data primer, 2019.

Berdasarkan tabel 5.11 dapat diketahui bahwa sebelum diberikan

pendidikan kesehatan media video terhadap kemandirian personal hygiene

didapatkan jumlah bahwa anak yang masuk kategori tidak bisa sebanyak 2

orang (10%), dan anak yang masuk kategori dibantu sebanyak 15 orang

(75%). Sedangkan anak yang masuk kategori mandiri sebanyak 3 orang

(15%).

5.2.2.5 Menganalisis Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan media

video tentang Personal Hygiene terhadap Tingkat Kemandirian

Personal Hygiene Pada Anak Retardasi Mental

Sebelum melihat apakah terdapat pengaruh pendidikan kesehatan

dengan media video terhadap peningkatan kemandirian personal Hygiene

pada anak retardasi mental. Maka perlu dilakukan uji normalitas data. Uji

normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji Shapiro- Wilk. Hasil

uji normalitas data dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 98: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

75

Tabel 5.12 Hasil Uji Normalitas Data

Tests of Normality

KELOMPOK

Kolmogorov-

Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PENDIDIKAN 1 .250 20 .062 .875 20 .111

2 .162 20 .182 .951 20 .380

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji Shapiro wilk

dengan program SPSS versi 16.0 didapatkan ρ value = 0,000 > α = 0,05,

dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa data dalam penelitian ini

berdistribusi normal, sehingga dapat dilanjutkan uji selanjutnya yaitu uji

paired t test. Berikut adalah hasil analisis dari pengaruh pendidikan

kesehatan dengan media video terhadap peningkatan kemandirian personal

Hygiene pada anak retardasi mental.

Tabel 5.13 Hasil Analisis pengaruh pendidikan kesehatan dengan

media video terhadap tingkat kemandirian personal Hygiene

pada anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

PRETEST -

POSTTEST

-

6.450

2.089 .467 -7.428 -5.472 -

13.805

19 .000

Sumber data : Olahan data SPSS

Page 99: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

76

Berdasarkan tabel 5.13 di atas menunjukkan bahwa pendidikan

kesehatan dengan media video memiliki pengaruh terhadap tingkat

kemandirian Personal Hygiene.

Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistic paired t-

test sample berpasangan dengan program SPSS versi 16.0 didapatkan ρ

value = 0,000 < α = 0,05, artinya Ha diterima berarti ada pengaruh

pendidikan kesehatan dengan media video memiliki pengaruh terhadap

peningkatan kemandirian personal Hygiene pada anak retardasi mental di

SLB Siwi Mulia Kota Madiun.

5.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan kuesioner dan observasi

terhadap responden pada bulan Juni 2019 setelah diolah, maka peneliti

akan membahas mengenai pengaruh pendidikan kesehatan dengan media

video terhadap tingkat kemandirian personal Hygiene pada anak retardasi

mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun.

5.3.1 Perilaku Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan dengan Media

Video Terhadap Tingkat Kemandirian Personal Hygiene Pada Anak

Retardasi Mental

Pada tabel 5.8 dapat dilihat indikator kemandirian personal hygiene

menunjukkan bahwa sebagian besar anak tidak mampu dalam hal mandi,

dalam hal ini dapat dijelaskan yang tidak bisa sebanyak 18 anak, dibantu 2,

dan mandiri 0, sedangakan dalam hal membersihkan rambut, dalam hal ini

dapat dijelaskan yang tidak bisa sebanyak 20 anak, dibantu 0, dan mandiri

0. Sedangkan dalam hal menggosok gigi, dalam hal ini dapat dijelaskan

Page 100: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

77

yang tidak bisa sebanyak 19 anak, dibantu 1, dan mandiri 0. Sedangkan

dari tingkat kemandirian personal hygiene jumlah anak yang masuk

kategori tidak bisa sebanyak 17 orang (85%), dan anak yang masuk

kategori dibantu sebanyak 3 orang (15%). Sedangkan anak yang masuk

kategori mandiri adalah 0 (0%).

Hal ini bisa dikarenakan peran orang tua dalam hal memahami anak,

bahwa anak masih belum merespon badannya bersih atau kotor, belum ada

kesadaran untuk membersihkan anggota badan sendiri. Hasil ini sesuai

dengan hasil penelitian Dewi (2017) yang menunjukkan bahwa pola asuh

orang tua anak di SDN Percobaan Surabaya menerapkan pola asuh sebagai

pola asuh dominan sangat berperan dan berpengaruh baik terhadap

kemandirian personal hygiene pada anak di SDN Percobaan Surabaya. Hal

ini menunjukkan bahwa perhatian orang tua terhadap anak, sangat

mempengaruhi perilaku anak dalam hal kemandirian personal hygiene.

Selain itu faktor lain yang menyebabkan anak masih belum mandiri

dalam personal hygiene adalah faktor – faktor internal anak yaitu anak

yang susah diatur, kondisi emosional anak yang tidak tentu, dan kondisi

anak yang cacat jasmani/mental. Hal ini sesuai dengan pendapat dari

Mubarak, dkk (2015:147), yang menyatakan bahwa kemandirian personal

hygiene ini tak luput dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor

yang mempengaruhi kemandirian personal hygiene yang dikemukakan

antara lain yakni tingkat pengetahuan atau perkembangan individu dan

Kondisi cacat dan gangguan mental yang menghambat kemampuan

Page 101: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

78

individu untuk melakukan perawatan diri secara mandiri. Selain itu faktor

yang mempengaruhi kemandirian personal hygiene adalah kondisi

emosional anak. Kondisi emosional anak yang tidak tentu menghambat

kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri secara mandiri.

5.3.2 Perilaku Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan dengan Media

Video Terhadap Tingkat Kemandirian Personal Hygiene Pada Anak

Retardasi Mental

Pada tabel 5.9 dapat dilihat bahwa sebagian besar anak mengalami

perubahan perilaku, dalam hal ini menunjukkan peningkatan tingkat

kemandirian personal hygiene dalam indikator kemandirian, yaitu anak

mengalami peningkatan pada hal mandi, dalam hal ini dapat dijelaskan

yang tidak bisa sebanyak 3 anak, dibantu 17, dan mandiri 0, membersihkan

rambut, dalam hal ini dapat dijelaskan yang tidak bisa sebanyak 9 anak,

dibantu 11, dan mandiri 0, menggosok gigi, dalam hal ini dapat dijelaskan

yang tidak bisa sebanyak 8 anak, dibantu 12, dan mandiri 0. Dilihat dari

tingkat kemandirian anak yang masuk kategori tidak bisa sebanyak 2

orang (10%), dan anak yang masuk kategori dibantu sebanyak 15 orang

(75%). Sedangkan anak yang masuk kategori mandiri sebanyak 3 orang

(15%).

Setelah diberikan pendidikan kesehatan anak yang paling banyak tidak

bisa pada indikator membersihkan rambut, dalam hal ini dapat dijelaskan

yang tidak bisa sebanyak 9 anak, sedangkan yang paling banyak dibantu

pada indikator memotong kuku, dalam hal ini dapat dijelaskan sebanyak

Page 102: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

79

19 anak, dan yang paling banyak mandiri pada indikator mencuci tangan,

dalam hal ini dapat dijelaskan sebanyak 5 anak.

Hal ini dikarenakan, karena bahwa sebagian besar anak usia 9 - 11

tahun sebanyak 14 anak (70%), hal ini sebagian besar responden adalah

anak kelas 3-5, ini memungkinkan bahwa anak telah menerima pendidikan

kesehatan selama disekolah. Dalam penelitian ini juga menunjukkan

bahwa sebagian besar anak memiliki tingkat retardasi mental ringan yaitu

sebanyak 16 anak (80%). Hal ini memungkinkan anak lebih mudah

diberikan arahan, sehingga mampu menujukkan perubahan perilaku

kemadirian, hal ini sesuai dengan pendapat Atmaja (2017) yang

menyatakan bahwa anak retardasi mental ringan mampu didik secara

minimal dalam bidang-bidang akademis, sosial dan pekerjaan.

Selain itu peran orang tua dalam hal ini juga mempengaruhi hasil

penelitian ini, dapat dilihat bahwa sebagian besar orang tua anak adalah

lulusan SMA/sederajat, dan tidak bekerja. Dalam hal ini orang tua dapat

lebih fokus dalam mendidik dan mengawasi anak. Hasil ini sesuai dengan

hasil penelitian Furohmiyatiningsih (2009) yang menunjukkan bahwa

pengalaman atau pendidikan orang tua dalam hal personal hygiene di

Dusun Dondong Tegaltirto Sleman Yogyakarta sangat berpengaruh baik

terhadap kemandirian personal hygiene pada anak di Dusun Dondong

Tegaltirto Sleman Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan

orang tua terhadap anak, sangat mempengaruhi perilaku anak dalam hal

kemandirian personal hygiene.

Page 103: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

80

Hasil penelitian ini juga menunjukkan siswa perempuan yang lebih

dominan dalam peningkatan tingkat kemandirian, dapat dilihat sebagian

besar responden adalah perempuan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Yustrianthe (2012) yang menyatakan bahwa perempuan diduga lebih

efisien dan lebih efektif dalam memproses informasi, hal ini dikarenakan

perempuan lebih memiliki kemampuan untuk membedakan, dan

menganalisis penerimaan informasi.

5.3.3 Pengaruh Pendidikan Kesahatan Pendidikan Kesehatan dengan

Media Video Terhadap Tingkat Kemandirian Personal Hygiene Pada

Anak Retardasi Mental

Setelah diberikan pendidikan kesehatan anak yang paling banyak

mengalami perubahan dari tidak bisa menjadi mandiri pada indikator

membersihkan rambut, dalam hal ini dapat dijelaskan yang tidak bisa

sebanyak 9 anak, sedangkan yang paling banyak dibantu pada indikator

memotong kuku, dalam hal ini dapat dijelaskan sebanyak 19 anak, dan

yang paling banyak mandiri pada indikator mencuci tangan, dalam hal ini

dapat dijelaskan sebanyak 5 anak. Hal ini berarti responden mengalami

peningkatan dalam hal melakukan personal Hygiene secara mandiri

setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan media video.

Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistic paired t-

test sample berpasangan dengan program SPSS versi 16.0 didapatkan ρ

value = 0,000 < α = 0,05, artinya Ha diterima berarti ada pengaruh

pendidikan kesehatan dengan media video memiliki pengaruh terhadap

peningkatan kemandirian personal Hygiene pada anak retardasi mental di

Page 104: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

81

SLB Siwi Mulia Kota Madiun. Hasil uji statistik paired t-test sample

berpasangan bahwa r hitung = 0,635 yaitu positif yang berarti semakin

sering diberikan pendidikan kesehatan maka keberhasilan kemandirian

personal Hygiene juga semakin meningkat.

Dalam hal ini berpendapat bahwa pendidikan kesehatan dengan media

video mempunyai dampak dan berpengaruh terhadap perubahan sikap dan

perilaku seseorang. Karena hal tersebut sesuai dengan tujuannya yaitu

pendidikan kesehatan bertujuan untuk merubah sikap dan perilaku

seseorang agar menjadi lebih baik dan menjadi lebih tahu, semakin

seseorang tersebut tahu dan mempunyai informasi lebih, maka semakin

baik pula sikap dan perilakunya. Disamping itu, berdasarkan beberapa

uaraian diatas, terlihat jelas bahwa personal hygiene mempunyai dampak

yang besar terhadap kesehatan dimana dengan kita menjaga kebersihan

diri maka akan terhindar dari berbagai penyakit. Berdasarkan uraian

tersebut terlihat bahwa dengan adanya kecenderungan pendidikan

kesehatan sebagai penyebab meningkatnya pengetahuan dan sikap tentang

personal hygiene.

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian

yang dilakukan oleh Rahmawati (2017) yang meneliti pendidikan

kesehatan melalui audio visual terhadap perilaku personal hygiene anak

kelas III di SD Muhammadiyah Kragan Tempel Sleman. Hasil uji dengan

menggunakan wilcoxon match pairs menunjukkan bahwa hasil uji

signifikan dengan hasil nilai sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil atau

Page 105: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

82

>0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara

sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media audio

visual di SD Muhammadiyah Kragan Tempel Sleman. Dari hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan

media audio visual terhadap perilaku personal hygiene siswa SD

Muhammadiyah Kragan Tempel Sleman. Hasil penelitian lain

menunjukkan hasil yang sama yaitu hasil penelitian Faikoh (2014) yang

meneliti pendidikan kesehatan melalui audio visual terhadap perilaku

personal hygiene anak usia 5-7 Tahun di SLB N Semarang, yang

menyatakan bahwa pendidikan kesehatan dengan media audio visual

meningkatkan perilaku personal hygiene, hasil uji wilcoxon menunjukkan

Berdasarkan <0,05 ) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat

disimpulkan hasil ada pengaruh modelling media video terhadap

peningkatan toilet training pada anak retardasi mental usia 5-7 tahun di

SLB N Semarang.

Dalam hal ini menunjukkan bahwa responden menyerap informasi

melalui pendidikan kesehatan dengan media audio visual dengan baik.

Informasi yang disampaikan melalui audio visual kepada responden dapat

menambah wawasan dan menambah informasi kepada siswa tentang

perilaku personal hygiene yang baik. Secara tidak langsung siswa akan

bisa membandingkan antara perilaku buruk yang sering dilakukan dengan

pesan dari pendidikan kesehatan personal hygiene yang benar sehingga

Page 106: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

83

akan membuat siswa untuk merubah perilakunya dalam menjaga

kesehatan dan mempertahankan kesehatan individu.

Hasil penelitian mendukung teori yang diuraikan di atas, bahwa

mendefinisikan pendidikan kesehatan sebagai proses yang mencakup

dimensi dan kegiatan-kegiatan intelektual, psikologi, dan sosial yang

diperlukan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam mengambil

keputusan secara sadar dan yang mempengaruhi kesejahteraan diri,

keluarga, dan masyarakat (Induniasih, 2018). Hasil yang diharapkan dari

suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau

perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif

oleh sasaran dari promosi kesehatan (Notoatmodjo, 2012).

Page 107: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

84

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Dengan Media Video Tentang Personal Hygiene Terhadap Tingkat

Kemandirian Pada Anak retardasi Mental di Sekolah Luar Biasa Siwi

Mulia Kota Madiun. Dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan terhadap tingkat kemandirian

pada anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun di peroleh

hasil, yaitu jumlah anak yang masuk kategori tidak bisa sebanyak 17

orang (85%), dan anak yang masuk kategori dibantu sebanyak 3 orang

(15%). Sedangkan anak yang masuk kategori mandiri adalah 0 (0%).

2. Sesudah diberikan pendidikan kesehatan terhadap tingkat kemandirian

pada anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun di peroleh

hasil, yaitu jumlah anak yang masuk kategori tidak bisa sebanyak 2

orang (10%), dan anak yang masuk kategori dibantu sebanyak 15 orang

(75%). Sedangkan anak yang masuk kategori mandiri sebanyak 3 orang

(15%).

3. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat kemandirian

pada anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun.

Page 108: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

85

6.2 Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun Diharapkan hasil penelitian ini

dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa tentang

masalah yang berhubungan dengan pendidikan kesehatan pada anak

retardasi mental serta teknik dengan media video tentang personal

hygiene.

2. Bagi Institusi Sekolah

SLB Siwi Mulia Kota Madiun Diharapkan hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan referensi bagi guru tentang indicator

kemandirian pada anak retardasi mental dan pendidikan kesehatan pada

anak retardasi mental melalui media audio visual tentang personal

hygiene.

3. Bagi Institusi Kesehatan

Untuk tenaga kesehatan terutama perawat dapat menjadikan pendidikan

kesehatan dengan media video tentang personal hygiene sebagai salah

satu alternatif terapi dalam upaya meningkatkan kemandirian pada anak

retardasi mental di sekolah luar biasa.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan

mengembangkan penelitian lain, dari segi variabel yang berbeda

mengenai kemandirian, aktifitas sehari – hari pada anak retardasi

Page 109: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

86

mental di sekolah luar biasa, agar dapat mengembangkan penelitian di

masa akan datang.

Page 110: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

87

DAFTAR PUSTAKA

Arif S, Sadiman. 2012. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Reneka Cipta.

Arsyad Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Atmaja. 2017. Pendidikan dan Bimbingan: Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Cecep Kustandi, Bambang Sucipto. 2013. Media Pembelajaran Manual dan

Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Daryanto. D. 2013. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT

Refika Aditama.

Edyati, L. 2014. Pengaruh penyuluhan Kesehatan dengan Media Video terhadap

pengetahuan dan Sikap personal hygiene siswa sd negeri 1 kepek pengasih

kulon progo. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas‘Aisyiyah Yogyakarta . (Diakses 23 Desember 2018).

Hidayat, A. 2011. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: SalembaMedika.

Induniasih. 2018. Promosi Kesehatan: Pendidikan kesehatan dalam

Keperawatan. Yogyakarta :Pustaka Baru Press.

Nasir. 2011. Buku Ajar: Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi Keempat.

Jakarta: Salemba Medika.

Priyoto. 2018. Ilmu Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Pustaka Panasea.

Rahmawati, D.E. 2017.Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audio

Visual TerhadapPerilaku Personal Hygiene Siswa SD Muhammadiyah

Kragan Tempel Sleman. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas‘Aisyiyah

Yogyakarta.file:///H:/MATERI%20SEMESTER%207/PERSONAL%20HY

GIENE%203.pdf (Diakses 28 Desember 2018).

Page 111: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

88

Retno Dwi Astuti. 2005. Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian

Siswa dalam Belajar Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Sumpiuh

Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2005/2006. Jurnal UNNES.

https://lib.unnes.ac.id/3436/1/1314000018.pdf. (Diakses 20 Desember

2018).

Rumaseb, S., Mulyani, S., Nasrah. 2018. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan

Tingkat Kemandirian Anak Retardasi Mental Usia 10-14 Tahun Dalam

Melakukan Perawatan Diri Di SLB Negeri Bagian B Jaya Pura. Jurnal

Keperawatan Tropis Papua. Error! Hyperlink reference not valid.. (Diakses

pada tanggal 12 Desember 2018).

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Soetjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC, 1995.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Syahda, Syukrianti, Mazdarianti. 2018. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap

Kemandirian Anak Retardasi Mental di SDLB Bangkinang Tahun 2016.

Jurnal Basicedu Volume 2 Nomor 1 Tahun 2018 Halaman 43-48.

https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/25/25 (Diakses 15

Desember 2018).

Tarwoto. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Wartonah dan Tarwoto. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan proses

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Page 112: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

89

Lampiran 1

Page 113: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

90

Lampiran 2

Page 114: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

91

Lampiran 3

Page 115: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

92

Lampiran 4

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth.Calon Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi

Ilmu Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun:

Nama : Denis Fitna Sari

NIM : 201502046

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh pendidikan

kesehatan dengan media video tentang personal hygiene terhadap tingkat

kemandirian pada anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun”.

Sehubungan dengan judul penelitian diatas, data yang diperoleh dari penelitian

akan sangat bermanfaat bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Untuk

kepentingan tersebut peneliti memohon anda untuk memberikan jawaban atas

pertanyaan yang saya ajukan dengan jujur. Semua data yang dikumpulkan akan

dirahasiakan.

Atas perhatian, kerja sama dan kesediaan dalam partisipasi sebagai

responden dalam penelitian ini, saya menyampaikan terimaksih danberharap

informasi anda akan berguna khususnya dalam penelitian ini.

Hormat Saya,

Denis Fitna Sari

Page 116: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

93

Lampiran 5

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Informed Consent)

Yang bertandatangan di bawah ini saya:

Nama : ..................................................................

Umur : .................................................................

Alamat : ..................................................................

Setelah mendapat keterangan secukupnya dar ipenulis serta mengetahui

manfaat, tujuan dan prosedur penelitian yang berjudul “Pengaruh pendidikan

kesehatan dengan media video tentang personal hygiene terhadap tingkat

kemandirian pada anak retardasi mental di SLB Siwi Mulia Kota Madiun”

menyatakan *BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA* diikut sertakan dalam penelitian

ini dengan catatan apabila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun

berhak membatalkan persetujuan ini.

Saya percaya apa yang di informasikan dijamin kerahasiaannya oleh

penulis.

Peneliti,

Denis Fitna Sari

Madiun, ....... - ............ 2019

Responden,

*Coret yang tidak perlu

Page 117: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

94

Lampiran 6

CHECKLIST KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE

1. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat dan keadaan yang

sebenarnya dengan cara memberikan tanda (√) pada salah satu kolom yang

telah disediakan berikut ini:

2. Setiap pertanyaan hanya di isi dengan satu jawaban saja

Keterangan :

TB = Tidakbisa

D = Dibantu

M = Mandiri

NO PERNYATAAN TB D M

1. Anak mampu mandi tanpa bantuan orangtua

2. Anak mau mandi sendiri tanpa disuruh orangtua

3. Anak dapat membersihkan rambut (keramas)

4. Anak dapat menggosok gigi

5. Anak dapat membuka dan memakai pakaian sendiri

6. Kuku tangan dan kaki anak bersih dan pendek

7. Anak mampu memotong kuku jari kaki

8. Anak mampu memotong kuku jari tangan

9. Anak mencuci tangan dengan menggunakan sabun

10. Anak mencuci tangan sebelum dan sesudah aktivitas

11. Anak BAK dan BAB tanpa bantuan

12. Anak BAK di kamar mandi

13. Anak BAB di kamar mandi

14. Cebok setelah BAB dan BAK

15. Menyiram kloset setelah BAB dan BAK

Page 118: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

95

Lampiran 7

SOP ( STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)

Pendidikan Kesehatan dengan Media Video Tentang

Personal Hygiene

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Prosedur Tetap Tanggal terbit

Pengertian Suatu kegiatan pendidikan kesehatan dengan menggunakan

media video tentang personal hygiene / perawatan diri

Tujuan 1. Untuk melatih kemandirian anak dalam perawatan

diri seperti mandi, menggosok gigi, mencuci rambut,

mencuci tangan, memotong kuku, dan toilet training.

2. Untuk melatih dan mengajarkan kebersihan

perseorangan.

3. Memberikan rasa nyaman

Prosedur I. Persiapan alat :

1. SabunMandi

2. Pasta gigi

3. Sikatgigi

4. Sampo

5. Gunting kuku

6. Handuk / tisu

7. Gayung

8. Handwash

II. Persiapan pasien :

1. Anak diberi penjelasan tentang hal-hal atau

prosedur yang akandijelaskan.

2. Menanyakan kesiapan anak sebelum kegiatan

dilakukan.

3. Mempersiapkan lingkungan tempat.

III. Pelaksanaan :

1. Perawatan diri mandi, menggosok gigi, dan mencuci

rambut :

a. Mengambil handuk kemudian di letakkan di

dalam kamar mandi

b. Kemudian melepas pakaian yang dikenakan.

c. Membasahi tubuh dengan air bersih.

d. Mengambil sampo dan tuangkan secukupnya di

telapak tangan, kemudian dibasuhkan kerambut

dan memijatnya dengan lembut. Setelah itu

basuhi lagi dengan air bersih.

e. Setelah mencuci rambut, mengambil sabun dan

Page 119: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

96

basuhi pada bagian seluru tubuh. Kemudian

basuh dengan air bersih.

f. Kumur - kumur dengan air bersih, ambil pasta

gigi secukupnya letakkan di atas sikat gigi dan

gosokkan kebagian gigi dan setalah itu kumur-

kumur kembali.

g. Setelah selesai semuanya, ambil handuk

usapkan dibagian kepala dan bagian tubuh dan

memakai pakaian kembali.

2. Perawatandirimemotong kuku :

a. Letakkan tisu di bawah telapak tangan agar

potongan kuku tidak berserakan.

b. Mengambil gunting kuku

c. Tangan kiri memegang gunting kuku untuk

memotong kuku jari tangan sebalah kanan,

dan memotong kuku jari sesuai lekukan kuku

jari.

d. Kemudian melakukan nya secara bergantian.

3. Perawatan diri mencuci tangan dengan benar :

a. Basahi kedua telapak tangan dengan memakai

air yang mengalir.

b. Ambil sabun kemudian usap dan gosokkan

kedua telapak tangan.

c. Usap kedua punggung tangan secara

bergantian.

d. Gosok juga sela-sela jari hingga bersih.

e. Bersihkan ujung jari secara bergantian

dengan mengatupkan tangan kita.

f. Gosok dan putar kedua ibu jari secara

bergantian.

g. Letakkan ujung jari ditelapak tangan

kemudian gosok perlahan.

h. Kemudian bilas seluruh bagian tangan dengan

air bersih yang mengalir.

i. Lalu keringkan dengan menggunakan handuk

atau tissue.

4. Perawatan diri toilet training :

a. Jika anak terasa ingin BAB atau BAK ajak

anak untuk ke kamar mandi atau toilet.

b. Jika anak BAK untuk anak laki-laki

dilakukan dengan cara berdiri, dan untuk

anak perempuan dilakukan dengan cara

berjongkok.

c. Setelah BAK selesai lalu disiram dengan air.

Page 120: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

97

d. Kemudian cuci tangan dengan sabun,

bersihkan dengan air bersih dan keringkan

menggunakan tissue atau handuk.

e. Jika anak BAB dilakukan dengan cara

jongkok atau duduk. Setelah selesai bersihkan

dengan sabun lalu menyiramnya.

f. Cuci tangan dengan sabun, bersihkan dengan

air bersih dan kering kan tangan

menggunakan tissue atau handuk.

Dokumentasi

tidakan

Catatan

penilaian

Page 121: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

98

Lampiran 8

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

No item P Value Nilai Sig Kesimpulan

1. 0,000 < 0,05 VALID

2. 0,001 < 0,05 VALID

3. 0,001 < 0,05 VALID

4. 0,001 < 0,05 VALID

5. 0,021 < 0,05 VALID

6. 0,023 < 0,05 VALID

7. 0,000 < 0,05 VALID

8. 0,001 < 0,05 VALID

9. 0,001 < 0,05 VALID

10. 0,021 < 0,05 VALID

11. 0,001 < 0,05 VALID

12. 0,000 < 0,05 VALID

13. 0,001 < 0,05 VALID

14. 0,001 < 0,05 VALID

15. 0,001 < 0,05 VALID

Variabel Alpha itung CronbachAlpa Kesimpulan

Personal Hygiene 0,971 0,6 Reliabel

Page 122: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

99

Lampiran 9

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN DI SLB SIWI MULIA KOTA

MADIUN

NO NAMA JENIS KELAMIN UMUR AGAMA

1. R 2 2 1

2. A 1 2 1

3. B 1 2 1

4. F 2 1 1

5. A 1 2 1

6. A 1 1 1

7. D 2 2 1

8. L 2 2 1

9. N 2 2 1

10. A 2 1 2

11. W 2 2 1

12. F 2 2 1

13. D 1 2 1

14. D 2 2 1

15. A 1 1 1

16. I 2 2 1

17. C 2 2 2

18. B 2 1 1

19. F 1 2 1

20. B 2 1 1

Page 123: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

100

Lampiran 10

DATA UMUM OUTPUT SPSS

1. Jenis Kelamin

jenis_kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid laki-laki 8 40.0 40.0 40.0

perempuan 12 60.0 60.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

2. Usia

usia_anak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 6-8 6 30.0 30.0 30.0

9-11 14 70.0 70.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

3. Agama

agama_anak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Islam 18 90.0 90.0 90.0

Kristen 2 10.0 10.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Page 124: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

101

4. Tingkat Retardasi Mental

Tingkat Retardasi Mental_anak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Ringan 16 80.0 80.0 80.0

Sedang 4 20.0 20.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

5. Jumlah Saudara

Jumlah Saudara_anak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Anak Tunggal 10 50.0 50.0 50.0

Dua Bersaudara

Tiga Bersaudara

> Tiga bersaudara

6

4

0

30.0

20.0

00.0

30.0

20.0

00.0

30.0

20.0

100.0

Total 20 100.0 100.0

6. Pendidikan Orang Tua

Pendidikan Orang Tua_anak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SD 3 15.0 15.0 15.0

SMP/Sederajat

SMA/Sederajat

S1/S2

2

15

0

10.0

75.0

00.0

10.0

75.0

00.0

10.0

75.0

100.0

Total 20 100.0 100.0

7. Pekerjaan Orang Tua

Pekerjaan Orang Tua_anak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Bekerja 8 40.0 40.0 40.0

Tidak Bekerja 12 60.0 60.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Page 125: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

102

Lampiran 11

Hasil Tabulasi Pre Pendidikan Kesehatan

No.

Resp L/P S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 Total Kategori

1 P 1 1 1 1 3 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 26 DB

2 L 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 21 TB

3 L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 19 TB

4 P 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 20 TB

5 L 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 22 TB

6 L 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 20 TB

7 P 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 21 TB

8 P 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 20 TB

9 P 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 21 TB

10 P 1 2 1 1 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 27 TB

11 P 1 1 1 1 3 2 2 2 3 1 3 1 2 2 2 27 DB

12 P 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 24 TB

13 L 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 21 TB

14 P 1 1 1 1 3 1 1 1 3 1 3 1 2 2 2 24 TB

15 L 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 22 TB

16 P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 20 TB

17 P 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 2 22 TB

18 P 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 19 TB

19 L 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 TB

20 P 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 22 TB

Page 126: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

103

Lampiran 12

Hasil Tabulasi Post Pendidikan Kesehatan

No.

Resp L/P S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 Total Kategori

1 P 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 34 M

2 L 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 DB

3 L 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 27 DB

4 P 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 24 TB

5 L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 DB

6 L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 27 DB

7 P 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 29 DB

8 P 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 26 DB

9 P 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 30 DB

10 P 2 2 1 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 29 DB

11 P 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 32 M

12 P 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 DB

13 L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 27 DB

14 P 2 2 2 2 3 2 1 1 3 2 3 1 2 3 3 32 M

15 L 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 24 TB

16 P 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 DB

17 P 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 29 DB

18 P 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 DB

19 L 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 DB

20 P 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 29 DB

Page 127: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

104

Lampiran 13

Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality

KELOMPOK

Kolmogorov-

Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PENDIDIKAN 1 .250 20 .062 .875 20 .111

2 .162 20 .182 .951 20 .380

a. Lilliefors Significance Correction

Page 128: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

105

Lampiran 14

Hasil Uji Paired Sample t-test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PRETEST 22.00 20 2.428 .543

POSTTEST 28.45 20 2.460 .550

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PRETEST & POSTTEST 20 .635 .003

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

PRETEST -

POSTTEST

-6.450 2.089 .467 -7.428 -5.472 -

13.805

19 .000

Page 129: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

106

Lampiran 15

Page 130: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

107

Page 131: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

108

Page 132: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

109

Page 133: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

110

Lampiran 16

JADWAL KEGIATAN

NO Kegiatan Bulan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 Pembuatan dan konsul

judul

2 Penyusunan proposal

3 Bimbingan proposal

4 Ujian proposal

5 Revisi proposal

6 Pengambilan data

7 Penyusunan dan konsul

skripsi

8 Ujian skripsi

Page 134: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

111

Lampiran 17

Dokumentasi Kegiatan

Page 135: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

112

Page 136: SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA …repository.stikes-bhm.ac.id/645/1/1.pdf · TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI

113